Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Pangan Adalah Prioritas Pembangunan Harian Ekonomi Neraca 23 Sep 2015 Language Daily Circulation 97,905 Section Black/white Page No 206 cm² Journalist
Indonesian 32,635 News 12 ant
TOKQH Amran Sulaiman MENTERIPERTANIAN
Pangan Adalah Prioritas Pembangunan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman
mengemukakan masalah pangan terus men jadi perhatian dan prioritas pembangunan karena pangan merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi manusia.
"Pemenuhan pangan yang cukup konsumsi dan produksi merupakan faktor penting dalam men dukung sumber daya manusia yang produktif," kata Mentaii.
Hal itu dikemukakan Mentan dalam sambutan
nya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring dalam seminar Nasional Hari Statistik2015 dengan
tema "Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan", Kantor Pusat Badan Pusat Statistik, Jakarta, Selasa (22/9). Untuk itu, pemerintah memfokuskan pembangu nan pertanian ke depan untuk mewujudkan keta hanan dan kedaulatan pangan.
Dia juga mengatakan Indonesia sebagai bangsa harus mampu mengatur dan memenuhi kebutuhan
pangan rakyatnya secara berdaulat dan mandiri. Kedaulatan pangan, kata Amran, merupakan ke mampuan khusus bangsa yang diwujudkan dalam tiga hal, yakni mencukupi kebutuhan pangan melalui produksi dalam negeri, mengatur kebijakan pangan secara mandiri. Kemudian, upaya untuk melindungi dan menyejahterakan masyarakat petani selaku pelaku utama usaha pertanian.
Dia mengatakan ketersediaan infrastruktur seba gai salah satu syarat dalam mendorong pembangu nan kedaulatan pangan."Pemerintah fokus
meningkatkan sarana dan prasarana pendukung per tanian," ujar dia. Dia pun menuturkan ketersediaan infrastruktur pendukung antara lain irigasi yang memadai. Pemerintah menargetkan perbaikan lahan
VL irigasi pertanian sebesar 2,6 ju mtf ta hektare hingga akhir BT 2015."Saya pikir memang harus ■p terintegrasi semua mulai dari Wr daerah hulu sungai hing ga pada bagaimana mengelola air sam pai pada penggu
f naannya saya pikir
. . jadi penting," tutur
|i l| : « dia.
^ ^ • Selain keterse
* diaan infrastruktur
pertanian seperti
f irigasi yang
memadai, masih
R *"*•' ada syarat lainnya
• * , J——§81 yang harus dipenuhi agar pem
JIB bangunan pangan da pat menyediakan pa
sokan yang cukup. • ant |
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Swasembada Sapi Diprediksi Baru Tercapai pada 2024 Investor Daily Indonesia 23 Sep 2015 Language Indonesian Daily Circulation 50,000 200,000 Section Agribusiness Black/white Page No 7 216 cm² Journalist (wyu/ant)
Swasembada Sapi Diprediksi Baru Tercapai pada 2024 JAKARTA Swasembada daging sapi diprediksi baru akan tercapai pada 2024, atau mundur hingga lima tahun dari target pemerintah yang mematoknya pada 2019. Pasalnya saat ini peternak sapi tidak teroganisasi dengan baik, sehingga produksi sapi pun masih dalam skala kecil karena hanya dilakukan peternakan individu atau rumah tangga. Ketua Persatuan Ekonomi Perta
nian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin mengatakan, jika pemerintah masih menerapkan pola lama dengan menekan kuota impor sapi, maka target pemerintah yang mendorong swasembada daging sapi pada 2019 sebesar 746.000 ton akan suKt tercapai. "Saya khawatir (target swasembada daging sapi pada 2019) tidak tercapai. Saya tidak ingin mengulangi pemerin tahan lama yang targetkan swasemba da sapi itu dengan langsung menekan kuota impor. Lalu apa yang terjadi kita sudah lihat dan sudah saksikan banyak kontroversi," ujar Bustanul di Jakarta, Selasa (22/9). Menurut Bustanul, dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang ini, pemerintah juga meng hadapi tantangan stabilisasi harga daging sapi. Keadaan ini dinilai mem persulit upaya pemerintah untuk me menuhi kebutuhan yang makin lama makin meningkat, apalagi swasemba da daging sapi pada 2019. Dia juga mengaku pihaknya telah melakukan analisisa dan simulasi den
gan permintaan dan ketersediaan sapi dalam negeri. "Jadi sampai sekarang kita masih tergantung kepada impor," tutur dia.
Selain itu, lanjut dia, ketersediaan indukan sapi lokal juga masih terbatas. Namun, kestabilan harga daging sapi diperkirakan dapat tercapai dengan upaya menambah kewenangan untuk mengimpor langsung oleh Bulog. Bustanul menambahkan, hal lain yang lebih penting juga adalah men
dorong terciptanya swasembada peternak sapi. Dengan kesejahteraan peternak yang baik, maka peternak akan semakin optimal dalam beternak sapi. "Kalau kita hanya cuma jaga stabilis asi saya kira tanpa adanya kesejahter aan petani apa gunanya?," imbuh dia. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, peternakan sapi secara wilayah dan kepemilikan belum teroganisasi dengan baik, sehingga belum mampu mengakomo dasi kebutuhan dalam negeri secara menyeluruh. Oleh karena itu, di menilai perlu dilakukan penanganan peternakan sapi secara intensf, sehingga jumlah sapi yang dikelola bisa lebih banyak. Peternakan sapi saat ini menurutnya masih dikelola oleh individu atau
rumah tangga, dengan jumlah sapi berkisar antara 24 ekor dan hampir 90% peternakan sapi dikuasai oleh rumah tangga atau individu. "Padahal yang dibutuhkan kon sumen adalah yang bisa menyuplai secara banyak dan berkelanjutan. Jadi harus buat korporasi. Pemilik sapi rumahan, misalnya, yang tadinya men jual sapi kalau anaknya disunat, tamat sekolah, ada rekomendasi menjadi korporasi yang bisa menyuplai pasar," tukas dia.
Untuk itu, Suryamin berpendapat, perlu dibentuk korporasi agar peternak kecil dapat mengembangkan usaha pe ternakannya. Selain itu, kata dia, perlu adanya pengoptimalan wilayah peterna kan sapi karena kebutuhan daging sapi dalam jangka menengah dan panjang sebagian besar disuplai dari JawaTimur, sementara Indonesia juga mempunyai produsen di berbagai daerah seperti NusaTenggaraTimur (NTT). "Korporasi perlu dioptimalkan ke depan sehingga mendorong produk si sapi yang lebih meningkat untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," pungkas diai. (wyu/ant)
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
BPS: Kedaulatan Pangan Belum Tercapai Investor Daily Indonesia 23 Sep 2015 Language Daily Circulation 200,000 Section Black/white Page No 281 cm² Journalist
Indonesian 50,000 Agribusiness 7 Sp
BPS: Kedaulatan Pangan Belum Tercapai JAKARTA Hak untuk menentukan
sistem pangan yang sesuai dengan sumber daya lokal belum sepenuhnya terlaksana. Hal itu tampak dari pe menuhan konsumsi pangan penduduk dari sumber daya lokal belum tercapai. Indeks kemandirian beberapakomodi tas pangan utama kurang dari 1. Selain itu, ketahanan parigan peruluduk per desaan juga masih rendah, hanya 23% yang tergolong tahan pangan. "Kedaulatan pangan jelas belum tercapai, mengingat ketahanan pan gan dan kemandirian pangan belum terwujud sepenuhnya. Ditambah kemandirian pangan pada 2013 be lum scluruhnya tcrcapai, mengingat produksi kedelai, daging sapi, dan gula pasir masih rendah dibanding konsumsinya," ujar Kcpala Badan PusatStatistik (BPS) Suryamin dalam seminar nasional Hari Statistik 2015
"Peningkatan Kinerja Pertanian Indo nesia Menuju Kedaulatan Pangan," di gedung BPS, Jakarta, Selasa (22/9). Oleh karena itu, kebijakan berupa peningkatan produksi domestik untuk jagung dan daging sapi sebaiknya menjadi priori tas, daripada melakukan impor. Harga produk petani juga harus diberi proteksi pada tingkat yang lay ak. Untuk itu pemerintah tidak hanya menetapkan harga pembelian pemer
intah (HPP) tepat waktu, tetapi juga harus membeli hasil panen melalui Bulog. Sebagian subsidi input, misal nya subsidi pupuk organik, sebaiknya dialihkan kepada subsidi output untuk menjamin kelayakan harga yang diter ima petani. "Pemerintah memiliki PR (peker jaan rumah, Red) besar dalam men gurangi tingkat rawan pangan, men ingkatkan kemandirian pangan, serla kedaulatan pangan," tegas Suryamin. Sektor pertanian di Indonesia telah menunjukkan peran yang besar bagi perekonomian Indonesia dengan menyumbang sekitar 14% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan berada pada urutan kedua sebagai penyumbang terbesar sctclah sektor industri pcngolahan. Namun ironisn ya, sektor pertanian belum mampu mcmbcrikan kcscjahtcraan kepada petani yang disebabkan karena pen dapatan yang diciptakan pertanian masih rendah. Upah yang diterima petani masih rendah dan secara riil justru cenderung turun. Padahal sektor ini, jelasnya mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang cukup besar. Sampai saat ini sektor pertanian masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak kurang dari 38 juta
tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian atau setara dari sepertiga tenaga kerja Indonesia. Permasalahan dari sektor perta nian muncul karena kualitas SDM
petani cenderung masih rendah. Lebih dari 70% petani hanya berse kolah sampai sekolah dasar. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, akan sulit bagi petani untuk menyerap pengetahuan dan kelerampilan untuk meningkatkan produklivitas usaha, (ermasuk jika harus berhubungan dengan teknologi. Secara umur, petani mayoritas berusia tua. Hasil Sensus Pertani
an 2013 menginformasikan bahwa ratarata umur petani adalah 48 tahun. Fisik yang tidak sckuat pada usia muda, maka sulit bagi generasi tua untuk mengembangkan sektor pertanian, dan usia tua lebih sulit menerima pembaruan dan inovasi terkait usaha tani.
Berbagai keterbatasan karakteristik tersebut berdampak kepada kinerja usaha yang tercermin dari rendahnya pendapatan. Data Survei Pendapatan Rumah Tangga Pertanian (SPP) 2013 menunjukkan bahwa rata seluruh pendapatan rumah tangga usaha per tanian (RTUP) adalah Rp 2,2 juta per bulan. Sementara dari usaha pertanian
hanya Rp 1 juta per bulan. Sementara itu, usaha pertanian yang diusahakan oleh RTUR ratarata hanya berskala kecil. Dari sisi lahan, setiap RTUP ratarata hanya mengusahakan 0,85 hektare (ha). Meskipun secara kuantitatif luas lahan sawah yang dita nami padi meningkat, namun secara kualitatif menurun selama periode 20042013.
Kepemilikan lahan oleh RTUP, sambung Suryamin, menjadi hal yang sangat penling selain sebagai sarana produksi juga sebagai sarana untuk mendapatkan akses modal dari bank. Namun, dalam kenyataannya sebagian besar tanah yang dimiliki oleh petani hanya berupa girik atau akta jual beli notaris PPAT. Hanya kurang lebih scp erlima RTUP yang sudah mempunyai scrtifikat hak milik (SHM), scrtifikat hak guna bangunan (SHGBL) dan sertifikat lain, seperti SHP SRSS. "Bahkan lebih dari sepertiga lahan yang dimiliki RTUP tidak memiliki surat bukti kepemilikan. Akibatnya karena petani tidak memiliki agunan untuk maksud meminjam modal dari bank, maka petani lebih memilih mem
injam uang ke tengkulak atau rentenir dan terjebak dengan pemberian bunga yang jauh lebih tinggi dari bunga kred it perbankan," katanya. (sp)
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Swasembada Sapi 9 Tahun Lagi Media Indonesia 23 Sep 2015 Daily 750,000 Black/white 303 cm²
Language Circulation Section Page No Journalist
Indonesian 250,000 Ekonomi 18 Tesa Oktiana
Swasembada Sapi 9 Tahun Lagi Demi stabilitas harga, membuka keran impor masih jadi pilihan. Namun, jangan sampai stabilisasi harga mengabaikan peternak lokal dan swasembada. Tesa Oktiana Surbakti
DI balik gej olak harga daging sapi yang kerap menjadi polemik di tengah masya rakat, pemerintah tetap menaruh optimisme dalam mencapai target swasembada sapi di 2019. Namun, sebagian pihak menilai target itu terlalu cepat. Bahkan Indo nesia diproyeksikan baru mencapai level swasembada daging sapi pada 2024 mendatang. Prediksi itu dikemukakan pengamat ekonomi pertanian dari Universitas
Lampung Bustanul Arifin, di sela Seminar Nasional Hari Statistik 2015
di kantor Badan Pusat Statistik (BPS),
Jakarta, kemarin. "Rasanya 2019 terlalu cepat bisa swasembada. Oleh karena itu, kita
masih membutuhkan impor daging sapi cukup lama. Itu setelah kami lakukan analisis melalui modelling dan simulasi di tingkat permintaan, berikut pertambahan kapasitas," ujar Bustanul.
Pemerintah pun, menurut Busta nul, sepertinya tidak terlampau yakin swasembada daging sapi terwujud dalam empat tahun mendatang. Oleh karena itu, pemerintah lebih sering mendengungkan target peningkatan produksi 10,9% per tahun atau setara 745 ribu ton hingga 2019, ketimbang target swasembada. Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) itu
juga mengimbau pemerintah agar mewaspadai pola ketergantungan ter hadap impor. Di sisi lain, pembatasan
impor yang memiliki efek domino juga tidak perlu perhatian serius. "Masih ingat kan waktu pemerin tah membatasi impor sapi bakalan? Para importir bereaksi dan sengaja menaikkan harga sangat tinggi," im buhnya. Dia memahami membuka keran
impor masih menjadi pilihan demi stabilitas harga. Namun, Bustanul berharap jangan sampai upaya stabilitasi harga pada akhirnya mengenyampingkan kesejahteraan peternak atau malah mengabaikan target swasembada. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, pada kesempatan yang sama mengatakan langkah pemerin tah memasukkan sektor pertanian, khususnya pangan, sebagai prioritas pembangunan nasional sudah tepat. Pasalnya, sektor pertanian berkon tribusi menyerap tenaga kerja lebih dari sepertiga jumlah penduduk Indonesia.
"Kan sudah ditetapkan ya dalam
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Swasembada Sapi 9 Tahun Lagi Media Indonesia 23 Sep 2015 Daily 750,000 Black/white 303 cm²
Language Circulation Section Page No Journalist
RPJMN 2015 targetnya lalah kedaulat an pangan. Upaya yang bisa dilaku kan, yaitu peningkatan kapasitas produksi, distribusi, danpelonggaran akses masyarakat ke sektor pangan itu sendiri," imbuh Suryamin.
Persiapan kurban Di tempat terpisah, Kementeri an Pertanian gencar memantau keberadaan dan kesehatan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini.
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengeluarkan edaran kepada kepala dinas peternakan di seluruh provinsi untuk meningkat kan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
"Untuk memudahkan pelaporan petugas dan informasi di daerah, ka mi siapkan sistem pelaporan daring yang sudah diterapkan sejak 2013 dan bisa dipantau melalui www. kesmavet.ditjennak.pertanian.go.id," ujar Dirjen Peternakan dan Kesehat an Hewan Kementan Muladno, di
Jakarta, kemarin. Muladno mengungkapkan, sejak H10 hingga kini belum ditemukan indikasi penyakit berbahaya seperti antraks. Kementerian Pertanian mencatat ada 159.131 hewan kurban
yang tersedia di daerah Jabodetabek. Angka itu terdiri atas 39.977 sapi, 370 kerbau, 93.817 kambing, dan 24.967 domba. (Mus/E1)
[email protected]
Indonesian 250,000 Ekonomi 18 Tesa Oktiana
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Ketahanan Pangan Penduduk Desa Masih Rendah Republika 23 Sep 2015 Language Indonesian Daily Circulation 200,000 Section Ekonomi Black/white Page No 13 243 cm² Journalist • SONIA FITRI
Ketahanan Pangan Penduduk Desa Masih Rendah • SONIA FITRI
JAKARTA — Badan Pusat Statistik
(BPS) menilai ketahanan pangan pen duduk di pedesaan masih rendah, yak ni hanya 23 persen. Hal tersebut didu kung oleh hasil penelitian Universitas Gajah Mada (UGM) pada 2015 yang menyebut kecukupan pangan pendu duk desa masih buruk.
Hasil penelitian tersebut juga me nyebutkan bahwa tingkat prevalensi kurang dan rawan pangan di wilayah pedesaan sebesar 36,29 persen. Pada hal, kedaulatan pangan hingga saat ini banyak disokong dari desa.
Menurut Kepala BPS Suryamin, pe merintah memiliki pekerjaan rumah yang banyak untuk mengurangi tingkat rawan pangan serta meningkatkari ke
mandirian pangan. "Kedaulatan pa ngan jelasbelumtercapai, apalagi saat ini ketersediaan pangan banyak diso kong dari sektor pertanian di pedesa an," kata dia dalam seminar nasional
Hari Statistik 2015 bertajuk 'Pening katan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan', di Jakar
ekonomian Indonesia. Sektor ini me
ngembangkan bisnis pertanian. Mereka
nyumbang sekitar 14 persen terhadap
pun akan terbatas melakukan inovasi terkait usaha tani. Akibatnya, penda patan mereka pun rendah.
produk domestik bruto (PDB) dan ber ada di urutan kedua sfcbagai penyum bang terbesar setelah sektor industri pengolahan. Selain itu, sektor pertani an menyerap tenaga kerja yang tinggi, yakni sekitar 38 juta jiwa atau sepertiga dari tenaga keija Indonesia.
Namun ironisnya, kata Suryamin, sektor pertanian belum mampu mem berikan kesejahteraan kepada petani.
Ini disebabkan pendapatan petani yang sangat rendah, bahkan secara riil justru cenderung turun. Di sisi lain, ongkos produksi terus meningkat. Pendapatan rendah tersebut dipicu
kualitas sumber daya manusia yang tidak memadai. Menurut Suryamin, lebih dari 70 persen petani hanya ber sekolah sampai sekolah dasar (SD). "Dengan tingkat pendidikan yang ren dah, para tenaga keija pertanian sulit meningkatkan produktivitas usaha, terutama jika harus bersinggungan dengan teknologi," ujarnya. Usia senja dan minimnya regenerasi tenaga keija pertanian menjadi masalah
ta, Selasa (22/9).
selanjutnya. Hasil Sensus Pertanian
Suryamin menuturkan, selama ini sektor pertanian di Indonesia telah me
2013 menyebut ratarata umur petani adalah 48 tahun. Fisik yang tidak lagi muda itu menyulitkan mereka me
nunjukkan peran yang besar bagi per
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meng akui banyak petani yang masih miskin di tengah laporan produksi padi yang meningkat. Kenaikan jumlah masyara kat miskin dari kalangan petani teijadi meskipun pemerintah mengaku telah menggelontorkan limpahan bantuan kepada petani. Data BPS menyebut, pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per ka pita per bulan di bawah garis kemis kinan di Indonesia mencapai 28,59 juta orang atau 11,22 persen. Angka terse but bertambah jika dibandingkan kondisi pada September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang. Sementara persentase1 penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 8,16 persen, naik menjadi 8,29 persen pada Maret 2015. Sedangkan, persentase pen duduk miskin di daerah pedesaan meningkat dari 13,76 persen pada September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015. ■ ed: nidia zuraya
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Mentan: Impor Beras Kalau Butuh Cadangan Republika 23 Sep 2015 Language Daily Circulation Section Black/white Page No 340 cm² Journalist
Indonesian 200,000 Publik 9 N/A
Mentan: Impor Beras Kalau Butuh Cadangan • RIZKV JARAMAYA, SONIA FITRI
HKTI menyesalkan perbedaan pernya taan antara Mentan
dan Wapres.
lahnya sekitar 79 ribu hektare.
sebanyakbanyakriya dengan
Meski angka lahan puso me ningkat, Amran tetap optimistis stok beras di dalam negeri masih cukup dan panen akan terus ter
harga komersial. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, Angka Ramalan I BPS 2015 yang menyebutkan Indonesia akan mengalami surplus produksi be ras belum memasukkan penghi tungan dampak El Nino yang dapat memengaruhi produksi padi nasional. "Itu ramalan satu yang be lum memasukkan dampak El Nino. Sekarang ramalan dua kita masukkan pengaruh El Nino yang Mei ke Agustus," katanya. Sebelumnya, BPS memperkira kan produksi gabah kering giling nasional mencapai 75,55 ton pada 2015. Menurut Angka Ramalan I BPS 2015, Indonesia akan sur plus beras lima juta ton tahun ini. Tahun 2014, menurut Angka Tetap BPS, produksi gabah ke ring giling mencapai 70,85 juta ton dan diprediksi naik menjadi 75.55juta ton gabah kering giling pada 2015. Dirut Bulog Djarot Kusuma
jadi. Ia menyatakan, panen dan tanam tiap hari ada. "Kami akan ke Tuban untuk melihat panen di dua tempat pada 2829 Sep tember 2015."
JAKARTA — Menten Perta nian Amran Sulaiman mene
gaskan, saat ini belum memutus kan mengimpor beras meski ada
Ketua Bidang Penyuluhan Dewan Pimpinan Pusat Him punan Kerukunan Tani Indone sia (DPPHKTI) Arum Sabil me
ancanian El Nino yang menye
nyesalkan perbedaan sikap an
babkan kekeringan. Ia beralasan,
tara Amran dan Kalla soal data
saat ini stok beras dalam negeri masih cukup, yakni 1,7 juta ton.
beras. Seharusnya, pemerintah
"Untuk impor nanti kita li hat, kalau kofldisi El Nino ini se
memiliki suara yang seragam. "Yang kami tahu, Mentan
Kalla menyatakan, impor beras
menjamin produksi berlimpah, pasokan aman meski di situasi paceklik saat ini, tapi tahutahu kok ada pernyataan Wapres akan impor beras," kata Arum ketika dihubungi pada Selasa (22/9). Sebagaimana telah diung kapkan di berbagai media massa, lanjut dia, Mentan harus ber tanggung jawab atas pernyataan nya bahwa pasokan beras cukup. Pernyataanpernyataan tersebut
harus dibuka mengingat feno mena alam El Nino dapat me
seharusnya dipercaya karena kementerian didukung sejumlah
jiyebabkan kekeringan sehingga menimbulkan gagal panen. '' . ^lenurut Kalla, stok beras di Bulog hingga akhir tahun sebe
data.
makin meningkat dan peme rintah membutuhkan cadangan maka nggak masalah, asalkan
perhatian pemerintah terhadap petani tetap menjadi prioritas," kata Amran di Jakarta, Selasa
(22/9). Pernyataan Amran berbeda dengan sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla sehari sebelumnya.
sar 1,5 juta ton, tetapi itu me rupakan stok beras miskin. Pa dahal, kebutuhan normal beras nasional yang harus dipenuhi
adalah 2,5 juta ton hingga tiga juta ton per bulan. Amran mengakui, tahun ini
memang ada El Nino yang me nyebabkan kekeringan. Bahkan,
el'nino itu merupakan yang ter parah ketimbang kondisi 1998 si
laim. Saat itu, pemerintah meng impor beras sebanyak 7,1 juta ton. ■ Menurut dia, meskipun El Nino tahun ini lebih berat, pe merintah bisa mengatasinya de
ngan meningkatkan produksi. Di
Arum mengatakan, akan menjadi berbahaya ketika ada pejabat lain yang menyebut ke ran impor beras harus dibuka. Keadaan ini akan menimbulkan
kegaduhan dan menyulut senti men pascir menjadi negatif di te ngah ekonomi yang tengah lesu. Seharusnya, lanjut Arum, pe lemahan ekonomi menjadi mo
mentum pemerintah agar me ngurangi impor termasuk beras. Ia meminta pemerintah meng hitung stok beras yang ada, bu kan hanya di Bulog, tetapi juga di kantongkantong petani serta pedagang. Ia berharap impor beras ti dak dilakukan karena akan se
sjsi lain, ia mengakui, akibat El Nino, teijadi peningkatan jum
makin melemahkan posisi petani yang pada dasarnya sudah le mah. Pada momen sulit seperti
lah lahan yang mengalami gagal
ini, pemerintah seharusnya me
panen atau puso. Sekarang jum
lakukan p>enyerapan beras petani
yakti mengatakan, musinfkema rau panjang menyebabkan se
rapan beras untuk kesejahteraan rakyat (rastra) semakin berku rang. Menurut dia, serapan beras untuk rastra ratarata'hanya da pat 1.000 ton per hari. Djarot menjelaskan, saat ini kebutuhan rastra per bulan rata rata 232 ribu ton. Sekarang, se bagian besar penyerapan beras Bulog untuk kebutuhan komer sial. Bulog tak bisa mengguna kan beras itu sebagai rastra kare na harganya di atas public ser vice obligation (PSO) Bulog. Djarot menjelaskan, agar ke butuhan beras di masyarakat te tap terpenuhi, Bulog rutin mela. kukan pasar murah dan operasi pasar. Kegiatan itu bertujuan mengetahui ketersediaan barang di pasar. Terkait dengan impor, menurut dia, Bulog tidak punya kewenangan. "Bulog hanya ber
peran sebagai operator dan kita cuma suplai data," kata' Djarot. ■ ed: ferry kisihandi
Headline MediaTitle Date Frequency Readership Color ArticleSize
Perhepi Ragu Target Tercapai Suara Karya 23 Sep 2015 Daily 100,000 Black/white 256 cm²
Language Circulation Section Page No Journalist
Indonesian 25,000 Ekonomi & Bisnis 11 (ags)
SWASEMBADA PAGING
Perhepi Ragu Target Tercapai JAKARTA (Suara Karya): Ketua
tercapai.
mampu mengakomodasi kebutuhan
Persatuan Ekonojni Pertanian Indonesia
dalam negeri secara menyeluruh.
swasembada daging sapi akan terwujud
Jika demikian keadaannya, maka sulit untuk memenuhi kebutuhan yang makin lama makin meningkat, apalagi
pada 2024, namun sangsi untuk target
swasembada daging sapi 2019.
(Perhepi) Bustanul Arifin memprediksi
2019.
Dia mengatakan, pihaknya telah
Oleh karena itu, dia mengatakan
perlunya penanganan peternakan sapi secara intensf sehingga peternakan sapi
tidak hanya dalam jumlah yang sedikit.
"Saya khawatir (target swasembada
melakukan analisisai dan simulasi
Peternakan sapi saat ini masih dikelola
daging sapi pada 2019) tidak tercapai.
dengan permintaan dan ketersediaan
Saya tidak ingin mengulangi pemerinta han yang latma. Di mana pemerintahan yang lama itu targetkan swasembada
oleh individu atau rumah tangga yang
sapi dalam negeri. "Jadi sampai sekarang kita masih tergantung kepada
mana jumlah sapi yang dipelihara ber kisar 24 ekor.
impor," tuturnya. Selain itu, dia mengu
Kemudian, hampir 8090 persen
tarakan, ketersediaan indukan sapi
peteinakan sapi dikuasai oleh rumah
kuota impor. Lalu apa yang teijadi kita
lokal juga masih terbatas.
tangga atau individu.
sudah lihat dan sudah saksikan banyak kontroversi," kata dia, di selasela
Ia mengatakan dengan kewenangan untuk mengimpor langsung yang dirnili
Seminar Nasional Hari Statistik 2015
"Padahal yang dibutuhkan konsumen adalah yang bisa menyuplai secara ba
ki Badan Urusan Logistik, stabilisasi harga mungkin dapat tercapai.
nyak dan berkelanjutan. Jadi harus buat koiporasi. Pemilik sapi rumahan, misal nya, yang tadinya menjual sapi kalau anaknya disunat, tamat sekolah, ada rekomendasi menjadi korporasi yang bisa
sapi itu dengan langsung menekan
dengan tema "Peningkatan Kineija Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan", di Jakarta, Selasa (22/9). Dikatakan dia, target pemerintah yang mendorong swasembada daging sapi tahun 2019 sebesar 746.000 ton
Namun, ia mengatakan hal lain yahg lebih penting juga adalah mendorong terciptanya swasembada peternak sapi.
Dengan kesejahteraan peternak yang baik, maka peternak akan semalqn opti
akan sulit tercapai. Dijelaskan, target swasembada 2019
mal dalam beternak sapi.
itu sulit terwujud mengingat kondisi di
isasi saya kira tanpa adanya kesejahte
mana saat ini peternak sapi tidak tero ganisasi dengan baik, sehingga produksi sapi pun masih dalam skala kecil kare na hanya dilakukan petemakan individu atau rumah tangga. Ditambahkan, dengan kondisi ekono
raan petani apa gunanya. Bagaimana pendapatan peternak itu lebih tinggi jika
mi yang tidak menentu seperti sekarang ini, pemerintah juga menghadapi tantang an yang mana stabilisasi harga akan sulit
"Kalau. kita hanya cuma jaga stabil
dibandingkan dengan, oke semua penting tapi akan lebih dahsyat dampaknya apa
bila kesejahteraan lebih bagus," ujarnya. Kepala Badan Pusat Statistik Suiya min mengatakan peternakan sapi secara wilayah dan kepemilikan belum terogan isasi dengan baik, sehingga belum
menyuplai pasar," ucapnya. Untuk itu, ia mengatakan perlunya korporasi sehingga peternak kecil dapat mengembangkan usaha peternakannya mengingat ada kebutuhan daging sapi yang harus bisa dipenuhi setiap hari. Dia mengatakan, kebutuhan daging sapi dalam jangka menengah dan pan jang sebagian besar disuplai dari Jawa Timur. Sementara, Indonesia juga mem punyai produsen di berbagai daerah seperti Nusa Tenggara Timur. Oleh kare na itu, perlu adanya pengoptimalan wilayah peternakan s api. (ags)
BP
Wednesday, September 23, 2015
El Niño not considered in rice estimate: BPS head keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan The Central Statistics Agency (BPS) has acknowledged its national rice output estimate of 75.5 million kebijakan dan perencanaan nasional maupun regional. figure could tons this yearpenyusunan did not factor in the potential impact ofpembangunan El Niño, hinting that the real production be lower due to harvest failure. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu BPS menghasilkan head Suryamin gambaran said thelengkap estimate tentang was based levelon danreal struktur production sektorbetween ekonomiJanuary non-pertanian," and Apriljelas without taking Suryamin into account di Kantor potential BPS, Jakarta, crop failures Jumatresulting (8/5/2015). from the long drought in the harvest season between May and December. Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di The data has previously been used by the informasi Agriculture Ministry to boast of the country’s success in rice Indonesia, serta penyediaan kebutuhan usaha. production. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang “The ministry has their own set menyambut of data. Ourhajatan prediction is the basistahunan of their dalam data, but the Elekonomi Niño impact semarak. Sebuah antusiasme besar sepuluh bidang dan needs to be included in it,” he told the press on Tuesday. diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. The statistics agency issued its estimate ofsetiap the year’s rice output to be 75.5 millions tons in May. Warna kuning untuk menarik perhatian orangnational yang melihat dan mudah diingat. The figure was a 6.64 percent increase compared with last year. Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang Suryamin theberagam, agency’s hasil prediction from May to August was basedterkini on totaldan cultivated lands from ekonomiadded yang that sangat dari penyusunan dengan metodologi memperhatikan four monthsmasukan earlier, while the estimate September to December a prediction berbagai sehingga hasilnya from menjadi data statistik ekonomiwas Indonesia untukbased dasarsolely on last year’s production perencanaan danpattern. evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. “But the prediction for May to August needsuntuk to bemenghasilkan recalculated todata include thedan El Niño impact. For the Warna merah menggambarkan semangat akurat tepercaya melakukan government’s is additional pelaksanaanpolicy, Sensusthere Ekonomi 2016. information to be considered such as harvest failure,” Suryamin added. (mrt) On some occasions, Agriculture Minister Amran Sulaiman has downplayed the potential impact of El Niño, saying that the prolonged drought would only affect logo rice production between September andLogo JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). October. See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2015/09/23/el-ni-o-not-considered-riceini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi estimate-bps-head.html#sthash.lgMKjasX.dpuf 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Citing his ministry’s survey, Amran said, the drought only affected between 25,000 and 30,000 hectares of rice fields,BPS contrary to widely publishedsetiap estimates that the drought hadberdasarkan damaged over 14 million hectares. Kepala Suryamin mengatakan, keputusan harus diambil informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh Heperekonomian has repeatedlybangsa, used BPS estimate to assure the public about thedan potential for ricepembangunan self sufficiency in the sebagai landasan penyusunan kebijakan perencanaan country, claiming that there is no need to import rice. nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang
1/2
Unlike Amran, Vice President Jusuf Kalla was among those skeptical about the BPS estimate. Kalla had urged the statistics agency to evaluate its data, claiming the estimate was too high. “It would be dangerous to use the estimate as the basis for future calculations,” he said. The vice president also mentioned the possibility of rice imports, as the government would not risk people’s welfare over “predictions that could be inaccurate”. On Tuesday, Amran admitted the ministry’s data collection still had room for improvement. “To improve the accuracy of data and the people’s confidence in rice production and consumption, I would like to ask all people to fix it together,” Amran said in a statement read out by the ministry’s director general for food crops Hasil Sembiring. Hasil said the ministry experienced difficulties in detecting the amount of rice circulating in the market, despite completing a farming land audit in 2011. According to him, the Agriculture Ministry and BPS had allocatedRp 49 billion (US$3.36 million) this year to improve their data quality. Senior economist at the Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin said that despite the brouhaha on the accuracy of the data, the government still had to provide sufficient stocks of rice. “If they don’t anticipate the stock well, there will be a massive price hike in November and December. The current rice stocks [of 1.7 million] aren’t enough, we need 2.7 million, not to mention the government target to provide subsidized rice,” Bustanul said. He said that if it came to the point that the government needed to import rice to meet its subsidized rice target, it must have made a big mistake. “It means we have made a wrong estimate, planned wrongly and downplayed the impact of El Niño,” he said, adding that he was also working with the BPS to improve their methodology. The State Logistics Agency (Bulog) said that by December, the agency’s stock for subsidized rice would reach 62,000 tons from the 1.5 to 2 million tons needed to meet next year’s demand, while its current total remaining stocks stood at 1.7 million tons. (fsu)
2/2
BP
Selasa, 22 September 2015
BPS: Jumlah Petani Menurun Metrotvnews.com, Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan terjadi penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP). Penurunan ini menyebabkan jumlah penduduk yang berprofesi sebagai petani kian menyusut. "Kita sudah tahu sensus 2003 ke 2013 terjadi penurunan jumlah petani dari 31 juta ke 26 juta. Jadi terjadi penurunan hampir lima juta petani," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin usai Seminar Nasional Hari Statistik 2015 dengan tema Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan, Kantor Pusat Badan Pusat Statistik, Jakarta sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (22/9/2015). Ia mengatakan belum dapat diketahui secara pasti ke mana petani tersebut beralih profesi. Bisa saja mereka menjadi buruh atau lari ke sektor lainnya.
BPS Indeks Demokrasi Indonesia Membaik "Bisa sajaMelansir ke sektor industri manufaktur, konstruksi, jadi tukang bangunan ada juga ke perdagangan," ujarnya. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang mempunyai level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Ia mengatakan petani Indonesia kebanyakan lahan kurang dari setengah hektare, sehingga Suryamin di sektor Kantorlain. BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). kemungkinan besar mereka beralih ke Suryaminitu menambahkan, Sensus dilakukan jugaseimbang. untuk mengetahui daya saing bisnis di ke "Biasanya antara pendapatan danEkonomi pengeluarannya tidak Kemungkinan mereka beralih Indonesia, sertapertambangan, penyediaan kebutuhan informasi sektor lain. Bisa transportasi, tukangusaha. ojek. Formal ataupun informal," tuturnya. Berikut makna logo tersebut Sensus Ekonomi 2016.bahan Warnaevaluasi oranye bagi bermakna kegiatan ekonomi yang sektor Menurutnya, hasildari sensus dapat menjadi pemerintah mengembangkan semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan pertanian di mana jumlah petani mulai menurun. diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Jadi intinya hasil sensus pertanian harus menjadi suatu masukan yang akan disampaikan ke pemerintah Warna kuning untuk perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. juga utk menjadi bahanmenarik dalam meningkatkan peran dari sektor pertanian," katanya. Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang Ketua Persatuan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin mengatakan pihaknya ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan menganalisa data tersebut dan memprediksi bahwa petani telah beralih profesi. Namun, ia menyayangkan berbagai masukan sehingga menjadi datapetani statistik ekonomi untuk dasar positif pada transformasi struktural akibat hasilnya perpindahan profesi tersebut tidakIndonesia memberikan stimulus perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. sektor lainnya. merah kebanyak menggambarkan semangat untuk menghasilkan akuratjika danpetani tepercaya melakukan IaWarna mengatakan petani beralih pekerjaan sebagai buruh.data Padahal, tersebut harus pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. beralih profesi, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor industri serta perdagangan. (mrt) adalah ketika kita melihat proporsi industri menurun sekarang tinggal 23 persen yang tadinya 32 "Artinya persen berarti sektor industrinya tidak mampu menyerap mereka yang keluar dari sektor pertanian. JAKARTA - Badantidak Pusatada Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo Artinya apa? Artinya pembangunan itu," katanya. ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof SAW Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan
BP
Selasa, 22 September 2015
BPS Sensus PKL Hingga Pengusaha Kantoran Tahun Depan
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," Suryamin diekonomi Kantor 2016 BPS,yang Jakarta, Jumatsecara (8/5/2015). Sepertijelas ini lah logo sensus diluncurkan resmi di Kantor BPS Jakarta, Jumat (8/5/2015). Badan Pusat Statistik (BPS ) meluncurkan logo baru sensus Ekonomi 2016 (SE2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyelenggarakan Sensus Ekonomi pada makna ekonomi dari logo ini Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi tahunBerikut 2016. Sensus dilakukan dengan tujuan salah satunya untuk mengetahui daya saing semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besarEkonomi sepuluh ini tahunan dalam bidang bisnisyang di Indonesia. Kepala BPS, Suryamin menjelaskan Sensus nantinya akan mendata ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian. Diharapkan ini dapat dijadikan landa bagi penyusun kebijakan, perencanaan serta berkontribusi untuk evaluasi pembangunan. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. "Tahun depan akan lakukan sensus ekonomi, kami sedang finalisasi, akan mendata secara lengkap seluruh Warna hitam di melambangkan kekuatanpertambangan, dan determinasi untuk menghasilkan data statistik kegiatan ekonomi luar sektor pertanian, konstr bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan denganSuryamin, metodologi terkini dan Ditambahkan Sensus Ekonomi yang masukan sehingga hasilnya data statistik ekonomi Indonesia akan memperhatikan dilakukan pada berbagai tahun 2016 akan menjadi sensus ke-4menjadi yang pernah dilakukan oleh BPS, setelah untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan sebelumnya dilakukan tahun 1986, 1996 dan 2006. pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Warna menggambarkan untuk menghasilkan data akurat dan detail tepercaya Selain untukmerah mengetahui daya saing semangat bisnis di Indonesia, sensus ini juga akan lebih dalam melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. memberikan informasi level dan struktur ekonomi Indonesia, memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi dan mengetahui karakteristik usaha di Indonesia. Dengan adanya Sensus Ekonomi (mrt) juga akan melatih dan membuka lapangan kerja untuk 400-600 ribu ini nantinya pemanfaatan anggaran hingga wilayah terpencil, dan meningkatkan pemahaman aktifitas ekonomi ke seluruh pelosok JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Indonesia. Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Mengenai Cakupannya, dijelaskan Suryamin untuk seluruh usaha yangNasional berlokasi(PPN)/Kepala di mall, perkantoran, Chaniago. kaki Bappenas lima, pasarAndrinof kaget, usaha keliling dan warung-warung rumah tangga. (Yas/Zul)) Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh
BP
Selasa, 22 September 2015
BPS Ingin Konsumsi Ikan Bisa Geser Daging Sapi Liputan6.com, Jakarta - Harga daging sapi yang masih tinggi membuat komoditas ini sulit terjangkau. Badan Pusat Statistik (BPS) ingin mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap daging sapi dengan beralih ke konsumsi ikan. Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). JAKARTA - Badan Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus KetuaEkonomi BPS Suryamin ingin ikan menjadi sumber protein pengganti daging, (PPN)/Kepala terutama saat harganya 2016 dihadiri olehbisa Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional tinggi. Dia mengatakan kampanye ini harus disosialisasikan Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi kata yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret ," utuh Suryamin di kantornya, Selasa (22/9/2015). perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Usulan tersebut dikatakan Suryamin bukan tanpa alasan. Belakangan produk hasil ikan Indonesia mengalami peningkatan dan peningkatan kualitasnya. Hal ini sejalan dengan komitmen "Pendataan seluruh volume sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu pemerintah mengenai mengembalikan kejayaan sektor perikanan yang sempat meredup akibat banyaknya menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," tindak pencurian ikan. jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Suryamin juga menambahkan, membuktikan, diSensus tengahEkonomi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan bisnis tingkat daya Suryamin dilakukan juga Indonesia untuk mengetahui daya saing beli masyarakat yang menurun, jumlah pertumbuhan produksi di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.ikan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi "Kinerja palingSebuah baik diantusiasme sub sektor menyambut perikanan dan perkebunan, bahkantahunan melebihi pertumbuhan yangyang semarak. hajatan besar sepuluh dalam bidang nasional, triwulan I bisa sampai 8 persen lebih,oleh sedangkan II bisa 7,8 persen lebih, padahal ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan seluruhtriwulan masyarakat Indonesia. pertumbuhan ekonomi di semester II hanya 4,7 persen," tegas Suryamin. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Untuk itu melalui para peneliti dan para pengusaha dirinya mengajak untuk meningkatkan kualitas dan varian produk hasilmelambangkan laut seperti kekuatansupaya lebih menarik di jual di pasaran. (Yas/Zul) Warna hitam dan determinasi untukjika menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh
BP
Selasa, 22 September 2015
Petani Rugi Tanam Kedelai, Lahan Susut 60% Dana Aditiasari - detikfinance JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Jakarta -Kementerian Pertanian mencatat Pembangunan area tanam lahan pertanian kedelai mengalami Ekonomi 2016 dihadiri oleh (Kementan) Menteri Perencanaan Nasional (PPN)/Kepala susutBappenas yang cukup signifikan dalam 20 tahun lebih. Pada 1992, luas lahan kedelai di Indonesia mencapai Andrinof Chaniago. 1,8 juta hektar pada 1992, kini hanya 700.000 hektar atau susut 60%. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi "Sayayang mauvalid ceritadan soal produksi kedelai kita secara nasional.untuk Di tahun 1992 sayainformasi ingat kedelai pernah akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan mendapatkan potret utuh mencapai 1,8 juta hektar. Sekarang tidak sampai 700.000 hektar. Jadi memang produksi k perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan Dirjen Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring dalam nasional maupun regional. acara seminar nasional hari statistik 2015 di Kantor BPS, Selasa (22/9/2015). "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu Tahun ini, berdasarkan Angkalengkap Ramalan I dari Badan Pusat Statistik (BPS) produksi kedelai diperkirakan menghasilkan gambaran tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," 998.000 ton, naik 5% dibanding tahun lalu. Namun, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,3 juta ton, jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). sehingga Indonesia masih harus mengimpor 1,4 juta ton kedelai. Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis Susutnya area tanam kedelai nasional selama bertahun-tahun karena persoalan harga kedelai di petani, di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. mereka rugi. Harga kedelai lokal harus bersaing dengan harga kedelai impor. Meski pemerintah sudah punyaBerikut instrumen harga pemerintah untuk menjaga harga di petani. makna daripembelian logo Sensus Ekonomi(HPP) 2016. kedelai Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang "Sayaekonomi pernah berkunjung ke Aceh Pak menteri. Selalu petani di sana bilang ke Pak menteri, dan diharapkan dapatmendampingi dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pak sudah lah berhenti ajak kami tanam kedelai. Kalau bapak jamin harganya, kami tanam itu gunung dengan kedelai pak,"untuk kata menarik Hasil. perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Warna kuning Selama ini biaya kedelai kekuatan di petani jauh dari harga jual di pasar. Sehinggadata petani malas untuk Warna hitamproduksi melambangkan dan determinasi untuk menghasilkan statistik menanam kedelai. bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia Kami usulkan itu harganya Rp 8.100/kg. Di Aceh sempatpengusaha turun ke Rp 4.500-5.000/kg. untuk dasarkedelai perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, dan masyarakat. Padahal biaya produksinya Rp 7.500-7.800/kg. Saya ditanya, ini hobi atau apa? Kalau ini untuk hobi, rugi nggak apa-apa lah.merah Tapi ini kan untuk ekonomi masyarakat. Nggak boleh data rugi lah," Warna menggambarkan semangat untuk menghasilkan akuratkatanya. dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (hen/rrd) (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
BP
Selasa, 22 September 2015
Kedaulatan Pangan Belum Tercapai keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan Jakarta - Hak untuk menentukan pangan yang sesuai dengan sumbermaupun daya lokal belum penyusunan kebijakansistem dan perencanaan pembangunan nasional regional. sepenuhnya terlaksana. Hal itu tampak dari pemenuhan konsumsi pangan penduduk dari sumber daya lokal belum tercapai. komoditas panganpertanian) utama kurang dari 1. Selain itu, "Pendataan seluruhIndeks sektor kemandirian usaha secara beberapa menyeluruh (selain sektor akan mampu ketahanan pangan penduduk perdesaan juga masih rendah, hanya 23 persen yang tergolong tahan menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelaspangan. Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). "Kedaulatan pangan jelas belum tercapai, mengingat ketahanan pangan dan kemandirian pangan belum terwujud sepenuhnya. Ditambah kemandirian pangan pada 2013 belum seluruhnya tercapai, mengingat Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di produksi kedelai, daging sapi, dan gula pasir masih rendah dibanding konsumsinya," ujar Kepala Badan Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam seminar nasional Hari Statistik 2015 "Peningkatan Kinerja Pertanian Menuju Kedaulatan Pangan," gedung BPS,bermakna Jakarta, Selasa (22/9). Berikut Indonesia makna dari logo Sensus Ekonomi 2016.di Warna oranye kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan Oleh karena itu, kebijakan berupa produksiIndonesia. domestik untuk jagung dan daging sapi sebaiknya diharapkan dapat dirasakan olehpeningkatan seluruh masyarakat menjadi prioritas, daripada melakukan impor. Harga produk petani juga harus diberi proteksi pada tingkat yang layak. Untukuntuk itu pemerintah tidak hanya menetapkan pembelian pemerintah Warna kuning menarik perhatian setiap orang yangharga melihat dan mudah diingat. (HPP) tepat waktu, tetapi juga harus membeli hasil panen melalui Bulog. Sebagian subsidi input, misalnya subsidi pupuk organik, dialihkan kepada outputuntuk untukmenghasilkan menjamin kelayakan harga bidang yang diterima Warna hitam sebaiknya melambangkan kekuatan dansubsidi determinasi data statistik petani. ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar "Pemerintah memiliki PR (pekerjaan Red) besar dalamdan mengurangi tingkat rawan pangan, perencanaan dan evaluasi kebijakanrumah, pemerintah, pengusaha masyarakat. meningkatkan kemandirian pangan, serta kedaulatan pangan," tegas Suryamin. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan Sektor pertanianSensus di Indonesia telah menunjukkan peran yang besar bagi perekonomian Indonesia dengan pelaksanaan Ekonomi 2016. menyumbang sekitar 14 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan berada pada urutan kedua sebagai (mrt)penyumbang terbesar setelah sektor industri pengolahan. Namun ironisnya, sektor pertanian belum mampu memberikan kesejahteraan kepada petani yang disebabkan karena pendapatan yang diciptakan pertanian masih rendah. Upah yang diterima petani rendah dan secara riil justru Logo JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logomasih Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). cenderung turun. ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Padahal sektor ini, jelasnya mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang cukup besar. Sampai saat ini Chaniago. sektor pertanian masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak kurang dari 38Kepala juta tenaga yang mengatakan, bekerja di sektor pertanian atauharus setara dari sepertiga tenaga kerja Indonesia. BPSkerja Suryamin setiap keputusan diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh Permasalahan daribangsa, sektor sebagai pertanian munculpenyusunan karena kualitas SDM petani cenderung pembangunan masih rendah. Lebih perekonomian landasan kebijakan dan perencanaan dari 70 persen petani hanya bersekolah sampai sekolah dasar. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, nasional maupun regional. akan sulit bagi petani untuk menyerap pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas usaha, termasuk jika harus berhubungan teknologi. "Pendataan seluruh sektor usaha secaradengan menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Secara umur,dipetani mayoritas berusia tua. Hasil Sensus Pertanian 2013 menginformasikan bahwa rataSuryamin Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). rata umur petani adalah 48 tahun. Fisik yang tidak sekuat pada usia muda, maka sulit bagi generasi tua untuk mengembangkan sektor pertanian, dan usia tua lebih sulit menerima pembaruan dan inovasi Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis diterkait usaha tani. serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Indonesia, 1/2 Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan
Berbagai keterbatasan karakteristik tersebut berdampak kepada kinerja usaha yang tercermin dari rendahnya pendapatan. Data Survei Pendapatan Rumah Tangga Pertanian (SPP) 2013 menunjukkan bahwa rata seluruh pendapatan rumah tangga usaha pertanian (RTUP) adalah Rp 2,2 juta per bulan. Sementara dari usaha pertanian hanya Rp 1 juta per bulan. Sementara itu, usaha pertanian yang diusahakan oleh RTUR rata-rata hanya berskala kecil. Dari sisi lahan, setiap RTUP rata-rata hanya mengusahakan 0,85 hektare. Meskipun secara kuantitatif luas lahan sawah yang ditanami padi meningkat, namun secara kualitatif menurun selama periode 2004-2013. Kepemilikan lahan oleh RTUP, sambung Suryamin menjadi hal yang sangat penting selain sebagai sarana produksi juga sebagai sarana untuk mendapatkan akses modal dari bank. Namun, dalam kenyataannya sebagian besar tanah yang dimiliki oleh petani hanya berupa girik atau akta jual beli notaris PPAT. Hanya kurang lebih seperlima RTUP yang sudah mempunyai sertifikat hak milik (SHM), sertifikat hak guna bangunan (SHGBL), dan sertifikat lain, seperti SHP SRSS. "Bahkan lebih dari sepertiga lahan yang dimiliki RTUP tidak memiliki surat bukti kepemilikan. Akibatnya karena petani tidak memiliki agunan untuk maksud meminjam modal dari bank, maka petani lebih memilih meminjam uang ke tengkulak atau rentenir dan terjebak dengan pemberian bunga yang jauh lebih tinggi dari bunga kredit perbankan," katanya. Jika dilihat dari sebaran wilayah, sebagian besar kemiskinan multidimensi berada di wilayah timur Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antarprovinsi di Indonesia dalam hal akses terhadap kebutuhan dasar terutama pendidikan, kesehatan, dan standar hidup. Sementara itu, untuk pemenuhan tahun bagi segenap warganya pemerintah mengeluarkan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang salah satu isinya berkaitan dengan perwujudan ketahanan pangan di Indonesia secara berkelanjutan. "Untuk mewujudkan ketahanan pangan berkeadilan di seluruh wilayah, maka Indonesia harus mampu mewujudkan kedaulatan pangan yang menyeluruh bagi penduduk Indonesia," tegas Suryamin. Namun, Sensus Pertanian 2013 menunjukkan kurangnya ketahanan pangan rumah tangga usaha pertanian di beberapa wilayah, seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur serta sejumlah daerah di Kalimantan, yang tercermin dari nilai indeks ketahanan pangan (IKP) yang rendah. Secara umum IKP Kawasan Timur Indonesia masih tertinggal dari nilai IKP di kawasan barat Indonesia. Jika nilai IKP RTUP dibandingkan antarpulau, terlihat hanya pula Jawa saja yang nilainya di atas rata-rata lKP nasional, sementara pulau lainnya berada di bawah tingkat nasional. karena sebagian besar tanaman pangan dihasilkan di Pulau Jawa. "Masalah ketahanan pangan sangat wajar banyak terjadi di luar Jawa. Masalah transportasi dan infrastruktur juga berpengaruh pada distribusi pangan sampai ke seluruh wilayah Indonesia. Jawa masih menjadi daerah yang memiliki produktivitas rata-rata yang tertinggi pada komoditas terpilih, seperti padi, jagung, kedelai, daging sapi, dan tebu," ujar Suryamin. Karena nilai IKP berhubungan dengan ketersediaan pangan, maka menurutnya, wajar jika RTUP tanaman pangan memiliki ketahanan pangan paling tinggi dibandingkan sektor lainnya. Lona Olavia/AB
2/2
BP
Selasa, 22 September 2015
BPS Sebut Dua Subsektor Pertanian Ini Tangguh Ketika Ekonomi Lesu
BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subsektor pertanian yakni perkebunan dan perikanan disebut-sebut tangguh di tengah pelemahan ekonomi nasional saat ini.juga Hal untuk tersebut berdasarkan perhitungan Badan Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan mengetahui daya saing bisnis di Pusat Statistik (BPS) di mana kebutuhan tercatat pertumbuhannya melebihi prosentase pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta penyediaan informasi usaha. nasional. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang "Kuartal pertama perikanan pertumbuhannya mencapai lebih dari delapan persen,ekonomi kuartal kedua semarak. Sebuahbidang antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang dan lebih dari tujuh persen, lebih tinggi dari pertumbuhan kita yang di semester II yang hanya 4,67 diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat ekonomi Indonesia. persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam Seminar Nasional Hari Statistik 2015 bertajuk Kinerja Pertanian Menuju Kedaulatan pada Selasa (22/9). Warna "Peningkatan kuning untuk menarik perhatian Indonesia setiap orang yang melihat dan Pangan mudah diingat. Begitupun dengan sektor perkebunan yang bertahan bahkan berproduksidata maksimal. Warna hitam melambangkan kekuatan danmasih determinasi untuk menghasilkan statistikTugas bidang selanjutnya yaknisangat memperkuat serta mengoptimalkan secara maksimal tapi bijak. ekonomi yang beragam, hasil dari penyusunanpemanfaatannya dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar Sektor pertanian dijadikan bagianpemerintah, dari salah satu fokus pembangunan nasional. Ia juga menyerap perencanaan danpun evaluasi kebijakan pengusaha dan masyarakat. tenaga kerja hingga sepertiganya. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan Atas potensi perikanan yang tinggi, menurut Suryamin seharusnya masyarakat dan pemerintah tidak perlu pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. ribut-ribut lagi soal sapi yang mengalami sedikit masalah. "Kandungan protein pada ikan tidak jauh berbeda dengan sapi," ujarnya. (mrt) IaJAKARTA pun berpeluang besar menjadi makanan sekaligus bisa diproduksi dalam negeri. Logo - Badan Pusat Statistik (BPS)pengganti melaunching logo Sensus Ekonomidi2016 (SE2016). ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang
BP
Selasa, 22 September 2015
Sambut Hari Statistik, BPS Gelar Seminar Pertanian
BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). WE Online Jakarta - Badan Pusat Statitsik (BPS) pagi ini menyelenggarakan Seminar Nasional Hari Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomisebagai dilakukan jugarangkaian untuk mengetahui saing bisnis diyang Statistik 2015. Seminar ini diselenggarakan bagian dari Hari daya Statistik Nasional Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. jatuh pada tanggal 26 September 2015 mendatang. Berikut makna logonasional Sensus Ekonomi 2016.mengambil Warna oranye kegiatan ekonomi yang Untuk tahun ini, dari seminar Hari Statistik temabermakna "Peningkatan Kinerja Pertanian semarak.Menuju Sebuah Kedaulatan antusiasme Pangan". menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidangPertanian ekonomiAmran dan Indonesia Rencananya diskusi ini akan dihadiri Menteri diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sulaiman dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Warnadari kuning untuk Warta menarik perhatian setiap orangtersebut yang melihat dan mudah diingat. Namun pantauan Ekonomi kedua menteri batal hadir dan mengirimkan pejabat eselon satu sebagai penggantinya. Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat dari penyusunan dengan metodologi terkini dan Jadi memperhatikan "Kami mengundang ibuberagam, Susi danhasil pak Mentan. Tetapi itulah. Allah yang menentukan. memang pada berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar saat ini acara-acara banyak sekali. Jadi perubahan cepat sekali," kata Kepala BPS, Suryamin dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. sambutannya. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya Suryamin mengatakan di tengah kondisi perekonomian yang cenderung melambat, kinerjamelakukan pertanian pelaksanaan 2016. masih tumbuh Sensus positif.Ekonomi "Subsektor yang menunjukkan peningkatan adalah subsektor perikanan dan perkebunan bahkan melebihi pertumbuhan nasional," tambahnya. (mrt) Penulis: Boyke P. Siregar JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi Editor: Achmad Fauzi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Foto: Boyke Siregar Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang
BP
Rabu, 23 September 2015
BPS Finalisasi Persiapan Sensus Ekonomi 2016
BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). WE Online, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pihaknya saat ini tengah menyelesaikan tahapan persiapan penyelenggaraan Sensus 2016. Suryamin menambahkan, Sensusuntuk Ekonomi dilakukan juga untukEkonomi mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. "Kami akan melakukan sensus ekonomi yang sedang kami finalisasikan pelaksanaannya," kata Suryamin diBerikut Gedungmakna BPS, Jakarta, (23/9/2015). Suryamin menambahkan tujuankegiatan daripadaekonomi sensus ekonomi dari logoRabu Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna yang ini untuk mengumpulkan dan menyajikan datahajatan dari seluruh ekonomidalam sebagai landasan bagi dan semarak. Sebuah antusiasme menyambut besarkegiatan sepuluh tahunan bidang ekonomi penyusunan perencanaan, dan evaluasi pembangunan. diharapkankebijakan, dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Dengan sensus untuk ekonomi, kita akan mendapatkan gambaran lengkapdan tentang level dan struktur ekonomi. Warna kuning menarik perhatian setiap orang yang melihat mudah diingat. Selain itu, kita akan mengetahui karakteristik usaha serta mengetahui daya saing bisnis di Indonesia," tambahnya. Ia mengatakan sensus ekonomi merupakan penyelenggaraan yangstatistik keempat kalinya sejak Warna hitam melambangkan kekuatan dan2016 determinasi untuk menghasilkan data bidang pertama kali dilakukan pada tahunhasil 1986. ekonomi dilaksanakan setiap 10 tahun sekali dengan ekonomi yang sangat beragam, dari"Sensus penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan tahun berakhiran angka enam.hasilnya Dimulaimenjadi 1986, 1996, dan 2016," ujarnya. berbagai masukan sehingga data 2006, statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Menurut Suryamin, untuk sensus ekonomi tahun depan cakupan jumlah usaha sektor ekonomi yang akan disensus sebesarmenggambarkan 24,7 juta usaha ekonomi. ini lebih besardata dibanding hasiltepercaya sensus pada tahun 2006 Warna merah semangat Jumlah untuk menghasilkan akurat dan melakukan dipelaksanaan mana BPS mencatat ada 22,66 juta usaha ekonomi. Sensus Ekonomi 2016. Penulis: (mrt) Boyke P. Siregar Editor: Cahyo -Prayogo JAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi Foto: Siregar 2016Boyke dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Editor: Achmad Fauzi Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang
BP
Rabu, 23 September 2015
BPS: Kedaulatan Pangan Belum Tercapai
BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu WE Online, Jakarta - Penjaminan hak untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan sumber daya menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas lokal belum sepenuhnya terlaksana. Hal itu tampak dari pemenuhan konsumsi pangan penduduk dari Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). sumber daya lokal ternyata belum tercapai di mana indeks kemandirian beberapa komoditas pangan utama kurang dari satu. Selain itu, ketahanan pangan penduduk pedesaan masih rendah, hanya 23% yang Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di tergolong tahan pangan. Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. "Kedaulatan pangan jelas belum tercapai mengingat ketahanan pangan dan kemandirian pangan belum Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang terwujud sepenuhnya. Ditambah, kemandirian pangan pada tahun 2013 belum seluruhnya tercapai semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan mengingat produksi kedelai, daging sapi, dan gula pasir masih rendah dari konsumsinya," kata Kepala diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Gedung BPS, Jakarta. Oleh karena itu, kebijakan peningkatan produksi domestik untuk padi, tebu, dan daging sapi dalam negeri sesungguhnya akan lebih Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. menguntungkan daripada melakukan impor. Harga produk petani juga harus diberi proteksi pada tingkat yang layak. Untuk itu, pemerintah tidak hanya menetapkan HPP tepat waktu, tetapi juga harus memberi Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang hasil panen melalui Bulog. ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar Sebagian subsidi input, misalnya subsidi pupuk organik, sebaiknya dialihkan kepada subsidi output untuk perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. menjamin kelayakan harga yang dierima petani. "Pemerintah memiliki PR besar dalam mengurangi tingkat rawan pangan, meningkatkan kemandirian pangan, serta kedaulatan pangan," tegasnya. Sektor Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan pertanian, lanjutnya, memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada perekonomian Indonesia. Ini pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB) yang sampai tahun 2013 kontribusi sektor ini berada pada urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. "Meskipun demikian, dari waktu ke waktu kontribusi (mrt)pertanian terus menurun. Jika pada tahun 2003 share sektor ini sebesar 15,2% maka pada tahun sektor 2013 turun menjadi 14,4%," ungkapnya. JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi Penulis: Boyke P. Siregar 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Editor: Cahyo Prayogo Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang Foto: Boyke Siregar valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan Foto: Boyke Siregar nasional maupun regional.
BP
Selasa, 22 September 2015
Peningkatan Kinerja Pertanian Menuju Kedaulatan Pangan dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan Jakarta, Pwri Online..Com,-Badan Statistik (BPS)Indonesia. hari ini , melakukan seminar nasional Hari diharapkan dapat dirasakan oleh Pusat seluruh masyarakat Statistik 2015 bertema ‘Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan’ di kantor Pusat BPS. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Kepala Badan Statistik (BPS) Suryamin dalam seminar nasional Hari Statistik 2015 “Peningkatan Warna hitamPusat melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan,” di gedung BPS, Jakarta, Selasa (22/9). ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan “Kedaulatan pangan jelas belum tercapai, mengingat ketahanan panganIndonesia dan kemandirian pangan belum berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi untuk dasar terwujud sepenuhnya. Ditambah kemandirian pangan pada 2013 seluruhnya tercapai, mengingat perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha danbelum masyarakat. produksi kedelai, daging sapi, dan gula pasir masih rendah dibanding konsumsinya,” ujar Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan Suryamin menambahkan, di tengah ekonomi sulit sektor pertanian Indonesia masih tumbuh positif, pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. subsektor perikanan bahkan melampaui tingkat nasional, walaupun pada kuartal II-2015 terdapat perlambatan ekonomi, tumbuhnya mencapai 8% pada kuartal I-2015. Sektor pertanian masih penting. (mrt) Sekitar 1/3 tenaga kerja di Indonesia diserap sektor pertanian,” ujar Suryamin. JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo Pemerintah pada tahun ini, fokus warna membenahi irigasi untuk menopang sektor pertanian di Indonesia. ini mempunyai makna dengan sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi Tujuannya agar produksi pangan meningkat. “BPS akan menjadi rekomendasi utama sekaligus menjadi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof bahan pertimbangan lagi pemerintah untuk mengambil kebijakan,” ujar Suryamin. Chaniago. Suryamin mengatakan, ini akan megeluarkan rekomendasi untukinformasi mencapaiyang ketahanan Kepala BPS Suryaminseminar mengatakan, setiap keputusansemacam harus diambil berdasarkan pangan. Serta analisa tantangan dan kesempatan dalam Indonesia. valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untukpembangunan mendapatkanpertanian informasidipotret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan Sektor pertanian di Indonesia nasional maupun regional. telah menunjukkan peran yang besar bagi perekonomian Indonesia dengan menyumbang sekitar 14 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan berada pada urutan kedua sebagai penyumbang setelah sektor industri pengolahan. Namun ironisnya, pertanian "Pendataan seluruhterbesar sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akansektor mampu belum mampu memberikan kesejahteraan kepada petani yang disebabkan karena pendapatan menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian,"yang jelas diciptakan masih diterima petani masih rendah dan secara riil justru Suryaminpertanian di Kantor BPS,rendah. Jakarta,Upah Jumatyang (8/5/2015). cenderung turun. 1/2 Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.
Padahal sektor ini, jelasnya mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang cukup besar. Sampai saat ini sektor pertanian masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak kurang dari 38 juta tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian atau setara dari sepertiga tenaga kerja Indonesia. Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring dalam seminar Hari Statistik 2015 dan Statistik Award Upaya peningkatan produksi pajale (padi, jagung, kedele) masih terkendala persoalan dasar, seperti irigasi rusak, benih belum memenuhi syarat yang tepat, pupuk sering terlambat, tenaga penyuluh kurang, terbatasnya lahan pertanian, juga belum adanya jaminan pasar/harga”, kata sembiring Untuk itu, lanjut Sembiring, Kementan terus menggenjot perbaikan saluran irigasi, terutama untuk mengejar peningkatan produksi padi dan jagung. “Kita lakukan perbaikan irigasi 6 juta ha. Kita sudah lakukan perluasan lahan tanam jagung dan kedelai, namun sayang terkendala hujan. Juga pengawasan distribusi pupuk, dan berikan pendampingan penyuluhan. Padi dan Jagung diharap bisa swasembada pada 2017. Tapi kedele, harus kerja lebih keras lagi”, jelasnya. Dalam acara seminar ini di hadiri oleh narasumber antara lain Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Prof .Dr.Bustanul Arifin, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB,Prof Dr.M.Firdaus,SP,Msi, kepala Pusat studi Asia Pasifik,Prof Dr.Ir.Irham,Msc, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB.Dr.Arif Satria SP,Msi dengan moderator Metro TV Suryopratomo Policy Brief : Pakar bidang Ekonomi Pertanian PSEKP Kementan,Prof Dr.Ir Pantjar Simatupang M.S (Upi)
2/2
BP
Selasa, 22 September 2015
Ekonomi Lesu, BPS: Sektor Pertanian Ini Meningkat
BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Jakarta, Aktual.com — Di tengah perlambatan ekonomi, dua subsektor pertanian, yaitu perikanan dan perkebunan justru menunjukkan kekuatannya. Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan subsektor Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di tersebut yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. “Kuartal pertama pertumbuhan subsektor itu mencapai lebih dari 8 persen, kuartal kedua lebih dari 7 Berikut makna daridari logo Sensus Ekonomi 2016. bermakna kegiatan ekonomiujar yang persen, lebih tinggi pertumbuhan ekonomi kitaWarna yang oranye di semester II hanya 4,67 persen,” Kepala semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin dalam Seminar Nasional Hari Statistik 2015 di Jakarta, Selasa diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. (22/9). Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihattersebut dan mudah diingat. Lebih lanjut dikatakan dia, potensi yang dihasilkan dari subsektor sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Dia mencontohkan permasalahan daging sapi yang sebenarnya bisa Warna hitam melambangkan disubstitusikan dengan ikan. kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagaimasyaakat masukan kita sehingga menjadi data statistik Indonesia untuk dasar tidak berbeda “Supaya tidak hasilnya usah teriak-teriak daging sapi, ekonomi lagipula kandungan proteinnya perencanaan dan evaluasi pengusaha dan masyarakat. jauh antara daging sapi dan kebijakan ikan,” jelaspemerintah, dia. Warna merah semangat menghasilkan datatenaga akurat kerja. dan tepercaya melakukan Selain itu, sektormenggambarkan pertanian merupakan yanguntuk paling besar menyerap Jika dilakukan upaya pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. secara maksimal di sektor pertanian, lanjut Suryamin, tentu akan lebih besar sharenya dalam pertumbuhan ekonomi nasional. (mrt) “Bahkan bisa menyerap hingga 1/3 tenaga kerja. Pertanian ini menjadi fokus pembangunan nasional, salah JAKARTA Pusatpangan,” Statistik pungkasnya. (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo satunya dengan- Badan kedaulatan ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016Marwan) dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof (Arbie Chaniago.
BP
Selasa, 22 September 2015
BPS: Sektor Pertanian Dorong Pertumbuhan Ekonomi Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan sektor pertanian memiliki peranan penting dalam membangkitkan perekonomian. Pertanian mendorong pembangunan nasional. Suryamin mencatat pertumbuhan di beberapa subsektor yang cukup signifikan di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang melambat saat ini. Sektor perekonomian tumbuh 8 persen di kuartal I, namun turun di kuartal II. "Tapi ini masih tumbuh positif. Ini membuktikan kalau sektor pertanian bisa tumbuh dan mendorong pembangunan nasional," kata Suryamin dalam 'Seminar Data Statistik Nasional' di Gedung BPS, Selasa (22/9/2015).
BPS Melansir Indonesia Membaik Tingginya pertumbuhan Indeks di beberapa Demokrasi subsektor pertanian ini mampu menyerap spertiga tenaga kerja yang ada di Indonesia. Makanya tidak heran jika Presiden Joko Widodo menjadi sektor pertanian sebagai "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu pendongkrak perekonomian di Indonesia. menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas di besar. KantorMakanya BPS, Jakarta, "Karena memiliki potensi Suryamin yang sangat nggakJumat salah(8/5/2015). keputusan Pak Jokowi yang menjadikan sektor pertanian sebagai program prioritas dan pendorong perekonomian," katanya. Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, sertabanyak penyediaan kebutuhan informasi usaha. belum dimanfaatkan dengan baik dan terkadang Meski memiliki potensi, lanjut dia, namun sayang masih diabaikan oleh pemerintah. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut besar sepuluh tahunan dalam ekonomi dan "Ya contohnya konsumsi daging sapi masihhajatan besar. Padahal bisa dialihkan ke ikanbidang kan. Kalau konsumsi diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. meningkat pasti orang pada mau jadi nelayan kan. Makanya itu kita perlu dorong ini terus agar pertanian bisa benar-benar diprioritaskan oleh pemerintah," ungkapnya. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
BP
Selasa, 22 September 2015
Seminar BPS, "Masih Setumpuk Kendala Swasembada Pangan 2017"
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Raja.com-Target pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kallajuga untuk mencapai swasembada pangan pada Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi- dilakukan untuk mengetahui daya saing bisnis tahundi2017, mungkin direvisi.kebutuhan Pasalnya, informasi problem dasar pertanian seperti irigasi, benih maupun Indonesia, sertaharus penyediaan usaha. pupuk kerap masih menjadi PR dalam realitas di daerah. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi "Upaya peningkatan produksi pajale (padi, jagung, kedele) terkendala persoalan dasar, seperti yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatanmasih besar sepuluh tahunan dalam bidang irigasi rusak, benih belum memenuhi syarat yang pupuk sering terlambat, tenaga penyuluh kurang, ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan olehtepat, seluruh masyarakat Indonesia. terbatasnya lahan pertanian, juga belum adanya jaminan pasar/harga", kata Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Sembiring dalam perhatian seminar Hari Statistik 2015 melihat dan Statistik Awarddiingat. "Peningkatan Kinerja WarnaHasil kuning untuk menarik setiap orang yang dan mudah Pertanian Indonesia Menuju Ketahanan Pangan" yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (22/09). Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik Untuk itu, lanjut Sembiring, Kementan terushasil menggenjot perbaikandengan saluranmetodologi irigasi, terutama bidang ekonomi yang sangat beragam, dari penyusunan terkiniuntuk dan mengejar peningkatan produksi padi dan jagung. "Kita lakukan perbaikan irigasi 6 juta ha. Kita sudah memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia lakukan perluasan lahan tanamdan jagung dan kedelai, namun sayangpengusaha terkendala dan hujan. Juga pengawasan untuk dasar perencanaan evaluasi kebijakan pemerintah, masyarakat. distribusi pupuk, dan berikan pendampingan penyuluhan. Padi dan Jagung diharap bisa swasembada pada 2017.Warna Tapi kedele, harus kerja lebih semangat keras lagi", jelasnya. merah menggambarkan untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. Kepala BPS, Suryamin saat membuka seminar mengatakan, secara umum kondisi pertanian Indonesia masih(mrt) positif, terutama pada sub sektor perikanan dan perkebunan. Dimana pada kuartal pertama, pertumbuhan bidang perikanan mencapai lebih dari delapan persen, sementara kuartal kedua lebih dari tujuhJAKARTA persen. "Lebih tinggiPusat dari pertumbuhan ekonomi kita yang semester II yang2016 hanya 4,67 persen", - Badan Statistik (BPS) melaunching logodiSensus Ekonomi (SE2016). ujarnya. Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Karena itu, menurut Suryamin, melihat prospek dan ketersediaan ikan yang tinggi, sebaiknya pemerintah Bappenas Andrinof Chaniago. mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan daripada terus ribut kenaikan harga daging sapi. BPS "TohSuryamin nilai gizi dan proteinnya tidakkeputusan kalah", tandasnya. (Bud/Pur) Kepala mengatakan, setiap harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan
BP
Selasa, 22 September 2015
Mentan: Kalau Harga Kedelai Terjamin, Gunung Pun Ditanami Raisa Adila JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). JAKARTA - Harga komoditas kedelai di Indonesia saat ini memang belum begitu baik. Bahkan, Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus beberapa petani sempat mencurahkan isi hatinya kepada Kementerian Pertanian (Kementan). Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. "Sesuai nawacita memfokuskan pembangunan pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Padi, jagung dan kedelai ditargetkan dapat tercapai pada 2017 untuk swasembada," kata Menteri Pertanian Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Tanaman Pangan yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh Kementan Hasil Sembiring dalam acara Seminar Nasional Hari Statistik 2015 di BPS, Jakarta, Selasa perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan (22/9/2015). nasional maupun regional. Akan tetapi, dirinya mengatakan, swasembada kedelai pasti cukup sulit dilakukan. Pasalnya, saat ini "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu berbeda dengan tahun 1992 di mana kedelai mampu tertanam 1,8 juta hektar. menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). "Sekarang enggak sampai 700 ribu. Bahkan, petani sempat cerita ke kita kalau bisa dijamin harganya, gunung itu kami tanam kedelai. Beberapa petani gitu ngomongnya," kata dia. Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Tidak hanya itu, Hasil mengatakan, sampai saat ini beberapa Bupati dan Kepala Dinas daerah bahkan menghubunginya untuk mengatakan ingin berhenti menanam kedelai di daerahnya. Pasalnya, harga Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi kedelai terus mengalami penurunan. yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Jadi 2017 akan jadi sangat berat saya pikir. Kalau padi optimis swasembada, jagung deket-dekat dengan swasembada tapi kalau kedelai harus kerja keras lebih banyak lagi," tandas dia. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. (rzy) Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh
BP
Selasa, 22 September 2015
Sektor Pertanian Mampu Serap Sepertiga Tenaga Kerja RI - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). RaisaJAKARTA Adila Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. JAKARTA - Sektor pertanian disebut mampu menyerap sepertiga tenaga kerja di Indonesia. Sehingga, prioritas Pemerintah pada saat ini di sektor tersebut dinilai harus sangatdiambil tepat. berdasarkan informasi Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh Kepala Badan Pusatbangsa, Statistiksebagai (BPS) landasan Suryaminpenyusunan menyatakan, di tengahdan perlambatan ekonomi, dua subsektor perekonomian kebijakan perencanaan pembangunan pertanian, yaitu perikanan dan perkebunan justru menunjukkan kekuatannya. Hal tersebut dibuktikan nasional maupun regional. dengan pertumbuhan subsektor tersebut yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu "Kuartal pertama pertumbuhan subsektor itu mencapai darisektor 8 persen, kuartal kedua lebih dari 7 menghasilkan gambaran lengkap tentang level danlebih struktur ekonomi non-pertanian," persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kita(8/5/2015). yang di semester II hanya 4,67 persen," ujar Suryamin jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat dalam Seminar Nasional Hari Statistik 2015 di Jakarta, Selasa (22/9/2015). Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis Lebihdilanjut dikatakan potensi yang dihasilkan dari subsektor Indonesia, sertadia, penyediaan kebutuhan informasi usaha. tersebut sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Dia mencontohkan permasalahan daging sapi yang sebenarnya bisa disubstitusikan dengan Berikut makna dariikan. logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang "Supaya masyarakat kita tidakdapat usah teriak-teriak daging sapi, lagi pula kandungan ekonomi dan diharapkan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. proteinnya tidak berbeda jauh antara daging sapi dan ikan," jelas dia. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Selain itu, sektor pertanian merupakan yang paling besar menyerap tenaga kerja. Jika dilakukan upaya secara maksimal sektor pertanian, lanjut Suryamin, tentu akan besar sharenya dalam pertumbuhan Warna hitamdimelambangkan kekuatan dan determinasi untuklebih menghasilkan data statistik ekonomi nasional. bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia "Bahkan bisa menyerap hinggadan sepertiga kerja.pemerintah, Pertanian ini menjadi fokus pembangunan nasional, untuk dasar perencanaan evaluasitenaga kebijakan pengusaha dan masyarakat. salah satunya dengan kedaulatan pangan," pungkasnya. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya (rzy)melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
BP
Selasa, 22 September 2015
Jumlah Petani Berkurang 15 Ribu Orang Tiap Tahun JAKARTA - Minat masyarakat sebagai profesi petani disebut terus mengalami penurunan. Bahkan, 15 ribu orang dikatakan telah meninggalkan profesi petani setiap tahunnya. JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus KetuaEkonomi Perhimpuna Pertanian Indonesia (Perhepi), Bustanul Arifin mengatakan, jumlah 2016Ekonomi dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala persentase petani semakin lama terus mengalami penurunan. Pasalnya, banyak petani yang saat ini sudah Bappenas Andrinof Chaniago. beralih profesi. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi "Perubahan struktural jumlah dan persentase petani makin untuk lama makin turun. Sekira 15 ribu orang per yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan mendapatkan informasi potret utuh tahunperekonomian pengurangannya. Rupanya mereka alih profesi," kata Bustanul di Gedung BPS, Jakarta, Selasa bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan (22/9/2015). nasional maupun regional. Hal ini, lanjut Bustanul seperti diharapkan banyak pihak. Terlebih, pergeseran profesi petani "Pendataan seluruhtidak sektor usahayang secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu tidakmenghasilkan masuk dalam gambaran sektor industri. lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). "Mereka harusnya masuk sektor industri atau jasa, ternyata mereka memburuh. Buktinya sektor industri menurun. Artinya kan industri enggak mampu menyerap," kata dia. Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Hal ini, lanjutnya, membuat angka kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami peningkatan per Maret 2015. Tercatat, angka kemiskinan naik 0,26Warna persenoranye dibandingkan September menjadi Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. bermakna kegiatan 2014 ekonomi 28,59yang penduduk. semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, Bustanul menilai Pemerintah nantinya agak sulit melakukan swasembada pangan jika angka petaniWarna terus kuning menurun. Padahal, salah satu target Pemerintah saatmelihat ini yaitu mewujudkan untuk menarik perhatian setiap orang yang dandapat mudah diingat. swasembada pangan pada 2017 mendatang khususnya untuk beras. Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik Sementara Kepalayang BPSsangat Suryamin juga menyatakan hal yang hampir Pasalnya, daridan data BPS, bidangitu, ekonomi beragam, hasil dari penyusunan denganserupa. metodologi terkini pada memperhatikan 2003 terjadi penurunan jumlah petani ke 2013 yaitu dari 31 juta menjadi 26 juta. berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. "Artinya ada pergeseran tapi yang lima juta kemana perlu pengkajian lebih lanjut lagi," jelas dia. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya (rzk)melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh
BP
Rabu, 23 September 2015
BPS: 5 Juta Petani Hilang dalam 10 Tahun
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). INILAHCOM, Jakarta - Dalam satuEkonomi dekade, dilakukan sejak 2003juga jumlah mengalami penurunan Suryamin menambahkan, Sensus untukpetani mengetahui daya saing bisnis 5 juta di orang. Tak main-main, Ini catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Kata Berikut Kepala makna BPS Suryamin, pada2016. 2003Warna sebanyak 31 juta orang. Namun 2013 dari logojumlah Sensuspetani Ekonomi oranye bermakna kegiatanpada ekonomi menyusut menjadi juta petani.menyambut "Jadi terjadihajatan penurunan lima juta petani. yang drastis semarak. Sebuah26antusiasme besarsekitar sepuluh tahunan dalamArtinya bidang ada pergeseran tapi yang lima juta itu kemana, perlu pengkajian lebih lanjut lagi," kata Suryamin di Jakarta, ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Selasa (22/9/2015). Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Saat pertanyaan diulang, kemana lima juta petani itu? Lagi-lagi, Suryamin tak menjawab dengan tegas. "Belum tentuhitam jadi buruh. Bisa sajakekuatan ke sektordan industri manufaktur, jadi data tukang bangunan ada Warna melambangkan determinasi untukkonstruksi, menghasilkan statistik juga ke perdagangan," jawab Suryamin. bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia Menurut Suryamin, petani Indonesia kebanyakan mempunyai lahan kurang dari hektar. untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dansetengah masyarakat. Akibatnya, pendapatan dan biaya hidup seringkali tak seimbang. "Kemungkinan mereka beralih ke sektor lain. Warna Bisa pertambangan, transportasi, tukang ojek. ataupun data informal," Suryamin. merah menggambarkan semangat untukFormal menghasilkan akurat papar dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. Menurut Suryamin, data ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian, (mrt)di mana jumlah petani terus mengalami gejala penurunan. KetuaJAKARTA Persatuan Ekonomi Pertanian Indonesia Bustanul Arifin Ekonomi mengakui2016 bahwa banyak petani - Badan Pusat Statistik (BPS)(Perhepi), melaunching logo Sensus (SE2016). yangLogo beralih Sayangnya, profesi ini, tidak seperti teori transformasi iniprofesi. mempunyai makna peralihan dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching struktural. logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala "Mereka seharusnya masuk sektor industri, sektor jasa, bahkan kalau berpendidikan tinggi bisa masuk ke Bappenas Andrinof Chaniago. high income (pekerjaan berpendapatan tinggi). Nyatanya mereka tidak. Mereka menjadi buruh-buruh juga. Dan, Kepala tetap miskin pula," papar Bustanul. [tar] BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
BP
Selasa, 23 September 2015
BPS: Jumlah Petani Turun 5 Juta Orang dalam 10 Tahun
BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik Politikindonesia - Dalam satu dekade, sejak 2003 hingga 2013, jumlah warga Indonesia yang "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu berprofesi sebagai petani mengalami penurunan cukup drastis. Angkanya bahkan mencapai 5 juta. menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Dari 31 juta orang pada 203, menyusut menjadi 26 juta petani pada 2013. Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Ini adalah hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS). "Jadi terjadi penurunan sekitar 5 juta petani. Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Artinya ada pergeseran tapi yang 5 juta itu kemana, perlu pengkajian lebih lanjut lagi," kata Kepala BPS Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Suryamin, di Jakarta, Selasa (22/09). Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang Ditambahkan Suryamin, petani Indonesia kebanyakan mempunyai lahan kurang dari setengah hektar. semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan Akibatnya, pendapatan yang mereka terima dengan biaya hidup yang dikeluarkan seringkali tak seimbang. diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Kemungkinan mereka beralih ke sektor lain. Bisa pertambangan, transportasi, tukang ojek. Formal ataupun informal," papar Suryamin. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Dikatakan Suryamin, data ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam mengembangkan sektor Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang pertanian, di mana jumlah petani terus mengalami gejala penurunan. ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan (ron/rin/kap) berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. (mrt) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
BP
Rabu, 23 September 2015
BPS Gelar Seminar : Masih Setumpuk Kendala Swasembada Pangan 2017 pembangunan nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Suryamin menambahkan, Sensus Ekonomi dilakukan juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Warna hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan Jakarta, Berita Global.Com,-Badan Pusat Statistik (BPS) hari ekonomi ini , melakukan seminar berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik Indonesia untuknasional dasar Hari Statistik 2015 bertema ‘Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan’ di kantor perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Pusat BPS. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam seminar nasional Hari Statistik 2015 “Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Kedaulatan Pangan,” di gedung BPS, Jakarta, Selasa Warna merah menggambarkan semangatMenuju untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya melakukan (22/9). pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. “Kedaulatan pangan jelas belum tercapai, mengingat ketahanan pangan dan kemandirian pangan belum terwujud (mrt) sepenuhnya. Ditambah kemandirian pangan pada 2013 belum seluruhnya tercapai, mengingat produksi kedelai, daging sapi, dan gula pasir masih rendah dibanding konsumsinya,” ujarnya JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo Suryamin menambahkan, di tengah ekonomi sulit sektor pertanian tumbuh positif, ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam Indonesia launching masih logo Sensus Ekonomi subsektor perikanan bahkan melampaui tingkat nasional, walaupun pada kuartal II-2015 terdapat 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof perlambatan Chaniago. ekonomi, tumbuhnya mencapai 8% pada kuartal I-2015. Sektor pertanian masih penting. Sekitar 1/3 tenaga kerja di Indonesia diserap sektor pertanian,” ujar Suryamin. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang Pemerintah tahun ini, Ekonomi fokus membenahi irigasi untuk menopang sektor pertanian Indonesia. valid dan pada akurat. Sensus dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potretdiutuh Tujuannya agar produksi pangan meningkat. “BPS akan menjadi rekomendasi utama sekaligus menjadi perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan bahan pertimbangan lagi pemerintah untuk mengambil kebijakan,” ujar Suryamin. Suryamin mengatakan, nasional maupun regional. seminar ini akan megeluarkan semacam rekomendasi untuk mencapai ketahanan pangan. Serta analisa tantangan dan seluruh kesempatan dalam pertanian di Indonesia. "Pendataan sektor usahapembangunan secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian," jelas Sektor pertanian di Indonesia telah menunjukkan peran yang besar bagi perekonomian Indonesia dengan Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). menyumbang sekitar 14 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan berada pada urutan kedua sebagai penyumbang terbesarSensus setelahEkonomi sektor industri pengolahan. Namun ironisnya, Suryamin menambahkan, dilakukan juga untuk mengetahui dayasektor saing pertanian bisnis di belum mampu memberikan kesejahteraan kepada petani yang disebabkan karena pendapatan yang Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha. diciptakan pertanian masih rendah. Upah yang diterima petani masih rendah dan secara riil justru cenderung turun. dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi yang 1/2 Berikut makna semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Padahal sektor ini, jelasnya mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang cukup besar. Sampai saat ini sektor pertanian masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak kurang dari 38 juta tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian atau setara dari sepertiga tenaga kerja Indonesia. Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring dalam seminar Hari Statistik 2015 dan Statistik Award Upaya peningkatan produksi pajale (padi, jagung, kedele) masih terkendala persoalan dasar, seperti irigasi rusak, benih belum memenuhi syarat yang tepat, pupuk sering terlambat, tenaga penyuluh kurang, terbatasnya lahan pertanian, juga belum adanya jaminan pasar/harga”, kata sembiring Untuk itu, lanjut Sembiring, Kementan terus menggenjot perbaikan saluran irigasi, terutama untuk mengejar peningkatan produksi padi dan jagung. “Kita lakukan perbaikan irigasi 6 juta ha. Kita sudah lakukan perluasan lahan tanam jagung dan kedelai, namun sayang terkendala hujan. Juga pengawasan distribusi pupuk, dan berikan pendampingan penyuluhan. Padi dan Jagung diharap bisa swasembada pada 2017. Tapi kedele, harus kerja lebih keras lagi”, jelasnya. Dalam acara seminar ini di hadiri oleh narasumber antara lain Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Prof .Dr.Bustanul Arifin, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB,Prof Dr.M.Firdaus,SP,Msi, kepala Pusat studi Asia Pasifik,Prof Dr.Ir.Irham,Msc, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB.Dr.Arif Satria SP,Msi dengan moderator Metro TV Suryopratomo Policy Brief : Pakar bidang Ekonomi Pertanian PSEKP Kementan,Prof Dr.Ir Pantjar Simatupang M.S (Wulani)
2/2
BP
Rabu, 23 September 2015
BPS: 5 Juta Petani Hilang dalam 10 Tahun
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching logo Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensus Ekonomi 2016 dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. "Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan lengkap level dan struktur sektorHari ekonomi non-pertanian," Jakarta, - Badan Pusatgambaran Statistik (BPS) haritentang ini , melakukan seminar nasional Statistik 2015 bertema jelas Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan di kantor Pusat BPS. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam seminar nasional Hari Statistik 2015 "Peningkatan Kinerja Pertanian Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan," di gedung Jakarta,dilakukan Selasa (22/9). Suryamin menambahkan, SensusBPS, Ekonomi juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.
"Kedaulatan pangan jelas belum tercapai, mengingat ketahanan pangan dan kemandirian pangan belum terwujud sepenuhnya. Ditambah kemandirian pangan pada 2013 belum seluruhnya tercapai, mengingat produksi kedelai, Berikut makna dari logo Sensus Ekonomi 2016. Warna oranye bermakna kegiatan ekonomi daging sapi, dan gula pasir masih rendah dibanding konsumsinya," ujar Suryamin menambahkan, di tengah yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi sulit sektor pertanian Indonesia masih tumbuh positif, subsektor perikanan bahkan melampaui tingkat ekonomi dan pada diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. nasional, walaupun kuartal II-2015 terdapat perlambatan ekonomi, tumbuhnya mencapai 8% pada kuartal I2015. Sektor pertanian masih penting. Sekitar 1/3 tenaga kerja di Indonesia diserap sektor pertanian," ujar Warna kuning untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat. Suryamin. Pemerintah tahun ini, fokus membenahi irigasi untuk menopang sektor pertanian didata Indonesia. Tujuannya agar Warnapada hitam melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan statistik produksi pangan meningkat. akan menjadihasil rekomendasi utama sekaligus bahan terkini pertimbangan bidang ekonomi yang"BPS sangat beragam, dari penyusunan denganmenjadi metodologi dan lagi pemerintah untuk mengambil kebijakan," ujar Suryamin. Suryamin mengatakan, seminar ini akan megeluarkan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia semacam rekomendasi untuk mencapai ketahanan pangan.pemerintah, Serta analisa pengusaha tantangan dan dalam untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan dankesempatan masyarakat. pembangunan pertanian di Indonesia.
Warna merah menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan tepercaya
Sektor pertanian di Indonesia telah menunjukkan peran yang besar bagi perekonomian Indonesia dengan melakukan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. bruto (PDB) dan berada pada urutan kedua sebagai menyumbang sekitar 14 persen terhadap produk domestik penyumbang terbesar setelah sektor industri pengolahan. Namun ironisnya, sektor pertanian belum mampu (mrt) kesejahteraan kepada petani yang disebabkan karena pendapatan yang diciptakan pertanian masih memberikan rendah. Upah yang diterima petani masih rendah dan secara riil justru cenderung turun. Padahal sektor ini, jelasnya JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching Ekonomi (SE2016). mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang cukup besar. Sampailogo saatSensus ini sektor pertanian2016 masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak kurang dari 38 juta tenaga kerja yang bekerja Logo ini mempunyai makna dengan warna sebagai simbolnya. Dalam launching logo Sensusdi sektor pertanian atau setara sepertiga kerja Indonesia. Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Ekonomi 2016dari dihadiri olehtenaga Menteri Perencanaan
Bappenas Andrinof Chaniago.
Dalam acara seminar ini di hadiri oleh narasumber antara lain Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Prof .Dr.Bustanul Arifin, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB,Prof Kepala BPS Suryamin mengatakan, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi Dr.M.Firdaus,SP,Msi, kepala Pusat studi Asia Pasifik,Prof Dr.Ir.Irham,Msc, Dekan Fakultas Ekologi Manusia yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh IPB.Dr.Arif Satria SP,Msi dengan moderator Metro TV Suryopratomo Policy Brief : Pakar bidang Ekonomi perekonomian bangsa, sebagai penyusunan dan perencanaan pembangunan Pertanian PSEKP Kementan,Prof Dr.Ir landasan Pantjar Simatupang M.Skebijakan (Upi)
nasional maupun regional.