IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: RIZKA NUGROHO ARYANTO NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, 2015 Email :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan implementasi dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permasalahan belum tepatnya masyarakat yang menjadi penerima bantuan dan pendataan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Sungai Ambawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian deskripsi. Peneliti mencari informasi melalui teknik wawancara dengan narasumber, observasi ke wilayah penelitian, dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Sungai Ambawang belum berhasil. Saran sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah diharapkan bagi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya agar lebih meningkatkan sosialisasi, melakukan penambahan petugas pendamping dan pendataan masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang lebih objektif. Kata-kata kunci : program, implementasi, masyarakat
THE IMPLEMENTATION OF PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) IN SUNGAI AMBAWANG REGION KUBU RAYA
Abstract Skripsi is intended to know the implementation level that occurs in the execution of Program Keluarga Harapan (PKH) in Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. The title of this Skripsi is lifted by pursuant to problems that the society who becoming the receiver of aid are not yet precise and the receiver data of Program Keluarga Harapan (PKH) in Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. This Research uses qualitative approach with descriptive model research. Researcher looks for information through interview by informan technique, observation to research, and the documentation technique. Pursuant to the result of the research obtained that the conclusion of the execution of Program Keluarga Harapan (PKH) in Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya still less be effective. Suggestion refering to the result of this research are expected for Government of Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya in order to improve the socialization process, conducting addition of workers and improving the receiver of Program Keluarga Harapan (PKH) data. Keywords : program, implementation, socialize, structure
1 RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
institusi-institusi masyarakat secara efekif.
A. PENDAHULUAN
Mereka seringkali memperoleh perlakuan Kemiskinan terus menjadi masalah
sebagai objek yang perlu digarap daripada
fenomenal di belahan dunia, khususnya
sebagai subjek yang perlu diberi peluang
Indonesia
negara
untuk berkembang. Sen dalam Ismawan
merupakan
(2003:102) menyatakan bahwa penyebab
masalah pembangunan di berbagai bidang
kemiskinan dan keterbelakangan adalah
yang
persoalan aksesbilitas. Akibat keterbatasan
yang
berkembang.
merupakan
Kemiskinan
ditandai
oleh
pengangguran,
keterbelakangan,
dan
keterpurukan.
dan
ketiadaan
akses
maka
manusia
Masyarakat miskin umumnya lemah dalam
mempunyai keterbatasan (bahkan tidak ada)
kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya
pilihan untuk mengembangkan hidupnya,
kepada kegiatan sosial ekonomi sehinggga
kecuali menjalankan apa yang terpaksa saat
tertinggal jauh dari masyarakat lain yang
ini dapat dilakukan (bukan apa yang
mempunyai potensi lebih tinggi. Masalah
seharusnya dilakukan). Dengan demikian
kemiskinan terutama pasca krisis ditandai
manusia mempunyai keterbatasan dalam
dengan menurunnya pendapatan masyarakat
melakukan
sebagai akibat dari pengurangan jam kerja
manusia untuk mengembangkan hidupnya
dan
menjadi terhambat.
peningkatan
jumlah
pengangguran.
Penurunan pendapatan masyarakat tersebut
pilihan,
akibatnya
potensi
Menurut Chamber dalam Soetomo
ternyata membawa dampak ganda terhadap
(2006:285)
pergeseran pola kehidupan keluarga seperti
kemiskinan yang dialami suatu masyarakat
pergeseran pekerjaan dari sektor formal ke
seringkali telah berkembang dan bertali-
sektor
porsi
temali dengan berbagai faktor lain yang
pangan,
membentuk jaringan kemiskinan yang dalam
informal,
pengeluaran
untuk
penurunan kebutuhan
menyatakan
proses
keresahan sosial baik di tingkat keluarga
kondisi kemiskinan itu sendiri. Faktor-faktor
maupun masyarakat.
yang diidentifikasi mebentuk jaringan atau Sunyoto
(2004:128)
perangkap
dapat
kondisi
kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan
Menurut
berikutnya
bahwa
kemiskinan
memperteguh
tersebut
adalah:
menyatakan bahwa pada tingkat masyarakat,
kelemahan fisik, isolasi, kerentanan, dan
kemiskinan terutama ditujukkan oleh tidak
ketidakberdayaan. Faktor kelemahan fisik
terintegrasinya
dapat disebabkan karena kondisi kesehatan
kaum
miskin
dengan
1 RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dan faktor gizi buruk, sehinggga dapat
tingkat pendidikan sebuah rumah tangga
mengakibatkan produktivitas kerja yang
miskin menyebabkan mereka tidak mampu
rendah. Faktor isolasi terkait dengan lingkup
memenuhi
jaringan ineteraksi sosial yang terbatas, serta
pendidikan anak-anaknya. Keluarga ini pun
akses terhadap informasi, peluang ekonomi
tidak
dan fasilitas pelayanan yang terbatas pula.
mengandung
Faktor kerentanan terkait dengan tingkat
tingginya
kemampuan yang rendah dalam menghadapi
melahirkan, dan buruknya kondisi kesehatan
kebutuhan dan persoalan mendadak. Faktor
bayi yang dilahirkan. Anak-anak keluarga
ketidakberdayaan dalam
terkait
pengambilan
kebutuhan
mampu
kesehatan
menjaga sehingga
resiko
kesehatan
dan
ibu
mengakibatkan
kematian
ibu
saat
dengan
akses
miskin juga banyak yang putus sekolah atau
keputusan,
akses
bahkan sama sekali tidak mengenyam
terhadap penguasaan sumber daya dan posisi
bangku
tawar (bargaining position).
membantu mencari nafkah, tidak adanya
Kemiskinan
pada
dasarnya
juga
sekolah
intervensi
karena
kebijakan
harus
untuk
bekerja
perbaikan
sangat terkait dengan tingkat pendidikan,
pendidikan, kesehatan dan nutrisi keluarga
kesehatan, dan nutrisi. Kemiskinan telah
miskin
membuat jutaan anak tidak bisa mengenyam
generasi penerus keluarga miskin selalu
pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan,
rendah dan akhirnya senantiasa terjerat pada
kurangnya tabungan dan investasi, dan
lingkaran
masalah lain yang menjurus ke arah tindakan
(http://www.pkh.depsos.go.id)
kekerasan
dan
kejahatan.
akan
mengakibatkan
setan
kualitas
kemiskinan.
Kemiskinan
merupakan masalah kompleks yang tidak mudah diatasi, namun dengan pendekatan yang tepat kemiskinan akan lebih mudah
B. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI
ditangani. Pembangunan
selama
ini
yang
lebih
Mengukur
efektivitas
suatu
ditujukan pada sisi supply atau pelayanan
implementasi program bukanlah suatu hal
dasar kesehatan dan pendidikan belum
yang sangat sederhana, karena efektivitas
memberikan dampak yang efektif terhadap
dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan
peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
tergantung pada siapa yang menilai serta
khususnya masyarakat miskin. Rendahnya
menginterprestasikannya.Tingkat efektivitas 2
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
juga dapat diukur dengan membandingkan
tiga langkah dominan yang dapat digunakan
antara rencana yang telah ditentukan dengan
untuk
hasil nyata yang telah diwujudkan, jika
implementasi, yakni:
usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang
Keberhasilan
melihat
keberhasilan
suatu
suatu
implementasi
dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan
diukur melalui sudut pandang kepatuhan
tujuan tidak tercapai atau sasaran yang
(compliance)
diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak
kepatuhan bawahan terhadap atasan mereka
efektif.
dalam birokrasi dalam pelaksanaan mandatBahwa konsep efektivitas merupakan
suatu
konsep
yakni
mandatnya.
mengukur
derajat
Keberhasilan
suatu
yang
bersifat
implementasi diukur melalui berhasilnya
artinya
dalam
implementasi yang mengarah pada kinerja
berbeda-beda
yang memuaskan dan dampak bagi semua
sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki
pihak dalam program terutama penerima
walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah
manfaat yang diharapkan.
multidimensional, mendefinisikan
efektivitas
pencapaian tujuan. Kata efektif sering
Dalam
penelitian
ini,
ketiga
dicampur adukkan dengan kata keberhasilan
perspektif diatas dipakai sebagai pedoman
walaupun artinya tidak sama, sesuatu yang
untuk mengukur keberhasilan implementasi
dilakukan secara efektif maka akan tercapai
Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini
suatu keberhasilan.
dikarenakan ketiga
persepektif tersebut
Salah satu kunci keberhasilan suatu
tidak kontradiksi satu dengan yang lain,
program adalah bergantung pada kinerja
bahkan saling melengkapi satu dengan yang
sumber daya manusia yang secara langsung
lain. Penjelasan mengenai ketiga persepektif
atau tidak langsung memberikan kontribusi
tersebut yaitu:
pada
1.
pelaksanaan
program.Berdasarkan
permasalahan yang ada, maka keberhasilan
Tingkat kepatuhan pada ketentuan yang berlaku.
implementasi Program Keluarga Harapan
Perspektif pertama yaitu memahami
(PKH) merupakan fenomena yang sangat
keberhasilan
penting untuk diteiti.
sempit
Ripley
dan
Franklin
dalam
yaitu
implementasi sebagai
dalam
kepatuhan
arti para
bukunya
implementor dalam melaksanakan kebijakan
“Bureaucracy and Policy Implementation”
yang tertuang dalam dokumen kebijakan
(1982:199-201) mengatakan bahwa, terdapat
(dalam bentuk undang-undang, peraturan 3
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintah,
atau
program.
Kepatuhan
dapat diukur atau dilihat melalui proses dan
merupakan
kesadaran
kesediaan
pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu
seseorang mentaati semua peraturan dan
tercapai tidaknya tujuan-tujuan yang ingin
norma-norma sosial yang berlaku.Kepatuhan
diraih. Keberhasilan implementasi menurut
yang baik mencerminkan besarnya rasa
Grindle
tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni:
tugas yang diberikan kepadanya.Hal ini
(1)
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
kepentingan kelompok sasaran, tipe manfaat,
terwujudnya tujuan dari suatu pekerjaan,
derajat perubahan yang diinginkan, letak
maka setiap orang harus berusaha agar
pengambil keputusan, pelaksanaan program,
mempunyai kepatuhan yang baik.
dan sumber daya yang dilibatkan (2)
2.
lingkungan implementasi dimana kebijakan
dan
Lancarnya pelaksanaan rutinitas fungsi Bahwa keberhasilan implementasi
(dalam
isi
Subarsono,
kebijakan
yang
2005:94)
menyangkut;
tersebut diterapkan.
ditandai dengan lancarnya rutinitas fungsi
Lebih
lanjut
Edwards
III
dan tidak adanya masalah- masalah yang
(dalamAgustino, 2008:149) mengungkapkan
dihadapi
terdapat
khususnya
dalam
pelaksanaan
empat
variabel
yang
Program Keluarga Harapan (PKH).
menentukan
3.
Terwujudnya kinerja dan dampak yang
suatu program atau kebijakan, yaitu:
dikehendaki.
Komunikasi,
Bahwa
keberhasilan
keberhasilan
keberhasilan
sangat
implementasi
implementasi
suatu
kebijakan mensyaratkan agar implementor
implementasi mengacu dan mengarah pada
mengetahui apa yang harus dilakukan, apa
implementasi/pelaksanaan dan dampaknya
yang menjadi tujuan dan sasarn kebijakan
(manfaat) yang dikehendaki dari semua
harus
program-program yang dikehendaki, apabila
sasaran
suatu program dilaksanakan dengan baik dan
implementasi;
ditransmisikan sehingga
kepada
mengurangi
kelompok distorsi
sesui dengan tujuan yang telah ditentukan
Sumberdaya, walaupun isi kebijakan
maka akan memberikan dampak yang baik
sudah dikomunikasikan secara jelas dan
bagi masyarakat penerima program tersebut.
konsisten
Lester Agustino,
dan
Stewart
tetapi
apabila
Jr.
(dalam
kekurangan
2006:139),berpendapat
bahwa
melaksanakannya implementasi tidak akan
keberhasilan suatu implementasi kebijakan
sumberdaya
implementor untuk
berjalan dengan lancar. 4
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Disposisi,
adalah
dan
definisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu
karateristik yang dimiliki oleh implementor,
merupakan penelitian yang memanfaatkan
seperti
wawancara terbuka untuk menelaah dan
komitmen,
watak
kejujuran,
sifat
demokratis;
memahami sikap, pandangan, perasaan dan
Struktur birokrasi, salah satu dari
perilaku individu atau sekelompok.
aspek struktur yang penting dari setiap
Menurut Richie dalam Moleong
organisasi adalah adanya prosedur operasi
(2011:6) penelitian kualitatif adalah “upaya
yang
untuk
standar.
Struktur
birokrasi
yang
menyajikan
dunia
sosial,
dan
bertugas mengimplementasikan kebijakan
persepektifnya di dalam dunia, dari segi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
implementasi kebijakan.
tentang manusia yang di teliti“.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian
ini
penelitian
deskriptif
penelitian
yang
menggambarkan
adalah Kualitatif bertujuan
situasi
tertentu,
Kemudian
menurut
Moleong
metode
(2011:6) penelitin kualitatif yaitu : Penelitian
yaitu
yang bermaksud untuk memahami fenomena
untuk
tentang apa yang di alami oleh subjek
sikap,
penelitian
misalnya
perilaku,
persepsi,
perilaku, pandangan, fenomena, dan proses
motivasi, tindakan, dan lain lain., secara
yang
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
berlangsung
Penelitian
kualitatif
dilokasi
penelitian.
menurut
David
bentuk kata-kata dan bahasa, pasa suatu
Willuams (dalam Moleong 2011:5) adalah
konteks khusus yang alamiah dan dengan
pengumpulan data pada suatu latar alamiah,
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
dengan menggunakan metode alamiah dan
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam
dilakukan oleh orang atau peneliti yang
Sugiono
2011:15)
tertarik secara alamiah.
memiliki
karakteristik
Denzin dan Lincoln (dalam Moleong 2011:4) Kualitatif
menyatakan adalah
bahwa
Penelitian
“penelitian
yang
penelitian sebagai
Dilakukan pada kondisi
kualitatif berikut:
yang alamiah
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci.
menggunakan latar alamiah, dengan maksud
Penelitian kualitatif lebih bersifat
menafsirkan fenomena yang terjadi dan
deskriptif data yang terkumpul berbentuk
dilakukan dengan jalan melibatkan metode
kata-kata atau gambar, sehingga tidak
yang ada“. Penelitian kualitatif dari segi
menekankan
pada
angka.
Penelitian 5
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kualitatif lebih menekankan pada proses dari
saja
pada
penyelenggara tersebut. Pihak-pihak tersebut
produk
atau
outcome.
Penelitian
yang
menjadi
kualitatif melakukan analisis data secara
antara lain sebagai berikut :
induktif.
1.
Penelitian
kualitatif
lebih
pihak-pihak
UPPKH Pusat, merupakan badan yang
menekankan makna (data dibalik yang
merancang dan mengelola persiapan dan
teramati).
pelaksanaan program. UPPKH Pusat
Penelitian kualitatif dapat di
simpulkan
sebagai
penelitan
yang
juga
melakukan
pengawasan
menggunakan pendekatan alamiah untuk
perkembangan yang terjadi di tingkat
menggambarkan realitas yang kompleks.
daerah serta menyediakan bantuan yang
Dalam penelitian kualitatif ini masalah yang
dibutuhkan.
diteliti masih bersifat sementara dan akan
2.
UPPKH
Kab/Kota,
melaksanakan
berkembang setelah peneliti berada di
program dan memastikan bahwa alur
lapangan. Penelitian kualitatif menghasilkan
informasi yang diterima dari kecamatan
prosedur analisis yang tidak menggunakan
ke pusat dapat berjalan dengan baik dan
prosedur analisis statis atau cara kuantifikasi
lancar. UPPKH Kab/Kota juga berperan
lainnya,
dalam
mengelola
kinerja
pendamping
yang
berdasarkan
mana
pada
penelitian
upaya
ini
membangun
pandangan mereka yang di teliti yang rinci di bentuk dengan kata-kata begitu pula penelitian ini akan dilakukan.
dan
mengawasi
serta
memberi
bantuan jika diperlukan. 3.
Petugas Pendamping, merupakan pihak kunci yang menjembatani penerima manfaat
dengan
pihak-pihak
yang
terkait di tingkat kecamatan maupun dengan
C. HASIL PENELITIAN DAN
program
kabupaten/kota.
PEMBAHASAN
pendamping
di
tingkat
Tugas termasuk
petugas didalamnya
diukur
melakukan sosialisasi, pengawasan dan
melalui Sudut Pandang Kepatuhan
mendampingi para penerima manfaat
(Compliance)
dalam memenuhi komitmennya.
1. KeberhasilanImplementasi
Untuk melihat kepatuhan pihak yang
Dalam
pelaksanaan
Program
terkait dalam penyelenggaraan Program
Keluarga Harapan (PKH) juga diperlukan
Keluarga Harapan, maka perlu dilihat siapa
Tim Koordinasi yang membantu kelancaran 6
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
program di tingkat provinsi dan PT Pos yang
selaku pelaksa teknis Program Keluarga
bertugas menyampaikan informasi berupa
Harapan.
undangan
pertemuan,
pengaduan
dan
perubahan
data,
Rekruitmen dan Diklat Pembimbing;
serta
Rekruitmen yaitu menyeleksi petugas
menyampaikan bantuan ke tangan penerima
pendamping Program Keluarga Harapan
bantuan langsung. Selain itu, juga terdapat
di masing-masing daerah yang menjadi
lembaga lain di luar struktur yang berperan
sasaran
penting dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu
rekruitmen
lembaga
pendamping yang terpilih akan dibekali
pelayanan
pendidikan Program
seterusnya
3.
di
kesehatan
tiap
dan
dilaksanakan,
dan
Harapan
(PKH)
dilaksanakan oleh UPPKH pusat dan
Implementasi
yang
Kelancaran
Rutinitas
rutinitas dapat
Pertemuan awal dan validasi calon peserta program;
diukur
Pertemuan awal dan validasi calon
dan
peserta Program
Tiadanya Persoalan program
dilihat
dari
yang
dilakukan
oleh
proses
menjelaskan
Program Keluarga Harapan (PKH) itu
dilaksanakan
sendiri yang antara lain :
bantuan PKH.
2.
pelatihan
dinas sosial.
2. Keberhasilan
1.
petugas
pendidikan
4.
dilaksanakan
setelah
dimana
dilaksanakan.
Adapun
tersebut.
kecamatan
Keluarga
melalui
program
Seleksi dan penetapan lokasi;
5.
Verifikasi
Keluarga Harapan pendamping
kewajiban oleh
yang
calon
komitmen
untuk harus
penerima
peserta
pada
Yaitu menyeleksi penerima bantuan
layanan kesehatan dan pendidikan;
Program
Verifikasi
Keluarga
Harapan
dan
dilaksanakan
untuk
masyarakat
yang
menetapkan lokasi yang membutuhkan
mengetahui
program tersebut, penentuan penerima
mendapatkan
bantuan
bantuan dan penetapan lokasi dilakukan
kebutuhannya,
yaitu
oleh UPPKH pusat dan BPS.
pendidikan.
Sosialisasi dan Rapat Koordinasi;
6.
berdasarkan
kesehatan
dan
Pembayaran berdasarkan verifikasi;
Sosialisasi dan koordinasi dilakukan
Pembayaran berdasarkan verifikasi yaitu
oleh UPPKH pusat kepada dinas sosial
besaran bantuan yang didapatkan oleh penerima
bantuan
sesuai
dengan 7
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kebutuhan, contohnya ibu hamil, balita,
D. SIMPULAN
Murid SD dan SMP. 7.
Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Berdasarkan
uraian
yang
telah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
penulis sampaikan, ada beberapa hal yang
dilaksanakan oleh petugas pendamping
dapat penulis simpulkan dari Efektivitas
setiap 3 bulan sekali, kemudian hasilnya
Program
akan dilaporkan ke UPPKH pusat untuk
Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten
mengevaluasi
Kubu Raya. Adapun kesimpulan tersebut
rutinitas
yang
telah
dilaksanakan.
Keluarga
Harapan
(PKH)
di
antara lain sebagai berikut : 1.
Derajat kepatuhan bawahan yang dalam
diukur
hal ini adalah Petugas Pendamping
Implementasi
kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
yang Mengarah pada Kinerja yang
Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya
Memuaskan dan Dampak bagi Semua
hanya
Pihak
laporan pertiga bulan dan laporan akhir
3. Keberhasilan melalui
Implementasi
Berhasilnya
Dalam hal ini, tujuan dari Program Keluarga
Harapan
(PKH)
didasarkan
kepada
laporan-
tahun kegiatan. Seharusnya disamping
adalah
laporan
tersebut
harus
didampingi
kesejahteraan bagi ibu hamil dan anak usia
dengan pengawasan langsung dari pihak
sekolah, yakni antara lain :
UPPKH Kab/Kota yakni Dinas Sosial
1.
Meningkatkan kondisi sosial ekonomi
Tenaga
RTSM;
Namun, pengawasan tersebut jarang
Meningkatkan taraf pendidikan anak-
dilakukan.
2.
anak RTSM; 3.
4.
2.
Kerja
Kelancaran
dan
rutinitas
dan
tiadanya
Meningkatkan status kesehatan dan gizi
persoalan
ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah
maksimal. Hal tersebut dikarenakan
6 tahun dari RTSM;
oleh beberapa hal seperti kurangnya
Meningkatkan
akses
dan
kualitas
sosialisasi,
masih
Transmigrasi.
tergolong
kurangnya
belum
pengawasan,
pelayanan pendidikan dan kesehatan,
kurang sumber daya manusia dan sarana
khususnya bagi RTSM.
prasarana, serta kuota peserta penerima bantuan yang masih bermasalah. Hal tersebut
menjadi
hambatan
bagi 8
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kelancaran
3.
pelaksanaan
rutinitas
2.
Untuk pelaksanaan Program Keluarga
Program Keluarga Harapan (PKH) di
Harapan (PKH) di periode selanjutnya,
Kecamatan Sungai Ambawang.
sebaiknya pendataan yang dilakukan
Keberhasilan
yang
mengarah
pada
harus
disesuaikan
dengan
jumlah
kinerja yang memuaskan dan dampak
masyarakat secara tepat, hal ini guna
bagi pihak penerima bantuan belum
menghindari kesalahan pendataan yang
dapat dicapai dengan baik. Hal tersebut
terjadi di tahun sebelumnya, guna
disebabkan oleh berbagai hambatan
pencapaian tujuan yang lebih baik
yang
pihak
sebaiknya pihak pemerintah Kabupaten
yang
Kubu Raya dalam hal ini Dinas Sosial
dialami
implementor
baik
dan
bagi
masyarakat
menerima bantuan. Masih diperlukan
Tenaga
Kerja
berbagai perbaikan agar pencapaian
Kabupaten Kubu Raya mengedepankan
kinerja dan tujuan dapat berada di titik
usaha
yang optimal dan efektif.
prosedur
sosialisasi
pengenalan
mendalam
dapat
secaa
agar objektif
mengembangkan manfaat dari program
E. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah
efektivitas
Transmigrasi
dan
lebih
masyarakat
disampaikan
dan
penulis
berkenaan
Program
3.
Penambahan
personil
bagi
Petugas
Harapan
Pendamping Program Keluarga Harapan
(PKH) di Kecamatan Sungai Ambawang,
(PKH) menjadi hal yang cukup penting,
maka
beberapa
mengingat bahwa suatu program tidak
bahan masukan atau saran, antara lain
dapat berlangsung dengan optimal bila
sebagai berikut :
sumber daya manusia sebagai faktor
1.
Perlu diadakan koordinasi yang lebih
penggerak sangat minim dan pengadaan
baik antara Dinas Sosial Tenaga Kerja
sarana dan prasarana yang menunjang
dan
Kubu
juga menjadi hal lain yang cukup
Sungai
penting untuk direalisasikan. Selain itu
Ambawang dan Badan Pusat Statistik
pengawasan dari pihak Dinas Sosial
Kabupaten Kubu Raya agar pelaksanaan
Tenaga
program menjadi lebih maksimal.
Kabupaten
penulis
Raya
Keluarga
dengan
ini.
menyampaikan
Transmigrasi dengan
Kabupaten
Kecamatan
Kerja
dan
Kubu
Transmigrasi Raya
perlu
ditingkatkan. 9 RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
F. DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi: Agustino, Leo.2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit CV Alfabeta. Baswir, Revrisond. 1999. Pembangunan Tanpa Perasaan, Evaluasi Pemenuhan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Jakarta: ELSAM. Handayaningrat, Soewarno. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen Jakarta : CV Haji Masagung Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Ripley, Randall B., Grace A. Franklin. 1982. Bureaucracy and Policy Implementation. United States of America. The Dorsey Press. S.P Siagian. 1978. Administrasi Pembangunan: konsep,dimensi dan strateginya Jakarta : Gita Karya Soemitro, Sutyastie dkk. 2002. Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Administrasi Bandung : CV.Alfabeta .............. .2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : CV.Alfabeta Suharto,Edi. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung : Refika Aditama
Soetomo, 2006. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Usman, Sunyoto. 1998. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tangkilisan, Hessel Nogi S.2005. Management Publik.Jakarta : Grasindo Buku Kerja Pendamping PKH (Program Keluarga Harapan). 2008. Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Depsos RI Buku Pedoman Umum PKH. 2008.Direktorat Jenderal bantuan dan jaminan sosial Departemen Sosial RI.
Situs Internet: http//www.mediaindonesia.com. 28 Januari 2010. http//www.pkh.depsos.go.id. 2010.
28
Januari
Peraturan Pemerintah : Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12; Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4967); Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 74 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya. 10
RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Keputusan Mentri Sosial RI No.42/HUK/2007 tentang Program Keluarga Harapan bagi Rumah Tangga Sangat Miskin.
Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan No.Per-43/PB/2007 tentang Petunjuk Penyaluran dan Pencairan Dana PKH bagi RTSM.
11 RIZKA NUGROHO ARYANTO, NIM. E42010076 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat