NAMA
: JOKO NUR CAHYANTO
NIM
: 10.12.4486
KELAS
: S1,SI,2B
PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE Pernah berkunjung ke kota Cilacap????????? Pasti pernah mencicipi penganan khas kota ini. ya, sudah pasti keripik tempe. Keripik tempe adalah produk industri rumahan di Desa Rawaapu, Patimuan, Cilacap. Tempe diiris tipis dicelupkan ke adonan tepung terigu encer lalu digoreng dengan minyak kelapa hingga kering. Hasilnya, adalah keripik renyah yang gurih dan lezat. Produk industri kripik tempe di Desa Rawaapu menjadi industri rumahan yang banyak dikelola oleh kaum perempuan. Kripik tempe yang sudah digoreng lalu dibungkus dalam kemasan plastik berisi kurang lebih 8 buah. Label kemasan cukup dengan kertas fotokopi bertuliskan merek dan alamat produsen. Setiap bungkus keripik dijual secara grosiran ke pasar kecamatan dengan harga Rp 2.500,- selanjutnya dijual eceran dengan harga Rp 3.000,Membuat keripik tempe yang gurih perlu ketelitian dan kebersihan. Tempe harus terbuat dari kedelai yang bagus supaya pada saat vermentasi rasanya tidak pahit. Kedelai yang bagus juga memdahan pengirisan tempe menjadi lembaran kripik tipis. Selain itu, minyak kelapa yg digunakan harus berkualitas bagus supaya kripiknya wangi dan tidak sangit. Menurut salah satu warga, para produsen kripik lebih memilih minyak kelapa buatan sendiri dibanding membeli minyak kelapa curah yang dijual di pasaran. Tempenya sendiri diambil dari Kecamatan Sidareja dan Gandrung yang dikenal dengan produsen tempe mendoan. Selain keripik di Desa Rawaapu juga berkembang industri rumahan makanan ringan lainnya, seperti sale pisang, kripik pisang, dan lain-lainnya. Pemasaran produk industri rumahan makanan ringan di Desa Rawaapu selama ini tidak terlampau sulit. Mereka menitipkan produknya di warung-warung kecil dan pasar kecamatan. Jumlah permintaan barang biasanya terjadi pada masa-masa liburan karena
banyak warga Desa Rawaapu yang bekerja di luar daerah memborongnya sebagai oleholeh. Industri ini mampu menjadi penghasilan keluarga, terutama setelah masa tanam padi. Setelah panen warga banyak yang menganggur menunggu panen padi. Warga biasa menyebutnya sebagai musim paceklik. penghasilan terbatas, akhirnya para perempuan banyak yang berinisiatif membuat industri rumahan dan pedagang keliling. Dan kini usaha ini sudah menjadi peluang sukses bisnis rumahan. Untuk menjalankan usaha seperti ini modal yang digunakan tidak harus besar. Banyak warga yang memulai usahanya tanpa modal , atau sistimnya ngutang. Usaha ini cukup mudah untuk di jalankan oleh siapapun. Asal ada kemauan pasti disitu juga akan ada ajalan di mana cara untuk menjalankan usaha tersebut. Pada zaman yang sudah maju seperti ini , sekarang di daerah pedesaan sudah banyak di jumpai Koperasi,atau sering di sebut dengan Koperasi desa. Dengan adanya lembaga tersebut warga bisa mengajukan bantuan modal untuk memulai usaha tersebut. Modal yang sudah di dapat kemudian di belanjakan untuk membeli peralatan-peralatan yang di gunakan untuk membuat keripik tempe. Adapun alat yang harus di beli untuk usaha semacam ini antara lain; Kompor Wajan dan seperangkatnya Wadah untuk adonan Mesin pemotong tempe Seperangkat buat bikin bumbu Tempat untuk pengering Plastik pembungkus Bahan Keripik Tempe : Tempe kedelai secukupnya Tepung beras Tepung tapioka/kanji, Telur ayam Air Minyak goreng
Bumbu halus : Ketumbar Bawang putih, Kemiri Kunyit bubuk, Garam Daun jeruk Cara membuat Keripik Tempe : 1. Lapisan : Campur tepung beras, tepung tapioka, telur ayam, bumbu halus hingga rata. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata, sisihkan. 2. Potong/iris tempe dengan ketebalan kira-kira 0,5 mm – 1 mm. 3. Panaskan minyak di atas api sedang. 4. Celup tiap lembaran tempe dalam adonan lapisan, angkat, tiriskan. Goreng hingga kering dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan dan dinginkan. 5. Keripik tempe siap dikemas. Tips membuat Keripik Tempe : 1. Untuk membuat keripik tempe, sebaiknya pilih tempe yang padat, agar penampilannya lebih cantik dan renyah / krispi lebih lama. 2. Lebih bagus lagi bila tempenya diproduksi sendiri dengan ketebalan sesuai ukuran keripik yang akan dibuat sehingga tidak perlu memotong. Jika memang tempenya harus membeli, disarankan menggunakan alat pemotong khusus, karena sifat tempe mudah hancur saat dipotong. 3. Potong/iris tempe sesaat akan diolah agar spora tidak banyak tumbuh, karena kalau spora terlalu banyak tumbuh dapat mengakibatkan kerenyahan keripik tempe cepat hilang ( melempem ). 4. Gunakan minyak goreng yang baru dan banyak saat menggoreng keripik tempe, agar penampilan dan rasa keripik berkualitas ( tidak tengik dan warnanya kuning cerah kecokelatan ). 5. Kemas keripik tempe dengan kemasan yang betul-betul kedap udara, agar kerenyahan tempe lebih terjaga. Pastikan keripik tempe sudah dingin saat dikemas. Untuk lebih memudahkan usaha ini sebaiknya para pembisnis bekerja sama dengan perusahaan pembuat tempe. Karna dengan demikian akan lebih mudah mengatur
bagaimana sebaiknya penggunaan bahan bakunya untuk mengantisipasi akan terjadinya kerugian mengingat bisnis ini bersifat rumahan. Karna belum lama ini terjadi banyaknya pabrik pembuat tempe banyak yang gulung tikar karna mahalnya harga kedelai. Untuk mengantisipasi hal tersebut sangat penting seorang pembisnis berkerja sama dengan pabrik pembuat tempe agar kemungkinan terburuk tidak terjadi. Mungkin tidak hanya kripik tempe saja, seorang pembisnis juga harus mampu menerobos dunia pasar. Dimana pembisnis bisa mengetahui apa yang di inginkan konsumen. Mungkin bisa menciptakan penganan – penganan baru yang tidak lepas dari bahan baku utamanya tempe. Selain aneka rasa unik, sentra keripik tempe juga terkenal dengan kemasan produknya yang inovatif. Beberapa perajin tempe mengemas keripik tempenya dalam kemasan aluminium foil. Awalnya, menggunakan aluminium foil supaya keripik tempe lebih tahan lama. Selain itu juga membuatkankemasan kardus yang cantik, biar mudah dibawa. Dengan kemasan kardus orang cenderung membeli dalam jumlah banyak, dengan begitu omsetnya bisa naik. Bila mengemas keripik tempe dengan plastik biasa, keripik hanya mampu bertahan tiga bulan. Sementara jika menggunakan lembar aluminium foil, rasa dan kerenyahan keripik tempe bisa tahan sampai enam bulan, tanpa bahan pengawet. Disatu sisi penggunaan lembar aluminium foil, keripik tidak hanya menjadi tahan lama saja, tapi jadi terkesan elit.
Seiring dengan majunya bisnis seperti ini ,banyak warga yang berpindah profesi menjadi pengusaha kripik tempe. Melihat kondisi yang seperti ini maka persaingan yang yang terjadi menjadi cukup keras. Hal seperti ini harus menjadi perhitungan juga bagi seorang pembisnis. Dimana seorang pembisnis harus bisa mengatasi masalah seperti ini. Untuk mengatasi masalah tersebut pembisnis harus bisa lebih mengembangkan daya kreatifitasnya dan terus menciptakan inovasi –inovasi baru untuk bisa tetap terus bersaing. Dengan seperti itu usaha ini tidak hanya bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat cilacap , tapi juga bisa mengangkat taraf kesejah teraan daerah itu sendiri. Dengan majunya usaha tersebut banyak di contoh oleh daerah – daerah lain. Dengan melihat peluang bisnis yang ada ,maka bisnis ini akan menjanjikan dan dapat terus berkembang. Melihat mayoritas besar penduduk cilacap bekerja sebagai petani. Dan usaha atau bisnis ini bisa untuk mengatasi masalah keuangan pada masa petani di masa menunggu hasil panen. Referensi http://bisnisukm.com/keripik-tempe-industri-rumahan-yang-menguntungkan.html