PEMBUATAN MEDIA INFORMASI DAMPAK PERGAULAN BEBAS REMAJA DI KELURAHAN CONDONG CATUR BERBASIS FLASH
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Lalu Danar Ariansani 12.11.6267
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
PEMBUATAN MEDIA INFORMASI DAMPAK PERGAULAN BEBAS REMAJA DI KELURAHAN CONDONG CATUR BERBASIS FLASH Lalu Danar Ariansani1), Erik Hadi Saputra2), 1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected] )
Abstract - Adolescence is a transition period between childhood and adulthood that runs between the ages of 12 years to 21 years. According to psychology, adolescence is a period of transition from early childhood to early adult children, who entered at the age of approximately 10 to 12 years and ended at the age of 18 years to 22 years. Adolescence begins in rapid physical changes, weight gain and height dramatic changes in body shape, and the development of sexual characteristics. As time, the association that increasingly provides worry-free pleasure for every parent who has a teenage son. Not a few teenagers who fall into the negative things, because too away their freedom in the mix. But behind it all there is cause children to do the actions they. Without parents knowing it, imposing a desire for children will make them "wild" out there. Therefore the above subject matter, the author tries to create a media provide information that is useful for understanding materials are more varied and effective on the impact of free association to attract people, especially teenagers who are in the Village of Condong Catur promiscuity in order to minimize the phenomena that occur at this time.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis membuat judul “Pembuatan Media Informasi Dampak Pergaulan Bebas Remaja Di Kelurahan Condong Catur Berbasis Flash” dengan aplikasi media informasi ini di harapkan pengguna dapat dengan mudah menambah wawasan dan pengetahuan tentang dampak buruk pergaulan bebas di kalangan remaja masa kini. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai alat bantu lembaga permasyarakatan agar lebih efektif dan efisien dalam melayani masyarakat. 2. Landasan Teori 2.2 Dasar Teori 2.2.1 Konsep Dasar Multimedia Menurut M. Suyanto (2005:20) Multimedia adalah kombinasi dari computer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau multimedia meruapak alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan iteraktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001). Dari beberapa definisi di atas, maka multimedia ada yang online (internet) dan yang offline (tradisional).[4]
Keywords : youth, media information , promiscuity 1. Pendahuluan Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalahmasalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
1.
Multimedia Interaktif Menurut Bambang Eka Purnama (2013:8) Multimedia interaktif adalah integrasi teks digital, grafik, animasi, audio, gambar dan video dengan cara menyediakan user (secara individu) sebuah tingkat control (usercontrol) yang tinggi dan interaktif. Media interaktif biasanya mengacu pada produk dan layanan pada sistem berbasis komputer digital yang merespon tindakan pengguna (input) dengan menyajikan konten seperti teks, grafik, animasi, video dan audio.[5]
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dalam hal hal yang negatif, disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
2.2.6
Definisi Informasi Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
1
menerimanya. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya 2.3.1.1 untuk mendapatkannya.[8]
pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
2.2.7
Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek / konsep bisnis yang ada.
2.
Tahap Pengembangan Menurut M. Suyanto (2003:353) Agar multimedia dapat menjadi alat keunggulan bersaing perusahaan, pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedia, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan analisis kebutuhan, merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, memproduksi sistem, melakukan tes pemakai, menggunakan sistem dan memelihara sistem. Berikut adalah bagan siklus pengembangan sistem multimedia.[4]
3.
Weaknesses (Kelemahan)
Opportunities (Peluang)
Opportunity merupakan kondisi berkembang yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi untuk memanfaatkannya. Pearce II John A. dan Robinson Jr, Richard B (2008:201). [10] 4.
Threats (Ancaman)
Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman “adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.” Jika tidak diatasi ancaman akan menjadi “ganjalan” bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Siagian Sondang P. (2004:173).[11] 3.
Analisis dan Perancangan
3.1
Penjelasan Instansi
3.1.1 Sejarah Singkat Kelurahan Condong Catur Condongcatur adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Nama Condongcatur sendiri berasal dari kata “Condong” yang berarti “Ngumpul” dan “Catur” yang berarti “Empat”. Jadi, Condongcatur dapat diartikan sebagai empat tempat yang berkumpul menjadi satu.
Gambar 1. Siklus Pengembangan Multimedia 2.3
Analisis dan Perancangan
2.3.1
Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekuasi bisnis. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam bentuk gambar matrik SWOT. Pearce II John A. dan Robinson Jr, Richard B (2008:200).[10] 1.
3.2
Mendefinisikan Masalah
Tahapan pertama dalam proses pengembangan aplikasi media infrmasi ini adalah tahapan pendefinisian masalah. Dalam sistem, masalah yang dihadapi oleh kebanyakan remaja masa kini dalam kasus ini adalah bagaimana nantinya para remaja dan orang tua dapat membekali diri dan anak-anaknya mengenai pergaulan bebas. Maksud dan tujuan dalam mendefinisikan masalah ini adalah sebagai fasilitas baru untuk mengurangi kasus-kasus pergaulan bebas yang sudah begitu banyak menyimpang dan melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.
Strenghts (Kekuatan)
Strenght adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merpakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi/objek itu sendiri. Strenght merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh suatu perusahaan yang membuat perusahaan lebih unggul dibandingkan
3.3
Analisis Sistem
Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut 2
bekerja dan berinteraksi untuk mencapai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 3.3.1
Analisis SWOT
1.
Strenghts (Kekuatan)
Kekuatan dari aplikasi multimedia interaktif dampak pergaulan bebas remaja ini adalah aplikasi dapat menjelaskan secara umum, singkat, dan interaktif dalam menjelaskan dampak pergaulan bebas remaja agar lebih menarik bagi pengguna dalam menjalankan aplikasi. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini memudahkan pengguna dalam menambah wawasan para remaja dan orang tua, serta dapat membatu instansi masyarakat dalam mengatasi masalah pergaulan bebas dikalangan remaja. Aplikasi ini menarik dan sangat mudah digunakan oleh siapa saja, selain itu aplikasi ini juga sangat ringan untuk dijalankan pada komputer dengan spesifikasi rendah.
Tabel 1. Matriks Analisis SWOT
a. 2.
Analisis kelayakan sistem adalah suatu analisis yang digunakan untuk menentukan kemungkinan pengembangan proyek dari sebuah sistem ataupun aplikasi ini dapat diteruskan atau tidak.
Kelemahan dari aplikasi ini adalah gambar dan animasi yang dipakai masih besifat 2D serta informasi yang ada hanya menjelaskan secara singkat tentang dampak pergaulan bebas remaja, selain itu gambar dan materi yang di update terbatas sesuai dengan macammacam pergaulan bebas yang terjadi saat ini, karena pada Adobe Flash dinamisasi hanya akan mengupdate namun tidak dapat menambah data. 3.
Analisis Kelayakan Sistem
Weaknesses (Kelemahan)
b.
Analisis Kebutuhan Sistem
1.
Kebutuhan Fungsional -
Opportunities (Peluang)
Peluang yang didapat dari aplikasi ini adalah jarang atau bahkan tidak ada instansi masyarakat yang menggunakan atau menerapkan konsep pengembangan multimedia dalam mengurangi pergaulan bebas remaja saat ini. Dibuatnya aplikasi ini juga tentu akan menjadi nilai tambah untuk menarik minat remaja dan para orang tua untuk menambah wawasan tentang dampak buruknya pergaulan bebas dikalangan remaja.
-
-
4.
Threats (Ancaman)
Semakin cepat dan canggihnya perkembangan teknologi multimedia saat ini, tidak menutup kemungkinan akan semakin modern pula multimedia interaktif yang dibuat dengan tambahan fitur-fitur yang lebih canggih, seperti 3D serta teknologi augmented reality yang tentunya akan menghasilkan multimedia interaktif lebih menarik.
-
3
Aplikasi dapat menjadi media informasi yang baik tentang dampak pergaulan bebas remaja di Kelurahan Condongcatur. Aplikasi dapat menjelaskan secara umum tentang profil meliputi Sejarah Kelurahan Condongcatur dan Visi Misi dari Kelurahan Condongcatur sendiri. Sistem dapat menampilkan menu pilihan dan penjelasan tetang pergaulan bebas berikut dampak buruknya bagi diri sendiri dan orang lain. Pengguna dapat memilih dan menampilkan menu-menu yang diinginkan dan dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna seperti Menu, Profil, Kuis, Video dan Bantuan Sistem dapat menyajikan gambar maupun video yang dapat mengeluarkan suaradan dapat didengar oleh pengguna. Konten aplikasi berupa teks penjelasan singkat mengenai macam pergaulan bebas berikut dampaknya secara singkat dan jelas agar pengguna tidak bosan dalam membacanya.
2.
menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu utama disebut master page (halama utama satu) halaman satu ini akan memiliki halaman percabangan yang disebut slave paage (halaman pendukung) dan jika dipilih akan menjadi halaman kedua begitu seterusnya.
Kebutuhan Non-Fungsional
a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) 1. Processor Intel(R) Core(TM) i7-3517U CPU 2. NVIDIA GeForce GT 635M 3. Harddisk 750GB HDD 4. RAM 4 GB DDR3 PC10600 5. Operating System Windows 7 b. 1) 2) 3) 4) 5)
Kelebihan dengan menggunakan struktur navigasi ini adalah suatu aplikasi mampu memberikan keterkaitan informasinya dengan lebih baik.Berikut gambar dari struktur navigasi dalam aplikasi multimedia interaktif yang menggunakan struktur navigasi campuran dalam proses perancangannya.
Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Windows 7 64 bit Adobe Flash Professional CS6 Adobe Photoshop CS6 Adobe After Effect CS6 Adobe Illustrator CS6
3.6
Perancangan
3.6.1
Merancang Konsep
Merancang konsep dalam pembuatan aplikasi multimedia merupakan tahap paling dasar. Dalam merancang konsep diperlukan kreatifitas dan pemikiran yang sesuai dengan tujuan dibuatnya aplikasi tersebut agar dalam proses pembuat aplikasinya terarah dan sesuai dengan tujuan. Urutan pertama dari aplikasi ini adalah intro yang berupa Teks, Tombol Masuk dan logo. Kemudian menuju halaman utama yaitu menu utama pada aplikasi ini yang didalamnya berisi tombol-tombol yang menuju halaman sesuai dengan yang dipilih pengguna. Setiap tombol memiliki fungsi masingmasing dengan tujuan utama mengenalkan apa itu pergaulan bebas berikut dampak buruknya kepada pengguna. Akan ada tombol kembali ke Beranda, yaitu tombol yang akan mengembalikan pengguna ke halaman utama dari aplikasi ini.
Gambar 2. Struktur Navigasi Campuran
Merancang Isi
1.
Strutur Navigasi
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi
Dalam pengaplikasiannya, Multimedia Informasi Dampak Pergaulan Bebas Remaja ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Uji Coba Sistem, Manual Program, Manual Instalasi dan Pemeliharaan Sistem. 4.1.1 Uji Coba Sistem
Terdapat pilihan Menu, Profil, Kuis, Video dan Bantuan pada masing-masing tombol di menu utama yang akan mengarahkan pengguna sesuai dengan tombol yang ditekan. Terdapat tombol keluar jika pengguna sudah ingin menghentikan aplikasi. 3.6.2
4.
Uji coba atau pengetesan merupakan langkah setelah aplikasi multimedia interaktif ini selesai dibuat. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi tidak error dan sesuai dengan yang direncanakan.
Struktur navigasi merupakan bagan alur dari suatu aplikasi. Dalam aplikasi Media Informasi Dampak Pergaulan Bebas Remaja di Kelurahan Condongcatur ini dibuat struktur navigasi jenis campuran agar isi aplikasi terlihat lebih jelas alurnya. Struktur navigasi campuran di sebut juga struktur navigasi bercabang,merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk 4
Gambar 6. Tampilan Intro Kuis
4.1.2 Manual Program 1.
Intro
5.
Menu Video
Gambar 3. Tampilan Intro Gambar 7. Tampilan Menu Video 2.
Menu Utama 4.1.4 1.
Menu Profil
2.
Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software)
a. Harus memiliki duplikat dari sistem aplikasi tersebut secara keseluruhan. Untuk mengantisipasi error sistem jika ada perubahan terhadap sistem. Duplikasi dapat dilakukan dengan memburning aplikasi ke dalam CD apabila ada data yang hilang kita masih mempunyai file duplikatnya. b. Menginstall anti virus, karena pada umumnya virus menyerang file yang berekstensi .exe. c. Bila diperlukan sistem operasi dilindungi dengan software deepfreeze.
Gambar 5. Tampilan Menu Profil 4.
Pemeliharaan Peragkat Keras (Hardware)
a. Menggunakan UPS (Uninteruptable Power Suply) apabila listrik padam, pengguna masih sempat mematikan komputer. b. Memastikan harddisk terpasang dengan benar dan kencang agar terhindar dari guncangan. c. Tempatkan perangkat keras di tempat yang aman dari tempat yang riskan. d. Defragmentasi harddisk secara rutin, agar kondisi tetap terjaga. e. Pastikan perangkat PC diletakkan di tempat yang stabil agar menghindari pengguna yang tidak sengaja menggoyangkan tempat PC.
Gambar 4. Tampilan Menu Utama 3.
Pemeliharaan Sistem
Menu Kuis
5. Penutupan 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam proses pembuatan dan perancangan aplikasi menggunakan software Adobe Flash CS6 sebagai software utamanya dan Adobe Illustrator CS6, Adobe Audition sebagai software pendukung.
5
2. Aplikasi ini dapat membantu lembaga masyarakat di Kelurahan Condong Catur dalam mengatasi masalah pergaulan bebas remaja. 3. Media informasi menyajikan dampak buruk pergaulan bebas yang ditampilkan dalam bentuk teks, foto dan video. 4. Aplikasi ini di desain menarik dan memudahkan pengguna dalam menambah wawasan dan pegetahuan akan bahaya-nya dampak buruk pergaulan bebas. 5.2 Saran Dengan banyaknya kekurangan pada aplikasi ini untuk pengembangan selanjutnya maka saran yang diberikan adalah: 1. Mengembangkan tampilan Aplikasi menjadi bentuk 3D. 2. Ditambahkan materi baru mengenai dampak pergaulan bebas remaja. 3. Pada pilihan jawaban kuis yang salah akan diberikan koreksi. 4. Tersedia database untuk menyimpan data dan materi, sehingga data dan materi pada aplikasi dapat diubah maupun ditambah. 5. Ditambahkan soal-soal baru pada kuis. 6. Bisa terintegrasi dengan jaringan internet. Daftar Pustaka [5] M. Suyanto, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2003.. [6] B. E. Purnama, Konsep Dasar Multimedia, Yogyakarta: Graha Ilmu , 2013. [9] J. HM, Analisis dan Desain Informasi, Yogyakarta: Andi Yogyakarta. [11] J. John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Management Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 buku 1, Jakarta: Selemba Empat, 2008. [12] P. D. M. Siagian Sondang P. , Manajemen Strategik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Biodata Penulis Lalu Danar Ariansani, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng ., memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakart a, Memperoleh gelar S2 Teknik Elekt ro Minat Studi Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (M.Eng.) . Saat ini menjadi Dosen dan Kepala Bagian Humas di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
6