BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang fi nansial, risiko adalah variabilitas potensial terhadap aliran kas (cash flow). Risiko finansial dapat didefinisikan sebagai peluang terjadinya hasil (outcome) yang buruk. M isalnya, pemogokan pekerja di sebuah perusahaan, tergusurnya produk lama, kekeliruan pihak manajemen dalam melaksanakan investasi secara besar-besaran. Hal-hal tersebut dapat menurunkan nilai saham perusahaan dan semakin banyak aktifitas yang terjadi, semakin tinggi tingkat risikonya. Umumnya investor, berusaha menghindari risiko. Risiko perlu dihindari namun tetap berpeluang memperoleh keuntungan yang cukup tinggi.Investasi juga merupakan suatu kegiatan yang mengandung ketidakpastian. Investor tidak dapat mengetahui secara pasti berapa tingkat keuntungan yangdiharapkan akan diperoleh dan tidak dapat memperhitungkan seberapa besar kerugian yang telah te rjadi atas investasi yang dijalankan.Untuk mengantisipasi risiko yang besar, maka dilakukan beberapa upaya untuk meminimalkan besar kerugian dengan portofolio investasi. Portofolio investasi merupakan kumpulan investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu s asaran umum investasi. Pembentukan portofolio berawal dari usaha diversifikasi investasi guna mengurangi risiko. M isalnya investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal, tidak hanya memilih satu saham saja sebagai investasinya. Dengan melakukan kombinasi saham, investor dapat meraih perolehan yang optimal
sekaligus
mengkombinasikan
akan
memperkecil
berbagai
aset
risiko
dalam
melalui
suatu
diversifikasi.
investasi,
Dengan
diharapkan
akan
meminimalkan tingkat risiko yang dimiliki oleh masing -masing aset yang akan membentuk portofolio tersebut. Teori portofolio modern dimulai pada tahun1952, dengan berhasilnya metode pemilihan portofolio yang diusulkan oleh M arkowitz.
1
M arkowitz menyarankan cara seorang investor membentuk portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan paling tinggi berdasarkan suatu tahap risiko, ataupun membentuk portofolio yang berisiko paling rendah pada suatu tahaptingkatan keuntungan (M arkow itz, 1952). Pendekatan Mean Variance adalah suatu metode paling awal untuk memecahkan masalah pe milihan portofolio. Akan tetapi, ada beberapa pendapatyang menentangnya, meskipun pendekatan ini telah diterima dan dihargai oleh praktisi dan akademisi selama beberapa tahun (Korn, 1997). Dalam hal ini, meminimumkan varians tidak mendorong ke arah deviasi yang rendah dari hasil yang diharapkan pada sisi bawah rata-rata, tetapi juga pada sisi atas rata-rata. M enurut Jorion (2001) Value at Risk merupakan pengukuran kerugian harapan terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu T dengan tingkat kepercayaan tertentu α. M organ (1996) menyatakan perhitungan risiko penting dalam analisis keuangan dan kalkulasi Value at Risk merupakan salah satu bentuk
pengukuran
risiko
yang
cukup
populer.
Hal
ini
disebabkan
oleh
kesederhanaan konsep Value at Risk terse but, namun juga memiliki kemampuan implementasi berbagai metodologi statistika yang beragam dan mutakhir. Li u (1999) mengatakan bahwa beberapa pendekatan yang dilakukan dalam analisis Value at Risk dan penajamannya untuk mengakomodasi momen-momen statistika yang lebih tinggi dari data keuangan. Karena jumlah subportofolio biasanya sangat besar, ini melibatkan perhitungan dan mengesampingkan manajemen risiko yang sedang berjalan. Popularitas Value at Risk sebagian disebabkan fakta bahwa ukuran risiko pada dasarnya mudah dipahami. Value at Risk adalah kerugian maksimum portofolio atas horizon tertentu, pada tingkat konfidensi tertentu . Pengukuran risiko merupakan hal yang sangat penting dalam analisis keuangan mengingat hal ini berkenaan dengan investasi dana yang cukup besar yang sering kali berkenaan dengan dana publik. Salah satu aspek yang paling penting.
2
Dalam analisis risiko keuangan adalah perhitungan Value at Risk.Risiko pasar dari suatu investasi tunggal maupun portofolio dapat diukur dengan mengacu pad a kemungkinan kerugian finansial akibat gabungan dari pergerakan variabel ekonomi yang sistematis seperti bunga dan nilai tukar (Fallon, 1996). M engukur risiko pasar penting bagi regulator dan manajer dalam menilai solvabilitas dan risiko dalam mengalokasi modal yang langka. Selain itu, risiko pasar lazim merupakan salah satu risiko utama yang dihadapi oleh lembaga keuangan. Value at Risk (VaR) merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk menilai kerugian terburuk yang mungkin terjadi bagi seorang investor a tau suatu badan usaha atas investasinya dalam sekuritas atau aset-aset, baik secara satu per satu atau dalam portfolio pada suatu waktu tertentu, pada tingkat peluang yang ditetapkan. Dalam VaR, kemungkinan kerugian dihitung dari peluang kerugian lebih buruk daripada suatu persentase yang ditetapkan. Penggunaan maxsimum entropy dalam bidang ilmu ekonomi ini sudah tidak asing lagi, hal tersebut telah menjadi dasar dan pembahasan yang cukup populer dikalangan para ilmuwan di bidang ilm u ekonomi. M aksimum entropy juga dapat memperdetail analisis keuangan. Hal tersebut,
membuka kemungkinan untuk
menggunakan aplikasi ini sebagai alat yang digunakan dalam perhitungan nilai risiko Algoritma MEBoot yang dikembangkan oleh Vinod (Liu, 2007) memberikan suatu cara bootstrapping yang secara khusus ditujukan untuk data yang bersifat dependent seperti data-data di seputar tail. M etode MEBoot menggunakan prinsip maximum entropy dengan memperhatikan dua macam constraint (kendala) ialah mass preserving dan mean preservin g yang akan dibahas dalam bab III. Liu (2007) menunjukkan bahwa penggunaan algoritma MEBoot memberikan interpolasi yang sangat fit dengan data aslinya. Nilai risiko merupakan hal penting dalam bidang keuangan. M eskipun digunakan secara luas oleh otoritas dalam
3
menilai risiko pasar keuangan,
pembangunan yang kuat dari perkiraan VaR tetap menjadi isu yang kontroversial. Stress testing kebijakan ekonomi, peraturan, evaluasi risiko keuangan dan inferensi statistik telah menjadi persyaratan dasar dalam penekanan pada risiko estimasi berdasarkan bootstrap entropi maksimum. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu bagaimana melakukan pengukuran risiko pasar dengan pendekatan Value at Risk menggunakan maksim um entropy. Kemudian, dari latar belakang dan rumusan masalah, maka penulis mengangkat judul “ Value at Risk M enggunakan M etode Maksimum Entropi Bootstrapping dan Flex Maksimum Entropi Bootstrapping”
1.2 Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam tulisan ini lebih fokus maka deperlukan adanya pembahasan masalah . Dalam tulisan skripsi ini permasalahan dibatasi oleh “ Value at Risk M enggunakan M etode Maksim um Entropi Bootstrapping dan Flex Maksimum Entropi Bootstrapping”.
1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk : 1. M empelajari tentang penggunaan statistik di bidang ilmu ekonomi khususnya keuangan. 2. M empelajari analisis maksimum entropi untuk inferensi tentang statik probabilitas. 3. M embantu ketika harga aset melam bung atau meledak. 1.4 Tinjauan Pustaka Untuk bisa melakukan analisis risiko, analis memerlukan data nilai loss (severitas) dan data frekuensi kejadian loss. Kebanyakan, data loss yang tersedia sungguh sangat terbatas yaitu hanya selama beberapa tahun saja. M eskipun data
4
loss dapat dinyatakan dalam periode bulanan hingga enam bulanan sehingga akan diperoleh jum lah data yang lebih banyak daripada jika dalam periode tahunan, namun tetap saja jumlahnya masih sangat kurang mengingat data - data tersebut akan dilihat pola distribusinya. Hal yang sama terjadi untuk data frekuensi kejadian
loss. Liu (2008) telah
berhasil menemukan
suatu
cara
untuk
mengembangkan poin data dari data loss asli yang jumlahnya sangat terbatas menjadi poin - poin data berapapun jumlah yang diinginkan. Teknik tersebut ialah bootstrapping. M etode bootstrapping yang dikembangkan oleh V inod didasarkan pada
prinsip
maksim um
entropy
sehingga
dinamakan
maximum
entropy
bootstrapping (MEBoot). Berbeda dengan bootstrapping pada umumnya, metode yang dikembangkan oleh Vinod mampu mengatasi kekurangan - kekurangan yang ada sehingga sangat cocok untuk membootstrap data - data time series yang bersifat dependent seperti halnya data - data loss yang bersifat ekstrim. Dengan demikian persoalan kekurangan poin data loss bisa diatasi.
1.5 Metode Penulisan M etode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur, yaitu dengan mempelajari referensi-referensi yang berkaitan dengan gambaran perekonomian indonesia, teori ilmu ekonom i tentang keuangan, pemodelan Value at Risk dengan menggunakan konsep maksim um entropy bootstrapping dan Flex Maksim um E ntropy Bootsrapping yang menyangkut tema skripsi, dan telah diperoleh dari buku-buku, artikel, situs-situs yang tersedia di internet dan bahan penunjang lainnya yang mendukung dalam penulisan skripsi.
1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUA N Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan skripsi, pembatasan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan, metode penulisan yang
5
digunakan, dan sistematika penulisan yang memberikan arah dan tujuan pe nulisan skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang dasar-dasar teori penunjang yang mendasari dan m endukung pembahasan pada bab selanjutnya.
BAB III PEMBAHASAN Bab ini akan membahas pokok permasalahan utama yaitu Value at Risk M enggunakan M etode M aksimum Entropi Bootstrapping dan Flex M aksimum Entropi Bootstrapping pada single aset. BAB IV CONTOH KASUS
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAM PIRAN
6