PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SEGEDONG KECAMATAN SEGEDONG KABUPATEN MEMPAWAH Oleh : NURUL FAZRIN NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015. E-mail:
[email protected]
Abstrak Kualitas pelayanan yang terjadi pada Puskesmas Segedong Kabupaten Mempawah terkait pelayanan kesehatan kepada pasien masih kurang maksimal.Berdasarkan permasalahan yang ada seperti kurangnya jumlah tenaga kesehatan, kurangnya kualitas tenaga kesehatan dan kurangnya sarana dan prasarana menunjang dalam memenuhi kebutuhan pasien.Menurut Zeithhaml-Parasuraman-Berry kualitas pelayanan dipengaruhi oleh lima dimensi yaitu dimensi tangibles, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi assurance dan dimensi emphaty.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang berusaha menggambarkan keadaan objek, suatu kondisi atau lingkungan tertentu dan menganalisis secara umum permasalahan serta fenomena yang terjadi secara sistematis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dimensireliability, dimensi assurance, dan dimensi Emphaty sudah terlaksana dengan baik dimana pada dimensi reliability puskesmas telah melaksanakan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, pada dimensi assurancepegawai puskesmas dalam memberikan informasi kepada pasien tidak dengan marah-marah dan untuk dimensi emphaty petugas puskesmas memiliki kemauan untuk memahami kebutuhan dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien. Sedangkan untuk dimensi tangiblesdan dimensi responsiveness belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari dimensi tangibles kondisi dinding Puskesmas Segedong yang retak dan plafon yang sudah mau lepas selain itufasilitas yang tersedia tidak dimanfaatkan dan kurangnya jumlah tenaga kesehatan pada puskesmas, sedangkan pada dimensi responsiveness pasien masih kurang puas dengan kecepatan pelayanan yang diberikan dan terkesan lamban. Saran dari peneliti terkait dengan kualitas pelayanan yaitu memperbaiki kondisi gedung yang rusak dan membahayakan pegawai dan pasien serta menambah jumlah pegawai agar tujuan dari puskesmas bisa terwujud yaitu kepuasan pasien bisa terpenuhi. Kata-kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kesehatan, Puskesmas Segedong.
1 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Abstract Servicequality that occurs in Segedong PHCMempawah district related health services to patients is still less than the maximum. Based on the existing problems as lack of health personnel, lack of quality health personnel and lack of facilities and infrastructure supported to meet the needs of the patient. According ZeithhamlParasuraman-Berry service quality influenced five dimensions is dimension of tangibles, dimension ofreliability, dimension of responsiveness, dimension of assurance and dimension of empathy. The method used is descriptive qualitative method that attempted to describe the state of object, a certain condition or environment in general and analyze the problems and occur systematically phenomena. These results indicate that the dimension of reliability, dimension of assurance, and the dimensions of Emphaty already performing well at dimension of reliability health center have been carrying out the service in accordance with the promised, the assurance dimension employee health centers in providing information to patients not with angry and dimensions of empathy puskesmas medical personel have the will to understand the needs and establish good communication with patients. As for the dimensions of tangibles and dimension of responsiveness has not done well. It can be seen from the dimensions of tangibles conditions health center Segedong cracked walls and ceilings are already going off. Thenfacilities available is not utilized the andlack of health personnel in health centers, whereas the dimensions of responsiveness of patients are still not satisfied with the speed of the service provided and impressed sluggish. The advice can given with the quality of services that improve the condition of the damaged buildings this endanger health personnel and patients and increase the health personel for the purpose of health centers can be realized that is patient satisfaction. Key words: Service quality, Health, SegedongPHC.
2 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PENDAHULUAN
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dirancang dan
diselenggarakan
permasalahan Indonesia
untuk
pelayanan
dan
mengatasi publik
memenuhi
di
kebutuhan
masyarakat pengguna jasa. Namun, masih terdapat
kesenjangan
persepsi
antara
dapat
publik sehingga kualitas pelayanan yang diberikan
oleh
menciptakan
organisasi
suatu
akan
penilaian
dari
masyarakat. Dengan penilaian tersebut masyarakat
akan
mengetahui
apakah
organisasi publik tersebut baik atau buruk
merupakan
Pemenuhan
kebutuhan
akan
pelayanan kesehatan harus didukung oleh berbagai fasilitas dari lembaga kesehatan, misalnya puskesmas, rumah sakit, klinik, dan
lembaga
Pengadaan
pengobatan fasilitas
lainnya. kesehatan
diselenggarakan secara bersama-sama oleh pemerintah memperhatikan
dan
swasta
faktor
dengan
efisiensi
dan
ketercapaian bagi penduduk miskin dan kelompok khusus seperti: bayi, ibu hamil, dan lansia (Departemen Kesehatan RI,
oleh
ujung
tombak
pelayanan
efektif
membantu
masyarakat
dalam
memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu fakta yang menunjukan bahwa kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh birokrasi pemerintah belum dilaksanakan
secara
optimal
Puskesmas
Segedong
dimana
Kecamatan
Segedong Kabupaten Mempawah dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan belum
mencapai
tujuan
yang
diinginkan, secara umum masih terdapat banyak
kelemahan.
Berdasarkan
hasil
observasi awal dimana peneliti melihat langsung
proses
pelayanan
kesehatan
kesehatan pada Puskesmas terkait dan wawancara
tidak
terstruktur
yang
dilakukan penelitian lakukan baik kepada masyarakat pengguna layanan Puskesmas maupun
kepada
Segedong Kabupaten
pegawai
Kecamatan Mempawah,
Puskesmas Segedong peneliti
menemukan beberapa masalah penting yang mendukung penelitian ini yaitu :
1999:3). Pusat
terjangkau
kesehatan bagi masyarakat, karena cukup
masih
dalam memberikan pelayanan.
dan
masyarakat.Pusat Kesehatan Masyarakat
masyarakat pengguna jasa dan aparat birokrasi mengenai kualitas pelayanan
diterima
Kesehatan
Masyarakat
(Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
1
Kurangnya jumlah tenaga kesahatan yang berada di Puskesmas Segedong Kecamatan
Segedong,
berdasarkan
hasil wawancara kepada Wakil Kepala 3 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Puskesmas
Segedong
bahwa
pelayanan menurut Zeithhaml-Parasurman-
Puskesmas
Segedong
sangat
Berry
terkendala dengan kurangnya petugas
yaitu
tangibles,
reliability,
Responsive, Assurance, dan emphaty.
kesehatan, menurut Wakil Kepala Puskesmas
Segedong
petugas
kesehatan yang dibutuhkan antara lain
TINJAUAN LITERATUR
Dokter Gigi, dan Farmasi. 2
3
Kurangnya
kualitas
sumber
daya
Pengertian Kualitas
manusia yang di tunjukan dari tingkat
Kualitas pada dasarnya merupakan
pendidikan pegawai yang di dominasi
kata yang menyandang arti relatif karena
oleh akademi dan diploma sedangkan
bersifat abstrak, kualitas dapat digunakan
untuk lulusan SI hanya ada 1 orang
untuk menilai atau menentukan tingkat
dokter umum.
penyesuaian suatu hal terhadap persyaratan
Masalah yang ditemukan di lapangan
atau spesifikasinya.Bila persyaratan atau
yaitu terkait dengan aspek sarana dan
spesifikasi itu terpenuhi berarti kualitas
prasarana penunjang lainnya untuk
sesuatu
kelancaran pelayanan.
sebaliknya
Berdasarkan
latar
belakang
dan
hal
dapat
jika
dikatakan
baik,
persyaratan itu tidak
terpenuhi maka dapat dikatakan tidak
identifikasi permasalah yang telah di
baik.Dalam
paparkan di atas, maka fokus penelitian ini
Indonesia
hanya kepada hal-hal yang berhubungan
sebagai tingkah baik buruknya sesuatu
dengan kualitas pelayanan kesehatan di
(1989: 467). Maka untuk mengetahui
Puskesmas
sesuatu
Segedong
Kecamatan
Kamus definisi
setiap
Besar kualitas
orang
Bahasa dimaknai
akan
berbeda
Segedong Kabupaten Mempawah dengan
pandangan
rumusan
adalah
mengartikannya. Kualitas mempunyai arti
Bagaimana Kualitas Pelayanan Kesehatan
yang berbeda tergantung dari orang yang
di
menggunakannya dan dimana istilah itu
permasalahannya
Puskesmas
Segedong
Kecamatan
Segedong Kabupaten Mempawah.
dan
berbeda
pula
dalam
dipakai.
Adapun maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui
kesehatan
di
kualitas
pelayanan
Puskesmas
Segedong
Kecamatan
Segedong
Mempawah
berdasarkan
Kabupaten kualitas
Pengertian Pelayanan Pelayanan
pada
dasarnya
dapat
didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok
dan/atau
organisasi
baik 4
NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
langsung maupun tidak langsung untuk
didahulukan
memenuhi kebutuhan. Menurut Monir
kinerja pelayanan yang berkualitas.
(Harbani
Pasolong,
mengatakan proses aktivitas
2010:
128),
pelayanan
adalah
memuat
kebutuhan
melalui
dijadikan
dasar
lain
secara
pelayanan
publik
bahwa
pemenuhan orang
langsung.Definisi kesehatanmenurut
apabila
pelayanan Depkes
RI
(2009)
ingin
mencapai
Kepmen PAN Nomor 58 Tahun 2002 tujuh
dimensi
yang
mengukur
dapat kinerja
pemerintah
serta
BUMN/BUMD, ketujuh dimensi tersebut adalah
adalah setiap upaya yang diselenggarakan
1. Kesederhanaan prosedur pelayanan,
sendiri atau secara bersama-sama dalam
yaitu mencakup prosedur tetap/Standar
suatu organisasi untuk memelihara dan
Operasional Pelayanan (SPO).
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit
serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok
dan
2. Keterbukaan mencakup
atupun
3. Kepastian
mengenai
pelaksanaan
pelayanan,
yaitu mencakup waktu pelaksanaan pelayanan
Mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh suatu organisasi penting karena dapat memberikan manfaat bagi organisasi yang bersangkutan. Kalau ini dilakukan paling tidak organisasi atau instansi yang bersangkutan maka kepuasan yang
dilayani
terpenuhi.Menurut
Lukman
akan (dalam
Harbani Pasolong 2010:134), salah satu ukuran keberhasilan menyajikan pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada kepuasan
dilayani.Pendapat
dan
biaya
mengenai
pelayanan.
Kualitas Pelayanan
tingkat
informasi
yaitu
prosedur pelayanan.
masyarakat.
pelanggan
pelayanan,
pelanggan tersebut
pelayanan
eksternal,
pelanggan,
lebih
dari
utama
yang menuju
perspektif atau
lebih
4. Mutu
produk
pelayanan,
yaitu
mencakup cara kerja pelayanan. 5. Tingkat professional petugas, yaitu mencakup kemampuan keterampilan kerja petugas mengenai sikap, perilaku dan kedisiplinan dalam memberikan pelayanan. 6. Tertib pengelolaan administrasi dan manajemen,
yaitu
mencakup
pencatatan administrasi pelayanan dan pengelolaan berkas. 7. Sarana dan prasarana pelayanan, yaitu mencakup sarana dan prasarana dalam menunjang
kelancaran
proses
pelayanan.
5 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terletak
Kepuasan Layanan Pengertian secara umum mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen merupakan hasil dari adanya perbedaan – perbedaan dengan
antara
kinerja
harapan yang
konsumen
dirasakan
oleh
pada
lima
dimensi
kualitas
pelayanan yaitu: a. Tangibles / Bukti langsung Tangibles
merupakan
bukti
nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa
konsumen tersebut. Kepuasan masyarakat
kepada
konsumen.
terhadap organisasi publik sangat penting
dimensi
tangibles
karena
kepercayaan
menumbuhkan image penyedia jasa
masyarkat. Semakin baik kepentingan
terutama bagi konsumen baru dalam
pemerintahan dan kualitas pelayanan yang
mengevaluasi kualitas jasa. Secara
diberikan
rinci tangibles meliputi fasilitas fisik,
adanya
tinggi
hubugan
tingkat
kepercayaan
masyarakat.
jumlah
Menurut
kotler
pegawai,
Pentingnya ini
akan
penampilan
(2006:177),
pegawai, alat atau perlengkapan yang
Kepuasan adalah perasaan senang atau
digunakan untuk menyelenggarakan
kecewa seseorang yang muncul setelah
pelayanan.
membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk
b. Reliability / Kandalan Reliability
atau
keandalan
dan harapan-harapannya. Jadi, kepuasan
merupakan
merupakan fungsi dari persepsi atau kesan
instansi/lembaga
atas kinerja dan harapan. Jika kinerja
melaksanakan jasa sesuai dengan apa
berada dibawah harapan maka pelanggan
yang telah dijanjikan secara tepat
tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan
waktu. Pentingnya dimensi ini adalah
maka pelanggan akan puas. Jika kinerja
kepuasan konsumen akan menurun
melebihi harapan maka pelanggan akan
bila jasa yang diberikan tidak sesuai
amat puas atau senang. Kunci untuk
dengan yang dijanjikan. Secara rinci
menghasikan kesetian pelanggan adalah
meliputi
memberikan nilai pelanggan yang tinggi.
penyimpanan catatan secara benar,
Lebih
lanjut
Parasurman-Berry
lagi (dalam
ZeithhamlHarbani
Pasolong 2010:135) menyatakan untuk mengetahui
kualitas
pelayanan
kemampuan untuk
ketepatan
tagihan,
ketepatan jadual. c. Responsiveness / Ketanggapan Responsiveness
atau
daya
yang
tanggap
merupakan
kemampuan
dirasakan secara nyata oleh konsumen, ada
instansi
yang
indikator ukuran kepuasan konsumen yang
langsung pegawai untuk memberikan
dilakukan
oleh
6 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pelayanan
dengan
tanggap.Daya
cepat
dan
tanggap
dapat
menangani
konsumen.Jadi
komponen dari dimensi ini terdiri
menumbuhkan persepsi yang positif
dari
terhadap
meliputi keterampilan, pengetahuan
kualitas
jasa
yang
kompetensi
yang
diberikan.Termasuk didalamnya jika
yang
terjadi kegagalan atau keterlambatan
melakukan
dalam
pihak
kredibilitas instansi yang meliputi
penyedia jasa berusaha memperbaiki
hal-hal yang berhubungan dengan
atau
kepercayaan
penyampaian
jasa,
meminimalkan
kerugian
dimiliki
pegawai
pegawai
untuk
pelayanan
dan
konsumen
kepada
konsumen dengan segera.Dimensi ini
instansi seperti, reputasi instansi,
menekankan pada perhatian dan
prestasi dan lain-lain.
kecepatan pegawai yang terlibat untuk
menanggapi
pertanyaan,
e. Emphaty / Empati
permintaan,
dan
keluhan
Emphaty
merupakan
kemampuan instansi yang dilakukan
konsumen.Jadi komponen atau unsur
langsung
dari dimensi ini terdiri dari kesigapan
memberikan
pegawai dalam melayani pelanggan,
konsumen secara individu, termasuk
kecepatan pegawai dalam melayani
juga
pelanggan, dan penanganan keluhan
konsumen.
pelanggan.
dimensi ini merupakan gabungan
d. Assurance / Jaminan (keyakinan) Assurance
atau
jaminan
oleh
pegawai perhatian
kepekaan
akan
Jadi
untuk kepada
kebutuhan
komponen
dari
dari akses (access) yaitu kemudahan untuk
memanfaatkan
jasa
yang
merupakan pengetahuan dan perilaku
ditawarkan oleh instansi, komunikasi
untuk membangun kepercayaan dan
merupakan kemampuan melakukan
keyakinan pada diri konsumen dalam
untuk
mengkonsumsi
kepada konsumen atau memperoleh
jasa
ditawarkan.Dimensi
ini
yang sangat
menyampaikan
masukan
dari
informasi
konsumen
dan
penting karena melibatkan persepsi
pemahaman merupakan usaha untuk
konsumen
mengetahui
terhadap
resiko
dan
memahami
ketidakpastian yang tinggi terhadap
kebutuhan dan keinginan konsumen.
kemampauan penyedia jasa.Sebuah
Pada dasarnya teori ini berasal dari
instansi
membangun
kepercayaan
dunia bisnis tetapi dapat dipakai untuk
dan kesetiaan konsumen melalui
mengukur kinerja pelayanan publik yang
pegawai
diberikan oleh instansi pemerintah.
yang
terlibat
langsung
7 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sistematis.Dengan kata lain penelitian ini
Kerangka Pikir Penelitian
hanya
Kualitas Pelayanan Puskesmas Segedong
menggambarkan
fenomena
penelitian apa adanya dari sumber data berupa tulisan, perilaku atau lisan tanpa
Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
adanya suatu uji hubungan antara variabel. Penelitian
ini
bermaksud
menganalisa
data
tentang
untuk
bagaimana
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
Identifikasi Permasalahan (INPUT) 1. Kurangnya Tenaga Kesehatan 2. Kurangnya Kualitas Tenaga Kesehatan 3. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan
Segedong
Kecamatan
Segedong
Kabupaten Mempawah. Subjek adalahKepala
dalam
penelitian
Puskesmas
ini
Segedong,
Petugas Kesehatan Puskesmas Segedong yang berjumlah 3 orang, dan Pasien Puskesmas Segedong yang berjumlah 4
Kualitas Pelayanan Menurut Zeithhaml-Parasurman-Berry Tangibles, Reliabilty, Responsiveness, Assurance dan Emphaty
orang. Berdasar pada metode pengumpulan data yang telah dikemukakan, diperlukan cara teknis dan operasional di lapangan
(OUTPUT) Kepuasan Pasien Puskesmas Segedong
untuk melaksanakan metode studi kasus dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang digunakan
adalah
melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan
METODE PENELITIAN
dalam Penelitian ini menggunakan metode
penelitian
ini
adalah
model
interaktif dari Miles dan Huberman (dalam
penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode
H.B
penelitian
komponen yaitu reduksi data, sajian data
keadaan
yang obyek,
berusaha suatu
melukiskan
kondisi
atau
dan
Sutopo
2002:96)
penarikan
dengan
tiga
kesimpulan.Ketiga
untuk
komponen diatas akan berinterkasidengan
dan
proses pengumpulan data sebagai proses
menganalisis secara umum permasalahan
siklus. Dalam penelitian ini, penulis tetap
serta
berada dalam lingkungan interakasitersebut
lingkungan menggambarkan,
fenomena
tertentu melukiskan
yang
terjadi
secara
sampai pengumpulan data bergerak ke 8 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
reduksi
data,
penyajian
data
dan
2. Dimensi Reliability
pengambilan kesimpulan.
Reliability
atau
kehandalan
merupakan kemampuan instansi/lembaga untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat
HASIL DAN PEMBAHASAN
waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila
1. Dimensi Tangibles Dalam
pelaksanaan
kesehatan
yang
Segedong
fasilitas
fisik,
puskesmas
dan
pegawai
dilakukan
pelayanan
jasa yang diberikan tidak sesuai dengan
Puskesmas
yang
penampilan
observasi dan wawancara yang dilakukan
sarana
dan
dijanjikan.
Berdasarkan
hasil
oleh peneliti terkait dimensi kehandalan
prasarana kesehatan merupakan salah satu
(reliability)
sudah
terlaksana
faktor penting dalam menunjang proses
baik.Hal itu dapat dilihat dari ketepatan
pelayanan kesehatan terhadap pasien.
waktu
puskesmas
dalam
dengan
memberi
Berdasarkan hasil wawancara dan
pelayanan sudah sesuai dengan waktu yang
observasi yang dilakikan peneliti mengenai
telah ditetapkan.Pegawai puskesmas juga
dimensi bukti fisik (tangibles) dalam
selalu
memberikan pelayanan kepada
waktu.Kehadiran
pasien
berusaha
untuk
hadir
pegawai
puskesmas
sejauh ini masih kurang.Fasilitas fisik /
menjadi
bangunan Puskesmas Segedong masih
merupakan salah satu unsur dalam sebuah
perlu diperbaiki demi keamanan dan
pelayanan.
kenyamanan pasien dan tenaga kesehatan
puskesmas juga dapat dibuktikan dengan
atau pegawai Puskesmas Segedong.Jumlah
usaha
pegawai pada Puskesmas Segedong juga
memberi informasi mengenai prosedur
masih kurang.Selain itu, Pasien ingin
pelayanan dengan cara membuat papan
fasilitas yang ada di Puskesmas Segedong
informasi yang mudah dipahami oleh
dimanfaatkan
pengguna jasa puskesmas yaitu pasien.
dan
pasien
mempunyai
penting
tepat
pihak
Selain
karena
itu
puskesmas
dimensi
pegawai
kehandalan
yang
ingin
harapan mengenai fasilitas Puskesmas
Tercapainya
kehandalan
Segedong agar ditingkatkan lagi untuk
(reliability) dengan baik disebabkan oleh
kepuasan pasien dan kualitas pelayanan
visi dan misi yang dikeluarkan oleh
Puskesmas Segedong yang lebih baik.
puskesmas itu sendiri dengan harapan bahwa pelayanan yang diberikan akan semakin baik.
9 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
langsung ditanyakan dengan sopan dan
3. Dimensi Responsiveness Unsur dari dimensi ini terdiri dari kesigapan
pegawai
pelanggan,
kecepatan
melayani
dalam
melayani
pegawai
pelanggan,
dan
dalam
penanganan
santun keperluannya di loket pendaftaran dan petugas puskesmas lainnya.dimensi jaminan
yang
menunjukan
dimensi
ketanggapan
dimensi
pegawai
Puskesmas
terdapat
Segedong
kekurangan
pelayanannya.Hal
tersebut
dibuktikan
masih
dengan
Puskesmas
Segedong dalam pelayanan kepada pasien
keluhan pelanggan.Dari analisis mengenai (responsiveness)
diberikan
bahwa
jaminan
indikator
untuk
(assurance)
sudah
masih
berjalan dengan baik. Hal itu terbukti
dalam
dengan kesopanan dan keramahan pegawai
dapat
puskesmas
pasien,
pegawai
rasa
puskesmas memberikan informasi tidak
kecepatan
dengan marah-marah ataupun hal-hal lain
pelayanan yang diberikan.Pasien masih
yang menimbulkan ketidak nyamanan
harus menunggu pegawai puskesmas untuk
pasien.Tercapai dengan baiknya dimensi
berobat.Hal ini tersebut dapat terjadi dapat
jaminan (assurance) ini disebabkan oleh
disebabkan oleh sumber daya manusia
usaha atau upaya yang dilakukan oleh
yang
agenda
Puskesmas Segedong secara terus menerus
kegiatan pihak puskesmas yang dilakukan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan
diluar
tersebut
dan kesadaran pegawai puskesmas dengan
kesehatan
tugas yang diberikan sesuai dengan visi,
kepada pasien menjadi terhambat.Namun
misi dan motto pelayanan yang telah
demikian masyarakat tidak terlalu kecewa
ditetapkan.
ketidakpuasan
masih
ada
dengan
mengenai
kurang,
adanya
puskesmas.Hal
mengakibatkan
pelayanan
dengan pelayanan yang diberikan karena kondisi
ini
sudah
lebih
baik
dari
sebelumnya.
5. Dimensi Emphaty Dimensi ini menjelaskan tentang bagaimana pegawai/Puskesmas Segedong memberikan pendekatan kepada pasien.
4. Dimensi Assurance Dimensi ini sangat penting karena
Dengan
pendekatan
yang
baik
akan
melibatkan persepsi pasien terhadap resiko
memberikan kenyamanan pasien dalam
ketidakpastian
berobat
yang
tinggi
terhadap
di
puskesmas
ini.Dari
hasil
kemampauan penyedia jasa.Berdasarkan
wawancara dan observasi peneliti dapat
pengamatan peniliti, masyarakat mendapat
disimpulkan bahwa para pegawai atau
perlakuan
pegawai
petugas kesehatan memilik kemauan untuk
puskesmas.Apabila ada pasien yang datang
mengetahui dan memahami kebutuhan,
yang
ramah
dari
10 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
memberikan
perhatian
serta
menjalin
komunikasi dan hubungan yang baik kepada
pasien.Kemudian
masyarakat
dalam
hal
dari
pihak
ini
pasien
dan prasaran puskesmas dan perbaikan kondisi gedung puskesmas. 2. Peningkatan SDM puskesmas dan kedisiplinan
dalam
memberikan penilaian yang baik pula
kesadaran
terhadap pelayanan yang diberikan oleh
pelayanannya
pegawai Puskesmas Segedong.Oleh karena
pencitraan
itu, indikator empati atau emphaty pada
masyarakat dan kepuasan pasien bisa
kualitas pelayanan di Puskesmas Segedong
terpenuhi.
sudah terpenuhi dan terselenggara dengan baik.
tenaga
bertugasserta
kesehatan
agar yang
3. Mempertahankan meningkatkan
akan
terciptanya baik
serta pelayanan
dimata
terus yang
berkualitas.
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan mengenai kualitas pelayanan kesehatan
di
Kecamatan
Puskesmas Segedong
Segedong Kabupaten
Mempawah yang dilihat dari dimensi bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability),
ketanggapan
(responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty) mengenai pelayanan yang diberikan belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari dimensi tangibles dan dimensi
responsiveness
masih
belum
terlaksana dengan baik dan terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. B. Saran 1. Perlunya
dilakukan
upaya
penanggulangan kelengkapan sarana
Buku : Achmadi, Abu dan Cholid Narbuka. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara
H.B. Soetopo, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta : UNS Press Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane, (2006).Manajemen Pemasaran Jilid I. Terjemahan oleh Benyamin Mohan, 2009. Tanpa Kota: PT Indeks Moleong, Lexy. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung Pasolong, Harbani. (2010). Teori Administrasi Publik.Bandung:Cv. Alfabeta Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi Cetakan Kedelapan. Jakarta. CV. Haji Masagung Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan 11
NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pontianak. Tanjungpura.
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta. -----------, 2011.Metode Kombinasi (Mixed Bandung: Alfabeta
Penelitian Method).
-----------, 2013.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Tjiptono,Fandy dan Anastasia Diana, 1996, Total Quality Management, Yogyakarta : Andi Ofsse Tjiptono, Fandy, dan Gregorius Chandra. 2004. Service, Quality, & Satisfaction.PT. Andi. Yogyakarta Usman, Husaini. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta : Rajawali Pers
Uray
Universitas
Yupa Rahmawati Alda. 2014. Kualitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada Dinas Tata Kota, Pertanahan dan Cipta Karya Kota Singkawang. Universitas Tanjungpura.
Sumber Lainnya: Profil Puskesmas Segedong Tahun 2014 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mempawah 2014
Bahan Ajar: Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif oleh Ahmad Tohardi, 2012. Peraturan Pemerintah : Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Peraturan Menteri dan Kesehatan RI.No. 75 Tahun 2014. Tentang Puskesmas. Depkes RI. 2002. Puskesmas
Pedoman
Kerja
Depkes RI. 2003. Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; Depkes RI. 2009. Nasional
Sistem
Kesehatan
Sumber Akademis : Harry
Rahmatulhadi. 2014. Kualitas Pelayanan Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kota
12 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
13 NURUL FAZRIN, NIM. E21110060 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN