BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
i
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
ii
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
Kode Dokumen
:
SM/UMNAw/LPM/03/01-00
Revisi
:
01
Tanggal
:
10 Mei 2016 Ketua LPM
Diajukan oleh
: Dr. Ir. Ernita, MP. Wakil Rektor I
Dikendalikan oleh
: Dr. Firmansyah, M.Si. Rektor
Disetujui oleh
:
Drs. H. Kondar Siregar, MA. iii
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
PRAKATA
Buku Standar Mutu Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Muslim Nusantara AlWashliyah ini merupakan buku ketiga yang diterbitkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah. Buku ini dimaksudkan sebagai panduan di dalam menjalankan proses penjaminan mutu di Universitas Muslim Nusantara AlWashliyah. Penjaminan mutu dimaksud bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.62 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 44 Tahun 2015. Buku Sistem Penjaminan Mutu Internal mencakup buku kebijakan mutu, buku manual mutu, buku standar mutu, dan buku formulir/proforma mutu. Buku Kebijakan Mutu memuat tentang bagaimana Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah memahami, merancang, dan melaksanakan SPMI dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu di Universitas Muslim Nusantara AlWashliyah. Buku Standar mutu memuat tentang kriteria, ukuran, patokan atau spesifikasi dari seluruh kegiatan penyelenggarakan pendidikan tinggi di Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah. Buku Manual Mutu berisi tentang petunjuk praktis mengenai cara, langkah, atau prosedur tentang bagaimana SPMI Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah dilaksanakan, dievaluasi, dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan. Adapun Buku Formulir Mutu berisi tentang buku tertulis yang berfungsi untuk mencatat atau merekam hal atau informasi atau kegiatan tertentu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari standar mutu dan manual mutu. Dengan diterbitkannya buku ini maka perangkat yang dapat dijadikan rujukan untuk mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal Universitas Muslim Nusantara AlWashliyah telah tersedia. Kami mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah dengan tekun menyelesaikan buku ini. Kami berharap bahwa buku ini mampu memberi inspirasi kepada semua pihak dalam rangka meningkatkan mutu di Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, sehingga menimbulkan daya dorong bagi upaya pengembangan dayasaing perguruan tinggi.
Medan, 10 Mei 2016 TIM LPM UMN Al-Washliyah KETUA,
Dr. Ir. Ernita, MP.
iv
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
DAFTAR ISI SK Rektor UMN Al-Washliyah Lembar Pengesahan Prakata Daftar Isi
ii iii iv v
BAB I PENGERTIAN DAN RASIONAL STANDAR UMN AL-WASHLIYAH 1.1 Pengertian Istilah/Ketentuan Umum 1.2 Rasional Standar 1.3 Dasar Hukum
1 1 2 3
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN UMN AL-WASHLIYAH 2.1 VISI 2.3 MISI 2.3 TUJUAN 2.4 SASARAN
4 4 5 5 5
BAB 3. FUNGSI, TUJUAN, SIFAT DAN RUANG LINGKUP 3.1 FUNGSI DAN TUJUAN STANDAR 3.2 SIFAT STANDAR 3.3 RUANG LINGKUP DAN KOMPONEN STANDAR MUTU 3.4 PELAKSANAAN STANDAR MUTU 3.5 PEMANTAUAN STANDAR MUTU 3.6 PERBAIKAN STANDAR MUTU
7 7 7 7 9 9 10
BAB 4 STANDAR PENDIDIKAN 4.1 Standar Kompetensi Lulusan 4.2 Standar Isi Pembelajaran 4.3 Standar Proses Pembelajaran 4.4 Standar Penilaian Pembelajaran 4.5 Standar Dosen Dan Tenaga Kependidikan 4.6 Standar Sarana Dan Prasarana Pembelajaran 4.7 Standar Pengelolaan Pembelajaran 4.8 Standar Pembiayaan Pembelajaran
11 11 14 16 19 21 25 29 30
BAB 5 STANDAR PENELITIAN 5.1 Standar Hasil Penelitian 5.2 Standar Isi Penelitian 5.3 Standar Proses Penelitian 5.4 Standar Penilaian Penelitian 5.5 Standar Peneliti 5.6 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 5.7 Standar Pengelolaan Penelitian 5.8 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
33 33 35 35 37 39 40 41 42
v
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 6 STANDAR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 6.1 Standar Hasil Pengabdian Pada Masyarakat 6.2 Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat 6.3 Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat 6.4 Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat 6.5 Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat 6.6 Standar Sarana Dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat 6.7 Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat 6.8 Standar Pendanaan Dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat
44 44 45 46 47 48 49 50 51
BAB 7. STANDAR LAIN 7.1 Standar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 7.2 Standar Sistem Informasi 7.3 Standar Penyusunan Pencapaian Pembelajaran 7.4 Standar Kerjasama 7.5 Standar Penyusunan Silabus dan RPS 7.6 Standar Pengembangan Kurikulum 7.7 Standar Pelaksanaan Proses Pembelajaran 7.8 Standar Penyusunan Pedoman Tugas Akhir 7.9 Standar Penyusunan Panduan Tugas Akhir 7.10 Standar Mahasiswa dan Alumni 7.11 Standar Sistem Penjamin Mutu
61 54 55 56 58 60 62 64 66 68 70 73
DAFTAR PUSTAKA
77
vi
BAB I PENGERTIAN DAN RASIONAL STANDAR UMN AL-WASHLIYAH 1.1 Pengertian Istilah/Ketentuan Umum Dalam pengertian istilah/ketentuan umum Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah ini yang dimaksud dengan: l) Universitas adalah Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah yang selanjutnya disebut dengan UMN Al-Washliyah 2) Rektor adalah pimpinan UMN Al-Washliyah yang selanjutnya disebut dengan Rektor; 3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yang selanjutnya disebut SN Dikti, adalah satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat; 4) Standar Mutu Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah adalah satuan standar yang meliputi standar mutu pendidikan, standar mutu penelitian, dan standar mutu pengabdian kepada masyarakat di UMN Al-Washliyah dan beberapa standar tambahan yang diperlukan; 5) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor, sebagaimana tertera pada Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012: 6) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 9) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar; 10) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah dokumen perencanaan proses pembelajaran guna mencapai output proses pembelajaran bermutu; 11) Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besamya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi; 12) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 13) Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain, pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi. 14) Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. 15) Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan pengetahuan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
1
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
16) Pengarah penelitian/pengabdian UMN Al-Washliyah adalah Ketua LP2M UMN Al-Washliyah yang mendapat mandat dari Rektor. 17) Penanggung jawab penelitian/pengabdian adalah Pimpinan unit kerja tempat Ketua peneliti/pengabdian bernaung. 18) Ketua Peneliti/Pengabdian adalah Ketua/Koordinator Tim Penelitian/Pengabdian. 19) Anggota Peneliti/Pengabdian adalah Anggota Tim Penelitian/pengabdian yang terdiri dari: Pembantu Penelitil/Pengabdian, Petugas Survey, Pembantu Lapangan, Sekretariat Peneliti/pengabdian, Pengolah Data. 1.2 Rasional Standar Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di Indonesia diatur pada Pasal 52 Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang selanjutnya dijabarkan dengan Permenristekdikti No.62 Tahun 2016. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan dan dilakukan melalui proses penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Pada level perguruan tinggi, penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Pasal 54 UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa Standar Pendidikan Tinggi terdiri dari: (1) Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan (2) Standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Perguruan tinggi memiliki keleluasaan mengatur pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dengan mengacu pada peraturan yang ada. Perkembangan terkini tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi diatur oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.62 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.44 Tahun 2015. Pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat l-4 telah menjabarkan Standar Nasional Pendidikan yang diperluas dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Mengacu kepada Permenristek No. 44 Tahun 2015 tersebut, UMN AlWashliyah menetapkan standar pendidikan tinggi untuk setiap satuan pendidikan. Pemilihan dan penetapan standar itu dilakukan dalam sejumlah aspek yang disebut butir-butir mutu. Standar mutu dibutuhkan oleh UMN Al-Washliyah dalam kaitan: l. Sebagai acuan dasar dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi UMN Al-Washliyah; 2. Untuk memacu UMN Al-Washliyah agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan yang bermutu dan sebagai perangkat untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan tugas pokoknya; 3. Tolok ukur kompetensi/kualitas minimum yang dituntut dari lulusan UMN Al-Washliyah, yang dapat diukur dan dapat diuraikan menjadi parameter dan indikator.
2
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Standar mutu UMN Al-Washliyah dirumuskan dan ditetapkan dengan mengacu pada visi UMN AlWashliyah (secara deduktif) dan kebutuhan stakeholders (secara induktif) yang dirumuskan secara spesifik dan terukur serta mengandung unsur ABCD (Audience, Behavior, Competence, Degree). Standar mutu ini akan menjadi acuan dalam proses pelaksanaan tugas dan pengelolaan UMN AlWashliyah sebagai sebuah institusi perguruan tinggi. Untuk itu pengembangan standar mutu akan terus dilakukan dan ditingkatkan secara berkelanjutan sejalan dengan peningkatan capaian pada standar mutu tersebut. Secara rinci, mekanisme penetapan, pelaksanaan dan pemenuhan standar, evaluasi, pengendalian dan pengembangan standar diuraikan pada Buku Manual Mutu UMN AlWashliyah. 1.3 DASAR HUKUM Dasar hukum penyusunan Standar Mutu adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional. 2. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 tentang pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 6. Peraturan Pemerintah RI, No. 66 Tahun 2010, tentang Perubahan atas Peraturan RI, No. l7 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 7. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia: 8. Peraturan Presiden RI No. 55 Tahun 2013 Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah di ubah terakhir dengan peraturan Presiden No. 7 Tahun 2015 9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232 Tahun 2000 tentang penyusunan kurikulum 10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045 Tahun 2002 tentang kurikulum inti perguruan tinggi 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 12. Pedoman Akreditasi BAN-PT Tahun 2013 tentang Penilaian Program Studi 13. Peraturan Mendikbud No 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 139 Tahun 2014 Tentang Pedoman Statuta dan Organisasi Perguruan Tinggi 15. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru 16. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 18. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 20. Statuta Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, 2017
3
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN UMN AL-WASHLIYAH Pencapaian visi, misi dan tujuan Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, direncanakan akan terwujud pada Tahun 2025, dan pencapaian tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan penyusunan Renstra setiap lima tahun. Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah merupakan lembaga pendidikan akademik dengan multidisiplin ilmu yang berorientasi pada keahlian dan keilmuan untuk menunjang perkembangan industri, masyarakat dan stakeholders lainnya, melaksanakan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah memiliki visi sebagai berikut: 2.1 VISI “Menjadi universitas unggul dalam penyediaan sumberdaya manusia berkualitas dan berjiwa Islami pada Tahun 2025”. “UNGGUL” Pengertian unggul, diartikan sebagai sesuatu yang lebih baik dari yang lain. Indikator: 1. Disiplin 2. Tertib dalam kegiatan akademik 3. Berprestasi 4. Memiliki wawasan keilmuan luas 5. Lingkungan yang kondusif 6. Memiliki kepemimpinan yang tangguh/solid 7. Mampu menjalin kerjasama internal maupun eksternal. “UNIVERSITAS UNGGUL” Pengertian unggul yang ingin dicapai UMN Al-Washliyah: Mampu mengantarkan mahasiswa pada kelas internasional. Indikator: 1. Lulus TOEFL (Institusi), untuk S1: 300 dan S2: 400. “BERKUALITAS” Pengertian berkualitas : mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, Indikator: 1. Mengutamakan kualitas 2. Menyelesaikan studi tepat waktu. “SDM BERKUALITAS” Pengertian SDM : mahasiswa yang memiliki kepribadian yang gigih dan tangguh. Indikator: 1. Lulus dengan IPK minimal 3.00. 2. Mampu mengembangkan/menjalin kerjasama 3. Mampu memasuki 10 besar di tingkat Kopertis Wilayah I pada perlombaan di bidang akademik. “ISLAMI” Pengertian Islami : Memiliki perilaku yang sesuai dengan keislaman 4
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Indikator: 1. Santun dalam berkomunikasi 2. Memelihara kebersihan lingkungan. “BERJIWA ISLAMI” Pengertian berjiwa islami : Menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman Indikator: 1. Mampu menghafal 5 (lima) surat pendek 2. Mampu menghafal surat Ashof Ayat 10-11. 3. Berpakaian: a. Pria muslim berpakaian celana ceper, kemeja dan sepatu. b. Wanita muslimah berpakaian busana muslimah (menutup aurat). c. Wanita non muslim memakai rok sampai betis dan memakai kemeja lengan panjang. 4. Melaksanakan sholat berjamaah ketika masuk waktu sholat bagi sivitas akademik MISI : a. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas tinggi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mampu memenuhi tututan masyarakat. b. Menyelenggarakan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. c. Menyelenggaran pengadian kepada masyarakat untuk dapat mendorong dan mengangkat martabat masyarakat. d. Membentuk insan akademik yang menjunjung tinggi keluhuan budaya dan nilai-nilai islam. e. Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan dengan ketentuan tidak melanggar hukum yang berlaku dan sesuai dengan norma dan etika yang ada. TUJUAN : a. UMN Al Washliyah bertujuan membentuk sarjana, magister dan Doktor yang bertaqwa, berpengetahuan luas berbudi pekerti yang luhur, cerdas dalam berjuang menuntut kebahagian dunia dan akhirat b. Mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat c. Menghasilkan lulusan yang: 1. Berkualitas akademis dan atau profesional yang relevan dengan perkembangan tututan pembangunan dan atau masyarakat. 2. Berwawasan keislaman dan berakhlakulkarimah, amanah dan jujur, tanggap terhadap perubahan jaman serta mampu berkompetisi dalam kehidupan global secara kreatif untuk menyikapi kebutuhan pembangunan dan atau masyarakat 3. Memiliki kemampuan meneliti yang optimal untuk kepentingan mutu akademik dan mutu kehidupan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan akademik dan pengabdian masyarakat 4. Menjadikan UMN Al Washliyah lembaga yang kompetitif untuk pengembangan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta menyapkan SDM yang terampil menghadapai tantangan global.
5
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
d.
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan dengan ketentuan tidak melanggar hukum yang berlaku dan sesuai dengan norma dan etika yang ada
2.4 SASARAN 1. Peningkatan kualitas tata kelola manajemen, 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat, 3. Peningkatan kegiatan dan kreativitas mahasiswa yang bersifat inovatif, kreatif, akhlak mulia, dan memiliki wawasan iptek, 4. Peningkatan kualitas sumberdaya dosen.
