PT Unitex Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT UNITEX Tbk FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca ........................................................................
1-2
.............................................................. Balance Sheets
Laporan Laba Rugi .....................................................
3
.................................................... Statements of Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal ........................
4
Statements of Changes in Shareholders’ ................................................................. Deficiency
Laporan Arus Kas ......................................................
5
............................................. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ...............................
6-53
…............................. Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
Catatan/ Notes
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp957.518.686 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya
3.775.951.349 32.585.256.294 1.924.111.022 86.767.190
JUMLAH ASET LANCAR
78.266.132.663
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset tetap sebesar Rp264.372.724.417 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: Rp260.443.912.921) Beban ditangguhkan-hak atas tanah - bersih Aset tidak lancar lainnya JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
9.941.320.075
2,3 2,4
29.952.726.733 22 2,5 6
15.760.856.566
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp957,518,686 as of December 31, 2010 and 2009
44.767.418.034 1.737.695.866 57.374.164
Related Parties Inventories Prepaid taxes Other current assets
66.623.082.223
TOTAL CURRENT ASSETS
4.299.737.593
5.008.501.145
2,21d
4.484.126.863
65.173.628.559
2,7
68.926.002.531
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Fixed assets net of accumulated depreciation and impairment in value of fixed assets of Rp264,372,724,417 as of December 31, 2010 (2009: Rp260,443,912,921)
313.721.105 5.139.741.404
2 2,8
343.672.055 3.288.059.478
Deferred charges-landrights - net Other non-current assets
75.635.592.213
77.041.860.927
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
153.901.724.876
143.664.943.150
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman dari pemegang saham Hutang pajak Kewajiban sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban lancar lainnya
5.577.409.058 269.375.389.677 421.578.001 50.310.321 6.650.605.168
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
296.776.566.758
10.219.664.676
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties
22 2,10,22 11
11.012.979.370 233.816.177.126 409.638.783
Related parties Loans from a shareholder Taxes payable
2,7 2,12,22
17.339.360 6.660.371.571
Current maturities of obligation under finance lease Other current liabilities
262.136.170.886
TOTAL CURRENT LIABILITIES
2,9 14.701.274.533
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi kewajiban imbalan kerja Kewajiban sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN
20.500.785.254
2,13
19.685.962.248
NON-CURRENT LIABILITIES Estimated liabilities for employee benefits
183.566.161
2,7
113.846.512
Obligation under finance lease, net of current maturities
20.684.351.415
19.799.808.760
TOTAL NONCURRENT LIABILITIES
317.460.918.173
281.935.979.646
TOTAL LIABILITIES
`
8.068.500.000 9.150.412.500 (155.489.948.996)
SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY Capital stock Authorized - 14,670,000 shares at par value Rp1,000 each Issued and fully paid 8,068,500 shares Additional paid-in capital Accumulated losses NET SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
DEFISIENSI MODAL Modal saham Modal dasar - 14.670.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 8.068.500 saham Agio saham Akumulasi kerugian
8.068.500.000 9.150.412.500 (180.778.105.797)
JUMLAH DEFISIENSI MODAL
(163.559.193.297)
(138.271.036.496)
153.901.724.876
143.664.943.150
JUMLAH KEWAJIBAN SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
14 15
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
TOTAL LIABILITIES, NET OF SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2010
2009
PENJUALAN BERSIH
164.593.134.280
2,16,22
145.590.262.794
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
179.748.704.783
2,17,22
146.630.156.299
COST OF GOODS SOLD
RUGI KOTOR
(15.155.570.503)
(1.039.893.505)
BEBAN USAHA Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi
4.277.825.094 4.742.846.512
3.762.660.235 5.065.071.618
OPERATING EXPENSES Sales and marketing General and administrative
Jumlah Beban Usaha
9.020.671.606
8.827.731.853
Total Operating Expenses
(24.176.242.109)
(9.867.625.358)
RUGI USAHA
2,18
GROSS LOSS
(BEBAN)/PENGHASILAN LAIN-LAIN (Rugi)/laba selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Lain-lain - bersih
(1.070.739.013) 16.017.331 (581.567.292)
(Beban)/penghasilan lain-lain - bersih (RUGI)/LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Tangguhan
OPERATING LOSS
39.801.414.119 15.346.662 100.492.993
OTHER (EXPENSES)/INCOME (Loss)/gain on foreign exchange - net Interest income Miscellaneous - net
(1.636.288.974)
39.917.253.774
Other (expenses)/income - net
(25.812.531.083)
30.049.628.416
(LOSS)/INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT
630.180.950
INCOME TAX BENEFIT Deferred
30.679.809.366
NET (LOSS)/INCOME
3.802
NET (LOSS)/INCOME PER SHARE
524.374.282
(RUGI)/LABA BERSIH
(25.288.156.801)
(RUGI)/LABA BERSIH PER SAHAM
(3.134)
2,19 20
2,21a
2
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ DEFICIENCY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham/ Capital Stock Saldo, 1 Januari 2009 Laba bersih tahun 2009 Saldo, 31 Desember 2009 Rugi bersih tahun 2010 Saldo, 31 Desember 2010
Akumulasi Kerugian/ Accumulated Losses
Agio Saham/ Additional Paid-in Capital
8.068.500.000
9.150.412.500
-
-
8.068.500.000 -
8.068.500.000
Jumlah Defisiensi Modal/ Net Shareholders’ Deficiency
(186.169.758.362)
(168.950.845.862)
30.679.809.366
30.679.809.366
9.150.412.500
(155.489.948.996)
(138.271.036.496)
Balance, December 31, 2009
-
(25.288.156.801)
(25.288.156.801)
Net loss for 2010
9.150.412.500
(180.778.105.797)
(163.559.193.297)
Balance, December 31, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Balance, January 1, 2009 Net income for 2009
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas atas biaya produksi lainnya dan beban usaha Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan restitusi pajak penghasilan Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
20
2010
2009
154.219.504.766 (116.582.288.371) (29.044.877.197)
159.193.908.186 (95.636.155.294) (26.243.448.099)
(23.181.146.983) (8.380.238)
(22.954.802.967) -
(12.815.987.733) 16.017.331
(11.889.957.555) 15.346.662
858.444.927 8
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
(2.112.232.000) (28.650.945.498)
31.737.058 2.516.627.991
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Cash payments for other production costs and operating expenses Payment for interest expenses Payments for income taxes Receipts of interest income Receipts from prepaid income tax refund Restricted time deposits Net cash (used in) provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap
(110.257.728) 14.212.000
(483.847.810) 16.000.000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(96.045.728)
(467.847.810)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman ke perusahaan afiliasi Penerimaan pinjaman dari perusahaan afiliasi Penerimaan pinjaman dari pemegang saham Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan
10
(2.754.000.000)
-
2.703.600.000
-
35.845.480.000
-
(34.159.390)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
35.760.920.610
Pengaruh perubahan kurs valuta asing atas kas dan bank
(1.372.346.902)
(3.820.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of loans to an affiliated company Proceeds of loans from an affiliated company Proceeds of loans from a shareholder Payments of obligation under finance lease
(3.820.000)
Net cash provided by (used in) financing activities
(1.114.113.388)
Effect of changes in foreign exchange rates on cash on hand and in banks
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
5.641.582.482
930.846.793
NET INCREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4.299.737.593
3.368.890.800
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
9.941.320.075
4.299.737.593
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
152.500.000
147.200.000
NON-CASH ACTIVITY Assets under finance lease
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Aset sewa pembiayaan
3
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM
GENERAL
PT Unitex Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970) berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 25 tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. JA.5/128/14 tanggal 30 Juli 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 67 tanggal 20 Agustus 1971. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No. 32 tanggal 26 Juni 2008 mengenai, antara lain, penambahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan dan penyesuaian dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU58488.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 September 2008.
PT Unitex Tbk (“the Company”) was established under the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967 (as amended by Law No. 11 Year 1970) based on the Notarial Deed No. 25 dated May 14, 1971 of Eliza Pondaag, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. JA.5/128/14 dated July 30, 1971 and was published in the State Gazette No. 67 dated August 20, 1971. The Company’s Articles of Association have been amended from time to time, the latest amendment of which was covered by Notarial Deed No. 32 dated June 26, 2008 of Tatyana Indrati Hasjim, S.H. concerning, among others, expansion of the Company’s objectives, purposes and business lines of the Company and changes to conform with Law No. 40 Year 2007 “Limited Liability Companies”. Such amendments were approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in decision letter No. AHU-58488.AH.01.02. Year 2008 dated September 3, 2008.
Perusahaan melakukan kegiatan pembuatan benang, tenunan dan kain berbahan baku campuran polyester dan kapas. Kantor Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Ciawi, Bogor. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1972.
The Company is engaged in the manufacture of polyester/cotton-blended fabrics and yarns. The Company’s office and its factory are located in Ciawi, Bogor. The Company started its commercial operations in 1972.
Pada tahun 1982, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana kepada publik sejumlah 733.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga penawaran Rp1.475 per saham.
In 1982, the Company made a public offering of its 733,500 shares with a nominal value of Rp1,000 per share through the Jakarta Stock Exchange at the offering price of Rp1,475 per share.
Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-1230/BEJ.1.2/0797 pada tanggal 3 Juli 1997, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta telah dibatalkan pencatatannya (delisted) pada tanggal 4 Juli 1997. Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 tanggal 26 Maret 1997, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya. Sehubungan dengan penggabungan usaha PT Bursa Efek Surabaya dan PT Bursa Efek Jakarta, sejak tanggal 1 Desember 2007, 8.068.500 saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
According to the Letter No. S-1230/BEJ.1.2/0797 of PT Bursa Efek Jakarta dated July 3, 1997, the Company’s shares were delisted from the Jakarta Stock Exchange on July 4, 1997. The Company shares were listed on Surabaya Stock Exchange based on Letter No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 of PT Bursa Efek Surabaya dated March 26, 1997. In relation with the merger between PT Bursa Efek Surabaya and PT Bursa Efek Jakarta, 8,068,500 shares of the Company were listed at the Indonesia Stock Exchange since December 1, 2007.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (lanjutan) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2.
GENERAL (continued) The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : :
Shinya Okada Johny Onggo Makoto Moriyama
Hisao Ito Johnny Onggo Makoto Moriyama
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : :
Taizo Ishida Fukuji Nagase Merry Nasya Onggo Hitoshi Yamaguchi Kozo Okubo Haji Sugi Hadi Prawiro
Yoshinori Endo Fukuji Nagase Merry Nasya Onggo Hitoshi Yamaguchi Takahiko Sasaki Haji Sugi Hadi Prawiro
: : : : : :
Board of Directors President Director Director Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Makoto Moriyama Difai Dasril Syam
Makoto Moriyama Catur Bambang Supriyanto Dasril Syam
: : :
Audit Committees Chairman Member Member
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kompensasi yang dibayarkan kepada komisaris dan direktur Perusahaan adalah sebesar Rp1.421.402.130 (2009: Rp1.563.730.693).
For the year ended December 31, 2010, the amounts of compensation paid to the Company’s commissioners and directors amounted to Rp1,421,402,130 (2009: Rp1,563,730,693).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki karyawan tetap sejumlah 689 orang (2009: 739) (tidak diaudit).
As of December 31, 2010, the Company had a total of 689 permanent employees (2009: 739) (unaudited).
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
2.
YANG
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Prinsip akuntansi signifikan berikut ini diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
The accounting and reporting policies adopted by the Company conform to generally accepted accounting principles in Indonesia which comprised of Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) regulations. The following significant accounting principles are consistently applied in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2010 and 2009.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
AKUNTANSI
2.
YANG
Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
of
preparation
financial
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements presented in Rupiah, unless otherwise stated, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such accounts.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dan bank dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the receipts and payments of cash on hand and in banks into operating, investing and financing activities. b.
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturities of three months or less and not pledged as collateral.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. c.
Basis of statements
c.
Transaksi hubungan istimewa
Transactions with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with certain parties, which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
The transactions are made with terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between wholly unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method). Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.
e.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to complete the sale. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
e.
Aset Tetap i)
ACCOUNTING
Pemilikan Langsung
Fixed Assets i)
Direct Ownership
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statement of income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap, sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan, peralatan dan perabot kantor Tanah dinyatakan sebesar perolehan dan tidak disusutkan.
20 - 30 10 - 12 5
Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles, furniture and fixtures
harga
Land is stated at cost and not depreciated.
Tanah yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan sebagai bagian dari akun “aset tidak lancar lainnya” dalam neraca dan dinyatakan sebesar nilai terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut.
Land not used in operations are classified as part of “other non-current assets” account in the balance sheets and are stated at the lower of carring amount or fair value less cost to sell.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
2.
YANG
e.
Aset Tetap (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pemilikan Langsung (lanjutan)
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued) i)
Direct Ownership (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Penelaahan atas penurunan nilai dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset dilakukan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
Asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recovered.
ii) Sewa Pembiayaan
ii) Finance Lease
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease terms so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Aset Tetap (lanjutan) ii) Sewa Pembiayaan (lanjutan)
Depreciation of leased asset under finance lease is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the assets of 5 years for motor vehicles. f.
Beban ditangguhkan-hak atas tanah
g.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pendapatan diakui bila Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya.
h.
Deferred charges-landrights In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs relating to the processing of the renewal of the legal title on the landrights, consisting of legal audit fees, notarial fees, taxes and other fees, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights of 20 years.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, biaya yang berkaitan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah, termasuk jasa legal audit, jasa notaris, pajak dan jasa lainnya ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama umur hak atas tanah yaitu 20 tahun. g.
Fixed Assets (continued) ii) Finance Lease (continued)
Penyusutan aset sewaan melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan estimasi masa manfaat yaitu 5 tahun untuk kendaraan. f.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the benefits can be reliably measured. benefit is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer. Expenses are recognized when incurred.
h.
Pajak Penghasilan
Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal neraca. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deffered tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at the balance sheet dates. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses recognized to the extent that realization of such benefits is probable
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP“) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
i.
Income tax (continued) Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
i.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Foreign balances
currency
transactions
and
Perusahaan menyelenggarakan pencatatan akuntansi dalam rupiah. Transaksi dalam mata uang selain rupiah, dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan kurs tengah akhir tahun dari Bank Indonesia yang terakhir dipublikasikan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The Company maintains its accounting records in rupiah. Transactions in currencies other than rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the date of transactions. As of balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to rupiah using the latest year end published rate of Bank Indonesia middle rate of exchange. Any resulting gains or losses are credited or charged to the current year’s statement of income.
Kurs yang dipergunakan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010 Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 Yen Jepang (¥) 1 Euro (€) 1
j.
ACCOUNTING
2009
8.991,00 110,29 11.955,79
9.400,00 101,70 13.509,69
j.
Pelaporan segmen
United States Dollar (US$) 1 Japanese Yen (¥) 1 Euro (€) 1
Segment reporting In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, business segments provide information on products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide information on products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen“, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah wilayah pemasaran, sedangkan segmen sekunder adalah pengelompokan umum produk.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The Company’s primary reporting segment information is based on marketing region, while its secondary reporting segment information is based on product category.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Imbalan kerja
Employee benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Labor Law No. 13 Year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeds the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of plan asset if any, at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the employees.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan dan beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti karyawan dan nilai wajar aset program, jika ada pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja tersebut. l.
ACCOUNTING
l.
Laba/(rugi) per saham
Income/(loss) per share Income/(loss) per share is calculated by dividing the net income/(loss) for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. Weighted average number of shares outstanding totaled 8,068,500 shares each in 2010 and 2009.
Laba/(rugi) per saham dihitung dengan membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sebanyak 8.068.500 lembar pada tahun 2010 dan 2009.
m. Financial Instruments
m. Instrumen Keuangan
Effective January 1, 2010, the Company adopted the PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (PSAK No. 50), and the PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55). The adoption of these revised PSAKs has been applied prospectively and did not result in transition adjustment as of January 1, 2010.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif dan tidak menimbulkan penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari 2010.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
i. Aset Keuangan
i. Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap tanggal neraca.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at the balance sheet dates.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan bank, piutang usaha, deposito berjangka yang dibatasi penggunanannya dan uang jaminan.
The Companys’ financial assets include cash on hand and in banks, trade receivables, restricted time deposit, and security deposit.
Seluruh aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
All of the Company’s financial assets as of December 31, 2010 were classified as loans and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method.
Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.
This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.
Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan bank, piutang usaha, pembayaran di muka dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company’s cash on hand and in banks, trade receivables, advance payments and restricted time deposit are included in this category.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ii. Financial Liabilities
ii. Kewajiban Keuangan Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lainnya.
The Company’s financial liabilities include trade payables, loans from a shareholder, and other current liabilities.
Seluruh kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.
All of the Compay’s financial liabilities as of December 31, 2010 were classified as loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Hutang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. iii. Offsetting of financial instruments
iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan)
iv. Fair value of financial instruments
iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang dapat diamati untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account. v. Amortized cost of financial instruments
v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. vi. Impairment of financial assets
vi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a Company of financial assets is impaired.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
nilai
aset
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
vi. Impairment (continued)
keuangan
of
financial
assets
● Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
● Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
nilai
aset
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
vi. Impairment (continued)
keuangan
of
financial
assets
● Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
● Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of income.
vii. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
aset
vii. Derecognition of financial assets and liabilities
dan
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a company of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
2.
YANG
n.
ACCOUNTING
m. Financial Instruments (continued)
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan aset kewajiban keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)
dan
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
n.
Penggunaan estimasi
Use of estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari:
Cash on hand and in banks consist of: 2010
Kas Bank: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta Rekening Rupiah Rekening Dolar AS (AS$711.916 pada tahun 2010 dan AS$181.203 pada tahun 2009) Rekening Yen Jepang (¥10.186 pada tahun 2010 dan tahun 2009) Rekening Euro (€136 pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Mizuho Indonesia Rekening Rupiah Rekening Dolar AS (AS$92.934 pada tahun 2010 dan AS$32.165 pada tahun 2009) PT Bank Permata Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar AS (AS$139.832 pada tahun 2010 dan AS$120.392 pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rekening Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar AS (AS$12.909 pada tahun 2010 dan AS$3.221 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rekening Rupiah Jumlah
CASH ON HAND AND IN BANKS
2009
32.029.235
4.482.800
Cash on hand
152.133.493
235.990.785
6.400.688.573
1.703.305.380
Banks: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch Rupiah account US Dollar account (US$711,916 in 2010 and US$181,203 in 2009)
1.116.686
1.035.916
1.628.976
1.840.694
39.444.972
36.455.872
835.567.797
302.348.744
425.295.677
380.569.835
1.257.233.738
1.131.688.372
PT Bank Permata Tbk Rupiah account US Dollar account (US$139,832 in 2010 and US$120,392 in 2009)
9.312.277
9.612.277
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah account
655.424.484
446.442.325
116.061.223
30.275.426
PT Bank OCBC NISP Tbk Rupiah account US Dollar account (US$12,909 in 2010 and US$3,221 in 2009)
15.382.944
15.689.167
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah account
9.941.320.075
4.299.737.593
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat saldo kas dan bank dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Japanese Yen account (¥10,186 in 2010 and 2009) Euro account (€136 in 2010 and 2009) PT Bank Mizuho Indonesia Rupiah account US Dollar account (US$92,934 in 2010 and US$32,165 in 2009)
As of December 31, 2010 and 2009, there are no balances of cash on hand and in banks with related parties.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
4.
PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari:
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
2010
2009
4.016.577.273 3.831.581.717 3.525.197.960 3.139.717.828 3.048.711.163 2.527.714.725 1.606.165.996 1.259.490.809 1.161.197.923 1.031.637.706 983.380.949 980.997.401 497.886.066 212.614.035 16.790.513 -
2.256.691.548 399.422.450 3.506.473.686 1.300.681.572 60.126.348 850.222.525 650.729.966 1.536.320.032 490.296.010 368.800.281 2.137.584.158 472.621.927 435.302.610
3.070.583.355
2.253.102.139
Third parties PT Wibowo Arta Kurnia PT Dayani Garment PT Metro Garmin PT Mitra Sukses Kreasindo PT Sinarbudi Intraco PT Dewhirst Menswear Daewoo International Corp PT Primajaya Pantes Garment PT Sanga Dinamika Inti Guna PT Star Asia Brothers PT Bengawan Solo Garment PT Naigai Shirts Indonesia PT Shinwoo Abadi PD Cahaya PT Golden Flower PT San San Saudaratex Jaya PT Bina Busana Internusa Others (each below Rp300,000,000)
Jumlah pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22) Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
30.910.245.419
16.718.375.252
Total third parties
3.775.951.349
-
Related party (Note 22)
Piutang usaha, bersih
33.728.678.082
Pihak ketiga PT Wibowo Arta Kurnia PT Dayani Garment PT Metro Garmin PT Mitra Sukses Kreasindo PT Sinarbudi Intraco PT Dewhirst Menswear Daewoo International Corp PT Primajaya Pantes Garment PT Sanga Dinamika Inti Guna PT Star Asia Brothers PT Bengawan Solo Garment PT Naigai Shirts Indonesia PT Shinwoo Abadi PD Cahaya PT Golden Flower PT San San Saudaratex Jaya PT Bina Busana Internusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300.000.000)
(957.518.686)
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang usaha, bersih
15.760.856.566
Less allowance for impairment losses Trade receivables, net
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2010 Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun
(957.518.686)
2009
20.362.293.617 13.754.722.456 158.685.333 410.495.362
9.694.446.683 6.221.537.734 369.231.176 433.159.659
34.686.196.768
16.718.375.252
(957.518.686) 33.728.678.082
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
(957.518.686) 15.760.856.566
Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year
Less allowance for impairment losses Trade receivables, net
The details of trade receivables based on original currencies are as follows:
2010
2009
Rupiah Dolar AS (AS$3.768.461 pada tahun 2010 dan AS$1.616.218 pada tahun 2009)
803.956.991
1.525.931.128
33.882.239.777
15.192.444.124
Rupiah US Dollar (US$3,768,461 in 2010 and US$1,616,218 in 2009)
Jumlah
34.686.196.768
16.718.375.252
Total
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
4.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
Movements in allowance for impairment losses: 2010
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2009
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 18)
(957.518.686)
Saldo akhir tahun
(957.518.686)
(492.110.613)
-
(465.408.073)
Balance at beginning of year Provision during the year (Note 18)
(957.518.686)
Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan dari kondisi akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp957.518.686 pada tanggal 31 Desember 2010 adalah cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the Company’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses of Rp957,518,686 as of December 31, 2010 is adequate to cover possible losses from the uncollectible accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2010 and 2009, no trade receivables were pledged as collateral.
5.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES Inventories consist of:
2010
2009
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang
4.813.594.666 17.452.406.727 2.322.320.335 7.996.934.566
8.362.806.615 24.616.771.407 3.268.049.290 8.519.790.722
Finished goods Work in process Raw materials Supplies and spare parts
Jumlah
32.585.256.294
44.767.418.034
Total
Jumlah penurunan penilaian persediaan yang telah dibebankan pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp1.020.001.228 dan Rp3.614.267.105.
Total decline in value of inventories charged in 2010 and 2009 amounting to Rp Rp1,020,001,228 and Rp3,614,267,105, repectively.
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan untuk penurunan nilai/keusangan tidak dibutuhkan.
Based on the review of the condition of inventories at the end of the year, the Company’s management is of the opinion that an allowance for decline in value/obsolescence is not required.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mengasuransikan persediaannya atas kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar Rp32.574.393.000 atau setara dengan AS$3.623.000 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2010, the Company had insured its inventories against losses from fire and other risks under blanket policies with a total coverage of Rp32,574,393,000 or equivalent to US$3,623,000 through December 31, 2011. The Company’s management believes that such insurance coverage is adequate to cover any possible of losses from the said risk.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2010 and 2009, no inventories were pledged as collateral.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6.
PAJAK DIBAYAR DI MUKA Pajak dibayar di muka terdiri dari:
Prepaid taxes consist of: 2010
7.
PREPAID TAXES
2009
Pajak penghasilan - pasal 22: tahun fiskal 2010 tahun fiskal 2009 tahun fiskal 2008
1.044.860.083 879.250.939 -
879.250.939 858.444.927
Income tax - article 22 fiscal year 2010 fiscal year 2009 fiscal year 2008
Jumlah
1.924.111.022
1.737.695.866
Total
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tanggal 23 Juli 2010, Direktorat Jenderal Pajak melakukan koreksi atas kerugian fiskal Perusahaan tahun pajak 2008 dari sebesar Rp61.842.518.081 menjadi Rp60.946.707.876 sehingga kerugian fiskal Perusahaan berkurang sebesar Rp895.810.205 (Catatan 21). SKPLB ini juga menyetujui permohonan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2008 sebesar Rp858.444.927 yang pengembaliannya diterima oleh Perusahaan pada bulan Agustus 2010 sebesar Rp675.680.836, setelah dikurangi hutang atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) tahun 2008 sebesar Rp182.764.091, sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) tanggal 23 Juli 2010. Perusahaan telah menyetujui seluruh SKPKB yang tersebut.
Based on the Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) dated July 23, 2010, the Directorate General of Taxes adjusted the Company’s 2008 fiscal loss from Rp61,842,518,081 to Rp60,946,707,876. Accordingly, the 2008 fiscal loss was reduced by Rp895,810,205 (Note 21). This SKPLB also approved the claim for 2008 income tax article 22 refund amounting to Rp858,444,927. The refund amounting to Rp675,680,836 was received in August 2010, net of underpayment of 2008 Value Added Tax (“VAT”) of Rp182,764,091 as stated in the Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) dated July 23, 2010. The Company has approved all the SKPKB.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah mengajukan permohonan restitusi pajak penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2009 sebesar Rp879.250.939. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belum menerima tanggapan dari Direktorat Jenderal Pajak.
In 2010, the Company submitted application for refund of the 2009 Corporate Income Tax overpayment amounting to Rp879,250,939. Up to date of completion of these financial statements, no tax assessment has yet been made by the Directorate General of Taxes.
7.
ASET TETAP
FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Aset tetap terdiri dari:
Mutasi selama Tahun Berjalan/ Movement During the Year 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
48.923.870.000 20.069.252.318 256.752.292.906 1.691.434.830 1.785.865.398
88.913.728 -
147.200.000
152.500.000
Jumlah nilai tercatat
329.369.915.452
241.413.728
24
Pengurangan/ Disposals
Saldo Akhir/ Ending Balance
(64.976.204) (64.976.204)
2010
299.700.000
Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Asset under Finance Lease Motor vehicles
329.546.352.976
Total carrying value
48.923.870.000 20.069.252.318 256.776.230.430 1.691.434.830 1.785.865.398
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Mutasi selama Tahun Berjalan/ Movement During the Year Saldo Awal/ Beginning Balance
2010
Penambahan/ Additions
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
16.929.274.403 208.761.495.968 1.691.434.830 1.785.865.398
1.037.207.181 2.906.807.186 -
4.906.667
49.773.333
Jumlah akumulasi penyusutan
229.172.977.266
3.993.787.700
Penurunan nilai aset tetap Mesin dan peralatan
31.270.935.655
Nilai Buku
68.926.002.531
Pengurangan/ Disposals
Saldo Akhir/ Ending Balance
(64.976.204) -
54.680.000
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Asset under Finance Lease Motor vehicles
233.101.788.762
Total accumulated depreciation
31.270.935.655
Impairment in value of fixed assets Machinery and equipment
65.173.628.559
Net Book Value
Saldo Akhir/ Ending Balance
2009
17.966.481.584 211.603.326.950 1.691.434.830 1.785.865.398
(64.976.204)
-
2010
-
Mutasi selama Tahun Berjalan/ Movement During the Year Saldo Awal/ Beginning Balance
2009
Penambahan/ Additions
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
48.923.870.000 20.069.252.318 256.431.640.986 1.755.834.830 1.785.865.398
320.651.920 -
-
147.200.000
Jumlah nilai tercatat
328.966.463.532
467.851.920
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
16.144.714.385 205.567.325.036 1.755.834.830 1.783.321.208 -
4.906.667
Jumlah akumulasi penyusutan
225.251.195.459
3.986.181.807
Penurunan nilai aset tetap Mesin dan peralatan
31.270.935.655
Nilai Buku
72.444.332.418
784.560.018 3.194.170.932 2.544.190
Pengurangan/ Disposals
(64.400.000) -
329.369.915.452
Total carrying value
16.929.274.403 208.761.495.968 1.691.434.830 1.785.865.398
48.923.870.000 20.069.252.318 256.752.292.906 1.691.434.830 1.785.865.398
(64.400.000)
(64.400.000) -
4.906.667
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Asset under Finance Lease Motor vehicles
229.172.977.266
Total accumulated depreciation
31.270.935.655
Impairment in value of fixed assets Machinery and equipment
68.926.002.531
Net Book Value
(64.400.000)
-
Analisis laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
147.200.000
Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Asset under Finance Lease Motor vehicles
-
An analysis of the gain on sales of fixed assets is as follows:
2010
2009
Penerimaan dari penjualan Nilai buku dari aset tetap yang dijual
14.212.000 -
-
Proceed from sales Net book value of fixed assets sold
Keuntungan atas penjualan aset tetap
14.212.000
-
Gain on sale of fixed assets
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Pada bulan Juni 2004, Perusahaan mengakui kerugian atas penurunan nilai mesin-mesin pabrik sebesar Rp31.270.935.655 sehubungan dengan kondisi permintaan produk Perusahaan. Jumlah yang dapat diperoleh kembali ditentukan berdasarkan harga pasar, sesuai dengan laporan perusahaan penilai independen, PT Karmindo Approkon tanggal 26 Juli 2004. Nilai buku dari mesin-mesin tersebut sebelum mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp60.383.935.655.
In June 2004, the Company recognized loss on impairment in value of machinery of Rp31,270,935,655 considering demand for the Company’s products. The recoverable amounts were determined using market price based on an independent appraisal report of PT Karmindo Approkon dated July 26, 2004. Prior to these writedowns, the net book value of machinery was Rp60,383,935,655.
Beban penyusutan sebesar Rp3.993.787.700 pada tahun 2010 (2009: Rp3.986.181.807) dibebankan pada biaya produksi.
Depreciation expenses of Rp3,993,787,700 in 2010 (2009: Rp3,986,181,807) was charged to manufacturing costs.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mengasuransikan aset tetapnya atas kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar Rp244.531.597.900 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2010, the Company insured its fixed assets against losses from fire and other risks under blanket policies with total coverage of Rp244,531,597,900 through December 31, 2011. The Company’s management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risk.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan potensial lebih lanjut atas nilai tercatat aset tetap dan oleh karena itu, tidak diperlukan penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company’s management believes that there is no further potential impairment in values of fixed assets, and therefore, no write-down for impairment in asset values is necessary as of December 31, 2010.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan memiliki perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
In December 2009, the Company has finance lease commitments with PT Astra Sedaya Finance covering motor vehicle, for a period of 5 years up to 2014. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term.
Pada tanggal 20 Mei 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Niaga Finance, dengan jangka waktu 4 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
As of May 20, 2010, the Company entered into finance lease commitments with PT Niaga Finance covering motor vehicle, for a period of 4 years up to 2014. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term.
Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga yang bekisar antara 17%-20% per tahun (2009: 20% per tahun).
The aforementioned lease commitments bear interest ranged from 17% to 20% per annum (2009: 20% per annum).
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7.
ASET TETAP (lanjutan) Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang dan nilai kininya berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
FIXED ASSETS (continued) Future minimum payments and the present value under the lease agreement as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang/ Future minimum lease payments
8.
2009
Nilai kini pembayaran sewa minimum/ Present value of minimum lease payments
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang/ Future minimum lease payments
Nilai Kini pembayaran sewa minimum/ Present value of minimum lease payments
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
89.913.452
50.310.321
42.307.200
17.339.360
234.477.600
183.566.161
165.703.200
113.846.512
Not later than one year Later than one year but not later than five years
Jumlah pembayaran minimum Dikurangi beban keuangan
324.391.052 (90.514.570)
233.876.482 -
208.010.400 (76.824.528)
131.185.872 -
Total minimum lease payments Less finance charges
Nilai kini pembayaran sewa minimum
233.876.482
233.876.482
131.185.872
131.185.872
Present value of minimum lease payment
8.
ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 2010
OTHER NON-CURRENT ASSETS 2009
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Tanah yang tidak digunakan dalam usaha Uang jaminan Lain-lain
2.104.632.000
-
Restricted time deposits
1.521.310.350 1.320.756.600 193.042.454
1.521.310.350 1.320.756.600 445.992.528
Land not used in operations Security deposit Others
Jumlah
5.139.741.404
3.288.059.478
Total
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito dalam Rupiah dan Dolar AS yang ditempatkan di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta dan digunakan sebagai jaminan atas pembayaran pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Restricted time deposits represent deposits in Rupiahs and US Dollar which placed at the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch and used as a guarantee for payment on purchase of gas from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah berkisar:
The range of annual interest rates of the restricted time deposits are as follows:
Mata uang Rekening Rupiah Rekening Dolar AS
2010
2009
5,90% - 6,12% 0,25%
27
Currency Denomination -
Rupiah account US Dollar account
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9.
HUTANG USAHA Akun ini merupakan saldo hutang berasal dari pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu dari pihak berikut ini:
This account consists of payables arising from the purchases of raw materials, spare parts and factory supplies from the following parties:
2010 Pihak ketiga CV Hasari Hermon PT Tifico Fiber Indonesia Tbk PT Emori Indonesia CV Mulya Jaya PT Anugerah Texindotama PT Dwimitra Abadi Mustika PT Colorindo Aneka Chemicals PT Batasnusa Berkembang CV Cahaya Fajar Fadilah PT Inti Sumber Lestari PT Tommy Adji Prasetyo PD Surya Pratama PT Surya Barutama Mandiri PT Surya Makmur Agung Lestari CV Sumber Sari Indah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200.000.000)
TRADE PAYABLES
2009
1.638.401.907 1.587.066.609 1.571.117.958 1.211.118.958 1.063.114.389 516.734.539 498.466.726 373.700.769 360.448.500 346.638.502 340.709.996 324.920.000 297.848.069 258.885.000 213.269.407
1.086.020.593 1.011.339.279 240.635.668 636.571.381 449.764.235 287.428.371 417.508.847 379.880.072 232.150.000 159.233.355 -
4.098.833.204
5.319.132.875
Third parties CV Hasari Hermon PT Tifico Fiber Indonesia Tbk PT Emori Indonesia CV Mulya Jaya PT Anugerah Texindotama PT Dwimitra Abadi Mustika PT Colorindo Aneka Chemicals PT Batasnusa Berkembang CV Cahaya Fajar Fadilah PT Inti Sumber Lestari PT Tommy Adji Prasetyo PD Surya Pratama PT Surya Barutama Mandiri PT Surya Makmur Agung Lestari CV Sumber Sari Indah Others (each below Rp200,000,000)
Jumlah pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22)
14.701.274.533
10.219.664.676
Total third parties
5.577.409.058
11.012.979.370
Related parties (Note 22)
Jumlah
20.278.683.591
21.232.644.046
Total
Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the Company’s trade payables are as follows:
2010
2009
Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 bulan
6.862.800.276 12.061.123.578 1.354.759.737
6.584.322.328 9.220.387.555 5.427.934.163
Less than 1 month 1 - 3 months More than 3 months
Jumlah
20.278.683.591
21.232.644.046
Total
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on original currency are as follows:
2010 Rupiah Dolar AS (AS$1.454.149 pada tahun 2010 dan AS$1.753.374 pada tahun 2009) Yen Jepang (¥10.517.216 pada tahun 2010 dan ¥10.036.660 pada tahun 2009) Jumlah
2009
6.038.688.598
3.730.203.465
13.074.254.019
16.481.712.216
Rupiah US Dollar (US$1,454,149 in 2010 and US$1,753,374 in 2009)
1.165.740.974
1.020.728.365
Japanese Yen (¥10,517,216 in 2010 and ¥10,036,660 in 2009)
20.278.683.591
21.232.644.046
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan kepada pihak lain.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company did not provide any guarantee to other parties.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS FROM A SHAREHOLDER
10. PINJAMAN DARI PEMEGANG SAHAM Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham, Unitika Limited, Jepang untuk modal kerja dengan mutasi saldo pinjaman sebagai berikut:
This account represents non-interest bearing loans obtained from a shareholder, Unitika Limited, Japan for working capital purposes with movements in the loan balance as follows:
2010 Saldo awal tahun (AS$16.454.562 dan ¥778.203.521 pada tahun 2010 dan 2009) Penambahan selama tahun (AS$3.960.000 pada tahun 2010) Pengaruh perubahan kurs valuta asing Saldo akhir tahun (AS$20.414.562 dan ¥778.203.521 pada tahun 2010 dan AS$16.454.562 dan ¥778.203.521 pada tahun 2009)
2009
233.816.177.126
274.519.062.369
Balance at beginning of year (US$16,454,562 and ¥778,203,521 in 2010 and 2009)
35.845.480.000
-
Additions during the year (US$3,960,000 in 2010)
(286.267.449)
269.375.389.677
233.816.177.126
Effect of changes in foreign exchange rates Balance at end of year (US$20,414,562 and ¥778,203,521 in 2010 and US$16,454,562 and ¥778,203,521 in 2009)
The outstanding balance of loans from a shareholder as of December 31, 2010 represents loans from Unitika Limited, Japan with the following maturity dates (Note 22):
Saldo pinjaman dari pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan pinjaman dari Unitika Limited, Jepang dengan rincian tanggal jatuh tempo sebagai berikut (Catatan 22): Jatuh tempo
(40.702.885.243)
Jumlah/Amount
31 Maret 2011 31 Juli 2011 31 Desember 2011
233.771.029.677 19.780.200.000 15.824.160.000
Maturity March 31, 2011 July 31, 2011 December 31, 2011
Perjanjian pinjaman dari pemegang saham berisi beberapa pembatasan antara lain, melakukan pengumuman atau pembayaran dividen, melakukan perubahan yang signifikan atas bisnis perusahaan, menjual atau menghapus seluruh atau sebagian besar harta perusahaan dan menjaminkan atau menggadaikan seluruh atau bagian dari aset perusahaan.
The loan agreement contains certain covenants limiting, among others, declaration or payment of any dividend, any substantial alteration in the nature of its business, transfer or disposal of all or substantial part of its assets and putting pledge, lien or other encumbrance on the whole or any part of its property or assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan pinjaman. Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dari perusahaan afiliasi, Unimore Ltd., Jepang dengan jumlah pinjaman Rp2.703.600.000 atau setara dengan AS$300.000. Pinjaman ini yang dibebani bunga sebesar 2,94% telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 29 Juni 2010.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all loan covenants. In May 2010, the Company received loan from Unimore Ltd, Japan, an affiliated company, amounting to Rp2,703,600,000 or equivalent to US$300,000. This loan which bear interest at 2.94% was fully paid by Company on June 29, 2010.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAXES PAYABLE
11. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of:
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2010
2009
182.657.063 53.348.676 185.572.262
180.620.526 4.762.536 224.255.721
421.578.001
409.638.783
2010
Jumlah
2009 4.014.875.970
-
67.043.134
730.580.159 1.922.589.775
986.818.392 1.591.634.075
Related party (Note 22) Commissions Third parties Others
6.650.605.168
6.660.371.571
Total
13. ESTIMATED BENEFITS
LIABILITIES
FOR
EMPLOYEE
As of December 31, 2010 and 2009, the Company provided a provision for employee benefits based on the independent actuarial report of PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi, dated January 22, 2011 and February 25, 2010, respectively. The key assumptions, among others, used in 2010 and 2009, for the said report are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Laporan Aktuaria Independen PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi, masing-masing tanggal 22 Januari 2011 dan 25 Februari 2010. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam laporan tersebut untuk tahun 2010 dan 2009 antara lain adalah sebagai berikut: 2010 : : : : :
Accruals Third parties
3.997.435.234
13. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat cacat
Total
12. OTHER CURRENT LIABILITIES
12. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA
Biaya masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22) Komisi Pihak ketiga Lain-lain
Income Taxes Article 21 Article 23 Value Added Tax
2009
55 tahun/years 9,00% per tahun/per annum 9,00% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980
30
55 tahun/years 10,50% per tahun/per annum 9,00% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980
: : : : :
Retirement age Discount rate Salary increase Mortality table Disability rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ESTIMASI (lanjutan)
KEWAJIBAN
IMBALAN
13. ESTIMATED LIABILITIES BENEFITS (continued)
KERJA
FOR
EMPLOYEE
Tabel berikut menyajikan komponen dari beban imbalan bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca untuk penyisihan imbalan kerja karyawan seperti yang tercantum dalam laporan aktuaria tersebut:
The tables summarize the components of net benefits expense recognized in the statements of income and amounts recognized in the balance sheets for the benefits provision as determined by the said independent actuary report as follows:
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan, bersih 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuarial Amortisasi biaya jasa lalu - imbalan yang belum menjadi hak Beban imbalan kerja karyawan, bersih
b.
2009
752.035.648 1.408.631.429 (3.037.192.162)
645.356.902 1.205.154.687 (872.068.455)
3.047.237.627
1.125.120.471
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial gain Amortization of past service cost - non-vested benefits
2.170.712.542
2.103.563.605
Net employee benefits expense
Penyisihan untuk imbalan kerja
b. 2010
c.
Net employee benefits expense
Benefits provision
2009
Nilai kini kewajiban imbalan kerja Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak
17.222.678.107
14.779.005.050
Unfunded present value of benefits obligation
11.495.162.097
16.171.249.775
Unrecognized actuarial gain
(8.217.054.950)
(11.264.292.577)
Non-vested past service cost
Penyisihan untuk imbalan kerja
20.500.785.254
19.685.962.248
Mutasi penyisihan untuk imbalan kerja
c. 2010
Benefits provision
Movements in the benefits provision
2009
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan, bersih Pembayaran manfaat tahun berjalan
19.685.962.248 2.170.712.542 (1.355.889.536)
18.590.605.732 2.103.563.605 (1.008.207.089)
Saldo akhir
20.500.785.254
19.685.962.248
31
Beginning balance Net employee benefits expense Benefits paid during the year Ending balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. CAPITAL STOCK
14. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan PT EDI Indonesia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
The details of share ownership as of December 31, 2010 and 2009 based on records maintained by PT EDI Indonesia, share administration agency, are as follows: Ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Pengurus/Management Haji Sugi Hadi Prawiro (Direktur/Director) Bukan Pengurus/Non Management Unitika Limited, Jepang/Japan Henry Onggo Henry Lohanata Umum (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)/ Public (each below 5% Ownership Interest)
Jumlah/Total
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
500
0,01%
500.000
5.597.276 758.439 694.480
69,37% 9,40% 8,61%
5.597.276.000 758.439.000 694.480.000
1.017.805
12,61%
1.017.805.000
8.068.000
99,99%
8.068.000.000
8.068.500
100,00%
8.068.500.000
15. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
15. AGIO SAHAM Agio saham merupakan selisih antara penerimaan dari penerbitan saham dengan nilai nominalnya.
Additional paid-in capital represents the excess of the proceeds from the issuance of common stock over the par value of shares. 16. NET SALES
16. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:
The details of net sales based on primary products are as follows:
2010
2009
Kain Benang Produk sisa
155.647.590.544 4.864.147.931 4.081.395.805
142.336.561.478 5.615.462 3.248.085.854
Fabric Yarn Waste
Jumlah
164.593.134.280
145.590.262.794
Total
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. NET SALES (continued)
16. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Net sales to a related party and third parties are as follows: Persentase terhadap Jumlah Penjualan/ Percentage to Total Sales
Jumlah/ Amount 2010
2009
2010
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22) Pihak ketiga
12.142.873.903 152.450.260.377
145.590.262.794
7,38% 92,62%
100,00%
Related party (Note 22) Third parties
Jumlah
164.593.134.280
145.590.262.794
100,00%
100,00%
Total
Rincian pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of customers with sales value of more than 10% of the Company’s total sales are as follows: Persentase terhadap Jumlah Penjualan/ Percentage to Total Sales
Jumlah/ Amount 2010
2009
2010
PT Sinarbudi Intraco PT Dewhirst Menswear
17.007.296.252 13.383.365.546
21.205.972.364 18.962.664.370
10% 8%
15% 13%
PT Sinarbudi Intraco PT Dewhirst Menswear
Jumlah
30.390.661.798
40.168.636.734
18%
28%
Total
17. COST OF GOODS SOLD
17. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Details of cost of goods sold consist of:
2010 Bahan Baku Awal tahun Pembelian
2009
2009
3.268.049.290 52.346.668.341
3.657.027.825 41.010.209.293
Raw Materials At beginning of year Purchases
55.614.717.631 (2.322.320.335)
44.667.237.118 (3.268.049.290)
Available for use At end of year
Bahan Baku yang Digunakan
53.292.397.296
41.399.187.828
Upah Langsung
24.739.676.527
21.653.316.297
Direct Labor
29.427.453.926 25.188.435.316 10.586.337.760 6.020.419.203 3.986.181.807 1.589.400.961
Manufacturing Overhead: Fuel Chemicals Consumable materials and spareparts Salaries and employees' benefits Depreciation Dyeing charges
Tersedia untuk digunakan Akhir tahun
Biaya Pabrikasi: Bahan bakar Bahan kimia Bahan pembantu dan suku cadang Gaji dan imbalan kerja Penyusutan Biaya pencelupan
33.222.588.413 23.546.973.075 13.454.474.008 6.488.535.999 3.993.787.700 2.724.631.289
33
Raw Materials Used
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. COST OF GOODS SOLD (continued)
17. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 2010 Biaya Pabrikasi (lanjutan): Asuransi Reparasi dan pemeliharaan Amortisasi beban ditangguhkanhak atas tanah Lain-lain
2009
1.312.293.515 1.252.486.886
1.434.247.576 1.400.922.786
29.950.956 4.977.332.490
29.950.956 4.464.470.676
Manufacturing Overhead (continued): Insurance Repairs and maintenance Amortization of deferred chargeslandrights Miscellaneous
Jumlah Biaya Pabrikasi
91.003.054.331
84.127.820.967
Total Manufacturing Overhead
Jumlah Biaya Produksi
169.035.128.154
147.180.325.092
Total Manufacturing Cost
Barang Dalam Proses: Awal tahun Akhir tahun
24.616.771.407 (17.452.406.727)
25.082.319.260 (24.616.771.407)
Harga Pokok Produksi
176.199.492.834
147.645.872.945
Barang Jadi: Awal tahun Akhir tahun
8.362.806.615 (4.813.594.666)
Beban Pokok Penjualan
179.748.704.783
Work in Process: At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured Finished Goods: At beginning of year At end of year
7.347.089.969 (8.362.806.615) 146.630.156.299
Cost of Goods Sold
Pembelian bahan baku dan bahan kimia dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp40.037.595.214 dan Rp29.356.036.820 atau 57,35% dan 44,94% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan kimia masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 22).
Purchases of raw materials and chemicals from the related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp40,037,595,214 and Rp29,356,036,820 or 57.35% and 44.94% of total raw materials and chemicals purchases in 2010 and 2009, respectively (Note 22).
Rincian pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of suppliers with purchase value of more than 10% of the Company’s total sales are as follows: Persentase terhadap Jumlah Penjualan/ Percentage to Total Sales
Jumlah/ Amount
Unitika Limited, Jepang
2010
2009
2010
37.545.446.729
29.282.904.896
20,11%
Unitika Limited, Japan
18. OPERATING EXPENSES
18. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari:
Operating expenses consist of: 2010
Penjualan dan pemasaran Ongkos angkut Promosi dan komisi penjualan Klaim dan denda Beban bank Penyisihan kerugian penurunan nilai (Catatan 4) Lain-lain
22,81%
2009
2009
1.713.416.693 1.256.351.004 1.066.506.620 29.598.744
1.710.631.013 685.117.947 513.022.202 54.650.443
211.952.033
465.408.073 333.830.557
4.277.825.094
3.762.660.235
34
Sales and marketing Freight Sales promotions and commissions Claims and penalties Bank charges Provision for impairment losses (Note 4) Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. OPERATING EXPENSES (continued)
18. BEBAN USAHA (lanjutan) 2010 Umum dan administrasi Gaji dan imbalan kerja Jasa tenaga ahli Perjalanan dan transportasi Meterai, telepon dan teleks Beban bank Lain-lain
Jumlah
2009
2.768.135.123 512.659.825 428.485.178 276.212.444 233.379.085 523.974.857
3.238.510.577 584.481.188 280.270.575 233.971.547 233.851.654 493.986.077
4.742.846.512
5.065.071.618
9.020.671.606
8.827.731.853
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Laba selisih kurs Rugi selisih kurs
1.231.082.793 (2.301.821.806)
43.463.576.875 (3.662.162.756)
Bersih
(1.070.739.013)
39.801.414.119
Gain on foreign exchange Loss on foreign exchange Net
20. INTEREST INCOME
20. PENDAPATAN BUNGA
Interest income was derived from current bank accounts of Rp16,017,331 and Rp15,346,662 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
Pendapatan bunga diperoleh dari jasa giro sebesar Rp16.017.331 dan Rp15.346.662 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
21. TAXATION
21. PERPAJAKAN Manfaat Pajak Penghasilan
Tangguhan
Total
19. (LOSS)/GAIN ON FOREIGN EXCHANGE - NET
19. (RUGI)/LABA SELISIH KURS - BERSIH
a.
General and Administrative Salaries and employees’ benefits Professional fees Travelling and transportation Postage, telephone and telex Bank charges Others
a.
Income Tax Benefit
2010
2009
524.374.282
630.180.950
35
Deferred
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Rekonsiliasi antar (rugi)/laba sebelum manfaat pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran (rugi)/laba fiskal adalah sebagai berikut:
b.
2010 (Rugi)/laba sebelum manfaat pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) beda temporer: Penyusutan Estimasi kewajiban imbalan kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai Sewa pembiayaan Jasa tenaga ahli Beban keterlambatan pembayaran kepada pemasok Estimasi pembayaran bonus
Ditambah/(dikurangi) beda tetap: Kesejahteraan karyawan Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya
A reconciliation between the Company’s (loss)/income before income tax benefit, as shown in the statements of income, to the estimated fiscal (loss)/income are as follows:
2009
(25.812.531.083)
30.049.628.416
782.019.007
668.370.525
814.823.006 102.690.610 -
1.095.356.516 465.408.073 131.185.872 (80.700.000)
(67.043.134) 465.007.635
67.043.134 234.438.572
2.097.497.124
2.581.102.692
1.968.637.407
2.115.566.518
(16.017.331)
(15.346.662)
519.238.151
283.589.863
2.471.858.227
2.383.809.719
Taksiran (rugi)/laba fiskal Koreksi rugi fiskal yang berasal dari hasil pemeriksaan pajak (Catatan 6) Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya
(21.243.175.732)
35.014.540.827
(895.810.205)
-
(26.827.977.254)
(61.842.518.081)
Taksiran akumulasi rugi fiskal
(48.966.963.191)
(26.827.977.254)
(Loss)/income before income tax benefit Add/(deduct) temporary differences: Depreciation Estimated liabilities for empoyee benefits Provision for impairment losses Finance lease Professional fees Penalty fees to supplier Estimated bonus payment
Add/(deduct) permanent differences: Employee benefits in kinds Interest income subject to final tax Other non-deductible expenses
Estimated fiscal (loss)/income Adjustment on tax loss due to tax assessment (Note 6) Tax losses carried forwards Estimated tax losses carryforward
The Company will report the 2010 estimated fiscal loss as stated above in the 2010 Income Tax Return. The amount of 2009 estimated taxable income as stated above conformed to the amount shown in 2009 Income Tax Return.
Perusahaan akan melaporkan taksiran rugi fiskal tahun 2010 tersebut di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) untuk tahun 2010. Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2009 tersebut di atas sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT tahun 2009.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Rekonsiliasi (rugi)/laba sebelum manfaat pajak penghasilan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku ke manfaat pajak penghasilan seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi:
c.
2010 (Manfaat)/beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Beda tetap, bersih, pada tarif pajak yang berlaku Perubahan penyisihan penilaian aset pajak tangguhan Koreksi rugi fiskal yang berasal dari hasil pemeriksaan pajak Efek dari perubahan tarif pajak penghasilan badan Manfaat pajak penghasilan
d.
2009
(6.453.132.771) 617.964.557 5.534.746.483
(524.374.282)
Jumlah Penyisihan penilaian aset pajak tangguhan Jumlah aset pajak tangguhan, setelah dikurangi penyisihan penilaian aset pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan: Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih
667.466.723 (9.804.071.432) 92.527.803 (630.180.950)
d. 2010
Estimasi kewajiban imbalan kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai Kewajiban sewa pembiayaan Biaya yang masih harus dibayar
8.413.895.956
(223.952.551)
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan: Akumulasi rugi fiskal
The reconciliation of (loss)/income before income tax benefit multiplied by the applicable tax rate and income tax benefit as reported in the statement of income:
Income tax (benefit)/expense at applicable tax rate Net permanent differences at applicable tax rate Changes in valuation allowance of deferred tax asset Adjustment in tax loss due to tax assessment Effect of changes in corporate income tax rate Income tax benefit
Deferred tax assets/(liabilities)
2009 Deferred tax assets: Tax losses carried forward Estimated liabilities for employee benefits
12.241.740.798
6.706.994.314
5.125.196.314
4.921.490.562
239.379.672 58.469.121 468.706.507
239.379.672 32.796.468 369.215.382
Allowance for impairment losses Obligation under finance lease Accrued expenses
18.133.492.412
12.269.876.398
(12.241.740.798)
(6.706.994.314)
Total Valuation allowance of deferred tax asset
5.891.751.614 (883.250.469) 5.008.501.145
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp92.527.803 sebagai pengurang manfaat pajak penghasilan pada tahun 2009.
5.562.882.084 (1.078.755.221) 4.484.126.863
Total deferred tax assets, net of valuation allowance of deferred tax asset Deferred tax liability: Fixed assets Deferred tax assets - net
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp92,527,803 as a charge to income tax benefit in 2009.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Perusahaan melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan metode self-assessment. Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-undang No. 28 Tahun 2007), kantor pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun dari tanggal pajak terhutang dan, untuk peralihan, pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.
Under existing tax regulations, tax loss carryforward can be compensated against future taxable income up to a maximum of five years from the date the tax loss is incurred. The Company submits tax returns on a self-assessment basis. Based on the latest changes of Law on General Rules and Procedures of Taxation (Law No. 28 Year 2007), tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable and, for transition purposes, taxes for fiscal year 2007 and before shall not be assessed after 2013.
Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Perusahaan melakukan penyisihan atas aset pajak tangguhan untuk mencerminkan kemungkinan rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dapat dikompensasikan sebelum kadaluarsa.
