SALINAN PUTUSAN Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara :
Penggugat, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; MELAWAN Tergugat, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama Tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat Gugatannya tertanggal 03 Juli 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm, tanggal 03 Juli 2012 telah mengajukan gugatan dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1.
Bahwa, Pada tanggal 05 Maret 2012 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan di rumah orang tua Penggugat di Kabupaten Lampung Utara yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Abung Selatan dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 121/17/III/2012 tanggal 06 Maret 2012 dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta’lik talak;
hal. 1 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
2.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di di rumah orangtua Penggugat di Kabupaten Lampung Utara selama 1 minggu, kemudian tinggal di rumah orangtua Tergugat di desa yang sama dengan orangtua Penggugat selama 1 minggu, kemudian tinggal di rumah orangtua Tergugat selama lebih kurang 2 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat sedangkan Tergugat tetap tinggal di rumah orangtua Tergugat sudah berjalan selama lebih kurang 1 bulan 5 hari sampai dengan saat ini;
3.
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak;
4.
Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 2 minggu namun setelah itu sudah tidak rukun
lagi, sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir kepada Penggugat; b. Tergugat kalau marah-marah sering mengucapkan kata cerai; c. Tergugat sering menjelek-jelekkan keluarga Penggugat ; 5.
Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan tanggal 27 Mei tahun 2012 disebabkan Penggugat dan Tergugat bertengkar dikarenakan Penggugat meminta untuk belanja bulanan kepada Tergugat akan tetapi Tergugat tidak mau memberi dan marah-marah dengan mengeluarkan kata-kata cerai kepada Penggugat yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
6.
Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
7.
Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
8.
Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa hal. 2 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat;
2.
Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat;
3.
Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah ; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 mediasi mengharuskan kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. Namun demikian Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk bersabar menunggu kedatangan Tergugat dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya, namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1803074806900003 tanggal 02 Februari 2012 atas nama Penggugat yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara, (P-1); b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 121/17/III/2012 tanggal 06 Maret 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
Abung Selatan Kabupaten
Lampung Utara; hal. 3 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI 1, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi tetangga Penggugat dan Tergugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal terakhir di rumah orang tua Tergugat; Bahwa, pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis namun setelah itu mulai tidak harmonis disebabkan Penggugat dan Tergugat cekcok masalah uang, awalnya Penggugat meminta uang kepada Tergugat tetapi Tergugat tidak memberi uang, menurut Tergugat uang tersebut ditabung; Bahwa, puncaknya terjadi sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, Penggugat dan Tergugat bertengkar kemudian berpisah, Penggugat tinggal di rumah bosnya di Gunung Sugih; Bahwa, saksi sudah mendamaikan kedua belah pihak berperkara tetapi tidak berhasil;
2. SAKSI 2, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara;, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi tetangga Penggugat dan Tergugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal terakhir di rumah orang tua Tergugat; Bahwa, pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis selama 1 (satu) bulan namun setelah itu mulai tidak harmonis disebabkan Penggugat dan Tergugat rebut masalah uang, awalnya Penggugat hal. 4 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
meminta uang kepada Tergugat tetapi Tergugat tidak memberi uang, menurut Tergugat uang tersebut ditabung; Bahwa, puncaknya terjadi sejak kurang lebih 1 (satu) bulan yang lalu, Penggugat dan Tergugat bertengkar kemudian berpisah, Penggugat tinggal di rumah bosnya di Gunung Sugih; Bahwa, saksi sudah mendamaikan kedua belah pihak berperkara tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat berpisah sudah 2 (dua) bulan dan atas keterangan selebihnya penggugat tidak keberatan dan membenarkannya; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, kesimpulan Penggugat tetap pada pokok gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak pernah hadir di persidangan atau menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dan ketidak hadirannya tanpa alasan yang sah, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan pasal 149 ayat (1) RBg. Jo Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 gugatan Penggugat dapat diperiksa dan diputus dengan tanpa hadirnya Tergugat (verstek) ; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 upaya perdamaian oleh Majelis Hakim dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan hal. 5 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
terhadap perkara ini, karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, namun Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar bersabar, rukun kembali dengan
Tergugat dan
mempertahankan keutuhan rumah tangganya tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 2 minggu namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat di persidangan, berarti dalildalil gugatan Penggugat tidak disanggah oleh Tergugat, dan setiap yang tidak disanggah sama dengan diakui, dengan demikian dalil-dalil Penggugat tersebut benar dan menjadi tetap; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak hadir, majelis hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat terlebih dahulu, karena terkait dengan perkara perceraian dan untuk menilai apakah gugatan Penggugat berdasarkan hukum dan beralasan, maka kepada Penggugat tetap diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P.1 dan P.2, serta dua orang saksi untuk mendukung dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa alat bukti P.1 dan P.2 telah memenuhi syarat formil dan materiil, sehingga dapat diterima sebagai bukti di persidangan dan patut untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah terbukti bahwa
Penggugat
berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, oleh karena itu menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat, sesuai dengan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, oleh karena itu Penggugat dan Tergugat adalah hal. 6 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
pihak yang berkepentingan dan berkualitas sebagai pihak (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat formil dan materiil, dengan memperhatikan pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 RBg, oleh karena itu keterangan kedua tersebut saksi dapat diterima sebagai bukti dan patut dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 05 Maret 2012, keduanya telah hidup rukun selama 1 (satu) bulan dan belum pernah bercerai; - Bahwa terbukti setidaknya sejak 1 (satu) bulan dari pernikahannya antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pertengkaran terus-menerus dan sulit untuk rukun kembali karena masalah uang, Penggugat minta uang kepada Tergugat tetapi tidak diberi oleh Tergugat ; - Bahwa sekarang Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal selama 1 (satu) bulan yang lalu tidak pernah kumpul bersama dan tidak saling memperdulikan lagi; - Bahwa Penggugat sudah dinesehati untuk rukun, namun tidak berhasil dan kini Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dihubungkan dengan tujuan perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat
hal. 7 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
dan Tergugat telah pecah dan sulit diharapkan untuk dapat hidup rukun dalam sebuah rumah tangga yang bahagia, sehingga tujuan perkawinan terbukti tidak dapat terwujud; Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih pendapat Imam Malik seperti dikutip Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah Jilid II sebagai berikut:
وﻛﺎن اﻻﯾﺬاء ﻣﻤﺎ ﻻ، أو اﻋﺘﺮاف اﻟﺰوج، ﻓﺈذا ﺛﺒﺘﺖ دﻋﻮاھﺎ ﻟﺪى اﻟﻘﺎﺿﻲ ﺑﺒﯿﻨﺔ اﻟﺰوﺟﺔ ﯾﻄﺎق ﻣﻌﮫ دوام اﻟﻌﺸﺮة ﺑﯿﻦ أﻣﺜﺎﻟﮭﻤﺎ وﻋﺠﺰ اﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻦ اﻻﺻﻼح ﺑﯿﻨﮭﻤﺎ ﻃﻠﻘﮭﺎ ﻃﻠﻘﺔ ﺑﺎﺋﻨﺔ Artinya: Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami,
sementara perbuatan menyakiti
termasuk penyebab tidak
langgengnya berumah tangga antara keduanya di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu bain (bain suhra). Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai dan dalam keadaan bakda dukhul, maka sesuai maksud pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim akan menjatuhkan talak ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan hal. 8 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Agama sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 346.000,- (tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu tanggal 01 Agustus 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 13 Ramadan 1433 Hijriyah, oleh kami Drs. AMINUDDIN sebagai Ketua Majelis, ISEP RIJAL MUHAROM, S. Ag. M.H. dan ASEP IRPAN HELMI, S.H., MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan EDY RIADI, S.Sos., SH sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Ketua Majelis dto. Drs. AMINUDDIN
Hakim Anggota,
Hakim Anggota
dto.
dto.
ISEP RIJAL MUHAROM, S. Ag. M.H.
ASEP IRPAN HELMI, S.H., MH.
hal. 9 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.
Panitera Pengganti dto.
EDY RIADI, S.Sos., SH
Perincian biaya : 1. Biaya Pendaftaran
RP
2. Biaya ATK Perkara
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 255.000,-
4. Biaya Redaksi
RP.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 346.000,-
(tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)
Kotabumi, 01
Agustus 2012 M
13 Ramadhan 1433 H Salinan sesuai dengan Aslinya Pengadilan Agama Kotabumi Panitera,
Dra. Hj. Zuraida, MH
hal. 10 dari 11 Salinan Putusan No.194/Pdt.G/2012/PA.Ktbm.