6
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 3 FUNGSI, TUJUAN, SIFAT DAN RUANG LINGKUP 3.1 FUNGSI DAN TUJUAN STANDAR Fungsi Buku Standar Mutu SPMI Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah ini adalah sebagai: 1. Alat untuk mencapai visi dan misi dan tujuan UMN Al-Washliyah 2. Indikator yang menunjukkan tingkat mutu UMN Al-Washliyah 3. Tolak ukur yang harus dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh pemangku kepentingan intemal UMN Al-Washliyah 4. Bukti kepatuhan UMN Al-Washliyah pada peraturan perundang-undangan dan bukti kepada masyarakat bahwa UMN Al-Washliyah memiliki dan memberikan layanan pendidikan tinggi dengan menggunakan standar. Tujuan Buku Standar Mutu Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah ini sebagai berikut: 1. Untuk menjamin mutu pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. 2. Agar pendidikan diselenggarakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. 3. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan dan mutu lulusannya. 3.2 SIFAT STANDAR Standar Mutu Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah bersifat wajib dan mengikat untuk dijadikan dasar dalam: 1. Pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu intemal di Bagian Akademik ataupun penunjang lainnya; 2. Penyelenggaraan pembelajaran program studi; 3. Penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Bagian Akademik ataupun penunjang pelaksana lainnya; 4. Pemenuhan semua layanan, baik yang dilaksanakan di Bagian Akademik ataupun penunjang pelaksana lainnya. 3.3 RUANG LINGKUP DAN KOMPONEN STANDAR MUTU Ruang lingkup standar mutu meliputi: 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-PT) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 yang terdiri dari 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, 8 (delapan) Standar Nasional Penelitian dan 8 (delapan) Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. 2. Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang terdiri dari 7 (tujuh) standar yaitu: (1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; (2) Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu; (3) Mahasiswa dan lulusan; (4) Sumber daya manusia; (5) Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (6) Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi; (7) Penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan 8. Kerjasama. Standar mutu yang ditetapkan juga merupakan hasil mutu kumulatif dari semua kegiatan yang terencana, yang meliputi unsur masukan, proses dan keluaran dari sistem pendidikan di UMN AlWashliyah. 7
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Berdasarkan ruang lingkup diatas maka diuraikanlah menjadi beberapa komponen sebagai SPMI UMN Al-Washliyah yang mencerminkan tingkat efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan tinggi yang bermutu. Komponen yang tercakup dalam standar mutu di UMN Al-Washliyah adalah sebagai berikut: 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang ditetapkan oleh Menteri merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. SNPT terdiri atas: a. Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada delapan macam standar pendidikan minimal wajib, yaitu: 1). standar kompetensi lulusan; 2). standar isi pembelajaran; 3). standar proses pembelajaran; 4). standar penilaian pembelajaran; 5). standar dosen dan tenaga kependidikan; 6). standar sarana dan prasarana pembelajaran; 7). standar pengelolaan pembelajaran; dan 8). standar pembiayaan pembelajaran. b. Standar Nasional Penelitian, Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada delapan macam standar nasional penelitian minimal wajib, yaitu: 1). standar hasil penelitian; 2). standar isi penelitian; 3). standar proses penelitian; 4). standar penilaian penelitian; 5). standar peneliti; 6). standar sarana dan prasarana penelitian; 7). standar pengelolaan penelitian; dan 8). standar pendanaan dan pembiayaan penelitian c. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada delapan macam standar nasional pengabdian minimal wajib, yaitu: 1). standar hasil pengabdian kepada masyarakat; 2). standar isi pengabdian kepada masyarakat; 3). standar proses pengabdian kepada masyarakat; 4). standar penilaian pengabdian kepada masyarakat; 5). standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat; 6). standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; 7). standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan 8). standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat. 2. Standar Lain/Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) yang ditetapkan oleh Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, untuk menambah sejumlah standar lain yang melampaui standar minimal untuk
8
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
kebutuhan akreditasi, baik melampaui secara kuantitatif maupun kualitatif atas inisiatif perguruan tinggi (internally driven) yang dijabarkan dari visi UMN Al-Washliyah, sebagai berikut: 1) Standar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 2) Standar Tata Pamong 3) Standar Mahasiswa dan Alumni 4) Standar Suasana Akademik 5) Standar Sistem Informasi 6) Standar Program Studi 7) Standar Sistem Penjamin Mutu 8) Standar Kerjasama Standar turunan dari standar akademik, antara lain adalah sebagai berikut: 1) Standar Penyusunan Pencapaian Pembelajaran 2) Standar Penyusunan Silabus dan RPS 3) Standar Pengembangan Kurikulum 4) Standar Pelaksanaan Proses Pembelaiaran Teori 5) Standar Penyusunan Pedoman Tugas Akhir 6) Standar Penyusunan Panduan Tugas Akhir 7) tandar Rekrutasi Dosen 8) Standar Penempatan Dosen 9) Standar Pembinaan Dosen 10) Standar Pengembangan Karir Dosen 11) Standar Penerimaan Calon Tenaga Kependidikan 12) Standar Sarana Pembelaiaran 13) Standar Ruang Belaiar 14) Standar Ruang Praktikum Semua unsur/ komponen ini harus terus diupayakan agar berada pada kondisi sebaik mungkin untuk mencapai mutu terbaik, yang sekaligus mencerminkan mutu UMN Al-Washliyah. Upaya peningkatan kinerja dan mutu dilakukan terhadap hasil pelaksanaan dan pencapaian semua standar tersebut. 3.4 PELAKSANAAN STANDAR MUTU Keberhasilan pelaksanaan penjaminan mutu berbagai aspek pendidikan sangat dipengaruhi oleh kultur/budaya kerja dan mindset dari semua dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa/peserta didik di UMN Al-Washliyah. Untuk itu, sangat diperlukan kepemimpinan yang kuat dan inisiatif manajemen dalam proses penyadaran dan perubahan kultur serta etos kerja secara terus-menerus melalui sosialisasi, lokakarya, penerbitan pedoman pelaksanaan dan bimbingan kendali mutu yang dikembangkan mulai dari tingkat Universitas hingga tingkat jurusan/program studi sehingga tercipta suasana akademik yang diharapkan. Standar mutu yang telah ditetapkan di tingkat institusi kemudian disampaikan ke unit-unit yang terkait, seperti, Jurusan, Program Studi, Bagian, UPT dan Pusat Layanan untuk membuat rencana kegiatan rutin maupum pengembangan yang harus ditetapkan target-target pencapaiannya.
9
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan standar mutu adalah penetapan prosedur, persiapan, pelaksanaan serta sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang dirancang dalam upaya pencapaian mutu. Penyiapan sumber daya pelaksana perlu disiapkan melalui proses pelatihan, lokakarya dan diskusi-diskusi, sehingga dengan bekal persiapan-persiapan ini diharapkan pelaksanaan semua komponen Standar Mutu UMN Al-Washliyah dapat berjalan seperti yang diharapkan. 3.5 PEMANTAUAN STANDAR MUTU Pemantauan merupakan langkah esensial untuk menilai keberhasilan sistem secara keseluruhan pada sistem penjaminan mutu. Pada prinsipnya, pemantauan sistem adalah upaya agar suatu sistem dapat diterapkan sesuai dengan yang direncanakan, mencari akar permasalahan dan menetapkan solusi untuk penyelesaian masalah yang tepat dan mengarah pada perbaikan berkelanjutan. Pemantauan meliputi identifrkasi faktor-faktor penghambat dan pendukung untuk menentukan tindakan koreksi yang dibutuhkan, dan apabila diperlukan dapat mengarah pada pengkajian ulang tentang sistem penjaminan mutu yang sedang berlaku. Untuk kebutuhan ini pada tahap perencanaan, telah disediakan pula prosedur pemantauan, evaluasi dan perbaikan. 3.6 PERBAIKAN STANDAR MUTU Selain dari langkah pemantauan yang memang harus dilakukan, proses penjaminan mutu menuntut adanya suatu proses perbaikan yang didahului oleh proses evaluasi diri yang perlu dilakukan secara berkala. Evaluasi diri ini dimaksudkan untuk mengkaji kembali faktor-faktor yang terkait dengan perbaikan berkelanjutan yang menentukan keberhasilan dari sistem penjaminan mutu yang dilakukan secara operasional. Proses perbaikan mutu akan melibatkan langkah-langkah yang sistematis, yaitu sebagai berikut: • Identifikasi Masalah. Langkah ini menentukan kegiatan yang akan dievaluasi, sasaran yang diharapkan, jadwal kegiatan, mendefenisikan dengan rinci apa yang dikerjakan, langkah-langkah yang perlu dilakukan, cara pemantauan dan evaluasi yang terfokus dan dapat dikerjakan; • Menentukan status saat ini dari kegiatan yang diamati. Langkah ini dilakukan melalui Evaluasi Diri dan ditujukan untuk mempelajari masalah yang ada dan untuk memperoleh data yang terkait dengan masalah yang dikaji • Mengkaji masalah secara mendalam untuk menentukan penyebab serta langkah-langkah koreksi yang perlu dilakukan. Diskusi dengan pihak pihak lain yang terlibat dalam penjaminan mutu dapat dilakukan untuk meluaskan kemungkinan-kemungkinan perbaikan • Melakukan perbaikan. Perbaikan ditujukan utuk mengembalikan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan; • Memantau hasil perbaikan. Pemantauan dilakukan dengan cara membandingkan hasil dengan apa yang direncanakan. Hasil komparasi yang diperoleh dapat digunakan untuk melihat apakah koreksi yang dilakukan sudah berhasil mengembalikan kegiatan sesuai dengan apa yang direncanakan atau harus dicari suatu altematif solusi yang lebih baik; • Implementasi perbaikan. Pada saat solusi yang diajukan sudah berhasil menyelesaikan masalah yang ada, maka langkah yang sudah diambil dapat dijadikan standar untuk dipergunakan kemudian hari. 10
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 4 STANDAR PENDIDIKAN 4.1 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 4.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Kompetensi menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.045/U/2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Standar kompetensi lulusan menurut Pasal 25 Ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Pada Ayat 2 Pasal tersebut dinyatakan bahwa standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 meliputi kompetensi untuk seluruh mata kuliah atau kelompok mata kuliah. Kompetensi lulusan tersebut mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada Pasal 26 Ayat 4 menyatakan bahwa standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Pada Pasal 27, dinyatakan bahwa standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) telah diatur oleh Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012 dan penerapannya pada Permendikbud No.73 Tahun 2013. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang pendidikan tinggi merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan capaian pembelajaran dari jalur pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam jenis dan jenjang pendidikan tinggi. Kemudian Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada Pasal 5 Ayat 1 menyatakan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yaag dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. Berdasarkan pengertian dari peraturan diatas, maka ruang lingkup kompetensi lulusan adalah: 1. Setiap Program Studi (PS) harus merumuskan standar mutu kompetensi lulusan berdasarkan spesifikasi Program Studi dan rumusan kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan yang telah ditetapkan; 2. Standar mutu lulusan harus dapat dicapai melalui implementasi kurikulum yang telah ditetapkan dan menciptakan atmosfir akademik yang kondusif. Kompetensi lulusan setiap jenjang harus mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
11
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. 4.1.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar kompetensi lulusan tercantum dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi pada Pasal 5, 6 dan 7 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 4.1.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi dan misi UMN Al-Washliyah dalam menghasilkan lulusan akademisi unggul yang berkualitas dan profesional sehingga cepat diserap oleh stakeholder/pengguna, maka lulusan yang dihasilkan harus mempunyai kompetensi yang sesuai pula dengan kebutuhan lapangan atau kepentingan stakeholder. Untuk itu, kurikulum yang disusun UMN Al-Washliyah juga mengacu kepada standar kompetensi lulusan yang dibutuhkan oleh stakeholder berdasarkan hasil studi profil lulusan. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun perumusan capaian pembelajaran dan diikuti dengan metode pembelajaran yang direpresentasikan dalam bentuk struktur kurikulum. Cepatnya laju perubahan atau perkembangan yang terjadi dalam masyarakat membutuhkan rumusan capaian pembelajaran yang bersifat fleksibel. Untuk itu, dalam menyusun kompetensi lulusan berbasis KKNI, maka UMN Al-Washliyah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap/perilaku (attitude) yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. 4.1.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator sesuai dengan KKNI No. Standar Indikator 1 Program Studi 1. Minimal memiliki kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup aspek menghasilkan sikap, pengetahuan, keterampilan kerja umum dan keterampilan kerja kompetensi khusus yang dinyatakan dalam rumusan kompetensi (learning outcomes/ lulusan bermutu capaian pembelajaran lulusan). baik 2. Minimum harus mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI 2 Program Studi 1. Minimal rumusan capaian pembelajaran lulusan yang diusulkan oleh menghasilkan Ketua jurusan/Ketua Prodi ada pengesahan dari Rektor/Wakil Rektor I. capaian 2. Memiliki capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh program studi pembelajaran harus searah dengan pencapaian visi dan misi di jurusan/prodi dan UMN lulusan bermutu Al-Washliyah. baik 3. Kesesuaian dengan kebutuhan lokal/nasional/intemasional di bidang yang terkait program studi dengan mempertimbangkan para pemangku kepentingan; stakeholder; alumni; Asosiasi Progam Studi sejenis; Asosiasi Profesi; dan/atau standar pasar kerja lokal, nasional dan intemasional. 4. Pembekalan lulusan program studi dengan etika profesi.
