Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
EFEKTIVITAS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SEJAHTERA DI KELURAHAN PARIT MAYOR KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Oleh: WURY DEFRIANA NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. 2015. E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya antusiasme warga belajar dalam mengikuti kegiatan belajar serta kurangnya jumlah tutor yang mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera dan terbatasnya waktu belajar sehingga menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak optimal.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas PKBM Sejahtera dalam pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan.Penelitian ini mengunakan teori Etzoni (dalam Indrawijaya, 1986:227) tentang pengukuran efektivitas dengan kriteria Adaptasi, Integrasi, Motivasi Anggota, Produksi.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa PKBM Sejahtera telah menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pendidikan kesetaraan dengan baik, dengan tutor yang memiliki motivasi mengajar sangat tinggi. Namun terbatasnya jumlah waktu belajar dan semangat mengajar tutor tidak diimbangi dengan warga belajar yang kurang antusias dalam mengikuti proses belajar, ini terlihat dari tingkat kehadiran murid yang rendah. Warga belajar yang sebagian besar hanya ingin mendapatkan ijazah tidak menyadari bahwa mengikuti proses belajar itu sangat penting, selain mendapatkan ilmu pengetahuan juga untuk mengembangkan potensi, sikap dan kepribadiannya.Untuk Pengelola PKBM sebaiknya menambah tenaga pengajarnya, dengan tenaga yang memadai tentunya dapat menambah kualitas warga belajar. Tutor seharusnya lebih mengarahkan lagi warga belajar untuk hadir dalam setiap kegiatan pembelajaran dikelas agar kualitas hasil belajar lulusan dapat dipertanggungjawabkan. Warga Belajar harus lebih berinisiatif untuk menyempatkan diri hadir dalam setiap kegiatan pembelajaran. Kata-kata Kunci : Efektivitas, Pendidikan Kesetaraan dan PKBM
1 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT The problems in this research are the lack of learning citizen enthusiasm in following of the learning activity and also lack of tutors amount that teaching in Center of Learning Citizen Activity (PKBM) Sejahtera and limited of time learning so causing learning and teaching activities be not optimal. The aim of this research is to find out the effectiveness levelof PKBM Sejahtera in the implementation of Equivalence Education. This research is using Etzoni theory (in the Iindrawijaya, 1986:227) about the effectiveness measuring with the Adaptation, Integration, Member Motivation, and Production criteria. The method that used is qualitative method. The research results showed that PKBM Sejahtera had been performing its duties as the operator of equivalence education, with the tutor that has high teaching motivation. However limited number of the time learning and tutor’s teaching spirit is not balanced with learning citizen that less enthusiastic in following the learning process, this is seen from the presence level of students that low. Most of learning citizen just wanna get the certificate not realize thet following learning process is very important, beside get the science also to develop the potential, attitude and his personality. For the PKBM organizer had better to add his teacher, with the good power should be increase the quality of learning citizen. A tutor should be directing learning citizent to present in every learning activity in the classroom so that the quality of graduates study results can be responsible. Learning citizen must be more initiative to make them available present in every learning activity. Keywords: Effectiveness , Equivalence Education and PKBM
2 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dilakukan oleh pemerintah hanya melalui
PENDAHULUAN
berbagai pendekatan proyek yang bersifat Keberadaan PKBM ini merupakan upaya
untuk
mengatasi
permasalahan
sementara berkelanjutan.
dalam pengembangan kualitas sumber
sangat
daya
kebutuhan
manusia.pendidikan tidak hanya
terbatas pada pendidikan formal melainkan
nasional.
telah
formal
berkembang
sampai
ke
jalur
dan
kadangkala
tidak
Cakupannyapun
masih
terbatas
pada
beberapa
pendidikan Sementara yang
yang
bersifat
pendidikan
diselenggarakan
jenis
non oleh
pendidikan nonformal maupun informal.
masyarakat masih bertumpu pada jenis-
Kehadiran PKBM sebenarnya memiliki
jenis pendidikan yang memiliki nilai
latar belakang yang cukup panjang. Fakta
komersial
menunjukkan bahwa pendidikan formal
pembayaran
dan sistem persekolahan ternyata tidak
membiayai
cukup
tersebut.Pendidikan Kesetaraan merupakan
untuk
permasalahan
menjawab yang
berbagai
dihadapi
oleh
program
sehingga dari
dapat
masyarakat
kegiatan
pendidikan
ditarik untuk
pendidikan
nonformal
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
menyelenggarakan
masih
pendidikan
setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA
masyarakat, tingginya tingkat buta aksara
yang mencangkup program Paket A, Paket
bagi orang dewasa, tingginya tingkat
B,
pengangguran,
tingkat
nonformal dapat dihargai setara dengan
kemiskinan dan sebagainya. Di pihak lain,
hasil program pendidikan formal setelah
kebijakan pemerintah dalam pembangunan
melalui proses penilaian penyetaraan oleh
pendidikan sangat menitikberatkan pada
lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah
pendidikan
sistem
atau pemerintah daerah dengan mengacu
perhatian pada
pada Standar Nasional Pendidikan (UU No
pendidikan non formal masih sangat
20/2003 Sisdiknas Pasal 26 Ayat (6).
terbatas. Hal ini dapat dilihat dari alokasi
Pendidikan kesetaraan meliputi paket A,
anggaran dan fasilitas maupun berbagai
paket B dan Paket C, serta pendidikan lain
sumberdaya lainnya yang jauh lebih besar
yang ditujukan untuk mengembangkan
dicurahkan bagi pendidikan formal dan
kemampuan paserta didik. Pendidikan
sistem
Pembinaan
kesetaraan adalah pendidikan nonformal
pendidikan nasional selama ini juga masih
bagi warga Negara Indonesia usia sekolah
didominasi
oleh
formal.
atau yang telah melewati batas uisa
Pembinaan
pendidikan
formal
sekolah
rendahnya
tingkat
tingginya
formal
persekolahan. Adapun
persekolahan..
dan
pendidikan non
dan
Paket
yang
pendidikan
yang
C.
Hasil
umum
pendidikan
berfungsi
untuk 3
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan
pada
pengetahuan
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
akademik dan keterampilan fungsional
masukan
serta
administrasi publik khususnya pada kajian
pengembangan
keperibadian
sikap
dan
professional
bagi
perkembangan
yang
manajemen
publik
dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar
bagaimana
tingkat
Masyarakat (PKBM).
kegiatan
belajar
Sejahtera
di
Berdasarkan latar belakang masalah
untuk
ilmu
mengetahui
efektivitas
pusat
masyarakat
kelurahan
Parit
Mayor
Timur.
Manfat
di atas maka dalam penelitian ini penulis
kecamatan
membatasi fokus penilitian padaTingkat
praktis
efektivitas
program
maupun pengelola PKBM, pemerintah di
Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar
Pontianak Timur, serta dinas pendidikan
Masyarakat (PKBM) Sejahtera Kelurahan
terkait diharapkan mampu bekerjasama
Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur.
dalam upaya pengembangan program bagi
pelaksanaan
Tujuan di dalam penulisan penelitian
Pontianak
(pkbm)
bagi
masyarakat
masyarakat,
agar
para
yang
belum
ini, terkait dengan perumusan masalah di
berkesempatan
atas, yaitu untuk mengetahui tingkat
pendidikan formal dapat berkesempatan
efektivitas
mendapatkan pendidikan melalui jalur
pelaksanaan
program
Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar
untuk
tutor
memperoleh
pendidikan nonformal.
Masyarakat (PKBM) Sejahtera Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur yang meliputi seberapa besar kemampuan organisasi dengan
untuk
menyesuaikan
lingkungannya,
TINJAUAN PUSTAKA
diri
kemampuan
Kata efektif berasal dari bahasa
organisasi untuk menjadikan sosialisasi
Inggris yaitu effective yang berarti berhasil
pengembangan
atau sesuatu yang dilakukan berhasil
consensus
serta
komunikasi dengan organisasi lainnya,
dengan
untuk mengetahui keterkaitan hubungan
mendefinisikan
antara
dengan
ketepatan penggunaan, hasil guna atau
organisasinya baik kelengkapan sarana
menunjang tujuan.Kata efektif memiliki
bagi pelaksanaan tugas pokok maupun
konotasi atau berkaitan dengan banyaknya
fungsi organisasi, dan seberapa besar
hasil yang dicapai.Efektif dan efektivitas
jumlah serta mutu keluaran organisasi.
dapat diartikan sebagai tingkat atau derajat
perilaku
organisasi
baik.Kamus
ilmiah
efetivitas
populer sebagai
pencapaian hasil yang diharapkan.Semakin 4 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
besar hasil yang dapat diraihnya bearti
(1985:87)
semakin efektif.Efektif juga bearti tujuan
Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu
yang ditetapkan dapat dicapai secara
program sebagai suatu sistem dengan
maksimal.Efektivitas
unsur
sumber daya dan sarana tertentu untuk
pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran
memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa
yang telah ditentukan di dalam setiap
melumpuhkan cara dan sumber daya itu
organisasi, kegiatan ataupun program.
serta tanpa memberi tekanan yang tidak
Efektivitas
dari
wajar terhadap pelaksanaannya. Pendapat
dengan
ahli di atas dapat dijelaskan bahwa
dan
efektivitas merupakan usaha pencapaian
organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh
sasaran yang dikehendaki atau sesuai
Adam Indrawijaya (2000: 225) :
harapan yang ditunjukan kepada orang
tidak
merupakan
akan
penilaian
yang
prestasi
individu,
terlepas
berhubungan kelompok
mengemukakan
bahwa
“Penilaian
prestasi
perorangan
banyak dan dapat dirasakan oleh kelompok
merupakan
dasar
penilaian
sasaran yaitu masyarakat. Hal ini sejalan
suatu
dengan pendapat Ducan (dalam steers,
demikian,
1985:53) menyebutkan mengenai ukuran
efektivitas organisasi.Walaupun semuanya
itu
harus
dapat
dikoordinasikan dengan baik.Hal ini
efektivitas, sebagai berikut: 1. Pencapaian Tujuan
penting, sebab prestasi seseorang
Pencapaian adalah keseluruhan upaya
yang dikatakan baik, belum bearti
pencapaian
efektif
organisasi
sebagai suatu proses. Oleh karena itu,
keseluruhan.Untuk menilai apakah
agar pencapaian tujuan akhir semakin
suatu organisasi efektif atau tidak,
terjamin, diperlukan pentahapan, baik
secara keseluruhan ditentukan oleh
dalam arti pentahapan pencapaian bagian-
apakah tujuan organsasi itu tercapai
bagiannya maupun pentahapan dalam arti
dengan baik atau sebaliknya”.
periodisasinya.
Gibson
terdiri dari beberapa faktor, yaitu:
bagi
(1995:
26))
keefektifan
tujuan
Kurun
individu
dan
merupakan target kongktit.
Gibson
(1995:
organisasi kelompok,
terdiri
29) dari
karenanya
mengemukakan individu
dipandang
Pencapaian
organisasi merupakan fungsi keefektifan kelompok.Selanjutnya
waktu
harus
dan
tujuan
sasaran
yang
2. Integrasi
dan
Integrasi yaitu pengukuran terhadap
efektivitas
tingkat kemampuan suatu organisasi
organisasi juga terdiri dari efektivitas
untuk
mengadakan
sosialisasi,
individu dan kelompok. Selanjutnya Steers
pengembangan konsensus dan komunikasi 5
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan
berbagai
macam
organisasi
keluaran organisasi serta intensitas
lainnya.Integrasi menyangkut proses sosialisasi
kegiatan suatu organisasi. Pengukuran efektivitas menurut Gibson
3. Adaptasi
(dalam Waluyo, 2007:89) disebutnya
Adaptasi
adalah
kemampuan
dengan
model
dimensi
waktu,
organisasi untuk menyesuaikan diri
keefektifan dapat dilihat dari criteria
dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan
produksi, efesiensi dan kepuasan serta
tolak ukur proses pengadaan dan pengisian
kriteria lainnya yaitu keadaptasian dan
tenaga kerja.
perkembangan. Selanjutnya Gibson
Etzoni
(dalam
Indrawijaya,
mengemukakan
pendekatan
menjelaskan kelima kategori umum
pengukuran efektivitas organisasi yang
kriteria keefektifan mulai dengan
disebutnya “system model” mencangkup
dimensi waktu jangka pendek yaitu,
empat kreteria sebagai berikut :
sebagai berikut :
1986:227)
a.
Kriteria
adaptasi,
kemampuan
organisasi
untuk
diri
dengan
menyesuaikan
b.
dipersoalkan
Kriteria
2007:89)
produksi,
yaitu
mencerminkan kemampuan organisasi untuk
menghasilkan
jumlah
dam
kualitas keluaran yang dibutuhkan
Kriteria Integrasi, yaitu pengukuran
lingkungan. b.
Kriteria efesiensi, yaitu perbandingan
menjadikan sosialisasi pengembangan
keluaran
terhadap
consensus dan komunikasi dengan
mengacu
pada
beberapa macam organisasi lainnya.
sumber daya yang langka dalam
Kriteria
organisasi.
motivasi
anggota,
dalam
kreteria ini dilakukan pengukuran
d.
a.
Waluyo,
lingkungannya.
terhadap kemampuan organisasi untuk
c.
(dalam
c.
masukan
ukuran
yang
pengguna
Kriteria Kepuasaan, adalah ukuran
mengenai keterkaitan dan hubungan
keberhasilan
antara perilaku organisasi dengan
memenuhi kebutuhan karyawan dan
organisasinya dan kelengkapan sarana
anggotanya,
bagi pelaksanaan tugas pokok dan
para
fungsi organisasi.
Kepuasan
Kriteria produksi, yaitu pengukuran
karyawan,
efektivitas
keabsenan, kelemburan dan keluhan.
organisasi
dihubungkan
dengan jumlah organisasi dan mutu
d.
organisasi
termasuk
pelanggan
didalamnya
dan
mencangkup pergantian
dalam
rekanan. sikap karyawan,
Kriteria keadaptasian, ialah tingkat dimana organisasi dapat benar-benar 6
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tanggap terhadap perubahan internal
METODE PENELITIAN
dan eksternal. e.
Kriteria pengembangan, kriteria ini mengukur untuk
kemampuan
meningkatkan
organisasi kapasitasnya
menghadap tuntutan lingkungan. Dari
sejumlah
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kualitatifPendekatan ini dipilih karena
dapat
dipergunakan
untuk
penelitian kehidupan masyarakat dalam
definisi-definisi
hal ini adalah efektivitas Pusat Kegiatan
pengukuran tingkat efektivitas yang telah
Belajar
dikemukakan
pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan.Selain
diatas,
tegaskan bahwa dalam
perlu
peneliti
penelitian ini
itu,
Masyarakat
pendekatan
(PKBM)
dalam
kualitatif
digunakan teori pengukuran efektivitas
memberikan
sebagaimana
oleh
kenyataan sosial dan menghasilkan suatu
Etzoni (dalam Indrawijaya, 1986: 227).
uraian mendalam tentang ucapan, tulisan,
Berikut adalah kerangka pikir penelitian
serta tingkah laku yang dapat diamati dari
dalam penelitian ini :
suatu individu, kelompok, masyarakat, dan
yang
dikemukakan
organisasi Efektivitas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Pkbm) Sejahtera Di Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur
pemahaman
mampu terhadap
tertentu.Berdasarkan
hal
tersebut, maka penelitian dengan jenis deskriptif ini pada prinsipnya ditekankan pada hal – hal yang menggambarkan
Masalah : Kurang efektifnya pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejatera Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur
keadaan
yang
relevan
dengan
permasalahan yang diteliti dan didukung dengan
fakta-fakta
dan
data
yang
ditemukan di lapangan. Dalam penelitan Hasil yang dicapai : Tercapainya Efektivitas pelaksanaan program Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera
ini berusaha mendeskripsikan Efektivitas pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan di Pusat
Kriteria efektivitas menurut (dalam Indrawijaya, 1986:227) : 1. Adaptasi 2. Integrasi 3. Motivasi Anggota 4. Produksi
Etzoni
Kegiatan
Belajar
Masyarakat
(PKBM) Sejahtera di Kelurahan Parit Mayor
Kacamatan
Pontianak
Timur
dengan melihat permasalahan yang ada kemudian dideskripsikan dan dianalisis serta menarik kesimpulan. Peneliti mengambil subjek penelitian dengan menggunakan teknik Purposive sampling, yaitu peneliti menunjuk orang 7
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang akan menjadi informan adalah orang
Kelurahan
yang
Pontianak Timur.
benar-benar
permasalahan
yang
mengetahui
berkaitan
dengan
Parit
Mayor
Kecamatan
Penelitian ini guna memperoleh data
pelaksanaan pendidikan kesetaraan di
yang
Pusat
menggunakan teknik pengumpulan data
Kegiatan
Belajar
Masyarakat
akurat
dan
(PKBM) Sejahtera. Orang yang dijadikan
sebagai berikut:
informan
a. Observasi
merupakan
mengetahui
tentang
orang
yang
pelaksanaan
berkualitas
maka
Yaitu melakukan pengamatan secara
pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan
langsung
dan
Belajar Masyarakat Sejahtera .Hal ini
terbatas,
mengenai
bertujuan untuk memudahkan peneliti
program
pendidikan
untuk
PKBM Sejahtera Kelurahan Parit
memperoleh
dibutuhkan.Subjek
informasi penelitian
yang dipilih
secara purposif dengan jumlah yang
dilakukan
secara
pelaksanaan kesetaraan
Mayor, Kecamatan Pontianak Timur. b. Wawancara
bergantung pada sumbangan pemahaman
Yaitu melakukan tanya jawab melalui
subjek terhadap kajian penelitian. Adapun
tatap muka kepada Ketua PKBM
subyek dalam penelitian ini adalah :
Sejahtera, Pengurus PKBM, Tutor,
1. Ketua
Pusat
Kegiatan
Belajar
Masyarakat (PKBM) Sejahtera
sedang mengikuti program di PKBM
2. Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera 3. Tutor
Pusat
Kegiatan
Warga Belajar yang pernah atau yang
Sejahtera. c. Dokumentasi
Belajar
Masyarakat (PKBM) Sejahtera
Yaitu teknik pengumpulan data yang berasal dari catatan-catatan maupun
4. Warga Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera
arsip-arsip PKBM Sejahtera yang berhubungan dengan penelitian ini,
5. Masyarakat sekitar Pusat Kegiatan
serta
Penelitian
yang
mempelajari
dilakukan
Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera
dengan
.
peraturan, perundang-undangan, buku
Objek dalam penelitian ini adalah Pusat
literatur
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
dengan materi penelitian.
Sejahtera
yang
menjalankan
program
Dalam
yang
erat
penelitian
peraturan-
hubungannya
ini
alat
nonformal yang diantaranya melaksanakan
pengumpulan data yang dilakukan, antara
Program
lain :
Pendidikan
Kesetaraan
di
8 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
a.
Melalui checklist (daftar cek), terdiri
Pada kriteria adaptasi dipersoalkan
dari daftar item yang berisi nama
kemampuan
nama obyek/ subyek dan faktor-faktor
menyesuaikan
diri
dengan
yang diobservasi.
lingkungannya.Pusat
Kegiatan
Belajar
Pedoman wawancara, kamera digital,
Masyarakat (PKBM) Sejahtera merupakan
perekam suara telepon genggam..
satu-satunya PKBM yang terdapat di
c. Dokumentasi, Catatan-catatan yaitu
Kelurahan Parit Mayor. Kelurahan Parit
b.
organisasi
merupakan
satu
untuk
arsip resmi yang penulis peroleh
Mayor
dari
tujuh
dengan cara mencatat sesuai data yang
kelurahan yang terdapat di Kecamatan
diperlukan dalam penelitian ini.
Pontianak Timur. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau yang disingkat PKBM merupakan salah satu satuan pendidikan nonformal dan informal serta wadah
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran Pembahasan dalam
dari,
oleh,
dan
untuk
penelitian ini
masyarakat.Keberadaan Pusat Kegiatan
adalah tentang tingkat efektivitas Pusat
Belajar Masyarakat (PKBM) sejahtera
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
tidak
Sejahtera
Mayor
masyarakat dan berbagai permasalahan
Kecamatan Pontianak Timur yang terfokus
yang terdapat di Kelurahan Parit Mayor.
pada kreteria adaptasi, integrasi, motivasi
Permasalahan mendasar yang terjadi di
anggota, dan produksi yang ada di PKBM
Kelurahan Parit Mayor
Sejahtera. Penilaian terhadap efektivitas
banyak masyarakat di Kelurahan Parit
merupakan penilaian akan keberhasilan
Mayor yang putus sekolah, transportasi
organisasi
yang
serta sarana pendidikan yang masih sangat
diinginkan dengan memanfaatkan sumber
terbatas, tingkat pengangguran yang masih
daya organisasi dan sumber daya lainnya
sangat tinggi dan masih banyak anak-anak
yang ada di lingkungan sekitar melalui
usia
kegiatan yang dilaksanakan oleh PKBM
keterampilan
Sejahtera.
mengindikasikan bahwa sebagian besar
di
Kelurahan
mencapai
Parit
sasaran
lepas
dari
produktif
adanya
yang
untuk
kebutuhan
yakni masih
tidak bekerja.
memiliki Hal
ini
penduduk Kelurahan Parit Mayor masih 1.
Proses Adaptasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera dengan Lingkungan sekitar
memerlukan
adanya
peningkatan
pendidikan masyarakat Awal mula pembentukan PKBM Sejahtera pada Tahun 1999 yang diawali 9
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan sosialisasi dari Dinas Pendidikan,
bervariasi dari satu PKBM dengan PKBM
kemudian
tersebut
lainnya.Berdasarkan
dengan
mendalam
dari
masyarakat
sosialisasi
meresponnya
hasil
terhadap
wawancara
beberapa
warga
membentuk PKBM sejahtera. Pada awal
belajar, tutor, maupun pengelola, peneliti
mula terbentuknya PKBM Sejahtera masih
menemukan fakta bahwa warga belajar
menempati bekas gedung balai desa yang
dari wilayah yang beragam. Mulai dari
statusnya berubah menjadi kantor desa dan
masyarakat
kemudian menjadi kantor Kelurahan Parit
masyarakat yang tinggal di kelurahan-
Mayor.Membahas lebih jauh ke dalam
kelurahan lain pada kecamatan Pontianak
PKBM Sejahtera, diketahui bahwa warga
Timur, hingga masyarakat yang berada di
belajar di PKBM tersebut juga diramaikan
luar wilayah Pontianak Timur (Kecamatan
oleh masyarakat luar wilayah PKBM.
Ambawang, Rasau Jaya dan sebagainya).
Konsep lembaga PKBM diprioritaskan
bagi
sebenarnya
Parit
Mayor,
Dengan diakuinya PKBM sebagai
yang
satu satuan pendidikan nonformal dalam
tinggal diwilayah sekitarnya, namun dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
penelitian ini diketahui bahwa pada PKBM
tentang
sejahtera konsep tersebut mulai mengalami
menjadi tanggung jawab semua pihak baik
suatu penyesuaian. Beragam alasan seputar
pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
penyesuaian calon warga belajar oleh
pemerintah
PKBM Sejahtera yang diutarakan berbagai
masyarakat luas untuk mengembangkan
pihak, didukung pula oleh fakta bahwa
PKBM dalam rangka mensukseskan tujuan
Kelurahan
pendidikan
Parit
masyarakat
Kelurahan
Mayor
merupakan
Sistem
Pendidikan
Nasional
kabupaten/kota
nasional.
Jadi,
dan
Pendirian
wilayah yang tidak luas, yakni hanya
PKBM Sejahtera sebagai inisiatif dari
146,70 ha/
masyarakat
(berdasarkan hasil analisis
yang
datang
dari
suatu
data sukunder. PKBM sebagai suatu
kesadaran akan pentingnya peningkatan
lembaga yang bergerak pada pendidikan
mutu
non formal, PKBM berkembang secara
dihasilkan oleh proses sosialisasi akan
dinamis dan belum didukung pijakan
pentingnya keberadaan PKBM dan hal-hal
teoritik
yang
lainnya kepada masyarakat oleh pihak
PKBM
pemerintah yang dalam hal ini dari Dinas
sepenuhnya didasarkan atas pengalaman di
Pendidikan. Keberadaan Pusat Kegiatan
lapangan dengan situasi kondisinya yang
Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera
sangat beragam.Dengan sendirinya konsep
bagi masyarakat sekitar Kelurahan Parit
PKBM
Mayor cukup penting. PKBM Sejahtera
dan
akademik
memadai.Pengembangan
yang
berkembangpun
sangat
kehidupannya.
Inisiatif
tersebut
10 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sebagai pelengkap institusi pendidikan
dilihat
diketahui
bahwa
terdapat
formal
yang sangat dibutuhkan bagi
koordinasi serta komunikasi yang baik
masyarakat setempat untuk mengubah
antara Dinas Pendidikan, Kelurahan dan
kehidupan mereka agar lebih baik, dan
pihak PKBM.
produktif. Bahkan, keberadaan PKBM
Salah satu yang paling berperan
Sejahtera di wilayah Kelurahan Parit
penting dalam proses pembelajaran pada
Mayor juga dapat dirasakan manfaatnya
program pendidikan kesetaraan adalah
bagi masyarakat luar wilayah.
tenaga pengajar (Tutor). Tutor merupakan pelaku
2.
Integrasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera di Kelurahan Parit Mayor
utama
pembelajaran
di
dalam
program
proses
pembelajaran.
Tugas totor bukan hanya memberikan pembelajaran kepada warga belajar sesuai
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera memberikan pelayanan pendidikan
sesuai
meningkatkan
jenjangnya
kecakapan
untuk
hidup
bagi
masyarakat, serta membuka wawasan kepada masyarakat bahwa pendidikan itu penting.Integrasi merupakan pengukuran terhadap kemampuan organisasi untuk menjadikan untuk
sosialisasi
menghasilkan
pengembangan
atau
menjadikan
sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama dan kemampuan organisasi melakukan komunikasi dengan beberapa macam organisasi lainnya.Dalam hal ini perekrutan warga belajar khususnya pada program pendidikan kesetaraan tidak ada sosialisasi
khusus.
Mengenai
sumber
informasi yang didapatkan oleh calon warga belajar didapatkan hanya dari mulut ke mulut, melalui pengumuman yang dipasang oleh pengelola, dan pendataan yang dilakukan oleh pihak terkait.Tetapi
jadwal yang telah direncanakan. Untuk perekrutannya, tidak dilakukan proses seleksi. Informasi perekrutan tutor hanya disampikan melalui mulut ke mulut antar tutor atau pengelola PKBM. Kemudian dilanjutkan dengan komunikasi dengan pemberian informasi oleh ketua PKBM. Dalam perekrutan tutor tidak ada bantuan khusus dari pihak pemerintah. PKBM diberi kebebasan untuk mencari sendiri tutornya, tentu dengan kreteria yang telah ditetapkan
dalam
pendoman
penyelenggaraan PKBM. PKBM Sejahtera merupakan sesuatu lembaga pendidikan non formal yang bergerak untuk memberikan pelayanan pendidikan kesetaraan dan pendidikan keterampilan kecakapan hidup kepada masyarakat
serta
juga
memberikan
pendidikan berorentasi wirausaha pada lulusan kesetaraan dan KF . Maka sudah seharusnya menjalin kerjasama kepada 11
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
seluruh elemen masyarakat, pengusaha,
juga memasang papan pengumuman untuk
instansi pemerintah, dan akademisi yang
memberikan
ada di kota pontianak, hal tersebut telah
masyarakat.Peran yang paling penting
diaplikasikan oleh lembaga ini hingga
melalui mulut ke mulut antara sesama
memberikan andil cukup besar kepada
warga
warga belajar serta masyarakat. Seiring
sebayanya,
berdirinya
anaknya sekolah di PKBM.
PKBM
Sejahtera
selalalu
informasi
belajar
serta
kemudian
kepada
teman-teman ibu-ibu
yang Proses
berusaha mencari dukungan dari instansi
perekrutan tutor yang dilakukan oleh
terkait yang memiliki visi dan misi yang
PKBM Sejahtera tidak ada sosialisasi
sama
mencerdaskan
khusus. Informasi perekrutan tutor hanya
meningkatkan
disampaikan melalui mulut ke mulut antar
didalam
kehidupan
tujuan
bangsa
dan
kesejahteraan.
tutor atau pengelola PKBM. Dalam hal
PKBM
Sejahtera
dalam
pengadaan kerjasama dengan pemerintah
melaksanakan setiap programnya selalu
dan lembaga-lembaga lain tidak juga
mendapatkan
berbagai
mengalami kendala yang cukup bearti,
pihak, itu menandakan bahwa PKBM
karena adanya jalinan yang kuat antara
Sejahtera
PKBM dengan pemerintah dan lembaga-
dukungan
diakui
pemerintah
dari
keberadaanya
setempat.Selain
kerjasama
dengan
dari
menjalin
Pemerintah
dan
lembaga-lembaga keterampilan, kerjasama PKBM Sejahtera juga terjalin dengan masyarakat
sekitar.Kerjasama
yang
dilakukan
di
PKBM
Untuk efektivitas integrasi PKBM Sejahtera, dari hasil pengamatan dan datadata yang ada.Dalam hal ini, dalam hal
sosialisasi
Analisis motivasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera Dalam
kriteria
ini
dilakukan
pengukuran mengenai keterikatan dan hubungan antara pelaku organisasi dengan
Sejahtera.
perekrutan
3.
tersebut
lebih pada partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
lembaga tersebut.
warga
belajar khusus
tidak
ada
kepada
masyarakat.Untuk memberikan informasi kepada masyarakat, pengelola PKBM hanya mengadalkan momen-momen pada saat acara kelurahan.Selain itu, PKBM
organisasinya dan kelengkapan sarana bagi mutu keluaran organisasi serta intensitas kegiatan
suatu
organisasi.PKBM
merupakan suatu lembaga yang berbasis masyarakat
(Community
base
institution).Keberadaan PKBM haruslah sepenuhnya demi kemajuan kehidupan masyarakat
dimana
PKBM
tersebut
berada.Itu bearti juga bahwa pemilihan 12
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
program-program yang diselenggarakan
bidang kerjanya, pada dasarnya tidak
oleh PKBM harus sepenuhnya sesuai
menjadi kendala dalam melaksanakan
dengan kebutuhan masyarakat.Menurut
tugas, akan tetapi untuk meningkatkan
pendoman
kualitas
penyelengaraan
PKBM
kerja
dari
pengurus
PKBM
komponen organisasi terdiri dari pengurus,
memang perlu ditingkatkan. Berkaitan
tenaga pengajar, warga belajar dan sarana
dengan adanya ketidak sesuaian anatara
prasarana.Dalam mencapai efektivitas dari
latar belakang pendidikan dengan bidang
suatu
kerjanya,
organisasi,
ketersediaan
dan
diantisipasi
oleh
pengurus
kesiapan dari seluruh komponen organisasi
dengan adanya budaya saling membantu
tersebut sangat diperlukan.
dalam menyelesaikan pekerjaannya.Dalam
A.
pengelolaan PKBM Sejahtera, pengurus
Pengurus Standar
minimal
untuk
struktur
tidak banyak kendala yang dihadapi,
pengurus yang mengelola PKBM terdiri
karena adanya kerjasama dari masing-
atas Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
masing
penanggung jawab setiap program.Pada
menyelesaikan pekerjaannya.
dasarnya, masing-masing pengurus diberi
B.
pengurus
untuk
membantu
Tutor
tanggung jawab untuk menyelesaikan
Tutor merupakan komponen penting
tugasnya yang sudah tersusun dalam
dalam sistem pendidikan di PKBM. Tutor
rencana kerja bidang.Apabila dilihat dari
dapat diartikan dengan seorang guru, yaitu
kualitas pendidikan yang dimiliki oleh
orang
pengurus PKBM Sejahtera sebagian besar
pengetahuan,
dari mereka sudah memiliki latar belakang
kepada
pendidikan tinggi dan selebihnya berlatar
Begitupula
belakang SMA.
sekolah bahwa tutor diartikan sebagai
Dari hasil penelitian, dilihat bahwa
sumber
yang
mengajarkan keterampilan
murid
atau
dengan
belajar,
dan
sasaran pendidikan
tutor
suatu sikap didik. luar
adalahwarga
sebagian besar berpendidikan sarjana yaitu
masyarakat yang mempunyai kelebihan
terdiri dari 4 orang, 1 orang berpendidikan
(keahlian,
diploma, 1 orang berstatus mahasiswa dan
dibidang pengetahuan dan keterampilan,
2 orang berpendidikan SMA. Kemudian
khususnya dibidang mengajar. Tentunya
jika dilihat dari kesesuaian antara keahlian
yang berminat dan bersedia menjadi tutor,
atau bidang kerja dengan latar belakang
memilik semangat pengabdian yang tinggi
pendidikan mereka beberapa ada yang
dalam membimbing warga belajar dalam
tidak sesuai. Ketidak sesuaian antara latar
kelompok belajar untuk meningkatkan
belakang
pengetahuan
pendidikan
mereka
dengan
kecakapan,
keterampilan
kemampuan)
sesamanya. 13
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Tutor berperan bukan sebagai pengajar
belajar di PKBM adalah masyarakat yang
yang memberi indentifikasi dan peniruan
benar-benar putus sekolah, anak yang
kepada murid, namun lebih berperan
dikeluarkan dari sekolah dan masyarakat
kepada upaya pengarahan warga belajar
yang kurang mampu.
untuk memcahkan masalah
Dari
berbagai
wawancara
dan
Jumlah tenaga pengajar yang ada di
observasi langsung oleh peneliti, bahwa
PKBM ini dapat dikatakan sangat kurang,
tenaga pengajar di PKBM Sejahtera adalah
bahkan satu tutor harus mengajar untuk
tutor yang sudah berpengalaman dengan
beberapa mata pelajaran. Kurangnya tutor
semangat mengajar yang sangat tinggi dan
tersebut dapat berakibat berkurangnya
tahap pelaksanaan program kegiatan sudah
kualitas warga belajar. Sebelumnya tutor
sesuai dengan perencanaan.Kendala yang
di PKBM Sejahtera dapat dikatakan cukup
dihadapi
yaitu sebanyak 8 orang, tapi dikarenakan
antusiasme belajar peserta didik, tingkat
para tutor tersebut sudah menjadi pegawai
kehadiran yang rendah dan penerapan
negeri sehingga tidak ada waktu untuk
standar kelulusan.
mengajar lagi maka hingga kini tersisa
C.
hanya 4 orang tutor.
lebih
kepada
kurangnya
Warga Belajar Warga
belajar
merupakan
Berbagai macam hambatan yang
masyarakat yang direkrut untuk mengikuti
dihadapi oleh para tutor. Hambatan paling
kegiatan belajar di PKBM.Permasalahan
utama yang dirasakan oleh tutor di PKBM
yang berkaitan dengan warga belajar
Sejahtera adalah kurangnya antusiasme
adalah latar belakang sosial ekonomi
peserta
mengikuti
warga belajar lemah sehingga frekuensi
pembelajaran dan partisipasi peserta didik
kehadirannya sangat rendah, warga belajar
yang rendah. Selain itu, hambatan yang
menjadi pencari nafkah keluarga, mereka
dihadapi oleh tutor adalah penetapan
hanya belajar kalau waktu mengizinkan,
standar kelulusan yang sama dengan
motivasi
pendidikan formal. Tutor dituntut harus
berpendapat
memberikan kualitas lulusan yang sama
sudah
seperti
penyebab
didik
di
dalam
pendidikan
formal.
Pada
belajar
rendah
tanpa
dan
mereka
belajarpun
mereka
mendapatkan kehadiran
uang.Selain yang
itu
rendah
prakteknya hal tersebut sulit diterapkan
disebabkan oleh faktor transportasi, letak
karena mereka yang belajar di sekolah
PKBM Sejahtera yang jauh dari tempat
formal adalah mereka yang betul-betul
tinggal dan tidak ada transportasi umum
usia sekolah dan siap belajar. Sedangkan
yang mendukung membuat mereka sulit
untuk karakteristik warga belajar yang
datang. 14
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Untuk mengatasi permasalahan harus diketahui cukup permasalahannya dan menganalisis
penyebab
permasalahan.
Dalam
Program
Paket
Kejar
pengelolaan
warga
B
sudah ada dapat meningkatkan ekonomi mereka.
timbulnya
Motivasi belajar yang rendah dan
pengelolaan
anggapan bahwa tanpa belajar mereka
khususnya
belajarnya
dapat
dapat
mencari
permasalahan
uang
yang
merupakan
umum
dalam
dilakukan dengan cara pertimbangan atas
pembelajaran Program Kejar Paket b, jadi
dasar permasalahannya.
tugas
Tingkat
bagaimana
caranya membuat warga belajar menyadari
kondisi
pentingnya pendidikan bagi mereka dan
ekonomi masyarakat yang rendah dan
penciptaan suasana belajar pun perlu
mengharuskan
ekstra
dilakukan dengan baik agar warga belajar
sehari-
tidak bosan. Pelatihan ketrampilan yang
hari.Seperti diketahui bahwa salah satu
sesuai dapat mengurangi anggapan yang
karakteristik Pendidikan Luar Sekolah
tidak
adalah hanya keluesan dalam penentuan
Pendidikan bagi mereka.
waktu pelaksanaan belajar mengajarnya.
D.
untuk
konsekuensi
mereka
mencukupi
rendah
adalah
yang
merupakan
kehadiran
pengelolaan
dari
bekerja
kehidupan
benar
mengenai
arti
penting
Sarana dan Prasarana
Untuk meningkatkan kehadiran warga
Sarana dan prasarana yang dimiliki
belajar perlu dilakukan penjadwalan yang
oleh PKBM Sejahtera meliputi sarana
sesuai dengan kondisi warga belajar dan
belajar,
pemilihan waktu dilakukan semaksimal
bangunan. Dalam hal pengadaan peralatan
mungkin dapat diikuti oleh semua warga
yang diguanakan oleh warga belajar sudah
belajar tanpa harus merugikan mereka
dapat dikatakan cukup, hanya saja untuk
dengan
sementara proses pembelajaran masih
meninggalkan
meningkatkan
motivasi
pekerjaan.Untuk belajar
cara
sarana
menggunakan
keterampilan
ruang
Taman
dan
Belajar
lainnya dengan mengadakan pelatihan atau
Masyarakat (TBM) karena kelas masih
kecakapan hidup, di samping mereka
dalam tahap renovasi. Ini membuat warga
mendapatkan materi pelajaran mereka juga
belajar
memperoleh ketrampilan dan ketrampilan
terlebih didalam ruang TBM terdapat
tersebut diusahakan benar-benar menjadi
komputer dan fasilitas internet sehingga
kebutuhan warga belajar dan kalau bisa
mereka ada yang lebih memilih main
dapat memanfaatkan potensi yang ada
internet
sehingga dengan ketrampilan ini dimana
pembelajaran.
kurang
dan
fokus
dalam
mengacuhkan
belajar,
proses
sebagian modal atau bahan mentahnya 15 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Untuk pengadaan sumber belajar
efektivitas dari PKBM Sejahtera dalam
pada program kesetaraan paket A, paket B,
melaksanaan pendidikan kesetaraan di
dan Paket C seperti modul dan bahan ajar
Kelurahan Parit Mayor terkait dengan
lain
perkembangan jumlah lulusan program
dapat
dikatakan
sangat
cukup.
Pengadaan peralatan yang diguanakan
kesetaraan PKBM Sejahtera..
PKBM digunakan oleh PKBM didapatkan
Dari beberapa wawancara diatas,
dari dana proyek atau bantuan dari
dapat
pemerintah.
pendidikan kesetaraan dapat dirasakan
Keseluruhan
sarana
dan
dikatakan
bahwa
prasarana yaitu bangunan, sekretariat,
manfaatnya
sarana belajar, dan lain-lainnya adalah
Keberhasilan
milik
dari
ketersedian sarana dan prasarana yang
peralatan yang digunakan sebagai alat
digunakan oleh warga belajar untuk
belajar sebagian dalam kondisi baik dan
belajar.Warga masyarakat yang dulunya
masih bisa digunakan.Kendala pengadaan
kurang memiliki pengetahuan lebih karena
peralatan
dapat
putus sekolah, kini sudah mendapatkan
dikatakan sudah tersedia, namun pada
banyak pengetahuan melalui program yang
modul yang digunakan mengacu pada
dijalankan oleh PKBM.Selain itu, warga
kurikulum yang digunakan oleh lembaga-
yang
lembaga formal, sehingga materi yang
melanjutkan pendidikan formal pun dapat
diajarkan kurang menarik bagi warga
melajutkan ke pendidikan kesetaraan di
belanjarnya.
PKBM
PKBM
dan
Sejahtera.Kualitas
sarana
belajar,
bagi
program
tidak
warga
PKBM
dilihat
memiliki
Sejahtera.Tapi
belajar. dari
biaya
untuk
manfaat
yang
dirasakan tidak diimbangi dengan hasil 4.
Produksi Lulusan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejahtera
belajar
yang
memuaskaan,
hal
ini
disebabkan oleh tingkat kehadiran warga belajar yang rendah sehingga membuat
Pada kriteria produksi dipersoalkan usaha pengukuran efektivitas organisasi dengan jumlah mutu keluaran organisasi serta
intensitas
kegiatan
suatu
organiasi.Pada dasarnya tujuan keberadaan PKBM di suatu daerah adalah agar terwujudnya peningkatan kualitas hidup masyarakat
yang
ada
di
komunitas
tersebut. Dalam penelitian ini penilaian
kurang maksimalnya warga belajar dalam memahami materi. Kendala terbatasnya
yang jumlah
dihadapi dana
adalah dalam
mengembangkan program. Pembiayaan dalam pelaksanaan program kesetaraan disiapkan
oleh
pemerintah
sifatnya
proposal dan proyek.Dikatakan seperti itu karena
PKBM
Sejahtera
harus 16
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
berkompetisi dengan PKBM diseluruh
melaksanakan
Kota Pontianak.Namun kendala tersebut
kesetaraan dapat terpenuhi.
bukan
hambatan
program,
untuk
karena
program
pendidikan
menjalankan
PKBM
Sejahtera
memiliki usaha mandiri seperti penyewaan
PENUTUP
tenda dan unit usaha pembibitan ikan sehingga dari hasil usaha mandiri tersebut
1. Kesimpulan
dapat
A. Adaptasi
membiayai
operasional
seluruh
kegiatan
PKBM.Terselenggaranya
Pada kriteria adaptasi dipersoalkan
kegiatan-kegiatan yang ada di PKBM
kemampuan
merupakan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
salah
satu
indikator
organisasi
keberhasilan PKBM.Namun keberhasilan
Pendirian
tersebut
inisiatif dari masyarakat yang datang dari
tidak
mutlak
karena
peran
PKBM
untuk
Sejahtera
pengurus PKBM itu sendiri, melainkan
suatu
karena adanya koordinasi yang baik antara
peningkatan
PKBM dengan pihak pemerintah dan
Keberadaan
Pusat
lembaga-lembaga keterampilan lainnya.
Masyarakat
(PKBM)
Selain itu tenaga-tenaga pengajarnya dapat
dikatakan
akan
mutu
pentingnya kehidupannya.
Kegiatan
Belajar
Sejahtera
bagi
masyarakat sekitar Kelurahan Parit Mayor
dan
cukup penting. PKBM Sejahtera sebagai
pula
pelengkap institusi pendidikan formal
warga belajar yang berkualitas.Hanya saja
yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat
tenaga pengajar yang ada di PKBM
setempat
Sejahtera sangat kurang, maka perlu
mereka agar lebih baik, dan produktif.
penambahan
pengajar.Dengan
Bahkan, keberadaan PKBM Sejahtera di
adanya tenaga pengajar yang berkualitas
wilayah Kelurahan Parit Mayor bukan
dan warga belajar yang cendurung stabil
hanya
membuat PKBM Sejahtera beroperasi
sekitarnya tetapi juga dapat dirasakan
terus
berpengalaman
dalam
berkualitas
kesadaran
sebagai
maka
dihasilkan
tenaga
artian
kevakuman.PKBM
pernah
mengubah
bermanfaat
bagi
kehidupan
masyarakat
tidak
terjadi
manfaatnya bagi masyarakat luar wilayah.
Sejahtera
dalam
B. Integrasi
melaksanakan program kesetaraan yang tidak
untuk
vakum
tersebut,
maka
Pada kriteria merupakan
Integrasi, Integrasi
pengukuran
terhadap
dukungan pemerintah terhadap PKBM
kemampuan organisasi untuk menjadikan
tidak berhenti.Jadi, dapat dikatakan bahwa
sosialisasi
dari
menghasilkan atau menjadikan sebuah
efektivitas
PKBM
dalam
pengembangan
untuk 17
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kesepakatan
yang
disetujui
secara
kegiatan suatu organisasi. Dalam mencapai
bersama-sama dan kemampuan organisasi
efektivitas
melakukan komunikasi dengan beberapa
ketersediaan dan kesiapan dari seluruh
macam organisasi lainnya.Dalam hal ini,
komponen
dalam hal perekrutan warga belajar tidak
diperlukan.Secara kualitas sebagian besar
ada
kepada
pengurus berpendidikan sarjana, berkaitan
masyarakat.Untuk memberikan informasi
dengan adanya ketidak sesuaian anatara
kepada masyarakat, pengelola PKBM
latar belakang pendidikan dengan bidang
hanya mengadalkan momen-momen pada
kerjanya,
saat acara kelurahan.Selain itu, PKBM
dengan adanya budaya saling membantu
juga memasang papan pengumuman untuk
dalam
memberikan
kepada
pekerjaannya.Jumlah tenaga pengajar yang
masyarakat.Peran yang paling penting
ada di PKBM ini dapat dikatakan sangat
melalui mulut ke mulut antara sesama
kurang, bahkan satu tutor harus mengajar
warga
untuk beberapa mata pelajaran. Kurangnya
sosialisi
informasi
belajar
sebayanya,
khusus
serta
kemudian
teman-teman ibu-ibu
anaknya sekolah di PKBM.
yang
tutor
dari
suatu
organisasi
organisasi,
tersebut
diantisipasi
oleh
sangat
pengurus
menyelesaikan
tersebut
dapat
berakibat
Proses
berkurangnya kualitas warga belajar. Tutor
perekrutan tutor yang dilakukan oleh
yang mengajar pada program pendidikan
PKBM Sejahtera tidak ada sosialisasi
kesetaraan
khusus. Informasi perekrutan tutor juga
berpengalaman dengan semangat mengajar
hanya disampaikan melalui mulut ke mulut
yang sangat tinggi dan tahap pelaksanaan
antar tutor atau pengelola PKBM. Dalam
program kegiatan sudah sesuai dengan
hal
perencanaan. Kendala yang dihadapi lebih
pengadaan
kerjasama
dengan
adalah
kurangnya
tutor
yang
pemerintah dan lembaga-lembaga lain
kepada
tidak juga mengalami kendala yang cukup
peserta didik, tingkat kehadiran yang
bearti, karena adanya jalinan yang kuat
rendah dan penerapan standar kelulusan.
antara PKBM dengan pemerintah dan
Latar belakang sosial ekonomi warga
lembaga-lembaga tersebut.
belajar
C. Motivasi Anggota
kehadirannya sangat rendah, warga belajar
lemah
antusiasme
sudah
sehingga
belajar
frekuensi
Pada Kreteria Motivasi , Dilakukan
menjadi pencari nafkah keluarga, mereka
pengukuran mengenai keterikatan dan
hanya belajar kalau waktu mengizinkan,
hubungan antara pelaku organisasi dengan
motivasi
organisasinya dan kelengkapan sarana bagi
berpendapat
mutu keluaran organisasi serta intensitas
sudah mendapatkan uang..
belajar tanpa
rendah
dan
mereka
belajarpun
mereka 18
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
D. Produksi
dalam membina PKBM secara
Pada kriteria produksi dipersoalkan
benar dan rutin sesuai prosedur
usaha pengukuran efektivitas organisasi
yang ada agar dapat mendukung
dengan jumlah mutu keluaran organisasi
peranan
serta
lingkunganya secara optimal.
intensitas
kegiatan
suatu
organiasi.Dari beberapa wawancara dan
PKBM
2. Pengelola
terhadap
PKBM
sebaiknya
observasi dilapangan, dapat dikatakan
menambah
bahwa program pendidikan kesetaraan
pengajarnya, dengan jumlah tenaga
sudah berjalan efektif serta mencapai
yang
sasaran yang tepat dan dapat dirasakan
bertambahnya
manfaatnya bagi masyarakat.keberhasilan
belajar. Tutor seharusnya lebih
PKBM dilihat dari ketersedian sarana dan
mengarahkan lagi warga belajar
prasarana yang diguanakan oleh warga
untuk hadir dalam setiap kegiatan
belajar untuk belajar. Warga masyarakat
pembelajaran dikelas agar secara
yang
kualitas hasil belajar lulusan dapat
dulunya
kurang
memiliki
jumlah
memadai
juga
dapat
kualitas
warga
pengetahuan lebih karena putus sekolah,
dipertanggungjawabkan.
kini
belajar
sudah
pengetahuan
mendapatkan melalui
banyak
program
yang
harus
dalam
yang
pembelajaran.
memiliki
biaya
lebih
Warga berinisiatif
untuk menyempatkan diri hadir
dijalankan oleh PKBM.Selain itu, warga tidak
tenaga
untuk
setiap
kegiatan
melanjutkan pendidikan formal pun dapat melajutkan ke pendidikan kesetaraan di
REFERENSI
PKBM Sejahtera.
2. Saran Berdasarkan Efektivitas Masyarakat
penelitian
Pusat
Kegiatan
(PKBM)
Kelurahan
Parit
Pontianak
Timur,
mengenai Belajar
Sejahtera
Mayor
di
Kecamatan
maka
peneliti
memberikan saran sebagai berkut: 1. Pihak pemerintah, dalam hal ini adalah penilik PLS diharapkan
Affandi, Idrus., Karim Suryadi. 2007. Hak Asasi Manusia. Jakarta : Universitas Terbuka. Chan,
Sam M. 2011. Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah.Jakarta : RajaGrafindo.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1996. Organisasi, Cetakan Kedelapan. Jakarta: Binarupa Aksara. Gitosudarmo, Indriyo dan Agus Mulyono. 2001. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta : BPFEYOGYAKARTA.
untuk mengoptimalkan perannya 19 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Hanggraeni, Dewi. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hasbullah. 2013. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta RajaGrafindo.
Ilmu :
Pelaksanaan Otonomi Daerah. Sumedang : Mandar Maju. Sumber Internet :
Hatimah, Ihat. 2011. Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta : Universitas Terbuka.
BPS. 2014. “Kota Pontianak dalam Angka” diakses pada tanggal 17 September 2014 dari http://pontianakkota.bps.go.id/publi kasi/2013/dda2013
Indrawijaya, I.Adam, 2000, Perilaku organisasi, Cetakan Keenam, Sinar Biru Algensindo, Bandung.
PKBM. 2014. “Konsep PKBM” diakses pada tanggal 30 Mei 2014 dari http://pkbm-indonesia.com/pkbm
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian : Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo.
PKBM. 2014. “Standar dan Prosedur Penyelenggaraan PKBM” diakses pada tanggal 30 Mei 2014 dari http://www.paudni.kemdikbud.go.i d/bindikmas/sites/default/files/docu ments/files/STANDAR%20PKBM. pdf
Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung : PT Refika Aditama. Steers,
Ricard m. 1986.Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Sukmara, Dian. 2005. Implementasi Program Life Skill.Bandung : Mughni Sejahtera. Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suyanto, Bangong., Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Kencana. Usman, Husaini. 2014. Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Wahyudi, Dinn., Supriyadi & Ishak Abduhak. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka. Waluyo. 2007. Manajemen Konsep, Aplikasi Implementasinya
Publik: dan dalam
Skripsi. 2014. “Efektivitas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) usaha Mulya Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman” diakses pada tanggal 15 September 2014 dari http://eprints.uns.ac.id/5528/1/Unlo ck-g.pdf Skripsi. 2014. “Peranan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dalam Rangka Pengembangan Masyarakat” diakses pada tanggal 10 September 2014 darihttp://repository.ipb.ac.id/bitstr eam/handle/123456789/3077/A200 8_Andhini%20Nurul%20Fatimah_ abstract.pdf;jsessionid=1D1DCDE 81437F6375A342E2B1498D050?s equence=1 Wikipedia. 2014. “Pengertian Pengembangan Masyarakat” diakses pada tanggal 30 Mei 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Penge mbangan_masyarakat Undang-Undang : 20
Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
21 Wury Defriana, NIM. E01110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN