PANDUAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Program Studi S2 (Magister)
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2016
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sistem Pejaminan Mutu Internal (SPMI) ITS sudah mulai diberlakukan sejak tahun 2014, melanjutkan kegiatan Penilaian Jurusan Berkinerja Terbaik (PJBT) yang sudah dilakukan sejak 2006. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 50 Tahun 2014, ITS melaksanakan SPMI yang mencakup semua kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta sumber daya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Standar pada SPMI ITS merupakan gabungan dari kriteria Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tahun 2008, dengan ditambah standar dari SN Dikti yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) No 44 tahun 2015, yang belum terakomodasi di dalam kriteria BAN PT dan standar turunan yang sudah menjadi budaya dalam kehidupan akademik di ITS. Standar turunan ini antara lain, pelaksanaan pembelajaran secara daring (e-learning), rapat tentang evaluasi pembelajaran di tingkat Prodi, dan lain lain. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 54 Tahun 2015, yang menyatakan Statuta ITS sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), disebutkan di pasal 13 bahwa penyelenggaraan pendidikan ITS didasarkan pada standar pendidikan ITS yang memiliki daya saing internasional mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan dapat mengacu pada kriteria yang digunakan oleh Asean University Network – Quality Assurance (AUN-QA) dan Academic Board for Engineering and Technology (ABET) Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 96 (2): “Pelaksanaan penjaminan mutu oleh perguruan tinggi bertujuan untuk memenuhi dan/atau melampaui Standar Nasional Pendidikan agar mampu mengembangkan mutu pendidikan yang berkelanjutan”. Buku Panduan ini merupakan pedoman audit mutu pelaksanaan SPMI untuk setiap Program Studi di ITS yang dilaksanakan setiap tahun. Audit mutu pelaksanaan SPMI ini perlu dilakukan sebagai tanggung jawab penjaminan mutu internal ITS secara berkelanjutan per tahun terhadap capaian SPMI ITS, dan sebagai bentuk persiapan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) oleh BAN PT dalam periode waktu 5 (lima) tahun sekali. Diharapkan hasil audit mutu internal SPMI dapat menjadi masukkan yang efektif guna mengetahui mutu pelaksanaan Standar Wajib Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan berguna untuk melakukan peningkatan mutu SN Dikti yang berkelanjutan pada unit-unit akademik di ITS. Surabaya, Agustus 2016 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan,M.Eng.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii DAFTAR ISTILAH ...................................................................................................... iii BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................1 BAB 2. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL .................................3 2.1 Visi Misi ITS.............................................................................3 2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal ITS ....................................4 2.3 Pelaksanaan PPSBT .................................................................5 2.4 Standar pada PPSBT ITS ..........................................................5 2.4.1 Bagian I: Standar dari Kriteria BAN PT 6 2.4.2 2.5 BAB 3. 3.1 3.2
Standar Internal ITS
7
Pedoman dan Landasan Pelaksanaan SPMI ITS ......................8 SPMI PROGRAM STUDI ITS ......................................................9 Standar pada SPMI ITS ............................................................9 Kriteria Penilaian, Bobot Penilaian Setiap Indikator dan Sumber data ..........................................................................18 BAB 4. PENILAIAN SPMI ....................................................................20 BAB 5. PENUTUP ...............................................................................21 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................22 LAMPIRAN ..............................................................................................................23 AUDITOR – SPMI ITS 2016 ......................................................................................23 LAMPIRAN PANDUAN AUDIT SPMI PROGRAM STUDI S2 ITS Tahun 2016 ............25
DAFTAR ISTILAH - Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. - Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional. - Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. - Standar Mutu Institusi (SMI) adalah standar yang ditetapkan secara internal oleh ITS di luar dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi. - Standar Nasional Pedidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. - Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. - Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. - Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. - Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi yang dilakukan secara eksternal melalui akreditasi BAN-PT atau lembaga akreditasi internasional. - Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi yang dilakukan secara internal pada perguruan tinggi sendiri. - Standar Mutu (quality standards) adalah dokumen tertulis berisi kriteria, ukuran, patokan atau spesifikasi dari seluruh kegiatan penyelenggaraan akademik dan non-akademik di ITS yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. - Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) adalah sistem penjaminan mutu penyelengaraan pendidikan tinggi yang terdiri dari Sistem
Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT). - Standar Pendidikan Tinggi (SPT) adalah satuan standar yang terdiri dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Standar Mutu Internal (SMI) ITS yang mengacu pada SNPT. - Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
PRAKATA Penjaminan mutu pendidikan tinggi di ITS adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders yaitu: mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang, serta pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Standar mutu dalam hal ini digunakan untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan institusi bidang akademik. Untuk mengukur standar mutu tersebut dilakukan penilaian dengan kriteria yang ditetapkan pada SPMI ITS. Kriteria penilaian yang digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan kinerja Program Studi (Prodi) di ITS. Penilaian pada SPMI ITS meliputi 8 (delapan) standar, terdiri dari 7 (tujuh) standar BAN – PT dan 1 (satu) standar internal ITS. Ke delapan standar tersebut, adalah: Standar 1: Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian Standar 2: Tatapamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu Standar 3: Mahasiswa dan lulusan Standar 4: Sumber daya manusia Standar 5: Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik Standar 6: Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi Standar7: Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama Standar 8: Internal ITS Penilaian mutu Prodi diukur berdasarkan delapan standar di atas. Mutu inilah yang menunjukkan hasil kinerja dari masing – masing Prodi selama 1 (satu) tahun. Dalam proses pelaksanaan SPMI, pimpinan Prodi Magister terlebih dahulu melakukan pengisian indikator hasil kinerja Prodi secara online melalui laman spmi.its.ac.id. Isian tersebut akan dinilai dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu penilaian secara desk evaluation dan tahap kedua validasi dengan cara visitasi oleh auditor ke Prodi. Setiap Prodi akan dinilai oleh 2 (dua) auditor. Hasil penilaian pada dua tahap tersebut akan digunakan untuk menentukan peringkat Prodi berkinerja terbaik atau Penilaian Program Studi Berkinerja Terbaik (PPSBT). Khusus tahun 2016, penilaian PPSBT akan dilakukan melalui visitasi langsung dengan substansi sesuai yang ada di buku panduan. Buku ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan mengukur kinerja Prodi. Semoga buku ini bermanfaat bagi beberapa pihak, pimpinan institut, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, pimpinan prodi dan pihak lain yang terkait. Buku panduan ini masih perlu perbaikan, untuk itu kami berharap adanya masukan dan saran untuk perbaikan. Surabaya, Agustus 2016 Pusat Jaminan Mutu – LPMP2KI ITS
BAB 1. PENDAHULUAN Pendidikan tinggi berfungsi1: a. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; b. mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; dan c. mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan1. Penjaminan mutu pada pendidikan tinggi dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatanStandar Pendidikan Tinggi (SPT)1. Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas2: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi. SPMI yang dilaksanakan oleh ITS adalah menjamin pemenuhan Standar Nasional Dikti secara sistemik dan berkelanjutan sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu di setiap Program Studi di ITS. Menurut UU. Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 54, dan dijelaskan kembali pada SN Dikti, Permenristekdikti Nomor44 Tahun 2015,standar Nasional Pendidikan Tinggi meliputi satuan standar3: 1. Standar Nasional Pendidikan, 2. Standar Nasional Penelitian, 3. Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dilakukan terhadap ketiga standar pada SN Dikti, dengan melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu; 1. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan dengan menggunakan borang akreditasi BAN-PT untuk Institusi dan Program Studi. 2. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yangdilakukan oleh ITS.
1
Diambil dari UU. No. 12 Tahun 2012 Pasal 51 dan 52. Diambil dari Permendikbud, No 50 Tahun 2014, Pasal 3. 3 Diambil dari Permenristekdikti, No. 44 Tahun 2015, Pasal 1. 2
1 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
3. Serta didukung oleh ketersediaan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang terintegrasi secara nasional2. SPME dan SPMI dilakukan dengan berdasarkan SPT yang sama dan/atau melampaui SNP, dimanadalam mengembangkan SPT, setiap perguruan tinggi memiliki keleluasaan mengatur pemenuhan SN Dikti3. Buku ini berisin penjelasan dan borang evaluasi pelaksanaan SPMI yang ada di ITS sebagai pengembangan dari kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan tiap tahun yaitu dalam program Penilaian Jurusan Berkinerja Terbaik (PJBT). Penilaian yang dilakukan mulai tahun 2016 ini dinamakan Penilaian Program Studi Berkinerja Terbaik (PPSBT), sebagi penilaian terhadap kinerja yang dilakukan oleh Program Studi: Vokasi, Sarjana dan Magister. Standar yang digunakan dalam SPMI ITS didasarkan pada: SN Dikti dan Borang BAN PT. Pelaksana PPSBT di ITS dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu, sebagai unit yang membantu Rektor dalam fungsi nya sebagai pengelola Perguruan Tinggi4. Unit ini berada di bawah Lembaga Penjaminan Mutu, Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (LPMP2KI).
2
Ketiga komponen penjaminan mutu pendidikan tinggi yaitu SPME, SPMI dan PDPT sesuai dengan UU. No 12 Tahun 2012, Pasal 53 dan Pasal 56, serta PP. No. 4 Tahun 2014, Pasal 6. 3 Berdasarkan UU. No. 12 Tahun 2012 Pasal 54. 4 Peraturan Pemerintah, PP No 54 Tahun 2015, tentang Statuta ITS, Pasal 41.
2 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BAB 2. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL 2.1
Visi Misi ITS
Visi ITS adalah “menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan.” Misi ITS dalam bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Manajemen adalah sebagai berikut4: Misi ITS di bidang pendidikan: a. menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan kurikulum, dosen, dan metode pembelajaran berkualitas internasional; b. menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki moral dan budi pekerti yang luhur; dan c. membekali lulusan dengan pengetahuan kewirausahaan berbasis teknologi. Misi ITS di bidang penelitian: Berperan secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang kelautan, lingkungan dan permukiman, energi, serta teknologi informasi dan komunikasi yang berwawasan lingkungan melalui kegiatan penelitian yang berkualitas internasional. Misi ITS di bidang pengabdian kepada masyarakat: Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikan problem yang dihadapi oleh masyarakat, industri, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah dengan mengedepankan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. Misi ITS di bidang manajemen: a. pengelolaan ITS dilakukan dengan memperhatikan prinsip tata pamong yang baik yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi; b. menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan untuk dapat mengembangkan diri dan memberikan kontribusi maksimum pada masyarakat, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
3 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
c.
2.2
mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan perguruan tinggi lain, industri, masyarakat, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sistem Penjaminan Mutu Internal ITS
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ITS atau kata lain disebut sebagai Quality Assurance-ITS dilakukan dan didokumentasikan sesuai dengan pedoman Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)5. Dengan pelaksanaan SPMI, ITS diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan pada statuta ITS, yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 54 tahun 20154, serta pada Rencana Strategis ITS Tahun 2014 – 20186. Penilaian Program Studi Berkinerja Terbaik (PPSBT) untuk tahun 2016 didasarkan pada kriteria yang terdapat pada BAN PT dengan instrumen tahun 2010, Standar Internal ITS. Standar Internal ITS terdiri dari: Standar Nasional Dikti yang tertuang pada Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, dan standar yang diturunkan dari Visi, Misi ITS dalam Statuta – PP No. 54 Tahun 2015. Pelaksanaan SPMI ITS setiap tahun sekali, dengan strategi yang dilakukan adalah melalui audit mutu pelaksanaan akademik di Prodi. Tujuan dilakukan audit setiap tahun adalah: 1. Mencapai mutu pendidikan tinggi yang memenuhi dan/atau melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dalam bidang akademik sehingga mampu mengembangkan mutu pendidikan yang berkelanjutan. 2. Penilaian terhadap kinerja program studi dalam bidang akademik, yang dinamakan PPSBT 3. Mendukung pelaksanaaan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) 4. Meningkatkan mutu akademik Program Studi sesuai dengan kriteria Internasional (ABET, AUN QA) 5. Membuktikan bahwa ITS telah memiliki dan mengimplementasikan sistem penjaminan mutu secara internal (internal quality assurance), serta sebagai bentuk pertanggungjawaban mutu kepada pemangku kepentingan.
4 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
2.3
Pelaksanaan PPSBT
Borang SPMI Program Studi S1 ITS dapat dilihat di lampiran dan masing-masing Prodi dapat mengakses langsung melalui on-line pada http://spmi.its.ac.id. Borang SPMI untuk Program Studi S2 dan D3 tahun 2016 dapat diisi melalui file excel yang dapat di-down load dari website tersebut di atas. Pelaksanaan PPSBT di ITS, dengan jadwal yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Jadwal pelaksanaan PPSBT
No 1
6
Kegiatan Workshop: Teknik penilaian PPSBT untuk seluruh auditor D3, Prodi S1 dan S2 Sosialisasi program PPSBT kepada Ketua Jurusan, Kaprodi S2, S1, D3, Dekan dan Auditor Pengisian on line kriteria PPSBT untuk Program Studi D3, Sarjana dan Magister Refreshing penyamaan persepsi seluruh auditor D3, Prodi S1 dan S2 terhadap penilaian PPSBT Desk evaluation terhadap isian online oleh Auditor Visitasi Auditor ke Program Studi
7 8 9 10
Hasil penilaian Auditor Penentuan pemenang PPSBT SK Rektor terhadap pemenang PPSBT Pengumuman pemenang PPSBT
2
3 4
5
2.4
Waktu 29 Agustus 2016 30 Agustus 2016
1 – 14 September 2016 15 September 2016
16 – 22 September 2016 23 September – 6 Oktober 2016 7 Oktober 2016 14 Oktober 2016 31 Oktober 2016 10 Nopember 2016
Standar pada PPSBT ITS
Standar yang digunakan pada PPSBT, menggunakan kriteria dari (i) BAN PT tahun 2010, ditambah dengan (ii) Standar internal yang ditetapkan oleh ITS yang tersusun dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan turunan standar sebagai penjabaran dari Visi dan Misi ITS. Urutan pada standar PPSBT adalah sebagai berikut: Bagian I: Standar dari Kriteria BAN PT tahun 2010 Bagian II: Standar dari internal ITS
5 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
2.4.1 Bagian I: Standar dari Kriteria BAN PT Kriteria BAN PT yang masih digunakan sampai dengan saat ini adalah kriteria yang ditulis pada tahun 2010. Kriteria tersebut, dengan urutan yang dituliskan pada Tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Kriteria Bagian I SPMI ITS yang diambil dari kriteria BAN PT Kode Indikator Standar 1: Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 1.2
sasaran program studi Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi oleh seluruh pemangku kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.
Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu Kepemimpinan program studi. 2.2 Sistem pengelolaan. 2.3 2.4 Penjaminan Mutu 2.5 Umpan Balik Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi 2.6 Standar 3: Mahasiswa dan Lulusan 3.1 Sistem rekrutmen calon mahasiswa baru 3.1.1 3.2.1
3.2.2 3.2.3
3.3 3.4
3.2.1 Efektivitas implementasi sistem rekrutmen calon mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang registrasi Prestasi dan reputasi akademik mahasiswa. Ketepatan waktu penyelesaian studi, proporsi mahasiswa yang menyelesaikan studi dalam batas masa studi. Pelacakan dan perekaman data lulusan, serta tindaklanjutnya. Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik program studi.
Standar 4: Sumber Daya Manusia Sistem rekrutmen, penempatan, pembinaan, pengembangan dan pemberhentian dosen 4.1 dan tenaga kependidikan.
4.2
Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
4.3
Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional), dan jumlah, jabatan akademik dosen tetap dan tidak tetap
4.4 4.5
Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas dosen tidak tetap
4.6
Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam tiga tahun terakhir Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan (pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, tenaga administrasi, dan/atau tenaga pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi.
Standar 5: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi 5.1
6 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Persyaratan dalam mengikuti pendidikan magister dan persyaratan kelulusannya
5.2 Mekanisme monitoring perkuliahan. 5.3. Sistem pembimbingan penelitian tesis dan penulisan tesis. 5.4 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran. 5.5 Upaya peningkatan suasana akademik. 5.6 Standar 6: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi Pembiayaan 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5
Perolehan dan penggunaan dana (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir. Prasarana Sarana Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan pembelajaran serta penyeleng-garaan kegiatan tridarma PT secara efektif. Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi tentang penyelenggaraan program akademik di program studi
Standar 7: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen. 7.1 Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program studi 7.2
7.3
yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk kepakaran). Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program studi
2.4.2 Standar Internal ITS Kriteria bagian II, merupakan kriteria yang diturunkan dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yang dituangkan dalam Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, ditambahkan dengan 1 kriteria yang diturunkan dari Visi Misi ITS. Kriteria tersebut dinyatakan dalam tabel di bawah ini. Tabel 2.3 Kriteria Insternal ITS untuk SPMI tahun 2016 STANDAR 8 – STANDAR INTERNAL ITS (Berdasarkan SN Dikti Permenristekdikti, No 44 Tahun 2015, dan Visi Misi ITS) 8.1 Standar Kompetensi Lulusan 8.2 Standar Isi Pembelajaran 8.3 Standar Proses Pembelajaran 8.4 Standar Penilaian Pembelajaran 8.5 Standar Dosen dan Tendik 8.6 Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 8.7 Standar Pengelolaan Pembelajaran 8.8 Standar Pembiayaan Pembelajaran 8.9 Standar yang diturunkan dari Visi, Misi ITS
7 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
2.5
Pedoman dan Landasan Pelaksanaan SPMI ITS
Pedoman dan landasan hukum pelaksanaan SPMI ITS sebagai penjaminan mutu internal adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Pasal 96. 2. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 52. 3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Pasal 53. 4. Permendikbud No. 86 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) ITS. 5. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 6. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS. 7. Panduan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) Tahun 2010.
8 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BAB 3. SPMI PROGRAM STUDI ITS 3.1
Standar pada SPMI ITS
Standar 1 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi program studi sarjana untuk meraih cita-cita di masa depan. Strategi dan upaya pewujudan visi, pelaksanaan/penyelenggaraan misi, dan pencapaian tujuannya, difahami dan didukung dengan penuh komitmen serta melibatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah difahami, dijabarkan secara logis, sekuen dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur fikir (logika) yang secara akademik wajar. Strategi yang dirumuskan be4rdasarkan analisis kondisi yang komprehensif, menggunakan metode dan instrumen yang sahih dan andal, sehingga menghasilkan landasan langkah-langkah pelaksanaan dan kinerja yang uruturutannya sistematis, saling berkontribusi dan berkesinambungan. Kesuksesan di salah satu sub-sistem berkontribusi dan ditindaklanjuti oleh sub-sistem yang seharusnya menindaklanjuti. Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar visi, bukan mimpi dan kiasan (platitude). Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan pewujudan visi. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian, rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas yang terintegrasi dari program studi sarjana dan program studi yang bersangkutan. Standar 1 SPMI ITS terdiri dari 2 indikator: 1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran Program Studi 1.2 Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi oleh seluruh pemangku kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.
9 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Standar 2 : Tata Pamong, Kepemimpinan, Penjaminan Mutu
Sistem
Pengelolaan,
dan
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong (governance), kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan sistem penjaminan mutu program studi magister sebagai satu kesatuan yang terintegrasi yang menjadi kunci penting bagi keberhasilan program studi magister dalam mewujudkan visi, menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan. Tata pamong adalah sistem yang menjamin penyelenggaraan program studi magister dalam memenuhi prinsip-prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan. Tata pamong dikembangkan berdasarkan nilai-nilai moral dan etika, serta norma-norma dan nilai akademik. Dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal, tata pamong yang baik mampu menciptakan hubungan saling membutuhkan dan saling menguntungkan antara program studi magister dengan para pemangku kepentingan. Tata pamong dan kepemimpinan yang baik memerlukan dukungan sistem pengelolaan yang baik. Sistem pengelolaan adalah suatu pendekatan sistematik untuk mengelola sumber daya meliputi infrastruktur, proses, dan atau kegiatan serta manusia. Manajemen mutu adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pemangku kepentingan serta memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan serta upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi program studi sarjana. Termasuk di dalamnya langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalkan akibat dari kelemahan mutu produk dan untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Penjaminan mutu program studi magister adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan program studi magister secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga semua pemangku kepentingan memperoleh kepuasan. Sistem penjaminan mutu program studi magister pada umumnya merupakan cerminan sistem pengelolaan masukan, proses, keluaran, dampak, umpan, dan balikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan akademik. Sistem penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality improvement pada semua rangkaian sistem manajemen mutu (quality management system) dalam rangka memenuhi kepuasan pemangku kepentingan (customer satisfaction). Standar 2 SPMI ITS terdiri dari 6 indikator: 2.1 Tata Pamong adalah sistem yang bisa menjamin terlaksananya lima pilar tata pamong yaitu; (1) kredibel, (2)transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. 2.2 Kepemimpinan Program Studi memiliki karakteristik: kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan publik.
10 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
2.3
2.4 2.5 2.6
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup: planning, organizing, staffing, leading, controlling, operasi internal dan eksternal. Penjaminan Mutu Umpan Balik Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi
Standar 3 : Mahasiswa dan Lulusan Standar ini adalah acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. Program studi harus memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu yang terintegrasi. Program studi harus menempatkan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategistrategi yang dikembangkan oleh program studi. Program studi harus berpartisipasi secara aktif melakukan promosi dan sosialisi program pendidikannya kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Program studi harus mengupayakan akses layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat. Program studi harus mengelola lulusan sebagai produk dan mitra untuk perbaikan berkelanjutan program studi. Program studi harus berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan dan pendayagunaan alumni. Standar 3 SPMI ITS terdiri dari 7 indikator: 3.1. Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang registrasi. 3.2. Profil mahasiswa-i: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat. 3.3. Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, proporsi mahasiswa yang menyelesaikan studi dalam batas masa studi. 3.4. Penghargaan Lulusan dengan Pujian. 3.5. Layanan dan kegiatan kemahasiswaan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intensitas. 3.6. Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomprehensifan, pemutakhiran, profil masa tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan posisi kerja pertama. 3.7. Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik program studi
11 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Standar 4 : Sumber Daya Manusia Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sumber daya manusia, serta bagaimana seharusnya program studi magister memperoleh dan mendayagunakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi serta memberikan layanan prima kepada sumber daya manusianya untuk mewujudkan visi, melaksanakan dan menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang dicitacitakan. Sumber daya manusia program studi magister adalah dosen dan tenaga kependidikan yang mencakup pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga kependidikan lainnya yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tridarma perguruan tinggi. Dosen adalah komponen sumber daya utama yang merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas pokok dan fungsi: mengakuisisi, mentransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Dosen sebagai salah satu unsur penjamin mutu penyelenggaraan akademik program studi magister. Program studi magister merencanakan dan melaksanakan program-program peningkatan mutu dosen yang selaras dengan kebutuhan, untuk mewujudkan visi, menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program studi magister menjalin kerjasama dengan program studi dan lembaga mitra kerjasama lainnya untuk pengkayaan sumber belajarmelalui tenaga pengajaryang profesional di bidang nya. Program studi magister yang baik memiliki sistem pengelolaan mutu yang memadai untuk perencanaan dalam pembinaan dalam peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, baik bagi pustakawan, laboran, teknisi, staf administrasi, dan tenaga kependidikan lainnya. Program studi magister yang baik memiliki dosen dan tenaga kependidikan dengan jumlah, kualifikasi dan mutu kinerja yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program-program yang ada di program studi magister yang bersangkutan. Standar 4 SPMI ITS terdiri dari 6 indikator: 4.1. Efektivitas sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik. 4.2. Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan. 4.3. Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional), dan jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap (dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan kebutuhan) untuk menjamin mutu program akademik. Pelaksanaan tugas dosen tetap selama satu tahun terakhir.
12 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
4.4. 4.5. 4.6.
Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas Dosen Tidak Tetap (Honorer dan Purna Tugas yang masih mengajar). Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam satu tahun terakhir Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan (pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, staf administrasi, dan/atau staf pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi.
Standar 5 : Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sistem pembelajaran di program studi magister. Kurikulum adalah rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan program studi maggister dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi magister. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu dan penjaminan tercapainya kompetensi lulusan yang dicakup oleh suatu program studi magister dengan memperhatikan standar mutu, dan visi, misi program studi magister. Sesuai dengan kebutuhan masing-masing program studi, program studi magister menetapkan kurikulum dan pedoman yang mencakup struktur, tataurutan, kedalaman, keluasan, dan penyertaan komponen tertentu. Pembelajaran (tatap muka atau jarak jauh) adalah pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan belajar, seperti perkuliahan, praktikum atau praktek, magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugas-tugas pembelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan berbagai pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang agar dapat mengkondisikan mahasiswa berfikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan berpusat pada mahasiswa (student-centered) dengan kondisi pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri dan kelompok. Evaluasi hasil belajar adalah upaya untuk mengetahui sampai di mana mahasiswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, dan menggunakan hasilnya dalam membantu mahasiswa memperoleh hasil yang optimal. Evaluasi mencakup semua ranah belajar dan dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan andal, serta menggunakan penilaian acuan patokan (criterion-referenced evaluation). Evaluasi hasil belajar difungsikan dan didayagunakan untuk mengukur pencapaian akademik mahasiswa, kebutuhan akan remedial serta metaevaluasi yang memberikan masukan untuk perbaikan sistem pembelajaran. Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh kembangkan semangat dan interaksi akademik antara mahasiswa-dosen-tenaga
13 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
kependidikan, pakar, dosen tamu, narasumber, untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar kelas. Suasana akademik yang baik ditunjukkan dengan perilaku yang mengutamakan kebenaran ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, serta penerapan etika akademik secara konsisten. Standar 5 SPMI ITS terdiri dari 6 indikator: 5.1. Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan dinyatakan dalam bentuk Capaian Pembelajaran Lulusan dalam 4 (empat) aspek, yaitu aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan. Ke empat aspek tersebut mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. 5.2. Kurikulum memuat matakuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, silabus dan rencana pembelajaran semester, serta rencana asesmen dan evaluasi. 5.3. Pelaksanaan proses pembelajaran 5.4. Sistem pembimbingan akademik: banyaknya mahasiswa per dosen PA, pelaksanaan kegiatan, rata-rata pertemuan per semester, efektivitas kegiatan perwalian. 5.5. Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir. 5.6. Upaya peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik, Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, serta pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Standar 6 : Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sumber daya pendukung penyelenggaraan proses akademik yang bermutu mencakup pengadaan dan pengelolaan dana, sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang diperlukan untuk mewujudkan visi, melaksanakan/menyelenggarakan misi, dan untuk mencapai tujuan program studi magister. Pembiayaan adalah usaha penyediaan, pengelolaan serta peningkatan mutu anggaran yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan programprogram akademik yang bermutu di program studi magister sebagai lembaga nirlaba.
14 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan proses akademik sebagai alat teknis dalam mencapai maksud, tujuan, dan sarana pendidikan yang bersifat mobile (dapat dipindah-pindahkan), antara lain komputer, peralatan dan perlengkapan pembelajaran di dalam kelas, laboratorium,kantor, dan lingkungan akademik lainnya. Prasarana pendidikan adalah sumber daya penunjang dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yang pada umumnya bersifat tidak bergerak/tidak dapat dipindah-pindahkan, antara lain bangunan, lahan percobaan, dan fasilitas lainnya. Pengelolaan sarana dan prasarana program studi magister meliputi perencanaan pengadaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi (pendaftaran aset),dan penghapusan aset yang dilakukan secara baik, sehingga efektif mendukung kegiatan penyelenggaraan akademik di program studi magister. Kepemilikan dan aksesibilitas sarana dan prasarana sangat penting untuk menjamin mutu penyelenggaraan akademik secara berkelanjutan. Sistem pengelolaan informasi dan teknologi informasi (ICT) mencakup pengelolaan masukan, proses, dan keluaran informasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pengetahuan untuk mendukung penjaminan mutu penyelenggaraan akademik program studi magister. Standar 6 SPMI ITS terdiri dari 5 indikator: 6.1. Keterlibatan program studi dalam perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan/ kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana. Keterlibatan aktif program studi harus tercerminkan dengan bukti tertulis tentang proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel. 6.2. Dana operasional dan pengembangan (termasuk hibah) dalam satu tahun terakhir untuk mendukung kegiatan program akademik (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) program studi harus memenuhi syarat kelayakan jumlah dan tepat waktu. 6.3. Prasarana Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan aktivitas kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik. 6.4. Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan Tridharma PT secara efektif. 6.5. Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi tentang penyelenggaraan program akademik di program studi.
15 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Standar 7 : Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penelitian, pelayanan pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang diselenggarakan untuk dan terkait dengan pengembangan mutu program studi sarjana. Penelitian adalah salah satu tugas pokok program studi magister yang memberikan kontribusi dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Program studi magister harus memiliki sistem perencanaan pengelolaan serta implementasi program-program penelitian yang menjadi unggulan. Sistem pengelolaan ini mencakup akses dan pengadaan sumber daya dan layanan penelitian bagi pemangku kepentingan, memiliki petajalan (road-map), melaksanakan penelitian serta mengelola dan meningkatkan mutu hasilnya dalam rangka mewujudkan visi, melaksanakan/ menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan program studi magister. Program studi magister menciptakan iklim yang kondusif agar dosen secara kreatif dan inovatif menjalankan peran dan fungsinya sebagai pelaku utama penelitian yang bermutu dan terencana. Program studi magister memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan diseminasi hasil-hasil penelitian dalam berbagai bentuk, antara lain penyelenggaraan forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan internasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan/atau internasional yang bereputasi. Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan, dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, dalam upaya memenuhi permintaan dan/atau memprakarsai peningkatan mutu kehidupan bangsa. Program studi magister yang baik memiliki sistem pengelolaan kerjasama dengan pemangku kepentingan eksternal dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan program-program akademik. Hasil kerjasama dikelola dengan baik untuk kepentingan akademik dan sebagai perwujudan akuntabilitas program studi magister sebagai lembaga nirlaba. Program studi magister yang baik mampu merancang dan mendayagunakan program-program kerjasama yang melibatkan partisipasi aktif program studi magister dan memanfaatkan dan meningkatkan kepakaran dan mutu sumber daya program studi magister. Akuntabilitas pelaksanaan tridarma dan kerjasama program studi magister diwujudkan dalam bentuk keefektifan pemanfaatannya untuk memberikan kepuasan pemangku kepentingan terutama peserta didik.
16 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Standar 7 SPMI ITS terdiri dari 3 indikator: 7.1. Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut. 7.2. Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk kepakaran). 7.3. Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program studi. Standar 8: Standar Internal ITS yang diturunkan dari SN Dikti dan Visi Misi ITS SN Dikti Standar ini merupakan Standar Nasional Pendidikan yaitu kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SN Dikti bertujuan: a. menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan; b. menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan c. mendorong agar perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melampaui kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan. Standar 8 SPMI ITS terdiri dari 9 indikator: 8.1. Standar Kompetensi Lulusan (Psl. 7, Psl. 9 ayat 2) 8.2. Standar Isi Pembelajaran (Psl. 9 ayat 2.d) 8.3. Standar Proses Pembelajaran (Psl. 11, 12) 8.4. Standar Penilaian Pembelajaran (Psl. 20 ayat 1, 22 ayat 2, 24 ayat 3, dan 25) 8.5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan (Psl. 26, 27 ayat 9, 28, 29 ayat 6, 30 ayat 3) 8.6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran (Buku BerISBN) 8.7. Standar Pengelolaan Pembelajaran (Psl. 38) 8.8. Standar Pembiayaan Pembelajaran (Psl. 42 ayat 3)
17 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Standar yang diturunkan dari Visi, Misi ITS terdiri dari 1 indikator 8.9. Standar dari Visi, Misi ITS 3.2
Kriteria Penilaian, Bobot Penilaian Setiap Indikator dan Sumber data
Penilaian setiap kriteria pada pelaksanaan SPMIITS Program Studi S1 pada masing-masing indikator menggunakan angka skala 0 – 4. Bobot setiap kriteria sama dengan bobot pada saat pelaksanaan SPMI tahun sebelumnya untuk kriteria BAN PT. Untuk kriteria Standard internal, digunakan bobot antara 2 – 3.5. Setiap standar diberikan dalam bentuk tabel dengan format sebagai berikut: Tabel 3.1 Format indikator dan bobot absolut untuk setiap nilai pada kriteria yang telah ditetapkan pada SPMI ITS 2016
NO (1)
INDIKATOR (2)
PENJELASAN INDIKATOR (3)
KRITERIA (4)
NILAI (5)
BOBOT ABSOLUT (6)
SUMBER DATA (7)
Kolom 1, menunjukkan penomoran untuk urutan dari indikator, kolom (2) dan (3) merupakan indikator dan penjelasannya, kalom (4) merupakan kriteria untuk setiap penilaian dalam sakala 0 sampai dengan 4 yang berada pada kolom (5). Kolom (6) merupakan bobot absolut untuk setiap indikator, dan kolom (7) merupakan sumber data yang digunakan untuk valiadasi terhadap setiap kriteria. Tabel 3.2 Persentase bobot untuk setiap standar pada SPMI ITS 2016
Standar Bobot absolut Persentase 1 2 2 5 3 17 4 21.95 5 16.56 6 17 7 19.98 8 9.28 108.77
18 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
1.84 4.60 15.63 20.18 15.22 15.63 18.37 8.53 100
Sumber data pendukung pada penilaian SPMI yang ditunjukkan pada kolom ke 7 tabel III.1, diperoleh dari beberapa sumber yaitu: 1. Wawancara dengan sumber informasi (Kajur, Kaprodi, Dosen, Tendik, Mahasiswa) 2. Laporan (Dokumen tertulis) 3. Website masing –masing jurusan dan ITS 4. Share.its.ac.id 5. LPTSI 6. Sumber lain yang mudah untuk diakses
19 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BAB 4. PENILAIAN SPMI
Penilaian pada SPMI ITS Program Magister tahun 2016 dilakukan melalui visitasi langsung dan data yang dapat diakses yaitu dari LPTSI dan BAKP. Penilaian dilakukan pada saat visitasi ke setiap Prodi. Penilaian dilakukan oleh para auditor yang terdiri dari dosen dengan kualifikasi sebagai berikut: 1. Asesor BAN PT 2. Dosen yang dinyatakan lulus dalam pelatihan Auditor yang dilaksanakan oleh LPMP2KI Identitas para auditor ditunjukkan pada Lampiran. Penilaian dilakuan dengan beberapa cara, sebagai berikut: Wawancara dengan PIC di setiap Prodi Pengamatan secara langsung di lapangan Evaluasi terhadap dokumen pendukung yang ada di Prodi
20 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BAB 5. PENUTUP Buku Panduan SPMI merupakan pedoman audit mutu dalam pelaksanaan SPMI untuk setiap Program Studi di ITS tahun 2016. Hasil audit mutu digunakan untuk evaluasi terhadap kinerja Prodi, sesuai dengan standar BAN PT dan standar internal ITS. Evaluasi ini akan dilaporkan kepada Rektor ITS, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan program – program yang dapat meningkatkan semua aspek akademik di ITS.
21 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Presiden RI. UU No 12 Thn 2012 ttg Pendidikan Tinggi. Kemendibud RI. PermenDikBud No 50 Th 2014 ttg SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI.; 2014:1–7. Kemenristekdikti. Permenristekdiktik No. 44 Th. 2015.; 2015:1–58. Presiden RI. PP No 54 Thn. 2015 ttg Statuta ITS.; 2015:1–87. Kemendikbud RI. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.; 2014. ITS. RENSTRA ITS 2014 - 2017.; 2008.
22 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
LAMPIRAN AUDITOR – SPMI ITS 2016 NO 1
FAKULTAS FMIPA
JURUSAN Kimia
2
NAMA Dr.Ir. Endah Mutiara MP.MSi Dr. Fahimah Martak. MSi
3
Fisika
4
Dr. Yono Hadi Pramono M.Eng Dr.rer.nat Eko Minarto
5
Biologi
6
Kristanti Indah Purwani, S.Si., M.Si Dr. Enny Zulaika, MP
7
Statistika
Dra. Lucia Aridinanti, M.Sc
8
Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT
9
Dra. Destri Susilaningrum, M.Si
10
Dr. Irhamah, M.Si
11 12
FTI
Matematika
Drs. Suhud Wahyudi, M.Si
Teknik Kimia
Prof. Ir. Renanto.,MSc.,Ph.D
13
Dr. Siti Machmudah.,ST.M.Eng
14
Ir. Nuniek Hendrianie, MT
15
Dr. Lailatul Qadariyah, ST, MT
16
Teknik Fisika
Wiratno Argo Asmoro,Ir
17
Prof.Dr.Ir. Sekartedjo M.Sc
18
Lizda Johar Mawarani ST MT
19
Teknik Mesin
Ir. Suhariyanto, MSc
20
Ir. Mahirul Mursid, MSc
21
Arif Wahjudi, Ph.D
22
Prof. Ir. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng
23
Teknik Elektro
Dr. Trihastuti Agustinah, ST., MT
24
Teknik Industri
Ir. Mokh. Suef, M.Sc. (Eng)
25 26
Yudha Prasetyawan, ST., M.Eng Teknik Multimedia
23 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Dr. Supeno Mardi Susiki Nugroho. ST.,MT
27
dan Jaringan
28
Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnama,M,Eng
29 30 31
Dr.Ir. Yoyon Kusnandar Suprapto, M.Sc
FTSP
Teknik Material dan Metalurgi
Ir. Moh. Farid ,DEA
Arsitektur
Johanes Krisdianto.,ST.,MT
32
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta,ST.,M.Sc Dr.Ir. Vincentius Totok Noerwasito
33
Teknik Sipil
34
Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, MSc Ir. Suwarno, M.Eng
35
Teknik Lingkungan
Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl. SE, MSc, PhD
36
PWK
Rulli Pratiwi Setiawan,ST,M.Sc
37
Teknik Geomatika D3 Teknik Sipil
Ir. Yuwono, MT
38 39 40
Dr. Ridho Bayu Aji Ir. Widjonarko Roestam, MSc (SC)
FTK
41
Teknik Sistem Perkapalan
42
Ir. Aguk Zuhdi, M.Eng.Ph.D Dr. I Made Ariana, ST,MT AA. Bagus Dinariyana Dwi Putranta, ST, MES, PhD Dr. Ir. Aguk Zuhdi Muhammad M, Eng
43 44
Teknik Perkapalan
45 46
Aries Sulisetyono, ST., MA.Sc Prof. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng. Ph.D Prof. Ir. IKAP Utama, MSc, PhD
47
Teknik Kelautan
48
Dr. Muhammad Zikra .ST.M.Sc Herman Pratikno, ST.MT.Ph. D
49
Dr. Rudi Walujo Prastianto
50
Yoyok Setyo Hadi Widodo, ST, MT, Dr.
51 52
FTIF
Teknik Informatika
Arya Yudhi Wijaya S.Kom, M.Kom
Sistem Informasi
Nifsu Asrul Sani , MSc
24 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
PANDUAN AUDIT SPMI PROGRAM STUDI S2 ITS Tahun 2016
25 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Standar 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran NO 1
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran program studi
1.1.1 Kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan antar visi, misi, tujuan, sasaran program studi, dan pemangku kepentingan yang terlibat.
KRITERIA
NILAI
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Sangat jelas. (2) Sangat realistik. (3) Saling terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat. Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: 1) Jelas. (1) Realistik. (2) Saling terkait satu sama lain. Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan alumni.
4
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Cukup jelas. (2) Cukup realistik. (3) Kurang terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan. Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Tidak jelas. (2) Tidak realistik. (3) Tidak terkait satu sama lain. (4) Hanya melibatkan unsur pimpinan atau yayasan. (Tidak ada skor nol)
2
BOBOT ABSOLUT 0.50
SUMBER DATA
3
visitasi
2
1
`0
1.1.2 Strategi pencapaian sasaran dengan rentang Strategi pencapaian sasaran: waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen.
(1) dengan tahapan waktu yang jelas dan sangat realistik. (2) didukung dokumen yang sangat lengkap.
4
Strategi pencapaian sasaran:
3
(1) dengan tahapan waktu yang jelas, dan realistik . (2) didukung dokumen yang lengkap
26 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
1.00
visitasi
NO
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
Strategi pencapaian sasaran:
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
2
(1) dengan tahapan waktu yang jelas, dan cukup realistik (2) didukung dokumen yang cukup lengkap. 1 Strategi pencapaian sasaran: (1) tanpa adanya tahapan waktu yang jelas. (2) didukung dokumen yang kurang lengkap.
3
1.2 Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi oleh seluruh pemangku kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.
27 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
(Tidak ada skor nol)
0
Dipahami dengan baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
4
Dipahami dengan baik oleh sebagian besar dari sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
3
Hanya dipahami oleh sebagian kependidikan.
2
sivitas akademika dan tenaga
visitasi 0.50
Tidak dipahami oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
1
(Tidak ada skor nol)
0
STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU 4
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
2.1 Tata pamong adalah sistem yang bisa menjamin terlaksananya lima pilar tata pamong yaitu: (1) kredibel (2) transparan (3) akuntabel (4) bertanggung jawab (5) adil
2.1 Tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.
28 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi memenuhi lima pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi memenuhi empat pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi memenuhi tiga pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi memenuhi tiga pilar berikut:
NILAI dan andal bahwa terlaksanakannya yang digunakan,
4
dan andal bahwa terlaksanakannya yang digunakan,
3
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
visitasi
dan andal bahwa terlaksanakannya yang digunakan,
2
dan andal bahwa terlaksanakannya yang digunakan,
1
0.91
INDIKATOR
5
2.2 Kepemimpinan program studi.
PENJELASAN INDIKATOR
2.2 Karakteristik kepemimpinan yang efektif mencakup: kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan publik.
KRITERIA (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. Tidak ada dokumen, data atau informasi yang sahih dan andal bahwa sistem tata pamong menjamin penyelengga-raan perguruan tinggi. Kepemimpinan program studi memiliki karakteristik yang kuat dalam: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik.
SUMBER DATA
4
3
Kepemimpinan program studi memiliki karakter kepemimpinan yang kuat dalam salah satu dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik .
2
(Tidak ada skor nol)
BOBOT ABSOLUT
0
Kepemimpinan program studi memiliki karakter kepemimpinan yang kuat dalam dua dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik .
Kepemimpinan program studi lemah dalam karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik .
29 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NILAI
visitasi
0.45
1
0
INDIKATOR 6
7
2.3 Sistem pengelolaan.
2.4 Penjaminan mutu.
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
2.3 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengembangan staf, (4) pengawasan, (5) pengarahan, (6) representasi, dan (7) penganggaran yang dilaksanakan secara efektif.
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi berjalan sesuai dengan SOP, yang didukung dokumen yang lengkap.
4
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan dengan baik, sesuai dengan SOP, namun dokumen kurang lengkap. Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan hanya sebagian sesuai dengan SOP dan dokumen kurang lengkap.
3
Hal ini dicirikan dengan adanya dokumen: (1) Renstra unit pengelola PS/ universitas (2) Rencana pengembangan program studi (3) Standard Operating Procedure (SOP)
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan tidak sesuai dengan SOP. (Tidak ada skor nol)
1
(1) Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program yang efektif. Sistem telaah (review) program sangat baik (ada cara validasi yang handal). (2) Ada sistem dokumentasi yang bermutu sangat baik. (3) Semua laporan ditindaklanjuti. (4) Diakreditasi oleh badan akreditasi regional atau internasional. (1) Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program yang baik. Sistem telaah program yang baik. (2) Ada dokumentasi bermutu baik. (3) Sebagian besar (> 75%) laporan ditindaklanjuti. (4) – (1) Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program. Sistem telaah yang cukup. (2) Dokumentasi memenuhi kriteria minimum. (3) Laporan yang ditindaklanjuti dalam interval 25% s.d. 75%. (4) Diakreditasi oleh badan akreditasi nasional. (1) Tidak ada kebijakan menyeluruh mengenai evaluasi dan pengenda-lian program. Sistem telaah program bersifat ad hoc. (2) Dokumentasi kurang dalam banyak aspek. (3) Laporan yang masuk sedikit yang ditindak-lanjuti (< 25%) (4) –
4
2.4 Penjaminan mutu di program studi: (1) keberadaan kebijakan penjaminan mutu, (2) sistem dokumentasi, (3) tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan, dan (4) akreditasi program studi.
30 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
2 0.91
SUMBER DATA
visitasi
0
3
visitasi
2 0.91
1
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA (1) (2) (3) (4)
8
9
2.5 Umpan balik
2.6 Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi
2.5 Penjaringan umpan balik dan tindak lanjutnya. (1) Sumber umpan balik antara lain dari: dosen, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan. (2) Pelaksanaan secara berkala (minimum sekali dalam tiga tahun) (3) Tindak lanjut untuk perbaikan kurikulum, pelaksanaan proses pembelajaran, dan peningkatan kegiatan program studi.
2.6 Upaya-upaya yang telah dilakukan penyelenggara program studi untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini antara lain mencakup: (1) Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa (2) Upaya peningkatan mutu manajemen (3) Upaya untuk peningkatan mutu lulusan (4) Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan (5) Upaya dan prestasi memperoleh dana dari sumber selain dari mhs.
31 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Tidak ada kebijakan evaluasi dan pengenda-lian mutu. Dokumentasi hanya mengandal-kan laporan umum. Tidak ada laporan yang ditindaklanjuti. Akreditasi belum diperoleh.
Umpan balik: (1) Diperoleh dari empat sumber (2) Dilakukan secara berkala (3) Ditindaklanjuti Umpan balik: (1) Diperoleh dari tiga sumber (2) Dilakukan secara berkala (3) Ditindaklanjuti Umpan balik: (1) Diperoleh dari dua sumber ( 2) Dilakukan secara berkala (3)Tidak ada tindak lanjut/tindak lanjut tidak sesuai
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0
4
3
2
Umpan balik: (1) Diperoleh hanya dari satu sumber (2) Dilakukan secara tidak berkala (3) Tidak ada tindak lanjut/tindak lanjut tidak sesuai Tidak ada umpan balik.
1
Ada bukti semua usaha dilakukan dengan hasil yang baik.
4
Ada bukti empat usaha dilakukan dengan hasil yang baik.
3
Ada bukti dua atau tiga usaha dilakukan dengan hasil yang baik.
2
Ada bukti hanya satu usaha yang dilakukan dengan hasil yang baik.
1
Tidak ada usaha.
0
visitasi
0.91
0
0.91
visitasi
STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN
10
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
3.1 Sistem rekrutmen calon mahasiswa baru
3.1 Sistem rekrutmen calon mahasiswa baru: dokumentasi kebijakan dan persyaratan penerimaan.
KRITERIA (1) Kebijakan penerimaan dan seleksi calon mahasiswa terdokumentasi dengan baik. (2) Persyaratan penerimaan mahasiswa sangat tinggi (1) (1) Kebijakan penerimaan dan seleksi calon mahasiswa terdokumentasi dengan baik. (2) Persyaratan penerimaan mahasiswa tinggi (2).
(1) Kebijakan penerimaan dan seleksi calon mahasiswa
NILAI
(1) Tidak ada kebijakan penerimaan mahasiswa. (2) Persyaratan penerimaan mahasiswa sangat rendah (5). 11
3.2.1 Efektivitas implementasi sistem rekrutmen calon mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang registrasi
3.2.1.1 Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi terhadap daya tampung.
Rasio =
Sistem rekrutmen mahasiswa baru mencakup: Kebijakan rekrutmencalon mahasiswa baru, kriteria seleksi mahasiswa baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur penerimaan mahasiswa baru.
32 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Jumlah kolom 3 Jumlah kolom 2
LPTSI, BAKP
1.00
LPTSI, BAKP
2
1
0 4
1 < Rasio ≤ 1.5 (Rasio lebih dari 1, tetapi kurang atau sama dengan 1.5)
3
0.5 < Rasio ≤ 1 (Rasio lebih dari 0.5, tetapi kurang atau sama dengan 1)
2
(Tidak ada skor nol)
1.00
3
Rasio > 1.5 (Rasio lebih dari 1.5)
Rasio ≤ 0.5 (Rasio kurang atau sama dengan 1)
SUMBER DATA
4
terdokumentasi dengan baik. (2) Persyaratan penerimaan mahasiswa sesuai untuk memenuhi keperluan program studi(3)
(1) Kebijakan penerimaan mahasiswa tidak jelas. (2) Persyaratan penerimaan mahasiswa rendah (4).
BOBOT ABSOLUT
1 0
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA Rasio > 95%
3.2.1.2 Rasio mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru yang lulus seleksi.
Rasio =
13
Jumlah kolom 5 Jumlah kolom 4
3.2.1.3 Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru bukan transfer. Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut: TMBT = total mahasiswa baru transfer TMB = total mahasiswa baru bukan transfer RM =
33 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
TMBT TMB
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
4
(Rasio lebih dari 95%) 85% < Rasio ≤ 95% (Rasio lebih dari 85% tetapi kurang atau sama dengan 95%)
3
75% < Rasio ≤ 85% (Rasio lebih dari 75% tetapi kurang atau sama dengan 85%)
2
65% < Rasio ≤ 75% (Rasio lebih dari 65% tetapi kurang atau sama dengan 75%)
1
Rasio ≤ 65% (Rasio kurang atau sama dengan 65%)
0
RM < 0.25
4
1.00
(RM kurang dari 0.25)
0.25 ≤ RM < 0.50 (RM lebih atau sama dengan 0.25, tetapi kurang dari 0.50)
3
0.50 ≤ RM < 0.75 (RM lebih atau sama dengan 0.50, tetapi kurang dari 0.75)
2 1.00
RM ≥ 0.75 (RM lebih atau sama dengan 0.75)
1
(Tidak ada skor nol)
0
LPTSI, BAKP
INDIKATOR 14
15
PENJELASAN INDIKATOR 3.2.1.4 Rata-rata masa studi lulusan (=MS)
3.2.1.5 Rata-rata IPK ( = RIPK)
KRITERIA
NILAI
MS ≤ 2.0 tahun (MS kurang atau sama dengan 2 tahun)
4
2.0 < MS ≤ 2.5 tahun (MS lebih dari 2 tahun, tetapi kurang atau sama dengan 2.5 tahun)
3
2.5 < MS ≤ 3.0 tahun (MS lebih dari 2.5 tahun, tetapi kurang atau sama dengan 3 tahun)
2
3.0 < MS ≤ 3.5 tahun (MS lebih dari 3.0 tahun, tetapi kurang atau sama dengan 3.5 tahun)
1
MS > 3.5 tahun (MS lebih dari 3.5 tahun)
0
RIPK > 3.50 (RIPK lebih dari 3.50)
4
3.25 < RIPK ≤ 3.50 (RIPK lebih dari 3.25, tetapi kurang atau sama dengan 3.50)
3
3.00 < RIPK ≤ 3.25 (RIPK lebih dari 3.00, tetapi kurang atau sama dengan 3.25)
2
2.75 ≤ RIPK ≤ 3.00 (RIPK lebih atau sama dengan 2.75, tetapi kurang atau sama dengan 3.00)
1
RIPK < 2.75
0
BOBOT ABSOLUT
BAKP 2.00
1.00
(RIPK kurang dari 2.75)
34 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
SUMBER DATA
BAKP
INDIKATOR
16
17
18
PENJELASAN INDIKATOR
3.2.1.6 Persentase mahasiswa WNA terhadap jumlah mahasiswa (= MWNA)
3.2.2 Prestasi dan reputasi akademik mahasiswa.
3.2.3 Ketepatan waktu penyelesaian studi, proporsi mahasiswa yang menyelesaikan studi dalam batas masa studi.
3.2.2 Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang akademik.
3.2.3.1 Persentase kelulusan tepat waktu (KTW) Rumus perhitungan: KTW =
(f) 100% (d)
Catatan: Huruf-huruf d dan f pada rumus dapat dilihat pada tabel 3.2.3. buku IIIA.
35 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
MWNA > 10% (MWNA lebih dari 10%)
4
0% < MWNA ≤ 10% (MWNA lebih dari 0%, tetapi kurang atau sama dengan 10%)
3
0% (Tidak ada mahasiswa WNA)
2
(Tidak ada skor satu)
1
(Tidak ada skor nol)
0
Ada bukti penghargaan
4
BOBOT ABSOLUT
1.00
SUMBER DATA
LPTSI
tingkat internasional. Ada bukti penghargaan tingkat nasional.
3
Ada bukti penghargaan tingkat wilayah (lingkup kegiatan melibatkan lebih dari satu PT) Ada bukti penghargaan tingkat lokal PT.
2
Tidak ada bukti penghargaan di semua tingkatan.
0
KTW > 60%
4
2.00
visitasi
1
(KTW lebih dari 60%) 40% < KTW ≤ 60% (KTW lebih dari 40%, tetapi kurang atau sama dengan 60%)
3
20% < KTW ≤ 40% (KTW lebih dari 20%, tetapi kurang atau sama dengan 40%)
2 2.00
LPTSI
INDIKATOR
19
PENJELASAN INDIKATOR
0% < KTW ≤ 20% (KTW lebih dari 0%, tetapi kurang atau sama dengan 20%)
1
KTW = 0% (KTW sama dengan 0%)
0
3.2.3.2 Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri (MDO).
MDO ≤ 6% (MDO kurang atau sama dengan 6%)
4
6% < MDO ≤ 15% (MDO lebih dari 6%, tetapi kurang atau sama dengan 15%)
3
Rumus perhitungan:
15% < MDO ≤ 25% (MDO lebih dari 15%, tetapi kurang atau sama dengan 25%)
2
25% < MDO ≤ 35% (MDO lebih dari 25%, tetapi kurang atau sama dengan 35%)
1
MDO >35% (MDO lebih dari 35%)
0
(a)-(b)-(c) 100% (a)
Catatan: huruf-huruf a, b, c pada rumus dapat dilihat pada tabel 3.2.3 pada buku IIIA.
3.3 Pelacakan dan perekaman data lulusan, serta tindaklanjutnya.
21
NILAI
Rumus ini digunakan khusus untuk mahasiswa dari program magister yang lama studinya dijadwalkan kurang atau sama dengan dua tahun.
MDO=
20
KRITERIA
3.3.1 Upaya pelacakan dan perekaman data lulusan.
3.3.2.1 Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap mutu alumni. Ada sembilan jenis kemampuan. Skor akhir = 4 x (a) + 3 x (b) + 2 x (c) + (d)
36 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Ada upaya yang intensif untuk melacak terekam secara komprehensif.
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1.00
lulusan dan datanya 4
Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan, tetapi hasilnya belum terekam secara komprehensif.
3
Upaya pelacakan dilakukan secara insidental dan hasilnya terekam.
2
Upaya pela-cakan lulusan dilakukan secara insidental dan hasilnya tidak terekam.
1
Tidak ada upaya pelacakan lulusan
0
Skor akhir 30-36
4
Skor akhir 23-29
3
Skor akhir 16-22
2
1.00
visitasi
INDIKATOR
Catatan: Penilaian pada kolom di sebelah kanan akan bermakna jika jumlah responden cukup. Jika jumlah responden sangat kurang, maka penilaian didasarkan atas expert judgment dengan nilai maksimum tiga. 3.3.2.2 Pemanfaatan hasil pelacakan untuk perbaikan dalam aspek: (1) proses pembelajaran, (2) penggalangan dana, (3) informasi pekerjaan, (4) membangun jejaring.
22
23
PENJELASAN INDIKATOR
3.4 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik program studi.
3.4 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan program studi dalam bentuk: (1) Sumbangan dana (2) Sumbangan fasilitas (3) Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran (4) Pengembangan jejaring
KRITERIA Skor total 9-15
1
Skor total < 9
0
Hasil pelacakan untuk perbaikan empat aspek.
4
Hasil pelacakan untuk perbaikan tiga aspek.
3
Hasil pelacakan untuk perbaikan dua aspek.
2
Hasil pelacakan untuk perbaikan satu aspek.
1
Tidak ada tindak lanjut.
0
Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
4
BOBOT ABSOLUT 1.00
Tiga bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
3
Hanya dua bentuk partisipasi yang dilakukan oleh alumni
2
Hanya satu bentuk partisipasi saja yang dilakukan oleh alumni.
1
Tidak ada partisipasi alumni.
37 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NILAI
0
1.00
1.00
SUMBER DATA visitasi
visitasi
visitasi
STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA
24
25
26
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
4.1 Sistem rekrutmen, penempatan, pembinaan, pengembangan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan.
4.2 Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
KRITERIA
NILAI
4.1 Pedoman tertulis tentang sistem rekrutmen, penempatan, pembinaan, pengembangan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan, dan konsistensi pelaksanaannya.
Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara konsisten. Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan tidak ada bukti dilaksanakan secara konsisten.
4
Pembinaan yang baik mencakup penyediaan kondisi kerja yang kondusif (kesempatan meningkatkan kemampuan akademik /profesional dan jaminan kesejahteraan yang memadai). Hal ini akan meningkatkan retensi SDM. 4.2.1 Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan.
Ada pedoman tertulis yang lengkap; tetapi tidak dilaksanakan.
2
Ada pedoman tertulis, tidak lengkap dan tidak dilaksanakan.
1
Tidak ada pedoman tertulis.
0
Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara konsisten.
4
Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti tidak dilaksanakan secara konsisten. Ada pedoman tertulis yang lengkap; tetapi tidak dilaksanakan.
3
Ada pedoman tertulis, tidak lengkap dan tidak dilaksanakan.
1
Tidak ada pedoman tertulis.
0
Ada bukti monev tentang kinerja dosen di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dengan baik.
4
Ada bukti monev tentang kinerja dosen di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
3
4.2.2 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
38 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.81
visitasi
3
0.81
Visitasi/ LPTSI
2
1.63 Visitasi/ LPTSI
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1.63
Visitas /LPTSI
tetapi tidak terdokumentasi dengan baik.
27
4.3 Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional), dan jumlah, jabatan akademik dosen tetap dan tidak tetap.
Pelaksanaan tugas dosen tetap selama
4.3.1.1 Dosen tetap yang memiliki jabatan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS. KD1 = Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS
Ada bukti monev tentang kinerja dosen di bidang pendidikan yang terdokumentasikan dengan baik tetapi tidak ada bukti di bidang penelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
2
Ada bukti monev tentang kinerja dosen di bidang pendidikan tetapi tidak terdokumenta-sikan dengan baik serta tidak ada bukti di bidang penelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat. Tidak ada bukti tentang kinerja dosen yang terdokumen-tasikan.
1
KD1 > 40% (KD1 lebih dari 40%)
4
25% < KD1 ≤ 40% (KD1 lebih dari 25%, tetapi kurang atau sama dengan 40%)
3
10% < KD1 ≤ 25% (KD1 lebih dari 10%, tetapi kurang atau sama dengan 25%)
2
KD1 ≤ 10% (KD1 kurang atau sama dengan 10%)
1
(Tidak ada skor nol)
0
KD2 > 75% (KD2 lebih dari 75%)
4
55% < KD2 ≤ 75% (KD2 lebih dari 55%, tetapi kurang atau sama dengan 75%)
3
0
tiga tahun terakhir
28
Catatan: Butir ini memerlukan syarat minimum (enam orang: dua doktor dan empat magister). Bila pada saat asesmen kecukupan syarat minimum tersebut tidak terpenuhi maka proses akreditasi dihentikan,dan peogram studi diminta untuk memenuhi persyaratan minimal dosen. Asesor agar melaporkan hal ini
4.3.1.2 Dosen tetap berpendidikan doktor yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS. KD2 = Persentase dosen yang berpendidikan
39 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
1.63
INDIKATOR segera kepada BAN-PT.
29
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
BOBOT ABSOLUT
terakhir doktor yang sesuai dengan bidang PS.
4.3.1.3 Dosen yang memiliki sertifikat dosen. KD3 = Persentase dosen yang memiliki sertifikat dosen.
4.3.2 Rata-rata beban kerja dosen per semester dalam SKS.
40 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
SUMBER DATA Visitasi/ LPTSI
30% < KD2 ≤ 55% (KD2 lebih dari 30%, tetapi kurang atau sama dengan 55%)
2
10% < KD2 ≤ 30% (KD2 lebih dari 10%, tetapi kurang atau sama dengan 30%)
1
KD2 ≤ 10% (KD2 kurang atau sama dengan 15%)
0
KD3 > 60% (KD3 lebih dari 60%) 45% < KD3 ≤ 60% (KD3 lebih dari 45%, tetapi kurang atau sama dengan 60%)
30
NILAI
4 3
30% < KD3 ≤ 45% (KD3 lebih dari 30%, tetapi kurang atau sama dengan 45%)
2
15% < KD3 ≤ 30% (KD3 lebih dari 15%, tetapi kurang atau sama dengan 30%) KD3 ≤ 15% (KD3 kurang atau sama dengan 15%)
1
11 < SKS ≤ 13
4
9 < SKS ≤ 11 atau 13 < SKS ≤ 15
3
9 < SKS ≤ 11 atau 13 < SKS ≤ 15
2
0.81
Visitasi/ LPTSI
0
0.81 Visitasi/
INDIKATOR
31
4.4 Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas dosen tidak tetap
PENJELASAN INDIKATOR
4.4 Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen (= PDTT) Jika dosen tetap dinilai baik dalam hal beban kerja (skor butir 4.3.2 bernilai ≥ 3), maka skor pada butir ini sama dengan 4. Jika tidak, gunakan aturan pada kolom di sebelah kanan.
32
4.5 Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam tiga tahun terakhir
4.5.1. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS. Perhitungan skor sebagai berikut: Apabila dosen tetap berpendidikan (terakhir) S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS > 75% maka skor pada butir ini = 4. Jika tidak dipenuhi, maka gunakan aturan pada kolom di sebelah kanan. JDTB = banyaknya dosen yang melanjutkan studi S3 dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS dalam tiga tahun terakhir.
41 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
5 < SKS ≤ 7 atau 17 < SKS ≤ 19
1
SKS ≤ 5 atau SKS > 19
0
PDTT < 10% (PDTT kurang atau sama dengan 10%)
4
10% ≤ PDTT < 20% (PDTT lebih atau sama dengan 10%, tetapi kurang dari 20%)
3
20% ≤ PDTT < 30% (PDTT lebih atau sama dengan 20%, tetapi kurang dari 30%)
2
30% ≤ PDTT < 40% (PDTT lebih atau sama dengan 30%, tetapi kurang dari 40%)
1
PDTT ≥ 40% (PDTT lebih atau sama dengan 40) JDTB ≥ 4
0
JDTB = 3
3
JDTB = 2
2
JDTB = 1
1
JDTB = 0
0
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA LPTSI
1.63
Visitasi
4
1.63
visitasi
INDIKATOR
33
PENJELASAN INDIKATOR
4.5.2 Kegiatan tenaga ahli/pakar dari luar PT (tidak termasuk dosen tidak tetap) sebagai pembicara tamu di program studi ini, dalam tiga tahun terakhir. Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk pengayaan pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar, tidak bekerja secara rutin.
34
4.5.3 Keikutsertaan dosen tetap dalam kegiatan seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/ pagelaran/ pameran/peragaan yang melibatkan ahli/pakar dari luar PT dalam tiga tahun terakhir. Perhitungan skor sebagai berikut: Misalkan: a = jumlah makalah atau kegiatan (sebagai penyaji) b = jumlah kehadiran (sebagai peserta) n = jumlah dosen tetap
a+
KRITERIA
NILAI
Jumlah tenaga ahli/pakar > 6 orang.
4
Jumlah tenaga ahli/pakar: 5 - 6 orang.
3
Jumlah tenaga ahli/pakar: 3 – 4 orang.
2
Jumlah tenaga ahli/pakar: 1 - 2 orang.
1
BOBOT ABSOLUT
0.81 Tidak ada tenaga ahli/ pakar
0
SP > 3 (SP lebih dari 3)
4
2 < SP ≤ 3 (SP lebih dari 2, tetapi kurang atau sama dengan 3) 1 < SP ≤ 2 (SP lebih dari 1, tetapi kurang atau sama dengan 2)
3
0 < SP ≤ 1 (SP lebih dari 0, tetapi kurang atau sama dengan 1) SP = 0
1
Lebih dari 30% dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli pada lembaga/ perusahaan nasional atau internasional.
4
Lebih dari 20% s.d. 30% dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli pada lembaga/perusahaan nasional atau internasional.
3
SUMBER DATA
visitasi
2 1.63 Visitasi/LP TSI
0
b 4
SP =
n 35
4.5.4 Pengalaman dosen tetap 4.5.4.1 Persentase dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli/nara sumber (bukan pejabat penuh waktu seperti direktur, dirjen, menteri, dll), dalam tiga tahun terakhir.
42 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
0.81
Visitasi /LPTSI
INDIKATOR
36
PENJELASAN INDIKATOR
4.5.4.2 Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat/himpunan/asosiasi profesi dan/atau ilmiah tingkat nasional dan/atau internasional dalam tiga tahun terakhir.
KRITERIA
NILAI
Lebih dari 10% s.d. 20% dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli pada lembaga/perusahaan nasional atau inernasional.
2
Ada tetapi kurang atau sama dengan 10 % dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli pada lembaga/perusahaan nasional atau internasional. Tidak ada dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli pada lembaga lain. Lebih dari 60% dosen tetap menjadi anggota masyarakat profesi dan/atau ilmiah tingkat internasional.
1
Ada dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat profesi dan/atau ilmiah tingkat internasional tapi jumlahnya kurang dari 60%, dan proporsi keanggotaan tingkat nasional atau internasional lebih dari 60%.
3
0 4
2
37
4.5.4.3 Dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu (visiting professor) dalam tiga tahun terakhir.
43 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
30% s.d. 60% dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat profesi dan/atau ilmiah tingkat internasional atau nasional. Ada tapi kurang dari 30% dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat profesi dan/atau ilmiah tingkat internasional atau nasional. Tidak ada dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat profesi dan/atau ilmiah. Ada dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu pada PT lain tingkat internasional.
BOBOT ABSOLUT
1.63
1
0 4
Ada dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu pada PT lain tingkat nasional.
3
Tidak ada dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu di tingkat nasional maupun internasional.
2
0.81
SUMBER DATA
INDIKATOR
38
39
PENJELASAN INDIKATOR
4.5.5 Pencapaian prestasi dosen tetap selama tiga tahun terakhir dalam mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik dari institusi tingkat lokal (PT), wilayah, nasional dan internasional.
4.6 Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan (pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, tenaga administrasi, dan/atau tenaga pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi.
KRITERIA
NILAI
(Tidak ada skor satu)
1
(Tidak ada skor nol)
0
Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik dari institusi internasional (disertai bukti).
4.6.1.1 Pustakawan dan kualifikasinya. Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:
4
Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik dari institusi wilayah (disertai bukti).
3
Mendapatkan penghargaan, hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik yang berupa hibah dana dari PT sendiri (disertai bukti).
2
Mendapatkan penghargaan, hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik yang berupa hibah dana dari PT sendiri (disertai bukti).
1
Tidak pernah mendapat penghargaan.
0
4.6.1. Jumlah tenaga kependidikan
1.63
4 Jika nilai A ≥ 4
(Jika nilai A lebih atau sama dengan 4) 3
A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4 X1 = jumlah pustakawan yang berpendidikan
44 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Jika 3 ≤ A < 4 (Jika nilai A lebih atau sama dengan 3, tetapi kurang dari 4)
BOBOT ABSOLUT
0.81
SUMBER DATA
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
S2/S3/Special Librarian. X2 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D4 atau S1. X3 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D1, D2, atau D3.
40
41
NILAI 2
Jika 1 ≤ A < 2
1
(Jika nilai A lebih atau sama dengan 1, tetapi kurang dari 2) Jika A < 1 (Jika nilai A kurang dari 1)
0
Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Catatan: Agar dibandingkan dengan kegiatan seharusnya dilakukan dalam PS bersangkutan.
Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
3
Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanya sedangsedang saja.
2
Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurang kegiatannya.
1
4.6.1.3
Tenaga administrasi dan kualifikasinya.
Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut: D = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3 + X4)/4
4
berpendidikan D3.
45 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
yang
0.81 visitasi
(Tidak ada skor nol)
0
Jika nilai D ≥ 4
4
(Jika nilai D lebih atau sama dengan 4) Jika 3 ≤ D < 4
Misalkan: X1 = jumlah tenaga administrasi berpendidikan D4 atau S1 ke atas. X2 = jumlah tenaga administrasi yang
SUMBER DATA
Jika 2 ≤ A < 3 (Jika nilai A lebih atau sama dengan 2, tetapi kurang dari 3)
4.6.1.2 Laboran, teknisi, analis, operator, dan programer.
yang yang
BOBOT ABSOLUT
3
(Jika nilai D lebih atau sama dengan 3, tetapi kurang dari 4) visitasi Jika 2 ≤ D < 3
2
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR X3
= jumlah tenaga administrasi berpendidikan D1 atau D2. X4 = jumlah tenaga administrasi berpendidikan SMU/SMK.
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
yang (Jika nilai D lebih atau sama dengan 2, tetapi kurang dari 3) yang Jika 1 ≤ D < 2
1
(Jika nilai D lebih atau sama dengan 1, tetapi kurang dari 2) Jika D <1
0
(Jika nilai D kurang dari 1) 42
4.6.2 Upaya yang telah dilakukan PS dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dikaitkan dengan: 1. Pemberian kesempatan belajar/pelatihan 2. Pemberian fasilitas, termasuk dana untuk belajar/pelatihan 3. Jenjang karir
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan sangat baik sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
4
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
3
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan cukup sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
2
Tidak ada upaya pengembangan, padahal kualifikasi kompetensi tenaga kependidikan relatif masih kurang.
1
(Tidak ada skor nol)
46 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
dan
0.81
0
visitasi
STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK 43
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
5.1 Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi.
5.1.1 Kompetensi lulusan 5.1.1.1 Kejelasan perumusan kompetensi lulusan di dalam kurikulum.
44 5.1.1.2 Orientasi dan kesesuaian kompetensi lulusan dengan visi dan misi program studi.
45
5.1.2.1.1 Struktur Kurikulum: perkuliahan, tugas-tudas khusus, penelitian tesis, penulisan hasil penelitian tesis, kesesuaian mata kuliah dengan standar kompetensi.
47 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.46
visitasi
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara sangat jelas. Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara jelas.
4 3
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara cukup jelas.
2
Kurikulum memuat kompetensi lulusan, namun rumusannya kurang jelas. Kurikulum tidak memuat kompetensi lulusan.
1
Sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke masa depan.
4
Sesuai dengan visi-misi, berorientasi ke masa kini.
3
Sesuai dengan visi-misi, tetapi masih berorientasi ke masa lalu.
2
Tidak sesuai dengan visi-misi.
1
Tidak memuat memuat standar kompetensi. Struktur kurikulum menunjang sepenuhnya pencapaian standar kompetensi. Struktur kurikulum menunjang pencapaian sebagian besar standar kompetensi. Struktur kurikulum cukup menunjang pencapaian standar kompetensi. Struktur kurikulum kurang menunjang pencapaian standar kompetensi. Struktur kurikulum tidak menunjang pencapaian standar kompetensi.
0 4
0
0.46 visitasi
3 2
visitasi
1 0.92 0
INDIKATOR
46
47
PENJELASAN INDIKATOR 5.1.2.1.2 Mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS (Rencana Pembelajaran Semester)
5.1.2.2 Fleksibilitas mata kuliah pilihan. Catatan: Bagi PS yang memiliki jalur pilihan/peminatan/konsentrasi, mata kuliah yang khas jalur pilihan/peminatan/ konsentrasi dianggap sebagai mata kuliah pilihan.
KRITERIA
NILAI
Lebih dari 95% mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS.
4
Lebih dari 85% s.d. 95% mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS.
3
Lebih dari 75% s.d. 85% mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS.
2
Lebih dari 65% s.d. 75% mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS.
1
Mata kuliah yang dilengkapi deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS kurang atau sama dengan 65%.
0
Bobot mata kuliah pilihan ≥ 6 SKS dan yang disediakan/
4
SUMBER DATA
0.46
visitasi
dilaksanakan > 3.0 x SKS mk pilihan yang harus diambil
Bobot mata kuliah pilihan ≥ 6 SKS dan yang disediakan/
3 visitasi
dilaksanakan sama dengan (2.0 – 3.0) x SKS mk pilihan yang harus diambil Bobot mata kuliah pilihan ≥ 6 SKS dan yang disediakan/ dilaksanakan < 2.0 x SKS mk pilihan yang harus diambil Atau bobot mata kuliah pilihan < 6 SKS.
48 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
0.46 2
INDIKATOR
48
49
5.1.3 Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu tertentu oleh program studi bersama pihak-pihak terkait (relevansi sosial dan relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).
PENJELASAN INDIKATOR
5.1.3.1 Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama lima tahun terakhir.
KRITERIA
NILAI
(Tidak ada skor satu)
1
(Tidak ada skor nol)
0
Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan
4
pemangku
kepentingan
internal
dan
eksternal
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.46
visitasi
0.92
visitasi
serta
memperhatikan visi, misi, dan umpan balik program studi.
5.1.3.2 Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan ipteks dan kebutuhan masyarakat.
49 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Pengembangan dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain tetapi tidak melibatkan pemangku kepentingan eksternal lainnya walaupun menyesuaikan dengan visi, misi, dan umpan balik.
3
Pengembangan mengikuti perubahan di perguruan tinggi lain yang disesuaikan dengan visi, misi, dan umpan balik.
2
Pengembangan mengikuti perubahan di perguruan tinggi lain tanpa penyesuaian.
1
Dalam lima tahun terakhir, tidak pernah melakukan peninjauan ulang.
0
Pembaharuan
kurikulum
dilakukan
sesuai
4
perkembangan
ilmu
bidangnya
dan
masyarakat.
di
dengan kebutuhan
INDIKATOR
50
51
PENJELASAN INDIKATOR
5.2 Persyaratan dalam mengikuti pendidikan magister dan persyaratan kelulusannya
5.2.2
5.2 Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa selama mengikuti pendidikan magister, proses pelaksanaan dan persyaratan kelulusannya. 5.2.1 Persyaratan mukim
5.2.2. Persyaratan penguasaan bahasa Inggris. Untuk bahasa Inggris standarnya adalah TOEFL.
50 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di bidangnya, tetapi kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat. Pembaharuan hanya menata ulang kurikulum yang sudah ada, tanpa disesuaikan dengan perkembangan. (Tidak ada skor satu)
3
Tidak ada pembaharuan kurikulum selama lima tahun terakhir.
0
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.46
Visitasi/ Pascasar jana ITS
2 1
4 Persyaratan mukim minimum dua semester beban penuh. (Tidak ada skor tiga)
3
Persyaratan mukim minimum satu semester beban penuh.
2
Tidak ada persyaratan mukim bagi mahasiswa
1
(Tidak ada skor nol)
0
Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency)setara dengan TOEFL lebih dari 500 .
4
Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara dengan TOEFL 475 s.d 500.
3
Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara dengan TOEFL 450 s.d. 474.
2
0.92 Pascasar jana ITS
INDIKATOR
52
53
PENJELASAN INDIKATOR
5.2.3 Mengikuti perkuliahan dan ujian mata kuliah (atau tugas-tugas setara dari komisi pembimbing) yang isinya berupa perkembangan ilmu mutakhir dalam bidangnya.
5.2.4 Penyajian dan penilaian rencana penelitian.
5.2.5 Penyajian hasil penelitian tesis dalam seminar. 51 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara dengan TOEFL kurang dari 450.
1
Tidak ada kewajiban menguasai bahasa asing.
0
Isinya menyajikan sekumpulan pengetahuan yang luas, dalam, dan mutakhir (state of the art).
4
Isinya kurang mutakhir.
3
Isi subyek sudah usang.
2
(Tidak ada skor nol)
1
Rencana penelitian dinilai oleh komisi pembimbing dan dievaluasi oleh suatu forum ilmiah terbuka. Rencana penelitian dinilai oleh komisi pembimbing.
4
Rencana penelitian dinilai hanya oleh dosen pembimbing utama. (Tidak ada skor satu)
2
Rencana penelitian tidak dinilai oleh komisi pembimbing.
0
Hasil penelitian disajikan dalam seminar nasional atau internasional.
4
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.46 visitasi
3
1
0.46
visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
54
55
5.2.6 Sistem penjaminan mutu tesis dan pelaksanaannya.
KRITERIA
NILAI
Hasil penelitian disajikan dalam seminar terbuka di perguruan tinggi sendiri yang juga dihadiri oleh mahasiswa dari program studi lain. Hasil penelitian disajikan dalam seminar yang hanya dihadiri oleh mahasiswa dari program studi tersebut. Hasil penelitian disajikan dalam sidang yang hanya dihadiri oleh komisi pembimbing.
3
Tidak ada kewajiban menyajikan hasil penelitian dalam seminar/forum lainnya. (1) Ada tim penjaminan mutu tesis pada tingkat unit pengelola dan tingkat program studi.
0
(2) Dilaksanakan dengan sangat baik. (1) Ada tim penjaminan mutu tesis pada tingkat program studi. (2) Dilaksanakan dengan baik.
56
5.2.7 Keanggotaan tim penguji pada ujian akhir studi magister.
52 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
2
BOBOT ABSOLUT
0.46
SUMBER DATA
visitasi
1
4
3
(1) Penjaminan mutu tesis hanya oleh komisi pembimbing dan penguji luar. (2) Pelaksanaan cukup. (Tidak ada skor nol)
2
Tim penguji terdiri dari komisi pembimbing dan penguji dari luar komisi pembimbing yang bidangnya sesuai dengan topik tesis.
4
(Tidak ada skor tiga)
3
Tim penguji hanya terdiri dari komisi pembimbing.
2
0.46
visitasi
0.46
visitasi
1
INDIKATOR
57
5.3 Mekanisme perkuliahan.
PENJELASAN INDIKATOR
monitoring
5.3.1 Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki perkuliahan setiap semester tentang: (a) kehadiran mahasiswa (b) kehadiran dosen (c) materi kuliah Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut: Skor akhir =
NILAI
(Tidak ada skor satu)
1
(Tidak ada skor nol)
0
skor akhir > 3.5
4
(skor akhir lebih besar dari 3.5) 2.5 < skor akhir ≤ 3.5
3
(skor akhir lebih dari 2.5, tetapi kurang atau sama dengan 3.5) 1.5 < skor akhir ≤ 2.5
2
(skor akhir lebih dari 1.5, tetapi kurang atau sama dengan 2.5) skor akhir ≤ 1.5
1
Jumlah skor setiap butir 3
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut: 1: Tidak ada monitoring 2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi 3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu 4: Ada monitoring dan evaluasi secara konti
58
KRITERIA
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.92
visitasi
(skor akhir kurang atau sama dengan 1.5)
5.3.2 Mutu soal ujian.
4 Mutu soal ujian untuk lima mata kuliah yang diberikan semuanya bermutu baik, dan sesuai dengan RPS / Rencana Asesmen dan Evaluasi (RAE)
53 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
visitasi
INDIKATOR
59
60
5.4 Sistem pembimbingan penelitian tesis dan penulisan tesis.
PENJELASAN INDIKATOR
5.4.1 Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan pelaksanaannya.
5.4.2.1 Jumlah maksimum mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen pembimbing utama tesis. Dalam hal jumlah mahasiswa bimbingan, penilaian berdasarkan expert judgment.
54 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Empat dari lima contoh soal ujian yang mutunya baik, dan sesuai dengan RPS / Rencana Asesmen dan Evaluasi (RAE)
3
Dua s.d. tiga contoh soal ujian yang mutunya baik, dan sesuai dengan RPS / Rencana Asesmen dan Evaluasi (RAE)
2
Hanya satu contoh soal ujian yang mutunya baik, dan sesuai dengan RPS / Rencana Asesmen dan Evaluasi (RAE) Semua soal ujian tidak bermutu atau tidak sesuai dengan RPS / Rencana Asesmen dan Evaluasi (RAE)
1
Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan dilaksanakan dengan konsisten. Ada panduan tertulis dan disosialisasikan dengan baik, tetapi tidak dilaksanakan secara konsisten. Ada panduan tertulis tetapi tidak disosialisasikan dengan baik, serta tidak dilaksanakan secara konsisten. Tidak ada panduan tertulis.
4
(Tidak ada skor nol) Jumlah maksimum mahasiswa per pembimbing utama: 3 mahasiswa per tahun.
0 4
Jumlah maksimum mahasiswa per pembimbing utama: 5 mahasiswa per tahun.
3
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.92
0
3 2
0.46
visitasi
1
visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA Jumlah maksimum mahasiswa per mahasiswa per tahun.
61
62
NILAI pembimbing utama: 7
2
Jumlah maksimum mahasiswa per pembimbing utama: 9 mahasiswa per tahun. Jumlah maksimum mahasiswa per pembimbing utama: ≥ 9 mahasiswa per tahun. 5.4.2.2 Jumlah maksimum mahasiswa yang Jumlah maksimum mahasiswa baik sebagai ketua maupun dibimbing oleh seorang dosen pembimbing sebagai anggota pembimbing: 6 mahasiswa per dosen baik sebagai ketua pembimbing pembimbing per tahun. (pembimbing utama) dan anggota. Jumlah maksimum mahasiswa baik sebagai ketua maupun sebagai anggota pembimbing: 9 mahasiswa per dosen pembimbing per tahun. Jumlah maksimum mahasiswa baik ketua maupun sebagai anggota pembimbing: 12 mahasiswa per dosen pembimbing per tahun. Jumlah maksimum mahasiswa baik sebagai ketua maupun sebagai anggota pembimbing: 15 mahasiswa per dosen pembimbing per tahun. Jumlah maksimum mahasiswa baik sebagai ketua maupun sebagai anggota pembimbing lebih dari 15 mahasiswa per dosen pembimbing per tahun. 5.4.2.3 Jabatan akademik (fungsional) Semua ketua pembimbing adalah doktor, dan persentase dosen sebagai ketua pembimbing tesis. yang berpangkat guru besar ≥ 20%.
1
Semua ketua pembimbing adalah doktor, dan persentase
BOBOT ABSOLUT 0.46
0 4
3
2
0.46 visitasi
1
0
4
3
visitasi
yang berpangkat lektor kepala ≥ 20%. 0.46 Semua ketua pembimbing adalah doktor. 55 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
SUMBER DATA
2
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
5.4.3 Rata-rata lama penyelesaian tugas akhir/tesis dalam tiga tahun terakhir.
63
KRITERIA
NILAI
Tidak semua ketua pembimbing adalah doktor.
1
Tidak ada ketua pembimbing yang bergelar doktor
0
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
Rata-rata: ≤ 12 bulan Rata-rata: 13 - 16 bulan
4 3
Rata-rata: 17 - 20 bulan
2
Rata-rata: 21 - 24 bulan
1
Rata-rata: >24 bulan
0
visitasi
64
5.5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.
5.5 Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji dan memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran. Penilaian didasarkan atas: (1) Mutu standard operating procedure (SOP) monitoring dan evaluasi (monev) (2) Keberadaan komisi/lembaga monev dan efektivitasnya (3) Mekanisme monev 5.5.1 Monitoring dan evaluasi proses (1) SOP monev bermutu sangat baik. penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi yang tinggi dengan tugas dan penelitian tesis. wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi semua Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain: kemungkinan penyimpangan.
56 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
4
0.46
visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR 1. 2. 3. 4.
65
Ketidaksesuaian landasan filosofis penelitian dengan topik penelitian. Metode penelitian yang kurang tepat. Duplikasi topik penelitian dengan hasil penelitian yang sudah ada. Pembimbingan tidak berjalan baik.
KRITERIA (1) SOP monev baik. (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi sebagian besar kemungkinan penyimpangan. (1) SOP monev cukup baik. (2) Komisi/ lembaga monev terdiri dari pejabat struktural (3) Mekanisme monev hanya mampu mendeteksi sebagian kecil kemungkinan penyim-pangan. (1) SOP monev kurang baik. (2) Komisi/ lembaga monev tidak mempunyai wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev tidak jelas. Tidak ada monev.
5.5.2 Monitoring dan evaluasi proses penulisan tesis.
(1) SOP monev bermutu sangat baik. (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain: (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi semua 1. Format tesis tidak sesuai dengan format kemungkinan penyimpangan. yang ditetapkan. (1) SOP monev baik. 2. Data dan informasi yang digunakan (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan tidak konsisten. wewenang yang jelas 3. Dosen pembimbing tidak membaca (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi sebagian besar dengan teliti draf tesis. kemungkinan penyimpangan. (1) SOP monev cukup baik. (2) Komisi/ lembaga monev terdiri dari pejabat struktural (3) Mekanisme monev hanya mampu mendeteksi sebagian kecil kemungkinan penyim-pangan. (1) SOP monev kurang baik. (2) Komisi/ lembaga monev tidak mempunyai wewenang yang jelas 57 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
3
2
1
0.46
0 4
3
2
1
0.46
visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
(3) Mekanisme monev tidak jelas. Tidak ada monev. 66
5.5.3 Monitoring dan evaluasi kelayakan dosen dalam proses pembimbingan penelitian tesis. Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain: 1. Dosen pembimbing tesis membimbing mahasiswa dalam jumlah yang melebihi kewajaran. 2. Kualifikasi keilmuan dosen tidak sesuai atau di bawah standar 3. Dosen pembimbing tidak melaksanakan tugas-tugas pembimbingan sesuai dengan ketentuan.
67
5.5.4 Monitoring dan evaluasi ujian akhir studi magister. Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain: 1. Pelaksanaan ujian lebih menyerupai
58 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
(1) SOP monev bermutu sangat baik. (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan. (1) SOP monev baik. (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi sebagian besar kemungkinan penyimpangan. (1) SOP monev cukup baik. (2) Komisi/ lembaga monev terdiri dari pejabat struktural (3) Mekanisme monev hanya mampu mendeteksi sebagian kecil kemungkinan penyim-pangan. (1) SOP monev kurang baik. (2) Komisi/ lembaga monev tidak mempunyai wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev tidak jelas. Tidak ada monev. (1) SOP monev bermutu sangat baik. (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi semua
0 4
3
visitasi 2 0.46 1
0 4 visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
2.
perbaikan tesis. Kehadiran komisi penguji tidak lengkap.
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
kemungkinan penyimpangan. (1) SOP monev baik. (2) Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev mampu mendeteksi sebagian besar kemungkinan penyimpangan. (1) SOP monev cukup baik.
3
2
0.46
(2) Komisi/ lembaga monev terdiri dari pejabat struktural (3) Mekanisme monev hanya mampu mendeteksi sebagian kecil kemungkinan penyim-pangan.
68
5.6 Upaya peningkatan suasana akademik.
5.6.1 Kebijakan tertulis tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa).
59 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
(1) SOP monev kurang baik. (2) Komisi/ lembaga monev tidak mempunyai wewenang yang jelas (3) Mekanisme monev tidak jelas. Tidak ada monev.
1
Kebijakan lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan kemitraan dosen-mahasiswa, serta dilaksanakan secara konsisten.
4
Kebijakan tertulis kurang lengkap.
3
Tidak ada kebijakan tertulis tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan kemitraan dosen-mahasiswa.
2
(Tidak ada skor nol)
1
0
0.46
visitasi
INDIKATOR
69
PENJELASAN INDIKATOR
5.6.2 Ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana, sarana serta dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.
KRITERIA
NILAI
Tersedia, milik sendiri, sangat lengkap dan dana yang sangat memadai.
4
Tersedia, milik sendiri, lengkap, dan dana yang memadai.
3
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.92
70
5.6.3 Interaksi akademik berupa program dan kegiatan akademik, selain perkuliahan dan tugas-tugas khusus, untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku dll).
Tersedia, cukup lengkap, milik sendiri atau sewa, dan dana yang cukup memadai.
2
Prasarana utama masih kurang, demikian pula dengan dukungan dana.
1
(Tidak ada skor nol)
0
Kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan setiap minggu.
4
Kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan dua minggu sekali.
3
visitasi
0.92
71
5.6.4 60 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Pengembangan
perilaku
Kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan sebulan sekali.
2
Kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan lebih dari sebulan sekali.
1
Tidak ada kegiatan ilmiah yang terjadwal.
0
Lebih dari dua bentuk kegiatan yang terkait dan sangat
4
visitasi
visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR kecendekiawanan (kemampuan untuk menanggapi dan memberikan solusi pada masalah masyarakat dan lingkungan). Bentuk kegiatan antara lain dapat berupa: 1. Kegiatan penanggulangan kemiskinan. 2. Pelestarian lingkungan. 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Kegiatan penanggulangan masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan lainnya.
61 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
menunjang pengembangan perilaku kecendekiawanan. Ada dua bentuk kegiatan yang terkait dan sangat menunjang pengembangan perilaku kecendekiawanan.
3
Ada satu bentuk kegiatan yang terkait dan sangat menunjang pengembangan perilaku kecende-kiawanan
2
Tidak ada kegiatan yang terkait dengan pengembangan perilaku kecende-kiawanan.
1
(Tidak ada skor nol)
0
0.46
SUMBER DATA
STANDAR 6. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI INDIKATOR 72
6.1 Pembiayaan
PENJELASAN INDIKATOR 6.1 Keterlibatan program studi dalam perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan/kerja dan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana. Keterlibatan aktif program studi harus tercerminkan dengan bukti tertulis tentang proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
73
6.2 Perolehan dan penggunaan dana (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir.
6.2.1 Persentase perolehan dana dari mahasiswa dibandingkan dengan total penerimaan dana (= PDMHS)
KRITERIA
NILAI
Program studi secara otonom melaksanakan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana. Program studi tidak diberi otonomi, tetapi dilibatkan dalam melaksanakan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana. Program studi dilibatkan dalam perencanaan alokasi, namun pengelolaan dana dilakukan oleh unit pengelola program studi. Program studi hanya diminta untuk memberikan masukan. Perencanaan alokasi dan pengelolaan dana dilakukan oleh unit pengelola program studi. Program studi tidak dilibatkan dalam perencanaan/ alokasi dan pengelolaan dana. PDMHS ≤ 30%
4
74
6.2.2 Rata-rata dana operasional per mahasiswa per tahun dalam tiga tahun terakhir.
62 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
visitasi
1.36
visitasi
1.36
visitasi
1
0 4
(PDMHS lebih dari 30%, tetapi kurang atau sama dengan 55%) 55% < PDMHS ≤ 80%
2
Jumlah dana lebih dari Rp. 18 juta s.d. Rp 24 juta per mahasiswa per tahun.
0.68
2
3
(PDMHS lebih dari 95%) Jumlah dana lebih dari Rp 24 juta per mahasiswa per tahun.
SUMBER DATA
3
(PDMHS kurang atau sama dengan 30%) 30% < PDMHS ≤ 55%
(PDMHS lebih dari 55%, tetapi kurang atau sama dengan 80%) 80% < PDMHS ≤ 95% (PDMHS lebih dari 80%, tetapi kurang atau sama dengan 95%) PDMHS > 95%
BOBOT ABSOLUT
1 0
4
3
INDIKATOR
75
76
PENJELASAN INDIKATOR
6.2.3 Dana penelitian dosen dalam tiga tahun terakhir.
6.2.4 Dana pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir.
KRITERIA
NILAI
Jumlah dana lebih dari Rp. 12 juta s.d. Rp 18 juta per mahasiswa per tahun.
2
Jumlah dana lebih dari Rp. 6 juta s.d. Rp 12 juta per mahasiswa per tahun.
1
Jumlah dana sama dengan atau kurang dari mahasiswa per tahun.
Rp.6 juta per
0
Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 18 juta per dosen tetap per tahun.
4
Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 12 juta s.d. Rp 18 juta per dosen tetap per tahun.
3
Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 6 juta s.d. Rp 12 juta per dosen tetap per tahun.
2
Ada dana penelitian, namun rata-ratanya kurang atau sama dengan Rp 6 juta per dosen tetap per tahun.
1
Tidak ada dana penelitian
0
Rata-rata dana pelayanan/pengab-dian kepada masyarakat lebih dari Rp 2.5 juta per dosen tetap per tahun.
4
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1.36
Visitasi/ LPPM
0.68 Rata-rata dana pelayanan/pengab-dian kepada masyarakat lebih dari Rp 1.5 juta s.d. Rp 2.5 juta per dosen tetap per tahun.
63 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
3
INDIKATOR
77
6.3 Prasarana
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
Rata-rata dana pelayanan/pengab-dian kepada masyarakat lebih dari Rp 0.5 juta s.d. Rp 1.5 juta per dosen tetap per tahun.
2
Ada dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, namun rataratanya kurang dari Rp 0.5 juta per dosen tetap per tahun.
1
Tida ada dana untuk pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
0
6.3.1 Ruang kerja dosen
Jika SLRDT = 4
4
Catatan: Data diambil dari kolom 3, tabel 6.3.1. buku IIIA. Jika luas ruang rata-rata untuk dosen tetap (= jumlah luas ruang dosen tetap dibagi dengan jumlah dosen tetap) kurang dari 4 m2, maka skor pada subbutir ini = nol.
(Jika SLRDT lebih atau sama dengan 4) Jika 3 ≤ SLRDT < 4
3
(Jika SLRDT lebih atau sama dengan 3, tetapi kurang dari 4) Jika 2 ≤ SLRDT < 3
2
Cara menghitung skor luas ruang dosen tetap (SLRDT): SLRDT =
Keterangan notasi: a = Luas total (m2) ruang bersama untuk dosen-tetap b = Luas total (m2) ruang untuk 3-4 orang dosen- tetap c = Luas total (m2) ruang untuk 2 orang dosentetap d = Luas total (m2) ruang untuk 1 orang dosentetap
64 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
SUMBER DATA Visitasi/ LPPM
(Jika SLRDT lebih atau sama dengan 2, tetapi kurang dari 3) Jika 1 ≤ SLRDT < 2 (Jika SLRDT lebih atau sama dengan 1, tetapi kurang dari 2)
1
(Tidak ada skor nol)
0
A
B A= a + 2b + 3c + 4d B= a + b + c + d
BOBOT ABSOLUT
1.36
visitasi
Nilai pada butir ini tidak hanya didasarkan pada perhitungan skor luas ruang dosen tetap saja, tetapi juga didasarkan pada kenyamanan, sehingga dosen dapat melaksanakan kegiatan tridarma PT dengan baik. Untuk itu asesor dapat memberikan tambahan/pengurangan nilai maksimum sebesar 1.5, dengan nilai minimum = 0, dan nilai maksimum = 4.
INDIKATOR 78
6.3.2. Tempat kerja mahasiswa program studi magister: (1) Ketersediaan meja kerja dan (2) akses internet.
79
6.3.3 Prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang perpustakaan, kebun percobaan, dsb. kecuali ruang dosen) yang dipergunakan PS dalam proses pembelajaran.
6.3.4 Prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga dan seni, ruang bersama, poliklinik)
80
81
PENJELASAN INDIKATOR
6.4 Sarana
6.4.1 Bahan Pustaka
65 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Tersedia tempat kerja (ruang khusus atau di laboratorium), di mana setiap mahasiswa memiliki satu meja dan ada akses internet .
4
Tersedia tempat kerja (ruang khusus atau di laboratorium), di mana satu meja bersama untuk dua mahasiswa dengan akses internet.
3
Tersedia tempat kerja (ruang khusus atau di laboratorium), di mana tersedia meja bersama dengan akses internet.
2
Tersedia tempat kerja tanpa akses internet.
1
Tidak tersedia ruang kerja bagi mahasiswa. Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk proses pembelajaran. Prasarana lengkap dan mutunya baik untuk proses pembelajaran.
0
Prasarana cukup lengkap dan mutunya cukup untuk proses pembelajaran. Prasarana kurang lengkap dan mutunya kurang baik.
2
Prasarana penunjang lengkap dan mutunya sangat baik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Prasarana penunjang lengkap dan mutunya baik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.
4
Prasarana penunjang cukup lengkap dan mutunya cukup untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Prasarana penunjang kurang lengkap dan mutunya kurang baik.
2
Tidak ada prasarana penunjang.
0
Jumlah judul 70
4
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1.36
visitasi
2.04
visitasi
0.68
visitasi
4 3
1
3
1
visitasi
INDIKATOR Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan tridarma PT secara efektif.
82
83
84
Catatan: Untuk asesmen kecukupan : Relevan atau tidaknya jenis pustaka yang tersedia disesuaikan dengan contoh yang diberikan. Jurnal dikatakan lengkap apabila nomornya tersedia lengkap pada terbitan minimal tiga tahun terakhir. Untuk asesmen lapangan: Pustaka yang diperhitungkan hanyalah pustaka yang relevan. Media dari masing-masing pustaka dapat berupa hard copy, CD- ROM atau media lainnya
PENJELASAN INDIKATOR 6.4.1.1 Bahan pustaka berupa buku teks lanjut.
6.4.1.2 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi Dikti/LIPI.
6.4.1.3 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah internasional (termasuk e-journal).
6.4.1.4 Bahan pustaka berupa prosiding seminar dalam tiga tahun terakhir.
KRITERIA 50 Jumlah judul < 70
3
30 Jumlah judul < 50
2
10 Jumlah judul < 30
1
Jumlah judul < 10
0
≥ 3 judul jurnal, nomornya lengkap
4
2 judul jurnal, nomornya lengkap
3
1 judul jurnal, nomornya lengkap
2
Tidak ada jurnal yang nomornya lengkap
1
Tidak memiliki jurnal terakreditasi
0
≥ 5 judul jurnal, nomornya lengkap. Ada 3 - 4 judul jurnal yang nomornya lengkap
4 3
Ada 1 - 2 jurnal yang nomornya lengkap.
2
Tidak ada jurnal yang nomornya lengkap
1
Tidak memiliki jurnal terakreditasi
0
≥ 9 prosiding seminar.
4
6 - 8 prosiding seminar.
3
3 - 5 prosiding seminar.
2
1 - 2 prosiding seminar.
66 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NILAI
1
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.34
0.34
visitasi
0.34
visitasi
0.34
visitasi
INDIKATOR
85
86
PENJELASAN INDIKATOR
6.4.2 Sarana utama Ketersediaan, akses dan pendayagunaan sarana utama di laboratorium (tempat praktikum, bengkel, studio, ruang simulasi, rumah sakit, puskesmas/balai kesehatan, green house, lahan untuk pertanian, dan sejenisnya).
6.5 Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi tentang penyelenggaraan program akademik di program studi
6.5 Sistem Informasi 6.5.1 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PS dalam proses pembelajaran (hardware, software, e-learning, perpustakaan, dll.)
KRITERIA Tidak ada prosiding seminar.
0
Sangat memadai, terawat dengan sangat baik, dan PS memiliki akses yang sangat baik (memiliki fleksibilitas dalam menggunakannya di luar kegiatan praktikum terjadwal).
4
Memadai, sebagian besar dalam kondisi baik, dan PS memiliki akses yang baik (masih memungkinkan menggunakannya di luar kegiatan praktikum terjadwal, walau terbatas).
3
Cukup memadai, sebagian besar dalam kondisi baik, namun tidak mungkin digunakan di luar kegiatan praktikum terjadwal.
2
Kurang memadai, sehingga kegiatan praktikum dilaksanakan kurang dari batas minimal.
1
Sangat kurang, kegiatan praktikum praktis tidak pernah dilakukan.
0
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
2.04
visitasi
1.36
visitasi
4 Proses pembelajaran menggunaan komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet. Software yang digunakan di laboratorium jumlahnya memadai. Tersedia akses on-line ke koleksi perpustakaan. Proses pembelajaran sebagian menggunakan komputer, namun tidak terhubung dengan jaringan luas/internet. Software yang digunakan di laboratorium jumlah nya memadai. Koleksi perpustakaan dapat diakses secara on-line namun masih ada kendala dalam kecepatan akses. Proses pembelajaran sebagian menggunakan komputer, namun tidak terhubung dengan jaringan luas/internet. Koleksi perpustakaan dikelola dengan komputer yang tidak terhubung jaringan.
67 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NILAI
3
2
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
Proses pembelajaran dilakukan secara konvensional. Pengelolaan koleksi perpustakaan menggunakan komputer stand alone, atau secara manual.
1
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1.36
visitasi
0 87
6.5.2 Aksesibilitas data dalam sistem informasi. Nilai butir ini didasarkan pada hasil penilaian 11 jenis data (lihat kolom 1 pada tabel 6.5.2 buku IIIA) dengan cara berikut: Skor akhir = (jumlah total skor pada ke-11 jenis data) : 11 Sedang untuk setiap jenis data, penilaian didasarkan atas aturan berikut: 1: Data ditangani secara manual 2: Data ditangani dengan komputer tanpa jaringan 3: Data ditangani dengan komputer, serta dapat diakses melalui jaringan lokal (LAN) 4: Data ditangani dengan komputer, serta dapat diakses melalui jaringan luas (WAN)
68 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
(Tidak ada skor nol) Jika skor akhir ≥ 3.5
4
(skor akhir lebih atau sama dengan 3.5) 2.5 ≤ skor akhir < 3.5 (skor akhir lebih atau sama dengan 2.5, tetapi kurang dari 3.5)
3
1.5 ≤ skor akhir < 2.5 (skor akhir lebih atau sama dengan 1.5, tetapi kurang dari 2.5)
2
skor akhir < 1.5 (skor akhir kurang dari 1.5)
1
(Tidak ada skor nol)
0
STANDAR 7. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA 88
89
90
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
7.1 Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen.
7.1.1.1 Keberadaan dan kesesuaian agenda penelitian dosen dengan bidang studi.
7.1.1.2 Lingkup jaringan penelitian.
7.1.2 Penggunaan pendekatan dan pemikiran baru dalam penelitian dosen dan mahasiswa.
69 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Semua dosen memiliki agenda penelitian yang sesuai dengan bidang studi dan semua penelitian sesuai dengan agenda.
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
4
Dosen yang agenda penelitiannya sesuai dengan bidang studi lebih dari 50%, dan semua penelitiannya sesuai dengan agenda. Dosen yang agenda penelitiannya sesuai dengan bidang studi 30% s.d. 50%, dan semua penelitiannya sesuai dengan agenda
3
Ada dosen yang memiliki agenda penelitian yang sesuai dengan bidang studi, namun kurang dari 30%, dan semua penelitiannya sesuai dengan agenda. Tidak ada dosen yang memiliki agenda penelitian.
1
Lingkup jaringan internasional.
4
Lingkup jaringan nasional.
3
Tidak ada jaringan penelitian.
2
(Tidak ada skor satu)
1
(Tidak ada skor nol)
0
Lebih dari 50% penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan pendekatan dan pemikiran baru.
4
Lebih dari 30% tetapi kurang atau sama dengan 50% penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan pendekatan dan pemikiran baru. Lebih dari 10% tetapi kurang atau sama dengan 30% penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan pendekatan dan pemikiran baru. Ada penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan pendekatan dan pemikiran baru, namun kurang dari 10%.
3
2
Visitasi/ LPPM 1.11
0
Visitasi/ LPPM 2.22
2.22 2
1
visitasi
INDIKATOR
91
PENJELASAN INDIKATOR
7.1.3 Dampak hasil penelitian dosen atau penelitian tesis magister terhadap peningkatan aspek berikut: (1) produktivitas, (2) kesejahteraan masyarakat, (3) mutu lingkungan.
KRITERIA
NILAI
Tidak ada penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan pendekatan dan pemikiran baru.
0
Lebih dari 50% hasil penelitian yang berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari empat aspek.
4
Lebih dari 30% tetapi kurang atau sama dengan 50% hasil penelitian yang berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari empat aspek.
3
Lebih dari 10% tetapi kurang atau sama dengan 30% hasil penelitian yang berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari empat aspek.
2
Kurang dari 10% hasil penelitian yang berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari empat aspek.
1
(Tidak ada skor nol)
0
NK ≥ 6
4
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
2.22
92
7.1.4 Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS selama tiga tahun. Penilaian berikut:
dilakukan
NK = Nilai kasar =
dengan
penghitungan
4×na 2×nb nc f
Keterangan: na = Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang sesuai bidang ilmu nb = Jumlah penelitian dengan biaya luar yang
70 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Visitasi
(NK lebih atau sama dengan 6) 4 NK < 6 (NK lebih atau sama dengan 4, tetapi kurang dari 6)
3
2 NK < 4 (NK lebih atau sama dengan 2, tetapi kurang dari 4)
2
0 < NK < 2 (NK lebih dari 0, tetapi kurang dari 2)
1
NK = 0
0
Visitasi 2.22
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
sesuai bidang ilmu = Jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS nc
93
7.1.5.1 Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS selama tiga tahun. Penilaian berikut:
dilakukan
NK = Nilai kasar =
94
dengan
penghitungan
4×na 2×nb nc f
Keterangan: na = Jumlah artikel ilmiah tingkat internasional yang sesuai bidang ilmu nb = Jumlah artikel tingkat nasional atau buku yang sesuai bidang ilmu nc = Jumlah karya ilmiah (artikel dalam jurnal yang belum terakreditasi Dikti, jurnal ilmiah populer, koran, diktat) yang sesuai bidang ilmu f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS 7.1.5.2 Artikel ilmiah yang tercatat dalam lembaga sitasi.
71 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NK ≥ 5
4
(NK lebih atau sama dengan 5) 3 NK < 5 (NK lebih atau sama dengan 3, tetapi kurang dari 5)
3
1 NK < 3 (NK lebih atau sama dengan 1, tetapi kurang dari 3)
2
0 < NK < 1 (NK lebih dari 0, tetapi kurang dari 1)
1
Visitasi 2.22
NK = 0
0
Ada lebih dari 2 artikel ilmiah.
4
Ada 2 artikel ilmiah.
3
Ada 1 artikel ilmiah.
2
Visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA Tidak ada artikel ilmiah yang tercatat dalam lembaga indeks sitasi.
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1 1.11
(Tidak ada skor nol)
95
7.1.6 Persentase mahasiswa program magister yang penelitian tesisnya adalah bagian dari penelitian dosen (=PDM).
PDM ≥ 30%
0 4
(PDM lebih atau sama dengan 30%) 20% PDM < 30%
3
(PDM lebih atau sama dengan 20%, tetapi kurang dari 30%) 10% PDM < 20% (PDM lebih atau sama dengan 10%, tetapi kurang dari 20%) 0< PDM < 10%
2
1.11
Visitasi
1
(PDM lebih dari 0, tetapi kurang dari 10%)
96
7.1.7 Karya-karya dosen atau mahasiswa PS yang telah memperoleh hak paten atau surat pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/ internasional dalam tiga tahun terakhir.
PDM = 0
0
Dua atau lebih karya yang memperoleh hak paten atau surat pengakuan/ penghargaan dari lembaga nasional/ internasional.
4
Satu yang memperoleh hak paten atau surat pengakuan/ penghargaan dari lembaga nasional/ internasional.
3
Tidak ada karya dosen tetap yang memperoleh hak paten atau surat pengakuan/ penghargaan dari lembaga nasional/ internasional.
2
(Tidak ada skor satu)
1
Visitasi
1.11 (Tidak ada skor nol)
72 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
0
97
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
7.2 Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk kepakaran).
7.2.1 Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS selama tiga tahun. Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar =
4×na 2×nb nc f
KRITERIA NK ≥ 6
NILAI
BOBOT ABSOLUT
4
(NK lebih atau sama dengan 6) 4 NK < 6
3
(NK lebih atau sama dengan 4, tetapi kurang dari 6) 2 NK < 4
2
(NK lebih atau sama dengan 2, tetapi kurang dari 4) 0 < NK < 2
1 1.11
Keterangan: na = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar negeri yang sesuai bidang ilmu nb = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar yang sesuai bidang ilmu nc = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS 9 8
7.2.2 Hasil/dampak kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dari dosen program studi. Hasil/dampak bagi kegiatan PkM dapat berupa salah satu atau beberapa aspek berikut: 1. Peningkatan pendapatan, 2. Peningkatan pengetahuan, 3. Peningkatan produksi, 4. Perubahan perilaku ke arah yang positif, 5. Peningkatan mutu lingkungan.
73 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
SUMBER DATA
Visitasi/ LPPM
(NK lebih dari 0, tetapi kurang dari 2) NK = 0
0
Lebih dari 50% hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari lima aspek.
4
Lebih dari 30% tetapi kurang atau sama dengan 50% hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari lima aspek.
3
Lebih dari 10% tetapi kurang atau sama dengan 30% hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari lima aspek.
2
1.11
visitasi
INDIKATOR
99
100
7.3 Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program studi
PENJELASAN INDIKATOR
7.3.1 Kegiatan kerjasama dengan instansi di dalam negeri dalam tiga tahun terakhir.
Catatan; Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen tetap PS.
7.3.2 Kegiatan kerjasama dengan instansi di luar negeri dalam tiga tahun terakhir. Catatan; Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen tetap PS
74 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Kurang dari 10% hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdampak nyata terhadap minimal salah satu dari lima aspek.
1
(Tidak ada skor nol)
0
Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS
4
Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, cukup dalam jumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS
3
Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, kurang dalam jumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
2
Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di dalam negeri
1
Belum ada atau tidak ada kerjasama.
0
Ada kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS.
4
Ada kerjasama dengan institusi di luar negeri, cukup dalam jumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
3
Ada kerjasama dengan institusi di luar negeri, kurang dalam jumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
2
Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di luar negeri.
1
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
1.11
visitasi
1.11
visitasi
STANDAR 8 – STANDAR INTERNAL ITS (Berdasarkan SN Dikti Permenristekdikti, No 44 Tahun 2015 dan Visi Misi ITS) 101
102
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
8.1 Standar Kompetensi Lulusan 8.1.1 Standar Kompetensi Lulusan 4 aspek yang dirumuskan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan sesuai dengan KKNI level 8 (Psl. 7)
KRITERIA
NILAI
8.1.1.a Rumusan CPL dalam aspek pengetahuan, minimal memuat kemampuan berikut: 1. Menguasai konsep teoritis dibidangnya secara umum dan konsep teoritis bagian khusus secara mendalam, serta mampu menyelesaikan masalah prosedural; 2. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan; Penjelasan Terdapat dokumen deskripsi CPL dalam aspek PengetahuaN.
Dokumen CPL aspek pengetahuan, memuat lebih atau sama dengan 2 kemampuan yang setara
4
Dokumen CPL aspek pengetahuan, memuat 1 kemampuan yang setara
3
Dokumen CPL aspek pengetahuan tidak memuat 2 kemampuan tersebut
2
Tidak ada CPL dalam aspek pengetahuan
1
Tidak ada nilai nol
0
8.1.1.b Rumusan CPL dalam aspek ketrampilan umum, minimal memuat kemampuan berikut: 1. mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara, dan diunggah dalam laman perguruan tinggi, serta makalah yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah
Dokumen CPL aspek Ketrampilan Umum, memuat lebih atau sama dengan 9 kemampuan yang setar
4
Dokumen CPL aspek ketrampilan umum, memuat antara 6 - 8 kemampuan yang setara
3
Dokumen CPL aspek ketrampilan umum, memuat antara 3 - 5 kemampuan yang setara
2
Dokumen CPL aspek ketrampilan umum, memuat < 3 kemampuan yang setara
1
Tidak mempunyai dokumen CPL dalam aspek ketrampilan umum
0
75 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi
0.2
Visitasi
INDIKATOR
.
PENJELASAN INDIKATOR terakreditasi atau diterima di jurnal internasional; 2. mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya; 3. mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas; 4. mampu mengidentifikasibidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya dan memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin 5. mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data; 6. mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas; 7. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; dan 8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin esahihan dan mencegah plagiasi .
76 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
INDIKATOR 103
104
PENJELASAN INDIKATOR 8.1.1.c Rumusan CPL dalam aspek ketrampilan khusus, minimal memuat kemampuan berikut: 1. Mampu menerapkan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, teknologi informasi dan komunikasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan serta mendorong penciptaan lapangan kerja sesuai bidang keahliannya; 2. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisis informasi dan data dengan berbekal wawasan pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, teknologi informasi dan komunikasi serta mengedepankan kepedulian sosial; 3. Mampu memberikan alternatif solusi berbekal sikap kepemimpinan, kreatifitas dan kemampuan komunikasi serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi; memiliki kemampuan literasi. 8.1.1.d Rumusan CPL dalam aspek sikap, minimal mdngandung kriteria berikut: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
77 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Dokumen CPL aspek Ketrampilan Khusus, memuat lebih atau sama dengan 3 kemampuan yang setara
4
Dokumen CPL aspek Ketrampilan Khusus, memuat lebih atau sama dengan 2 kemampuan yang setara
3
Dokumen CPL aspek Ketrampilan Khusus, memuat lebih atau sama dengan 1 kemampuan yang setara
2
Tidak mempunyai CPL dalam aspek ketrampilan khusus
1
Tidak ada nilai nol
0
Dokumen CPL aspek Sikap, memuat sama atau lebih kriteria a sd j.
4
Dokumen CPL aspek Sikap, sebagian kriteria a sd j.
3
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi
0.2
Visitasi
INDIKATOR
105
8.2. Srtandar Isi Pembelajaran 8.2.1 lulusan paling sedikit menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu; (Psl. 9 ayat 2.f)
PENJELASAN INDIKATOR c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; i. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dan j. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. 8.2.1 Persentase sks mata kuliah yang menghasilkan lulusan dengan kemampuan : menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu; (MK Cp level 8) Penjelasan: Terdapat ceck list MK dengan CP yang dimaksud (matriks keterkaitan antara CP dengan MK) Rumus: Jumlah sks MK Cp level 8/ 36 sks
78 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
Dokumen CPL aspek Sikap, tidak memuat kriteria a sd j.
2
Tidak ada nilai satu atau 0
1
90%
4
Antara 81% sd 90%
3
Antara 71 % sd 80%
2
Antara 61% sd 70%
1
< 71%
0
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi
INDIKATOR 106
107
8.3, Standar Proses Pembelajaran 8.3.1 Sebaran asal mahasiswa
8.3.2. Karakteristik Proses Pembelajaran yang bersifat sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. (psl 11)
PENJELASAN INDIKATOR 8.3.1 Sebaran lokasi (propinsi) asal mahasiswa baru
8.3.2. Interaksi akademik berupa program dan kegiatan akademik, selain perkuliahan dan tugastugas khusus, untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku dll)
KRITERIA > 10 propinsi
4
7 - 9 propinsi
3
4 - 6 propinsi
2
2 - 3 propinsi
1
1 propinsi
0
Ada penyelenggaraan tingkat Internasional
4
Minimal ada penyelenggaraan tingkat regional
3
8.3.3 Perencanaan Proses Pembelajaran (Psl. 12)
8.3.3.1 Mata kuliah dilengkapi dengan RP (PRP) PRP = NMK berRP = jumlah mata kuliah yang dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) N = jumlah mata kuliah
109
8.4. Standar Penilaian pembelajaran 8.4.1
8.4.1 Penghargaan lulusan tiap prodi (Plls) = (3x jumlah
79 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2 WR 1
Visitasi
0.2 Minimal ada penyelenggaraan tingkat Nasional
2
Penyelenggaraan tingkat local
1
Tidak pernah perkuliahan
108
NILAI
menyelenggarakan
kegiatan
Jika PRP≥ 95%, maka skor = 4. Jika 55% < PRP< 95%, maka skor = 10 x (PRP – 55%). Jika PRP ≤ 55%, maka skor = 0.
akademik
selain
0
4 Skor 0 0.2
(Plls) >2
4
Visitasi
INDIKATOR Predikat kelulusan Mahasiswa dengan Pujian (Psl. 25)
110
8.4.2 Mekanisme dan Prosedur Penilaian (Psl 19 ayat 2c dan Psl. 22 ayat 2)
PENJELASAN INDIKATOR dengan pujian +2x jumlah sangat memuaskan + jumlah memuaskan)/jumlah lulusan
1,75 <(Plls) <2
3
1,5 <(Plls) <1,75
2 1
1,2<(Plls)
0
8.4.2.a Mata kuliah dilengkapi dengan RA&E
> 80%
4
PRAE =
60% - < 80 %
3
40% - < 6
2
20% - < 40%
1
0% - < 20% PREA> 80%
0 4
60% < PREA< 80 %
3
40% < PREA< 60%
2
20%
1
0% < PREA< 20%
0
NA= 4: Ada dokumen dan diperiksa secara kontinu
4
NA = 3: Ada dokumen dan jarang diperiksa secara kontinu
3
8.4.2.b Mata kuliah dilengkapi dengan RT PREA = NMK berRT = jumlah mata kuliah yang dilengkapi dengan Rencana Tugas (RT) N = jumlah mata kuliah Penjelasan: Tersedia dokumen RT yang diarsip di Prodi
8.4.3 Penilaian (asesmen) terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
NILAI
1,2 <(Plls) < 1,5
NMK berRAE = jumlah mata kuliah yang dilengkapi dengan Rencana Asesmen dan Evaluasi (RAE) N = jumlah mata kuliah
111
KRITERIA
8.4.3 Prodi mempunyai dokumen pemeriksaan kesesuaian alat ukur asesmen untuk semua MK (Psl. 20 ayat 1)
80 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi
0.2
Visitasi
0.2
Visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
lulusan (Psl. 20 ayat 1) Dilakukan oleh Ka RMK Penjelasan: Tersedia formulir pemeriksanaan kesesuaian asesmen sebagai alat ukur dengan CP MK Dilakukan oleh RMK 112
113
8.4.4 Pelaporan hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran (Psdl. 24 ayat 3) Standar Dosen dan Tendik 8.5.1 Kegiatan pokok dosen sebagai pelaksana proses pembelajaran (Psl. 28)
8.4.4 % Nilai Tepat Waktu ( NTW) Waktu disesuaikan dengan kalender akademik di ITS
8.5.Standar Dosen dan Tendik. . 8.5.1 Kegiatan pokok dosen sebagai pelaksana proses pembelajaran (Psl. 28)
8.5.1Persentase realisasi kehadiran dosen dalam PBMper semester (%PBM)
x 100%
Ngsl = Jumlah mata kuliah pada sem Gasal Ngnp = Jumlah Mata kuliah pada sem Genap Re.gsl.i = Jumlah realisasi kehadiran dosen dalam PBM semester Gasal Re.gnp.i = Jumlah realisasi kehadiran dosen dalam PBM semester Genap
81 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
NILAI
NA= 2: Ada dokumen dan tidak pernah diperiksa
2
NA= 1: Tidak ada dokumen
1
Tidak ada nilai 0
0
NTW = 100 %
4
90 % < NTW < 100%
3
BOBOT ABSOLUT 0.2
SUMBER DATA visitasi
0.2
Visitasi
2 80 % < NTW < 90 % 70 % < NTW < 80 %
1
NTW < 70 %
0
100 %
4
90 % - < 100 %
3
80 % - < 90 %
2
70 % - < 80 %
1
< 70 %
0
0.78
Visitasi dan Laporan
114
115
116
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
8.5.2 Pembelajaran merupakan interaksi dosen, mahasiswa dan sumber belajar Salah satu sumber belajar adalah materi / buku ajar yang disusun dalam rangka pemenuhan CPL (Psl 1 ayat 10 dan Psl. 29 ayat 6)
8.5.2 Mekanisme penyusunan materi perkuliahan oleh dosen
8.5.3 Kompetensi dosen sesuai Kualifikasi level 8 KKNI: mendapat pengakuan dalam pengembangan ilmu dalam level nasional dan internasional (Psl. 27 ayat 9)
8.5.4 Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan CPL (Psl. 26)
KRITERIA
NILAI
Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukan dari dosen lain atau dari pengguna lulusan.
4
Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukan dari dosen lain. Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu.
3
Materi kuliah hanya disusun oleh dosen pengajar tanpa melibatkan dosen lain.
1
Peng.Dos > 0.1
4
0,05
3
0,02 < Peng.Dos< 0,05
2
0,01< Peng.Dos < 0,02
1
Peng.Dos < 0,01
0
8.5.4 Nilai rata-rata Indeks Prestasi dosen (IPD)
≥3
4
IPD =
2,9 - < 3
3
IPDi = IPD mata kuliah ke i, i = 1…n n = jumlah mata kuliah
2,8 - < 2,9
2
2,7 - < 2,8
1
kurang dari 2,7
0
8.5.3. Penghargaan Dosen (Peng.Dos) = (6x Jumlah Pengh Int + 4 Jumlah Pengh Nas + 2 Jumlah Pengh Lokal)/jumlah dosen
82 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT 0.54
SUMBER DATA Visitasi dan Laporan
0.2
visitasi
0.2
visitasi
2
INDIKATOR 117
8.5.5 Kompetensi tenaga kependidikan dalam rangka pemenuhan CPL (Psl. 30) Tenaga kependidikan: laboran, pustakawan, tenaga administrasi
118
119
8.5.6 Kualifikasi akademik Tenaga kependidikan yang bertugas sebagai tenaga administrasi (Psl 30, ayat 3) Ini tidak sesuai dg SN Dikti, karena dalam SN Dikti untuk tenaga administrasi min SMA
PENJELASAN INDIKATOR 8.5.5 Jumlah Laboran per laboratorium, Catatan: Yang dimaksud dengan laboran termasuk: teknisi, operator dan programer
KRITERIA
NILAI
Satu laboran menangani satu laboratorium
4
Satu laboran menangani dua laboratorium
3
Satu laboran menangani tiga laboratorium
2
Satu laboran menangani lebih dari tiga laboratorium
1
Tidak ada laboran
0
8.5.6.a Tenaga administrasi Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut: D = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3 + X4)/4 Misalkan: X1 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan D4 atau S1 ke atas. X2 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan D3. X3 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan D1 atau D2 X4 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan paling tinggi SMU atau sederajad
Jika D ≥ 4, maka skor = 4.
4
Jika D < 4, maka skor = D.
0
8.5.6.b Upaya yang telah dilakukan PS dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dikaitkan dengan: 1. Pemberian kesempatan belajar/pelatihan 2. Pemberian fasilitas, termasuk dana 3. Jenjang karir
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan sangat baik (bila > 75% tenaga kependidikan di jurusan mendapat kesempatan belajar/pelatihan) sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
4
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan baik (bila 50% - 75% tenaga kependidikan di jurusan mendapat kesempatan belajar/pelatihan) sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan
3
83 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT 0.76
SUMBER DATA
0.2
visitasi
0.2
visitasi
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi
0.2
Visitasi
kompetensi tenaga kependidikan.
120
121
8.5.7 Penghargaan Tenaga Kependidikan (PTendik)
8.5.8 Tenaga kependidikan menjalankan tugas pokok dan fungsinya
8.5.7 Penghargaan Tenaga Kependidikan (Ptendik) = (6x Jumlah Pengh Int + 4 Jumlah Pengh Nas + 2 Jumlah Pengh Lokal)/jumlah Tendik
8.5.8.a Persentase kehadiran Tenaga Kependidikan (%Tendik)
%Hdr tendik = % kehadiran tendik ke i … n dalam 1 (satu) tahun hari kerja efektif
84 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Upaya pengembangan telah dilakukan dengancukup (bila 10% - 50% tenaga kependidikan di jurusan mendapat kesempatan belajar/pelatihan) sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
2
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan kurang (< 10% tenaga kependidikan di jurusan mendapat kesempatan belajar/pelatihan), padahal kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan relatif masih kurang.
1
Tidak ada upaya pengembangan.
0
Ptendik>0,1
4
0,05< Ptendik< 0,1
3
0,02 < Ptendik< 0,05
2
0,01 < Ptendik <0,02
1
Ptendik < 0,01
0
>95%
4
81 sd 95
3
66 sd 80
2
56 sd 65
1
INDIKATOR
122
PENJELASAN INDIKATOR <55
0
8.5.8.b Prestasi Kerja Tendik
>90%
4
76% sd 90%
3
61% sd 75%
2
51% sd 60%
1
< 50%
0
5 % atau lebih
4
3% - < 5 %
3
1% - < 3 %
2
<1%
1
Tidak ada
0
min 2 minggu sekali
4
2 - 4 minggu sekali
3
5 – 8 minggu sekali
2
Cap.SKP.tend.ke.i = rata-rata realisasi mutu kegiatan tendik ke i (rata-rata realisasi kualitas / mutu pada laporan Capaian dan Penilaian SKP) dalam waktu 1 (satu) tahun N = jumlah tendik
124
8.6 . Standars Sarana dan Prasarana Pembelajaran 8.6.1 Buku BerISBN
Standar Pengelolaan Pembelajaran 8.7.1 Monitoring dan Evaluasi proses pembelajaran
NILAI
N = jumlah tendik % kehadiran tendik = (jumlah hari kehadiran dalam 1 tahun) / Jumlah hari dalam 1 tahun Ket: Cuti, ijin, sakit, tugas dihitung hadir dalam hari kerja efektif *Data diperoleh dari finger print
x 100%
123
KRITERIA
8.6.1 Jumlah buku yang ditulis oleh dosen sesuai dengan bidang ilmu ber-ISBN/jumlah dosen
8.7.1.a Frekuensi rapat Jurusan membahas proses pembelajaran Penjelasan: Dokumen pendukung: notulen rapat
85 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Laporan
0.2
visitasi
0.2
visitasi
INDIKATOR
125
PENJELASAN INDIKATOR
8.7.1.b % Rata – rata kehadiran dosen pada setiap rapat (%Rpt)
Rata%Rpt
126
8.7.2 Pelaksanaan proses pembelajaran, memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki setiap semester tentang: (a) kehadiran mahasiswa (b) kehadiran dosen (c) materi kuliah (d) Ketercapaian CP (Psl 38)
Jumlah dosen hadir pada rapat ke i= jumlah dosen yg hadir dalam rapat + jumlah dosen yang ijin rapat Ijin rapat: ijin karena tugas, sakit Dosen aktif: dosen yang tidak sedang studi lanjut / ditugaskan oleh ITS dalam waktu > 3 bulan, n = jumlah rapat dalam satu tahun 8.7.2.a Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut untuk memperbaiki tingkat kehadiran mahasiswa (NA) Penjelasan Dokumen pendukung 1 Rekapitulasi kehadiran mahasiswa dalam PBM dalam periode tertentu yang ditetapkan oleh Prodi yang dilakukan oleh Kasubbag 2 Evaluasi terhadap hasil monitoring oleh Kasubag 3 Pelaporan kepada Kajur 4 Tindak lanjut terhadap hasil evaluasi oleh Kajur
86 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
9 minggu - satu semester sekali
1
lebih dari satu semester sekali
0
≥ 90 %
4
80 % - > 90 %
3
60 % - > 80 %
2
50 % - > 60 %
1
kurang dari 50 %
0
NA = 4
4
3 < NA < 4
3
2 < NA < 3
2
1< NA < 2
1
NA = 1
0
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut: 4: Ada monitoring,dan evaluasi secara kontinu 3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu 2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi 1: Tidak ada monitoring
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi/ LPTSI
0.2
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi dan Laporan
0.2
Visitasi
Kontinu: dilakukan setiap 4 (empat) minggu 127
128
8.7.2.b Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut untuk memperbaiki tingkat kehadiran dosen
NA = 4
4
3 < NA < 4
3
2 < NA < 3
2
Penjelasan Dokumen pendukung 1 Rekapitulasi kehadiran Dosen dalam PBM dalam periode tertentu yang ditetapkan oleh Prodi yang dilakukan oleh Kasubbag 2 Evaluasi terhadap hasil monitoring oleh Tim RMK 3 Pelaporan kepada Kajur 4 Tindak lanjut terhadap hasil evaluasioleh Kajur
1< NA < 2
1
NA = 1
0
8.7.2.c Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan monitoring, mengevaluasi dan memperbaiki tingkat ketersediaan materi kuliah dalam bentuk modul ajar, diktat Catatan: Modul ajar dapat dalam bentuk e-modul yang sudah di upload dalam share.its.ac.id
NA = 4
4
3 < NA < 4
3
2 < NA < 3
2
1< NA < 2
1
Penjelasan
87 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut: 4: Ada monitoring,dan evaluasi secara kontinu 3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu 2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi 1: Tidak ada monitoring Kontinu: dilakukan setiap 4 (empat) minggu
INDIKATOR
129
PENJELASAN INDIKATOR
NILAI
Dokumen pendukung 1 . Rekapitulasi ketersediaan materi pembelajaran dalam bentuk modul ajar yang dilakukan oleh Kasubbag 2 Evaluasi terhadap hasil monitoring oleh Tim RMK 3 Pelaporan kepada Kajur 4 Tindak lanjut terhadap hasil evaluasi oleh Kajur
NA = 1
8.7.2.d Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap dosen dalam perkuliahan minggu 1 untuk menjelaskan Capaian Pembelajaran MK, RP, RE&A
NA = 4
4
3 < NA < 4
3
2 < NA < 3
2
1< NA < 2
1
NA = 1
0
Dokumen pendukung 1 Rekapitulasi SAP oleh Kasubbag 2 Evaluasi terhadap hasil monitoring oleh Tim RMK 3 Pelaporan kepada Kaprodi 4 Tindak lanjut terhadap hasil evaluasioleh Kajur
130
KRITERIA
8.7.2.e Prodi mempunyai dokumen pemeriksaan kesesuaian alat ukur asesmen untuk semua MK Penjelasan Tersedia dokumen pemeriksaaan kesesuaian alat ukur asesmen dan CP
88 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi
0.2
Visitasi dan Laporan
0
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut: 4: Ada monitoring,dan evaluasi secara kontinu 3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu 2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi 1: Tidak ada monitoring Kontinu: dilakukan setiap 4 (empat) minggu
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut: 4: Ada monitoring,dan evaluasi secara kontinu 3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu 2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi 1: Tidak ada monitoring NA= 4: Ada dokumen dan diperiksa secara kontinu
4
NA = 3: Ada dokumen dan jarang diperiksa secara kontinu
3
NA= 2: Ada dokumen dan tidak pernah diperiksa
2
NA= 1: Tidak ada dokumen
1
INDIKATOR
131
132
133
8.8. Standar Pembiayaan Pembelajaran 8.8.1 . Standard Pembiayaan Pembelajaran
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA
NILAI
Tidak ada nilai 0
0
8.7.2.f Mata kuliah, dengan soal test diperiksa oleh Rumpun Mata Kuliah (RMK) PT = x100%
PT> 80%
4
60% < PT< 80 %
3
Dilakukan Ka RMK NMK periksa RMK = jumlah mata kuliah, dengan soal test diperiksa oleh RMK N = jumlah mata kuliah
40% < PT< 60%
2
20% < PT< 40%
1
0% < PT< 20%
0
8.7.2.g Mata Kuliah dengan jumlah mahasiswa maksimum 40 mahasiswa per kelas (P40) P40 =
P40 > 80%
4
60% < P40< 80 %
3
NMK dg mhs maks 40 = jumlah mata kuliah dengan mahasiswa maksimum 40 N = jumlah mata kuliah Perhitungan dilakukan dalam satu tahun
40% < P40< 60%
2
20% < P40< 40%
1
0% < P40< 20%
0
< 30 %
4
30 % - < 35 %
3
35 % - < 40 %
2
8.8.1.a Persentase dana dari mahasiswa terhadap total dana
89 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Visitasi dan Laporan
0.2
Visitasi dan Laporan
0.2
INDIKATOR
134
135
136
8.8.2 Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan (Psl. 42 ayat 3)
8.9.Standar yang diturunkan dari Visi, Misi ITS 8.9.1 Internasionalisasi ITS
PENJELASAN INDIKATOR
8.8.1.b Persentase dana dari hasil hibah dan kerja sama terhadap total dana (Psl. 42 ayat 3)
8.9.1.a % Mahasiswa asing =
8.9.1.b Kemampuan Bhs Inggris Mhs Baru Nilai Rata- Rata TEFL Ujian Masuk Mahasiswa Baru *Nilai TEFL diperoleh dari UPT Bahasa
90 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
KRITERIA
NILAI
40 % - ≤ 50 %
1
Lebih dari 50 %
0
≥ 30 %
4
25 - < 30 %
3
20 - < 25 %
2
10 - < 20 %
1
kurang dari 10 %
0
≥1%
4
0,75 - < 1 %
3
0,5 - < 0,75 %
2
0,2 - < 0,5 %
1
< 0,2 %
0
>450
4
400 – 450
3
350-399
2
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
Laporan dan Visitasi
0.2
IO
0.2
LPTSI
INDIKATOR
PENJELASAN INDIKATOR
KRITERIA < 350
NILAI
BOBOT ABSOLUT
SUMBER DATA
0.2
share.its.ac .id
0.2
BAKP
1
Tidak ada nilia 0
137
8.9.2 Misi ITS bidang pendidikan menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan kurikulum, Dosen, dan metode pembelajaran berkualitas internasional;
8.7.1.1 Rasio mata kuliah yang menggunakan e-learning terhadap seluruh mata kuliah (R.eMK)
R4MK = NMK dg pemb.elearning = jumlah mata kuliah dengan pembelajaran e – learning N = jumlah MK
138
8.9.3 Misi ITS dalam bidang penelitian: Berperan secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang kelautan, lingkungan dan permukiman, energi, serta teknologi informasi dan komunikasi yang berwawasan lingkungan melalui kegiatan penelitian yang berkualitas internasional.
3.1.3.b Jumlah hasil kegiatan kemahasiswaan ekivalen =( (3x jumlah kegiatan Int +2x jumlah kegiatan nasional + jumlah kegiatan lokal)/jumlah mahasiswa)
91 |Dokumen Panduan PPSB S2 2016
≥ 50 %
4
40 - < 50 %
3
30 - < 40 %
2
10 - < 30 %
1
kurang dari 10 %
0
0,1 atau lebih
4
0,08 - < 0,1
3
0,06 - < 0,08
2
0,05 - < 0,06
1
Kurang dari 0,05
0