PELUANG BISNIS JASA KURIR MAKANAN
OLEH : HERIBERTUS SIGIT PRASETYA 10.11.3980
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRAK Keterbatasan ekonomi menjadi sebuah kendala dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan usia yang semakin dewasa, kebutuhan hidup seseorang juga akan mengalami perkembangan. Secara umum, seseorang tidak bisa terus menerus mengandalkan biaya hidup dari orang lain, dalam hal ini adalah orang tua. Seseorang dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, apalagi orang yang hidup jauh dari sanak saudara, karena tidak ada orang terdekat yang bisa diandalkan untuk menopang kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, mahasiswa dituntut untuk bisa mandiri dalam menjalani hidupnya. Berbekal dengan kecakapan hidup dan kemampuan berwirausaha, sehingga mahasiswa mampu membuka peluang usaha untuk dirinya sendiri dengan tujuan untuk menopang kebutuhan hidupnya. Peluang usaha yang memungkinkan untuk dilakukan seorang mahasiswa adalah usaha yang bersifat part time, yang dapat dilakukan di luar kegiatan utama, yaitu belajar/kuliah. Selain itu, usaha yang dilakukan merupakan usaha yang bermodal relatif kecil sesuai dengan kemampuan mahasiswa, dimana masih mengandalkan biaya dari orang tua. Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka gagasan membuat jasa kurir makanan berpeluang besar menjadi usaha mandiri dan menjanjikan bagi mahasiswa. Karena usaha jasa kurir makanan masih sedikit dan sampai saat ini, jasa kurir makanan hanya dimiliki oleh perusahaanperusahaan makanan cepat saji. Selain itu, biaya jasa kurir makanan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut relatif mahal. Oleh karena itu, peluang besar memungkinkan bagi jasa kurir makanan yang murah.
A. PENDAHULUAN Sering kita jumpai bahwa sikap ketergantungan seseorang pada orang tua di usia yang menginjak dewasa dapat menghambat orang tersebut untuk berkembang. Dalam hal ini berkembang dalam kecakapan hidup dan kemampuannya menghadapi persoalan hidup secara mandiri. Sehingga di suatu saat di masa depan, seseorang tersebut banyak menemui masalah yang sulit untuk ia selesaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan berbagai cara dalam melatih kemandirian, salah satunya melalui bidang kewira usahaan. Karena pada usia tersebut merupakan usia produktif dalam berkarya, dimana seharusnya seseorang sudah dapat bekerja untuk menopang kebutuhan hidupnya. Melalui wira usaha, seseorang berlatih untuk membaca peluang usaha, membangun dan menjalankan usaha pribadinya melalui ide-ide kreatif dan semangat untuk berkembang. Dari usaha yang ia lakukan, maka banyak hal positif yang dapat ia raih, yaitu : 1. Bagi diri sendiri, usaha tersebut akan membentuk sikap kemandirian yang akan membangun kecakapan hidup. 2. Bagi orang tua, usaha tersebut dapat meringankan beban orang tua dalam menopang kebutuhan anaknya. 3. Bagi orang lain, usaha tersebut memberikan peluang kerja sehingga mengurangi pengangguran. Mahasiswa sebagai seorang yang telah dewasa dan mempunyai pola pikir dan wawasan yang luas, seharusnya sudah mulai hidup secara mandiri, meskipun belum sepenuhnya mandiri. Tetapi menunjukkan sebuah usaha untuk mengembangkan kecakapan hidupnya melalui pengalaman-pengalaman nyata. Salah satunya memulai bisnis, minimal bisnis untuk dirinya sendiri yang dapat dikerjakan secara bebas, tidak
terikat kontrak kerja dan modal yang diperlukan relatif kecil. Sehingga memungkinkan
dilaksanakan
sebagai
usaha
mandiri
yang
dapat
memberikan pembelajaran dalam kehidupan nyata. Terlebih kepada mahasiswa yang hidup jauh dari orang tua, dimana tidak ada sanak saudara yang dapat diandalkan sewaktu-waktu, selain itu juga bagi yang mempunyai keterbatasan dalam bidang ekonomi, usaha mandiri sangat membantu dalam memberikan pemasukan seraya memaksimalkan selasela waktu kosong di luar kegiatan belajar. Bahkan usaha yang dijalankan dapat berkembang pesat menjadi usaha yang besar, menjadikannya sebagai pekerjaan utama yang dapat menghantarkan kepada kesuksesan. Sehingga kehidupan seseorang tidak tergantung pada orang lain atau instansi, tetapi tergantung pada usahanya sendiri. B. PEMBAHASAN Banyak contoh usaha mandiri yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, seperti menjual pulsa, berbisnis online, servis computer, pengetikkan. Tetapi, dalam makalah ini akan dibahas tentang sebuah gagasan yang belum pernah terrealisasikan, yaitu membuka usaha jasa kurir makanan. Jasa kurir makanan yang dimaksud adalah model pemesanan makanan melalui kurir, kemudian kurir memesan kembali ke pihak penjual dan dibawa kepada pemesan. Dalam hal ini, kurir bekerja pada pihak pemesan bukan pada pihak restaurant atau perusahaan seperti yang saat ini telah ada. Usaha ini mempunyai peluang keberhasilan yang besar, karena beberapa faktor, yaitu : 1. Sedikitnya pesaing bahkan belum ada pesaing dalam jasa kurir makanan yang bekerja pada pihak pemesan. 2. Memberikan harga yang terjangkau ditengah mahalnya jasa kurir makanan yang ada saat ini.
3. Target
pelanggan
adalah
mahasiswa
dan
masyarakat
berkategori ekonomi menengah ke bawah yang mendominasi penduduk di Yogyakarta. 4. Musim hujan yang panjang membuat pelanggan enggan bepergian, sehingga banyak memakai jasa kurir. Oleh karena terbukanya peluang tersebut, maka selanjutnya dibahas tentang rencana konsep pengelolaan sebagai berikut : 1. Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah menetapkan strategi awal membuka usaha jasa kurir makanan, yaitu: a. Mempersiapkan Modal Modal yang diperlukan dalam usaha ini adalah alat transportasi yang murah dan memiliki mobilitas yang tinggi, yaitu sepeda motor, sejumlah uang yang digunakan untuk biaya transportasi dan biaya untuk promosi. b. Mempersiapkan Sistem Kerja Sistem kerja menentukan layanan yang diberikan. Sistem kerja yang efisien memberikan ketepatan, penghematan waktu dan operasional. Selain itu perlu dijalin kerjasama dengan pihak penjual untuk hasil yang menguntungkan kedua pihak. 2. Pelaksanaan a. Promosi Kunci dari kesuksesan sebuah bisnis terletak pada marketing yang handal. Promosi yang efektif dan tepat sasaran akan mendatangkan pelanggan yang sungguh membutuhkan layanan jasa ini. Untuk tahap awal, langkah promosi dilakukan dengan pembagian brosur.
b. Operasional Operasional jasa kurir makanan ini tergantung dari pesanan pelanggan. Melakukan pelayanan jika ada permintaan dari pelanggan melalui kontak yang bisa dihubungi. 3. Evaluasi Proses Evaluasi dilakukan setelah usaha berjalan beberapa waktu. Proses ini memberikan umpan balik yang akan digunakan untuk berbenah diri. 4. Perencanaan Ulang Perencanaan ulang dilakukan setelah mendapatkan hasil evaluasi.
Hasil
evaluasi
digunakan
untuk
pengambilan
kebijakan selanjutnya. 5. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Salah satu faktor penghambat yang diramalkan sejak awal adalah waktu, namun hal tersebut akan disesuaikan pada tahap persiapan sistem kerja. Sedangkan, faktor pendukungnya, yaitu sudah tersedianya modal awal untuk usaha jasa kurir makanan ini.
DAFTAR PUSTAKA Suyanto, M. 2009. Small Is Powerfull, Andy. Yogyakarta Suyanto, M. 2004. Smart In Entreprenuer, Andy. Yogyakarta