PUTUSAN Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara: PEMOHON ASLI umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan buruh tani, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai Pemohon; Melawan TERMOHON ASLI umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan buruh tani,
bertempat
tinggal
di
Kabupaten
Pasuruan,
sebagai
Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta memeriksa buktibukti; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonan bertanggal 19 Nopember 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas, tanggal 19 Nopember 2012 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 10 Nopember 2000 sebagaimana tercantum dalam KutipanAkta Nikah Nomor: XXXXXXXXX, tanggal 10 Nopember 2000 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di di rumah orangtua Termohon selama 11 tahun 10 bulan, dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK, umur 9 tahun;
Hlm.1 dari 9 hal.
3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan November 2008 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon sering marah-marah jika Pemohon pulang dari bekerja terlambat, padahal Pemohon sudah menjelaskan jika Pemohon benar-benar bekerja, namun Termohon tetap tidak percaya, bahkan Termohon menuduh Pemohon punya pacar, terakhir Termohon marah-marah dan mengusir Pemohon; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak September 2012 sampai sekarang berlangsung selama 2 bulan; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Pemohon dan Termohon hadir, kemudian ditempuh proses mediasi dengan Hakim Mediator Drs. AKHMAD KHOIRON yang disepakati oleh Pemohon dan Termohon, namun sesuai Laporan Mediator tanggal 03 Januari 2013, mediasi tersebut gagal;
Hlm.2 dari 9 hal.
Bahwa Majelis Hakim mendamaikan Pemohon dan Termohon agar rukun lagi membina rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa Termohon menyampaikan jawaban secara lisan di depan sidang tanggal 14 Peberuari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa benar Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah dan dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK, umur 9 tahun;
-
Bahwa benar sejak bulan November 2008 antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon sering marah-marah jika Pemohon pulang dari bekerja terlambat, padahal Pemohon sudah menjelaskan jika Pemohon benar-benar bekerja, namun Termohon tetap tidak percaya, bahkan Termohon menuduh Pemohon punya pacar, terakhir Termohon marah-marah dan mengusir Pemohon;
-
Bahwa benar akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak September 2012 sampai sekarang berlangsung selama 2 bulan;
-
Bahwa saya minta tuntutan nafkah sebesar Rp. 4.000,000,- dan nafkah anak Rp. 400.000,- setiap bulan; Bahwa Pemohon tidak mengajukan replik dan Termohon tidak mengajukan
duplik; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Permohonannya, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut: I. Surat : - Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan Nomor : XXXXXXXXX tanggal 10 Nopember 2000, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P); II. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1 umur 55 Tahun Pekerjaan
Buruh tani Tempat kediaman di Kota
Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Ibu Pemohon;
Hlm.3 dari 9 hal.
b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 11 tahun 10 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak bernama : ANAK, umur 9 tahun; c. Bahwa sekitar tahun 2008 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang disebabkan karena Termohon sering marahmarah jika Pemohon pulang dari bekerja terlambat, padahal Pemohon sudah menjelaskan jika Pemohon benar-benar bekerja, namun Termohon tetap tidak percaya, bahkan Termohon menuduh Pemohon punya pacar, terakhir Termohon marah-marah dan mengusir Pemohon; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak September 2012 sampai sekarang berlangsung selama 2 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh tani, tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai tetangga Pemohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 11 tahun 10 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak bernama : ANAK, umur 9 tahun; c. Bahwa sekitar tahun 2008 antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena Termohon sering marah-marah jika Pemohon pulang dari bekerja terlambat, padahal Pemohon sudah menjelaskan jika Pemohon benar-benar bekerja, namun Termohon tetap tidak percaya, bahkan Termohon menuduh Pemohon punya pacar, terakhir Termohon marah-marah dan mengusir Pemohon; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah
Hlm.4 dari 9 hal.
tempat tinggal sejak September 2012 sampai sekarang berlangsung selama 2 bulan; Bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon, Termohon membenarkan; Bahwa Termohon tidak mengajukan bukti-bukti, meskipun telah diberi kesempatan oleh Majelis Hakim; Bahwa selanjutnya Pemohon dan Termohon menyatakan cukup dengan keterangan masing-masing serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana terurai dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon dan Termohon hadir, dan sesuai Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Pemohon dan Termohon diupayakan perdamaian melalui mediasi, namun mediasi tersebut gagal; Menimbang, bahwa Majelis Hakim mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon sering marah-marah jika Pemohon pulang dari bekerja terlambat, padahal Pemohon sudah menjelaskan jika Pemohon benar-benar bekerja, namun Termohon tetap tidak percaya, bahkan Termohon menuduh Pemohon punya pacar, terakhir Termohon marah-marah dan mengusir Pemohon; sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 2 bulan dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon mengajukan jawaban yang pada pokoknya mengakui atau tidak membantah dalil-dalil permohonan Pemohon;
Hlm.5 dari 9 hal.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonan tentang pernikahannya dengan Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 174 HIR juncto Pasal 1925 KUHPerdata, sepanjang hal-hal yang diakui atau tidak dibantah oleh Termohon di depan sidang tersebut mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang sempurna, sehingga dalil-dalil permohonan yang diakui atau tidak dibantah tersebut telah terbukti dan menjadi fakta tetap; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, Pemohon juga menghadirkan saksi-saksi yang bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2, yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, pengakuan Tergugat, dan keterangan saksi-saksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon sering marah-marah jika Pemohon pulang dari bekerja terlambat, padahal Pemohon sudah menjelaskan jika Pemohon benar-benar bekerja, namun Termohon tetap tidak percaya, bahkan Termohon menuduh Pemohon punya pacar, terakhir Termohon marah-marah dan mengusir Pemohon, akibatnya antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 2 bulan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga
Pemohon dan
Termohon; Hlm.6 dari 9 hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat AlBaqarah ayat 227: Artinya : “Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh Allah SWT Maha Mendengar, Maha Mengetahui”; Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Artinya:
”Menghindari kerusakan kemaslahatan.”
harus
didahulukan
daripada
menarik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata permohonan Pemohon terbukti cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk dalam lingkup perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;
Hlm.7 dari 9 hal.
MENGADILI
1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi ijin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; - Menghukum Pemohon untuk membayar nafkah iddah dan mut'ah sebesar RP. 2.500.000 ,- ( Dua Juta lima ratus ribu rupiah); - Menghukum Pemohon untuk membayar nafkah seorang anak bernama ANAK umur 9 tahun setiap bulan Rp. 200.000 ,- ( Dua ratus ribu rupiah ) Hingga anak dewasa atau berumur 21 tahun 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 391.000,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan
pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2013 Masehi
bertepatan dengan tanggal 17 Rabiul Tsani 1434 Hijriyah, oleh Drs. H. ABDUL KHOLIK yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, MUSTHOFA, S.H., M.H. dan SLAMET, S.Ag, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis di dampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon dan Termohon;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd
ttd
MUSTHOFA, S.H., M.H.
Drs. H. ABDUL KHOLIK Hlm.8 dari 9 hal.
Hakim Anggota,
ttd SLAMET, S.Ag, S.H. Panitera Pengganti, ttd
Drs. YUMRONI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,00 50.000,00 300.000,00 5.000,00 6.000,00 391.000,00
Hlm.9 dari 9 hal.