QUANTUI'4 Jurnal Inovasi Pendidikan Sains rssN 2086-7328 Vol. tr, Nomor 1, April 20l0,hlm.l-77 Terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober, berisi artikel berupa review, hasil penelitian lengkap atau kajian analisis kritis bidang Pendidikan Sains (Kimia, Biologi, dan Fisika).
rssN 2086-7328 Penanggung Jawab Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Ketua Penyunting Syahmani
Wakil Ketua Penyunting Arif Sholahuddin
Penyunting Pelaksana Leny; Parham Saadi;Atiek Winarti; lriani Bakti; Bambang Suharto; Rusmansyah, M. Kusasi; Mahdian;Yudha lrhasyuarna, M. Zaini; Eko Sulistiyowati
Penelaah (Mitra Bestari) Effendy (UM Malang); Muslimin lbrahim (Unesa Surabaya); Suhardjono (Unibraw Malang) Omay Sumarna (UPl Bandung); Zeni Haryanto (Unmul Samar:inda);Ahmad Suriansyah (Unlam Banjarmasin)
Sirkulasi dan Pemasaran Maya lstyadji; St. H. Nurdiniah;Abdul Hamid: Sunarti; Noor E',,a
Bendahara R a lra'
Alamat Penyunting dan Sekretariat
:
ProgramStudiPendidikanKimiaPMlPAF( Telp./Faximile(0511)3300819Ban_a'r-'as-
D
J
SrEene
- *ffar
--a-Ear"mnasr -:'2: +nal tsm"nrilnpunralrrr@Erai xr"
3asry 87
Jumal lnovasi PerdidiLan Sanns rmrmhrflr soffir ruan &wi 3-"- :'e- Program Studi lrcll-6 hfmg*urm na "nmnmmmnn. Feryrurmrq -Brerma sumbangan pemar yang naskah be un l'ier3ra- -esa :mt ffr fttflsildl' fn@!h d ms fiEt".,las J* S qiarlo spasi ganda sepanjang e:r"k-"a",92'l-aLarar r:rl:fffvmaseosrn wrf,mmurntr@ roril*nagi(Calon)Penulis {UJA,rUl"r I :aga: 3ea{"an; f,aEr rra nr nMir $ffiflq mmffi ilirso,at.eFl :a- disunting untuk Keseraca--'a^ i:r*eL silar F @ rtra arrnra
QUAtu'TUf't
Pendidikan Klma FK P Ur",e"sim
D :eta< c,e. OL
Sfrffi
Productrbm
Srwmmnr. h d rumrturmryurw@ Pmrrrmna'
€$,qrqffffiiLf Jurnal Inovasi Pendidikan Sains rssN 2086-7328 Vol. 1, Nomor 1, April 20l0,hlm.l-77
DAFTAR ISI Judul PENEMPAN PADUAN MODEL PEMBELA"JAMN TEARN/TVG CYCLEDENGAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Maya lsgadji
Halaman 1-7
MODEL PEMBELAJAMN SEKOLAH HIJAU DALAM PEMBELA^JAMN IPA DI SEKOLAH DASAR Muhammad Zaini
8-15
INOVASI PEMBELAJAMN DAN PENELITIAN SAINS UNTUK MEMBANGUN PROFESIONALISME PENGAJAR
16-21
ZeniHaryanto APLI KASI D'RECT /NSTR
U CT I ON AN D COL1./.BORAT IV E LEARNI N G M OD EL MELALU I LESSON STUDY UNTUK MENINGKATMN KEMAMPUAN MAHASISWA MEMBUAT MEDIA PENDIDIKAN KIMIA BERBASIS KOMPUTER
22-33
Syahmani dan Rusmansyah PERSEPSI GURU TERHADAP PROGMM SERTIFIKASI GURU
AtiekWinarti MENINGMTKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA MEIALUI MODEL PEMBELAJAMN KOOPEMTIF TIPE TWO STAY MO STRAY Main Aprialisa dan l/lahdian PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJAMN TERBALIK (RECIPROPCALTEACHING) DENGAN PEMANFMTAN INTERNET PADA KONSEP LAJU REAKSI KELAS XIA.1 SMA NEGERI 1 BANJARMASIN TAHUN PELAJAMN 2009/2010
3440
41-48
49-56
Erlidayanti, Rilia lriani, Leny MENINGKATKAN HASIL BELA"JAR SISWA KELAS XII IPA.2 SMAN 1 LABUAN AMAS SELATAN TERHADAP KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTMS
57-63
Misran PENGARUH PENGAJAMN INDIVIDUAL TERHADAP PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA DALAM FISII(A
64-68
Mastuan PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATMN PEMAHAMAN KONSEP TERMOKIMIA PADA SISWA KEI"AS XI MADMSAH ALIYAH SITI MARIAM BANJARMASIN
M. Kusasi
69-77
llastuan, Pengaruh Pengajaran lndividualTehdap Pengenbangan Kreativitas Srbna dalam
Fr'ska...".
64
PENGARUH PENGAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA DALAT FISIKA Mastuan Prcgnm StudiPendidikan Fisika Fl{lP Unlam Baniarmasin
Abstract: Ihls research intended to study the effect of individual instructbn to tlre development of student creativity in physics, Different from classical inslruction in which teachens assurne lhaf allstudents have the sane ability, maturity and the same rate of leaming, on individual instruction
consrdered thal studenls have their own ability, intelegenc*, talent, personality, aN achievement. This study used 'posl test only a:,ntol gnup" desryn.. From tlte s{at'stba/ cabulation it wx faund that t'= 8.43 while t tabel = 2.02 with tlrc real level= 0.05 Sine f'does not lie between +2.02 and -2.02 then H0 was rejected so lhat H1 was accepted, lt cm be
rl is
concluded that there were signifrcant differences in creativity scorcs of the firsl grade dudents in
3's Junior High Schoo/ Makassar, befween sfudenfs who are taught by c/asslca/ instnrtlnn and studenfs who arc taught by individual instruction Key words: individual instruclion, creativrty in physics
PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang dimiliki lndonesia sekarang ini umumnya masih sangat rerdah dibandingkan negara maju, terutama dalam hal kreativitas. Hal ini dapat dilihat dari tingka{ kreativitas yang malih dalam tahap penyesuaian, dimana unsur kreatifnya masih terletak pada kemampuan mendayagunakan ciptaan bangsa lain, Masih jarang yang sampai pada tahap menemukan sesuatu yang baru. Keativitas tidak hanya tergantung dari timbul inspirasi saia melainkan ketekunan, keuletan dan kerja keras. Untuk menjadi bangsa yang kreatif dan maju, kita harus memacu diri belajar secara terus-rnenerus dan mengembangkan sifat tekun, inovatif, ulet, serta etcs kerja yang tinggi. Salah safu cara untuk mewujudkan kreativitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan sangat berperan penting dalam pencapaian hal tersebut diatas yang pada intinya rnengarahkan ke pemikiran kreatif, karena dalam dunia pendidikanlah segala bakat yang kita miliki dapat dikembangkan Di lain pihak proses pendidikan dan pengajaran yang berlaku disekolah saat ini sebagian
besar masih beqalan secar:a klasikal, dan sebagian pada tahap uji coba kurikulum berbasis kompetensi. Dalam pengajaran klasikal seorang guru menghadapi sejumlah besar siswa antara 3040 orang dalam waktu yang bersamaan, menyampaikan bahan yang sama dan metode yang sama untuk seluruh anak. Dalam pengajaran klasikal seperti ini, guru beranggapan bahwa seluruh siswa dalam satu kelas itu mempunyai kemampuan (ability\, kesiapan, kematangan (naturity), dan kecepatan belajar yang sama. Satu hal yang terlupakan adalah bahwa secara universal manusia berbeda satu
dengan yang lain dalam berbagai hal antara lain : intelegensi (ada siswa yrng cepat mengerti pelajaran dan ada yang lamban), bakat, kepribadian, keadaan iasmani keadaan sosial, dan yang sangat penting adalah hasil belajarnya. Selain pengajaran klasikal, sekarang ini diterapkan metade pengaiaran yang bersifat mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran secara berkelompok ataupun pelaksanaan kurikulum yangberbasis kompetensi. Tapi pada kenyataannya metode pengajaran yang sifatnya berkelompok ini
belum dapat mengarahkan siswa secara keseluruhan untuk aKif, karena terkadang dalam poses belaiar siswa selalu berharap banyak pada anggota kelompok yang dianggap mampu. Akibatnya tidak ada dorongan untuk berkembang secara pnbadi dan mandiri, jttga tidak ada tantangan untuk mencetuskan pemikiran yang kreatif dalam memecahkan masalah Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang memberikan tanggung jawan kepada individu untuk mampu berpikir sesuai dengan
kemampuannya dalam hal ini pengajaran individual.
Pengembangan pengajaran individual ini dianggap mampu membantu siswa dalam mengembangkan kreativitasnya karena dalam pelaksanaannya menitikberatkan bantuan dan
QUANTUII' Jurnailnovaei pendidikan sains, vol.7, No.l, Aprit 2010, htn. M-6g
65
bimbingan sesuai dengan kemauan kepada, semua individu tanpa terkecuali, Metode ini luga memberikan tantangan kepada semua individu dalam suatu t etas'rntuk dan bertanggung jawab pada diri mereka pribadi. Dasar psikologis, -belajar mengafa-r.rtiiiprrn.tikan prinsip individuatita dalam pengaiaran adalah: setiap individu mempunyai raiai, sitat-sifailan remampuan yang berbeda, setiap individu mempunyai minat khusus yang ne6eoa, rriirplnciuiori'mempunyai cara belajar yarB berbeda, setiap individu mempunyai latar belakang },.ng b.rffi.,'.rtirp inliuid, m.rp,*,,l''ir.* pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda Beberapa metode dalam pengajaran individual yaitu: Pengajaran ilodul. pengajaran modul termasuk salah satu sistem individualyang paling baru dan mengginungten iruntu-ng; orri -pir,.t berbagai metode pengajaran individu lainnya. Modut nrirupatan iuatu tir.rr,'
*.g;j"rl yr,,g berkenaan dengan satu.unit. bahan pengajaran, dengai *our-rirdr oapat inenguriri-olr,* pengajaran dengan cara belajar secara individual, Suiervisi perioJe hdividualisasi.
adalah periode dimana para siswa masing-masino
Metode ini
rriempatan membaca buku-buku yang rync'apat
berbeda, mendapat informasi mengenai mata [ehjaran vrng
;iu.l
dengan kebutuhan rnelalui bantuan guru Guru menyiapkan berbagai literatur },ing,berbda-t;il rr.ih berhuburqan dergan materi, baik itu buku pelajaran dengan pengarang yan!. uerueoa, '*iprn karya tulis ilmiah, paper,
Modifikasi metode t9n9qJ.tt: Agar daiam-proses'neftar
rrng;,i.ftiLk
npnimbutkan kebosanan
kepada siswa maka metode belajar mengajardidalam kelas oiroiiri[asiseoemikian terlepas dari strategi pengembangan kreativitas.
rup
namun tidak
Salah satu tafsinn tentang hakikat kreativitas dikemukakan ." refleds a rare capdty for developing insrghii, sensttfl,es,oleh
achievement
iawiui*ai,
cirwm scibed content area of intellx:tuar or aftistic itu, maka seseorang yang kreatif adalah yang memiliki remampuin
ioozli.
Iapr*lto
Ausube l: Oedive *a iwuianii-n ,
eurd#;;;'*rrrrn
tensebut (pennhaman,
sensitivitas, dan apresiasi), dapat dikaiakan melebihi oari seseoffi yang tergolong inrebgen. Kreativitas meliputi 2 ciriciri : (1)Aptitude: Kelancaran (fluency)aoatatr
[emampuan untuk melakukan untuk melakukan bermacanr macam pemecahan atau pencekatan terhadap masalah; Keaslian (onnaltty) untuk mencetuskan gagasan dengan cara-carayang asli, bukan klise; nenguriian bermacam-macam gagasan; Keluwesan (fleksibility)rodrar',
k#arpuan
rJrir6'-r.r;;;u,
kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci; perumuian tet*oraioil'ifu^n kemampuan untuk meninjau sesuatu persoalan berdasarkan pnrp.tiir'1,rng tidefenitotl, .J.frn berbeda dengan apa yang sudah ada atau diketahui banyak orang. (2) tlonaptitloe Ep.rt, r.rg ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengaiaman uaru. lseimLwan,lgg4) Bakat kreatif pada hakekatnya ada pada seiiap orang. Nimu; oitin;ru dari'segi pendidikan, yang lebih penting adalah bahwa bakat kreatif itu citemoingtrn, tannlr bakat iti o.prl pi,r, terhambat dan lerwujud. Kreativitas merupakan proses berpiliir dimana siswa berusaha untuk menemukan hubungan-hubungan baru, mendapatkan jawaban, ratoo. atau cara baru dalam memecahkan suatu masalah. Dalam mengembangkan lireativitai .nri oiuk *riprti ,.n,-*og;p, afektil dan psikomotorik. cara-cara mengembangkan kreativitas dikemukan oleh Munandar (1gg0 : gg) adalah sebagai berikut:: Metode tanya jawab. Metode untuk membuat siswa u"rpkiiloirrrr oendan menduk"rn pertanyaan. Guru harus memikirkan. dan mempersiapkan
pertanyil bensidt oiveid;;iu terbuka. Pertanyaan semacam ini dapat membuka diskusi karena nrJmiftii bant;k jawaban' Agar berhasil,, peilanyaan terbuka juga
rrg
kdilil;,
menyangkut keterampilan mengumpulkan fakta, merumuskan hipotesis dan nrenguji atau menilai informisi"mereta. Gtioe pemecahan Masalah. Metode ini pada hakikatnya berhubungan dengan belajar prriin bila
pendekatan dengan penuh pemahaman. aoi-ueueripa'ter,niri
t.rimr
ditinjau dari segi
yrns oron digunakan
untuk
memecahkan masalah, antan lain: berpikir kreatif, dapat diartikan *.r6!riun oan memfngkii*;n pengalaman yang relevan dengan pemecahan suatu kesulitan. Hetode diskusi. Melalui metode
diskusi, siswa mendapat pengalaman dan tatihan menl;rgkdkrn diri secara lisan dan berkomunikasi dengan orang rain daram menghadapi suati Diskusi
;ilil.
**rgki.i;,
ruediw'hs illastuan, pengaruh Pengajaran tndividual Terhadap Pengembangan
Sisrva dalan Fisika'
'...
66
pengalaman ddam pengembangan penalaran, pemikiran kritis, kreatff serta kemampuan memberikan penilaian. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian bebas dalam Variabel yang diteliti terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel pengajaran klasikal,,sedanglan dan pengajaran individual yaitu jinis perlakuan, penelitian ini adalih penelitian yang duunakan adalah ' Post uillrU.f terikat adala'h kreativitas siswa dalam fisika. Desain iot ortv Contrd Group Design' (Baharuddin, 1984) dengan diagram sebagai berikut:
RxOt ROz Or
pengambilan sampel penelitian = Pengacakan dalam Pengukuran yang ditakukan pada kelas eksperinen
x
=
R
Dimana:
Oz
=
Perlakuan yang dilakukan pada kelas kontrol Pengukuran = perlakuan Tidak ada =
Populasidan SamPel
seluruh siswa kelas I SLTP Siswa yang menjadisubyek populasi dalam peneliilan ini adalah kelas)' (sembilan Negeri 3 Mafassaitanun pelajaran 2005 yaitu sebanyak 9
-eknik
P en g amb ilan Sam Pel sampel minimal Tekni't pengambitan sampel mengffiu kepada teknik penentuan ukuran menurut teori lsaac & Michaei' T
.,vd##*-n
Teknik PengumPulan Data
peneliiian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan dengan materi meliputi: energi, usaha, suhu dan
yang diperlukan dalam penelitian ini pemuaian. Tahap-tahap yrng oitrtutun uniu'r.mempero6h data
Tahap persiapin. xegiatan yang dilakukan pda tahap ini meliputi nembu$qn.kisi'kisi dalam fisika yang dipakai dalam variabel dalam pengungirprn ireativiras-siswa, Tes kreativitas Pada tahap pelaksanaan ini pelaksanaan. p.n.ritiun ini adalalites'lreativitas dalam fisika .Tahap pengajann individual rnenggunakan pengajaran kepada kelompok eksperimen dengan
il;6t,
lifrf,rfan ,rci.gkrr'
pengaiaran klasikal. Kemudian pada tahap ini 1et'ompok xontrot aengan'menggunakan -6pulasi yang bukan termasuk dalam sampel 'Tahap u1i coUa inrtur.n pada ketompok dan kelompok eksperimen. untuk Tahap pengambilan data.dilakukan
frgl furk.n liJ.g*bil.r daia,
memperoleh data skor kreativitas dilakukan : pelaksanaan tes' Penjelasan yang penting berhubungan dengan
iJntuf
a.
b pengaturan'sijwa Oari pengawasin selama tes berlangsung sehingga tidak memungkinkan kerjasama diantara siswa' c. Siswa mengerjakan tes selama 90 menit' Teknis Anrlisa Data penelitian adlah analisis shtistik Metode statistik yang digunakan untuk analisis hasil uji pasyarat analisis dan rneliputi deskriptif dan analisis rt.li.til infirensial. Analisis inferensial mengetahui apakah data untuk nlJotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uii normalitas
f;g;l;r
QUAI{TUM, Jumal lnovasi Pendidilon Sains, Vot
/,
No.t, Aprit2010, htn.
Wg
67
yang diperoleh terdistrib usi secara normal da nuji homogenitas untuk mengetahui apakah pasangan datayang diuji perbedaannya memiliki varians yang tergolong hornogen(tidak berbeda). pengufian hipotesis menggunkan uji f'(varians sampel heterogen) untuk nengetahui apakah aOa penlarutr pembelajaran individual terhadap kretivitas siswa dalam fisika. HASIL DAI{ PEIIBAHASAN Skor kreativitas yang diberikan pengajaran lndividual. Taraf sbnifikan 0,05 adalah skor rat+rata 29,15 , standar deviasi 8,28. Skor kreativitas yang diberikan pengajaran biasa dengan taraf signiffkan 0,05 adalah skor rata-rata 15,8 dan skor rata-nta 5,47. untuk lebih jelasnya lihat tabel 1.
abel 1. Perbandingan skor kreativitas mahasiswa fisika pada pengaiaran individual dan biasa Persentase Frekuensi No 1
2. 3,
4. 5.
Skor
Kriteria Persentase (%)
1-10 11-20 21-34 31 -40 41-50
Sanqat rendah {0 Rendah (21 -40)
-
Pengajaran lndividual
Pengajaran biasa
20 )
22,5
Sedanq (51 - 60) Tinqoi (61 - 80) Sanoat tinooi/81 - 100)
15,4
55
41,0
22,5
23.1
20.5
Pengujian pada hipotesis ini mengunakan uji-t satu pihak. Hipotesisnya adalah : "Terdapat perbedaan yang berarti antara kreativitas siswa yang diajar dengan pengajaran indivit1ual dengan siswa yang diajar dengan pengajaran biasa", Hipotesis ini dinyatakan dengan : (
lHO, /,1 = lr z
Ujidua pihak l
lntt u, 'Fz
Karena data skor kreativitas ini bermaldari populasidengan varians yang heterogen, maka akan t dengan data sebagai berikut:
digunakan uji
Pembelajaran
ni
Klasikal lndividual
40 39
&
, ='i2 ni
15.8
29.29
0.75
29.15
68.61
1.75
)a
Dengan rumus:
t, -t. |
l'=
'J't
'
t'=
t' =
-
15.8
[.?5
u?s
29.15
8.43
Kriteria pengujian: H, diterima iixa ditolak.
I
'' * z
-!ll *l
t'zL *r2
w. t. +t9- I_
*l *r2
dan untuk harga t' yanglainnya, Ho
Mastuan, Pengaruh Pengaiann lndividualTerhadap Pengembangm kediwTx Sisrva dalam
Dari hasil perhitungan dengan mengunakan uji
r
dengan dua diperoleh
Fr'srka.,.,. 68
I : 8,43 sedangkan
a
ttar= 2,02 dengan taraf nyata = 0,05 karena t na tidak terletak antara - 2,02dan + 2,02 maka Hr diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang berarti hipotesis hipotesis Ho ditolak dan dalam hal ini kreativitas siswa yang diajar dengan pengajaran individual dan siswa yang diajar dengan pengajaran klasikal.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini setelah dianalisa menunjukkan hasil bahwa penelitian ini dapat mendukung teori-teori yang dikemukan pada tinjauan pustaka. Kreativitas anlara dua kelompok sampel mempunyai perbedaan yang sinifikan . hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang dirumuskan sebelumnya didukung oleh data penelitian ini. Hasil analisis inferensial mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan skor kreativitas antara siswa yang diajar dengan pengajaran individual dengan siswa yang diaiar pengajaran biasa,
Perbedaan tersebut terjadi karena siswa yang diajar pengajaran individual dibiasakan mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya dengan cara pemberian modul, sistem tutorial, supervisi periode individualisasi, perpustakaan mini, yang semua metode ini mengarahkan siswa untuk menumbuhkan kebebasan berpikir dan bertindak atas inisiatif sendiri unfuk memperluc wawasan berpikirnya. Kemudian dalam pengajaran individual ini semua siswa terlibat secara aKif dalam proses belajar mengajar dan diberi kebebasan untuk menemukan berbagai kemungkinan jawaban dari suatu persoalan dengan cara ilmiah agar siswa tidak terpaku pada satu macam jawaban dari suatu persoalan, Dalam suasana proses pengajaran individual siswa tidak merasa takut untuk nengemukakan pendapat baru yang mungkin berbeda dengan temannya, dan semua siswa dibimbing untuk mandiri dan selalu berlatih untuk tampil mengemukakan pendapatnya, Kondisi demikian nemungkinkan siswa untuk tumbuh dan berkembangnya ide-ide atau pemikiran kreatif pada siswa. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Skor kreativitas dalann fisika siswa kelas I SLTP Negeri 3 Makassar yang diajar dengan pengajaran klasikal termasuk dalam kategori rendah sedangkan siswa yang diajar dengan pengajaran individual termasuk dalam kategori sedang.
Z.
Terdapat perbedaan yang berarti skor kreativitas dalam fisika siswa kelas I SLTP Negeri3 Makassar antara siswa yang diajar dengan pengajaran klasikal dan pengajaran individual.
Saran Pengajaran individual diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam PBM dan diberi kebebasan untuk menernukan dan nrengemukakan pendapatnya agar berkembang kreatifrtasnya..
DAFTAR PUSTAKA Baharuddin. (1995). MetdotogiPenelitian Pendidikan /FA, Ujung Pandang : PsT lKlP Uiung Pandang. Craff, A. (2000), Membangun KreativitasAnak. London : Erlangga Dimyati, (1994). Betajar dan penbelajaran Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Press. Hamalik,O. QA02). Proses Belaiar Mengaiar. Jakarta: Bina Aksara Munandar,S.C,U. (1985),Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta : Granpdia. Munandar,S,C.U. itgas), Pmanduan Anak Berbakaf. Jakarta: Rajawali Munandar,S.C.U. (2001). Memupuk Kreativttas Dan Keterbakdan, Jakarata:Gramedia Nasution, S. (1994). Berbagai Pendekatan Dalan Proses Belaiar Mengaiar. Jakarta : Bumi Aksara Tim Balai Pustaka . 2001. Kanus Besar Bahasa lndonesia Edisi lll, Jakarta : Balai Pustaka Semiawan, C. dkk. (19S4). Memupuk Bakat Dan Kreativitx Slswa Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.
Suryosubroto, B. (1997), Proses Bdaiar Mengaiar di Sekolah. Jakarta : Rieneka Cipta.