HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA BERDIRI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA SWALAYAN HYPERMART DI MEGA TRADE CENTER MANADO Mulyawati M Ponto*, Johan Josephus*, Nancy S.H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari.Istilah kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun ini bukan satu-satunya gejala. Kelelahan akibat kerja seringkali diartikan sebagai proses menurunnya efisiensi, performans kerja, dan berkurangnya kekuatan ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja swalayan Hypermart di Mega Trade Center Manado. Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan metode dengan desain“Cross Sectional” . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2014 di swalayan Hypermart di Mega Trade Center Manado . Sampel penelitian adalah tenaga kerja staff area dan kasir sebanyak 50 orang. Uji statistik yang di gunakan adalah Spearman pada tingkat signifikasi (α) =0,05 dan CI=95%. Penilaian sikap kerja dengan menggunakan OWAS dan pengukuran kelelahan dengan menggunakan alat Reaction Timer tipe 6027 dengan satuan millidetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kerja swalayan Hypermart bagian staff area dan kasir dengan sikap kerja berdiri terbanyak kategori ringan (54,00) memiliki tingkat kelelahan kerja kategori ringan (44,00) dan sedang (48,00). Hasil uji Spearman diperoleh nilai p 0.674 (>0.05). Tidak terdapat hubungan antara sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja swalayan Hypermart di Mega Trade Center Manado. Kata kunci : Sikap Kerja, kelelahan kerja ABSTRACT Fatigue is a condition which has been known in daily life. Fatigue terminology directs to the weakening condition to do an activity, although it’s not the only one symptom. Work fatigue is often be defined as an efficiency decreasing process, work performance, and physical body endurance strength derogation to keep doing the activity. This research aims to determine the relationship between standing work attitude with work fatigue on the workers of Hypermart Supermarket at Mega Trade Center Manado. This is an observational analytic study with a cross sectional study design. This research was conducted in July-October 2014 at Hypermart at Mega Trade Center Manado. The sample was the staffs and the cashiers of Hypermart Supermarket at Mega Trade Center manado which number 50 people. The statitical test which used is Spearman on the significance level (α)=0.05 and CI= 95%. The work attitude estimation uses OWAS and the fatigue measures by Reaction Timer type 6027 with miliseconds unit. The Research result shows that the workers of Hypermart supermarket in the staff department area and cashier with standing work attitude, majority have mild category (54.00) and those who have mild category of work fatigue level (44.00) and moderate (48.00). The Spearman test result to determine the relationship between standing work attitude with work fatigue, shows the valueof p 0.674 (>0.05). There is no relationship between standing work attitude with work fatigue on the workers of Hypermart Supermarket at Mega Trade Center Manado. Keywords: Work Position, Work Fatigue
PENDAHULUAN 1
Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan
telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Istilah
desain cross sectional, untuk menganalisis
kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya
hubungan antara sikap kerja berdiri dengan
tenaga
kegiatan,
kelelahan kerja pada tenaga kerja swalayan
walaupun ini bukan satu-satunya gejala (Budiono
Hypermart di Mega Trade Center Manado,
dkk, 2003).Kelelahan akibat kerja seringkali
dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober tahun
diartikan sebagai proses menurunnya efisiensi,
2014 pada Hypermart di Mega Trade Center
performans kerja, dan berkurangnya kekuatan
Manado dengan jumlah sampel adalah 50 orang.
ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan
Adapun
kegiatan yang harus dilakukan (Wignjosoebroto,
memenuhi kriteria inklusi, yaitu lama kerja 6 – 1
2006).
tahun dan dalam kondisi fisik sehat, bersedia
Bekerja pada kondisi performa tidak ergonomis
menjadi subjek dengan menandatangi informed
pasti tidak nyaman dan cepat lelah, yang pada
consent. Selanjutnya kriteria eksklusi dalam
akhirnya produktivitas menurun.Saat ini masih
penelitian ini adalah tenaga kerja yang tidak
banyak
tidak
bersedia menjadi responden, tenaga kerja yang
memperhatikan performa kerja atau sikap kerja
dalam kondisi tidak sehat (sakit). Penelitian ini
atau posisi kerja, sehingga cepat melelahkan.
menggunakan alat Reaction Timer tipe 6027
Performa
dapat
dengan satuan milidetik, kuesioner OWAS, dan
menimbulkan kelelahan, nyeri, dan gangguan
digital camera merek Samsung, program SPSS
kesehatan lainnya.Suatu perlawanan (reaksi)
sebagai instrumen penelitian. Analisis data dalam
terhadap suatu beban (aksi) mengakibatkan otot
penelitian ini dilakukan dalam dua macam
mengalami kontraksi yang berlebihan (Santoso,
analisis,
2013). Pada dasarnya berdiri itu sendiri lebih
karakteristik responden dan variabel penelitian
melelahkan daripada duduk dan energi yang
dan analisis bivariat mengetahui hubungan antara
dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10-15%
sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada
di bandingkan dengan duduk (Tarwaka,2014).
tenaga kerja swalayan Hypermart di Mega Trade
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
Center Manado, menggunakan uji Spearman
melihat hubungan antara sikap kerja berdiri
dengan α= 0,05.
untuk
orang
kerja
dengankelalahan
melakukan
sedang
tidak
kerja
suatu
bekerja
yang
ergonomis
pada
tenaga
responden
yaitu
analisis
yang
univariat
kerja
swalayan Hypermart di Mega Trade Center Manado.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN 2
diambil
untuk
mengenai
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan
Tabel 2. Distribusi Tingkat Kelelahan Kerja Pada
divisi kerja diketahui bagian kasir terdapat 13
Tenaga Kerja
(26%) responden dan bagian staff area terdapat
Kategori Kelelahan Kerja Normal Ringan Sedang Total
37 (74%) responden. Jenis kelamin laki-laki yang mendominasi perempuan
penelitian yaitu
27
ini
dibandingkan
(54%)
responden.
Berdasarkan umur, responden dengan rentang
n
%
4 22 24 50
8 44 48 100
umur 21-25 tahun memiliki distribusi terbanyak yaitu 26 (52%) responden. Responden dengan
Berdasarkan hasil uji Spearman terlihat nilai p
masa kerja 6-8 bulan 26 (52%), 9-11 bulan 6
sebesar 0,674 (>0,05). Hal ini berarti bahwa tidak
(12%), dan >12 bulan 18 (36%) responden.
terdapat hubungan yang bermakna antara sikap
Distribusi sikap kerja berdiri pada tenaga kerja
kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada tenaga
adalah sikap kerja berdiri ringan yaitu 27 (54%)
kerja swalayan Hypermart di Mega Trade Center
responden dari total 50 responden, secara lebih
Manado. Tabel analisis mengenai hubungan
jelas dapat dapat dilihat pada Tabel 1
antara sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja
Tabel 1. Distribusi Sikap Kerja Berdiri Pada
pada tenaga kerja swalayan Hypermart di Mega Trade Center Manado diperlihatkan Tabel 3
Tenaga Kerja Sikap Kerja Berdiri Ringan Sedang Tinggi Sangat tinggi Total
Tabel 3. Hubungan antara Sikap Kerja Berdiri n
%
27 14 5 4 50
54 28 10 8 100
Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Hypermart di Mega Trade Center Manado Kelelahan Kerja Koefisien korelasi Sig. (2tailed) N Koefisien korelasi
1.000 -
Sikap Kerja Berdiri .061 .674
50 .061
50 1.000
Sig. (2tailed) N *Uji Spearman
.674
.
50
50
kelelahan kerja
Tingkat Kelelahan Kerja dengan distribusi terbesar ada dengan kategori normal, yaitu 4 (8%), kategori ringan 22 (44%), dan kategori
sikap kerja berdiri
sedang 24 (48%). Tabel distribusi tingkat kelelahan kerja dapat dilihat pada tabel 2.
Hasil
uji
Spearman
untuk
melihat
hubungan antara sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja, diperoleh nilai p 0.674 (>0.05), 3
maka menunjukkan tidak ada hubungan antara
Responden
sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada
normal 4 (8,00) responden, ringan 22 (44,00),
tenaga kerja swalayan Hypermart di Mega Trade
dan sedang 24 (48,00). Tidak ada hubungan
Center Manado. Pada penelitian ini tidak
antara sikap kerja berdiri dengan kelelahan kerja
berhubungan karena Hypermart Mega Trade
pada tenaga kerja swalayan Hypermart di Mega
Center
Trade
Manado
telah
menerapkan
sistem
dengan
Center
tingkat
Manado.
kelelahan
Hasil
kerja
penelitian
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
menunjukkan bahwa tenaga kerja swalayan
yang berarti juga telah menerapkan sistem K3
Hypermart bagian staff area dan kasir dengan
yang baik, baik dari segi manajemen, peralatan
sikap kerja berdiri terbanyak kategori ringan
yang dilakukan. Pada penelitian ini beberapa
(54,00) memiliki tingkat kelelahan kerja kategori
faktor kelelahan yang tidak di teliti seperti pada
ringan (44,00) dan sedang (48,00).
penelitian dari Adi ( 2013) yang meneliti hubungan antara iklim kerja, asupan gizi sebelum
SARAN
bekerja, dan beban kerja terhadap tingkat
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 92%
kelelahan pada pekerja shift pagi pada bagian
tenaga kerja sudah mengalami kelelahan kerja,
packing PT. X Kabupaten Kendal berdasarkan
untuk
hasil uji korelasi pearson (pada tingkat signifikan
memanfaatkan
0.05 atau tingkat kepercayaan 95%) nilai
mungkin agar kelelahan kerja yang dirasakan
signifikansi (p-value) kedua variabel tersebut
berkurang dan tenaga kerja agar membiasakan
sebesar 0.0001, karena nilai signifikansi tersebut
diri berolahraga ringan seperti menggerakkan
lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti ada hubungan
kepala,
antara asupan gizi sebelum bekerja dengan
pekerjaannya atau saat istirahat.
tingkat kelelahan kerja. Penelitian diatas sejalan
itu
bagi
waktu
tangan
Dapat
tenaga
dan
kerja
sebaiknya
istirahat
seoptimal
kakinya
dijadikan
khususnya
Tarwaka
yang
Masyarakat agar lebih memperluas wawasan dan
mempengaruhi kelelahan seperti faktor individu,
pengetahuan tentang sikap kerja berdiri dan
keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status
kelelahan kerja, serta dijadikan sebuah acuan
kesehatan dan keadaan gizi.
untuk penelitian lebih lanjut.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Responden dengan sikap kerja berdiri yang
Adi, D, 2013. Hubungan Antara Iklim kerja,
termasuk dalam kategori ringan 27 (54,00)
Asupan Gizi sebelum Bekerja, Dan
responden, sedang 14 (28,00) responden, tinggi 5
Beban Kerja terhadap Tingkat Kelelahan
(10,00) responden, dan sangat tinggi 4 (8,00).
Pada Pekerja Shift Pagi Bagian Packing
tentang
faktor
4
program
studi
masukan
dengan pernyatan dari Grandjean 1993 dalam 2014
bagi
sebagai
disela-sela
Kesehatan
PT.X
Kabupaten
Kesehatan
Kendal.Jurnal
Masyarakat
(online)
Universitas
file:///C:/Users/Immanuel/Downloads/32
Diponegoro Vol. 2 No. 2 .
73-8311-1-PB%20(10).pdf.
Budiono.S, 2003.Bunga Rampai Hieperkes &
tanggal 15 Oktober 2014 Suma’mur,
KK.UniversitasDiponegoro.Semarang Mayasari,A, 2011. Perbedaan Tingkat Kelelahan Perawat
Wanita.
Masyarakat
Jurnal
Kesehatan
Universitas
Negeri
Perusahaan
dan
Sagung Seto. Jakarta. Suma’mur,
2014.Hygiene
Perusahaan
dan
Kesehatan Kerja (HIPERKES). Penerbit:
Notoatmodjo, S, 2011. Kesehatan Masyarakat.
Sagung Seto. Jakarta.
Penerbit : Rineka Cipta.
Tarwaka, 2014.Ergonomi Industri dasar-dasar
Santoso,G, 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan Lingkunan.
2009.Hygiene
Kesehatan Kerja (HIPERKES). Penerbit:
Semarang. ISSN 1858-1196.
dan
Diakses
Penerbit:
pengetahuan ergonomi dan aplikasi di
Prestasi
tempat kerja. Penerbit: Harapan Press.
Pustaka Publisher. Jakarta.
Surakarta.
Santoso,G, 2013. Manajemen Kelelahan Kerja:
Tana L. 2009. Hubungan Lama Kerja dan Posisi
penerbit: Prestasi Pustaka Publisher.
Kerja Dengan Keluhan Otot Rangka
Jakarta
Leher dan Ekstremitas Atas Pada Pekerja
Santosa, I, 2014.Analisis Pengaruh Perubahan
Garmen Perempuan di Jakarta Utara.
Sikap Kerja Terhadap Efek Perubahan
Jurnal Bul. Penel. Kesehatan, Volume.
Pusat Gravitasi dan Titik Tumpu.Jurnal
37, No 1.
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Bali,
Wignjosoebroto, 2006. Ergonomi Studi Gerak
Vol. 14 No. 1.
Dan Waktu. Penerbit : Guna Widya.
Setyawati, 2012.Manajemen kelelahan kerja.
Surabaya.
Penerbit: Amara Books. Jogyakarta.
Yeni.I, 2010. Gambaran sikap kerja dan keluhan
Sukania, IW, 2012. Perancangan Ulang Stasiun Kerja
Untuk
Keluhan
lateks PT. Socfindo kebun karet aek
Biomekanik Pada Aktivitas Loundry Di
pamienke rantau prapat tahun 2010.
PT
Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
X,
Mengurangi
kesehatan pada pekerja bagian produksi
SNMI
7
(online)
http://journal.tarumanagara.ac.id.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Diakses tanggal 14 Oktober 2014. Jam
Diakses tanggal 7 Mei
15.00
2014.(online)(http://ojs.unud.ac.id/index.
Nadya, 2013. Potensi Bahaya Ergonomi Pada
php/natah/article/view/3031,2010 Jam
Pekerja Home Industry Kun Art Di Jalan
21.00.)
Danau Singkarak Medan Tahun 2013. 5