Pendahuluan KERAGAAN PROGRAM LiBEC Livestock
Bioenergi
Conversion
(Program
LiBEC)
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan limbah peternakan; dilaksanakan oleh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran sebagai bagian dari amanat Tridharma Perguruan Tinggi. Secara umum, program ini merupakan aplikasi dari konsep Sustainable Livestock Tachno Park (SLTP) yang terdiri atas dua koridor kegiatan; yaitu kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memfokuskan
diri
pada
pemanfaatan
limbah
peternakan sebagai sumber energi alternatif.
Penelitian mengenai teknologi gasifikasi pada limbnah peternakan serta diseminasi dan penerapannya telah dilaksanakan oleh sivitas Fakultas Peternakan UNPAD sejak tahun 1968 (Martanegara, 1973). Teknologi ini telah diaplikasikan melalu pembangunan wilayah
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
percontohan di beberapa kawasan sentra peternakan
energi yang diperoleh dar sumber eksternal
di
menyebabkan kerentanan kesejahteraan ketika
Indonesia
dalam
kurun
waktu
1978-1983.
Beberapa dari wilayah percontohan tersebut adalah Aceh, Padang, Jambi, Lampung, Jawa Barat dan
terjadi gejolak harga energi. (3) Teknologi pengolahan dan konversi limbah ternak
Timor-Timur.
yang telah dikenal sejak lama relatif bukanlah merupakan teknologi yang sifatnya kompleks
Kontruksi logis yang dibangun di dalam program ini
(appropriate technology). Berdasarkan kegiatan
adalah sebagai berikut :
yang
(1) Limbah ternak telah menjadi salah satu faktor
teknologi ini (instalasi perangkat pengolahan)
yang
memcepat
laju
degradasi
lingkungan.
telah
dilakukan
terdahulu,
penerapan
bersifat sangat mudah, fleksibel dan relatif
Pengolahan limbah ternak menjadi material yang
murah.
“ramah” lingkungan memiliki arti yang sama
Substansinya, terdapat peluang bagi masyarakat
dengan
peternakan Indonesia untuk menghasilkan energi
menjamin
keberlanjutan
sektor
peternakan di masa depan.
secara mandiri.
(2) Rumahtangga pedesaan sebagai basis sektor peternakan (dan pertanian secara umum) juga
Begitu besar manfaat yang dapat dihasilan limbah
memiliki tingkat konssumsi minyak dan listrik
ternak
yang
masyarakat peternakan untuk segera mengadopsi
cukup
besar.
Dengan
kata
lain,
ketergantungan rumahtangga pedesaan terhadap
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
dan
seharusnya
menerapkan
dapat
menjadi
teknologi
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
insentif
gasifikasi.
bagi
Namun
faktanya, proses adopsi berlangsung sangat lambat
sampai dengan pembentukan lembaga pembiayaan
dan terkendala. Berdasarkan pengamatan, apatisme
pedesaan yang bersifat partisipatif (microfinance).
dan keengganan peternak untuk
mencoba dan
Sampai saat ini, model-model kelembagaan tersebut
menerapkan teknologi tersebut dilatarbelakangi oleh
telah dapat difungsikan di beberapa wilayah yang
fenomena risk aversion (menghindari resiko dari
menjadi binaan LiBEC.
ketidakpastian) yang merupakan tipikal masyarakat agraris secara umum.
Selain dari wilayah yang telah menjadi binaan, terdapat beberapa wilayah lainnya yang menjadi
Berdasarkan fenomena tersebut, LiBEC secara spesifik dan
Kec. Cidaun Kab. Cianjur, Kec. Bayongbong kab.
penerapan energi rekayasa kelembagaan sosial
Garut, Kab. Sijunjung Prop. Sumatra Barat, Kan.
(social
Mamuju
memfokuskan
–
diri
pada
institusional
perancangan
target pengembangan dalam jangka pendek; seprti
engineering);
yang
bertujuan untuk memfunsikan kelembagan yang
dan
Plewali-Mandar
Prop.
Sulbar
dan
beberapa kabupaten di Prop. Kalimantan Timur.
dapat dengan efektif memicu peningkatan partisipasi
Apa Biogas Itu ? masyarakat peternakan dalam menerapkan teknologi gasifikasi
limbah
ternak
secara
mandiri.
Dalam Biogas atau Gasbio adalah bahan bakar berupa gas
pelaksanaannya, rekayasa tersebut dilakukan melalui yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerob oleh beragam metode, mulai dari pembentukan kelompok mikroorganisme dari bahan organik, seperti limbah percontohan beserta demplot (demonstration plot) pertanian, kotoran ternak, kotoran manusia atau Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
campurannya
didalam
suatu
alat
yang
disebut
Perbandingan antara karbon (C) dan Nitrogen (N), yaitu: 30 bagian C dan satu bagian N
digester.
Komposisi Gasbio adalah : 2 Kandungan bahan kering = 5 - 10% Methan (CH4)
=
54
– 70 % Kotoran
Karbon dioksida (CO2)
=
27
ternak
(bahan
organik)
yang
– 45 % dimasukkan digester harus diencerkan dengan
Nitrogen (N2)
=
0.5 – 3
% air
Oksigen (O2)
=
0.1 % 3 Aktivitas mikroorganisme
Hidrogen sulfida (H2S)
<
0.1 % Bakteri methanogenik hidup dan berkembang biak dengan baik pada ruang tanpa udara. Gas
Nilai kalori yang dihasilkan berkisar 4800 – 6700 bio yang dihasilkan bukan dari kotoran ternak 3
Kcal/m ± 0.48 kg gas LPG, dan ± 0.62 liter minyak (bahan organik), tetapi dihasilkan dari aktivitas tanah bakteri methanogenik tersebut yang mencerna bahan organik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Gas Bio
Faktor Penunjang : 1.
Keasaman atau pH = 7.0-7.2
Faktor Utama : Tingkat keasaman bahan organik (campuran 1 C/N rasio = 20-30 kotoran dan air) dalam digester harus netral. 2. Temperatur = 32 - 36oC Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Suhu
di
dalam
digester/
reaktor
harus
dipertahankan 32 – 36 0C. Jadi digester jangan
Proses Terbentuknya Gas Bio
ditempatkan di lokasi resapan air.
Tahap 1. Hidrolisa substrat utama seperti selulosa, lemak, dan protein dalam limbah ternak menjadi senyawa-senyawa sederhana, seperti asam asetat, alkohol, CO2, NH3, dan sulfida. Bakteri yang berperan Clostridium acteinum, Bacteriodes ruminicola, Bifidobacterium sp, Eschericia sp, Enterobacter sp, dan Desulfobio sp.
3. Pengadukan Kadang-kadang bahan organik yang dimasukkan ke dalam digester dalam waktu yang lama akan mengering
menyebabkan
gas
tidak
bisa
menembus lapisan kering tersebut, karena itu perlu ada pengadukan. Bahan organik tidak akan mengering jika digester diisi secara rutin setiap hari,
dan
saluran
pemasukkan
Tahap 2. Bakteri mengoksidasi asam berantai karbon panjang, seperti asetat dan alkohol yang dilakukan oleh Lactobacillus sp, Streptococcus sp.
dan
pengeluarannya ditata dengan baik.
4. Tidak mengandung bahan beracun Bahan
organik
yang
dimasukkan
ke
dalam
digester tidak boleh mengandung zat yang dapat meracuni bakteri methanogenik. Zat-zat tersebut antara lain ditergen (air sabun), insektisida, dan herbisida, dan zat lain yang bias membunuh bakteri. Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Tahap 3. Bakteri methanogenik menggunakan H2, CO2, dan asetat untuk pertumbuhannya, serta memproduksi CH4 dan CO2. Urea yang berasal dari protein dihidrolisa oleh bakteri menjadi gas metan (CH4) dan NH4+. Asam asetat serta asam propionat dari lemak difermentasi menjadi gas metan dan CO2 kemudian CO2 yang dihasilkan direduksi menjadi CH4 dan H2O. Bakteri yang berperan pada tahap ini adalah Methanobacterium Methanococcus sp, melianskii, dan Methanosarcina sp. Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
menjadi pemicu konflik sosial antara peternak dan Limbah ternak terdiri dari selulosa, lipid, protein
non peternak. Keberadaan peternakan di lokasi padat penduduk sering mendapat tekanan dari masyarakat
Bakteri fermentasi [fase pertama]
dan pada akhirnya keberlangsungannya terancam. Alkohol, asam organik
Bakteri asetogenik [fase ke dua]
Pemanasan Global Gas methan (CH4) merupakan kelompok gas rumah
Asetat, H2 , CO2 [NH 3,S 2]
Asetat, H2 , CO2
kaca (green house gas) yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan panas dunia (global warming)
Bakteri asetogenik [fase ke tiga]
setara dengan 21 kali karbon dioksida (CO2).
Gas
methan ini juga dihasilkan oleh ternak hidup yang H2 + CO2 CH 3COOH + H 2O
CH4 + H2O CH 4 + C0 2
dikeluarkan ternak melalui mulut (sendawa) dan anus ternak, serta dari tumpukan kotoran ternak. Gambar: Proses Pembentukan Gas Methan
Gas methan yang dikeluarkan dari tubuh ternak, gas methan dari luar peternakan, serta kelompok gas
Mengapa Biogas harus dikembangkan?
rumah kaca lainnya secara
yang terlepas keudara bebas
bersama-sama
menyebabkan
terjadinya
peningkatan panas bumi. Peningkatan panas bumi ini Polusi dalam jangka panjang
dapat menurunkan kualitas
Selama ini kotoran ternak menjadi permasalahan, lingkungan, musim kemarau lebih panjang, produksi karena menimbulkan polusi udara dan air sehingga Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
pertanian
menurun
dan
menimbulkan
ancaman
bencana alam.
organik dari limbah kotoran ternak yang selama ini belum begitu banyak dimanfaatkan.
Manfaat dan Dampak Biogas 100% Matahari
Pengembangan biogas dari limbah peternakan dapat 70%
bermanfaat antara lain: bumi
Masyarakat dapat Mandiri/Hemat Energi/BBM/Gas 30%
LPG Penghematan keuangan rumah tangga Gas rumah kaca (1%)
Bagi negara terjadi penghematan ekonomi dalam Gambar : Proses Efek Rumah Kaca
bentuk pengurangan subsidi Peternakan jadi ramah lingkungan (polusi udara, Biogas Energi Alternatif dan air) berkurang Saat ini minyak tanah sebagai sumber bahan bakar Pengurangan perambah hutan untuk kayu bakar utama bagi rumah tangga menjadi langka dan mahal Populasi yang dapat menyebabkan pemiskinan.
ternak
terjaga,
bahkan
Disisi lain peningkatan populasi ternak
terdapat
energi
alternatif
biogas
yang
dapat Perbaikan manajemen pemeliharaan ternak
digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah. Bahan bakunya bisa menggunakan bahan
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
terjadi
Bagaimana membuat biogas ? PEMANEN GAS : alat ini dapat berupa kompor biogas atau genset Terlebih dahulu kita harus mengetahu instalasi biogas itu seperti
seperti apa.
Instalasi biogas cukup Kelengkapan Instalasi Biogas:
sederhana dan gampang dibuat.
Instalasi biogas SALURAN MASUK (INLET BAHAN
terdiri dari : ORGANIK): sebagai tempat memasukkan bahan DIGESTER : tempat bahan organik dan tempat organik. Lebih baik dilengkapi dengan corong terjadinya proses pencernaan bahan organik oleh plastik/ bak kontrol. mikroba anaerob. Digester harus anaerob atau tanpa oksigen SALURAN KELUAR GAS (OUTLET GAS): WATER TRAP : Sebuah tabung yang berfungsi berfungsi tempat keluarnya gas sebelum masuk untuk menangkap uap air yang dihasilkan dari kedalam penampungan (gas holder). digester agar aliran gas bio tidak terhambat, dan berfungsi juga sebagai alat pengaman. SALURAN KELUAR LUMPUR (OUTLET SLUDGE): merupakan saluran untuk GAS HOLDER : disebut juga penampung gas, mengeluarkan limbah bahan organik dari digester. sesuai namanya, maka fungsinya adalah untuk menampung gas yang dihasilkan dari digester PENAMPUNG SLUDGE: berfungsi untuk yang disalurkan melalui pipa penyalur/ selang. menampung sementara sludge/ limbah bahan
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
organik dari digester sebelum digunakan untuk memupuk tanaman.
SELANG PENYALUR GAS:
berfungsi untuk
menyalurkan gas dari digester ke water trap, gas holder dan ke alat pemanen gas (kompor biogas atau genset).
Secara sederhana Instalasi biogas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar: Instalasi Biogas Keterangan: 1 2 3 4 A B C D E F G H
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
= = = = = = = = =
digester (tabung pencerna) Water Trap (tabung perangkap uap air) gas holder (penampung gas) pemanen gas (kompor dan atau genset) Saluran pemasukkan bahan organik (inlet) Saluran keluar gas (outlet gas) Saluran pembuangan (outlet lumpur/suludge) bak penampung lumpur/ sludge/ limbah biogas selang penyalur gas yang menghubungkan digester dengan water trap = selang penghubung water trap dengan gas holder (penampung gas) = selang penyalur gas menuju kompor = selang penyalurga ke genset (jika digunakan untuk listrik)
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Tipe-tipe Digester:
Prinsip digester Balon plastik ditanam horisontal (Balloon Plants)
Kondisi digester anaerob/tidak ada oksigen. Kubah Permanen (Fixed-Dome Plants)
Memiliki inlet (saluran pemasukkan) dan outlet Kubah yang dilengkapi drum terapung (saluran pengeluaran limbah, serta saluran (Floating-drum Plants). pengeluaran gas).
Memiliki ruang kosong untuk gas metan
Harus hangat (suhu : 30 0C – 60 0C)
Bahan Baku Digester Banyak bahan yang dapat digunakan untuk digester antara lain :
Tembok/Cor
Fiber
Plat besi
Drum : plat/plastik
Plastik (Polyetheline)
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Penampung Gas Penampung gas umumnya terbuat dari plastik. Kenapa harus plastic? Salah satu sifat gas bio atau biogas adalah tekanannya rendah, sehingga untuk menampungnya
diperlukan
sebuah
teknik
dan
peralatan. Namun untuk di masyarakat terutama di perdesaan dengan tingkat keterbatasan teknologi dan keuangan,
maka
cara
satusatunya
adalah
menggunakan tabung plastic PE dengan ketebalan 0.15 – 0.2 mm.
Karena sifat plastik elastis, maka untuk memperbesar tekanan gas bio dapat menggunakan beberapa tali karet yang dililitkan pada tabung gas tersebut. Tali karet (bekas ban dalam) dapat berfungsi sebagai alat penekan gas otomatis. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Balon plastik ditanam horisontal (Balloon Plants)
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
SDD dan SDL ½ inchi
Selang Plastik Berserat D=5/8
Selang plastik biasa D=½ inchi
Tali Karet dan Lakban, serta lem paralon
Gelas plastik D=5-7 cm
Ember plastik vol 25 liter
Kompor gas
Gergaji besi, Gunting, Cutter, dan tang, serta
Gambar: Gas Holder
kunci 8 atau 9
Pembuatan digester
Teknik Pembuatan instalasi biogas plastik ? A. Saluran INLET dan OUTLET
Potong paralon D=3 inchi sepanjang 40 cm
Bahan-Bahan yang digunakan sebanyak 4 buah
Plastik PE D=1,2 m dan PE D=0.8 m
PVC D=3 inchi, dan ½ inchi
Knee 900 D=3 inchi, dan knee 1200 D=3 inchi
Sambungan T D=½ inchi
Buat INLET : Dua buah potongan paralon sambungkan dengan knee 900 D=3inchi, dan diberi lem.
