PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PELAYANAN DI PUSKESMAS SEGEDONG KABUPATEN PONTIANAK Oleh: SITI HARDIYANTI NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015. E-mail:
[email protected] Abstrak Artikel ini dilatarbelakangi Pelayanan di Puskesmas Segedong Kabupaten Pontianak masih belum optimal. Berdasarkan permasalahan yang ada, kurangnya tenaga medis di Puskesmas Segedong dalam pelayanan rawat jalan, lamban dalam memberikan pelayanan, kurangnya sarana dan prasarana dalam pelayanan rawat jalan. Penelitian ini di fokuskan pada Upaya Peningkatan Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Segedong Kabupaten Pontianak. Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serta penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1996:51). Sehingga semakin sempurna kepuasan pelanggan / masyarakat tersebut, maka semakin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tersedia dan berkesinambungan pelayanan rawat jalan di Puskesmas segedong, masyarakat dapat menerima secara wajar pelayanan rawat jalan Puskesmas segedong masih terkesan lamban dan mutu pelayanan rawat jalan yang belum optimal. Mutu pelayanan Puskesmas Segedong masih rendah atau belum optimal. Hal ini dapat diindikasikan dari tersedia dan berkesinambungan pelayanan rawat jalan di Puskesmas segedong, masyarakat dapat menerima secara wajar pelayanan rawat jalan Puskesmas segedong masih terkesan lamban dan mutu pelayanan rawat jalan yang belum optimal. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan di Puskesmas segedong Kabupaten Pontianak perlu melakukan pembenahan diantaranya penambahan tenaga medis karena masih kurang, sehingga masih ada beberapa petugas yang memiliki jabatan rangkap. Selain itu pelayanan yang masih terkesan lamban sehingga perlu di tingkatkan lagi mutu pelayanan atau tufoksi petugas / pegawai kesehatan. Fasilitas kerja juga masih terbatas, sehingga menghambat pelayanan yang ada. Kata-kata Kunci : Mutu Pelayanan, Tenaga Medis, Puskesmas Segedong.
2 SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Abstract This article is motivated Segedong PHC Services in Pontianak district is still not optimal. Based on the existing problems, the lack of medical personnel in PHC Segedong in outpatient services, slow in providing services, lack of facilities and infrastructure in outpatient care. This study focused on Improving Outpatient Services in PHC Segedong Pontianak district. Quality health care is health care that can satisfy any health care service users in accordance with an average satisfaction level and its implementation in accordance with the standards and codes of professional conduct (Azrul Anwar, 1996: 51). So the perfect customer satisfaction / community, the better the quality of health care. The results showed that of available and continuous ambulatory services at PHC segedong, reasonable people can receive outpatient health center services segedong still impressed slow and the quality of outpatient care are not optimal. Segedong PHC service quality is low or not optimal. It can be indicated from the available and continuous ambulatory services at PHC segedong, reasonable people can receive outpatient health center services segedong still impressed slow and the quality of outpatient care is not optimal. In order to improve the quality of outpatient services in health centers segedong Pontianak district needs to make improvements such as additional medical personnel is still lacking, so there are still some officers who have another position. In addition, the service is still impressed slow so the need to increase again the quality of service or tufoksi officer / employee health. Work facilities are still limited, thus hindering existing services. Keywords: Quality of Care, Medical, Health Center Segedong.
3 SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kesehatan yang bersifat menyeluruh,
PENDAHULUAN Puskesmas
adalah
pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan
ketersediaan sumber daya baik dari segi
kualitas
kuantitas,
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang
diperlukan
optimal
upaya
tentu
pembangunan
sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan – kebutuhan
masyarakat.
Selaku
konsumen dari pelayanan kesehatan
Puskesmas
sebagai
masyarakat
unit
terdepan
memiliki peranan penting dalam mewujudkan
masyarakat
sehat
menuju indonesia, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat memiliki kemampuan
untuk
menjaga
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan
setinggi
–
tingginya dalam rangka mewujudkan indonesia sehat 2015. Puskesmas yang
mempengaruhi
(Depkes RI, 2004). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
adalah
organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan
yang
bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
dan
terjangkau
oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan
dasar tersebut.
kesehatan
sangat
maupun
pemanfaatan pelayanan kesehatan.
status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
maupun
menyelenggarakan
upaya
biaya
yang
dapat
dipikul
oleh
pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan
kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pengelolaan
puskesmas
biasanya
berada di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota. Masalah pemicu puskesmas
yang
rendahnya pada
saat
menjadi pencitraan sekarang.
Sarana yang tidak lengkap seperti 2
SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
obat-obatan yang kurang bermutu dari segi kurang
variasi, petugas
tanggap
dengan
yang pasien,
keramahan yang kurang dari pemberi
b. Lamban
setiap
berobat
ke
memberikan
pelayanan. c. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pelayanan rawat jalan
layanan, sehingga masyarakat kurang puas
dalam
Berdasarkan
beberapa
pusat
fenomena ini fokus penelitiannya
pelayanan kesehatan ini. Disamping
pada Upaya Peningkatan Pelayanan
itu program puskesmas yang kurang
Rawat
berjalan menjadi pemicu rendahnya
Segedong Kabupaten Pontianak.
mutu pelayanan puskesmas di mata
Dengan rumusan permasalahannya
masyarakat.
ialah
Puskesmas Segedong adalah
Jalan
di
Puskesmas
Bagaimana
Meningkatkan
Upaya
Mutu
Pelayanan
merupakan puskesmas yang berstatus
Kesehatan Rawat Jalan di Puskesmas
rawat jalan, dengan status tersebut
Segedong
tentunya memerlukan tenaga medis
Belum Optimal.
yang sangat cukup. Namun, pada
Kabupaten
Adapun
Pontianak
tujuan
penelitian
kenyataannya, tenaga medis masih
adalah ingin mendeskripsikan dan
belum mencukupi atau kurang, hal
menganalisis
tersebut tidak dapat tercapai karena
peningkatan
distribusi tenaga medis yang masih
kesehatan
kurang,
pelayanan rawat jalan di Puskesmas
sehingga
belum
memenuhi
dapat
kebutuhan
masyarakatnya.
Segedong
mutu yang
pelayanan menyebabkan
Kabupaten
Pontianak
indikasi
permasalahan yang dihadapi dalam
TINJAUAN LITERATUR
memecahkan masalah sampai saat ini antara lain disinyalir karena :
Puskesmas
upaya
belum optimal.
Beberapa
a. Kurangnya
tentang
tenaga
umum
pengertian
mutu pelayanan kesehatan adalah
medis
Segedong
Secara
di
dalam
pelayanan rawat jalan.
derajat
kesempurnaan
pelayanan
kesehatan yang sesuai standar profesi dan
standar
pelayanan
dengan 3
SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menggunakan potensi sumber daya
kepuasaan
pelaggan
dapat
di
yang tersedia di rumah sakit atau
kemukakan adanya syarat yang harus
puskesmas secara wajar, efisien, dan
di lakukan dalam pelayanan yaitu ;
efektif serta diberikan secara aman
1.
Tersedia dan berkesinambungan
dan memuaskan sesuai norma, etika,
Syarat pokok pertama pelayanan
hukum, dan sosial budaya dengan
kesehatan
memperhatikan
dan
pelayanan tersebut harus tersedia
serta
di masyarakat (available) serta
keterbatasan
kemampuan
pemerintah,
masyarakat konsumen.
bersifat
Jadi yang dimaksud dengan mutu
pelayanan
menunjuk
yang
pada
Artinya
semua
jenis pelayanan kesehatan yang
tingkat
dibutuhkan oleh masyarakat dan
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada
adalah
berkesinambungan
(continuous).
kesehatan adalah
baik
mudah dicapai oleh masyarakat. 2.
Dapat diterima dan wajar
diri setiap pasien, sehingga mutu
Syarat pokok kedua pelayanan
pelayanan
adalah
kesehatan yang baik adalah apa
pelayanan kesehatan yang dapat
yang dapat diterima (acceptable)
memuaskan setiap pemakai
oleh masyarakat serta bersifat
kesehatan
jasa
pelayanan kesehatan yang sesuai
wajar
dengan tingkat kepuasaan rata-rata
pelayanan
serta
sesuai
tidak bertentangan dengan adat
dengan standart dan kode etik profesi
istiadat, kebudayaan, keyakinan,
(Azrul
Sehingga
kepercayaan
kepuasan
bersifat wajar.
penyelenggaraannya
Azwar,
semakin
1996).
sempurna
pelanggan / masyarakat tersebut, maka
semakin
baik
pula
mutu
pelayanan kesehatan. Dalam
berkualitas
kesehatan
Artinya tersebut
masyarakat
dan
Mudah dicapai Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang
melakukan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan
3.
(appropriate).
sesuai
dengan
mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. ketercapaian
Pengertian yang
dimaksud
disini terutama dari sudut lokasi. 4 SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Dengan
demikian
mewujudkan kesehatan
yang
pengaturan
untuk
pelayanan, dan pihak lain tata
pelayanan
cara penyelenggaraannya sesuai
baik,
sarana
maka
dengan kode etik serta standar
kesehatan
yang telah ditetapkan(Azwar,
menjadi sangat penting. 4.
1996).
Mudah dijangkau Syarat
pokok
pelayanan
KERANGKA PIKIR PENELITIAN
kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau (affordable) oleh
masyarakat.
Pengertian
keterjangkauan di sini terutama
Kurangnya tenaga medis, lamban dalam memberikan pelayanan serta kurangnya sarana dan prasarana di Puskesmas Segedong Kabupaten pontianak
dari sudut biaya. Pengertian Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas Segedong
keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk
mewujudkan
seperti
ini
keadaan
harus
dapat
diupayakan pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan
diharapkan
dengan kemampuan
sesuai ekonomi
masyarakat. 5.
Mutu Pelayanan Kesehatan : Azrul Anwar (1996 : 51) Indikator - indikator : - Tersedia dan berkesinambungan - Dapat diterima dan wajar - Bermutu
Mutu Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Yang Baik
Bermutu Syarat
pokok
pelayanan
kesehatan yang kelima adalah yang
bermutu
METODE PENELITIAN
(quality).
Penelitian ini menggunakan
Pengertian mutu yang dimaksud
metode
adalah yang menunjuk pada
pendekatan kualitatif. Penggunaan
tingkat kesempurnaan pelayanan
metode ini bertujuan untuk ingin
kesehatan yang diselenggarakan,
mendeskripsikan dan menguraikan
yang
secara
disatu
pihak
dapat
memuaskan para pemakai jasa
deskriptif
rinci
peningkatan
dengan
bagaimana mutu
upaya
pelayanan 5
SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kesehatan
yang
menyebabkan
Pelayanan Kesehatan Layanan
pelayanan rawat jalan di Puskesmas Segedong belum
Kabupaten
optimal.
Kepada Masyarakat
Pontianak
Adapun
subyek
Tersedia
dan
berkesinam-
bungan, artinya semua jenis pelayaan
dalam penelitian ini yaitu kepala
kesehatan
Puskesmas,
masyarakat tidak sulit ditemukan,
dan
beberapa
orang
pegawai puskesmas.
serta
yang
dibutuhkan
keberadaannya
dalam
Teknik pengumpulan data
masyarakat adalah ada pada setiap
melalui observasi, wawancara dan
saat yang dibutuhkan. Berdasarkan
dokumentasi obyek – obyek yang
atas kenyataan yang ada dilapangan
menjadi bahan penelitian.
bahwa petugas pelayanan kesehatan
Untuk teknik analisis data, peneliti
menggunakan
Teknik
di
Puskesmas
Segedong
menyediakan
jenis
dalam
pelayanan
analisis kualitatif yang mengacu pada
kesehatan cukup baik, akan tetapi
model Miles dan Huberman, yaitu
masyarakat
reduksi data, display data, verifikasi
mempunyai kesadaran untuk berobat
data. Teknik analisis data dilakukan
atau berkosultasi dengan dokter.
dalam proses untuk mencari dan
Artinya
menyusun secara sistematis data
kedokter/puskesmas jika sudah sakit.
yang diperoleh dari hasil wawancara,
atau belum ada perilaku masyarakat
catatan lapangan, dan bahan – bahan
untuk mencegah penyakit, disamping
lain,
itu
sehingga
dipahami,
dan
dapat
mudah
temuannya
dapat
diinformasikan kepada orang lain.
sendiri
masyarakat
masyarakat
mempunyai
sendiri
kebutuhan
belum
pergi
belum dalam
mengakses tentang kesehatan, artinya menyadari dalam hidup yang sehat.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tersedia
dan
Disamping
itu
kebijakan
dilakukan
pemerintah
yang tentang
Berkesinambungan Pelayanan
kesehatan belum terjangkau terhadap
Rawat Jalan Di Puskesmas
masyarakat yang berada di pinggiran,
Segedong
artinya
Kabupaten
Pontianak Dalam Memberikan
belum dapat mejangkau
sampai ke pelosok penduduk yang 6
SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
jauh dari sentral pusat pelayanan
apabila beban kerja terlalu besar,
kesehatan / puskesmas, karena hal
tidak memiliki cukup waktu untuk
ini dikarenakan
menyelenggarakan program menjaga
program yang
diberikan oleh pemerintah bersifat
mutu tersebut.
jatah dan dana terbatas, sehingga
2. Masyarakat Dapat Menerima
dengan keterbatasan dana tersebut,
Secara
maka hanya dijalankan sesuai dengan
Rawat Jalan yang diberikan
keterjangkauan
Oleh
dan
disesuaikan
Wajar
Petugas
dengan jumlah besarnya dana untuk
Segedong
operasional.
Pontianak
Dapat
disimpulkan
bahwa Puskesmas Segedong dalam memberikan
pelayanan
secara
Pelayanan
Kabupaten
Pelayanan Segedong
Puskesmas
yang
di
Puskesmas
diberikan
oleh
berkesinambungan belum optimal
petugas
karna sering muncul di Puskemas
masyarakat atau pasien harus melalui
Segedong sarana, prasarana serta
prosedur yang jelas. Para petugas
jenis pelayanan rawat jalan sangat
Pelayanan Rawat Jalan diPuskesmas
beraneka
Segedong
ragam
sehingga
sulit
di
Pukesmas
dalam
terhadap
melaksanakan
merumuskan tolak ukur yang baku
pelayanan kesehatan, masih terkesan
misalnya ada pasien yang berobat
lamban,
perlu penangan operasi segera tetapi
sehingga
alat tidak ada di puskesmas, hal ini
menimbulkan
membuat kendala pasien tersebut
masyarakat
tidak dapat ditangani segera, karena
prosedur
yang
tidak ada sarana prasarananya. Juga
petugas
Puskesmas
tenaga pelaksana yang bekerja pada
terutama mengenai waktu pelayanan,
sarana
jalan
sehingga masyarakat pengguna jasa
umumnya terbatas, sehingga disuatu
merasa kurang optimal. Hal ini
pihak tidak dapat dibentuk suatu
membuat
perangkat khusus yang diserahkan
diberikan oleh petugas puskesmas
tanggung jawab menyelenggarakan
Kewajaran yang harus dilakukan
program menjaga mutu. Dipihak lain
pelayan puskesmas dalam rawat jalan
pelayanan
rawat
dan
kurang
tanggap
akhirnya kekurang dalam
kesan
banyak jelasnya melakukan
ditentukan
oleh
Segedong,
pelayanan
yang
7 SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terhadap masyarakat
masih dapat
Pemerintah. Namun dari apa yang
dikatanan kurang Pelayanan yang
dikatakan
ideal adalah pelayana yang harus
masyarakat tersebut prosedur yang
dapat memberikan produk pelayanan
sudah
yang berkualitas, terutama dari segi
kadang juga dilanggar oleh petugas
waktu pelayanan. Akses masyarakat
itu
terhadap
pemberian obat, petugas kalau ada
pelayanan
di
pandang
oleh
dibuat
sendiri.
pasien
dalam
sistematika
Begitu
juga
klien
jaminan atau kepastian dari prosedur
memberikan obat tanpa mengantri,
pelayanan yang diberikan. Petugas
sehingga dapat dikatakan bahwa para
pelayanan
dalam
petugas
pelayanan
kepada
di
puskesmas
juga
dalam
/
melakukan pelayanan masih adanya
masyarakat terkesan masih kurang
pilih kasih dengan para pasien dan
optimal
kerabat / keluarga dari petugas,
sehingga
pasien
kerabatnya
dalam
efisien, apabila masyarakat memiliki
memberikan
atau
atau
menimbulkan
penilaian yang kurang baik. Karena
artinya
petugas
memberikan
dimata masyarakat pelayanan sangat
pelayanan
dipermasalahkan dan belum dapat
Disamping itu berdasarkan data yang
memberikan pandangan baik kepada
ada bahwa kondisi yang didapat
pasien / masyarakat karena terkesan
dilapangan
menunjukkan
lamban dan sulit.
Puskesmas
Segedong
dengan
pilih
kasih.
bahwa
pelayanan
yang dilakukan sudah cukup baik 3. Mutu Pelayanan Rawat Jalan diPuskesmas
Segedong
yaitu
pelayanan
prosedur
yang
pelayanan
yang
dilakukan
oleh
petugas kepada pasien masih belum
Kabupaten Pontianak Pelayanan
namun masih belum optimal karena
yang
bermutu
tanggap dan terkesan lambat, kadang
sesuai
dengan
ditemukan pasien yang ingin berobat
ada,
pelayanan
tampak
seperti karena
sudah
lama
sering
dilihat
bemutu dalam pelayanan rawat jalan
menunggu
di Puskesmas Segedong sudah jelas
petugas
sesuai dengan ketentuan yang ada
mengobrol dengan petugas lainnya
atau sudah sesuai dalam aturan
sehingga pasien jadi lama menunggu.
yang
tampak
saling
8 SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sehingga dapat dikatakan bahwa
juga
masih
terbatas,
sehingga
pelayanan di Puskesmas Segedong
menghambat pelayanan yang ada.
belum optimal. DAFTAR PUSTAKA PENUTUP A. Kesimpulan
Azwar,
Azrul. 1996. Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.
Ditjen
Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI. Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi.Jakarta, 2001
Mutu pelayanan Puskesmas Segedong masih rendah atau belum optimal. Hal ini dapat diindikasikan dari tersedia dan berkesinambungan pelayanan rawat jalan di Puskesmas segedong,
masyarakat
dapat
menerima secara wajar pelayanan rawat jalan Puskesmas segedong masih terkesan lamban dan mutu pelayanan rawat jalan yang belum optimal. B. Saran Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
rawat
jalan di
Puskesmas
segedong
Kabupaten
Pontianak
perlu
melakukan
pembenahan
diantaranya
penambahan tenaga medis karena masih kurang, sehingga masih ada beberapa petugas yang memiliki jabatan rangkap. Selain itu pelayanan yang
masih
terkesan
lamban
sehingga perlu di tingkatkan lagi mutu pelayanan atau tufoksi petugas / pegawai kesehatan. Fasilitas kerja
Kepmenkes RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Tujuan danFungsi Puskesmas. Moleong, J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja. Rosdakarya. Moenir, H.A.S. 1998. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara. Ndraha, Taliziduhu. 1997. Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta Ratminto & Atik Septi Winarsih, 2005. Manajemen Pelayanan : Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Pustaka Pelajar, Yokyakarta. Satrianegara, M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan 9
SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara vol 4 nomor 1 edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Sutopo, 2002. Pelayanan Prima, Lembaga Administrasi Negara RI: Yogyakarta. Undang Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang : Kesehatan ... Undang-undang tentang Kesehatan Menuju Pelayanan Kesehatan yang lebih bermutu. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia
10 SITI HARDIYANTI, NIM. E21111116 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN