PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PELAYANAN KESEHATAN PENANGANAN PASIEN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS TAKONG KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH Oleh: OKTAVIANUS DARWIN NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Tahun 2016 Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis pelayanan kesehatan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Takong. Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini dilihat dari dimensi bukti fisik (tangibles) yaitu Kondisi gedung puskesmas yang kurang layak, tidak ada ruangan khusus untuk persalinan, tidak adanya mobil ambulance, terkendalanya penyuluhan dan sosialisasi kartu kontrol ibu hamil di Dusun Bobor yang dikarenakan akses jalan yang rusak. Selanjutnya yaitu Daya Tanggap (responsivenees) pelayanan kesehatan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Takong dari dimensi daya tanggap pada penerapannya masih kurang memuaskan, petugas kesehatan Puskesmas Takong masih kurang cepat dalam merespon keluhan pasien ibu hamil resiko tinggi, masih dibiarkan menunggu terlalu lama. Masih adanya petugas kesehatan yang datang terlambat tidak tepat waktu. Dimensi Jaminan (assurance) masih terdapat kekurangan sumber tenaga yang professional dan kompeten, terutama dengan tidak adanya tenaga ahli dalam bidang bidang tertentu. Teori pada penelitian ini menggunakan teori Kualitas Pelayanan Menurut Zeithaml-Parasurman-Berry (Pasolong 2010:135) yaitu dimensi bukti fisik (tangibles), Daya Tanggap (responsivenees), dan Dimensi Jaminan (assurance). Hasil penelitian ini menunjukan masih kurang maksimalnya pelayanan kesehatan pasien ibu hamil resiko tinggi, dilihat dari Bukti Fisik atau sarana prasarana kesehatannya, Daya Tangap petugas kesehatannya terhadap Pasien Ibu Hamil Resiko Tinggi, dan proses Jaminan kesehatan, petugas kesehatan Puskesmas Takong terhadap Pasien Ibu Hamil Resiko Tinggi. Kata-kata Kunci : Pelayanan Kesehatan, Ibu Hamil Resiko Tinggi, Kualitas Pelayanan.
Abstract This research aims to describe and analyze the service health care of pregnant women at high risk in Puskesmas Takong. The problem that available at this research of Tangibles dimention (bukti fisik) that is the building of puskesmas that’s good less, no Rooms specifically for labor, misaviallable of ambulance, constrained education and socialization control card pregnant women in Hamlet Bobor that because access roads are damaged. Then, namely Responsivenees (daya tanggap) of maternal health services in Puskesmas Takong high risk of dimensions of responsiveness on the application is still unsatisfactory, Takong Puskesmas health worker was not fast enough in responding to client complaints of pregnant women at high risk, are still left waiting for too long. Still the health workers who arrive late are not timely. Dimentions Assurance (jaminan) there is still a shortage of power source that is professional and competent, especially in the absence of experts in a particular field. At this research theory used the servicer of quality theory Zeihaml-Parasurman-Berry (Pasolong 2010;135) source net is Tangibles dimention (bukti fisik), Responsiveness (daya tanggap), and Assurance dimention (jaminan). This result showed till it less maximum of the healthy worker to client of pregnant woman high riks, can you see from the Tangibles or tools of them, Responsivenees of the health worker to pregnant woman client high riks, and process of health Assurance the healthy worker of takong puskesmas to pregnant women client high riks. Keywords: Services of Health, Pregnant Woman Client Hingh Riks, Quality of Services
1 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
A. PENDAHULUAN efektif membantu masyarakat dalam Perlunya telah
pelayanan
dicantumkan
kesehatan
dalam
Undang-
memberikan
bahwa
Kesehatan
Puskesmas
yang
asasi
berpartisipasi
yaitu
sebagaimana
takong
merupakan
salah satu dari sekian banyak puskesmas
merupakan salah satu aspek dari hak manusia,
pertama
dengan standar pelayanan kesehatan.
Undang Dasar Republik Indonesia yang diamanatkan
pertolongan
dalam
pelaksanaannya dalam
ikut
pelaksanaan
tercantum dalam pasal 28 H ayat 1
pelayanan kepada masyarakat khususnya
Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 28 H
pelayanan kesehatan rawat jalan. Dalam
menetapkan bahwa setiap orang berhak
pelaksanaannya memberikan pelayanan
hidup
batin,
kesehatan puskesmas takong mempunyai
mendapat
visi dan misi dalam pelayanan yaitu
sejahtera
bertempat
lahir
tinggal
dan
dan
lingkungan hidup yang baik dan sehat,
“masyarakat
diwilayah
binaan
serta berhak memperoleh pelayanan
puskesmas rawat jalan takong yang
kesehatan. Oleh karena itu kesehatan dan
mandiri untuk hidup sehat”. Dan misi
perlindungan kesehatan merupakan hak
puskesmas takong adalah
dasar setiap individu. keluarga dan
1. Menggerakkan
mendorong
masyarakat yang berhak dimiliki dan
masyarakat untuk perilaku hidup
Negara bertanggung jawab mengatur
sehat.
agar terpenuhi hak hidup sehat bagi
2. Memelihara
setiap penduduknya. Pusat
fungsional
masyarakat
adalah
organisasi
upaya
menyelenggarakan
kesehatan
menyeluruh, diterima
yang
yang
terpadu, dan
meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu
kesehatan
(puskesmas)
dan
merata,
terjangkau
merata dan terjangkau. Tingginya resiko kehamilan pada ibu
dapat
mengancam
keselamatan
bersifat
bahkan dapat terjadihal yang paling
dapat
buruk yaitu kematian ibu dan bayi, maka
oleh
perlu
dilakukan
upaya atau
optimal
masyarakat.Pusat kesehatan masyarakat
gunamencegah
merupakan ujung tombak pelayanan
frekuensi ibu hamil yang beresiko tinggi
kesehatan bagi masyarakat, karena cukup
serta
penanganannya
menurunkan
perlusegera 2
OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dilakukan untuk menurunkan angka
pedalaman, yang dimana pada saat
kematian
terdapat ibu hamil yang akan segera
ibu
dan
anak.
Dengan
demikian pemeriksaan antenatal yang
melahirkan,
teratur dan secara rutin untuk mendeteksi
bermasalah dengan kandungan yang
adanya tanda-tanda resiko tinggi menjadi
sangat membutuhkan penanganan cepat.
sangat penting dalam usaha mewujudkan
atau
Kedua
ibu
hamil
tentang
yang
kurangnya
kehamilan dengan ibu dan bayi yang
sosialisasi pentingnya kartu kontrol ibu
sehat. Berdasarkan karakteristik ibu
hamil di Dusun bobor, kartu kontrol ibu
hamil diketahui bahwa faktor penting
hamil sangat membantu para ibu hamil
penyebab resiko tinggi pada kehamilan
untuk mengetahui layanan kesehatan apa
terjadi pada kelompok usia <20 tahun
saja yang perlu dilakukan ibu hamil,
dan
mengetahui
usia
>35
UNFPA,1998).
tahun
(PPIBI-
Berdasarkan
hasil
tanda informasi
tentang
tanda bahaya ibu hamil, cara kerja
penelitian di lapangan pada Puskesmas
menyusui,
Takong Kecamatan Toho, Kabupaten
mengelola air susu ibu serta pemeriksaan
Mempawah
kandungan
dalam
memberikan
atau
bagaimana
secara
berkala.
cara
Namun
pelayanan kesehatan penanganan pasien
kurangnya minat para ibu hamil yang
ibu hamil resiko tinggi masih belum
berasal dari kampung bobor untuk
mencapai tujuan yang sesuai dengan visi,
memeriksakan kandungan secara berkala
misi serta harapan puskesmas takong
ke
dalam menurunkan kematian ibu dan
masalah dalam pengisian kartu kontrol
bayi, secara umum masih terdapat
tersebut, itu disebabkan karena jarak
kelemahan, yaitu:
yang ditempuh lumayan jauh, akses jalan
Pertama tidak tersedianya mobil ambulance Puskesmas
di
Puskesmas Takong
Takong.
puskesmas
juga
menjadi
suatu
yang rusak dan kekurangan petugas kesehatan
yang
bertugas
di
Desa
merupakan
Benuang serta juga disebabkan masih
puskesmas utama yang digunakan oleh
terdapatnya para ibu hamil yang lebih
empat desa yaitu, desa sepang, desa pak
memilih
utan, desa binuang dan desa sambora.
dan melakukan persalinan pada bidan
Pada keempat desa tersebut masih
kampung, bukan dengan peralatan medis
banyak
khusus untuk persalinan.
terdapat
kampung-kampung
memeriksakan
kandungnnya
3 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Ketiga terhambatnya mobilitas
dapat diandalkan.
kesehatan, karena akses jalan menuju
2. Reliability/ keandalan; kemampuan
dusun bobor kondisi jalan tanah yang
dan keandalan untuk menyediakan
rusak dan berbuki-bukit sehingga sangat
pelayanan
tidak memungkinkan kendaraan roda 4
akurat. Kinerja harus sesuai dengan
masuk kesana, kecuali hanya kendaraan
harapan
roda dua yang mudah menempuh akses
kesalahan.
jalan didusun tersebut.
yang
terpercaya
pelanggan
3. Responsiveness/
Keempat bangunan puskesmas
dan
dan
tanpa
ketanggapan;
kesanggupan untuk membantu dan
takong yang tidak layak, sementara
menyediakan
masih menenpati bangunan desa dimana
cepat dan tepat, serta tanggap
kurang representatif tempatnya, karena
terhadap keinginan konsumen.
masih menempati bangunan desa ini bangunan
khusus
untuk
puskesmas
4. Assurance
jaminan
secara
(keyakinan);
kamampuan dan keramahan, serta sopan
sedang dalam pembangunan.
pelayanan
santun
pegawai
meyakinkan
dalam
kepercayaan
konsumen. 5. Empathy/ empati; sikap tegas tetapi
B. TINJAUAN PUSTAKA
penuh
Berry
(dalam
Zeithaml-ParasuramanPasolong
dari
pegawai
terhadap konsumen guna memahami
Ukuran Kualitas Pelayanan Menurut
perhatian
2010:135)
keinginan konsumen. Bagi
konsumen,
kelima
memberikan indikator ukuran kepuasan
dimensi di atas ibaratnya skala pengukur
konsumen yang terletak pada lima
yang digunakan mereka untuk menilai
dimensi kualitas pelayanan menurut
kualitas pelayanan yang di sajikan oleh
yang dikatakan konsumen, yaitu:
petugas yang memberikan pelayanan.
1. Tangibles/ bukti langsung; kualitas
Formulasinya berupa perbedaan antara
pelayanan yang berupa sarana fisik
ekspektasi konsumen dan pelayanan
perkantoran,
komputerisasi
yang benar-benar diterima konsumen.
administrasi, ruang tunggu, tempat
Nilai yang juga disebut servis gap ini
informasi, dan sebagainya
pada akhirnya memberikan kesimpulan,
harus
4 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
seberapa tinggikah tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen, baik yang bersifat negatif maupun positif. Kerangka Pikir Penelitian Judul Penelitian Pelayanan Kesehatan Penanganan Pasien Ibu Hamil Resiko Tinggi di Puskesmas Takong Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah Dasar Hukum Pasal 28 H ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 Identifikasi Permasalahan (INPUT) 1. Tidak tersedianya mobil ambulance di puskesmas takong untuk menjemput ibu hamil resiko tinggi. 2. Kurangnya sosialisasi kartu control ibu hamil dalam pencegahan ibu hamil resiko tinggi di Dusun Bobor 3. Terhambatnya mobilitas kesehatan di Dusun Bobor, karena akses jalan tanah yang rusak dan berbukit-bukit 4. Bangunan Puskesmas Takong yang tidak layak, sementara masih menempati bangunan desa dimana kurang representatif tempatnya.
Kualitas Pelayanan Menurut Zeithaml-Parasurman-Berry (Pasolong 2010:135) 1. 2. 3. 4. 5.
Tangibles Reliabilty Responsive Assurance Emphaty
(OUTPUT) 1. Tercapainya kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu hamil resiko tinggi 2. Mengurangi frekuensi kematian ibu dan bayi 5 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
informan yang dimaksud untuk dimintai
C. METODE PENELITIAN
keterangan dalam penelitian ini adalah: Jenis
penelitian
ini
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian
deskriftif
kualitatif.
Deskriftif kualitatif yaitu menguraikan dengan
kata-kata
menurut
pendapat
1. Kepala Puskesmas Takong 2. Tiga
Orang
Petugas
Kesehatan
Puskesmas Takong 3. Tiga
Orang
Pasien
Ibu
Hamil
Puskesmas Takong
responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan
penelitian,
dengan
kata-kata
melatarbelakangi
apa
yang
responden
berlaku
pengumpulan
Dengan kata lain penelitian ini menggambarkan
data
yang
dilakukan
peneliti menurut (sugiyono 2013:222) sebagai
(Usman, 2009:130).
hanya
Dalam penelitian ini, teknik
menganalisis
berikut:
1).
Observasi,
2).
Wawancara, 3). Dokumentasi.
fenomena
Teknik analisis data yang
penelitian apa adanya dari sumber data
digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa tulisan, perilaku atau lisan tanpa
model
adanya
Huberman (dalam H.B Sutopo 2002:96 )
suatu
uji
hubungan
antara
interaktif
dari
Miles
variable. Penelitian ini bermaksud untuk
dengan tiga komponen yaitu:
menganalisa data tentang bagaimana
a.Reduksi data
kulitas
b. Sajian data
pelayanan
kesehatan
dalam
penanganan pasien ibu hamil resiko
dan
c. Penarik kesimpulan
tinggi pada desa Puskesmas Takong Kecamatan
Toho
Kabupaten
Mempawah.
D. HASIL PENELITIAN
Lokasi penelitian ini berada di Puskesmas Takong yang berlokasi di Desa
Sepang
Kabupaten
Kecamatan
Mempawah,
dan
Pembahasan Dilihat dari ketiga dimensi
Toho, dalam
yaitu
tangibles
/
langsung,
penelitian ini penulis menggunakan cara
Responsiveness
purposive
Assurance / jaminan (keyakinan) masih
sampling
(
ditentukan
)
/
bukti
ketanggapan
dan
belum memuaskan, dan masih kurangan 6 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
maksimal dalam memberikan pelayanan
mengancam bagi kesehatan ibu dan bayi
terhadap pasien ibu hamil resiko tinggi.
dalam
Hal
dimensi
petugas kesehatan yang datang terlambat
“tangibles / bukti langsung”. Kondisi
tidak tepat waktu dengan jam masuk
gedung puskesmas yang kurang layak,
kerja
kekurangan kursi tunggu,kekurangangan
Takong.Oleh karena itu, petugas harus
banyak ruangan, tidak ada rungan khusus
bekerja sesuai standar waktu pelayanan
untuk persalinan dan tidak adanya mobil
yang
ambulance, kekurangan sumber daya
pelayanan yang diberikan menjadi lebih
petugas kesehatan seperti bidan di setiap
cepat. Dengan adanya standar waktu
poskesdes yang ada, serta terkendalanya
pelayanan
penyuluhan dan sosialisasi kartu kontrol
instansi sebagai penyelenggara layanan
ibu
harus
ini
ditunjukkan
hamil
di
pada
Dusun
Bobor
yang
kandungannya.Masih
yang
ada
di
ditetapkan
yang
adanya
Puskesmas
puskesmas
agar
ditetapkan,
menjadikan
standar
maka
tersebut
dikarenakan akses jalan yang rusak dan
sebagai landasan untuk mendisiplinkan
berbukit-bukit menuju ke dusun tersebut
para pegawai kesehatannya untuk lebih
menjadi
menghargai
waktu,
menekankan
pelayanan kesehatan bagi para ibu hamil,
pelayanan
yang
memberikan
menyebabkan di dusun tersebut masih
kenyamanan kepada pasien ibu hamil
banyak
yang
yang hadir dengan cara bersikap lebih
menggunakan jasa dukun beranak untuk
ramah, agar pasien ibu hamil yang
melakukan
persalinan.
Selanjutnya
sedang
ditunjukan
melalui
dimensi
kendala
para
untuk
ibu
mobilitas
hamil
menunggu
merasakan
kepuasan
tunggu
layanan
memuaskan,
kesehatan Puskesmas Takong masih
diperhatikan oleh petugas di Puskemas
kurang cepat dalam merespon keluhan
Takong. Dilihat dari dimensi “Jaminan
pasien ibu hamil, khususnya ibu hamil
(Assurance)” cukup membantu dengan
resiko tinggi, masih dibiarkan menunggu
baik tetapi masih terdapat kekurangan
terlalu lama seharusnya ibu hamil resiko
sumber tenaga yang professional dan
tinggi
kompeten artinya Puskesmas Takong
penanganan
yang
segera
diberikan
cepat.
Karena
kehamilan ibu hamil resiko tinggi sangat
belum
bisa
merasa
yang
”Responsiveness / ketanggapan” petugas
harus
dan
dikursi
memberikan
lebih
jaminan
maksimal kepada pelanggan. Namun 7
OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
petugas Kesehatan yang ada selalu
tahun 2015 untuk pembangunan gedung
berusaha memberikan pelayanan yang
puskesmas yang baru dan tanggal 28
terbaik
kepada
walaupun
pasien
terkadang
ibu
hamil
april 2016 ini sudah menempati gedung
mereka
tidak
puskesmas
yang
baru
dan
layak,
mampu memberikan pelayanan yang
penambahan fasilitas perlengkapan kerja
maksimal.
dapat
pegawai dan juga mendapatkan bantuan
pelayanan
mobil ambulance pada februari 2016,
terutama dengan tidak adanya tenaga ahli
tentunya hal ini belum bisa menjadi tolak
dalam bidang bidang tertentu, perlunya
ukur
penambahan petugas kesehatan yang
pengguna jasa di Puskesmas Takong
ditempatkan
dengan
karena fasilitas fisik tersebut masih baru,
pendidikannya, agar tidak ada lagi
namun sangat diharapkan dengan adanya
pekerjaan yang merangkap fungsi dalam
bantuan tersebut akan lebih membantu
pelaksanaan pelayanan kesehatan pasien
Puskesmas
ibu hamil resiko tinggi.
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Hal
mempengaruhi
tersebut jaminan
sesuai
Puskesmas
Takong
sendiri
penilaian
bagi
Takong
masyarakat
untuk
lebih
khususnya untuk pasien ibu hamil.
sadar akan kekurangan dari serana dan prasarana fisik, daya
tanggap para
petugas kesehatannya dan kemampuan
E. KESIMPULAN
Puskesmas Takong dalam memberikan jaminan bagi pasiennya. Untuk itu
Berdasarkan
hasil
penelitian
Puskesmas Takong terus berbenah dan
dalam pembahasan mengenai Pelayanan
mengupayakan
peningkatan pelayanan
Kesehatan Penanganan Pasien Ibu Hamil
kesehatan pada pelayanan kesehatan bagi
Resiko Tinggi di Puskesmas Takong
para ibu hamil, dengan cara meminta
Kecamtan Toho Kabupaten Mempawah
bantuan
yang dilihat dari dimensi bukti fisik
penambahan
sarana
dan
prasarana fisik penunjang pelayanan
(Tangibels),
daya
kesehatan melalui pengajuan proposal
(responsivenees),
kepada Dinas Kesehatan di kabupaten,
(assurance) mengenai pelayanan yang
dan seperti yang dapat dilihat hasilnya
diberikan belum maksimal. Hal tersebut
bantuan tersebuat baru didapatkan pada
dapat disimpulkan sebagai berikut:
dan
tanggap jaminan
8 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1. Dimensi
Bukti
Fisik
(tangibels)
hamil resiko tinggi, masih dibiarkan
berdasarkan hasil penelitian dapat
menunggu
diketahui bahwa dalam dimensi ini
adanya
terdapat kekurangan kursi tunggu,
datang terlambat tidak tepat waktu
kekurangangan
ruangan,
dengan jam masuk kerja yang ada di
tidak ada rungan khusus untuk
Puskesmas Takong, jam masuk kerja
persalinan dan tidak adanya mobil
jam 8 pagi,
ambulance, kekurangan sumber daya
yang datang jam 9 pagi, Sehingga
petugas kesehatan seperti bidan di
dengan kondisi ini pasien ibu hamil
setiap poskesdes yang ada, serta
resiko
terkendalanya
jaminan
banyak
penyuluhan
dan
sosialisasi kartu kontrol ibu hamil di Dusun Bobor yang dikarenakan akses
terlalu
petugas
lama.
Masih
kesehatan
yang
namun terkadang ada
tinggi
merasa
dari
ragu
pelayanan
atas yang
diberikan. 3. Jaminan
(assurance)
berdasarkan
jalan yang rusak dan berbukit-bukit
hasil penelitian bahwa Pelayanan
menuju ke dusun tersebut menjadi
Kesehatan Penanganan Pasien Ibu
kendala untuk mobilitas pelayanan
Hamil Resiko Tinggi dari dimensi
kesehatan bagi para ibu hamil,
jaminan
menyebabkan
tersebut
membantu dengan baik tetapi masih
masih banyak para ibu hamil yang
terdapat kekurangan sumber tenaga
menggunakan jasa dukun beranak
yang professional dan kompeten
untuk melakukan persalinan.
artinya Puskesmas Takong belum
2. Daya
di
Tanggap
dusun
(assurance)
cukup
(responsivenees)
bisa memberikan jaminan maksimal
berdasarkan hasil penelitian bahwa
kepada pelanggan. Namun petugas
pelayanan kesehatan ibu hamil resiko
Kesehatan yang ada selalu berusaha
tinggi di
Puskesmas Takong dari
memberikan pelayanan yang terbaik
dimensi
daya
kepada pasien ibu hamil walaupun
penerapannya memuaskan,
tanggap
pada
masih petugas
kurang kesehatan
terkadang
mereka
memberikan
mampu
pelayanan
yang
Puskesmas Takong masih kurang
maksimal.
cepat
keluhan
mempengaruhi jaminan pelayanan
pasien ibu hamil, khususnya ibu
terutama dengan tidak adanya tenaga
dalam
merespon
Hal
tidak
tersebut
dapat
9 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ahli dalam bidang bidang tertentu,
secara
perlunya
peningkatan
penambahan
petugas
maksimal,
perlu
adanya
sosialisasi
atau
kesehatan yang ditempatkan sesuai
penyuluhan ibu hamil di dusun bobor
dengan pendidikannya, agar tidak ada
dan perlunya perbaikan akses jalan
lagi
menuju dusun bobor oleh pemerintah
pekerjaan
yang
merangkap
fungsi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan pasien ibu hamil resiko tinggi.
daerah. 2. Pada
dimensi
daya
(responsivenees)
tanggap perlunya
peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama kesigapan petugas F. SARAN
kesehatan dalam melayani pasien ibu hamil
resiko
tinggi
dan
perlu
Berdasarkan hasil penelitian,
keisiplinan petugas kesehatan untuk
pembahasan dan hasil kesimpulan yang
datang tepat waktu sehingga saat
telah dijelaskan sebelumnya, peneliti
pasien ibu hamil resiko tinggi datang
akan memberikan beberapa saran untuk
dan dapat langsung ditangani.
Puskesmas Takong untuk memberikan
3. Pada jaminan (assurance) diharapkan
pelayanan yang baik kepada pasien ibu
agar perlu ada penambahan petugas
hamil resiko tinggi. Adapun saran yang
yang
ingin disampaikan peneliti berdasarkan
Puskesmas
dimensi adalah sebagai berikut:
menerus
1. Pada dimensi bukti fisik (tangibles)
kesehatan sehingga pasien ibu hamil
lebih
professional
Takong
secara
meningkatan
dan terus
layanan
yaitu dari segi sarana dan fasilitas
merasakan
fisik yang ada saat ini perlu adanya
pelayanan serta kesadaran pegawai
penambahan kursi
tunggu, perlu
kesehatan
adanya ruangan khusus persalinan,
diberikan
Kurangnya
pelayanan yang telah ditetapkan.
berpengaruh
karyawan dalam
sangat
adanya
dengan sesuai
kepastian
tugas visi
dan
yang misi
meningkatkan
layanan sehingga perlu penambahan petugas kesehatan terutama dibagian Bidan dapat memberikan pelayanan 10 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
G. REFERENSI
Tjiptono, Fandy, dan Anastasia Diana, 1996, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Ofsse
Buku: Achmadi, Abu dan Cholid Narbuka, 2008.Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara Anton, Adiwiyoto, (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Azwar, Asrul.1996. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan Fiegenbaum, A., V. 1996. Total Quality Control. New York: McGraw-Hill Book. H.B. Soetopo, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press Moleong, Lexy. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung Moenir, H.A.S. 2006. Manajemen pelayanan umum indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Pasolong, Harbani. (2010). Teori Administrasi Publik.Bandung : CV. Alfabeta Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi Cetakan Kedelapan. Jakarta. CV. Haji Masagung Sugiono, 2010.“Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta. ……., 2011.Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta
Tjiptono, Fandy, dan Gregorius Chandra. 2004. Service, Quality, & Statisfaction. PT. Andi. Yogyakarta Tjiptono Fandy, (2005) Pemasaran Jasa, Malang. Bayu Media Usman, Husaini. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta: Rajawali Pers Sumber Lain: Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif oleh Ahmad Tohardi, 2012. Depkes RI, 2004. Kebijakan Dasar Puskesmas Harry Rahmatulhadi. 2014. Kualitas Pelayanan Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kota Pontianak. Universitas Tanjungpura. Keputusan Menteri Kesehatan RI.No.951 Tahun 2000. Tentang Puskesmas Uang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H Uray Yupa Rahmawati Alda. 2014. Kualitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada Dinas Tata Kota, Pertahanan dan Cipta Karya Kota Singkawang. Universitas Tanjungpura. Profil Laporan KIA Puskesmas Takong Tahun 2014 Profil Laporan KIA Puskesmas Takong Tahun 2015 Profil Laporan Tahun 2015
Puskesmas
Takong
11 OKTAVIANUS DARWIN, NIM. E01112176 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fiisp UNTAN