Pedoman Perilaku BSCI
1
Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman Perilaku ini disetujui oleh Dewan Asosiasi Perdagangan Luar Negeri atau Foreign Trade Association (FTA) pada tanggal 28 November 2013 dan mengesampingkan Pedoman Perilaku BSCI versi 2009 di dalam semua terjemahannya. Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI terdiri atas tiga bagian utama informasi: a) Pembukaan, Interpretasi, Nilai-nilai kami dan Pelaksanaan, yang berlaku untuk semua Perusahaan Bisnis; b) Prinsip, yang membahas lebih khusus Mitra Bisnis para Peserta BSCI dan c) Ketentuan Pelaksanaan BSCI, Referensi BSCI dan Daftar Istilah BSCI, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Perilaku ini dan memberikan informasi yang lebih rinci tentang interpretasi dan pelaksanaan BSCI. Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014. Versi bahasa Inggris dari dokumen inilah yang merupakan versi yang mengikat secara hukum.
I. Pembukaan
Business Social Compliance Initiative (BSCI) atau Inisiatif Kepatuhan Sosial Bisnis diluncurkan oleh Asosiasi Perdagangan Luar Negeri atau Foreign Trade Association (FTA), yang mengakui bahwa perdagangan internasional merupakan sarana penting bagi kesejahteraan manusia dan pertumbuhan sosial ekonomi. Pedoman Perilaku BSCI (BSCI Code of Conduct) ini merupakan seperangkat prinsip dan nilai-nilai yang mencerminkan keyakinan para Peserta BSCI dan harapan mereka terhadap mitra bisnis mereka. Pedoman Perilaku BSCI mengacu pada konvensi internasional seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Hak Anak dan Prinsip Bisnis, Prinsip-Prinsip Panduan PBB untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia, Pedoman OECD, UN Global Compact dan Konvensi dan Rekomendasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang relevan untuk memperbaiki kondisi kerja dalam rantai pasokan. Perusahaan-perusahaan bisnis yang mendukung Pedoman Perilaku BSCI berkomitmen untuk prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam dokumen ini dan untuk memenuhi, dalam lingkup pengaruh mereka, tanggung jawab mereka untuk menghormati hak asasi manusia. BSCI dan para pesertanya (Peserta BSCI) berupaya mewujudkan dialog yang konstruktif dan terbuka di antara para mitra bisnis dan pemangku kepentingan untuk memperkuat prinsipprinsip bisnis yang bertanggung jawab secara sosial. Selain itu, mereka ikut membangun hubungan industrial yang matang antara para pekerja dan manajemen karena menjadi kunci untuk bisnis yang berkelanjutan.
© Copyright 2014 by FTA – Foreign Trade Association, Brussels
1
BSCI Code of Conduct - Public Document V. 1/2014
1/8
II. Interpretasi
Dalam Pedoman Perilaku BSCI, istilah "perusahaan bisnis" mencakup para Peserta BSCI serta para Mitra Bisnis mereka dalam rantai pasokan, khususnya para Produsen. Lampiran sebagaimana yang dimaksud pada akhir Pedoman Perilaku BSCI (Ketentuan Pelaksanaan, Referensi BSCI dan Daftar Istilah BSCI) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Perilaku BSCI. Pedoman Perilaku BSCI harus dibaca dan ditafsirkan bersama dengan lampiran tersebut. Setiap perusahaan bisnis memiliki Ketentuan Pelaksanaan yang berbeda untuk dipatuhi, tergantung pada peran mereka dalam rantai pasokan dan apakah mereka akan dipantau atau tidak dalam BSCI.
III. Nilai-nilai Kami
Dengan mendukung Pedoman Perilaku BSCI dan mengkomunikasikannya kepada rantai pasokan mereka, para Peserta BSCI dipandu oleh nilai-nilai berikut:
Perbaikan yang berkelanjutan: Para Peserta BSCI berupaya melaksanakan Pedoman Perilaku BSCI dalam sebuah pendekatan pengembangan langkah-demilangkah. Para Peserta BSCI berharap para mitra bisnis mereka memastikan perbaikan terus-menerus terhadap kondisi kerja dalam organisasi mereka. Kerjasama: Dengan bekerja bersama dan mengambil pendekatan yang sama, Para Peserta BSCI akan memiliki dampak yang lebih besar pada kondisi kerja, dan kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan kondisi kerja dalam rantai pasokan mereka. Nilai kerjasama sama pentingnya dalam hubungan dengan para mitra bisnis dalam rantai pasokan, terutama mereka yang membutuhkan dukungan dalam rangka peningkatan. Demikian juga, semangat kerja sama juga penting dalam hubungan antara bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholder) yang terkena dampak pada tingkat yang berbeda. Pemberdayaan: Tujuan utama BSCI adalah untuk memberdayakan para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, terutama dalam hal produsen yang akan dipantau, untuk mengembangkan rantai pasokan mereka dengan cara yang menghormati hak asasi manusia dan tenaga kerja serta untuk menyediakan peralatan yang diperlukan pada unit-unit bisnis dalam rantai pasokan untuk memperbaiki kondisi kerja secara berkelanjutan. Pengembangan sistem manajemen internal memainkan peran penting dalam membawa prinsip BSCI ke pusat budaya perusahaan bisnis.
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
2/8
IV. Pelaksanaan
Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku BSCI merupakan tujuan aspirasional dan harapan minimum yang dimiliki oleh para Peserta BSCI yang berkaitan dengan perilaku sosial rantai pasokan mereka. Meskipun aspirasi tersebut akan tetap tidak berubah, harapan minimum dari Pedoman Perilaku BSCI, yang diterjemahkan ke dalam standar sosial yang bisa diverifikasi, dapat berubah seiring dengan perubahan masyarakat. Para Peserta BSCI berkomitmen untuk menggunakan upaya yang wajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku BSCI. Meskipun para Peserta BSCI tidak dapat menjamin ketaatan penuh dari semua mitra bisnis mereka setiap saat, para Peserta BSCI berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mematuhi prinsip-prinsip Pedoman Perilaku BSCI, khususnya di area dan atau sektor di mana terdapat risiko yang lebih tinggi atas ketidakpatuhan terhadap Pedoman Perilaku BSCI. Tentu saja, ketaatan penuh adalah proses yang memakan waktu yang cukup lama, sumber daya dan usaha; dan kesenjangan, kekurangan, kegagalan dan kejadian tak terduga akan tetap mungkin bisa terjadi. Meskipun demikian, Para Peserta BSCI berkomitmen kuat untuk melakukan deteksi dini, pemantauan dan perbaikan terhadap semua kegagalan tersebut dalam rantai pasokan mereka dan tetap terbuka untuk menjalin keterlibatan konstruktif dengan para pemangku kepentingan yang benar-benar peduli dengan kepatuhan sosial. Ketaatan terhadap Pedoman Perilaku Mematuhi hukum domestik adalah kewajiban pertama perusahaan bisnis. Di negara-negara di mana hukum dan peraturan domestik bertentangan dengan, atau menetapkan standar perlindungan yang berbeda dari Pedoman Perilaku BSCI, perusahaan bisnis harus mencari cara untuk mematuhi prinsip-prinsip yang memberikan perlindungan tertinggi bagi para pekerja dan lingkungan. Manajemen Rantai Pasokan dan Efek Berantai Para Peserta BSCI mengakui kemampuan mereka untuk mempengaruhi perubahan sosial dalam rantai pasokan mereka melalui kegiatan pembelian mereka. Mereka mengelola hubungan mereka dengan semua mitra bisnis dengan cara yang bertanggung jawab dan mengharapkan hal yang sama sebagai balasannya. Hal ini memerlukan pendekatan kooperatif di mana setiap perusahaan bisnis, (a) melibatkan mitra bisnisnya masing-masing; (b) mengambil semua langkah yang wajar dan tepat dalam lingkup pengaruhnya, yang diperlukan untuk melaksanakan Pedoman Perilaku BSCI dan (c) melakukan pertukaran informasi secara tepat waktu mengidentifikasi tantangan yang membutuhkan mitigasi. Para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka berusaha untuk semakin merinci akar penyebab dari dampak yang merugikan seperti dalam hak asasi manusia, khususnya ketika mengambil sumber dari area atau sektor yang berisiko tinggi. Sehingga untuk menanamkan tanggung jawab ini, perusahaan bisnis harus bertindak dengan uji tuntas (due diligence) dan mengembangkan sistem, kebijakan dan proses manajemen yang diperlukan hingga sejauh tingkatan yang wajar serta secara efektif mencegah dan mengatasi dampak-dampak buruk hak asasi manusia yang dapat dideteksi dalam rantai pasokan. Bagi produsen yang akan dipantau, sistem manajemen internal sangat dianjurkan sebagai suatu cara yang efektif untuk menanamkan Pedoman Perilaku BSCI dalam praktik bisnis mereka.
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
3/8
Mengakhiri sebuah hubungan bisnis atau kontrak individu dengan mitra bisnis karena berjuang untuk melaksanakan Pedoman Perilaku BSCI dianggap sebagai pilihan terakhir. Namun, mungkin perlu untuk mengakhiri hubungan bisnis atau kontrak individu jika mitra bisnis tersebut gagal untuk bertindak dengan cara yang konsisten dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku BSCI, dan / atau ketika mitra bisnis tersebut tidak bersedia untuk melakukan langkah-langkah diperlukan untuk memenuhi salah satu kewajiban yang diatur dalam dan / atau melekat pada Pedoman Perilaku BSCI. Keterlibatan dan Perlindungan Pekerja Bisnis perusahaan harus menciptakan praktik manajemen yang baik yang melibatkan para pekerja dan wakil-wakil mereka dalam pertukaran informasi yang baik tentang isu-isu tempat kerja, dan memungkinkan tindakan yang tepat untuk melindungi para pekerja sejalan dengan aspirasi Pedoman Perilaku BSCI. Bisnis perusahaan harus mengambil langkah-langkah khusus untuk membuat para pekerja sadar akan hak dan tanggung jawab mereka. Selain itu, perusahaan bisnis diwajibkan untuk membangun kompetensi yang memadai antara majikan, manajer, pekerja dan perwakilan pekerja untuk menanamkan dengan baik praktik-praktik ini dalam operasi bisnis. Pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan pada setiap tingkat kerja sangat penting, terutama yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bisnis perusahaan harus menetapkan atau berpartisipasi dalam mekanisme pengaduan tingkat operasional yang efektif bagi individu dan masyarakat yang mungkin terkena dampak negatif. Bahkan di mana sistem peradilan berjalan efektif dan dijadikan sumber daya dengan baik, mekanisme pengaduan dapat menawarkan keuntungan tertentu seperti kecepatan akses dan perbaikan, mengurangi biaya dan jangkauan transnasional.
V. Prinsip Para Peserta BSCI mengharapkan semua mitra bisnis mereka menaati Pedoman Perilaku BSCI. Selain itu, setiap mitra bisnis yang dipantau atas prinsip-prinsip di bawah ini harus menunjukkan bukti bahwa mereka mengambil (a) semua langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan mereka sendiri terhadap Pedoman Perilaku BSCI dan (b) langkahlangkah yang wajar untuk memastikan bahwa semua mitra bisnis mereka yang terlibat dalam proses (proses-proses) produksi menaati Pedoman Perilaku BSCI.
Hak Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Mitra bisnis harus: (a) menghormati hak pekerja untuk membentuk serikat dengan cara yang bebas dan demokratis; (b) tidak melakukan diskriminasi terhadap pekerja karena keanggotaannya dalam serikat buruh dan (c) menghormati hak pekerja untuk berunding bersama. Mitra bisnis tidak boleh menghalangi perwakilan pekerja untuk memiliki akses ke pekerja di tempat kerja atau untuk berinteraksi dengan mereka. Ketika beroperasi di negara-negara di mana kegiatan serikat buruh melanggar hukum atau di mana kegiatan serikat buruh yang bebas dan demokratis tidak diperbolehkan, maka mitra bisnis harus menghormati prinsip ini dengan memungkinkan para pekerja untuk bisa secara bebas memilih wakil mereka sendiri sebagai pihak yang dapat diajak oleh perusahaan untuk berdialog mengenai isu-isu tempat kerja.
Tidak ada Diskriminasi Mitra bisnis tidak boleh melakukan diskriminasi, mengecualikan atau memiliki preferensi tertentu untuk personel atas dasar jenis kelamin, usia, agama, ras, kasta, kelahiran, latar
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
4/8
belakang sosial, kecacatan, asal etnis dan negara, kebangsaan, keanggotaan dalam serikat atau organisasi sah lainnya, afiliasi atau pendapat politik, orientasi seksual, tanggung jawab keluarga, status perkawinan, penyakit atau kondisi lain yang dapat menimbulkan diskriminasi. Secara khusus, para pekerja tidak boleh dilecehkan atau diatur menurut salah satu alasan yang tercantum di atas.
Remunerasi yang Adil Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka menghormati hak para pekerja untuk menerima remunerasi yang adil yang cukup untuk menyediakan bagi mereka kehidupan yang layak bagi mereka dan keluarga mereka, serta manfaat sosial yang diberikan secara sah, tanpa mengurangi harapan tertentu yang ditetapkan di bawah ini. Mitra bisnis harus mematuhi, minimal, upah yang diamanatkan oleh undang-undang upah minimum pemerintah, atau standar industri yang disetujui atas dasar perundingan bersama, mana yang lebih tinggi. Upah harus dibayar secara tepat waktu, teratur, dan secara penuh dengan diberikan secara sah. Pembayaran sebagian dalam bentuk tunjangan "dalam wujud barang" bisa diterima sesuai dengan spesifikasi ILO. Tingkat upah harus mencerminkan keterampilan dan pendidikan pekerja dan mengacu pada jam kerja biasa. Pemotongan akan diijinkan hanya di bawah kondisi dan sejauh yang ditentukan oleh hukum atau ditetapkan oleh kesepakatan bersama.
Jam Kerja Layak Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka memastikan bahwa para pekerja tidak diwajibkan untuk bekerja lebih dari 48 jam reguler per minggu, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan di bawah ini. Namun, BSCI mengakui pengecualian-pengecualian yang ditentukan oleh ILO. Hukum nasional, standar industri atau kesepakatan bersama yang berlaku harus ditafsirkan dalam kerangka kerja internasional yang ditetapkan oleh ILO. Dalam kasus luar biasa yang didefinisikan oleh ILO, batas jam kerja yang ditentukan di atas dapat dilampaui, dalam hal demikan kerja lembur diperbolehkan. Penggunaan kerja lembur dimaksudkan untuk hal-hal yang bersifat luar biasa, sukarela, yang dibayar pada tingkat premium yang tidak kurang dari satu kali seperempat kali tingkat biasa dan tidak boleh mewakili kemungkinan bahaya kerja yang jauh lebih tinggi. Selain itu, Mitra Bisnis harus memberikan pekerja mereka hak untuk beristirahat pada jam istirahat di setiap hari kerja dan hak untuk setidaknya satu hari libur setiap tujuh hari, kecuali pengecualian yang didefinisikan oleh kesepakatan bersama yang berlaku.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka menghormati hak atas kondisi kerja dan hidup sehat pekerja dan masyarakat setempat, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan di sini. Individu yang rentan seperti – namun tidak terbatas pada – pekerja berusia muda, ibu baru dan calon ibu dan para penyandang cacat, akan menerima perlindungan khusus. Mitra bisnis harus mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, atau mematuhi standar internasional di mana undang-undang dalam negeri bersifat lemah atau kurang kuat ditegakkan. Kerjasama aktif antara manajemen dan para pekerja, dan / atau wakil mereka sangat penting untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem ke arah terwujudnya lingkungan
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
5/8
kerja yang aman dan sehat. Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Mitra bisnis harus memastikan bahwa ada sistem untuk mendeteksi, menilai, mencegah, dan menanggapi potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja. Mereka harus mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah pekerja dari terjadinya kecelakaan, cedera atau penyakit, yang timbul dari, terkait dengan, atau terjadi selama bekerja. Langkahlangkah ini harus bertujuan untuk meminimalkan sejauh dalam batasan wajar penyebab bahaya yang secara bawaan ada di tempat kerja. Mitra bisnis akan berusaha meningkatkan perlindungan pekerja dalam kasus kecelakaan termasuk melalui skema asuransi wajib. Mitra bisnis harus mengambil semua langkah yang tepat dalam lingkup pengaruh mereka, untuk mengetahui stabilitas dan keamanan peralatan dan bangunan yang mereka gunakan, termasuk fasilitas perumahan untuk para pekerja apabila fasilitas tersebut disediakan oleh majikan serta untuk melindungi terhadap kemungkinan keadaan darurat. Mitra bisnis harus menghormati hak pekerja untuk keluar dari tempat terjadinya suatu bahaya tanpa meminta izin. Mitra bisnis harus memastikan bantuan medis yang memadai di tempat kerja dan fasilitas terkait. Mitra bisnis harus memastikan akses ke air minum, makanan dan area industri yang aman dan bersih serta area memasak dan penyimpanan makanan yang bersih dan aman. Selain itu, mitra bisnis harus selalu memberikan Alat Perlindungan Diri (APD) yang efektif kepada seluruh pekerja secara gratis.
Tidak Boleh ada Pekerja Anak-anak Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka tidak mempekerjakan secara langsung atau tidak langsung, anak-anak di bawah usia minimum wajib belajar sebagaimana yang didefinisikan oleh hukum, yang mana tidak kurang dari 15 tahun, kecuali diberlakukan suatu pengecualian yang diakui oleh ILO. Mitra bisnis harus menetapkan mekanisme usia verifikasi yang kuat sebagai bagian dari proses perekrutan, yang tidak boleh dengan cara apa pun merendahkan atau berlaku secara tidak sopan kepada pekerja. Prinsip ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk eksploitasi. Perhatian khusus harus diambil dalam hal pemberhentian kerja anak-anak, karena mereka dapat berpindah ke pekerjaan yang lebih berbahaya, seperti prostitusi atau perdagangan narkoba. Dalam mengeluarkan anak-anak dari tempat kerja, mitra bisnis harus mengidentifikasi secara proaktif, langkah-langkah untuk menjamin perlindungan anak yang terdampak. Apabila mungkin, mereka harus mencari kemungkinan untuk memberikan pekerjaan yang layak bagi anggota rumah tangga dewasa dari keluarga anak-anak yang terkena dampak termasuk.
Perlindungan Khusus bagi Pekerja Muda Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka memastikan bahwa orang-orang berusia muda tidak bekerja di malam hari dan bahwa mereka dilindungi terhadap kondisi kerja yang merugikan kesehatan, keselamatan, moral dan perkembangan, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan dalam prinsip ini. Di mana para pekerja muda dipekerjakan, mitra bisnis harus memastikan bahwa (a) jenis pekerjaan tersebut tidak berpeluang membahayakan bagi kesehatan dan perkembangan mereka; (b) jam kerja mereka tidak merugikan kehadiran mereka di sekolah, partisipasi mereka dalam orientasi kejuruan yang disetujui oleh otoritas yang berwenang atau kapasitas mereka untuk mendapatkan keuntungan dari program pelatihan atau instruksi.
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
6/8
Mitra bisnis harus menetapkan mekanisme yang diperlukan untuk mencegah, mengidentifikasi dan mengurangi kerugian bagi para pekerja muda; dengan perhatian khusus pada akses yang harus dimiliki oleh para pekerja muda terhadap mekanisme pengaduan yang efektif dan terhadap skema dan program pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja.
Tidak ada Pekerjaan Tidak Aman Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan dalam bab ini, (a) mereka memastikan bahwa hubungan kerja mereka tidak menyebabkan rasa tidak aman dan kerentanan sosial atau ekonomi bagi para pekerja mereka; (b) pekerjaan dilakukan atas dasar hubungan kerja yang diakui dan didokumentasikan, yang dibentuk sesuai dengan undang-undang nasional, kebiasaan atau praktik dan standar ketenagakerjaan internasional, mana yang memberikan perlindungan yang lebih besar. Sebelum mengadakan pekerjaan, mitra bisnis harus menyediakan kepada pekerja informasi yang mudah dimengerti tentang hak-hak mereka, tanggung jawab dan kondisi kerja, termasuk jam kerja, remunerasi dan ketentuan pembayaran. Mitra bisnis harus bertujuan menyediakan kondisi kerja yang layak yang juga mendukung para pekerja, baik perempuan dan laki-laki, dalam peran mereka sebagai orang tua atau pengasuh, khususnya yang berkaitan dengan pekerja migran dan musiman yang mana anakanaknya mungkin ditinggalkan di kampong halaman para pekerja migrant tersebut. Mitra bisnis tidak boleh menggunakan pengaturan kerja dengan suatu cara yang secara sengaja dibelokkan dari tujuan asli hukumnya. Ini termasuk – namun tidak terbatas pada – (a) skema magang di mana tidak ada niat untuk memberikan keterampilan atau menyediakan pekerjaan reguler, (b) pekerjaan musiman atau darurat ketika digunakan untuk melemahkan perlindungan para pekerja, dan (c) hanya tenaga kerja kontrak. Selain itu, penggunaan subkontraktor tidak boleh merugikan hak-hak pekerja.
Tidak Boleh ada Buruh yang Terikat Mitra bisnis tidak boleh terlibat dalam segala bentuk perbudakan, buruh yang dipaksa, terikat, diikat perjanjian, diperdagangkan atau non-sukarela. Mitra bisnis akan berisiko diduga memiliki keterlibatan jika mereka mendapatkan keuntungan dari penggunaan bentuk-bentuk penggunaan tenaga kerja tersebut dengan mitra bisnis mereka. Mitra bisnis harus bertindak dengan sangat teliti ketika mempekerjakan dan merekrut pekerja migran baik secara langsung maupun tidak langsung. Mitra bisnis harus memungkinkan pekerja mereka bisa mendapatkan hak untuk cuti dan untuk secara bebas berhenti kerja dengan ketentuan bahwa pekerja tersebut memberikan pemberitahuan yang wajar kepada majikan. Mitra bisnis harus memastikan bahwa para pekerja tidak menerima perlakuan tidak manusiawi atau merendahkan, hukuman fisik, pemaksaan mental atau fisik dan / atau pelecehan secara verbal. Semua prosedur disiplin harus ditetapkan secara tertulis, dan harus dijelaskan secara lisan kepada para pekerja dalam ketentuan yang jelas dan mudah dipahami.
Perlindungan Lingkungan Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari kerusakan lingkungan, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan dalam bab ini.
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
7/8
Mitra bisnis harus menilai dampak lingkungan yang signifikan dari operasi, dan menetapkan kebijakan dan prosedur yang efektif yang mencerminkan tanggung jawab lingkungan mereka. Mereka harus menerapkan langkah-langkah yang memadai untuk mencegah atau meminimalkan efek buruk pada masyarakat, sumber daya alam dan lingkungan secara keseluruhan.
Perilaku Bisnis Beretika Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika, dan tanpa mengurangi tujuan dan harapan yang ditetapkan dalam bab ini, mereka tidak terlibat dalam segala bentuk tindakan korupsi, pemerasan atau penggelapan, maupun segala bentuk penyuapan – termasuk namun tidak terbatas pada – menjanjikan, menawarkan, memberi atau menerima uang atau insentif lainnya apa pun yang tidak tepat. Mitra bisnis diharapkan untuk menjaga informasi yang akurat mengenai kegiatan mereka, struktur dan kinerja, dan harus mengungkapkan hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan praktik standar industri yang berlaku. Mitra bisnis tidak boleh berpartisipasi dalam memalsukan informasi tersebut, maupun dalam setiap tindakan yang keliru dalam rantai pasokan. Selain itu, mereka harus mengumpulkan, menggunakan dan mengolah informasi pribadi (termasuk informasi dari pekerja, mitra bisnis, pelanggan dan konsumen di wilayah pengaruh mereka) dengan sewajarnya. Pengumpulan, penggunaan dan pengolahan lainnya atas informasi pribadi harus mematuhi privasi dan persyaratan hukum dan peraturan keamanan informasi.
VI. Lampiran 1. Ketentuan Pelaksanaan 2. Referensi BSCI: Penyusunan Standar Internasional yang relevan untuk pelaksanaan Pedoman Perilaku, seperti Konvensi dan Rekomendasi ILO. 3. Daftar Istilah BSCI
*******
Business Social Compliance Initiative atau Inisiatif Kepatuhan Bisnis Sosial adalah inisiatif berbasis bisnis terkemuka bagi perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kerja di pabrik-pabrik dan peternakan di seluruh dunia. Kami menyatukan lebih dari 1.000 perusahaan dalam sebuah sistem berorientasi pembangunan yang berlaku untuk semua sektor dan negara-negara sumber. Business Social Compliance Initiative (BSCI) Av. De Cortenbergh, 172 1000 Brussels Belgium Telepon: +32-2-762 05 51 Faksimili: +32-2-762 75 06
[email protected] www.bsci-intl.org
© Hak Cipta FTA 2014
BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014
8/8