PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DI KELAS II B SEKOLAH DASAR NEGERI SERAYU YOGYAKARTA
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Ela Mawarini NIM 11105241011
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 1
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DI KELAS II B SEKOLAH DASAR NEGERI SERAYU YOGYAKARTA LEARNING IMPLEMENTATION BY SCIENTIFIC APPROACH AT 2th B GRADE IN SERAYU YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOL Oleh: Ela Mawarini Teknologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik (Scientific Approach) di kelas II B Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini yaitu pendidik kelas II B, peserta didik kelas II B, dan Kepala Sekolah SD Negeri Serayu. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Scientific sudah dilaksanakan secara keseluruhan. Namun pada pelaksanaannya belum semua sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang meliputi 5M yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar atau asosiasi, dan mengkomunikasikan. Pada persiapan pembelajaran, pendidik telah rutin membuat RPP. Pendidik telah melaksanakan tahap-tahap pembelajaran dengan pendekatan Scientific. Namun, pada pelaksanaannya tahap-tahap tersebut diterapkan secara acak dan tidak berurutan. Pada evaluasi hasil pembelajaran kelas II B Sekolah Dasar Negeri Serayu dilakukan pada tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang diperoleh melalui penilaian representatif atau tes awal, kemudian penilaian dalam proses, dan penilaian akhir. Kata kunci: Pelaksanaan Pembelajaran, Pendekatan Scientific, Sekolah Dasar
Abstract This research aims to describe the implementation of learning by Scientific Approach at 2th B grade of Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta. This research used qualitative approach. The research subject was 2th B grade teacher, 2th B grade students, and headmasters of school SD Negeri Serayu. The research instrument used observation, interview, and documentation. The data were analyzed using descriptive qualitative. The results of this research showed that learning of implementation by scientific approach optimum realized. This condition proved the implementation of learning by scientific approach appropriate with the Law Ministry of Education and Culture RI No. 103 2014 about Learning Elementary School and Junior Hight School of observation, questioning, experimenting, associating, networking. The preparations of learning, the teacher always make RPP and implementation of learning phase by Scientific Approach. But, this implementation phase applied that disordered. The evaluation result of learning at 2th B grade of SD Negeri Serayu of three aspect that afective, cognitive, and psikomotoric. The assessment the result show that representative assessment, inside process assessment, and finaly assessment. Key Word: Learning Implementation, Scientific Approach, Elementary School.
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
2
pelaksanaan pembelajaran akan efektif apabila
PENDAHULUAN Belajar merupakan upaya untuk merubah tingkah
laku
seseorang
dalam
menambah
didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh
pengetahuan baik secara formal maupun non
pendidik
baik
secara
formal. Tuntutan perkembangan teknologi yang
kelompok yang mengacu pada silabus. Banyak
semakin modern, hendaklah diiringi dengan
individual
inovasi-inovasi
maupun
pembelajaran
inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan guna
yang dikembangkan oleh pihak-pihak yang
menciptakan kualitas belajar yang efektif, efisien
berkecipung di bidang pendidikan, upaya tersebut
dan relevan.
bertujuan meningkatakan kualitas pendidikan
Perubahan yang terjadi adalah pergantian
yang lebih baik. Seperti yang telah berkembang
kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya.
dan telah diterapkan pada kurikulum 2013
Dalam rangka menerapkan pendidikan yang
sekarang yaitu pendekatan Scientific, maksud dari
bermutu,
menetapkan
penerapan pendekatan Scientific yaitu untuk
Kurikulum Tahun 2013 untuk diterapkan di
memberikan pemahaman kepada peserta didik
sekolah
dalam mengenal, memahami berbagai materi
pemerintah
maupun
telah
madrasah.
Pada
setiap
implementasi kurikulum mempunyai aplikasi
menggunakan
pendekatan pembelajaran berbeda-beda, demikian
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
pula
Aplikasi
tidak bergantung pada informasi searah dari
pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum
pendidik. Seperti yang diungkapkan oleh (Sri
2013 menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific
Sultan Hamengku Buwono X yang menyatakan
Approach).
Pendekatan
bahwa
pendekatan
pembelajaran
kurikulum
sekarang
ini.
ini
berbeda
dari
pendekatan
“Guru
ilmiah,
harus
bahwa
mau “mundur
kurikulum
sepecak” untuk memberikan ruang buat siswa
sebelumnya. Pada setiap langkah inti proses
belajar sendiri dan mencari tahu jawabannya
pembelajaran, guru akan melakukan langkah-
dalam kelompok mereka masing-masing. Beliau
langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan
juga menyampaikan bahawa “inisiatif belajar
ilmiah.
siswa di abad ke-21 ini ke depan harus dibangun Kurikulum
2013
pada
yang
menekankan
dengan
konsep
seperti
ini,
diubah
pentingnya keseimbangan kompetensi sikap,
dari Teacher Centered ke
pengetahuan dan keterampilan. Melalui kopetensi
Centered”. Oleh karena itu kondisi pembelajaran
sikap,
yang
pengetahuan,
dan
ketrampilan
yang
diharapkan
tercipta
arah Student
diarahkan
untuk
belajar
mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari
melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
berbagai sumber melalui observasi, dan bukan
inovatif, dan efektif.
hanya diberi tahu.
terintegrasi
dengan
tujuan
hasil
Mengingat semakin banyaknya strategi
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pembelajaran
yang
pengetahuan, ketrampilan dan sikap oleh subjek
meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya
yang sedang belajar. Menurut Daryanto (2014: 5)
adalah
pendekatan
telah
diupayakan
Scientific
seperti
guna
pada
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 3
penjelasan sebelumnya pembelajaran ini sudah
berbeda pula. Sedangkan pembelajaran dengan
berjalan beberapa waktu, pendekatan Scientific
model tersebut peserta didik dituntut mandiri dan
tersebut merupakan program yang ada pada
kreatif.
kurikulum 2013. Dimana setiap sekolah yang
Berdasarkan hasil Evaluasi Pendampingan
menggunakan kurikulum 2013 harus menerapkan
Implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan
pendekatan Scientific. Sehingga setiap pendidik
oleh
juga harus mampu menerapakan pendekatan
Kebudayaan pada Januari 2015 terhadap 2.598
Scientific tersebut sesuai dengan ketentuan yang
guru di 33 propinsi seluruh Indonesia menyatakan
berlaku.
bahwa Mind set dan resistensi pendidik pada
Kurangnya
pemahaman
pendekatan
Scientific,
penerapannya
masih
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
terhadap
kurikulum lama membuat pembelajaran dan
dalam
penilaian kurikulum 2013 tidak cepat dipahami.
sehingga
kurang sesuai
dengan
Pendidik
masih
berparadigma
lama
dan
tahapan-tahapan yang ada dalam pendekatan
menerapkan pembelajaran berpusat pada guru
Scientific.
pada
(Teacher Centered). Beberapa kendala yang
beberapa kali observasi, ternyata bukanlah hal
tercatat dari pendidik yang menyatakan belum
yang mudah bagi pendidik untuk beradaptasi
memahami konsep pembelajaran saintifik antara
dengan kurikulum baru khususnya kurikulum
lain; pendidik belum faham terhadap konsep
2013. Adanya model-model pembelajaran yang
pembelajaran saintific karena tidak mengikuti
berbeda dari proses pembelajaran sebelumnya
pelatihan, para pendidik masih lemah dalam
menjadikan pendidik cukup kualahan dalam
memahami pendekatan pembelajaran saintifik
menerapkan pendekatan Scientific. Sehingga rata-
dikarenakan belum familiar dan belum terbiasa
rata pendidik menerapkan pembelajaran dengan
dengan konsep tersebut. Terdapat catatan pula
pendekatan Scientific ini masih dikombinasikan
yang menyebutkan bahwa sebagian pendidik
dengan model pembelajaran sebelumnya.
menyatakan merasa keberatan dengan penilaian
Berdasarkan
pengalaman
Anggapan bahwa banyaknya aspek yang
otentik yang menurut mereka menyita waktu
dinilai dan pendekatan pembelajaran Scientific
dalam pelaksanaannya karena rubrik-rubriknya
yang cukup rumit. Berdasarkan beberapa kali
yang banyak.
wawancara terhadap beberapa pendidik yang
Kurangnya sarana dan prasarana sekolah
telah menerapkan kurikulum 2013 diantaranya
yang sesuai dengan kurikulum 2013 dalam
pendidik SD kelas IV dan kelas II pada empat SD
mendukung terlaksananya pendekatan Scientific.
Negari maupun Swasta yang ada di Sleman dan
Kondisi sekolah dan dan tenaga pengajar maupun
kota Yogyakarta, ternyata kurikulum 2013 ini
fasilitas sekolah yang sebagian besar belum siap
banyak aspek yang dinilai sehingga dirasa cukup
untuk menjalankan kurikulum baru. Sehingga
rumit dan sangat berbeda dengan kurikulum
sebagian
sebelumnya. Mengingat bahwa setiap peserta
kembali pada kurikulum sebelumnya sesuai
didik memiliki tingkat kemampuan yang berbeda,
kebijakan pemerintah melalui wewenang kepala
sehingga juga membutuhkan penanganan yang
sekolah. Bagi sekolah yang sudah mampu
besar
sekolah
memutuskan
untuk
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
4
menjalankan pendekatan Scientific sesuai dengan
dapat sebagai bahan masukan sekolah agar lebih
ketentuannya tetap menerapkan kurikulum 2013.
kreatif dalam memfasilitasi proses pengalaman
SD Negeri Serayu merupakan salah satu
belajar peserta didik, selain itu juga dapat
sekolah dasar yang ada di Daerah Istimewa
menjadi masukan untuk membantu pendidik
Yogyakarta
memahami pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan
(DIY)
yang
dengan
pendekatan Scientific, dan bagi kepala sekolah
matang dalam implementasi Kurikulum 2013.
dapat menjadi masukan dalam rangka pembinaan
Sekolah tersebut telah menerapkan Kurikulum
dan pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran
2013 dengan pendekatan Scientific mulai tahun
dengan pendekatan Scientific di sekolahnya.
ajaran
pembelajaran
melaksanakan
2013/2014
Scientific
meskipun
pada
awal
pelaksanaannya masih belum sempurna. Kelas II
METODE PENELITIAN
B merupakan kelas yang cukup diunggulkan
Jenis Penelitian Penelitian
dalam
melaksanakan
pembelajaran
dengan
ini
penelitian
pendekatan
kualitatif.
pendekatan Scientific di Sekolah Dasar Negeri
deskriptif
Serayu. Selain pendidik dan peserta didiknya
Permasalahan
yang cukup matang, kelas II B juga dijadikan
mediskripsikan,
contoh bagi kelas yang lain dalam melaksanakan
menggambarkan
pembelajaran dengan pendekatan Scientific di
diperoleh saat penelitian dilakukan.
Sekolah Dasar Negeri Serayu.
Waktu dan Tempat Penelitian
Berdasarkan uraian di
atas, peneliti
dengan
merupakan
yang
dibahas
lebih
menguraikan tentang
Penelitian
dan
informasi
dilaksanakan
banyak
pada
yang
bulan
bermaksud untuk mengungkap lebih jauh tentang
Januari-Mei 2015
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
Serayu yang berada di tengah kota Yogyakarta
Scientific di kelas II B Sekolah Dasar Negeri
dengan alamat Jalan Juadi No. 2 Kotabaru,
Serayu.
Yogyakarta.
Dengan
demikian,
penelitian
ini
mengangkat judul “Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Pendekatan
Target/Subjek Penelitian
(Scientific
Subjek penelitian dalam penelitian ini
Approach) di kelas II B Sekolah Dasar Negeri
antara lain pendidik kelas II B, peserta didik kelas
Serayu Yogyakarta”.
II B, dan kepala sekolah SD Negeri Serayu
Penelitian mendiskripsikan
Saintifik
di Sekolah Dasar Negeri
ini
bertujuan
pelaksanaan
untuk
pembelajaran
dengan pendekatan Scientific di kelas II B Sekolah
Dasar
Negeri
Serayu
Yogyakarta.
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai manfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan Teknologi
Pendidikan
pelaksanaan
pembelajaran
berkaitan pada
dengan
pendekatan
Scientific. Sedangkan manfaat praktisnya adalah
Yogyakarta. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Scientifik di kelas II B Sekolah Dasar Negeri Serayu yang meliputi persiapan
pembelajaran,
tahap-tahap
pembelajaran dengan pendekatan Scientific, dan
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 5
evaluasi. Data diperoleh menggunakan teknik
kurikulum 2013. Sesuai dengan yang dijelaskan
observasi,
oleh Abdul Majid (2014: 103) tema pada
Instrumen
wawancara, yang
dan
digunakan
dokumentasi. adalah
lembar
pelaksanaan
pendekatan
Scientific
dalam
pengamatan, pedoman wawancara, dan pedoman
pembelajaran tematik di tingkat SD kelas II yang
dokumentasi.
meliputi 8 tema, yaitu: Hidup Rukun, Bermain di
Teknik Analisis Data
Lingkunganku, Tugasku Sehari-hari, Aku dan
Teknik analisa data yang digunakan
Sekolahku, Hidup Bersih dan Sehat, Merawat
adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data
Hewan dan Tumbuhan, Keselamatan di Rumah
yang digunakan ialah teknik analisis data dengan
dan Perjalanan.
model interaktif yang dikemukakan oleh Miles
1. Persiapan Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Scientific Persiapan pembelajaeran penting
dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Matthew B. Miles & A. Michael Huberman, 2007: 16).
dilakukan oleh pendidik agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP menjadi acuan pendidik yang berisi
Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta
tentang apa yang akan dilakukan pendidik dan
sendiri berlokasi di tengah kota Yogyakarta,
perangkat pembelajaran apa saja yang perlu
tepatnya di
Jalan Juadi No. 2 Kotabaru,
dipersiapkan untuk mencapai kompetensi
Gondokusuman, Yogyakarta, atau berdampingan
dasar tertentu. Persiapan akan menentukan
dengan SMP Negeri 5 Yogyakarta dan kantor
proses
Telekomunikasi DIY. Prestasinya yang unggul,
berlangsung. Adanya persiapan yang matang,
menjadikan Sekolah Dasar Negeri Serayu ini
maka proses pembelajaran akan berjalan
diamanati beberapa predikat oleh pemerintah
optimal. Pendidik telah mempersiapkan RPP
sebagai: Sekolah Dasar PAI Model Propinsi DIY,
sebagai acuan dalam melaksanakan proses
Sekolah Dasar Pilot Proyek Bahasa Inggris
pembelajaran. Pendidik telah rutin membuat
Nasional, Sekolah Dasar Bilingual Nasional
RPP untuk setiap satu unit pembelajaran. RPP
untuk Sains dan Matematika, Sekolah Dasar
yang dibuat oleh pendidik harus sesuai
Pembelajaran Penjas Propinsi DIY, dan Sekolah
dengan pendekatan Scientific, kurikulum yang
Dasar Koalisi Nasional Regional.
diterapkan, dan karakteristik peserta didik di
pelaksanaan
pembelajaran
Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta
kelas II B SD Negeri Serayu Yogyakarta.
menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan
RPP yang sesuai dengan pendekatan Scientific
pelaksanaan
dengan memuat lima langkah pembelajaran,
pembelajaran.
Pada
proses
pembelajarannya, kelas II B SD Negeri Serayu
yaitu:
menggunakan
menalar dan mengkomunikasikan.
pendekatan Scientific dalam
pembelajaran tematik terpadu yang terdapat pada
mengamati,
menanya,
mencoba,
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
6
Pendidik
sudah
memahami
pembelajaran adalah keterbatasan waktu,
pendekatan Scientific walaupun pada awalnya
media dan alat serta rubrik penilaian yang
masih kesulitan untuk membuat RPP. Adanya
harus diganti setiap unit pembelajaran. Solusi
dukungan
yang
yang diupayakan dalam membersiapkan alat
tetap
berusaha
dan bahan, yaitu dengan adanya kerjasama
dengan
petunjuk
pendidik dan peserta didik.
dari
kepala
menegaskan
untuk
menerapkan
sesuai
sekolah
kurikulum menjadikan pendidik untuk tetap berusaha
memperbaiki
tugas
sebagai
2. Tahap Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific (5M) a. Mengamati
pendidik.
Berdasarkan hasil observasi yang telah
Pendidik telah mempersiapkan materi melalui pengembangan RPP. Pengembangan materi dapat bersumber dari lingkungan, kegiatan outbond sesuai dengan tema, dan perluasan materi yang dilakukan pendidik. Persiapan alat dalam pelaksanaan pembelajaran tidak hanya dipersiapkan oleh pendidik, tapi sekolah juga memfasilitasi dan apabila alat yang dibutuhkan tidak dapat dipersiapakan pendidik maupun sekolah. Maka peserta didik dan kerjasama dengan orang tua untuk mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Persiapan alat, media dan metode disesuaikan dengan materi, sehingga apabila materi ganti tentu alat, media dan metodenya juga harus disesuaikan. Sedangkan pendidik
pada
kendala persiapan
yang
pelaksanaan
media, alat dan rubrik penilaian yang setiap unit pembelajaran harus diganti. Sebagai dari
kendala
pendidik
dalam
mempersiapkan alat dan bahan, pendidik melakukan kerjasama dengan peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, kendala yang dialami pendidik
dalam
persiapan
peneliti,
dilakukan
setelah
tahap
mengamati
adanya
pendahuluan
pembelajaran dengan mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Pada
tahap
ini,
pendidik
menanyakan kembali materi sebelumnya yang telah dipelajari kepada peserta didik. Setelah terjadi umpan balik, pendidik melanjutkan penjelasan materi yang akan disampaikan pada
saat
pembelajaran.
mengawalinya
dengan
Pendidik memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik untuk menceritakan
pengalaman
pribadi
berdasarkan pemahaman dan pengalamannya sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan mengamati tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tapi juga dilakukan di luar kelas
dialami
pembelajaran, diantaranya adalah persiapan
solusi
dilakukan
pelaksanaan
yang
disesuaikan
dengan
materi.
Pada
kegiatan mengamati, peserta didik lebih fokus dan waktu
yang digunakan disesuaikan
dengan kebutuhan maupun materi. Sehingga waktu yang digunakan pada tahap mengamati tidak dapat dibatasi. Pada kegiatan mengamati menunjukkan bahwa peserta didik lebih aktif. Catatan hasil pada tahap mengamati dapat berupa pernyataan maupun pertanyaan secara lisan maupun tertulis.
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 7
pembelajaran
b. Menanya Tahap menanya dilakukan dengan melakukan
pengamatan
terlebih
disesuaikan
pada dengan
tahap
mencoba
materi.
Validitas
dahulu
informasi yang dikumpulkan dalam kegiatan
melalui gambar yang tertera pada materi
pembelajaran pada tahap mencoba cukup baik
maupun berdasarkan pengalaman peserta
karena diperoleh dari mana saja sesuai dengan
didik. Pendidik melatih peserta didik dengan
kebutuhan
membiasakan membuat pertanyaan setelah
diperoleh dari mana saja termasuk lingkungan
adanya rangsangan pada kegiatan mengamati.
di sekitar sekolah.
Kegiatan menanya rata-rata berupa kegiatan
membuat
pertanyaan.
Kegiatan
dan
materi.
Informasi
dapat
Kegiatan pembelajaran pada tahap mencoba
dilakukan
dengan
cara
yang
tersebut sudah tercantum pada buku tematik.
sederhana sesuai dengan usia kelas II SD.
Namun,
memberikan
Sumber informasi yang digunakan diperoleh
kesempatan kepada peserta didik dalam
dari mana saja termasuk dari ingkungan
mengajukan pertanyaan secara mandiri di luar
sekitar. Alat yang digunakan juga disesuaikan
tugas yang telah tercantum pada buku
dengan
tematik. Jenis pertanyaan yang diajukan oleh
disampaikan.
peserta didik yang merupakan usia kelas II
d. Menalar
pendidik
juga
SD yaitu delapan tahunan, rata-rata berupa
kebutuhan
dan
materi
yang
Kegiatan pembelajaran pada tahap
pertanyaan factual dan konseptual. Pertanyaan
mengamati
yang diajukan sesuai kemampuan di usia
sebelum tahap mencoba. Tahap menalar
tersebut. Pendidik juga selalu menekankan
dilakukan
kapan
kepada peserta didik untuk dapat mengajukan
kreativitas
pendidik
pertanyaan yang memuat apa, mengapa,
peserta didik untuk tetap berpartisipasi dalam
siapa, kapan, dimana dan bagaimana.
kegiatan pembelajaran. Tahap menalar juga
c. Mencoba
dilakukan
Pelaksanaan
pembelajaran
dilakukan
setelah
saja
dengan
sesuai
dalam
maupun
dengan
merangsang
mengingat
kembali
dengan
pengalaman peserta didik yang disesuaikan
pendekatan Scientific pada tahap mencoba
dengan materi yang dipelajari. Kegiatan
dapat dilakukan setiap saat, sesuai dengan
pembelajaran
pada
materi yang telah dipersiapkan. Selama
dilaksanakan
dengan
penelitian
interpretasi peserta didik. Berbagai hal yang
dilakukan,
dilakukan di
dalam
tahap kelas.
mencoba Pada tahap
dapat
dihubungkan
tahap
menalar
mengembangkan
dengan
materi
mencoba ini sangat berkaitan dengan tahap
pembelajaran diantaranya dari materi atau
menalar,
karena
bacaan,
biasanya
diawali
kegiatan atau
mencoba
diakhiri
ini
dengan
penjelasan
pendidik
maupun
pengalaman peserta didik. Peserta didik
penalaran sesuai dengan pengalaman yang
mengembangkan
pengetahuan
dimiliki peserta didik. Percobaan juga dapat
memahami
dilakukan dalam bentuk tugas, kegiatan
menyimpulkan pendapat yang berbeda.
sebab-akibat
dengan maupun
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
8
Bentuk kegiatan pembelajaran pada
diterapkan
di
setiap
kesempatan
sesuai
tahap menalar dapat berupa kegiatan apa saja.
dengan kretivitas pendidik. Bentuk kegiatan
Diantaranya adalah pada kegiatan mengamati,
berupa penyampaian informasi, pendapat
menanggapi penjelasan dari pendidik maupun
maupun
laporan.
tugas
pendidik
yaitu
diskusi
yang
dilakukan
secara
berkelompok.
kesempatan
Kegiatan pembelajaran pada tahap menalar masih selalu dengan peran penting pendidik.
Peran
pendidik
untuk
Cara
yang
diterapkan
dengan
peserta
memberikan didik
untuk
menyampaikan laporannya di depan kelas maupun dengan kelompoknya.
selalu
Tahap-tahap
pembelajaran
dengan
mengarahkan dan memberikan rangsangan
pendekatan Scientific sudah dilaksanakan dengan
agar
memberikan
baik, namun ada beberapa hal yang belum sesuai
pemahaman serta makna lebih dalam kepada
dengan petunjuk pendekatan Scientific pada
peserta didik. Kegiatan pembelajaran pada
kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi,
tahap menalar selalu berkaitan dengan tahap-
wawancara, dan dokumentasi dapat dilihat bahwa
tahap
Kegiatan
tahap pembelajaran dengan pendekatan Scientific
pembelajaran pada tahap menalar dapat
sudah dilaksanakan secara keseluruhan yang
berupa menyatakan sebab-akibat maupun
meliputi
menanggapi sebuah pernyataan.
mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
e. Mengkomunikasikan
Pada
pembelajaran
kegiatan
dapat
yang
lain.
Kegiatan pembelajaran pada tahap mengkomunikasikan atau asosiasi dilakukan dalam bentuk penyampaian informasi atau pendapat secara individu maupun kelompok. Pendidik bertanya kepada tentang apa saja yang sudah dipelajari pada hari tersebut. Peserta didik menjelaskan secara runtut apa yang sudah dipelajari secara lisan. Kegiatan berupa
menyampaikan
informasi
proses
pembelajaran.
pada
tahap
mengkomunikasikan, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk maju ke
depan
kelas
untuk
menyampaikan
laporannya. Kegiatan pembelajaran pada tahap mengkomunikasikan tidak lepas dari peran penting pendidik. Tahap mengkomunikasikan
yaitu:
pelaksanaannya
mengamati,
tahap-tahap
menanya,
tersebut
diterapkan secara acak dan tidak berurutan. 3. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific Evaluasi dilakukan di setiap kegiatan. Pendidik memberikan tugas di setiap tahap kegiatan belajar. Tugas tersebut dapat berupa soal, tes lisan, maupun tertulis. Soal sebagai latihan terdapat pada buku tematik atau buku pegangan peserta didik.
dalam
bentuk laporan yang telah ditulisnya selama
5M
Evaluasi hasil belajar yang dilakukan pendidik tidak hanya dilakukan di setiap kegiatan pembelajaran, tapi pendidik juga melakukan evaluasi di kegiatan penutup pembelajaran. Kegiatan penutup yang dilakukan diataranya adalah
membaca
rangkuman,
memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk bertanya apa yang belum dipahami, kemudian juga evaluasi. Evaluasi dilakukan bersama peserta
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 9
didik sebelum diadakannya ulangan. Hal tersebut
melaksanakan pembelajaran. Pendidik kelas II
dilakukan untuk mengukur kemampuan yang
B Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta
dicapai
mengikuti
sudah
diberikan
pendekatan Scientific. Sehingga pendidik
peserta
pembelajaran.
didik
Latihan
selama soal
yang
memahami
pembelajaran
membuat
RPP
dengan
pendidik di akhir pembelajaran. Soal evaluasi di
mampu
akhir pembelajaran yang diberikan berupa soal
pendekatan
uraian dan esai yang dijadikan sebagai latihan.
Berdasarkan teori Dyler dalam Sani (2014:
Scientific
sesuai yang
dengan
diterapkan.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara
53), dapat dikembangkan pendekatan saintifik
dan dokumentasi dapat disimpulkan sementara
(scientific approach) dalam pembelajaran
bahwa evaluasi hasil belajar dilakukan dengan
yang
tiga penilaian. Diantaranya adalah penilaian tes
pembelajaran
awal, kemudian penilaian dalam proses, dan
menanya,
penilaian akhir. Pendidik melakukan penilaian
informasi, menalar atau asosiasi, membentuk
akhir dengan cara tertulis. Penilaian sikap
jejaring (melakukan komunikasi).
memiliki
komponen
antara
lain:
proses
mengamati,
mencoba atau mengumpulkan
dilakukan pendidik dengan penanaman konsep
Pendidik kelas II B Sekolah Dasar
sikap peduli, jujur yang dihubungkan dengan
Negeri Serayu Yogyakarta telah melakukan
Pancasila, kemudian sikap bersyukur kepada
persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan
Tuhan yang Maha Esa, tanggung jawab, mandiri
matang. Pendidik telah rutin membuat RPP
terhadap
ketika
tugas
yang
diberikan.
Penilaian
akan
melaksanakan
proses
pengetahuan melalui tes lisan maupun tertulis
pembelajaran. Persiapan untuk setiap tema
selama proses pembelajaran. Kemudian penilaian
sudah tersusun dengan baik. Kesiapan materi
ketrampilan dengan melatih peserta didik untuk
juga
aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
pembelajaran
dilihat
pada
berlangsung,
saat
proses
yaitu
dengan
adanya pengembangan dan perluasan materi
Pembahasan 1. Persiapan Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Scientific Perencanaan pembelajaran biasanya disusun
dapat
dalam
dan
alat-alat
pembelajaran
yang
telah
dipersiapkan juga difungsikan secara optimal.
pelaksanaan
Metode yang diterapkan pendidik telah
sebagaimana telah
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
disampaikan dalam Permendikbud nomor 103
dan materi yang dipelajari. Selain itu, pihak
Tahun
sekolah
pembelajaran (RPP)
2014,
RPP
rencana
yang dilakukan pendidik. Kemudian media
merupakan
rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci
dan
orang
tua
juga
berperan
memfasilitasi terlaksananya pembelajaran.
mengacu pada silabus, buku teks pelajaran,
RPP yang disusun tersebut digunakan
dan buku panduan. Salah satu kewajiban
lebih dari satu kali tertemuan, namun tidak
pendidik kelas II B Sekolah Dasar Negeri
dicantumkan adanya pertemuan 1, pertemuan
Serayu Yogyakarta adalah membuat Rencana
2 dan seterusnya. Berdasarkan RPP yang
Pelaksanaan
disusun pada bagian KI, KD, Indikator,
Pembelajaran
(RPP)
untuk
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
10
Materi,
dan
Tema
adanya
mengawali kegiatan pembelajaran dengan
kesinambungan antar komponen tersebut.
menghubungkan pengalaman peserta didik
Selain itu deskripsi langkah kegiatan inti
terhadap materi yang akan dipelajari. Tahap
pembelajaran pendekatan scientific belum
mengamati dilakukan di dalam kelas maupun
cocok. Hal ini tidak sesuai dengan Prinsip
di luar kelas sesuai dengan materi dan
Penyusunan RPP poin 9 pada Peraturan
kelengkapan sumber. Objek yang dilakukan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
pengamatan diantaranya adalah mengamati
103 Tahun 2014 yaitu, prinsip memiliki
gambar pada buku pegangan peserta didik,
keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi
mengamati tumbuhan di lingkungan sekolah,
maupun antar muatan. RPP yang disusun
kegiatan outbond di luar sekolah, kemudian
dengan
juga dapat berupa kegiatan menganalisis
memperhatiakan
belum
keterkaitan
dan
keterpaduan KI, KD, Indikator Pencapaian
bacaan maupun cerita.
Kompetensi, Materi Pembelajaran, Kegiatan
Adanya bimbingan dan arahan dari
Pembelajaran, Penilaian, dan Sumber Belajar
pendidik, peserta didik dapat melakukan
dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
kegiatan pembelajaran pada tahap mengamati
2. Tahap Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific (5M) Langkah-langkah pembelajaran
dengan baik. Kegiatan pembelajaran pada
dengan pendekatan Scientific sebagaimana disampaikan dalan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar yaitu mengamati, menanya,
mencoba,
menalar,
dan
Pada tahap mengamati, dilakukan setelah adanya pendahuluan pembelajaran dengan mengingat kembali materi yang telah sebelumnya.
Berdasarkan
rangsangan yang diberikan pendidik, maka peserta didik menyampaikan apa yang sudah dia pahami di materi sebelumnya dimana tersebut
pengalamannya.
sesuai
Pendidik
dengan
memberikan
kesempatan lebih luas untuk menyampaikan pendapat Setelah
didik kelas II B Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, tahap mengamati di kelas II B Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta sudah relevan
2014, di mana kegiatan mengamati dengan
a. Mengamati
pemahaman
sesuai dengan usia dan karakteristik peserta
dengan Permendikbud Nomor 103 Tahun
mengkomunikasikan.
dipelajari
tahap mengamati masih sangat sederhana
sesuai adanya
dengan umpan
pengalamannya. balik,
pendidik
indra
(mencoba,
mendengar,
menyimak,
melihat, menonton, dan sebagainya) dengan alat atau tanpa alat. b. Menanya Berdasarkan hasil penelitaian, pada tahap menanya diterapkan pendidik dengan memberi pertanyaan kepada peserta didik sebagai rangsangan dan motivasi peserta didik untuk membangkitkan rasa ingin tahunya. Kemudian juga dengan melatih peserta didik untuk membuat pertanyaan. Tahap menanya masih didominasi tugas dengan kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 11
membuat pertanyaan dari apa yang sudah
lingkungan sekolah. Validitas sumber dan
diamati dan dianalisis.
informasi
Berdasarkan hasil penelitian, tahap
baik
karena
diperoleh
dari
pengalaman peserta didik secara langsung,
menanya yang dilaksanakan di kelas II B SD
sehingga
pembelajaran
Negeri Serayu belum sesuai dengan Peraturan
bermakna.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
adanya pengembangan materi yang dilakukan
103 Tahun 2014 yang menyatakan kegiatan
serta metode yang bervariasi membuat peserta
mengamati berupa membuat mengajukan
didik tidak mudah bosan.
Kreativitas
menjadi pendidik
lebih dengan
pertanyaan, berdiskusi tentang informasi yang
Berdasarkan hasil penelitian, tahap
belum dipahami, informasi tambahan yang
mencoba yang dilaksanakan di kelas II B
ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Sekolah Dasar Negeri Serayu sudah relevan
Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Majid
dengan Permendikbud Nomor 103 Tahun
(2014: 215-216) pendidik harus mampu
2014 walaupun bentuk kegiatannya masih
menginspirasi
untuk
sederhana. Hal tersebut karena disesuaikan
mengembangkan ranah sikap, ketrampilan,
dengan kemapuan, usia, pengalaman dan
dan pengetahuan. Berbeda dengan penugasan
karakteristik
yang
pembelajaran pada tahap mencoba, berupa
peserta
menginginkan
didik
tindakan
nyata,
peserta
didik.
pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh
mengeksplorasi,
tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak
mendemonstrasikan,
selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan
gerak,
juga dapa berbentuk pernyataan, asalkan
sumber lain selain buku teks, mengumpulkan
keduanya menginginkan tanggapan verbal.
data
c. Mencoba
wawancara, dan modifikasi, menambahi atau
Pada
tahap
mencoba,
kegiatan
pembelajaran dilakukan setiap saat sesuai
mencoba,
Kegiatan
melakukan
dari
neniru
berdiskusi, bentuk
eksperimen,
narasumber
atau
membaca
melalui
anket,
mengembangkan. d. Menalar
dengan materi dan RPP yang telah disusun
Pada tahap menalar masih selalu
oleh pendidik. Kegiatan melakukan percobaan
dengan
peran
penting
selalu berkaitan dengan tahap menalar dan
pendidik untuk selalu mengarahkan dan
tahap-tahap pembelajaran Scientific lainnya.
memberikan rangsangan agar pembelajaran
Percobaan yang dilakukan peserta didik
dapat memberikan pemahaman serta makna
diantaranya adalah memepragakan tokoh,
lebih dalam kepada peserta didik. Kegiatan
kemudian mempraktekkan sebuah pernyataan
pembelajaran pada tahap menalar selalu
dalam cerita untuk memperoleh kesimpulan
berkaitan dengan tahap-tahap kegiatan yang
dan mencoba dua kegiatan yang berbeda
lain. Kegiatan pembelajaran pada tahap
untuk membandingkannya. Sumber informasi
menalar, peserta didik mampu menyatakan
yang diperoleh melalui kegiatan percobaan
sebab-akibat
dapat diperoleh dari mana saja termasuk dari
menanggapi
suatu atau
pendidik.
peristiwa menyimpulkan
Peran
maupun sebuah
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
12
pernyataan. Pendidik memberikan tugas agar
informasi kepada pendidik maupun kepada
peserta didik melakukan diskusi, sehingga
peserta didik yang lain. Selain itu ada pula
peserta
beberapa peserta didik yang memiliki karakter
didik
akan
mengembangkan
kemampuan berpikir secara mandiri.
pasif, sehingga dia kurang berani untuk
Kegiatan pembelajaran pada tahap
menyampaikan laporan, informasi maupun
menalar yang dilaksanakan di kelas II B
pendapatnya sendiri tanpa dorongan dari
Sekolah Dasar Negeri Serayu sudah relevan
pendidik.
dengan Permendikbud Nomor 103 Tahun
pembelajaran
2014.
tahap
meengkomunikasikan yang dilaksanakan di
menghubungkan
kels II B Sekolah Dasar Negeri Serayu sudah
peristiwa atau informasi yang berkaitan dalam
relevan dengan Permendikbud Nomor 103
rangka
Tahun 2014.
Kegiatan
menalar
pembelajaranpada
yaitu
dengan
menemukan
suatu
pola
dan
menyimpulkannya.
Walaupun
demikian, pada
Berdasarkan
hasil
penelitian
kegiatan tahap
dapat
disimpulkan bahwa tahap pembelajaran dengan
e. Mengkomunikasikan Kegiatan pembelajaran pada tahap
pendekatan Scientific sudah dilaksanakan secara
mengkomunikasikan tidak lepas dari peran
keseluruhan yang meliputi 5M yaitu: mengamati,
penting pendidik. Tahap mengkomunikasikan
menanya,
diterapkan
mengkomunikasikan.
dengan
di
setiap
kretivitas
kesempatan
menalar, Tahap-tahap
dan tersebut
Kegiatan
diterapkan secara acak dan tidak berurutan.
tahap
Seperti yang diungkapkan oleh Abdullah Sani
mengkomunikasikan ini peserta didik mampu
(2014: 53) bahwa tahapan aktivitas pembelajaran
menyampaikan informasi, pendapat maupun
yang dilakukan dengan pembelajaran saintifik
laporannya. Cara yang diterapkan pendidik
tidak harus dilakukan mengikuti prosedur yang
yaitu dengan memberikan kesempatan peserta
kaku,
didik untuk menyampaikan laporannya di
pengetahuan yang hendak dipelajari. Namun,
depan kelas maupun dengan kelompoknya.
pada pelaksanaannya belum semua sesuai dengan
Pada tahap ini, di akkhir pembelajaran
pedoman pada Permendikbud Nomor 103 Tahun
pendidik akan bertanya kepada peserta didik
2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
“apa saja yang sudah dipelajari hari ini?”,
Dasar dan Pendidikan Menengah.
maka peserta didik akan merangkum apa yang
3. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan
pembelajaran
sudah
pendidik.
sesuai
mencoba,
pada
dipelajari
sesuai
dengan
pemahamannya. Pendidik akan memberikan kesempatan
pada
peserta
didik
untuk
mengkomunikasikan informasi yang dimiliki peserta didik. Pada
namun
dapat
disesuaikan
dengan
penialaian pembelajaran pada pendekatan Scientific pada aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan melalui tiga langkah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yaitu, tes awal,
tahap
mengkomunikasikan
sebagian peserta didik mampu menyampaikan
tes dalam proses, dan tes akhir. Kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini) 13
penutup yang dilakukan diataranya adalah membaca
rangkuman,
memberikan
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
kesempatan pada peserta didik untuk bertanya
Berdasarkan rumusan masalah, pertanyaan
apa yang belum dipahami, kemudian juga
penelitian, data hasil penelitian dan pembahasan,
evaluasi. Evaluasi dilakukan bersama peserta
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
didik sebelum diadakannya ulangan. Hal
Scientific di kelas II B SD Negeri Serayu masih
tersebut
mengukur
belum semua sesuai dengan pedoman dalam
yang dicapai peserta didik
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
selama mengikuti pembelajaran. Aspek yang
nomor 103 Tahun 2014 dan kerangka teori
dinilai
pendekatan Scientific, hal ini dikarenakan sebagai
dilakukan
kemampuan
adalah
untuk
sikap
pengetahuan
dan
ketrampilan sesuai pada rubrik penilaian yang
berikut:
tercantum dalam RPP. Hamruni (2012: 13)
kurikulum 2013 dengan pendekatan Scientific
evaluasi
yang
masih kurang. (2).Adanya paradigma lama dan
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan
menerapkan pembelajaran berpusat pada guru
yang telah ditetapkan sudah tercapai atau
(Teacher Centered). (3).Bentuk administrasi dan
belum.
penilaian dalam Pendekatan Scientific Kurikulum
merupakan
komponen
Teknik dan isntrumen yang digunakan
(1).Pengetahuan
pendidik
tenteng
2013 yang terlalu rumit.
telah sesuai dengan metode penilaian yang harus
digunakan
disekolah
yang
telah
Saran
Mentri
1. Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut mengenai
Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun
kurikulum 2013 yang lebih mendalam untuk
2013 dalam Abdullah Sani (2014: 204)
meningkatkan pemahaman pendidik terhadap
tentang
Kurikulum
ditetapkan
dalam
Standart
Peraturan
Penilaian
Pendidikan.
Penilaian yang digunakan harus mencakup ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
2013
dengan
Pendekatan
Scientificnya. 2. Bagi
pendidik,
agar
mempersiapkan,
Namun demikian, penilaian belum sesuai
menyususun, ataupun mengemas tahap-tahap
pada
pembelajaran yang lebih runtut agar dapat
penilaian
autentik
dan
tuntutan
kurikulum 2013. Seperti yang dijelaskan oleh
terlaksananya
Abdul Majid ( 2014: 239) penilaian autentik
dengan pendekatan Scientific yang lebih
memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
terarah dan lebih optimal. Bagi peserta didik
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan
hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam
tuntutan kurikulum 2013. Assesmen autentik
mengikuti pembelajaran dengan pendekatan
cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
Scientific
atau kontekstual,
bermakna.
memungkinkan peserta
didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih otentik.
proses
agar
pembembelajaran
pembelajaran
semakin
3. Bagi sekolah, agar tetap mempertahankan pelaksanaan
pembelajaran
yang
sudah
dilaksanakan dengan baik dan tidak putus asa
Pelaksanaan Pembelajaran dengan .... (Ela Mawarini)
14
memperbaiki
kelemahan-kelemahan
yang
ada. Selalu terbuka dengan adanya kritik, saran dan bimbingan dari semua pihak dalam mengupayakan terlaksananya pembelajaran yang lebih bermutu.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosda Karya. Hamengku Buwono X, Sri Sultan. (2014). Generasi XYZ di Era 3R. Diakses tanggal 06 Januari 2015 dari http://www.uny.ac.id/rubrik-tokoh/srisultan-hamengku-buwono-x.html. Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Kemendikbud. (2014). Lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. (Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-Press Puslitbang Kebudayaan. (2015). Evaluasi Pendampingan Kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Ridwan Abdullah Sani. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.