PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN OLEHBADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL (BPJS) DI BIDANG KESEHATAN DI KOTA PAYAKUMBUH (Studikasus :RumahSakit Adnan WD Payakumbuh)
ARTIKEL DiajukanUntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarSarjanaHukum
Oleh: AGYT YUDA PERMATA SARI 1110012111082
Pembimbing : Syafril, S.H, M.H. Yansalzisatry, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
Reg No : 121/Pdt/02/VI-2015.
HEALTH INSURANCE PROGRAM IMPLEMENTATION BY THE ORGANIZATION OF SOCIAL SECURITY AGENCY (BPJS) IN THE FIELD OF HEALTH IN THE CITY PAYAKUMBUH (Case Study : Adnan WD Hospitals Payakumbuh)
Agyt Yuda Permata Sari1, Syafril 1, Yansalzisatry1 Legal Study Program, Faculty of Law, University of Bung Hatta Email :
[email protected] Abstract The purpose of ensuring that the public health insurance benefit and the maintenance. BPJS is a statutory body set up to organize the guarabtee program.Problem studied, How is the implementation of the health insurance program by BPJS Adnan WD Hospital in Payakumbuh?,What are the constraints found in the field?, Are the efforts in solving the problems found in the field?. The method used is the juridical sociological to obtain primary data and secondary data, qualitative data analysis method. The result of the study, flow of execution of services at the hospital health care facilities should be started from the first level, issue such patients do not understand about the flow of execution of services at the hospital,the drugs outside purchased BPJS dues, Less good hospital services. Obtacles for hospital such as the lack of medical personnel medicine, unavailability of drugs, full inpatient room, a technology that error. Effort to overcome this problems, the lack of medical personnel by contracting outside doctors, to socialize, to be replaced outside the drug purchase payment, full hospitalization to refer the patient to another hospital. Keyword: BPJS, Health Insurance memahami tentang hak dan kewajibannya
Pendahuluan Sehat merupakan suatu hakasasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Menyadari bahwa
untuk
kesehatan
mendapat
adalah
hak
pelayanan
semua
rakyat,
Pemerintah dan DPR menyepakati lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Kesehatan. Maka adanya Undang-undang
ini
menjadi
landasan
lahirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang
Badan
Penyelenggaraan
Jaminan
Sosial
(BPJS).Setelahdisosialisasikannyaundangundangdan program BPJS ini, diharapkan masyarakat
akan
mengetahui
dan
sebagai peserta BPJS. BPJS adalah sebuah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan, di dalam program jaminan
itu
kesehatan,
ada
program
program
jaminan jaminan
kecelakaankerja. Khusus untuk kesehatan penyelenggaranya adalah BPJS kesehatan.1 Tujuan
jaminan
kesehatan
diatur
dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 19 ayat (2) yang menyatakan, Jaminan 1
Hadi Setia Tunggal, 2014, Peraturan Perundang-undangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Harvindo, Jakarta, hlm.657
kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
oleh petugas ambulans. Banyaknya kasus
menjamin agar masyarakat memperoleh
penolakan Rumah Sakit terhadap pasien
manfaat
BPJS sampai saat ini masih menjadi
pemeliharaan
kesehatan
dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
masalah
dasar kesehatan.
BPJS.2
Dalam proses pelaksaanan program
dalam
Contoh
pelaksanaan
kasus
dalam
program
pelaksanaan
jaminan kesehatan oleh BPJS tentu tidak
pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS di
hanya menimbulkan renspon positif, akan
Rumah Sakit Adnan WD Payakumbuh,
tetapi juga menimbulkan renspon negatif.
karena
Renspon positifnya, bagi masyarakat yang
masalahkesalahpahaman
kurang
kesehatannya
biaya pengobatan terhadap pasien tersebut.
dibayarkan oleh pemerintah sehingga tidak
Pasien tetap terbebani sebagian dari harga
perlu
pengobatan.
obat yang diberikan dan sebagian dari
Fungsi tersebut juga telah tertuang dalam
harga layanan kesehatan yang diberikan
Undang-undang No. 24 Tahun 2011
baik itu jasa dokter dan ruang inap. Hal ini
tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
menyebabkan pasien merasa kebingungan,
Sosial (BPJS) Pasal 3 yang menyatakan
terhadap pelaksanaan program jaminan
bahwa, BPJS bertujuan untuk mewujudkan
kesehatan yang dilaksanakan oleh BPJS.
terselenggaranya pemberian jaminan dan
Kebingungan pasien ini terletak pada
terpenuhinya akan kebutuhan dasar hidup
pembayaran pengobatan yang ditanggung
yang layak bagi setiap Perserta dan/atau
oleh BPJS dan pengobatan mana yang
anggota keluarganya. Akan tetapi dibalik
akan ditambah bayarannya oleh pasien.
renspon positif tersebut cenderung lebih
Karena
banyak
prosedur
mampu
iuran
memikirkan
menuai
biaya
renspon
negatif
dari
terjadi
pasien
suatu atas
besarnya
kebingungan
jaminan
kesehatan
dengan yang
masyarakat. Bukannya kenyamanan dan
dilaksanakan oleh BPJS, dalam hal biaya
kelancaran
pengobatan akan ditanggung oleh pihak
fasilitas
kesehatan
yang
dirasakan tetapi malah kerumitan sistem
BPJS.
dan kesulitan masyarakat saat meminta
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
pelayanan kesehatan menjadi salah satu
dibahas dan diteliti lebih mendalam terkait
alasan utama. Beberapa faktanya seperti
pelaksanaan program jaminan kesehatan
ketelantaran pasien BPJS saat mencari 2
pengobatan di Pukesmas dan Rumah Sakit,
Aprilia Dwi Adrianti, Pro Kontra BPJS di Masyarakat, http://m.kompasiana.com/post/read/662746/2/prokontra-bpjs-di-masyarakat.html, diakses pada tanggal 4 November 2014, jam 1:35 WIB
lambannya penanganan kepada pasien BPJS, bahkan ada pasien yang dibuang 4
oleh
BPJS
di
Payakumbuh,
yang
Wahyu
Kurniaty
pada
dirumuskan dalam bentuk skripsi yang
pelayanan
berjudul : ”Pelaksanaan Program Jaminan
(Penerima Bantuan Iuran) dan bukan
Kesehatan
penerima bantuan iuran.
Oleh
BPJS
(Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Di Bidang
:
Rumah
Sakit
Adnan
Peserta
PBI
b. Data Sekunder
Kesehatan Di Kota Payakumbuh (Studi kasus
medis),
bagian
Data sekunder yaitu data yang
WD
dikumpulkan
Payakumbuh)”
Metode penelitian
melalui
kepustakaan
yaitu
bahan
literatur
atau
penelitian
dengan yang
meneliti relevan
dengan judul penelitian yang meliputi : 1. Jenis Penelitian 1) Bahan hukum primer, yaitu bahan
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalh yuridis sosiologis
hukum
(Socio Legal Research). Jenis penelitian
membantu penelitian :
yuridis sosiologisyaitu penelitian yang
a. Kitab Undang-undang Hukum
hukum dalam masyarakat.3 Penelitian yang
Dagang (KUHD). c. Undang-undang
dilakukan ini bersifat deskriptif yaitu yang
menggambarkan
tentang
Nomor
Nasional.
pelaksanaan
d. Undang-undang
Nomor
24
Tahun 2011 tentang Badan
bidang kesehatan di kota Payakumbuh.
Penyelenggaraan
Jaminan
Sosial.
2. Sumber Data
e. Peraturan Presiden Republik
a. Data Primer.
Indonesia Nomor 12 Tahun
Data Primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
2013
lansung dari sumber pertama, yaitu
Kesehatan.
dilakukan
40
Tahun 2004 Jaminan Kesehatan
ataupun
program jaminan kesehatan oleh BPJS di
melalui
untuk
b. Kitab Undang-undang Hukum
teori-teori mengenai proses bekerjanya
menceritakan
mengikat
Perdata (KUHPerdata).
berupa studi empiris untuk menemukan
hasilnya
yang
tentang
Jaminan
Wawancara
f. Peraturan Presiden Nomor 111
dengan responden yaitu
Tahun 2013 tentang Perubahan
wawancara.
Pihak Rumah Sakit
atas Peraturan Presiden Nomor
(Bagian dr.
12
3
Bambang Sunggono, 2012, Metodologi Penelitian Hukum, Cetakan Ke-12, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hlm.42
Tahun
2013
Jaminan Kesehatan. 5
Tentang
2) Bahan
hukum
sekunder,
yaitu
pertanyaan yang diajukan oleh
bahan hukum yang memberikan
peneliti.
penjelasan mengenai bahan hukum
b. Studi Dokumen
primer, yang terdiri dari buku-buku
Teknik pengumpulan data
literatur, dokumen-dokumen yang
dengan
mempelajar
berkaitan dengan program jaminan
kepustakaan atau literatur-literatur
kesehatan oleh BPJS di bidang
yang ada, terdiri dari peraturan
kesehatan di kota Payakumbuh,
perundang-undangan,
serta bahan-bahan atau informasi
dokumen,
buku-buku
yang didapat baik dari internet
berkaitan
dengan
maupun media-media lain.
Kesehatan di BPJS, dan hasil penelitian
3. Teknik Pengumpulan Data
bahan
dokumenyang Jaminan
sebelumnya
yang
berkaitan dengan masalah yang
a. Wawancara
diteliti.
Wawancara
dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan
4. Teknik Analisis Data
yang disusun dalam suatu daftar
Setelah
pertanyaan yang telah disiapkan
terkumpul,
terlebih
dikelompokan
dahulu
lalu
mengajukannya
semua
data
kemudian
data
sesuai
dengan
kepada
permasalahan yang diteliti, baik
responden. Daftar pertanyaan
data primer dan data sekunder
tersebut dibuat dalam bentuk
dianalisis secara kualitatif yang
semi terstruktur yaitu penulis
hasilnya
akan
mengajukan
kalimat. Metode kualitatif adalah
yang
telah
pertanyaan
disusun
terlebih
dibuat
dalam
bentuk
suatu tata cara penelitian yang
dahulu kemudian dikembangkan
menghasilkan
sesuai dengan masalah yang
analitis, yaitu apa yang dinyatakan
diteliti.Wawancara ini dilakukan
oleh responden secara tertulis atau
dengan
teknik
lisan, dan juga perilakunya yang
wawancara terbuka, yang mana
nyata yang diteliti dan dipelajari
membebaskan responden untuk
sebagai sesuatu yang utuh.4
menggunakan
menjelaskan
data
deskriptif
atau 4
mengungkapkan jawaban atas
Soerjono Soekanto, 2011, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, hlm.250
6
membuat menyerahkan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Pelaksanaan
Program
Kesehatan
BPJS
Sakit
ke
obat yang ditanggung BPJS dan jika
WD
pasien menginginkan obat paten, bukan obat generik yang ditanggung
Berdasarkan hasil wawancara dengan
oleh BPJS dia harus mengeluarkan
Wahyu
biaya
Kurniaty
pelayanan medis, bagi
tersebut
pasien tidak termasuk dalam daftar
Payakumbuh.
dr.
resep
dan
apotek.Jika obat yang dibutuhkan
(Badan
Adnan
obat
pasien agar dapat mengambil obat di
Jaminan
Penyelenggara Jaminan Sosial) di Rumah
resep
peserta
pada
bidang
pelayanan kesehatan
BPJS
di
rumah
sendiri.
Jika
obat
yang
ditanggung oleh BPJS tidak tersedia
sakit
di rumah sakit (kosong), maka pasien
AdnanWD Payakumbuh adalah pelayanan
peserta BPJS membeli obat di apotek
yang dilakukan terhadap pasien yang
luar pasien harus meminta kwitansi
dirujuk dari fasilitas kesehatan tingkat
resmi
pertama, dengan alur sebagai berikut :
menyerahkan kwitansi itu ke pihak
mengganti harga obat yang dibeli.
Pasien (TPP) Bidang Rekam Medis
nomor
untuk
urut
Bila perlu rawat inap, mendaftar di
mendapatkan
periksa.
TPP (Tempat Pendaftaran Pasien)
Ketika
untuk mendapatkan kamar sesuai
mendaftar pasien harus menunjukkan
permintaan
kartu BPJSnya, dan petugas rumah
sesuai
sakit akan mengentri ke dalam data
rumah
memberitahukan poliklinik
yang
pemeriksaan
haknya
bagi
atau pasien
sakit
akan
Walaupun pelayanan di rumah sakit
kepada
pasien
sudah dilakukan sesuai dengan alur yang
dituju
untuk
telah ditetapkan namun pasien masih
sesuai
mempunyai permasalahan. Berdasarkan
kesehatan
penyakitnya.
hasil wawancara penulis dengan 15 (lima
3. Pasien akan menunggu pelayanan
belas) peserta BPJS, permasalahan yang
pemeriksaan dokter sesuai dengan
ditemui, sebagai berikut:
nomor urut antriannya, kemudian dokter
pasien/keluarga
tanggungan (BPJS) .
base peserta. 2. Petugas
dan
rumah sakit, rumah sakitpun akan
1. Mendaftar di Tempat Penerimaan
Pendaftaran
dari apotek tersebut
yang
bersangkutan
1. Masyarakat
akan
mengenai 7
kurang
memahami
prosedur
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan
yang
pasien
ditanggung oleh BPJS di rumah
dan
membuat
pasien
menjadi kuarang puas.
sakit, seperti:
3. Pasien
yang
berobat
harus
a) Adanya pasien yang datang
mengantri lama karena banyaknya
ke rumah sakit tetapi tidak
pasien yang datang ke rumah sakit
membawa surat rujukan. Hal
menyebabkan pelayanan kesehatan
ini disebabkan karena tidak
di rumah sakit menjadi terlambat
pahamnya pasien mengenai
dan kurang baik.
prosedur pelayanan kesehatan
4. Tidak tersedianya obat-obatan yang
di rumah sakit.
dibutuhkan pasien, menyebab kan
b) Adanya biaya obat-obatan
pasien harus membeli obat di
yang dibayar diluar iuran
apotek
luar,
sehingga
harus
BPJS, contoh : pasien peserta
menyediakan waktu dan dana.
BPJS yang dirawat di rumah sakit
disarankan
agar
B. Kendala
Yang
menggunakan obat yang lebih
Lapangan
baik,
Ditemukan
Dalam
Di
Pelaksanaan
obat
tersebut
Jaminan Kesehatan Oleh Peserta
pembayarannya
dibebankan
BPJS di Rumah Sakit Adnan WD
oleh pasien. Ketika keluar dari
rumah
sakit,
Payakumbuh
pasien
Berdasarkan
hasil
wawancara
bingung dan tidak mengerti
penulis dengan dr. Wahyu Kurniaty,
karena
kendala yang ada pada pihak rumah
yang
beranggapan disarankan
obat
tersebut
sakit, sebagai berikut :
masih ditanggung oleh BPJS. 2. Kurangnya rasa tanggung jawab
1. Kurangnya
Tenaga
Medis
dokter dalam melayani pasien,
Kedokteran di Rumah Sakit Adnan
seperti dalam pemberian resep obat
WD
tanpa memeriksa penyakit pasien
Kendala
dalam
kurangnya
lebih lanjut, sehingga jika ada
tenaga medis kedokteran di Rumah
penyakit lain didiri pasien tidak
Sakit Adnan WD
dapat diketahui. Selain itu, dalam
lambannya kinerja dokter dalam
pelayanan
yang
pemeriksaaan pasien di poliklinik.
kurang ramah sering dikeluhkan
Keterlambatan ini juga disebabkan
keperawatan
menyebabkan
karena dokter yang bersangkutan 8
memeriksa
pasien
lainnnya
di
Ruang rawat inap yang penuh
ruangan rawat inap. Dengan adanya
terjadi karena banyaknya pasien
program pelayanan kesehatan BPJS
yang dirawat di rumah sakit. Hal ini
ini, yang semua biaya pengobatan
terjadi, karena banyaknya pasien
penyakit pasien dibayarkan oleh
yang menderita berbagai penyakit,
BPJS,
banyaknya
contohnya: pengaruh dari musim
pasien yang datang ke rumah sakit.
kemarau, lingkungan yang kurang
Akibatnya, tenaga medis di rumah
atau
sakit
menjadi
menyebabkan masyarakat rentan
mengahadapi
terkena berbagai penyakit, sehingga
menyebabkan
yang
kewalahan
kurang dalam
banyaknya pasien.
tidak
sehat,
yang
harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari
2. Tidak tersedianya obat-obatan yang
guna menjalani penyembuhan.
dibutuhkan pasien Penyediaan obat-obatan tercakup pada
keputusan-keputusan
4. Teknologi yang error
dan
Kendala dari sistem teknologi
tindakan dalam menentukan jumlah
BPJS yang sering error, sehingga
obat yang diperoleh dan kualitas
membuat
obat-obat yang diterima rumah
menjadi
sakit. Dalam kendala tidak adanya
memasukkan data pasien yang
obat yang dibutuhkan oleh pasien,
berobat serta menverifikasi data
menyebabkan
harus
tersebut. Jika memasukkan data
membeli obat diluar rumah sakit.
pasien yang berobat dengan cara
Hal ini terjadi karena tidak tepatnya
manual
menghitung kebutuhan stok obat-
penomoran ganda sehingga tidak
obatan, menyebabkan kosongnya
dapat diproses lebih lanjut.
pasien
pihak
rumah
terlambat
terkadang
sakit dalam
terjadi
ketersediaan obat yang dibutuhkan pasien. Akibatnya, memakan waktu pasien
dan
menyediakan
C. Upaya
Dalam
Menyelesaikan
pasien
harus
Kendala Bagi Pihak Rumah Sakit
dana
untuk
Yang Ditemukan Di Lapangan Bagi
penanggulangan sementara.
Peserta BPJS Di Rumah Sakit Adnan WD Payakumbuh
3. Kurang ruang rawat inap
9
Berdasarkan wawancara dengan Dr, Wahyu
Kurniaty
mengatakan,
mengupayakan untuk menghitung
bahwa
jumlah obat yang dibutuhkan oleh
upaya-upaya yang dapat ditempuh oleh
pasien dalam jangka panjang,
rumah sakit dalam mengatasi kendala yang
sehingga
dihadapi adalah :
membeli obat diluar. Adanya
keperawatan
karena
diatasi
praktek
mahasiswa
keperawatan
rumah sakit akan memberikan rujukan kepada rumah sakit lain yang
akurat dalam menentukan jumlah
ruangan
obat diluar. Adanya pembelian
d) Sosialisasi dari BPJS tentang
dengan syarat adanya kwitansi
prosedur
resmi dari apotek pembelian obat.
kepada
Dalam sosialisasi pihak rumah
yang
sakit juga bekerja sama dengan
Formularium
pihak
Nasional ( FORNAS). Dalam
BPJS
untuk
lebih
meningkatkan sosialisasi kepada
penyediaan obat yang tidak sesuai Rancangan
pelayanan
peserta.
Ganti kerugian biaya obat tersebut
dalam
menambah
dalam pengobatan.
yang dikeluarkan pasien BPJS
harga
dan
membuat pasien lebih nyaman
sakit
menyatakan akan mengganti biaya
dengan
dengan
bangunan rumah sakit sehingga
obat di apotek luar oleh pasien rumah
sama
juga mengupayakan merenovasi
pasien tidak perlu lagi membeli
pihak
bekerja
BPJS. Rumah sakit Adnan WD
kebutuhan obat-obatan, sehingga
dengan
paten
inap bagi pasien BPJS, pihak
b) Berupaya untuk lebih teliti dan
tercantum
obat
Dalam kendala penuhnya ruang
bagi pasien.
sesuai
yang
c) Penuhnya ruang rawat inap
untuk
membantu pelayanan kesehatan
BPJS,
sendiri
ditanggung oleh BPJS.
Adnan WD juga menerima dokter dan
perlu
sehingga biaya obat tersebut tidak
dari rumah sakit lain. Rumah sakit
(koas)
pasien
menginginkan
dengan mengontrak dokter luar
muda
tidak
pembelian obat diluar ini terjadi
a) Kurangnya tenaga kedokteran dan tenaga
pasien
peserta dengan cara melakukan
Kebutuhan
penyuluhan-penyuluhan seperti
Obat (RKO), pihak rumah sakit
memberikan 10
seminar
tentang
BPJS,
penyuluhan
ke
akan
diganti
pembayarannya,
puskesmas, klinik bidan atau
penuhnya
klinik dokter lainnya, membuat
merujuk pasien tersebut ke rumah
iklan,
sakit lain.
maupun
spanduk
mengenai prosedur pelayanan
rawat
inap
dengan
Saran
kepada peserta, dan jika belum menanyakan
1. Dokter dan tenaga keperawatan
lansung ke pihak rumah sakit
agar lebih teliti dan ramah dalam
atau pihak BPJS sehingga tidak
memberikan
ada lagi kesalahpahaman oleh
pasien BPJS.
mengerti
bisa
pelayanan
kepada
2. Pihak dari BPJS dengan rumah
peserta BPJS.
sakit Simpulan
bekerja
sama
dalam
mensosialisasikan tentang prosedur
Berdasarkan hasil penelitian dan
pelayanan
kesehatan
kepada
misalnya
dengan
pembahasan yang telah dilakukan dapat
masyarakat,
disimpulkan bahwa:
membuat spanduk, brosur, ataupun memerintahkan pekerja BPJS yang
1. Alur pelayanan yang dilakukan
khusus bertugas untuk menjelaskan
terhadap pasien yang dirujuk dari
kepada
fasilitas kesehatan tingkat pertama. Permasalahan kurang
pasien,
paham
BPJS. Peserta BPJS diharapkan jika
mengenai
tidak mengerti mengenai program BPJS untuk dapat bertanya kepada
sakit, adanya obat yang dibeli
pekerja BPJS, sehingga jika ada
dilluar iuran BPJS. rumah
kurangnya kedokteran,
sakit
tenaga tidak
yang
kebingungan mengenai program
karena
pelaksanaan pelayanan di rumah
2. Kendala
masyarakat
kendala ataupun pembayaran obat-
karena,
obatan diluar iuran akan dibantu
medis
cara pemecahan masalahnya.
tersediannya
3. Pihak rumah sakit ada baiknya
obat, penuhnya ruang rawat inap,
memanajemen jumlah kebutuhan
teknologi yang error.
obat pasien sehingga pasien tidak
3. Upaya yang dapat ditempuh dalam
perlu membeli obat diluar.
kurangnya tenaga medis dengan mengontrak dokter luar, melakukan sosialisasi, pembelian obat diluar 11
Abdulkadir Muhammad,2011,Hukum
Ucapan Terima Kasih
Asuransi Indonesia,PT Citra
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
Aditya Bakti ,Jakarta.
terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang sudah membantu penulis selama
Sri Rejeki Hartono, 2001,Hukum Asuransi
menyelesaikan skripsi. Pihak-pihak yang
dan Perusahaan Asuransi, Sinar
dengan sabra membimbing dan selalu
Grafika,Jakarta.
memotivasi penulis dalam menyelesaikan
Soerjono Soekanto, 2011, Pengantar
skripsi. Pihak tersebut adalah: (1) Bapak
Penelitian Hukum, Universitas
Syafril, S.H., M.H, selaku Pembimbing I,
Indonesia, Jakarta
(2) Ibu Yansalzisatry, S.H., M.H, (3)
Bambang Sunggono, 2012, Metodologi
Bapak Adri, S.H., M.H, selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum
Penelitian Hukum, Raja
dan Sekaligus Penguji III, (4) Ibu Yoviza
Grafindo Persada, Jakarta
Media, S.H., M.H, selaku Penguji I, (5)
Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok
Bapak Desmal Fajri, S.Ag., M.H, selaku
Hukum Dagang
Penguji II, (6) Keluarga tercinta yang
Indonesia,Djambatan, Jakarta
selalu memberi dukungan baik berupa Peraturan Perundang-undangan:
moril maupun materil serta senantiasa mendoakan penulis, (7) serta sahabat yang
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004
telah mendukung serta membantu penulis.
Jaminan Kesehatan Nasional
Daftar Pustaka Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 Buku-buku :
tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
Hadi Setia Tunggal, 2014. Peraturan Perundang-undangan Badan
Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Penyelenggara Jaminan Sosial
(KUHD)
(BPJS), Harvindo, Jakarta. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Djoko Prakoso, 2004, Hukum Asuransi
(KUHPerdata)
Indonesia. Rineka Cipta,Jakarta.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan 12
Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan Sumber Lain : Kafe Asuransi,Sejarah dan Perkembangan Asuransi Di Indonesia, Fungsi Asuransi, http://kafeasuransi.wordpress.com/fun gsi-asuransi/, diakses tanggal 5 November 2014
Aprilia Dwi Adrianti, Pro Kontra BPJS di Masyarakat, http://m.kompasiana.com/post/read/66 2746/2/pro-kontra-bpjs-dimasyarakat.html, diakses pada tanggal 4 Februari 2014 Rezki Puspita Sari, Begini Cara Daftar Jadi Peserta BPJS Kesehatan, m.tempo.co/read/news/2013/12/30/17 3541035/begini-cara-daftar-jadipeserta-bpjs-kesehatan/2, diakses pada tanggal 9 April 2015
13