PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli terus mencoba menemukan solusi untuk mengatasi penemuan baru dan selalu mencoba memberikan pelayanan terbaik terhadap para pasien. Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa saja dapat mengalami gangguan kesehatan. Anak sangat rentan terhadap kuman penyakit dan kurangnya kepekaan terhadap gejala suatu penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua. 2. Rumusan Masalah Berikut ini adalah masalah yang ada dan berkaitan dengan penyakit anak sehingga dibutuhkan sistem pakar pada penyakit anak: a. Banyaknya masyarakat yang kurang memahami tentang jenis-jenis penyakit anak dan bagaimana menanganinya. b. Kurangnya pemahaman tenaga medis mengenai penyakit anak yang lebih kompleks. c. Tidak tersedianya fasilitas yang memadai untuk penanganan suatu penyakit anak. 3. Tujuan Dan Manfaat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Membangun suatu sistem diagnosa penyakit khususnya penyakit anak dengan suatu program komputer. b. Memudahkan tenaga pelayanan kesehatan dalam melakukan diagnosa penyakit khususnya penyakit anak. Manfaat dari hasil penelitian diharapkan : a. Untuk meningkatkan mutu / kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien serta ketepatan hasil diagnosanya.
b. Untuk memudahkan tenaga pelayanan kesehatan dalam melakukan diagnosa penyakit khususnya penyakit anak. 4. Batasan Masalah a. Sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. b. Menggunakan metode Forward Chaining (pelacakan ke depan). c. Diasumsikan bahwa data dimasukkan oleh pakar atau orang yang mengetahui perubahan jenis, gejala dan langkah pengobatan penyakit anak. d. Jenis penyakit yang dibahas sebanyak 10 penyakit anak yaitu Tuberculosis, Thypus, Infeksi Usus Buntu, Sindrom Nefrotik, Infeksi Ginjal, Gagal Ginjal Kronik, Endokarditis, Meningitis, Retinoblastoma, Leukemia beserta gejala dan pengobatannya. e. Sumber pengetahuan diagnosis praktis diperoleh dari seorang pakar.
LANDASAN TEORI
1.
Definisi Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan (Atificial Intelligence) adalah ide untuk membuat suatu
perangkat lunak komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia (Hartati,2008:p6), dengan kata lain membuat sebuah komputer dapat berpikir dan bernalar seperti manusia. Tujuan kecerdasan buatan ini adalah membuat komputer lebih cerdas, mengenai tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna bagi manusia. 2.
Lingkup Kecerdasan Buatan Lingkup utama dalam kecerdasan buatan (Kusrini,2008:p7), antara lain:
a.
Sistem Pakar (Expert Sistem). Komputer digunakan sebagai suatu sarana untuk menyimpan pengetahuan dari para pakar untuk dapat digunakan dikemudian hari sebagai suatu sistem yang akan membantu bagi pengguna. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan dan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar yang telah disimpan tersebut. b.
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Languange Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan pengguna dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa yang digunakan oleh pengguna sehari-hari.
c.
Pengenalan Ucapan (Speech Understanding). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
d.
Robotika dan Sistem Sensori (Robotic and Sensory System). Dengan robotika dan sistem sensori membuat komputer menjadi suatu sistem yang dapat meniru pergerakan dari manusia.
3.
Sistem Pakar Sistem pakar merupakan program “artificial inteligence” (”kecerdasan
buatan” atau AI) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan mesin inferensi. Ini merupakan bagian perangkat lunak spesialisasi tingkat tinggi atau bahasa pemrograman tingkat tinggi(High Level Language), yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian tertentu. 4.
Ciri-ciri Sistem Pakar Menurut (Adhi Sadewo Broto,2010:p10), Suatu sistem dikatakan system
pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a.
Terbatas pada domain keahlian tertentu.
b.
Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
c.
Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d.
Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
e.
Dirancang untuk dikembangkan sacara bertahap.
f.
Keluarannya atau output bersifat anjuran.
5.
Metode Inferensi Metode Inferensi merupakan suatu cara penarikan kesimpulan yang
dilakukan oleh mesin inferensi untuk menyelesaikan masalah. Ada dua metode inferensi yang umum dalam system pakar, yaitu: 1.
Forward Chaining (Runut Maju) Forward Chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir), (Kusrini,2006:p18). Metode inferensi ini yang akan digunakan dalam system pakar yang akan dibangun dengan contoh penalaran sebagai berikut: IF Badan lemah AND Rasa kurang sedap badan AND Sakit kepala AND Rewel AND Gatal pada dada atau leher THEN Biang keringat Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa untuk kaidah diatas, agar system mencapai konklusi, harus diinput terlebih dahulu fakta badan lemah, rasa kurang sedap badan, sakit kepala, rewel, dan gatal pada dada atau leher. Baru system dapat mengeluarkan konklusi bahwa penyakit yang diderita adalah biang keringat.
2.
Backward Chaining (Runut Balik) Backward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna (Kusrini,2006:p16).
6.
Pohon Keputusan Pohon (tree) keputusan adalah suatu metode struktur yang terdiri dari node
(simpul) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang yang menghubungkan node (Evi Nurfitriani,2004:p20). Tabel keputusan merupakan suatu cara untuk mendokumentasikan pengetahuan.
Tabel
keputusan
juga
merupakan
matrik
kondisi
yang
dipertimbangkan dalam pendeskripsian kaidah. Walaupun kaidah secara langsung dapat dihasilkan dari table keputusan tetapi untuk menghasilkan kaidah yang efisien terdapat suatu langkah yang harus ditempuh yaitu membuat pohon keputusan terlebih dahulu (Ginanjar Wiro Sasmito,2010:p18). 7.
Pengertian UML (Unified Modelling Language) Rational Rose merupakan salah satu software yang paling banyak digunakan
untuk melakukan design software melalui pendekatan UML (Unified Modelling Language). Rational Rose merupakan software yang menyediakan banyak fungsi fungsi seperti : design proses, generate code, reverse engineering, serta banyak fungsi-fungsi yang lain. 8.
Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan interaksi antara aktor dengan proses atau
sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case,Undirectional Association , Generalizati on. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subjek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang Aktor. 9.
Activity Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi mulai aktivitas
dimulai sampai aktivitas berhenti. Activity diagram ini mirip dengan flowchart diagram. Untuk membuat activity diagram klik kanan pada design model kemudian klik new activity diagram. 10.
Penyakit Anak Dalam bidang kedokteran, untuk mendiagnosa penyakit anak dengan gejala-
gejala tertentu, seringkali tidak cukup dengan pengetahuan yang dimiliki seorang dokter, tetapi perlu memperhatikan kasus-kasus serupa atau yang mirip dengan kejadian pasien tersebut. Keberadaan dokter spesialis penyakit anak mungkin sudah banyak tersebar, tetapi yang khusus menangani anak sangat terbatas. Untuk membantu paramedik mendiagnosa penyakit pada anak, apabila dokter
spesialisnya belum atau tidak ada, maka diperlukan suatu sistem berbasis komputer yang dapat memberikan informasi penyakit dan penanganannya. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit anak menggunakan metode Forward chaning ini diharapkan dapat menjadi bahan salah satu referensi bagi pengembangan sistem pakar lainnya atau bagi mahasiswa yang menyusun tugas akhir yang berkaitan dengan sistem pakar. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap permasalahan dan penyelesaian yang telah dibuat, maka dapat diambil kesimpulan dan saran yang mungkin diperlukan untuk pengembangan sistem aplikasi ini ke tahap yang lebih baik.
PEMODELAN PROYEK
1.
Objective Proyek
2.
Identifikasi Stakeholder
3.
Identifikasi Deliverables
4.
Penjadwalan Proyek
5.
Work Breakdown Structure
6.
Milestone
7.
Jadwal Proyek
8.
Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
9.
Struktur Tim Proyek
ANALISA DAN RANCANGAN
1. Analisa Masalah Sistem pakar merupakan system dengan basis pengetahuan yang dinamis. Dimana pengetahuan tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu sehingga harus dapat dilakukan pembaharuan, seperti penambahan, penghapusan maupun terhadap data yang sudah disimpan sebelumnya tanpa harus mengubah isi dari program secara keseluruhan.
Perubahan hanya dilakukan pada bagian basis
pengetahuan saja sehingga system pakar ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Tahapan analisis terhadap suatu system dilakukan sebelum tahapan perancangan, hal ini agar perangkat lunak yang dirancang sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan. 2. Penyelesaian Masalah Dalam penyelesaian masalah di atas maka dibuatlah sistem pakar (expert system) yang berbasiskan Web agar dapat dipergunakan sebagai sarana informasi dan solusi. Sistem pakar berbasis Web adalah salah satu kemajuan dalam dunia teknologi, dimana user dapat mengaksesnya dari manapun juga. Disamping itu, selain mempercepat penerimaan informasi yang dibutuhkan, sistem pakar ini juga dapat semakin memudahkan para tenaga medis dalam menangani penyakit yang diderita pasien serta mempermudah masyarakat umum mengetahui jenis-jenis penyakit anak.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas, maka disimpulkan :
1. Metode fordward chaining merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah diagnosis dalam sistem pakar mendiagnosa penyakit pada anak. 2. Dengan adanya aplikasi Sistem Pakar maka akan lebih memudahkan masyarakat untuk mendapat dan mengetahui informasi tentang jenis-jenis penyakit anak dengan mudah. 3. Dengan aplikasi Sistem Pakar berbasis web ini, segala macam jenis penyakit anak dapat kita peroleh informasinya kapanpun dan dimanapun. 4. Dengan aplikasi Sistem Pakar berbasis web ini, masyarakat tidak perlu menunggu hasil laboraturium dalam mendapatkan informasi yang akurat. 5. Pihak medis akan lebih mudah mengetahui jenis penyakit yang mereka kurang mengerti informasinya mengenai penyakit anak yang diderita pasien 6. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi sistem pakar ini berguna untuk membantu dan mempermudah pasien dan dokter dalam memperoleh informasi
mengenai penyakit anak serta mendapatkan hasil diagnose beserta terapi serta pengobatannya.
2.
Saran Dari beberapa kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan
saran yang akan sangat membantu untuk pengembangan perangkat lunak ini selanjutnya: 1. Dilakukan pengembangan program sejenis dengan permasalahan domain yang lebih luas. 2. Pengetahuan tentang penyakit anak kiranya semakin diperkaya dengan penambahan data untuk jenis penyakit anak beserta gejala klinisnya sehingga informasi yang dimiliki akan semakin luas dan banyak. 3. Untuk terapi dan pengobatan penyakit anak lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan hasil yang optimal, sebaiknya pasien langsung mendatangi dokter spesialis anak.