PUTUSAN Nomor 1542/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara : PENGGUGAT umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan
Usaha
Kabupaten
Catering,
Pasuruan,
bertempat
selanjutnya
tinggal
disebut
di
sebagai
"Penggugat"; melawan TERGUGAT umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan Kabupaten
Tukang
meubel,
Pasuruan
bertempat
Sekarang
tinggal
tidak
di
diketahui
alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia selanjutnya disebut sebagai "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka sidang; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat Gugatan tanggal 25 September 2014 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Pasuruan
dengan
Nomor
1542/Pdt.G/2014/PA.Pas
tanggal
25
September 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 20 Januari 2012 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 002/02/I/2012, tanggal 20 Januari 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan ;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 7 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan : 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Februari 2012 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Penggugat menderita penyakit radang selaput otak hingga harus menjalani rawat inap atau opname di rumah sakit, namun Tergugat sama sekali tidak memberi uang untuk biaya pengobatan Penggugat sehingga orangtua Penggugatlah yang membiayai semuanya. Ketika Penggugat mengingatkan
hal
tersebut,
Tergugat
justru
marah-marah
kepada
Penggugat; 5. Bahwa akhirnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sampai sekarang telah berlangsung selama 2 tahun, dan selama itu tidak pernah ada kabar beritanya dan tidak diketahui tempat tinggalnya; 6. Bahwa Penggugat telah berusaha untuk mencari tahu keberadaan Tergugat tersebut,
namun
hingga
sekarang
Tergugat
tetap
tidak
diketahui
keberadaannya; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugatyang demikian
ini,
Penggugat
sudah
tidak
sanggup
lagi
untuk
mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat;
Hlm. 2 dari 10 hlm.
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasa hukumnya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Tergugat, akan tetapi Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya untuk becerai dengan Tergugat; Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap ke muka persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut: A. Surat : a. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan Nomor : 002/02/I/2012 tanggal 20 Januari 2012, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1 b. Surat Keterangan Ghoib dari Kepala Desa Puspo Kecamatan Puspo Nomor: 242/424.203.2004/2014, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.2, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P); B. Saksi-saksi :
Hlm. 3 dari 10 hlm.
1. SAKSI 1, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ibu Penggugat b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua
Penggugat
selama
7
bulan
dan
telah
hidup
rukun
sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa karena Penggugat menderita penyakit radang selaput otak hingga harus menjalani rawat inap atau opname di rumah sakit, namun Tergugat sama sekali tidak memberi uang untuk biaya pengobatan Penggugat
sehingga
orangtua
Penggugatlah
yang
membiayai
semuanya. Ketika Penggugat mengingatkan hal tersebut, Tergugat justru marah-marah kepada Penggugat; d. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Penggugat/Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Maret 2012 sampai sekarang berlangsung selama 2 tahun e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan pabrik, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua
Penggugat
selama
7
bulan
dan
telah
hidup
rukun
sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa karena Penggugat menderita penyakit radang selaput otak hingga harus menjalani rawat inap atau opname di rumah sakit, namun Tergugat sama sekali tidak memberi uang untuk biaya pengobatan Hlm. 4 dari 10 hlm.
Penggugat
sehingga
orangtua
Penggugatlah
yang
membiayai
pertengkaran
tersebut,
semuanya; d. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
Penggugat/Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Maret 2012 sampai sekarang berlangsung selama 2 tahun e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut, akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat harus diperiksa secara verstek; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat ( verstek ); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar tidak cerai dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah bahwa Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sejak bulan Februari 2012 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran karena Penggugat menderita penyakit radang selaput otak hingga harus menjalani rawat inap atau opname di rumah sakit, namun Tergugat sama sekali tidak memberi uang untuk biaya pengobatan Penggugat sehingga orangtua
Hlm. 5 dari 10 hlm.
Penggugatlah yang membiayai semuanya. Ketika Penggugat mengingatkan hal tersebut,
Tergugat
justru
marah-marah
kepada
Penggugat;,
sehingga
menyebabkan perpisahan tempat tinggal 2 tahun 10 bulan dan selama itu sudah tidak berhubungan lagi sebagaimana layaknya suami-istri; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR, yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu Majelis Hakim membebani Penggugat untuk membuktikan dail-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat bukti P dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P (Fotokopi Akta Nikah) yang merupakan akta otentik telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan tentang perkawinan Penggugat dan Tergugat, oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang, perselisihan
dan
bahwa
keterangan
pertengkaran,
saksi
penyebabnya
1
Penggugat
serta
mengenai
perpisahan
antara
Penggugat dan Tergugat adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang, perselisihan
dan
bahwa
keterangan
pertengkaran,
saksi
penyebabnya
2
Penggugat
serta
mengenai
perpisahan
antara
Penggugat dan Tergugat adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu
Hlm. 6 dari 10 hlm.
keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat bersesuaian dan cocok satu dengan yang lain, oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut telah memenuhi pasal 171 dan 172 HIR; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P. saksi 1 dan saksi 2 Penggugat tersebut, maka telah terbukti fakta-fakta yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah berpisah tempat kediaman selama 2 tahun 10 bulan; 2. Perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut
disebabkan
karena
karena
Penggugat menderita penyakit radang selaput otak hingga harus menjalani rawat inap atau opname di rumah sakit, namun Tergugat sama sekali tidak memberi uang untuk biaya pengobatan Penggugat sehingga orangtua Penggugatlah yang membiayai semuanya. Ketika Penggugat mengingatkan hal tersebut, Tergugat justru marah-marah kepada Penggugat;; 3. Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat dirukunkan kembali dalam rumah tangganya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan
rumah
tangga
yang
demikian
akan
menimbulkan
kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: yang berbunyi;
Hlm. 7 dari 10 hlm.
Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.” Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat terbukti berdasarkan hukum dan cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Penggugat belum pernah cerai dengan Tergugat, maka petitum gugatan Penggugat mengenai penjatuhan talak ba'in shughra telah memenuhi pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat
kediaman
memerintahkan
Penggugat
kepada
dan
Panitera
Tergugat,
Pengadilan
maka Agama
Majelis
Hakim
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Hlm. 8 dari 10 hlm.
Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo masuk perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat,semua pasal dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp276000,00 (dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah);; Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 27 Januari 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 6 Rabiul Tsani 1436 Hijriyah, oleh kami SLAMET, S.Ag., S.H. sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.;
Hlm. 9 dari 10 hlm.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
SLAMET, S.Ag., S.H.
Hakim Anggota,
Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti,
Drs. A. DARDIRI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 Biaya Proses Rp 50.000,00 Biaya Panggilan Rp 185.000,00 Redaksi Rp 5.000,00 Biaya Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 276.000,00 (dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah)
Hlm. 10 dari 10 hlm.