PUTUSAN Nomor 0324/Pdt.G/2014/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai gugat antara: ------------------------------, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di Jalan -----------------------------, Kelurahan ------------------------------, Kecamatan -----------------------------, Kota Jakarta Pusat, sebagai Penggugat. melawan ------------------------------, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan pedagang, tempat tinggal, di ------------------------------, Desa ------------------------------, Kecamatan -----------------------------Kabupaten ------------------------------ Jawa Tengah, sebagai Tergugat.
Pengadilan Agama tersebut. Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini. Telah mendengar keterangan Penggugat serta para saksi dimuka sidang.
DUDUK PERKARA Menimbang,
bahwa
penggugat
telah
mengajukan
gugatannya
tertanggal ------------------------------dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan Nomor 0324/ Pdt.G/2014 /PAJP, tertanggal ----------------------------- dan telah memberikan keterangan yang berkaitan dengan tergugat sebagai berikut:
Hal. 1 dari 14 Put.No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
1.
Bahwa, pada hari Jumat tanggal ------------------------------telah dilangsungkan perkawinan antara penggugat dan tergugat, tercatat di Kantor Urusan Agama
Kecamatan
sebagaimana
------------------------------
Kutipan
Akta
Nikah
Nomor:
Kota
Jakarta
Pusat
,
------------------------------,
tertanggal ------------------------------. 2.
Bahwa, pernikahan penggugat dengan tergugat tersebut merupakan pernikahan pertama bagi penggugat dan tergugat, pernikahan penggugat dan tergugat mana dilaksanakan secara Islam atas dasar suka sama suka dengan kesepakatan untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah warrahmah.
3.
Bahwa, setelah menikah
penggugat dengan tergugat bertempat tinggal
dirumah bersama terakhir di Jalan ------------------------------, , Kelurahan -----------------------------, Kecamatan ------------------------------, Kota Jakarta Pusat selama 9 tahun dan selama pernikahan penggugat dan tergugat telah hidup rukun sebagaimana suami isteri dan sudah di karuniai 2 (du) orang anak yaitu ------------------------------, laki-laki lahir di -----------------------------tanggal ------------------------------dan ------------------------------, perempuan lahir di Jakarta tanggal ------------------------------. 4.
Bahwa, sejak awal pernikahan penggugat dan tergugat sudah mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan : 4.1. Tergugat tidak pernah memberikan nafkah lahir terhadap penggugat, bahkan yang menjadi tulang punggung keluarga untuk menafkahi rumah tangga penggugat dan tergugat. 4.2. Tergugat
pernah melakukan kekerasan fisik terhadap penggugat,
seperti memukul. 4.3. Tergugat diduga mempunyai wanita idaman lain, bahkan sudah menikah dengan wanita tersebut. 5.
Bahwa, puncak perselisihan rumah tangga penggugat dan tergugat adalah pada bulan Desember 2013, dimana penggugat berniat mengakhiri rumah Hal. 2 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
tangganya dengan tergugat disebabkan tergugat tidak bisa merubah prilaku buruknya terhadap penggugat. 6.
Bahwa, mengingat selama ini penggugatlah yang dengan kemampuan tarbiyahnya telah mampu mendidik, mengasuh serta merawat anak dan mengingat, bahwa anak tersebut masih sangat membutuhkan pengasuhan dari ibunya, serta masih berada dibawah umur, kedaan mana menurut hukum, sesuai dengan Pasal 156 Kompilasi Hukum Islam, pengasuhan anak harus diserahkan kepada pihak ibu, maka dengan ini penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat cq Majelis Hakim pemeriksa perkara aquo, agar terhadap anak-anak tersebut yang bernama ------------------------------, laki-laki lahir di ------------------------------tanggal -----------------------------dan ------------------------------, perempuan lahir di Jakarta tanggal ------------------------------, berada dalam hak
pengasuhan
(
hadhonah ) Penggugat. 7.
Bahwa, mengingat anak tersebut masih membutuhkan biaya pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, maka penggugat meminta hak nafkah anak kepada tergugat sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah ) untuk anak-anak tersebut, diluar biaya pendidikan dan kesehatan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri.
8.
Bahwa, sikap, perangai dan perbuatan tergugat tersebut di atas telah memupus rasa cinta dan rasa bangga terhadap tergugat selaku isteri dan juga telah membuat penggugat kehilangan kepercayaan tehadap tergugat, sehingga keutuhan rumah tangga penggugat dan tergugat sudah sulit untuk dipertahankan lagi, pada hal penggugat sekali-kali telah memberikan kesempatan kepada tergugat untuk berubah dan membangun rumah tangga sakinah, mawaddah, warohmah dengan penggugat, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
Hal. 3 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
9.
Bahwa, penggugat yakin tidak ada lagi harapan untuk meneruskan rumah tangga dengan tergugat, karena tujuan perkawinan untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah warrahma sudah tidak terwujud lagi sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilsi Hukum Islam, apalagi tergugat pada dasarnya telah melakukan pelanggaran terhadap sighat taklik, sehingga sangan beralasan, apabila gugatan ini dikabulkan.
10. Bahwa, penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat
perkara ini; Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka mohon dengan hormat kiranya Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat cq. Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut: PRIMAIR 1. Mengabulkan gugatan penggugat. 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra tergugat ( ------------------------------)
terhadap penggugat (------------------------------) dimuka
sidang Pengadilan
Agama Jakarta Pusat. 3. Menetapkan anak yang bernama ------------------------------, laki-laki lahir di ---
---------------------------tanggal ------------------------------dan -----------------------------, perempuan lahir di Jakarta tanggal ------------------------------ berada dalam hak pengasuhan ( hadhonah ) penggugat. 4. Menetapkan nafkah anak sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah ) sampai
anak tersebut mandiri. 5. Membebankan biaya perkara kepada penggugat;.
Atau Apabila Pengadilan Agama Jakarta Pusat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada waktu persidangan yang telah ditetapkan, penggugat telah hadir sendiri di muka sidang, sedangkan tergugat telah dipanggil dengan Hal. 4 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
resmi dan patut melalui Pengadilan gama ------------------------------ Jawa Tengah untuk hadir dimuka sidang sebanyak 3 (tiga) kali, pertama sidang pada tanggal .....------------------------------, kedua sidang pada tanggal -----------------------------dan ketiga sidang tanggal ------------------------------, akan tetapi tergugat tidak pernah hadir menghadap dipersidangan dan tidak mengutus orang lain sebagai kuasa/wakilnya dan ketidak hadiran Tergugat tersebut tidak beralasan sah.Dan majelis hakim telah berupaya memberikan penasehatan kepada penggugat agar kembali rukun membina rumah tangga dengan tergugat, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil; Bahwa, dalam perkara ini termohon tidak pernah hadir di persidangan, maka mediasi, sebagaimana maksud Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan, tidak didapat dilaksanakan ; Bahwa, dalam awal pemeriksaan surat gugatan penggugat telah dibacakan
dipersidangan
oleh
majelis
Hakim
dan
penggugat
tetap
mempertahankan isi dan maksud gugatannya tersebut dan penggugat mencabut posita point 7 dan petitum point 3, mengenai tuntutan nafkah anak kepada tergugat; Bahwa, dalam tahap pembuktian Penggugat telah mengajukan alatalat bukti-bukti berupa: Bukti Tertulis Foto copy kartu Tanda penduduk (KTP), Nomor 3315056407830001, atas nama Siswanti yang dikeluarkan oleh Kelurahan Harapan Mulia Kecamatan ------------------------------
Jakarta
Pusat,
telah
bermaterai
cukup
dan
disesuaikan dengan aslinya, (P.1). Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor ------------------------------, yang tercatat PPN di KUA Kecamatan ------------------------------ Kota Jakarta Pusat,
Hal. 5 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
tertanggal ------------------------------, telah bermaterai cukup dan disesuaikan dengan aslinya, (P.2). Foto copy Kutipan Akte Kelahiran anak No 6443/2006, atas nama -----------------------------, lahir tanggal ------------------------------, yang tercatat pada Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Purwodadi Kabupaten -----------------------------Jawa Tengah tanggal ------------------------------, telah bermaterai cukup dan disesuaikan dengan aslinya (P.3) Foto copy Kutipan Akte Kelahiran anak No 15103/KLU/JP/2011,atas nama -----------------------------, lahir tanggal ------------------------------, yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Pusat tanggal ------------------------------, telah bermaterai cukup dan disesuaikan dengan aslinya (P.4). Bukti Saksi 1. ------------------------------, telah menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut: -
Bahwa, saksi adalah kakak kandung penggugat dan kenal dengan tergugat.
-
Bahwa, sepengetahuan saksi rumah tangga penggugat dan tergugat sejak awal pernikahan sudah tidak rukun, karena saksi melihat mereka sering bertengkar, disebabkan karena, tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat, jadi memenuhi kebutuhan rumah tangga adalah penggugat sendiri dan tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain.
-
Bahwa, antara penggugat dan tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2013 yang lalu sampai sekarang, tergugat yang pergi meninggalkan penggugat dan anak-anak.
-
Bahwa, saksi sudah berupaya memberikan nasehat dan mendamaikan penggugat dan tergugat, tapi tidak berhasil.
Hal. 6 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
-
Bahwa, penggugat dan tergugat mempunyai 2 orang anak yang masih kecil, sampai saat ini kedua anak tersebut diasuh oleh penggugat.
-
Bahwa, kalau penggugat bekerja, saksi yang mengurus anak-anak penggugat tersebut. Dan tergugat tidak pernah mengirimkan baiaya untuk anak-anak tersebut.
2. ------------------------------, telah menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut: -
Bahwa, saksi adalah kakak ipar penggugat dan kenal dengan tergugat.
-
Bahwa, sepengetahuan saksi rumah tangga penggugat dan tergugat sejak awal pernikahan sudah tidak rukun, karena saksi melihat mereka sering bertengkar, disebabkan karena, tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat, jadi memenuhi kebutuhan rumah tangga adalah penggugat sendiri dan tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain.
-
Bahwa, antara penggugat dan tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2013 yang lalu sampai sekarang, tergugat yang pergi meninggalkan penggugat dan anak-anak.
-
Bahwa, saksi sudah berupaya memberikan nasehat dan mendamaikan penggugat dan tergugat, tapi tidak berhasil.
-
Bahwa, penggugat dan tergugat mempunyai 2 orang anak yang masih kecil, sampai saat ini kedua anak tersebut diasuh oleh penggugat.
-
Bahwa, kalau penggugat bekerja, saksi juga ikut mengurus anak-anak penggugat tersebut.
-
Bahwa, selama berpisah tempat tinggal, tergugat tidak pernah mengirimkan biaya hidup untuk anak-anak. Bahwa, penggugat
telah menyampaikan kesimpulan dengan lisan,
pada intinya bahwa penggugat tetap dengan alasan-alasan dan maksud gugatannya tersebut, penggugat tetap memutuskan perkawinannya dengan tergugat. Hal. 7 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
Bahwa, untuk mempersingkat putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam berita acara persidangan perkara ini, merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini.
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa permasalahan dalam perkara ini adalah penggugat akan memutuskan perkawinannya dengan tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti awal berupa P.1, yakni foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama penggugat, dan bukti mana telah bermaterai cukup dan telah dicocokan/disesuaikan dengan asli, maka majelis hakim menilai bukti tersebut yang merupakan identitas pihak penggugat dan telah memenuhi syarat formil dan syarat materil dan telah mempunyai kekuatan bukti yang sempurna dan mengikat. Dan dari bukti P.1, maka penggugat bertempat
tinggal
dalam
yuridiksi
Pengadilan
Agama
Jakarta
Pusat,
sebagaimana maksud Pasal 73 ayat (1), maka secara kompetensi relative pengadilan Agama Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan memutus perkara ini ; Menimbang bahwa, tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka proses mediasi, sebagaimana maksud Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan, tidak layak dilaksanakan dalam perkara ini ; Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
telah
berupaya
menasehati
penggugat agar kembali rukun dengan tergugat sejak awal persidangan sampai dengan akhir persidangan, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil, hal tersebut telah berdasarkan dengan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang
Hal. 8 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
Nomor 7 Tahun 1989 dan perubahan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa tergugat telah dipanggil dengan cara resmi dan patut, sebagaimana ketentuan peraturan per-undang-undangan yang berlaku, akan tetapi tergugat tidak datang menghadap, lagi pula majelis telah memberi kesempatan kepada tergugat untuk dipanggil lagi sebagaimana maksud Pasal 126 HIR, maka tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan penggugat tersebut harus diperiksa secara verstek ; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat di jatuhkan tanpa hadirnya tergugat (Verstek); Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 125 HIR, yaitu putusan yang di jatuhkan tanpa hadirnya tergugat dapat dikabulkan, sepanjang tidak melawan hak dan beralasan, oleh karena itu, majelis membebankan penggugat untuk membuktikan dalil-dalilnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P.2), sebagai bukti awal, berupa kutipan akta nikah Nomor ------------------------------, tertanggal -----------------------------, yang dikeluarkan oleh PPN KUA Kecamatan ------------------------------ Kota Jakarta Pusat, bukti tesebut telah bermaterai cukup dan disesuaikan dengan aslinya, bukti mana di buat dan ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang, oleh karena itu, Majelis menilai, bahwa bukti tersebut adalah merupakan akta otentik, maka bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materil dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, maka terbukti penggugat dan tergugat masih terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang,
bahwa
adapun
alasan-alasan/dalil-dalil
gugatan
penggugat sepanjang dapat disimpulkan adalah, sejak awal pernikahan kehidupan rumah tangga antara penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran
terus menerus dan puncaknya terjadi pada
bulan Desember 2013, disebabkan, karena tergugat sudah tidak bisa Hal. 9 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
menjalankan kewajibannya sebagai suami/kepala rumah tangga dan tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuan penggugat, sehingga menyebabkan penggugat merasa tidak nyaman, sehingga akhirnya antara penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2013 sampai sekarang, tergugat pergi meninggalkan kediaman bersama ; Menimbang, bahwa penggugat telah menghadirkan para saksi yang telah menerangkan dibawah sumpahnya, pada intinya, bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat tidak rukun, antara penggugat dan tergugat bertengkar, disebabkan karena tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain, akibatnya hal tersebut akhirnya antara penggugat dan tergugat pisah rumah dan pisah kamar sejak bulan Desember 2013 yang lalu sampai sekarang, tergugat yang pergi meninggalkan penggugat dan anak-anak dan saksi sudah berupaya menasehati dan mendamaikan penggugat dan tergugat, tapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut diatas telah menunjukan adanya ketidak utuhan bathin antara penggugat dan tergugat untuk membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, ketidak utuhan tersebut, menurut Majelis sudah mencapai pecahnya hati antara penggugat dan tergugat dan sulit untuk dirukunkan lagi; Menimbang, bahwa tujuan perkawinan, sebagaimana dalam Al-qur’an Surat Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi, artinya: “ Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cendrung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang, sesungguhnya pada yang demikan itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berfikir”, dan maksud tujuan perkawinan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yang berbunyi: “…..membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa “, tujuan perkawinan tersebut sudah tidak ada lagi dalam perkawinan penggugat dan tergugat; Hal. 10 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
Menimbang, bahwa antara penggugat dan tergugat telah kehilangan hakekat dan makna dari tujuan perkawinan tersebut, dimana ikatan perkawinan mereka sudah rapuh dan tidak dapat rasa ketenangan dan telah luput dari rasa cinta dan kasih sayang, jika tetap dipertahankan perkawinan tersebut tidak akan membawa kemaslahatan bagi keduanya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Majelis berkesimpulan, bahwa dalil-dalil gugatan penggugat telah memenuhi ketentuan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian gugatan penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan thalak satu bain dari tergugat terhadap penggugat dan menyatakan perkawinan antara penggugat dan dan tergugat putus karena perceraian; Menimbang, bahwa penggugat dan tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak laki-laki bernama ------------------------------, laki-laki lahir di -----------------------------tanggal perempuan
lahir
------------------------------dan di
Jakarta
tanggal
------------------------------,
------------------------------,
dimana
penggugat dalam perkara ini menuntut, hak pengasuhan dan pemeliharaan anak-anak tersebut berada pada penggugat, dengan alasan anak-anak tersebut masih sangat membutuhkan pengasuhan dari
ibunya, serta masih
berada dibawah umur ; Menimbang,
bahwa anak adalah amanah dari Allah, swt kepada
kedua orang tuanya, yang berhak dan berkewajiban terhadap anaknya, namun di karenakan perkawinan penggugat dan tergugat sudah diputus, maka perlu ditetapkan pengasuhan dan pemeliharaan anak tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti tertulis P.3. dan P.4, berupa foto copy kutipan akte kelahiran anak ------------------------------, laki-laki lahir di -----------------------------tanggal ------------------------------dan -----------------------------, perempuan lahir di Jakarta tanggal ------------------------------,
bukti-bukti
Hal. 11 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
tersebut dan juga bukti saksi-saksi penggugat dan tergugat telah menerangkan dibawah sumpahnya, pada initinya adalah anak-anak saat ini
ada dengan
penggugat, sedangkan tergugat telah pergi meninggalkan anak-anak dengan penggugat sejak akhir tahun 2013 sampai sekarang,
dan tidak pernah
mengirimkan biaya untuk anak-anak tersebut ; Menimbang,
bahwa
pertimbangan tersebut diatas,
berdasarkan
dengan
pertimbangan-
maka majelis hakim berkesimpulan, bahwa
anak-anak bernama ------------------------------, laki-laki lahir di -----------------------------tanggal ------------------------------dan ------------------------------, perempuan lahir di Jakarta tanggal ------------------------------, telah terbukti masih dibawah umur/ belum mumayyiz (8 tahun 1 bulan dan 3 tahun 3 bulan) dan penggugat telah memenuhi persyaratan hadhonah, oleh karenanya sudah sepatutnya penggugat sebagai ibu kandung yang berhak mengasuh dan memelihara anakanak tersebut, hal mana telah sejalan dengan Pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam,.dengan demikian tuntutan penggugat dikabulkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 jo Pasal ayat (1) Peraturan Menteri Agama RI tahun 1990 jo Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUDA-AG/IX/2002, tertanggal 22 Oktober 2002, maka Pengadilan memerintahkan kepada Panitera untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayai tempat tinggal Penggugat dan tergugat dan Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat pernikahan penggugat dan tergugat tercatat, untuk mencatat perceraian tersebut dalam buku pendaftaran thalak menurut model T, oleh karena itu Majelis hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada PPN Kantor Urusan Agama ------------------------------ Kota Jakarta Pusat dan PPN KUA Kecamatan ----------------------------- Jawa tengah;
Hal. 12 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, dengan ,berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan dirubah lagi Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ;
MENGADILI 1. Menyatakan tergugat telah dipanggil dengan resmi dan patut untuk hadir dipersidangan, tapi tidak hadir. 2. Mengabulkan gugatan penggugat dengan verstek. 3. Menjatuhkan thalak satu ba’in sughra dari tergugat (-----------------------------) terhadap penggugat (------------------------------ ). 4. Menetapkan dua orang anak penggugat dan tergugat yang bernama ----------------------------- bin ------------------------------, lahir tanggal -----------------------------dan ------------------------------ binti ------------------------------, lahir tanggal -----------------------------, berada
dalam pengasuhan dan pemeliharaan
penggugat . 5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ----------------------------- Kota Jakarta Pusat dan Kantor urusan Agama Kecamatan -----------------------------Kabupaten ------------------------------ Jawa Tengah. 6. Membebankan kepada penggugat membayar semua biaya perkara ini seluruhnya sebesar Rp.516.000,- (lima ratus enam belas ribu rupiah). Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada hari Selasa tanggal
15 Juli
2014
Hal. 13 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP
Masehi, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1435 Hijriyah, oleh kami Dra. Hj. Saniyah KH. sebagai Ketua Majelis serta Dra. Hj. Nadhifah. SH.MH dan Drs. Sarnoto.MH,, masing-masing sebagai Hakim Anggota. Dan pada hari itu juga telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, dengan dibantu oleh Zaelani Azis, SH.MH. selaku Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat dan tanpa hadirnya Tergugat.
Ketua Majelis
Dra. Hj. Saniyah KH. Hakim Anggota
Hakim Anggota
Dra.Hj. Nadhifah, SH.MH.
Drs. Sarnoto.MH. Panitera Pengganti
Zaelani Azis, SH.MH.
Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Redaksi 5. Materai JUMLAH
: Rp. 30.000,: Rp. 75.000,: Rp. 400.000,: Rp. 5.000,: Rp. 6.000,- + Rp. 516.000,(lima ratus enam belas ribu rupiah)
Hal. 14 dari 14Put. No.0324/Pdt.G/2014/PAJP