No. 65 | September 2013 | www.pii.or.id
ENGINEER MONTHLY Bandara di Indonesia: Kapasitas dan Kualitasnya Pesawat Turboprop Jawaban Kebutuhan Indonesia BK Elektro PII: Meningkatkan Keandalan Kualitas Tenaga Listrik
Pemerintah Perlu Lebih Serius Pacu Pembangunan Infrastruktur
login
Ir. Rudianto Handojo Direktur Eksekutif PII
Kualitas Bandar Udara ENGINEER MONTHLY Pemimpin Umum Ir. Rudianto Handojo Pemimpin Redaksi Ir. Aries R. Prima Kontributor Ir. Aries R. Prima Ir. Aditya Warman Ir. Mahmudi Koordinator Promosi Ir. Arfi Yesso Desain Grafis & Layout Elmoudy Freez Sekretariat PII Jl. Bandung No. 1, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp : (021) 31904251-52 Fax : (021) 31904657 Website : www.pii.or.id Email :
[email protected]
Meningkatnya kesejahteraan orang Indonesia yang ditunjukan dengan makin meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) dari tahun ke tahun dipercaya meningkatkan kebutuhan akan transportasi udara. Sebuah data yang dilansir dalam Global Competitiveness Report (GCR) 2012 -2013, menempatkan Indonesia pada urutan negara ke 20, dari 144 negara, dalam kapasitas penumpang pesawat terbang pada tahun 2012. Bahkan menurut data dari Airport Council International, bandar udara (bandara) Soekarno-Hatta adalah bandara peringkat 10 tersibuk di dunia pada tahun yang sama. Membludaknya jumlah penumpang tentu saja akan menimbulkan persoalan lain seperti masalah pelayanan penumpang, penerbangan dan kargo serta masalah infrastruktur penerbangan lainnya. Data GCR 2012 – 2013 menunjukkan bahwa infrastruktur penerbangan kita masih jauh tertinggal dari negara lain. Padahal aspek ini akan memengaruhi faktor keselamatan dan keamanan penerbangan nasional. Keadaan ini juga membuat air traffic controller (ATC), yang jumlahnya masih belum mencukupi,, kewalahan dengan banyaknya kedatangan dan keberangkatan pesawat di tanah air. Dunia penerbangan Indonesia dengan segala permasalahan yang menantang ini kami ulas dan sajikan dalam artikel utama Engineer Monthly (EM) kali ini. Termasuk juga peluang Indonesia untuk memproduksi pesawat sendiri sesuai kebutuhan saat ini dan di masa depan. Untuk itu kami melengkapinya dengan wawancara dengan tokoh-tokoh penerbangan di Indonesia, seperti Ilham Habibie dan Chappy Hakim. Semoga artikel-artikel tersebut mampu menggugah kita, para insinyur, untuk terus berbuat bagi perkembangan kedirgantaraan Indonesia di masa mendatang. Selamat membaca.
2 |
ENGINEER MONTHLY | No. 65
www.pii.or.id
update
Data diolah dan divisualisasi oleh Biro Media PII www.pii.or.id
No. 65 | ENGINEER MONTHLY
| 3
mindset
Bandara: Infrastruktur Yang Mengangkat Potensi Daerah Saat ini ada lebih dari 200 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki lapangan terbang. Banyak dari kabupaten/kota lain pun, yang berencana membangun infrastruktur udara ini.
4 | ENGINEER MONTHLY | No. 65 64 6 | ENGINEER MONTHLY | No. 64
www.pii.or.id
mindset
(Ir. Rudianto Handojo, Direktur Eksekutif PII)
www.pii.or.id
No. 65 62 | ENGINEER MONTHLY
| 5
sitemap
Bandara di Indonesia: Kapasitas dan Kualitasnya
6 | ENGINEER MONTHLY | No. 65 6 | ENGINEER MONTHLY | No. 64
www.pii.or.id
sitemap
(Aries R. Prima)
www.pii.or.id
No. 65 62 | ENGINEER MONTHLY
| 7 5
technow
8 |
ENGINEER MONTHLY | No. 65
www.pii.or.id
technow
www.pii.or.id
No. 65 | ENGINEER MONTHLY
| 9
piiactive
10 |
ENGINEER MONTHLY | No. 65
www.pii.or.id
piiactive
BK Mesin:
Pelatihan Pipeline System
Untuk Oil & Gas
B
adan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII) pada akhir September 2013 k e m b a l i m e ny e l e n g g a r a k a n p e l a t i h a n keinsinyuran bidang Oil & Gas di Arion Swiss-Belhotel, Kemang, Jakarta. Pelatihan berlangsung selama 4 hari dengan topik : Oil and Gas Facility Engineering Project Exercise ‘Pipeline Transportation System for Liquid Hydrocarbons, Other Liquids, Gas Transmissions and Distribution Piping (ASME B31.4 & B31.8). Pelatihan ini merupakan bagian dari program profesi dan pengembangan kompetensi insinyur dengan tujuan antara lain ; meningkatkan pelayanan BKM-PII kepada anggota dan masyarakat keinsinyuran, menjadikan BKM-PII sebagai wahana pelatihan keprofesian serta pelatihan ini merupakan program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB/CPD), bagi anggota PII yang memiliki sertifikat insinyur profesional, yang merupakan salah satu persyaratan untuk keperperluan perpanjangan masa berlakunya sertifikasi insinyur profesional untuk 5 tahun berikutnya. Selain tujuan yang dimaksud, pelatihan ini sengaja dirancang secara khusus untuk membantu para engineer dan perusahaan dalam menjalankan tugas dak pekerjaannya. Pelatihan ini lebih banyak mendiskusikan dan memecahkan permasalahanpermasalahan yang menjadi problem setiap peserta, sehingga begitu pelatihan selesai, mereka dapat kembali ke tempat tugas masing-masing membawa solusi yang telah dibahas secara konprehensif selama pelatihan berlangsung, sehingga pelaksanaan pelatihan ini betul betul terasa manfaat nyata bagi perusahaan yang telah mengirimkan engineer mereka mengikuti pelatihan ini.
