PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PERAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KALVARI SUNGAI AMBAWANG, KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG, KABUPATEN KUBU RAYA Oleh : ZAINI KALALO NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email :
[email protected]
Abstrak Artikel ini berjudul” Peran Kepala Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kalvari Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya”. Artikel ini memberikan pemahaman tentang peran Kepala SMK Kalvari yang tidak berjalan dengan optimal, peran tersebut meliputi; pertama peran hubungan antar pribadi ini dibuktikan dengan kurangnya perhatian Kepala Sekolah terhadap pembinaan dan peningkatan motivasi guru. peran kedua, kepala sekolah tidak bisa memberikan informasi sertifikasi yang efektif kepada bawahannya. Peran ketiga, Kepala Sekolah tidak berani mengambil keputusan pengangkaatan pegawai tetap serta meningkatkan gaji. Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskrifsikan Peran Kepala Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kalvari Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian iniadalah deskriftif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan melalui tiga dasar teori perbandingan hubungan oleh Henry Mintzberg meliputi Peran Hubungan Antar Pribadi (interpersonal roles), Peran Informasional (informational roles), Peran Pengambilan Keputusan (desicional roles). Hasil penelitian ini megemukakan kepemimpinan kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kalvari Sungai Ambawangditinjau dari peran kepemimpinannya yaitu peran antar pribadi, yang meliputi pembinaan hubungan dan pemberian motivasi dengan bawahan masih kurang optimal, selanjutnya informasi yang disampaikan kepada rekan-rekan guru masih kurang efektif khususnya pengajuan sertifikasi guru yang kurang jelas, padahal dalam hal ini rekan guru (bawahan) mengharapkan “dukungan” dan keakuratan informasi yang diberikan oleh kepala sekolah untuk pengajuan itu, serta kepemimpinan kepala sekolah dianggap kurang berani dalam pengambilan keputusan, seperti pengangkatan Guru Tetap Yayasan (GTY), dan kenaikan isentif/ gaji. Saran dalam penulisan ini kepala sekolah hendaknya menjaga keharmonisan hubungan dengan rekan guru melalui peningkatan motivasi (pemberian reward atas prestasi), penyampaian informasi yang lebih efektif kepada bawahan khususnya dalam penelitian ini lebih difokuskan pada informasi sertifikasi guru (persyaratan-persyaratan) yang jelan dan tidak ambigu, serta ketegasan kepala sekolah dalam mengambil keputusan dan menghindari adanya intervensi mendalam terhadap otoritas kepala sekolah, namun yang menjadi landasan pengambilan keputusan harus melibatkan bawahan sebagai asas demokrasi dalam keputusan yang diambil agar kebijakan dapat diterima oleh stakeholder. Kata-kata kunci: Hubungan Antar Pribadi, Penyampaian Informasi Dan Pengambilan Keputusan.
THE ROLES OF HEAD MASTER ON VOCATIONAL HIGH SCHOOL KALVARI AMBAWANG RIVER, AMBAWANG RIVER SUB-DISTRICT, KUBU RAYA REGENCY. Abstract This article is entitled “The Role Of Head Master On Vocational High School Kalvari Ambawang River, Ambawang River Sub-District, Kubu Raya Regency”. this article provide insight into the actors of Master On Vocational High School Kalvari can not optimum for Him role, role that include; the first role is the interpersonal roles, this showed uncare founding and motivation increase for teacher, the second role of head master can not given effectivelyinformational sertification for stakeholder. Third role the head master afraid to 1 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
take decision about adaptability employee and sallary. The aim of this article to description the roles of Master On Vocational High Scholl Kalvari Ambawang River, Ambawang River Sub-District, Kubu Raya Regency. the kind research descriptive which use kualitative that do because of three element theory relationship comparasion by Henry Mintzberg envelope interpersonal roles, informational roles, and desicional roles. The result of research showed that leadership The Role Of Head Master On Vocational High School Kalvari Ambawang River observation from the role leadership is interpersonal roles, that envelope founding relationship and giving motivation with subordinat less optimal. Futhermore, the informational resarch to partnership is not effective in particular method of offer teacher’s sertification that no clear. Whereas, in this case partnership hope support and explicit informational of head master given. Along with head master leadership reputed not bravely to take decision. Such as adaptability employee, and raise isentive or wage. The suggestion of this research head master should take care good relationship with employee by motivation increase (give a reward), informational more effective. In this research more focus to informationalabout certification and not ambiguity, along with explicitness of head master take the decision and avoid existence intervention to head master authority.however the decision has taken should involve stakeholder as democracy principle in order that stakeholder can acceptance. Keywords: interpersonal roles, informational roles, and desicional roles.
kepemimpinan
A. PENDAHULUAN
menurutnya
yaitu
sebagai
berikut: Menjalinkan hubungan baik dengan Kepemimpinan Seorang Kepala Sekolah seperti
membina,
artinya
seorang
pemimpin
dan
berperan membina hubungan antar pribadi,
memotivasi para bawahannya ( Rekan-rekan
yaitu hubungan dengan bawahannya dengan
Guru) agar terciptanya tujuan pendidikan yang
sebaik
menciptakan siswa yang memiliki kompetensi
Menciptakan keterbukaan dengan bawahan
tinggi dan teruji kualitas serta bisa berdaya
(guru-guru), demi terciptanya suatu budaya
saing di dunia usaha dan dunia industri serta
kerja yang kondusif, melalui keterbukaan
memiliki lulusan yang terbaik, pembinaan
komunikasi dan informasi (informasional roles)
terhadap egawai yang baik, perhatian yang
kepada
khusus terhadap pegawai yang di anggap
keberhasilan organisasi. berani bertindak dalam
berhasil
upaya
pengambilan keputusan (descision Making
memberikan reward, tentulah upaya ini di
rolles), seorang pemimpin punya hakk dan
ciptakan untuk mencapai tujuan organisasi,
kewenangan yang khusus dalam mengambil
namum pencapaian tujuan
harus
keputusan, hak tersebut yang biasa di kenal
melalui proses, ada beberapa hal yang harus di
dengan hak prerogatif. Dalam hal pengambilan
perhatikan
keputusan seorang pemimpin perlu meminta
atau
mengkaderkan
bawahannya,
berprestasi
dengan
saksama
dengan
tersebut
oleh
Kepala
mungkin
Sekolah selaku Pemimpin, yaitu yang berkaitan
pendapat
dengan
demokratis,
Kepemimpinannya
sesuai
dan
bawahan
dengan namun
(interpersonal
dalam
pencapaian
bawahannya pemimpin
Roles).
juga
secara perlu
berdasarkan teori Henry Mintzberg dalam
menghindari adanya intervensi dari pihak lain
Saebani
yang
apalagi tujuan dari intervensi tersebut bertujuan
berbicara tentang peran Kepemimpinan, Peran
menguasai jalan pikirnya seorang pemimpin.
dan
Sumantri
(2014:
64)
2 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
artinya
tindakan
tersebut
pengambilan
sesuai
dengan
keputusan
bawahannya. Hal ini menyangkut tugas
kepentingan
staffing (merekrut, melatih, memotivasi,
perkembangan organisasi.
melakukan promosi dan pemberhentian
Kepemimpinan kepala SMK Kalvari
kerja). jadi seorang pemimpin dituntut
Sungai Ambawang ada sesuatu yang menjadi
berperan secara tegas dari pemimpin, dalam
problem dan merupakan suatu fenomena pada
melihat kebutuhan sumberdaya manusia
kepemimpinan Kepala Sekolah, sehingga pada
dengan
memberikan
kepemimpinan kepala sekolah dianggap kurang
kepada
bawahan
optimal. Fenomena tersebut bisa di lihat dari
memotivasi bawahan agar bawahan mau
beberapa hal berikut ini; kepala sekolah dinilai
melakukan
kurang memotivasi rekan-rekan guru (personal
dengan hati nuraninya bukan atas dasar
roles), penyampaian informasi yang di nilai
paksaan.
kurang efektif (informasional roles), serta lemahnya
sikap
dan
sesuatu
Penghubung
berperan
(bertindak)
(Liaison)
untuk
sesuai
dilakukan
dalam
dengan
(desicional
roles).
pribadi dengan pihak-pihak, baik yang
Untuk lebih rinci lagi mengenai beberapa
berada di dalam organisasi maupun yang
fenomena yang dimaksudkan tersebut diatas,
berada di luar organisasi. Dengan peran ini
berikut ini di jelaskan:
dapat di temukan berbagai informasi yang
keputusan
Pertama bicara masalah kepala sekolah
dapat
cara
khusus
sekolah
pengambilan
kepala
3. Peran
pelatihan
menjalin hubungan
dikaji
demi
kemajuan
dan
dinilai kurang memotivasi rekan-rekan guru
perkembangan
(personal roles), di mana fenomena ini masuk
organisasi. Yang akan dibahas pada peran
ke dalam bagian peran hubungan antar pribadi
ini sama halnya yang akan di bahas dan di
kepala sekolah dengan guru-guru, karena
sampaikan pada bagian peran informasional
hubungan memotivasi bawahan itu adalah
roles berikut di bawah ini.
melalui pendekatan secara pribadi. Pada peran
Kedua
kelangsungan
antar
bicara
masalah
kehidupan
peran
hubungan antar pribadi ini di bagi ke dalam tiga
penyampaian informasi (informasional roles),
bagian peran Kepala Sekolah yang meliputi
peran kepemimpinan ini meliputi beberapa poin
1. Peran Tokoh (Figurehead) Figur pemimpin
berikut di bawah ini:
ikut menentukan wibawa organisasi di
1. Pemantau (monitor).
tengah persaingan antar organisasi dan
2. Penyebar (disseminator)
hubungan
3. Juru bicara (spokers person).
dengan
berbagi
kepentingan
organisasi. Jadi dalam hal ini pemimpin
Ketiga bicara peran kepala sekolah yang
perlu menjalinkan hubungan pribadi yang
dianggap kurang berani dalam pengambilan
baik baik.
keputusan (desicional roles), adapun yang di
2. Peran Pemimpin (Leader), di lakukan dengan
cara
pengorganisasian
mengarahkan tugas-tugas
dari
nilai kurang pada peran ini yaitu seperti ketidak
dan
beranian kepala sekolah untuk mengangkat
para
Guru Tetap Yayasan (GTY), sejauh ini guru 3
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tetap yayasan hanya berjumlah 5 orang
berorintasi pada hasil dan produktifitas kerja
termasuk kepala sekolah. selanjutnya masalah
adalah melalui peran kepemimpinan yang
rendahnya isentif/ gaji guru, hal ini sama sekali
meliputi peran antar pribadi yang di mana peran
tidak mengikuti upah minimum kabupaten yang
antar pribadi ini di bagi menjadi tiga poin
di berlakukan, sehingga kesejahteraan guru
seperti peran tokoh, peran pemimpin , dan
kurang di perhatikan. Belum juga adanya
peran penghubung. Selanjutnya peran lain yang
campur tangan (intervensi) bagian lain dalam
mendukung hal tersebut dia atas adalah peran
struktural orgnisasi terhadap kepemimpinan
pemimpin dalam mencari, mengolah, dan
kepala sekolah, hal ini tergambaran dengan
menyampaikan informasi atau yang biasa di
terhambatnya kebijakan yang telah di ambil
sebut peran informasional, yang di mana peran
dikarenakan pihak bendahara yang seolah-olah
ini
selalu ikut serta dalam pengambilan keputusan,
pemantau, penyebar, dan juru bicara dalam
seperti
menyampaikan informasi kepada bawahannya
rencana
kenaikan
gaji,
dan
pengangkatan pegawai tetap yayasan.
dan
meliputi
pihak
pemimpin
luar
berperan
demi
sebagai
kemajuan
organisasinya.Yang terakhir peran pemimpin dalam mengambil keputusan. Saebani dan B.
Sumantri (2014:67). Kemudian menyangkut
KERANGKA TEORITIS
pemimpin selalu berorientasi pada hasil dan di Pemimpin adalah orang yang memiliki
mana pemimpin mengarahkan bawahannya agar
kemampuan di dalam menuntun, membimbing,
mencapai tujuan dan hasil yang baik berikut di
dan memberikan arahan kepada orang lain
bawah ini menurut Warren Bennis.
selaku bawahannya. Lebih lanjut pemimpin
Warren Bennis ( Harbani Pasolong
bisa di artikan sebagai seseorang yang memiliki
2011:109) mengatakan bahwa “ pemimpin
kedudukan strategis dalam suatu lembaga yang
adalah orang yang paling berorientasi kepada
di mana kedudukan tersebut merupakan suatu
hasil di dunia , dan kepastian dengan hasil ini
kewenangan yang bisa ia fungsikan dalam
hanya positif apabila seseorang mengetahui apa
memberikan
yang di inginkannya”.
bawahannya.
arahan
dan
dengan
perintah
seorang
Selanjutnya di ungkapkan oleh Kartini
pemimpin, maka yang di harapkan oleh
Kartono (dalam Harbani Pasolong 2011),
organisasi adalah suatu hasil atau yang biasa di
pemimpin
sebut dengan produktifitas, dengan demikian
memiliki superioritas tertentu, sehingga dia
maka
dituntut
memiliki kewibawaan dan kekuasaan yang di
kemampuannya kemampuan tersebut meliputi
pakai untuk mengerahkan orang lain melakukan
kemampuan menyatukan anggota organisasi
usaha bersama guna mencapai sasaran (
sehingga suasana atau budaya kerja bisa
visi,misi)
kondusif, adapun upaya untuk menciptakan
sebelumnya.jadi dari beberapa definisi diatas
budaya kerja yang kondusif tersebut dan
dapat di simpulkan bahwa pemimpin adalah
seorang
adanya
kepada
pemimpin
adalah
tertentu
seorang
yang
pribadi
telah
yang
ditentukan
4 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
orang
yang
mempengaruhi
memiliki orang
lain
kemampuan dalam
rangka
pencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan
bawahan nya, kemampuan tersebut sama dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu kemampuan Human
adalah
kemampuaan
Skill, atau kemampuan membaca situasi dan
pemimpin dalam mempengaruhi orang lain
kondisi dengan tujuan untuk mengetahui apa
dalam melakukan kerja sama untuk mencapai
maunya bawahan dan bagai mana cara agar
tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. Jadi
mereka memiliki motivasi untuk melaksanakan
pemimpin merupakan aspek yang paling nyata
tugas dan tanggung jawab namun tanpa
dari kegiatan manajemen. Harbani Pasolong (
memberikan intimidasi dan sejenisnya. dalam
2011: 110). dari ini maka dapat di terjemahkan
penulisan ini adapun teori yang di gunakan oleh
bahwa
penulis
kepemimpinan
adalah
kemampuan
dalam
penulisan
yaitu
kepemimpinan
melakukan suatu tindakan yang akan di capai,
dalam Saebani dan Sumantri (2014:67), Para
dan kepemimpinan merupakan sebuah seni
Pemimpin yang berperan sebagai manejer pada
menggerakan orang lain, di sini seni merupakan
dasarnya melaksanakan tiga kelompok peran
instrument agar sebagai mana mestinya orang
seperti berikut ini:
lain merasakan tugas dan tanggung jawab nya
1. Peran Antar Pribadi (Interpersonal Rolles).
Kepemimpinan
Henry
teori
seseorang dalam meyakinkan orang lain untuk
adalah bagian dari hidupnya.
menurut
ini
Peran ini menitiberatkan pada hubungan
merupakan
rangkaian
pribadi yang meliputi:
kemampuan dan sifat kepribadian, termasuk
a. Peran Tokoh ( Figurehead )
didalamnya
dijadikan
b. Peran Pemimpin (Leader)
yang
c. Peran Penghubung (Liaison).
sarana
kewibawaan,
meyakinkan
Mintzberg
untuk
orang-orang
di
pimpinnya, agar dapat melaksanakan tugas
Selanjutnya dari pada itu peran pribadi di
yang di bebankan kepadanya dengan rela,
perlukan dalam kepemimpinan sebagai mana
penuh dedikasi, semangat, ada kegembiraan
untuk menciptakan iklim organisasi yang
batin,
kondusif dimana ketika seorang pemimpin
serta
merasa
tidak
terpaksa.dalam
Sumantri dan Saebani (2014:26-36).
memberi
Selanjutnya menurut Mary Parker Follet dalam
Sumantri
Saebani
dalam
mengarahkan
bawahannya, bawahan tidak akan tersinggung
(2014:55),
dan mau mendengarkan masukan, saran dan
kepemimpinan dalam organisasi merupakan
arahan pemimpin, sebagai landasan itu maka
seni dan keterampilan mempengaruhi orang lain
seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan
agar mengerjakan objek yang hendak di capai
human skill , dimana semua yang berkaitan
oleh
utama
dengan kemampuan ini juga telah di tulis dalam
Kepemimpinannya. dalam hal ini seorang
Alkitab Perjanjian Baru (Kitab Suci) sebagai
pemimpin harus memiliki kemampuan yang
berikut ini:
organisasi
Dan
teguran
sebagai
tujuan
berkaitan dengan bagai mana memahami situasi dan
kondisi
tertentu
dalam menggerakan
1tesalonika 5:14 “kami juga menasehati kamu, saudara-saudara tegorlah mereka 5
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang”. Ayat tersebut diatas berdasarkan surat rasul Paulus kepada jemaat yang ada di Tesalonika, di mana ayat ini menunjukan kecakapan seorang pemimpin yang dalam kepemimpinannya berlandaskan Kasih, Damai yang penuh suka cita di dalam menegur dan menggerakan orang-orang, dan lebih baik apabila seorang pemimpin bisa mengindahkan ayat ini dalam kepemimpinannya.
Peran ini menitiberatkan pada penerimaan pengomunikasian
informasi
yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Peran ini meliputi:
kepemimpinan
berkaitan
untuk menciptaka sebuah organisasi yang berorientasi pada suatu tujuan, namun untuk mencapai tujuan organisasi tersebut di perlukan ketekunan dalam mencari, memperhatikan dan menyampaikan informasi dalam organisasi, sebagai mana terdapat pada Alkitab Ibrani. Ibrani 10:24 “dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan”. Ayat tersebut diatas bertujuan memberikan
berperan
kemajuan
3. Pengambilan Keputusan (Decision Making Rolles).
Dalam
mengambil
peran
ini
keputusan
pemimpin berdasarkan
hubungan antar pribadi yang di dasari atas dasar
informasi
yang
di
dapatkan
sebelumnya. Selanjutnya sebagai mana pemaparan mengenai fungsi serta peran
itu
dapat
di
lihat
sejauh
mana
perkembangan dan kemajuan organisasi berarti sedemikian juga peran ekstra para pemimpin
demi
memaksimalkan
dalam sebagai
meningkatkan
bawahan,
yang
dengan pemberian informasi adalah bertujuan
pemimpin
demi
dalam
organisasi.
dalam
c. Juru bicara (spokers person).
dimana
pekerjaan
lain
baik. Peran kepemimpinan sangat berarti
b. Penyebar (disseminator).
pemahaman
sama
bawahannya demi pencapaian kinerja yang
a. Pemantau (monitor)
Peran
mendorong
satu
kepemimpinan tersebut diatas, maka dari
2. Peran Informasional (Informasional Rolles).
dan
memperhatikan
organisasi juru
bicara
organisasi untuk menjaga integritas team dalam organisasi, sehingga anggota organisasi bisa memiliki kesatupaduan yang intim, saling
namun
motivasi
hal
ini
kerja tentulah
melibatkan dan membutuhkan sumberdaya yang bisa mendukung juga. Sumberdaya yang di maksudkan di sini meliputi kemampuan bawahan dan kemampuan organisasi secara luas ( fasilitas, dan finansial), karena hal tersebut tidak bisa dipisahkan dalam menumbuh kembangkan motivasi. Dalam menumbuh kembangkan motivasi dan peningkatan kualitas kinerja, maka dituntut kejelian dalam penempatan manajemen yang efektif. Stoner,dkk
(Harbani
Pasolong
2011:101),” Human Managamaent Resource atau manajemen sumberdaya manusia, adalah funngsi manajemen yang berhubungan dengan rekruitmen,
penempatan,
pelatihan
dan
pengembangan organisasi” 6 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Artinya
mempertimbangkan
seseorang unturk mencapai prestasinya secara
kemajuan organisasi seorang pemimpin harus
maksimal. Ia mengemukakan 6 ( enam )
aktif dan resfect dalam memberikan motivasi
karakteristik orang yang mempunyai motivasi
terhadap bawahannya demi mencapai kualitas
berprestasi:
organisasi, kualitas tersebut dapat di capai
1.
melalui
dalam
pengembangan
manusianya.
perlu
di
sumber
daya
ketahui
Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi
kualitas
2.
Berani mengambil dan memikul resiko.
pelayanan, dan kinerja dalam organisasi di
3.
Memiliki tujuan yang realistik
tentukan oleh kualitas para perkerja yang ada di
4.
Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
dalamnya. kualitas para pekerja bisa baik apabila adanya motivasi dari atasan (pimpinan),
dan berjuang untuk merealisasikan tujuan. 5.
kemudian dari sisi rekruitment pegawai atau penempatan menentukan
Kepegawaian Kualitas
kerja,
juga hal
akan ini
erat
kaitannya dengan konsep The Right Man on The
Righ
Place,
artinya
dalam
Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan,
6.
Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah di programkan. Berdasarkan teori McClelland tersebut
sangat penting dibinanya virus mental di
kepemimpinannya , seorang pemimpin harus
lingkungan
bisa mebaca peluang dalam menerima dan
terwujudnya pencapaian produktivitas yang
menempatkan pegawai dalam mewujudkan
baik.
organisasi yang berkualitas. Karena dimana
Mangkunegara (2005), ia mengemukakan ada
organisasi atau lembaga seperti Lembaga
delapan
Pendidikan
mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu:
merupakan
bagian
Pelayanan
kerja
Selanjutnya
(8)
secara
efektif
Edward
Murray
karakteristik
dalam
orang
yang
Publik yang bertujuan meningkatkan Kualitas
(1)melakukan
kehidupan bangsa.
(2)melakukan tindakan atau pekerjaan dengan
Adapun hubungan antara Motivasi dengan
pekerjaan
agar
mencapai kesuksesan,
sebaik-baiknya,
(3)melakukan sesuatu
pencapai tujuan sebuah orgnisasi merupakan
dengan mencapai kesuksesan, (4)menyelesaikan
suatu program dasar organisasi yang di
tugas-tugas
embankan
keterampilan, (5)berkeinginan menjadi orang
oleh
pemimpin,
teori
yang
yang
dan
memerlukan
menguasai
usaha
bidang
dan
mengungkapkan korelasi itu disebut dengan
terkenal
tertentu,
pendekatan kepemimpinan kontigensi, yaitu
(6)melakukan pekerjaan yang sukar namun
teori path-goal karena di mana teori tersebut
hasil memuaskan, (7)mengerjakan sesuatu yang
berlandaskan pada teori motivasi dari David
sangat berarti, (8)melakukan sesuatu yang
McClellan tentang “virus mental”, dimana
ekstra dan lebih dari pada orang lain dan
dalam teori motivasinya dikemukakan bahwa
melakukan penulisan-penulisan tentang sesuatu
produktivitas seseorang sangat di tentukan oleh
yang mengrah kepada kemajuan organisasi .
virus mental yang ada pada dirinya. Virus
Keteladanan seorang pemimpin dalam
mental adalah kondisi jiwa yang mendorong
kepemimpinannya adalah citra yang akan di 7
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ikuti dan di tiru oleh bawahan, jadi apabila kepemimpinan yang ia gambaran itu baik, maka besar kemungkinan kinerja bawahan akan lebih maksimal, motivasi kerja akan meningkat, namun
dalam
hal
itu
tentulah
bawahan
mengharapkan perhatian khusus dari pimpinan. Sebagai mana peran yang harus dijalankan oleh pimpinan seperti yang di kemukakan berikut di bawah ini. Charles Pasolong
J.Keating
(dalam
2011:116).
kepemimpinan
yang
Harbani
Tugas/
berhubungan
memberitahu (supporting),
mengatur
dengan
(regulating),
(informating), menilai
Fenomena peran kepemimpinan kepala sekolah, meliputi: - pembinaan hubungan dan pemberian motivasi kepada bawahan masih kurang optimal. - informasi yang disampaikan kepada rekan-rekan guru (informasi sertivikasi) masih kurang efektif. - Kepemimpinan Kepala Sekolah dianggap kurang berani dalam pengambilan keputusan. - Adanya campur tangan (intervensi) bagian bendahara terhadap keputusan kepala sekolah.
peran
kelompok atau organisasi yaitu: memulai (initiating),
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
mendukung
(evaluating),
dan
menyimpulkan (summarizing).
Teori Kepemimpinan Henry Mintzberg: - Interpersonal Roles - Imformasional Roles - Desicional roles Output: Berjalannya peran kepemimpinan kepala sekolah.
Sebagai mana telah di jelaskan diatas peran dan fungsi kepemimpinan, maka dalam sebuah
C. METODE PENELITIAN
organisasi pemerintah maupun swasta sangat memerlukan kepemimpinan dengan pembinaan yang baik, adapun faktor- faktor lain yang mendukung seperti: sarana dan prasarana (Sarpras), media pembelajaran, lingkungan, organisasi, upah/ gaji, hanyalah merupakan faktor pendukung penciptaan motivasi, yang lebih berperan dalam hal ini adalah Peran Kepemimpinan di dalam membina, menjalin hubungan
komunikasi
dengan
penuh
keterbukaan, memahami keadaan bawahan dan memberikan
keteladanan
kepada
bawahan
karena dengan itu akan meningkatkan semangat dan motivasi bagi bawahan. disinilah akan nampak Peran Kepemimpinan sangat-sangat dibutuhkan
bagi
penentuan
kehidupan
Adapun jenis penelitian yang akan di pakai oleh peneliti dalam penelitian ini , adalah metodologi penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif. selanjutnya di sebut jenis penelitian deskriftif kualitatif. Karena penulisan penelitian ini disajikan dalam berupa data-data, gambar, bagan-bagan dan bukan dengan angkaangka. adapun data yang berupa angka nantinya akan penulis deskrifsikan dan menjelaskan meggunakan uraian kalimat atau kata-kata. (Harbani Pasolong 2011:14). dalam hal ini peneliti ingin mendeskrifsikan peran kepala sekolah dan Keadaan yang berkaitan dengan kepemimpinannya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kalvari Sungai Ambawang,
organisasi.
8 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kubu Raya.
PENELITIAN
Adapun subyek dan obyek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: Sugiyono 2007 (dalam
Ade
Kharisma
subjek
Henry Mintzberg yang dijadikan sebagai pisau
penelitian adalah siapa yang di gunakan sebagai
analisis pada penelitian, pada bagian ini akan
informan
wawancara.
dideskripsikan secara sistematis dan diberikan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan
analisis mengenai secara objektif berdasarkan
untuk memberikan tentang situasi dan kondisi
data
latar
dalam
penelitian.
melakukan
2012:54)
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
melakukan
dalam
pengamatan
hal
hasil
wawancara
dan
observasi
ini
peneliti
berdasarkan tiga teori peran kepemimpinan,
terhadap
perilaku
1. Peran
kepemimpinan Kepala Sekolah, serta di dukung
Hubungan
Antar
Pribadi
(Interpersonal Roles).
dengan hasil observasi yang di peroleh dari
Kepala sekolah merupakan pemimpin, agar
rekan-rekan guru yang bekerja pada SMK
kepemimpinnnya dinilai baik dan optimal,
Kalvari, maupun dari siswa-siswi, serta orang
pemimpin harus bisa menggunakan otoritasnya
tua wali yang di jadikan informan.
sebagai seorang pemimpin, lalu menggunakan
Adapun
informan
yang
dilibatkan
pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
otoritas tersebut secara penuh hikmat dan kebijaksanaan, karena pemimpin berhubungan
1. Kepala sekolah
dengan bagai mana menggerakan seseorang,
2. Guru-guru
maka dalam hal tersebut harus bisa melakukan
3. Siswa dan siswi dan kelompok futsal
suatu seni agar nampak suatu hikmat yang ada
Kalvari
didalamnya.
4. Orang tua wali
Selanjutnya
Sedangkan yang menjadi Objek penelitian
otoritas
pemimpin
meliputi tiga hal seperti figurehead, leadership,
ini adalah SMK Kalvari Sungai Ambawang,
dan liasion.
Sekolah SMK Kalvari. Adapun yang di
a. Peran Tokoh (Figurehead )
gunakan oleh peneliti di dalam mengumpulkan data
untuk
mempertangung
tersebut
Figur
seorang
pemimpin
sangat
jawabkan
menentukan citra organisasi, karena dimana
kebenaran dan bukti-bukti yang outentik serta
kepala sekolah adalah lambang dari sebuah
sesuai dengan etika penelitian maka peneliti
organisasi itu
menggunakan sarana pendukung seperti alat
angkat atau di tunjukan sebagai kepala sekolah
perekam (recorder) seperti handphone, dan
untuk mengelola dengan baik organisasi yang ia
buku catatan. Pengumpulan data melibatkan
pimpin. jadi buah dari pada kepemimpinannya
terutama melalui pengamatan dan wawancara
tersebutlah
serta
tersebut dikatakan berhasil di mata publik yang
mendokumentasikan
kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti.
melalui otoritasnya yang di
yang
menentukan
organisasi
menilainya.
9 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Jadi di sini sangat jelas wibawa dalam
kedua kepemimpinan muncul atas dasar adanya
kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran
suatu organisasi, bawahan, karyawan akan
pengalaman pribadi yang ia miliki selama
patuh
itu
berorganisasi, sehingga pembawaan inilah yang
tergantung pada pembawaan atau figur seorang
menentukan keberhasilan organisasi. Peran
pemimpinnya. Kepatuhan bawahan yang di
kepemimpinan ini merupakan bagian dari
maksudkan di sini yaitu patuh bukan berarti
kemampuan pemimpin untuk memanajemenkan
hanya takut pada seorang pemimpin, namun
organisasinya sehingga seluruh sumber daya
lebih kepada bagai mana bawahan melakukan
bisa di kerahkan dalam pencapaian etos kerja
pekerjaan berdasarkan atas dasar keiklasan
yang tinggi serta dapat mencapai tujuan
yang di dasari oleh motivasi yang di berikan
organisasi yang telah di cita-citakan bersama-
oleh pemimpin dn menganggap hal tersebut
sama oleh seluruh anggota sebelumnya.
merupakan tugas dan tanggung jawabnya,
c. Peran Penghubung (Liasion)
terhadap
kebijakan-kebijakan
dan
melalui
pengalaman-
bukanlah atas dasar paksaan atau adanya
dalam fungsi ini kepala sekolah berperan
intimidasi dari pemimpin, dan selebih nya
sebagai penghubung antar kepentingan sekolah
bawahan bercontoh pada pemimpin atas dasar
dengan lingkungan di luar sekolah,perlu di
figur yang di miliki pemimpin. Jadi besar sekali
ketahui kalau SMK adalah wadah pendidikan
pengaruh seorang pemimpin, oleh sebab itu
yang di kombinasian dengan kemampuan
wibawa seorang pemimpin hendaknya di jaga
praktek, di mana pengetahuan berupa teori
agar nampak suatu kharisma dalam dirinya.
harus
b. Peran Pemimpin (Leadership).
mengukur kemampuan kejuruannya, maka oleh
di
gunakan
secara
praktis
untuk
Untuk mengupayakan seluruh sumber daya
sebab itu sekolah memerlukan pathner sebagai
yang ada, yang di maksudkan sumber daya di
wadah praktik, dalam mencari wadah yang bisa
sini adalah kemampuan seluruh bawahan
di
termasuk sumber daya manusia, agar bawahan
kemampuan melobi dari pihak sekolah, yakni
bisa di arahkan sesuai dengan rencana yang
dalam hal ini kepala sekolah di tuntut berperan
telah di buat atau di inginkan oleh pimpinan,
sebagai penghubung yang bisa melakukan
oleh karena itu sangat memerlukan peran kepala
negosiasi. Adapun untuk menciptakan kerja
sekolah dalam menjaga hubungan dengan
sama yang baik di perlukan hubungan yang
bawahannya, peran tersebutlah yang di maksud
baik pula agar semua kegiatan berjalan dengan
dengan
seyogyanya.
peran
kepemimpinan,
peran
ajak
kerja
sama
maka
di
perlukan
kemampuan memimpin seorang pemimpin
Selanjutnya peran liasion kepala sekolah ini
biasanya di tentukan melaui dua dasar, dasar
bisa di fungsikan menjadi alat perantara antara
munculnya peran kepemimpinan yang pertama
wakil-wakil para guru, staf, siswa dalam
itu adalah lahir dari pembawaan sejak lahirnya,
menyelesaikan kepentingan sekolah termasuk
yaitu berkaitan dengan kemapuan secara alami
antara sekolah dengan pemerintah (dinas
yang memang di berikan tuhan sejak lahir, yang
pendidikan
terkait),
maupun
membangun 10
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
hubungan yang baik di dunia usaha (DU) dan
sebut dengan magang. tujuan peran liasion yang
”rasanya saya telah berupaya seoptimal mungkin menjalankan peran saya sebagai roda organisasi kita, namun itukan tergantung pada bapak-bapak, dan ibu-ibu bagai mana menyikapi keadaan untuk menciptakan suasana kita di sini”. (wawancara 20 oktober 2015). Mengenai apa kata kepala sekolah, bahwa
di miliki oleh kepala sekolah adalah untuk
sebagai pucuk pimpinan, kepala sekolah terus
memperoleh informasi dari berbagai pihak
berupaya
untuk keberhasilan kepala sekolah
tanggung jawab sebagai mana mestinya dengan
dunia industri (DI), karena mengingat Sekolah menengah memerlukan wadah utuk praktek kerja industri (PRAKERIN), yang biasanya di
Jadi dengan jelas bahwa keberhasilan
dalam
organisasi,
bagaimana kemampuaan peran hubungan antar
“perihal”
perseorangan
kemampuan
roles),
tugas
dan
cara menjaga hubungan secra pribadi dalam
kepemimpinan kepala sekolah di tentukan oleh
(interpersonal
menjalankan
namun lain
itu
adapun
yang
adalah
di
kepala
sekolah.
menjadi
luar tugas
batas dan
membangun hubungan kedekatan perseorangan
tanggung jawab sebagai mana mestinya yang ia
adalah cara menciptakan kondusifnya suasana
jalankan sesuai tupoksi tersebut mengacu pada
kerja dan upaya meningkatkan kreatifitas kerja.
Permendiknas tahun 2007 nomor 19, tentang
namun pada kenyataan yang sesungguhnya di
standar pengelolaan sekolah, yang meliputi
lapangan sebagai mana yang di ungkapkan oleh
Perencanaan program, Pelaksanaan rencana
informan berikut ini:
kerja, Pengawasan dan evaluasi. Apabila tugas
“adapun yang saya lihat dari kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalin hubungan dengan kita selaku bawahan ini, beliau telah berupaya menciptakan kondusifnya hubungan kerja, namun di sisi lain hubungan tersebut menjadi kurang baik dikarenakan adanya pihak lain yang mengintervensi kewenangan bapak” .(wawancara dengan ibu Frisila Reni, S.Pd 09 oktober 2015). Jadi dari penyampaian tersebut di atas
pokok
menjelaskan sebagai mana peran kepala sekolah
adalah dengan upaya menjalin hubungan yang
berkaitan dengan peran hubungan antar pribadi
baik dengan segenap unsur yang ada dalam
dengan bawahan cukup sudah baik dan
organisasi sekolah.
fungsi
kepala
sekolah
mencakupi
Perencanaan program, Pelaksanaan rencana kerja, Pengawasan dan evaluasi ini bisa berjaln sebagai
mana
mestinya,
maka
sangatlah
memerlu dukungan yang kuat yang melibatkan segenap unsur yang ada dalam organisasi itu. Adapun upaya untuk mendapatkan dukungan
maksimal, namun untuk menyikapi hal tersebut
Selanjutnya di sisi lain hubungan yang
penulis melakukan perbandingan dengan bagai
baik sangatlah menentukan motivasi kerja,
mana upaya dan keinginan kepala sekolah
dimana motivasi kerja juga bersumber dari
melalui peran hubungan yang ia bangun dengan
adanya unsur-unsur pendukung. Ada beberapa
bawahan.
faktor yang menentukan adanya suatu motivasi
Maka untuk melihat suatu perbandingan
kerja, diantaranya seperti faktor sarana dan
pernyataan yang di ungkapkan oleh informan
prasarana,
apabila
sarana
dan
prasarana
tersebut di atas penulis melakukan wawancara
pendukung, kesejahteraan pegawai diperhatikan
dengan beliau dengan hasil sebagai berikut:
melalui gaji/ isentif yang di berikan kepada 11
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pegawai dan pemberian hadiah kepada bawahan
berprestasi,
yang
Unsur-unsur
sehingga terjalin hubungan yang baik antara
tersebut merupakan faktor- faktor pendukung
kepala sekolah dengan guru, dan dari itu
munculnya motivasi. namun ada faktor yang di
munculah integritas tim dalam organisasi
anggap utama sekali yang bisa mempengaruhi
sekolah tersebut.
dianggap
berprestasi.
motivasi, yaitu faktor kedekatan pemimpin, kedekatan
kemanusiaan
pemimpin
dengan
agar
meningkatkan
motivasi,
Di lanjutkan dengan apa yang di sampaikan oleh kelompok futsal SMK Kalvari ketika di
bawahannya inilah yang di bilang dengan peran
wawancarai
hubungan antar perseorangan, apabila ini akan
Administrasi perkantoran dalam kesempatan ini
berjalan baik, maka suasana organisasi akan
penulis bertanya kepada kepada informan untuk
terasa
mendukung
sangat
kondusif,
sehingga
dapat
dikatakan peran kepemimpinan itu berhasil.
penulis
kekuatan
di
ruang
penelitian
hubungan
motivasi
pernyataan yang mereka suarakan:
(guru),penulis
menanyakan langsung kepada ketua jurusan program studi Akuntansi. Adapun pertanyaan penulis sebagai berikut : “sejauh ini bagai mana menurut bapak mengenai upaya kepala sekolah memberikan motivasi?” Berikut jawaban dari kepala jurusan Akuntansi bapak Beni, SE: “saya lihat sejauh ini upaya beliau ada, namun untuk meningkatkan motivasi itukan juga harus perlu di sertai dengan adanya peningkatan gaji dan bahkan yang di anggap berprestasi itu perlu di beri penghargaan juga pak Zai...., tidak cukup hanya dengan menjalin hubungan, lalu hanya di berikan perintah begitu saja. Lantas apa dasar....... dan apa yang mau kita capai, saya sih pak kalau ada sesuatu yang hendak di capai sebagai upah kita yang bekerja lebih dari pada kawan mau saya berkompetisi, namun kalau seperti ini saja mendingan kita yahhh...... apa adanya saja lah” Jadi jawaban informan tersebut di atas menunjukan seharusnya proaktif dalam menilai kinerja guru melalui pendekatan, kemudian dengan pendekatan tersebut kepala sekolah perlu memberikan reward kepada guru yang di anggap
memiliki
kemampuan
lebih
di
sekolah memberikan motivasi dalam perspektif
peran kepala sekolah dalam meningkatkan pegawai
yang
XII
tuliskan oleh penulis mengenai peran kepala
Untuk mengetahui sejauh ini bagai mana
kerja
kelas
atau
perseorangan.
Sebagai
berikut
“kita kan melihat secara objektif ajalah, kalau masalah motivasi itu beliau berusaha menanamkan kepada kita. Maksud kami secara pribadinya kepala sekolah, namun yang menyebabkan motivasi itu tidak ada pada kita adalah pemberian penghargaan kepada kita yang di anggap berhasil contoh pada saat kita mendapatkan prestasi waktu O2SN itu, team kita merasakan kurang di “perhatikan”, kitakan dapat peringkat tiga waktu itu, walaupun itu penampilan perdana kita, seharusnya kita ada mendapat perhatian sedikitlah akan hal itu maksud kami.” (wawancara, 24 0ktober 2015, 08.00 wib). Selanjutnya: “Saya sendiri merasaka peran itu telah di lakukan oleh beliau namun hanya saja belum optimal, sebab memotivasikan seseorang itu tidak bisa hanya melalui pendekatan perseorangan yang dilakukan begitu saja, namun menuntut proaktifnya beliau menilai maunya kita itu apa, sesuai dengan apa yang kita lakukan kita pun wajib menerima nya yaitu berupa imbalan, punya saya ekstra dari tahun lalu itu belum ada kejelasan walau sedikit kan harus ada kejelasan, soalnya itu kegiatan yang di lakukankita di luar jam kurikulum pak.....”(wawancara 24 Oktober 2015, 10.00) Jadi dari penjelasan data wawancaa tersebut di atas memberikan penafsiran bahwa 12
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pemberian reward atas prestasi adalah hal yang
sebagai dessiminitor, dan sebagai spokesman
merupakan bagian pendekatan yang dilakukan
(Wahjosumidjo 2003:90).
bisa oleh kepala sekolah untuk membangkitkan
a. Sebagai Pemantau (Monitor)
motivasi kerja, karena dimana ketika mengingat kebutuhan manusia akan suatu
Kepala
sekolah
selalu
mengadakan
pujian dan
pengamatan terhadap lingkungan untuk mencari
penghargaan atas prestasi dari atasan, karena ini
informasi yang di anggap berguna bagi
adalah bagian dari cara seorang pemimpin
perkembangan
mengupayakan
kemungkinan adanya informasi-informasi yang
kemampuannya
melalui
organisasi
berpengaruh
sebut dengan kemampuan seni kepemimpinan,
seperti: gosip dan kabar angin (hearsay).
sehingga efek yang akan muncul dalam bentuk
Artinya dalam hal ini kepala sekolah di tuntut
pengaruh terhadap rasa kompetisi yang tinggi
berperan sebagai
untuk mencapai suatu tujuan yang telah di
pemantau
tentukan sebelumnya, sehingga lahirlah suatu
mendapatkan
motivasi kerja yang tinggi, dan dari motivasi
berkembang, dengan tujuan agar organisasi
kerja yang tinggi itu ercapainya efektifitas
yang ia pimpin dapat menyesuaikan diri dengan
kinerja yang optimal. namun sejauh ini Kepala
lingkungan, dan informasi tersebut dapat
Sekolah sama sekali belum memperhatikan hal
berguna
tersebut.
organisasi. informasional
sekolah
pendengar, pencari
sekitar informasi
bagi
penampilan
atau
kepemimpinannya, kemampuan ini biasanya di
2. Peran
terhadap
(sekolah)
lingkungan yang
kelangsungan
dan untuk
ada
dan
kehidupan
(informational
roles).
b.
Sebagai Penyebar (Disseminitor)
Kepala sekolah merupaka pusat urat syaraf
kepala sekolah bertanggung jawab untuk
(nerve center) organisasi yang menentukan
menyebarkan dan membagi-bagi informasi
keberhasilan sekolah. oleh sebab itu untuk
kepada bawahannya atau kepada anggota yang
menentukan
maka
masuk kedalam struktural organisasi. Dalam hal
keberhasilan peran kepemimpinan juga di
ini kepala sekolah berfungsi sebagai distributor
perluan,
yang berhak menyampaikan kabar yang dia
keberhasilan
dimana
keberhasilan
untuk
kepemimpinan
sekolah
menentukan tersebut
perlu
temukan di luar kepada segenap yang di
menjalankan peran kepemimpinan. Kepala
pimpinnya untuk di indahkan.
sekolah selaku pemimpin perlu memperhatikan
c. Juru Bicara (Spokesman).
peran nya sebagai seorang yang berfungsi
kepala
sekolah
berperan
dalam
menanggapi dan menyampaikan pesasn-pesan
menyebarkan seluruh informasi yang ia terima
yang di anggap berguna bagi sekolah. Untuk
baik itu informasi yang ia terima dari luar
mengupayakan
roles
organisasi yang dia pimpin maupun informasi
kepala sekolah sesuai dengan di mana dia
dari dalam organisasi yang ia pimpin kepada
sebagai pusat urat syarafnya organisasi, Adapun
lingkungan di luar yang di anggap perlu. Agar
yang ia jalankan adalah sebagai monitor,
informasi tersebut dapat berguna bagi setiap
peran
informasional
13 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pendengarnya. dalam fungsi ini kepala sekolah berperan sebagai wakil resmi sekolah. atau kata lain peran kepala sekolah sebagai juru bicara baik dalam sekolah maupun di lingkungan luar, atau menjadi juru bicara untuk meluruskan isuisu organisasi yang di pimpinnya dengan dunia usaha (DU)/ dunia industri (DI) sebagai organisasi yang merupakan wadah kerjasama dengan sekolah.
di artikan ke dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut: “Menurut saudara bagaimana peran kepala sekolah kita khususnya dari sisi cara beliau melakukan pendekatan perseorangan terhadap kita guru yang ada di sini jika di tinjau dari keterbukaan beliau terhadap informasi yang ada?........” Dari pertanyaan tersebut di atas, peneliti mendapakan jawaban dari informan sebagai berikut:
perseorangn itu, pemimpin harus aktif membaca
“untuk sejauh nto bah pantau ko idoh lumayan boh munyok informasi ka odop secara pribadi maupun samuya odop. Ko rasa bah dah cukup maksimal am bah idoh secara pribadi, terbuka’am boh bah (untuk sejauh ini yang saya lihat peran beliau dalam memberikan informasi sudah cukup terbuka baik secara personil maupun umum,. Saya rasa beliau udah maksimal terbuka kok)” wawancara 22 Oktober 2015, 11.15 wib. Dilanjutkan berikut ungkapan salah satu siswa
perkembangan informasi yang di sampaikan
yang di jadikan oleh penulis sebagai informan;
kepada bawahan. Untuk menjaga hubungan itu
“sebagai pesert didik di SMK ini saya merasakan pak Maren (kepala SMK) telah baik dalam memberikan informasi kepada kami, termasuk bagai mana beliau bekerja sama dengan dinas pendidikan Kubu Raya untuk membantu anak-anak yang kurang mampu demi medukung kami seperti tahun lalu itu melalui beasiswa yang ada, saya rasa itu cukup baik, informasi dengan cepat di sampaikan dan cepat pula di tindakan”(wawancara 22 oktober 2015, siswa: Bumbun). Efektifitas peran kepemimpinan kepala sekolah
Jadi salah satu keberhasilan pemimpin yaitu di tentukan dengan sifat keterbukaan seorang pemimpin itu dalam memberikan informasi kepada bawahan nya, dimana selagi informasi
itu
berguna
bagi
komunikan
(bawahan), jadi dalam menjaga hubungan antar
pemimpin punya hak menyampaikan informasi secara personil (pribadi) dipanggil dengan tatap muka, maupun secara terbuka depan umum seperti saat pertemuan rapat atau sejenisnya. Adapun tujuan ini adalah untuk mengantisipasi asumsi
yang
bukan-bukan
terhadap
kepemimpinan Kepala Sekolah. Oleh sebab itu dalam
kesempatan
penelitian
ini
penulis
mengkomfirmasikan hasil wawancara dengan bagian sekretaris sekaligus merangkap operator sekolah
dan
kepala
jurusan
administrasi
perkantoran SMK Kalvari Yusak Kristian, ketika di hubuungi di ruangannya, adapun hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: “menurut omo kanih peran kepala sekolah dop khusus neh cara idoh melakukan pendekata sikok-ka’sikok dop guru di ngoto, dari sisi keterbukaan idoh?” (pertanyaan penulis, dalam bahasa dayak simpakng). Penulis menanyakan dengan bahasa dayak simpakng karena kebetulan satu daerah dan satu bahasa yang jika
akan di ukur dari
bagai mana keterbukaan
menyalurkan informasi yang ia dapat, karena di mana kepala sekolah berperan sebagai seorang yang menerima dan menyebarluaskan atau meneruskan informasi kepada guru-guru, staf, siswa dan orang tua siswa tentang semua informasi yang dia dapat. dalam fungsi informasional inilah kepala sekolah berperan sebagai “pusat urat syaraf” ( nerve center) sekolah. Ada tiga (3) macam peran kepala sekolah sebagai pusat urat syaraf , yaitu: 14
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Sebagai monitor, kepala sekolah selalu
penulis tidak mendapatkan informasi sama
mengadakan pengamatan terhadap lingkungan,
sekali pada hari selasa itu, di mana hari selasa
yaitu kemungkian adanya informasi-informasi
itu penulis tidak ada jam mengajar. Dalam
yang berpengaruh terhadap penampilan sekolah
waktu yang bersamaan ada dua rekan guru yang
seperti: gosip dan kabar angin (hearsay).
datang bersama dengan penulis, dari situ
Sebagai
disseminitor,
kepala
sekolah
mereka bercerita bahwa mereka sama sekali
bertanggung jawab untuk menyebakan dan
tidak mendapatkan informasi baik secara lisan
membagi-bagi informasi kepada para guru, staf,
maupun melalui media seperti pesan handphone
siswa dan orang tua murid.
(SMS).
Spokesman, kepala sekolah menyebarkan informasi kepada lingkungan di luaer yang di anggap perlu. dalam fungsi ini kepala sekolah berperan sebagai wakil resmi sekolah. atau kata lain peran kepala sekolah sebagai juru bicara kepada publik.
guru mata pelajaran KKPI ibu Mega Petronela P.H.P, S.Pd, dengan intonasi bicaranya yang
Sejauh ini yang penulis temui di lapangan berdasarkan apa yang di sampaikan oleh rekanrekan bahwa kepala sekolah SMK Kalavari dalam
“sedikit kecewa sih, coba di SMS gitu. Kemarin saya memang tak ada jadwal, tapi kan kita harus tau biar tidak terlanjur, ini masalah minyak kita pak Zai...” (wawancara rabu 30 September 2015, 07.00 wib). Demikian tuturan yang di perdengarkan oleh
menjalankan
perannya
sebagai
sedikit kesal. hal yang hampir serupa juga pada saat itu di ungkapkan oleh Pak Selvianto, SE pada saat itu :
semaksimal mungkin, walaupun terkadang
“saya dari kemarin di kampung benuah, jadi saya mengharapkan kejelasan jikalau ada suatu perubahan informasi, cobalah informasi itu di teruskan dengan cepat”. Informasi sangat menentukan keterbukaan
masih ada yang hal-hal terlupakan untuk di
seorang pemimpin sehingga pemimpin itu di
sampaikkan, contoh seperti informasi dari
anggap transparan sebagai mana makna tersirat
Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya
pada pernyataan Selvianto tersebut di atas
seperti adanya libur serentak se-Kabupaten
sehingga
Kubu Raya yang di sebabkan oleh asap yang di
peran kepala sekolah itu berhasil. Adapun yang
laksanakan
masih
seoseorang yang memberikan informasi, secara umum
beliau
telah
beberapa
berupaya
waktu
lalu
dengan
(akhir
memunculkan penilaian terhadap
belum
tersampaikan
seperti
kasus
september). Adapun lupa itu adalah semata
tersebut di atas adalah sebagian kecil hal yang
faktor ingatan
yang di akibatkan dengan
dapat di tulis serta di perhatikan oleh peneliti.
banyaknya beban pikiran lain sehingga lupa
Adapun peran kepala SMK Kalvari melalui
menyampaikan. sehingga hal ini menimpa
Keterbukaan
penulis sendiri, di mana tepatnya hari rabu 30
Terhadap Bawahan di nilai maksimal walaupun
September 2015, penulis datang ke sekolah
belum
tujuan untuk mengajar, namun kenyataannya
penyampaian informasi yang di lakukan oleh
hari itu libur yang di mulai dari hari selasa 29
Kepala Sekolah mengenai langkah-langkah,
sampai dengan jumaat 2 oktober 2015, pasalnya
proses, dan persyaratan pengajuan sertivikasi
(Transparansi)
seoptimal
mungkin.
Informasi
Selanjutnya
15 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
guru melalui jalur profesi. Adapun informasi mengenai akan pengajuan sertivikasi guru telah di informasikan oleh kepala sekolah pada bulan agustus 2013, untuk guru yang telah mengabdi selama tiga (3) tahun masa pengabdiannya, penyampaian tersebut di sampaikan dalam forum rapat evaluasi kerja guru, namun sejauh ini tidak ada kelanjutan dan kejelasan akan hal tersebut, dan selebihnya kepala sekolah tidak pernah mengusik akan hal tersebut lagi, apalagi mengenai persyaratan apa saja yang harus di persiapan, bagai mana proses pengajuannya. Padahal jika di lihat dari masa pengabdian ada beberapa guru yang telah mengabdi lebih dari pada lima (5) tahun, seperti Ibu Cicin Diana, S.Pd, bapak Benny, SE, dan Bapak Juman, SE, apalagi mengingat status mereka telah di tetapkan sebagai guru tetap yayasan. Informasi tersebut di anggap tidak jelas sehingga peran kepemimpinan kepala sekolah di tinjau dari sisi penyampaian ini di anggap tidak optimal. Adapun yang bisa mendukung apa yang di tulisan oleh penulis akan hal ini berikut pendapat rekan-rekan guru. “sertivikasi itu memang ada, namun kita rekan gurukan mengharapkan informasi dari kepala sekola akan kejelasan hal itu pak, artinya kepala sekolah harus punya keinginan memperjuangkan kita, kan begitu toh...... pak” (wawancara rabu 30 September 2015, 07.00 wib).
3. Peran
Pengambilan
Keputusan
(Desicional Roles) Adapun yang akan di bahas pada peran ini yaitu
menyangkut
dua
aspek
penilaian
keberanian seorang kepala sekolah dalam menggunakan peran kepemimpinannya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yaitu meliputi bagai mana keberanian kepala sekolah dalam mengangkat pegawai tetap yayasan/ guru tetap yayasan (GTY) dan keberanian kepala sekolah untuk berinisiatif menaikan gaji guru. Karena aspek tersebut merupakan penentuan keberhasilan kepemimpinan. Untuk lebih jelas bagai mana mengenai sikap kepala sekolah melalui peran pengambilan keputusan, berikut kutipan jawaban dari salah satu guru yang mengajar mata pelajaran IPS, ibu Klara Ria Utami, S.Pd: “menurut saya beliau masih kurang berani, contoh sejauh ini baru ada 5 orang yang dengan status guru tetap, padahal mengingat lamanya sekolah ini berjalan, tidak sebanding lhooo”(wawancara 20 0ktober 2015, 09. 54 wib) pengangkatan suatu status dalam struktural organisasi adalah bagian penting untuk demi menyokong status organisasi sekolah, dan merupakan persyaratan mutlak dari status akreditasi sekolah. untuk itu seharusnya kepala sekolah berperan menilai kinerja guru untuk di
Selanjutnya pada saat yang sama: “ inilah namanya yang biasa di singkat PHP pak Zai, kita berharap dengan masa bakti kita yang lumayan lama, namun tidak ada titik terangnya, saya juga mengajar di sekolah lain kok, ada kawan saya yang sertivikasi, padahal dia baru dari pada saya masuknya, saya mau sertivikasi di sana karna terikat struktural di sini, dan di sana saya hanya guru biasa”
pertimbangkan
dan
selanjutnya
diajukan
sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY).dalam mengangkat pegawai tetap yayasan, seharusnya bagi guru-guru yang dengan pengabdian lebih dari pada tiga tahun itu perlu perhatian khusus, paling tidak perlu pengangkatan, selain ini sebagai syarat administrasi sekolah dengan 16
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintah, juga
peningkatan
jawabnya sebagai wail kepala sekolah, namun
mutu, dan motivasi pegawai. Lebih dari pada
setiap pekerjaan itu selalu di monitor oleh
itu ibu di ungkapkan oleh pak Juman, SE beliau
bagian bendahara, dan bahkan marah- marah,
bilang seharusnya ada perhatian khusus atas
padahal sebenarnya pembagian tugas dan
gaji, paling tidaknya gaji itu di sesuaian dengan
tnggung jawab sudah jelas, di mana setiap
standar kabupaten, meskipun dengan status
bagian memiliki tugs masing- masing yang
swasta
hendaknya ia jalankan agar organisasi dapat
namun
menyangkut
perhatian
akan
kebutuhan
pegawai juga perlu perhatian pemimpin agar
berjalan
adanya motivasi, namun sejauh ini katanya
terciptanya kondisi iklim organisasi yang
tidak ada bedanya gaji antara guru tetap dengan
kondusif. dari informasi yang di ungapkan oleh
guru tidak tetap, jadi tidak ada pembedaan
informan tersebut di atas menunjuan bahwa
tersebut
peran kepemimpinan kepala sekolah kurang
membuat
kinerja
pegwai
kurang
sebagai
mana
mestinya
serta
optimal.
tegas, sehingga adanya intervensi dari bagian
Berikut pernyataan pak Juman, SE.
lain, padahal pemimpin memiliki kewenangan
“jangankan mau mengangkat pegawai baru, kami yang sudah di angkat ini saja belum dapat apa-apa, memang sih tidak ke “situ” tujuannya, namun paling tidaknya ada sedikit pembedaanlah antara guru tetap dengan yang bukan guru tetap, agar kita punya motivasi dalam hal ini, saya rasa seperti itu lah.... (wawancara 22 oktober 2015, pukul 08.00). Selanjutnya mengenai ketegasan sikap kepala sekolah dalam menggunakan kapasitasnya sebagai kepala pimpinan organisasi, berikut pernyataan informan yang berhasil penulis wawancarai: “saya menilai sikap kepemimpinan kepala sekolah dalam mengambil keputusan cukup maksimal namun belum optimal, dimana masih banyak keputusan yang diambil seperti pembagian tugas pokok fungsi, saya merasa takut-takut, seolah-olah saya merasakan di intimidasi dalam bekerja, contohnya dalam pembagian tugas, saya selaku wakil kepala sekolah tidak ada bedanya dengan bendahara derajatnya, yang padahal itu kan jelas dalam struktur organisasi, maksud saya itu kita samasama punya ranah tersendiri sesuai tugas kita” (wawancara, 09 Oktober 2015, 10.30 wib). Kutipan tersebut diatas di ungkapkan
atau hak istimewa yang ia miliki, yaitu hak
oleh wakil kepala sekolah Cicin Diana, S.Pd,
menjelaskan terkait penelitian yang telah
beliau menilai adanya campur tangan dari
peneliti
bendahara dalam setiap keputusan, contohnya
berdasarkan pada analisis yang telah penulis
ketika
tuliskan pada bab sebelumnya, khususnya pada
menjalankan
tugas
dan
tanggung
preogatif seorang pemimpin. Jadi sebagaimana ungkapan
informan
tersebut
di
atas
mengindikasikan bahwa adanya intervensi yang mengacau peran kepala sekolah, intervensi tersebut datang dari bagian lain, adapun penyebab dari intervensi tersebut di mana bagian tersebut tidak memahami sesungguhnya tugas
pokok
fungsi
yang
seharusnya
ia
jalankan. dampak dari pada hal itu sehingga seolah-olah kepemimpinan kepala sekolah di pandang kurang efektif, hal ini beranjak dari ketidak tegasan kepala sekolah.
E.
KESIMPULAN
Pada
bagian
lakukan
bab
,
ini
adapun
penulis
penulisan
akan
ini
bab empat (4) mengenai peran kepemimpinan 17 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kalvari
informasi
Sungai ambawang :
perkembangan organisasi SMK Kalvari,
1. Mendeskrifsikan Sekolah
Kepemimpinan
Menengah
Ambawang
di
Kalvari
tinjau
dari
tersebut
berguna
bagii
Kepala
peran kepala sekolah akan di katakan efektif
Sungai
apabila
kepala
SMK
peran
mengimplementasian
kepemimpinannya yaitu Peran interpersonal
informasional roles).
roles, yang meliputi pembinaan hubungan
Kalvari
peran
bisa
informasi
(
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah dianggap
dan pemberian motivasi dengan bawahan
kurang
masih kurang optimal.
keputusan, seperti pengangkatan Guru Tetap
membina
hubungan
Dimana untuk
dalam
pengambilan
motivasi
Yayasan (GTY), dan kenaikan isentif/gaji,
harus
serta menggunakan hak preogatif-nya .
melakukan pendekatan khusus kepada setiap
Ketegasan kepala sekolah adalah kunci
guru untuk dapat menilai kinerja mereka dan
utama
mengupayakan
kepala sekolah. hal ini di lakukan kepala
bawahannya,
dan
berani
kepala
sekolah
peningkatan
motivasi
keberhasilan
peran
pemimpin
melalui pemberian penghargaan atas dasar
sekolah
prestasi. namun sejauh ini hal ini belumdi
keputusan yang ia lakukan. Kepala sekolah
perhatikan sebagai mana mestinya.
berhak tegas dalam pengambilan keputusan
2. informasi yang disampaikan kepada rekan-
melalui
seorang
pengambilan
karena di mana kepala sekolah memiliki
rekan guru masih kurang efektif. Adapun
kewenangan,
yang menyangkut Peran informasional roles
mendapatkan hasil keputusan yang baik
masih kurang efktif yaitu, adanya informasi-
kepala sekolah perlu dukungan, dukungan
informasi
berupa
tersebut di dapatkan melalui bagaimana
informasi cara pengajuan sertivikasi guru
upaya kepala sekolah memberikan peluang
yang kurang jelas, padahal dalam hal ini
bawahan untuk menyampaikan opini atau
rekan
mengharapkan
ide sebelum mengambil tindakan keputusan.
“dukungan” dan keakuratan informasi yang
Adapun yang akan di bahas pada peran ini
di berikan oleh kepala sekolah untuk
yaitu menyangkut dua aspek penilaian
pengajuan itu. Sikap keterbukaan kepala
keberanian seorang kepala sekolah dalam
sekolah SMK Kalvari yang di sebut dengan
menggunakan peran kepemimpinannya yang
transparan.di
tinggi
berkaitan dengan pengambilan keputusan
bawahan kepada seorang pemimpin dalam
yaitu meliputi bagai mana keberanian kepala
kontek ini kepala sekolah sangatlah di
sekolah dalam mengangkat pegawai tetap
tentukan
seorang
yayasan/ guru tetap yayasan (GTY) dan
kepala sekolah , keterbukaan tersebut di
keberanian kepala sekolah untuk berinisiatif
tunjukan melalui bagai mana seorang kepala
menaikan gaji guru. Namun sejauh ini dalam
sekolah menyampaikan suatu informasi
kepemimpinan kepala SMK Kalvari masih
kepada guru-guru, staf serta siswa, sehingga
di anggap kurang berani dalam menaikan
yang
guru
di
sampaikan
(bawahan)
mana
melalui
kepercayaan
keterbukaan
selanjutnya
untuk
18 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
gaji guru dan melakukan pengangkatan
3. Seorang kepala sekolah adalah pemimpin
pegawai, dan bahkan kepemimpinan kepala
yang sangat ideal kedudukannya dalam
sekolah bisa dicampur tangani oleh bagian
organisasi
lain dalam struktur organisasi sekolah yang
sekolah
mempengaruhi
kepala
organisasi, oleh karena itu setiap keputusan
pengambilan
yang akan di ambil harus penuh berhati-hati,
keputusan (desicional roles) yang di miliki
dimana keputusan itu sangat mempengaruhi
kepala SMK Kalvari di nilai kurang optimal.
secara komplit dalam organisasi. Maka
sekolah,
kepemimpinan
sehingga
peran
untuk
sehingga di
itu
katakan
perlunya
keberadaan sebagai
kepala
motornya
ketegasan
melalui
penggunaan otoritas kepala SMK Kalvari F.
untuk menghindari suatu intervensi pihak/
SARAN
bagian lain dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan kesimpulan tersebut tersebut
Dalam mengambil keputusan yang perlu di
sebagai mana di tuliskan di atas, maka untuk
perhatikan oleh
mencapai
kalanya
efektifitas
seorang
pemimpin
pemimpin adalah ada
melibatkan
pegawai
keputusan
agar
dalam
khususnya kepala sekolah menengah kejuruan
pengambilan
kalvari sungai ambawang perlu memperhatikan,
tersebut bisa di terima oleh seluruh pegawai,
dan bahkan menjaga suatu hubungan dan iklim
artinya pegawai merasakan kebijakan itu
organisasi sekolah yang kondusif melalui:
adalah kebijakan yang di buat oleh mereka
1. menjaga dan meningkatkan hubungan yang
sendiri, di sini pemimpin harus berhati-hati otoritas/
kebijakan
baik antara kepala sekolah dengan bawahan
menggunakan
seperti rekan guru, staf, dan siswa-siswi
prerogatifnya
yang berada dalam lingkungan SMK Kalvari
terjaga dan suasana, budaya kerja tetap
Sungai Ambawang melalui peran Hubungan
kondusif dan terjalin dengan baik.
agar
kewenangan
integritas
organisasi
Antar Perseorangan (Interpersonal Roles). Selanjutnya
kepala
sekolah
perlu
mengupayakan peningkatan motivasi guru-
G. REFERENSI
guru, staf melalui pemberian insentif dan penghargaan (reward) kepada siapa yang di anggap memiliki prestasi dan loyalitas kerja tinggi dalam bekerja. 2. Memberikan informasi yang tepat, dan tidak
_____________.1999. Alkitab Perjanjian Baru. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia ( LAI) Dwiyanto Indiahono. 2009 ” Perbandingan Administrasi Publik”. Yogyakarta: Gava Media
ambigu bagi bawahan dan organisasi yang memerlukan
informasi
keberlangsungan
tersebut,
kehidupan
demi
organisasi
melalui peran informasional (informasional roles).
Erwan Eka. 2012 ”Skripsi Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Tugas Di Desa Serantas Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura 19
ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Fitrian Dian. 2014. “ Skripsi Perilaku Pemimpin Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Nantuna”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura http://www.kuburayakab.go.id https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Ambawan g,Kubu Raya http://kuburayauntukindonesia.blogspot.co.id Mangkunegara, Anwar Prabu.2005. “Perilaku dan Budaya Organisasi”. Bandung: Refika Aditama
Wahjosumidjo.2003. “Kepemimpinan Kepala Sekolah”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Maria Paty. 2007. “Menjaga dan Melindungi Budaya Kerja”.Bekasi: Galaksi Puspa Mega Moleong. 2011. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyadi, D.Veitzal Rivai. 2012.” Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Nawawi Hadari dan M. Martini Hadari. 2012. “Kepemimpinan Yang Efektif”. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pardjoko. 2010. peran orang tua dalam pernikahan usia muda di Desa Pasir Palembang Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pasolong Harbani.2011. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta Sedarmayanti. 1997. Tugas dan pengembangan sekretaris. Bandung: Mandar Manju Sumantri, Li. Ahmad Saebani. 2014. Pustaka Setia
Kepemimpinan.
Bandung:
Sukoco, Badri Munir. 2006. Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga Siagian, Sondang P. 2007.” Teori Pengembangan Organisasi”. Jakarta: Bumi Aksara Utomo Warsito. 2006. Administrasi Public Baru Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 20 ZAINI KALALO, NIM. E21111062 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KJ£MJ£NTKRlAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TINGGI
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: http://urmaru.untan.ac.id
LEMBAR PERNY AT AAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Periode lulus Tanggal Lulus Fakultasl Jurusan . Program Studi E-mail addresl HP
Z.a,-"l
. ~,qIO . ; : Q.ttgkt<w..!':i. .'~QlS.~ . : ISIP I \.\..MV.... ~.~.l ~ftt : J..{M.U h.of.t)3.~.. J-!:<'q~m.:...................... : .g~!.\!I.i . ,..\~~.~.~..:t.~~~: ..~.I..~%>;
::i:?~.ij:i!::~:~::/::i.~[¢;::·::::::::::::::::: A4.l\\' ...
&:8 ~.
4~oR.
demi pengembangan iImu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelufusan mahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa *) pada Program Studi Fakultas IImu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hal Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang beJjudul**) :
V3C.~~J.u~.!~
............f!J£-;;,:.;,~.~.l~4L ............ I:I.!'~~~
:L~
JT.'l.¥!.~~.1~
r···f·······~··..··..·~···.~
!~ :
/lv1~~tx1, ~
C::':l:~.'ry!:~1.
~'f.~
.
beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-medial formar-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain):
c::J Secarafolltex c::J content artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku. untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perIu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan, Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segal a bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Dibuat di Pada tanggal
..~.! NIM ..
.~.l
g
~.
!!:i:,LQ..:.
iYIfI. ...o.G4....~....
Catatan : *tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing (publikaIGovernanceIAspirasiISociodevISosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini hams di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submssiosi author)
.