PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN .... (ZIDNI NUZULA) 1
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL
Artikel Jurnal
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Zidni Nuzula NIM 12101244020
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEI 2016
2 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 2016
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN .... (ZIDNI NUZULA) 3
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL EDUCATION EQUALITY PROGRAM MANAGEMENT COMMUNITY LEARNING CENTER (CLC) IN KRETEK SUB-DISTRICT, BANTUL DISTRICT Oleh: Zidni Nuzula, Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan PKBM Mandiri di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul yang dilihat dari fungsi manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber. Untuk analisis data mengguakan display data, reduksi data, dan verifikasi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan PKBM Mandiri untuk program kesetaraan paket A (setara SD), paket B (setara (SMP), dan paket C (setara SMA) terdiri dari perencanaan yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran program paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA) dilakukan dengan tiga pola pembelajaran yaitu tatap muka, mandiri, dan tutorial. Untuk evaluasi, PKBM Mandiri melakukan tiga evaluasi yaitu untuk pendidik, pengelola, dan warga belajar. Kata kunci: pengelolaan, pendidikan kesetaraan,pusat kegiatan belajar masyarakat
Abstract The aim of this research is to describe CLC management in Kretek Sub-Distric, Bantul District that is seen through three Management functions like Planning, Actualizing, and Evaluating. This research is a descriptivequantitative research. The methodologies used to collect the data are observation, interview, and documentation. The data validity used in this research is triangulation source. For data analysis, it uses data display, data reduction, and verification. The research results show that CLC management for the Equality Education Program Package A (equals to Elementary School), Package B (equals to Junior High School), and Package C (equals to Senior High School) consist of planning containing Graduate Competence Standards, Content Standard, Teacher and Education Personnel, and Infrastructure. Then for the learning implementation of Package A (equals to Elementary School), Package B (equals to Junior High School), and Package C (equals to Senior High School) programs are done by three patterns. The patterns are face to face, independent, and tutorial. For the evaluation, CLC does three evaluations which are to educators, managers, and learning people. Keywords: management, educational equality, community learning center
berkualitas pula masyarakat di negara tersebut.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor
Agar
masyarakat
dapat
mendukung
proses
penentu dalam pembangunan suatu bangsa,
pembangunan, diperlukan suatu usaha untuk
dengan adanya pendidikan yang berkelanjutan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
maka dapat mendukung proses pembangunan
untuk
nasional disuatu negara. Pendidikan adalah pilar
berwawasan luas, dan memiliki rasa percaya diri
kehidupan
maju
yang tinggi dalam menatap masa depan. Salah
semakin
satu solusi untuk meningkatkan kualitas sumber
pendidikan
suatu suatu
bangsa. negara
Semakin maka
mewujudkan
bangsa
yangcerdas,
4 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 2016
daya manusia di Indonesia yaitu dengan melalui
kelompok belajar paket A (setara SD/MI), paket
pendidikan. Pendidikan tidak hanya dilakukan
B (setara SMP/MTs), dan paket C (setara
dalam sekolah (formal), namun juga dalam
SMA/MA) diamana kelompok belajar tersebut
lingkup keluarga, lingkungan sekitar (informal)
memiliki hak egibilitas yang sama dengan
dan dalam pedidikan nonformal.
pemegang ijazah dari pendidikan formal, namun
Pendidikan dapat ditempuh oleh siapa saja,
masyarakat masih banyak yang belum mengerti
berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang
dan mengenal tentang program
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
kesetaraan yang mana lulusannya memiliki hak
jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
egibilitas yang sama dengan pemegang ijazah
nonformal, dan informal yang dapat saling
dari
melengkapi. Pada Pasal 16 ayat (4) menyatakan
pendidikan kesetaraan ini juga dimaksudkan
bahwa satuan pendidikan nonformal terdiri atas
untuk mendukung program pemerintah yaitu
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
program wajib belajar sebagaimana yang sudah
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
disebutkan pada PP no 47 Th 2008 Pasal 3
majelis taklim serta satuan pendidikan yang
sebagai berikut.
sejenis. Dengan adanya Undang-Undang tersebut
(1) Wajib belajar diselenggarakan pada jalur
maka dapat disimpulkan bahwa jalur pendidikan
pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan
nonformal merupakan jalur pendidikan yang
pendidikan informal.
resmi dan berlandaskan hukum yang kuat.
