PUTUSAN Nomor: 1100/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara: PEMOHON, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan karyawan, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Pemohon; melawan TERMOHON, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan guru honorer, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon; Telah memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat Permohonan bertanggal 25 Juli 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 1100/Pdt.G/2012/PA.Pas, tanggal 25 Juli 2012 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 19 Januari 2006 sebagaimana tercantum dalam KutipanAkta Nikah Nomor: XXXXXXXX, tanggal 19 Januari 2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kota Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di di rumah orangtua Pemohon selama 1 tahun, dan
2
terakhir di rumah milik bersama selama 5 tahun 3 bulan, dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK 1, umur 5 tahun 8 bulan; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Oktober 2006 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon wataknya sangat keras, bahkan Termohon terlalu berani kepada Pemohon sebagai suami, jika Pemohon berusaha menasihati akan hal tersebut, Termohon tidak menghiraukan sama sekali, malah Termohon selalu marah kepada Pemohon, jika sudah demikian, Termohon sering meminta bercerai dari Pemohon; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak April 2012 sampai sekarang berlangsung selama 3 bulan (namun sebelumnya telah berpisah ranjang selama 3 bulan); 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Pemohon dan Termohon hadir, Majelis Hakim mendamaikan Pemohon dan Termohon agar rukun lagi membina rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil;
3
Bahwa perkara ini telah ditempuh proses mediasi dengan Hakim Mediator Drs. H. ASMUIN yang disepakati oleh Pemohon dan Termohon, namun sesuai Laporan Mediator tanggal 19 September 2012, mediasi tersebut gagal; Bahwa kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa Termohon menyampaikan jawaban secara tertulis sebagai berikut: Adapun hal-hal yang tidak sesuai dengan isi surat cerai talak adalah sebagai berikut: 1. Bahwa kehidupan rumah tangga saya dengan pemohon awalnya harmonis dan bahagia, dan dikarunia anak yang bernama ANAK 1 pada bulan November; Mulai tahun 2006 sampai tahun 2010 biduk rumah tangga berjalan dengan lancar dan mulus, sedangkan dalam surat permohonan cerai talak saya Pemohon menyatakan bermasalah mulai tahun 2006 di bulan Oktober dan tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya; 2. Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama mulai bulan Juni 2012, bukanlah bulan April 2012 seperti yang tertulis di surat panggilan cerai talak, karena pada 27 April Pemohon dan Termohon melakukan rujuk/tajadud, tetapi gagal karena Pemohon masih pada pendiriannya ingin bercerai dari Termohon; 3. Keadaan mulai tidak harmonis dan mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dikarenakan: a. Pemohon sering keluar malam dan hampir setiap hari, b. Termohon pernah menemukan SMS yang ditujukan untuk seorang wanita yang berisi puisi-puisi cinta dan hal-hal yang tidak senonoh lainnya dalam isi SMS tersebut; Dan kejadian ini berulang sampai 3 kali (mulai tahun 2010, 2011, 2012); c. Pemohon berjanji menyatakan tidak akan melakukan hal-hal yang dapat mengahancurkan biduk rumah tangga tetapi janji tersebut akhirnya diingkari; d. Pemohon menginginkan perceraian karena merasa tidak cocok lagi, dalam artian Pemohon berfikiran bahwa seorang guru cara berfikirnya tidak sama dengan seorang buruh pabrik; 3. Termohon berusaha keras agar tidak terjadi perceraian dengan usaha-usaha sebagai berikut:
4
a. Bulan Januari Termohon meminta maaf kepada suami, instropeksi berusaha sebaik mungkin melayani secara lahir atau batin, Termohon juga mencium kaki, meminta maaf dengan tulus, menjadikan diri pelacur untuk suaminya agar mulia di mata Allah dan agar Pemohon mengurungkan niat untuk bercerai; Dan setiap malam sehabis melakukan sholat malam Termohon selalu meminta maaf kepada suami tetapi suami tidak bergeming dan tetap ingin bercerai; b. Bulan Februari, karena Termohon merasa tidak mampu memecahkan masalah ini sendiri maka Termohon meminta pertolongan kepada pihak keluarga suami dan keluarganya sendiri; Dan kedua belah keluarga tidak menginginkan terjadi perceraian, suami berjanji akan kembali seperti dulu tetapi suami kemudian mengingkarinya kembali; c. Bulan April, Termohon melakukan tajadud dengan Pemohon, berharap semuanya akan kembali utuh, memperbarui pernikahan, dengan mendatangkan modin dan 25 orang saksi, tetapi Pemohon tetap pada pendiriaannya ingin bercerai, tinggal dalam satu rumah tapi kehidupan secara masing-masing; d. Bulan Mei Termohon mendatangi WIL Pemohon, secara baik-baik agar WIL menjauhi Pemohon dan tidak melakukan pertemuan-pertemuan di luar atau di rumah WIL , tetapi usaha ini tidak membuahkan hasil; 4.
Termohon akhirnya menyetujui untuk bercerai dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut: a. Pemohon sudah tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami tidak menafkahi lahir secara penuh mulai bulan Januari 2012 sampai dengan sekarang (nafkah lahir); Di bawah ini adalah uang yang diberikan Pemohon kepada Termohon selama bulan Januari sampai sekarang: No
Tanggal
Uang yang diberikan
Keterangan
1
26 Januari 2012
Rp. 50.000,00
Uang itu untuk satu bulan, sedangkan uang sekolah anak, makan, kesehatan dll. dibebankan kepada Termohon.
2
24 Februari 2012
Rp. 100.000,00
Uang itu untuk satu bulan, sedangkan uang sekolah
5
anak, makan, kesehatan dll dibebankan kepada Termohon. 3
23 Maret 2012
Rp. 123.000,00
Uang itu untuk satu bulan, sedangkan uang sekolah anak, makan, kesehatan dll dibebankan kepada Termohon.
4.
27 April 2012
Rp. 150.000,00
Uang itu untuk satu bulan, sedangkan uang sekolah anak, makan, kesehatan dll dibebankan kepada Termohon.
5
28 Mei 2012
Rp. 134.000,00
Uang itu untuk satu bulan, sedangkan uang sekolah anak, makan, kesehatan dll dibebankan kepada Termohon.
6
-
-
Mulai bulan Juni nafkah lahir batin tidak dipenuhi sama sekali.
b. Sejak bulan Januari Termohon dan Pemohon sudah tidak melakukan hubungan suami istri dan tidur terpisah, meskipun dalam satu rumah; Termohon juga mengingatkan tentang kewajiban member nafkah batin, tetapi Pemohon tidak memperdulikannya (nafkah batin); c. Pemohon menelantarkan anak dengan tidak menafkahi secara penuh kebutuhan anak, biaya sekolah yang dibebankan pada Termohon, meskipun Termohon meminta untuk kebutuhan anak tetapi Pemohon tidak memenuhinya, alasannya Pemohon sudah menyediakan makanan mie instan dan beras, terkadang setengah kilo ikan atau telur dipergunakan untuk jatah 3 minggu sampai satu bulan; Jika anak sakit Pemohon pun tidak berusaha menanyakan kabar atau memberi uang untuk sekedar berobat; d. Termohon merasa tidak nyaman lagi, karena Pemohon sudah sering membentak, tidak melindungi sebagaimana layaknya suami, sering pulang malam, terkadang meninggalkan rumah, sehingga Termohon di rumah sendirian, dan Pemohon tidak memikirkan lagi keselamatan Termohon dan anak;
6
e. Pemohon banyak melakukan dusta baik kepada Termohon, orangtua, dan orang lain; f. Pemohon mempunyai wanita idaman lain (WIL); g. Termohon pernah menemukan kondom rasa strobery di saku celana Termohon, dan rasa aroma stroberi tersebut sama dengan aroma celana dalam Pemohon pada saat kondom ditemukan; Dan keterangan palsu yang disampaikan kepada mediator tentang kondom tersebut; Keterangan palsu tersebut adalah perbedaan keterangan yang disampaiakan Pemohon kepada mediator bahwa kondom itu berfungsi sebagai kado pernikahan sedangkan keterangan yang disampaikan Pemohon kepada orang tuanya adalah untuk melihat film BF secara bersamasama dengan teman-temannya dan menggunakan kondom itu di Vila; h. Wanita idaman lain itu juga mengakui kedekatan yang melebihi batas wajar dengan Pemohon; i. Pemohon pernah mengajak anaknya yang bernama ANAK 1
pada bulan
Januari dan Oktober tahun 2012 ke kolam renag dengan WIL-nya, Pemohon juga pernah melakukan perjanjian-perjanjian untuk bertemu dengan WIL-nya di Trawas, Tretes, dan tempat lainnya; j. Pemohon memalsukan data saat pembelian laptop, dan memalsukan tanda tangan Termohon, sebagai pihak kedua yang bertanggung jawab atas pembayaran laptop; Dengan alasan-alasan tersebut diatas maka Termohon menyetujui permohonan cerai talak yang diajukan oleh Pemohon; Sesuai dengan permohonan cerai talak dari Pemohon, yang terdaftar dalam perkara nomor 1100/Pdt.G/2012/PA Pas., maka Termohon mengajukan tuntutan sebagai berikut: 1. Pemberian hak asuh anak kepada Termohon; 2. Pembagian harta bersama sebesar 50%, harta bersama tersebut meliputi: a. Rumah di Kota Pasuruan yang masih kredit di bank BTN, untuk itu Pemohon dan Termohon sepakat untuk menjual rumah tersebut; b. Sepeda motor merek REVO tahun 2006; 3. Membayar nafkah lahir batin berupa uang yang tidak dipenuhi oleh Pemohon, mulai bulan Januari sampai sekarang tiap bulannya Rp. 500.000,00; 4. Nafkah selama iddah sebesar Rp. 1.500.000,00;
7
5. Uang muth’ah sebesar Rp. 1.500.000,00; 6. Penyelesaian hutang secara pribadi diselesaikan secara masing-masing sedangkan penyelesaian hutang bersama diselesaikan secara bersama-sama. Hutang bersama itu antara lain: hutang ke ibunda Termohon, hutang ke saudara Pemohon, dan hutang ke teman Termohon; 7. Pemberian dana pendidikan kepada anak tiap bulan Rp.300.000,00; 8. Adanya perjanjian hitam di atas putih antara Termohon dan Pemohon agar tidak disalahgunakan di lain waktu; Bahwa atas tuntutan Termohon tersebut, telah terjadi kesepakatan antara Pemohon sebagai Pihak Pertama dan Termohon sebagai Pihak Kedua sebagaimana Surat Pernyataan Akta Perdamaian tanggal 10 Oktober 2012 sebagai berikut: 1. Pemberian hak asuh anak (hadhanah) kepada Pihak Kedua; 2. Pembagian hasil penjualan harta bersama masing-masing sebesar 50% yang meliputi: a.
Rumah di Kota Pasuruan yang masih kredit di bank BTN;
b.
Sepeda motor merek REVO tahun 2006;
3. Pihak Pertama membayar nafkah madhiyah kepada Pihak Kedua sebesar Rp2.500.000,00; 4. Pihak Pertama membayar nafkah iddah kepada Pihak Kedua sebesar Rp1.000.000,00; 5. Pihak Pertama membayar uang mutah kepada Pihak Kedua sebesar Rp1.000.000,00; 6. Pihak Pertama membayar nafkah seorang anak bernama Giovanni Agmil Dhiyaul-Haq minimal sebesat Rp. 300.000,00 setiap bulan sampai anak tersebut dewasa melalui Pihak Kedua; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama , Kota Pasuruan Nomor : XXXXXXXX tanggal 19 Januari 2006, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P); Bahwa Pemohon juga mengajukan saksi-saksi: 1.
SAKSI I, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan pengusaha, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:
8
a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai ayah Pemohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Pemohon selama 1 tahun, dan terakhir di rumah milik bersama selama 5 tahun 3 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak bernama: ANAK 1, umur 5 tahun 8 bulan c. Bahwa sejak bulan Oktober 2006 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena Termohon wataknya sangat keras, bahkan Termohon terlalu berani kepada Pemohon sebagai suami, jika Pemohon berusaha menasihati akan hal tersebut, Termohon tidak menghiraukan sama sekali malah Termohon selalu marah kepada Pemohon, jika sudah demikian, Termohon sering meminta bercerai dari Pemohon; d. Bahwa kini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal selama 6 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2.
SAKSI II, umur 38 tahun, agama Islam, tidak bekerja, tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai ayah Pemohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Pemohon selama 1 tahun, dan terakhir di rumah milik bersama selama 5 tahun 3 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak bernama: ANAK 1, umur 5 tahun 8 bulan c. Bahwa sejak bulan Oktober 2006 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena Termohon mempunyai pacar bernama WIL asal Bangil; d. Bahwa kini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal selama 6 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;
9
Bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon, Termohon membenarkan; Bahwa Termohon telah mengajukan bukti saksi: SAKSI PIHAK TERMOHON, umur 72 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai ayah Termohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Pemohon selama 1 tahun, dan terakhir di rumah milik bersama selama 5 tahun 3 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak bernama: ANAK 1, umur 5 tahun 8 bulan c. Bahwa sejak Oktober 2006 antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena Termohon wataknya sangat keras bahkan Termohon terlalu berani kepada Pemohon sebagai suami, jika Pemohon berusaha menasehati akan hal tersebut, Termohon tidak menghiraukan sama sekali malah Termohon selalu marah kepada Pemohon, jika sudah demikian, Termohon sering meminta bercerai dari Pemohon; d. Bahwa kini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal selama 6 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Pemohon membenarkannya; Bahwa selanjutnya Pemohon dan Termohon menyatakan cukup dengan keterangan masing-masing serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana terurai dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi
10
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon dan Termohon hadir, Majelis Hakim mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, dan sesuai Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Pemohon dan Termohon diupayakan perdamaian melalui mediasi, namun mediasi tersebut gagal; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon wataknya sangat keras bahkan Termohon terlalu berani kepada Pemohon sebagai suami dan sering meminta bercerai dari Pemohon, sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 3 bulan dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon mengajukan jawaban yang pada pokoknya mengakui atau tidak membantah dalildalil permohonan Pemohon; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
permohonan
tentang
pernikahannya dengan Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 174 HIR juncto Pasal 1925 KUHPerdata, sepanjang hal-hal yang diakui atau tidak dibantah oleh Termohon di depan sidang tersebut mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang sempurna, sehingga dalil-dalil permohonan yang diakui atau tidak dibantah tersebut telah terbukti dan menjadi fakta tetap; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya,
Pemohon
juga menghadirkan saksi-saksi yang bernama SAKSI I dan SAKSI II, yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu
11
keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, pengakuan Tergugat, dan keterangan saksi-saksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan faktafakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon telah menjalim hubungan dengan wanita lain sehingga Termohon bersikap keras dan berani kepada Pemohon, akibatnya antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 6 (enam) bulan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 227 yang artinya: “Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh Allah SWT Maha Mendengar, Maha Mengetahui”; Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata permohonan Pemohon terbukti cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
12
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan dalam konvensi dianggap termuat dalam pertimbangan rekonvensi; Menimbang,
bahwa Penggugat rekonvensi
mengajukan tuntutan berupa
pemberian hak asuh anak kepada Penggugat rekonvensi, pembagian harta bersama yang diperoleh selama perkawinan, nafkah, mut’ah, dan biaya pendidikan anak; Menimbang, bahwa atas tuntutan tersebut, telah dicapai kesepakatan antara Tergugat rekonvensi (Pihak Pertama) dan Penggugat rekonvensi (Pihak Kedua) sebagaimana Surat Pernyataan Akta Perdamaian tanggal 10 Oktober 2012 sebagai berikut: 1. Pemberian hak asuh anak (hadhanah) kepada Pihak Kedua; 2. Pembagian hasil penjualan harta bersama masing-masing sebesar 50% yang meliputi: a.
Rumah di Kota Pasuruan yang masih kredit di bank BTN;
b.
Sepeda motor merek REVO tahun 2006;
3. Pihak Pertama membayar nafkah madhiyah kepada Pihak Kedua sebesar Rp.2.500.000,00; 4. Pihak Pertama membayar nafkah iddah kepada Pihak Kedua sebesar Rp.1.000.000,00; 5. Pihak Pertama membayar uang mutah kepada Pihak Kedua sebesar Rp.1.000.000,00;
13
6. Pihak Pertama membayar nafkah seorang anak bernama Giovanni Agmil Dhiyaul-Haq minimal sebesat Rp.300.000,00 setiap bulan sampai anak tersebut dewasa melalui Pihak Kedua; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata, perjanjian berdasarkan kesepakatan para pihak berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak dan harus dilaksanakan dengan itikad baik (te goeder trouw) serta sesuai dengan asas pacta sun servanda (janji harus dipenuhi); Menimbang, bahwa sehubungan dengan kesepakatan tersebut disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Maidah ayat (1) yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu...” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan Penggugat rekonvensi patut dikabulkan dan kedua belah dihukum untuk menaati Akta Perdamaian yang dibuat pada tanggal 10 Oktober 2012 oleh kedua belah pihak; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk dalam lingkup perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI Dalam Konvensi 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; 3. Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon
dan kepada
14
Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi 1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonvensi; 2. Menghukum Tergugat rekonvensi dan Penggugat rekonvensi untuk menaati Akta Perdamaian yang dibuat pada tanggal 10 Oktober 2012 oleh kedua belah pihak; Dalam Konvensi dan Rekonvensi -
Membebankan kepada Pemohon/Tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.221.000,- (dua ratus dua puluh satu ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Agama Pasuruan
pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2012 Masehi
bertepatan dengan tanggal 15 Zulhijah 1433 Hijriyah, oleh Drs. AKHMAD KHOIRON yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, MUSTHOFA, S.H., M.H. dan SLAMET, S.Ag, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis di dampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. KUSNADI sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon dan Termohon. Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
MUSTHOFA, S.H., M.H.
Drs. AKHMAD KHOIRON
Hakim Anggota,
SLAMET, S.Ag, S.H. Panitera Pengganti,
Drs. KUSNADI
15
Rincian Biaya Perkara: 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya ATK perkara Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,00 20.000,00 160.000,00 5.000,00 6.000,00 221.000,00