PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DIBIDANG PENDIDIKAN DI DESA SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: HAJAR HARI ANTORO NIM. E01111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Tahun 2015. Email :
[email protected]
Abstrak Pelaksanaan PKH di desa Sungai Kakap memiliki hambatan seperti kurangnya jumlah pendamping PKH di kecamatan Sungai Kakap, pelimpahan wewenang yang kurang jelas dalam penentuan penerima bantuan PKH, dan jumlah bantuan tunai PKH di desa Sungai Kakap terlalu sedikit. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan dibidang Pendidikan, dalam menganalisis efektivitas tersebut menggunakan ukuran efektivitas yang univariasi menurut R.M Steers dengan variabel produktivitas dan keseluruhan prestasi sehingga dapat diketahui efektivitas PKH bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 2 pengukuran efektivitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan di bidang Pendidikan di desa Sungai Kakap yaitu produktivitas dan keseluruhan prestasi, pelaksanaan Program Keluarga Harapan di bidang Pendidikan di Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya masih kurang efektif, hal tersebut diketahui berdasarkan aspek produktivitas bahwa pelaksanaan PKH di bidang pendidikan di desa Sungai Kakap tidak produktif, karena belum mampu meningkatkan taraf pendidikan bagi penerima bantuan PKH serta belum bisa meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan dari aspek keseluruhan prestasi menunjukkan bahwa pelaksanaan PKH dibidang Pendidikan di desa Sungai Kakap tidak berprestasi, karena masih belum sepenuhnya tepat sasaran sesuai dengan kriteria PKH dan belum mampu mencapai tujuan PKH bidang pendidikan. Saran dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan PKH selanjutnya, pendamping PKH harus berperan aktif dalam melaksanakan tugas rutin dan perlu adanya penambahan pendamping PKH yang memiliki komitmen untuk melaksanakan tugasnya. Kata-kata Kunci : PKH, Efektivitas Pelaksanaan Program, Bidang Pendidikan.
Abstract The implementation of PKH in Sungai Kakap have three obstacles; the less in number of the companion, the unclear description in terms of PKH recepient determination, and the nominal of the PKH program which too little. The research is in purpose of knowing and analyzing the effectivity of PKH implementation in the field of education; in reference to analyze the effectivity, the researcher uses univariated effectivity scale accordingly to R.M Steers with productivity variable and the entire achievement so that the effectivity of PKH in the field of Education can be found. The research is conducted based on Qualitative approachment which is descriptive method. The result of the study based on the two implemented effectivity assesment of PKH in the field of Education in Sungai Kakap, Kubu Raya Regency; productivity and the entire performance; could be concluded that the implementation of PKH in the field of education in Sungai Kakap Kubu Raya Regency is less effective. it is noticed accordingly to the productivity aspect which shows the implemantation of PKH in the field of education in Sungai Kakap is not productive since it enables improve the education quality of the PKH receipient; and improve the acces, education service quality and the whole performance aspect proved that the implementation of PKH in the field of education in Sungai Kakap is not accomplished. It is happen since the program is not entirely reflect to correct target based on the PKH criteria, therefore it can be able to reach the goal of PKH in the field of education. The advance suggestion and recomendation toward the implementation of PKH in the future; taking a part actively as a companion in terms of implementing the daily duty and the additional companion who has strong commitment for doing the responsibilities is needed. Keywords : PKH, Program Implementation Productivity, Education field
1 HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
A. PENDAHULUAN
Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Kemiskinan sudah menjadi masalah
kabupaten Kubu Raya tahun 2015, di
umum yang dialami oleh semua negara di
kabupaten Kubu Raya terdapat sekitar
dunia, tidak terkecuali di negara Indonesia.
337.000 penduduk yang tergolong miskin
Masalah kemiskinan yang ada di Indonesia
dengan
merupakan masalah sosial yang senantiasa
penghasilan rata-rata perkapita perbulannya
relevan untuk dikaji secara terus menerus.
berkisar Rp. 227.635,-.
Ini bukan saja karena masalah kemiskinan
Beberapa
persentase
6,67%
upaya
dengan
yang
telah
telah ada sejak lama dan masih hadir
dilakukan pemerintah untuk menanggulangi
ditengah-tengah kita saat ini, tetapi karena
permasalahan
kemiskinan
kini gejalanya semakin meningkat sejalan
meluncurkan
beberapa
dengan krisis multidimensional yang masih
pemberdayaan masyarakat miskin seperti
dihadapi bangsa Indonesia. Hal ini juga
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beras
dikarenakan Indonesia merupakan salah
Bersubsidi (Raskin), Jaminan Kesehatan
satu negara yang sedang berkembang
Masyarakat
dengan
Operasional
jumlah
penduduk
yang
terus
dengan program
(Jamkesmas), Kesehatan
Bantuan
(BOK),
Kredit
meningkat setiap tahun, sehingga tingkat
Usaha Rakyat (KUR), dan program yang
kesejahteraan
paling dikenal oleh masyarakat luas belum
dibawah
rakyatnya
tingkat
Kemiskinan
masih
kesejahteraan
seyogyanya
jauh sosial.
digambarkan
dengan kondisi seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti,
lama
ini
yakni
Pemberdayaan
Program
Nasional
Masyarakat
Mandiri
upaya
dalam
(PNPM). Kemudian
sandang, pangan dan papan. Kurangnya
meminimalisir permasalahan kesejahteraan
pendapatan
sosial khususnya kemiskinan yang terus
mengakibatkan
seseorang
memiliki kualitas hidup yang rendah. Hal
bertambah
ini disebabkan orang miskin tidak memiliki
pemerintah Indonesia melalui Kementerian
biaya untuk mengakses berbagai layanan
Sosial mengeluarkan Program Keluarga
untuk
Harapan
meningkatkan
taraf
hidupnya.
dari
(PKH).
hari
ke
Program
hari
maka
Keluarga
Kemiskinan telah membatasi hak rakyat
Harapan mulai dilaksanakan di kabupaten
untuk mendapatkan pendidikan yang layak,
Kubu Raya pada tahun 2013 yang meliputi
mendapatkan pekerjaan yang memadai,
tujuh kecamatan yaitu kecamatan Sungai
mengakses kesehatan yang terjamin dan
Raya, Ambawang, Batu Ampar, Rasau
kemiskinan
Jaya, Kubu, Terentang, dan Sungai Kakap.
menjadi
alasan
rendahnya
2 HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah
Besaran bantuan tunai untuk peserta
suatu program yang memberikan bantuan
PKH bervariasi tergantung jumlah anggota
tunai bersyarat kepada Keluarga Sangat
keluarga
Miskin (KSM), jika mereka memenuhi
penerimaan
persyaratan yang terkait dengan upaya
bantuan per KSM pertahun yaitu : Bantuan
peningkatan kualitas sumber daya manusia
tetap Rp. 500.000, bantuan bagi KSM yang
(SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan.
memiliki : Ibu Hamil/ Menyusui/ Anak usia
Tujuan PKH (Kemensos, 2007) terdiri atas:
dibawah 6 tahun Rp. 1.000.000, anak SD
a)
Meningkatkan kondisi sosial ekonomi
dan yang sederajat Rp. 450.000, anak SMP
KSM.
dan yang sederajat Rp. 750.000, anak SMA
b) Meningkatkan taraf pendidikan anak-
c)
yang
diperhitungkan
bantuan.
Adapun
dalam besaran
dan yang sederajat Rp. 1.000.000, bantuan
anak KSM.
minimum per KSM Rp. 950.000, bantuan
Meningkatkan status kesehatan dan gizi
maksimum per KSM Rp. 3.700.000. Peserta
ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah
PKH diwajibkan memenuhi persyaratan
6 tahun dari KSM.
yang berkaitan dengan pendidikan yaitu
d) Meningkatkan
akses
dan
kualitas
mengikuti kehadiran disatuan pendidikan/
pelayanan pendidikan dan kesehatan,
rumah singgah minimal 85% dari hari
khususnya bagi KSM.
sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran
Ketentuan untuk peserta penerima
berlangsung.
Semua
bantuan PKH dan memenuhi sedikitnya
menjalankan
satu kriteria kepesertaan program berikut
memenuhi kewajiban maka jumlah bantuan
(Kemensos, 2015), yaitu :
yang diterima akan dikurangi bahkan
a) Memiliki ibu hamil/nifas/anak balita.
bantuan dapat dihentikan.
kewajiban,
peserta apabila
wajib tidak
b) Memiliki anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar (anak pra sekolah)
B. TINJAUAN PUSTAKA
c) Anak usia SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7-12 tahun).
Steers (1985:159) mengungkapkan
d) Anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (Usia 12-15) dan SLTA/sederajat. e) Anak
15-18
menyelesaikan
tahun
bahwa, jika efektivitas dipandang dari sudut tercapainya tujuan operatif dan operasional
yang
belum
maka jelas bahwa tanggungjawab utama
pendidikan
dasar
para manajer adalah memastikan bahwa
termasuk anak dengan disabilitas.
usaha yang diarahkan pada pencapaian tujuan ini adalah maksimum, bagaimanapun 3
HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bentuknya.
Dalam
keberhasilan
mengukur
program
memang
suatu
tunggal dan menghasilkan penilaian
tidak
umum mengenai efektivitas organisasi.
mudah, karena peneliti menyadari ukuran-
b) Produktivitas, kuantitas atau volume
ukuran ataupun teori efektivitas dari waktu
dari produk atau jasa pokok yang
ke waktu memiliki variabel yang mencolok
dihasilkan organisasi. Dapat diukur
perbedaannya.
menurut
Kemudian
Steers
tiga
tingkatan
:
tingkat
(1985:207) mengungkapkan jika topik yang
individual, kelompok, dan keseluruhan
berkaitan dengan efektivitas masih bersifat
organisasi.
abstrak, maka ditekankan pada proses-
efisiensi, tidak ada perhitungan nisbah
proses pokok yang berhubungan dengan
biaya dan keluaran.
efektivitas,
dan
tidak
memandang
c) Kepuasan
Ini
bukan
Kerja
ukuran
Pegawai,
dari
tingkat
efektivitas sebagai hasil akhir. Peranan
kesenangan yang dirasakan seseorang
penting
memahami
atas peranan atau pekerjaannya dalam
bagaimana berbagai komponen organisasi
organisasi. Tingkat rasa puas individu
saling berhubungan satu sama lain dan
bahwa mereka mendapat imbalan yang
hubungan
memperbesar
setimpal, dari bermacam-macam aspek
organisasi.
situasi pekerjaan dan organisasi tempat
manajemen
ini
kemungkinan
adalah
dapat berhasilnya
Tiga dimensi utama dari model ini (Steers,1985:208)
konsep
d) Laba atau tingkat penghasilan dari
optimasi tujuan, 2) perspektif sistem, dan 3)
penanaman modal, penghasilan atau
tekanan pada perilaku manusia dalam
penanaman modal yang dipakai untuk
susunan organisasi. Kemudian ukuran-
menjalankan organisasi dilihat
ukuran efektivitas yang univariasi menurut
sudut pandangan si pemilik. Jumlah dari
Steers
berjudul
sumber-daya yang masih tersisa setelah
(1985:45)
semua biaya dan kewajiban dipenuhi,
dalam
efektivitas
adalah
bukunya
:
1)
mereka berada.
yang
organisasi
mengemukakan bahwa hal yang paling
kadang-kadang
menonjol
prosentase.
dalam
mengukur
efektivitas
adalah :
dalam
e) Keluarnya karyawan, frekuensi atau
a) Keseluruhan Prestasi, dalam istilah lain yaitu
dinyatakan
dari
efektivitas
keseluruhan
yaitu
jumlah
pekerja
dan
keluar
atas
permintaannya sendiri.
sejauhmana organisasi melaksanakan
Dalam penelitian ini, peneliti hanya
seluruh tugas pokoknya atau mencapai
menggunakan 2 variabel, yaitu keseluruhan
semua sasarannya. Penilaian umum
prestasi dan produktivitas, karena hanya
dengan
variabel
sebanyak
mungkin
kriteria
tersebut
lebih
mudah
untuk 4
HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dipahami. Alasan untuk tidak menggunakan
Dalam
variabel 3) kepuasan kerja pegawai, 4) laba
menggunakan
atau tingkat penghasilan dari penanaman
kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan
modal, dan 5) keluarnya karyawan, karena
memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
kurang relevan untuk digunakan dalam
suatu hal menurut pandangan manusia yang
mengukur efektivitas di instansi pemerintah
diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan
yang pada dasarnya merupakan organisasi
dengan
non-provit.
kepercayaan orang
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
ide,
penelitian
ini,
peneliti
pendekatan
persepsi,
deskriptif
pendapat,
atau
yang diteliti yang
semuanya tidak dapat diukur dengan angka. Selanjutnya digunakan teknik deskriptif
Landasan Hukum : Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
untuk mengetahui dan menggambarkan tentang bagaimana efektivitas Program Keluarga Harapan dibidang Pendidikan di
Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dibidang Pendidikan di Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dikaji dari keseluruhan prestasi dan produktivitas.
desa Sungai Kakap kabupaten Kubu Raya. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik observasi,
Teori : Ukuran Efektivitas Univariasi (1985:45) : 1. Keseluruhan Prestasi 2. Produktivitas
2.
3.
dan
studi
dokumentasi untuk melakukan penelitian. R.M
Steers
Dalam
menganalisis
Indikasi Masalah : Kurangnya jumlah pendamping PKH di kecamatan Sungai Kakap. Pelimpahan wewenang yang kurang jelas dalam penentuan penerima bantuan PKH di desa Sungai Kakap. Jumlah bantuan tunai PKH di desa Sungai Kakap terlalu sedikit.
data,
digunakan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/
1.
wawancara
keabsahan
verifikasi. data,
peneliti
Dalam
uji
menggunakan
teknik triangulasi sumber, dimana peneliti akan mengambil dan menggabungkan serta memeriksa
data
observasi/pengamatan,
berdasarkan wawancara,
hasil dan
dokumen-dokumen. Efektif atau tidaknya pelaksanaan Program Keluarga Harapan dibidang Pendidikan di Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
D. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN C. METODE PENELITIAN 1. Produktivitas Dalam menganalisis dan menilai produktivitas bantuan PKH dapat dilihat 5 HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dari proses pelaksanaan untuk mencapai
ini dikarenakan oleh kurangnya kesadaran
tujuan PKH. Adapun tujuan PKH bidang
orangtua akan pentingnya pendidikan bagi
pendidikan antara lain : meningkatkan taraf
anak mereka, dan kurangnya minat dari
pendidikan
dan
anak untuk bersekolah. Dalam pelaksanaan
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
PKH, pendamping PKH sangat berperan
pendidikan.
PKH
dalam tercapainya tujuan PKH dibidang
khususnya bidang Pendidikan disebutkan
pendidikan. Namun dari hasil penelitian
bahwa
untuk
yang dilakukan oleh peneliti, ternyata
meningkatkan taraf pendidikan supaya
pendamping PKH kurang berperan dalam
dapat
penerima
tercapainya tujuan PKH karena pendamping
bantuan PKH untuk dapat menyelesaikan
PKH tidak melaksanakan tugas seperti
wajib
SLTA/
berkunjung ke rumah penerima bantuan
hasil
PKH sehingga sampai saat ini masih
anak-anak
Didalam
tujuan
belajar
tujuan
PKH
membantu
sederajat.
KSM,
yaitu
anak-anak
sampai
Namun,
tingkat
berdasarkan
penelitian yang dilakukan peneliti di desa
banyak penerima bantuan PKH
Sungai
bahwa
kurang sadar akan pentingnya pendidikan
pelaksanaan PKH di desa Sungai Kakap
bagi anak-anak mereka dan kurangnya
belum
taraf
minat dari anak penerima bantuan PKH
pendidikan bagi penerima bantuan PKH itu
untuk bersekolah. Berdasarkan dengan hasil
sendiri. Hal ini ditandai dengan masih
observasi, wawancara, serta mengamati
banyaknya jumlah anak putus sekolah di
data studi jumlah anak putus sekolah di
desa Sungai Kakap. Diketahui bahwa
kecamatan Sungai Kakap yang masih tinggi
jumlah anak putus sekolah di kecamatan
ada beberapa hal yang ditemukan oleh
Sungai Kakap masih sangat tinggi yaitu
peneliti, yaitu pelaksanaan PKH di desa
dengan
Sungai Kakap belum memberikan dampak
Kakap
mampu
jumlah
ditemukan
meningkatkan
anak
putus
sekolah
sebanyak 1959 anak, dengan jumlah anak
terhadap
putus sekolah untuk tingkat SD/sederajat
penerima bantuan PKH karena ditemukan
sebanyak
SLTP/sederajat
bahwa masih ada 3 orang anak penerima
sebanyak 326 anak, dan jumlah anak
bantuan PKH yang masih putus sekolah.
SLTA/sederajat
anak.
Kemudian ditemukan bahwa pendamping
Bahkan dari 8 penerima bantuan PKH
PKH kurang berperan dalam tercapainya
masih ada penerima bantuan PKH yang
tujuan PKH karena pendamping PKH tidak
ananknya putus sekolah.
Menurut hasil
melaksanakan tugasnya seperti berkunjung
penelitian, penyebab dari tingginya anak
ke rumah penerima bantuan PKH sehingga
putus sekolah di kecamatan Sungai Kakap
sampai saat ini masih banyak penerima
1363
anak,
sebanyak
270
peningkatan
taraf
yang
pendidikan
6 HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bantuan PKH yang kurang sadar akan
proses mendaftarkan anak-anak ke sekolah,
pentingnya pendidikan
anak-anak
karena berdasarkan keterangan dari ketiga
mereka dan kurangnya minat dari anak
penerima bantuan PKH, pendamping PKH
penerima bantuan PKH untuk bersekolah.
kecamatan Sungai Kakap hanya meminta
bagi
Tujuan PKH dalam meningkatkan
raport dan kartu pelajar sebagai syarat
akses dan kualitas pelayanan Pendidikan
untuk mengambil dana bantuan PKH saat
semestinya
dapat
pencairan dana bantuan PKH di kantor pos
berperan aktif dalam mempermudah akses
dan tidak membantu proses pendaftaran
dan kualitas pelayanan pendidikan bagi
anak-anak penerima bantuan PKH di desa
anak-anak penerima bantuan PKH. Sesuai
Sungai Kakap.
pendamping
PKH
dengan tugas pendamping PKH disebutkan bahwa selanjutnya, jadwal pendampingan
2. Keseluruhan Prestasi
dilakukan rutin dan ditetapkan selama 4
Dalam pelaksanaan PKH itu sendiri
hari kerja (Senin-Kamis). Kegiatan yang
sebelumnya telah memiliki kriteria dalam
dilakukan selama itu antara lain melakukan
penetuan penerima bantuan PKH, antara
kunjungan ke unit pelayanan pendidikan,
lain :
serta
mengunjungi
membantu mendaftarkan
mereka
keluarga
untuk
a) Memiliki ibu hamil/ nifas/ anak balita.
dalam
proses
b) Memiliki anak usia 5-7 tahun yang
sekolah.
belum masuk pendidikan dasar (anak
anak-anak
ke
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pra sekolah).
peneliti di desa Sungai Kakap, ternyata
c) Memiliki anak usia SD/Sederajat.
pendamping PKH tidak berperan dalam
d) Memiliki
pendampingan
rutin
yaitu
melakukan
kunjungan ke unit pendidikan, mengunjungi
anak
usia SLTP/Sederajat;
memiliki anak usia SLTA/Sederajat. e) Memiliki anak 15-18 tahun yang belum
keluarga untuk membantu mereka dalam
menyelesaikan
proses mendaftarkan anak-anak ke sekolah,
termasuk anak dengan disabilitas, yang
untuk meningkatkan akses dan kualitas
semua itu merupakan KSM.
pelayanan pendidikan. Berdasarkan
pendidikan
dasar
Berdasarkan hasil observasi dalam hasil
wawancara
pelaksanaan PKH dibidang pendidikan di
kepada tiga orang penerima bantuan PKH
desa Sungai Kakap yang dilakukan oleh
ternyata pendamping PKH kurang berperan
peneliti, ditemukan bahwa pelaksanaan
dalam pelaksanaan PKH yakni melakukan
PKH kurang efektif karena menurut data
kunjungan ke unit pendidikan, mengunjungi
dari 1202 KK penduduk miskin hanya 8
keluarga untuk membantu mereka dalam
orang yang menjadi penerima bantuan PKH 7
HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dan dari 8 penerima bantuan PKH ini
pendamping PKH kecamatan Sungai Kakap
ternyata tidak semuanya layak mendapatkan
dengan pihak UPT Dinas Pendidikan dan
bantuan PKH. Berdasarkan hasil observasi
Kebudayaan kecamatan Sungai Kakap,
mengenai
namun
kondisi
8
orang
penerima
menurut
kepala
UPT
dinas
bantuan PKH di desa Sungai Kakap hanya
Pendidikan dan Kebudayaan kecamatan
5 orang yang tergolong layak mendapatkan
Sungai Kakap program bantuan pemerintah
bantuan PKH dan 3 orang penerima
untuk siswa miskin masih belum berjalan
bantuan
baik dikarenakan penentuan ditentukan oleh
PKH
tidak
layak
untuk
mendapatkan bantuan PKH. Dari 5 orang
pusat sehingga tidak tepat sasaran.
penerima bantuan PKH, mereka dikatakan
Berdasarkan hasil penelitian yang
layak karena memiliki kriteria sebagai
dilakukan peneliti di desa Sungai Kakap
penerima bantuan PKH. Sedangkan dari 3
ternyata
orang penerima bantuan PKH dinyatakan
berprestasi, karena dalam pelaksanaan PKH
tidak layak karena mereka memiliki kondisi
belum mampu mencapai tujuan PKH.
ekonomi
satunya
Didalam tujuan PKH khususnya bidang
berpropesi sebagai PNS dan memiliki usaha
Pendidikan disebutkan bahwa tujuan PKH
fotokopi dan tidak tergolong sebagai KSM.
yaitu untuk meningkatkan taraf pendidikan
Selanjutnya
supaya
yang
cukup,
menurut
salah
hasil
observasi
pelaksanaan
dapat
PKH
membantu
penerima
kecamatan Sungai Kakap ditemukan bahwa
menyelesaikan wajib belajar sampai tingkat
pendamping PKH kurang berperan aktif
SLTA/sederajat.
melaksanakan
untuk
dapat
rutin
Namun, berdasarkan hasil observasi
hanya
yang dilakukan peneliti di desa Sungai
menyampaikan informasi tentang pencairan
Kakap ditemukan bahwa pelaksanaan PKH
dana bantuan PKH dikantor pos melalui
di desa Sungai Kakap belum mampu
pesan singkat tanpa melakukan beberapa
meningkatkan
tugas rutin pendamping PKH lainnya.
penerima bantuan PKH itu sendiri. Hal
Menurut hasil wawancara dengan kepala
tersebut ditandai dengan jumlah anak putus
UPT dinas Pendidikan dan Kebudayaan
sekolah di kecamatan Sungai Kakap masih
kecamatan
tersebut
sangat tinggi yaitu dengan jumlah anak
ditemukan bahwa dalam pelaksanaan PKH
putus sekolah sebanyak 1959 anak, dengan
di kecamatan Sungai Kakap mulai dari
jumlah anak SD/sederajat sebanyak 1363
tahun 2013 hingga sekarang (tahun 2015)
anak, SLTP/sederajat sebanyak 326 anak,
ternyata
dan jumlah anak SLTA/sederajat sebanyak
pendamping
PKH,
Sungai
tidak
ada
tugas
PKH
anak-anak
peneliti terhadap peran pendamping PKH
dalam
bantuan
belum
karena
Kakap
koordinasi
antara
taraf
pendidikan
bagi
8 HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
270 anak. Bahkan dari 8 penerima bantuan
proses mendaftarkan anak-anak ke sekolah,
PKH masih ada penerima bantuan PKH
untuk meningkatkan akses dan kualitas
yang anaknya putus sekolah. Adapun
pelayanan pendidikan.
penyebab dari tingginya anak putus sekolah di kecamatan Sungai Kakap ini dikarenakan oleh kurangnya kesadaran orangtua akan
E. PENUTUP
pentingnya pendidikan bagi anak mereka, dan kurangnya minat dari anak untuk
a) Kesimpulan
bersekolah. Hal ini disebabkan karena
Adapun kesimpulan yang didapat
pendamping PKH kurang berperan dalam
dari
penelitian
tentang
efektivitas
tercapainya tujuan PKH yaitu pendamping
pelaksanaan Program Keluarga Harapan
PKH tidak melaksanakan tugas seperti
dibidang Pendidikan di desa Sungai Kakap
berkunjung ke rumah penerima bantuan
kabupaten Kubu Raya antara lain sebagai
PKH sehingga pendamping PKH tidak bisa
berikut :
mensosialisasikan kepada penerima bantuan
1. Produktivitas
PKH akan pentingnya pendidikan bagi
Pelaksanaan PKH dibidang pendidikan
anak-anak
bisa
di desa Sungai Kakap tidak produktif,
memotivasi anak-anak penerima bantuan
karena belum mampu meningkatkan
PKH untuk menyelesaikan wajib belajar
taraf pendidikan bagi penerima bantuan
sampai tingkat SLTA/sederajat.
PKH serta belum bisa meningkatkan
mereka
dan
tidak
Dalam pelaksanaan PKH untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Pendidikan di desa Sungai Kakap ternyata masih
belum
berprestasi.
akses
dan
kualitas
pelayanan
pendidikan. 2. Keseluruhan Prestasi
Karena
Pelaksanaan PKH dibidang Pendidikan
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
di desa Sungai Kakap tidak berprestasi,
peneliti ditemukan bahwa masih ada anak
karena masih belum sepenuhnya tepat
dari penerima bantuan PKH yang belum
sasaran sesuai dengan kriteria PKH dan
mendapatkan
belum mampu mencapai tujuan PKH
kemudahan
untuk
mendaftarkan anaknya sekolah. Hal ini
bidang pendidikan.
disebabkan karena pendamping PKH tidak
Berdasarkan
2
pengukuran
berperan dalam pendampingan rutin yaitu
efektivitas pelaksanaan Program Keluarga
melakukan kunjungan ke unit pelayanan
Harapan dibidang Pendidikan di desa
kesehatan dan pendidikan, mengunjungi
Sungai Kakap kabupaten Kubu Raya yaitu
keluarga untuk membantu mereka dalam
produktivitas, dan keseluruhan prestasi, 9
HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
maka
ditarik
kesimpulan
bahwa
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dibidang Pendidikan di Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya masih kurang efektif.
b) Saran Adapun saran yang diberikan untuk pelaksanaan
PKH
selanjutnya
Awang, Azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintah Desa. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Berg, Bruce L. 2007. Qualitative research methods for the social science. Boston : Pearson Education, Inc. Handayaningrat, Soewarno. 1992. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung Agung : Jakarta.
adalah Indrawijaya, Adam I. 2000. Perilaku Organisasi. Sinar Baru : Bandung.
sebagai berikut : 1. Pendamping PKH harus berperan aktif dalam
melaksanakan
tugas
rutin
pendamping PKH seperti pertemuan awal, mendampingi proses pembayaran, berdiskusi
dalam
kelompok,
pendampingan rutin, berkunjung ke rumah penerima bantuan, memfasilitasi proses
pengaduan,
mengunjungi
layanan,
meningkatkan
penyedia
kapasitas diri, melakukan konsolidasi. 2. Perlu adanya penambahan pendamping PKH yang memiliki komitmen untuk melaksanakan pendamping
tugasnya
sehingga
PKH
mampu
Kurniawan, Agus. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Pembaharuan : Yogyakarta. Martani dan Lubis. 1987. Teori Organisasi. Ghalia Indonesia : Bandung. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya : Bandung. ------------, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya : Bandung. M. Steers, Richard. 1985. Organisasi. Erlangga : Jakarta.
Efektivitas
Nawawi, Hadari. 2000. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. University Press : Yogyakarta.
melaksanakan tugas rutin pendamping PKH dan mampu mencapai tujuan PKH.
Nawawi, Zaidan. 2013. Manajemen Pemerintahan. RajaGrafindo Persada : Jakarta. Ndraha, Talidizihu. 2005. Teori Budaya Organisasi. Rineka Cipta : Jakarta.
F. REFERENSI
1.
Buku-Buku
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Alfabeta : Bandung.
S.P Siagian. 1978. Administrasi Pembangunan: konsep,dimensi dan strateginya Jakarta : Gita Karya Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta : Bandung. 10
HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
------------. 2010. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Alfabeta : Bandung. Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Citra Utama : Jakarta. Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. AIPI : Bandung. Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Teori Budaya Organisasi. Erlanga : Jakarta.
2.
Sumber Lain :
BPS. 2015. Kriteria Kemisinan. Diambil pada tanggal 14 maret 2015 dari http://www.dinsos.pemdadiy.go.id/index.ph (06-08-2010) Kementerian Sosial RI - Mari Kita Mengenal Program PKH. 2015. Diambil pada tanggal 13 maret 2015 dari file:///D:/DOKUMEN/TINJAUAN%20PK H/Kementerian%20Sosial%20RI%20%20 MARI%20KITA%20MENGENAL%20PR OGRAM%20PKH.htm Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
11 HAJAR HARI ANTORO, NIM. E0111051 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TINGGI
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Kotak Pos 78124
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Periode lulus Fakultasl Jurusan E-mail addresl HP
: Hajar Hari Antoro : EO11 11051 : ISIP I Ilmu Administrasi Negara :
[email protected]
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelulusan mahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal PublikA *) pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif(Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah sayayang berjudul="); EFEKTMTAS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI BIDANG PENDIDIKAN DI DESA SUNGAI KAKAP KABUPATEN KURU RAYA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Juroal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain):
c:J Secarafulltex
qz(content
artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Dibuatdi
PjZ-
Pontianak 20 Januari 2016
Hajar Hari Antoro NIM. EO1111051 Catatan : *tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing (Publika/Governance/Aspirasi/Sociodev/Sosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)