PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI AGRIKULTUR BUDIDAYA ANGGREK PADA KEBUN ANGGREK WIDORO KANDHANG YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Taufiq Surya Ananda 09.22.1146
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
2
Making Agriculture Information System Application of Orchid Cultivation at Widoro Kandhang Orchid Garden
Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Agrikultur Budidaya Anggrek Pada Kebun Anggrek Widoro Kandhang
Taufiq Surya Ananda, Armadyah Amborowati, S.Kom, M.Eng Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Computer technology today is very important for human life, can even be implemented in the agricultural world. Agriculture Information System developed in Indonesia is very appropriate because it is an agricultural country. Indonesia has a wealth of biological form of a variety of orchid plants for example plants which have a diverse genus, species to the variety, even all levels of the orchids are divided into habitats and different climate, nor by way of cultivation, although in the same area but different locations garden alone is different, let alone on a variety of flowers as well. Orchids are so complex, the system specifically for the type of Dendrobium Orchid with vegetative seedlings. This system is the mixing of data management and decision support systems. This system aims to manage nurseries, plant maintenance seeding until adolescence and adulthood. How it works is to regulate how the media cropping, fertilizer and air temperature based on certain standards, the result is a forecast that growth can be compared with reality in order to evaluate and better results. This system is good used for farmer orchids for the industry and also the hobbies in Yogyakarta and for the Widoro Kandhang Orchid Garden. Keywords: Computer, Information System, Agriculture, Orchid, Genus.
3
1. Pendahuluan
Kebun Anggrek Widoro Kandhang memiliki bermacam-macam
tanaman
diantaranya tanaman bunga anggrek yang memiliki beragam genus, species hingga varietasnya, bahkan disetiap tingkatan tersebut anggrek terbagi dalam habitat dan iklim yang berbeda-beda, begitupula dengan cara pembudidayaannya, walaupun dalam daerah yang sama tetapi berbeda lokasi kebun saja sudah berbeda, apalagi pada bunganya yang bermacam-macam pula. Karena tanaman anggrek begitu komplek maka sistem ini dikhususkan untuk Anggrek dengan jenis Dendrobium
1
dengan pembibitan vegetatif. Sistem ini adalah
pencampuran dari manajemen data dan sistem penunjang keputusan. Sistem ini bertujuan memanajemen pembibitan, penyemaian hingga pemeliharaan tanaman remaja dan dewasa. Cara kerjanya adalah mengatur bagaimana media tanamnya, pupuk dan suhu udara berdasar standar tertentu, kemudian hasilnya adalah sebuah forecast pertumbuhan yang dapat dibandingkan dengan kenyataanya agar dapat dievalusai dan hasilnya lebih baik lagi. Sistem Infomasi Agrikultur ini efekif digunakan bagi petani anggrek untuk industri dan juga para hobbies di Yogyakarta pada umumnya, dan untuk Kebun Anggrek Widoro Kandhang khususnya.
1
Jenis anggrek yang paling digemari, Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud, Hal 81-84, BIODIVERSITAS Vol 7 No 1, 2006, I Gede Tirta
4
2. Landasan Teori 2.1 Definisi Sistem Informasi Agrikultur
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam mengambil sebuah keputusan. Adapun definisi dari sistem informasi menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sedangkan Sistem Informasi Agrikultur (SIA) adalah menyediakan informasi dan data lingkungan untuk mendukung aktivitas agrikultur, secara terperinci dan dapat diakses sebagai sumber informasi bagi perusahaan perkebunan atau pertanian misal data curah hujan, kelembaban udara, jenis tanah, panen dan jasa.
1
Sistem Informasi Agrikultur dapat digambarkan sebagai berikut: Teknologi Informasi Yang Sesuai
Peningkatan Manajemen Informasi
Perencanaan Riset Yang Kuat, Monitoring dan Evaluasi
Riset Yang Lebih Baik
Manfaat Yang Lebih Banyak Untuk Petani Gambar 2.1 Diagram Arus Pemanfaatan Sistem Informasi Agrikultur
1
Developing A GlobalAgriculture Information System , Hal 1, P1.11, ___ , Zhong Liu and Friend
5
2.2 Komponen Sistem Informasi Agrikultur
Komponen Sistem Informasi Agrikultur secara garis besar terdiri dari: a. Blok Masukan (Input Block) Yaitu data masukan pada Sistem Informasi Agrikultur , input termasuk metodemetode dan media-media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar, formulir-formulir dan file-file. Dalam hal ini adalah data formal yaitu berupa angka-angka dan data mentah lainnya dan memrosesnya berdasar pada penafsiran dan analisa data tersebut.
1
b. Blok Proses (Procces Block) Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data yang berupa data tindakan dan data analisis data tindakan adalah data yang diberi tindakan oleh seorang agronom berdasar aturan tertentu, kemudian data analisis adalah data untuk menganalisa hasil dari data tindakan. dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si agronom. c. Blok Keluaran (Output Block) Keluaran dari Sistem Informasi Agrikultur adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan. 2.3 Ciri Dan Karakteristik Sistem Informasi Agrikultur
Adapun ciri dan karakteristik yang diperlukan untuk membangun Sistem Informasi Agrikultur menurut David Just dan David Zilberman adalah: a. Jenis informasi yang dibutuhkan penyedia dan pemakai. Dibagi menjadi 2 yaitu informasi formal dan informal, formal yaitu didasarkan pada penafsiran dan analisa, sedangkan informal yaitu seperti percakapan dan gosip. b. Pemahaman jaringan informasi. Data yang dikumpulkan melalui face to face dan survey untuk menangkap sebagian dari keanekaragaman dari pertanian. c.
Prioritas penyedia informasi. Menyelidiki sumber yang paling utama dalam pengambilan keputusan.
1
Information System in Agriculture , Hal 3, Giannini Foundation of Agriculture Economics, ___ , David Just and
David Zilberman.
6
d. Apa yang petani perlukan. Bahwa petani mengenali informasi tersebut dan mempunyai banyak rujukan dan menghargai ketepatan waktu, keandalan dan ketelitian informasi. e. Faktor sosial ekonomi Bahwa variabel sosial ekonomi sangat menentukan pola informasi yang berguna.
2.4 Keuntungan Dan Kelemahan Sistem Informasi Agrikultur
Keuntungan Sistem Informasi Agrikultur adalah dapat meningkatkan kualitas pertanian berdasarkan SOP (Standard Operational Procedure) sehingga dapat meningkatkan mutu ekonomi petani. Sedangkan untuk kelemahanya adalah kadang hasil dilapangan berbeda dengan kenyataan dalam sistem tersebut, untuk itu perlu dikembangkan secara berkala.
2.5 Konsep Perancangan Sistem Informasi Agrikultur Budidaya Anggrek
Berdasar dari ciri dan karakteristik Sistem Informasi Agrikultur maka untuk budidaya anggrek sendiri dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Diagram Alir Sistem Informasi Agrikultur
7
3. Analisis 3.1 Tinjauan Umum
Penulis
melakukan kegiatan
observasi
untuk
memperoleh
pengetahuan
berkaitan dengan penggunaan sistem informasi pada kebun anggrek tersebut. Kemudian apa yang menjadi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pembibitan dan penanaman anggrek, yang dapat dilakukan dengan teknologi komputer walaupun sistem ini sangat bersifat teknis. Teknis disini maksudnya adalah bagaimana cara kerja agronom memanajemen penanaman anggrek pada suatu kebun. Disamping itu penulis juga melakukan praktik dan wanwancara atas arahan agronom tersebut untuk lebih detailnya.
3.1.1 Sistem Penanaman Anggrek Di Kebun Widoro Kandhang
Secara garis besar sistem yang sedang berjalan dibagi dalam 2 pokok masalah yaitu pembibitan anggrek dan penanaman anggrek remaja, namun sistem ini hanya berjalan secara manual saja. Dalam pembibitan ini terdapat beberapa sub yang harus dilakukan misalnya tanggal pembibitan , media pembibitan, jenis anggrek adalah dendrobium, dan jumlah bibit. Penanaman anggrek adalah hasil tindak lanjut dari pembibitan, adapun sub nya misal intesitas cahaya, suhu, kelembaban udara. Adapun penjelasannya dalam tabel adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Standard Penanaman Anggrek Standard Penanaman Anggrek di Kebun Anggrek Widoro Kandhang No
Nama tindakan
A
Penyemaian bibit
Takaran
Keterangan
1
Tempat botol
200 ml
Dipasang horisontal
2
Media jeli
4x10 cm2
Dihitung dari luas permukaan jeli
3
Pupuk Majemuk
1 - 2 gram
Diberikan sebagai nutrisi
4
Sinar matahari
Presentase
Standard kota Yogyakarta
5
Suhu udara
Presentase
Standard kota Yogyakarta
6
Kerapatan bibit
1 cm
Dengan prediksi 1 -2 cm
Waktu
1 Tahun
7 B
Penanaman remaja 1
Tempat pot
Diameter 12 cm
Dipasang di rack
2
Media arang kecil
80%
Dihitung dari volume pot
3
Pupuk Majemuk
1 - 2 gram
Diberikan sebagai nutrisi (spray)
4
Sinar matahari
Presentase
Standard kota Yogyakarta
5
Suhu udara
Presentase
Standard kota Yogyakarta
6
Kerapatan tanam
Diameter 12 cm
Sesuai diameter pot
7
Waktu
1 Tahun
Hingga berbunga (tidak prediktif)
8
3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan pemetaan sistem kedalam sub-sub sistem dengan maksud mengetahui permasalahan, peluang dan hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dilakukan perbaikan. Kegiatan analisis memegang kunci penting dalam memberikan arahan permasalahan dan menentukan tahap proses pengerjaan selanjutnya.
3.2.2 Analisis S.W.O.T
Berdasarkan analisis SWOT permasalahan yang dihadapi oleh Kebun Anggrek Widoro kandhang adalah:
3.2.2.1 Strengths (Faktor Kekuatan)
Permasalahan
pada
Kebun
Anggrek
Widoro
Kandhang
adalah
beranekaragamnya jenis anggrek yang dimiliki, dengan penanganan yang berbedabeda pula mengakibatkan pengaturan menjadi sulit dilakukan. Sistem Informasi Agrikultur Penanaman Anggrek mampu melakukan pengaturan atau manajemen hingga ke tahap paling teknis dari penanaman tersebut, sehingga terjadi keteraturan berdasarkan standar penanaman anggrek yang ada di Kebun Anggrek Widoro Kandang.
3.2.2.2 Weaknesses (Faktor Kelemahan)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja sistem. Sistem lama memiliki kekurangan dalam memanajemen data hingga tahap paling teknis, sistem lama hanya mampu menginfentarisir tanaman anggrek dikebun tersebut.
3.2.2.3 Opportunities (Faktor Peluang)
Pengertian peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam satuan bisnis. Karena Sistem Informasi Agrikultur penanaman anggrek ini jarang digunakan atau dimiliki oleh kebun anggrek yang berada di Indonesia maka membuka peluang akan sistem yang dapat mamanajemen kebutuhan para petani anggrek di Indonesia.
9
3.2.2.4 Threats (Faktor Ancaman)
Ancaman adalah kebalikan dari peluang atau dapat dikatakan faktor-faktor yang mengakibatkan lingkungan tidak menguntungkan. Dalam hal ini perkebunan anggrek di Yogyakarta belum memiliki SOP (Standard Operational Procedure) penanaman yang sama, sehingga bila sistem ini dikembangkan ditempat lain maka tidak ada standar yang pasti, dan itu akan mempengaruhi proses fisiknya yaitu penanaman anggrek.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibangun perlu dikaji kebutuhannya yang berkaitan dengan aspekaspek informasi seperti pembangunan software aplikasi. Ini merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini berjalan baik.
3.2.3.1 Kebutuhan Fungsional
Bagi Pengguna : a. Mendata jumlah bibit yang akan disemai. b. Memberi tindakan pada bibit yang telah disemai, misal memberi pupuk dan suhu udara yang diperlukan. c.
Menganalisa pertumbuhan dan menganalisa dengan chart.
d. Meramalkan (forecast) hasil. e. Pelaporan (report) dengan output printing.
Bagi Administrator : a. Merubah pengaturan yang ada dalam program dan itu terdapat pada menu system settings misalnya merubah value tertentu. b. Menyimpan pengaturan supaya dapat digunakan seperti yang diinginkan.
10
3.2.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
Bagi Pengguna : a. Aplikasi ini hanya dapat diakses oleh seorang agronom atau yang berhak. b. Sistem ini hanya dapa dijalankan oleh orang yang mengerti tentang perkebunan anggrek.
Bagi Administrator : a. Administrator hanya bertugas mengawasi keamanan data pada sistem.
4. Pembahasan
Adapun hal yang perlu dibahas dalam program sistem informasi agrikultur budidaya anggrek adalah sistem ini adalah sistem pertanian yang dimana software ini mampu menerapkan sesuai keadaan dilapangan. Kemudian hasil atau manfaat yang dapat
diperoleh
dari
penggunaan
software
ini
adalah
dimana
petani
dapat
membandingkan dan menganalisis antara yang terjadi di lapangan dan didalam software tersebut hingga akhirnya dapat menemukan kesimpulan dan solusi pemecahannya, meskipun dalam pengembangannya software ini akan mengarah kepada hal tersebut. Pengguna dapat menegetahui prakiraan yang dihasilkan oleh software tersebut sebagai acuan untuk penanaman diamasa yang akan datang dan dapat menganalisanya dalam bentuk chart sehingga mudah untuk dipahami karena berbentuk grafik. Software ini dapat dikembangkan dengan sistem yang lebih besar lagi yaitu manajemen hasil panennya, sistem pakar dan manajemen pemberantasan hama, manajemen nutrisi dan pupuk, hingga sistem penjualannya.
11
4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Flowchart Sistem Yang Diususlkan
Gambar 4.1 Flowchart sistem
12
4.1.2 Dataflow Diagram 4.1.2.1 DFD Level 0
4.1.2.2 DFD Level 1
13
4.1.2.3 DFD Level 2
is is al An
ng ya
ta Da
ta Da
an ak d n Ti
ng tu hi i d
Gambar 4.2 Data Flow Diagram
14
4.1.3 Rancangan Pemodelan Data kd_anggrek_remaja
media
kd_media
Keterangan kd_tempat kd_rack
Planting_date Fc_bibit
Media 1 N
Mengambil
1
Anggrek remaja
1
Diberi
Jenis
kd_Jenis
Keterangan kd_anggrek
kd_rack
N
Mengambil
Planting_date nama_pembibitan N
kd_media
Jenis
1
Mengambil
N
Anggrek
1
Mengambil
kd_analisis
N kd_anggrek_remaja
N Jumlah_bibit
kd_tempat kd_jenis
kd_rack
N
rack
tanggal
Keterangan
Mengambil
kd_media
Nama_penanaman
N
N
1 Tree_density
1
Mengambil Rack
Density
kd_tindakan_remaja
1 N
Mengambil
Tindakan remaja
Diberi kd_tempat Tanggal
tempat
Keterangan
1 kd_tempat
kd_tindakan
kd_anggrek
N
Sinar_matahari
Density M2
nama_pembibitan
Jenis
M4
1
Mengambil
kd_rack
M5 kd_analisis
kd_tindakan
Tindakan
M3
M1
1 Suhu_udara Pupuk
Tanggal Fc_percent
Kapasitas
1 menghasilkan
kd_tempat kd_rack
N
menghasilkan
Analisis
1
Digunakan
Pupuk Sinar_matahari
N
Jumlah_bibit
FH_centi
Suhu_udara
Fc_tolerance
Fc_bibit
M6
Analisis FC_tolerance_percent
FC_tolerance_bibit Toleransi Tanggal Perkiraan_bunga kd_tindakan_remaja
kd_analisis_remaja
Gambar 4.3 Pemodelan data dengan ERD
4.1.4 Relasi Antar Tabel
Gambar 4.4 Relasi Antar Tabel
15
4.2 Perancangan Interface
a. Halaman utama Setelah muncul splashscreen maka akan muncul halaman utama yang didalamnya terdapat menu utama. Dalam form ini terdpat menu-menu yang sudah diatur sesuai urutan, berikut adalah urutannya : 1. Menu sistem settings. 2. Menu penanaman baru. 3. Menu data tindakan. 4. Menu data analisis. 5. Menu data remaja.
b. Menu sistem setting Didalam menu sistem setting ini terdapat form untuk mensetting media tanam, jenis anggrek, rack dan tempat beserta takaran dan ukurannya.
Gambar 4.6 Form sistem setting
16
c.
Menu penanaman baru Didalam menu penanaman baru ini adalah apabila kita melakukan penanaman baru maka gunakanlah form ini.
Gambar 4.7 Form input penanaman
d. Menu Tindakan Didalam menu tindakan ini adalah apabila kita telah melakukan penanaman baru maka tanaman tersebut harus diberi tindakan misal pupuk dan lainya.
Gambar 4.8 Form tindakan
17
e. Menu Analisis Menu analisis merupakan menu untuk menganalisis hasil tindakan dan meramalkan hasil tindakan berdasar hitungan sistem penunjang keputusan.
1 Gambar 4.9 Form analisis
1. Manual report
1
2
Gambar 4.10 Manual report
1. Data referensi adalah data hasil dari pengolahan secara digital atau prediksi yang dihasilkan dari hitungan statistik yang berguna untuk membandingkan dengan data manual. 2. Data lapangan adalah data yang diperoleh dari lapangan sehingga dapat dibandingkan dengan data referensi supaya dapat ditemukan solusinya.
18
2. Chart analysis
Atas:toleransi, Bawah:jumah bibit Perkiraan jumlah bibit yang tumbuh
Toleransi dari perkiraan jumlah bibit yang tumbuh
Gambar 4.11 Chart analisis
f.
Menu Remaja Menu remaja adalah merupakan tindakan terhadap analisis pembibitan diatas namun disini terbagi lagi menjadi satu tanaman yang sudah remaja dan kemudian diberi tindakan dan analisis seperti yang telah diterangkan diatas.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapatkan dari penelitian ini antara lain : 1. Proses pengolahan data pada sistem lama yang masih manual sering menemui kendala dan hambatan antara lain pencatatan dengan buku atau bahkan hanya berdasarkan kode yang ditempelkan pada pot, sehingga menyebabkan pengolahan kurang efisien dan efektif. 2. Adapun sistem yang pernah dibuat hanya mampu menginfentarisir saja, tidak sampai kepada hal yang paling teknis atau memanajemen perkebunan anggrek tersebut. 3. Penggunaan sistem yang masih bersifat manual memiliki banyak sekali kekurangan dan kelemahan, daintaranya lemahnya pengendalian manajemen, laporan yang disajikan masih kurang lengkap, tidak jelas dan sering terlambat dalam penyajianya. 4. Dengan menggunakan sistem informasi agrikultur ini, perkebunan anggrek dapat meningkatkan kualitas, pengontrolan dan manajemen data yang lebih baik hingga dapat melihat histori dari suatu tanaman.
19
Daftar Pustaka
Alfatta, Hanif. 2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit Andi. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian.
2005.
Prospek
dan
Arah
Pengembangan Agribisnis Anggrek. Jakarta : Departemen Pertanian. Davis, Gordon B. 1974. Management Information System : Conceptual Foundation Structure and Develofment. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha. Davis, Gordon B. 1994. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.------- : PT. Pustaka Binaman. Jogianto, H.M. 1989. Analis & Desain Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi. Just, David and Zilberman, David. ----. Information System in Agriculture. --------: Giannini Foundation of Agricultural Economics. Law, Averillm. 2007. Simulation Modeling and Analysis Fourth Edition. Arizona USA : McGraw-Hill. Leitch, Robert A. and Davis, K. Roscoe. 1983. Accounting Information System. New Jersey : Prentice-Hall. Liu, Zhong and Friend. ----. Developing A Global Agriculture Information System. --------- : GSFC Earth Sciences Data and Information Services Center, Distributed Active Archieve Center(DAAC), NASA .Etc. PPAU Ilmu Hayati & KMRG ITB. 2000. AgriKnow Sistem Informasi Agrikultur. ---------- : YLTI,
http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/library-sw-hw/digital
library/gdl31/Laporan_Riset_YLTI/n21-sme/agriKnow-presentasi
yogya.ppt
pada 18 Februari 2010. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. 2003. Bibliografi Khusus Anggrek dan Mawar. Bogor : Departemen Pertanian. Risa. 2007. Budidaya Anggrek Bulan. ---------- : BBPP Lembang, http://www.bbpplembang.info pada 19 April 2009. Sreenivasulu, Vayyavuru and Nandwana H.B. 2001. Networking of Agricultural Information System and Services In India. Rajasthan India : INSPEL. Tim Penulis PS. 2009. Kiat Merawat Anggrek. Depok : Penebar Swadaya. Tirta, I Gede. 2006. Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum A. Rich.). Bali : Biodiversitas.
20