PUTUSAN Nomor 0570/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara: PEMOHON umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Operator Traktor, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai Pemohon; melawan TERMOHON umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Tidak
bekerja,
dahulu
bertempat
tinggal
di
Kota
Pasuruan, Sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang,
bahwa
Pemohon
telah
mengajukan
surat
Permohonan bertanggal 31 Maret 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 0570/Pdt.G/2015/PA.Pas, tanggal 31 Maret 2015 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 08 Nopember 2001 sebagaimana tercantum dalam Duplikat
Hlm.1 dari 10 hlm.
Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX tertanggal 23 Maret 2015 atas Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 08 Nopember 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 bulan, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 12 tahun, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 4 orang anak bernama : a. ANAK 1, lahir tahun 2004; b. ANAK 2, lahir tahun 2003; c. ANAK 3, lahir tahun 2008; d. ANAK 4, lahir tahun 2013; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Desember 2013 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Termohon mempunyai banyak hutang kepada rentenir hingga mencapai 90 juta rupiah tanpa sepengetahuan Pemohon, tiba-tiba Pemohon mendapat tagihan hutang-hutang tersebut padahal selama ini Pemohon telah rutin memberi uang nafkah kepada Termohon minimal sebesar 2 juta rupiah perbulan; 5. Bahwa akhirnya Termohon pergi meninggalkan Pemohon tanpa pamit sampai sekarang telah berlangsung selama 1 tahun 2 bulan, dan selama itu tidak pernah ada kabar beritanya dan tidak diketahui tempat tinggalnya; 6. Bahwa Pemohon telah berusaha untuk mencari tahu keberadaan Termohon tersebut, namun hingga sekarang Termohon tetap tidak diketahui keberadaannya;
Hlm.2 dari 10 hlm.
7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohonyang demikian
ini,
Pemohon
sudah
tidak
sanggup
lagi
untuk
mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim menasihati Pemohon agar mengurungkan niatnya untuk bercerai, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan tersebut, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut: A. Surat:
Hlm.3 dari 10 hlm.
a. Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kota Pasuruan Nomor : XXXXX tertanggal 23 Maret 2015 atas Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX tanggal 08 Nopember 2001, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P; b. Surat Keterangan Ghoib dari Kepala Desa XXXX Kecamatan XXXXX Nomor: XXXXX, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P; B. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat
kediaman
di
Kota
Pasuruan,
di
bawah
sumpahnya
menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Saudara Sepupu Pemohon; b. Bahwa
saya
mengetahui semula
Pemohon dan Termohon
bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 bulan, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 12 tahun dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 4 orang anak bernama : ANAK 1, umur 11 tahun; ANAK 2, umur 12 tahun; ANAK 3, umur 7 tahun; ANAK 3, umur 2 tahun; c. Bahwa saya mengetahui sejak bulan Desember tahun 2013 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena Termohon mempunyai banyak hutang kepada rentenir hingga mencapai 90 juta rupiah tanpa sepengetahuan Pemohon, tiba-tiba Pemohon mendapat tagihan hutang-hutang tersebut padahal selama ini Pemohon telah rutin
Hlm.4 dari 10 hlm.
memberi uang nafkah kepada Termohon minimal sebesar 2 juta rupiah perbulan; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 1 tahun 2 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi menasehatinya; 2. SAKSI 2, umur 39 tahun, agama Islam,
pekerjaan PNS, tempat
kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan halhal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Tetangga Pemohon; b. Bahwa saya mengetahui keadaan rumah tanggah Pemohon dan Termohon tapi tidak seluruhnya. Semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 bulan, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 12 tahun dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 4 orang anak bernama : ANAK 1; ANAK 2; ANAK 3; ANAK 3; c. Bahwa sejak bulan Desember tahun 2013 antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena karena Termohon mempunyai banyak hutang kepada rentenir hingga mencapai 90 juta rupiah tanpa sepengetahuan Pemohon, tiba-tiba Pemohon mendapat tagihan hutang-hutang tersebut padahal selama ini Pemohon telah rutin memberi uang nafkah kepada Termohon minimal sebesar 2 juta rupiah perbulan; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut,Termohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 1 tahun 2 bulan;
Hlm.5 dari 10 hlm.
e. Bahwa sejak Pemohon dan Termohon hidup berpisah, mereka tidak pernah rukun lagi; Bahwa
selanjutnya
Pemohon
menyatakan
cukup
dengan
keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisah kan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar mengurungkan niatnya untuk bercerai, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Termohon mempunyai banyak hutang kepada rentenir hingga mencapai 90 juta rupiah tanpa sepengetahuan Pemohon, tiba-tiba Pemohon mendapat tagihan hutanghutang tersebut padahal selama ini Pemohon telah rutin memberi uang nafkah kepada Termohon minimal sebesar 2 juta rupiah perbulan; sehingga
Hlm.6 dari 10 hlm.
antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 1 tahun 2 bulan; dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa ketidakhadiran Termohon di persidangan tersebut harus dinyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek; Menimbang, bahwa untuk membuktikan permohonan Pemohon tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Pemohon mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonan tentang pernikahannya dengan Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti P-1 yang merupakan akta otentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sebagaimana ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
permohonannya,
Pemohon mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan saksisaksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Termohon mempunyai banyak hutang kepada rentenir hingga mencapai 90 juta rupiah tanpa sepengetahuan Pemohon, tiba-tiba Pemohon mendapat tagihan hutang-hutang tersebut padahal selama ini Pemohon telah rutin memberi uang nafkah kepada Termohon minimal
Hlm.7 dari 10 hlm.
sebesar 2 juta rupiah perbulan;, akibatnya antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 1 tahun 2 bulan; dan tidak diketahui keberadaannya (vide bukti P.2); Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: Artinya: ”Apabila dia (Termohon) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.”
Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.” Menimbang,
bahwa
berdasarkan
tersebut, Majelis Hakim berpendapat
pertimbangan-pertimbangan
ternyata permohonan Pemohon
Hlm.8 dari 10 hlm.
terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka permohonan Pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kota Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Pemohon dan Termohon, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
Hlm.9 dari 10 hlm.
2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX Kota Pasuruan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp281.000,00 (dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Kamis tanggal 20 Agustus 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Dzulqa'dah 1436 Hijriyah, oleh Drs. H. ABDUL KHOLIK yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi HakimHakim Anggota dan dibantu
Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera
Pengganti dengan dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon; Hakim Anggota, ttd
Ketua Majelis, ttd
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Drs. H. ABDUL KHOLIK
Hakim Anggota, ttd
Drs. MOH. HOSEN, S.H.
Hlm.10 dari 10 hlm.
Panitera Pengganti, ttd
Drs. YUMRONI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 Biaya Proses Rp 50.000,00 Biaya Panggilan Rp 190.000,00 Redaksi Rp 5.000,00 Biaya Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 281.000,00 (dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah)
Hlm.11 dari 10 hlm.