www.pii.or.id
Khusus untuk topik yang dilaksanakan ini, pipeline system merupakan salah satu alat transportasi cairan dan gas yang dialirkan yang harus memenuhi persyaratan terhadap lingkungan hidup, sehingga perlu code atau standar dalam perancangan ataupun operasionalnya untuk menghidari terjadinya pencemaran lingkungan dan bahaya lainnya termasuk bahaya kebocoran dan kebakaran. Para engineer dan perusahaan bertanggung jawab terhadap sistem perpipaan dan harus menjamin fungsi dari pipeline tersebut. Penerapan standar code ASME B31.4 dan B31.8 merupakan standar yang diterapkan dan yang manjadi pembahasan pada pelatihan ini. Materi yang dibahas dalam pelatihan tersebut antara lain secara umum dan mendalam dikupas mengenai aspek engineering and designing, material selection, welding, fabrication and construction dan hydrostatic test. Adapun content materi pelatihan adalah ; pipeline design, introduction to pipeline system, linepipe material, manufacturing, pressure design and components, design loads, pipe stress analysis, flexibility and expansion, pipe span, instalation and testing, corrosion and cathodic protection, serta juga membahas tentang operation and maintenance. Beberapa perusahaan yang mengirimkan engineer mereka pada pelatihan ini berasal dari perusahaan oil & gas dan engineering company antara lain : PT. Triparta Engineering, PT. Wijaya Karya, PT. Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT. Encona Inti Industri, PT. Rekayasa Industri, PT. Inti Karya Persada Teknik, PT. Dinamika Teknik Persada, PT, Patra Teknik, PT. Shaftindo Energi, PT. Pupuk Sriwidjadja, IADS, dan PT. Pertamina. (Yesso)
No. 65 | ENGINEER MONTHLY
| 11
piiactive
12 |
ENGINEER MONTHLY | No. 65
www.pii.or.id
piiactive
Pemerintah Perlu Lebih Serius Pacu Pembangunan Infrastruktur
K
alangan insinyur Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendesak pemerintah untuk lebih serius mempercepat pembangunan infrastruktur, terutama di kawasan Timur Indonesia. Ketua Umum PII Bobby Gafur Umar dalam Muswil PII Sulsel 2013 di Makassar, 25 September lalu mengatakan, pengembangan infrastruktur dinilai sudah nyaris kehilangan momentum. "Kita khawatir krisis ekonomi yang kembali dialami Indonesia saat ini akan membuat pemerintah kesulitan mempercepat pengembangan infrastruktur. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan dan aksi ekstra nyata untuk memacu pembangunan. Pemerintah juga didesak untuk tidak ragu 'mengobral' insentif," katanya. Menurut dia, pemerintah sangat cekatan bermain angka dan grafik, tapi realisasinya belum maksimal. Ada pergerakan, tapi tidak cukup cepat. "Kita harus lebih bersungguh-sungguh dan jangan pernah ragu untuk beraksi secara lebih nyata dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Jika tidak, kami di PII khawatir, kita akan semakin kedodoran dalam memacu kembali pertumbuhan ekonomi," tutur Bobby.
mendasar terkait infrastruktur, korupsi, serta politik di Indonesia. Fitch Ratings juga memberikan warning bahwa ketersediaan infrastruktur tetap saja belum jelas dan terkesan lamban. Secara khusus Bobby memuji strategi pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, termasuk di kawasan Timur. Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) disebut Bobby sebagai konsep dan strategi pembangunan yang jitu dan sangat komprehensif, khususnya sebagai instrumen untuk mempercepat dan memeratakan pembangunan. "Blue print-nya sudah ada. Sekarang bagaimana mempercepat realisasinya," kata Bobby. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara PII dengan lima universitas terkemuka di Sulsel, yakni Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah, Universitas Negeri Makasar, Universitas Muslim Indonesia dan Universitas 45. Penandatanganan kesepakatan dibidang pelatihan dan penelitian teknologi ini disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Bobby mengutip penilaian Fitch Ratings bahwa ketertinggalan infrastruktur masih menjadi kendala serius di Indonesia, kendati saat ini berstatuskan investment grade (BBB-). Belum ada perubahan
www.pii.or.id
No. 65 | ENGINEER MONTHLY
| 13
piiactive
14 |
ENGINEER MONTHLY | No. 65
www.pii.or.id
IMPLEMENTATION OF GREEN INFRASTRUCTURE IN ASEAN COUNTRIES 10-14 November 2013 Jakarta Convention Center Jakarta - Indonesia CORRESPONDENCE Mr. Rudianto Handojo The Institution of Engineers Indonesia Jl. Bandung No. 1, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp. +62 21 3190 42521 Fax. +62 21 3190 4657 E-mail:
[email protected]
www.cafeo-31.com
iframe
16 |
ENGINEER MONTHLY | No. 65 63
www.pii.or.id