(2) Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
pendidikan
formal.
pendidikan
Penyelenggaraan
formal dilaksanakan minimal pada
jenjang
sebagai satuan pendidikan nonformal dapat
pendidikan dasar yang meliputi SD, MI, SMP,
menyelenggarakan
MTs, dan bentuk lain yang sederajat.
program
pendidikan
nonformal yang meliputi pendidikan kecakapan
(3) Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan
pendidikan nonformal dilaksanakan
kepemudaan,
program paket A, program paket B, dan bentuk
pendidikan
pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
melalui
lain yang sederajat. Sesuai
dengan
Standar
dan
Prosedur
kesetaraan dan pendidikan nonformal lain yang
Penyelenggaraan PKBM, Pendidikan kesetaraan
diperlukan masyarakat ( PP no 17 Th 2010, pasal
meliputi Paket A, Paket B, dan Paket C, serta
105 ayat 2). Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
pendidikan
(PKBM) merupakan salah satu lembaga yang
mengembangkan
menangani
Pendidikan
masalah
pendidikan
khususnya
lain
yang
ditujukan
kemampuan
kesetaraan
peserta
adalah
untuk didik.
pendidikan
pendidikan nonformal. Untuk mengurangi angka
nonformal bagi warga Negara Indonesia yang
putus sekolah di Indonesia ada pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta
kesetaraan yang dikelola Dinas Pendidikan
didik dengan penekanan pada pengetahuan
melelui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
akademik
(PKBM). Pendidikan kesetaraan berfokus pada
pengembangan sikap dan kepribadian profesional
dan
keterampilan
fungsional,
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN .... (ZIDNI NUZULA) 5
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
yang dihasilkan. Output yang dihasilkan PKBM
mengembangkan
didik.
tidak lepas dari pengelolaan yang tepat dari
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
lembaga tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa
program pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan
bagus tidaknya kualitas sumber daya yang
masyarakat (PKBM), maka diperlukan suatu
dihasilkan tergantung pada pengelolaan Pusat
penanganan atau pemantauan khusus dalam
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).Standar
pelaksanaan program pendidikan kesetaraan,
Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar
dalam
dalam
hal
ini
kemampuan
peserta
pelaksananya
yaitu
Dinas
perencanaan,
pelaksanaan,
Pendidikan. PKBM merupakan lembaga yang
pengawasanpendidikan
didirikan dari, oleh, dan untuk masyarakat luas.
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
Secara umum PKBM dibentuk dengan tujuan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
untuk memperluas kesempatan warga masyarakat
Republik Indonesia. Untuk menjamin layanan
khususnya
untuk
dan meningkatkan kualitas mutu lembaga PKBM
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
maka dalam pendidikkan nonformal khususnya
sikap
pelaksanaan
yang
mental
tidak
yang
mampu
diperlukan
untuk
mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah. Dari penjelasan di atas dapat dimengerti
memiliki ditetapkan
dalam
dan
pendidikan
8 (delapan)
rangka
kesetaraan standar
pemerintah
wajib
yang sudah
dalam
Peraturan
bahwa pendidikan tidak hanya dilakukan pada
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
pendidikan formal saja yang prosesnya memiliki
Standar Nasional Pendidikan yang
kualifikasi
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
tertentu,
namun
juga
dapat
standar
pendidik
dan
meliputi
dilaksanakan melalui PKBM yang mana sudah
proses,
tenaga
disebutkan dalam Undang Undang RI Th 2003
kependidikan, standar sarana dan prasarana,
Pasal 26 bahwa hasil pendidikan non formal
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
dapat dihargai setara dengan pedidikan formal
standar penilaian pendidikan.
setelah melalui proses penialian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah dengan
METODE PENELITIAN
mengacu pada Standar Nasional Penilaian. Untuk
Jenis Penelitian
mewujudkan terciptanya PKBM yang berkualitas
Terkait dengan judul dan permasalah yang
maka ada beberapa komponen yang perlu
ada, penelitian ini berkisar tentang pengelolaan
diperhatikan, salah satunya yaitu pengelolaan
yang ada pada lembaga pendidikan noformalyang
PKBM.
dilihat dari tiga fungsi pokok manajemen yaitu
Pengelolaan
Pusat
Kegiatan
Belajar
fungsi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Masyarakat (PKBM) menjadi kunci utama untuk
sehingga dalam penelitian ini akan mengangkat
menjadikan PKBM sebagai pusat pendidikan
tentang pengelolaan yang dilakukan di Pusat
kesetaraan yang mampu bersaing di lingkungan
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri.
masyarakat pada umumnya. Keberhasilan suatu
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
PKBM dapat dilihat salah satunya dengan output
kualitatif dalam menguraikan “Pengelolaan Pusat
6 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 2016
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri di
manfaat yang diperoleh dalam mengikuti
Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul” karena
pembelajaran di PKBM Mandiri.
dalam penelitian ini lebih fokus pada obyek
Metode Pengumpulan Data
penelitian yaitu berkisar tentang yang dimuali
Metode pegumpulan data pada penelitian yang
dari perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi
judul “ Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar
yang dilakukan di PKBM Mandiri.
Masyarakat (PKBM) Mandiri Kecamatan Kretek
Waktu dan Tempat Penelitian
Kabupaten Bantul” yaitu menggunkaan metode
Tempat penelitian yang ditetapkan dalam penelitian
ini
adalah
diPKBM
Mandiri,
observasi, wawancara, dan dokumentsai. Untuk lebih jelasnya tentang metode penumpulan data,
Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Waktu
yaitu sebagai berikut.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015
1. Observasi
s/d Maret 2016
Metode observasi (pengamatan) merupakan
Subyek Penelitian
sebuah teknik pengumpulan data
yang
Subyek penelitian tentang Pengelolaan Pusat
mengharuskan peneliti turun ke lapangan
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan
mencakup beberapa komponen yang tahu tentang
ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-
obyek penelitian yang akan diteliti, subyek
benda,
penelitian pada penelitian ini sebagai berikut.
perasaan. Hal-hal yang perlu dan harus
1. Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
diperhatikan oleh peneliti yang menggunkan
(PKBM) Mandiri yang ada di dusun Karen
metode observasi (pengamatan) yaitu: (1)
Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul adalah
ruang dan tempam, (2) pelaku, (3) kegiatan,
orang
proses
(4) benda dan alat yang digunakan, (5)
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
waktu, (6) peristiwa, (7) tujuan, (8) perasaan
dan evaluasi dalam kaitannya dengan PKBM
(Djunaidi
Mandiri.
2012:165).
yang
mengatur
tentang
2. Tutor, adalah orang-orang yang berhubungan
waktu,
peristiwa,
Ghony,
Fauzan
tujuan,
dan
Almanshur,
2. Wawancara/ Interview
langsung dengan warga belajar di PKBM
Wawancara
Mandiri yang bertanggung jawab dalam hal
pengumpulan data apabila peneliti ingin
penyampaian materi kepada warga belajar
melakukan
studi
dan orang yang berpengaruh sekaligus orang
menemukan
permasalahan
yang memberi dampak besar dalam mencapai
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
keberhasilan lulusan warga belajar di PKBM
mengetahui hal-hal dari responen yang lebih
Mandiri.
mendalam
3. Warga Belajar, adalah salah satu komponen dalam
pendahuluan
jumlah
yang
teknik
untuk harus
respondennya
sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
mengajar di PKBM Mandiri dan sebagai
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya
yang
merasakan
proses
dan
sebagai
belajar
orang
keberlangsungan
digunakan
langsung
akan
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN .... (ZIDNI NUZULA) 7
pada pengetahuan dan
atau keyakinan
segera
dilakukan
analisis
data
melalui
pribadi.
reduksi data. Reduksi data adalah kegiatan
Wawancara menurut Moleong (2005: 186)
mengabstraksi atau merangkum data dalam
adalah percakapan dengan maksud tertentu.
suatu laporan yang sistematis dan difokuskan
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
pada halyang inti (Sudjana, 2006:214).
yaitu
pewawancara
mengajukan
(interviewer)
pertanyaan
diwawancarai
dan
(interviewee)
yang yang yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
2. Display Data Yaitu
penyampaian
informasi
tersusun yang memberikan kemungkinan adanya
3. Dokumentasi
proses
penarikan
kesimpulan
dan
pengambilan tindakan. Hasil dari reduksi
Burhan Bungin (2011: 124) menyatakan
data disajikan dalam bentuk laporan secara
bahwa studi dokumentasi digunakan untuk
keseluruhan
menelusuri data historis.Metode dokumentasi
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007:
yaitu mencari data mengenai hal-hal yang
341) menyatakan bahwa yang paling sering
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
digunakan untuk menyajikan data dalam
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 206).
bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data,
Metode
cara
maka akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang sudah ada yaitu
memahami apa yang terjadi, merencanakan
dengan dipelajari dan dicatat apa yang
kerja yang selanjutnya berdasarkan apa yang
diperlukan
telah difahami tersebut.
dokumentasi
oleh
berarti
peneliti.
Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan karena untuk merekam data yang dapat
maupun
bagian-bagiannya.
3. Verifikasi Data Sejak awal pengumpulan data, peneliti
digunakan sebagai bukti tertulis maupun
harus
membuat
simpulan-simpulan
gambar, melalui dokumen pribadi maupun
sementara. Dalam tahap akhir, simpulan
dokumen resmi mengenai kegiatan.
simpulan tersebut harus di cek kembali (diverifikasi) pada catatan yang telah dibuat
Teknik Analisis Data
oleh
peneliti
untuk
selanjutnya
dibuat
Teknik analisis data yang digunakan sebagai
simpulan yang sesungguhnya. Verifikasi data
berikut :
yaitu melakukan pencarian makna dari kata
1. Reduksi Data
kata yang dikumpulkan secara lebih teliti.
Dengan banyaknya data yang diperoleh di lapangan, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci agar data yang telah diperoleh tidak
Keabsahan Data Dalam
penelitian
ini,
keabsahan
data
hilang karena data yang didapat akan
menggunakan triangulasi sumber yaitu dengan
semakin banyak, kompleks dan rumit seiring
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
lamanya waktu penelitian. Untuk itu harus
beberapa sumber. Dari beberapa sumber tersebut,
8 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 2016
data
dideskripsikan,
dikategorisasikan
mana
Kerangka dasar, strukrur kurikulum, beban
pandangan yang sama, dan mana yang berbeda,
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kemudian data dianalisis sehingga menghasilkan
dan kalender pendidikan untuk program
suatu kesimpulan. Tujuan akhir dari trianggulasi
kesetaraan PKBM Mandiri sudah dibuat
ini adalah membandingka informasi tentang hal
sedemikian rupa agar sesuai dengan kondisi
yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak
warga belajar dengan berpedoman pada
agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan
Permendiknas No 14 Tahun 2007.
data yang dihasilkan oleh peneliti.
c. Standar pendidik dan tenaga kependidikan Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian tentang Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
PKBM Mandiri sebagai berikut. Kualifikasi tutor PKBM Mandiri sebagai berikut. a)
Mandiri di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul yang
dilihat
dari
tiga
fungsi
manajemen
yang diajarkan) b)
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sebagai berikut.
Memiliki
kompetensi
Sedangkan untuk kualifikasi pengelola PKBM mandiri sebagai berikut.
standar
tenaga
a)
Min Pendidikan SMA/K
kependidikan, dan standar sarana prasarana
b)
Memiliki
standar
pendidik
dan
PKBM Mandiri maka dapat disimpulkan bahwa. a. Standar kompetensi lulusan yang digunakan
(tes
Dan memiliki sertifikat yang mendukung.
yang terdiri dari standar kompetensi lulusan, isi,
mengajar
microteaching) c)
Perencanaan pembelajaran di PKBM Mandiri
Min S1 (sesuai dengan mata pelajaran
kompetensi
keahlian
dibidangnya, dan c)
Memiliki sertifikat yang mendukung
berpedoman pada peraturan pemerintah yaitu
PKBM Mandiri melaksanakan perekrutan untuk
Permendiknas No 23 Tahun 2006. Selain itu,
tenaga pedidik (tutor) dan tenaga kependidikan
PKBM Mandiri juga memiliki beberapa
jika sedang membutuhkan saja, jadi ada tidaknya
acuan untuk pbahan pertimbangan yang
perekrutan yang diadakan tergantung dengan
berhubungan belajarnya penilaian
dengan antara
tugas,
lain
kelulusan
warga
kebutuhan PKBM Mandiri. Dalam pelaksanaan
dengan
adanya
seleksi perekrutan di PKBM Mandiri, ketua
ulangan,
EHB,
dan
kehadiran.
penyelenggara PKBM Mandiri berperan penuh dalam penentuan seleksi tersebut. Perlu diketahu
b. Standar isiuntuk program kesetaraan paket A
bahwa kualifikasi yang ada di PKBM Mandiri
(setara SD), paket B (setara SMP), dan paket
sama dengan kualifikasi yang ada di pendidikan
C (setara SMA) di PKBM Mandiri memiliki
formal, hal itu dibuktikan bahwa semua tutor
kerangka dasar, strukrur kurikulum, beban
yang mengajar di PKBM Mandiri merupakan
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan,
guru yang mengajar di sekolah formal.
dan kalender pendidikan yang berbeda
d. Sarana dan Prasarana PKBM Mandiri
disetaiap masing-masing program yang ada.
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN .... (ZIDNI NUZULA) 9
Fasilitas yang dimiliki PKBM Mandiri sudah
pengelola untuk dibukukan menjadi sebuah
lengkap dan sangat mendukung untuk proses
laporan hasil belajar (rapot). Untuk evaluasi
pembelajaran program kesetaraan kesetaraan
berskala nasional, program paket A, B, dan C
paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan
juga ada ujian nasional yang dinamakan Ujian
paket C (setara SMA). Fasilitas yang ada di
Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK). Selain
PKBM Mandiri diperoleh dari dana pribadi
penilaian tentang pemahaman materi di atas,
PKBM (swadaya) dan bantuan yang diperoleh
kehadiran juga menjadi pertimbangan untuk
dari pemerintah pusat, daerah, dan perusahaan
kelulusan warga belajar. Jika kehadiran tidak
yang ada di sekitar PKBM Mandiri. Dari data
memenuhi standar yang ditetapkan, maka warga
inventaris barang yang dimiliki PKBM Mandiri
belajar tersebut juga tidak bisa mengikuti ujian.
yang terdapat pada lampiran. 1 , PKBM Mandiri sudah bisa dikatakan “cukup” untuk failitas yang
SIMPULAN DAN SARAN
dimilikinya.
Simpulan
Implementasi proses belajar mengajar di
Pengelolaan
pembelajaran
PKBM
Mandiri
pendidikan
dimulai, terlebih dahulu tutor membuat silabus
berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan
dan RPP yang didalammnya berisi kisi-kisi yang
yang terdiri dari standar kompetensi lulusan,
dijadikan pedoman untuk mengajar pada satu
standar
semester. Pembelajaran untuk program paket A
kependidikan, standar sarana prasarana, standar
(setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C
proses, dan standar penilaian (evaluasi). Semua
(setara SMA) dilakukan dengan tiga pola
standar
tersebut
pembelajaran yaitu tatap muka, mandiri, dan
fungsi
pokok
tutorial. Ketiga-tiganya dilakukan oleh PKBM
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,sebagai
Mandiri
berikut.
menunjang
terlaksanaanya
program kesetaraan di PKBM Mandiri. Evaluasi
(penilaian)
di
PKBM
isi,
standar
di
program
PKBM Mandiri yaitu sebelum pembelajaran
untuk
kesetaraan
pada
pendidik
dan
dikelompokan manajemen
tenaga
berdasarkan yaitu
fungsi
1. Perencanaan Mandiri
Perencanaan
pembelajaran
PKBM
Mandiri
melakukan tiga penilaian yaitu untuk pendidik
terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar
(tutor), pengelola, dan warga belajar. Penilaian
isi, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
pendidik
serta standar sarana prasarana.
dan
tenaga
kependidikan
PKBM
Mandiri menggunakan Daftar Penilaian Pekerjaan
a. Standar kompetensi lulusan yang digunakan
Pegawai (DP3) yang dibuat dan diisi langsung
sama dengan standar kompetensi lulusan
oleh ketua penyelenggara PKBM Mandiri yang
untuk pendidikan formal. Standar kompetensi
biasanya
lulusan untuk SD/ MI/ SDLB/ Paket A, SMP/
dilakukan
pada
Sedangkan
untuk
warga
evaluasinya
yaitu
dengan
akhir belajar,
semester. bentuk
mengakumulasika
MTs/
SMPLB/
SMALB/
Paket
Paket C
B,
SMA/
MA/
berpedoman
pada
semua tugas, ulangan, dan EHB yang dinilai
Permendiknas No 23 Tahun 2006 yang
langsung oleh tutor kemudian diserahkan kepada
bertujuan
untuk
meletakkan
dasar
dan
10 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 2016
meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup
mandiri
dan
mengikuti
pendidikan lebih lanjut
ruang kelas, alat peraga, dan buku penunjang sudah dimiliki PKBM Mandiri. 2. Pelaksanaan Implementasi proses belajar mengajar di
b. Standar isi untuk program kesetaraan paket A
PKBM
Mandiri
dimulai
tutor
RPP
yang
(setara SD), paket B (setara SMP), dan paket
membuat
C (setara SMA) PKBM Mandiri memiliki
didalammnya berisi kisi-kisi yang dijadikan
kerangka dasar, strukrur kurikulum, beban
pedoman untuk mengajar pada satu semester.
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan,
Pembelajaran untuk program paket A (setara
dan kalender pendidikan yang berisi lingkup
SD), paket B (setara SMP), dan paket C
materi minimal dan tingkat kompetensi
(setara SMA) dilakukan dengan tiga pola
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
pembelajaran yaitu tatap muka, mandiri, dan
minimal pada program Paket A, Paket B, dan
tutorial.
Paket C sesuai dengan Permendiknas No 14
menunjang
Tahun 2007.
kesetaraan di PKBM Mandiri karena dengan
c. Standar pendidik dan tenaga kependidikan Pendidik dan tenaga kependidikan PKBM Mandiri memiliki kualifikasi yang sama dengan
pendidikan
Ketiganya
dilakukan
terlaksanaanya
untuk program
tiga pola pembelajara tersebut target materi bisa terpenuhi secara maksimal. 3. Evaluasi PKBM Mandiri melakukan tiga penilaian
pendidik harus memiliki ijazah S1 sesuai
(evaluasi) yaitu untuk pendidik (tutor),
bidang yang diajarkannya, terbukti bahwa
pengelola, dan warga belajar. Penilaian
semua tutor PKBM Mandiri merupakan guru
pendidik dan tenaga kependidikan PKBM
yang mengajar di sekolah formal. PKBM
Mandiri
Mandiri melaksanakan perekrutan untuk
Pekerjaan Pegawai (DP3) yang dibuat dan
tenaga
tenaga
diisi langsung oleh ketua penyelenggara
kependidikan jika sedang membutuhkan saja.
PKBM Mandiri yang biasanya dilakukan
Dalam pelaksanaan seleksi perekrutan, ketua
diakhir semester. Sedangkan untuk warga
penyelenggara PKBM Mandiri berperan
belajar, bentuk evaluasinya yaitu dengan
penuh dalam penentuan seleksi tersebut.
mengakumulasikan semua tugas, ulangan,
(tutor)
yaitu
dan
untuk
pedidik
formal
silabus
dengan
dan
d. Sarana dan Prasarana PKBM Mandiri
menggunakan
Daftar
Penilaian
EHB yang dinilai langsung oleh tutor. Untuk
Fasilitas yang dimiliki PKBM Mandiri sudah
evaluasi berskala nasional, program paket A,
lengkap dan sangat mendukung untuk proses
B, dan C juga ada ujian nasional yang
pembelajaran program kesetaraan paket A
dinamakan
(setara SD), paket B (setara SMP), dan paket
Kesetaraan (UNPK). Selain penilaian tentang
C (setara SMA). Fasilitas yang dimiliki tidak
pemahaman materi, kehadiran warga belajar
selengkap yang ada si sekolah formal,
juga berpengaruh dalam penentuan kelulusan
namuan fasilitas penting seperti gedung,
atau kenaikan tingkat di PKBM Mandiri.
Ujian
Nasional
Pendidikan
PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN .... (ZIDNI NUZULA) 11
Saran
agar bisa mengetahui pengelolaan yang dilakukan
1. Bagi PKBM Mandiri
dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di
a. Pengelola
Kabupaten Bantul.
Perlu adanya evaluasi dan tindak lanjut pada setiap
akhir
tahun
ajaran
yang
dimusyawarahakan oleh semua komponen PKBM Mandiri agar pelaksanaan pendidikan kesetaraan program Paket A, B, dan C pada tahun ajaran berikutnya bisa berjalan dengan lancar. b. Tutor Hendaknya
saat
pembelajaran
sedang
berlangsung, tutor menyisipkan motivasi dan penanaman budi pekerti kepada warga belajar agar warga belajar lebih memahami pentingnya sebuah pendidikan. c. Warga Belajar Warga belajar harus lebih aktif lagi dalam mengikuti pembelajaran pada jadwal yang sudah ditetapkan dan menjadi kesepakatan bersama, warga belajar juga harus pandaipandai membagi waktu antara pembelajaran dan kegiatan lain di luar PKBM Mandiri. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pengelolaan
pendidikan
kesetaraan
program
Paket A, B, dan Cdi PKBM se Kabupaten Bantul
DAFTAR PUSTAKA Burhan Bungin (2011). Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2008. Standar Proses Pendidikan Kesetaraan,Program Paket A, Program Paket B dan Program Paket C. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 14 Tahun 2007, Diakses Pada 02 sesmese 2015, Pukul 32:46:45WIB. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 47 Tahun 2008, diakses pada 10 Desember 2015 Pukul 13.21.07 WIB. Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan,Filsafat & Teori Pendukung, serta Asas). Bandung: Falah Production. Suharsimi Arikunto. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diakses pada 30 November 2015, Pukul 16.24.16 WIB.