Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAPORAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA TELUK BAKUNG KECAMATAN AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: SRITIANA NIM: E11110036
Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu pertama untuk mendiskripsikan partisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan. Kedua,untuk mengungkapkan rendahnya paritisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan. Ketiga rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan yaitu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor pendukung dan faktor penghambat . Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif dengan analisis Kualitatif. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa pertama partisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan tidak berjalan dengan baik terutama dalam pelaporan pindah dan datang. Kedua masyarakat kurang ber partisipasi terutama dalam tahap perencanaan,tahap pelaksanaan dan tahap pemanfaatan . Ketiga rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran diri masyarakat dalam melaporkan peristiwa kependudukan terutama kelahiran,kematian dan migrasi . Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan,pemerintah setempat diharapkan dapat meningkatkan frekuensi sosialisasi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pelaporan peristiwa kependudukan.
Kata-kata Kunci :
Partisipasi Masyarakat Kependudukan.
,Administrasi
Kependudukan,
Pelaporan
Peristiwa
3 SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PUBLIC PARTICIPATION IN THE REPORTING POPULATION ADMINISTRATION TELUK BAKUNG IN THE VILLAGE AMBAWANG SUBDISTRICT KUBU RAYA REGENCY By: SRITIANA NIM: E11110036
Program The Study Sosiatri Faculty of Social and Politics Science University of Tanjungpura Pontianak, Year 2015 Email:
[email protected]
ABSTRACT The purposes of this study are is the first to describe the community participation in reporting the events of residence. Second to reveal low community participation in reporting the events of residence. Thirdly low community participation in reporting the events of residence is influenced by several factors, among others, the factors supporting and inhibiting factors. This study are included descriptive research with qualitative analysis. Results of the study showed that the first field of community participation in reporting demographic events are not going well, especially in the reporting moved and come. Both the public are participate, especially in the planning phase, the implementation phase and utilization phase. Thirdly low community participation in reporting the events of population affected by the lack of self-awareness in the community reported the events of residence especially births, deaths and migration. To increase public participation in reporting the events of population, local governments are expected to increase the frequency of dissemination of the importance of community participation in reporting the events of residence. Keywords: community participation, population administration, reporting demographic events.
4 SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
penting
A. PENDAHULUAN Pembangunan nasional yang multi
seperti
kelahiran,
perkawinan,
perceraian dan sebagainya akan membawa
dimensi secara pengelolaannya melibatkan
akibat
segenap
bersangkutan dan juga terhadap orang lain
aparat
pemerintahan, baik
ditingkat pusat maupun ditingkat daerah
hukum
bagi
kehidupan
yang
atau pihak ketiga,
bahkan sampai ditingkat desa. Komponen
Dengsan adanya sebuah akte akan
atau aparat dimaksud hendaknya memiliki
membawa kejelasan dan kepastian sesuatu
kemampuan
dalam
hal secara mudah. Akta adalah suatu bukti
atau
tentang peristiwa penting yang dialami
pelaksanaan
yang
optimal
tugasnya.
Istilah
perkataan akta dalam bahasa Belanda
seseorang
yang
telah
dicatat
disebut “Acte” atau ”akta” dan dalam
didaftarkan serta dibukukan.
atau
bahasa Inggris disebut “Act” atau “deed”
Ada 4 macam daftar yang dibuat
menurut pendapat umum mempunyai dua
oleh pegawai catatan sipil antara lain :
arti
atau
daftar kelahiran, daftar perkawinan, daftar
perbuatan hukum (rechtshandeling). Suatu
perceraian dan daftar kematian. Yang mana
tulisan yang dibuat untuk dipakai atau
dari keempat jenis akte tersebut berfungsi
untuk digunakan sebagai Perbuatan hukum
sebagai :
tertentu
1.
yaitu:Perbuatan
yaitu
(handling)
berupa
tulisan
yang
Merupakan alat bukti paling kuat
ditunjukkan kepada pembuktian tertentu.
dalam
Pengertian Akta menurut (Pasal 165 Tahun
seseorang
1941 Nomor 84) adalah : “Surat yang
Merupakan
alat
diperbuat demikian oleh atau dihadapan
mempunyai
kekuatan
pegawai
sempurna di depan hakim
yang
berwenang
2.
menentukan
untuk
membuatnya menjadi bukti yang cukup
3.
kedudukan
otentik
yang
pembuktian
Memberikan kepastian hukum yang
bagi kedua belah pihak dan ahli warisnya
berkaitan tentang kejadian- kejadian
maupun berkaitan dengan pihak lainnya
mengenai
sebagai hubungan hukum, tentang segala
perkawinan
hal yang disebut didalam surat itu sebagai
perceraian
pemberitahuan hubungan langsung dengan
4.
Dari
segi
kelahiran,
kematian,
dan
pengakuan
peristiwanya
akta-akta
perhal pada akta itu”. Akta sangatlah
kelahiran dari catatan sipil dapat
penting artinya karena dalam peristiwa
dipergunakan untuk tanda bukti yang 3
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
otentik dalam hal pengurusan paspor,
program pemerintah diseluruh wilayah
WNI,
Republik Indonesia.
KTP,
keperluan
sekolah,
bekerja, menentukan status ahli waris dan sebagainya. Tujuan administrasi kependudukan adalah
rangkaian
B. KERANGKA TEORI
kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data
Peristiwa
kependudukan
adalah
kependudukan melalui Pendaftaran
kejadian yang dialami Penduduk yang harus
Penduduk,
dilaporkan
Pencatatan
Pengelolaan
Informasi
Sipil,
karena
membawa
akibat
penduduk
terhadap penerbitan atau perubahan Kartu
serta pendayagunaan hasilnya untuk
Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau
pelayanan publik & Pembangunan
surat keterangan kependudukan lainnya
sektor lain. Peristiwa Penting adalah
meliputi pindah datang, perubahan alamat,
kejadian yang dialami oleh seseorang
serta status tinggal terbatas menjadi tinggal
meliputi kelahiran, kematian, lahir
tetap. (Pasal 1 Angka 11 UU Nomor 23
mati,
Tahun
perkawinan,
perceraian,
pengakuan anak, pengesahan anak,
perubahan
status
kewarganegaraan. Salah satu
hal yang dibutuhkan
masyarakat
suksesnya
dalam
pelaksanaan
menunjang program
pembangunan tersebut. Selain itu juga diperlukan kebijaksanaan pemerintah untuk mengarahkan
Administrasi
Partisipasi Pembangunan
Masyarakat Sosial
di
dalam Pengantar
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris
adalah kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh
Tentang
Kependudukan).
pengangkatan anak, perubahan nama dan
2006
serta
membimbing
masyarakat
untuk
bersama-sama
melaksanakan
program
pembangunan.
Partisipasi masyarakat merupakan modal utama dalam upaya mencapai sasaran
“participation”, yaitu pengikut sertaan atau pengambilan.
Menurut
Keith
Davis,
partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.
Dari definisi tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi. Partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang
diikut
sertakan
dalam
suatu
perencanaan serta dalam pelaksanaan dan 4
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
juga ikut memikul tanggung jawab sesuai
Lugiarti (2004), partisipasi masyarakat
dengan tingkat kematangan dan tingkat
dalam
kewajibannya. Partisipasi itu bisa dalam
dipilah meliputi:
pembangunan
a.
fisik,
sosial,
ekonomi,
proses
pembangunan
dapat
partisipasi dalam / melalui kontak
politik, pertahanan keamanan dan lain
dengan pihak lain sebagai awal
sebagainya.
perubahan social.
1.
Participation
Tools
berpartispasi
dalam
maka
harus
Untuk
bisa
b.
pembangunan,
dilakukan
partisipasi dalam memperhatikan /
beberapa
menyerap
dan
memberi
tanggapan terhadap informasi,
persiapan. Pertama, menetapkan bidang
baik
yang akan digeluti. Kedua, membentuk
menerima dengan syarat, maupun
badan hukum yang akan dijadikan
dalam arti menolaknya.
sarana partisipasi. Ketiga, menetapkan
c.
tujuan berpartisipasi misalnya dalam d.
partispasi.Kelima melakukan evaluasi monitoring.
Untuk
partisipasi
arti
dalam
menerima,
perencanaan
termasuk pengambilan keputusan
bidang sosial. Keempat, melaksanakan
dan
dalam
partisipasi
dalam
pelaksanaan
operasional
bisa
e.
partisipasi
dalam
menerima,
berpartisipasi dengan baik, Maka harus
memelihara,
membentuk badan hukum. Menurut
mengembangkan
Cohen dan Uphoff (2001), partisipasi
pembangunan, yaitu keterlibatan
adalah keterlibatan masyarakat dalam
masyarakat dalam menilai tingkat
proses perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.
pembuatan
keputusan tentang apa yang dilakukan, dalam
pelaksanaan
program
pengambilan
keputusan
berkontribusi
sumberdaya
dan untuk atau
Survey International
partisipasi Association
dan hasil
oleh of
The Public
Participation telah mengidentifikasi nilai inti
partisipasi
sebagai
berikut
(Delli
bekerjasama dalam organisasi atau
Priscolli, 1997), yang diacu dalam Daniels
kegiatan khusus, berbagi manfaat dari
dan Walker (2005):
program pembangunan dan evaluasi
1.
program
pembangunan.Sedangkan
Masyarakat harus memiliki suara dalam keputusan tentang tindakan
menurut Ndraha (1990), diacu dalam 5 SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang
mempengaruhi
kehidupan
mereka. 2.
2. Partisipasi
4.
Partisipasi
masyarakat
meliputi
dalam
pembangunan. Korten (1988) menyatakan
masyarakat
paradigma pembangunan mengungkapkan
mengkomunikasikan dan memenuhi
bahwa dalam paradigma pembangunan
kebutuhan proses semua partisipan.
yang berpusat pada rakyat, partisipasi
Proses
masyarakat
adalah proses pemberian peran kepada
memfasilitasi
individu bukan hanya sebagai subyek
keterlibatan mereka yang berpotensi
melainkan sebagai aktor yang menetapkan
untuk terpengaruh.
tujuan, mengendalikan sumber daya dan
partisipasi
partisipasi dan
Proses
partisipasi
mengarahkan proses yang mempengaruhi
dalam
kehidupannya. Sedangkan Migley (1986)
partisipan
melihat
berpartisipasi.
memperkuat
partisipasi
masyarakat kepada
partisipasi
masyarakat
untuk
digunakan atau tidak digunakan.
Sedangkan
masyarakat
memberi partisipan informasi yang mereka
butuhkan
dengan
cara
bermakna.
pedesaan ada dua tipe yaitu: dalam
aktivitas-aktivitas
bersama
dalam
proyek-proyek
pembangunan yang khusus.
mereka
Ndraha
(1990),
masyarakat dalam proses pembangunan dapat dipilah meliputi; dalam pihak
/
melalui
lain
sebagai
kontak awal
perubahan sosial, 2. partisipasi menyerap
1. Partisipasi
mendorong
dan
(dalam Lugiarti 2004). partisipasi
dengan partisipasi khususnya partisipasi rakyat
individu
Menurut
1. partisipasi
Koentjaraningrat (2002:79) dalam
upaya
dalam menyelesaikan permasalan yang mereka hadapi.
partisipasi
sebagai
kapasitas
partisipan bagaimana input mereka
Proses
berbagai
masyarakat
mendefinisikan bagaimana mereka
Proses
tentang
dalam
Proses
mengkomunikasikan
7.
bersama
pembahasannya
melibatkan
6.
diluar
akan mempengaruhi keputusan.
berupaya
5.
individu
aktivitas-aktivitas
jaminan bahwa kontribusi masyarakat
3.
sebagai
dalam dan
memperhatikan
memberi
/
tanggapan
terhadap informasi, baik dalam arti menerima, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolaknya, 6
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
3. partisipasi dalam perencanaan termasuk pengambilan keputusan, 4. partisipasi
dalam
pelaksanaan
operasional,
publik seperti Perangkat Desa, Badan Pemusyawaratan
Desa,
Kemasyarakatan
Desa.
dan
Lembaga
Unsur
yang
merupakan karakteristik dari sebuah Desa :
5. partisipasi
dalam
menerima,
memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan, masyarakat
yaitu
dalam
b. Daerah atau Wilayah Desa
keterlibatan
menilai
tingkat
pelaksanaan pembangunan. Menurut
a. Penduduk Desa
c. Pemimpin Desa d. Urusan atau Rumah Tangga Desa Dasar
Tjokroamidjojo
Hukum Sistem Pemerintah Desa: d. UU
(1996:207)ada tiga (3) dimensi untuk
32 Tahun 2004 dimana diakui adanya
mewujudkan partisipasi masyarakat yaitu:
otonomi desa dalam keanekaragaman
1. Partisipasi dalam tahap perencanaan
serta demokratisasi pemerintahan desa.
2. Partisipasi dalam tahap peleksanaan
Pengaturan lebih lanjut tentang Desa
3. Partisipasi
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.
dalam
pemanfaatan hasil
kegiatan pembangunan.
72 Tahun 2005 tentang Desa. Continue
Masyarakat bukan hanya diperlukan
flyer text here. Continue flyer text here.
namun sudah menjadi tujuan utama dari
Continue flyer text here. Continue flyer
pembangunan itu sendiri. Dimana dengan
text here. Continue flyer text here.
adanya pembangunan diharapkan adanya
Created
kesempatan, kesediaan dan kemampuan
Penggerak
bekerja anggota masyarakat didalamnya.
Angkatan 10 Pusdiklat Kemenakertrans
Berbagai info sistem pemerintah desa dan
Delete text and place photo here.
Administrasi Indonesia.
Kependudukan
by:
Kelompok
III
Diklat
Swadaya
masyarakat
Republik
Apa itu Sistem Pemerintah
Desa? Suatu kebulatan atau keseluruhan
C.
METODE PENELITIAN
proses atau kegiatan berupa antara lain proses pembentukan atau penggabungan
Metode atau jenis penelitian dalam
desa, pemilihan kepala desa, peraturan desa,
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kewenangan, keuangan desa dan lain-lain
yaitu
yang terdiri dari berbagai komponen badan
memberikan gambaran suatu gejala sosial
penelitian
yang
bermaksud
7 SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tertentu, sebelumnya sudah ada informasi
masalah yang akan diteliti yaitu rendahnya
mengenai
tingkat
gejala
sosial
tersebut,namun
partisipasi
masayakat
dalam
belum memadai ( Mulia dan Tohardi,
Pelaporan Administrasi Kependudukan di
2005:58). Sejalan dengan pendapat tersebut
Desa
Moleong (2006: 18) mengemukakan bahwa
Pengumpulan Data Metode yang digunakan
penelitian
dalam
deskriptif
memberikan
adalah
gambaran
untuk
secara
rinci
Teluk
Bakung.
penelitian
ini
2.
Teknik
adalah
metode
observasi, teknik wawancara , pengamatan
mengenai suatu keadaan, gejala atau objek
langsung,kuesioner dan metode
tertentu pada saat penelitian dilakukan
data.
berdasarkan
atau
percakapan anatara dua orang atau lebih
penelitian
dan berlangsung antara narasumber dan
fakta
sebagaimana
yang
tampak
mestinya.jenis
3.
Teknik
deskriptif merupakan jenis penelitian yang
pewawancara.
menyarankan
adalah
agar
penelitian
yang
dari
wawancara
,mendapatkan
informasi
dimana
ysang sudah ada berdasarkan fenomena
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
hidup para penuturnya. Ini berarti bahwa
orang yang diwawancarai. 4. Metode
penelitian yang dilakukan berguna untuk
pengamatan
memberikan
observation) Metode pengamatan langsung
Dengan
demikian
yang
obyektif.
mengajukan
langsung
(participant
akan
yaitu suatu metode yang digunakan,dimana
data
peneliti mengadakan pengamatan secara
dengan lengkap. Data dalam penelitian
langsung kepada subyek yang diteliti.
kualitatif
memperoleh
dan
bukanlah
penelitian
pewawancara
aitu
dilakukan oleh peneliti berdasarkan fakta
gambaran
si
Wawancara,
Tujuan
untuk
analisis
mengumpulkan
berdasarkan
tabel
Dengan menggunakan metode seperti ini,
pengukuran
atau
maka akan memudahkan peneliti dalam
penelitian secara langsung yang mana
mengkaji dan dalam mengambil data dari
dianalisis
masyarakat Adapun instrumen data dalam
angka-angka
hasil
secara
statistic,
melainkan
mengacu pada makna serta pemahaman
penelitian yaitu: 5.
terhadap interaksi antar konsep data yang
Menurut
dianalisis. 1. Tempat penelitian dilakukan
pengamatan dan
di
sistematik terhadap gejala yang tampak
Desa
Ambawang
Teluk
Bakung
Kecamatan
Kabupaten Kubu Raya .
Alasan saya memilih ini karena terdapat
pada
Pedoman Obsevasi
Namawi
objek
memaksimalkan
(2012:106),yaitu pencatatan
penelitian. hasil
observasi
secara
Untuk biasa 8
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
peneliti akan mengunakan alat bantu yang
dari
sesuai
temuan
dengan
kondisi
lapangan
prosedurnya dan
dan
kenetralan
dari
keputusan-keputusannya(
diantaranya alat bantu observasi tersebut
moleong,2011:320-321). Dalam penelitian
misalnya: menyiapkan alat berupa buku
dilakukan
catatan ,dan daftar panduan(chec list)
melalui:
kamera kemudian melakukan pengamatan
a.
pengecekan
keabsahan
data
Kredibilitas(kepercayaan),merupakan
langsung kelapangan di desa Teluk Bakung
ukuran
kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu
dikumpulkan
Raya. 6. Teknik analisi data menurut
kecocokan konsep peneliti dengan hasil
Sugiyono (2007:89),adalah proses mencari
penelitian.
dan menyusun secara sisitematis data yang
kepercayaan) data diperiksa melalui
diperoleh dari hasil wawancara catatan
kelengkapan data yang diperoleh dari
lapangan dan dokumentasi ,dengan cara
berbagai sumber.
mengorganisasikan data kedalam kategori,
b.
kebenaran
data
yang
yang
mengambarkan
Kredibilitas
(derajat
Konfirmabilitas(kepastian),adalah
menjabarkan kedalam unit-unit,melakukan
menujukan bahwa data yang diperoleh
sintesa,menyusun kedalam pola ,memilh
dapat
mana yang penting dan yang akan dipelajari
sumberinformanya
dan membuat kesimpulan sehingga mudah
keberadaan data dapat ditelusuri secara
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain .
pasti dan dijangkau oleh orang lain.
7. Teknik Keabsahan Data Keabsahan data merupaksan
konsep
diperbaharui
dari
penting konsep
dilacak
kebenaranya
c.
yang
jelas.
dan Artinya
Transperabilitas (keteralihan),keberhasilan
penelitian
kesahihan
dapat digunakan dalam konteks dan
(validitas).dan keadaan (reabilitas) menurut
situasi tertentu, sebagai bahan rujukan,
persi ‘positivisme’ dan di sesuaikan dengan
contoh dan dipelajari oleh penelitian
tuntutan
lebih lanjut.
pengetahuan,criteria,dan
paradigmanya sendiri. keabsahan data juga dapat
berarti
setiap
keadaan
yang
memenuhi:mendemonstasikan nilai yang benar,menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan dan memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi
D.
GAMBARAN UMUM PELAPORAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA TELUK BAKUNG Berdasarkan data dari Kantor Desa ,
Administrasi
Kependudukan
merupakan 9
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
rangkaian
kegiatan
penertiban
penataan
dokumen
kependudukan
dan
dan
melalui
1) Pelaksanaan
Adminisitrasi
data
kependudukan di desa Teluk Bakung,
Pendaftaran
setelah berlakunya UU No. 23 tahun
Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolahan
2006
Informasi penduduk serta pendayagunaan
dilapangan
hasilnya
&
kependudukan (KTP dan KK) di desa
Namun hal
Teluk Bakung Kecamatan Anbawang
untuk
pelayanan
publik
Pembangunan sektor lain. tersebut
tidak
hasil
penelitian
Pelaksanaan admnistrasi
oleh
Kabupaten Kubu Raya berpedoman
Bakung
pada UU No. 23 tahun 2006 yang
karena masyarakat disana kurang disiplin
diatur kemudian dengan PP No. 37
dan tidak bekerjasama dengan pemerintah
tahun 2007 dan
setempat
Kubu Raya No. 7 tahun 2008. Dalam
Masayarakat
di
dilaksanakan
Berdasarkan
Desa Teluk
terutama
dalam
Pelaporan
PERDA Kabupaten
Administrasi Kependudukan dan mereka
PERDA
kurang memperhatikan hal tersebut karena
Administrasi
mereka anggap itu hal biasa . Salah satu
rangkaian
pelaporan administrasi kependudukan yang
penertiban
biasanya masyarakat jarang melapor yaitu
kependudukan
pembuatan
penduduk, pecatatan sipil, pengelolaan
KTP,pembuatan
KK,pindah
No.
7
tahun
2008
kependudukan
adalah
kegiatan
penataan
dokumen
dan
melalui
dan data
pendaftaran
rumah,jarang melaporkan kelahiran dan
informasi
kematian mengapa mereka melakukan hal
pendayagunaan
tersebut dikarenakan masyarakat
pelayanan publik dan pembangunan
begitu memperdulikan
tidak
bagi masyarakat
sektor
penduduk
tersebut
dan KK
penyelenggaraan
mereka angap itu tidak begitu
hasilnya
lain.
yang kurang mampu seperti membuat KTP
serta untuk
Peraturan-peraturan
adalah
dasar
hukum
administrasi
penting,begitu juga dengan pindah rumah
kependudukan untuk mencapai tujuan
,sedangkan akta kelahiran
dan kematian
dan cita-cita nasional. Dimana salah
dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak
satunya adalah mewujudkan tatanan
memungkinkan dan alasan nya bisa jadi
kehidupan masyarakat aman, tentram,
jarak kantor desa dengan pemukiman
kondusif.
mereka
penataan dan pelayanan publik yang
yang
lumayan jauh sehingga
mereka malas melapor.
prima,
Sehingga
Efektif
dan
diperlukan
efisien
dalam 10
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mewujudkan
tertib
kependudukan.
Namun,
dilapangan
dalam
administrasi pada
dan
penertiban
koramil.
yang
Kegiatan
dilakukan
bukan
penataan
menindak melainkan untuk melakukan
administrasi kependudukan di Desa
pembinaan dan sekaligus sosialisasi
Teluk Bakung belum tercapai secara
akan
optimal
kependudukan.
dan
hal
real
polsek
maksimal.
Belum
optimalnya penataan dan pelaksanaan administrasi
2.) Sikap
Kependudukan
dengan adanya masyarakat yang belum
Teluk Bakung
Administrasi
khususnya
di desa
administrasi
Upaya itu dilakukan dengan tetap
kependudukan berupa KTP dan KK
mengacu pada ketentuan UU No. 23 Tahun
walaupun telah dilakukan beberapa
2006 dan Perda Kabupaten Kubu Raya No.
upaya
penyelenggara
7 tahun 2008. Upaya tersebut merupakan
administrasi kependudukan. Adapun
realisasi dari program yang dicanangkan
upaya-upaya yang pernah dan sudah
oleh Dinas Kependuduka dan Catatan Sipil
dilakukan sebagai berikut:
mewujudkan
1.
kartu
administrasi
Tertib
terlihat
memiliki
kependudukan
pentingnya
oleh
pihak
Mengadakan
penyuluhan
tertib
administrasi
atau
kependudukan dan pelayanan prima pada
sosialisasi untuk menggugah kesadarn
publik. Adapun beberapa program kerja
masyarakat
meliputi
begitu
pentingnya
:a.
Pembangunan
dan
melengkapi diri dengan identitas diri
pengoprasian SIAK secara terpadu b.
berupa Akta Catatan Sipil. 2. Membuat
Implementasi
Program pelayanan jemput bola berupa
kependudukan (membangun, updating, dan
akta
pemeliharaan)c.
masal
Bekerjasama
ke
desa-desa.
dengan
pihak
3. lain
sistem
penyusunan
administrasi
Pengolahan laporan
dalam
administrasi
misalnya dengan dinas pendidikan,
kependudukan. d. Penyediaan informasi
dunia usaha maupun pihak imigrasi
yang
yang tujuannya sebelum masyarakat
Peningkatan
berusandengan
bidang
pihak-pihak
tertentu
dapat
di
akses
masyarakat.
pelayanan
kependudukan
publik
e.
dalam
f.
Penyusunan
harus melengkapi identitas diri, serta
kebijakan
kependudukan.
g.Sosialisasi
4.
kebijakan
kependudukan.
h.Monitoring,
Melakukan
penertibsan
setiap
tahunnya bekerjasama dengan unsur
evaluasi, dan pelaporan (sumber:Dokumen 11
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pelaksanaan
Anggaran
Satuan
Kerja
kelahiran dalam rangka memperoleh atau
Perangkat Daerah/DPA-SKPD).
mendapat kepastian terhadap kedudukan
3) Kegiatan , program dan organisasi yang
hukum seseorang, maka perlu adanya bukti-
dilakukan
Pemerintah
dalam
menangani Pelaporan Administrasi Ada 4 macam daftar yang dibuat oleh pegawai catatan sipil antara lain : daftar kelahiran, daftar perkawinan, daftar perceraian dan daftar kematian. Yang mana dari keempat jenis akta tersebut berfungsi sebagai : 1.
Merupakan alat bukti paling kuat dalam
menentukan
kedudukan
seseorang 2.
Merupakan
alat
otentik
mempunyai
kekuatan
yang
pembuktian
sempurna di depan hakim 3.
Memberikan kepastian hukum yang berkaitan tentang kejadian- kejadian mengenai
kelahiran,
kematian,
perkawinan dan pengakuan perceraian 4.
Dari
segi
peristiwanya
akta-akta
kelahiran dari catatan sipil dapat dipergunakan untuk tanda bukti yang otentik dalam hal pengurusan paspor, WNI, KTP, keperluan sekolah, bekerja, menentukan status ahli waris dan sebagainya. Akta Kelahiran adalah suatu akta yang
dikeluarkan
oleh
pejabat
yang
berwenang, yang berkaitan dengan adanya
bukti yang otentik yang mana sifat bukti itu dapat
dipedomani
untuk
membuktikan
tentang kedudukan hukum seseorang itu. Dari isi akta kelahiran tersebut, maka akta kelahiran anak sah membuktikan tentang hal-hal sebagai berikut: Kewarganegaraan
(WNI
Data lahir, atau
WNA),
Tempat Kelahiran, Hari, tanggal, bulan dan tahun kelahiran, Nama lengkap anak,Jenis kelamin anak ,Nama ayah,Nama ibu, Hubungan antara ayah dan ibu, Tanggal, bulan dan tahun terbit akta dan Tanda tangan pejabat yang berwenang.
Pada
penelitian ini akan dibatasi pada akta kelahiran saja, dimana akta kelahiran merupakan
akta
catatan
sipil
hasil
pencatatan peristiwa kelahiran seseorang. 4)
Kemampuan
Kepala
Pelaksanaan
Desa
Tugas
Dalam
Administrasi
Pemerintah Di Desa Teluk Bakung. Seperti sebelumnya,
yang bahwa
pemerintah dalam
telah tugas
diuraikan dan
fungsi
demikian luas dan
kompleks (admiristrasi dalam arti luas) yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hal ini berarti tugas perangkat desa
juga
demikian
adanya,
karena
perangkat desa adalah merupakan salah satu 12
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
unsur pemerintahan dalam, oleh karena itu
Kas Umum dan Buku Kas Pembantu.
untuk kepentingan kajian ini dibatasi pada
5)
Kedasaran
Penduduk
Dalam
pelaksanaan tugas perangkat desa dalam
Perekaman Data Kependudukan Di
arti sempit (ketatausahaan) yang meliputi:
Desa Teluk Bakung.
surat-menyurat
dan
penyimpanannya
Warga Pendatang Yang Malas Lapor.
(kearsipan).
Salah seorang Administrator Data Base
Adapun pelaksanaan tugas dimaksud dapat
(ADB) di desa Teluk Bakung Kabupaten
diuraikan sebagai berikut :
Kubu Raya mengatakan bahwa setelah
1. Pencatatan atau Registrasi
KTP diintegrasikan dengan berbagai
Register
adalah
aktivitas
layanan publik, terdapat intensitas yang
pemerintahan dengan maksud untuk
cukup tinggi dari masyarakat untuk
mendokumentasikan berbagai peristiwa
melaporkan perubahan kependudukan.
dan atau kegiatan yang telah terjadi
Dulu, pisah KK dan lain-lain jarang
melalui pencatatan-pencatatan di dalam
dilaporkan masyarakat kepada petugas
format yang telah ditetapkan. Daftar
perekaman
register
penyelenggaraan
adanya berbagai bentuk bantuan instan
pemerintahan pada tingkat dalam hingga
dari pemerintah, intensitas itu meningkat
sekarang ini yang digunakan di Desa
hingga 200 kali. Sebelum ada program
Teluk Bakung adalah berdasarkan pada
instan, pelaporan kependudukan terjadi
Kepmendagri
Nomor
hanya sekitar 10 kali dalam sebulan,
414.3/316/PMD/2003, tentang Register
sekarang bisa mencapai 200 laporan
Dalam.
tersebut,
setiap bulannya. ”jumlah pemohon KK dan
ditetapkan adanya tiga jenis buku yang
KTP dapat diindikasikan meningkat sejak
terdiri dari: Buku Administrasi Umum,
setahun
meliputi Buku Kekayaan dan inventaris
kebijakan
dalam, buku tanah, buku keputusan
askeskin, konversi gas, PKH dan lain-
dalam
Buku
lain. Beberapa tahun yang lalu, sebelum ada
Administrasi Penduduk, meliputi Buku
kebijakan-kebijakan yang pro rakyat dari
Induk Penduduk dan Buku Rekapitulasi
pemerintah, intensitas masyarakat yang
Penduduk
melaporkan
dalam
Dalam
dan
suatu
Keputusan
buku
Akhir
agenda,
Bulan
,Buku
Administrasi Keuangan meliputi Buku
data.
ini
Sekarang
dikarenakan
dari
pemerintah
kejadian
dengan
adanya seperti
kependudukan
sangat kecil sekali, seiongat saya paling 13
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
hanya ada 10 orang per bulan. Tetapi sekarang
bisa meningkat hingga 200
kejadian per bulan. Jadi, menurut saya, ada hubungan antara intensitas pelaporan dan kemiskinan dengan bantuan instan pemerintah program
itu. dari
keterkaitan
KK
Adanya
program-
pemerintah dan
KTP
terkait dengan
Klasifikasi 2: antar Kelurahan dalam satu Kecamatan Klasifikasi 3: antar kecamatan dalam satu Kota Kabupaten/Kota Klasifikasi 4: antar Kabupaten / Kota dalam satu Propinsi Klasifikasi 5: antar Propinsi dalam wilayah Indonesia.
berbagai paket bantuan itu, masyarakat
Jenis pengurusan pindah yang agak
kemudian membuat laporan kejadian
rumi,t adalah jenis ke-4 dan ke-5 karena
kependudukan seperti pisah KK, pindah
melibatkan
alamat dan lain-lain dan semua itu
kabupaten dan kota, sementara dokumen
berdampak
kepindahan yang dibawa tidak lengkap
pada
signifikansi
dan
intensitas pelaporan. Banyak
catatan
sipil
antar
sehingga tidak jarang petugas menjadi menjadi
sasaran marah masyarakat. “Sudah tahu
penyebab tidak lapor itu, diantaranya adalah
dirinya salah, tapi mereka tidak mengakui
kesibukan kerja dan lain-lain, pelaporan
kesalahan itu dan kemudian melimpahkan
biasanya hanya dilakukan kepada RT dan
kemarahan itu kepada petugas pencatat”,
Pak RT yang juga sibuk tidak meneruskan
Meminta partisipasi Lurah/Kades berikut
pelaporan itu ke pihak kecamatan. Terkait
seluruh
malas lapor ini banyak sebab, diantaranya
pemukiman: BPD, Kadus dan RT untuk
adalah
ikut
tidak
factor
dinas
yang
terakomodirnya
dirinya
sebagai penerima paket bantuan, kesibukan bekerja, hanya domisili sementara dan lain-
jajaran
terlibat
di
tingkat
dalam
satuan
menyukseskan
perekaman data kependudukan. 6) Proses
pembentukan
Organisasi
lain. Namun, penduduk jenis ini tidak
Pemerintah
dalam
mengganggu administrasi kependudukan
Administrasi
Kependudukan
karena data kependudukannya telah valid
Kecamatan Ambawang Desa Teluk
pada alamat yang sebelum. Klasifikasi
Bakung.
pindah dapat dibedakan menjadi lima
Menurut
hasil
Pelaporan Di
Penelitian
kriteria, yakni:
diLapangan bahwa Kelembagaan struktur
Klasifikasi 1: dalam satu Kelurarahan
pembentukan
organisasi Di Kecamatan 14
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Ambawang Sebagai berikut: Berdasarkan
Bupati berdampak nyata (tangible impact)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
bagi kemajuan Daerah dalam kerangka
2008
otonomi
tentang
menegaskan
Kecamatan,
bahwa
Pasal
Kecamatan
1
daerah.
Berdasarkan
hasil
adalah
wawancara dengan Informan BT 50 Tahun
wilayah kerja Camat sebagai Perangkat
(Seketaris Camat) mengatakan bahwa :
daerah kabupaten/kota . Penegasan tersebut
dari dulu sampai saat ini program atau
mengandung dua pengertian.
organisasi
Pertama,
yang
direncanakan
Kecamatan sebagai wilayah kerja Camat.
pembangunan
Kedua,
perangkat
khususnya di Desa Teluk Bakung tidak
daerah kabupaten/kota. Kecamatan sebagai
Rutin dalam melaksanakan tugas pokok
wilayah kerja secara administratif terbagi
Desa
atas Desa-desa yang bersifat otonom dan
Administrasi Kependudukan ,Adapun yang
mempunyai batas wilayah tertentu serta
mereka lakukan yaitu 5 bulan sekali dalam
mempunyai
mencatat
Kecamatan
Kecamatan
sebagai
penduduk. sebagai
Sedangkan
terutama
atau
dalam
melaporkan
Ambawang
Pelaporan
peristiwa
daerah
kependudukan di kecamatan itu pun kalau
struktur
ada,tetapi bagi masyarakat yang mau
kelembagaan formal, wadah menempatkan
berpartisipasi atau bekerjasama yaitu ada
pegawai dan sekaligus sebagai pelaksana
juga sebagian masyarakat Desa Teluk
teknis
Bakung melaporkan nya langsung ke
kabupaten/kota
Camat.
perangkat
kecamatan
terdiri
atas
kewilayahan yang dipimpin oleh Camat
adalah
pemimpin
dan
kecamatan
terutama
untuk
membuat
koordinator penyelenggaraan pemerintahan
KTP,akta kelahiran ,akta kematian ,akta
kecamatan yang mendapat pelimpahan
perkawinan,minta ijin dalam migrasi dan
kewenangan
lain sebagainya yg menyangkut Pelaporan
pemerintahan
dari
Bupati
untuk menangani sebagian urusan otonomi
Administrasi
daerah dan menyelenggarakan tugas umum
beberapa orang masyarakat Teluk Bakung
pemerintahan.
kedudukannya
maengatakan bahwa lebih leluasa mereka
sebagai perangkat daerah Kabupaten maka
langusng berurusan dengan kantor camat
efekstivitas kinerja Kecamatan perlu lebih
terutama
ditingkatkan agar keberadaan Kecamatan
Administrasi Kependudukan.
Dalam
Kependudukan
melakukan
dan
ada
Pelaporan
dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang dilimpahkan 15 SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam
E. PENUTUP
pelaporan
kependudukan 1. Sosialisasi
dalam
masyarakat
dan
pemerintah dalam melakukan Pelaporaan Administrasi
Kependudukan
efektif
tidak
dan
kurang
disiplin
dalam
menangani hal tersebut khususnya dalam pelaporan administrasi kependudukan. 2. Partisipasi
dalam
masyarakat
tidak
berjalan dengan baik dalam melakukan Pelaporan administrasi kependudukan. Seperti
pindah
(Migrasi),Pembuatan
dan
datang
akta
kelahiran,
pembuatan angka kematian dan lain sebagainya yang menyangkut Pelaporan Administrasi Kependudukan . partisipasi dalam menerima , memelihara dan mengembangkan
hasil
pembangunan
,yaitu keterlibatan masyarakat dalam menilai
tingkat
pelaksanaan
pembangunan Partisipasi dalam tahap perencanaan dan pembangunan Desa juga sampai saaat ini belum terlakasana. 3. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan ,ada
beberapa
factor
yang
mempengaruhi partisipasi masyarakat Dalam
Pelapaoran
Administrasi
Kependudukan yaitu kesadaran diri,hak dan kewajiban sebagai warga negara yang
baik.
penghambat
Sedangkan partisipasi
faktor
kesadaran
administrasi
adalah
individu
kurangnya /
kelompok
masyarakat dan pemerintah. F. REFERENSI
Buku-buku: Adioetmo, Sri Moertiningsih dan Moertiningsih dan Omar Bulan Samosir .2010.Dasar-dasar Demografi.Jakarta : fakultas Ekonomi Universitas Indonesia – Salemba Empat . Ali,faried M.,2004 ,Filsafat Administrasi ,PT Raja Grapindo Persada ,Jakarta Adisasmita ,Raharjo.2006. membangun desa partisipatif. yogjakarta: Graha Ilmu. Ananta ,Aris .1985.Transisi Demografi, Transisi Pendidikan dan Transisi Kesehatan di Indonesia .Penyunting Utama , Aris Ananta .Jakarta : Kantor Mentri Negara Kependudukan/BKKBN. Azwar Rasjid .1981.pelaksanaan Sensus Penduduk 1980 di Indonesia Makalah disampaikan pada Pertemuan Peneliti Analisis Sensus Penduduk 1980 .2-5 November di Yogyakarta. Arikunto , Suharsimi . 1993 . prosedur penelitian -suatu pendekatan praktek Jakarta : PT . Aneka Cipta . Budi Utomo. 1985,Mortalitas : Pengertian dan Contoh Kasus di Indonesia ,Jakarta :Fakultas Kesehatan Masyarakat,UI.
masyarakat 16
SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Badan Pusat Statistik ,2001.Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000 Seri L.2.2.Jakarta : BPS /Bland ,Chester and Dwight E.Lee.1976.The Word Population .Bulltein Explosion An Historical Perspektive.Massachusetts:Clack University Press. Bogdan C.Robert dan Sari Knopp Biklen. 2007.Qualitative Research For Education An Introduction To Theories and Method. Boston :Syracuse University,Pearson.
Soedjadi ,F .X ,1989 ,Organization And Metode Methods : penunjang berhasilnya proses manajemen ,Haji Masagung Jakarta. Thoa
,Miftah .1992,Dimensi –dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara ,Jakarta ,PT.Raja Grafindo Persada.
Publikasi dan Internet: Jim Ife .2006. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 294,295296,297,
Dada,Johosua.1989.Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup .Jakarta Rajawali Press.
Finna Rizqinna. 2010. Partisipasi Masyarakat. www.lontar.ui.id. Hal 14
Isbandi,Rukminto Adi.2007. Perencanaan Partisipasi Berbasis Aset Komunitas. Dari pemikiran menuju penerapan. Depok: fisip UI press.
Miriam Budiarjo. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 381,382
Kasto dan Henry Sembiring .1995.Profil Kependudukan Indonesia Selama PJP I Awal PJP II.Yogyakarta : PPK –UGM.
Isbandi Rukminto Adi. Revisi 2012. Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 227,228,229,230,231
Kinloch,C.Graham.2009.Perkembangan dan Paradigma Utama Teori Sosiologi .Bandung:Pustaka Setia.
Peraturan Perundang-undangan:
Moleong J.Lexy.2012.Metodologi Penelitian Kualitatif .Edisi Revisi.Cetakan ke Dua Puluh Delapan .Bandung:Remaja Rosdakarya. Siagin,Sondang,p,2000,Administrasi pembangunan konsep,Dimensi ,dan strategi nya,Bumi Aksara,Jakarta.1992,Kerangka Dasar Ilmu Administrasi ,Rineka Cipta,Jakarta.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Sikula,f,Andrew ,1981,personel Administrasi and Human Resources Mana-gement john wiley and Sons Inc,New York. 17 SRITIANA, NIM. E11110036 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN