Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGAWASAN BPD TERHADAP PENYELENGGARAAN PERATURAN DESA DI DUSUN KARYA III DESA JAWA TENGAH KECAMATAN AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: GUNARSIH NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015 e-mail:
[email protected]
Abstrak Kewenangan yang dimiliki oleh BPD yaitu kewengangan untuk mengawasi penyelenggaraan peraturan desa. Salah satu contoh rancangan Peraturan Desa di Desa Jawa Tengah adalah Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2012 tentang Anggara Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2012. Adanya peraturan-peraturan yang telah disusun dan ditetapkan oleh Pemerintahan Desa ini bearti perlu melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peraturan desa tersebut. Goerge R. Terry (Manulang, 2005: 172) mengatakan: “ pengawasan adalah untuk menetukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasanya dan mengambil tindakantindakan korektif, bila diperlukan menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana”. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengawasan BPD terhadap Penyelenggaraan Peraturan Desa di Dusun Karya III Desa Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif dengan teknik pengelolaan data analisis kualitatif. Hasil penelitian ini diketahui bahwa yaitu, BPD telah melakukan pengawasan terhadap penyelengaraan peraturan desa seperti BPD mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk mendengarkan keluhan atau masukan dari masyarakat dan meminta laporan kepada Kepala Desa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah desa. Untuk pengawasan terhadap penyelenggaraan APBDes, pengawasan yang dilakukan BPD dengan cara mengawasi langsung kelapangan terutama mengecek pelaksanaan pembangunan fisik yang menggunakan anggaran dari APBDes, selain itu dilakukan juga pengecekan dari laporan penggunaan APBDes yang disampaikan oleh Kepala Desa berupa laporan keterangan penyelenggaraan pemerintah desa. Berdasarkan hasil penilitian tersebut maka saran yang diberikan yaitu: perlu adanya mekanisme dan sistem pengawasan yang jelas secara tertulis sehingga dapat menjadi pegangan bagi BPD dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Peraturan Desa, penyelenggaraan APBDes dan terhadap penyelenggaraan Peraturan Kepala Desa. Kata-kata Kunci: Pengawasan BPD, Penyelenggaraan Peraturan Desa, Dusun Karya III, Desa Jawa Tengah
1 GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
BPD SUPERVISION OF THE IMPLEMENTATION OF REGULATION AT DUSUN KARYA III OF JAWA TENGAH VILLAGE OF SUNGAI AMBAWANG KUBU RAYA DISTRICT
Abstract Authority owend By BPD is authorized to monitor the implementation of village regulation. One of the example of village regulation draft in Jawa Tengah is village regulation number III in 2012 it is about budget revenue and expenditwre of that village in 2012. The regulatory rules that have been formulated and established by the village goverment needs necessary to conduct monitoring the implemention of the rules of the village. George R. Terry (Manulang,2005:172) said that: ”control is to detemine what is accomplishe, evaluate it, and applay corrective measures, if needed, to insure result in keeping with the plan”. This research aims to find out how the supervision of BPD towards the implemention of regulation at Dusun karya III Desa Jawa Tengah. This research uses descriptive reseach model with data management techniques qualitative analysis. Results of this research note namely, BPD has been monitoring toward the implementation of resulation such as BPD hold meetings with society to listen complaints or input from society and ask report to head of village that to village governance. To supervise the implemention APBDes, BPD supervision is carried out by means of direct supervising the implementation of spaciousness, especially check out the physical construction that uses APBDes budget, besides APBDes also done some checking of the use of APBDes report submitted by the head of village from of village governance. Based on the research, the advices to be considered are: necessary mechanism monitoring and system that clearly in writing so that can be handle for BPD in conduct supervision towards village implementation regulation, APBDes exertion, village head regulation exertion. Keywords: BPD Suvervision, The Implementation Of Regulation, Dusun Karya III, Jawa Tengah Village
2 GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pengawasan
A. PENDAHULUAN
BPD
terhadap
Penyelenggaraan Peraturan Desa Di Dusun Peraturan penetapan
desasampai
suatu
kepada
aturan-aturan
untuk
Karya III Desa Jawa Tengah Kecamatan Ambawang Kabupaten Kuburaya.
dijadikan sebagai sebuah peraturan desa, salah satu contoh rancangan peraturan desa yang sudah ada didesa Jawa Tengah adalah
B. KAJIAN TEORI
Peraturan Desa Nomor 3 tahun 2012 tentang anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) tahun anggaran 2012. Berdasarkan
Untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan yang efektif, perlu dipenuhi
informasi
yang
beberapa
prinsip
pokok,
diperoleh peraturan desa tersebut dibuat
Manullang
untuk mengelola sumber pendapatan yang
pengawasan yang efekktif ialah adanya
diperoleh desa kemudian disusun melalui
rencana tertentu dan adanya pemberian
APBDes setiap kali dalam satu tahun.
instruksi-instruksi, serta wewenag kepada
Salah satu sumber pendapatan desa
bawahan.
Desa
JawaTengah
Pendapatan
Asli
diperoleh Desa
di
melalui
(PADes)
dari
Dari
(2005:173)
menurut
pendapat
suatu
diatas
sistem
dapat
diketahui bahwa prinsip dalam sistem
pungutan surat menyurat dan sumber
pengawasan
pendapatan
dari
perencana yang dapat dijadikan sebagai
Alokasi Dana Desa (ADD). Di Desa Jawa
petunjuk dalam melakukan pekerjaan,
Tengah
selain itu
desa
untuk
diperoleh
tahun
juga
anggaran
2012
yang efektif memerlukan
perlu juga memenuhi prinsip
sebagian anggaran dari ADD digunakan
pengawasan yaitu memberikan instruksi
untuk pembangunan fisik (infrastruktur)
dan
seperti untuk penimbunan tanah merah,
pelaksana
pembangunan
dan
memudahkan untuk mengetahui apakah
pembangunan pos kamling yang berada di
telah menjalankan dengan baik terhadap
Dusun Karya III.
hal yang diinstruksikan maupun tugas-
kopol
steher
Berdasarkan urainan yang telah dipaparkan, maka sangat menarik bagi
wewenang
yang
kerja
jelas
kepada
sehingga
dapat
tugas yang telah diberikan. Menurut
manulang
(2005:184)
peneliti untuk mengetahui secara jelas
proses yang dilakukan dalam pengawasan
bagaimana
melalui tiga fase yaitu:
pelaksanaan
pengawasan
tersebut dilakukan oleh karena itu dalam
1) Menetapkan alat pengukur (standar)
penelitian ini peneliti memfokuskan pada: 3 GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Bila ingin mengukur atau menilai pelaksanaan atau hasil pekerjaan, harus mempunyai alat penilai atau pengukur atau standar. Alat itu harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan
(tugas-tugas)
alat
Penelitian ini menggunakan model
pengkur alat penilai (standar) yang
penelitian deskriptif, teknik analisis data
digunakan
harus
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diketahui oleh orang-orang yg akan
dengan menggunakan analisis kualitatif
melaksanakan tugas atau pekerjan.
dimana data yang telah terkumpul baik
untuk
dan
C. METODE PENELITIAN
penilaian
2) Menilai (evaluasi)
yang didapat melalui wawancara maupun
Membandingkan hasil pekerjaan dengan
observasi kemudian dikelompokkan sesuai
alat pengukur atau standar yang sudah
dengan klasifikasinya dan jenis-jenisnya,
ditentukan.
kemudian selanjutnya diolah menggunakan
3) Mengadakan tindakan perbaikan
narasi. Proses analis kualitatuf menurut
Fase ini dilaksanakan bila pada fase
Moleong
(2004:97)
yaitu
dengan
sebelumnya dipastikan telah terjadi
menggunakan analisa model interaktif
penyimpangan.
yaitu melalui tiga langkah atau komponen
perbaikan diambil
Dengan
diartikan untuk
tindakan
tindakan
yang
pertama: reduksi data kedua, penyajian
menyesuaikan
hasil
data
(disply)
dan
ketiga
penarikan
pekerjaan nyata yang menyimpang agar
kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya
sesuai dengan standar atau rencana yang
memperoleh data yang diperlukan, peneliti
telah ditentukan sebelumnya.
melakukan
Bagan pikir
langkah-langkah
penelitian
kepustakaan (Librari Reseach) penelitian yang dilakukan dengan cara mencari teori
Pengawasan BPD terhadap Penyelenggaraan Peraturan Desa
dalam informasi, mempelajari literatur, dan hal-hal yang berhubungan dengan judul
Pelaksanaan Desa Pengawasan BPD
Peraturan
penelitian
serta
untuk
memperoleh
pembahasan yang relevan guna menunjang
Pelaksanaan APBDes
dan memperluas pembahasan yang disaji penulis pada penelitian lapangan (Field
Peraturan Kepala Desa
Research)
penelitian
yang
dilakukan
dengan cara terjun langsung kelapangan Bagaimana Pengawasan BPD penyelenggaraan Peraturan Desa?
terhadap
GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
guna mengumpulkan data-data, informasi 4
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dan fakta yang ada yang sifatnya relevan
peraturan desa kemudian dibahas dalam
dengan permasalahan penelitian. Verifikasi
musyawarah dan ditetapakan menjadi
dapat dilakukan dengan peninjauab ulang
peraturan desa atas persetujuan dari
terhadap catatan-catatan lapangan atau
BPD, selanjutnya peraturan desa yang
tukar menukar pikiran dengan teman
telah ditetapkan tersebut disampaikan
sejawat atau pakar tertentu.
kepada Bupati melalui Kecamatan”. Adapun yang dilakukan BPD di di Desa Jawa Tengah Peraturan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa
dalam menyusun
tersebut
juga
tidak
menyimpang dari mekanisme penyusunan 1.
Pengawasan
BPD
terhadap
Penyelenggaraan Peraturan Desa
Peraturan
Desa
berdasarkan
tersebut,
hasil
hal
wawancara
ini
peneliti
Peraturan Desa merupakan salah
kepada salah satu anggota BPD yaitu
satu jenis peraturan perundang-undangan
dengan Bapak Yakob (Ketua BPD di Desa
di tingkat desa yang dibahas secara
Jawa Tengah), beliau menjelaskan bahwa:
musyawarah oleh Pemerintah Desa dan
”Dalam
BPD
awalnya adalah mengajukan rancangan
serta
Sebagaimana
melibatkan hasil
masyarakat.
wawancara
menyusun
peraturan
desa
yang
peraturan desa, biasanya rancangan
Sutijo
peraturan desa terlebih dahulu diajukan
Bidang
oleh Kepala Desa (Pemerintah Desa)
Ambawang
yang selanjutnya akan dibahas dalam
menjelaskan tentang mekanisme BPD
rapat antara Pemerintah Desa (Kepala
dalam menyusun peraturan desa:
Desa dan Perangkat Desa) bersama-
peneliti lakukan dengan Bapak selaku
Kepala
Pemerintahan
Seksi
(Kasi)
Kecamatan
”Peraturan desa itu adalah aturan yang
sama dengan BPD”.
dibuat dan ditetapkan oleh desa dalam
Namun
pada
tahap
untuk
hal ini Pemerintahan Desa (Pemerintah
mengawasi pelaksanaan peraturan desa,
Desa dan BPD), peratura desa yang
yang dilakukan BPD hanya sebatas dalam
dibuat merupakan peraturan yang belum
mengevaluasi laporan keterangan dari
ada dibuat oleh aturan diatasnya dan
Kepala
tidak
pemerintah
bertumpang
tindih
dengan
Desa
terhadap
desa
yang
penyelenggara disampaikan
peraturan diatasnya seperti Peraturan
minimal sekai dalam setahun dan laporan
Daerah, dalam menyusun peraturan
dari masyarakat bila ada pengadauan.
desa BPD dan Pemerintah Desa sama-
Tidak ada peraturan khusus untuk seperti
sama
apa BPD melakukan pengawasan terhadap
dapat
mengajukan
rancangan
5 GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Peraturan Desa, sehingga standar atau alat
dijelaskan
ukur
yang
bahwa
musyawarah
desa
digunakan
BPD
dalam
dilakukan untuk membahas usulan terkait
peraturan
desa
adalah
dengan
APBDes,
dalam
mengacu pada ketentuan peraturan desa
tersebut
selain
dihadiri
yang telah ditetapkan
Pemerintah
mengawasai
sebagai petunjuk
Desa
musyawarah BPD
dan
Desa
dan
(Kepala
langsung dalam melakukan pengawasan,
Perangkat Desa) juga dihadiri oleh Ketua
maka jika ada terjadi kesalahan atau
Rt/Rw, tokoh masyarakat dan LPMD.
penyimpangan terhadap aturan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti
dilapangan ternyata
BPD mengambil tindakan hanya
BPD Desa Jawa Tengah memang benar
memberikan teguran dan nasehat dan tidak
telah melakukan pengawasan terhadap
ada ketetapan sangsi
APBDes ini dibuktikan dengan adanya
yang diberikan
terhadap pelanggaran peraturan desa yang
laporan
dari
Kepala
Desa
terhadap
dilakukan.
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah desa yang salah satunya laporan mengenai terhadap
laporan penggunaan anggaran APBDes.
Penyelenggaraan APBDes (Anggaran
Maka peneliti menarik kesimpulan dalam
Pendapatan dan Belanja Desa)
pelaksanaan pengawasan BPD terhadap
2. Pengawasan
BPD
Salah satu Peraturan yang harus
APBDes merupakan hal yang menjadi
dirancang dalam Peraturan Desa adalah
perhatian penuh karena dapat terlihat
mengenai rancangan APBDes yang dibuat
proses
satu kali untuk satu tahun anggaran.
pengawasan yang dilakukan BPD yaitu
Rancangan APBDes juga dibahas bersama-
MUSRENBANGDES
sama antara BPD dan Pemerintah Desa
Peraturan Desa tentang APBDes, BPD
sebagai
Desa Jawa Tengah selalu melibatkan diri
usaha
penyelenggaraan Berdasarkan
hasil
untuk
kelancaran
Pemerintahan wawancara
Desa.
dalam
awal
hal
dalam
tersebut.
dan
pelaksanaan
menyusunan
Begitu
juga
di
peneliti
lapangan, tampak pelaksanaan pengawasan
dengan Bapak Yakob (Ketua BPD Jawa
BPD untuk terjun langsung kelapangan
Tengah)
mengungkapkan
dengan cara masing-masing anggota BPD
mekanisme yang dilakukan BPD dan
yang menjadi perwakilan dari wilayah
Pemerintah
Dusunnya dengan mengecek kegiatan-
beliau
Desa
dalam
menyusun
APBDes yaitu ”terlebih dahulu melakukan
kegiatan
musyawarah
terutama penggunaan anggaran dari ADD
desa
atau
yang
mengunakan
APBDes
MUSRENBANGDES”. Lebih lanjut lagi 6 GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang
sebagian
dialokasikan
kegiatan
pembangunan fisik. Selain pengawasan
itu BPD
untuk menanyakan mengenai ketentuan penyusunan Peraturan Kepala Desa, maka
juga
pelaksanaan
dilakukan
dari penjelasan yang beliau ungkapkan
dengan
diketahui bahwa peraturan kepala desa
melihat laporan keterangan dari Kepala
dibuat oleh Kepala Desa, kepala desa
Desa maupun tim pelaksana ADD serta
memiliki
penuh
untuk
laporan dari masyarakat. Namun dalam hal
membuat aturan tersebut, maka
aturan
mengadakan
yang dikeluarkan kepala desa disebut
tindakan
perbaikan
bila
kewenangan
terjadi pelanggaran terhadap APBDes tidak
Peraturan
Kepala
ada aturan yang dibuat oleh BPD untuk
berkenaan dengan internal pemerintah desa
memberikan sangsi bagi yang melangggar,
maupun peraturan yang akan diberlakukan
BPD hanya berpedoman pada aturan-
dimasyarakat dengan ketentuanya tidak
aturan yang telah ada seperti Peraturan
merugikan
Desa, Peraturan Daerah dan Peraturan
menyimpang dari aturan diatasnya seperti
ditasnya lagi yaitu Peraturan Pemerintah
salah satunya Peraturan Desa yang lebih
dan Undang-Undang.
tinggi dari pada Peraturan Kepala Desa.
masyarakat
Pelaksanaan 3. Pengawasan
BPD
terhadap
BPD
Desa
pelaksanaannya Desa
baik
dan
pengawasan
yang
tidak
terhadap
Peraturan Kepala Desa yang dilakukan
Penyelenggaraan Peraturan Kepala
Kepala
Desa,
Desa
Jawa
Tengah
dengan
sama
pengaeasan
didalam
terhadap Peraturan Desa. Pengawasan
melaksanakan pemerintah desa berhak
terhadap Peraturan Kepala Desa tidak
untuk membuat peraturan Kepala Desa.
menjadi perhatian yang penuh dari BPD
Peraturan Kepala Desa juga merupakan
Desa Jawa Tengah karena sebagaimana
peraturan perundang-undangan di tingkat
yang telah diperoleh dari wawancara
desa, peraturan ini juga
bahwa selama peraturan yang dibuat tidak
dibuat sebagai
penjabaran pelaksana Peraturan Desa yang
menyimpang dari peraturan.
bersifat pengaturan, seperti pengaturan tentang
penetapan
Perangkat
Desa,
Struktur Pemerintah Desa, Penjabaran
E. PENUTUP
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan lain-lain. Ketika mewawancarai Bapak Yakob yang merupakan ketua BPD Desa Jawa Tengah
a) Kesimpulan 1. Pengawasan
BPD
terhadap
penyelenggaraan Peraturan Desa, 7
GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sudah
dilakukan
dikarenakan
terhadap penyelenggaraan Peraturan Desa,
pertama dapat terlihat dari kerja
penyelenggaraan APBDes dan terhadap
sama antara BPD dan Pemerintah
penyelenggaraan Peraturan Kepala Desa,
Desa dan melibatkan masyarakat
selain itu juga Perlu adanya usaha dari
dalam menyusun Peraturan Desa,
BPD di Desa Jawa Tengah Kecamatan
2. Pengawasan
BPD
terhadap
Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
penyelanggaraan APBDes sudah
untuk
dijalankan, hal ini dapat diketahui
terjadwal terutama pengawasan langsung
dari proses yang dilakukan dalam
kelapangan seperti mengecek bagaimana
menyusun
penyelenggaraan
APBDes
melalui
melakukan
pengawasan
Peraturan
yang
Desa
dan
MUSREMBANGDES yang selalu
penyelenggaraan Peraturan Kepala Desa
dilakukan
itu dilaksanakan baik oleh pemerintah desa
terutama
dalam
membahas salah satunya APBDes
maupun dilaksanakan oleh masyarakat.
dan juga sebagai usaha untuk menampung usulan dari berbagai pihak
terhadap
pelaksanaan
F. DAFTAR PUSTAKA
pembangunan di Desa. 3. Kemudian dalam hal pengawasan BPD
terhadap
penyelenggaraan
Peraturan Kepala Desa juga telah dilakukan
oleh
BPD
sebagaimana pengawasan terhadap Peraturan Desa.
diharapkan
dapat
Prosedur Praktek.
Huda, Ni’matul. 2007. Pengawasan Pusat Terhadap Daerah. Yogyakarta: FH. UII press. Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skipsi Teori dan Aplikasinya. Bandung: Pustaka Setia.
b) Saran saran
Arikunto, Suharmini. 2006. Penelitian Suatu Pendekatan Jakarta: Rineka Cipta.
dan
pelaksanaan pengawasannya sama
Adapun
Buku-buku:
penulis
membantu
menyempurnakan
yang ataupun
Kast, E. Fremont., James E. Rosenzweig. 2002. Organisasi dan Management. Jakarta: Bumi Aksara.
pelaksanaan
pengawasaan yang dilakukan oleh BPD,
Labolo, Muhadam. 2011. Memahami ilmu pemerintahan. Jakarta: Rajawali Pers.
yaitu: Perlu adanya mekanisme dan sistem pengawasan yang jelas secara tertulis sehingga dapat menjadi pegangan bagi BPD
dalam
melakukan
pengawasan
Manullang. 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Perss . 8
GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 4 Nomor 3 Edisi Septemberb 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Makmur. 2009. Teori Manajemen Stratejik Dalam Pemerintah Dan Pembangunan. Jakarta: PT. Refika Aditama. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tjokroamidjojo, Bintoro. Manajemen Pembangunan. Gunung Agung
1995. Jakarta:
Wursanto. 2005. Dasar-dasar organisasi. Yogyakarta: ANDI.
ilmu
Peraturan Perundang-undangan: Peraturan Pemerintah Nomor 2005 tentang Desa
72 Tahun
Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 7 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 8 Tahun 2007 tentang Peraturan Desa Peraturan Desa (Perdes) Desa Jawa Tengah Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Nomor 1 Tahun 2012 tentang SOTK Pemerintah Desa Jawa Tengah
9 GUNARSIH, NIM. E01106031 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN