BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bahan Bakar M inyak (BBM ) merupakan hal yang penting disuatu negara,
terutama dalam bidang ekonomi. Bahan bakar minyak dijadikan alat operasional pada industri – industri yang ada di Indonesia karena Bahan Bakar M inyak dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan operasional perusahaan. M isalnya penggunaan minyak sebagai bahan bakar mesin, sebagai instrumen biaya transportasi, dan masih banyak lainnya. Indonesia merupakan negara dengan harga BBM yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga BBM di negaranegara ASEAN, diambil dari laman detik finance yang menyatakan bahwa harga BBM di Indonesia lebih murah dibanding M yanmar yakni R p10.340 per liter, Filipina yakni Rp12.147 per liter, Thailand Rp12.453 per liter, Kamboja Rp13.298 per liter, Laos Rp 13.396 per liter, Vietnam Rp14.553 per liter, dan paling mahal Singapura Rp15.695 per liter. M urahnya harga BBM dikarenakan adanya subsidi yang besar atas bahan bakar minyak tertentu yaitu premium dan solar bersubsidi. M urahnya harga BBM ini memicu adanya pemborosan dalam penggunaan bahan bakar minyak. Hal ini membuat permintaan akan Bahan Bakar M inyak semakin tinggi. Permintaan akan BBM
yang sangat tinggi ini
menyebabkan pemerintah harus memberikan subsidi tambahan yang melebihi anggaran yang sudah dibuat pemerintah. Jika pemerintah tetap memberikan subsidi yang berlebih pada bahan bakar minyak, maka dikhawatirkan keadaan ekonomi akan semakin kacau. Beberapa resiko yang ada dalam suatu investasi adalah resiko inflasi, resiko nilai tukar mata uang, resiko kr edit, serta resiko pasar. Perubahan harga BBM berhubungan dengan harga saham di perusahaan melalui inflasi. Inflasi dikhawatirkan akan semakin meningkat melewati batas yang dapat ditoleransi oleh pemerintah Indonesia. Untuk menyelamatkan keadaan ekonomi negara ini, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM yang diberlakukan mulai tanggal 18 N ovember 2014. Kenaikan harga BBM ini tentu membawa pada
1
pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu memperbaiki keadaan makroekonomi dan mengurangi defisit anggaran. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat. Selain itu kenaikan harga BBM juga berdampak pada ketahanan energi nasional karena masyarakat menjadi lebih menghemat penggunaan BBM . Tidak hanya dampak positif, kenaikan harga BBM juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut salah satunya yaitu meningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat. Naiknya harga kebutuhan pokok ini salah satu penyebabnya karena biaya angkut barang semakin meningkat akibat kenaikan BBM . M enurut hukum permintaan, jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang (Jaka, 2007). M eningkatnya harga barang akan menyebabkan permintaan akan suatu barang menjadi berkurang karena daya beli
masyarakat
semakin
menurun.
M enurunnya
daya
b eli
masyarakat
memungkinkan penjualan terhadap hasil produksi perusahaan semakin menurun sehingga laba operasional perusahaan juga menurun.
Terpengaruhnya laba
perusahaan melalui perubahan harga BBM akan mempengaruhi nilai perusahaan. Bahkan sebelum
BBM
benar-benar dinaikan, isu kenaikan BBM
sudah
mempengaruhi berbagai sektor. Harga bahan pokok mengalami peningkatan dengan beredarnya isu kenaikan BBM . Hal ini berarti kandungan informasi mengenai perubahan harga BBM direspon oleh pasar. Bagi perusahaan m iny ak, khususnya perusahaan minyak asing yang ada di Indonesia, kenaikan harga BBM membawa pada keuntungan yang lebih. Kenaikan harga BBM ini memungkinkan SPBU minyak asing ramai pembeli karena kenaikan harga BBM menyebabkan perbedaan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan tidak bersubsidi tidak begitu timpang. M enarik untuk diketahui bahwa pasar modal juga merespon perubahan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat d iperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham) yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan swasta. Pada dasarnya fungsi pasar modal sebagai wahana demokratisasi pemilikan saham yang ditunjukkan dengan semakin
2
banyaknya institusi dan individu yang memiliki saham perusahaan yang telah go public (Suad Husnan, 1994). Respon pasar modal diwujudkan berupa perubahan harga saham diperusahaan yang telah go public yang dicerminkan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Harga saham sangat sensitif terhadap situasi ekonomi dan politik disuatu negara. Bursa saham dapat merespon dengan negatif jika situasi ekonomi dan politik disuatu negara sedang kacau. Investor dapat kehilangan kepercayaan sehinga menarik investasi yang mereka lakuka n di perusahaan sehingga harga saham perusahaan menurun. Informasi mengenai keadaan negara yang mengalami defisit neraca pembayaran akan direspon oleh investor dan dicerminkan dengan perubahan harga saham. Untuk itu, sangat menarik untuk diteliti bagaimana pengaruh pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap harga saham diperusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45. M enurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul “ Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, pasar modal di Indonesia sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. Sehingga IHSG dianggap kurang tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal. Peneliti ingin melakukan penelitian a tas kenaikan harga BBM terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar dalam kelompok perusahaan LQ 45 sebab menurut Jogiyanto (2013) saham LQ 45 merupakan 45 saham teraktif yang diperdagangkan di bursa efek dan memiliki likuiditas yang tinggi. Alasan tersebut yang membuat peneliti memilih saham kelompok LQ 45 sebagai objek penelitian.Dari uraian diatas pene litian ini menarik untuk diteliti, sehingga peneliti mengambil judul “ Pengaruh Pengumum an Kenaikan H arga Bahan Bakar Minyak Bersubsidi terhadap Harga Sah am pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ 45)
3
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka pemasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh pada harga saham perusahaan yang terdaftar di index LQ 45 setelah pengum um an kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi? 1.3
Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk menguji apakah terdapat pengaruh mengenai pengumuman kenaikan harga bahan bakar m inyak bersubsidi terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ 45 1.4
Manfaat Penelitian
M anfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi investor yang melakukan investasi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi jika terjadi sesuatu yang tidak dapat kita hindari seperti keluarnya kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Penting bagi investor untuk mengetahui dampak dari suatu fenomena terhadap pasar modal khususnya terhadap perusahaan tempat investor melakukan investasi.
2. Bagi penulis, penelitian ini menambah wawasan penulis mengenai dampak fenomena sosial, ekonomi dan politik seperti kebijakan untuk merubah harga bahan bakar minyak bersubsidi dalam kaitanya dengan suatu investasi. Selain itu, peneliti juga memperoleh wawasan tentang perilaku masyarakat menanggapi fenomena sosial, ekonomi, dan politik seperti perubahan harga bahan bakar minyak bersubsidi. 3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pemikiran pengembangan riset tentang keuangan, khususnya pada penelitian dengan topik kajian yang sama.
4
1.5
Sistematika Penulisan
Secara garis besar, penelitian ini terdiri atas lima bab dengan beberapa sub bab didalamnya. Berikut adalah gambaran umum dari isi dari setiap bab dalam penulisan penelitian ini: 1.) Bab I. Pendahuluan Pada bab ini, materi yang dibahas terkait latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan skripsi, serta sistematika penulisan skripsi. 2.) Bab II. Landasan Teori Bab kedua pada penelitian ini membahas teori yang melandasi penelitian ini. Teori yang dibahas diantaranya teori tentang p asar modal, teori perilaku investor, teori mengenai harga saham, dan indeks LQ 45. Adapun penelitian terdahulu yang dibahas dalam bab kedua dalam penelitian ini yang mengkaji hubungan antara pengumuman harga kenaikan BBM terhadap reaksi pasar modal. Hipotesis dalam penelitian ini juga dirum uskan pada bab kedua penelitian ini. 3.) Bab III. M etode Penelitian Pada bab tiga penelitian ini dibahas lebih lanjut tentang metode penelitian. Uraian lengkap tentang populasi dalam penelitian ini, bagaimana teknik pengambilan sampelnya, bagaimana penelitian ini dilakukan, serta apa alat uji yang digunakan tertera dalam bab tiga penelitian ini. 4.) Bab IV. Analisis dan Pembahasan Bab keempat pada penelitian ini membahas tentang analisis dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Pada bab ini, dijelaskan bagaimana pengaruh dari kenaikan harga BBM terhadap harga saham. Kebenaran atas hipotesis juga dikemukakan dalam penelitian ini. Kebenaran atas hipotesis yang dibuat didasarkan atas bukti yang terdapat pada hasil penelitian yang te lah dilakukan pada bab empat penelitian ini.
5
5.) Bab V. Simpulan dan Saran Bab lima pada penelitian ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran -saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
6