SALINAN
PUTUSAN Nomor 0008/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON ASLI umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Guru swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Pemohon; melawan TERMOHON ASLI umur 17 tahun, agama Islam, pendidikan MI, pekerjaan Tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang,
bahwa
Pemohon
telah
mengajukan
surat
Permohonan bertanggal 02 Januari 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor 0008/Pdt.G/2015/PA.Pas, tanggal 02 Januari 2015 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 26 September 2014 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXXX, tanggal 26 September 2014 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di di rumah orangtua
Hlm. 1 dari 10 hal.
Termohon selama 1 minggu, dan terakhir di rumah orangtua Pemohon selama 1 hari, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan ; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan September 2014 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Pemohon belum bisa membelikan sarung yang warnanya sesuai dengan keinginan Termohon,
waktu itu Termohonpun juga ikut pergi
mencari barang tersebut bersama Pemohon sedangkan Pemohon masih sangat sibuk untuk mempersiapkan acara resepsi pernikahan Pemohon dan Termohon di rumah orangtua Pemohon, namun Termohon tidak mau mengerti bahkan Termohon sudah tidak mau bertegur sapa lagi dengan Pemohon padahal Pemohon sudah berusaha meminta maaf kepada Termohon dan memberi uang sejumlah 1 juta rupiah sebagai gantinya; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon pamit pulang ke rumah orangtua Termohon sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak tanggal 2 Oktober 2014;; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon;
Hlm. 2 dari 10 hal.
3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim menasihati Pemohon agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan
surat
permohonan
Pemohon tersebut
yang isinya
tetap
dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan tersebut, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut : I. Surat: - Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan -Kabupaten Pasuruan Nomor : XXXXXXXXXX tanggal 26 September 2014, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.; II. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Jualan, tempat kediaman
di
Kabupaten
Pasuruan,
di
bawah
sumpahnya
menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Ibu Pemohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 minggu, dan terakhir di rumah orangtua Pemohon selama 1 hari dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan ;
Hlm. 3 dari 10 hal.
c. Bahwa saya mengetahuinya sekitar September tahun 2014 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon
yang
disebabkan
karena
Pemohon
belum
bisa
membelikan sarung yang warnanya sesuai dengan keinginan Termohon, waktu itu Termohonpun juga ikut pergi mencari barang tersebut bersama Pemohon sedangkan Pemohon masih sangat sibuk untuk mempersiapkan acara resepsi pernikahan Pemohon dan Termohon di rumah orangtua Pemohon, namun Termohon tidak mau mengerti bahkan Termohon sudah tidak mau bertegur sapa lagi dengan Pemohon padahal Pemohon sudah berusaha meminta maaf kepada Termohon dan memberi uang sejumlah 1 juta rupiah sebagai gantinya; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon pamit pulang ke rumah orangtua Termohon sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak tanggal 2 Oktober 2014; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Sopir, tempat kediaman
di
Kabupaten
Pasuruan,
di
bawah
sumpahnya
menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai Teman Pemohon; b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 minggu, dan terakhir di rumah orangtua Pemohon selama 1 hari dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan; c. Bahwa sekitar September tahun 2014 antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena Pemohon belum bisa membelikan sarung yang warnanya
Hlm. 4 dari 10 hal.
sesuai dengan keinginan Termohon, waktu itu Termohonpun juga ikut pergi mencari barang tersebut bersama Pemohon sedangkan Pemohon masih sangat sibuk untuk mempersiapkan acara resepsi pernikahan Pemohon dan Termohon di rumah orangtua Pemohon, namun Termohon tidak mau mengerti bahkan Termohon sudah tidak mau bertegur sapa lagi dengan Pemohon padahal Pemohon sudah berusaha meminta maaf kepada Termohon; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon pamit pulang ke rumah orangtua Termohon sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak tanggal 2 Oktober 2014;; Bahwa
selanjutnya
Pemohon
menyatakan
cukup
dengan
keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisah kan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon
Hlm. 5 dari 10 hal.
dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Pemohon belum bisa membelikan sarung yang warnanya sesuai dengan keinginan Termohon, waktu itu Termohonpun juga ikut pergi mencari barang tersebut bersama Pemohon sedangkan Pemohon masih sangat sibuk untuk mempersiapkan acara resepsi pernikahan Pemohon dan Termohon di rumah orangtua Pemohon, namun Termohon tidak mau mengerti bahkan Termohon sudah tidak mau bertegur sapa lagi dengan Pemohon padahal Pemohon sudah berusaha meminta maaf kepada Termohon dan memberi uang sejumlah 1 juta rupiah sebagai gantinya; sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 3 bulan lebih dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa ketidakhadiran Termohon di persidangan tersebut harus dinyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek; Menimbang, bahwa untuk membuktikan permohonan Pemohon tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonan tentang pernikahannya dengan Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sebagaimana ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
permohonannya,
Pemohon mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2, yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian;
Hlm. 6 dari 10 hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan saksisaksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Pemohon belum bisa membelikan sarung yang warnanya sesuai dengan keinginan Termohon, waktu itu Termohonpun juga ikut pergi mencari barang tersebut bersama Pemohon sedangkan Pemohon masih sangat sibuk untuk mempersiapkan acara resepsi pernikahan Pemohon dan Termohon di rumah orangtua Pemohon, namun Termohon tidak mau mengerti bahkan Termohon sudah tidak mau bertegur sapa lagi dengan Pemohon padahal Pemohon sudah berusaha meminta maaf kepada Termohon dan memberi uang sejumlah 1 juta rupiah sebagai gantinya, akibatnya antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 3 bulan lebih; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55:
Artinya: ”Apabila dia (Termohon) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.”
Hlm. 7 dari 10 hal.
Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.”
Menimbang,
bahwa
berdasarkan
tersebut, Majelis Hakim berpendapat
pertimbangan-pertimbangan
ternyata permohonan Pemohon
terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan, sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Pemohon dan Termohon, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-
Hlm. 8 dari 10 hal.
undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan -- Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan
pada hari Kamis tanggal 29 Januari 2015
Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Rabiul Tsani 1436 Hijriyah, oleh Drs. H. ABDUL KHOLIK yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi HakimHakim Anggota dan dibantu Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon;
Hlm. 9 dari 10 hal.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd
ttd
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Drs. H. ABDUL KHOLIK
Hakim Anggota, ttd
Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti, ttd
Drs. YUMRONI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,00 Biaya Proses Rp. 50.000,00 Biaya Panggilan Rp. 225.000,00 Redaksi Rp. 5.000,00 Biaya Meterai Rp. 6.000,00 Jumlah Rp. 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah)
Hlm. 10 dari 10 hal.