PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS PARIT MAYOR KELURAHAN PARIT MAYOR KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Oleh: IHSANIYAH FEBRIANA BALMAN NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. 2015. Email:
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah penerapan standar pelayanan di Puskesmas Parit Mayor yang belum terselenggara secara baik dan maksimal. Seperti masih terdapat penyimpangan dalam alur antrian di loket yang tidak sesuai dengan prosedur, lamanya waktu penyelesaian pelayanan, sarana dan prasarana yang masih terbatas. Penulis menggunakan teori standar pelayanan minimal dari Surjadi (2009:69). Standar pelayanan disini merupakan tolak ukur dari unsur pelayanan dan menjadi pendorong bagi setiap unit penyelenggaraan pelayanan yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prosedur pelayanan di Puskesmas Parit Mayor dalam memberikan pelayanan kesehatan, untuk mengetahui waktu penyelesaian, untuk mengetahui biaya pelayanan, untuk mengetahui produk pelayanan, untuk mengetahui sarana dan prasarana. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian bahwa prosedur pelayanan sudah cukup jelas dan sudah terpampang di depan Puskesmas Parit Mayor, biaya pelayanan sudah diterapkan sesuai dengan peraturan Daerah serta tersedia dan terlaksananya produk serta program kesehatan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Namun masih terdapat penyimpangan dalam alur antrian di loket yang tidak sesuai dengan prosedur dan prosedur pelayanan pengaduan yang masih belum ditetapkan, seringkali waktu penyelesaian yang lama dikarenakan kurangnya jumlah tenaga pelaksana, sarana dan prasarana yang masih terbatas. Saran yang dapat penulis berikan adalah pihak Puskesmas Parit Mayor sebaiknya menerapkan dan memberikan informasi dengan jelas terkait dengan prosedur pelayanan pengaduan, menambah pegawai sehingga waktu penyelesaian pelayanan tidak ada lagi yang terhambat, Petugas diharapkan lebih tanggap dalam memberikan pelayanan kepada pasien, Kepala Puskesmas perlu merekomendasikan peralatan penunjang kesehatan yang belum dimiliki Puskesmas Parit Mayor. Kata-kata kunci: Penerapan Standar Pelayanan, Puskesmas dan Standar Pelayanan.
1 Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT The problem in this research is implementation of service standart in Parit Mayor Public Health Center that not managed well and maximal. There are still like deviation in queue plot in a locket that not suitable with the procedure, need a long time to finish the service, and the facility and infrastructure that limited. The writer using minimal service standart theory from Surjadi (2009:69). Service standart is measure way from the service unsure and be the stimulant for all service managing units that suitable with the rule that settled. The aim of this research are to know finishing time, to know service cost, to know the service product, to know the facility and infrastructure. Method that used is a kualitative research method. The result of this research showed that the service procedure had been clear dan spread out in font of the Parit Mayor Public Health Center, service cost had been managed properly with the district rule that settled also available and accomplished of product and healthy program that proper with the rule that settled. However, there are still deviation in queue plot in a locket that not suitable with the procedure and complaint service procedure that still not managed, frequently finishing time take a long time because of less of organizer, facility and infrastructure that limited. Suggestion that writer give are Parit Mayor Public Health Center should apply and give the information with clear about complaint service procedure, add some employee so that finishing time of the service not blocked anymore, hoped the officer more responsive in giving the service to the patient, Public Health Center Head need to recommended the healthy equipment that not owned by Parit Mayor Public Health Center. Keywords : Service Standart Managing, Service Standart, Public Health Center
2 Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terdapat banyak kelemahan serta kendala.
PENDAHULUAN Pusat
Kesehatan
(Puskesmas)
di
dikembangkan
Masyarakat
Indonesia
sejak
mulai
dicanangkannya
Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti menemukan beberapa masalah penting untuk mendukung
penelitian
ini.
Dalam
pembangunan jangka panjang (PJP) yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat,
pertama
Pemerintah
Puskesmas Parit Mayor masih terkendala
mengembangkan puskesmas dengan tujuan
dengan keterbatasan sarana dan prasarana
untuk mendekatkan pelayanan kesehatan
sebagai penunjang dari pelayanan kesehatan.
kepada masyarakat, yang dibangun untuk
Keterbatasan tersebut ditinjau dari sarana di
menyelenggarakan
ruang laboratorium yang mana peralatan
tahun
1971.
pelayanan
kesehatan
dasar. Sebagai pusat pelayanan kesehatan
medisnya masih terbatas
masyarakat,
tersebut membuat kerja petugas menjadi
puskesmas
dapat
menjadi
tempat rujukan pertama dengan pelayanan
terhambat
prima yang dapat menangani berbagai
pemeriksaannya.
masalah
ruangan pemeriksaan masih kurang dilihat
kesehatan
yang
terjadi
pada
dan
sehingga hal
lama
Selain
prasarana
dari
pelayanan kesehatan perseorangan tingkat
bergabung-gabung, sehingga terasa sempit
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
dan membuat pasien menjadi tidak nyaman.
promotif dan preventif, untuk mencapai
Adapun masalah lainnya yaitu seringkali
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
waktu penyelesaian pelayanan yang lama
tingginya mencapai bermutu
wilayah
pelayanan dan
diselenggarakan sesuai
dengan
terdapat
itu
proses
masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas
di
masih
menjadi
ruangan
yang
kerjanya.
Untuk
dikarenakan keterbatasan jumlah tenaga jasa
kesehatan
yang
pelaksana yang ada di Puskesmas Parit
perlu
Mayor,
pelayanan
yang
operasional pelayanan pengobatan yang
profesi
serta
menjadi
terjangkau, upaya standar
sehingga
terhambat.
berdampak
Kemudian,
pada
masih
pelayanan
yang memuaskan pelanggan.
terdapat masyarakat yang mengeluh akan
Namun,
pada
pelayanan
yang
kenyataannya
bahwa
alur antrian di loket yang tidak sesuai
berdasarkan
standar
dengan prosedur yang ditetapkan, serta tidak
pelayanan di Unit Pelayanan Kesehatan
ditetapkannya
(UPK) Puskesmas Parit Mayor Kecamatan
pengaduan
Pontianak
Timur
secara
umum
prosedur
sehingga
pelayanan
masyarakat
tidak
masih 3
Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mengetahui secara pasti prosedur untuk
pelayanan
di
Puskesmas
Parit
Mayor.
menyampaikan keluhannya.
Peneliti juga dapat menerapkan ilmu yang
Maka fokus penelitian ditekankan
telah di dapat di jurusan administrasi publik
penilaian
penerapan
khususnya mengenai manajemen sumber
standar pelayanan di Puskesmas Parit Mayor
daya manusia. Manfaat praktis berdasarkan
Kelurahan
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pada
keberhasilan
Parit
Mayor
Kecamatan
Pontianak Timur, yang dalam hal ini ada 5
manfaat
poin dalam penilaian keberhasilan yaitu
pelayanan khususnya di Puskesmas Parit
sebagai berikut: aspek prosedur pelayanan,
Mayor, serta untuk meningkatkan standar
waktu
pelayanan bagi petugas dalam memberikan
penyelesaian,
biaya
pelayanan,
produk pelayanan, sarana dan prasarana.
untuk
menerapkan
standar
pelayanan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
lebih
jelas
keberhasilan penerapan standar pelayanan di
TINJAUAN PUSTAKA
Puskesmas Parit Mayor Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur, antara
Pelayanan merupakan suatu usaha untuk
lain: untuk mengetahui prosedur pelayanan
memenuhi kebutuhan orang lain atau barang
di
dalam
dan jasa. Hakikat dari suatu pelayanan
memberikan pelayanan kesehatan, untuk
publik adalah meningkatkan mutu atau
mengetahui waktu penyelesaian pelayanan
kualitas dan kuantitas atau produktifitas
di
pelaksanaan
Puskesmas
Parit
Puskesmas
Mayor
Parit
Mayor,
untuk
tugas
dan
fungsi
instansi
mengetahui biaya pelayanan di Puskesmas
pemerintah di bidang pelayanan umum.
Parit Mayor, untuk mengetahui produk
Selanjutnya, hakikatnya adalah mendorong
pelayanan di Puskesmas Parit Mayor, untuk
segenap upaya untuk mengefektifkan dan
mengetahui
mengefesiensikan sistem dan tata laksana
sarana
dan
prasarana
di
Puskesmas Parit Mayor. Manfaat
teoritis
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
penulis
pelaksana. Sehingga pelayanan umum dapat
mengenai
khususnya mengenai
penelitian
memperkaya serta
ini
diselenggarakan dengan berdayaguna dan
atau
berhasil. Kemudian, mendorong tumbuhnya
pengetahuan
administrasi
negara
penerapan standar
kreativitas,
prakarsa
masyarakat
dalam
dan
peran
serta
pembangunan
serta
meningkatkan masyarakat luas. 4
Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pelayanan publik menurut Sinambela
Prosedur pelayanan yang dibakukan
(dalam Pasolong, 2010:128) adalah “sebagai
bagi pemberi dan penerima pelayanan
setiap
termasuk pengaduan.
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki
setiap
kegiatan
yang
2) Waktu Penyelesaian Waktu penyelesaian yang ditetapkan
menguntungkan dalm suatu kumpulan atau
sejak saat
kesatuan
sampai dengan penyelesaian pelayanan
dan
menawarkan
kepuasan
meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik”. Begitu pula Agung
pengajuan
permohonan
termasuk pengaduan. 3) Biaya Pelayanan
Kurniawan (dalam Pasolong, 2010:128)
Biaya/tarif
mengatakan bahwa pelayanan publik adalah
rinciannya
“pemberian pelayanan (melayani) keperluan
proses pemberian pelayanan.
orang lain atau masyarakat yang mempunyai
pelayanan
termasuk
yang ditetapkan dalam
4) Produk Pelayanan
kepentingan pada organisasi itu sesuai
Hasil pelayanan yang akan diterima
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan”.
ditetapkan.
Standar pelayanan merupakan sebagai acuan tolak
ukur
dalam
pelayanan
sebuah
5) Sarana dan Prasarana
substansi. Dengan mengacu pada standar
Penyediaan
sarana
pelayanan tersebut maka akan memberikan
pelayanan
yang
kepuasan
penyelenggara pelayanan publik.
kepada
masyarakat,dan
dapat
dikatakan bahwa pelayanan tersebut telah berhasil.
Surjadi
(2009:69)
standar
6) Kompetensi
dan
prasarana
memadai
oleh
Petugas
Pemberi
petugas
pemberi
Pelayanan
pelayanan minimal merupakan ukuran yang
Kompetensi
dibakukan
pelayanan harus ditetapkan dengan
dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik yang wajib ditaati oleh
tepat
pemberi dan atau penerima pelayanan.
keahlian,
Standar
perilaku yang dibutuhkan.
pelayanan,
sekurang-kurangnya
berdasarkan
pengetahuan,
keterampilan,
sikap
dan
meliputi: 1) Prosedur Pelayanan
Segala produk
sesuatu
yang
menyangkut
(barang/jasa)
harus 5
Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
distandarisasikan. tersebut
Pada
bertujuan
umumnya
untuk
hal
pemerintah
mengukur
keberhasilan suatu daerah dalam melayani
daerah
terhadap
masyarakat. g. SPM dapat merangsang transparansi
masyarakat. Dengan demikian, menurut
dan
Sarundajang (2008:171) terdapat beberapa
kegiatan pemerintah daerah.
hal penting dalam kaitan Standar Pelayanan
pelayanan
menerima
publik
dari
dalam
bagi peningkatan pajak dan retribusi
a. Dengan adanya SPM maka masyarakat terjamin
masyarakat
h. Adanya SPM dapat menjadi argumen
Minimal (SPM) tersebut yang meliputi:
akan
partisipasi
daerah karena baik pemerintah daerah
suatu
dan
pemerintah
masyarakat
keterkaitan
daerah.
dapat
melihat
pembiayaan
dengan
pelayanan publik yang disediakan
b. SPM bermanfaat untuk menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan
pemerintah. i. SPM dapat merangsang rasionalisme
untuk menyediakan suatu pelayanan
kelembagaan
publik.
karena pemerintah daerah akan lebih
c. Adanya SPM akan menjadi landasan dalam
penentuan
keuangan
yang
berkonsentrasi
perimbangan
lebih
adil
pada
Daerah,
pembentukan
kelembagaan yang berkorelasi dengan
dan
transparan.
Pemerintah
pelayanan masyarakat. j. Adanya
d. SPM dapat dijadikan dasar dalam
SPM
pemerintah
dapat
membantu
daerah
dalam
menentukan anggaran kinerja berbasis
merasionalisasi
manajemen krisis.
kualifikaksi pegawai yang dibutuhkan.
e. SPM
dapat
membantu
jumlah
dan
penilaian
Dari beberapa paparan di atas, maka teori
kinerja atau LPJ Kepala Daerah/Wakil
yang penulis anggap cocok untuk mengukur
Kepala Daerah secara lebih akurat dan
penerapan standar pelayanan yang telah di
terukur
terapkan
sehingga
terjadinya
Puskesmas
Parit
Mayor
Kecamatan Pontianak Timur ialah teori yang
kesewenang-wenangan dalam menilai
dikemukakan oleh Surjadi. Berikut adalah
kinerja Pemerintah Daerah.
kerangka pikir penelitian dalam penelitian
dapat
meningkatkan
menjadi
politics
di
dan
f. SPM
money
mengurangi
alat
untuk
ini :
akuntabilitas 6
Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
hal yang menggambarkan keadaan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan di dukung dengan fakta-fakta dan data yang
Masalah :
ditemukan
penelitian
1. Prosedur pelayanan pengaduan yang masih belum ditetapkan. 2.Seringkali waktu penyelesaian pelayanan yang lama dikarenakan kurangnya jumlah tenaga jasa pelaksana. 3.Keterbatasan sarana dan prasarana sebagai penunjang dari pelayanan kesehatan.
di
ini
mendeskripsikan Pelayanan Kelurahan
di
lapangan. peneliti
berusaha
Penerapan
Standar
Puskesmas
parit
Dalam
Parit
Mayor
Mayor
Kecamatan
Pontianak Timur. Penelitian ini mengambil lokasi di Puskesmas Parit Mayor Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian dilakukan penulis dari bulan april
Teori Standar Pelayanan Minimal menurut Surjadi (2009:69) sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. Prosedur Pelayanan; 2. Waktu Penyelesaian Pelayanan; 3. Biaya Pelayanan; 4. Produk Pelayanan; 5. Sarana dan Prasarana; 6. Kompetensi Petugas Pemberi pelayanan
2014
sampai
dengan
januari
2015.
Sedangkan waktu untuk penyusunan laporan dan konsultasi dilakukan dari bulan april 2014 sampai dengan bulan maret 2015. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yang diambil secara purposive sampling adalah sebagai berikut: Kepala Puskesmas Parit Mayor, Petugas Pelaksana Puskesmas
Penerapan Standar Pelayanan
Parit Mayor, Pasien/kerabat pasien. Serta
di Puskesmas Parit Mayor Maksimal
objek penelitian adalah penerapan standar pelayanan Kelurahan
di
Puskesmas
Parit
Mayor
Parit
Mayor
Kecamatan
Pontianak Timur. Dalam penelitian ini penulis hanya
METODE PENELITIAN Dalam
penelitian
ini,
penulis
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
teknik
analisis
data
kualitatif.
Penulis memilih jenis penelitian deskriptif karena pada prinsipnya ditekankan pada hal-
menggunakan 3 teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut: observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta teknik analisis data, penulis menggunakan olahan pengolahan data melalui analisis data kualitatif. Miles 7
Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dan
Huberman
(1984),
mengemukakan
Mayor, pasien tersebut tidak ikut mengantri
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
sebagaimana
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
Puskesmas Parit Mayor sudah menetapkan
secara
tuntas,
prosedur alur pelayanan bagi pasien yang
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
berobat, prosedur alur pelayanan ditetapkan
dalam analisis data, yaitu reduksi data,
agar terlaksananya ketertiban, kelancaran
penyajian data dan verifikasi. Adapun untuk
serta tidak terjadinya penyimpangan dalam
menguji validitas data penulis menggunakan
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Namun,
teori uji validitas dalam Sugiyono (2009)
masih
yaitu triangulasi sumber, karena penulis
pengaduan
ingin mengecek data yang telah diperoleh
sehingga masyarakat masih bingung akan
melalui
yang
prosedur untuk menyampaikan pengaduan
oleh
keluhannya.
terus-menerus
beberapa
diperoleh
tersebut
sampai
sumber, dicek
data
kembali
pasien
kurangnya di
yang
lain.
sistem
Puskesmas
Penyelesaian
Pihak
pelayanan Parit
Mayor
keluhan
dan
penulis kepada beberapa informan yang
pengaduan diselesaikan secara lisan namun
penulis
berjenjang sesuai kebutuhan kepuasan dari
anggap
mengetahui
tentang
permasalahan yang diteliti.
masyarakat itu sendiri tanpa ada proses prosedural. Dalam hal ini jika dikaitkan dengan teori dari Surjadi yang menyangkut dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
penerapan
prosedur
pelayanan
adalah pihak Puskesmas Parit Mayor telah membuat alur prosedur pelayanannya dan
1. Prosedur Pelayanan Prosedur pelayanan adalah rangkaian
sudah tertempel dengan jelas di depan
proses atau tata kerja yang berkaitan satu
bagian loket. Akan tetapi, mekanisme sistem
sama lain, sehingga menunjukkan adanya
pelayanan pengaduan belum menunjukkan
tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara
adanya
yang
mekanisme prosedur pelayanan pengaduan
harus
ditempuh
dalam
rangka
tahapan
jelas.
memudahkan
Dengan
masyarakat
adanya
penyelesaian sesuatu pelayanan (Surjadi,
akan
dalam
2009:59). Berdasarkan hasil wawancara
menyampaikan keluhannya selain itu akan
yang peneliti temukan bahwa masih terdapat
lebih teratur dan efektif, selain itu dengan
pasien yang tidak mengikuti akan alur
menetapkan prosedur pelayanan pengaduan
prosedur pelayanan di Puskesmas Parit
akan memudahkan pihak puskesmas parit 8
Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mayor dalam menanganinya segala keluhan
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan.
Para
yang disampaikan oleh pasien.
pegawai memegang lebih dari satu program seperti juga harus turun ke lapangan yang terkadang
2. Waktu Penyelesaian
masa
temponya
sama.
Jika
Waktu penyelesaian adalah jangka waktu
dikaitkan dengan teori dari Surjadi tentang
penyelesaian suatu pelayanan publik mulai
waktu penyelesaian pelayanan, maka jangka
dari dilengkapinya/dipenuhinya persyaratan
waktu
teknis dan atau persyaratan administratif
ditetapkan,
sampai dengan selesainya suatu proses
menerapkannya belum berjalan maksimal.
pelayanan (Surjadi,2009:61). Berdasarkan
Pihak Puskesmas Parit Mayor memang
beberapa penuturan dari hasil wawancara
belum dapat memberikan pelayanan secara
yang di dapat oleh penulis membuktikan
cepat, akurat dan tepat waktu. Meski begitu,
bahwa jangka waktu penyelesaian pelayanan
pihak
yang
berupaya dalam memberikan pelayanan
telah
ditetapkan
belum
dapat
terselenggara secara baik dan tepat waktu.
penyelesaian
pelayanan
telah
saja
dalam
hanya
Puskesmas
Parit
Mayor
selalu
secara cepat dan akurat.
Seringkali waktu penyelesaian pelayanan yang diberikan lama. Berdasarkan hasi
3. Biaya Pelayanan
observasi yang peneliti temukan bahwa
Terkait dengan biaya pelayanan ini adalah
memang hari-harinya banyak masyarakat
mengenai segala biaya dan rinciannya yang
yang datang ke Puskesmas Parit Mayor.
besaran pembayarannya telah sesuai dengan
Dengan banyaknya antrian pasien yang ingin
ketentuan peraturan perundang-undangan.
berobat
Berdasarkan beberapa penuturan dari hasil
diperlukan
daya
tanggap
dari
petugas dalam memberikan pelayanan secara
wawancara
cepat. Kurangya daya tanggap
petugas
membuktikan bahwa pihak Puskesmas Parit
akan
Mayor telah menerapkan biaya pelayanan
berakibat pada lamanya waktu penyelesaian
sesuai dengan peraturan yang diterapkan
pelayanan
jenuh
didalamnya. Jika dikaitkan dengan teori dari
menunggu. Kurangnya petugas pelaksana
Surjadi yaitu mengenai penerapan biaya
dan Keterbatasan kemampuan petugas dalam
pelayanan yang telah sesuai dengan standar
memberikan pelayanan secara tepat waktu
yang ditentukan. Maka Bagi masyarakat
menjadi salah satu kendala dalam proses
yang membawa kartu Jamkesmas atau BPJS
dalam
memberikan
dan
pelayanan
membuat
pasien
yang
didapat
oleh
penulis
9 Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tidak di pungut biaya atau gratis maupun
sudah cukup baik meskipun masih terdapat
untuk
bagi
beberapa kondisi peralatan medis yang
masyarakat umum yang tidak memiliki dan
belum memadai dan mengalami kerusakan.
membawa kartu asuransi kesehatan seperti
Misalnya masih terdapat ruangan yang
BPJS atau Jamkesams akan dikenakan biaya
bergabung-gabung.
pendaftaran sebesar Rp 3.000 dan biaya
sarana,fasilitas, peralatan dan perlengkapan
pengobatan sesuai dengan kebutuhan yang
pada
didapatnya.
mengakibatkan
pendaftarannya,
sedangkan
yang
puskesmas
dilakukan
Kekurangan
parit
mayor
terhambatnya oleh
dapat
pekerjaan
pegawai
dan
menurunnya tingkat kepuasan masyarakat
3. Produk Pelayanan Produk pelayanan disini merupakan hasil
terhadap pelayanan yang diberikan.
pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan (Surjadi, 2009:69). Berdasarkan hasil wawancara
PENUTUP
bahwa pihak Puskesmas Parit mayor telah menerapkan maupun
program-program program-program
wajib kesehatan
1.
Kesimpulan a. Prosedur Pelayanan
lingkungan yang mana masyarakat akan
Prosedur pelayanan di Puskesmas
dengan
Parit Mayor sudah cukup jelas,
mudah
mendapatkan
pelayanan
kesehatan yang dibutuhkannya.
karena sudah terpampang di depan puskesmas parit mayor. Akan tetapi pihak Puskesmas Parit Mayor masih
4. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana maupun fasilitas merupakan
yang
penyelenggaraan
diperlukan pelayanan
belum
menetapkan
dalam
pelayanan pengaduan.
publik.
b. Waktu Penyelesaian
prosedur
Perlengkapan utama yang harus diperhatikan
masih belum sesuai dengan standar
dalam pelayanan di puskesmas parit mayor
yang ditetapkan, hal tersebut dilihat
ialah alat-alat medis untuk melakukan
dari masih banyaknya masyarakat
diagnosa
lainnya.
yang mengeluh akan lamanya proses
Berdasarkan hasil wawancara bahwa sarana
waktu pelayanan dari mulai proses
dan prasarana di Puskesmas Parit Mayor
alur pendaftaran yang mengantri,
atau
alat-alat
medis
10 Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pada loket pendaftaran hanya ada
yang telah ditetapkan. Baik itu
satu petugas yang melayanai. Daya
program wajib maupun program
tanggap petugas yang masih kurang,
kesehatan lingkungan.
selain
itu
keterbatasan
petugas
e. Sarana dan Prasarana
pemberi pelayanan karena masing-
sudah cukup lengkap dan memadai
masing petugas memegang lebih dari
namun ada beberapa yang belum
satu program, seringkali petugas
sesuai
turun kelapangan.
peralatan medis yang terdapat di
c. Biaya Pelayanan
ruang laboratorium yang masih
dengan
standar
Biaya pelayanan di Puskesmas Parit
terbatas
Mayor
sesuai
kerja petugas untuk melakukan
dengan Peraturan Daerah, untuk
pemeriksaan dan menjadi lama
masyarakat
yang memiliki kartu
proses penyelesaiannya. Selain itu
BPJS atau Jamkesmas tidak akan
untuk ruangannya masih ada yang
dikenakan biaya administrasi ataupun
bergabung-gabung seperti di poli
biaya
sudah
ditetapkan
pengobatan.
sehingga
seperti
menghambat
Tetapi
untuk
KIA dengan poli Gizi hal tersebut menjadi
masyarakat
umum
yang
tidak
mempunyai
kartu
BPJS
atau
tidak
efektif
dan
berdampak pada ketidaknyamanan
Jamkesmas mereka akan dikenakan
pasien
dalam
melakukan
biaya pendaftaran sebesar Rp. 3.000-,
pemeriksaan karena menjadi ramai.
dan dikenakan biaya pengobatan untuk
seperti
pemeriksaan
2.
Saran
laboratorium.SKD dll., Hal tersebut
Beberapa saran yang dapat penulis
juga sudah di terapkan di Puskesmas
sampaikan dalam tulisan ini antara lain:
Parit Mayor.
1. Pihak
sebaiknya
d. Produk Pelayanan Setelah
Puskesmas
melakukan
Parit
Mayor
menerapkan
dan
penelitian,
memberikan informasi dengan jelas
penulis mendapatkan bahwa pihak
terkait dengan prosedur pelayanan
Puskesmas
pengaduan.
menerapkan
Parit
Mayor
telah
program-program
kesehatan sesuai dengan peraturan 11 Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2.
Di dalam waktu pelayanan sebaiknya puskesmas
menambah
pegawai
sehingga dalam waktu penyelesaian pelayanan
tidak
ada
lagi
yang
terhambat dan bisa dengan cepat melayani masyarakat. 3.
Kepala
puskesmas
merekomendasikan
perlu peralatan
penunjang kesehatan yang belum dimiliki Puskesmas Parit Mayor.
Salidin, Djaslim. 2004. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya Sarundajang, S.H. 2008. Birokrasi dalam Otonomi Daerah. Jakarta: Kata Hasta Pustaka. Sinambela, Litjan Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ------. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: Reflika Aditama.
REFRENSI Adisasmito, Wiku. 2008. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Dokumen:
Dhuha, Syamsud. 2010. Menuju Pelayanan Prima. Malang: Averroes Press.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelayanan Publik
Mahmudi. 2005. Manajemen Sektor Publik. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahan YKPN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Moenir, H.AS. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi aksara.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005, Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
Moleong, Lexy J. 2000. Penelitian Kualitatif. Rosdakarya.
Metodologi Bandung:
Muninjaya, A. A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Nasir, Moch. 1988. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Ratminto dan Winarsih Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jurnal Ilmiah : Tri Ardiansyah. 2013. Pelayanan Kesehatan Puskesmas Apung di Pulau Pelapis Kecamatan Kepulauan Karimata Kabupaten Kayong Utara Maya Dwi ranti. 2013. Pengaruh Standar Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Nanga Pinoh kabupaten Melawi.
12 Ihsaniyah Febriana Balman, NIM. E01110019 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN