Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
EVALUASI PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI UPK PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO, PONTIANAK Oleh: STELLA JEANE VELANI NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015 Email:
[email protected]
ABSTRAK Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pelayanan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang telah dilakukan di UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program bantuan sosial pemerintah bagi masyarakat miskin. Program Jamkesmas diselenggarakan agar masyarakat miskin mendapat pelayanan kesehatan yang sama rata dengan masyarakat lainnya dan juga dapat dengan mudah di akses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah. Dengan adanya program Jamkesmas ini warga miskin diharapkan dapat dengan mudah berobat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso memberikan dampak yang baik bagi warga miskin. Pentingnya pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat miskin, serta pelayanan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah menjadi faktor pendukung tingkat kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Kata-kata kunci : Program Jamkesmas, Masyarakat miskin, Pelayanan Kesehatan
A SERVICE EVALUATION ON JAMKESMAS PROGRAM AT UPK PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO, PONTIANAK. ABSTRACT This thesis writing is intended to give an explanation about Jamkesmas. The Jamkesmas has been held at UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso. Jamkesmas is a government’s social charity program for poor residents. Jamkesmas program is held to give a better and easily accessed health service for poor residents. Hopefully poor residents will get medication they need easily using the Jamkesmas program. This research is done using a qualitative method. The result of this research shows that the service by UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso gives benefits for poor residents. There are two supporting factors of Jamkesmas members’ satisfaction. The first one is an adequate and affordable health service for poor residents. And the second one is a government’s policy based health service. Keywords: Jamkesmas Program, Poor Residents, Health Service
1 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pada
A. PENDAHULUAN
hakekatnya
adalah
memberikan
pelayanan yang terbaik. Pemerintahan Kesehatan merupakan salah satu
dibentuk tidak untuk melayani diri sendiri
kebutuhan dasar manusia untuk dapat
tetapi
hidup layak dan produktif.
Dalam
menciptakan kondisi yang memungkinkan
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H
setiap individu dapat mengembangkan
ayat (1), ditetapkan bahwa “setiap orang
kemampuan
berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
tujuan bersama. Hal ini tertuang dalam
bertempat
mendapat
Konstitusi Negara dan Undang-Undang No
lingkungan yang baik dan sehat serta
40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
Nasional yang mengamanatkan kepada
Dewasa ini, nilai kesehatan seseorang
pemerintah
merupakan hal yang tak ternilai harganya.
perlindungan bagi fakir miskin, anak dan
Jika, tubuh tidak sehat, maka aktivitas
orang terlantar serta orang tidak mampu
yang akan dilakukan akan terhambat.
yang pembiayaan kesehatannya dijamin
Kesehatan menurut WHO (1947) adalah
oleh Pemerintah.
tinggal,
dan
untuk
melayani
dan
masyarakat,
kreativitasnya
untuk
untuk
memberikan
suatu keadaan sejahtera sempurna yang
Semakin baik status kesehatan
meliputi : kesejahteraan fisik, mental, dan
peduduk suatu negara semakin baik pula
sosial bukan semata-mata bebas dari
tingkat perekonominya dengan demikian
penyakit dan atau kelemahan.
akan
Kesehatan adalah hak dasar setiap
lebih
mempercepat
kesejahteraan
masyarakat
peningkatan di
negara
individu dan semua warga negara berhak
tersebut. Dengan fungsi pemerintah untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, tidak
mensejahterakan
terkecuali masyarakat miskin. Kondisi ini
pemerintah membuat program kesehatan
diakibatkan terhadap
oleh
oleh
maka
keterbatasan
akses
bagi masyarakat miskin dan tidak mampu
kesehatan
yang
untuk
pelayanan
dipengaruhi
rakyatnya
faktor
kemampuan
mempermudah
mereka
dalam
memperoleh pelayanan kesehatan secara
ekonomi. Seperti yang kita ketahui, biaya
gratis.
kesehatan yang meningkat dari waktu ke
dinamakan Jaminan Kesehatan Masyarakat
waktu menjadikan
miskin
(Jamkesmas).
pencapaian
Dalam
semakin
jauh
masyarakat
dalam
hal
pelayanan kesehatan.
Program
(Ratminto
pemerintah
MENPAN
5:2005)
tersebut
No.63/2003
pelayanan
publik
Pentingnya peran pemerintah untuk
merupakan suatu upaya yang dilakukan
ikut serta dalam membantu masyarakat
pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan 2
STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
masyarakat baik berupa barang dan jasa dalam
rangka
peraturan
pelaksanaan
ketentuan
perundang-undangan.
Sesuai
a) Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan fasilitas kesehatan
dengan definisi tersebut, pelayanan publik
Jamkesmas.
dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah
b) Mendorong
peningkatan
pelayanan
baik di pusat maupun daerah. Segala
kesehatan yang terstandar bagi peserta,
bentuk pemenuhan kebutuhan tersebut
tidak berlebihan sehingga terkendali
dilaksanakan
mutu dan biayanya.
untuk
membantu
mewujudkan tujuan negara yang salah
c) terselenggaranya
satunya adalah memajukan kesejahteraan
keuangan
umum
akuntabel.
serta
mencerdaskan
bangsa
(Pembukaan UUD 45). Jaminan
pengelolaan
yang
transparan
dan
Pasal 2 :
Kesehatan
Masyarakat
Penyelenggaraan Program Jaminan
atau yang sering dikenal dengan nama
Kesehatan
Jamkesmas adalah program kesehatan
dimaksud dalam Pasal 1 mengacu pada
pemerintah untuk membantu warga yang
prinsip-prinsip :
kurang mampu agar bisa mendapatkan
a) Dana amanat dan nirlaba dengan
pelayanan
kesehatan
di
rumah
sakit
ataupun puskesmas. Menurut Kesehatan
Peraturan
Menteri
(PERMENKES)
Republik
Indonesia
nomor
903/MENKES/PER/V/2011
tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat
(Jamkesmas),
bertujuan untuk memberikan acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota penyelenggaraan
Pemerintah dan
pihak
program
Masyarakat
pemanfaatan
untuk
peningkatan
derajat
sebagaimana
semata-mata kesehatan
masyarakat miskin. b) Menyeluruh
(komprehensif)
sesuai
dengan standar pelayanan medik yang cost effective dan rasional. c) Pelayanan
terstruktur,
berjenjang
dengan portabilitas dan ekuitas. d) Efisien, transparan dan akuntabel. Pasal 3 : Pedoman Pelaksanaan
Daerah
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
terkait
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dalam
Peraturan Menteri ini. Pasal 4 : Pada saat Peraturan
rangka :
Menteri ini mulai berlaku, Keputusan
Pasal 1 :
Menteri
Kesehatan
Nomor
686/Menkes/SK/VI/2010 tentang Pedoman 3 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5 : Peraturan Menteri ini
Tabel 1 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 No. Jenis kelamin Jumlah
mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
1.
Laki-laki
67
Agar
2.
Perempuan
73
Total
140
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Sumber : Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat, 2013
Peserta Program Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu yang terdaftar dan memiliki kartu dan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk mencapai
tujuan
Kesehatan tersebut,
program
Masyarakat maka
Jaminan
(Jamkesmas)
diselenggarakanlah
berbagai usaha atau strategi program kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.
Salah
satunya
dengan
ditingkatkan pelayanan kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas
adalah
penanggung
Tabel tersebut merupakan data jumlah
peserta
Masyarakat
Jaminan
(Jamkesmas)
Kesehatan di
UPK
Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2013. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa peserta Jaminan Kesehtaan Masyarakat (Jamkesmas) terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan yaitu
berjumlah 73
orang, sedangkan laki-laki berjumlah 67 orang. Tabel 1.2 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Menurut Pembagian RT dan RW
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Peranannya adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
yang
menjadi
No. 1. 2. 3.
I II III
RT 20 org 16 org 35 org
4.
IV
38 org
5. V 6. VI Jumlah
12 org 18 org 139 org
pengguna atau peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Di bawah ini merupakan data jumlah
peserta
penerima
Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Puskesmas Kom Yos Sudarso sebagai
RW 2 -5 52 org 6 – 10 39 org 11 – 14 org 15 16 – 5 org 20 21-26 30 org
140 org Sumber : Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat, Maret 2013
berikut : 4 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Dari
data
jumlah
peserta
keberhasilan program , selanjutnya dalam
Jamkesmas di atas terbagi dari beberapa
perspektif
RT dan RW. Dari data ini, dapat ditarik
menyatakan
kesimpulan
meliputi: selektif, diagnostik, penempatan,
bahwa
jumlah
terbanyak
evaluasi bahwa
hasil
belajar,
fungsi
penilaian
kepemilikan kartu Jamkesmas ada pada RT
pengukuran keberhasilan.
3 sebanyak 35 orang. Sedangkan jumlah
Pelayanan
paling
sedikit
Gronroos
kartu
(Ratminto 2 : 2005) adalah suatu aktivitas
Jamkesmas tersebut berada di RT 5 yang
atau serangkaian aktivitas yang bersifat
hanya berjumlah 12 orang. Selain itu,
tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
warga
kartu
terjadi sebagai akibat adanya interaksi
Jamkesmas adalah RW 2-RW 5 sebanyak
antara konsumen dengan karyawan atau
52 orang, sedangkan jumlah terkecil
hal-hal
pemegang kartu Jamkesmas yaitu di RW
perusahaan
11-RW 15 adalah 14 orang.
dimaksudkan
terbanyak
kepemilikan
menurut
pemegang
lain
yang
disediakan
oleh
pemberi
pelayanan
yang
untuk
memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 B. EVALUASI
PELAYANAN
tentang pelayanan publik mendefinisikan pelayanan publik adalah kegiatan atau
PUBLIK
rangkaian Bagian akhir dari suatu proses
kegiatan
dalam
rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
kebijakan yang dipandang sebagai pola
dengan
aktivitas yang berurutan adalah evaluasi
bagi setiap warga negara dan penduduk
kebijakan. Menurut Lester dan Stewart
atas barang, jasa, dan atau pelayanan
(dalam
administratif
Agustino
2008:185)
mengungkapkan bahwa evaluasi ditujukan untuk
melihat
sebagian-sebagian
peraturan
perundang-undangan
yang
disediakan
oleh
penyelenggara pelayanan publik. Menurut
Keputusan
Menteri
kegagalan suatu kebijakan dan untuk
pendayagunaan aparatur Negara nomor 63
mengetahui apakah kebijakan yang telah
tahun 2003 (Atik dan Ratminto 18:2005),
dirumuskan
menyatakan
dan
dilaksanakan
dapat
menghasilkan dampak yang diinginkan. Arikunto
(2005:10-11),
bahwa
pelayanan
publik
adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh
penyelenggara
mengemukakan evaluasi program sebagai
pelayanan
suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
publik,
sebagai
upaya
dengan sengaja untuk melihat tingkat 5 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan
Pemberi
perundang-undangan.
publik
Asas pelayanan publik untuk dapat
dan
penerima
pelayanan
harus
memenuhi
hak
dan
kewajiban masing-masing pihak.
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi
pengguna
jasa,
pelayanan
harus
pelayanan
sebagai
penyelenggaraan
memenuhi berikut
asas-asas
C.
METODE PENELITIAN
(keputusan Penelitian ini menggunakan metode
menpan nomor 63 tahun 2004):
penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan
a. Transparansi Bersifat terbuka, mudah dan dapat
Taylor dalam (Basrowi dan Suwandi,
diakses
2008:1), mengatakan bahwa penelitian
oleh
semua
pihak
yang
membutuhkan dan disediakan secara
kualitatif adalah
memadai serta mudah dimengerti.
penelitian
menghasilkan
data
dengan
perilaku orang-orang yang diamati. Oleh
perundang-
karena itu, penelitian ini dilakukan dalam
dipertanggujawabkan
ketentuan
yang
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
b. Akuntabilitas Dapat
salah satu prosedur
peraturan
kondisi natural yakni memandang realistis
undangan.
sosial
c. Kondisional
sebagai
sesuatu
yang
utuh,
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan
kompleks, dinamis, penuh makna dan
pemberi
pelayanan
hubungan
dengan tetap berpegang pada prinsip
interaktif.
dan
penerima
antar
fenomena
bersifat
Jenis penelitian yang digunakan
efisiensi dan efiktifitas.
ialah penelitian deskriptif. Penelitian ini
d. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat
disebut penelitian deskriptif karena penulis
dalam
pelayanan
mengadakan penelitian tidak dimaksudkan
publik dengan memperhatikan aspirasi,
untuk menguji hipotesis tertentu tetapi
kebutuhan dan harapan masyarakat.
hanya
penyelenggaraan
menggambarkan
“apa
adanya”
tentang suatu variabel, gejala dan juga
e. Kesamaan Hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak
keadaan. Fokus penelitian adalah pada
membedakan
pasien
suku,
ras,
agama,
golongan, gender dan status ekonomi. f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Jamkesmas
dan
pegawai
di
Puskesmas Kom Yos Sudarso. Teknik analisis data yaitu analisa kualitatif, di mana
data
dikelompokkan
yang
telah sesuai
terkumpul dengan 6
STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
klasifikasinya dan jenisnya yang kemudian
yang pertama menjadi tujuan kita adalah
dianalisis menggunakan metode analisis
puskesmas.
kualitatif
ditarik
pelayanan kesehatan pertama bagi warga
kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif
karena dekat dan praktis. Dengan datang
informasi yang dikumpulkan dan diolah
ke
harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi
pertolongan pertama pada sakit yang
oleh pendapat peneliti sendiri.
dideritanya dapat tertangani dengan cepat.
dan
Menurut
kemudian
Miles dan
Puskesmas
puskesmas
merupakan
warga
mengharapkan
Huberman
Pelayanan publik yang baik sangat
(dalam Ulber, 2009:339) kegiatan analisis
diperlukan oleh masyarakat. Disinilah
terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu :
pentingnya
Meringkas
hasil
meningkatkan kualitas pelayanan di mata
wawancara, memaparkan (Display) dari
masyarakat. Dewasa ini pelayanan publik
hasil observasi dan wawancara, serta
sudah
menyimpulkan
masyarakat.
(Reduksi)
dari
(Verifikasi)
dari
hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi.
peran
tidak
pemerintah
asing
lagi
Tidak
dalam
di
jarang
telinga mereka
mengeluh akan kualitas pelayanan yang mereka alami. Terutama pelayanan bagi masyarakat
D. PELAYANAN JAMKESMAS DI PUSKESMAS
KOM
YOS
disebut
yang
dengan
warga
yang
kurang
mampu. Seringkali mendapat perlakuan
Padahal Depkes
1991,
Pusat
program
ini
yang
menyelenggarkannya adalah pemerintah.
Kesehatan Masyarakat atau sering disebut
Tujuan
Puskesmas
program
ini
mensejahterakan
warga
miskin,
organisasi fungsional yang merupakan
diberi
Jaminan
pusat
Masyarakat atau Jamkesmas.
adalah
suatu
pengembangan
kesatuan
kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
atau
tidak adil oleh oknum-oknum tertentu.
SUDARSO Menurut
berkekurangan
disamping
memberikan
dari
nama
adalah yang
Kesehatan
a. Transparansi Transparansi
adalah
pelayanan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh
yang bersifat keterbukaan, mudah dan
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
dapat diakses oleh semua pihak yang
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
membutuhkan
Seperti yang kita ketahui, letak puskesmas biasanya tidak jauh dari rumah
memadai
dan
serta
disediakan mudah
secara
dimengerti.
Kemudahan akan melayani masyarakat
warga. Jadi ketika kita mengalami sakit, 7 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
merupakan
harapan
yang
diinginkan
masyarakat.
Menurut pendapat Ibu A (50 tahun) pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas
Begitu
dengan
Kom Yos Sudarso tidak dipersulit, jika
puskesmas yang merupakan pilihan utama
tidak mengerti diberitahu oleh pegawai
masyarakat
puskesmas. Dari pendapat Ibu A, beliau
sakit.
ketika
Karena
sebagian
juga
halnya
mereka
letak
besar
mengalami
puskesmas dengan
cukup
puas
dengan
pelayanan
yang
rumah
diberikan puskesmas ini tetapi berbeda
masyarakat dalam arti lebih mudah dan
dengan pendapat Pak R yang kecewa
cepat untuk dijangkau. Seperti pendapat
dengan pelayanan mereka. Pendapat yang
yang telah dikatakan oleh salah satu pasien
berbeda inilah yang menjadi tolok ukur
Jamkesmas Ibu A (50 tahun):
bagi pelayanan di Puskesmas Kom Yos
“Saya
dekat
yang
sering
berobat
di
Sudarso.
puskesmas ini karena dekat dengan rumah
Pendapat berbeda dari kedua pasien
saya. Menurut saya, pelayanan di sini
Jamkesmas tersebut dapat disimpulkan
sudah lumayan bagus ya, cukup tidak
bahwa dari segi transparansi, pelayanan di
dipersulit, pernah waktu itu saya agak
puskesmas ini masih kurang terbuka.
bingung dengan cara berobat pasien
Ketidakpuasan pasien merupakan masalah
Jamkesmas tetapi setelah saya bertanya
utama, sebaiknya pihak puskesmas yang
kepada
di
melayani masalah ini segera mencari jalan
puskesmas ini, mereka menjelaskan apa
keluar yang terbaik agar tidak terjadi hal
yang harus saya lakukan”.
seperti ini lagi.
pegawai
yang
bekerja
Berbeda dengan pendapat Ibu A,
b. Partisipatif
Pak R (36 tahun) yang juga merupakan pasien
Jamkesmas
mengemukakan
Partisipatif peran
serta
adalah
mendorong
masyarakat
dalam
pengalaman yang telah dialaminya ketika
penyelenggaraan pelayanan publik dengan
berobat di puskesmas Kom Yos Sudarso.
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan
“Saya pernah berobat di puskesmas ini, waktu itu saya kena batuk. Saya kira
harapan masyarakat. Dalam
melayani
perlu
adanya
semua obatnya gratis tetapi ada beberapa
hubungan antara pemberi layanan dan
obat yang bayar. Agak sedikit kecewa ya,
penerima layanan atau konsumen. Dengan
karena setahu saya pasien Jamkesmas itu
adanya hubungan yang baik tersebut maka
tidak
tali komunikasi dapat dengan mudah
bayar
dan
juga
tidak
ada
pemberitahuan sebelumnya dari pihak
dilakukan,
puskesmas”.
berjalan
apabila dengan
komunikasi baik,
maka
dapat dapat 8
STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mengurangi hal negatif yang terjadi seperti
penggunan
kesalahpahaman antara pihak pemberi
tersebut dan kurangnya minat masyarakat
layanan dan penerima layanan.
untuk ikut sosialisasi program Jamkesmas
Seperti yang telah dikemukan oleh
Jamkesmas
di
puskesmas
yang mereka adakan.
pegawai puskesmas Kom Yos Sudarso Pak
Berbeda dengan pendapat yang
B (50 tahun) menyatakan bahwa : “Kami
dikemukakan oleh Ibu E salah satu pasien
telah mengadakan sosialisasi bagi peserta
Jamkesmas yang kurang tahu mengenai
Jamkesmas agar tahu cara penggunaan
manfaat program Jamkesmas ini karena
kartu tersebut. Biasanya kami mengadakan
kurangnya info yang didapat.
awal tahun.”
Dari kedua pernyataan tersebut
Pendapat yang sama juga dikatakan
maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan
oleh Ibu T (41 tahun) yang merupakan
di Puskesmas Kom Yos Sudarso dalam hal
pengurus program Jaminan Kesehatan
partisipatif
Masyarakat (Jamkesmas) di Puskesmas
dengan harapan masyarakat. Perlu adanya
Kom
komunikasi yang baik antara pegawai
Yos
Sudarso
ini
:“Program
belum
puskesmas
yang kurang mampu. Dengan adanya
program Jamkesmas ini, agar sampai pada
program ini warga yang kurang mampu
satu tujuan. Walaupun warga penerima
dapat berobat. Agar mereka mengerti
bantuan ini banyak dan kemungkinan tidak
tentang
bisa hadir dalam satu kali sosialisasi yang
maka
kami
masyarakat
sesuai
Jamkesmas ini diperuntukkan bagi warga
penggunaannya
dan
sepenuhnya
mengadakan sosialisasi di sini. Tetapi
diadakan
memang
puskesmas lebih berkomunikasi dengan
warga
yang
datang
bisa
dikatakan sedikit.” Dari
hasil
puskesmas.
pengguna
Sebaiknya
ketua masyarakat misalnya ketua RT, wawancara
penulis
Ketua RT, pemuka agama, dan lain-lain
dengan salah satu peserta Jamkesmas yaitu
sebagainya.
Ibu E (40 tahun): “Saya masih belum
berpasrtisipasi dalam setiap sosialisasi,
mengerti tentang Jamkesmas ini, yang
dengan begitu setidaknya mereka mengerti
saya tahu program ini untuk warga yang
manfaat
kurang mampu dan cara mendaftarnya
Jamkesmas ini. Di sinilah pentingnya
cukup ke Pak RT.”
peran
Dari pernyataan yang dikemukakan oleh kedua pegawai Kom Yos Sudarso
Agar
pokok
masyarakat
adanya
lebih
program
puskesmas yang telah dipercaya
oleh warga yang merupakan pelayanan kesehatan terdekat dengan rumah warga.
yaitu Pak B dan Ibu T, bahwa adanya warga miskin yang belum mengerti tentang 9 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
c. Kesamaan Hak Kesamaan
Setelah Hak
melakukan
tidak
wawancara dengan Ibu T (41 tahun) yang
diskriminatif dalam arti tidak membedakan
merupakan pegawai puskesmas Kom Yos
suku, ras, agama, golongan, gender dan
Sudarso
status ekonomi. Selain itu, puskesmas juga
tersebut, beliau mengatakan : “Selama
berperan penting bagi pasien Jamkesmas,
kami mengurus pasien Jamkesmas ini,
apabila
Jamkesmas
belum ada penolakan pasien. Sebisa
mengalami sakit yang parah dan tidak bisa
mungkin kami layani meskipun terkadang
tertangani di puskesmas maka puskesmas
kami
akan memberikan surat rujukan ke rumah
karena banyaknya pasien Jamkesmas yang
sakit tersebut agar pasien cepat untuk
berobat.”
seorang
adalah
penulis
pasien
mendapat pengobatan yang lebih baik.
yang
kesulitan
Dapat
Menurut Pak I (43 tahun) yang
menangani
untuk
Jamkesmas
menanganinya
disimpulkan
bahwa
pelayanan di puskesmas Kom Yos Sudarso
merupakan pasien Jamkesmas mengatakan
ini
: “Pekerjaan saya buruh bangunan, saya
Jamkesmas ini merupakan warga tidak
pernah
ringan.
mampu, sehingga tidak bisa dinilai dari
Awalnya saya berobat di puskesmas ini,
suku, ras, agama, dan status sosial
tetapi
sembuh,
ekonomi. Karena pasien Jamkesmas ini
puskesmas menyarankan untuk rujuk ke
sudah pasti seseorang yang kurang mampu
rumah sakit terdekat agar mendapat
yang
pengobatan yang lebih baik. Pelayanan di
kesehatan mereka. Jadi di sini penulis
puskesmas ini sangat membantu saya
meneliti antara pasien Jamkesmas dengan
mendapat pengobatan yang lebih baik
pasien yang tidak menggunakan program
lagi.”
Jamkesmas. Menurut wawancara penulis
mengalami
karena
tak
cedera
kunjung
sudah
baik.
memerlukan
Meskipun
bantuan
pasien
terhadap
Hal yang sama juga dikemukakan
seperti disebutkan di atas pelayanan yang
oleh Ibu S (34) yang juga merupakan
diberikan oleh puskesmas Kom Yos
pasien Jamkesmas dan pernah berobat di
Sudarso terhadap pasien Jamkesmas adalah
Puskesmas
tidak membeda-bedakan antara pasien
Kom
Yos
Sudarso
:
“Alhamdulilah ketika saya berobat di
Jamkesmas
dan
pasien
lainnya.
puskesmas ini tidak pernah ditolak, jika
Masyarakat juga cukup puas dengan
saya atau keluarga saya sakit langsung
pelayanan yang diberikan.
pergi ke puskesmas saja. Agar segera di tangani”. 10 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemberitahuan
E. KESIMPULAN
kepada
masyarakat.
Masyarakat juga diharapkan dapat a. Pelayanan
program
Jaminan
lebih peduli terhadap hal yang di
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di
selenggarakan oleh puskesmas agar
Puskesmas
antara
Kom
Yos
Sudarso
masyarakat
dan
pihak
terhadap pasien Jamkesmas dinilai
puskesmas dapat mencapai tujuan
belum
bersama.
cukup
terbuka.
Hal
ini
dikemukakan oleh salah satu pasien
c. Pelayanan
program
Jaminan
yang tidak puas dengan pelayanan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di
yang dialaminya yaitu ada beberapa
Puskesmas Kom Yos Sudarso, dinilai
obat yang harus dibayar. Padahal
sudah baik karena tidak membeda-
setahu pasien, program Jamkesmas ini
bedakan status sosial pasien pengguna
tidak dikenakan biaya apapun atau
Jamkesmas dengan pasien yang tidak
gratis. Ketidakpuasan pasien menjadi
menggunakan Jamkesmas, hal ini
masalah utama yang harus dihadapi.
dapat dilihat dengan tidak pernah
Oleh sebab itu, sebaiknya pihak
ditolaknya pasien Jamkesmas yang
puskesmas segera mencarikan jalan
ingin berobat di puskesmas tersebut.
keluar agar tidak terjadi hal yang demikian lagi. Komunikasi yang baik juga diperlukan. b. Pelayanan
F. REFERENSI program
Jaminan
Kesehatan (Jamkesmas) di Puskesmas Kom Yos Sudarso belum partisipatif. Hal ini dapat dilihat dengan ketidak tahuan
warga
tentang
manfaat
Buku-Buku: Arikunto, Suharsimi, Cepi Safrudin. 2004. Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
program Jamkesmas tersebut. Pihak puskesmas
yang
mengadakan
sosialisasi juga kurang berkomunikasi dengan warga, akibatnya warga yang menghadiri
sosialisasi
tersebut
terbilang sedikit. Sebaiknya pihak puskesmas komunikasi
banyak terhadap
Badjuri, Abdulkahar., Teguh Yuwono. 2003. Kebijakan Publik:Konsep dan Strategi. Semarang : Universitas Diponegoro. Indriyanti Dewi, Alexandra. 2008. Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.
melakukan ketua
masyarakat, agar lebih mudah dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/MENKES/ PER/V/2011. Tentang Pedoman 11
STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Meleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nogi, Hessel. 2003. Evaluasi Kebijakan Publik. Yogyakarta : Balairung. Ratminto, Winarsih Atik. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Undang-Undang Republik Indonesia no. 23 tahun 1992. Tentang Kesehatan.
Internet : Jamkesmas. 5 Oktober 2012. Wikipedia Bahasa Indonesia, diambil pada Tanggal 15 Juni 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jamkesmas. Definisi Pelayanan Publik. 18 Januari 2013. Pelayan Publik, diambil pada tanggal 10 Juli 2015 dari http://www. kajianpustaka. com/2013/01/ pelayananpublik. html Definisi Puskesmas. 15 Mei 2013. Fungsi, Tujuan, dan Tugas Puskesmas, diambil pada tanggal 10 Juli 2015 http: //dianhusadaratnayunita.blogspot.com /p/definisi-fungsi-tujuan-dan-tugas. html
12 STELLA JEANE VELANI, NIM. E21111114 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN