PEMBUATAN WEBSITE WISATA MUSEUM KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI SARANA INFORMASI
Naskah Publikasi
diajukan oleh Bayu Kris Laksana 08.12.3039
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
WEBSITE CREATION MUSEUM TOUR YOGYAKARTA CITY AS MEDIA INFORMATION PEMBUATAN WEBSITE WISATA MUSEUM KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI SARANA INFORMASI Bayu Kris Laksana Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Within a company or agency is required of information systems is essential for its role trying to advance a company or agency. With the information system, company or institution has more value than a company or other institution. One form of information systems is the website. At the present time the presence of the website was the most common and highly beneficial to humans. Because of a website that people can get all the information needed. However, not only the company or agency that takes the role of webbased information system, the museums of the city was also takes the role of websites as a means of information. By having a website, then the museums of the city will be more widely known, especially the youth. From these considerations will be applied to existing museums in the city of Yogyakarta.Will be a website containing information about the various museums in the city ofYogyakarta.
Keywords: Website, Museum, Information
1.
Pendahuluan Seiring pesatnya perkembangan teknologi pada era global seperti saat sekarang
ini menyebabkan kehidupan manusia sering dipengaruhi oleh adanya teknologi, terutama teknologi informasi yang menawarkan berbagai kemudahan. Perkembangan teknologi informasi telah memudahkan masyarakat dalam menerima dan memberi informasi dengan adanya internet. Perkembangan internet memudahkan masyarakat untuk berbagai macam data dan informasi dalam berbagai macam bentuk audio, visual maupun audiovisual. Internet memungkinkan masyarakat dapat mengakses segala informasi yang dibutuhkan hanya dengan waktu yang sangat singkat. Semakin berkembangnya pembuatan website, blog, dan sejenisnya pada saat ini akan lebih memudahkan masyarakat untuk berbagi informasi, dengan menggunakan website berbasis informasi yang ditampilkan akan lebih menarik karena bisa disajikan dengan berbagai kreatifitas pembuatnya. Dengan didukung banyaknya penyedia domain dan hosting gratis pembuatan website semakin diminati baik oleh individu maupun organisasi sebagai salah satu strategi pemasaran. Pada penyusunan skripsi ini, penulis akan mencoba mengangkat permasalahan yang dihadapi saat sekarang ini, yaitu tentang wisata museum kota Yogyakarta yang kurang diminati karena kurangnya informasi. Agar masyarakat yang saat ini gemar berselancar didunia maya mudah mendapatkan informasi lengkap tentang wisata museum yang ada di kota Yogyakarta ini, maka penulis akan membuat website yang didalamnya terdapat banyak informasi tentang wisata museum yang ada di kota Yogyakarta. Pembuatan website ini diharapkan dapat memudahkan para wisatawan ataupun orang yang ingin tahu lebih banyak tentang museum-museum di kota Yogyakarta dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, diharapkan wisata museum di kota Yogyakarta dapat lebih dikenal di seluruh dunia. Website ini akan dipublikasikan melalui internet agar dapat diakses oleh berbagai masyarakat di berbagai daerah di Indonesia maupun masyarakat Internasional. 2.
Landasan Teori
2.1.
Sejarah Internet Sejarah awal mula intenet dimulai tahun 1969. Yang mana pada saat itu
Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan beberapa komputer yang ada hingga membentuk suatu jaringan organik.
Selanjutnya pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun sebelumnya, yaitu pada tahun 1971 untuk jaringan ARPANET. Program e-mail ini sangat
mudah sehingga keberadaannya
langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Selanjutnya pada tahun 1973, jaringan komputer ARPANET
yang sudah populer di Amerika Serikat, mulai
dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Kemudian tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protocol atau IP. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer lainnya yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Untuk menyeragamkan alamat-alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini lebih kenal dengan DNS atau Domain Name System. Lalu pada tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finlandia menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Sedangkan pada tahun 1990 menjadi tahun yang paling bersejarah bagi sejarah perkembangan internet di dunia, yaitu ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk suatu jaringan. Program editor tersebut adalah yang disebut www, atau World Wide Web. Demikianlah sejarah singkat dimulainya atau ditemmukannya internet dari tahun ke tahun yang semakin menunjukkan perkembangannya. Hingga sekarang, kita dapat menikmati segala kemudahan dengan menggunakan internet. 2.2
Konsep Dasar Internet Internet adalah suatu jaringan antar komputer yang saling dihubungkan. Media
penghubung tersebut dapat melalui kabel, kanel satelit maupun frekuensi radio, sehingga komputer-komputer yang terhubung tersebut dapat saling berkomuikasi. Setiap komputer yang terhubung dengan jaringan diberikan sebuah nomor yang unik dan dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya dengan bahasa komunikasi yang sama. Bahasa komunikasi yang sama ini disebut protokol. Protokol yang digunakan di internet adalah TPC/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
2.3
Ruang Lingkup Internet Sampai saat ini internet banyak dibahas bahkan berbagai perusahaan,
organisasi dan perorangan menggunakan internet sebagai sarana promosi maupun untuk kegiatan di perusahaan itu tersebut. Internet merupakan sebuah kumpulan yang telah mendunia, ribuan jaringan komputer dan jutaan komputer pribadi yang dikelola secara bebas. Internet memungkinkan untuk berkomunikasi antar komputer dengan Transmission Control Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi seperti satelit dan paket radio sehingga jarak jangkaunya tidak terbatas. Internet dapat menghubungkan komputer dan jaringan komputer yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, dan perorangan yang berada di berbagai negara. Melalui internet, siapapun dan kapanpun dapat dengan leluasa mengakses berbagai informasi
dari
berbagai
tempat.
Internet
menyediakan
fasilitas-fasilitas
yang
memungkinkan setiap pengakses berbagi informasi dan jaringan internet dapat digunakan sebagai media konferensi. 2.4
Konsep Dasar Web Dokumen yang terlihat ketika menelusuri web disebut dengan halaman web atau
Web Pages. Halaman web dibuat menggunakan bahasa format khusus yang di kenal sebagai Hypertext Markup Language atau sering disingkat HTML. HTML dapat dibaca oleh komputer ataupun Web Browser.
Web Browser yaitu sebuah program yang
menerjemahkan kode-kode HTML dari dokumen WWW menjadi halaman web yang bisa dilihat Browser. Walaupun halaman tampak seperti dokumen dengan teks, grafis atau animasi, ini sebenarnya adalah dokumen teks yang mempunyai kode format HTML khusus atau tags yang memberitahukan Browser anda bagaimana harus menampilkan teks, grafik dan file-file animasi yang ada pada halaman web. Berbagai grafik, suara ataupun animasi yang anda lihat pada halaman web adalah web-web terpisah maupun informasi tentang cara membuka file, download file dan dimana menempatkan file pada halaman web diberikan dalam HTML. Ketika melihat kode-kode HTML yang sesuai, browser akan menyalin atau men-download grafis, suara ataupun animasi ke dalam komputer. 2.5
Website Dinamis dan Interaktif Saat ini, semakin banyak pengguna internet yang sudah mempunyai website
sendiri. Baik itu yang menggunakan web hosting gratis ataupun yang mempunyai nama domain sendiri. Namun sebagian besar dari situs yang mereka buat adalah website yang
statis. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi gambar diam atau gerak, animasi, teks, suara dan atau gabungan dari semuanya itu yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing – masing dihubungkan dengan jaringan – jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah – ubah dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna dan pemilik, website dinamis bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara dan metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dll). Salah satu daya tarik halaman web adalah tampilan layout. Jika kita mendesainnya dengan penuh kreativitas dan keindahan, pengunjung akan lebih betah untuk singgah lama – lama dihalaman Anda.
3.
Analisis
3.1
Barahmus (Badan musyawarah musea) Barahmus (Badan Musyawarah Musea) Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
sebuah organisasi sosial nirlaba (tidak mencari keuntungan) yang bergerak di bidang permuseuman. Organisasi ini mulai bulan Mei 2007 berkantor di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Jln. Jend. A. Yani No. 6 Yogyakarta Telp. (0274) 586934, Fax. 510996 merupakan wadah museum-museum negeri dan swasta di wilayah Yogyakarta. Barahmus DIY mulai digagas dan dirintis pada tanggal 21 Juli 1971 dalam suatu pertemuan yang bertempat di Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa Yogyakarta, Pada tanggal 7 Agustus 1971 diadakan pertemuan di Museum Sasmitaloka Pangsar Sudirman Jl. Bintaran Wetan No. 3 Yogyakarta dalam pertemuan itu berhasil dibentuk pengurus awal serta Anggaran Dasar Barahmus DIY, sehingga dengan demikian tanggal 7 Agustus 1971 secara defakto dan hukum Organisasi Barahmus Daerah Istimewa Yogyakarta berdiri.
3.2
Sejarah Museum Kata 'museum' berasal dari bahasa Yunani kuno, 'museion', yang artinya "kuil untuk melakukan pemujaan terhadap 9 Dewi Muse". Dalam mitologi klasik, Muse adalah dewa-dewa literature (terutama puisi), musik, tarian, dan semua yang berkaitan dengan keindahan, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan; mereka semua bernyanyi dan menari di bawah pengawasan Apollo yang dalam fungsi ini mempunyai nama kepanjangan Musagates (pimpinan para Muse). Kesembilan dewi tersebut
(Calliope,
Clio,
Erato,
Euterpe,
Thalia,
Melpomene,
Polyhimnia,
Terpsichore, dan Urama) merupakan putri-putri dari Dewa Zeus dan Mnemosynedewa tertinggi dalam pantheon Yunani Kuno. Mereka dipuja dalam suatu acara ritual untuk melengkapi pengabdian masyarakat pada Zeus (Encyclopedia Americana, 1970). Menurut Boyer (1996), pada dunia kepurbakalaan, museum mempunyai dua pengertian : (1) tempat para muses; serta (2) tempat ilmu pengetahuan dan menuntut ilmu-seperti pada museum Alexandria yang didirikan abad ke-3 SM. Dalam Collier's Enclopedia, vol. 16 (1963 : 716) disebutkan, bahwa museum adalah suatu institusi yang terbuka untuk umum dan pengelolaannya demi kepentingan umum untuk tujuan konservasi, pemeliharaan, pendidikan, pengelompokkan, serta memamerkan objek yang mempunyai nilai pendidikan dan budaya. Sedangkan Parker (1945) menerangkan, bahwa museum dalam pengertian modern adalah suatu lembaga yang aktifitasnya mengabdikan diri pada tugas interpretasi dunia manusia dan lingkungan. Adapun Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum, mendefinisikan museum sebagai lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. 3.3
Tujuan Museum •
Melindungi dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.
•
Memperkenalkan kekayaan bangsa kita kepada masyarakat dalam negri maupun luar negri.
•
Menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi penunjung.
3.4
Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. Tahap analisis sistem adalah fondasi dari pengembangan sistem dan merupakan tahapan yang kritis serta sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan terjadinya kesalahan ditahapan berikutnya dan dapat mempengaruhi keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan.
3.4.1
Mengidentifikasi Masalah Mengidentidiksi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam tahapan analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Adapun permasalahan yang ada selama ini bagi para calon wisatawan yang akan mengunjungi museum-museum yang ada di kota Yogyakarta adalah kurangnya media informasi tambahan yang dapat menyajikan informasi tentang lokasi dan detail pengetahuan museum – museum di kota Yogyakarta yang bisa diakses dan diterima oleh masyarakat luas dimanapun dan kapanpun. 3.4.2
Metode Waterfall Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan metode waterfall, akan diuraikan definisi dari setiap langkah. 3.4.2.1 Analisa Kebutuhan Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Untuk lebih jelasnya analisis kebutuhan sistem akan diuraikan sebagai berikut ; Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kebutuhan Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ; 1. Kebutuhan Fungsional a. Informasi Visi dan Misi •
Admin dapat melakukan input, edit, dan hapus informasi visi dan misi
•
Sistem memberikan informasi visi dan misi
b. Informasi Buku Tamu • c.
User atau pengguna dapat melakukan isi buku tamu
Informasi Event •
Admin dapat melakukan input, edit, dan hapus informasi event
•
Sistem dapat memberikan informasi event
d. Informasi Sejarah •
Admin dapat melakukan input, edit, dan hapus informasi sejarah
•
Sistem dapat memberikan informasi sejarah (detail dan foto)
e. Informasi Budaya dan Seni •
Admin dapat melakukan input, edit dan hapus informasi budaya dan seni
•
Sistem dapat memberikan informasi budaya dan seni (detail dan foto)
f.
Informasi Pendidikan •
Admin dapat melakukan input, edit, dan hapus informasi pendidikan
•
Sistem dapat memberikan informasi pendidikan (detail dan foto)
g. Informasi Galeri •
Admin dapat melakukan input, edit dan hapus informasi dan foto pada galeri
•
Sistem dapat menampilkan informasi dan foto .
2. Kebutuhan Non Fungsional a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Pada saat pembuatan program, penulis menggunakan computer dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Processor Dual Core 2.6 GHz b. Motherboard Biostar G31 c.
Memory 3072 MB
d. Harddisk 500 GB e. VGA 256 MB (onboard) f.
Monitor 14 inch
g. Mouse h. Keyboard Spesifikasi yang dibutuhkan tentu tidak harus seperti yang dicantumkan diatas, namun dapat juga menggunakan spesifikasi yang lain. Dan tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan spesifikasi yang lebih tinggi dari spesifikasi yang dicantumkan oleh penulis, tentunya program akan berjalan lebih baik. b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Saat implementasi sistem ini tidak diperlukan software khusus, melainkan cukup dengan adanya web browser pada komputer user. Hal itu dikarenakan sistem menggunakan teknologi berbasis web, sehingga user hanya membutuhkan web browser untuk dapat mengakses informasi yang dibutuhkan. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan saat membangun sistem baru adalah sebagai berikut: a. Sistem Operasi Windows XP b. Xampp c.
Adobe Photoshop CS3
d. Adobe Dreamweaver CS3 e. Mozilla Firefox 3.4.2.2 Design Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Perancangan sistem, perancangan basis data, dan perancangan tampilannya akan diuraikan pada akhir bab 3 ini, atau pada sub bab 3.4.5 sampai dengan selesai. 3.4.2.3 Coding and Testing Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukantesting terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. Langkah ini akan dibahas secara lengkap pada bab berikutnya (bab 4). 3.4.2.4 Penerapan Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Langkah ini juga akan dibahas secara lengkap pada bab berikutnya (bab 4). 3.4.2.5 Pemeliharaan Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena
perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional. Langkah ini juga akan dibahas secara lengkap pada bab berikutnya (bab 4). 3.4.3
Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan sistem merupakan studi yang akan digunakan untuk
menentukan, apakah sistem yang dibuat ini layak dipakai atau tidak. Analisis kelayakan sistem yang dapat dipertimbangkan, yaitu analisis kelayakan teknis, analisis kelayakan operasional, analisis kelayakan ekonomi, dan analisis kelayakan hukum. 3.4.3.1 Analisis Kelayakan Teknis 3.4.3.2 Analisis Kelayakan Operasional 3.4.3.3 Analisis Kelayakan Ekonomi 3.4.3.4 Analisis Kelayakan Hukum 3.4.4
Analisis Biaya dan Manfaat
3.4.5
Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Sistem yang baik adalah sistem yang memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana. Maka dari pemasukkan (input), pengolahan data (process), dan keluarannya (output) tahapan perancangan sistem terbagi menjadi dua tujuan utama, yaitu; 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap. 3.4.5.1 Flowchart Untuk Login Admin Menu
Admin Login Page
Tidak Login Ya Menu Administrator Site
Log Out
Selesai
Pesan error
3.2
4.1
5
delete data pendidikan
6.3
Update data pendidikan
6.2
Insert data pendidikan
6.1
Lihat data pendidikan
6
Informasi
Gambar 3.4 Diagram Berjenjang
delete data budaya
5.3
4.3 delete data sejarah
3.3 delete data event
update data budaya
5.2
Insert data budaya
5.1
Lihat data budaya
update data sejarah
4.2
Insert data sejarah
1.3
update data event
4 Lihat data sejarah
Delete data admin
Update data admin
1.2
3.1
2.1
delete data buku tamu
1.1
Insert data admin Insert data event
3 Lihat data event
2
Lihat data buku tamu
1
Lihat data admin
Admin
Informasi
0 Sistem Wisata Museum Kota Yogyakarta
7.3 delete data galeri
Update data galeri
7.2
Insert data galeri
7.1
Lihat data galeri
7
Isi Buku Tamu
8.1
Lihat Buku Tamu
8
Pengunjung
3.4.5.2 DFD (Data Flow Diagram)
Diagram Konteks
1.1
Data admin
Login admin Data admin
Admin 1.1.1
Data admin
D1
Admin
Data admin
Isi data admin
DFD Level 1 Data buku tamu
Data buku tamu
8.1 Isi buku tamu
Informasi D2
Pengunjung
bukutamu
DFD Level 2
DFD Level 2 proses 1
Admin
2.1
Data Buku tamu
Hapus data Buku Tamu
Informasi D2
DFD Level 2 proses 2
Buku Tamu
3.4.6
Kamus Data
3.4.7
Perancangan Basis Data Database dibutuhkan untuk menampung data-data yang digunakan dalam
website wisata museum kota Yogyakarta. Berikut ini adalah rancangan tabel-tabel dari struktur database yang akan dibuat 1. Admin Tabel 3.12 Admin
Field Username Password
Type Varchar(8) Varchar(10)
Null No No
Key
2. Buku Tamu Tabel 3.13 Buku Tamu Field Id_bukutamu Nama alamatemail Komentar
Type Int(4) Varchar(50) Varchar(50) Text
Null No No No No
Key Pry
Extra Auto_increment
Key Pry
Extra Auto_increment
3. Event Tabel 3.14 Event Field Id_event Nama_event Tanggal Deskripsi Gambar
4. Sejarah
Type Int(4) Varchar(50) Datetime Text Varchar(50)
Null No No No No No
Tabel 3.15 Sejarah Field id_sejarah Judul Tanggal Deskripsi Gambar
Type Int(4) Varchar(50) Datetime Text Varchar(50)
Null No No No No No
Key Pry
Extra Auto_increment
5. Budaya dan Seni Tabel 3.16 Budaya Field id_budaya_dan_seni Judul Tanggal Deskripsi Gambar
Type Int(4) Varchar(50) Datetime Text Varchar(50)
Null No No No No No
Key Pry
Extra Auto_increment
6. Pendidikan Tabel 3.17 Pendidikan
7.
Field id_pendidikan Judul Tanggal Deskripsi Gambar Galeri
Type Int(4) Varchar(50) Datetime Text Varchar(50)
Null No No No No No
Key Pry
Extra Auto_increment
Key Pry
Extra Auto_increment
Tabel 3.18 Galeri Field id_galeri Nama_foto Keterangan Gambar
3.4.8
Type Int(4) Varchar(50) Varchar(250) Varchar(50)
Null No No No No
Perancangan Tampilan Untuk User Perancangan tampilan website ini dibuat sederhana agar mudah dipahami oleh
user saat mengakses website ini. Hal ini dikarenakan user berasal dari berbagai kalangan.
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Sistem Tahap implementasi dilakukan dengan menerapkan hasil rancangan yang telah dibuat sebelumnya dengan membuat langsung menggunakan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan sistem. Tahap ini termasuk menguji dan menerapkan suatu sistem, dan dilakukan dalam periode waktu tertentu untuk melakukan verifikasi bahwa sistem telah berjalan dengan benar. Implementasi sistem dan pengetesan sistem dilakukan setelah aplikasi selesai diproduksi. Dengan dilakukannya pengetesan sistem, tentu saja dapat dilakukan pengamatan terhadap sistem tersebut, sehingga apabila terjadi suatu kesalahan maka dapat dilakukan perbaikan.
4.1.1
Pelaksanaan Kegiatan Implementasi Sebelum menuju implementasi sistem, akan lebih baik diadakan beberapa
langkah yang sangat penting, diantaranya adalah ; 1.
Pengetesan Sistem
2.
Program Pendukung Aplikasi
3.
Upload Sistem
4.
Operasi dan Pemeliharaan
4.1.1.1 Pengetesan Sistem 4.1.1.2 Program Pendukung Aplikasi 4.1.1.3 Upload Sistem 4.1.1.3.1Proses Upload 4.1.1.4 Operasi dan Pemeliharaan 4.2
Implementasi Database Database yang digunakan pada situs web ini dirancang dengan menggunakan
MySQL. MySQL merupakan pengeelola database server yang menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language). Berikut tabel yang digunakan pada Website Wisata Museum Kota Yogyakarta. 4.3
Implementasi Tampilan Website
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan pada proses perancangan website yang dilakukan oleh penulis
terhadap pembuatan website wisata museum kota Yogyakarta, dapat diambil beberapa kesimpulan. Beberapa kesimpulan tersebut diantaranya : a.
Analisis yang dilakukan pada pembuatan website wisata museum kota
Yogyakarta ini dapat menggunakan beberapa pendekatan, salah satu diantaranya yaitu analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem sendiri meliputi kebutuhan fungsional dan non fungsional, kebutuhan perangkat keras, serta kebutuhan perangkat lunak. Selain analisis kebutuhan sistem, pendekatan lain yang digunakan yaitu analisis kelayakan sistem. Analisis kelayakan sistem meliputi analisis kelayakan teknis, kelayakan operasional, kelayakan ekonomi, kelayakan hukum, serta kelayakan biaya dan manfaat. b.
Dalam perancangannya, pembuatan website wisata museum kota
Yogyakarta ini meliputi perancangan yang menggunakan perancangan proses flowchart dan DFD. Untuk perancangan database menggunakan perancangan kamus data yang tidak menggunakan relasi antar tabel. Dan yang terakhir adalah perancangan antar muka untuk merancang tampilan website. c.
Dalam pembuatan website ini tentunya yang dilakukan proses-proses
yang sudah disusun secara sistematis. Dengan menentukan kebutuhan fungsional terlebih dahulu, kemudian merancang proses menggunakan flowchart sistem dan DFD, lalu dilakukan implementasi menjadi suatu sistem informasi berbasis website. 5.2
Saran Sistem berbasis web ini dirancang dengan rancangan sistem yang fleksibel
dengan harapan masih dapat dikembangkan kemudian hari agar menjadi sebuah sistem informasi yang jauh lebih baik lagi. Daftar Pustaka Al Fatta, Hanif . 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Sunarfrihantono, Bimo. 2002. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta: Penerbit Andi
Arief, M Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Penerbit Andi Kristanto, Andi. 2006. Rekasaya Perangkat Lunak ( Konsep Dasar ). Yogyakarta: Gava Media http://erisza.blog.ugm.ac.id/category/analisis-rancangan-sistem-informasi/ http://www.barahmus-museumsassociation.org/ http://sukasketsa.blogspot.com/2011/11/petualangan-super-singkat-di-museum.html http://www.panoramio.com/photo/6835121 http://www.jogjastourism.com/wp-content/uploads/2011/07/Kraton-Yogyakarta-inside6.jpg http://melayuonline.com/pict/p4ce4d5ce54656.jpg http://3.bp.blogspot.com/-zgwh0XpNjk/TnNspFwTuOI/AAAAAAAAAfg/MoHcqN9T4h4/s1600/IMG_4336.jpg http://cjoeniani.files.wordpress.com/2008/02/b6b6.jpg http://jogjanews.com/2011/09/28/biennale-jogja-xiequator-1-akan-diikuti-40-senimanindonesia-dan-india/ http://melayuonline.com/ind/news/read/12194 http://www.kawankumagz.com/read/festival-kesenian-yogyakarta http://www.realino.usd.ac.id/berita.php?id=16 http://www.adatmerapi.blogspot.com http://id.wikipedia.org/wiki/Sekaten