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Buat OUTLET: Dua buah potongan paralon
C. Digester Plastik sambungkan dengan knee 1200 D=3inchi, dan Potong Plastik PE 0,2 D-1,2 sepanjang 4,5 m diberi lem. Pasang saluran outlet gas di bagian tengah plastik B. Saluran OUTLET Gas Pasang saluran inlet dan outlet BO, ikat dengan
Potong paralon D= ½ inchi sepanjang 5-10 cm
Buat Ring plastik D = 7 cm 2 buah
Buat Ring karet D = 10 cm 2 buah
Sambungkan potongan paralon tadi dengan
tali karet dan terakhir dilapisi dengan lakban
D. Penampung Gas Potong Plastik PE 0,15 - 0,2 D-1,2 [panjang plastik tergantung kebutuhan dan lokasi] SDD dan SDL ½ inchi. Pasang paralaon D= ½ inchi untuk saluran inlet gas pada bagian tepi plastik. Ikat dengan tali karet dan lapisi dengan lakban Pasang paralon D= ½ inchi pada tepi plastik yang lain. Pasang sambungan T D= ½ inchi pada saluran inlet gas pada tabung olastik. Letakkan tabung gas di lokasi yang aman dan tidak terlalu jauh dari digester Beri tali karet
pada penampung gas [fungsi
Gambar : Rangkaian Outlet Gas
untuk memperbesar tekanan gas] Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
GALIAN LOBANG
Lubang untuk digester berukuran: Panjang : 300 cm Lebar
: 110 cm
Dalam
: 100 cm
Bagian bawah tanah dibuat cekung, dan bagian depan serta belakang digali kira-kira 40 cm selebar cangkul (20-25 cm) untuk menempatkan paralon saluran
pemasukkan
(inlet)
dan
saluran
keluar
GALIAN TANAH Tampak Depan/Belakang
(outlet). Lihat Gambar di bawah ini. Bagian bawah dibuat melengkung (cekung) bertujuan agar nantinya tabung plastik yang sudah terisi kotoran ternak dan gas bentuknya bulat.
Pada pengisian awal, digester harus terus dikontrol dan apabila ada yang melipat harus segera di rapikan.
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Penutup Pemanfaatan biogas skala rumah tangga terbuat dari plastik yang dikembangkan Program LiBEC Fakultas Peternakan sangat cocok untuk dikembangkan terutama pada tahap inisiasi. Dalam mengintroduksi teknologi yang terpenting adalah membuat masyarakat mengerti dan memahami teknologi tersebut dan mengusahakan agar kehadiran teknologi tersebut dirasakan penting oleh masyarakat, serta dapat dirasakan manfaatnya. Berkaca dari pengalaman bahwa telah banyak terjadi kegagalan introduksi teknologi dan inovasi pada level masyarakat yang diakibatkan tanpa adanya sosialisasi, pelatihan dan proses mentrampilkan mereka, maka Fakultas Peternakan Unpad melalui Program LiBEC dalam pengembangan biogas mengutamakan proses rekayasa sosial dan mengintroduksikan sistem kredit bergulir melalui lembaga keuangan mikro yang dibentuk dari dan untuk masyarakat itu sendiri. Lebih jauh tujuan pengembangan biogas ini tidak sekedar membuat kotoran ternak menjadi bahan bakar gas bio, tetapi lebih ditujukkan untuk membudayakan pengembangan peternakan yang ramah lingkungan. Semoga bermanfaat.
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD
Program LiBEC Fakultas Peternakan UNPAD