PT BCA Finance Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010, 2009 and 2008
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
PT BCA FINANCE FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca…………………………………………………..
1-3
……………………………………… Balance Sheets
Laporan Laba Rugi………………………………........
4
………………………………..Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas……………………….....
5
…..Statements of Changes in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas……………………………………...
6-7
…………………..………Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…………………….
8-85
………………….Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE NERACA 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
PT BCA FINANCE BALANCE SHEETS December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
2008
ASET KAS DAN BANK Kas Bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
ASSETS 2p,3,28
2b,2n,24a
Jumlah Kas dan Bank PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen
851.718.260
1.161.480.695
268.011.321
39.042.077
46.027.907
196.357.587
99.502.081
263.548.908
1.460.546.339
990.262.418
1.471.057.510
Total Cash on Hand and in Banks
2.209.561.440.794
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - third parties Consumer financing receivables
2d,2i,2p,5,9, 13,14,23,24e 4.142.860.533.825
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(1.128.932.010.494)
Piutang pembiayaan konsumen
3.013.928.523.331
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
(40.503.779.185)
Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih INVESTASI SEWA NETO Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
CASH ON HAND AND IN BANKS Cash on hand Cash in banks Third parties
996.177.431
2.973.424.744.146
2.904.822.125.469 (960.383.562.044) 1.944.438.563.425 (39.269.679.188) 1.905.168.884.237
(750.914.599.503) 1.458.646.841.291
Related parties
Unearned consumer financing income Consumer financing receivables
Allowance for impairment losses on (38.715.760.317) consumer financing receivables 1.419.931.080.974
2c,2p,4
Consumer Financing Receivables - Net
5.677.322.692 14.311.886.000
2.551.359.244 1.931.647.792
13.849.338.375 13.070.735.271
(793.392.398) (14.311.886.000)
(374.321.468) (1.931.647.792)
(1.140.145.168) (13.070.735.271)
NET INVESTMENT IN LEASES Third parties Financing lease receivables Guaranteed residual value Unearned financing lease income Security deposits
4.883.930.294
2.177.037.776
12.709.193.207
Total net investment in leases third parties
3.160.622.121 1.381.955.000
6.702.617.039 1.161.500.000
12.102.599.647 1.161.500.000
(192.957.951) (1.381.955.000)
(632.842.839) (1.161.500.000)
(1.948.373.235) (1.161.500.000)
Related parties Financing lease receivables Guaranteed residual value Unearned financing lease income Security deposits
Jumlah investasi sewa neto pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2.967.664.170
6.069.774.200
10.154.226.412
Total net investment in leases related parties
Jumlah investasi sewa neto
7.851.594.464
8.246.811.976
22.863.419.619
Jumlah investasi sewa neto pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan Investasi Sewa Neto Bersih
2b,24b,24h
(196.289.862)
(206.170.300)
7.655.304.602
8.040.641.676
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(1.177.010.339) 21.686.409.280
Total net investment in leases Allowance for impairment losses on financing lease receivables Net Investment in Leases - Net
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes TAGIHAN ANJAK PIUTANG - pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui
PT BCA FINANCE BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
2008
2e,2p,6 9.298.233.858
10.985.261.457
(108.967.199)
Tagihan anjak piutang Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang
(126.158.735)
9.189.266.659
10.859.102.722
(395.780.253)
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
(307.400.533)
4.393.461.443 (57.724.971) 4.335.736.472 (164.903.479)
FACTORING RECEIVABLES - third parties Factoring receivables Unearned factoring income Factoring receivables Allowance for impairment losses on factoring receivables
8.793.486.406
10.551.702.189
4.170.832.993
Factoring Receivables - Net
2b,2p,24c
170.521.346.806
122.150.250.844
94.406.250
DUE FROM A RELATED PARTY
PIUTANG DAN ASET LAIN-LAIN - pihak ketiga
2p
10.491.919.785
4.567.359.533
4.175.962.302
OTHER RECEIVABLES AND ASSETS - third parties
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
2f
8.328.925.871
8.109.520.361
3.988.303.869
PREPAID EXPENSES
2g,7
34.506.970.012
11.132.622.121
10.889.332.086
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
43.221.016.657 (19.839.923.432)
33.565.051.882 (17.672.195.748)
29.170.702.879 (14.358.237.373)
23.381.093.225
15.892.856.134
14.812.465.506
Net Book Value
12.368.457.290
4.626.256.928
15.760.408.132
DEFERRED TAX ASSETS Net
3.250.932.794.482
2.091.230.356.441
1.496.980.258.902
TOTAL ASSETS
PIUTANG PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
PENYERTAAN SAHAM ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2c,2h,8,12
Nilai Buku ASET PAJAK TANGGUHAN Bersih JUMLAH ASET
2o,10
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
FIXED ASSETS Cost Accumulated depreciation
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BCA FINANCE BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
2008 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
LIABILITIES
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
420.000.000.000
405.000.000.000
90.000.000.000
SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT Third parties
66.967.060.440
95.889.130.595
66.633.374.021
Related parties
486.967.060.440
500.889.130.595
156.633.374.021
Total Short-Term Loans and Overdraft
2b 2p,24d,24g
75.210.023.000
29.005.386.935
21.389.600.822
ACCRUED EXPENSES
2o,10
36.334.406.421
57.579.411.196
30.125.519.632
TAXES PAYABLE
224.778.544.090
204.238.265.374
169.408.864.558
OTHER PAYABLES Third parties
97.152.012.304
77.723.389.228
86.404.327.075
Related parties
321.930.556.394
281.961.654.602
255.813.191.633
Total Other payables
1.697.491.928
1.190.759.216
2.123.957.823
OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE
2p,9 2b,24d, 24g
Jumlah Hutang Jangka Pendek dan Cerukan BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR HUTANG PAJAK HUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d,2i,2p,5 11,23c 2b,24c,24i
Jumlah Hutang Lain-lain KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
2c,2p,8,12
KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
2m,25
835.770.962
466.845.309
3.323.023.093
PROVISION FOR EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS
WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH - Bersih
2j,2p,13
399.450.762.314
-
-
MEDIUM-TERM NOTES - Net
HUTANG OBLIGASI - Bersih
2j,2p,14
720.330.813.442
399.323.506.852
498.087.916.340
BONDS PAYABLE - Net
2.042.756.884.901
1.270.416.694.705
967.496.583.364
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp10.000 per saham Modal dasar - 50.000.000 saham pada tahun 2010 dan 20.000.000 saham pada tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.000.000 saham pada tahun 2010 dan 5.895.200 saham pada tahun 2009 dan 2008 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan Penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
15
200.000.000.000
2k,7 15
58.952.000.000
-
(4.426.911.279)
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock - Rp10,000 par value per share Authorized - 50,000,000 shares in 2010 and 20,000,000 shares in 2009 and 2008 Issued and fully paid 20,000,000 shares in 2010 and 5,895,200 in 2009 and 58.952.000.000 2008 Difference in value of restructuring transactions of (4.426.911.279) entities under common control Retained earnings
1.150.000.000
150.000.000
100.000.000
Appropriated
1.007.025.909.581
766.138.573.015
474.858.586.817
Unappropriated
EKUITAS - Bersih
1.208.175.909.581
820.813.661.736
529.483.675.538
STOCKHOLDERS' EQUITY - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.250.932.794.482
2.091.230.356.441
1.496.980.258.902
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Laba penjualan penyertaan saham bersih Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan Laba penjualan/penghapusan aset tetap Pendapatan bunga Laba selisih kurs - bersih
2010
2009
1.013.219.733.867
706.643.097.045
447.873.289.532
INCOME Consumer financing income
1.276.681.867
2.227.869.100
3.449.982.982
Financing lease income
114.523.179.727
85.338.069.773
55.005.104.596
7
8.783.310.982
-
-
2p,5
5.600.598.583
5.144.890.117
5.126.300.237
2h,8 2b,19,24a 2n
3.292.625.422 30.792.951 1.187.397
390.457.022 42.272.503 -
354.517.718 38.479.576 -
Penalty, factoring, and others Gain on sale of investment in shares of stock - net Recovery of receivables previously written-off Gain on sale/disposal of fixed assets Interest income Gain on foreign exchange - net
1.146.728.110.796
799.786.655.560
511.847.674.641
Total Income EXPENSES Salaries, allowances and employees’ benefits General and administrative
2l,2q 2d,5,17,23 2b,2c,4, 16,24b, 24h 2b,2e,2i,6, 18,23a,24f
Jumlah Pendapatan BEBAN Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Umum dan administrasi
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2008
2l,2q 118.799.382.211 122.163.017.422
93.411.707.510 76.857.273.207
69.732.507.958 57.059.937.770
112.252.085.005
65.242.855.051
86.362.360.815
2p,4,5,6 2h,8
7.285.060.586 6.803.440.755 6.150.827.602
10.601.553.556 4.826.713.841 5.487.749.966
11.970.987.032 4.392.283.487 3.044.227.791
2j,13,14
2.552.697.384
1.235.590.512
1.646.475.723
7 2n
2.744.029.988 -
75.005.935
1.421.560
Interest expense Provision for impairment losses on receivables Depreciation Professional fees Amortization of deferred bonds and medium-term notes issuance costs Equity in net loss of associated company Loss on foreign exchange - net
Jumlah Beban
378.750.540.953
257.738.449.578
234.210.202.136
Total Expenses
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
767.977.569.843
542.048.205.982
277.637.472.505
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(198.883.387.250) 7.742.200.362
(143.111.962.000) (11.134.151.204)
(84.611.671.100) (81.588.245)
TAX EXPENSE Current Deferred
(191.141.186.888)
(154.246.113.204)
(84.693.259.345)
Tax Expense - Net
576.836.382.955
387.802.092.778
192.944.213.160
NET INCOME
28.842
19.390
9.647
BASIC EARNINGS PER SHARE
Beban bunga Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Penyusutan Jasa profesional Amortisasi biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan Bagian atas rugi bersih asosiasi Rugi selisih kurs - bersih
BEBAN PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
2m,21,25 22 2b,2c,2d,9 12,13,14,20, 24d,24g
2o,10
Beban Pajak - Bersih LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2r,15
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2008
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 58.952.000.000
Saldo Laba/ Retained Earnings Telah Ditentukan Pengunaannya/ Appropriated
(4.426.911.279)
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders’ Equity
Belum Ditentukan Pengunaannya/ Unappropriated
50.000.000
356.975.515.705
411.550.604.426
Balance as of January 1, 2008
-
Appropriated retained earnings
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
15
-
-
50.000.000
(50.000.000)
Dividen kas
15
-
-
-
(75.011.142.048)
(75.011.142.048)
-
192.944.213.160
192.944.213.160
Net income for 2008
100.000.000
474.858.586.817
529.483.675.538
Balance as of December 31, 2008
-
Appropriated retained earnings
Laba bersih tahun 2008
-
Saldo per 31 Desember 2008
58.952.000.000
(4.426.911.279)
Cash dividends
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
15
-
-
50.000.000
Dividen kas
15
-
-
-
(96.472.106.580)
(96.472.106.580)
-
-
-
387.802.092.778
387.802.092.778
Net income for 2009
150.000.000
766.138.573.015
820.813.661.736
Balance as of December 31, 2009
-
Retained earnings capitalization
4.426.911.279
Realization of difference in value of restructuring transactions under common control
-
Appropriated retained earnings
Laba bersih tahun 2009 Saldo per 31 Desember 2009 Kapitalisasi saldo laba
58.952.000.000 15
141.048.000.000
(4.426.911.279) -
-
(50.000.000)
(141.048.000.000)
Cash dividends
Realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
7
-
4.426.911.279
-
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
15
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Dividen kas
15
-
-
-
(193.901.046.389)
-
-
-
576.836.382.955
576.836.382.955
Net income for 2010
200.000.000.000
-
1.150.000.000
1.007.025.909.581
1.208.175.909.581
Balance as of December 31, 2010
Laba bersih tahun 2010 Saldo per 31 Desember 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-
(193.901.046.389)
Cash dividends
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Denda, pengelolaan piutang, administrasi, dan lain-lain Bunga
13.349.682.326.808 6.849.669.096 71.248.799.569
9.899.457.003.747 28.700.859.871 78.743.138.084
6.295.311.191.221 36.291.629.498 58.140.898.195
119.403.821.767 30.792.950
88.693.719.173 42.272.503
136.370.117.686 38.479.577
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Customers Consumer financing Financing leases Factoring Penalty, agent fee to manage receivable, administration, and others Interest
Jumlah penerimaan kas
13.547.215.410.190 10.095.636.993.378
6.526.152.316.177
Total cash receipts
Pengeluaran kas untuk transaksi: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang
14.901.763.885.000 11.331.445.863.000 9.267.267.000 1.307.644.000 70.076.328.000 91.954.654.139
9.132.525.908.689 11.359.180.700 67.453.315.117
Jumlah
14.981.107.480.000 11.424.708.161.139
9.211.338.404.506
Total
Cash disbursements for transaction of: Consumer financing Financing leases Factoring
Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga
251.339.152.580 244.323.425.230 115.421.479.250
175.091.844.704 140.763.787.028 66.037.194.177
171.941.813.140 102.694.696.346 83.951.387.164
Payments for general and administrative expenses, salaries and employees’ benefits and other expenses Payments for income taxes Payments for interest expense
Jumlah pengeluaran kas
611.084.057.060
381.892.825.909
358.587.896.650
Total cash disbursements
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(2.044.976.126.870) (1.710.963.993.670)
(3.043.773.984.979)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan penyertaan saham Hasil penjualan aset tetap
7 8
24.341.844.382 5.917.440.606
1.014.482.394
2.422.691.000
Perolehan penyertaan saham Perolehan aset tetap
7 8
(37.250.000.000) (13.322.493.030)
(243.290.035) (5.343.129.841)
(3.573.018.069) (3.809.869.773)
(20.313.208.042)
(4.571.937.482)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan kas dari bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Penambahan hutang bank Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi Penerimaan dari penerbitan wesel bayar jangka menengah Pengeluaran kas untuk bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang obligasi Pembayaran dividen kas Biaya penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
15
(4.960.196.842)
13.271.937.891.007 7.081.000.000.000
9.926.164.236.819 3.764.000.000.000
8.096.332.006.910 2.769.000.000.000
600.000.000.000
-
-
400.000.000.000
-
-
(11.720.905.192.752) (8.319.484.002.796) (4.824.606.129.792) (7.091.000.000.000) (3.458.000.000.000) (2.916.480.000.000) (275.000.000.000) (100.000.000.000) (193.901.046.389) (96.472.106.580) (75.011.142.048) (4.786.050.908)
-
(1.585.982.125) 2.065.759.618.833
(1.152.991.383) 1.715.055.136.060
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(1.219.528.566) 3.048.015.206.504
Net Cash Used in Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of investment in shares of stock Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of investment in shares of stock Acquisition of fixed assets Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash receipts from banks in connection with the transactions of joint financing cooperation Proceeds from additional bank loans Cash receipt from issuance of bonds payable Cash receipt from issuance of medium-term notes payable Cash disbursements for banks in connection with the transactions of joint financing cooperation Repayment of bank loans Payments of bonds payable Payment of cash dividends Bonds payable and medium-term notes payable issuance cost Repayment of obligations under finance lease Net Cash Provided by Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
470.283.921
2008
(480.795.092)
(718.975.317)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
3
990.262.418
1.471.057.510
2.190.032.827
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
3
1.460.546.339
990.262.418
1.471.057.510
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aset tetap melalui jaminan yang dikuasakan kembali Perolehan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi saldo laba
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Non-cash activities: 8
1.659.000.000
1.188.000.000
8
1.935.000.000
-
15
141.048.000.000
-
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Acquisitions of fixed assets through foreclosed collaterals Acquisitions of fixed assets through incurrence of 2.286.410.000 financing liabilities Addition in issued and fully paid capital through retained earnings capitalization 3.906.325.000
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT BCA Finance (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 November 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Februari 1984. Nama Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091. HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 tanggal 17 September 2010.
PT BCA Finance (the “Company”) was established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970, based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated March 7, 1981. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated November 11, 1983 and was published in Supplement No. 187 of the State Gazette No. 15 dated February 21, 1984. The Company’s name has been changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated March 7, 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No .C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated March 28, 2005 and was published in Supplement No. 6142 of State Gazette No. 47, dated June 14, 2005. The Company’s Articles of Association has been amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 87 dated August 24, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in authorized capital stock and issued and fully paid shares. The amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 dated September 17, 2010.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan, yang meliputi:
Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises financial services as follows:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Kartu kredit Pembiayaan konsumen
Leasing Factoring Credit card Consumer financing
On September 14, 1995, the Company obtained its license to become a financial institution based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license, the Company, as a financial institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.
Pada tanggal 14 September 1995, Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perusahaan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a. The Company’s Establishment (continued)
Aktivitas Perusahaan hingga saat ini meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang.
The Company’s current activities include consumer financing, direct financing lease and factoring.
Perusahaan memulai operasi komersialnya sejak tahun 1981. Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. Perusahaan mempunyai 35 (tiga puluh lima) kantor cabang yang berlokasi di Jabotabek, Bandung, Cirebon, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Tasikmalaya, Batam, Karawang, Manado, Banjarmasin dan Pontianak dan satu kantor ”marketing representative”.
The Company started its commercial operations in 1981. The Company is domiciled in Jakarta. The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. The Company has 35 (thirty five) offices located in Jabotabek, Bandung, Cirebon, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Tasikmalaya, Batam, Karawang, Manado, Banjarmasin and Pontianak and one marketing representative.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
b.
The Company’s Bond Offerings
Pada bulan Februari 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 (Catatan 14), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 16 Februari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.
In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bonds II Year 2007 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp500,000,000,000 (Note 14), which became effective on February 16, 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM).
Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,250% per tahun, Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,750% per tahun, Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,000% per tahun dan Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun (Catatan 14). Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007.
These Bonds II are series bonds consisting of Bonds II Series A with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.250% per year, Bonds II Series B with nominal value of Rp150,000,000,000 with fixed interest rate of 10.750% per year, Bonds II Series C with nominal value of Rp125,000,000,000 with fixed interest rate of 11.000% per year and Bonds II Series D with nominal value of Rp125,000,000,000 with fixed interest rate of 11.375% per year (Note 14). These Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007.
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 (Catatan 14), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.
In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp500,000,000,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp100,000,000,000 (Note 14), which became effective on March 11, 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/ 2010 of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK). 9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s Bond Offerings (continued)
Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp211.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun dan Obligasi III Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010.
These Bonds III are series bonds consisting of Bonds III Series A with a nominal value of Rp211,500,000,000 with fixed interest rate of 8.65% per year, Bonds III Series B with a nominal value of Rp88,500,000,000 with fixed interest rate of 9.05% per year, Bonds III Series C with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.45% per year and Bonds III Series D with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.95% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010.
Obligasi Subordinasi I merupakan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010.
The Subordinated Bond I with nominal value of Rp100,000,000,000 bears fixed interest rate of 11.20% per year. This Bond was listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010.
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 1 Desember 2010, Direksi PT BCA, Tbk, memberikan persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan obligasi Perusahaan dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.000.000.000.000 pada tahun 2011.
Based on the Minutes of Meeting of the Director of PT BCA, Tbk dated December 1, 2010, the Director of PT BCA, Tbk approved The Company to issue the Company’s bonds with maximum amount of Rp1,000,000,000,000 in 2011.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company’s boards of commissioners, directors and audit committee as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010 dan 2009/December 31, 2010 and 2009
_______
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
-
Hariyanto David Pangestu Gunawan Rustan
-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
-
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim
-
Board of Directors President Director Director Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
-
Gunawan Rustan Ronald Djunawan Pratanata Yosa Prakarsa
-
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
31 Desember 2008/December 31, 2008
_______
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
-
Hariyanto Stephen Liestyo Hasan Bachtiar
-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
-
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim
-
Board of Directors President Director Director Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
-
Hasan Bachtiar Jonni Amin Elly
-
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
The scope of responsibility of the Board of Directors as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Ruang lingkup tanggung jawab Dewan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010, 2009 dan 2008/ December 31, 2010, 2009 and 2008 Dewan Direksi Pemasaran dan penyelesaian kredit Pemasaran dan teknologi informasi Operasional, keuangan dan sumber daya manusia
_______
Board of Directors -
Roni Haslim
-
-
Petrus Santoso Karim
-
-
Amirdin Halim
-
Total compensation received by the members of the Company boards of commissioners and directors are as follows:
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
Marketing and collection Marketing and information technology Operation, finance and human resources
2009
2008
Komisaris Direksi
3.025.000.000 17.000.000.000
3.333.000.000 16.694.750.000
2.307.000.000 9.026.133.200
Commisioners Directors
Jumlah
20.025.000.000
20.027.750.000
11.333.133.200
Total
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has a total of 605 employees, 524 employees and 532 employees, including directors, respectively (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 jumlah karyawan yang dimiliki Perusahaan termasuk direksi, masing-masing berjumlah 605 karyawan, 524 karyawan dan 532 karyawan (tidak diaudit).
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
c.
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7, “Guidelines for the Preparation of Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan adalah dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk jaminan yang dikuasakan kembali yang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat diambil alih. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared using the historical cost basis of accounting, except for foreclosed collaterals which are stated at net realizable value at the time of repossession. The financial statements are prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information of cash receipts and payments of cash on hand and cash in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
b.
Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7, ”Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties, whether or not conducted under the normal terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Akuntansi Sewa
c.
Accounting for leases Net investment in leases represents financing lease receivables plus the guaranteed residual value at the end of the lease period and net of unearned financing lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivable is recognized as unearned financing lease income.
Investasi sewa neto merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan cadangan penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang sewa pembiayaan bruto dan nilai tunainya diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. 12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Akuntansi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Accounting for Leases (continued)
Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan berdasarkan suatu tingkat pengembalian yang konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif.
Unearned financing lease income is recognized as financing lease income based on a constant rate on the net investment using effective interest rates.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The Company adopted PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai lessee
The Company as a lessee
i)
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.
13
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in profit and loss. Leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the useful lives of the assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Akuntansi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Perusahaan sebagai lessee (lanjutan) ii)
Accounting for Leases (continued) The Company as a lessee (continued) ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Perusahaan sebagai lessor
d.
ACCOUNTING
Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
The Company as a lessor
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
i)
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the finance lease.
ii)
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
ii)
Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
d.
Accounting for Consumer Financing Consumer financing receivables are net of amounts of receivables after deducting unearned consumer financing income and allowance for impairment losses on consumer financing receivables. For consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the total installments receivable of the Company’s financing portion (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Accounting for Consumer Financing (continued)
Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai kewajiban (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach). Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, ditambah atau dikurangi pendapatan atau biaya proses pembiayaan bersih, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan atau biaya proses pembiayaan adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan. Untuk kebijakan Perusahaan mengenai cadangan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2.p.i. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, plus or deducted with the financing process administration fees or expenses, is recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method. The financing process administration fees or expenses are financing administration income and transaction expense which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gain or loss is recognized in current year operations. For the Company’s policy on impairment losses, see Note 2.p.i.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on the Company’s management evaluation. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income at the time of occurrence.
Akuntansi Anjak Piutang
e.
Accounting for Factoring
Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh Perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar dan jumlah bersih piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.
Factoring receivables are recorded at the amounts paid by the Company which are computed based on a certain percentage of the receivable value. The difference in value between the amount paid by the Company and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.
Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 2p).
The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest rate method (Note 2p).
Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar with recourse.
Factoring transactions are conducted on a recourse basis. 15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Akuntansi Anjak Piutang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka yang terutama dari sewa dan asuransi yang dibayar di dibebankan pada operasi selama manfaat masing-masing biaya bersangkutan.
g.
h.
Accounting for Factoring (continued) The Company’s policy on derecognition is disclosed in Note 2.p.i.
Kebijakan Perusahaan mengenai penghentian pengakuan diungkapkan dalam Catatan 2.p.i. f.
ACCOUNTING
f.
Prepaid Expenses Prepaid expenses which mainly consist of prepaid rental and insurance are charged to operations over the periods benefited.
terdiri muka masa yang
Penyertaan Saham
g.
Investment in Shares of Stock
Penyertaan saham dengan pemilikan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan bagian atas laba atau rugi perusahaan asosiasi secara proporsional sesuai dengan persentase pemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen.
Investments in shares of stock wherein ownership interest is at least 20% but not exceeding 50% are accounted for under the equity method. Under this method, investments are stated at cost, adjusted for the share in the earnings or losses of associated companies in proportion to the ownership percentage and reduced by dividends received.
Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih (dan sebaliknya) perusahaan asosiasi yang diakuisisi pada tanggal perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa periode amortisasi selama lima (5) tahun tersebut adalah wajar mengingat prospek masa mendatang yang baik dari perusahaan asosiasi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Penyertaan Saham”.
The unidentifiable excess of the cost of investment over the proportionate share in fair value of the underlying net assets of an associated company (and vice-versa) at the date of acquisition is being amortized using the straight-line method over five (5) years. The Company’s management is of the opinion that the said five (5) years amortization period is appropriate in view of the good future operating prospects of the associated company. The unidentifiable excess is presented as part of “Investment in Shares of Stock”.
Penyertaan saham Perusahaan dalam perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan lebih kecil dari 20% dinyatakan dengan metode biaya (cost method).
Investment in which the Company has an ownership interest of less than 20% is accounted for using the cost method.
Aset Tetap
h.
Fixed Assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yaitu 5 (lima) tahun.
All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of income as incurred. Depreciation is calculated on a straight-line basis over the estimated useful lives of fixed assets of 5 (five) years.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each of financial year end.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s statement of income.
Transaksi sewa pembiayaan digolongkan sebagai bagian sewa pembiayaan yang dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c. Aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasi disajikan di dalam neraca sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.
Lease transactions are accounted for under the finance lease method if all criteria required in PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” as explained in Note 2c are met. Assets under finance lease are presented in the balance sheets as part of fixed assets at fair value of finance lease assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Jaminan yang Dikuasakan Kembali
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
k.
Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar Jangka Menengah Ditangguhkan
j.
Deferred Bonds and Medium-Term Notes Payable Issuance Costs
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah.
Costs incurred in connection with the issuance of bonds and Medium-Term Notes (MTN) payable were deferred and are being amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds and MTN.
Saldo biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dicatat sebagai pengurang terhadap masing-masing saldo hutang obligasi dan wesel bayar jangka menengah.
The balance of deferred bonds and MTN issuance costs is presented as a deduction from the outstanding bonds and MTN payable, respectively.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Restrukturisasi
k.
Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control The excess of cost over the net book value of each transaction with entities under common control is recorded as “Difference in value arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under Stockholders’ Equity in the balance sheets.
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku setiap transaksi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca. l.
Foreclosed Collaterals In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collaterals and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year statements of income.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual aset yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. j.
ACCOUNTING
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Income and Expense Recognition The Company recognizes revenue from lease, consumer financing and factoring income as explained in Notes 2c, 2d and 2e. Expenses are recognized when incurred.
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c, 2d dan 2e. Beban diakui pada saat terjadinya.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
n.
o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Provision for Employees’ Entitlements Benefits
Service
Perusahaan mempunyai program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran pensiun ditanggung oleh Perusahaan dan karyawan masingmasing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan.
The Company has a defined contribution retirement plan covering all of its qualified permanent employees. Retirement contributions of the Company and the employees are equivalent to 5% and 3%, respectively, of the employees’ basic salaries.
Perusahaan mencatat penyisihan imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undangundang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (“Undangundang“).
The Company recognizes a provision for employees’ service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).
Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada tahun pelaporan sebelumnya yang melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca-kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized net actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period that exceed the higher of 10% of the present value of the defined benefits obligations and 10% of the fair value of plan assets is amortized on straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. The post-employment benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefits obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, and unrecognized past service cost.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the prevailing rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah masingmasing sebesar Rp8.991, Rp9.400 dan Rp10.950 untuk 1 Dolar AS (AS$1).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the exchange rates used were Rp8,991, Rp9,400 and Rp10,950 to US$1, respectively.
Pajak Penghasilan
o.
Income Tax Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung 19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
berdasarkan beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.
the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when asset is realized or liability is settled, based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Instrumen Keuangan
p.
Financial Instruments
Sejak 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2008, the Company decided to early adopt PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan.
PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan.
PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.
i. Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
i. Financial Assets Recognition and Measurement Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale (AFS) financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. 20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Pada saat pengakuan awal aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are initially recognised at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto, tagihan anjak piutang, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang dan aset lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Piutang serta penyertaan saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, consumer financing receivables, net investment in leases, factoring receivables, due from a related party and other receivables and assets are classified as loans and receivables. While investment in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% is classified as AFS financial assets and carried at cost.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam kategori lainnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the other categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized.
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity is reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Penurunan Nilai
Impairment
Setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan sedang dialami pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit dan ketika data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortised cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif. Jika tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka aset keuangan tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The individually not significant financial assets includes the group of financial assets with similar credit risk characteristics and are assessed collectively. If no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, then the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Penyisihan penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probabilitas wanprestasi (probability of default) di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait dengan kondisi ekonomi saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets is assessed individually by using discounted cash flow method. For allowance on impairment losses for impaired financial assets that were assessed collectively, the Company uses statistical method on the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, amount of incurred losses (Loss Given Default) and by considering management evaluation of current economic conditions.
Perusahaan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Company uses statistical model analysis method, roll rate analysis method and migration analysis method to assess financial assets impairment collectively.
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi. Aset keuangan tersebut dihapusbuku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapusbuku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Financial assets together with the related allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been released. Financial assets are written-off by reversing the allowance for impairment losses, and all necessary procedures have been performed and the amount of loss has been determined.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi .
If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses has decreased and the decrease can be related objectively to an event that occurred after the recognition of the impairment losses (i.e. upgrade debtor’s collectibility), therefore the impairment loss that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the statement of income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dibukukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
The recoveries of written-off financial assets in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Recoveries of written-off financial assets from the previous period are recorded as other income.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
For the financial assets classified as available-for-sale, the Company assesses at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in the statement of income.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari
The Company derecognises a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
ii. Kewajiban Keuangan
ii. Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari hutang jangka pendek dan cerukan, biaya masih harus dibayar, kewajiban sewa pembiayaan, hutang wesel bayar jangka menengah, hutang obligasi dan hutang lainlain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortised cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company’s financial liabilities consist of short-term loans and overdraft, accrued expenses, obligations under finance lease, medium-term notes payable, bonds payable and other payables which are classified as financial liabilities measured at amortised cost.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya.
The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Dalam hal kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laporan laba rugi.
In the case of financial liabilities measured at amortised cost, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognised in the statements of income.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah net, atau untuk merealisasikan aset dan melunasi kewajiban pada saat yang sama.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. 25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Financial Instruments (continued)
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan)
q.
ACCOUNTING
ii.
Financial Liabilities (continued)
Penghentian Pengukuran
Derecognition
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the income statements.
Informasi Segmen
q.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam dua segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laba Bersih per Saham Dasar
r.
Penggunaan Estimasi oleh Manajemen
s.
KAS DAN BANK
3.
CASH ON HAND AND IN BANKS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank SBI Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000.000) Sub-jumlah
Use of Estimates by Management The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of total assets, liabilities, income and expenses during the year. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya. 3.
Basic Earnings Per Share In accordance with SFAS No.56, “Earnings per Share”, basic net income per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year, consisting of 20,000,000 shares for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, after the retained earnings capitalization in 2010 that were retroactively applied to 2009 and 2008 (Note 15).
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu sejumlah 20.000.000 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, setelah kapitalisasi laba yang terjadi pada tahun 2010 dan berlaku surut terhadap tahun 2009 dan 2008 (Catatan 15). s.
ACCOUNTING
2010
2009
2008
996.177.431
851.718.260
1.161.480.695
220.831.431
-
-
21.668.320 14.804.184 1.450.733
21.010.320 971.171 7.412.461
20.628.569 2.110.485 12.790.259
9.256.653
9.648.125
10.498.594
268.011.321
39.042.077
46.027.907
Cash on hand Cash in Banks Third Parties Rupiah PT Bank SBI Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Others (each below Rp10,000,000) Sub-total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 24a) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk. (AS$18.934 pada 2010 dan AS$4.155 pada 2009)
170.237.752
39.057.659
-
Related Parties (Note 24a) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB) US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. (US$18,934 in 2010 and US$4,155 in 2009)
Sub-jumlah
196.357.587
99.502.081
263.548.908
Sub-total
1.460.546.339
990.262.418
1.471.057.510
Total
Jumlah
26.119.835
59.098.003
263.548.908
-
1.346.419
-
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
3.
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued) Annual interest rates for current accounts are as follows:
Suku bunga tahunan rekening giro adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar AS
4.
2009
0,00% - 2,50% 0,00%
2008
0,00% - 4,00% 0,00%
INVESTASI SEWA NETO
4.
Rupiah US Dollar
NET INVESTMENT IN LEASES The installment schedules of financing lease receivables by year of maturity are as follows:
Rincian piutang sewa pembiayaan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2010
0,00% - 3,00% -
2009
2008
Pihak ketiga Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Belum jatuh tempo 2009 2010 2011 2012 2013 dan seterusnya
-
-
39.197.080 71.075.086 71.871.114 550.809.378
3.152.837.674 1.583.097.954 941.387.064
1.628.242.155 923.117.089 -
11.073.908.317 2.028.658.668 13.818.732 -
Third parties Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Not yet due 2009 2010 2011 2012 2013 and thereafter
Sub-jumlah
5.677.322.692
2.551.359.244
13.849.338.375
Sub-total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 24b dan 24h) Belum jatuh tempo 2009 2010 2011 2012 2013
2.598.638.510 455.807.184 106.176.427
4.604.771.558 2.097.845.481 -
5.302.622.173 4.687.214.512 2.112.762.962 -
Related parties (Notes 24b and 24h) Not yet due 2009 2010 2011 2012 2013
Sub-jumlah
3.160.622.121
6.702.617.039
12.102.599.647
Sub-total
Jumlah Piutang Sewa Pembiayaan
8.837.944.813
9.253.976.283
25.951.938.022
Total Financing Lease Receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah
11,50% - 24,00%
2009 13,00% - 21,50%
2010 206.170.300
Saldo akhir
196.289.862
(9.880.438)
8,50% - 21,50%
Rupiah
Net investment in leases from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), a stockholder, and PT BCA Syariah (BCA Syariah), associated company represents 0.09%, 0.30% and 0.68% of the Company’s total assets as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. Financing lease income from BCA and BCA Syariah represents 0.05%, 0.15% and 0.01% of the Company’s total income in 2010, 2009 and 2008, respectively (Notes 16, 24b and 24h). The changes in the allowance for impairment losses on financing lease receivables calculated on collective basis are as follows:
Investasi sewa neto dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), pemegang saham, dan PT BCA Syariah (BCA Syariah), perusahaan asosiasi adalah sebesar 0,09%, 0,30% dan 0,68% masing-masing dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA dan BCA Syariah adalah sebesar 0,05%, 0,15%, dan 0,01% masing-masing dari jumlah pendapatan pada tahun 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 16, 24b dan 24h). Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut: Saldo awal Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai
2008
2009 1.177.010.339 (970.840.039) 206.170.300
28
2008 1.347.960.771 (170.950.432) 1.177.010.339
Beginning balance Recovery of allowance for impairment losses Ending balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI SEWA NETO (lanjutan)
4.
NET INVESTMENT IN LEASES (continued)
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan. Cadangan penurunan nilai piutang sewa pembiayaan untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp196.289.862, Rp206.170.300 dan Rp549.820.350 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Cadangan penurunan nilai piutang sewa pembiayaan untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp627.189.989 pada tanggal 31 Desember 2008.
Financing lease receivables as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables. Allowance for impairment losses on not yet due financing lease receivables amounted to Rp196,289,862, Rp206,170,300 and Rp549,820,350 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. Allowance for impairment losses on overdue financing lease receivables is amounted to Rp627,189,989 as of December 31, 2008.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables is adequate to cover any losses on uncollectible financing lease receivables.
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila lessee tidak melaksanakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut maka simpanan jaminan dikembalikan kepada lessee sepanjang memenuhi ketentuan dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan hak opsi.
At the time of execution of the financing asset contracts, the lessee paid the security deposits.The security deposits are used as the final installment at the end of the financing lease period, if the lessee exercise the option to purchase the leased asset. If the lessee does not exercise the bargain purchase option, the security deposit will be returned to the lessee as long as it meets the conditions on the financing lease agreement.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
Akun ini terdiri dari:
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES This account consists of:
2010
2009
2008
Pihak ketiga
Third parties
Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan yang dibiayai sendiri 2.829.559.260.959 Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak yang mempunyai hubungan istimewa without recourse (Catatan 24e) 1.313.301.272.866 Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak ketiga with recourse Piutang pembiayaan konsumen
4.142.860.533.825
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (1.128.932.010.494) Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih
3.013.928.523.331 (40.503.779.185) 2.973.424.744.146
1.772.489.177.900
1.335.533.065.006
1.131.264.654.260
858.712.215.061
1.068.293.309
15.316.160.727
2.904.822.125.469
2.209.561.440.794
(960.383.562.044) 1.944.438.563.425 (39.269.679.188) 1.905.168.884.237
(750.914.599.503) 1.458.646.841.291 (38.715.760.317) 1.419.931.080.974
Consumer financing receivables Self Financing Joint financing with related parties without recourse - (Note 24e) Joint financing with third party with recourse Consumer financing receivables Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses on consumer financing receivables Consumer Financing Receivables - Net
Unearned consumer financing income includes net unearned financing process income amounted to Rp266,502,985,507, Rp206,722,592,621 and Rp142,081,941,620 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui termasuk pendapatan proses pembiayaan bersih yang belum diakui sebesar Rp266.502.985.507, Rp206.722.592.621 dan Rp142.081.941.620 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
The schedules of consumer financing receivables by maturity are as follows:
Rincian piutang pembiayaan konsumen menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
2009
2008
12.660.808.570 1.252.619.901 639.723.839 5.649.015.326
11.946.556.980 1.593.952.843 579.094.669 5.295.550.653
18.546.059.535 2.737.759.848 1.905.966.253 7.222.670.430
Third Parties Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Belum jatuh tempo 2009 2010 2011 2012 2013 2014 dan seterusnya
2.410.469.125.540 1.240.968.044.008 401.578.675.516 69.642.521.125
1.582.105.378.844 901.130.809.826 340.490.559.401 61.655.029.750 25.192.503
1.183.798.803.399 674.979.253.872 267.770.823.442 52.513.332.625 86.771.390 -
Not yet due 2009 2010 2011 2012 2013 2014 and thereafter
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen
4.142.860.533.825
2.904.822.125.469
2.209.561.440.794
Total Consumer Financing Receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah
10,05% - 27,00%
2009 10,76% - 32,70%
2008 10,58% - 32,70%
Rupiah
The changes in the allowance for impairment losses on consumer financing receivables calculated on collective basis are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan
39.269.679.188 7.206.561.304 (5.972.461.307)
38.715.760.317 11.429.896.541 (10.875.977.670)
43.082.320.384 12.023.572.237 (16.390.132.304)
Saldo akhir
40.503.779.185
39.269.679.188
38.715.760.317
Beginning balance Addition during the year Written off during the year Ending balance
Consumer financing receivables as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on consumer financing receivables. Allowance for impairment losses on not yet due consumer financing receivables amounted to Rp13,533,824,932, Rp12,419,893,353 and Rp12,616,473,624 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. Allowance for impairment losses on overdue consumer financing receivables amounted to Rp26,969,954,253, Rp26,849,785,835 and Rp26,099,286,693 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Cadangan penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp13.533.824.932, Rp12.419.893.353 dan Rp12.616.473.624 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Cadangan penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp26.969.954.253, Rp26.849.785.835 dan Rp26.099.286.693 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp5.600.598.583, Rp5.144.890.117 dan Rp5.126.300.237 masingmasing pada tahun 2010, 2009 dan 2008.
The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp5,600,598,583, Rp5,144,890,117 and Rp5,126,300,237 in 2010, 2009 and 2008, respectively. 30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The management believes that the allowance for impairment losses on consumer financing receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.
Piutang yang diberikan kepada konsumen untuk pembiayaan kendaraan bermotor dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, pemegang saham, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 23a dan 24e). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp16.285.284.701.762, Rp12.968.976.196.503 dan Rp9.895.856.693.446 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, a stockholder, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Notes 23a and 24e). Based on this agreement, total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp16,285,284,701,762, Rp12,968,976,196,503 and Rp9,895,856,693,446 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.313.301.272.866, Rp1.131.264.654.260 dan Rp858.712.215.061 atau 8,06%, 8,72% dan 8,68% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen pada neraca Perusahaan. Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah sebesar Rp14.971.983.428.896, Rp11.837.711.542.243 dan Rp9.037.144.478.385 atau 91,94%, 91,28% dan 91,32% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masingmasing dalam pembiayaan bersama.
From this amount, the receivable portion by the Company amounted to Rp1,313,301,272,866, Rp1,131,264,654,260 and Rp858,712,215,061 or 8.06%, 8.72% and 8.68% as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of consumer financing receivables in the Company’s balance sheets. On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp14,971,983,428,896, Rp11,837,711,542,243 and Rp9,037,144,478,385 or 91.94%, 91.28% and 91.32% as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. The risk of uncollectible receivable is assumed by respective parties proportionately based on their respective financing portion.
Perusahaan juga mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan pihak ketiga (Catatan 23b dan 23c).
The Company also entered into joint consumer financing agreements with third parties (Notes 23b and 23c).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi dengan pendapatan yang belum diakui masingmasing sebesar Rp976.655.129.933, Rp795.402.530.837 dan Rp619.270.701.921 dijadikan jaminan atas hutang jangka pendek dan cerukan, wesel bayar jangka menengah dan hutang obligasi (Catatan 9, 13 dan 14).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp976,655,129,933, Rp795,402,530,837 and Rp619,270,701,921, respectively, are pledged as collateral to short-term loans and overdraft, MTN and bonds payable (Notes 9, 13 and 14).
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
6.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui
2009
9.298.233.858
10.985.261.457
(108.967.199)
Tagihan anjak piutang Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang
9.189.266.659
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
8.793.486.406
(126.158.735) 10.859.102.722
(395.780.253)
(307.400.533) 10.551.702.189
2010 18,00% - 21,00%
2008 4.393.461.443 (57.724.971) 4.335.736.472 (164.903.479) 4.170.832.993
Third parties Factoring receivables Unearned factoring income Factoring receivables Allowance for impairment losses on factoring receivables Factoring Receivables - Net
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif tahunan yang berlaku adalah sebagai berikut:
Rupiah
FACTORING RECEIVABLES
2009 18,00% - 25,00%
2008 16,00% - 25,00%
Rupiah
The changes in the allowance for impairment losses calculated on collective basis on factoring receivables are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan
307.400.533 88.379.720
164.903.479 142.497.054
46.538.252 118.365.227
Beginning balance Addition during the year
Saldo akhir
395.780.253
307.400.533
164.903.479
Ending balance
Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang. Cadangan penurunan nilai tagihan anjak piutang untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp200.454.635, Rp270.556.466 dan Rp97.091.397 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Cadangan penurunan nilai tagihan anjak piutang untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp195.325.618, Rp36.844.067 dan Rp67.812.082 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
Factoring receivables as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on factoring receivables. Allowance for impairment losses on not yet due factoring receivables amounted to Rp200,454,635, Rp270,556,466 and Rp97,091,397 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. Allowance for impairment losses on overdue factoring receivables amounted to Rp195,325,618, Rp 36,844,067 and Rp67,812,082 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
The management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.
Pendapatan anjak piutang adalah sebesar Rp1.913.099.697, Rp1.814.647.407 dan Rp1.017.176.817 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lainlain“ pada laporan laba rugi (Catatan 18).
Factoring income amounted to Rp1,913,099,697, Rp1,814,647,407 and Rp1,017,176,817 in 2010, 2009 and 2008, respectively, is presented as part of ”Penalty, Factoring, and Others” in the statements of income (Note 18).
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM
7.
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010
Nilai Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih/ Accumulated Share in Net Income (Losses)
Nilai Tercatat/ Carrying value
Metode Ekuitas PT Central Santosa Finance PT Transpacific General Insurance
At Equity Method 25.000.000.000 12.250.000.000
(2.757.990.542) 13.960.554
22.242.009.458 12.263.960.554
PT Central Santosa Finance PT Transpacific General Insurance
Metode Biaya PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) Jumlah
At Cost Method 1.000.000
-
1.000.000
PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB)
37.251.000.000
(2.744.029.988)
34.506.970.012
Total
2009 Metode Biaya PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank UIB Jumlah
a.
2008
11.131.622.121
10.889.332.086
1.000.000
-
At Cost Method PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank UIB
11.132.622.121
10.889.332.086
Total
a.
Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (CSF) sebesar 25.000 saham atau Rp25.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25%. Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September tahun 2010.
Equity in net loss of the associated company amounted to Rp2,757,990,542 for the year ended December 31, 2010 and was recorded in “Equity in net loss of associated company” in the statement of income. .
Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi adalah sebesar Rp2.757.990.542 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan disajikan sebagai “Bagian atas rugi bersih asosiasi” pada laporan laba rugi. b.
On April 29, 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (CSF) by acquiring 25,000 shares at Rp25,000,000,000 for a 25% share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Transpacific General Insurance (TGI) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perusahaan membeli 40 lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perusahaan pada TGI adalah sebesar 2.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% dengan nilai perolehan saham sebesar Rp12.250.000.000. Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi setelah dikurangi dengan amortisasi selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih adalah sebesar Rp13.960.554 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan disajikan sebagai “Bagian atas rugi bersih asosiasi” pada laporan laba rugi. 33
The Company entered into sale and purchase agreements on PT Transpacific General Insurance (TGI) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were notarized by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated December 23, 2010. The Company purchased 40 shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in TGI is 2,000 shares and percentage of ownership at 25% with acquisition cost amounted to Rp12,250,000,000. Equity in net loss of associated company net with unidentifiable excess of the cost of investment over the proportionate share in fair value of acquisition amounted to Rp13,960,554 for the year ended December 31, 2010 and was recorded in “Equity in net loss of associated company” in the statement of income.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
7.
INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
c.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank UIB (UIB) sebesar 1 (satu) lembar saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp1.000.000. Persentase kepemilikan Perusahaan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama PT Bank UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.
c.
In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement on PT Bank UIB (UIB) shares covering 1 (one) share which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated December 16, 2009. The investment of Rp1,000,000 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. PT Bank UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed No. 49 dated December 16, 2009 of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated January 14, 2010.
d.
Perusahaan dan BCA mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Multicor (Multicor) yang diaktakan dengan Akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 45 tanggal 12 Januari 2005. BCA menjual 1.927.200 saham seri A Multicor kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp6.793.380.000. Penyertaan dengan persentase pemilikan 7,15% tersebut dicatat dengan nilai buku sebesar Rp2.366.468.721.
d.
The Company and BCA entered into a sale and purchase agreement on PT Bank Multicor (Multicor) Shares which was notarized by Eliwaty Tjitra, S.H., No. 45 dated January 12, 2005. BCA sold 1,927,200 series A shares of Multicor to the Company at a selling price amounted to Rp6,793,380,000. The investment with an ownership interest of 7.15% is recorded at its net book value of Rp2,366,468,721.
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku atas transaksi entitas sepengendali adalah sebesar Rp4.426.911.279 yang disajikan sebagai bagian dari “Ekuitas“ pada neraca.
The excess of the transfer price over the net book value of the transaction with entities under common control amounted to Rp4,426,911,279 is presented under the “Stockholders’ Equity” in the balance sheet.
Pada tahun 2007, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 25.775.500 lembar saham sehingga persentase pemilikan menjadi 7,40%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp4.949.845.296. Pada bulan Januari 2008, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 1.190.000 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada Multicor menjadi 7,47%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp237.141.376.
In 2007, the Company increased its investment in Multicor by acquiring additional 25,775,500 shares which resulted in the percentage of ownership to become 7.40%. The additional investment of Rp4,949,845,296 was recorded at cost. In January 2008, the Company increased its investment in shares of Multicor by 1,190,000 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.47%. The additional investment of Rp237,141,376 was recorded at cost.
Pada bulan Januari 2008, Multicor merger dengan PT Bank Windu Kentjana (BWK) menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), sehingga 1 lembar saham Multicor setara dengan 1,2639 lembar saham BWKI. Persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI setelah merger menjadi 5,95%. Kemudian, Perusahaan menambah penyertaan saham sebesar 29.326.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI menjadi 7,02%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp3.335.876.693.
In January 2008, Multicor merged with PT Bank Windu Kentjana (BWK) to become PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), which resulted in 1 share of Multicor equivalent to 1.2639 shares of BWKI. The Company’s effective percentage of ownership after merger became 5.95%. Then, the Company subsequently increased its investment in shares by 29,326,500 shares which resulted in the Company’s effective percentage of ownership in BWKI to become 7.02%. The additional investment of Rp3,335,876,693 was recorded at cost. 34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
8.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
7.
INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
Pada tahun 2009, Perusahaan menambah penyertaan saham di BWKI sebesar 2.427.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada BWKI menjadi 7,11%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp242.290.035.
During 2009, the Company increased its investment in shares of BWKI by 2,427,500 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.11%. The additional investment of Rp242,290,035 was recorded at cost.
Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan menjual seluruh penyertaan saham pada BWKI kepada pihak ketiga dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp24.341.844.382. Laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp13.210.222.261 berikut dengan realisasi dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp4.426.911.279 yaitu sebesar Rp8.783.310.982 diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
On April 29, 2010, the Company sold its investment in BWKI’s shares to third parties with the net proceeds amounted to Rp24,341,844,382. Gain on sale of investment in shares of stock of Rp13,210,222,261 along with the realization of the difference in value of restructuring entities under common control of Rp4,426,911,279 resulting to net amount of Rp8,783,310,982 are recognized in the statements of income.
ASET TETAP
8.
This account consists of:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2010/ Balance as of January 1, 2010
FIXED ASSETS
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 31 Desember 2010/ Balance as of December 31, 2010
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
10.235.126.092 18.718.224.734
1.659.000.000 13.107.493.030
6.094.491.093 1.166.037.162
2.007.600.000 1.755.601.056
7.807.234.999 32.415.281.658
Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-jumlah
28.953.350.826
14.766.493.030
7.260.528.255
3.763.201.056
40.222.516.657
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
2.856.100.000
2.150.000.000
-
(2.007.600.000)
2.998.500.000
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Aset Dalam Penyelesaian
1.755.601.056
-
-
(1.755.601.056)
-
Construction In Progress
Jumlah Biaya Perolehan
33.565.051.882
16.916.493.030
7.260.528.255
-
43.221.016.657
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
4.895.696.132 11.876.227.839
1.517.708.567 4.710.907.187
3.743.522.594 892.190.477
834.261.570 -
3.504.143.675 15.694.944.549
Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-jumlah
16.771.923.971
6.228.615.754
4.635.713.071
834.261.570
19.199.088.224
Sub-total
900.271.777
574.825.001
-
(834.261.570)
640.835.208
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
17.672.195.748
6.803.440.755
4.635.713.071
-
19.839.923.432
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
15.892.856.134
23.381.093.225
Net Book Value
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
Saldo 1 Januari 2009/ Balance as of January 1, 2009
Penambahan/ Additions
Saldo 31 Desember 2009/ Balance as of December 31, 2009
Pengurangan/ Disposals
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
10.139.694.373 15.363.158.506
1.188.000.000 3.587.528.785
1.092.568.281 232.462.557
10.235.126.092 18.718.224.734
Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-jumlah
25.502.852.879
4.775.528.785
1.325.030.838
28.953.350.826
Sub-total
3.667.850.000
-
811.750.000
2.856.100.000
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
-
1.755.601.056
-
1.755.601.056
Construction In Progress
29.170.702.879
6.531.129.841
2.136.780.838
33.565.051.882
Total Cost
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor Aset Dalam Penyelesaian Jumlah Biaya Perolehan
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8. Saldo 1 Januari 2008/ Balance as of January 1, 2009
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
Penambahan/ Additions
FIXED ASSETS (continued) Saldo 31 Desember 2008/ Balance as of December 31, 2009
Pengurangan/ Disposals
Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
3.890.527.048 9.759.072.662
1.823.449.030 2.310.732.936
818.279.946 193.577.759
4.895.696.132 11.876.227.839
13.649.599.710
4.134.181.966
1.011.857.705
16.771.923.971
Sub-total
708.637.663
692.531.875
500.897.761
900.271.777
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
14.358.237.373
4.826.713.841
1.512.755.466
17.672.195.748
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
14.812.465.506
15.892.856.134
Net Book Value
Saldo 1 Januari 2008/ Balance as of January 1, 2008
Penambahan/ Additions
Saldo 31 Desember 2008/ Balance as of December 31, 2008
Pengurangan/ Disposals
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
8.611.054.776 14.547.543.555
3.906.325.000 3.240.179.773
2.377.685.403 2.424.564.822
10.139.694.373 15.363.158.506
Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-jumlah
23.158.598.331
7.146.504.773
4.802.250.225
25.502.852.879
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
1.872.650.000
2.856.100.000
1.060.900.000
3.667.850.000
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Jumlah Biaya Perolehan
25.031.248.331
10.002.604.773
5.863.150.225
29.170.702.879
Total Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
3.363.246.695 9.823.153.323
1.814.574.020 2.048.402.121
1.287.293.667 2.112.482.782
3.890.527.048 9.759.072.662
13.186.400.018
3.862.976.141
3.399.776.449
13.649.599.710
Sub-total
574.529.917
529.307.346
395.199.600
708.637.663
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
13.760.929.935
4.392.283.487
3.794.976.049
14.358.237.373
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
11.270.318.396
14.812.465.506
Net Book Value
The details of gain on sale/write-off of fixed assets are as follows:
Rincian laba penjualan/penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku bersih aset tetap Nilai buku bersih penghapusan aset tetap Laba penjualan/penghapusan aset tetap
2009
5.917.440.606 (2.624.815.184)
2008
1.014.482.394 (624.025.372)
-
-
3.292.625.422
390.457.022
2.422.691.000 (1.819.769.282) (248.404.000) 354.517.718
Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets Net book value of write-off of fixed assets Gain on sale/write-off of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalam penyelesaian merupakan proyek renovasi ruangan kantor yang selesai pada bulan Januari 2010.
As of December 31, 2009, construction in progress represents office renovation project which is completed in January 2010.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun (Catatan 12).
The Company entered into financing lease agreements with lease term of 3 (three) years (Note 12).
Bukti kepemilikan aset sewa pembiayaan berupa kendaraan bermotor sebesar Rp2.150.000.000, Rp650.000.000 dan Rp1.461.750.000 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, belum dialihkan atas nama Perusahaan.
Certificates of ownership of vehicles under financing lease amounted to Rp2,150,000,000, Rp650,000,000 and Rp1,461,750,000, as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively, are not yet transferred to the Company’s name.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp30.096.949.798, Rp29.207.489.617 dan Rp22.989.990.897 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp30,096,949,798, Rp29,207,489,617 and Rp22,989,990,897 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively, which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, fixed assets were insured with PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas, third parties.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2010, 2009 and 2008.
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN
9.
SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Pihak ketiga Hutang jangka pendek PT Bank UOB Buana Tbk. (Buana) a) 150.000.000.000 PT Bank Sumitomo Mitsui b) Indonesia (SMBC) 100.000.000.000 The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) c) 60.000.000.000 PT Bank Victoria International Tbk. d) (Victoria) 35.000.000.000 PT Bank SBI Indonesia (SBI) e) 30.000.000.000 f) PT Bank Permata Tbk. (Permata) 15.000.000.000 PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) g) 10.000.000.000 PT Bank OCBC Indonesia h) (OCBC) 10.000.000.000 PT Bank DBS Indonesia (DBS) i) 10.000.000.000 Sub-jumlah
420.000.000.000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 24d dan 24g) Hutang jangka pendek PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) j) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k) Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k) Sub-jumlah Jumlah
-
-
2008
150.000.000.000
70.000.000.000
-
-
100.000.000.000
-
40.000.000.000
-
50.000.000.000
10.000.000.000
35.000.000.000 30.000.000.000
10.000.000.000 -
Third parties Short-term loans PT Bank UOB Buana Tbk. (Buana) a) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)b) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) c) PT Bank Victoria International Tbk. (Victoria) d) PT Bank SBI Indonesia (SBI) e) PT Bank Permata Tbk. (Permata) f) PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) g) PT Bank OCBC Indonesia (OCBC) h) PT Bank DBS Indonesia (DBS) i)
405.000.000.000
90.000.000.000
Sub-total
34.000.000.000
Related parties (Notes 24d and 24g) Short-term loans PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB) j) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k)
25.000.000.000 -
Overdraft PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k)
66.967.060.440
70.889.130.595
32.633.374.021
66.967.060.440
95.889.130.595
66.633.374.021
Sub-total
486.967.060.440
500.889.130.595
156.633.374.021
Total
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
Rupiah
7,75% - 13,50%
LOANS
AND
OVERDRAFT
Annual interest rates on the above loans are as follows:
Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2010
SHORT-TERM (continued)
2009
2008
9,21% - 16,00%
6,50% - 16,00%
a.
a. Pada tanggal 10 Maret 2005, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Buana dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perjanjian Perubahan No. 78 tanggal 25 November 2010 yang dibuat di hadapan Akta Notaris Lydia Djajadi, S.H., mengenai penambahan fasilitas maksimum menjadi Rp250.000.000.000 dan perpanjangan jangka waktu pinjaman sampai dengan 8 September 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp5.822.876.891, Rp8.508.432.862 dan Rp10.120.444.444 atau 5,19%, 13,04% dan 11,72% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010, 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp90.377.981.384, Rp120.679.147.637 dan Rp56.038.233.416 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 5).
Rupiah
On March 10, 2005, the Company obtained a working capital loan from Buana with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. This loan has been amended several times, the latest of which was covered by Notarial Deed No. 78 dated November 25, 2010 of Lydia Djajadi, S.H., concerning the amendment of the maximum facility which became Rp250,000,000,000 and the loan maturity extension to became September 8, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp5,822,876,891, Rp8,508,432,862 and Rp10,120,444,444 or 5.19%, 13.04% and 11.72% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp90,377,981,384, Rp120,679,147,637 and Rp56,038,233,416 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 5).
Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 7 (tujuh) kali.
The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 7 (seven) times from time to time.
b. Pada tanggal 25 Agustus 2010, Perusahaan
b. On August 25, 2010, the Company obtained a working capital loan from SMBC with a maximum facility amounted to Rp100,000,000,000. This loan will mature in July 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp2,744,879,431 or 2.45% of the total interest expense in 2010. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp60,639,214,434 as of December 31, 2010 (Note 5). The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.
memperoleh pinjaman modal kerja dari SMBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp2.744.879.431 atau 2,45% dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp60.639.214.434 pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 5). Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
c.
c.
Pada tanggal 2 September 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari HSBC dengan fasilitas maksimum sebesar AS$10.000.000. Pada tanggal 13 Desember 2006, HSBC meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi AS$25.000.000. Pada tanggal 18 Juni 2009, HSBC menurunkan fasilitas pinjaman menjadi AS$20.000.000.
38
On September 2, 2004, the Company obtained working capital loans from HSBC with a maximum facility amounted to US$10,000,000. On December 13, 2006, HSBC increased the loan facility up to US$25,000,000. On June 18, 2009, HSBC decreased the loan facility to US$20,000,000..
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
This facility can be withdrawn in Rupiah currency and certain facility can be withdrawn in US Dollar currency with a maximum amount of US$2,000,000. The facility will be due on July 15, 2011. The Company has withdrawn this loan facility in Rupiah currency with interest expense amounted to Rp7,222,304,930, Rp1,107,159,723 and Rp440,913,890 or 6.43%, 1.70% and 0.51% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp40,315,138,572 and Rp80,531,111,698 as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 5). As of December 31, 2008, the Company’s loan balance to HSBC is nil.
Pinjaman dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan sebagian dari fasilitas tersebut dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2011. Perusahaan mempergunakan fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dengan jumlah beban bunga adalah sebesar Rp7.222.304.930, Rp1.107.159.723 dan Rp440.913.890 atau 6,43%, 1,70% dan 0,51% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2010, 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp40.315.138.572 dan Rp80.531.111.698 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman Perusahaan ke HSBC adalah nol. d.
Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Victoria dengan fasilitas maksimum sebesar Rp75.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp30.138.889 atau 0,03% dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp45.106.145.408 pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 5).
d.
On December 17, 2010, the Company obtained working capital loan from Victoria with a maximum facility amounted to Rp75,000,000,000. This loan will mature on December 17, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp30,138,889 or 0.03% of the total interest expense in 2010. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp45,106,145,408 as of December 31, 2010 (Note 5).
e.
Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari SBI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp30.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 11 Agustus 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp906.666.634 atau 0,81% dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp18.067.894.585 pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 5).
e.
On August 11, 2010, the Company obtained a working capital loan from SBI with a maximum facility amounted to Rp30,000,000,000. This loan will mature on August 11, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp906,666,634 or 0.81% of the total interest expense in 2010. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp18,067,894,585 as of December 31, 2010 (Note 5).
f.
Pada tanggal 17 Februari 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas money market dari Permata dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pada tanggal 4 Maret 2008, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp75.000.000.000. Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
f.
On February 17, 2004, the Company obtained a money market facility from Permata with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. On March 4, 2008, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp75,000,000,000. The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
This loan has been extended several times and will mature on February 17, 2011. The extension of this loan is in process. Interest expense for this loan amounted to Rp1,143,805,555, Rp108,333,333 and Rp1,024,974,999 or 1.02%, 0.17% and 1.19% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp9,106,931,353 and Rp33,552,184,519 as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 5). As of December 31, 2008, the Company’s loan balance to Permata is nil.
Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Februari 2011. Pinjaman ini sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.143.805.555, Rp108.333.333 dan Rp1.024.974.999 atau 1,02%, 0,17% dan 1,19% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010, 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp9.106.931.353 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp33.552.184.519 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman Perusahaan ke Permata adalah nol. g.
Pada tanggal 10 September 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dari Chinatrust dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000.000.000. Pada tanggal 30 Maret 2005, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2011. Pinjaman ini sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.077.256.944, Rp1.708.819.445 dan Rp3.551.333.333 atau 0,96%, 2,62% dan 4,11% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010, 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp8.024.157.279, Rp40.643.923.615 dan Rp8.013.266.954 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 5). Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
g.
On September 10, 2004, the Company obtained a demand loan facility from Chinatrust with a maximum facility amounted to Rp10,000,000,000. On March 30, 2005, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp50,000,000,000. This loan has been extended several times and will mature on February 18, 2011. The extension of this loan is in process. Interest expense for this loan amounted to Rp1,077,256,944, Rp1,708,819,445 and Rp3,551,333,333 or 0.96%, 2.62% and 4.11% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp8,024,157,279, Rp40,643,923,615 and Rp8,013,266,954 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 5). The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.
h.
Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari OCBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp2.213.222.221, Rp1.836.638.890 dan Rp1.687.008.332 atau 1,97%, 2,82% dan 1,95% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010, 2009 dan 2008.
h.
On August 19, 2008, the Company obtained a working capital loan from OCBC with a maximum facility amounted to Rp100,000,000,000. This loan has been extended several times and will mature on May 31, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp2,213,222,221, Rp1,836,638,890 and Rp1,687,008,332 or 1.97%, 2.82% and 1.95% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp60,106,143,403, Rp80,047,663,297 and Rp80,016,793,845 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 5). In addition, BCA should maintain its management control and shareholding interest directly in the company at a minimum of 75% (seventy-five percent).
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp60.106.143.403, Rp80.047.663.297 dan Rp80.016.793.845 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 5). Selain itu, BCA harus mempertahankan kepemilikan dan pengendalian langsung maupun tidak langsung di Perusahaan minimal 75% (tujuh puluh lima persen). i.
Pada tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari DBS dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini akan diperpanjang setiap tahun secara otomatis. Pada tanggal 26 Juli 2005, DBS meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi Rp100.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp983.305.556, Rp221.555.556 dan Rp572.479.166, atau 0,88%, 0,34% dan 0,66% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2010, 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp8.000.987.891 dan Rp24.161.423.119 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman Perusahaan ke DBS adalah nol.
i.
On March 12, 2004, the Company obtained a working capital loan from DBS with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. This facility will be automatically renewed annually. On July 26, 2005, DBS increased the loan facility up to Rp100,000,000,000. The facility will be due on May 10, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp983,305,556, Rp221,555,556 and Rp572,479,166 or 0.88%, 0.34% and 0.66% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp8,000,987,891 and Rp24,161,423,119 as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 5). As of December 31, 2008, the Company’s loan balance to DBS is nil.
j.
Pada tanggal 5 November 2009, Perusahaan memperoleh pinjaman revolving reguler dari BCA Syariah, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 24g). Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.960.069.448 dan Rp487.500.000 atau 1,75% dan 0,75% dari jumlah beban bunga pada tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp20.055.430.714 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5). Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 29 Agustus 2010.
j.
On November 5, 2009, the Company obtained a regular revolving facility from BCA Syariah, a related party, with a maximum facility amounted to Rp25,000,000,000 which will mature in 12 (twelve) months since the agreement’s date (Note 24g). Interest expense for this loan amounted to Rp1,960,069,448 and Rp487,500,000 or 1.75% and 0.75% of the total interest expense in 2010 and 2009. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables with the amount of Rp20,055,430,714 as of December 31, 2009 (Note 5). The Company has paid this loan on August 29, 2010.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) k.
9.
SHORT-TERM (continued) k.
Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman time loan revolving dari BCA, pemegang saham, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp45.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tanggal 3 Desember 2008, Perusahaan mengadakan perubahan atas perjanjian dengan BCA, dimana BCA setuju untuk mengubah fasilitas time loan revolving dengan jumlah fasilitas maksimum menjadi Rp34.000.000.000 (Catatan 24d) serta menghentikan fasilitas money market. Pada tanggal 26 November 2009, fasilitas time loan revolving telah dihentikan. Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka Money Market maksimal Rp100.000.000.000. Pinjaman ini telah berakhir pada tanggal 12 April 2010. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp246.493.055, Rp964.861.111 dan Rp6.953.805.550 atau 0,22%, 1,48% dan 8,05% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2010, 2009 dan 2008.
LOANS
AND
OVERDRAFT
On June 8, 2004, the Company obtained a revolving time loan facility from BCA, a stockholder, with a maximum facility amounted to Rp45,000,000,000. This agreement has been amended from time to time. On December 3, 2008, the Company has also amended the agreement with BCA, whereby BCA agreed to change the revolving time loan facility with maximum facility to become Rp34,000,000,000 (Note 24d) and also terminate the money market facility. On November 26, 2009, the revolving time loan facility has been terminated. On March 12, 2010, the company received a money market facility for a maximum amount of Rp100,000,000,000. This facility has been terminated on April 12, 2010. Interest expense for this loan amounted to Rp246,493,055, Rp964,861,111 and Rp6,953,805,550 or 0.22%, 1.48% and 8.05% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively.
On January 19, 2001, the Company obtained an overdraft facility from BCA, a stockholder, with a maximum facility amounted to Rp40,000,000,000. On May 8, 2006, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum facility to Rp45,000,000,000. On September 25, 2008, the Company obtained an additional facility amounted to Rp15,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp60,000,000,000. On November 26, 2009, the Company obtained an additional facility amounted to Rp34,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp94,000,000,000 (Note 24d). The loan has been extended from time to time. Based on the agreement dated November 11, 2010, this facility will be due on November 15, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp2,410,352,531, Rp2,115,510,574 and Rp1,223,465,302 or 2.15%, 3.24% and 1.42% of the total interest expense in 2010, 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 19 Januari 2001, Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA, pemegang saham, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Pada tanggal 8 Mei 2006, perjanjian ini diubah, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp45.000.000.000. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp15.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp60.000.000.000. Pada tanggal 26 November 2009, Perusahaan kembali memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp34.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp94.000.000.000 (Catatan 24d). Pinjaman ini telah diperpanjang dari waktu ke waktu. Berdasarkan perjanjian tanggal 11 November 2010, pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 November 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp2.410.352.531, Rp2.115.510.574 dan Rp1.223.465.302 atau 2,15%, 3,24% dan 1,42% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2010, 2009 dan 2008.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
Hutang jangka pendek dan cerukan dari BCA, dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp56.404.687.588, Rp75.330.590.382 dan Rp75.201.495.666 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 5).
The short-term loan and overdraft from BCA are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp56,404,687,588, Rp75,330,590,382 and Rp75,201,495,666 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 5).
Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan hutang jangka pendek mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bank-bank tersebut, yang antara lain, menjaminkan kembali deposito kepada pihak lain; melakukan konsolidasi, merger atau akuisisi; penjualan aset Perusahaan kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; melakukan investasi baru; pembiayaan kepada perusahaan lainnya kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah memenuhi batasanbatasan yang diwajibkan dalam seluruh perjanjianperjanjian pinjaman tersebut.
Under the above agreements in connection with the short-term loan, the Company, without prior approval from those banks shall not, among others, pledge the time deposits as collateral to other parties; enter into consolidation, merger or acquisitions; sell the Company’s assets except in the normal course of business; enter into new investments; provide financing to other companies other than in the normal course of business; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business. As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with the loan covenants of these loan facilities.
10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
Hutang Pajak
Taxes Payable
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
2008
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
336.355.324 1.409.783.351 244.454.426 7.126.595.667 128.662.500 27.088.555.153 -
81.133.171 4.773.996.698 175.621.017 81.822.590 52.466.141.942 695.778
16.381.426 1.776.055.141 144.557.416 5.622.112.341 63.620.523 22.496.502.543 6.290.242
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
Jumlah
36.334.406.421
57.579.411.196
30.125.519.632
Total
Beban Pajak, Taksiran Penghasilan Kena Pajak dan Hutang Pajak Penghasilan
Tax Expense, Estimated Taxable Income and Income Tax Payable
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax benefit (expense) as shown in the statements of income and estimated taxable income are as follows:
2010 Laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi
767.977.569.843
2009 542.048.205.982
43
2008 277.637.472.505
Income before tax benefit (expense) per statements of income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
Beban Pajak, Taksiran Penghasilan Kena Pajak dan Hutang Pajak Penghasilan (lanjutan)
Tax Expense, Estimated Taxable Income and Income Tax Payable (continued)
2010 Beda temporer: Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Laba penjualan aset tetap Pemulihan piutang yang diragukan Beban sewa Beda tetap: Pendapatan bunga Laba penjualan penyertaan saham Bagian atas rugi bersih asosiasi Lain-lain Taksiran Penghasilan Kena Pajak
2009
2008
33.368.925.653 (1.201.580.286) (166.173.857) (753.677.365) (278.692.696)
5.143.822.216 618.303.096 308.101.387 (38.525.515.418) (933.198.607)
6.811.844.378 490.665.254 649.102.592 (4.073.867.959) (1.029.110.568)
(30.792.951)
(42.272.503)
(38.479.576)
-
-
2.744.029.988 2.601.381.979
2.496.704.614
1.649.610.473
Permanent differences: Interest income Gain on sale of investment in shares of stock Equity in net loss of associated company Others
795.533.549.456
511.114.150.767
282.097.237.099
Estimated Taxable Income
(8.727.440.852)
The current tax expense and the computation of the estimated income tax payable are as follows:
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
Temporary differences: Salaries, allowances and employees’ benefits Depreciation Gain on sale of fixed assets Recovery of doubtful receivables Rent expense
2009
2008
795.533.549.000
511.114.150.000
282.097.237.000
Estimated taxable income (rounded-off)
Beban pajak tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25
198.883.387.250
143.111.962.000
84.611.671.100
Current tax expense
19.231.096 171.775.601.001
2.316.034 90.643.504.024
119.365.146 61.995.803.411
Less prepaid income taxes Article 23 Article 25
Pajak penghasilan dibayar dimuka
171.794.832.097
90.645.820.058
62.115.168.557
Prepaid tax income
27.088.555.153
52.466.141.942
22.496.502.543
Estimated Income Tax Payable - Article 29
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan - Pasal 29
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2008, 2009 dan 2010 seperti tersebut di atas telah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The amounts of estimated taxable income for 2008, 2009 and 2010 as stated above conform with the SPT filed by the Company to the Tax Office.
Beban Pajak
Tax Expense
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum manfaat (beban) pajak dengan beban pajak - bersih menurut laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on the existing tax regulation to the income before tax benefit (expense) and tax expense - net, as shown in the statements of income is as follows:
2010 Laba sebelum manfaat (beban) pajak Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Pendapatan bunga Laba penjualan penyertaan saham Bagian atas rugi bersih asosiasi Lain-lain Dampak perubahan tarif pajak Beban Pajak - Bersih
2009
2008 Income before tax benefit (expense)
767.977.569.843
542.048.205.982
277.637.472.505
191.994.392.347
151.773.497.675
83.273.741.752
-
-
686.007.497 650.345.495 -
699.077.292 1.785.374.538
494.883.143 936.178.323
Tax expense based on the applicable tax rates Tax effects on permanent differences: Interest income Gain on sale of investment in shares of stock Equity in net loss of associated company Others Impact of the changes in tax rate
191.141.186.888
154.246.113.204
84.693.259.345
Tax Expense - Net
(7.698.238)
(11.836.301)
(2.181.860.213)
44
(11.543.873)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets - Net
Dampak signifikan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
2010 Aset (kewajiban) pajak tangguhan Biaya masih harus dibayar Kewajiban imbalan kerja karyawan Aset tetap Kewajiban sewa pembiayaan
2008
-
188.419.341
12.639.688.284
Deferred tax asset (liabilities) Accrued expenses Provision for employees’ service entitlement benefit Fixed assets Obligations under finance lease Provision for impairment losses on receivables
12.368.457.290
4.626.256.928
15.760.408.132
Deferred Tax Assets - Net
13.250.000.000
5.000.000.000
208.942.740 (925.875.409) (164.610.041)
Cadangan kerugian penurunan nilai Aset Pajak Tangguhan - Bersih
2009
116.711.327 (488.039.663) (190.834.077)
2.968.559.152 830.755.774 (352.488.507) (326.106.571)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp1.785.374.538 dan Rp936.178.323 masing-masing sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009 dan 2008.
The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounted to Rp1,785,374,538 and Rp936,178,323 as part of tax expense in 2009 and 2008, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa aset tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.
pajak
Management believes that the deferred tax assets can be fully realized.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengikuti kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004, 2005 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp207.423.900 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp53.190.000, Rp75.288.900 dan Rp78.945.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Februari 2009 serta dibebankan pada operasi tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Lain-lain” dalam laporan laba rugi.
In 2009, the Company made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2004, 2005 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totalling Rp207,423,900 consist of Rp53,190,000, Rp75,288,900 and Rp78,945,000 for annual tax returns for the fiscal years 2004, 2005 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in February 2009 and was charged directly to current operations and reported as part of “General and Administrative Expenses - Others” account in the statements of income.
11. HUTANG LAIN-LAIN
11. OTHER PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Hutang asuransi Titipan konsumen Kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5 dan 23c) Hutang dealer Lain-lain Sub-jumlah
2009
2008 Third parties Insurance payable Customers’ advances
164.520.357.876 59.828.985.590
138.070.308.535 62.780.174.850
90.294.247.122 65.083.424.210
429.200.624
947.085.095 2.440.696.894
12.955.425.786 110.000.000 965.767.440
Liability on joint financing transactions (Notes 5 and 23c) Dealers payable Others
224.778.544.090
204.238.265.374
169.408.864.558
Sub-total
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
11. OTHER PAYABLES (continued) 2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang asuransi (Catatan 24i) Kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 24c) Jumlah
2009
2008
1.780.554.632
-
-
95.371.457.672
77.723.389.228
86.404.327.075
321.930.556.394
281.961.654.602
255.813.191.633
12. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
Total
12. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Jumlah
Liability on joint financing transactions (Note 24c)
The Company has joint financing agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) since 2006. The potential exposure of the Company in relation to the aforesaid agreement, which was entered on a “with recourse basis” with this bank, was recorded as a liability on joint financing transactions. The Company recognized the corresponding receivables from the customers (Notes 5 and 23c). The agreement with Mandiri has been terminated in 2010.
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) sejak tahun 2006. Kewajiban Perusahaan yang timbul dalam hubungan dengan perjanjian diatas yang berasal dari transaksi pembiayaan bersama dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang dari konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 5 dan 23c). Perjanjian ini dengan Mandiri telah berakhir pada tahun 2010.
Pihak ketiga PT ORIX Indonesia Finance PT Bank Jasa Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk.
Related parties Insurance payable (Note 24i)
2010
2009
2008
826.117.557 740.403.100 130.971.271
232.507.200 958.252.016
623.740.105 1.500.217.718
Third parties PT ORIX Indonesia Finance PT Bank Jasa Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk
1.697.491.928
1.190.759.216
2.123.957.823
Total
The Company entered into motor vehicle finance lease agreements with PT ORIX Indonesia Finance (ORIX) on October 5, 2006, October 12, 2006, July 23, 2007 and February 27, 2008 with lease term of 3 (three) years, expiring on October 5, 2009, October 12, 2009, July 23, 2010 and January 29, 2011, respectively. On January 30, 2008, the Company has early terminated the lease agreement dated July 23, 2007. In 2009, the Company has fully paid the lease agreement dated on October 5, 2009 and October 12, 2009. In 2010, the Company has fully paid the lease agreement dated January 29, 2011. On March 26, 2010, the Company entered into another vehicle finance lease agreement with ORIX for a lease term of 3 (three) years.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT ORIX Indonesia Finance (ORIX) pada tanggal 5 Oktober 2006, 12 Oktober 2006, 23 Juli 2007 dan 27 Februari 2008 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 5 Oktober 2009, 12 Oktober 2009, 23 Juli 2010 dan 29 Januari 2011. Pada tanggal 30 Januari 2008, Perusahaan telah melakukan pelunasan lebih awal untuk perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 23 Juli 2007. Pada tahun 2009, Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2009 dan 12 Oktober 2009. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 29 Januari 2011. Pada tanggal 26 Maret 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
12. OBLIGATIONS (continued)
UNDER
FINANCE
LEASE
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah fasilitas sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan ORIX adalah sebesar Rp1.170.000.000 dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
As of December 31, 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with ORIX amounted to Rp1,170,000,000 and is secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles.
Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. (dahulu PT Bank NISP Tbk.) (NISP) pada tanggal 31 Juli 2008 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011. Pada tahun 2010, jumlah yang telah dilunasi atas kewajiban sewa pembiayaan sebesar Rp457.422.980.
The Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk. (formerly PT Bank NISP Tbk.) (NISP) on July 31, 2008 with a lease term of 3 (three) years, expiring on June 30, 2011. In 2010, the paid amounts of this lease agreement amounted to Rp457,422,980.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan NISP adalah sebesar Rp765.000.000 dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
As of December 31, 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with NISP is amounted to Rp765,000,000 and is secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles.
Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank Jasa Jakarta pada tanggal 3 Desember 2010 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun.
The Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT Bank Jasa Jakarta on December 3, 2010 with a lease term of 3 (three) years.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank Jasa Jakarta adalah sebesar Rp765.000.000 dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
As of December 31, 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with PT Bank Jasa Jakarta amounted to Rp765,000,000 and is secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, pembayaran sewa minimum masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the future minimum lease payments required under the finance lease agreements are as follows:
2010
2009
2008
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai tiga tahun
964.197.900
936.718.283
1.170.741.116
965.587.909
372.819.893
1.309.538.176
Within one year More than one year but not more than three years
Pembayaran sewa minimum
1.929.785.809
1.309.538.176
2.480.279.292
Minimum lease payments
232.293.881
118.778.960
356.321.469
Less amount applicable to interest
1.697.491.928
1.190.759.216
2.123.957.823
Present value of minimum lease payments
Dikurangi jumlah bunga harus dibayar Nilai kini pembiayaan sewa minimum
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
12. OBLIGATIONS (continued)
PT Orix Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Jasa Jakarta
11,50% - 13,33% 13,16% 10,35%
FINANCE
LEASE
Annual interest rates on the obligations under finance lease are as follows:
Suku bunga per tahun untuk kewajiban sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 2010
UNDER
2009
2008
11,50% - 17,41% 13,16% -
11,50% - 17,41% 13,16% -
PT Orix Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Jasa Jakarta
The total interest expense from obligations under finance lease amounted to Rp181,711,737, Rp219,792,698 and Rp190,417,999 in 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 20).
Jumlah beban bunga dari kewajiban sewa pembiayaan ini adalah sebesar Rp181.711.737, Rp219.792.698, dan Rp190.417.999 pada tahun 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 20). 13. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH
13. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE The details of this account as of December 31, 2010 are as follows:
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Nilai nominal : MTN I MTN II Dikurangi biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan setelah dikurangi beban amortisasi sebesar Rp57.595.646 pada tahun 2010 Jumlah
300.000.000.000 100.000.000.000
Nominal value: MTN I MTN II
549.237.686
Less deferred MTN issuance cost net of amortization expense of Rp57,595,646 in 2010
399.450.762.314
Total
Medium-Term Notes I BCA Finance
BCA Finance Medium-Term Notes I
Pada bulan Juni 2010, Perusahaan menerbitkan “Medium-Term Notes I (MTN I) BCA Finance Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000.
In June 2010, the Company issued “Medium-Term Notes Payable I (MTN I) Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp300,000,000,000.
MTN I BCA Finance ini merupakan wesel bayar berseri yang meliputi MTN I BCA Finance Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan MTN I BCA Finance Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Bunga MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 28 Juli 2010 masing-masing sebesar Rp1.093.750.000. Bunga MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B terakhir yang sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan masing-masing pada tanggal 4 Juli 2011 dan 8 Juli 2011.
These BCA Finance MTNs I are series bonds consisting of BCA Finance MTN I Series A with a nominal value of Rp150,000,000,000 with MTN I fixed interest rate of 8.75% per year and BCA Finance MTN I Series B with a nominal value of Rp150,000,000,000 with a fixed interest rate of 8.75% per year. The BCA Finance MTN I Series A and Series B interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first interest was paid on July 28, 2010 amounted to Rp1,093,750,000 for each series. The last interest of BCA Finance MTN I Series A and Series B will be due on the maturity dates on July 4, 2011 and July 8, 2011, respectively.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
13.
MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Medium-Term Notes I BCA Finance (lanjutan)
BCA Finance Medium-Term Notes I (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatat MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B adalah masing-masing sebesar Rp150.000.000.000.
As of December 31, 2010, the carrying value of each BCA Finance MTN I Series A and Series B is Rp150,000,000,000.
Perusahaan menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran *) untuk MTN I BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H No.74, tanggal 24 Juni 2010.
The Company assigns PT Bank Mega Tbk as monitoring, custodian, and payment agent *) for the BCA Finance MTN I, as stated in the Notarial Deed No. 74, dated June 24, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
*) PT Bank Mega Tbk akan bertindak selaku Agen Pembayaran dalam hal pemegang MTN lebih dari 1 (satu) pemegang MTN, atau pemegang MTN bukan PT Bank OCBC NISP Tbk.
*) PT Bank Mega Tbk will act as Payment Agent if the MTN holders are more than 1 (one) party, or the MTN holder is not other than PT Bank OCBC NISP Tbk.
Medium-Term Notes II BCA Finance
BCA Finance Medium-Term Notes II
Pada bulan November 2010, Perusahaan menerbitkan “Medium-Term Notes II (MTN II) BCA Finance Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun.
In November 2010, the Company issued MediumTerm Notes Payable “BCA Finance MTN II (MTN II) Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp100,000,000,000 with a fixed interest rate of 7.75% per year.
Bunga MTN II BCA Finance dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga pertama akan dibayarkan pada tanggal 26 Februari 2011 sebesar Rp1.937.500.000. Bunga MTN II BCA Finance terakhir yang sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan pada tanggal 11 Desember 2011.
The BCA Finance MTN II interest is paid every 3 (three) months starting from the issuance date, whereby the first interest will be paid on February 26, 2011 amounted to Rp1,937,500,000. The last interest of BCA Finance MTN II will be due on the maturity date on December 11, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatat MTN II BCA Finance adalah sebesar Rp99.450.762.314.
As of December 31, 2010, the carrying value of the BCA Finance MTN II is Rp99,450,762,314.
Perusahaan menunjuk PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masing-masing sebagai Agen Pemantauan dan Pembayaran untuk MTN II BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, No.123 tanggal 25 November 2010. Dalam Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantauan untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 60% (hanya untuk MTN I) dari jumlah pokok dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1.
The Company assigns PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) as monitoring agent and payment agent for the BCA Finance MTN II, as stated in the Notarial Deeds No.123 dated November 25, 2010 of Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The trustee agreements*) for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of accounts receivable amounted to 60% (only for MTN I) of the total outstanding MTN principals and debt to equity ratio at the maximum of 10:1.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
13. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Medium-Term Notes II BCA Finance (lanjutan)
BCA Finance Medium-Term Notes II (continued)
Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, memberi pinjaman dan/atau melakukan investasi pada pihak lain diluar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali tidak melebihi 10%dari total piutang usaha Perusahaan, melakukan penggabungan dan/atau peleburan kecuali untuk bidang usaha yang sama, melakukan pengambilalihaan kecuali untuk bidang yang sama dan mengadakan perubahan anggaran dasar mengenai maksud dan tujuan usaha Perusahaan.
Moreover, on the condition that the MTN payables are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, grant a loan and/or invest in other party apart from the normal course of business, unless the amount is not exceeding 10% of the Company’s receivable, combine and/or merge unless within the similar business scope, take over unless within the similar business scope and change the Company’s Articles of Association concerning the Company’s objective.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian perwalimanatan tersebut.
As of December 31, 2010, the Company has complied with the restrictions set out in these trusteeship agreements.
MTN I dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp180.059.817.068 pada tahun 2010 (Catatan 5). Tidak ada aset yang dijaminkan untuk MTN II.
MTN I are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables which amounted to Rp180,059,817,068 in 2010 (Note 5). There is no asset pledged as collateral for MTN II.
Beban bunga atas MTN untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp14.002.777.777 (Catatan 20).
Interest expense from these MTNs amounted to Rp14,002,777,777 in 2010 (Note 20).
14. HUTANG OBLIGASI
14. BONDS PAYABLE This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
2008
Nilai nominal 725.000.000.000 Dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan – setelah dikurangi beban amortisasi sebesar Rp2.495.101.738 pada tahun 2010 , Rp1.235.590.512 pada tahun 2009 danRp1.646.475.723 pada tahun 2008 4.669.186.558
400.000.000.000
Hutang obligasi - bersih
720.330.813.442
500.000.000.000
Nominal value
676.493.148
1.912.083.660
Less deferred bonds issuance cost – net of amortization of Rp2,495,101,738 in 2010, Rp1,235,590,512 in 2009 and Rp1,646,475,723 in 2008
399.323.506.852
498.087.916.340
Bonds payable - net
The details of nominal value of bonds payable as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Rincian nilai nominal hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Obligasi BCA Finance II: Seri A Seri B Seri C Seri D
125.000.000.000
150.000.000.000 125.000.000.000 125.000.000.000
100.000.000.000 150.000.000.000 125.000.000.000 125.000.000.000
BCA Finance Bonds II: Series A Series B Series C Series D
Obligasi BCA Finance III: Seri A Seri B Seri C Seri D
211.500.000.000 88.500.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
-
-
BCA Finance Bonds III: Series A Series B Series C Series D
Obligasi Subordinasi I
100.000.000.000
-
-
Subordinated Bonds I
Jumlah
725.000.000.000
400.000.000.000
500.000.000.000
Total
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
14. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 (Obligasi II). Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi: a. Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2009. b. Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2010. c. Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2010. d. Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2011. Obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Mei 2007.
BCA Finance Bonds II Year 2007 On February 26, 2007, the Company issued BCA Finance Bonds II Year 2007 (Bonds II). These Bonds II are series bonds consisting of:
Obligasi II Seri A, Seri B dan Seri C telah dilunasi masing-masing pada tanggal 27 Februari 2009, 27 Februari 2010 dan 27 Agustus 2010. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007. Berdasarkan Peraturan No. IX.C.11, Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo). Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir sesuai dengan surat PT Pefindo No. 1508/PEF-Dir/XI/2010 tanggal 25 November 2010, peringkat obligasi adalah idAA (Double A; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia No. RC045/DIR/X/2010 tanggal 27 Oktober 2010, Perusahaan mendapatkan peringkat nasional jangka panjang AA+(idn). Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 14 Desember 2006 dan Pengubahan I No. 3 tanggal 1 Februari 2007 dan Pengubahan II No. 17 tanggal 14 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
Bond II Series A, Series B and Series C were fully paid February 27, 2009, February 27, 2010 and August 27, 2010, respectively. The Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007. Based on Regulation No. IX.C.11, the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 dated December 14, 2006, the Company appointed PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) to rate the Company's Bonds. Based on the latest credit rating letter of PT Pefindo No. 1508/PEFDir/XI/2010 dated November 25, 2010, the rating of the bonds was idAA (Double A; Stable Outlook). Based on the rating from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC045/DIR/X/2010 dated October 27, 2010, the Company was rated AA+(idn).
a.
Bonds II Series A with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bears fixed interest rate of 10.25% per year. The Bond was due on February 27, 2009.
b.
Bonds II Series B with a nominal value of Rp150,000,000,000 and bear a fixed interest rate of 10.75% per year. The Bond was due on February 27, 2010.
c.
Bonds II Series C with a nominal value of Rp125,000,000,000 and bear fixed interest rate of 11.00% per year. The Bond was due on August 27, 2010.
d.
Bonds II Series D with a nominal value of Rp125,000,000,000 and a bear fixed interest rate of 11.375% per year. The Bond will be due on February 27, 2011.
The Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on the payment interest due date. The first interest payment was due on May 27, 2007.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 10 dated December 14, 2006 and Amendment I No. 3 dated February 1, 2007 and Amendment II No. 17 dated February 14, 2007 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
14. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010
BCA Finance Bonds III Year 2010
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (Obligasi III) dan Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010 (Obligasi Subordinasi I). Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:
In March 2010, the Company issued BCA Finance Bonds III Year 2010 (Bonds III) and BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 (Subordinated Bonds I). These Bonds III are series bonds consisting of:
a.
Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp211.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2011.
a.
Bonds III Series A with a nominal value of Rp211,500,000,000 bear fixed interest rate of 8.65% per year. This Bonds will be due on June 23, 2011.
b.
Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2012.
b.
Bonds III Series B with a nominal value of Rp88,500,000,000 and bear fixed interest rate of 9.05% per year. This Bonds will be due on March 23, 2012.
c.
Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2013.
c.
Bonds III Series C with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 10.45% per year. This Bonds will be due on March 23, 2013.
d.
Obligasi III Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014.
d.
Bonds III Series D with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 10.95% per year. This Bonds will be due on March 23, 2014.
Obligasi Subordinasi I dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2015.
Subordinated Bonds I with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 11.20% per year. This Bonds will be due on March 23, 2015.
Seluruh obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010.
All Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on interest payment due date. The first interest payment was due on June 23, 2010.
Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 1507/PEF-Dir/XI/2010 tanggal 25 November 2010, peringkat Obligasi III adalah idAA (Double A; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 1506/PEF-Dir/XI/2010 tanggal 25 November 2010, peringkat Obligasi Subordinasi I adalah idAA- (Double A Minus; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT. Fitch Ratings Indonesia sesuai dengan surat No. RC045/DIR/X/2010 tanggal 27 Oktober 2010, peringkat Obligasi III adalah AA+(idn) dan peringkat Obligasi Subordinasi I adalah AA(idn).
The Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 1507/PEFDir/XI/2010 dated November 25, 2010, the rating of the Bonds III was idAA (Double A; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 1506/PEF-Dir/XI/2010 dated November 25, 2010, the rating of the Subordinated Bonds I was idAA- (Double A Minus; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT. Fitch Ratings Indonesia No. RC045/DIR/X/2010 dated October 27, 2010, the rating of the Bonds III was AA+(idn) and the rating of the Subordinated Bonds I was AA(idn).
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
14. BONDS PAYABLE (continued) BCA Finance Bonds III Year 2010 (continued)
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (lanjutan) Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 2 tanggal 4 Maret 2010 untuk Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 5 tanggal 4 Maret 2010 untuk Obligasi BCA Finance Subordinasi I Tahun 2010 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 2 dated March 4, 2010 for BCA Finance Bonds III Year 2010 and Trusteeship Agreement No. 5 dated March 4, 2010 for BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi BCA Finance II, Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi I serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan obligasi, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan) tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
Prior to the repayment of the entire BCA Finance Bonds II, BCA Finance Bonds III and BCA Finance Subordinated Bond I principal and payment of the interest and other expenses which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the bonds, the Company, without the written consent of the Trustee (which shall not reject the request without clear reasons, and if the consent is not received within 14 (fourteen) working days subsequent to the date of request, the consent shall be deemed to have been granted) shall not undertake any of the following acts:
a.
a.
mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1.
jaminan untuk Pemegang Obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;
1.
the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;
2.
jaminan harta kekayaan Perusahaan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
2.
the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
3.
pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
3.
transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including net investment lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and administration agreement;
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
14. BONDS PAYABLE (continued) BCA Finance Bonds III Year 2010 (continued)
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (lanjutan) 4.
4.
sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perusahaan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.
asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.
b.
melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
b.
merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c.
melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
c.
take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;
d.
mengadakan perubahan Anggaran Dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perusahaan. memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali: 1. pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perusahaan atau;
d.
make changes in the Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except: 1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
e.
e.
2.
2.
investasi atau penyertaan modal Perusahaan pada perusahaan yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan. Jumlah pokok dan bunga hutang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.
Total principal and interest amounts of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian perwalimanatan tersebut.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with the restrictions set out in these trusteeship agreements.
Hutang obligasi dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen masingmasing sebesar Rp400.446.030.968, Rp320.401.055.856 dan Rp400.000.912.040 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 5).
Bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp400,446,030,968, Rp320,401,055,856 and Rp400,000,912,040 in 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 5).
Beban bunga atas hutang obligasi untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp71.227.950.000, Rp45.688.194.444 dan Rp54.494.704.863 (Catatan 20).
Interest expense from these Bonds amounted to Rp71,227,950,000, Rp45,688,194,444 and Rp54,494,704,863 in 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 20). 54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM
15. CAPITAL STOCK The Company’s stockholders and details of share ownership as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Pemegang saham Perusahaan dan rincian pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
19.915.185 84.815
99,58% 0,42%
199.151.850.000 848.150.000
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
Jumlah
20.000.000
100,00%
200.000.000.000
Total
31 Desember 2009 dan 2008/December 31, 2009 and 2008
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
5.870.200 25.000
99,58% 0,42%
58.702.000.000 250.000.000
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
Jumlah
5.895.200
100,00%
58.952.000.000
Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 87 tanggal 24 Agustus 2010, para pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Based on the General Meeting of Stockholders held on August 24, 2010, which was covered by Notarial Deed No. 87 dated August 24, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the stockholders approved the following:
-
Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari 20.000.000 saham atau Rp200.000.000.000 menjadi 50.000.000 saham atau Rp500.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari 5.895.200 saham atau Rp58.952.000.000 menjadi 20.000.000 saham atau Rp200.000.000.000.
-
To increase the authorized capital stock of the Company from 20,000,000 shares or equivalent to Rp200,000,000,000 to 50,000,000 shares or equivalent to Rp500,000,000,000 and to increase the issued and fully paid capital stock from 5,895,200 shares or equivalent to Rp58,952,000,000 to 20,000,000 shares or equivalent to Rp200,000,000,000.
-
Sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut disetujui untuk melakukan kapitalisasi laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009, yaitu sejumlah Rp141.048.000.000 dan dialokasikan kepada para pemegang saham secara proporsional.
-
In regards to the increase in the issued and fully paid capital stock, the stockholders approved to capitalize the retained earnings up to year 2009 amounted to Rp141,048,000,000 and allocate it proportionately to the stockholders.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM (lanjutan)
15. CAPITAL STOCK (continued) The changes in the number of shares issued and fully paid in 2010 is as follows:
Perubahan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 1 Januari 2010 Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi saldo laba sebesar Rp141.048.000.000 (terdiri dari 14.104.800 lembar saham)
14.104.800
Number of shares issued and fully paid as of January 1, 2010 Addition in issued and fully paid capital through retained earnings capitalization amounted to Rp141,048,000,000 (consisting of 14,104,800 shares)
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010
20.000.000
Number of shares issued and fully paid as of December 31, 2010
5.895.200
The retained earnings capitalization effect on the weighted average number of shares outstanding in 2009 and 2008 are as follows:
Efek kapitalisasi laba terhadap rata-rata tertimbang jumlah saham beredar pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 dan 2008/ 2009 and 2008 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
14.104.800
Number of shares issued and fully paid as of December 31, 2009 and 2008 Retroactive effect of retained earnings capitalization
20.000.000
Adjusted number of shares issued and fully paid as of December 31, 2009 and 2008
5.895.200
Efek kapitalisasi laba berlaku surut Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 - setelah disesuaikan
Based on the minutes of meeting of stockholders dated June 25, 2010, June 30, 2009 and June 26, 2008, the stockholders approved to distribute cash dividends of Rp193,901,046,389, Rp96,472,106,580 and Rp75,011,142,048 in 2010, 2009 and 2008, respectively, and the appropriation of the Company’s net income as reserve fund amounted to Rp1,000,000,000 in 2010 and Rp50,000,000 in 2009 and 2008, respectively. The reserve fund is presented as “Appropriated Retained Earnings” in the balance sheets.
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 25 Juni 2010, 30 Juni 2009 dan 26 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen kas masingmasing sebesar Rp193.901.046.389, Rp96.472.106.580 dan Rp75.011.142.048 pada tahun 2010, 2009 dan 2008, dan penyisihan laba bersih sebagai dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 untuk tahun 2010, dan masingmasing sebesar Rp50.000.000 untuk tahun 2009 dan 2008. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan Pengunaannya” pada neraca. 16. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
16. FINANCING LEASE INCOME This account represents income from financing lease transactions as follows:
Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut: 2010 Jumlah/ Total Pihak ketiga 690.656.339 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Central Asia Tbk. (Catatan 4 dan 24b) 499.625.315 PT Bank BCA Syariah (Catatan 4 dan 24h) 86.400.213 Jumlah
1.276.681.867
2009 Jumlah/ Total
%
2008 Jumlah/ Total
%
%
54,1
1.034.732.275
46,4
3.394.779.836
98,4
Third parties
39,1
1.193.136.825
53,6
55.203.146
1,6
6,8
-
0,0
-
0,0
Related parties PT Bank Central Asia Tbk. (Notes 4 and 24b) PT Bank BCA Syariah (Notes 4 and 24h)
100,0
2.227.869.100
100,0
3.449.982.982
100,0
Total
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
17. CONSUMER FINANCING INCOME
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga.
This account represents income from car financing transactions to third parties.
Pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan proses pembiayaan bersih yang diakui sebesar Rp313.900.458.532, Rp172.243.472.471 dan Rp74.529.919.325 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008.
Consumer financing income includes net financing process income amounted to Rp313,900,458,532, Rp172,243,472,471 and Rp74,529,919,325 in 2010, 2009 and 2008, respectively.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, there was no financing lease transaction made to any single party with cumulative revenue during the periods exceeding 10% of consumer financing income.
18. DENDA, PENDAPATAN ANJAK PIUTANG, DAN LAIN-LAIN
18. PENALTY, FACTORING, AND OTHERS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Denda Anjak piutang (Catatan 6) Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23a dan 24f) Pengelolaan piutang Jumlah
106.743.280.491 1.913.099.697 5.862.881.488
2009
2008
77.476.044.579 1.814.647.407 5.969.796.569
47.854.299.750 1.017.176.817 4.051.726.142
Third parties Penalty Factoring (Note 6) Others
3.918.051
77.581.218
2.081.901.887
Related party (Notes 23a and 24f) Agency fee to manage receivables
114.523.179.727
85.338.069.773
55.005.104.596
Total
19. PENDAPATAN BUNGA
19. INTEREST INCOME The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Pihak ketiga Rekening giro - Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 24a) Rekening giro - Rupiah
149.704
177.256
641.194
Third parties Current accounts - Rupiah
30.643.247
42.095.247
37.838.382
Related parties (Note 24a) Current accounts - Rupiah
Jumlah
30.792.951
42.272.503
38.479.576
Total
20. BEBAN BUNGA
20. INTEREST EXPENSE The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Hutang obligasi (Catatan 14) Wesel bayar jangka menengah (Catatan 13) Hutang jangka pendek (Catatan 9) Kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama Provisi bank Kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 12) Sub-jumlah
2009
2008
71.227.950.000
45.688.194.444
54.494.704.863
14.002.777.777 24.120.767.938
13.490.939.809
17.437.661.457
62.031.967
1.087.339.570 911.337.500
181.711.737
219.792.698
109.595.239.419
61.397.604.021
57
Third parties Bonds payable (Note 14) Medium-Term Notes (Note 13) Short-term loans (Note 9)
5.671.877.911 Liability on joint financing transactions 145.183.334 Bank provision Obligations under finance 190.417.999 lease (Note 12) 77.939.845.564
Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN BUNGA (lanjutan)
20. INTEREST EXPENSE (continued) 2010
2009
2008
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 9j, 9k, 24d dan 24g) Hutang jangka pendek dan cerukan Provisi bank
2.656.845.586 -
3.567.871.685 277.379.345
8.177.270.851 245.244.400
Related parties (Notes 9j, 9k, 24d and 24g) Short-term loans and overdraft Bank provision
Sub-jumlah
2.656.845.586
3.845.251.030
8.422.515.251
Sub-total
112.252.085.005
65.242.855.051
86.362.360.815
Total
Jumlah
21. BEBAN GAJI, TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
DAN
21. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES’ BENEFIT EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
2008
Gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) Tunjangan lainnya
113.097.229.397
87.038.894.385
65.241.527.386
5.702.152.814
6.372.813.125
4.490.980.572
Salaries and employees’ benefits (Note 25) Other allowances
Jumlah
118.799.382.211
93.411.707.510
69.732.507.958
Total
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010 Pendukung operasional Sewa Pemasaran Perlengkapan kantor Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi dan perjalanan Komunikasi Pelatihan Asuransi Jamuan Lain-lain Jumlah
2009
2008
44.717.769.553 18.637.655.382 12.900.219.508 8.180.375.195 8.055.619.021 7.145.280.759 5.223.504.958 4.897.256.024 3.196.866.740 2.201.369.790 7.007.100.492
27.816.476.700 10.422.280.341 7.482.111.701 6.101.013.192 4.003.968.280 5.096.083.439 3.736.962.289 3.540.785.532 2.482.020.347 1.608.507.536 4.567.063.850
20.029.558.267 9.218.537.990 3.576.742.471 4.885.984.108 2.207.768.602 4.539.063.475 3.222.058.189 2.715.155.772 2.292.045.916 937.455.681 3.435.567.299
Outsourcing Rent Marketing Office supplies Repairs and maintenance Transportation and traveling Communication Training Insurance Entertainment Others
122.163.017.422
76.857.273.207
57.059.937.770
Total
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN a.
23. AGREEMENTS a.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
Pada tanggal 19 Juli 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, pemegang saham. Dalam perjanjian ini, porsi BCA dalam pembiayaan tersebut tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan dan jumlah maksimum fasilitas tidak boleh lebih dari Rp50.000.000.000. Seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Dalam perjanjian ini, maksimum jangka waktu pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dan batas umur kendaraan bekas maksimum 8 (delapan) tahun pada saat berakhirnya pembiayaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 11 Desember 2002 antara lain mengenai jumlah fasilitas maksimum menjadi Rp100.000.000.000 dan jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas tersebut, terakhir pada tanggal 31 Oktober 2008. Fasilitas maksimum yang diberikan menjadi Rp550.000.000.000.
On July 19, 2001, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, a stockholder. In this agreement, BCA’s portion in this joint consumer financing shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit shall not be more than Rp50,000,000,000. The Company will handle administration and collection tasks. In this agreement, the maximum term of financing facility is 3 (three) years and the maximum age of used vehicles is 8 (eight) years at the end of this financing. The agreement was amended on December 11, 2002, regarding the maximum facility which was amended to Rp100,000,000,000 and the maximum term of the financing facility has been amended to 4 (four) years. The agreement has been amended several times in relation with the extension of the facility, the last of which was on October 31, 2008. The maximum facility was amended to Rp550,000,000,000.
Pada tanggal 16 Juni 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, pemegang saham. Dalam perjanjian ini BCA bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah atau calon nasabah BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Oktober 2003, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuanketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On June 16, 2003, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, a stockholder. In this agreement, BCA will perform marketing efforts to BCA’s customers or prospective BCA customers. BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. On October 13, 2003, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
23. AGREEMENTS (continued) a.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (continued)
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang. Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang bersih awal dan akhir bulan. Jumlah piutang bersih yang dikelola Perusahaan masing-masing sebesar Rp430.817.287 dan Rp19.527.721.030 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 adalah nol. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA. Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah sebesar Rp3.918.051, Rp77.581.218 dan Rp2.081.901.887 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008, yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang dan Lain-lain” (Catatan 18).
On December 7, 2005, the Company and BCA entered into a joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement. The Company will market vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables. BCA will pay agent fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month. Total net receivables administered by the Company amounted to Rp430,817,287 and Rp19,527,721,030 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. The balance as of December 31, 2010 is nil. The risk from loss on this financing facility will be assumed by BCA. The Company earned agent fee to manage receivables amounted to Rp3,918,051, Rp77,581,218 and Rp2,081,901,887 in 2010, 2009 and 2008, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring and Others” (Note 18).
Pada tanggal 24 Januari 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, pemegang saham. Dalam perjanjian ini BCA dan Perusahaan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah. Porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perusahaan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, perjanjian ini diubah mengenai syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp5.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen.
On January 24, 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, a stockholders. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to customers. BCA’s portion which shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on April 5, 2006, regarding the terms and conditions in credit granting to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On August 21, 2008, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers. The maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp5,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) b.
23. AGREEMENTS (continued) b.
PT Finansia Multi Finance (Finansia)
On September 21, 2000, the Company entered into a joint consumer financing agreement with Finansia which has been amended several times, the last of which on March 21, 2005, whereby the maximum facility was changed to Rp50,000,000,000. The Company and Finansia will provide new motorcycle financing to customers. The Company’s portion in this joint financing shall not be more than 90% of the total financing amount. If customers are unable to repay their installment payments, the Company is entitled to request such payment from Finansia within 60 (sixty) days from the date the installment payment is due. Finansia placed time deposit certificates under the name of Finansia’s related party amounted to Rp1,000,000,000 as collateral to the Company. Aside from the time deposit, the financing is also collateralized by a personal guarantee of Financia’s related party, option agreement to sell the receivable and authorization letter to withdraw money from current accounts. Based on this agreement, all administration and collection tasks will be handled by Finansia. On March 18, 2006, the joint consumer financing agreement has ended and all consumer finance receivables were settled in 2008.
Pada tanggal 21 September 2000, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan Finansia dan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 21 Maret 2005, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp50.000.000.000. Perusahaan dan Finansia akan memberikan pembiayaan sepeda motor baru kepada konsumen. Porsi Perusahaan dalam pembiayaan ini maksimum 90% dari jumlah keseluruhan pembiayaan. Jika konsumen tidak dapat membayar angsurannya, Perusahaan dapat meminta pembayaran tersebut kepada Finansia dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Finansia menempatkan deposito berjangka atas nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Finansia, sebesar Rp1.000.000.000 sebagai jaminan kepada Perusahaan. Selain jaminan deposito berjangka, pembiayaan ini juga dijamin dengan jaminan pribadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Finansia, jaminan perjanjian opsi untuk menjual piutang serta jaminan surat kuasa untuk mencairkan dana dalam rekening koran. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Finansia. Pada tanggal 18 Maret 2006, perjanjian kerjasama telah berakhir dan seluruh piutang pembiayaan konsumen telah dilunasi di tahun 2008. c.
PT Finansia Multi Finance (Finansia)
c.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) Based on the Joint Financing Facility Agreement dated July 27, 2006, Mandiri and the Company agreed to provide joint financing facilities for the purchases of motor vehicles by the consumers, wherein Bank Mandiri’s maximum financing portion is 95% and the rest is the Company’s financing portion, from the selling price of the motor vehicle. This revolving joint consumer financing facility has a maximum amount of Rp250,000,000,000. The term of the withdrawal facility is 12 (twelve) months starting from the signing date of the agreement. In this consumer financing agreement, the Company will take over the share portion of the bank in the event the customers default for 3 (three) times in the installment payment.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 27 Juli 2006, Mandiri dan Perusahaan setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen untuk pembelian kendaraan bermotor, dengan ketentuan bahwa bagian pembiayaan oleh Mandiri ditentukan maksimum sebesar 95% dari harga jual kendaraan bermotor dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan. Fasilitas revolving pembiayaan bersama yang disediakan maksimum sebesar Rp250.000.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Perusahaan akan mengambil alih porsi bank atas perjanjian pembiayaan konsumen yang bersangkutan apabila konsumen menunggak 3 (tiga) kali angsuran.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) d.
23. AGREEMENTS (continued) d.
Perjanjian Lain-lain
Other Agreements The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika and PT Pan Pacific Insurance, third party insurance company and PT Transpacific General Insurance, a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Pan Pasific Insurance, seluruhnya perusahaan asuransi pihak ketiga, dan PT Transpacific General Insurance, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
24. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), pemegang saham dan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), investee, dan PT Transpacific General Insurance (TGI), perusahaan asosiasi. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The Company has transactions with PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), a stockholder, and PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), an investee, and PT Transpacific General Insurance (TGI), an associated company. The significant balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
b.
Perusahaan mempunyai rekening giro pada BCA sebesar Rp26.119.835 dan AS$18.934 (ekuivalen Rp170.237.752) pada tanggal 31 Desember 2010, Rp59.098.003 dan AS$4.155 (ekuivalen Rp39.057.659) pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp263.548.908 pada tanggal 31 Desember 2008 (Catatan 3).
The Company has current accounts at BCA amounted to Rp26,119,835 and US$18,934 (equivalent to Rp170,237,752) as of December 31, 2010, Rp59,098,003 and US$4,155 (equivalent to Rp39,057,659) as of December 31, 2009 and Rp263,548,908 as of December 31, 2008 (Note 3).
Perusahaan mempunyai rekening giro pada BCA Syariah sebesar Rp1.346.419 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 3).
Th Company has current accounts at BCA Syariah amounted to Rp1,346,419 as of December 31, 2009 (Note 3).
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp30.643.247, Rp42.095.247 dan Rp37.838.382 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 19).
Interest income from related parties amounted to Rp30,643,247, Rp42,095,247 and Rp37,838,382 in 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 19). b.
Perusahaan mempunyai investasi sewa neto dari BCA sebesar Rp2.029.201.396, Rp6.069.774.200 dan Rp10.154.226.412 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 4). Piutang ini dikenakan suku bunga tahunan antara 11,75% sampai dengan 12,50% pada tahun 2010, 13,00% sampai dengan 15,00% pada tahun 2009, dan dari 13,50% sampai dengan 15,00% pada tahun 2008.
The Company has net investment in leases from BCA amounted to Rp2,029,201,396, Rp6,069,774,200 and Rp10,154,226,412 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 4). The annual interest rates for this receivable range from 11.75% to 12.50% in 2010, 13.00% to 15.00% in 2009 and from 13.50% to 15.00% in 2008.
Financing lease income from a related party amounted to Rp499,625,315, Rp1,193,136,825 and Rp55,203,146 in 2010, 2009 and 2008, respectively (Note 16).
Pendapatan sewa pembiayaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp499.625.315, Rp1.193.136.825 dan Rp55.203.146 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 16). 62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
c.
Perusahaan mempunyai saldo piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari BCA sebesar Rp170.521.346.806, Rp122.150.250.844 dan Rp94.406.250 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dan saldo hutang lainlain kepada BCA sebesar Rp95.371.457.672, Rp77.723.389.228 dan Rp86.404.327.075 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2100, 2009 dan 2008 (Catatan 11). Saldo piutang tersebut merupakan pembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan dikurangi dengan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA. Saldo hutang tersebut merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA, dikurangi dengan pembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.
c.
The Company has due from a related party balance from BCA amounted to Rp170,521,346,806, Rp122,150,250,844 and Rp94,406,250 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp95,371,457,672, Rp77,723,389,228 and Rp86,404,327,075 as of December 31, 2010, 2009 and 2008 (Note 11). The outstanding other receivable balance represents payment to dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company less the customers’ installments which were not yet paid to BCA. The outstanding other payables balance represents customers’ installments which were not yet paid to BCA, less payments to dealers for BCA’s financing portion which were paid in advance by the Company.
d.
Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA dengan fasilitas maksimum sebesar Rp94.000.000.000 pada tahun 2010 dan 2009 dan Rp60.000.000.000 pada tahun 2008 (Catatan 9k). Saldo hutang cerukan adalah sebesar Rp66.967.060.440, Rp70.889.130.595 dan Rp32.633.374.021 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
d.
The Company obtained an overdraft facility from BCA with a maximum amount of Rp94,000,000,000 in 2010 and 2009 and Rp60,000,000,000 in 2008 (Note 9k). The outstanding balance of overdraft facility amounted to Rp66,967,060,440, Rp70,889,130,595 and Rp32,633,374,021 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
e.
Perusahaan memperoleh pinjaman time loan revolving dari BCA dengan fasilitas maksimum Rp34.000.000.000 pada tahun 2008 (Catatan 9k).
The Company obtained revolving time loan from BCA with a maximum facility amounted to Rp34,000,000,000 in 2008 (Note 9k).
Saldo pinjaman time loan revolving adalah sebesar Rp34.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008. Biaya bunga masih harus dibayar adalah sebesar Rp62.625.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca. Pada tahun 2009 fasilitas time loan revolving telah dihentikan.
The outstanding balance of the revolving time loan amounted to Rp34,000,000,000 as of December 31, 2008. Accrued interest amounted to Rp62,625,000 as of December 31, 2008, which is presented as part of “Accrued Expenses” in the balance sheets. In 2009, this revolving time loan facility has been terminated. e.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 23a). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp16.285.284.701.762, Rp12.968.976.196.503 dan Rp9.895.856.693.446 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. 63
The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Note 23a). Total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp16,285,284,701,762,Rp12,968,976,196,503 and Rp9,895,856,693,446 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
From these amounts, the receivable portion of the Company amounted to Rp1,313,301,272,866, Rp1,131,264,654,260 and Rp858,712,215,061 or 8.06%, 8.72% and 8.68% as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the Company’s balance sheets (Note 5). On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp14,971,983,428,896, Rp11,837,711,542,243 and Rp9,037,144,478,385 or 91.94%, 91.28% and 91.32% as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. The risk of uncollectible receivables is assumed by the respective party proportionately based on their respective financing portion.
Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.313.301.272.866, Rp1.131.264.654.260 dan Rp858.712.215.061 atau 8,06%, 8,72% dan 8,68% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada neraca Perusahaan (Catatan 5). Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah masing-masing sebesar Rp14.971.983.428.896,Rp11.837.711.542.243 dan Rp9.037.144.478.385 atau 91,94%, 91,28% dan 91,32% pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masingmasing dalam pembiayaan bersama. <<<
f.
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang (Catatan 23a). Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang bersih awal dan akhir bulan. Jumlah piutang bersih yang dikelola Perusahaan adalah sebesar Rp430.817.287 dan Rp19.527.721.030 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Saldo per 31 Desember 2010 adalah nil. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA. Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah masing-masing sebesar Rp3.918.051, Rp77.581.218 dan Rp2.081.901.887 pada tahun 2010, 2009 dan 2008 yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain” (Catatan 18).
f.
On December 7, 2005, the Company and BCA entered into joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement (Note 23a). The Company will market the vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables while BCA will pay channeling fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month. Total net receivables managed by the Company amounted to Rp430,817,287 and Rp19,527,721,030 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. Balance as of December 31, 2010 is nil. The risk of uncollectible receivables will be held by BCA. The Company earned agent fee to manage the receivables amounted to Rp3,918,051, Rp77,581,218 and Rp2,081,901,887 in 2010, 2009 and 2008, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring, and Others” (Note 18).
g.
Perusahaan memperoleh pinjaman revolving reguler dari BCA Syariah, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 9j). Saldo pinjaman jangka pendek adalah sebesar Rp25.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Biaya bunga masih harus dibayar adalah sebesar Rp281.250.000 pada tanggal 31 Desember 2009 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 29 Agustus 2010.
g.
The Company obtained money market facility from BCA Syariah, with a maximum facility amounted to Rp25,000,000,000 which will mature in 12 (twelve) months since the agreement’s date (Note 9j). The outstanding balance of short-term loans amounted to Rp25,000,000,000 as of December 31, 2009. Accrued interest amounted to Rp281,250,000 as of December 31, 2009 which is presented as part of “Accrued Expenses” in the balance sheet. The Company has paid this facility on August 29, 2010.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
h.
h.
Perusahaan mempunyai investasi sewa neto dari BCA Syariah sebesar Rp938.462.774, pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 4). Piutang ini dikenakan suku bunga tahunan antara 11,50% sampai dengan 11,75% pada tahun 2010.
Financing lease income from a related party amounted to Rp86,400,213 in 2010 (Note 16).
Pendapatan sewa pembiayaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp86.400.213 pada tahun 2010 (Catatan 16). i.
The Company has net investment in leases from BCA Syariah amounted to Rp938,462,774 as of December 31, 2010 (Note 4). The annual interest rates for this receivable range from 11.50% to 11.75% in 2010.
i.
Perusahaan mengadakan perjanjian penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan TGI, dimana Perusahaan menunjuk dan menetapkan TGI sebagai perusahaan asuransi untuk untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo hutang asuransi adalah sebesar Rp1.780.554.632 pada tanggal 31 Desember 2010, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain” pada neraca (Catatan 11).
The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with TGI, wherein the Company assigns TGI as the insurer company to to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp1,780,554,632 as of December 31, 2010, which is presented as part of “Other payables” in the balance sheet (Note 11).
The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:
Rincian persentase terhadap jumlah aset, kewajiban serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap jumlah aset/ Percentage to total assets 2010 ASET Kas dan Bank Investasi Sewa Neto Piutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
2009
2008
0,01 0,09
0,00 0,30
0,02 0,68
ASSETS Cash on Hand and in Banks Net Investment in Leases
5,25
5,84
0,01
Due from a related party
Persentase terhadap jumlah kewajiban/ Percentage to total liabilities 2010 KEWAJIBAN Hutang Jangka Pendek dan Cerukan Biaya Masih Harus Dibayar Hutang Lain-lain
2009 3,28 4,76
2008 7,55 0,02 6,12
6,89 0,01 8,92
LIABILITIES Short-Term Loans and Overdraft Accrued Expenses Other payables
INCOME Financing Lease Income
Persentase terhadap jumlah pendapatan/ Percentage to total income 2010 PENDAPATAN Pendapatan Sewa Pembiayaan Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain Pendapatan Bunga
2009
2008
0,05
0,15
0,01
0,00 0,00
0,01 0,01
0,41 0,01
65
Penalty, Factoring, and Others Interest Income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap jumlah beban/ Percentage to total expenses 2010 BEBAN Beban Bunga
2009 0,70
2008 1,49
3,60
EXPENSE Interest Expense
All significant transactions with related parties are conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. 25. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
25. PROVISION FOR EMPLOYEES’ ENTITLEMENTS BENEFITS
SERVICE
Pada tanggal 1 Mei 2002, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife). Pendirian Manulife telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-140/ KM.6/2001 tanggal 9 Juli 2001.
On May 1, 2002, the Company has a defined contribution retirement plan which is managed separately by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife). The establishment of Manulife was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. KEP140/KM.6/2001 dated July 9, 2001.
Iuran pensiun yang dibebankan sebagai beban operasi tahun berjalan adalah sebesar Rp1.318.518.984, Rp1.237.661.105 dan Rp1.003.844.775 masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan”.
Total pension contributions charged to operations amounted to Rp1,318,518,984, Rp1,237,661,105 and Rp1,003,844,775 in 2010, 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of “Salaries, Allowances and Employees’ Benefits”.
Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca kerja yang tidak didanai berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari berdasarkan laporannya masingmasing bertanggal 17 Januari 2011, 1 Maret 2010 dan 28 Januari 2009 untuk tahun 2010, 2009 dan untuk 2008 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company recorded the provision for employees’ service entitlements based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, whose reports dated January 17, 2011, March 1, 2010 and January 28, 2009 for the years 2010, 2009 and 2008, respectively, using the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel mortalitas Umur pensiun
a.
2010
2009
2008
11% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
11% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
12% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
a.
Kewajiban atas imbalan kerja karyawan 2010 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aset program Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diaku - belum menjadi hak Nilai bersih kewajiban yang diakui dalam neraca
2009
Provision for employees’ service entitlement benefits 2008
7.864.168.350 (5.443.417.903)
6.058.776.720 (4.001.732.087)
(1.211.054.774)
(1.191.544.143)
(838.794.762)
(373.924.711)
(398.655.181)
(423.385.652)
835.770.962
466.845.309
66
Discount rate Annual salary increase Mortality table Retirement age
4.585.203.507 -
3.323.023.093
Present value of employee benefits obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost - non-vested Net liability recognized in the balance sheets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
25. PROVISION FOR EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENTS BENEFITS (continued)
b.
b.
Beban imbalan kerja karyawan 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil ekspektasi aset program Amortisasi atas biaya jasa lalu belum menjadi hak Amortisasi atas kerugian aktuarial Beban yang diakui pada tahun berjalan
c.
1.093.260.797 666.465.439 (241.685.816)
2009
2008
1.036.374.163 557.081.188 -
876.666.763 420.331.979 -
24.730.470 26.154.763
28.289.481 24.730.471
24.730.470 6.807.204
Current service cost Interest cost Expected return on plan asset Amortization of past service cost non-vested Amortization of actuarial loss
1.568.925.653
1.646.475.303
1.328.536.416
Expenses recognized in the current period
c.
Mutasi nilai bersih kewajiban seperti yang disajikan dalam neraca 2010 Saldo awal kewajiban bersih 466.845.309 Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan 1.568.925.653 Pembayaran selama tahun berjalan Pembayaran iuran (1.200.000.000) Saldo akhir kewajiban bersih
Employees’ service entitlements expense
835.770.962
2009
Movement of net liability as presented in the balance sheets 2008
3.323.023.093
3.178.986.677
1.646.475.303 (500.921.000) (4.001.732.087)
1.328.536.416 (1.184.500.000) -
Beginning balance of net liability Provision for employees’ service entitlements during the year Payments during the year Contributions
3.323.023.093
Ending balance of net liability
466.845.309
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Kebijakan Perusahaan melarang adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Company’s financial performance. It is the Company’s policy to prohibit trading in derivatives for speculative purposes.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) berupa pinjaman bank dan piutang sewa pembiayaan. Perusahaan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure in the form of bank loans and financing lease. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s financial assets and financial liabilities which are affected by interest rate.
31 Desember 2010/December 31, 2010 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga mengambang/ Floating rate ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Penyertaan saham Jumlah aset KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Biaya masih harus dibayar Kewajiban sewa pembiayaan Wesel bayar jangka menengah - bersih Hutang obligasi - bersih Hutang lain-lain Jumlah kewajiban Bersih
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
17.111.320
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
2.973.424.744.146 7.655.304.602 8.793.486.406
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables
170.521.346.806 1.000.000
170.521.346.806 6.025.458.535 1.000.000
Due from a related party Other receivables Investment in shares of stock
130.869.932.525
3.167.881.886.834
Total assets
75.210.023.000 -
486.967.060.440 75.210.023.000 1.697.491.928
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease
(549.237.686) (4.669.186.558) 321.930.556.394
399.450.762.314 720.330.813.442 321.930.556.394
Medium-Term Notes payable - net Bonds payable - net Other payables
-
-
-
- 1.759.400.336.130 3.474.417.845 2.341.609.261 9.189.266.659
1.208.776.191.403 1.921.284.307 -
45.751.995.798 114.283.051 -
(40.503.779.185) (196.289.862) (395.780.253)
1.345.820.922 -
3.210.676.587 -
1.772.400.173.076 1.212.043.296.632
49.076.955.436
3.491.529.165
1.468.961.026 -
486.967.060.440 -
809.170.348
888.321.580
-
-
400.000.000.000 336.500.000.000 -
188.500.000.000 -
200.000.000.000 -
486.967.060.440
737.309.170.348
189.388.321.580
(483.475.531.275) 1.035.091.002.728
1.022.654.975.052
Jumlah/ Total
1.443.435.019
1.460.546.339
200.000.000.000
391.922.155.150
2.005.586.707.518
Total liabilities
(150.923.044.564)
(261.052.222.625)
1.162.295.179.316
Net
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Jumlah/ Total
31 Desember 2009/December 31, 2009 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga mengambang/ Floating rate ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Penyertaan saham Jumlah aset KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Biaya masih harus dibayar Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi - bersih Hutang lain-lain Jumlah kewajiban Bersih
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years -
-
-
- 1.056.772.530.194 6.941.373.321 605.120.587 10.859.102.722
843.391.883.478 700.318.068 -
44.274.149.753 -
(39.269.679.188) (206.170.300) (307.400.533)
1.905.168.884.237 8.040.641.676 10.551.702.189
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables
14.927.700 -
259.373.041 -
681.178.784 -
122.150.250.844 1.000.000
122.150.250.844 955.479.525 1.000.000
Due from a related party Other receivables Investment in shares of stock
1.068.251.681.203
844.351.574.587
44.955.328.537
83.345.221.851
2.047.858.220.889
Total assets
29.005.386.935 (676.493.148) 281.961.654.602
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216 399.323.506.852 281.961.654.602
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease Bonds payable - net Other payables
13.041.390
6.954.414.711 500.889.130.595 -
990.262.418
831.306.634 275.000.000.000 -
359.452.582 125.000.000.000 -
500.889.130.595
275.831.306.634
125.359.452.582
-
310.290.548.389
1.212.370.438.200
Total liabilities
(493.934.715.884)
792.420.374.569
718.992.122.005
44.955.328.537
(226.945.326.538)
835.487.782.689
Net
68
-
977.221.028
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) 31 Desember 2008/December 31, 2008 Bunga Tetap/Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain
18.447.576
-
-
-
22.316.276.639 -
790.698.472.803 295.800.712 4.335.736.472
634.338.002.402 251.342.268 -
33.610.366.086 -
-
9.417.705
242.861.288
651.918.177
Jumlah aset
22.334.724.215
795.339.427.692
634.832.205.958
34.262.284.263
KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Biaya masih harus dibayar Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi - bersih Hutang lain-lain Jumlah kewajiban Bersih
156.633.374.021 200.750.000 -
2008
94.406.250 -
94.406.250 904.197.170
Due from a related party Other receivables
(38.510.657.951)
1.448.257.984.177
Total assets
21.389.600.822 (1.912.083.660) 255.813.191.633
156.633.374.021 21.389.600.822 2.123.957.823 498.087.916.340 255.813.191.633
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease Bonds payable - net Other payables
(38.715.760.317) (1.177.010.339) (164.903.479)
1.471.057.510
1.190.759.216 400.000.000.000 -
156.834.124.021
100.732.448.607
401.190.759.216
-
275.290.708.795
934.048.040.639
Total liabilities
(134.499.399.806)
694.606.979.085
233.641.446.742
34.262.284.263
(313.801.366.746)
514.209.943.538
Net
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate).
Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis poin/Increase (decrease) on interest rate in basis points
2009
1.419.931.080.974 21.686.409.280 4.170.832.993
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables
1.452.609.934
732.448.607 100.000.000.000 -
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang).
Tahun/Years: 2010
-
Jumlah/ Total
+100 -100 +100 -100 +100 -100
Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on profit before tax (4.887.201.999) 4.887.201.999 (1.798.180.330) 1.798.180.330 (2.039.698.566) 2.039.698.566
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto dan tagihan anjak piutang tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit. Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat investasi sewa neto, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables, net investment in leases and factoring receivables in order to minimize the credit risk exposure. The maximum exposure of credit risk is the carrying amount of net investment in leases, consumer financing receivables and factoring receivables.
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 2010
2009
2008
Investasi Sewa Neto Korporasi - pihak ketiga Korporasi - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perorangan - pihak ketiga
4.883.930.294
2.177.037.776
12.709.193.207
Net Investment in Leases Corporation - third parties
2.967.664.170 -
6.069.774.200 -
10.154.226.412 -
Jumlah
7.851.594.464
8.246.811.976
22.863.419.619
Total Consumer Financing Receivables Corporation - third parties
Corporation - related parties Individual - third parties
Piutang Pembiayaan Konsumen Korporasi - pihak ketiga 185.952.156.614 Korporasi - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perorangan - pihak ketiga 2.827.976.366.717
148.329.050.058
106.034.323.224
1.796.109.513.367
1.352,.612.518.067
Jumlah
3.013.928.523.331
1.944.438.563.425
1.458.646.841.291
Total
9,189,266,659
10.859.102.722
4.335.736.472
Factoring Receivables Corporation - third parties
-
-
-
9.189.266.659
10.859.102.722
4.335.736.472
Tagihan Anjak Piutang Korporasi - pihak ketiga Korporasi - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perorangan - pihak ketiga Jumlah
Corporation - related parties Individual - third parties
Corporation - related parties Individual - third parties Total
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008:
The following table sets out the credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2010, 2009 and 2008:
Investasi sewa neto
Net Investment in Leases Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Non-impaired
2010 Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Bersih
-
-
7.851.594.464 (196.289.862) 7.655.304.602
Jumlah/ Total 7.851.594.464 (196.289.862) 7.655.304.602
2009 Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Bersih
-
8.040.641.676
8.040.641.676
870.605.642
21.992.813.977
22.863.419.619
2008 Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
-
(627.189.989) 243.415.653
8.246.811.976 (206.170.300)
(549.820.350) 21.442.993.627
70
8.246.811.976 (206.170.300)
(1.177.010.339) 21.686.409.280
2010 Financing Lease Receivables Allowance for impairment losses Net 2009 Financing Lease Receivables Allowance for impairment losses Net 2008 Financing Lease Receivables Allowance for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired 2010 Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2009 Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2008 Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
194.804.208.960 (26.969.954.253)
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Non-impaired
Jumlah/ Total
2.819.124.314.371
3.013.928.523.331
(13.533.824.932)
167.834.254.707
2.805.590.489.439
2.973.424.744.146
176.589.983.493
1.767.848.579.932
1.944.438.563.425
(26.849.785.835)
(12.419.893.353) 1.755.428.686.579
1.905.168.884.237
312.059.135.906
1.146.587.705.385
1.458.646.841.291
(26.099.286.693) 285.959.849.213
(12.616.473.624) 1.133.971.231.761
2009 Tagihan Anjak Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 2008 Tagihan Anjak Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
(38.715.760.317) 1.419.931.080.974
Net 2009 Consumer Financing Receivables Allowance for impairment losses Net 2008 Consumer Financing Receivables Allowance for impairment losses Net
Factoring Receivables Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
Bersih
(39.269.679.188)
149.740.197.658
Tagihan Anjak Piutang
2010 Tagihan Anjak Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai
(40.503.779.185)
2010 Consumer Financing Receivables Allowance for impairment losses
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Non-impaired
195.325.618 (195.325.618)
8.993.941.041 (200.454.635)
Jumlah/ Total 9.189.266.659 (395.780.253)
-
8.793.486.406
8.793.486.406
36.844.067
10.822.258.655
10.859.102.722
(36.844.067)
(270.556.466)
(307.400.533)
-
10.551.702.189
10.551.702.189
452.080.544
3.883.655.928
4.335.736.472
(67.812.082) 384.268.462
(97.091.397) 3.786.564.531
71
(164.903.479) 4.170.832.993
2010 Factoring Receivables Allowance for impairment losses Net 2009 Factoring Receivables Allowance for impairment losses Net 2008 Factoring Receivables Allowance for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok hutang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan kewajiban. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas, scenario analysis dan stress testing dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas.
The Company monitors risk of cash flow uncertainty arising from the loans principal and its interests using gap analysis which measures the mismatch between assets and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection, scenario analysis and stress testing are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure.
Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan hutang jangka pendek dan cerukan, sewa pembiayaan, hutang obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Kebijakan Perusahaan adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset.
The Company’s objective is to maintain a balance between continuity of funding and flexibility through the use of short-term loans and overdrafts, finance leases and bonds payable and medium-term notes payable. The Company’s policy is to minimize the mismatch potential by diversifying financing sources to have spreadout maturity dates and duration which, to the extent possible, corresponds to the asset’s maturity profile.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and financial liabilities at December 31, 2010, 2009 and 2008 based on contractual undiscounted payments:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Penyertaan saham
1.460.546.339 -
508.080.872.092 1.769.315.026 9.189.266.659
1.251.319.464.038 3.286.454.900 -
1.254.528.187.201 2.795.824.538 -
-
1.460.546.339 3.013.928.523.331 7.851.594.464 9.189.266.659
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables
170.521.346.806 -
398.338.246 -
1.070.622.780 -
4.556.497.509 -
1.000.000
170.521.346.806 6.025.458.535 1.000.000
Due from a related party Other receivables Investment in shares of stock
Jumlah aset
171.981.893.145
519.437.792.023
1.255.676.541.718
1.261.880.509.248
1.000.000
3.208.977.736.134
Total assets
KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Biaya masih harus dibayar Kewajiban sewa pembiayaan Wesel bayar jangka menengah Hutang obligasi Hutang lain-lain
66.967.060.440 -
420.000.000.000 75.210.023.000 149.770.508
659.399.840
888.321.580
-
486.967.060.440 75.210.023.000 1.697.491.928
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease
321.930.556.394
125.000.000.000 -
400.000.000.000 211.500.000.000 -
388.500.000.000 -
-
400.000.000.000 725.000.000.000 321.930.556.394
Medium-term notes payable Bonds payable Other payables
Jumlah kewajiban
388.897.616.834
620.359.793.508
612.159.399.840
389.388.321.580
-
2.010.805.131.762
Total liabilities
(216.915.723.689)
(100.922.001.485)
643.517.141.878
872.492.187.668
1.000.000
1.198.172.604.372
Net
Bersih
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 31 Desember 2009/December 31, 2009
Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Penyertaan saham
990.262.418 -
297.903.036.013 1.440.091.405 10.859.102.722
758.869.494.180 3.959.381.126 -
887.666.033.232 2.847.339.445 -
-
990.262.418 1.944.438.563.425 8.246.811.976 10.859.102.722
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables
122.150.250.844 -
-
14.927.700 -
940.551.825 -
1.000.000
122.150.250.844 955.479.525 1.000.000
Due from a related party Other receivables Investment in shares of stock
Jumlah aset
123.140.513.262
310.202.230.140
762.843.803.006
891.453.924.502
1.000.000
2.087.641.470.910
Total assets
KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Biaya masih harus dibayar Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi Hutang lain-lain
70.889.130.595 281.961.654.602
430.000.000.000 29.005.386.935 198.064.591 150.000.000.000 -
633.242.043 125.000.000.000 -
359.452.582 125.000.000.000 -
-
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216 400.000.000.000 281.961.654.602
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligation under finance lease Bonds payable Other payables
Jumlah kewajiban
352.850.785.197
609.203.451.526
125.633.242.043
125.359.452.582
-
1.213.046.931.348
Total liabilities
Bersih
(229.710.271.935) (299.001.221.386)
637.210.560.963
766.094.471.920
1.000.000
874.594.539.562
Net
31 Desember 2008/December 31, 2008 Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
1.471.057.510 -
250.342.600.709 5.536.394.250 4.335.736.472
540.355.872.094 9.536.903.642 -
667.948.368.488 7.790.121.727 -
-
1.471.057.510 1.458.646.841.291 22.863.419.619 4.335.736.472
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables
94.406.250 -
2.354.426
7.063.279
894.779.465
-
94.406.250 904.197.170
Due from a related party Other receivables
1.565.463.760
260.217.085.857
549.899.839.015
676.633.269.680
-
1.488.315.658.312
Total assets
KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Biaya masih harus dibayar Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi Hutang lain-lain
32.633.374.021 255.813.191.633
124.000.000.000 21.389.600.822 234.739.431 100.000.000.000 -
698.459.176 -
1.190.759.216 400.000.000.000 -
-
156.633.374.021 21.389.600.822 2.123.957.823 500.000.000.000 255.813.191.633
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligation under finance lease Bonds payable Other payables
Jumlah kewajiban
288.446.565.654
245.624.340.253
698.459.176
401.190.759.216
-
935.960.124.299
Total liabilities
Bersih
(286.881.101.894)
14.592.745.604
549.201.379.839
275.442.510.464
-
552.355.534.013
Net
Jumlah aset
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
27. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. 2010 Nilai tercatat/ Carrying value
2009 Nilai wajar/ Fair value
Kewajiban keuangan: Hutang jangka pendek dan cerukan 486.967.060.440 Biaya masih harus dibayar 75.210.023.000 Kewajiban sewa pembiayaan 1.697.491.928 Wesel bayar jangka menengah 399.450.762.314 Hutang obligasi 720.330.813.442 Hutang lain-lain 321.930.556.394
2008 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
990.262.418 8.040.641.676
990.262.418 7.526.593.996
1.471.057.510 21.686.409.280
1.471.057.510 20.303.335.874
1.905.168.884.237 10.551.702.189
2.486.520.085.584 10.551.702.189
122.150.250.844 955.479.525 1.000.000
122.150.250.844 860.291.447 1.000.000
486.967.060.440 75.210.023.000 1.697.491.928
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216
399.450.762.314 738.692.308.466 321.930.556.394
399.323.506.852 77.723.389.228
Aset keuangan: Kas dan bank 1.460.546.339 1.460.546.339 Investasi sewa neto - bersih 7.655.304.602 7.907.612.276 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 2.973.424.744.146 3.612.995.975.982 Tagihan anjak piutang - bersih 8.793.486.406 8.793.486.406 Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 170.521.346.806 170.521.346.806 Piutang lain-lain - pinjaman karyawan 6.025.458.535 6.025.458.535 Penyertaan saham 1.000.000 1.000.000
Nilai tercatat/ Carrying value
1.800.679.223.812 4.170.832.993
Financial assets: Cash on hand and in banks Net investment in leases - net Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net
94.406.250 904.197.170 -
94.406.250 726.934.432 -
Due from a related party Other receivables - employee loans Investment in shares of stock
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216
156.633.374.021 21.389.600.822 2.123.957.823
156.633.374.021 21.389.600.822 2.123.957.823
Financial liabilities: Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease
407.473.884.953 77.723.389.228
498.087.916.340 86.404.327.075
486.963.538.769 86.404.327.075
Medium- term notes payable Bonds payable Other payables
1.419.931.080.974 4.170.832.993
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan bank, anjak piutang, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang jangka pendek dan cerukan, biaya masih harus dibayar, hutang lain-lain dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair values of cash on hand and in banks, factoring receivables, due from a related party, short-term loans and overdraft, accrued expenses, other payables and other payables to related parties approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari investasi sewa neto, piutang pembiayaan konsumen, pinjaman karyawan dan kewajiban sewa pembiayaan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang.
The fair values of net investment in leases, consumer financing receivables, employee loans and obligations under finance lease are determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate.
Nilai wajar dari hutang obligasi dan wesel bayar jangka menengah dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair values of bonds payable and medium-term notes payable are calculated using discounted cash flows using market interest rates.
Penyertaan saham dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya.
Investment in shares of stock is carried at cost due to no readily determinable fair value.
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET DALAM MATA UANG ASING
28. ASSET IN FOREIGN CURRENCY The Company has assets in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dalam mata uang asing sebagai berikut: 2010
2009
2008
Kas dan bank
AS$/US$18.934
AS$/US$4.155
-
Cash on hand and in bank
Aset dalam mata uang asing
AS$/US$18.934
AS$/US$4.155
-
Asset in foreign currency
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp170.237.752
Rp39.057.659
-
Equivalent in Rupiah
29. INFORMASI SEGMEN USAHA
29. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perusahaan mengelompokkan kegiatan usahanya dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni investasi sewa neto, pembiayaan konsumen dan anjak piutang dan segmen geografis sebagai segmen sekunder yang terbagi atas area Jabotabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, dan lain-lain.
The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segment consisting of net investment in leases, consumer financing and factoring and the geographical segment, as secondary segment, consisting of Jabotabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, and others.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s primary information is as follows:
business
segment
2010 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
1.277
1.013.220
-
1.014.497
54
112.556
1.913
114.523
-
5.601
-
5.601
Segment income Income Penalty, factoring, and others Recovery of receivables previously written-off
1.134.621
Total segment income
Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) piutang yang diragukan
-
(112.252)
10
(7.207)
(88)
Jumlah beban segmen Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba Bersih Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
7.655
3.068.797
8.793
Jumlah Aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasi
(119.537)
Total segment expenses
1.015.084 12.106 (259.213)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
767.977 (191.141)
Income before tax expense Tax expense
576.836
Net Income
3.085.245 165.688
Segment assets Unallocated assets
3.250.933
Total Assets
17
1.932.559
-
1.932.576 110.181
Segment liabilities Unallocated liabilities
2.042.757
Total Liabilities
9.267
14.901.764
70.076
14.981.107
Financing
6.803
Depreciation
Jumlah Kewajiban Pembiayaan
(7.285)
Segment expenses Interest expense Recovery (provision) for doubtful receivables
(112.252)
Penyusutan
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
29. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
799.354
Total segment income
706.643
-
708.871
74
83.449
1.815
85.338
-
5.145
-
Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) piutang yang diragukan
5.145
Segment income Income Penalty, factoring, and others Recovery of receivables previously written-off
2.228
(10.601)
Segment expenses Interest expense Recovery (provision) for doubtful receivables
(75.844)
Total segment expenses
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
723.510 432 (181.894)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
542.048 (154.246)
Income before tax expense Tax expense
-
(65.243)
971
(11.430)
(142)
Jumlah beban segmen
Laba Bersih Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
8.041
1.982.891
10.552
Jumlah Aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasi
387.802
Net Income
2.001.484 89.746
Segment assets Unallocated assets
2.091.230
Total Assets
3
1.186.724
-
1.186.727 83.690
Segment liabilities Unallocated liabilities
1.270.417
Total Liabilities
1.307
11.331.446
91.955
11.424.708
Financing
4.827
Depreciation
Jumlah Kewajiban Pembiayaan
(65.243)
Penyusutan
2008 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
511.454
Total segment income
447.873
-
451.323
280
53.708
1.017
55.005
-
5.126
-
Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) piutang yang diragukan
5.126
Segment income Income Penalty, factoring, and others Recovery of receivables previously written-off
3.450
-
(86.362)
-
171
(12.024)
(118)
Jumlah beban segmen
76
(11.971)
Segment expenses Interest expense Recovery (provision) for doubtful receivables
(98.333)
Total segment expenses
(86.362)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
29. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
2008 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
413.121 393 (135.877)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
277.637 (84.693)
Income before tax expense Tax expense
Laba Bersih
192.944
Net Income
1.445.882 51.098
Segment assets Unallocated assets
Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
21.686 -
1.420.025 -
4.171 -
1.496.980
Total Assets
23
831.195
-
831.218 136.279
Segment liabilities Unallocated liabilities
967.497
Total Liabilities
11.359
9.132.526
67.453
9.211.338
Financing
4.392
Depreciation
Jumlah Aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasi Jumlah Kewajiban Pembiayaan Penyusutan
The Company’s secondary segment information based on geographical area (in millions of Rupiah) are as follows:
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis (dalam jutaan Rupiah) adalah sebagai berikut: 2010 PENDAPATAN Jabotabek Surabaya Bandung Medan Makassar Pekanbaru Palembang Jambi Yogyakarta Karawang Lain-lain
2009
2008
607.849 84.220 64.433 58.670 29.387 27.037 24.347 18.126 14.947 14.177 203.535
519.192 40.573 30.830 33.312 15.637 18.579 13.614 10.633 8.913 8.787 99.717
313.414 26.549 23.109 28.277 10.008 18.848 7.056 6.782 8.572 6.102 63.131
INCOME Jabotabek Surabaya Bandung Medan Makassar Pekanbaru Palembang Jambi Yogyakarta Karawang Others
Jumlah Pendapatan
1.146.728
799.787
511.848
Total Income
ASET Jabotabek Surabaya Bandung Medan Makassar Pekanbaru Palembang Karawang Jambi Yogyakarta Lain-lain
1.751.234 212.087 162.087 159.318 75.062 74.185 54.819 44.930 44.112 30.327 547.400
1.172.289 123.942 83.628 95.666 47.794 58.443 46.149 30.262 32.368 24.050 298.916
916.235 72.857 56.515 73.446 32.480 68.328 34.114 23.409 30.188 18.595 170.719
ASSETS Jabotabek Surabaya Bandung Medan Makassar Pekanbaru Palembang Karawang Jambi Yogyakarta Others
Jumlah Aset
3.155.561
2.013.507
1.496.886
Total Assets
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. REKLASIFIKASI AKUN
30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the years 2009 and 2008 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the year 2010 financial statements as follows:
Akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2010 sebagai berikut: 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported ASET Piutang dan aset lain - lain pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen bersih Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
958.071.699.564
2.311.862.480
960.383.562.044
38.516.001.823
753.677.365
39.269.679.188
1.902.261.674.778
2.907.209.459
1.905.168.884.237
ASSETS Other receivables and assets third parties Consumer financing receivables Unearned consumer financing income Allowance for impairment losses on consumer financing receivables Consumer Financing Receivables Net
44.426.861.616
77.723.389.228
122.150.250.844
Due from a related party
77.723.389.228
LIABILITIES Other payables related parties
-
REVENUES Recovery of allowance for decline in value of foreclosed collaterals-net and gain on settlement of receivables
5.969.796.569
Penalty, factoring, and others Others
85.338.069.773 799.786.655.560
Total penalty, factoring, and others Total income
10.601.553.556 257.738.449.578
EXPENSES Provision for impairment losses on receivables Total expenses
7.474.568.992 2.898.849.376.165
KEWAJIBAN Hutang lain - lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa PENDAPATAN Pemulihan penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali - bersih dan laba atas penyelesaian piutang Denda, pendapatan anjak piutang dan lain-lain Lain-lain Jumlah denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Jumlah pendapatan BEBAN Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Jumlah beban
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
-
(2.907.209.459) 5.972.749.304
77.723.389.228
3.614.124.032
(3.614.124.032)
4.180.555.853
1.789.240.716
83.548.829.057 801.611.538.876
12.426.436.872 259.563.332.894
1.789.240.716 (1.824.883.316)
(1.824.883.316) (1.824.883.316)
4.567.359.533 2.904.822.125.469
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported ASET Piutang dan aset lain-lain pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen bersih Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa KEWAJIBAN Hutang lain - lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
745.369.924.235
5.544.675.268
750.914.599.503
36.137.199.636
2.578.560.681
38.715.760.317
1.409.285.838.250
10.645.242.724
1.419.931.080.974
ASSETS Other receivables and assets third parties Consumer financing receivables Unearned consumer financing income Allowance for impairment losses on consumer financing receivables Consumer Financing Receivables Net
94.406.250
94.406.250
Due from a related party
86.404.327.075
LIABILITIES Other payables related parties
14.821.205.026 2.190.792.962.121
-
86.309.920.825
(10.645.242.724) 18.768.478.673
94.406.250
78
4.175.962.302 2.209.561.440.794
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
30. RECLASSIFICATION (continued)
OF
ACCOUNTS
December 31, 2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported PENDAPATAN Pemulihan penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali - bersih dan laba atas penyelesaian piutang Denda, pendapatan anjak piutang dan lain-lain Lain-lain Jumlah denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Jumlah pendapatan BEBAN Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Jumlah beban
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
2.675.372.796
(2.675.372.796)
2.627.952.657
1.423.773.485
53.581.331.111 513.099.273.952
13.222.586.343 235.461.801.447
1.423.773.485 (1.251.599.311)
(1.251.599.311) (1.251.599.311)
-
REVENUES Recovery of allowance for decline in value of foreclosed collaterals-net and gain on settlement of receivables
4.051.726.142
Penalty, factoring, and others Others
55.005.104.596 511.847.674.641
Total penalty, factoring, and others Total income
11.970.987.032 234.210.202.136
EXPENSES Provision for impairment losses on receivables Total expenses
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
31. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
The accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a.
PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b.
PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c.
PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
c.
PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
d.
PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
e.
PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
f.
PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”, Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
f.
PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
g.
PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
g.
PSAK 8 (Revised 2010), ”Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
h.
PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
h.
PSAK 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
i.
PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
i.
PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
j.
PSAK 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
j.
PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
k.
PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
k.
PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
l.
PSAK 23 (Revisi 2009), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
l.
PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
m. PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
m. PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
n.
PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
n.
PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
o.
PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
o.
PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
p.
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
p.
PSAK 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
q.
SAK ETAP - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.
q.
SAK ETAP - Entities Without Public Accountability, applicable for entities without public accountability, such as those which do not have significant public accountability and publish general purpose financial statements for external users.
r.
ISAK 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
r.
ISAK 7 (Revised 2009), “Consolidation-Special Purpose Entities (SPE)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
s.
ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purnaoperasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
s.
ISAK 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.
t.
ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.
t.
ISAK 10, “Customer Loyalty Programmes”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
u.
ISAK 11, “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
u. ISAK 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.
v.
ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
v. ISAK 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, Deals with the venturer's accounting for nonmonetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
w.
ISAK 14, “Aset Takberwujud - Biaya Situs Web”, situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010).
w. ISAK 14, “Intangible Assets-Web Site Costs”, web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK 19 (Revised 2010).
x.
ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
x.
ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a.
PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a.
PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
b.
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
b.
SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
c.
PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
c.
SFAS 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
d.
PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
d.
SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
e.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
e.
SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
f.
ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
f.
ISAK 15, “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
g.
ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
g.
ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
32. PENERAPAN AWAL PSAK No. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
32. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISION 2006) AND PSAK No. 55 (REVISION 2006)
Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal 1 Januari 2008. Pengaruh transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) adalah sebesar Rp1,97 miliar yang merupakan penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Pengaruh penerapan awal tersebut diakui dalam laporan laba rugi tahun 2008 sebagai bagian dari akun “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang”. Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2p.
The Company implements PSAK No. 50 (Revision 2006) and PSAK No. 55 (Revision 2006) since January 1, 2008. The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revision 2006) and PSAK No. 55 (Revision 2006) amounted to Rp1.97 billion which was derived from the reassessment of impairment losses for financial assets in accordance with PSAK No. 55 (Revision 2006). The transition adjustment was recorded in the 2008 income statement as part of “Provision For Impairment Losses on Receivable”. The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2p.
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
33. SUBSEQUENT EVENT
a.
Perusahaan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebanyakbanyaknya Rp1.000.000.000.000 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan melalui surat No. 087/BCAF/CP/III/2011 tertanggal 3 Maret 2011 sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perusahaan kepada masyarakat.
a.
The Company has submitted a Registration statement for the offering of BCA Finance Bond IV Year 2011 with Fixed Interest Rates Bonds Offering with a maximum nominal value of Rp1,000,000,000,000 to the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency through letter No. 087/ BCAF/CP/III/2011 dated March 3, 2011 in connection with the Company’s bond offering to the public.
b.
Pada tanggal 27 Februari 2011, Perusahaan telah membayar hutang obligasi BCA Finance II Seri D sebesar Rp125.000.000.000 (Catatan 14).
b.
On February 27, 2011, the Company has paid BCA Finance Bonds II seri D amounted to Rp125,000,000,000 (Note 14).
34. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
34. REISSUANCE OF REPORT The Company has previously issued the financial statements for the year ended December 31, 2010, 2009, and 2008. In relation to the Company’s plan to conduct the offering of BCA Finance Bond IV Year 2011 with Fixed Interest Rates Bonds Offering and to fulfill the BAPEPAM-LK’s requirements, the Company has reissued the financial statements with several changes and additional disclosures in Notes 2c, 2d, 2g, 2i, 2p, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 17, 24, 26, 27, 29, 30, 32 and 33.
Perusahaan sebelumnya telah menerbitkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dan untuk memenuhi persyaratan BAPEPAM-LK, Perusahaan menerbitkan kembali laporan keuangan tersebut yang disertai dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan pada Catatan 2c, 2d, 2g, 2i, 2p, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 17, 24, 26, 27, 29, 30, 32 dan 33. 35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
35. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on April 18, 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 18 April 2011.
85