SISTEM INFORMASI PADA ISTIQOMAH LAUNDRY KARANGNONGKO SLEMAN YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Khaerul Umam 10.02.7795
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
INFORMATION SYSTEMS IN ISTIQOMAH LAUNDRY KARANGNONGKO SLEMAN YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI PADA ISTIQOMAH LAUNDRY KARANGNONGKO SLEMAN YOGYAKARTA Khaerul Umam Yuli Astuti Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Development of sciences in a globalization world, especially in the field of science information technology is growing very fast. The levels of speed and accuracy in the information are important things, so that need supports information technology. One of business that is expected to applying computerization system is the laundry washing home-based business services so that can get information quickly and accurately. Until now, services kilogram packet of laundry at Laundry Istiqomah still using manual systems have weaknesses, such as speed and accuracy are much less so that started switching to a computerized system that has the speed and accuracy in the processing of the data is accurate. The weaknesses of the present system of recording the data manually by humans so it must be done accurately because if there is negligence may result in losses, in the form of financial losses and loss of customer confidence laundry service users themselves. Considering some of weaknesses of the system recording the data manually, then made the application to be able minimize the laundry is a common mistake, as reported turnover of laundry and processing customer data or financial caused by human error. Keywords : Application, Laundry, Istoqomah laundry
1. Pendahuluan Perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dijaman era globalisasi, khususnya di bidang ilmu teknologi informasi berkembang secara pesat. Tingkat kecepatan dan ketepatan dalam informasi merupakan hal yang penting sehingga membutuhkan dukungan teknologi informasi yang memadai. Saat ini sudah banyak perkantoran, perusahaan, pertokoan, bahkan usaha-usaha menengah sudah mulai menerapkan sistem komputerisasi. Karena dengan menggunakan sistem komputerasi ini mampu memperoleh informasi dengan cepat dan data yang dihasilkan juga sangat akurat. Salah satu usaha yang diharapkan beralih ke sisitem komputerisasi adalah usaha jasa pencucian pakaian yang biasa disebut laundry, karena akhir-akhir ini usaha jasa laundry banyak sekali dapat kita ditemui setiap sudut kota bahkan sampai masuk ke desa, apa lagi pada kota yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar yang sangat menguntungkan untuk membuat jasa laundry sekarang ini, di karenakan keinginan manusianya mencari yang instant dan cepat. Jasa yang ditawarkan sangat beragam, ada yang menggunakan sistem paket atau menggunakan jasa antar jemput barang/cucian. Ada juga dengan penghitungan kiloan, Dalam hal ini yang di gunakan oleh jasa Istiqomah laundry, sehingga biaya menjadi lebih murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Hingga saat ini, pelayanan jasa paket cucian kiloan pada Istiqomah Laundry masih menggunakan sistem manual yang memiliki kelemahan, antara lain kecepatan dan keakuratan yang sangat kurang sehingga, diharapkan akan segera mulai beralih ke sistem komputerisasi yang memiliki kecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data yang akurat. Kelemahan yang dimiliki sistem pencatatan data secara manual dilakukan oleh manusia sehingga harus dilakukan secara teliti karena jika terdapat kelalaian dapat mengakibatkan kerugian, berupa kerugian keuangan serta kehilangan kepercayaan pelanggan pengguna jasa laundry itu sendiri. Dari permasalahan diatas penulis membuat suatu program dan melakukan penelitian
dengan
judul
“SISTEM INFORMASI
PADA ISTIQOMAH LAUNDRY
KARANGNONGKO SLEMAN YOGYAKARTA“ dalam penulisan tugas akhir ini. 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
1
dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu, sedangkan dengan pendekatan komponen sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. (Jogiyanto HM , 2008) 2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sementara data merupakan fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum dianalisis, seperti angka, nama, gambar, dan sebagainya. ( Agus Mulyanto , 2009) 2.3 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi ditentukan oleh 3 hal yang sangat dominan, yaitu keakuratan informasi, ketepan waktu dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Akurat Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi(data) mengalami gangguan atau kesengajaan merusak atau merubah data-data asli tersebut. 2. Tepat Waktu Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab jika informasi yang diterima terlambat, maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. 3. Relevan Informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan mempunyai manfaat untuk pemakainya. Sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.
2.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan sebagai penyedia informasi bagi suatu perusahaan. Sistem ini bertugas menyimpan, mengubah, dan mengolah informasi yang diterima sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Rudy Tantra (2012) mendefinisikan sistem informasi sebagai cara yang terorganisir
untuk
mengumpulkan,
memasukkan
dan
memproses
data
menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya untuk mencapai tujuan.
2
dan
Sedangkan menurut Agus Mulyanto dalam bukunya Sistem Informasi Konsep & Aplikasi menyebut sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
2.5 Komponen Sistem Informasi Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi maka dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat penting/vital didalam sistem informasi. Komponenkomponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Input Input disini adalah semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi. Yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen, formulir-formulir, dan filefile. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan dikonfirmasikan ke suatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pengujian, dan pengkodean. 2. Proses Proses ini merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima. Komponen ini dalam tugasnya akan merubah segala masukkan menjadi keluaran yang terdiri
dari
manusia,
metode
dan
prosedur,
peralatan
komputer,
dan
penyimpanan data. 3. Output Output ini merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. Komponen ini akan berhubungan dengan pemakai sistem informasi dan merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi. Komponen ini dapat berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem untuk memantau keberhasilan suatu organisasi. 4. Teknologi Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada 3 bagian dalam teknologi ini yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat manusia. Perangkat keras contohnya: keyboard, mouse, dan lain-lain. Perangkat lunak
3
contohnya program untuk mengolah data dan perangkat manusia contohnya analis sistem, programmer, teknisi dan sebagainya. 5. Basis data Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data. 6. Kendali Kendali merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berajalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan. Komponen kendali diperlukan terhadap: backup file, reindexing, pengujian kebenaran data tiap entry yang dilakukan. 2.6 Flowchart Sistem Flowchart bisa diartikan penggambaran atau pemetaan sebuah proyek arus pekerjaan yang terjadi pada sebuah aktifitas. Flowchart bisa menggambarkan tentang aktifitas pekerjaan yang terjadi dalam sistem, dokumen, program maupun proses. 2.7 DFD (Diagram Data Flow) Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem yang telah
ada
atau
sistem
baru
yang
akan
dikembalikan
secara
logika
tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ( misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (harddisk,CD dan lain-lain). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang cukup terstruktur (Structured Analysis and Design). DFD juga merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur yang jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. 2.8 Konsep Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. (Fathansyah, 2012)
4
Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user. Basis data tidak secara langsung menampilkan data ke user, tetapi user harus menjalankan aplikasi yang mengakses data dari database dan menampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti. 2.9 Tehnik Normalisasi Teknik normalisasi merupakan proses pengelompokan data-data elemen menjadi tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi. Apakah mengalami kesulitan atau kesalahan pada saat menambah, merubah, membaca dan menghapus database. Adapun bentuk-bentuk normalisasi sebagai berikut : 1. Bentuk tidak normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaanya. 2. Bentuk normal pertama (1ˢͭ normal form) Bentuk ini merupakan suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan terulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. 3. Bentuk normal kedua (2nd normal form) Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. 4. Bentuk normal ketiga (3rd normal form) Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X-> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal didalam tabel yang tidak ada didalam X, maka : -
X haruslah superkey pada tabel tersebut
-
Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut
5
5. Bentuk normal tahap keempat dan kelima Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai utuk mendapatkan hasil tabel berkualitas baik. Namun demikian, terdapat pula bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF). Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (multivalued depedency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Adapun bentuk normal tahap kelima merupakan nama lain dari project Join normal form (PJNF). 6. Boyce code normal form (BCNF). -
Memenuhi 1st NF
-
Relasi harus bergantung fungsi pada atribut superkey
3. Gambaran Umum 3.1 Sejarah Berdirinya Istiqomah Laundry Istiqomah laundry berdiri pada awal tahun 2002, beralamat di jalan nangka II No.1 karangnongko maguwoharjo sleman yogyakarta. pemiliknya sendiri bernama bapak Sulistiyono. Sebelum usaha laundry ini berdiri awalnya membuka usaha warung kecilkecilan dulu dengan menjual jajanan dan minuman dingin. Pada tahun 2002 sangat jarang terdapat usaha laundry, dan juga adanya Universitas Instiper (Institut pertanian stiper kampus maguwoharjo) dengan mahasiswa dan Mahasiswinya yang semakin banyak, dan anak-anak kos disekitar yang membuat usaha tersebut semakin ramai. Melihat peluang yang baik tersebut, akhirnya bapak Sulistiyono berinisiatif membuka usaha laundry yang diberi nama Istiqomah laundry, arti dari istiqomah itu sendiri adalah Istimewa, qualitas, murah dan harum. Awalnya usaha laundry ini dikelola berdua bersama istri tanpa ada pegawai yang membantunya, dengan sabar dan tekun akhirnya laundrynya mulai dikenal dan ramai yang mulai mempercayakan jasa laundrynya karena banyak pelanggan yang puas dengan hasil laundrynya. Dengan berkembangnya dan semakin ramainya yang menggunakan jasa laundrynya sehingga beliau dan istrinya mulai kualahan dengan cucian yang semakin banyak, mulailah
bapak
sulistiyono
mencari
satu
orang
pegawai
untuk
membantunya
menyelesaikan cucian yang semakin banyak dan mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk menambah jumlah mesin cucinya.
6
4. Pembahasan 4.1 Flowchart Sistem
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembuatan sistem Informasi Pada Istiqomah Laundry Karangnongko Sleman Yogyakarta, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan komputer sangatlah penting guna menunjang baik dalam pendidikan, sistem pendataan, penjualan dan juga bagi usaha pelayanan jasa. 2. Untuk mengubah sistem yang awalnya dilakukan secara manual untuk menjadi sistem informasi yang berbasis komputer, penulis membuat sebuah program aplikasi sistem informasi Pada Istiqomah Laundry dengan menggunakan bantuan Microsoft Visual Basic 6.0 dan untuk DataBase atau penyimpanan datanya menggunakan Microsoft SQL Server 2000. 3. Pada saat memperkenalkan dan melakukan percobaan terhadap sistem informasi pada istiqomah laundry, ternyata masih dapat permasalahan diantaranya.
7
a. Pengguna sistem informasi dalam hal ini pemilik langsung masih belum begitu terbiasa dalam penggunaanya. b. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi memang membutuhkan proses. 5.2 Saran Adapun saran yang ingin disampaikan penulis sebagai berikut: 1. Untuk penerapan sistem informasi yang baru ini diharapkan agar yang menggunakan aplikasi ini sudah mengusai komputer, sehingga dalam pelatihan untuk menggunakan aplikasi ini berjalan cepat dan mudah dimengerti tanpa adanya kesalahan dalam penggunaan sistem informasi ini. 2. Untuk mendukung kelancaran dalam pelayanan yang menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer. diharapkan untuk melakukan perawatan berkala baik perawatan perangkat lunak maupun perawatan perangkat keras yang berhubungan dengan sistem informasi ini. 3. Sistem
informasi
ini
tentulah
belum
sempurna
sehingga
diperlukan
pengembangan untuk mempermudah dalam penggajian pegawai diharapkan dalam penelitian selanjutnya bisa di tambahkan sistem penggajian pegawai.
8
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Fathansyah. 2012 . Basis Data Edisi Revisi. Bandung : Penerbit Informatika Bandung Jogiyanto, HM. 2008 . Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Tantra, Rudy. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi
9