12
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
3
Program Studi menghasilkan lulusan bermutu baik
1. Telah mengumpulkan nilai kredit sebesar 144-160 SKS untuk Program Sarjana (S1) dan 36 SKS untuk Program Magister (S2) 2. Indeks Prestasi Kumulatif ≥ 3.00 3. Tidak ada nilai E. 4. Nilai D maksimal 1 (satu) mata kuliah. 5. Mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan minimal nilai B. 6. Telah menyelesaikan Skripsi sebagai Tugas Akhir dan dinyatakan lulus pada ujian sidang meja hijau. 7. Telah menyelesaikan tugas akademik/praktikum/praktek yang ada sesuai kurikulum. 9. Masa studi mahasiswa maksimum 14 semester untuk Program S1 dan maksimum 8 semester untuk Program S2. 10. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi aplikasi komputer, dibuktikan dengan sertifikat dari Laboratorium Komputer UMN AlWashliyah 11. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris, dibuktikan dengan sertifikat kursus Bahasa Inggris dari Laboratorium Bahasa UMN Al-Washliyah dengsn skor TOEFL 300 (S1) dan 400 (S2). 12. Memiliki sertifikat kompetensi menjunjung tinggi nilai-nilai Islami yang diselenggarakan oleh PPTQ UMN Al-Washliyah. 13. Telah mempublikasikan abstrak skripsi bagi S1 (secara on line) yang dibuktikan dengan surat keterangan dari perpustakaan UMN AlWashliyah. 14. Telah mempublikasikan hsil penelitiannya bagi S2 pada jurnal jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional, yang harus ditunjukkan pada saat pengambilan ijazah. 15. Pada setiap dokumen tugas akhir mahasiswa UMN Al-Washliyah harus melampirkan surat pernyataan bermaterai 6000 yang ditandatangani oleh penyusunnya bahwa bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam tugas akhir tersebut, maka penyusunnya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.1.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Ketua Program studi dan para dosen perlu membina hubungan baik dan berkomunikasi aktif dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha. 2. UMN Al-Washliyah secara rutin melakukan proses evaluasi dengan penyebaran kuisioner terhadap kurikulum yang berjalan kepada stakeholder 3. Tahapan penyusunan capaian pembelajaran meliputi: (i) Evaluasi diri/kinerja Jurusan dan program Studi, (ii) tracer study terhadap alumni dan penggalian input dari stakeholder, (iii) penyusunan profil lulusan sesuai dengan lapangan pekerjaan dan (iv) penyusunan kompetensi lulusan. 4. Untuk rnenjamin tercapainya standar kompetensi dilakukan (i) sosialisasi standar kompetensi kepada dosen/pengajar dan (ii) monitoring dan evaluasi terhadap proses belajar mengajar (pembelajaran), ujian dan penilaian serta penyusunan tugas akhir. 13
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
4.1.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Tim Penyusun Kurikulum 4.2 STANDAR ISI PEMBELAJARAN 4.2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar Isi Pembelajaran adalah standar tentang kurikulum yang diberlakukan oleh suatu penyelenggara pendidikan. Ruang lingkup standar isi juga mencakup materi dan kompetensi sehingga Standar Isi Pembelajaran sangat erat terkait dengan standar-standar lain, seperti Standar Proses Pembelajaran, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian dan lain- lain. Kurikulum pendidikan tinggi seperti yang tercantum pada UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 35 Ayat (1) tentang Pendidikan Tinggi, merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Dalam Ayat (2) dinyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap program studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Standar Isi merupakan Standar wajib berdasarkan PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5, 9, 15, 17 Ayat 4, dan 18. Selain itu, Landasan penyusunan Standar Isi adalah Keputusan Mendiknas No.232N/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Mendiknas No. 0454J/2002 Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Kemudian Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada Pasal 8 dan 9. Secara umum, Standar Isi pembelajaran mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (lihat Standar Kompetensi Lulusan). Cakupan Standar Isi adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum, dan kalender akademik. 4.2.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar Isi Pembelajaran tercanturn dalam Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada Pasal 8 dan 9 serta matriks penilaian standar Badan Akeditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Secara berjenjang, tujuan pembelajaran yang diselenggarakan UMN Al-Washliyah harus mengacu pada tujuan UMN Al-Washliyah yang telah dirumuskan dan ditetapkan, dengan memperhatikan kondisi umum dan aspirasi masyarakat untuk mendukung daya saing nasional dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah. Oleh karena itu, penting artinya tujuan pembelajaran ini dirumuskan secara cermat dan berjenjang mulai dari tingkat Universitas hingga dipetakan pada tujuan pembelajaran kurikulum program studi dan kompetensi setiap materi pada setiap mata kuliah. 4.2.3 Rasional Standar Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu, profesional dan kompetitif, diperlukan ketersediaan kurikulum yang mampu mengakomodasi semua 14
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
tuntutan dari kalangan profesi, pengguna lulusan maupun masyarakat umum. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu kurikulum. Akan tetapi, pengembangan standar isi tidak hanya bertujuan untuk mengatasi permintaan pasar kerja (market signal) saja akan tetapi harus mampu memenuhi visi ilmiah (scientific visions) agar dapat mempersiapkan lulusan dalam menciptakan lapangan kerja baru ataupun studi lanjut. Oleh karenanya, UMN Al-Washliyah menetapkan standar isi yang akan menjadi tolok ukur bagi pimpinan UMN Al-Washliyah, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan atau pengembangan standar isi. 4.2.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Program Studi 1. Memiliki kesesuaian kurikulum dengan visi dan misi program studi memiliki Dokumen 2. Memiliki kesesuaian keahlian dan pendidikan dosen dengan materi kurikulum yang pembelajaran yang diajarkan dimutakhirkan 3. Memiliki beban ekivalen dalam bentuk kredit semester antara secara periodik dan kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain di beriorientasi ke dalam kurikulum berkisar antara 40-80% : 20-40% : 0-30%. depan sesuai 4. Rasio atau perbandingan antara teori dengan praktek/ praktikum dengan visi, misi, adalah 60 : 40. tujuan dan sasaran 5. Minimal jumlah jam real yang digunakan untuk kegiatan program studi praktikum/praktek pada kurikulum lebih besar 2084 jam. 6. Memiliki matriks / peta kurikulum 7. Memiliki matakuliah berisi muatan lokal/keunikan lokal. 8. Persentase mata kuliah (teori dan praktikum) yang dilengkapi silabus dan RPS lebih besar 95%, dan selalu dimutakhirkan. 9. Minimal 4 tahun sekali melakukan peninjauan visi, misi, kurikulum dengan melibatkan/mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan intemal dan ekstemal, serta dimutakhirkan dengan pertimbangan keilmuan dan teknologi di bidangnya. 2 Penetapan dosen PA 1. Program studi mengusulkan dosen PA untuk di SK-kan oleh Dekan. bagi mahasiswa oleh 2. Program studi memiliki Buku Panduan Bimbingan Penasehat Dekan Akademik yang selalu dimutakhirkan 3. Masing-masing dosen memiliki SK sebagai dosen PA. 4. Dosen PA memiliki NIDN/NIDK.. 3 Program Studi 1 Jumlah total bimbingan mahasiswa per dosen pembimbing melakukan maksimal 20 orang. pengendalian proses 2. Rata-rata jumlah pertemuan mahasiswa per dosen pembimbing PA mahasiswa setiap akademik minimal 3-4 kali per semester. semester
15
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
4
Penetapan dosen Tugas Akhir/Skripsi bagi mahasiawa oleh ekan.
Program Studi melakukan pengendalian pembimbingan tugas akhir/skripsi mahasiswa setiap semester
1. Program studi memiliki mekanisme penunjukan dosen pembimbing tugas akhir dan pengendalian penyelesaian tugas akhir. 2. Memiliki Panduan Tugas Akhir yang selalu dimutakhirkan 3. Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi berpendidikan minimal S2 dan memiliki jabatan fungsional minimal aisten ahli (pembimbing 2) dan lektor (pembimbing 1) sesuai dengan bidang keahliannya. 1. Jumlah mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir maksimal 6 orang per-angkatan. 2. Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir 8 - 12 kali. 3. Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa maksimal 6 bulan. 4. Memiliki bukti proses pembimbingan skripsi pada setiap melakukan bimbingan.
4.2.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Sosialisasi 2. Pelatihan 3. Monev 4. Membekali semua Dosen dengan pedoman kerangka dasar, struktur kurikulum berbasis KKNI, 5. Tambahan: beban belajar sesuai peraturan, kompetensi yang ingin dicapai setiap program studi dan jenjang pendidikan. 6. Membekali semua dosen dengan pengetahuan tentang kurikulum berbasis KKNI dan standar penjaminan mutu 4.2.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen dan Tim Penyusunan Kurikulum 4.3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 4.3.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar proses Pembelajaran UMN Al-Washliyah adalah keseluruhan tolok ukur pencapaian pada siklus penjaminan mutu tentang seluruh penyelenggaraan proses pembelajaran. Tujuan penetapan standar ini adalah menjamin pemenuhan dan pencapaian mutu seluruh proses pembelajaran agar mencapai tujuan mutu pembelajaran. Standar Proses Pembelajaran UMN Al-Washliyah mengacu kepada PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan/SNP, Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, BAN-PT, dan ketentuan atau prosedur lain yang dianggap dapat mendukung proses pembelajaran yang baik. Penerapan karakteristik /spesifikasi kualifikasi lulusan harus jelas, tegas dan dapat diukur derajat pencapaiannya serta harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan. Karakteristik ini ditentukan dari proses pengajaran dan proses evaluasi hasil pengajaran itu sendiri yang merupakan bagian dari lingkup proses pembelajaran di UMN Al-Washliyah. Rung lingkup Standar Proses Pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, pelaporan hasil evaluasi 16
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
pelaksanaan pembelajaran dan sarana/prasarana pembelajaran. Setiap proses yang ada di lingkup ini memiliki parameter dan ditentukan standamya agar memudahkan pengukuran disaat proses audit berlangsung. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Standar proses sebagaimana dimaksud antara lain: a. Karakteristik proses pembelajaran; b. Perencanaan proses pembelajaran; c. Pelaksanaan proses pembelajaran; dan d. Beban belajar mahasiswa. 4.3.2 Landasan ldeal Landasan standar proses pembelajaran tertuang dalam Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Kebijakan Mutu UMN Al-Washliyah: 1. Permenristek Dikti No 44 Tahun 20I5 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yaitu Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 18. 2. BAN-PT, Standar akreditasi perguruan tinggi mencakup dua komitmen inti, yaitu komitmen perguruan tinggi terhadap kapasitas institusional (institutional capacity) dan terhadap efektivitas program pendidikan (educational effectiveness). 4.3.3 Rasional Standar Dalam meningkatkan Sistem Penjaminan Mutu UMN Al-Washliyah, khususnya proses pembelajaran yang sesuai standar nasional pendidikan Tinggi (SNPT), UMN Al-Washliyah telah menyiapkan berbagai dokumen yang terkait SNP, diantaranya dibuatlah Dokumen Standar Proses Pembelajaran yang terdiri atas karakteristik proses pembelajaran, perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa. 4.3.4 No. 1
2
Pernyataan Isi Standar dan Indikator Standar Indikator Program studi Setiap dosen menyelenggakan proses pembelajaran yang mengacu menyelenggarakan kepada karakteristik: interaktif, holistik, integratii saintifik, kontekstual, proses pembelajaran tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. yang memiliki karakteristik Program studi 1. Setiap dosen memiliki bahan ajar (handout/modul/ penuntun menyelenggarakan praktikurn) dilengkapi dengan buku referensi yang mutakhir. perencanaan proses 2. Setiap dosen memiliki perencanaan proses pembelajaran disusun pembelajaran sesuai untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran dengan KKNI. Semester (RPS). 3. Setiap tahun dosen wajib meninjau RPS sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. Prodi memiliki pedoman keselamatan kerja dalam kegiatan praktikum/ praktek. 17
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
3
4
5. Prodi wajib menerapkan mekanisme penyusuan dan peninjauan materi perkuliahan dengan melibatkan kelompok dosen dalam satu bidang ilrnu setiap semester (mencakup materi kuliah, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan cara-cara evaluasinya). Program studi 1. Jumlah mahasiswa per kelas maksimal 40 orang menyelenggarakan/ 2. Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan system emelaksanakan Iearning (bIended system) minimal 20%. proses pembelajaran 3. Memiliki metode pembelajaran berupa: kuliah; responsi dan dengan baik tutorial; seminar; dan praktikum, praktik studio, atau praktik lapangan. 4. Minimal 1 (satu) kali setiap semester menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus. 5. Persentase setiap semester menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian kesesuaiannya dengan isi silabus, kisi-kisi/blue print sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan lebih besar 90% Program Studi wajib 1. Jumlah beban belajar mahasiswa 144-160 sks untuk S1. menerapkan beban 2. Jumlah beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 sks untuk S2. belajar mahasiswa 3. Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh sesuai aturan yang (minimal 16 kali pertemuan sudah termasuk ujian tengah semester berlaku dan ujian akhir semester) dan sesuai dengan beban kreditnya 4. Pelaksanaan 1 (satu) sks pada proses pembelajaran terdiri atas: (a) tatap muka 50 (lima puluh) menit/minggu/ semester; (b) terstruktur 60 (enam puluh) menit/minggu/ semester; (c) mandiri 60 (enam puluh) menit/minggu/ semester. 5. Praktikum mahasiswa menggunakan fasilitas laboratorium atau yang dapat diakses oleh UMN Al-Washliyah. 6. Pelaksanaan 1 (satu) sks praktikum, praktek studio, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester 7. Pelaksanaan 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: (a) kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit/ minggu/semester; dan (b) kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit/ minggu/semester.
4.3.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar dilakukan oleh para pimpinan, Rektor, Dekan, Ketua Program Studi dan atau Pimpinan Unit lainnya melalui pelaksanaan sosialisasi standar dan turut mengawasi serta mengevaluasi setiap tahapan. 18
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
4.3.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan, Program Studi, Unit lainnya 2. Dosen, dan tenaga kependidikan 4.4 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN 4.4.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di UMN Al-Washliyah, baik secara kurikuler maupun nonkurikuler. Proses pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas proses pembelajaran tersebut. Penilaian terhadap proses pembelajaran tidak hanya dilahrkan oleh dosen terhadap mahasiswa, tetapi juga dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen. Hasil evaluasi oleh dosen terhadap mahasiswa dinyatakan dalam nilai yang tercantum dalam Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA), sedangkan hasil penilaian mahasiswa terhadap dosen dievaluasi oleh Gugus Kendali Mutu/Program Studi/Jurusan dengan pengawasan dari UPM UMN Al-Washliyah. Ruang lingkup standar penilaian pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu mekanisme pembelajaran, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta kompetensi. Kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa antara lain: a. Prinsip penilaian; b. Teknik dan instrumen penilaian; c. Mekanisme dan prosedur penilaian; d. Pelaksanaan penilaian; e. Pelaporan penilaian; dan f. Kelulusan mahasiswa. 4.4.2 Landasan Ideal Sesuai dengan Pasal 19, 20, 21, 22, 23, 24 dan 25 Permenristek Dikti No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. 4.4.3 Rasional Standar Dosen adalah seorang pendidik profesional sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang guru dan dosen. Kemampuan pendidik dapat dilihat dari output dan outcome lulusan yang dihasilkan. Output lulusan dapat dilihat dari penilaian hasil belajar yang merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Keberhasilan lulusan UMN Al-Washliyah dalam mencapai kompetensi lulusan yang diinginkan tidak hanya dilihat dari output lulusan, namun juga ditentukan oleh outcome lulusan. Dalam penilaian terhadap outcome lulusan perlu dilakukan tracer study lulusan serta kerjasama dengan stakeholder. Dengan cara demikian, penilaian terhadap outcome lulusan misalnya kekomprehensifan, profil masa tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi dapat digunakan untuk perbaikan dalam proses penilaian hasil belajar maupun membangun jejaring untuk penggalangan dana ataupun informasi pekerjaan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, Pasal 63 menjelaskan bahwa peniliaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: (i) penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen) dan (ii) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan 19
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
tinggi. Standar penilian pendidikan oleh perguruan tinggi diartikan sebagai tolak ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa berupa hasil belajar setiap matakuliah, setiap semester dan pada setiap tahap studi hingga studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari Program Studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka UMN Al-Washliyah menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolak ukur bagi Program Studi dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. 4.4.4 Pernvataan Isi Standar dan Indikator No. Standar lndikator 1 Program studi Setiap dosen dalam menyelenggarakan proses penilaian mengikuti menyelenggarakan prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang prinsip penilaian dilakukan secara terintegrasi. 2 Program studi 1. Dosen melakukan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian, menggunakan yang terdiri atas: observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis teknik dan (tugas, kuis, UTS, UAS) dan tes lisan. instrumen penilaian 2. Penilaian sikap, penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian 3. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan. 3 Program studi 1. Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, menyelenggarakan kiteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai mekanisme dan sesuai dengan rencana pembelaiaran prosedur penilaian 2. Dosen melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap yang disepakati/sesuai peraturan akademik UMN Al-Washliyah 3. Dosen memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa 4. Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan 4 Program studi 1. Penilaian dilakukan oleh dosen pengampu/tim dosen pengampu menyelenggarakan 2. Dosen pengampu dalam menyerahkan nilai dibuktikan dengan pelaksanaan melampirkan berita acara, daftar hadir mahasiswa, daftar hadir penilaian pengawas ujian 5 Program studi Skor/Nilai Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Akhir menyelenggarakan A 90-100 4,00 Sangat baik/sempurna pelaporan A 85-89 3,67 Hampir sangat baik penllaian berupa B+ 80-84 3,33 Lebih baik kualifikasi B 75-79 3,00 Baik keberhasilan B70-74 2,67 Hampir baik mahasiswa C+ 65-69 2,33 Lebih dari cukup C 60-54 2,00 Cukup C55-59 1,67 Hampir cukup D 50-54 1,00 Kurang E <50 0,00 Sangat kurang 20
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6
Program studi menyelenggarakan kelulusan mahasiswa
1. Maksimal 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan ujian, dosen memasukkan nilai tepat waktu untuk seluruh mata kuliah pada semester berjalan 2. Maksimal 10 (sepuluh) hari setelah pelaksanaan ujian, dosen wajib menginput nilai pada SI Akademik (e-Akademik) 3. Batas akhir pemasukkan nilai ujian ke SI Akdemik (e-Akademik) disesuaikan dengan kalender akademik.
4.4.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. UMN Al-Washliyah memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian, prosedur penilaian dan instrumen penilaian (misalnya Pelatihan Pekerti dan AA). 2. UMN Al-Washliyah mengadakan pelatihan untuk dosen yang berkaitan dengan bimbingan akademik dan konseling. 3. Dosen memberikan penilaian tugas kuliah melalui presentasi dan diskusi perorangan maupun kelompok. 4. UMN Al-Washliyah mengadakan rapat dosen yang membahas distribusi nilai akhir mahasiswa, penentuan nilai hasil belajar mahasiswa dan penentuan kelulusan mahasiswa. 5. UMN Al-Washliyah mengintegrasikan data hasil penilaian ke dalam Sistim Informasi Akademik. 6. Mahasiswi dapat memperoleh informasi hasil belajar mahasiswa pada tiap semester melalui fasilitas Sistim Informasi Akademik. 4.4.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, dan tenaga kependidikan 4.5 STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4.5.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Di dalam Pasal 1 Butir 5 dan 6 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), dinyatakan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Di lingkungan pendidikan tinggi, tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai pendidik disebut dosen, sedangkan tenaga kependidikan lainnya disebut tenaga penunjang. Tugas masing-masing dari dosen dan tenaga penunjang disebut secara berturut-turut di dalam Pasal 39 Ayat (1) dan (2) UU Sisdiknas. Pasal 12 UU No. 12 Tahun 2012 menyatakan bahwa Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh 21
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika. Ruang lingkup dosen dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan aktivitasnya secara sistematis dan sistemik. Ada tuntutan akan kompetensi yang jelas dan tegas yang dipersyaratkan bagi para pendidik, semata-mata agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. 4.5.2 Landasan Ideal Program studi di lingkungan UMN Al-Washliyah juga mendayagunakan tenaga kependidikan, seperti pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, dan/atau staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program studi. Program studi memiliki sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan penjaminan mutu program akademik. Landasan ideal Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan tercantum dalam Permenristek Dikti No.44 Tahun 2015 Pasal 26, 27, 28, 29, dan 30 serta matriks penilaian standar Badan Akeditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 4.5.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan untuk mencerdaskan mahasiswa melalui pelayanan pendidikan akademik yang unggul beretika, cerdas, kompetitif, dan profesional dibutuhkan staf dosen yang juga bermutu, beretika, profesional, dan berkompeten. Agar staf dosen mampu memenuhi kriteria tersebut dibutuhkan ukuran atau standar minimum tentang kualifikasi akademik dan kompetensi dosen. Selain itu, untuk menjamin mutu proses pembelajaran di kelas para dosen juga harus memiliki kompetensi untuk melakukan pembelajaran, misalnya dalam memilih, menggunakan metode dan sumber ajar yang tepat, menyampaikan materi pembelajaran, mendorong keativitas mahasiswa, menciptakan suasana belajar dalam kelas yang kondusif, serta mengakui dan menghormati setiap mahasiswa sebagai pribadi yang unik dengan kelebihan dan kekurangannya. Agar tujuan tersebut di atas dapat diwujudkan, maka diperlukan ukuran, kriteria, atau spesifikasi khusus tentang kualifikasi akademik dan kompetensi dosen, yang akan berfungsi sebagai tolok ukur dalam perekrutan, penyeleksian, dan pembinaan karir dosen. 4.5.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Dosen memiliki 1. Ada pedoman tertulis tentang rekrutmen, penempatan, kualifikasi pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga akademik dan kependidikan, serta efektivitas pelaksanaannya kompetensi 2. Ada pedoman tertulis yang lengkap dan ada bukti dilaksanakan secara pendidik, serta konsisien memiliki 3. Ada monitoring dan evaluasi tentang kinerja dosen di bidang (l) kemampuan untuk pendidikan, (2) penelitiar; (3) pelayanan/ pengabdian kepada menyelenggarakan masyarakat yang terdokumenlasi dengan baik pendidikan 2 Dosen wajib 1. Penghitungan Beban Kerja Dosen didasarkan antara lain pada : melakukan a. Kegiatan pokok dosen yang mencakup : penghitungan • Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses Beban Kerja Dosen pembelajaran; 22
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
(BKD) secara periodik dan teratur
2.
3.
4.
3
4
Dosen tetap wajib memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu pada program studinya. Program Studi didukung dengan sumberdaya dosen tetap yang mencukupi dan memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sesuai bidang.
1 2.
3. 1.
2.
3. 4.
5. 6. 7. 8.
9.
• Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran; • Pembimbingan dan pelatihan; • Penelitian, dan • Pengabdian kepada masyarakat b. Kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan c. Kegiatan penunjang Beban Kerja Dosen paling sedikit 40 jam/minggu, atau setara dengan mengelola 12 sks (Tri Darma PT) bagi dosen hanya beban belajar mahasisw4 bagi dosen yang tidak mendapatkan tugas tambahan, Beban kerja pada kegiatan pokok dosen disesuaikan dengan besamya beban tugas tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan. Beban kerja dosen dalam membimbing penelitian terstrukiur dalam rangka penyusunan skipsi/tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/bentuk lain yang setara paling banyak 10 mahasiswa. Jumlah dosen tetap minimal 90% dari jumlah seluruh dosen. Jumlah dosen tetap yang ditugaskan secara penuh waktu untuk menjalankan proses pembelajaran pada setiap program studi paling sedikit 6 (enam) orang. Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen maksimal 10%. Memiliki program pengembangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program studi. Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembaagan' retensi dan pemberhentian dosen sesuai dengan peraturan/ pedoman yang berlaku. Persentase dosen tetap dengan pendidikan terakhir S2 dan S3 di tingkat jurusan yang bidang keahliannya sesuai lebih dari 90%. Pesentase dosen tetap yang memiliki jabatan lektor, lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 60%. Persentase dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional (serdos) lebih dari 80%. Persentase dosen yang merniliki Sertifikat kompeiensi/Profesi lebih dari 80%. Dosen tetap yang nemiliki jabatan lektor yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Program Studi lebih dari 60%. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi adalah : 1 : 33 (untuk bidang sosial), dan 1: 23 (untuk bidang eksakta) Persentasi mata kuliah yang diajar oleh dosen yang sesuai keahliannya lebih dari 95%
23
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
5
Kegiatan sebagai pembicara, seminar, pelatihan, lokakarya, penataran, pameran, dll
6
Jurusan memiliki mekanisme monitoring dan evaluasi kinerja dosen dalam bidang tridarma dan mendokumentasikan rekam jejak yang mampu ditelusur Tenaga kependidikan wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi serta memiliki kemampuan menyelenggarakan administrasi pendidikan dalam rangka layanan pendidikan. Program Studi didukung dengan tenaga kependidikan yang mencukupi dan
7
10. Persentasi dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan untuk melanjuti pendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Program Studi lebih besar 10% 11. Persentase kehadiran dosen dalam perkuliahan lebih dari 90% 12. Jumlah dosen yang mengikuti sub-batical leave, post doc, atau kerja sama penelitian di luar negeri meningkat dari tahun ke tahun. 13. Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional yang sesuai lebih dari 5%. 1. Minimal 1 (satu) orang tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam serninar/pelatihan, pembicara tamu dsb, di luar UMN Al-Washliyah. 2. Kegiatan dosen tetap yarg bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi dalam seminar iimiah/ lokakarya/penataran/workshop /pagelaran /pameran/peragaan melibatkan dosen diluar UMN AlWashliyah, minirnal sekali setahum 3. Prestasi dosen dalam mendapatkan penghargaan hibah pendanaan program dan kegiatan akademik (tri darma PT) setiap tahun 4. Persentasi dosen mengikuti komunitas keilmuan lebih besar dari 50% 1. Rata-rata beban dosen per semester atau Rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent) 12- 16 SKS. 2. Rata-rata tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar 14-16 kali setiap semester 3. Setiap dosen tetap mengikuti kegiatan (sebagai pembicara / peserta) seminar ilrniah/lokakarya/penataran/workshop/ pagelaran/pameran /peragaan (nasional intemasional) minimal sekali dalam setahun.
1. Tenaga Kependidikan memiliki kualifrkasi akademik paling rendah lulusan Strata 1 yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya. 2. Khusus Tenaga Kependidikan bagi Tenaga Administrasi, memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat. 3. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya. 4. Tenaga kependidikan wajib mengikuti pelatihan dalam bidangnya dan terjadi peningkatan setiap tahunnya.
1. Program Studi memiliki perencanaan dan program pengembangan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan (melalui pemberian kesempatan belajar/pelatihan, pemberian fasilitas, dan jenjang karir).
24
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
pendidikan /kompetensi yang sesuai.
2. Adanya tenaga pustakawan dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan Kepustakaan 3. Memiliki jumlah tenaga teknisi/laboran minimal 1 (satu) orang yang kompeten/kualifikasi yang sesuai di setiap laboratorium. 4. Memiliki jumlah tenaga administrasi yang kompeten / kualifikasi yang sesuai minimat 1 (satu) orang per program studi.
4.5.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang Doktor melalui program beasiswa intemal, atau beasiswa dari ekstemal. 2. Membuat blue print pembinaan karir dosen dalam jangka panjang agar tampak kapan seorang dosen yang belum memenuhi standar di atas dapat segera didorong dan dibina oleh UMN AlWashliyah untuk mencapai standar 3. Menyelenggarakan pelatihan secara periodik bagi dosen tentang metode pengajaran. 4. Membuat pelatihan dan pedoman tentang cara mengajar yang baik dan tepat, untuk dibagikan kepada para dosen. 4.5.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen 4.6 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN 4.6.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai maksud atau tujuan pembelajaran. Prasarana adalah suatu perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. Pembangunan maupun pengembangan prasarana dan sarana pembelajaran ini mengacu pada Rencana Induk Pengembangan UMN Al-Washliyah, sehingga misi, tujuan dan suasana akademik yang diharapkan dapat tercapai. Demikian pula kegiatan pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan dapat dioperasikan dengan baik. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup standar sarana pernbelajaran sebagaimana dimaksud dalam Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 Pasal 3l dan 33 paling sedikit terdiri atas: a. perabot; b. peralatan pendidikan; c. media pendidikan; d. buku, buku elektronik, dan repositori; e. sarana teknologi informasi dan komunikasi; f. instrumentasi eksperimen; g. sarana olahraga; h. sarana berkesenian; 25
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v.
sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan; lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum, spt : jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara dan data.
4.6.2 Landasan Ideal Landasan ideal untuk standar Sarana dan Prasarana adalah Pasal 31-37 Permenristek No.44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 4.6.3 Rasional Standar Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan penlingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan termasuk di dalamnya ada sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pendidikan. Pada visi dan misi UMN Al-Washliyah juga diperlukan suatu sarana dan prasarana yang memadai sebagai media pembelajaran untuk peningkatan pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Meskipun memiliki staf pendidik dan tenaga kependidikan yang handal, bahan baku mahasiswa yang bermutu tinggi, namun tanpa sarana dan prasarana yang memadai terutama ruang perkuliahan, media belajar dan alat peraga, laboratorium dengan kelengkapan alatnya, sarana komunikasi (intemet dan sebagainya), perpustakaan dengan teks book, buku ajar, dan jurnal (nasional dan intemasional), maka pelayanan pendidikan dan penyelenggaraan penelitian serta pengabdian (kerjasama industri, dan institusi) tidak akan optimal, dan otomatis misi UMN Al-Washliyah tidak dapat dilakukan dengan baik, serta visi tidak akan tercapai. 4.6.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Prasarana 1. Ruang kerja pimpinan: minimal 15 m2 per orang pendidikan yang 2. Ruang administrasi kantor: minirnal 4 m2 per orang memadai dan 3. Ruang kerja setiap dosen: minimal 4 m2 per dosen bermutu baik (ruang 4. Ruang kelas/aula: minimal 1.5 m2 per mahasiswa kantor, ruang dosen, 5. Ruang ujian sidang diploma dan sarjana: l6 m2 per mahasiswa ruang kelas, ruang sidang) 2 Prasarana air, listrik, 1. Perlengkapan listrik: memenuhi persyaratan teknis dengan kondisi dan tabung baik, ramah lingkungan, dipelihara secara rutin dan tersedia setiap saat. 26
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
pemadam api yang mencukupi
3
Prasarana penunjang yang lengkap, bermutu baik dan mencukupi untuk kebutuhan mahasiswa.
4
Prasarana pengelolaan sampah terpadu dan pengelolaan limbah laboratorium.
5
UMN Al-Washliyah didukung oleh perpustakaan dengan koleksi pustaka yarg sesuai bidang dengan jumlah yang memadai
2. Fasilitas air: Sistem penyediaan air bersih, reservoir, perpipaan; dan perlengkapannya memenuhi persyaratan teknis, kualitas air memenuhi persyaratan air bersih, dan air tersedia setiap saat di seluruh bangunan. 3. Fasilitas tabung pemadam api memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, mencukupi, berkualitas baik, dan tersedia setiap saat. 1. Toilet: memenuhi persyaratan teknis, jumlahnya mencukupi, tersedia air bersih setiap saat, berfungsi baik, dan dilakukan pembersihan secara rutin minimal 2 kali sehari. 2. Kantin: luas mencukupi, ventilasi baik, fasilitas penjualan dan ruang makan memenuhi persyaratan sanitasi dengan didukung fasilitas air bersih untuk cuci tangan dan pencucian peralatan yang mencukupi, pembuangan air yang tertutup, dan penjaja makanan yang memenuhi persyaratan higiene. 3. Tersedianya ruang organisasi malnsiswa 4. Poliklinik: tersedia berkualitas baik dan mernenuhi penyaratan untuk poliklinik. 5. Auditorium: sesuai dengan jumlah maksimal wisudawan 6. Asrama mahasiswa: jumlah kamar sesuai dengan daya tampung yang direncanakan (4 orang per kamar), bermutu baik dan dirawat secara terjadwal. 7. Gedung serbaguna yang digunakan untuk sarana olahraga. 8. Tersedianya sarana olah raga yang memenuhi syarat spt : lapangan volly, tennis lapangan, basket, bola kaki, dll. 9. Tempat ibadah (mushola/mesjid) iumlahnya mencukupi. 1. Memiliki pedoman perencanaan pengelolaan sampah terpadu dan limbah laboratorium secara lengkap. 2. Pengelolaan sampah dengan composting memperhatikan jarak lokasi dengan gedung kuliah dan bangunan lainnya. 3. Pengelolaan limbah laboratorium, perlu dihadirkan pengawasan terhadap pengelolaan limbah 4. Limbah yang dibuang ke saluran tidak mencemarkan lingkungan 1. Ruang perpustakaan minimal 200 m2 2. Pustaka bisa diakses oleh mahasiswa secara online (e-library) dari luar UMN Al-Washliyah. 3. Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu: > 165 (dalam tiga tahun terakhir) 4. Jumlah koleksi skripsi/tugas akhir: > 200 (dalam tiga tahun terakhir) 5. Jumlah jumal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai bidang: > 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir) 6. Jumlah jumal terakeditasi non-Dikti yang sesuai bidang: > 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir) 7. Jumlah jumal ilmiah nasional tidak terakreditasi yang sesuai bidang: > 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)
27
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6
8. Jumah jumal imiah internasional yang sesuai bidang: > 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir) 9. Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang: > 6 judul (dalam tiga tahun terakhir). 10. UMN Al-Washliyah memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar UMN Al-Washliyah yang dilengkapi dengan MoU 1. Tersedia ruang laboratorium/bengkel/studio/ruang simulasi/ lapangan percobaan 2. Dapat diakses/digunakan oleh dosen/mahasiswa untuk praktikum dan penelitian
Proses belajar mengajar didukung oleh sarana laboratorium yang bermutu baik Ruangan kegiatan 1. Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi akademik (kuliah/ dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, praktikum spidol, penghapus, LCD, AC / kipas angin, dan internet/Wifi), serta /penelitian tugas dapat digunakan setiap hari. akhir/seminar maha- 2. Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/ siswa/ujian sidang penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, sarjana) didukung meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan peralatan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap mencukupi hari. Proses belajar 1. Tersedia komputer dan perangkat lunak yang memadai mengajar didukung 2. Sistem teknologi informasi selalu ditata dan diupgrade minimal 1 oleh slstem tahun 1 kali pengelolaan data 3. Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap dan informasi fasilitas intemet 24 jam per hari tentang 4. Adanya kebijakan pemeliharaan dan modernisasi komputer serta penyelenggaraan didukung dana yang memadai program akademik 5. Komputer dihubungkan dengan jaringan lokal dan intemet di program studi (kapasitas akses intemet: 5 kpbs per mahasiswa) yang mudah diakses 6. Ruang komputer minimal 2 m2 per mahasiswa 7. Ketersediaan sarana e-leaming yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak dan manual yang memadai dan dapat dioperasikan, serta dipelihara secara layak. 8. Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi yang tertelusur, ditangani dengan komputer, dan dapat diakses melalui jaringan luas/WAN) 9. Memiliki situs web berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan non-akademik bagi pemangku kepentingan, dan datanya selalu dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu).
4.6.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1 . Pimpinan UMN Al-Washliyah menyelenggarakan koordinasi dengan para jurusan secara kontinu. 28
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
2. Pimpinan UMN Al-Washliyah dan Jurusan membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi merancang, membangun dan memelihara sarana dan prasaxana sesuai dengan standar yang ditentukan 3. Pimpinan UMN Al-Washliyah dan Jurusan bekerjasama dengan pihak ketiga atau lembaga donor dalam penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhan yang mendesak dan belum teralokasi anggaran dari pemerintah. 4.6.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Progam Studi 2. Dosen
4.7 STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 4.7.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat progam studi. Standar pengelolaan pembelajaran harus mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana pembelajaran. Ruang lingkup standar pengelolaan pembelajaran ini mencakup kegiatan: penugasan tim penyusun kurikulum, penlusunan rencana kegiatan, pelaksanaan tugas, pemantauan dan evaluasi, pelaporan kegiatan pembelajaran. 4.7.2 Landasan Ideal Landasan ideal untuk standar Pengelolaan Pembelajaran adalah Pasal 31- 37 Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 4.7.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa melalui pelayanan pendidikan yang bermutu, berkarakter, kompetitif, dan inklusif, jelas dibutuhkan pengelolaan yang baik dan serius. UMN Al-Washliyah memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma. 4.7.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Program studi 1. Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap wajib mata kuliah. melakukan 2. Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, perencanaan, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pelaksanaaan, pembelajaran lulusan. pengendalian, 3. Melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan pemantauan budaya mutu yang baik. dan evaluasi, 4. Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka serta menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran pelaporan 29
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
kegiatan pembelajaran.
5. Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran. 6. Dosen melakukan proses input nilai secara on-line melalui Sistem Informasi Akademik (SlA) 7. Ikut menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran 8. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan progran pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi UMN Al-Washliyah 9. Memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan evaluasi, pengawasan; penjaminan mutu dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen 10. Membuat laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan progam pembelajaran setiap semester
4.7.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-Juasnya bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk menciptakan tata kelola yang baik. 2. Melakukan Pengelolaan satuan pendidikan yang mandiri, efisien, efektif dan akuntabel. 3. Membuat pedoman yang mengatur pelaksanaan pengelolaan pendidikan (kurikulum, kalender akademik, tugas dan pembagian tugas tenaga pendidik dan kependidikan). 4.7.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen dan tenaga kependidikan
4.8 STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN 4.8.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi. Biaya operasional pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung. Biaya operasional pendidikan tinggi ditetapkan per mahasiswa per tahun yang disebut dengan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi. Pada Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan terdapat kerancuan antara Bab I Pasal 1 Ayat (10) dan Bab IX Pasal 62 Ayat (1) s/d (5) tentang ruang tingkup standar pembiayaan. Ketentuan Umum tentang Standar Pembiayaan pada Pasal 1 tampak lebih sempit dari Pasal 62 yaitu standar pembiayaan pada Pasal 1 adalah mencakup standar yang mengatur komponen dan besamya "biaya operasi" satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pada Pasal 62 30
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
mencakup "biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal". Pada Bab IX: Standar Pembiayaan, Pasal 62 disebutkan bahwa: 1) Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. 2) Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. 3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. 4) Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi: a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji. b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. 5) Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP Standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi bagi perguruan tinggi negeri ditetapkan secara periodik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan mempertimbangkan: a. jenis program studi; b. tingkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi c. indeks kemahalan wilayah: Standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi menjadi dasar bagi setiap perguruan tinggi untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) perguruan tinggi tahunan dan menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.
4.8.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar pembiayaan pembelajaran tercantum dalam Permenristek No. 44 Tahun 2015 Pasal 40, 41, dan 42 serta matriks penilaian standar Badan Akeditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). 4.8.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa melalui pelayanan pendidikan yang bermutu, berkarakter, kompetitif, dan inklusif, jelas dibutuhkan dana yang cukup besar. Agar penyelenggaraan pendidikan berkualitas maka Pemerintah pusat menyediakan dana Pendidikan Tinggi yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sedangkan Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan dana Pendidikan Tinggi yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. UMN Al-Washliyah dapat berperan serta dalam pendanaan Pendidikan Tinggi melalui kerjasama pelaksanaan Tridharma. Pendanaan Pendidikan Tinggi dapat juga bersumber dari biaya Pendidikan yang ditanggung oleh Mahasiswa.
31
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
4.8.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Jurusan/program 1. Memiliki perencanaan sasaran mutu, perencanaan kegiatan /kerja dan studi perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana sesuai prosedur/ mempersiapkan mekanisme yang berlaku di UMN Al-Washliyah dan terdokumentasi operasional secara baik dan tertelusur. penyelenggaraan 2. Komponen dan besaran biaya pendidikan tinggi untuk pengadaan tridarma secara sarana dan prasarana pengembangan dosen, tenaga kependidikan, memadai biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan 2 Jurusan/program 1. Persentase perolehan dana dari mahasiswa dibandingkan dengan total studi penerimaan dana maksimal 30%. memperoleh 2. Rata-rata dana operasional (pendidikan, penelitian, pengabdian pada dana operasional masyarakat, termasuk gaji dan upah) lebih besar atau sama dengan 18 penyelenggaraan juta per mahasiswa per tahun tridarma secara 3. Rata-rata dana penelitian dosen: Lebih dari Rp 3 juta per dosen tetap memadai per tahun. 4. Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/pengabdian kepada masyarakat: Lebih dari Rp 1.5 juta per dosen tetap per tahun 5. Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di lingkungan jurusan: minimal satu kegiatan per dosen tetap per tahun dengan dana minimal Rp 1 juta per dosen tetap per tahun. 6. Penggunaan dana tri darma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dari total pemasukan dana lebih dari 10%. 7. Dana (termasuk hibah) yang dikelola lebih dari Rp 30 juta per dosen tetap per tahun (mencakup gajl, tunjangan fungsional, biaya pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, insentif kinerja dosen, kepakaran, tunjangan sertifikasi dosen, dan bisnis dan kerjasama). 4.8.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen untuk mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Melakukan kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah. 3. Menyelenggarakan kerjasama dengan industri dan pihak swasta. 4. Membuat pedoman tentang cara mendapatkan dana dari pemerintah dan swasta 4.8.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen
32
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 5 STANDAR PENELITIAN 5.1 Standar Hasil Penelitian 5.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian dalam dunia pendidikan tinggi diartikan sebagai kegiatan mencari kebenaran yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sasaran utama penelitian ditujukan kepada peningkatan kualitas melalui penelitian unggulan UMN Al-Washliyah yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan kemanusiaan sesuai komitmen UMN Al-Washliyah untuk berperan aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni. Untuk itu sangat diperlukan koordinasi agar kegiatan berbagai bidang penelitian mengarah pada penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. 5.1. 2 Landasan ldeal Bagian kesepuluh UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 45 menyatakan: 1) Penelitian di Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. 2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan oleh Sivitas Akademika sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik, 3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) dilaksanakan berdasarkan jalur kompetensi dan kompetisi. Guna meningkatkan mutu kegiatan penelitiannya, UMN Al-Washliyah melalui Unit LP2M harus meningkatkan profesionalisme para penelitinya. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini ialah menjadikan penelitian sebagai profesi dalam pelaksanaan dharma kedua dari Tridharma Perguruan Tinggi dengan imbalan yang pantas bagi para peneliti. Selain peneliti sebagai individu, juga diperlukan peneliti sebagai suatu kelompok atau tim yang bekerja bersama. Landasan ideal standar hasil penelitian merujuk kepada Pasal 43 Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 5.1.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah hasil penelitian. UMN Al-Washliyah harus memandu, mengelola dan memfasilitasi agar dharma penelitian dapat dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara perorangan maupun berkelompok serta dapat mempublikasikannya untuk kepentingan masyarakat sehingga perlu ditetapkan standar hasil penelitian. Standar hasil yaitu hasil penelitian yang memenuhi kaidah ilmiah universal yang baku, didokumentasikan dan didiseminasikan melalui forum ilmiah pada aras nasional maupun internasional, serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika; Hal-hal yang menyangkut tentang standar hasil penelitian di lingkungan UMN Al Washliyah seperti ditentukan sebagai berikut:
33
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
a. Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian. b. Hasil penelitian di UMN Al Washliyah harus diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. c. Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik. d. Hasil penelitian mahasiswa, selain harus memenuhi ketentuan pada point (b), harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di UMN Al Washliyah. e. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat. 5.1.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Mengimplementasikan Adanya tim kode etik penelitian kode etik penelitian 2 Penelitian harus memiliki 1. Jumlah penelitian yang memperoleh HaKI minimal 1 per kegunaan dan relevansi program studi/pusat dalam setiap tahunnya. dengan pendidikan dan 2. Jumlah prototipe produk atau kebijakan yang dihasilkan ilrnu pengetahuan minimal 1 per program studi/pusat dalam setiap tahunnya. 3 Penelitian memiliki nilai 1. Memiliki kedalaman sasaran kegiatan, hingga dapat komersial menjawab permasalahan yang terjadi dalam masyarakat 2. Jumlah hasil penelitian yang telah dikomersilkan minimal 1 per program studi dalam setiap tahunnya. 4 Hasil penelitian 1. Jumlah tulisan ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk dipublikasikan dalam buku, prosiding seminar, jumal ilmiah nasional/internasional bentuk artikel ilmiah minimal 1 per peneliti per tahun. (buku, prosiding, jurnal 2. Jumlah karya penelitian dosen yang memperoleh nasional dan penghargaan/reward di tingkat nasional/ intemasional internasional, minimal 1 karya per program studi per tahunnya. HaKI/paten) 3. Jumlah HaKI yang diregistrasi minimal 1 per program studi per tahunnya. 4. Adanya dukungan dana dari PNBP untuk kegiatan pendaftaran HaKI/paten setiap tahunnya 5. Adanya dukungan dana minimal 1-5% dari PNBP untuk kegiatan penerbitan jumal internasional dan seminar internasional setiap tahunnya 5 Dosen di program studi Jumlah penelitian dosen yang sesuai bidang atas biaya sendiri yang melaksanakan atau dibiayai dari dalam atau luar negeri dengan melibatkan kegiatan penelitian mahasiswa minimal 1 judul per tahun dengan melibatkan mahasiswa
34
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
5.1.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. UMN Al-Washliyah merancang pelatihan penelitian bagi dosen minimal setahun sekali. 2. UMN Al-Washliyah memberikan dukungan dana dan sumber daya kepada kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa. 3. LP2M memfasilitasi publikasi ilmiah melalui MoU 4. LP2M memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio minimal 2 kali setahun 5. UMN Al-Washliyah mengupayakan peningkatan kegiatan penelitian dan publikasi (I0% lebih tinggi) dari tahun sebelumnya. 5.1.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Progam Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa 5.2 Standar Isi Penelitian 5.2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi penelitian. Kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada penelitian dasar, penelitian terapan dan peningkatan kompetensi. Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala fenomena kaidah, model, atau postulat baru. Materi pada penelitian terapan harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha dan/atau industri. Materi pada penelitian dasar, penelitian terapan dan peningkatan kompetensi mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional. Ruang lingkup isi penelitian mencakup materi pada penelitian dasar, penelitian terapan dan peningkatan kompetensi harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutakhiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang. 5.2.2 Landasan ldeal Landasan ideal standar isi penelitian merujuk kepada Pasal 45 Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 5.2.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah isi penelitian. UMN Al-Washliyah harus memandu, mengelola dan memfasilitasi agar dharma penelitian dapat dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara perorangan maupun berkelompok, serta isi penelitian dapat dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat sehingga perlu ditetapkan standar isi penelitian. 5.2.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator 5.2.5 Strategi Pencapaian Standar
35
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Strategi untuk pencapaian standar Isi penelitian adalah kedalaman dan keluasan materi peneliiian meliputi materi pada penelitian dasar/fundamental, penelitian terapan dan peningkatan kapasitas untuk kepentingan daerah dan nasional. 5.2.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa No. 1
Standar Penelitian dilaksanakan sesuai dengan bidang keahlian pada program studi.
2
Penelitian dilaksanakan harus bermutu
Indikator 1. Penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala fenomena kaidah, model atau postulat baru. 2. Penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha dan atau industri 3. Penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian pada program studi masing-masing minimal melibatkan 50% dari jumlah dosen pada program studi Publikasi ilmiah yang terakreditasi nasional maupun intemasional minimal 50% dari jumlah penelitian yang diperoleh dosen.
5.3 Standar Proses Penelitian 5.3.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik. Ruang lingkup kegiatan penelitian meliputi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi selain harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester. 5.3.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar proses penelitian merujuk kepada Pasal 46 Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 5.3.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan tridharma yang salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi harus memiliki sistem perencanaan pengelolaan serta implementasi program-program penelitian yang menjadi unggulan. Untuk itulah diperlukan standar proses penelitian. 36
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
5.3.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Perencanaan 1. Adanya rencana jangka panjang, menengah dan tahunan. penelitian 2. Adanya perencanaan anggaran/dana yang memadai dan berkelanjutan 3. Memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan penelitian; 4. Memiliki proposal atau rencana penelitian sesuai dengan format dan kriteria yang bebas dari plagiat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan: 2 Pelaksanaan 1. Melaksanakan penelitian sesuai dengan RIP dengan menjunjung tinggi Penelitian etika, moral, serta kaidah ilmiah universal atau kesepakatan yang diatur dalam perjanjian kerjasama; 2. Memiliki catatan penelitian (log book); dan 3. Menyebarluaskan hasil penelitian. 3 Monitoring 1. Adanya monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian dan evaluasi 2. Memiliki laporan penelitian; penelitian 3. Memiliki laporan pertanggungiawaban keuangan 4. Adanya laporan kinerja Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat setiap kegiaan 5. Terdaftamya laporan kinerja PPPM puda pangkalan data pendidikan linggi 5.3.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Adanya kebijakan dan sistem pengelolaan penelitian yang lengkap dan dikembangkan serta dipublikasikan oleh institusi. 2. Adanya web Sistem Informasi LP2M UMN Al-Washliyah 3. Kebijakan dan upaya yang dilakukan institusi dalam menjamin keberlanjutan dan mutu penelitian. 4. UMN Al-Washliyah menciptakan iklim yang kondusif agar dosen dan mahasiswa secara kreatif dan inovatif menjalankan peran dan fungsinya sebagai pelaku utama penelitian yang bermutu dan terencana. 5. UMN Al-Washliyah memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan diseminasi hasil penelitian dalam berbagai bentuk, antara lain penyelenggaraan forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan intemasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan/atau intemasional yang bereputasi. 5.3.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, PPPM, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 5.4 Standar Penilaian Penelitian 5.4.1 Pengertian dan Ruang Lingkup
37
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil penelitian. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip penilaian paling sedikit: (a) edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu penelitiannya; (b) objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kiteria yang bebas dari pengaruh subjektivitas; (c) akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan (d) transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. Penilaian proses dan hasil penelitian harus juga memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian. Ruang lingkup penilaian penelitian meliputi metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi diatur berdasarkan ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi. 5.4.2 Landasan Ideal Landasan ideal Standar Penilaian Penelitian tercantum dalam Permenristek Nomor14 Tahun 2015 pada Pasal 47 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 5.4.3 Rasional Standar Terhadap usul penelitian yang masuk perlu dilakukan penilaian untuk lolos dan dibiayai dan terhadap kegiatan penelitian yang telah lolos perlu dilalokan penilaian untuk mengetahui mutu hasil penelitian sekaligus mempertanggungiawabkan dana yang telah diperoleh, sehingga diperlukan standar penilaian penelitian. 5.4.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Proses 1. Adanya panduan penilaian penelitian oleh LP2M UMN Al-Washliyah. penelitian 2. Adanya kesesuaian pelaksana penelitian dengan proposal. 3. Adanya kesesuaian waktu pelaksanaan penelitian dengan proposal. 4. Adanya kesesuaian anggaran/dana pelaksanaan penelitian dengan proposal. 5. Ada checklist penilaian kesesuaian 2 Hasil 1. Adanya publikasi penelitian 2. Adanya produk penelitian 3. Adanya laporan penelitian 4. Peningkatan mutu penelitian dengan semakin meningkatnya secara kualitas dan kuantitas penelitian di tingkat UMN Al-Washliyah maupun Dikti. 5.4.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Adanya seminar untuk usul penelitian dan hasil penelitian yang dilakukan minimal sekali dalam setahun. 2. Seminar usul dan hasil penelitian dilakukan dalam waktu yang telah dijadwalkan dalam kalender penelitian UMN Al-Washliyah atau Dikti.
38
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
5.4.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Program Studi 2. Reviewer penelitian, Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa
5.5 Standar Peneliti 5.5.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian. Ruang lingkup kemampuan peneliti sebagai berikut: kualifikasi akademik dan hasil penelitian. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melaksanakan penelitian. Dasar pengembangan standar peneliti sebagai berikut: 1. Pengalaman 2. Kredibilitas 3. Kemampuan kerjasama 4. Komitmen waktu 5. Penghargaan nasional dan internasional 6. Konsultan/staf ahli 7. Terlibat dalam penelitian intemasional 8. Kelompok peneliti bermutu 9. Penelitian sesuai jadwal 5.5.2 Landasan Ideal Landasan ideal Standar Peneliti tercantum dalam Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 48 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 5.5.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan Peneliti merupakan usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru yang ditujukkan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah. Standar penelitian merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian dan penguasaan metodologi sesuai dengan keilmuan. 5.5.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Profesionalisme Ada kesesuaian bidang keilmuan peneliti dengan tema penelitian peneliti 2 Sumberdaya Terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan/atau peneliti peneliti tamu 3 Peneliti wajib 1. Peneliti utama/ketua harus memiliki pendidikan paling sedikit memiliki magister alau yang sederajat kualifikasi 2. Anggota atau mitra peneliti memiliki pendidikan paling sedikit sarjana atau yang sederajat; 39
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
3. 4
Kompetensi Peneliti
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Asisten peneliti harus memiliki status tenaga kependidikan atau mahasiswa Adanya pelatihan minimal setahun sekali Menguasai metode penelitian sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku secara universal; Memiliki rekam jejak melakukan penelitian dalam bidang ilmunya Mempunyai peta jalan penelitian yang berisi arah dan sasaran penelitian dalam bidang ilmunya; Mampu mengkomunikasikan hasil penelitiannya, kecuali yang bersifat rahasia, mengganggu dan membahayakan kepentingan umum Meningkatnye penelitian dalam kualitas dan kuantitas
5.5.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: UMN Al-Washliyah harus mengadakan pelatihan metodologi penelitian dan aplikasi pengolahan data. Dosen harus mengembangkan kemampuan meneliti. 5.5.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa
5.6 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 5.6.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian. Ruang lingkup sarana dan prasarana penelitian mencakup fasilitas UMN Al-Washliyah yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi. Sarana dan prasarana penelitian juga dimanfaatkan untuk kegiatan proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat5.6.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar sarana dan prasarana penelitian tercantum dalam Permenristek No 44 Tahun 2015 Pasal 49 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 5.6.3 Rasional Standar Standar sarana dan prasarana penelitian dibutuhkan sebagai pedoman dalam menunjang proses kegiatan penelitian sehingga visi, misi, tujuan dan suasana akademik yang diharapkan dapat tercapai.
5.6.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Sarana dan 1. Ada perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana prasarana 40
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
mendukung kegiatan penelitian
2
Fasilitas
2. Tersedia sarana dan prasarana pendukung penelitian dengan jumlah yang memadai dengan kualitas yang baik 3. Minimal 60% penelitian dilaksanakan dengan sarana dan prasarana milik UMN Al-Washliyah (seperti laboratorium, studio, bengkel, kebun percobaan, dll). 1 Tersedia laboratorium riset yang memadai dan memenuhi standar mutu keselamatan kerja kesehatan, kenyamanan, keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan 2. Laboratorium riset dilengkapi dengan peralatan yang memadai dan bermutu baik 3. Ketersediaan jurnal internasional terindeks scopus dan jurnal nasional terakeditasi 4. Memiliki sarana teknologi informasi dan komunikasi 5. Tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
5.6.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: l. LP2M membuat laporan pengajuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan administrarif 2. Melakukan pengawasan dalam penyediaan sarana dan prasaran sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan 3. Dilakukan pemeliharaan secara berkala terhadap fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung proses kegiatan penelitian dan pengabdian. 5.6.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan, Program Studi 2. Kepala laboratorium, Perpustakaan dan Bagian Kerumahtanggaan 3. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 5.7 Standar Pengelolaan Penelitian 5.7.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian. Ruang lingkup pengelolaan penelitian mencakup unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untukmengelola penelitian. Kelembagaan adalah lembaga penelitian, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan UMN Al-Washliyah. 5.7.2 Landasan Ideal Landasan ideal Standar Pengelolaan Penelitian tercantum dalam Permenristek No. 44 Tahun 2015 Pasal 50 dan 51 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
41
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
5.7.3 Rasional Standar Standar pengelolaan penelitian dibutuhkan untuk mengelola kegiatan penelitian sebagai patokan, evaluasi dan pengembangan lebih lanjut dalam rangka mencapai visi dan misi UMN Al-Washliyah. 5.7.4 Pernyatasn Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Pengeloaan 1. Adanya kesesuaian kegiatan penelitian dengan rencana induk penelitian penelitian UMN Al-Washliyah. 2. Adanya penjabaran tugas dan tanggungjawab yang jelas 3. Adanya panduan pelaksanaan penelitian 4. Adanya administrasi dan pengelolaan kegiatan dan hasil penelitian 5. Adannya laporan pertanggung jawaban yang baik 6. Sistem penjaminan mutu penelitian. 7. Adanya panduan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian 8. Adanya pelatihan peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, publikasi dan kepemilikan hak kekayaan intelektual 9. Adanya desiminasi hasil-hasil penelitian 10. Jumlah pelatihan, lokakarya dan seminar yang diikuti baik lokal, nasional maupun intemasional 5.7.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Membuat struktur organisasi yang menggambarkan fungsi dan pertanggungiawaban yang jelas 2. Mendokumentasikan setiap kegiatan LP2M 3. Menyelenggarakan berbagai pelatihan, seminar dan lokakarya 4. Menjalin kerjasama secara lokal, nasional maupun intemasional. 5.7.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen
5.8 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 5.8.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. UMN Al-Washliyah wajib menyediakan dana penelitian internal. Selain dari anggaran penelitian internal UMN Al-Washliyah, pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Ruang lingkup pendanaan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi, pelaporan hasil dan diseminasi hasil penelitian.
42
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
5.8.2 Landasan Ideal Landasan ideal Standar Pendanaan penelitian tercantum dalam Permenristek No. 44 Tahun 2015 Pasal 52 dan 53 serta matriks penilaian standar Badan Alceditasi Nasional Perguruan ringgi (BAN-PT). 5.8.3 Rasional Standar Dalam perguruan tinggi, penelitian adalah salah satu dharma perguruan tinggi yang tidak kalah pentingnya dengan dharma pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi harus memandu, mengelola, mendanai, membiayai dan memfasilitasi agar dharma penelitian dapat dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara perorangan maupun berkelompok serta dapat mempublikasikannya untuk kepentingan masyarakat sehingga perlu ditetapkan standar pendanaan pembiayaan penelitian. 5.8.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikrtor No. Standar Indikator 1 Dana penelitian 1. Sumber dana penelitian berasal dari APBN dan PNBP 2. UMN Al-Washliyah wajib menyediakan dana penelitian intemal UMN Al-Washliyah yang besarnya ditetapkan 5% dari dana PNBP 3. Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai pelaksanaan penelitian, pengendalian penelitian, pelaporan hasil penelitian; dan diseminasi hasil penelitian 4. Pengaturan mekasnisme pendanaan dan pembiayaan diatur oleh UMN Al-Washliyah 5. UMN Al-Washliyah wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian (seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, diseminasi hasil penelitian, peningkatan kapasitas peneliti dan insentif publikasi ilmiah atau insentif kekayaan intelektual (KI). 2 Pendanaan penelitian Adanya penelitian yang didanai oleh pemda, industri atau swasta yang berasal dari kerjasama ekstemal 5.8.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar Isi penelitian adalah kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan untuk kepentingan daerah dan nasional 5.8.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LPPM, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, dan tenaga kependidikan.
43
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 6 STANDAR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 6.1 Standar Hasil Pengabdian Pada Masyarakat 6.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar hasil pengabdian kepada masyarakal merupakan kriteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilrnu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Ruang lingkup hasil pengabdian kepada masyarakal adalah: a. penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akadanik yang relevan; b. pemanfaatan teknologi tepat gunq, c. bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau d. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar. 6.1.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar hasil pengaMian masyarakat adalah Pasal 54 dan 55 Permenristek Dikti No 44 tahu 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 6.1.3 Rasional Standar Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen sesuai keahlian dan bidang ilmunya" dapat terlaksana dengan lancar bila didukung sarana dan prasarana. Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah hasil pengabdian kepada rnasyarakat. UMN Al-Washliyah harus mJmandu, mengelola dan memfasilitasi agar dharma pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara perorangan maupun beikelompoi< serta dapat mempublikasikarurya untuk kepentingan masyarakat sehingga perlu ditetapkan standar hasil pengabdian kepada masyarakat. 6.1.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Hasil 1. Adanya dokumen pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan pengabdian penerapan Iptek 2. Adanya cakupan aplikasi hasil penelitian yang memuat inovasi dan pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat. 3. Adanya penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang devan 4. Tersedianya bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar 5. Adanya produk/prograrn/modul yang bermanfaat bagi rnasyarakat. 6. Adanya peningkatan penghargaan nasional dan intemasional. 7. Publikasi dalam bentuk jumal, poster, pengajuan paten/HKl, karya tulis ilmiah populer dan laporan pengabdian.
44
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6.1.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. UMN Al-Washliyah merancang pelatihan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen muda. 2. LPPM memantau kegiatan pengabdian kepada masyarakat 3. UMN Al-Washliyah mengupayakan peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari tahun sebelumnya. 6.1.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 6.2 Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat 6.2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pengabdian kepada masyarakat adalah dharma ketiga dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat mencakup berbagai macam kegiatan di luar pembelajaran dan riset yang reguler, dimana UMN Al-Washliyah memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat sebagai penerapan rpteks yang dilakukan oleh sivitas akademik secara melembaga melalui metode ilrniah kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam upaya menyukseskan pembangunan dan mengembangkan sumber daya manusia. Ruang lingkup pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama dapat berupa kegiatan jasa konsultasi, pelatihan, lokakarya, seminar, riset terapan dan/atau penyelenggaraan kursus yang dilengkapi analisis untuk merumuskan serta menemukan solusi pemecahan masalah sikap inovatif dan kreatif. 6.2.2 Landasan ldeal Landasan ideal standar isi pengabdian masyarakat adalah Pasal 56 Permemistek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 6.2.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan tridharma perguruan Tinggi yang salah satunya adalah isi pengabdian kepada masyarakat. UMN AlWashliyah harus mernandu, mengelola dan memfasilitasi agar dharma pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara perorangan maupun berkelompok serta isi pengabdian kepada masyarakat dapat dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat sehingga perlu ditetapkan standar isi pengabdian kepada masyarakat. 6.2.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Isi pengabdian 1. Adanya dokumen usulan kegiatan pengabdian masyarakat yang harus mencakup berhubungan dengan penerapan Iptek. Penerapan hasil penelitian pengembangan untuk kebutuhan masyarakat pengguna. ipteks, teknologi 2. Pengembangan Iptek yang inovasi untuk memberdayakan masyarakat. tepat guna bagi 3. Penerapan model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah. 45
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
4. Penerapan HKI pada masyaxakat, dunia usaha dan/atau industri 6.2.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar isi penelitian adalah kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat meliputi materi yang berorientasi luaran pengabdian untuk kepentingan daerah dan nasional. 6.2.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LP2M, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 6.3 Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat 6.3.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan. Ruang lingkup standar proses pengabdian kepada masyarakat mencakup: a. Pelayanan kepada masyarakat; b. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya; c. Peningkatan kapasitas masyarakat; atau d. Pemberdayaan masyarakat. 6.3.2 Landasan ldeal Landasan ideal standar proses pengabdian masyarakat adalah Pasal 57 Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tingsi (BAN-PT). 6.3.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan Tridharma yang salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dan manfaat kepada proses pembelajaran, penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan rnasyarakat. Perguruan tinggi harus memiliki sistem perencanaan pengelolaan serta implementasi program-program pengabdian kepada msyarakat. Untuk itulah diperlukan standar proses pengabdian kepada msyarakat. 6.3.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikstor 1 Perencanaan 1. Memiliki proposal dan rencana kegiatan yang disetujui pimpinan Pengabdian Pada jurusan Masyarakat 2. Proposal harus lolos penilaian oleh reviewer dan disetujui pimpinan 2 Pelaksanaan 1. Memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk terlibat Pengabdian Pada dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Masyarakat 2. Kegiatannya sesuai dengan rencana dan mengikuti etika, moral, tata nilai yang berlaku di masyarakat atau kesepakatan yang diatur dalam perjanjian
46
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
3
Pelaporan 1. Memiliki laporan kegiatan kegiatan 2. Memiliki laporan pertanggmg jawaban keuangan untuk kegiatan Pengabdian Pada pengabdian kepada masyarakat yang terstruktur Masyarakat
6.3.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Adanya kebijakan dan sistem pengolahan pengabdian kepada masyarakat yang lengkap dan dikembangkan serta dipublikasikan oleh institusi. 2. Adanya web Sistem Informasi pengabdian kepada masyarakat 3. Kebijakan dan upaya yang dilakukan institusi dalam menjamin keberlanjutan dan mutu pengabdian kepada masyarakat 4. UMN Al-Washliyah menciptakan iklim yang kondusif agar dosen dan mahasiswa secara kreatif dan inovatif menjalankan peran dan fungsinya sebagai pelaku utama pengabdian kepada masyarakat yang bermutu dan terencana. 6.3.6 Pihakyang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, PPPM, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 6.4 Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat 6.4.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat dilalekan secara terintegrasi dengan prinsip penilaian paling sedikit: a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat; b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan lciteria penilaian dan bebas dari pengaruh subjektivitas; c. akuntabel, yang rnerupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat; dan d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. Ruang lingkup standar penilaian pengabdian kepada masyarakat mencakup tingkat kepuasan masyarakat, perubahan keterampilan, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan teratasinya masalah sosial yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan. 6.4.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar Penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah Pasal 58 Pemenristek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
47
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6.4.3 Rasional Standar Terhadap usul pengabdian kepada masyarakat yang masuk perlu dilakukan penilaian untuk lolos dan dibiayai dan terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah lolos perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui mutu hasil pengabdian kepada masyarakat sekaligus mempertanggungiawabkan dana yang telah diperoleh, sehingga diperlukan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat. 6.4.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Kriieria 1. Mutu pengabdian kepada masyarakat meningkat penilaian 2. Tersedianya prosedur terlaksananya pengabdian kepada masyarakat pengabdian 3. Dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat; kepada 4. Hasil penilaian dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan masyarakat 5. Dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara berkelanjutan; 6. Terciptannya pengayaan sumber belajar dan atau pembelajaran serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 7. Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan. 8. Menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat 6.4.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Adanya seminar untuk usul pengabdian kepada masyarakat dan hasil yang dilakukan minimal sekali dalam setahun. 2. Seminar usul dan hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam waktu yang telah dijadwalkan dalam kalender PPPM UMN Al-Washliyah atau Dikti. 6.4.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LPPM, Jurusan dan Program Studi 2. Reviewer penelitian, Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa
6.5 Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat 6.5.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal kemampuan pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan. Ruang lingkup standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat mencakup kualifikasi akademik dosen dan hasil pengabdian kepada masyarakat. 48
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6.5.2 Landasan ldeal Landasan ideal Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat tercantum dalam Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 59 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 6.5.3 Rasional Standar Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat menghasilkan manfaat bagi masyarakat dan lembaga UMN Al-Washliyah, oleh karenanya, untuk mencapai hasil yang diharapkan, pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus diatur dalam standar. 6.5.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Kriteria pelaksana 1. Menguasai metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan pengabdian bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kepada kedalaman sasaran kegiatan. masyarakat: 2. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakal berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada masyarakat. 3. Memiliki kualifikasi sesuai dengan kriteria yang dipersyararkan penyandang dana. 6.5.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. UMN Al-Washliyah harus mengadakan pelatihan metodologi pengabdian kepada masyarakat dan aplikasi pengolahan data. 2. UMN Al-Washliyah memberikan dukungan dana dan sumber daya kepada kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 6.5.6 Pihak yang Terlibst dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, PPPM, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa
6.6 Standar Sarana Dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat 6.6.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat. Ruang lingkup sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat mencakup fasilitas pengabdian kepada masyarakat, proses pembelajaran dan kegiatan penerapan penelitian. Sarana dan prasarana pengabdian di UMN Al-Washliyah juga dimanfaatkan untuk kegiatan proses pembelajaran dan penelitian.
49
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6.6.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar sarana dan prasarana penelitian tercantum dalam Permenristek Dikti no 44 Tahun 2015 Pasal 60 serta matriks penilaian standar Badan Akleditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). 6.6.3 Rasional Standar Standar sarana dan prasarana pengaMian kepada masyarakat dibutuhkan sebagai pedoman dalam menunjang proses kegiatan penelitian sehingga visi, misi, tujuan dan suasana akademik yang diharapkan dapat tercapai. 6.6.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Sarana dan prasarana Memiliki sarana dan prasarana pendukung pengabdian kepada masvarakat 2 Fasilitas 1. Harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan. 2. Mendukung proses pembelajaran. 3. Memiliki fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. 6.6.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. LP2M membuat laporan pengajuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan administrarif 2. Melakukan pemgawasan dalam penyediaan sarana dan prasaran sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan 3. Dilakukan pemeliharaan secara berkala terhadap fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung proses kegiatan pengabdian. 6.6.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, PPPM, Jurusan, Program Studi 2. Kepala laboratorium, Perpustakaan dan Bagian pengadaan 3. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 6.7 Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat 6.7.1 Pengertian dan Ruang Lingkup standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyaiakat. Pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola pengabdian kepada masyarakat. Kelembagaan pengelola pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) adalah lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi. Ruang lingkup standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat mencakup pengelolaan pemberdayaan, pendampingan dan penerapan produk iptek dan karya seni.
50
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
6.7.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah Pasal 60, 6l dan 62 Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 6.7.3 Rasional Standar Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dibutuhkan untuk mengelola kegiatan pengabdian sebagai patokan, evaluasi dan pengembangan lebih lanjut dalam rangka mencapai visi dan misi UMN Al-Washliyah. 6.7.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Pengelolaan 1. Memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat pengabdian 2. Adanya kesesuaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kepada rencana strategis pengabdian kepada masyarakat masyarakat 3. Adanya panduan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat 4. Pengadministrasian dan pengelolaan kegiatan dan hasil pengabdian kepada masyarakat 5. Adanya panduan pemantauan dar evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat 6. Penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang berprestasi 7. Adanya pelatihan peningkatan kemampuan pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, publikasi dan kepemilikan hak kekayaan intelektual 8. Adanya laporan hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat 9. Terdaftamya laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat pada pangkalan data pendidikan tinggi. 6.7.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Membuat stnrktur organisasi yang menggambarkan fungsi dan pertanggungiawaban yang jelas 2. Mendokumentasikan setiap kegiatan pengabdian 3. Menyelenggarakan berbagai pelatihan, seminar dan lokakarya 4. Menjalin kerjasama secara lokal, nasional maupun intemasional' 6.7.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, LPPM, Jurusan dan Progam Studi 2. Dosen 6.8 Standar Pendanaan Dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat 6.8.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan 51
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
tinggi wajib menyediakan dana intemal untuk pengabdian kepada masyarakat. Selain dana dari perguruan tinggi, pendanaan pengabdian kepada masyarakat dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Ruang lingkup pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat mencakup untuk membiayai: a. Perencanaan pengabdian kepada masyarakat; b. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; c. Pengendalian pengabdian kepada masyarakat; d. Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat; e. Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan f. Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat diatur berdasarkan ketentuan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat. Dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat digunakun untuk membiayai manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; serta peningkatan kapasitas pelaksana 6.8.2 Landasan ldeal Landasan Ideal Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Masyarakat adalah Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 Pasal 63 dan 64 serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 6.8.3 Rasional Standar Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat membutuhkan pendanaan dan pembiayaan. Besamya kebutuhan dana untuk pembiayaan serta penggunaannya untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat agar tepat sasaran, mekanismenya perlu diatur berdasarkan ketentuan di UMN AlWashliyah. 6.8.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Dana pengabdian kepada 1. Tersedianya sumber dana pengabdian kepada syarakat masyarakat berasal dari APBN dan PNBP. 2. UMN Al-Washliyah wajib menyediakan dana pengabdian kepada masyarakat dari intemal UMN Al-Washliyah yang besamya ditetapkan 5% dari dana PNBP. 3. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk membiayai pelaksanaan, pengendalian, pelaporan hasil pengabdian kepada masyarakat dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyankat. 4. Pengaturan mekanisme pendanaan dan pembiayaan di atur oleh UMN Al-Washliyah 5. UMN Al-Washliyah wajib menyediakan dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat (seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, diseminasi hasil 52
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
2
Pendanaan pengabdian kepada rnasyarakat yang berasal dari kerjasama eksternal
pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas pelaksana dan insentif publikasi ilmiah atau insentif kekayaan intelektual (KI). 6. Adanya laporan kemajuan kegiatan dan laporan akhir kegiatan dimasukkan tepat waktu sesuai kontrak. Adanya pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh pemda, industri atau swata.
6.8.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar Isi penelitian sebagai berikut: 1. UMN Al-Washliyah merancang pelatihan pengabdian kepada masyarakat bagi 2. Setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat terikat dengan kontrak perjanjian 3. Pemberian dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada pelaksana dilakukan dua tahap. Tahap pefiama diberikan 70% dari total besarnya dana, dan sisanya diberikan seteiah laporan kemajuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang disampaikan kepada LPPM UMN AlWashliyah 4. Peiaksana membuat laporan akhir kegiatan dan laporan penggunaan dana, dan memasukannya kepada Unit Lembaga Peneletian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 6.8.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, PPPM, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, dan tenaga kependidikan
53
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
BAB 7 STANDAR LAIN 7.1 Standar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 7.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, untuk dapat memberikan arah dan strategi dalam penyusunan dan pelaksanaan program, maka setiap satuan organisasi perlu memiliki visi dan misi organisasi yang menunjukkan eksistensi satuan organisasi. Visi organisasi merupakan kristalisasi tugas satuan organisasi dan tata kerja satuan organisasi, baik yang tercantum dalam Keputusan Presiden maupun Keputusan Menteri. Visi dan misi organisasi perlu dirumuskan bersama oleh pimpinan satuan kerja dalam suatu organisasi dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Dalam merumuskan visi dan misi perlu dilakukan diskusi dan pembahasan yang mendalam dengan menggali seluruh kemampuan yang dimiliki oleh anggota satuan organisasi dan dikomunikasikan kepada seluruh stakeholders. Dengan demikian akan menjadi share vision (visi bersama), sehingga Visi dan Misi yang ditetapkan akan menjadi milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen anggota organisasi, serta menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belongingness) bagi seluruh anggota organisasi. Visi dan misi yang telah dirumuskan bersama dan ditetapkan akan menjadi panduan dalam perumusan kebijakan dan program guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 7.1.2 Landasan Ideal Landasan ideal Standar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian tercantum dalam Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Secara institusi visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan dan ditetapkan, dengan memperhatikan kondisi umum dan aspirasi masyarakat untuk menopang daya saing nasional, mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh UMN Al-Washliyah. 7.1.3 Rasional Standar Program studi mempunyai visi yang dinyatakan secara jelas sejalan dengan visi jurusan dan visi UMN Al-Washliyah. Visi tersebut memberikan gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas dan jelas. Untuk mewujudkan visi dan misi Program Studi menyatakan secara spesifik mengenai apa yang ingin dicapai. Program Studi memiliki tujuan dan sasaran dengan rumusan yang jelas, spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan dengan visi dan misinya. Pemyataan-pemyataan pada visi, misi, tujuan dan sasaran harus diketahui, dipahami dan menjadi milik bersama seluruh komponen pengelola Program studi, Jurusan dan institusi, serta diwujudkan melalui strategi-strategi dan kegiatan terjadwal di Program Studi. Standar ini menjadi acuan bagi seluruh kegiatan penyelenggaraan Program Studi. 7.1.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar 1 Visi, misi dan tujuan 1. Harus jelas 2. Harus realistik. 54
Indikator
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
2 3
Hubungan visi, misi, tujuan dan sasaran Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran
3. Harus saling terkait satu sama lain. 4. Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat. 5. Adanya peninjauan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. 6. Adanya batas periode waktu yang jelas 7. Memuat tujuan dan ruang lingkup kerja yang khas dari lembaga, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan senat dengan pemangku utama kepentingan Visi, misi, tujuan, dan sasaran saling terkait satu sama lain 1. Adanya sosialisasi 2. Dipahami oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan
7.1.5 Strategi Pencapaian Standar Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan, Program studi mensosialisasikan visi dan misinya kepada dosen tenaga kependidikan, mahasiswa dan stakeholder. 7.1.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen 7.2 Standar Sistem Informasi 7.2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar sistem informasi adalah standar tentang meningkatkan profesionalisme, kapabilitas, akuntabilitas, dan tata kelola serta kemudahan penyelenggaraan perguruan tinggi dan komunikasi, maka sistem informasi yang terpadu atau terintegrasi menjadi suatu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi. Sistem informasi yang baik akan memudahkan pengambilan keputusan yang tepat dan baik pula. Ruang lingkup standar sistem informasi juga mencakup sistem informasi akademik, keuangan, SDM, asset, kemahasiswaan, alumni, perpustaakan, penjaminan mutu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dll, sehingga standar sistem informasi ini sangat erat terkait dengan standarstandar lainnya. 7.2.2 Landasan ldeal Landasan ideal Standar sistem informasi tercantum dalam Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada seluruh pasai serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguuan Tinggi (BAN-PT). 7.2.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan UMN Al-Washliyah yakni, antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi wajib memiliki sistem informasi yang dapat dimanfaatkan untuk komunikasi intemal dan ekstemal kampus yang effisien dan efektif pada semua bidang serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah. 55
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
7.2.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 UMN Al- 1. Tersedianya pangkalan data secara terintegrasi dan saling terkait satu Washliyah sama lainnya yang dapat membantu efisiensi dan efektivitas dalam proses memiliki evaluasi diri yang bisa direlasikan dengan pangkalan data Dikti sistem 2. Tersedia website UMN Al-Washliyah dan sub website Jurusan/Prodi dan Informasi Lembaga yang selalu di-update secara rutin terpadu 3. Sistem Informasi Akademik berbasis web 4. Sistem Informasi Alumni dan Karir 5. Sistem Informasi Keuangan 6. Sistem Informasi Pegawai/Tenaga Kependidikan 7. Sistem Informasi Kemahasiswaan 8. Sistem Informasi Sarana/Praarana 9. Sistem Informasi Perpustakaan 10. Sistem Informasi E-leaming 12. Sistem Informasi Panjaminan Mutu 14. Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat 15. Sistem informasi SMS Gateway 16. Sistem Informasi Anti Plagiat 17. Semua Sistem Informasi mudah diakses secara internal dan ektemal 18. Sistem Informasi Smart Campus 2 UMN Al- 1. Data ditangani dengan komputer, serta dapat diakses melalui jaringan Washliyah luas (Wide Area Network, WAN). memiliki 2. Tersedia media/cara penyebaran informasi antara lain e-mail, surat rapat, akses pertemuan, fax/telp/sms, buletin, dll. intemet 3. Tersedianya akses intemet dengan mudah di ruang kuliah, laboratorium untuk mahasiswa dan dosen. 4. Rata-rata penggunaan bandwith minimal 10 Kbps per mahasiswa. 7.2.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Mendorong dan membuka kesempatan kepemilikan blue print tentang pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi yang lengkap dan perangkat pendukungnya 2. Sistem yang dibangun mencakup semua sistem untuk mempermudah, mengefektifkan dan mengefisiensikan kerja semua unit kerja yang ada di UMN Al-Washliyah 3. Memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi intemal dan ekstemal 7.2.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Unit kerja lainnya, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 7.3 Standar Program Studi 7.3.1 Pengertian dan Ruang Lingkup
56
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan Pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode Pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan akademik. Ruang lingkup standar program studi mencakup rencana pembukaan program studi baru dan akreditasi program studi. 7.3.2 Landasan Ideal Landasan ideal Standar program studi tercantum dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 7.3.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan Tridarma yang salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang m9mleikan Lontribusi dan manfaat kepada program studi dalam pelaksana, proses pembelajaran' pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi harus memiliki sistem perencanaan pembukaan, proses dan status akreditasi program studi yang menjadi lebih baik. Untuk itulah diperlukan standar program studi. 7.3.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Pembukaan 1. Pembukaan program studi baru yang melibatkan stakeholders. Prodi 2. Tersedianya prodi yang diusulkan dalam nomenklatur Dikti 3. Adanya rekomendasi dari LPM 4. Adanya pengesahan dari Rektor setelah mendapat persetujuan dari Senat UMN Al-Washliyah 5. Pembukaan pmgram studi baru harus mengacu pada peraturan yang berlaku 6. Tersedianya dana operasional 2 Akreditasi prodi 1. Program studi dilakukan proses akeditasi secara periodik oleh lembaga akreditasi yang sah yang difasilitasi oleh UMN Al-Washliyah 2. Akreditasi progam studi minimal terakeditasi B. 3. Adanya pembinaan untuk menjaga mutu secara berkelanjutan 4. Tersedianya dana operasional.
7.3.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. Adanya kebijakan dan sistem pembukaan progftrm studi baru. 2. Adanya web Sistem Informasi untuk semua program studi UMN Al-Washliyah 3. Kebijakan dan upaya yang dilakukan institusi dalam menjamin keberlanjutan dan mutu program studi. 7.3.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Unit/pusat, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa 57
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
7.4 Standar Kerjasama 7.4.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Standar Kerjasama UMN Al-Washliyah adalah kesepakatan antara UMN Al-Washliyah dengan mitra kerja baik di dalam maupun di iuar negeri. Kerjasama dapat dilakukan secara institusi oleh pimpinan UMN Al-Washliyah berdasarkan prinsip mengutamakan kepentingan pembangunan nasional, menghargai kesetaraan mutu, saling menghormati, menghasilkan peningkatan mutu pendidikan, saling menguntungkan, berkelanjutan, memperhatikan keberagaman kultur yang bersifat lintas daerah, nasional, dan intemasional. Kerjasama merupakan upaya bersama untuk mendukung serta saling menguatkan. Agar kerjasama dalam berbagai bidang yang dilakukan oleh UMN Al-Washliyah dapat terlaksana dengan baik tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selaras dengan visi dan misi UMN Al-Washliyah. 7.4.2 Landasan Ideal Landasan ideal standar kerjasama adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 14 Tahun 2014 tentang kerjasama perguruan tinggi, serta matriks penilaian standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 7.4.3 Rasional Standar Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan antara lain, mencerdaskan mahasiswa dan pelaksanaan tridharma yang salah satu tugas pokok setiap perguruan tinggi semestinya berfikir secara terencana dan simultan bagaimana cara meningkatkan mutu lulusan, hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dengan menjalin kerjasama sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks. Standar kerjasama ini tidak mungkin akan terwujud jika semua pihak yang terlibat di dalam pengelolaan suatu perguruan tinggi tidak memiliki atensi yang-tinggi terhadap proses kerjasama. Kerjasama semakin menguat dan mendapat payung hukumnya setelah diterbitkan Permendikbud No. 14 Tahun 2014 tentang kerjasama perguruan tinggi. 7.4.4 Pernyataan Isi Standar dan Indikator No. Standar Indikator 1 Prinsip Kerjasama 1. Adanya kerjasama dengan berbagai lembaga berdasarkan prinsip kemitraan, kesetaraan, kebersamaan dan saling menguntungkan serta dilakukan untuk mendukung Visi dan Misi UMN Al-Washliyah. 2. Kerjasama yang dilakukan berdasarkan pada rencana strategis dan statuta UMN Al-Washliyah 3. Adanya MoU yang ditindaklanjuti dalam program kegiatan bersama (MoA) 4. Keberlanjutan kerjasama didasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi 5. Adanya dokumen kerjasama 6. Adanya kerjasama yang dilaksanakan untuk rnendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh UMN Al-Washliyah; 7. Adanya peningkatan kinerja staf, jurusan, unit, dan program studi; 8. Adanya akses bagi mahasiswa untuk praktek/magang 2 Hasil Kerjasama 1. Adanya peningkatan realisasi kerjasama dalam dan luar negeri yang relevan 58
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
3
Kerjasama antar Perguruan Tinggi dibidang akademik
4
Kerjasama antar Perguruan Tinggi dibidang non akademik Kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha di bidang akademik
5
6
Perguruan tinggi dengan dunia usaha di bidang non-akademik
2. Adanya peningkatan kesejahteraan staf UMN Al-Washliyah 1. Adanya penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 2. Penjaminan mutu intemal, 3. Penugasan dosen senior sebagai pembina pada perguruan tinggl yang membutuhkan Pembinaan; 4. Pertukaran dosen dan/atau mahasiswa 5. Pemanfaatan bersama berbagai sumber daya; 6. Pengembangan pusat kajian Indonesia dan budaya lokal; 7. Penerbitan berkala ilmiah; 8. Adanya pemagangan; 9. Penyelenggaraan seminar bersama; 1. Adanya pendayagunaan aset; 2. Adanya penggalangan dana; 3. Adanya jasa dan royalti hak kekayaan intelektual 1. Adanya pengalaman praktis dari dunia usaha untuk mahasiswa, dosen, dan/atau tenaga kependidikan. 2. Adanya kegiatan kerjasama dalam bidang penelitian, pengabdian dan penerbitan jurnal ilmiah bersama 3. Adanya pengembangan SDM dengan dunia usaha 4. Adanya peningkalan penerimaan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan 5. Adanya dosen tamu yang berasal dari dunia usaha/praktisi 6. Adanya penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 1. Adanya pendayagunaan aset; 2. Adanya penggalangan dana; 3. Adanya jasa dan royalti hak kekayaan intelektual 4. Adanya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh dunia usaha maupun sebaliknya
7.4.5 Strategi Pencapaian Standar Strategi untuk pencapaian standar sebagai berikut: 1. UMN Al-Washliyah dapai menciptakan iklim hubungan kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja Tridarma Perguruan Tinggi. 2. UMN Al-Washliyah dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri sebagai landasan kerjasama secara proaktif. 3. UMN Al-Washliyah menjalin hubungan dengan birokasi lain dan praktisi dalam meningkatkan kinerja dan manajemen 4. UMN Al-Washliyah dapat menyediakan jasa pelayanan konsultasi kepada masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama dengan partner organisasi non pemerintah.
59
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
7.4.6 Pihak yang Terlibat dalam Pemenuhan Standar 1. Pimpinan UMN Al-Washliyah, Jurusan dan Program Studi 2. Dosen, tenaga kependidikan dan Mahasiswa
60
BUKU STANDAR MUTU SPMI UMN AW
DAFTAR PUSTAKA BAN-PT. 2008. A kreditasi Program Studi Sarjana dan Diploma. Buku III Borang hodi dan Unit Pengelola BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku ED Pedoman Evaluasi Diri untuk akreditasi Program Studi BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku I Naskah Akademik BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku II Standar dan Prosedur BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IV Panduan Pengisian Borang BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku V Pedoman Penilaian Instrumen Akreditasi BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku VI Matrik Penilaian Instrumen Akreditasi BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku VII Pedoman Assesmen Lapangan Buku panduan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi yang merujuk pada SN-DIKTI dan KKNI, Tim Dikti Tahun 2014 Kebijakan Mutu Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, 20l6 Kepmendiknas No. 232/U/2O00 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Keputusan Rektor UMN Al-Washliyah, No. 279 Tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kelola Pada UMN Al-Washliyah; Manual Mutu Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, 2016 Panduan workshop SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu Kemenristekdikti, 2015 Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Kemendikbud 2014. Peraturan Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 14 Tahun 2014 Tentang Kerjasama Perguruan Tinggi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Dikti Republik Indonesia No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008 Statuta Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, 2015 Tim Pengembangan SPMI-PT, "Sistem Penjaminan Mutu Intemal Perguruan Tinggi", Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun2012 Tentang Pendidikan Tinggi Visi dan Misi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, 2014.
61