SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI KOPERASI SEKOLAH SD N PERUMNAS CONDONG CATUR YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Mugi Setiarso 09.12.3592
Kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013
COOPERATIVE INFORMATION SYSTEMS SALES IN CHESS SD N PERUMNAS CONDONG CATUR YOGYAKARTA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI KOPERASI SD N PERUMNAS CONDONG CATUR YOGYAKARTA Mugi Setiarso Rum M Andri Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Almost every school in Indonesia has a cooperative school, school cooperative is a business unit established at the school and the school consists of students. Cooperative school is one of the many other cooperatives, such as credit unions, business cooperatives, village cooperatives, and so on. School cooperative established by the school management to the various needs of the residents of the school, students - school students, employees and teachers. Development of information systems in the era of globalization increasingly sophisticated these days, making it easier for users to access them easily. But many schools are still using the cooperative manual operation in data management. The objective is to make information systems in the School of Cooperative Housing SD N Lean Chess. Results that will be achieved is the creation of an information system in elementary school Cooperative Housing N Lean Chess. This information systems using Visual Basic programming language, which will be made menu - a menu that allows users in the operation and data processing. The conclusion drawn is a cooperative information system in elementary school N Lean Housing Chess is an information system that was built using the Visual Basic programming language in which there is a menu - a menu that allows users in the operation and data processing. Keywords: Cooperative Information Systems School
1.
Pendahuluan
Informasi telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Penggunaan teknologi informasi bahkan sudah menjadi hal wajib pada suatu koperasi sekolah. Pada suatu koperasi sekolah, manajer termasuk pihak pengguna informasi. Informasi yang ada digunakan sebagai rekomendasi untuk menentukan keputusan. Hal ini menuntut adanya fasilitas yang dapat memproses datadata yang ada menjadi informasi yang berguna. Pada saat ini penggunaan komputer dapat mempermudah pengelolaan data informasi. Komputer hanya sebagai alat pendukung, keputusan akhir tetap dipegang oleh pengguna informasi yaitu manusia. Koperasi sekolah SD N Perumnas Condong Catur Yogyakarta adalah salah satu koperasi sekolah yang memerlukan pengelolaan data yang terkomputerisasi. Saat ini koperasi sekolah SD N Perumnas Condong Catur Yogyakarta masih menggunakan sistem manual dalam melayani data penjualannya. Sistem yang terkomputerisasi dapat meningkatkan pelayanan pembeli. Selain meningkatkan pelayanan pembeli, penggunaan database sebagai penyimpanan data pembeli juga membuat data pembeli tidak mudah rusak. Keuntungan yang terjadi jika melakukan komputerisasi sistem informasi, sudah sepatutnya menjadi perhitungan bagi pengelola Koperasi Sekolah SD N Perumnas Condong Catur Yogyakarta untuk dapat diaplikasikan. Maksud dari komputerisasi sistem informasi pada
koperasi sekolah
adalah penggunaan program komputer pada
pengelolaan data.
2.
Landasan Teori
2.1
Definisi Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau
variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. 1) 1
Hanif Al Fatta,Analisi dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing Perusahaan
dan Organisasi Modern, Andi Offset , Yogyakarta, 2007. Halaman 3 - 6
2.2
Definisi Informasi Informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses
dan diinterpretasikan menjadi suatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan.2 ) 2.3
Kualitas Informasi Berikut karakteristik informasi yang berkualitas : 1. Relevan 2. Akurat 3. Lengkap 4. Tepat Waktu 5. Dapat dipahami
2.4
Definisi Sistem Informasi Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan merupakan kegiatan strategi dari suatu organisasi, serta menyediakan laporan – laporan yang diperlukan oleh pihak luar.3 ) 2.5
Definisi Koperasi Sekolah Sesuai dengan namanya, koperasi sekolah umumnya juga berada di lingkungan
sekolah. Anggota – anggota dan sebagian pengurus koperasi pun adalah murid sekolah. Koperasi sekolah bias didirikan di berbagai sekolah sesuai tingkatan atau jenjang pendidikan.4 ) 2.6
Metodologi Pengembangan Sistem Beberapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem ke dalam
sejumlah urutan yang berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada prosesproses standar berikut : 5 ) 1. Analisis.
2. Desain. 3. Implementasi 4. Pemeliharaan.
2
Kusrini, M.Kom,Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan , Andi Offset , Yogyakarta, 2007. Halaman 3 - 5 3 Kusrini, M.Kom, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset, Yogyakarta, 2007. Halaman 11 4 Westriningsih, Koperasi Sekolah, Cempaka Putih, Klaten, 2008. Halaman 11 - 26 5 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset, Yogyakarta, 2007. Halaman 25 - 30
3.
Analisis Sistem
3.1
Identifikasi Masalah masalah yang timbul dalam Koperasi SD N Perumnas Condong Catur
Yogyakarta adalah belum menerapkan sistem komputerisasi dalam melakukan pengolahan data transaksi atau dalam entry data. Cara manual tersebut cenderung mempunyai banyak sekali kelemahan yang bisa mengakibatkan terdapat data yang sama, kesalahandalam pencatatan, rusak atau hilangnya lembaran nota dan buku serta lamanya waktu yang digunakan dalam hal pencarian data. 3.2
Analisis Kelemahan Sistem Dalam
kasus
ini
peneliti
menggunakan
analisis
PIECES
(perfomance,
information, economy, control, efficiency, dan services).
3.2.1
Analisis Kinerja (performance) Adalah kemampuan menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran
segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu system. Tabel 3.1 Hasil Analisis Kinerja No 1
Faktor Throughput
Hasil Analisis Setiap transaksi 5 menit, berarti dalam 15 menit istirahat, hanya dapat melayani 3 pembeli, padahal terdapat ± 50 pembeli, berarti 47 pembeli yang lain tercancel
2
Response Time
Melayani satu konsumen dalam hal pencarian
( waktu tanggap)
barang dan pencatatan transaksinya membutuhkan waktu sampai 5 menit
3.2.2
Analisis Informasi (information) Apabila kemampuan dan kualitas informasi baik, maka akan mendapatkan
informasi yang akurat, tepat waktu, relevan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dapat digunakan dalam mendukung keputusan dan bermanfaat dalam menangani masalah yang ada.
Tabel 3.2 Hasil Analisis Informasi No 1
Faktor Akurasi
Hasil Analisis Kurangnya keakuratan dikarenakan proses perhitungan cenderung menggunakan kalkulator, sehingga sering terjadi kesalahan pada proses penginputan harga barang
2
Relevansi
Informasi yang dihasilkan tidak sesuai yang diinginkan. Contoh : Informasi data barang yang disajikan tidak tersusun dengan jelas karena pencarian data barang masih secara manual, data barang masih di catat dalam buku sehingga sering terjadi ketidak relevan dalam pembuatan laporan data barang
3
Time Line
Dalam proses pembuatan laporan tidak tepat waktu di karenakan data penjualan barang masih tertulis pada buku, sehingga harus menunggu laporan disatukan terlebih dahulu
3.2.3
Analisis Ekonomi (economy) Alasan ekonomi barangkali motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan
dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Ekonomi No 1
Faktor
Hasil Analisis Meningkatnya biaya operasional
Keuntungan
perbulannya yang tidak di imbangi dengan meningkatnya manfaat yang di hasilkan, hal ini akan berdampak pada menurunnya hasil keuntungan perbulannya karena proses transaksi masih di lakukan secara manual dan hasilnya pun tidak maksimal
3.2.4
Analisis Pengendalian (control) Tugas – tugas bisnis perlu dimonitoring dan dibetulkan jika ditemukan kinerja
yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Pengendalian Sistem Lama » Tidak adanya proteksi terhadap data yang ada sehingga kehilangan dan kerusakan data sering terjadi » Pihak pengurus tidak mampu mengontrol kesalahan dan mendapatkan informasi atau laporan dengan cepat dikarenakan terlalu banyak data yang tidak beraturan » Tidak adanya batasan hak akses terhadap karyawan, sehingga terdapat potensi untuk memanipulasi data
3.2.5
Analisis Efisiensi (eficiency) Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya
dengan input sekecil mungkin.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Efisiensi Hasil Analisis
Faktor SDM yang ada
Beban kerja yang diterima sangat banyak, yakni proses perhitungan transaksi penjualan barang serta pembuatan laporan,sehingga penghematan tenaga pekerjaan SDM yang ada menjadi tidak efisien
3.2.6
Analisis Pelayanan (service) Kenyamanan dalam pelayanan merupakan kepuasan bagi pelanggan yang dapat
diperoleh dengan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Pelayanan Sistem Lama » jika pembeli tidak tahu mana barang yang dicari, maka terjadi kendala dalam pelayanan, seringkali pembeli harus menunggu dan mengakibatkan kurangnya kepuasan pembeli dari segi pelayanan » Pencatatan transaksi penjualan masih dilakukan dengan cara manual
3.3
Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.1
Kebutuhan Fungsional Tabel 3.7 Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis Perfomance
Usulan sistem baru Tidak membutuhkan proses yang lama dalam pencarian
data
barang
transaksi
karena
dan
sebagian
pencatatan
besar
sudah
diselesaikan oleh sistem Contoh : Pengguna mencari
data
barang
berdasarkan
nama
barang, setelah di cari, data barang langsung muncul di tabel daftar barang Information
-
Pada
sistem
baru
penginputan
dan
perhitungan harga barang lebih akurat - Pada sistem baru proses pencarian data barang akan menghasilkan informasi data barang yang relevan - Pada sistem baru proses pembuatan laporan akan lebih tepat waktu karena diproses menggunakan sistem yang terkomputerisasi Economic
Di
harapkan
dapat
lebih
menguntungkan
karena dengan mengurangi biaya operasional perbulannya dan meningkatkan manfaat yang di hasilkan Control
- Pengendalian
mengenai
keamanan
data
barang serta pemantauan data untuk kinerja sistem sangat mudah di jalankan - Mengamankan dari akses yang tidak di ijinkan, dengan memberi password pada menu pengguna (Admin, Operator) Eficiency
Sistem penjualan barang di buat otomatis, Ada menu transaksi penjualan barang dan laporan transaksi
penjualan
barang
sehingga
menghemat tenaga SDM yang ada Services
Sistem pembelian
akan
mempermudah
Contoh
:
Setelah
pelayanan pembeli
menanyakan barang yang akan dicari pada
petugas, maka petugas akan mencari details barang, maka akan muncul di tabel daftar barang, apakah barang yang di cari tersedia atau tidak
3.3.2
Kebutuhan Non Fungsional
3.3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Agar sistem dapat berjalan dengan baik maka harus didukung dengan pengadaan hardware yang baik juga. Kebutuhan hardware pada sistem ini
dengan
harga Rp. 2.595.000 dan memiliki spesifik sebagai berikut: Tabel 3.8 Kebutuhan Hardware
>> Intel DualCore G540
>> MSI G41-MP26
>> INTEL GMA 384 MB
>> Visipro DDR2 1 GB
>> HD 160 GB Seagate 7200 Rpm >> Samsung DVD RW >> SPC + PSU 450 WATT
>> Logitech K + M seri K 100
>> ACER LCD 16 “
>> Printer CannonIP 2770 Sumber : QUADRA de Jakal
3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis kebutuhan perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini.
Tabel 3.9 Kebutuhan Perangkat Lunak Microsoft Windows Xp professional
Rp.
2. 607.000
Microsoft SQL Server 2000
Rp.
1.217.000
Norton Anti Virus 2013
Rp.
141.000
Jumlah
Rp.
3.965.000
Sumber: www.amazon.com diakses tangal 25 Desember 2012
3.4
Perancangan Sistem
3.4.1
Perancangan Proses
3.4.1.1 Flowchart Sistem
Pengguna
Golongan
Jenis
Produk
Barang
Pemasok
Pembelian
Penjualan
Data Pengguna
Data Golongan
Data Jenis
Data Produk
Data Barang
Data Pemasok
Data Pembelian
Data Penjualan
Proses Data Pengguna
Proses Data Golongan
Proses Proses Data Jenis
Proses Data Produk
Proses Data Barang
Proses Data Pemasok
Proses Data Pembelian
Proses Data Penjualan
Pengguna
Gologan
Jenis
Produk
Barang
Pemasok
Proses Cetak Laporan
Proses Cetak Laporan
Proses Cetak Laporan
Proses Cetak Laporan
Proses Cetak Laporan
Proses Cetak Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Gambar 3.1 Flowchart Sistem
Pembelian
Detail Pembelian
Proses Cetak Laporan
Laporan
Detail Penjualan
Penjualan
Proses Cetak Laporan
Laporan
3.4.1.2 Diagram context
Operator
Data Penjualan
Edit Password Data Pelanggan Data Pemasok Data Golongan Data Barang Data Jenis Data Pembelian Data Produk
Admin Laporan Seluruh Pengguna Laporan Seluruh Pemasok Laporan Seluruh Golongan
0
Aplikasi Sistem Penjualan Koperasi
