PEMBUATAN CD INTERAKTIF PROSEDUR PENYELAMAN UNTUK PELATIHAN TIM SAR MENGGUNAKAN ADOBE FLASH
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh WIRAWAN WICAKSONO 07.12.2098
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ii
MAKING INTERACTIVE CD OF DIVING PROCEDURE FOR SAR TEAM TRAINING USING ADOBE FLASH
PEMBUATAN CD INTERAKTIF PROSEDUR PENYELAMAN UNTUK PELATIHAN TIM SAR MENGGUNAKAN ADOBE FLASH
Wirawan Wicaksono Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT In the current global era of technology is growing very rapidly, and many media technologies used in education or learning. Various technologies are used to facilitate learning a science or provide information control every aspect of direction. One is the use of multimedia technologies that are used for training of rescue teams. In designing multimedia-based interactive cd, the compiler uses the software Adobe Photoshop CS3 to design graphic design, interactive applications using Adobe Flash CS3. Preparation of the resulting product is a multimedia-based interactive CD that contains procedures for diving in the CD-ROM container. The purpose of preparation is to help convey the procedures in the training dive rescue team in an interactive, creative and easily understood. Because in practice, diving requires a lot of techniques and knowledge that quite a lot, so that interactive cd is expected to help trainees practice SAR team before making the dive.
Keywords: Multimedia Technology, Interactive Cd, SAR Team Training
iii
1. Pendahuluan Teknologi berkembang sangat pesat pada era globalisasi seperti sekarang ini. Media teknologi banyak digunakan dalam dunia pendidikan atau pembelajaran. Berbagai teknologi digunakan untuk memudahkan mempelajari sebuah ilmu pengetahuan ataupun memberikan informasi ke berbagai arah. Teknologi tidak mengenal umur dan tempat serta digunakan oleh semua orang di dunia ini. Salah satunya adalah penggunaan teknologi multimedia yang akan digunakan untuk pelatihan tim SAR. Tim SAR saat ini memiliki peran penting dalam masyarakat di Indonesia. Indonesia kini
sering
dilanda
bencana
alam,
oleh
sebab
itu
Pemerintah
Indonesia
perlu
memaksimalkan kinerja Tim SAR guna cepat tangap dalam setiap bencana sehingga dapat meminimalisir korban jiwa. Selain fisik yang kuat, anggota Tim SAR juga diharuskan memiliki teknik bekerja sesuai dengan prosedur keamanan. Tim SAR yang terbagi menjadi 3 divisi, yaitu: divisi darat, divisi laut/air, dan divisi udara, dapat dikatakan kekurangan sumber daya manusia untuk saat ini, khususnya untuk divisi laut/air. Hal ini terbukti ketika terjadi bencana atau kecelakaan di perairan, Pemerintah Indonesia harus menurunkan tim gabungan antara tim SAR dengan TNI angkatan laut untuk menambah jumlah personil yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban. Negara Indonesia adalah negara maritim yang dikelilingi oleh lautan, tidak adanya peningkatan kualitas dalam tim SAR khususnya divisi laut/air juga akan menjadi masalah di esok hari. Anggota Tim SAR divisi laut/air, selain dibutuhkan kekuatan fisik yang prima, juga harus memiliki beberapa teknik yang dibutuhkan untuk melakukan penyelamatan atau evakuasi di permukaan maupun di dalam air (penyelaman). Penyampaian teknik-teknik penyelaman secara teori yang saat ini digunakan dalam pelatihan tim SAR masih bersifat kaku dan hanya berpedoman pada buku panduan yang bersifat monoton sebelum melakukan praktek penyelaman. Penyampaian seperti itu mengakibatkan tidak maksimalnya informasi yang diserap oleh para peserta pelatihan. Padahal kondisi antara di darat dengan di dalam air benar-benar berbeda, sehingga bisa mempengaruhi kinerja saat melakukan evakuasi di dalam air.
1
2 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
2.1.2 Elemen-elemem Multimedia a. Teks Teks yaitu sarana yang dapat menyampaikan informasi. Teks sering kali membentuk judul dari sebuah multimedia. Format file suatu teks data antara lain yaitu *.TXT, *.RTF dan *.DOC dengan syarat teks harus jelas dan huruf harus mudah dibaca pada layar monitor komputer.
b. Grafik Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna.. Seringkali muncul sebagai backdrop, ikon, pemanis atau pengganti teks dan sebagai hyperlink.
c. Audio Audio dalam multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis dan game sangat bermanfaat. Multimedia tanpa audio hanya disebut unimedia, bukan multimedia.
d. Video Video menyediakan
sumber
daya
yang
kaya
dan
hidup
bagi
aplikasi multimedia. Ada 4 macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia: live video feed, video tape, video disk dan digital video.
e. Animasi Animasi merupakan rangkaian gambar yang disusun dan dimainkan secara berurutan. Suatu adegan yang tidak mungkin dilakukan secara live dapat diwujudkan dengan animasi.
3
2.2 Pengembangan Multimedia 2.2.1
Langkah-Langkah Pengembangan Multimedia Teknologi yang baru membuat multimedia merupakan calon yang baik untuk
prototyping. Ada beberapa langkah-langkah khusus yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
sistem
multimedia
di
antaranya,
mendefinisikan
masalah,
merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, merancang grafik, memproduksi sistem, melakukan tes pemakai, menggunakan sistem dan memelihara sistem.
2.2.2
Sistem Penyajian Multimedia Dalam penyajian teknologi multimedia ada dua sistem yang dapat dirancang
dengan
sistem
informasi
multimedia
yaitu
sistem
interaktif
dan
sistem
looping/presentasi.
2.2.3
Struktur Sistem Informasi Multimedia Untuk menciptakan multimedia yang menarik dan efisien tentunya memerlukan
struktur dan desain yang baik. Penting sekali untuk menvisualkan seluruh struktur relasional multimedia yang akan dibangun. Ada empat struktur desain multimedia dimana masing-msing struktur memiliki tujuan dan kegunaan yang berbeda-beda, yaitu struktur linear, struktur hierarki, struktur piramida dan struktur polar.
2.3 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan Perangkat lunak yang digunakan Adobe Photoshop CS3 dan Adobe Flash CS3.
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Gambaran umum BASARNAS (BADAN SAR NASIONAL) Berisi tentang visi dan misi, tugas pokok serta profil BASARNAS.
3.2 Mendefinisikan Masalah 3.2.1 Analisis PIECES Mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, efisiensi dan pelayanan pemakai. Panduan ini dikenal dengan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, Services). Dari analisis ini didapatkan beberapa masalah yang akhirnya dapat menemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena, biasanya yang muncul
4 dipermukaan bukan masalah utama, melainkan hanya gejala-gejala masalah atau bukan masalah utama. 3.2.1.1 Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem aplikasi yang baru berdampak lebih baik sehingga menjadi lebih efektif atau malah memberikan dampak yang lebih buruk terhadap kinerja sistem.
3.2.1.2 Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan hasil proses pengolahan data yang dilakukan oleh sebuah sistem informasi berbasis multimedia. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi serta melihat peluangpeluang yang mungkin bisa dimaksimalkan. 3.2.1.3 Analisis Ekonomi (economic) Fokus analisis ekonomi adalah pada pertimbangan apakah sistem penyampaian informasi lama yang diterapkan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Pertimbangan ekonomi akan dilakukan dengan perbandingan sejauh mana manfaat dari sistem lama dalam mendukung proses penyampaian prosedur penyelaman pada pelatihan Tim SAR.
3.2.1.4 Analisis Pengendalian (control) Analisis pengendalian adalah proses analisis terhadap sistem pengendalian yang diterapkan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem, mengendalikan proses penggunaan data atau informasi. Dengan dibuatnya cd interaktif prosedur penyelaman untuk pelatihan Tim SAR ini, informasi yang akan disampaikan tidak bisa diubah oleh sembarang orang, dan hanya dapat diubah oleh pihak pengembang saja.
3.2.1.5 Analisis Efisiensi (efficiency) Analisis efisiensi berbeda dengan analisis ekonomi, bila ekonomi berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pengeluaran yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari pembagian nilai output dengan input.
5 3.2.1.6 Analisis Pelayanan (service) Pelayanan disini didefinisikan sebagai peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem. Aplikasi ini dikemas dengan beberapa kelebihan, kelebihannya antara lain adalah : terdapat kombinasi yang seimbang antara teks dengan gambar untuk mengurangi tingkat kelelahan dalam membaca, dilengkapi juga dengan animasi yang menarik, serta terdapat narasi yang menjelaskan semua yang ada didalam cd interaktif, sehingga informasi yang disampaikan lebih mudah dimengerti. Di akhir bagian terdapat soal-soal untuk evaluasi yang dikemas secara atraktif.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.2.1 Analisis Kebutuhan Informasi Informasi yang disediakan pada sistem multimedia ini antara lain tentang Profil Tim SAR, Pengenalan selam, Peralatan selam, Teknik selam, Pengetahuan akademis serta soal-soal evaluasi yang dikemas secara interaktif.
3.2.2.2 Komponen Pendukung Sistem Komponen dari pendukung sistem informasi berbasis multimedia antara lain adalah sebagai berikut : 1. Perangkat keras (hardware) Yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data dan keluaran data. Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : Processor Intel Core 2 Duo T6570 2,10 GHz, Motherboard Asus, HDD 180 Gb SATA, Memory 1 Gb RAM DDR2, VGA ATI Radeon HD 4500 512 MB, Monitor "Samsung" 14 inci, Keyboard, Mouse dan Speaker.
2. Perangkat Lunak (software) Perangkat lunak dalah sebuah sistem atau program untuk mengendalikan kegiatan dari sebuah sistem komputer. Berikut adalah perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini : Microsoft Windows Vista Home Premium, Adobe Photoshop CS3 serta Adobe Flash CS3.
6 3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem 3.2.3.1 Faktor Teknis
CD
interaktif
prosedur
penyelaman
untuk
pelatihan
Tim
SAR
ini
menggunakan media komputer dalam penggunaannya, sedangkan saat ini komputer adalah
teknologi
yang
sudah
bukan
lagi
barang
mahal
serta
mampu
mengkombinasikan gambar, suara serta teks, sehingga lebih memudahkan dalam menyampaikan informasi. Berdasarkan alasan diatas, maka cd interaktif ini layak digunakan. 3.2.3.2 Faktor Strategi CD interaktif tergolong sistem informasi berbasis multimedia yang masih baru. Sistem informasi jenis ini memberikan konsep baru yang membuat user bisa berinteraksi dengan program sehingga lebih efektif, kreatif, dan menarik dalam menyampaikan informasi.
3.2.3.3 Faktor Operasional Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek, seperti, sistem harus bisa menyelesaikan masalah yang ada disisi user sistem tersebut, informasi yang dihasilkan oleh sistem harus merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna tepat pada saat pengguna membutuhkannya, serta aspek psikologis yaitu menyangkut aspek penerimaan sistem informasi oleh orang-orang yang ada didalam organisasi. CD Interaktif ini dapat dikatakan layak secara operasional, karena peserta pelatihan maupun instruktur pelatihan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memahami prosedur-prosedur dalam penyelaman.
3.3 Merancang Konsep Merancang konsep merupakan dasar dari sebuah pembuatan aplikasi multimedia, karena disini diperlukan dasar-dasar pemikiran yang sesuai dengan pikiran dan keinginan pembuat aplikasi.
3.4 Merancang Isi Penyampaian prosedur penyelaman untuk pelatihan Tim SAR dalam aplikasi ini diperlukan perancangan isi yang baik agar lebih mudah dipahami oleh pengguna. Caranya adalah dengan membagi isi yang ada menjadi beberapa level atau urutan. Urutan atau level dalam aplikasi multimedia ini meliputi keterangan profil Tim SAR,
7 pengenalan selam, pengenalan alat selam, teknik-teknik penyelaman, pengetahuan akademis penyelaman serta soal-soal untuk evaluasi peserta pelatihan.
3.5 Merancang Naskah Dalam aplikasi multimedia, naskah atau teks menjadi bagian yang sangat penting, karena dengan adanya naskah, suatu aplikasi menjadi semakin mudah dipahami maksud dan tujuannya. Naskah yang disajikan dibuat secara sistematis dalam suatu struktur untuk mempermudah dalam merancang suatu aplikasi. Struktur yang digunakan dalam perancangan cd interaktif ini menggunakan struktur hirarki. Karena dengan struktur hirarki ini, user atau pengguna bisa masuk atau menjelajah kedalam setiap level secara fokus, jelas dan mudah, sehingga user bisa mendapatkan informasi secara akurat. 3.6 Merancang Grafik Merancang grafik meliputi merancang grafik gambar, merancang audio dan merancang animasi. Dalam aplikasi multimedia, perancangan grafik merupakan bagian yang perlu diperhatikan, karena untuk mempermudah dalam menganalisa sejauh mana informasi dapat diterima, dengan desain aplikasi yang baik dan menarik akan dapat mempengeruhi user atau pemakai dalam menyerap informasi yang disampaikan.
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem Dalam tahap proses implementasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sistem nantinya dapat beroperasi sesuai dengan yang direncanakan. Implementasi merupakan suatu tahap dimana suatu sistem tersebut telah dianalisis dan didesain secara terinci serta telah dipilih dan diseleksi teknologi yang digunakan untuk menjalankannya dan siap untuk diterapkan pada keadaan yang sebenarnya.
4.2 Memproduksi Sistem Tahap ini adalah tahap membangun dan mengembangkan aplikasi, sesuai dengan naskah yang dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat teks sebagai penyampaian pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digabungkan ke dalam Adobe Flash CS3 sebagai software final.
8 Dalam memproduksi aplikasi ini, penyusun juga menggunakan software Adobe Photoshop CS3 yang merupakan software spesialis pengolah gambar. Berikut adalah tahap-tahap perancangan Background aplikasi menggunakan Adobe Photoshop CS3 : a. Buka software Adobe Photoshop CS3. b. Pilih new, atur ukuran. c.
Masukan gambar Background dasar laut dan gambar sunset kedalam layer, lalu satukan di stage.
d. Bila hasil gambar terlalu besar kita dapat menggunakan crop pada menu toolbox. e. Simpan hasil gambar dalam bentuk .jpg
Gambar 4.1 Menggabungkan gambar untuk Background
4.2.1
Memasukkan Audio ke Adobe Flash CS3 Suara/audio sangat penting dalam proses pembuatan suara, terlebih suara yang dipakai merupakan backsound dari aplikasi yang dibuat, salah satunya adalah memasukkan audio ke flash. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Buka aplikasi Adobe Flash CS3 2. Pilih menu File > Import > Import to Library > Buka directory 3. Pilih sound yang akan digunakan > Open
9
Gambar 4.2 Tampilan Import
4.2.2
Editing Proses editing adalah proses pembuatan obyek yang sudah kita buat menjadi
bergerak. Ditahap inilah semua obyek digabung agar menjadi sebuah animasi yang saling berinteraksi. Dalam proses animasi ini, kita menggunakan software Adobe Flash CS3.
Gambar 4.3 Tampilan proses animasi pada Adobe Flash CS3.
10 a. Membuat tombol (Menu Profil Tim SAR dalam Menu Utama) Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1.
Buka aplikasi Adobe Flash CS3.
2.
Import gambar yang akan dijadikan tombol dengan cara : klik file > import > import to stage.
3.
Pada objek, klik kanan > pilih Convert to Symbol > Button > Ok.
4.
Tekan F9 masuk ke jendela action kemudian masukkan script di bawah ini :
on (release) { unloadMovie(3); unloadMovie(5); gotoAndPlay(113);
_root.frametext.gotoAndPlay(2); }
Pengertian script di atas adalah perintah untuk menuju frame 113 ketika tombol ditekan.
Gambar 4.4 Tampilan proses pembuatan tombol
11
4.2.3
Membuat file exe. Pembuatan file *.exe adalah proses terakhir dalam pembuatan sebuah aplikasi
dengan Adobe Flash CS3. File tersebut dibuat agar dapat dijalankan pada semua komputer walaupun komputer tersebut tidak memiliki software Adobe Flash CS3. Sebelum dibuat file *.exe harus diseting terlebih dahulu format publishnya. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : a. Simpan terlebih dahulu file yang mau dijadikan file *.exe. b. Pilih menu file > publish setting. c.
Pada bagian formats pilih windows projector (*.exe).
d. Kemudian klik tombol publish, secara otomatis file tersebut telah menjadi file *.exe.
Gambar 4.5 Tampilan Publish Setting
Setelah file tersebut di publish, maka dapat langsung berdiri sendiri. Walau pada komputer tidak terdapat software Adobe Flash CS3.
12
Gambar 4.6 Tampilan Aplikasi
4.3 Pengetesan Sistem Pengetesan sistem dilakukan untuk menentukan apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini sangat penting dilakukan karena dapat memberikan informasi bika terjadi kesalahan pada sistem dan tentunya dapat segera dicarikan solusi pada bagian mana sistem tersebut harus diperbaiki. Adapun pengetesan yang dilakukan adalah pengetesan sistem dengan komputer. Pada pengetesan sistem dengan komputer penyusun lakukan dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : •
Processor Intel Core 2 Duo T6570 2,10 GHz
•
Motherboard Asus
•
HDD 180 Gb SATA
•
Memory 1 Gb RAM DDR2
•
VGA ATI Radeon HD 4500 512 MB
•
Monitor "Samsung" 14 inci
•
Stabilizer kasugawa
•
Keyboard + Mouse
•
Speaker
13 4.4 Menggunakan Sistem Setelah aplikasi dipastikan sudah dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka kemudian aplikasi tersebut dapat diimplementasikan kepada para pemakai untuk digunakan. Adapun langkah-langkah penggunaan sistem informasi berbasis multimedia adalah sebagai berikut : 1. Dari media CD/DVD ROOM -
Nyalakan komputer dan masukkan CD yang berisi aplikasi CD INTERAKTIF ke dalam CD drive.
-
Secara otomatis aplikasi akan berjalan karena pada CD sudah disertakan file Autorun.
2. Dari media Hardisk -
Nyalakan komputer, dari Windows Explorer cari file dengan nama Prosedur Penyelaman.exe, kemudian double klik.
4.5 Memelihara Sistem Setelah
sistem digunakan,
maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan
spesialis multimedia untuk menentukan apakah sistem yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. Setelah terjadi perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi dan prosedur untuk mengoreksi kesalahan
tertentu,
dengan
kebutuhan
baru atau
perbaikan
efisiensi proses, maka pengembangan sistem multimedia akan masuk pada tahap pemeliharaan sebagai berikut: -
Backup data : Kita harus memiliki duplikat dari aplikasi tersebut secara keseluruhan yang berkaitan dengan aplikasi yang kita buat. Duplikat dapat dilakukan dengan burning file-file tersebut
kedalam CD yang bertujuan untuk
mengantisipasi terdapat kesalahan atau error pada aplikasi yang sudah kita buat. -
Update content/fitur : Update dilakukan pada saat ada informasi atau lainya yang harus diganti pada aplikasi untuk menjaga agar informasi aplikasi terlihat baru dan yang berhak melakukan update ialah spesialis informasi dan profesional multimedia. Langkah-langkahnya untuk meng-update antara lain : a. Nyalakan komputer, buka file asli aplikasi Prosedur Penyelaman melalui CD ataupun harddisk. b.
Buka file aplikasi Prosedur Penyelaman yang masih berektensi *.fla dengan cara mengklik dua kali.
c.
Edit data dengan informasi baru sesuai data yang ingin di update,
14 setelah selesai, jadikan kembali file aplikasi Prosedur Penyelaman menjadi file *.exe. d. Setelah itu burning aplikasi tersebut kedalam CD. Dan aplikasi media Prosedur Penyelaman sudah update dan siap digunakan kembali.
5. Penutup 5.1. Kesimpulan Dari naskah yang telah tersusun maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari bahasan CD Interaktif Prosedur Penyelaman Untuk Pelatihan Tim SAR, yaitu: 1. Dengan dibuatnya
CD Interaktif Prosedur Penyelaman Untuk Pelatihan Tim
SAR, maka memberikan beberapa kelebihan dan kemudahan bagi Tim SAR dalam memberikan informasi kepada instruktur dan peserta pelatihan. Kelebihan dan kemudahan tersebut diatas misalnya kemudahan dalam menyampaikan berbagai prosedur dalam penyelaman melalui presentasi karena multimedia interaktif dalam bentuk CD interaktif lebih menarik dibandingkan dengan metode konvensional. 2. Selain itu, aplikasi multimedia ini mampu menjadi fasilitas pendukung tambahan disamping fasilitas pendukung lainnya. Baik yang diberikan dari Tim SAR secara langsung, sehingga akan memudahkan bagi instruktur dan peserta pelatihan dalam mendapatkan tambahan pengetahuan yang dibutuhkan.
5.2. Saran Berikut ini beberapa saran dari penulis yang nantinya diharapkan dapat dijadikan wacana dan wawasan bagi penulis sendiri maupun masyarakat keilmuan dimasa yang akan datang, antara lain: 1. Aplikasi multimedia ini dirancang dengan konsep yang sederhana tapi jika kebutuhan software minimalnya tidak terpenuhi maka program tidak akan berjalan dengan baik. Maka sebelum memutuskan untuk menggunakan program ini sebaiknya diperiksa dahulu hardware dan software yang dimiliki. 2. Lebih memahami unsur pencahayaan, pewarnaan dan tata letak karena sebuah aplikasi multimedia akan lebih bagus dan menarik apabila menggunakan unsur tersebut. 3. Pada aplikasi ini masih dijumpai beberapa kekurangan, mengharapkan
masukan
dari
pihak-pihak
yang
untuk itu, penulis
berkepentingan
berkompeten dalam hal ini, untuk lebih menyempurnakan hasilnya
dan
15
DAFTAR PUSTAKA
Lemay., Laura., Jon M., Duff, James. L., Mohler. 1997. Desain Grafik dan Halaman Web. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. McLeod Jr, R. 1996. Sistem Informasi Manajemen Jilid II. Jakarta: PT. Prenhallindo. Sofyan, A. F. Modul Multimedia Lanjut STMIK AMIKOM Yogyakarta 2006. Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Website http://www.basarnas.go.id. 13 Oktober 2010 http://paradiseunpad.blogspot.com. 10 Oktober 2010.