EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Arief Normansyah1; Yugo Susanto2; Dreiyani Abdi M3 1
[email protected] 2
[email protected] 3
[email protected] AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN Jl. Flamboyan III No. 7B Kayu Tangi Banjarmasin 70123 PUSKESMAS 9 NOPEMBER
ABSTRAK Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan agar memperoleh gambaran mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Banjarmasin Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 6 Puskesmas yang ada di Kecamatan Banjarmasin Timur yaitu Puskesmas 9 Nopember, Puskesmas Sungai Bilu, Puskesmas Cempaka Putih, Puskesmas Pekapuran Raya, Puskesmas Karang Mekar dan Puskesmas Terminal. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 13 April sampai dengan 13 Mei 2015. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas kecamatan Banjarmasin Timur dari yang tertinggi ke yang terendah dapat diuraikan sebagai berikut Puskesmas 9 Nopember dengan skor (96), Puskesmas Cempaka Putih dengan skor (94), Puskesmas Terminal dengan skor (92), Puskesmas Karang Mekar dengan skor (90) dan Puskesmas Sungai Bilu dengan skor (86) yang mana 5 Puskesmas tersebut termasuk dalam kategori baik, sedangkan Puskesmas Pekapuran Raya dengan skor (72) termasuk kategori sedang. Mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Banjarmasin Timur dari hasil penelitian dapat disimpulkan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata (88,33). Kata Kunci : Evaluasi, Pelayanan Kefarmasian, Puskesmas
ABSTRACK EVALUATION OF PHARMACEUTICAL SERVICES PUBLIC HEALTH DISTRICT IN EAST BANJARMASIN Arief Normansyah1; Yugo Susanto2; Dreiyani Abdi M3 1
[email protected] 2
[email protected] 3
[email protected] AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN Jl. Flamboyan III No. 7B Kayu Tangi Banjarmasin 70123 PUSKESMAS 9 NOPEMBER
ABSTRAK The pharmacy service in Puskesmas is a cohesive activity that has purposes to identify, prevent, solve the medicine problems, and other problems related to the health. Monitoring and evaluation held to obtain the description of the pharmacy service quality. The objective of this research is to know the quality of pharmacy service in Puskesmas at East Kecamatan Banjarmasin. The type of this research is descriptive research. The samples of this research are 6 Puskesmas which are located at East Kecamatan Banjarmasin, namely Puskesmas 9 Nopember, Puskesmas Sungai Bilu, Puskesmas Cempaka Putih, Puskesmas Pekapuran Raya, Puskesmas Karang Mekar and Puskesmas Terminal. This research held on April 13th until Mei 13th 2015. The result of this research indicates the quality of the pharmacy service at East Kecamatan Banjarmasin from the highest to the lowest score can be described as follows; Puskesmas 9 Nopember by the score (96), Puskesmas Cempaka Putih by the score (94), Puskesmas Terminal by the score (92), Puskesmas Karang Mekar by score (90) and Puskesmas Sungai Bilu by the score (86) from 5 Puskemas which are included in good category, while Puskesmas Pekapuran Raya by the score (72) included in medium category. From the research, it can be concluded that the pharmacy services in Puskesmas at East Kecamatan Banjarmasin included in good category by the average score (88,33). Key Terms: Evaluation,Pharmacy Service,Puskesmas
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat (Depkes RI, 2009b). Pelayanan kesehatan adalah konsep yang digunakan dalam memberikan layananan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (Peningkatan Kesehatan) dengan sasaran masyarakat (Soekidjo 2008). Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan (Depkes RI, 2009b). Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien (Depkes RI, 2009a). Pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented) berkembang menjadi pelayanan komprehensif
meliputi pelayanan obat dan pelayanan farmasi klinik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (Permenkes RI, 2014c). Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan makin kompleksnya upaya pelayanan kesehatan, khususnya masalah terapi obat, telah menuntut kita untuk memberikan perhatian dan orientasi pelayanan kefarmasian kepada pasien (Depkes RI, 2008). Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat (Permenkes RI, 2014c). Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care) (Permenkes RI, 2014c). Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian namun kenyataannya dari monitoring yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas belum diterapkan secara optimal. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain karena belum tersedianya standar, belum semua Puskesmas
mempunyai tenaga Apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian serta kemampuan tenaga farmasi yang masih kurang sehingga memberikan dampak terhadap mutu pelayanan kefarmasian yang selanjutnya berdampak terhadap mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2008). Sebagai tindak lanjut terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas perlu dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara berkala. Monitoring merupakan kegiatan pemantauan terhadap pelayanan kefarmasian dan evaluasi merupakan proses penilaian kinerja pelayanan kefarmasian itu sendiri (Depkes RI, 2006). Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan memantau seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian mulai dari pelayanan resep sampai kepada pelayanan informasi obat kepada pasien sehingga diperoleh gambaran mutu pelayanan kefarmasian sebagai dasar perbaikan pelayanan kefarmasian di Puskesmas selanjutnya (Depkes RI, 2008). Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Nunung Priyatni dengan judul “Evaluasi Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara”. Penelitian tersebut menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian di Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara selama periode tahun 2009 terdapat Puskesmas dalam kategori kurang dengan skor (54) di Puskesmas Lombakasih, dikarenakan belum terdapat prosedur tetap Pelayanan Kefarmasian, serta Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas. Masih terdapat DTP (Drug Therapy Problems) di semua Puskesmas, baik Puskesmas yang terdapat tenaga apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian (Nunung P, 2009). Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Banjarmasin Timur”