PEMBUATAN VIDEO FILLER SEBAGAI SARANA PUBLIKASI FASHION JAWA DI KOTA SOLO
NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat – Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Elektro Dan Informatika Universitas Surakarta
Disusun Oleh : Nama
: Yeni Wijayanti
Nim
: 200922051
Program Studi
: Teknik Informatika
Pembimbing I
: Ir. Tri Irianto Tj., M.T
Pembimbing II
: Ramadhian Agus Triono., S.Kom., M.M
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA 2014
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA
PERNYATAAN PENULIS Judul
: Pembuatan Video Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Solo
Nama
: Yeni Wijayanti
Nim
: 200922051
Jurusan : Teknik Informatika / S1 Saya menyatakan dan bertanggungjawab dengan sebenarnya bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali cuplikan dan ringkasan yang masingmasing telah saya jelaskan sumbernya. Jika pada waktu selanjutnya, ada pihak lain yang menemukan bahwa sebagian / seluruh Skripsi ini sebagai karya orang lain dan tanpa dijelaskan sumbernya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar sarjana saya beserta segala hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Surakarta, 1 Oktober 2014
Yeni Wijayanti
ii
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA
HALAMAN PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Judul
: Pembuatan Video Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Solo
Nama
: Yeni Wijayanti
Nim
: 200922051
Jurusan : Teknik Informatika / S1 Naskah ini telah diperiksa dan disetujui Hari
: Rabu
Tanggal : 1 Oktober 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Tri Irianto Tj., M.T
Ramadian Agus Triono., S.Kom., M.M
iii
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Judul
: Pembuatan Video Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Solo
Nama
: Yeni Wijayanti
Nim
: 200922051
Jurusan : Teknik Informatika / S1 Naskah ini telah diujikan didepan dewan penguji dan disahkan Pada hari / tanggal : Sabtu, 11 Oktober 2014 Ketua Penguji
: Eko Rachmat Suroto., M.Kom
( ........................ )
Sekretaris
: Drs. Sudjarno., M.Si
( ........................ )
Anggota
: Ramadian Agus Triono., S.Kom., M.M
( ....................... )
Mengetahui Dekan Fakultas
Ketua Program Studi Teknik
Teknik Elektro dan Informatika
Informatika
Sukoco, S.Si., M.Si, M.Kom
Ir. Tri Irianto Tj., M.T iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
MOTTO ...................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ................................................................................
vii
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
ABSTRAKSI ............................................................................................
1
1.1. Latar Belakang.........................................................................
2
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................
2
1.3. Batasan Masalah .....................................................................
2
1.4. Tujuan Penelitian .....................................................................
2
1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................
3
1.6. Metode Penelitian ...................................................................
3
2.1. Sejarah Fashion Jawa .............................................................
4
2.2. Pengertian Filler.......................................................................
4
2.3. Tinjauan Pustaka .....................................................................
6
2.4. Kerangka Pemikiran ................................................................
8
2.5. Analisis Biaya ..........................................................................
8
3.1. Analisis Kebutuhan ..................................................................
8
3.2. Perangkat Lunak (Software) ....................................................
8
3.3. Perangkat Keras (Hardware) ...................................................
9
4.1. Tampilan Video Filler Tentang Fashion Jawa .......................... v
10
5.1. Kesimpulan ..............................................................................
12
5.2. Saran .......................................................................................
12
5.3. Keterbatasan ...........................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
vi
PEMBUATAN VIDEO FILLER SEBAGAI SARANA PUBLIKASI FASHION JAWA DI KOTA SOLO YENI WIJAYANTI Program Studi Teknik Informatika / S1, Fakultas Teknik Elektro Dan Informatika Universitas Surakarta Jl. Raya Palur Km.5 Surakarta 57772 Email :
[email protected] ABSTRAKSI Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia : live video feeds, video tape, video disc, dan digital video. Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Dari hasil pengamatan atau observasi yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya pengenalan budaya lokal terhadap masyarakat dan wisatawan terjadi karena kurangnya sosialisasi dari berbagai pihak tentang kebudayaan lokal dengan media cetak berupa majalah. Oleh karena itu macam-macam bentuk sarana dalam pengenalan budaya lokal harus diaplikasikan pada suatu media promosi yang kreatif dan komunikatif, sebagai sarana publikasi promosi yang lebih menarik. Dari Pembuatan Video Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Solo ini menghasilkan CD Video Filler tentang Fashion Jawa dan dapat membantu meningkatkan publikasi serta pemahaman masyarakat terhadap Kebaya dan Beskap. Kata Kunci : Video Filler, Fashion Jawa Di Kota Solo
1
1.1. Latar Belakang Berdasarkan Ferry Setiawan dalam www.tempo.co, (2012) Kebaya dipilih Presiden Soekarno sebagai kostum nasional. Saat itu, kebaya dianggap busana tradisional perempuan Indonesia dan menjadi lambang emansipasi perempuan Indonesia. Sebab, kebaya merupakan busana yang dipakai oleh tokoh kebangkitan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini. Tak mengherankan jika pada 21 April setiap tahun, para siswi, remaja putri, dan ibu-ibu tampil mengenakan kebaya. Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia : live video feeds, video tape, video disc, dan digital video. Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, missal VCD dan DVD (Muhammad dan Gede, 2013). Kota Surakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah yang memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik yang bersifat budaya maupun busana dan lokasinya tersebar di beberapa Karisidenan Surakarta. Salah satu daya tarik yang banyak dikenal di Kota Surakarta adalah busana yang sudah tidak asing lagi dan telah dikenal di masyarakat. Kota Surakarta memiliki busana
bersejarah peninggalan masa Kerajaan Mangkunegara Surakarta, salah satunya yaitu Kebaya dan Beskap jawa. Berdasarkan observasi melalui proses interview diperoleh bahwa memodifikasi kebaya menjadi lebih unik dan beragam dengan menghadirkan keanggunan modern, sehingga kebaya juga bisa dikenakan pada saat pesta. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul penelitian “Pembuatan Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Solo”. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana membuat Kebaya dan Beskap dikenal di Indonesia sebagai Fashion Jawa? 1.3. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus dengan objek penelitian, maka penulis membatasi permasalahan penelitian ini, yaitu : 1. Pembuatan Filler Fashion Jawa Di Kota Solo. 2. Objek yang dibahas dalam pembuatan Video Filler tentang Fashion Jawa terbatas bagaimana mengenalkan busana jawa. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah t erbent uknya sarana yang dapat digunakan untuk mengenalkan Fashion Jawa tentang Kebaya dan 2
Beskap sebagai promosi budaya bagi masyarakat. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Dengan adanya Video Filler tentang Fashion Jawa diharapkan dapat mempublikasikan Kebaya dan Beskap ke masyarakat luas yang akan menimbulkan keinginan untuk melestarikan busana jawa di Indonesia. 2. Tersedianya Video Filler dapat digunakan sebagai promosi dan pengenalan Fashion Jawa kepada masyarakat dan juga dapat digunakan sebagai dokumentasi.
3.
4.
5.
6.
1.6. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan bukti kebenaran suatu konsep dan teori yang diperoleh serta untuk menemukan dan menguji suatu pengetahuan. Adapun penulis dalam hal ini menggunakan metode : 1. Studi Kepustakaan Mengumpulkan data dengan cara mengambil data dari bukubuku kuliah serta buku-buku yang mendukung atau yang diperlukan dalam pembuatan Video Filler tentang Fashion Jawa. 2. Observasi Metode observasi adalah sistem pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti,
7.
8.
3
sehingga didapat data yang akurat. Metode observasi terdiri dari : a. Wawancara b. Dokumentasi c. Data Primer Analisis Menganalisis bagaimana membuat video tentang Video Filler yang dapat digunakan sebagai sarana publikasi dan dokumentasi. Perancangan Merancang desain, materi, storyboard dan juga merancang biaya yang digunakan untuk membuat Video Filler tentang Fashion Jawa. Pengambilan gambar Melakukan pengambilan gambar. Pengeditan dan pengisian suara Melakukan proses pengeditan gambar, suara, penambahan suara, penambahan effect, serta penambahan teks dari pengambilan gambar yang telah diambil. Uji Coba Penulis melakukan uji coba hasil perancangan dan pembuatan Video Filler tentang Fashion Jawa di Kota Solo. Implemetasi Pada tahapan ini sistem diimplementasikan secara keseluruhan sebagai akhir pembangunan perangkat lunak atau menerapkan uji coba pada obyek. Hasil dari uji coba pembuatan Video Filler Fashion Jawa, kemudian akan diimplementasikan pada VCD.
Sehingga video tersebut dapat dipublikasikan sebagai dokumentasi Fashion Jawa di Kota Solo.
besaran menyambangi semenanjung Asia Selatan dan Tenggara di abad ke-13 hingga ke16 Masehi. Beskap adalah sejenis kemeja pria resmi dalam tradisi Jawa Mataraman untuk dikenakan pada acara-acara resmi atau penting. Busana atasan ini diperkenalkan pada akhir abad ke-18 oleh kalangan kerajaan-kerajaan di wilayah Vorstenlanden namun kemudian menyebar ke berbagai wilayah pengaruh budayanya. Beskap berbentuk kemeja tebal, tidak berkerah lipat, biasanya berwarna gelap, namun hampir selalu polos. Bagian depan berbentuk tidak simetris, dengan pola kancing menyamping (tidak tegak lurus). Tergantung jenisnya, terdapat perbedaan potongan pada bagian belakang, untuk mengantisipasi keberadaan keris. Beskap selalu dikombinasi dengan jarik (kain panjang yang dibebatkan untuk menutup kaki.
2.1. Sejarah Fashion Jawa Kebaya, seperti juga sejarah, memiliki cerita panjang dan berliku. Seiring perkembangan waktu, kebaya yang dipercaya sebagai busana tradisional kini berubah sebagai busana identitas Pepublik Indonesia. Dan, akhirnya kebaya pun menjadi simbol Nasionalisme bangsa Indonesia. Penuturan seorang designer senior Lenny Agustin dalam majalah Hot Life Style, (2012) mengenai sejarah kebaya. Menurutnya kebaya merupakan busana tradisional yang telah menjadi salah satu busana nasional asli Indonesia yang telah sangat popular hingga ke mancanegara. Secara etimologi kebaya berasal dari bahasa Arab ‘Kaba’ yang berarti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Kata Kebaya diartikan sebagai jenis pakaian (atasan/blouse) pertama yang dikenakan wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masehi. Sementara lewat analogi penelusuran linguistic yang sampai sekarang kita masih mengenal ‘Abaya’ yang berarti tunik panjang khas Arab. Sementara sebagian yang lain percaya kebaya ada kaitannya dengan pakaian tunik perempuan pada masa kekaisaran Ming di Tiongkok, dan pengaruh ini ditularkan setelah imigrasi besar-
2.2. Pengertian Filler Filler adalah salah satu hasil perfilman yang memiliki arti kata mengisi. Awalnya Filler muncul untuk mengisi beat atau ruangruang dalam sebuah broadcash yang masih terdapat jeda dan belum terisi apapun. Filler hadir sebagai pengisi jeda seperti pada pergantian sebuah acara satu ke satu acara lainnya. Filler sendiri merupakan seni yang memiliki nilai-nilai tersendiri. Filler dibuat khusus dan terencana, karena filler merupakan bagian dari Film dan harus memiliki 4
pesan yang jelas dan tersampaikan kepada masyarakat. (KPI Teras, 2011) 1. Multimedia
teks, audio, gambar, animasi, video dan interaktivitas. Dengan kata lain, Multimedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. (Muhammad dan Gede, 2013) Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi dan berkomunikasi. (Suyanto, 2003) Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks. (McCormick, 1996 dalam Suyanto, 2003) Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video. (Robin dan Linda, 2001 dalam Suyanto, 2003) Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi,
Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti perantara. Multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi dari teks, gambar atau foto, animasi, video, maupun audio yang disampaikan melalui komputer atau peralatan manipulasi elekronik dan digital lainnya. Selain itu, istilah multimedia juga dapat diartikan sebagai kumpulan teknologi yang beragam yang mengkombinasikan media visual (penglihatan) dan audio (pendengaran) dengan caracara yang baru atau modern untuk tujuan komunikasi. Multimedia adalah sebuah media dan konten yang menggunakan kombinasi dari bentuk konten yang berbeda. Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda (sebuah media yang berisi gabungan dari beberapa bentuk konten) atau sebagai kata sifat yang menggambarkan media yang memiliki beberapa bentuk konten. Istilah ini berbeda dengan media yang hanya menggunakan bentuk - bentuk tradisional dari bahan cetak atau produksi tangan. Multimedia termasuk kombinasi bentuk konten dari 5
video, teks, grafik, dan gambar. (Turban dkk, 2002 dalam Suyanto, 2003)
Shot, atau pengambilan gambar yang menampilkan suatu objek dari ujung kepala hingga pinggang dan juga tidak menggunakan Host. Astuti, (2013) mahasiswa Universitas Surakarta telah melakukan penelitian yaitu “Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar”, tujuan dari penelitian tersebut adalah sebagai media informasi dan publikasi. Peneliti sebelumnya melakukan Teknik Pengambilan gambar fokus kepada gerak kamera yang menggunakan gerak kamera atau Moving Camera yaitu Zooming. Jika dilihat dari teknik pengambilan gambar, peneliti sebelumnya kurang menerapkan teknik pengambilan gambar seperti Camera Angle atau sudut pandang pengambilan gambar, Type Of Shot atau ukuran framing, dan Moving Camera atau gerakan kamera. Pada penelitian sebelumnya Moving Camera yang digunakan hanya Zooming. Gerakan Zooming terdiri atas dua macam yakni Zoom in (mendekatkan objek dari Long Shot ke Close Up) dan Zoom Out (menjauhkan objek dari Close Up ke Long Shot). (Firdaus, 2010). Hal ini membuat penyampaian informasi kurang menarik dan terlihat monoton atau terlihat membosankan. Terlalu banyak Zoom tidak disarankan, penggunaan fasilitas Zoom pada kamera sebenarnya hanya digunakan ketika dalam situasi tidak memungkinkan, sebab gambar yang dihasilkan dengan Zoom tidaklah baik karena detail objek sulit tertangkap, fokus menjadi sulit
2.3. Tinjauan Pustaka Irawan, (2013) Penelitian dengan judul ““Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Wonokerso 1 Sragen” dengan tujuan penelitian melakukan sebuah penilitian adalah Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan video profil SDN Wonokerso 1 Sragen sebagai media informasi dan promosi untuk memperkenalkan sarana dan prasarana di SDN Wonokerso 1 Sragen. Teknik pengambilan gambar yang dilakukan saat menampilkan gerbang masuk halaman sekolah hanya gerak kamera atau Moving Camera dengan teknik Zooming dan satu Type Of Shot yaitu Medium Shot, atau pengambilan gambar yang menampilkan suatu objek dari ujung kepala hingga pinggang, sedangkan dalam pengambilan gambar fasilitas kegiatan upacara, kegiatan olahraga, kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstrakulikuler, wawancara kepala sekolah, dan prestasi menggunakan beberapa Type Of Shot (Medium shot, Medium Long Shot, Group Shot, Medium Close Up, Over Shoulder Shot) dan tidak menggunakan menggunakan gerak kamera atau Moving Camera. Penyampaian informasi dilakukan oleh dubber dan tidak menggunakan Host. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan gambar gerak kamera atau Moving Camera dengan teknik Zooming dan satu Type Of Shot yaitu Medium 6
disesuaikan (baik manual atau auto fokus), dan gambar menjadi mudah goyang. (Firdaus, 2010). Pada penelitian ini penulis akan mengoptimalkan Camera Angle dan Moving Camera sehingga dalam penyampaian informasi terlihat lebih menarik dan tidak monoton atau terlihat membosankan. Nuggraha, (2012) Penelitian dengan judul “Pembuatan Album Kenangan Dalam Bentuk Digital Magazine Sekolah Menengah Pertama Negeri Lima Boyolali” Latar Belakang dari penelitian tersebut adalah Perkembangan seni tak lepas dari perkembangan teknologi yang terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Walaupun seni dan teknologi adalah dua hal yang berbeda, tapi keduanya akan saling melengkapi untuk menciptakan sebuah karya seni yang bernilai. Media cetak untuk saat ini menjadi media yang paling sering digunakan untuk mengabadikan dan menampilkan sebuah karya seni. Tapi pada dasarnya selain media cetak ada pula media digital yang bisa digunakan untuk mengabadikan dan menampilkan sebuah karya seni. Pada penelitian ini penulis juga menggunakan media digital yang bisa digunakan untuk mengabadikan seni budaya yaitu busana jawa. Urbani, (2012) Penelitian dengan judul “Proses Produksi Video Klip Menggunakan Kamera Digital Berbasis Multimedia” Perumusan masalah dalam penelitian ini didasari oleh cara memproduksi sebuah video klip secara efisien dengan menggunakan kamera digital dan bantuan aplikasi
multimedia sebagai pendukung utamanya. Pada penelitian ini penulis juga memproduksi Fashion Jawa sebagai sarana publikasi untuk masyarakat dengan menggunakan kamera digital dan bantuan aplikasi multimedia sebagai pendukung utama. Penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman dengan judul “Pembuatan Film Dokumenter Potret Ludruk Irama Budaya Dengan Pendekatan Ekspositori Berjudul Bertahan Demi Lestarinya Budaya Bangsa” dilator belakangi karena kurangnya minat masyarakat dan perhatian pemerintah untuk melestarikan budaya serta regenerasi atau pengenalan budaya dan penanaman kecintaan budaya kepada generasi muda merupakan penyebab kesenian budaya yang mulai ditinggalkan dan pelestariannya sebagai kekayaan budaya bangsa menjadi terbengkalai. Pada penelitian ini penulis juga mengenalkan kepada masyarakat tentang Fashion Jawa sebagai busana jawa di Indonesia.
7
2.4. Kerangka Pemikiran
1. 2. 3.
Transportasi Konsumsi Sewa Kamera 4. Kaset Mini DVD 3 buah 5. Sewa Komputer dan Perlengkapan Software 6. Kertas A4 80 grm 2 rim 7. Tinta 2 botol 8. DVD blank + cover 9. Buku referensi 10. Fotocopy 11. Jilid 12. Tanda Terima Kasih
Rp 300.000,00 Rp 200.000,00 Rp 250.000,00
JUMLAH
Rp 2.140.000,00
Rp 250.000,00 Rp 300.000,00
Rp
70.000,00
Rp 100.000,00 Rp 50.000,00 Rp 200.000,00 Rp 70.000,00 Rp 100.000,00 Rp 250.000,00
3.1. Analisis Kebutuhan Adapun analisis spesifikasi software dan hardware pendukung yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 3.2. Perangkat Lunak (Software) 2.5. Analisis Biaya
1) Corel VideoStudio Pro X5 Corel VideoStudio Pro X5 merupakan software editing video yang digunakan penulis untuk mengolah video mentah, menjadi rangkaian video yang teratur berdasarkan konsep perancangan video yang telah dibuat oleh penulis. Rangkaian video yang telah diatur,
Berikut ini adalah analisis biaya untuk Pembuatan Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Surakarta :
8
kemudian diolah menjadi Video Filler. Dengan software ini penulis dapat mengolah video yang digabungkan dengan audio serta teks maupun animasi. Dalam proses editing pada software corel VideoStudio Pro X5 penulis dapat menambahkan effect, transition dan title yang telah tersedia. Software ini juga terdapat beberapa fitur format seperti DV/Avi, HDV, DVD, VCD, AVCD dan MPEG. Penulis juga menggunakan software corel VideoStudio Pro X5 dalam proses rendering. 2) Cool Edit Pro 2.1 Cool Edit Pro adalah software editing audio yang dapat mengedit audio berekstensi MP3, MP4, WAV, WMA, midi, AMR. Dan video berekstensi WMV, FLV, AVI, MPEG,3GP. Dengan demikian editor dimudahkan untuk tidak mengkonversi ulang sesuai dengan ekstensi yang kompatibel. Mampu melakukan proses recording dengan fasilitas 128 track. Dan memiliki effect sound yang mampu dimodifikasi. Cool Edit Pro 2.1 digunakan penulis untuk recording dan editing Dubbing.
Seperti Komputer, Kamera dan Headphone. 1) Komputer Penulis menggunakan komputer dengan kecepatan 3,0 GB (Intel Dual core) dengan memory (RAM) 1 GB dan VGA 512 MB pekerjaan berjalan dengan lancar dan tidak menemukan kendala saat mengerjakan terutama yang berkaitan dengan hardware. Begitu pula saat mencoba melakukan rendering hanya membutuhkan waktu 10 sampai 30 menit. 2) Kamera Pada penelitian ini, penulis menggunakan 2 camera yaitu camera Canon EOS 650D dan Canon EOS 7D. Penulis menggunakan kamera ini karena hasil gambar memiliki kualitas yang baik dan lebih tajam pada detailnya. Hasil gambar jernih pada kondisi siang hari yang terlalu terang, karena kemampuan iso yang efektif untuk merekam pada cahaya yang kurang dan tetap menghasilkan gambar yang baik. 3) Lensa Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan Lensa Canon EFS 10-18mm f/4.5-5.6 IS STM Lensa lebar terjangkau dan ringkas. 240 gram, 7.2 cm, filter 67mm. 4) Tripod Penulis menggunakan Tripod untuk meminimalisir goncangan saat mengambil gambar dengan objek yang tidak bergerak serta
3.3. Perangkat Keras (Hardware) Dalam pembuatan Filler penulis menggunakan berbagai macam perangkat keras yang mempunyai fungsi masing-masing. 9
membantu pengambilan gambar dengan teknik moving camera seperti Panning dan tilting. 5) Microphone Headphone . Dalam penelitian ini Penulis menggunakan microphone jenis Microphone Headphone untuk melakukan proses dubbing.
3. Wawancara Perias
4.1. Tampilan Filler Fashion Jawa 1. Bumper In Teks Fashion Jawa
4. Wawancara Karyawan Balai Kota Surakarta
2. Pembuka a. Tampilan Patung Gladak Surakarta
5. Wawancara Mahasiswi
b.
Tampilan Keraton Surakarta
10
6. Wawancara Seniman
c. Tampilan Beskap Jawi Jangkep Serta Beskap Landung
7. Wawancara Kepala Dusun Pambregan
d. Tampilan Pemakaian Fashion Jawa Untuk Among Tamu
8. Penutup a. Tampilan Pelengkap Beskap
e. Tampilan Pemakaian Fashion Jawa Untuk Pengantin Dalam Acara Pernikahan
b. Tampilan Pemakaian Beskap f.
11
Tampilan Penutup Video Filler Tentang Fashion Jawa
5.1. Kesimpulan
memiliki kamera ini ataupun menggunakan kamera ini.
Dalam Penelitian dan Pembuatan Video Filler Sebagai Sarana Publikasi Fashion Jawa Di Kota Solo dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dihasilkan sebuah Video Filler tentang Fashion Jawa yang berisi tentang Tata Cara Pemakaian Kebaya dan Beskap, Contoh Kebaya dan Beskap, Penggunaan Kebaya dan Beskap, serta Pelengkap Kebaya dan Beskap. 2. Kebaya dan Beskap dapat dikenal masyarakat di Indonesia sebagai Fashion Jawa dengan sarana YouTube dan VCD. 5.2.
2. Menggunakan Clip On Mic pada saat narasumber berbicara melakukan wawancara. Microphone ini jenis microphone yang kecil. Penulis tidak menggunakan microphone jenis ini karena pada tempat penyewaan kamera microphone ini jarang ada, selain itu penulis sudah menggunakan microphone bawaan dari kamera Canon EOS 650D pada saat menyewa kamera. 5.3
Saran
Sebagai saran bagi peneliti berikutnya adalah : 1. Kamera Canon EOS 650D yang digunakan penulis dalam penelitian ini bagus, sehingga penulis menyarankan peneliti berikutnya untuk menggunakan kamera ini. Penulis menggunakan kamera ini karena hasil gambar memiliki kualitas yang baik dan lebih tajam pada detailnya. Hasil gambar jernih pada kondisi siang hari yang terlalu terang, karena kemampuan iso yang efektif untuk merekam pada cahaya yang kurang dan tetap menghasilkan gambar yang baik. Kamera Canon EOS 650D memiliki kemampuan merekam video full HD (High Definition), dan sudah banyak orang yang 12
Keterbatasan 1. Beberapa angle yang memerlukan ketelitian sehingga gambar tidak bergetar dan tetap fokus. 2. Dalam ruangan Studio, kurang cahaya di bagian depan ruang karena lighting di dalam studio masih kurang cerah. 3. Wawancara terhadap narasumber : a. Pada saat wawancara Perias kurang fokus kamera, serta suara yang kurang jelas dan kurang keras. b. Pada saat wawancara Karyawan kelemahannya pada intonasi suara.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Indri Tri, Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu, Indonesian Jurnal on Computer Science Speed (IJCSS) ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330
Menengah Pertama ( Smp ) Negeri Lima Boyolali, Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA 2012 Volume 1 seruniid.unsa.ac.id, ISSN: 2302-1136
Hidayati, Dias. Pembuatan video profil Istana Mangkunegaran Surakarta berbasis multimedia, Indonesian Jurnal on Computer Science Speed (IJCSS) ijcss.unsa.ac.id, Speed – Edisi Web 12 – Februari 2012, ISSN : 977 2088015
Sulaiman, Benyamin Handaya. Pembuatan Film Dokumenter Potret Ludruk Irama Budaya Dengan Pendekatan Ekspositori Berjudul Bertahan Demi Lestarinya Budaya Bangsa Suyanto, M. 2003. Multimedia untuk meningkatkan
Hot Life Style. 2012. Future Of Your
bersaing. Andi. Yogyakarta
Life. Vol.2
Urbani, Yunanto Happi. Proses Produksi Video Klip Menggunakan Kamera Digital Berbasis Multimedia, Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1seruniid.unsa.ac.id, ISSN: 2302-1136
Indra, Irawan. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Wonokerso 1 sragen, Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA-Vol 2 No 1 – Maret 2013seruniid.unsa.ac.id, ISSN : 2302-1136 Nasser,
keunggulan
Muhammad dan Harsemadi, Gede. 2013. Sistem Multimedia. Andi. Yogyakarta
http://www.tempo.co/read/news/201 2/04/20/110398376/Asalusul-Kebaya-dariTradisional-ke-PentasPesta
Nuggraha, Yohanes Ginanjar Eka. Pembuatan Album Kenangan Dalam Bentuk Digital Magazine Sekolah
Http://teraskpi.blogspot.com/2011/07 /filler-jenis-film-yangbelumbanyak.html 13