The utilization of deferred tax assets recognized by the Company is dependent upon future taxable profits in excess of profits arising from the reversal of existing taxable temporary differences. A valuation allowance for deferred tax assets has been established to reflect the probable tax loss carry forwards that cannot be compensated before they expire.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six-months in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2010 and 2009, the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BALANCES AND RELATED PARTIES
22. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama transaksi penjualan produk dan pembelian bahan baku dan bahan kimia.
The Company, in its regular course of business, has engaged in transactions with related parties, principally consisting of sales of products and purchases of raw materials and chemicals.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances and transactions with related parties are as follows: Persentase dari Jumlah Aset/ Kewajiban/Pendapatan atau Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Liabilities/ Respective Income or Expense
Jumlah/ Total 2010
2009
2010
2009
Piutang usaha Unitika Trading Co., Ltd, Jepang (Catatan 4)
3.775.951.349
-
2,45%
-
Trade receivables Unitika Trading Co., Ltd, Japan (Note 4)
Hutang usaha Unitika Limited, Jepang Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
5.032.066.786 545.342.272
10.946.027.870 66.951.500
1,59% 0,17%
3,88% 0,02%
Trade payables Unitika Limited, Japan Unitika Trading Co., Ltd, Japan
Jumlah (Catatan 9)
5.577.409.058
11.012.979.370
1,76%
3,90%
Total (Note 9)
84,85%
82,93%
Loans from a shareholder Unitika Limited, Japan (Note 10)
-
0,02%
Other current liabilities Unitika Limited, Japan (Note 12)
-
Sales Unitika Trading Co., Ltd, Japan (Note 16)
Pinjaman dari pemegang saham Unitika Limited, Jepang (Catatan 10)
269.375.389.677 233.816.177.126
Kewajiban lancar lainnya Unitika Limited, Jepang (Catatan 12) Penjualan Unitika Trading Co., Ltd, Jepang (Catatan 16)
-
67.043.134
12.142.873.903
-
7,38%
Pembelian bahan baku dan bahan kimia Unitika Limited, Jepang Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
37.545.446.729 2.492.148.485
29.282.904.896 73.131.924
53,78% 3,57%
44,83% 0,11%
Purchase of raw materials and chemicals Unitika Limited, Japan Unitika Trading Co., Ltd, Japan
Jumlah (Catatan 17)
40.037.595.214
29.356.036.820
57,35%
44,94%
Total (Note 17)
The nature of transactions and the relationship between the Company and the above-related parties are as follows:
Sifat dari transaksi dan hubungan antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa di atas adalah sebagai berikut: Perusahaan/Company
Hubungan/Relationship
Transaksi/Transaction
Unitika Limited, Jepang/Japan
Pemegang saham/ Shareholder
Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials Pinjaman/Loans
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang/Japan
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Penjualan/Sales, Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials
Unimore Ltd., Jepang/Japan
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Pinjaman/Loan
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. ASSETS AND CURRENCIES
23. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
IN
FOREIGN
The Company’s foreign currency-denominated monetary assets and liabilities are as follows:
2010 Mata Uang Asing/Foreign Currency
LIABILITIES
2009
Setara dalam Rupiah/ Rupiah Equivalent
Mata Uang Asing/Foreign Currency
Setara dalam Rupiah/ Rupiah Equivalent
ASET
ASSETS
Kas dan bank
Cash on hand and in banks
US$ ¥ €
957.591 10.186 136
8.609.551.331 1.116.686 1.628.976
US$ ¥ €
336.981 10.186 136
3.167.617.922 1.035.916 1.840.694
Piutang usaha
US$
3.768.461
33.882.239.777
US$
1.616.218
15.192.444.124
Trade receivables
Aset tidak lancar lainnya
US$
152.000
1.366.632.000
US$
30.681
288.402.528
Other non-current assets
KEWAJIBAN Hutang usaha Pinjaman dari pemegang saham Kewajiban lancar lain-lain ASET/ (KEWAJIBAN)BERSIH
LIABILITIES US$ (1.454.149) ¥ (10.517.216)
(13.074.254.019) US$ (1.753.374) (1.165.740.974) ¥ (10.036.660)
(16.481.712.216) (1.020.728.365)
US$ (20.414.562) ¥ (778.203.521)
(183.547.323.342) US$ (16.454.562) (85.828.066.335) ¥ (778.203.521)
(154.672.879.038) (79.143.298.088)
US$
(347.879)
US$ (17.338.538) ¥ (788.710.551) € 136
(2.948.220.837) US$
(381.314)
(3.584.341.338)
(155.711.375.090) US$ (16.605.370) (86.992.690.625) ¥ (788.229.995) 1.628.976 € 136
(156.090.468.018) (80.162.990.537) 1.840.694
Trade payables
Loans from a shareholder Other current liabilities NET ASSETS/ (LIABILITIES)
Jika posisi kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (tanggal penyelesaian laporan keuangan) (Rp8.708 untuk AS$1, Rp107,49 untuk ¥1 dan Rp12.340,98 untuk €1), maka jumlah kewajiban bersih akan menurun kirakira sebesar Rp50.802 juta.
If the net position of liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 is reflected using the Bank Indonesia’s middle rate as of March 25, 2011 (the completion date of financial statement) (Rp8,708 to US$1, Rp107.49 to ¥1 and Rp12,340.98 to €1), the net liabilities will decrease by approximately Rp50,802 million.
Perusahaan dipengaruhi oleh risiko kurs mata uang asing terutama Dolar AS. Perusahaan tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari pinjaman dalam mata uang asing karena risiko ini diminimalisir dengan adanya penjualan Perusahaan dalam mata uang asing kira-kira sebesar 99,6% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.
The Company is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures primarily with respect to the US Dollar. The Company does not hedge the foreign currency exposure due to its foreign currency denominated loan because this exposure is mitigated by its sales which are denominated in foreign currency for approximately of 99.6% for the year ended December 31, 2010.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
24. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company’s business segment is as follows:
Informasi berdasarkan jenis produk:
Information based on product: 2010
Kain/ Fabric
Benang/ Yarn
Produk sisa/ Waste
Jumlah/ Total
Penjualan bersih
155.647.590.544
4.864.147.931
4.081.395.805
164.593.134.280
Net sales
Beban pokok penjualan
167.875.684.532
4.047.179.559
7.825.840.692
179.748.704.783
Cost of goods sold
(Rugi)/laba kotor
(12.228.093.988 )
(3.744.444.887)
(15.155.570.503)
Gross (loss)/income
9.020.671.606
Operating expenses
Beban usaha
816.968.372
9.020.671.606
Rugi usaha Beban lain-lain - bersih Manfaat pajak penghasilan
Aset
153.092.533.259
Kewajiban
317.460.918.173
Pengeluaran modal
Operating loss
(1.636.288.974)
Other expenses-net
524.374.282
Rugi bersih
Beban penyusutan
(24.176.242.109)
547.558.685
261.632.932
3.993.787.700
Income tax benefit
(25.288.156.801)
Net loss
153.901.724.876
Assets
317.460.918.173
Liabilities
3.993.787.700 Depreciation expense
110.257.728
110.257.728
Capital expenditures
2009 Kain/ Fabric
Benang/ Yarn
Produk sisa/ Waste
Jumlah/ Total
Penjualan bersih
142.336.561.478
5.615.462
3.248.085.854
145.590.262.794
Net sales
Beban pokok penjualan
139.343.516.198
3.051.423
7.283.588.678
146.630.156.299
Cost of goods sold
(Rugi)/laba kotor
2.993.045.280
2.564.039
(4.035.502.824 )
Beban usaha
8.827.731.853
(1.039.893.505)
Gross (loss)/income
8.827.731.853
Operating expenses
Rugi usaha
(9.867.625.358)
Pendapatan lain-lain - bersih
39.917.253.774
Other income - net
Manfaat pajak penghasilan Laba bersih Aset
143.230.346.488
Kewajiban
281.935.979.646
Beban penyusutan Pengeluaran modal
426.443.691
3.986.181.807
8.152.971
Operating loss
630.180.950
Income tax benefit
30.679.809.366
Net income
143.664.943.150
Assets
281.935.979.646
Liabilities
3.986.181.807 Depreciation expense
483.847.810
483.847.810
41
Capital expenditures
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BUSINESS (continued)
24. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
SEGMENT
INFORMATION
Informasi segmen berdasarkan daerah geografis:
Information based on geographic area:
Rincian penjualan berdasarkan lokasi geografis pelanggan:
Sales details based on customers’ geographic area:
2010
2009
Domestik Ekspor
136.574.176.540 28.018.957.740
122.354.258.392 23.236.004.402
Domestic Export
Jumlah
164.593.134.280
145.590.262.794
Total
Seluruh aset Perusahaan berada di Indonesia.
All the Company’s assets are located in Indonesia. 25. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
25. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.
Kewajiban pada biaya yang diamortisasi/ Liabilites at amortized cost
Pinjaman dan piutang/ Loan and receivables Aset Aset lancar Kas dan bank Piutang usaha Aset tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Uang jaminan
The following table sets out the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2010.
Jumlah/ Total
9.941.320.075 33.728.678.082
-
9.941.320.075 33.728.678.082
43.669.998.157
-
43.669.998.157 Non Current Assets Other non-current assets
2.104.632.000 1.320.756.600
-
3.425.388.600 Jumlah Aset
Assets Current Assets Cash on hand and in banks Trade receivable
2.104.632.000 1.320.756.600
Restricted time deposits Security deposit
3.425.388.600
47.095.386.757
-
47.095.386.757
Total Assets
Kewajiban Kewajiban lancar Hutang usaha Pinjaman dari pemegang saham Kewajiban lancar lainnya
-
20.278.683.591 269.375.389.677 6.650.605.168
20.278.683.591 269.375.389.677 6.650.605.168
Liabilities Current liabilities Trade payables Loan from a shareholder Other current liabilities
Jumlah Kewajiban
-
296.304.678.436
296.304.678.436
Total Liabilities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
25. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di neraca mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
The carrying values of financial instruments presented in the balance sheet are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha, hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lain-lain, mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena deposito tersebut dinilai ulang secara berkala. Nilai wajar uang jaminan tidak dapat diukur secara handal.
Management is of the opinion that the fair values of cash on hand and in banks, trade receivable, security deposit, restricted time deposits, trade payables, loan from a shareholder and other current liabiltities, reasonably approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying value of restricted time deposits with floating interest rates approximate their fair values as they are repriced frequently. The fair values of security deposits cannot be measured reliably.
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, uang jaminan, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lainnya. Tujuan utama dari instrumen keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan.
The Company’s financial instruments comprise cash on hand and in banks, trade receivables, security deposit, restricted time deposits, trade payables, loan from a shareholder and other current liabilities. The main purpose of the Company’s financial instruments is to raise funds for the Company's operations.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan instrumen keuangan.
It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko pasar (termasuk risiko tingkat suku bunga dan mata uang asing), risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial instruments are interest rate risk, market risk (including interest rate risk and currency risk), credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung tiga tipe risiko: risiko tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, risiko harga komoditas. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan bank, piutang usaha, uang jaminan, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, pinjaman dari pemegang saham dan kewajiban lancar lain-lain.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three types of risks: interest rate risk, foreign currency risk and commodity price risk. Financial instruments affected by market risk include cash on hand and in banks, trade receivables, security deposit, restricted time deposits, trade payables, loans from a shareholder and other current liabilities.
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama dapat timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja. Saat ini, Perusahaan memperoleh pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham.
b.
Interest rate risk Fair value interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in market interest rates. The Company’s interest rate risk may arise from loans for working capital. Currently, the Company obtains non-interest bearing loan from a shareholder.
Risiko mata uang asing
b.
Foreign currency risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat dari perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan oleh Perusahaan.
Foreign currency risk is a risk in the fair value of future cash flows of a financial instrument which fluctuates as a result of changes in foreign currency exchange rates used by the Company.
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan harga beberapa pembelian utamanya dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pinjaman, pendapatan dan pembelian Perusahaan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal jumlah dan/atau waktu, Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollars or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. To the extent that the borrowing, revenue and purchases of the Company are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of amount and/or timing, the Company has exposure to the foreign currency risk.
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk risiko nilai tukar Perusahaan.
The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Company’s foreign exchange exposure.
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing diungkapkan pada Catatan 23.
The exposure to the foreign currency risk is disclosed in Note 23.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi Perusahaan sebagai akibat wanprestasi dari pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud yaitu distributor dan pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss from defaulted third parties. Third parties are referred to the distributor and counter parties that fail to discharge their contractual obligations.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Perusahaan memerlukan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan. Untuk penjualan dalam negeri, Perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 60 hari dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Company requires cash against the presentation of documents of title. For domestic sales, the Company may grants its customers credit terms up to 60 days from the issuance of invoice. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company's exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat akibat gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Company's assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan pada Perusahaan karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak.
The Company has no significant concentration of credit risk as its trade receivables relate to a large number of ultimate customers.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi dimana pendapatan jangka pendek tidak dapat menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is a risk that occurs when short-term revenue can not cover short-term expenditures.
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui fasilitas kredit yang cukup. Pemegang saham Perusahaan, Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu memberi dukungan secara berkelanjutan untuk menunjang kelangsungan hidup Perusahaan dengan menyediakan pinjaman tanpa bunga agar Perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo.
The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. The Company’s shareholder, Unitika Limited, Japan, continuously support the Company’s going concern by providing non-interest bearing loan to meet its obligation.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Perusahaan secara teratur mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan penggalangan dana.
The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives.
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran kewajiban keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak.
The table below summarises the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual payments.
< 1 tahun/ < 1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
2 - 3 tahun/ 2 - 3 years
> 3 tahun/ > 3 year
Jumlah/ Total
Hutang usaha Kewajiban lancar lainnya Pinjaman dari pemegang saham Kewajiban sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
20.278.683.591 6.650.605.168
-
-
-
20.278.683.591 6.650.605.168
Trade payables Other current liabilities
269.375.389.677
-
-
- 269.375.389.677
50.310.321
-
-
-
50.310.321
Kewajiban sewa pembiayaan
-
60.456.315
72.663.679
50.446.167
183.566.161
Loans from shareholder Current maturities of obligation under finance lease Obligation under finance lease
296.354.988.757
60.456.315
72.663.679
50.446.167 296.538.554.918
27. GOING CONCERN
27. KELANGSUNGAN USAHA Kegiatan usaha Perusahaan telah terpengaruh secara signifikan, dan dapat terus terpengaruh pada masa yang akan datang, oleh kondisi industri tekstil di Indonesia. Perusahaan melaporkan rugi bersih sebesar Rp25.288.156.801 pada tahun 2010 dan laba bersih sebesar Rp30.679.809.366 pada tahun 2009, namun Perusahaan masih melaporkan defisiensi modal sebesar Rp163.559.193.297 dan jumlah kewajiban lancar telah melebihi aset lancarnya sebesar Rp218.510.434.095 pada tanggal 31 Desember 2010.
The operations of the Company have been affected significantly, and will continue to be affected for the foreseeable future by the development in the textile industry in Indonesia. The Company reported net loss of Rp25,288,156,801 in 2010 and net income of Rp30,679,809,366 in 2009, however, the Company still reported a net shareholders’ deficiency of Rp163,559,193,297 and its current liabilities exceeded its current assets by Rp218,510,434,095 as of December 31, 2010.
Perusahaan telah menerima surat dukungan finansial dari pemegang saham, yaitu Unitika Limited, Jepang tertanggal 8 Februari 2011. Dalam suratnya tersebut, Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu dan akan terus memberikan dukungan finansial agar Perusahaan dapat terus beroperasi dan memenuhi semua kewajibannya.
Because of this condition, the Company obtained a letter of financial support from its shareholder, Unitika Limited, Japan dated February 8, 2011. The shareholder confirms that it is willing and able to provide continuing financial support to the Company to enable it to operate as a going concern and to meet its obligations.
Selanjutnya, Perusahaan juga melakukan rencanarencana sebagai berikut untuk memperbaiki kondisi operasi dan keuangannya:
Moreover, the Company is taking the following plans to improve its operations and financial condition:
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. GOING CONCERN (continued)
27. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) ● Perusahaan terus memonitor pasar domestik dan ekspor untuk mendapatkan nilai tambah dari fluktuasi harga dan terus menjalin hubungan dengan pelanggan di Eropa dan Jepang, untuk mendapatkan pesanan secara berkelanjutan.
● The Company continuously monitors the domestic and international market to take advantage of price fluctuation and reinforce cooperation with the European and Japanese customers to obtain repeating orders.
● Perusahaan berkonsentrasi pada transaksi penjualan dengan pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik
● The Company focuses on sales transactions with creditworthy customers with proven track records or good credit history.
● Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan proses pengendalian mutu untuk mengurangi pemborosan.
● The Company continuously seeks to improve efficiency, productivity and quality control process to reduce various kind of waste.
Manajemen Perusahaan yakin bahwa rencanarencana di atas efektif untuk memperbaiki kondisi Perusahaan.
The Company’s management believes that the above plans will be effective to improve its conditions. 28. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
28. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan yang mungkin relevan dengan pelaporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif untuk tahun buku 2010 adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (“DSAK”) up to the date of completion of the Company’s financial statements which maybe relevant to the Company’s financial reporting but not yet effective for book year 2010 are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
· PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
· PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
· PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
· PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
· PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
· PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
· PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
· PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
· PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
· PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
· PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
· PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
· PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
· PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
· PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
· PSAK 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
· PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
· PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/ Associates”.
· PSAK 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
· PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
· PSAK 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
· PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
· PSAK 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
· PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
· PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
· PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
· PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
· PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
· PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
· PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
· PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
· PSAK 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
· ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (“EBK”)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
· ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation-Special Purpose Entities (“SPE”)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
· ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.
· ISAK 10 “Customer Loyalty Program”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
· ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah (non-reciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
· ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.
· ISAK 14, “Aset Tak berwujud - Biaya Situs Web”, situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010).
· ISAK 14, “Intangible Assets-Web Site Costs”, web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK 19 (Revised 2010).
· ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
· ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
· PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
· PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
· PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
· PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
· PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
· PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
·
PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan..
· PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
·
PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
· PSAK 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
·
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
· PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
·
ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
· ISAK 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
·
ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
· ISAK 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
·
ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
· ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards on its financial statements.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT UNITEX Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. COMPLETION STATEMENTS
29. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 25, 2011.
53