Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
PAPARAN MENKO PEREKONOMIAN PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) 2013
Jakarta, 30 April 2013
KERANGKA PAPARAN 1. Pencapaian Pembangunan Ekonomi 2. Tantangan 3. Upaya Menjaga Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi
4. Penutup
INDONESIA TELAH BERHASIL MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI ATAS 6% SECARA BERKESINAMBUNGAN 7,00
6,35
6,50
5,69
6,00 5,50
6,20
6,01 4,92
5,00
4,50
4,78
6,23
5,50
5,03
4,50
4,58
3,64
4,00
6,46
3,50
PRODUK DOMESTIK BRUTO
3,00 2,50
2,00
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Indonesia memiliki modal yang kuat untuk tumbuh lebih cepat lagi. Indonesia sudah membuat Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang akan mengoptimalkan keunggulan yang kita miliki, sehingga Indonesia dapat tumbuh lebih cepat lagi ke depan. Pertumbuhan yang ingin kita ciptakan adalah pertumbuhan dengan equity (dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia). Slide 3
DITENGAH PERLAMBATAN PEREKONOMIAN GLOBAL, PEMBANGUNAN EKONOMI SECARA KESELURUHAN MEMENUHI TARGET
1.
2010 INDIKATOR
TARGET
2011
2012
REALISASI
TARGET RPJM
REALISASI
RPJM
2013
2014
TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET REALISASI RPJM APBN 2013 RKP RPJM RPJM
Pertumbuhan Ekonomi
5,5- 5,6
6,2
6,0 - 6,3
6,5
6,4 - 6,9
6,23
6,7 - 7,4
6,8
7,0%-7,7% 6,8 – 7,2
Inflasi Pengangguran
4,0 - 6,0 7,6
7,0 7,1
4,0 - 6,0 7,3 - 7,4
3,8 6,6
4,0 - 6,0 6,7 - 7,0
4,30 6,14
3,5 – 5,5 6,0 - 6,6
4,9 5,8 – 6,1
3,5 – 5,5 4,5 + 1 5%-6% 5,0 – 6,0
12,0 - 13,5
13,33
11,5 - 12,5
12,49
10,5 - 11,5
11,66
9,5 - 10,5
9,5 – 10,5
8%-10% 8,0 – 10,0
Kemiskinan
EKONOMI TUMBUH DI ATAS 6%
INFLASI TETAP TERKENDALI SESUAI SASARAN
TINGKAT PENGANGGURAN MENURUN
TINGKAT KEMISKINAN MENURUN
Slide 4
NAMUN MASIH TERDAPAT TANTANGAN
2.
EKSTERNAL - Pemulihan ekonomi dunia masih berjalan lambat - Pemulihan harga komoditas yang masih lambat - Kecenderungan peningkatan hambatan non tarif INTERNAL -
Iklim investasi dan usaha masih perlu perbaikan Isu ketenagakerjaan Keterbatasan infrastruktur Kesehatan fiskal dan penyerapan anggaran. Pengendalian BBM dalam negeri Slide 5
3.
UPAYA MENJAGA PERTUMBUHAN DAN STABILITAS EKONOMI Slide 6
UPAYA MENJAGA PERTUMBUHAN DAN STABILITAS EKONOMI
1.
Memperbaiki kualitas belanja negara sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi
2.
Menjaga tingkat daya beli masyarakat dengan menjaga laju inflasi pada tingkat yang rendah
3.
Kebijakan Mendorong Pertumbuhan Investasi
4.
Peningkatan daya saing terutama produk ekspor non migas melalui diversifikasi pasar tujuan ekspor dengan meningkatkan keberagaman dan kualitas produk
5.
Mengendalikan impor produk-produk yang berpotensi menurunkan daya saing produk domestik di pasar dalam negeri
6.
Penguatan perdagangan dalam negeri untuk menjaga kestabilan harga, Slide 7 kelancaran barang serta menciptakan iklim usaha yang sehat
Slide 7
1.
MEMPERBAIKI KUALITAS BELANJA NEGARA SEHINGGA DAPAT MENSTIMULASI PERTUMBUHAN EKONOMI
Slide 8
BELANJA NEGARA TERUS MENINGKAT DIIKUTI DENGAN PENINGKATAN ALOKASI BELANJA PRODUKTIF 250.000
Belanja Negara (Triliun Rp) 1.800
Belanja Modal (Triliun Rp) Ratio Belanja Modal thd APBN (%)
12,84
13,00
1.683,01 1.548
1.600 1.400
200.000
12,00
11,37
11,00
1.295
216.054 150.000
1.200
10,00
9,10
1.042 1.000
14,00
176.051
937
9,00
8,09
7,70
100.000
800
8,00
600
7,00
117.855
400
50.000
75.871
6,00
80.287
200
5,00
-
-
2009 2010 2011 2012 2013
4,00
2009
2010
2011
2012
2013 Slide 9
PROFIL BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (2) MODAL BELANJA K/L : SEMAKIN DIARAHKAN UNTUK BELANJA
Pegawai Barang Modal Bansos
Slide 10
DUKUNGAN APBN DALAM MENJAGA PERTUMBUHAN EKONOMI ...1 Meningkatkan Kualitas Belanja dengan Memperbesar Alokasi Belanja Produktif yakni Belanja Modal untuk Infrastruktur;
1.
Mengarahkan peningkatan anggaran infrastruktur dalam rangka mendukung MP3EI untuk pembangunan infrastruktur pada 6 (enam) koridor ekonomi, domestic connectivity, serta ketahanan energi dan ketahanan pangan;
2.
Memperkuat program perlindungan sosial dan sinergi 4 klaster penanggulangan kemiskinan dalam rangka mendukung MP3KI;
3.
Slide 11
DUKUNGAN APBN DALAM MENJAGA PERTUMBUHAN EKONOMI ... 2 Menyediakan Stimulasi Fiskal Secara Terukur :
4.
A. Stimulus Fiskal Sisi Belanja: Meningkatkan Alokasi Belanja Modal Secara Signifikan, khususnya untuk Infrastruktur; Meningkatkan kualitas belanja untuk memperlebar ruang fiskal melalui pengendalian subsidi, khususnya subsidi energi, dan memperbesar alokasi anggaran Non-Subsidi;
B. Stimulus Fiskal Sisi Penerimaan: Mengimplementasikan kebijakan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), mulai Januari 2013; Memberikan Insentif Fiskal dalam bentuk: o Pajak ditanggung Pemerintah (DTP); o Pembebasan Bea Masuk; o Tax Holiday o Tax Allowance Mendukung Pengembangan BUMN Sebagai agen pembangunan melalui dukungan dan jaminan pemerintah.
Slide 12
MENJAGA TINGKAT DAYA BELI MASYARAKAT DENGAN
2. MENJAGA LAJU INFLASI PADA TINGKAT YANG RENDAH Slide 13
INFLASI DAPAT DIKENDALIKAN….. 8,00
Inflasi (%) 7,00 6,00
6,96
5,00 4,00 3,00
3,79 4,30
2,00
2,78 1,00 0,00 2009
2010
2011
2012 Slide 14
KEBIJAKAN MENJAGA INFLASI AGAR TETAP RENDAH 1.
2.
Kebijakan stabilitas harga bahan pangan (volatile foods), Kebijakan untuk meminimalkan dampak kebijakan harga pemerintah thd inflasi (administered prices),
→ → →
Memperlancar pasokan komoditas bahan pokok. Meningkatkan dan memperluas efektivitas peran BULOG khususnya dalam menjaga harga beras dan harga pokok pangan lainnya Mekanisme automatic adjustment untuk pemenuhan pasokan dalam negeri.
→ Pengaturan besaran dan waktu (timing) kebijakan harga komoditas strategis (BBM, elpiji & TTL). → Memitigasi risiko atas dampak rambatan terhadap komoditas lain, termasuk risiko kelangkaan.
3. Koordinasi antara Pemerintah Pusat, BI dan Pemerintah Daerah melalui optimalisasi Peran TPI-TPID
dalam pengendalian inflasi khususnya dalam mengatasi permasalahan produksi dan distribusi maupun edukasi kepada masyarakat.
4.
Mengupayakan penyelesaian permasalahan struktural jangka menengah-panjang, seperti kendala pasokan dan distribusi komoditi antar daerah, infrastruktur yang terbatas, stuktur pasar dan mekanisme pembentukan harga, dan masih tingginya ekspektasi Inflasi. Slide 15
ALOKASI BELANJA PEGAWAI TERUS MENINGKAT Belanja Pegawai (Triliun Rp)
300.000
241.122
250.000
212.255 200.000
175.738 150.000
148.078 127.669
100.000
50.000
2009
2010
2011
2012
2013 Slide 16
DUKUNGAN APBN DALAM MENJAGA TINGKAT DAYA BELI MASYARAKAT
1.
Meneruskan pemberian gaji dan pensiun ke-13, penyesuaian gaji pokok pegawai negeri sipil (PNS) dan anggota TNI/Polri sebesar rata-rata 6 persen dan pensiun pokok rata-rata 4 persen;
2.
Mengoptimalkan program perlindungan sosial berbasis keluarga antara lain jamkesmas, program keluarga harapan, Bantuan Operasional Sekolah, Bantuan Siswa Miskin dan Raskin
3.
Mengoptimalkan program pemberdayaan masyarakat melalui PNPM mandiri dan Pemberdayaan UMKM Slide 17
3. KEBIJAKAN MENDORONG PERTUMBUHAN INVESTASI
Slide 18
PERTUMBUHAN INVESTASI (PMTB) Milyar
Juta US 30.000,00
%
92.182,01
PMTB
90.000,00
12,0
25.000,00
80.000,00
9,81
10,0
8,5
100.000,00
8,8
24.564,67 20.000,00
70.000,00 60.000,00
8,0 15.000,00
50.000,00
37.799,80
6,0
40.000,00
10.000,00 4,0
3,3
30.000,00
10.815,20
20.000,00
5.000,00 2,0
10.000,00
0,00
0,0
2009 2010 2011 2012
2009 PMA (Juta US) 10.815,20 PMDN (Miliar) 37.799,80
2010 15.994,10 62.390,70
2011 19.474,50 76.000,80
2012 24.564,67 92.182,01
0,00
Slide 19
KEBIJAKAN MENJAGA PERTUMBUHAN INVESTASI 1. Menjamin kepastian hukum berusaha; 2. Penyederhanaan prosedur informasi dan perijinan berusaha; Menyelenggarakan Pelayanan Terpadu satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal dengan menetapkan Kualifikasi Kelembagaan PTSP di bidang penanaman modal 3. Mengharmonisasikan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Keuangan, Perbankan, Industri, dan Perdagangan
4. Mengembangkan Sistem Logistik Nasional 5. Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha. Penataan Regulasi Ketenagakerjaan
6. Meningkatkan Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor melalui peraturan terkait kebijakan fasilitasi ekspor dan impor dan pengembangan sistem elektronik fasilitasi pelayanan publik. 7. Mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Slide 20
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DIARAHKAN UNTUK: 1.
Penyediaan infrastruktur dasar untuk menunjang peningkatan kesejahteraan;
2.
Perkuatan konektivitas yang menjamin tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri;
3.
Perluasan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah;
4.
Pengembangan infrastruktur perkotaan dan perdesaan;
5. Pengembangan infrastruktur mendukung ketahanan pangan dan energi. Slide 21
4.
PENINGKATAN DAYA SAING TERUTAMA PRODUK EKSPOR NON MIGAS MELALUI DIVERSIFIKASI PASAR TUJUAN EKSPOR DENGAN MENINGKATKAN KEBERAGAMAN DAN KUALITAS PRODUK
Slide 22
PERLAMBATAN PEREKONOMIAN GLOBAL BERDAMPAK PADA PERLAMBATAN EKSPOR Nilai Ekspor (Juta USD)
Pertumbuhan Ekspor (%)
250.000,0
37,96
203.496,6 190.044,6
200.000,0
28,95 157.816,5 150.000,0
114.390,6 100.000,0
50.000,0
-6,61 -16,52
-
2009
2010
2011
2012
2009
2010
2011
2012
Slide 23
UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK EKSPOR NON MIGAS MELALUI DIVERSIFIKASI PASAR TUJUAN EKSPOR DENGAN MENINGKATKAN KEBERAGAMAN DAN KUALITAS PRODUK 1 Meningkatkan kelancaran dan efisiensi distribusi barang dengan melaksanakan kebijakan/program Sislognas dengan fokus pembangunan pasar dan pusat distribusi, peningkatan peran BUMN Niaga. Mempercepat pelaksanaan multi moda, mengurangi biaya, waktu, transparansi dan akuntabiltas di pelabuhan, serta optimalisasi peranan dry port.
2
3 Penyebaran informasi peluang ekspor, ketentuan akses pasar dan persyaratan distribusi di wilayah pasar baru yang ditargetkan Mendorong kerjasama B2B untuk mempromosikan ekspor ke wilayah pasar baru termasuk meningkatkan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam financial bridging dan kredit ekspor
4
Slide 24
UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK EKSPOR NON MIGAS MELALUI DIVERSIFIKASI PASAR TUJUAN EKSPOR DENGAN MENINGKATKAN KEBERAGAMAN DAN KUALITAS PRODUK
Meningkatan jaringan promosi dan pemasaran ekspor untuk produk inovatif dan komoditi potensial Meningkatkan penyesuaian standar produk ekspor Melaksanakan dan memperluas skema pembiayaan bilateral
5
6
7
Peningkatan pengawasan ekspor komoditas tertentu untuk 8 pengamanan penerimaan devisa dan penerimaan negara yaitu untuk CPO, Batu bara, serta produk SDA lainnya Slide 25
5.
MENGENDALIKAN IMPOR PRODUK - PRODUK YANG BERPOTENSI MENURUNKAN DAYA SAING PRODUK DOMESTIK DI PASAR DALAM NEGERI
Slide 26
WALAUPUN MELAMBAT NAMUN PERTUMBUHAN IMPOR MASIH LEBIH CEPAT DARIPADA PERTUMBUHAN EKSPOR Nilai Impor (Juta USD)
Pertumbuhan Impor (%)
250.000,0
41,71 30,79
191.670,9
200.000,0
177.435,7
150.000,0
135.663,2
8,02 100.000,0
95.732,2
50.000,0
-25,88
-
2009
2010
2011
2012
2009
2010
2011
2012
Slide 27
IMPOR INDONESIA DIDOMINASI BAHAN BAKU DAN BARANG MODAL Struktur Barang Impor
Perkembangan Impor Jan-Feb 2012
Barang Konsumsi 7.97% Barang Modal 17.37%
Bahan Baku/ Penolong 74.66%
Barang Konsumsi 7.68%
Barang Modal 20.17%
Bahan Baku/ Penolong 72.15%
Barang Konsumsi
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Jan-Feb 2012
2.3
16.9 48.1
1.9
21.3
Bahan Baku/ Penolong
Barang Modal
Jan-Feb 2011
Pertumbuhan (%)
USD Miliar
17.3
30.2
18.1
6.0
4.2
41.0
Jan-Feb 2012
Jan-Feb 2011
12.9
Slide 28
UPAYA MENGENDALIKAN IMPOR PRODUK - PRODUK YANG BERPOTENSI MENURUNKAN DAYA SAING PRODUK DOMESTIK DI PASAR DALAM NEGERI Meningkatkan efektifitas border control, market control, dan consumer report untuk mengamankan gangguan impor terhadap produk dalam negeri, seperti seleksi pelabuhan impor dan pelaku impor. Meningkatkan pengawasan peredaran barang impor di pasar lokal sesuai dengan ketentuan SNI, Labelisasi, karantina, dan HAKI
Mempercepat pelaksanaan sentralisasi otomasi kepabeanan dan kepelabuhan untuk peningkatan pelayanan dan pengawasan Memperluas penerapan National Single Widow (NSW) di berbagai pelabuhan dan memperkuat peran Portal INSW sebagai acuan tunggal (single reference) bagi petugas lapangan dan pelaku usaha Mendorong kebijakan investasi substitusi impor dan hilirisasi Slide 29
6.
PENGUATAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI UNTUK MENJAGA KESTABILAN HARGA, KELANCARAN BARANG SERTA MENCIPTAKAN IKLIM USAHA YANG SEHAT
Slide 30
UPAYA PENGUATAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI UNTUK MENJAGA KESTABILAN HARGA, KELANCARAN BARANG SERTA MENCIPTAKAN IKLIM USAHA YANG SEHAT 1
Memperlancar arus barang dengan meningkatkan connectivity
2
Mempercepat pelaksanaan Sistem logistik nasional
3
Membangun pusat-pusat distribusi dan pasar baru
4
Mengefisienkan perdagangan dalam negeri
5
Memperkuat daya saing produk dalam negeri
6
Meningkatkan pengawasan perdagangan tidak sehat
7
Gerakan Cinta Produk nasional Slide 31
KLASTER 3 DAN KLASTER 4
Slide 32
REALISASI PENYALURAN KUR 2007 S/D DESEMBER 2012 (Rp Miliar)
Penyaluran KUR tahun 2012 meningkat sangat pesat mencapai Rp 34,2 triliun dengan jumlah debitur 1,9 juta. Target penyaluran KUR tahun 2012 sebesar Rp 30 triliun telah terlampaui. Secara akumulatif, penyaluran KUR sejak tahun 2007 hingga Desember 2012 sebesar Rp 97,7 triliun dengan jumlah debitur sebesar 7,7 juta. Penyaluran KUR Mikro periode Januari-Desember 2012 mencapai sebesar Rp. 16,7 triliun, atau 48,9% dari total KUR. Dengan capaian maka rata-rata KUR yang disalurkan selama tahun 2012 adalah Rp. 17,5 juta/debitur. Secara akumulatif sejak 2007 hingga 2012 porsi KUR Mikro sebesar 47,8%. Slide 33
REALISASI PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH TA. 2012 NO.
WILAYAH
TARGET (Unit)
REALISASI (Unit)
ALOKASI ANGGARAN (RP. JUTA)
1.
SUMATERA
43.525
47.695
289.789
2.
JAWA
110.750
115.993
711.639
3.
KALIMANTAN
15.900
10.118
61.088
4.
NUSA TENGGARA
24.300
19.073
116.223
5.
SULAWESI dan PAPUA
55.525
52.726
340.206
250.000
245.705
1.518.945
TOTAL
Slide 34
REALISASI PROGRAM AIR BERSIH TA. 2012 NO.
SASARAN
TARGET
1
Masyarakat miskin Nelayan (Terpadu)
206 Kawasan
2
Masyarakat miskin Daerah Tertinggal (Terpadu)
173 Kawasan
SPAM
33 Kawasan
3
REALISASI
197 Kawasan
ALOKASI ANGGARAN (RP. Ribu)
144.869
173 Kawasan 43 Kawasan
11.761
Slide 35
REALISASI PROGRAM LISTRIK HEMAT DAN MURAH TA. 2012 PEMBIAYAAN
NO.
SASARAN
KEGIATAN
TARGET
REALISASI
ALOKASI ANGGARAN (RP. JUTA)
SUMBER
1
Masyarakat miskin Nelayan (Terpadu)
Sambungan baru Instalasi Rumah Tinggal
16.933 sambungan
0
58.418
APBN ESDM
2
Masyarakat miskin Daerah Tertinggal (Terpadu)
Sambungan baru Instalasi Rumah Tinggal
12.000 sambungan
0
41.400
APBN ESDM
54.545 sambungan
60.702
188.182
3
Non Terpadu
Sambungan baru Instalasi Rumah Tinggal
APBN ESDM
Slide 36
KEBIJAKAN MENINGKATKAN EFISIENSI DAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN KLASTER 3 DAN KLASTER 4 1. Meningkatkan dampak pencapaian MP3EI dalam rangka peningkatan kesempatan kerja dan penurunan angka pengangguran serta peningkatan pendapatan dengan mendorong tumbuhnya sektor-sektor produktif dengan rata-rata upah lebih tinggi. 2. Mengendalikan inflasi daerah sebagai natural protection untuk orang miskin (agar peningkatan pendapatan orang miskin efektif), melalui, a.l.: • Pengamanan stok dan distribusi bahan pangan pokok. • Dukungan terhadap upaya revitalisasi pertanian dan perdesaan • Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung keterkaitan desa-kota
3. Memperluas target penerima program klaster 1 berdasarkan hasil PPLS 2011 (unified database) dan Meningkatkan kualitas pelaksanaan program. 4. Sinergi & peningkatan kualitas program-program pemberdayaan masyarakat (PNPM) untuk memperluas kesempatan kerja yang berkelanjutan, pengembangan ekonomi lokal, membuka keterisolasian wilayah & meningkatkan keberdayaan masyarakat. 5. Meningkatkan akses usaha mikro dan kecil pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sumber-sumber permodalan lainnya, yang didukung penguatan kewirausahaan dan pelatihan SDM, peningkatan akses pasar dan teknologi, serta penguatan kelembagaan UMK dan koperasi. Slide 37
PENUTUP
Slide 38
PENUTUP Kita harus bersyukur bahwa di tengah gejolak perekonomian dunia, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh dengan baik.
Namun, kita tidak boleh lengah, karena masih banyak tantangan yang harus kita hadapi. Untuk menjaga momentum pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang terjadi saat ini, kita harus: • Menjaga daya beli masyarakat. • Meningkatkan daya saing, dengan memperbaiki iklim berinvestasi di dalam negeri, termasuk memperbaiki sistem logistik nasional dan menyediakan infrastruktur yang lebih baik. • Meningkatkan dampak belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi melalui belanja anggaran yang lebih berkualitas, tepat sasaran dan tepat waktu.
Mari kita lupakan apa yang disebut orang tahun politik, dan fokus mengimplementasikan program-program pembangunan yang ada, agar momentum pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dapat kita jaga bersama. Slide 39
TERIMA KASIH
LAMPIRAN DATA
PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) PDB Expenditure Pengeluaran Kons. RT Pengeluaran Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Barang dan Jasa Impor Brg & Jasa PRODUK DOMESTIK BRUTO PDB Nominal (triliun rupiah)
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 4,97 3,95 3,17 5,01 5,34 4,85 4,74 4,71 5,28 3,99 6,64 9,61 3,89 10,43 15,67 0,29 3,16 1,25 14,7 10,9 2,6 9,3 11,9 3,3 8,5 8,8 9,81 13,53 16,60 9,41 8,54 9,53 -9,69 15,27 13,57 2,01 26,65 17,77 8,58 9,06 10,00 -14,98 17,34 13,33 6,65 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,58 6,20 6,46 6,23 2.295.826 2.774.281 3.339.217 3.950.893 4.948.688 5.603.871 6.436.271 7.427.086 8.241.900
PDB Sektoral Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Real Estate & Jasa Persh Jasa-jasa PRODUK DOMESTIK BRUTO PDB Nominal (triliun rupiah)
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,99 2,95 -4,48 3,20 1,70 1,93 0,71 4,44 3,57 1,36 6,38 4,60 4,59 4,67 3,66 2,16 4,74 6,22 5,30 6,30 5,76 10,33 10,93 14,29 5,33 4,82 7,49 7,54 8,34 8,53 7,55 7,07 6,95 6,71 5,70 8,30 6,42 8,93 6,87 1,30 8,69 9,18 13,38 12,76 14,23 14,04 16,57 15,50 13,41 10,69 7,66 6,70 5,47 7,99 8,24 5,05 5,67 6,81 5,38 5,16 6,16 6,44 6,24 6,42 6,01 6,74 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,58 6,20 6,46 2.295.826 2.774.281 3.339.217 3.950.893 4.948.688 5.603.871 6.436.271 7.427.086
2012 3,97 1,49 5,73 6,40 7,50 8,11 9,98 7,15 5,24 6,23 8.241.900
INVESTASI Realisasi PMA Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Q1
Q2
(Juta US$) Q3
2,013.50 1,340.90 4,280.80 2,609.60 900.50 781.40 3,004.20 1,106.30 4,433.50 7,900.10 2,497.80 3,416.60 2,805.90 2,585.00 3,926.50 3,770.20 3,652.00 4,455.00 4,395.70 4,784.30 5,164.60 5,727.08 6,238.84 6,286.08
Sumber : BKPM
Realisasi PMDN Q4
Jumlah
1,279.60 8,914.80 1,685.50 5,977.00 1,805.60 10,349.60 1,055.80 14,870.30 1,497.80 10,815.20 4,116.90 15,994.10 5,129.90 19,474.50 6,312.67 24,564.67
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Q1 4,544.90 8,527.50 13,682.10 4,594.30 8,497.90 6,690.70 14,066.20
2012
19,701.94
Sumber : BKPM
(Miliar Rp) Q2 Q3 3,303.00 4,124.80 2,657.80 1,240.30 14,690.10 4,503.50 3,905.90 6,481.10 9,276.90 10,353.40 17,100.00 16,600.00 18,947.40 18,964.80 20,772.45 25,208.33
Q4 18,692.20 8,362.70 2,003.10 5,382.10 9,671.60 22,000.00 24,022.40 26,499.30
Jumlah 30,664.90 20,788.30 34,878.80 20,363.40 37,799.80 62,390.70 76,000.80 92,182.01
EKSPOR DAN IMPOR Total Ekspor (juta USD) Tahun Jan Feb 2004 5.043,08 4.907,71 2005 6.132,3 6.381,6 2006 7.558,6 7.397,5 2007 8.322,4 8.194,6 2008 11.191,6 10.545,5 2009 7.280,1 7.134,3 2010 11.595,9 11.166,5 2011 14.606,2 14.415,3 2012 15.570,1 15.645,8
Mar 5.086,78 7.364,7 7.495,6 9.064,8 12.008,9 8.614,7 12.774,4 16.366,0 17.267,0
Apr 5.275,42 6.790,65 7.641,58 8.913,12 10.921,7 8.454,0 12.035,2 16.554,2 16.173,2
Mei 5.590,72 7.185,17 8.369,55 9.807,76 12.910,3 9.208,8 12.656,6 18.287,4 16.724,8
Jun 5.931,00 6.894,07 8.445,47 9.557,18 12.818,4 9.381,5 12.330,1 18.386,9 15.364,9
Jul 5.968,16 7.154,02 8.838,03 10.039,76 12.527,9 9.684,1 12.486,9 17.418,5 16.151,6
Agu 6.391,06 7.274,85 8.904,00 9.595,57 12.466,9 10.543,8 13.726,5 18.647,8 14.115,5
Sep 7.239,96 7.522,10 8.834,68 9.515,66 12.277,2 9.842,6 12.181,6 17.543,4 15.902,5
Okt 7.404,58 7.951,27 8.605,96 10.303,97 10.789,9 12.242,7 14.399,6 16.957,7 15.667,3
Nov 6.119,76 6.886,33 9.015,31 9.844,03 9.665,7 10.758,8 15.633,3 17.235,5 16.442,1
Des 6.626,26 8.123,50 9.610,75 10.942,00 8.896,5 11.245,3 16.829,9 17.077,7 15.406,7
total 71.584,49 85.660,57 100.716,93 114.100,89 137.020,4 114.390,6 157.816,5 203.496,6 190.044,6
Impor Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jan 3.342,9 4.121,4 4.389,0 5.283,5 9.608,1 6.600,6 9.490,5
Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec total 3.389,4 3.469,7 3.549,9 3.429,1 3.781,9 4.190,7 4.100,8 4.245,5 4.156,5 3.895,3 4.972,8 46.524,5 4.281,6 5.177,1 5.112,5 4.950,0 4.820,7 4.985,6 5.487,6 4.920,7 4.863,4 4.090,8 4.889,5 57.700,9 4.527,9 4.410,0 4.779,7 5.061,1 5.668,2 5.384,9 5.619,3 5.657,1 4.494,1 5.856,0 9.610,3 65.457,6 4.663,1 5.646,6 5.643,6 6.455,4 6.014,8 6.360,6 6.916,8 6.791,1 6.286,0 7.574,1 6.837,8 74.473,4 9.842,9 10.276,7 11.646,7 11.664,2 12.110,6 12.869,8 12.326,2 11.296,1 10.732,4 9.081,4 7.695,6 129.150,6 5.939,0 6.554,1 6.706,8 7.641,3 7.935,5 8.683,3 9.707,3 8.516,6 9.430,1 8.861,1 9.156,5 95.732,2 9.498,1 10.972,6 11.235,8 9.980,4 11.760,0 12.625,9 12.171,6 9.654,1 12.120,0 13.007,6 13.146,7 135.663,2
2011 2012
12.558,7 14.554,6
11.749,9 14.953,0
14.486,2 16.427,0
14.888,2 16.937,9
14.825,9 17.210,7
15.072,1 16.686,8
16.207,3 16.328,1
15.075,4 13.867,0
15.169,1 15.349,6
15.533,4 17.214,3
15.393,9 16.920,5
16.475,6 15.561,9
177.435,7 191.670,9
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Balance of Payment tahun 2004 - 2011 (Milyar US$) URAIAN (million USD)
2004
2005
2006
2007
Milyar USD 2008
2009
2010
2011
2012
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL 1,6
0,3
10,9
10,5
0,1
10,6
5,6
2,1
-3,3
20,2
17,5
29,7
32,8
22,9
30,9
30,6
35,3
31,2
70,8
87,0
103,5
118,0
139,6
119,6
158,1
-50,6
-69,5
-73,9
-85,3
-116,7
-88,7
-127,4
-8,8
-9,1
-9,9
-11,8
-13,0
-9,7
-9,3
-11,8
-12,3
-10,9
-12,9
-13,8
-15,5
-15,1
-15,1
-20,3
-25,7
-26,5
1,1
4,8
4,9
5,1
5,4
4,6
4,6
4,2
4,3
1,9
0,3
3,0
3,6
-1,1
4,9
26,2
14,0
16,8
0
0,3
0,4
0,5
0,3
0,1
0,0
0,0
0
1,9
0,0
2,7
3,0
-1,4
4,8
26,2
14,0
16,8
1. Investasi Langsung
-1,5
5,3
2,2
2,3
3,4
2,6
10,7
10,4
15,1
2. Investasi Portofolio
4,4
4,2
4,3
5,6
2,5
10,3
13,2
4,2
5,8
-1,0
-9,4
-3,8
-4,8
-7,3
-8,2
2,3
-0,6
-4,1
3,4
0,6
13,9
14,1
-1,0
15,5
31,9
16,1
13,5
-3,1
-0,2
0,6
-1,4
-0,9
-3,0
-1,6
-4,2
-0,1
0,3
0,4
14,5
12,7
-1,9
12,5
30,3
36,3
34,7
42,6
56,9
A. TRANSAKSI BERJALAN A. Neraca Perdagangan a. Ekspor, Fob b. Impor, fob B. Jasa-jasa C. Pendapatan D. Transfer berjalan B. NERACA MODAL DAN FINANSIAL A. Transaksi Modal B. Transaksi Finansial
3. Investasi Lainnya C. TOTAL (A+B) D. SELISIH YANG BELUM DIPERHITUNGKAN E. KESEIMBANGAN UMUM (C+D) CADANGAN DEVISA
51,6
66,1
96,2
201,5 207,7 -166,1 -176,5
13,4 110,1 124,1 11,9