Laporan Seluruh Jenis Produk Laporan Seluruh Produk Barang Laporan Seluruh Barang Laporan Barang Per-Jenis Laporan Seluruh Pembelian Laporan Pembelian Per-Nota Laporan Pembelian Per-Periode Laporan Penjualan Per-Nota Laporan Penjualan Per-Tanggal Transaksi Laporan Penjualan Per Periode Laporan Penjualan Harian Laporan Penjualan Mingguan
Data Pelanggan Data Pemasok Data Golongan Data Jenis Data Produk
Data Barang Data Pengguna Data Pembelian Data Penjualan
Pengurus Koperasi Laporan Seluruh Produk Barang Laporan Seluruh Barang Laporan Barang Per-Jenis Laporan Seluruh Pembelian Laporan Pembelian Per-Nota Laporan Pembelian Per-Periode Laporan Penjualan Per-Nota Laporan Penjualan Per-Tanggal Transaksi Laporan Penjualan Per Periode Laporan Penjualan Harian Laporan Penjualan Mingguan Laporan Penjualan Bulanan Laporan Seluruh Pengguna Laporan Seluruh Pemasok Laporan Seluruh Golongan Laporan Seluruh Jenis Produk
Laporan Penjualan Bulanan
Gambar 3.2 Diagram Konteks
3.4.1.3 DFD Level 1
Admin
Data Pengguna
Operator
Data Pembelian
Data Jenis Data Golongan
Data Produk Data Barang
Data Pengguna
Data Golongan
Data Jenis
Data Produk
Data Pemasok
Data Penjualan
Data Barang
Data Pemasok
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
Pemasukan Data Pengguna
Pemasukan Data Golongan
Pemasukan Data Jenis
Pemasukan Data Produk
Pemasukan Data Barang
Pemasukan Data Pemasok
Data Golongan
Data Pengguna
Data Pengguna
Data Pengguna D 1 Pengguna
Data Pengguna
Data Golongan
D 2 Brg_Golongan
Data Golongan
Data Jenis Data Jenis D 3 Brg_Jenis
Data Jenis
Data Produk Data Produk D 4 Brg_Produk
Data Produk
7.0 Pemasukan Data Transaksi Pembelian Data Pembelian Detail
Data Pemasok
Data Barang
Data Pembelian Data Pembelian Data Penjualan
Data Barang D 5 Brg_Barang Data Barang
8.0 Pemasukan Data Transaksi Penjualan
Data Penjualan
Data Penjualan Detail
D 6 Pemasok
D 7 Pembelian_Detail D 8 Pembelian
Data Pemasok
Data Pembelian Detail
9.0
D 9 Penjualan_Detail
D 10 Penjualan
Data Pembelian Data Penjualan Detail
Data Penjualan
Pembuatan Laporan Laporan Seluruh Pengguna Laporan Seluruh Pemasok Laporan Seluruh Golongan Laporan Seluruh Jenis Produk Laporan Seluruh Produk Barang Laporan Seluruh Barang Laporan Barang Per-Jenis
Laporan Seluruh Pembelian Laporan Pembelian Per-Nota Laporan Pembelian Per-Periode Laporan Penjualan Per-Nota Laporan Penjualan Per-Tanggal Transaksi Laporan Penjualan Per Periode Laporan Penjualan Harian Laporan Penjualan Mingguan Laporan Penjualan Bulanan
Laporan Seluruh Pengguna Laporan Seluruh Pemasok Laporan Seluruh Golongan Laporan Seluruh Jenis Produk Laporan Seluruh Produk Barang Laporan Seluruh Barang Laporan Barang Per-Jenis
Laporan Seluruh Pembelian Laporan Pembelian Per-Nota Laporan Pembelian Per-Periode Laporan Penjualan Per-Nota Laporan Penjualan Per-Tanggal Transaksi Laporan Penjualan Per Periode Laporan Penjualan Harian Laporan Penjualan Mingguan Laporan Penjualan Bulanan
Gambar 3.2 DFD Level 1
Pengurus Koperasi
3.4.1.4 Relasi Tabel Jenis
Golongan
*
Kode_Golongan
*
Kode_Jenis
Nama_Golongan
**
KdGol Nama_Jenis
Barang *
Kode_Barang
**
KdProduk
Produk
Nama_Barang
*
Kode_Produk
Satuan
**
KdJen
Harga_Beli Nama_Produk
Harga_Jual Diskon
Pemasok
Stok Keluar_Barang
*
Kode_Pemasok Nama_Pemasok
Pembelian
Telp
*
No_Transaksibeli
KP
**
KdPemasok
Alamat
Qty Total_Harga Tanggal_beli Pembelian_Detail
Kasir **
Kode_Pembelian
**
KdBarang
Penjualan *
Jml_item
No_Transaksijual Tanggal_jual Total_Harga Kasir Login
Keuntungan
Usnm Pswd
Penjualan_Detail **
Kode_Penjualan
**
KdBarang
Nama Status
Jml_Item Harga
Gambar 3.3 Tabel Relasi
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Pengetesan Sistem
4.1.1 Uji Black Box
Black box testing merupakan pengujian sistem yang terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang dinginkan atau tidak.6 )
Gambar 4.1 Proses Input Data Barang
Gambar 4.2 Pesan saat input sukses dilakukan Gambar 4.1 menguraikan awal pengujian dengan memasukkan data barang untuk dilakukan proses input. Jika data yang diinputkan benar, maka saat tombol simpan di click akan muncul pesan yang menandakan proses input berhasil. 4.1.2White Box Testing. White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode – kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis
6
Hanif Al Fatta,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset , Yogyakarta, 2007. Halaman 172
yang dilakukan, maka baris – baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut harus dicek satu persatu dan diperbaiki, Kemudian di – compile ulang
Gambar 4.3 Input data golongan untuk pengetesan kode program
Gambar 4.4 Pesan error saat melakukan proses input data golongan
Gambar 4.4 menunjukkan pesan error saat melakukan proses input data golongan yang dapat dilihat pada gambar 4.3, karena output yang tidak sesuai inilah lalu dilakukan pengujian white box. Pengujian dilakukan dengan mengecek kode program simpan, setelah dilakukan pengecekkan program dijalankan ulang, jika keluar pesan input data sukses seperti gambar 4.2 maka error kode program telah diperbaiki. Gambar 4.29 Tabel tes black box testing Kelas Uji Login Admin Data Pengguna Data Golongan
Data Jenis
Butir Uji username, Status, Password, Tambah, Hapus, Edit, Cetak Data, Keluar Simpan, Tambah, Batal, Hapus,Simpan,Edit, Cari, Urutkan Data, Tutup Simpan, Tambah, Batal, Hapus,Simpan,Edit, Cari,
Keterangan Sukses Sukses Sukses
Sukses
Data Produk
Data Barang
Data Pemasok
Transaksi Pembelian
Transaksi Penjualan Laporan Data Golongan Laporan Data Jenis Laporan Data Produk Laporan Data Barang : * Stok menipis * Barang Terlaris * Barang Keseluruhan Laporan Data Pemasok Laporan Data Pengguna Laporan Data Penjualan: * Penjualan Per nota * Penjualan Per tanggal * Penjualan Per Periode
Laporan Data Pembelian: * Pembelian Per Nota, * Pembelian Per Tanggal, * Pembelian Per Periode, * Pembelian Per Pemasok, * Pembelian Keseluruhan Laporan Laba : * Laba Per Nota * Laba Per Tanggal * Laba Per Periode * Laba Keseluruhan Tentang
4.2
Urutkan Data, Tutup Simpan, Tambah, Batal, Hapus,Simpan,Edit, Cari, Urutkan Data, Tutup Simpan, Tambah, Batal, Hapus,Simpan,Edit, Cari, Urutkan Data, Tutup Simpan, Tambah, Batal, Hapus,Simpan,Edit, Cari, Urutkan Data, Tutup Transaksi Baru, Simpan Transaksi, Cari Transaksi, Keluar Transaksi Baru, Simpan Transaksi, Cari Nota, Keluar Tampilkan Tampilkan Tampilkan Tampilkan
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses
Tampilkan Tampilkan Tampilkan
Sukses Sukses Sukses
Tampilkan
Sukses
Tampilkan
Sukses
Sukses
Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem dilakukan untuk memelihara sistem baru yang diusulkan
agar dapat digunakan dengan baik dan tanpa terjadi masalah-masalah yang akan menimbulkan gangguan kinerja dari sistem tersebut pada tahun – tahun berikutnya.
5.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengelolaan data penjualan di Koperasi
SD N Perumnas Condong Catur Yogyakarta dapat diambil kesimpulan pada sistem baru yang telah dibuat adalah sebagai berikut. 1. Pada sistem baru, Pencarian data barang sudah dapat dilakukan dengan cepat hal ini berbeda pada sistem lama yang harus mencari data secara manual. 2. Pada sistem baru, operator dapat dengan mudah dan cepat dalam melayani transaksi pembelian 3. Dengan adanya Penggunaan sistem yang baru pengantrian pembeli dapat di minimalisir
DAFTAR PUSTAKA
Andi Sunyoto. 2007 . Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Andi Offset. Hanif Al Fatta. 2007 .Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi Offset. Kusrini, M.Kom. 2007 .Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi Offset. Kusrini M.Kom. 2007 . Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Andi Offset. Westriningsih. 2008 . Koperasi Sekolah. Cempaka Putih. www.amazon.com di aksese tanggal 25 Desember 2012. www.bi.go.id di akses tanggal 25 Desember 2012.