PT BCA Finance Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011, 2010 and 2009
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
PT BCA FINANCE FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan………………………….....
1-3
……………………Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………...
4
…………….Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas……………………….....
5
……………………Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas……………………………………...
6-7
…………………..………Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…………………….
8-90
………………….Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
2009
ASET KAS DAN BANK Kas Bank Pihak ketiga Pihak berelasi
ASSETS 2p,4,31
2b,2n,26a
Total Kas dan Bank PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen
1.489.970.487
996.177.431
851.718.260
52.652.549 503.495.801
268.011.321 196.357.587
39.042.077 99.502.081
CASH ON HAND AND IN BANKS Cash on hand Cash in banks Third parties Related parties
2.046.118.837
1.460.546.339
990.262.418
Total Cash on Hand and in Banks
2.904.822.125.469
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - third parties Consumer financing receivables
2d,2i,2p,6,11, 15,16,25,26e 4.924.716.292.432
4.142.860.533.825
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(1.386.024.936.549) (1.128.932.010.494)
Piutang pembiayaan konsumen
3.538.691.355.883
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
(39.991.722.142)
Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto INVESTASI SEWA NETO Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
3.498.699.633.741
3.013.928.523.331 (40.503.779.185) 2.973.424.744.146
(960.383.562.044) 1.944.438.563.425
Unearned consumer financing income Consumer financing receivables
Allowance for impairment losses on (39.269.679.188) consumer financing receivables 1.905.168.884.237
2c,2p,5
Consumer Financing Receivables - Net
13.163.987.559 21.571.835.297
5.677.322.692 14.311.886.000
2.551.359.244 1.931.647.792
(1.550.986.263) (21.571.835.297)
(793.392.398) (14.311.886.000)
(374.321.468) (1.931.647.792)
NET INVESTMENT IN LEASES Third parties Financing lease receivables Guaranteed residual value Unearned financing lease income Security deposits
11.613.001.296
4.883.930.294
2.177.037.776
Total net investment in leases third parties
22.938.377.072 2.479.008.000
3.160.622.121 1.381.955.000
6.702.617.039 1.161.500.000
(2.728.600.734) (2.479.008.000)
(192.957.951) (1.381.955.000)
(632.842.839) (1.161.500.000)
Related parties Financing lease receivables Guaranteed residual value Unearned financing lease income Security deposits
Total investasi sewa neto pihak berelasi
20.209.776.338
2.967.664.170
6.069.774.200
Total net investment in leases related parties
Total investasi sewa neto
31.822.777.634
7.851.594.464
8.246.811.976
Total investasi sewa neto pihak ketiga Pihak berelasi Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan Investasi Sewa Neto - Neto
2b,26b,26h
(492.422.796)
(196.289.862)
31.330.354.838
7.655.304.602
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(206.170.300) 8.040.641.676
Total net investment in leases Allowance for impairment losses on financing lease receivables Net Investment in Leases - Net
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes TAGIHAN ANJAK PIUTANG - pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui
PIUTANG DERIVATIF - pihak ketiga PENYERTAAN SAHAM ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
TOTAL ASET
(108.967.199)
7.870.148.291
9.189.266.659
(196.753.707)
2b,2p,26c
(395.780.253)
10.985.261.457 (126.158.735) 10.859.102.722 (307.400.533)
FACTORING RECEIVABLES - third parties Factoring receivables Unearned factoring income Factoring receivables Allowance for impairment losses on factoring receivables
7.673.394.584
8.793.486.406
10.551.702.189
Factoring Receivables - Net
46.095.350.964
170.521.346.806
122.150.250.844
DUE FROM A RELATED PARTY
5.996.463.086 6.814.793.401
4.466.461.250 6.025.458.535
3.611.880.008 955.479.525
OTHER RECEIVABLES AND ASSETS Third parties Related parties
12.811.256.487
10.491.919.785
4.567.359.533
Total Other Receivable and Assets
2f
10.863.562.217
8.328.925.871
8.109.520.361
PREPAID EXPENSES
2p,2q,8
6.874.201.486
-
-
DERIVATIVE RECEIVABLE - third party
2g,9
32.849.055.419
34.506.970.012
11.132.622.121
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
53.119.797.768 (26.493.677.956)
43.221.016.657 (19.839.923.432)
33.565.051.882 (17.672.195.748)
26.626.119.812
23.381.093.225
15.892.856.134
Net Book Value
16.233.829.688
12.368.457.290
4.626.256.928
DEFERRED TAX ASSETS Net
3.692.102.878.073
3.250.932.794.482
2.091.230.356.441
TOTAL ASSETS
2p 26k
2c,2h,10,14
Nilai Buku ASET PAJAK TANGGUHAN Neto
2009
9.298.233.858
(88.306.365)
Total Piutang dan Aset Lain-lain BIAYA DIBAYAR DI MUKA
2010
7.958.454.656
Tagihan Anjak Piutang - Neto
PIUTANG DAN ASET LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi
2011
2e,2p,7
Tagihan anjak piutang Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang
PIUTANG PIHAK BERELASI
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2o,12
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
FIXED ASSETS Cost Accumulated depreciation
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
2009 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN Pihak ketiga Pihak berelasi
LIABILITIES
211.350.000.000 21.551.297.492
420.000.000.000 66.967.060.440
405.000.000.000 95.889.130.595
SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT Third parties Related parties
232.901.297.492
486.967.060.440
500.889.130.595
Total Short-Term Loans and Overdraft
2p,11 2b,26d,26g
Total Pinjaman Jangka Pendek dan Cerukan BEBAN AKRUAL
2b 2p,26g
84.717.566.869
75.210.023.000
29.005.386.935
ACCRUED EXPENSES
UTANG PAJAK
2o,12
43.769.577.063
36.334.406.421
57.579.411.196
TAXES PAYABLE
237.252.599.449 134.341.437.161
224.778.544.090 97.152.012.304
204.238.265.374 77.723.389.228
OTHER PAYABLES Third parties Related parties
371.594.036.610
321.930.556.394
281.961.654.602
Total Other payables
888.321.580
1.697.491.928
1.190.759.216
OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE
2.736.604.717
835.770.962
466.845.309
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
UTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi
2d,2i,2p,6 13,25b 2b,26c,26i
Total Utang Lain-lain UTANG SEWA PEMBIAYAAN LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
2c,2p,10,14 2m,27
WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH - Neto
2j,2p,15
-
399.450.762.314
-
MEDIUM-TERM NOTES - Net
UTANG OBLIGASI - Neto
2j,2p,16
1.482.009.807.892
720.330.813.442
399.323.506.852
BONDS PAYABLE - Net
2.218.617.212.223
2.042.756.884.901
1.270.416.694.705
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp10.000 per saham Modal dasar - 50.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 dan 20.000.000 saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 dan 5.895.200 saham pada tahun 2009 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Cadangan lindung nilai arus kas Saldo laba Telah ditentukan Penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
17
200.000.000.000
200.000.000.000 -
EQUITY Capital stock - Rp10,000 par value per share Authorized - 50,000,000 shares in 2011 and 2010 and 20,000,000 shares in 2009 Issued and fully paid 20,000,000 shares in 2011 and 2010 and 5,895,200 shares 58.952.000.000 in 2009 Difference in value of restructuring transactions of (4.426.911.279) entities under common control Cash flow hedging reserves Retained earnings
2k,9 2q,8
(1.106.848.885)
17
2.150.000.000
1.150.000.000
150.000.000
Appropriated
1.272.442.514.735
1.007.025.909.581
766.138.573.015
Unappropriated
TOTAL EKUITAS
1.473.485.665.850
1.208.175.909.581
820.813.661.736
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.692.102.878.073
3.250.932.794.482
2.091.230.356.441
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Laba penjualan penyertaan lainnya - neto Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Laba selisih kurs - neto
2011
2010
2l,2r 2d,6,19,25 1.226.375.919.330 2b,2c,5, 18,26b,26h 1.041.957.611 2b,2e,2i,7, 20,25a,25c,26f 125.819.686.615
2p,6 2b,21,26a 2h,10 2n
2009
1.013.219.733.867
706.643.097.045
INCOME Consumer financing
1.276.681.867
2.227.869.100
Direct financing leases
114.523.179.727
85.338.069.773
-
8.783.310.982
-
3.218.117.240 85.094.181 26.965.639 -
5.600.598.583 30.792.951 3.292.625.422 1.187.397
5.144.890.117 42.272.503 390.457.022 -
Penalty, factoring, and others Gain on sale of other investment - net Recovery of receivables previously written-off Interest income Gain on sale of fixed asset Gain on foreign exchange - net
1.356.567.740.616
1.146.728.110.796
799.786.655.560
Total Income EXPENSES Salaries, allowances and employees’ benefits General and administrative
9
Total Pendapatan BEBAN Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Umum dan administrasi
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2l,2r 2m,23,27 24 2b,2c,2d,11 14,15,16,22, 26d,26g
137.154.408.495 134.591.769.800
118.799.382.211 122.163.017.422
93.411.707.510 76.857.273.207
155.880.836.221
112.252.085.005
65.242.855.051
2p,5,6,7 2h,10
11.022.635.787 7.544.113.120 8.287.660.942
7.285.060.586 6.803.440.755 6.150.827.602
10.601.553.556 4.826.713.841 5.487.749.966
2j,15,16
4.305.501.047
2.552.697.384
1.235.590.512
Interest expense Provision for impairment losses on receivables Depreciation Professional fees Amortization of deferred bonds and medium-term notes issuance costs
2g,9 2n
1.657.914.593 80.069.402
2.744.029.988 -
75.005.935
Equity in net loss of associated entities Loss on foreign exchange - net
Total Beban
460.524.909.407
378.750.540.953
257.738.449.578
Total Expenses
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
896.042.831.209
767.977.569.843
542.048.205.982
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(229.337.180.750) 3.496.422.769
(198.883.387.250) 7.742.200.362
(143.111.962.000) (11.134.151.204)
TAX BENEFITS (EXPENSE) Current Deferred
(225.840.757.981)
(191.141.186.888)
(154.246.113.204)
Tax Expense - Net
670.202.073.228
576.836.382.955
387.802.092.778
-
-
-
-
Other comprehensive expense Cash flow hedging reserved Income tax benefit relating to other comprehensive expense
-
-
Other comprehensive expense net of tax
669.095.224.343
576.836.382.955
387.802.092.778
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
33.510
28.842
19.390
EARNINGS PER SHARE
Beban bunga Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Penyusutan Jasa profesional Amortisasi biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Rugi selisih kurs - neto
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
2o,12
Beban Pajak - Neto LABA NETO TAHUN BERJALAN Beban komprehensif lain Cadangan lindung nilai arus kas Manfaat pajak penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif lain
2o,12
Beban komprehensif lain setelah pajak
2q,8
2q,8
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR
2s,17
(1.475.798.514) 368.949.629 (1.106.848.885)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
NET INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
58.952.000.000
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
17
Dividen tunai
17
-
Total laba komprehensif tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009 Kapitalisasi saldo laba
Saldo Laba/ Retained Earnings Cadangan Lindung Nilai Arus Kas/ Cash Flow Hedging Reserves
(4.426.911.279) -
100.000.000 50.000.000
Total Ekuitas/ Total Equity
474.858.586.817 (50.000.000)
Balance as of January 1, 2009
-
Appropriated retained earnings
-
-
-
(96.472.106.580)
(96.472.106.580)
-
-
387.802.092.778
387.802.092.778 Total comprehensive income for 2009
-
150.000.000
766.138.573.015
820.813.661.736
-
-
141.048.000.000
(4.426.911.279) -
9
-
-
Dividen tunai
17
4.426.911.279
(141.048.000.000)
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
-
-
-
-
-
(193.901.046.389)
-
-
-
-
576.836.382.955
200.000.000.000
-
-
1.150.000.000
1.007.025.909.581
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
17
Dividen tunai
17
-
-
Total laba komprehensif tahun 2011
8
-
-
(1.106.848.885 )
200.000.000.000
-
(1.106.848.885 )
2.150.000.000
1.272.442.514.735
Saldo 31 Desember 2011
529.483.675.538
-
17
Saldo 31 Desember 2010
-
Belum Ditentukan Pengunaannya/ Appropriated
-
Realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
Total laba komprehensif tahun 2010
-
___________
Telah Ditentukan Pengunaannya/ Unappropriated
58.952.000.000 17
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
-
-
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1.000.000.000
(1.000.000.000)
-
(403.785.468.074)
-
670.202.073.228
Cash dividends
Balance as of December 31, 2009
-
Retained earnings capitalization
4.426.911.279
Realization of difference in value of restructuring transactions under common control
-
Appropriated retained earnings
(193.901.046.389)
Cash dividends
576.836.382.955 Total comprehensive income for 2010 1.208.175.909.581
Balance as of December 31, 2010
-
Appropriated retained earnings
(403.785.468.074)
Cash dividends
669.095.224.343 Total comprehensive income for 2011 1.473.485.665.850
Balance as of December 31, 2011
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse Denda, pengelolaan piutang, administrasi, dan lain-lain Bunga
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
119.403.821.767 30.792.950
88.693.719.173 42.272.503
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Customers Consumer financing Financing leases Factoring Bank in connection with the transactions of joint financing cooperation without recourse Penalty, agent fee to manage receivable, administration, and others Interest
35.731.546.914.799 26.819.153.301.197
20.021.801.230.197
Total cash receipts
16.734.508.273.434 13.349.682.326.808 13.572.457.225 6.849.669.096 62.924.642.770 71.248.799.569
9.899.457.003.747 28.700.859.871 78.743.138.084
18.793.750.580.405 13.271.937.891.007
9.926.164.236.819
126.705.866.784 85.094.181
Total penerimaan kas Pengeluaran kas untuk transaksi: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Pembayaran untuk bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse
2009
Cash disbursements for transaction of: 20.281.350.896.601 14.901.763.885.000 11.331.445.863.000 Consumer financing 10.569.105.787 9.267.267.000 1.307.644.000 Financing leases 67.095.347.702 70.076.328.000 91.954.654.139 Factoring Cash disbursements for bank in connection with the transactions of joint financing cooperation (14.389.077.051.509)(11.719.395.663.550) (8.305.038.955.213) without recourse
Total
34.748.092.401.599 26.700.503.143.550
Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga
309.575.594.995 263.982.482.217 155.774.795.489
Total pengeluaran kas
729.332.872.701
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
254.121.640.499
19.729.747.116.352
Total
251.339.152.580 244.323.425.230 115.421.479.250
175.091.844.704 140.763.787.028 66.037.194.177
Payments for general and administrative expenses, salaries and employees’ benefits and other expenses Payments for income taxes Payments for interest expense
611.084.057.060
381.892.825.909
Total cash disbursements
(89.838.712.064)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
(492.433.899.413)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan penyertaan lainnya Hasil penjualan aset tetap Perolehan investasi pada entitas asosiasi Perolehan aset tetap
9 10 9 10
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Penerimaan dari penerbitan utang obligasi Penerimaan dari penerbitan wesel bayar jangka menengah Pengeluaran kas untuk bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pembayaran utang bank Pembayaran utang obligasi Pembayaran dividen kas Pembayaran wesel bayar jangka menengah Biaya penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah Pembayaran utang sewa pembiayaan Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
17
24.341.844.382 5.917.440.606
1.014.482.394
(7.385.029.880)
(37.250.000.000) (13.322.493.030)
(243.290.035) (5.343.129.841)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of other investment Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of investment in associated entities Acquisition of fixed assets
(6.741.174.068)
(20.313.208.042)
(4.571.937.482)
Net Cash Used in Investing Activities
643.855.812
10.376.350.000.000
7.081.000.000.000
1.100.000.000.000
600.000.000.000
-
400.000.000.000
(1.509.529.202) (10.576.650.000.000) (7.091.000.000.000) (336.500.000.000) (275.000.000.000) (403.785.468.074) (193.901.046.389) (400.000.000.000)
-
(5.400.254.883)
(4.786.050.908)
(809.170.976)
(1.585.982.125)
(246.794.893.933)
513.217.391.376
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 3.764.000.000.000 Proceeds from additional bank loans Cash receipt from issuance of bonds payable Cash receipt from issuance of medium-term notes payable Cash disbursements for bank in connection with the transactions (14.445.047.583) of joint financing cooperation (3.458.000.000.000) Repayment of bank loans (100.000.000.000) Payments of bonds payable (96.472.106.580) Payment of cash dividends Payment of medium-term notes payable Bonds and medium-term notes payable issuance cost Repayment of obligations under (1.152.991.383) finance lease Net Cash Provided by (Used in) 93.929.854.454 Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
585.572.498
470.283.921
2009
(480.795.092)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4
1.460.546.339
990.262.418
1.471.057.510
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4
2.046.118.837
1.460.546.339
990.262.418
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aset tetap melalui jaminan yang dikuasakan kembali Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi saldo laba
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Non-cash activities: 10
3.371.000.000
1.659.000.000
10
-
1.935.000.000
17
-
141.048.000.000
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Acquisitions of fixed assets through foreclosed collaterals Acquisitions of fixed assets through incurrence of financing liabilities Addition in issued and fully paid capital through retained earnings capitalization
1.188.000.000
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT BCA Finance (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 November 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Februari 1984. Nama Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091. HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 tanggal 17 September 2010.
PT BCA Finance (the “Company”) was established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970, based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated March 7, 1981. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated November 11, 1983 and was published in Supplement No. 187 of the State Gazette No. 15 dated February 21, 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated March 7, 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No .C08091.HT.01.04.TH.2005 dated March 28, 2005 and was published in Supplement No. 6142 of State Gazette No. 47, dated June 14, 2005. The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 87 dated August 24, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in authorized capital stock and issued and fully paid shares. The amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 dated September 17, 2010.
Entitas induk yang juga merupakan entitas induk terakhir dalam kelompok usaha adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
The parent company which also the ultimate parent Company is PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan, yang meliputi:
Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises financial services as follows:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Kartu kredit Pembiayaan konsumen
Leasing Factoring Credit card Consumer financing
On September 14, 1995, the Company obtained its license to become a financial institution based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license, the Company, as a financial institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.
Pada tanggal 14 September 1995, Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perusahaan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. 8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a. The Company’s Establishment (continued)
Aktivitas Perusahaan hingga saat ini meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang.
The Company’s current activities include consumer financing, direct financing lease and factoring.
Perusahaan memulai operasi komersialnya sejak tahun 1981. Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. Perusahaan mempunyai 36 (tiga puluh enam) kantor cabang yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin dan Pontianak dan satu kantor perwakilan pemasaran.
The Company started its commercial operations in 1981. The Company is domiciled in Jakarta. The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. The Company has 36 (thirty six) branch offices located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin and Pontianak and one marketing representative.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
b.
The Company’s Bond Offerings
Pada bulan Februari 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal pada tanggal 16 Februari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.
In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bonds II Year 2007 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp500,000,000,000 (Note 16), which became effective on February 16, 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency.
Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,250% per tahun, Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,750% per tahun, Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,000% per tahun dan Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun (Catatan 16). Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007.
These Bonds II are series bonds consisting of Bonds II Series A with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.250% per year, Bonds II Series B with nominal value of Rp150,000,000,000 with fixed interest rate of 10.750% per year, Bonds II Series C with nominal value of Rp125,000,000,000 with fixed interest rate of 11.000% per year and Bonds II Series D with nominal value of Rp125,000,000,000 with fixed interest rate of 11.375% per year (Note 16). These Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007.
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan
In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp500,000,000,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp100,000,000,000 (Note 16), which became effective on March 11, 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/ 2010 of the
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s Bond Offerings (continued)
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.
Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK).
Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp211.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun dan Obligasi III Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010.
These Bonds III are series bonds consisting of Bonds III Series A with a nominal value of Rp211,500,000,000 with fixed interest rate of 8.65% per year, Bonds III Series B with a nominal value of Rp88,500,000,000 with fixed interest rate of 9.05% per year, Bonds III Series C with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.45% per year and Bonds III Series D with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 10.95% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010.
Obligasi Subordinasi I merupakan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010.
The Subordinated Bond I with nominal value of Rp100,000,000,000 bears fixed interest rate of 11.20% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010.
Pada bulan Juni 2011, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp1.100.000.000.000 (Catatan 16) yang dinyatakan efektif oleh Ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 6 April 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-3668/BL/2011.
In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV Year 2011 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp1,100,000,000,000 (Note 16) which became effective on April 6, 2011 based on the Decision Letter No. S-3668/BL/ 2011 of the Chairman of BAPEPAM-LK.
Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp392.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,90% per tahun, Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp178.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,10% per tahun, Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp230.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun, Obligasi IV Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun dan Obligasi IV Seri E dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2011.
These Bonds IV are series bonds consisting of Bonds IV Series A with a nominal value of Rp392,000,000,000 with fixed interest rate of 7.90% per year, Bonds IV Series B with a nominal value of Rp178,000,000,000 with fixed interest rate of 8.10% per year, Bonds IV Series C with nominal value of Rp230,000,000,000 with fixed interest rate of 8.70% per year, Bonds IV Series D with nominal value of Rp200,000,000,000 with fixed interest rate of 8.90% per year and Bonds IV Series E with nominal value of Rp100,000,000,000 with fixed interest rate of 9.00% per year. These Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2011.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s Bond Offerings (continued) Based on the minutes of meeting of stockholders dated November 22, 2011, the stockholders approved the Directors to issue Company’s continuous bonds with maximum amount of Rp4,000,000,000,000 in the period from year 2012 to year 2013 or the periods of two years from the effective of registration statement and to collateralize Company’s assets of receivables with maximum amount of 50% (fifty percent) of the outstanding bonds.
Berdasarkan keputusan pemegang saham PT BCA Finance pada tanggal 22 November 2011, Pemegang saham menyetujui Direksi Perusahaan untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.000.000.000.000 pada rentang waktu sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 atau dengan jangka waktu 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran dan menjaminkan aset Perusahaan yang berupa piutang dengan persentase jaminan sebesar maksimum 50% (lima puluh persen) dari nilai obligasi tersebut. …………
c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company’s boards of commissioners, directors and audit committee as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/December 31, 2011
_______
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
-
Ricki Immanuel Gunawan Rustan S. Idrus Munandar
-
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
-
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim David Pangestu
-
Directors President Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
-
Gunawan Rustan Ronald Djunawan Pratanata Yosa Prakarsa
-
Audit Committee Chairman of Audit Committee Member Member
31 Desember 2010 dan 2009/December 31, 2010 and 2009
_______
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
-
Hariyanto David Pangestu Gunawan Rustan
-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
-
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim
-
Directors President Director Director Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
-
Gunawan Rustan Ronald Djunawan Pratanata Yosa Prakarsa
-
Audit Committee Chairman of Audit Committee Member Member
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) The scope of responsibility of the Board of Directors as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Ruang lingkup tanggung jawab Dewan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Direksi Pemasaran dan penyelesaian kredit Pemasaran Keuangan dan sumber daya manusia Operasional dan teknologi Informasi
_______
Directors -
Roni Haslim Petrus Santoso Karim
-
-
Amirdin Halim
-
-
David Pangestu
-
31 Desember 2010 dan 2009/ December 31, 2010 and 2009 Dewan Direksi Pemasaran dan penyelesaian kredit Pemasaran dan teknologi informasi Operasional, keuangan dan sumber daya manusia
Marketing and collection Marketing Finance and human resources Operation and Information technology
_______
Board of Directors -
Roni Haslim
-
-
Petrus Santoso Karim
-
-
Amirdin Halim
-
Marketing and collection Marketing and information technology Operation, finance and human resources
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 74 tanggal 27 Juli 2011, RUPS mengangkat David Pangestu sebagai Direktur, Ricki Immanuel menggantikan Hariyanto sebagai Presiden Komisaris, dan S. Idrus Munandar sebagai Komisaris Independen.
Based on the General Meeting of Stockholders (GMS) which was covered by Notarial Deed No. 74 dated July 27, 2011 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the GMS appointed David Pangestu as Director, Ricki Immanuel, replacing Hariyanto as President Commissioner and S. Idrus Munandar as Independent Commissioner.
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Total compensation received by the members of the Company boards of commissioners and directors for years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2011
2010
2009
Komisaris Direksi
3.931.583.334 20.100.000.000
3.025.000.000 17.000.000.000
3.333.000.000 16.694.750.000
Commisioners Directors
Total
24.031.583.334
20.025.000.000
20.027.750.000
Total
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has a total of 694 employees, 605 employees and 524 employees, including directors, respectively (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 jumlah karyawan yang dimiliki Perusahaan termasuk direksi, masing-masing berjumlah 694 karyawan, 605 karyawan dan 524 karyawan (tidak diaudit).
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 baik secara prospektif maupun retrospektif.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011 prospectively and retrospectively.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (adopted on January 1, 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) have significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual yang menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements, except for the statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis which is prepared using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements. 13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
c.
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information of cash receipts and payments of cash on hand and cash in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
b.
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the financial statements. The adoption of the said revised PSAK has impact on the related disclosures in the financial statements.
Perusahaan melakukan transaksi pihak-pihak berelasi. Dalam keuangan, istilah pihak berelasi sesuai PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
dengan laporan dengan tentang
The Company enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under PSAK No. 7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
Transaksi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statement herein.
Sewa
c.
Leases
Investasi sewa neto merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan cadangan penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang sewa pembiayaan bruto dan nilai tunainya diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui.
Net investment in leases represents financing lease receivables plus the guaranteed residual value at the end of the lease period and net of unearned financing lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivable is recognized as unearned financing lease income.
Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan berdasarkan suatu tingkat pengembalian yang konstan atas investasi neto dengan menggunakan suku bunga efektif.
Unearned financing lease income is recognized as financing lease income based on a constant rate on the net investment using effective interest rates. 14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Sewa (lanjutan)
c.
Leases (continued)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai lessee
The Company as a lessee
i)
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan utang sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.
15
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statement of comprehensive income. Leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the useful lives of the assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Sewa (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Perusahaan sebagai lessor
d.
Leases (continued) ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
ACCOUNTING
Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
The Company as a lessor
i)
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan dengan menggunakan suku bunga efektif.
i)
Under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the finance lease using effective interest rates.
ii)
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
ii)
Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.
Piutang Pembiayaan Konsumen
d.
Consumer Financing Receivables Consumer financing receivables are net of amounts of receivables after deducting unearned consumer financing income and allowance for impairment losses on consumer financing receivables. For consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the total installments receivable of the Company’s financing portion (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bankbank dalam rangka transaksi tersebut.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Piutang Pembiayaan Konsumen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Consumer (continued)
Financing
ACCOUNTING Receivables
Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach). Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, ditambah atau dikurangi pendapatan atau biaya proses pembiayaan neto, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, plus or deducted with the financing process administration fees or expenses, is recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method.
Pendapatan atau biaya proses pembiayaan adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan. Untuk kebijakan Perusahaan mengenai cadangan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2.p.i.
The financing process administration fees or expenses are financing administration income and transaction expense which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gain or loss is recognized in current year operations. For the Company’s policy on impairment losses, see Note 2.p.i.
Piutang dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on the Company’s management evaluation. Collection of receivables previously writtenoff is recognized as other income as incurred.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
Tagihan Anjak Piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Factoring Receivables
Perusahaan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 43, “Akuntansi Anjak Piutang”. Pada tanggal 5 Desember 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 2, “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran Dan PSAK No. 43: Akuntansi Anjak Piutang” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.
The Company presented their financial statements according to PSAK No. 43, “Accounting For Factoring”. On December 5, 2009, Indonesian Financial Accounting Standards Board issued a Revocation of Financial Accounting Standard (PPSAK) No. 2, “Revocation of PSAK 41: Accounting for Warrants and PSAK No. 43: Accounting for Factoring” which will be effective for fiscal period starting on or after January 1, 2010.
Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh Perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar dan jumlah neto piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.
Factoring receivables are recorded at the amounts paid by the Company which are computed based on a certain percentage of the receivable value. The difference in value between the amount paid by the Company and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.
Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 2p).
The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest rate method (Note 2p).
Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar with recourse.
Factoring transactions are conducted on a recourse basis.
Kebijakan Perusahaan mengenai penghentian pengakuan diungkapkan dalam Catatan 2.p.i.
The Company’s policy on derecognition is disclosed in Note 2.p.i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka yang terutama dari sewa dan asuransi yang dibayar di dibebankan pada operasi selama manfaat masing-masing biaya bersangkutan.
g.
2.
f.
Prepaid Expenses Prepaid expenses which mainly consist of prepaid rental and insurance are charged to operations over the periods benefited.
terdiri muka masa yang
Penyertaan saham
g.
Investment in shares of stock
Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.
Investment in shares of stock consist of investment in associated entity and other investments.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi Investasi pada entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
2.
Penyertaan saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Investment in shares of stock (continued)
Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham perusahaan dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Investments in associated entity represent investment in shares of stock where the Company has ownership interest of 20% to 50% directly or indirectly owned, and have the ability to exercise significant influence but does not control, and are accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the current year’s statement of comprehensive income.
Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20%, nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 2.p.i.
Other investments represent investment in shares of stock where the Company has ownership interest of less than 20%, do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 2.p.i.
Aset Tetap
h.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah tidak disusutkan) dan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba atau rugi pada saat terjadinya. Bangunan dan prasarana disusutkan selama 20 (dua puluh) tahun dengan metode garis lurus dan aset tetap lainnya disusutkan selama 5 (lima) tahun dengan metode garis lurus.
All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Building and improvements are depreciated using straight-line method over 20 (twenty) years and other fixed assets are depreciated over 5 (five) years using straight-line method.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each of financial year end.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s profit or loss.
Transaksi sewa pembiayaan digolongkan sebagai bagian sewa pembiayaan yang dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c. Aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasi disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.
Lease transactions are accounted for under the finance lease method if all criteria required in PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” as explained in Note 2c are met. Assets under finance lease are presented in the statements of financial position as part of fixed assets at fair value of finance lease assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Jaminan yang Dikuasakan Kembali
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
k.
Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar Jangka Menengah Ditangguhkan
j.
Deferred Bonds and Medium-Term Notes Payable Issuance Costs
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah.
Costs incurred in connection with the issuance of bonds and Medium-Term Notes (MTN) payable were deferred and are being amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds and MTN.
Saldo biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dicatat sebagai pengurang terhadap masing-masing saldo utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah.
The balance of deferred bonds and MTN issuance costs is presented as a deduction from the outstanding bonds and MTN payable, respectively.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Restrukturisasi
k.
Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control The excess of cost over the net book value of each transaction with entities under common control is recorded as “Difference in value arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under Equity in the statements of financial position. At the time of lost of common control substance among entities who have been involved in the transaction, the balance of the difference in restructuring transaction among entities under common control is recognized as a realized gain or loss.
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku setiap transaksi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan. Pada saat hilangnya status subtansi sepengendalian antara entitas yang telah bertransaksi, maka saldo akun selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi. l.
Foreclosed Collaterals In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collaterals and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year statements of comprehensive income.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual aset yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. j.
ACCOUNTING
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Income and Expense Recognition The Company recognizes revenue from lease, consumer financing and factoring income as explained in Notes 2c, 2d and 2e. Expenses are recognized when incurred.
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c, 2d dan 2e. Beban diakui pada saat terjadinya. m. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
m. Employee Benefits Liability The Company has a defined contribution pension plan covering all of its qualified permanent employees. Retirement contributions of the Company and the employees are equivalent to 5% and 3%, respectively, of the employees’ basic salaries.
Perusahaan mempunyai program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran pensiun ditanggung oleh Perusahaan dan karyawan masingmasing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan. 21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Liabilitas (lanjutan)
n.
o.
Imbalan
Kerja
2.
Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee Benefits Liability (continued)
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (“Undang-undang“).
The Company recognizes a employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).
Perhitungan imbalan pasca-kerja berdasarkan Undang-undang tersebut menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program pada tahun pelaporan sebelumnya yang melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di Laporan Posisi Keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The cost of providing post-employment benefits under the Law is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized net actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period that exceed the higher of 10% of the present value of the defined benefits obligations and 10% of the fair value of plan assets is amortized on straightline method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. The postemployment benefits obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, and unrecognized past service cost.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the prevailing rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah masingmasing sebesar Rp9.068, Rp8.991 dan Rp9.400 untuk 1 Dolar AS (AS$1).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the exchange rates used were Rp9,068, Rp8,991 and Rp9,400 to US$1, respectively.
Pajak Penghasilan
o.
Income Tax Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan liabilitas untuk
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.
the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when asset is realized or liability is settled, based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Instrumen Keuangan
p.
i. Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Financial Instruments i. Financial Assets Recognition and Measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale (AFS) financial assets, or as derivative designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are initially recognised at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, piutang derivatif dan piutang dan aset lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Penyertaan saham yang
The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, consumer financing receivables, net investment in leases, factoring receivables, due from a related party, derivative receivables and other receivables and assets are classified as loans and receivables. While investment in 23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya. Piutang derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif (Catatan 2q).
shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% is classified as AFS financial assets and carried at cost. Derivative receivables which designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate (Note 2q).
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam kategori lainnya.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the other categories.
Penurunan Nilai
Impairment
Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at end of each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan sedang dialami pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit dan ketika data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortised cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif. Jika tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka aset keuangan tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The individually not significant financial assets includes the group of financial assets with similar credit risk characteristics and are assessed collectively. If no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, then the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Cadangan penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probabilitas wanprestasi (probability of default) di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait dengan kondisi ekonomi saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets is assessed individually by using discounted cash flow method. For allowance on impairment losses for impaired financial assets that were assessed collectively, the Company uses statistical method on the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, amount of incurred losses (Loss Given Default) and by considering management evaluation of current economic conditions.
Aset keuangan dan cadangan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi. Aset keuangan tersebut dihapus dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Financial assets together with the related allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been released. Financial assets are written-off by reversing the allowance for impairment losses, and all necessary procedures have been performed and the amount of loss has been determined. 25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Jika, pada periode berikutnya, cadangan penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif .
If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses has decreased and the decrease can be related objectively to an event that occurred after the recognition of the impairment losses (i.e. upgrade debtor’s collectibility), therefore the impairment loss that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the statement of comprehensive income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapus, pada periode berjalan dibukukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapus pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
The recoveries of written-off financial assets in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Recoveries of written-off financial assets from the previous period are recorded as other income.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba atau rugi.
For the financial assets classified as available-for-sale, the Company assesses at end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for availablefor-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in profit or loss.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognises a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
ii. Liabilitas Keuangan
ii.
Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek dan cerukan, beban akrual, utang sewa pembiayaan, utang wesel bayar jangka menengah, utang obligasi dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivative designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company’s financial liabilities consist of short-term loans and overdraft, accrued expenses, obligations under finance lease, medium-term notes payable, bonds payable and other payables which are classified as loans and borrowings.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.
The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Dalam hal utang dan pinjaman, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui sebagai laba atau rugi.
In the case of loans and borrowings, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognised in profit or loss.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
p. Financial Instruments (continued)
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ii. Financial Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Penghentian Pengukuran
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
Instrumen keuangan akuntansi lindung nilai
derivatif
dan
q. Derivative financial instruments and hedge accounting
Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.
The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and, if so, the nature of the item being hedged.
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments, cross currency and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Instrumen keuangan derivatif akuntansi lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
dan
q. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)
Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan.
The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions.
Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perusahaan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivative yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.
The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perusahaan hanya jika memenuhi criteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perusahaan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.
The Company assess a hedge as highly effective only if the following criteria are met:
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung sebagai laba atau rugi. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan sebagai laba atau rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba neto. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan sebagai laba atau rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognized in equity under cash flow hedging reserves. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in profit or loss. Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charge in profit or loss.
29
i)
at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and
ii)
actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
Informasi Segmen
r.
ACCOUNTING
Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ”Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature of financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services (business segment), or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Laba per Saham Dasar
s.
Earnings Per Share In accordance with PSAK No.56, “Earnings per Share”, earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year, consisting of 20,000,000 shares for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, after the retained earnings capitalization in 2010 that were retroactively applied to year 2009 (Note 17).
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu sejumlah 20.000.000 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, setelah kapitalisasi laba yang terjadi pada tahun 2010 dan berlaku surut terhadap tahun 2009 (Catatan 17). t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penerapan standar akuntansi revisi lain
t. Adoption of standards
other
revised
accounting
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: i) PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”. ii) PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii) PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan” iv) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. v) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset".
i) ii) iii) iv) v) 30
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events after The Reporting Period”. PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
t. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
t.
ACCOUNTING
Adoption of other revised standards (continued)
accounting
vi) PSAK No. 57 (Revised 2009),”Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”.
vi) PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Jugdements
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect the amounts reported on income, expenses, assets and liabilities and disclosures of contigent liabilities at the end of reporting period. The estimation uncertainty may cause adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgements are made by the management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2p.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2p.
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang
Allowance for impairment losses of receivables
Perusahaan melakukan review atas piutang pada setiap akhir periode pelaporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat.
The Company reviews its receivables at end of reporting period to evaluate the allowance for impairment losses.
Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
Management’s judgement is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.
Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (Catatan 2.p.i).
The Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (Note 2.p.i).
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi
Estimation and assumption
Imbalan kerja
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
The determination of the Company’s obligations and cost employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deffered and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi.
Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.
Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK
4.
CASH ON HAND AND IN BANKS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Kas - Rupiah Bank Pihak ketiga Rupiah The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank SBI Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000.000) Dolar AS The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Sub-total Pihak Berelasi (Catatan 26a) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk. (AS$45.731 pada 2011, AS$18.934 pada 2010 dan AS$4.155 pada 2009) Sub-total Total
1.489.970.487
2010
2009
996.177.431
851.718.260
Cash on hand - Rupiah Cash in Banks Third Parties Rupiah The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank SBI Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
20.411.320 2.127.046 1.114.881 -
21.668.320 220.831.431 14.804.184 1.450.733
21.010.320 971.171 7.412.461
7.493.278
9.256.653
9.648.125
21.506.024
-
-
Others (each below Rp5,000,000) US Dollar The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
52.652.549
268.011.321
39.042.077
Sub-total
88.829.777
26.119.835
59.098.003
-
-
1.346.419
414.666.024
170.237.752
39.057.659
Related Parties (Note 26a) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB) US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. (US$45,731 in 2011, US$18,934 in 2010 and US$4,155 in 2009)
503.495.801
196.357.587
99.502.081
Sub-total
2.046.118.837
1.460.546.339
990.262.418
Total
Annual interest rates for current accounts are as follows:
Suku bunga tahunan rekening giro adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS
0,00% - 2,25% 0,00%
2010 0,00% - 2,50% 0,00%
33
2009 0,00% - 4,00% 0,00%
Rupiah US Dollar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI SEWA NETO
5.
The installment schedules of financing lease receivables by year of maturity are as follows:
Rincian piutang sewa pembiayaan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2011 Belum jatuh tempo 2010 2011 2012 2013 2014 dan seterusnya Sub-total
NET INVESTMENT IN LEASES
2010
2009
8.322.887.696 3.564.001.091 1.277.098.772
3.152.837.674 1.583.097.954 830.784.941 110.602.123
1.628.242.155 923.117.089 -
Not yet due 2010 2011 2012 2013 2014 and thereafter
13.163.987.559
5.677.322.692
2.551.359.244
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 26b dan 26h) Belum jatuh tempo 2010 2011 2012 2013 2014
10.035.886.635 8.846.408.886 4.056.081.551
2.598.638.510 455.807.184 106.176.427 -
4.604.771.558 2.097.845.481 -
Related parties (Notes 26b and 26h) Not yet due 2010 2011 2012 2013 2014
Sub-total
22.938.377.072
3.160.622.121
6.702.617.039
Sub-total
Total Piutang Sewa Pembiayaan
36.102.364.631
8.837.944.813
9.253.976.283
Total Financing Lease Receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah
10,50% - 24,00%
2010 11,50% - 24,00%
2009 13,00% - 21,50%
Rupiah
Investasi sewa neto dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), entitas induk, dan PT BCA Syariah (BCA Syariah), entitas sepengendali adalah sebesar 0,55%, 0,09% dan 0,30% masing-masing dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA dan BCA Syariah adalah sebesar 0,01%, 0,05% dan 0,15% masing-masing dari jumlah pendapatan pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 18, 26b dan 26h).
Net investment in leases from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), parent company, and PT BCA Syariah (BCA Syariah), an entity under common control, represents 0.55%, 0.09% and 0.30% of the Company’s total assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Financing lease income from BCA and BCA Syariah represents 0.01%, 0.05% and 0.15% of the Company’s total income in 2011, 2010 and 2009, respectively (Notes 18, 26b and 26h).
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on financing lease receivables calculated on collective basis are as follows:
2011
2010
196.289.862
206.170.300
Saldo awal Cadangan (pemulihan kerugian) penurunan nilai
296.132.934
Saldo akhir
492.422.796
(9.880.438) 196.289.862
2009 1.177.010.339 (970.840.039) 206.170.300
Beginning balance Provision (recovery of allowance) for impairment losses Ending balance
Financing lease receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
6.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI SEWA NETO (lanjutan)
5.
NET INVESTMENT IN LEASES (continued)
Cadangan penurunan nilai piutang sewa pembiayaan untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp492.422.796, Rp196.289.862 dan Rp206.170.300 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009.
Allowance for impairment losses on not yet due financing lease receivables amounted to Rp492,422,796, Rp196,289,862 and Rp206,170,300 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables is adequate to cover any losses on uncollectible financing lease receivables.
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila lessee tidak melaksanakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut maka simpanan jaminan dikembalikan kepada lessee sepanjang memenuhi ketentuan dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan hak opsi.
At the time of execution of the financing asset contracts, the lessee paid the security deposits.The security deposits are used as the final installment at the end of the financing lease period, if the lessee exercise the option to purchase the leased asset. If the lessee does not exercise the bargain purchase option, the security deposit will be returned to the lessee as long as it meets the conditions on the financing lease agreement.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
6.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2011
2010
2009
Pihak ketiga
Third parties
Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan yang dibiayai sendiri 3.067.750.444.057 Bagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak berelasi without recourse - (Catatan 26e) 1.856.965.848.375 Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak ketiga with recourse Piutang pembiayaan konsumen
4.924.716.292.432
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (1.386.024.936.549) Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto
3.538.691.355.883 (39.991.722.142) 3.498.699.633.741
-
1.068.293.309
Consumer financing receivables Self Financing Share in joint financing with related parties without recourse - (Note 26e) Joint financing with third party with recourse
4.142.860.533.825
2.904.822.125.469
Consumer financing receivables
2.829.559.260.959
1.772.489.177.900
1.313.301.272.866
1.131.264.654.260
(1.128.932.010.494) 3.013.928.523.331 (40.503.779.185) 2.973.424.744.146
(960.383.562.044) 1.944.438.563.425 (39.269.679.188) 1.905.168.884.237
Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses on consumer financing receivables Consumer Financing Receivables - Net
Unearned consumer financing income includes net unearned financing process income amounting to Rp350,396,378,602, Rp266,502,985,507 and Rp206,722,592,621 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui termasuk pendapatan proses pembiayaan neto yang belum diakui sebesar Rp350.396.378.602, Rp266.502.985.507 dan Rp206.722.592.621 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
6.
The schedules of consumer financing receivables by maturity are as follows:
Rincian piutang pembiayaan konsumen menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2011 Pihak ketiga Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
2010
2009
14.617.405.978 1.198.267.989 606.644.771 3.489.433.588
12.660.808.570 1.252.619.901 639.723.839 5.649.015.326
11.946.556.980 1.593.952.843 579.094.669 5.295.550.653
Third Parties Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Belum jatuh tempo 2010 2011 2012 2013 2014 2015 dan seterusnya
2.828.550.343.148 1.477.868.101.829 462.932.151.231 135.453.943.898
2.410.469.125.540 1.240.968.044.008 401.578.675.516 69.642.521.125 -
1.582.105.378.844 901.130.809.826 340.490.559.401 61.655.029.750 25.192.503 -
Not yet due 2009 2010 2011 2012 2013 2014 and thereafter
Total Piutang Pembiayaan Konsumen
4.924.716.292.432
4.142.860.533.825
2.904.822.125.469
Total Consumer Financing Receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah
8,11% - 25,00%
2010 10,05% - 27,00%
2011
Saldo akhir
10,76% - 32,70%
Rupiah
The changes in the allowance for impairment losses on consumer financing receivables calculated on collective basis are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan
2009
2010
2009
40.503.779.185 10.357.229.266 (10.869.286.309)
39.269.679.188 7.206.561.304 (5.972.461.307)
38.715.760.317 11.429.896.541 (10.875.977.670)
39.991.722.142
40.503.779.185
39.269.679.188
Beginning balance Addition during the year Written off during the year Ending balance
Consumer financing receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on consumer financing receivables. Allowance for impairment losses on not yet due consumer financing receivables amounted to Rp14,777,099,888, Rp13,533,824,932, and Rp12,419,893,353 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Allowance for impairment losses on overdue consumer financing receivables amounted to Rp25,214,622,254, Rp26,969,954,253 and Rp26,849,785,835 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Cadangan penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp14.777.099.888, Rp13.533.824.932 dan Rp12.419.893.353 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Cadangan penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp25.214.622.254, Rp26.969.954.253, dan Rp26.849.785.835 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp3.218.117.240, Rp5.600.598.583 dan Rp5.144.890.117 masingmasing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp3,218,117,240, Rp5,600,598,583 and Rp5,144,890,117 in 2011, 2010 and 2009, respectively. 36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
6.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The management believes that the allowance for impairment losses on consumer financing receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.
Piutang yang diberikan kepada konsumen untuk pembiayaan kendaraan bermotor dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 25a dan 26e). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp23.425.442 juta, Rp16.285.285 juta dan Rp12.968.976 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, parent company, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Notes 25a and 26e). Based on this agreement, total consumer financing unearned receivables before deducting income amounted to Rp23,425,442 million, Rp16,285,285 million and Rp12,968,976 million as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.856.966 juta, Rp1.313.301 juta dan Rp1.131.265 juta atau 7.93%, 8,06% dan 8,72% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan. Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah sebesar Rp21.568.476 juta, Rp14.971.984 juta dan Rp11.837.711 juta atau 92,07%, 91,94% dan 91,28% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
From this amount, the receivable portion by the Company amounted to Rp1,856,966 million, Rp1,313,301 million and Rp1,131,265 million or 7.93%, 8.06% and 8.72% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of consumer financing receivables in the Company’s statements of financial position. On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp21,568,476 million, Rp14,971,984 million and Rp11,837,711 million or 92.07%, 91.94% and 91.28% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. The risk of uncollectible receivable is assumed by respective parties proportionately based on their respective financing portion.
Perusahaan juga mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan pihak ketiga (Catatan 25b). Perjanjian ini telah berakhir pada tahun 2010.
The Company also entered into joint consumer financing agreements with third party (Note 25b). The agreement has been terminated in 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi dengan pendapatan yang belum diakui sebesar Rp1.011.873.539.185, dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek dan cerukan, dan utang obligasi (Catatan 11 dan 16).
As of December 31, 2011, consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp1,011,873,539,185, are pledged as collateral to short-term loans and overdraft, and bonds payable (Notes 11 and 16).
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
7.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui
2010
7.958.454.656
9.298.233.858
(88.306.365)
Tagihan anjak piutang Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang
7.870.148.291
Tagihan Anjak Piutang - Neto
7.673.394.584
(108.967.199) 9.189.266.659
(196.753.707)
(395.780.253) 8.793.486.406
2011 18,00%
2010 18,00% - 21,00%
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
10.985.261.457 (126.158.735) 10.859.102.722 (307.400.533) 10.551.702.189
Third parties Factoring receivables Unearned factoring income Factoring receivables Allowance for impairment losses on factoring receivables Factoring Receivables - Net
2009 18,00% - 25,00%
Rupiah
The changes in the allowance for impairment losses calculated on collective basis on factoring receivables are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut: 2011
2009
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif tahunan yang berlaku adalah sebagai berikut:
Rupiah
FACTORING RECEIVABLES
2010
2009
395.780.253 369.273.586 (568.300.132)
307.400.533 88.379.720 -
164.903.479 142.497.054 -
Beginning balance Addition during the year Written off during the year
196.753.707
395.780.253
307.400.533
Ending balance
Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang. Cadangan penurunan nilai tagihan anjak piutang untuk piutang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp196.753.707, Rp200.454.635 dan Rp270.556.466 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Cadangan penurunan nilai tagihan anjak piutang untuk piutang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp Nihil, Rp195.325.618 dan Rp36.844.067 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Factoring receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on factoring receivables. Allowance for impairment losses on not yet due factoring receivables amounted to Rp196,753,707, Rp200,454,635 and Rp270,556,466 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Allowance for impairment losses on overdue factoring receivables amounted to Rp Nil, Rp195,325,618 and Rp 36,844,067 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
The management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.
Pendapatan anjak piutang adalah sebesar Rp1.673.312.994, Rp1.913.099.697 dan Rp1.814.647.407 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lainlain“ pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20).
Factoring income amounted to Rp1,673,312,994, Rp1,913,099,697 and Rp1,814,647,407 in 2011, 2010 and 2009, respectively, is presented as part of ”Penalty, Factoring, and Others” in the statements of comprehensive income (Note 20).
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG DERIVATIF
8.
DERIVATIVE RECEIVABLE
Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman kredit berjangka dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (“HSBC”) (Catatan 11), Perusahaan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga dengan HSBC dengan nilai nosional awal sebesar US$20.000.000. Pinjaman kredit berjangka dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga mempunyai persyaratan kritikal yang sama.
To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate risks on term loan obtained from The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (“HSBC”) (Note 11), the Company entered into a cross currency swap contract with HSBC with initial notional amounts of US$20,000,000. The term loan and cross currency swap contract have the same critical terms.
Perusahaan secara efektif telah menetapkan nilai kurs Dolar AS terhadap Rupiah dan suku bunga pinjaman dalam mata uang Dolar AS masingmasing pada Rp8.650 untuk 1 (satu) Dolar AS dan 7,60% per tahun untuk nilai nosional sebesar US$20.000.000.
The Company had effectively fixed the US Dollar exchange rate to Rupiah and interest rate for its US Dollar denominated loan at Rp8,650 for 1 (one) US Dollar and 7.60% per annum for notional amount of US$20,000,000.
Nilai wajar kontrak pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011 diestimasi sebesar Rp6.874.201.486 dan disajikan dalam akun piutang derivatif di dalam laporan posisi keuangan.
The fair value of cross currency and interest rate swap contracts at December 31, 2011, is estimated at Rp6,874,201,486 and presented under derivative receivable account in the statement of financial position.
Transaksi instrumen keuangan derivatif tersebut di atas memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dan kerugian selisih kurs yang atas pinjaman dalam mata uang AS Dolar pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.106.848.885 dicatat di ekuitas pada akun cadangan lindung nilai arus kas setelah memperhitungkan pajak tangguhan.
The above derivative financial transaction qualified and effective as a cash flow hedge. Therefore, the the fair value difference of the hedging instrument and foreign exchange loss of US Dollar short term loan as of December 31, 2011 amounting to Rp1,106,848,885 is presented in equity under cash flow hedging reserves after considering deferred tax.
PENYERTAAN SAHAM
9.
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011
Nilai Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Neto/ Accumulated Share in Net Income (Losses)
Nilai Tercatat/ Carrying value
Investasi pada entitas asosiasi PT Central Santosa Finance PT Central Sejahtera Insurance (dahulu PT Transpacific General Insurance) Total Penyertaan lainnya PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) Total
Investment in associated entities 25.000.000.000
(6.599.644.216)
18.400.355.784
12.250.000.000
2.197.699.635
14.447.699.635
37.250.000.000
(4.401.944.581)
32.848.055.419
1.000.000 37.251.000.000
(4.401.944.581)
39
PT Central Santosa Finance PT Central Sejahtera Insurance (formerly PT Transpacific General Insurance) Total Other investment
1.000.000
PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB)
32.849.055.419
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
9.
INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
2010
Nilai Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Neto/ Accumulated Share in Net Income (Losses)
Nilai Tercatat/ Carrying value
Investasi pada entitas asosiasi PT Central Santosa Finance PT Central Sejahtera Insurance (dahulu PT Transpacific General Insurance) Total Penyertaan lainnya PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) Total
Investment in associated entities 25.000.000.000 12.250.000.000 37.250.000.000
(2.757.990.542) 13.960.554
12.263.960.554
(2.744.029.988)
1.000.000 37.251.000.000
22.242.009.458
34.505.970.012
(2.744.029.988)
PT Central Santosa Finance PT Central Sejahtera Insurance (formerly PT Transpacific General Insurance) Total Other investment
1.000.000
PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB)
34.506.970.012
Total
2009
Penyertaan lainnya PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) Total
a.
11.131.622.121 1.000.000 11.132.622.121
Total
a.
On April 29, 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (CSF) by acquiring 25,000 shares at Rp25,000,000,000 for a 25% share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.
Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (CSF) sebesar 25.000 saham atau Rp25.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25%. Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September tahun 2010.
Equity in net loss of the associated entity amounted to Rp3,841,653,674 and Rp2,757,990,542 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively and was recorded in “Equity in net loss of associated entities” in the statements of comprehensive income.
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi sebesar Rp3.841.653.674 dan Rp2.757.990.542 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan disajikan sebagai “Bagian atas rugi neto entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif. b.
Other investments PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB)
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (CSI) (dahulu PT Transpacific General Insurance) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perusahaan membeli 40 lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perusahaan pada CSI adalah sebesar 2.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% dengan nilai perolehan saham sebesar Rp12.250.000.000. Nama PT Transpacific General Insurance telah diubah berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 menjadi PT Central Sejahtera Insurance. 40
The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (CSI) (formerly PT Transpacific General Insurance) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were notarized by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated December 23, 2010. The Company purchased 40 shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 shares and percentage of ownership at 25% with acquisition cost amounted to Rp12,250,000,000. PT Transpacific General Insurance’s name has been changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed No. 31 dated April 29, 2011, of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
9.
INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU-35600.AH.01.02.Year 2011 dated July 18, 2011. Equity in net income of associated entities amounted to Rp2,183,739,081 and Rp13,960,554 for the year ended December 31, 2011 and 2010, respectively, and was recorded in “Equity in net loss of associated entities” in the statements of comprehensive income.
Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 18 Juli 2011. Bagian atas laba neto entitas asosiasi adalah masing-masing sebesar Rp2.183.739.081 dan Rp13.960.554 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan disajikan sebagai “Bagian atas rugi neto entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif. c.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB) sebesar 1 (satu) lembar saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp1.000.000. Persentase kepemilikan Perusahaan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama PT Bank UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.
c.
In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement on PT Bank BCA Syariah (formerly PT Bank UIB) shares covering 1 (one) share which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated December 16, 2009. The investment of Rp1,000,000 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. PT Bank UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed No. 49 dated December 16, 2009 of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated January 14, 2010.
d.
Perusahaan dan BCA mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Multicor (Multicor) yang diaktakan dengan Akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H., No. 45 tanggal 12 Januari 2005. BCA menjual 1.927.200 saham seri A Multicor kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp6.793.380.000. Penyertaan dengan persentase pemilikan 7,15% tersebut dicatat dengan nilai buku sebesar Rp2.366.468.721. Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku atas transaksi entitas sepengendali adalah sebesar Rp4.426.911.279 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan.
d.
The Company and BCA entered into a sale and purchase agreement on PT Bank Multicor (Multicor) Shares which was notarized by Eliwaty Tjitra, S.H., No. 45 dated January 12, 2005. BCA sold 1,927,200 series A shares of Multicor to the Company at a selling price amounted to Rp6,793,380,000. The investment with an ownership interest of 7.15% is recorded at its net book value of Rp2,366,468,721. The excess of the transfer price over the net book value of the transaction with entities under common control amounted to Rp4,426,911,279 is presented under the equity in the statements of financial position. In 2007, the Company increased its investment in Multicor by acquiring additional 25,775,500 shares which resulted in the percentage of ownership to become 7.40%. The additional investment of Rp4,949,845,296 was recorded at cost. In January 2008, the Company increased its investment in shares of Multicor by 1,190,000 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.47%. The additional investment of Rp237,141,376 was recorded at cost.
Pada tahun 2007, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 25.775.500 lembar saham sehingga persentase pemilikan menjadi 7,40%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp4.949.845.296. Pada bulan Januari 2008, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 1.190.000 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada Multicor menjadi 7,47%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp237.141.376.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
9.
INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
Pada bulan Januari 2008, Multicor merger dengan PT Bank Windu Kentjana (BWK) menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), sehingga 1 lembar saham Multicor setara dengan 1,2639 lembar saham BWKI. Persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI setelah merger menjadi 5,95%. Kemudian, Perusahaan menambah penyertaan saham sebesar 29.326.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI menjadi 7,02%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp3.335.876.693.
In January 2008, Multicor merged with PT Bank Windu Kentjana (BWK) to become PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), which resulted in 1 share of Multicor equivalent to 1.2639 shares of BWKI. The Company’s effective percentage of ownership after merger became 5.95%. Then, the Company subsequently increased its investment in shares by 29,326,500 shares which resulted in the Company’s effective percentage of ownership in BWKI to become 7.02%. The additional investment of Rp3,335,876,693 was recorded at cost.
Pada tahun 2009, Perusahaan menambah penyertaan saham di BWKI sebesar 2.427.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada BWKI menjadi 7,11%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp242.290.035.
During 2009, the Company increased its investment in shares of BWKI by 2,427,500 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.11%. The additional investment of Rp242,290,035 was recorded at cost.
Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan menjual seluruh penyertaan saham pada BWKI kepada pihak ketiga dengan nilai penjualan neto sebesar Rp24.341.844.382. Laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp13.210.222.261 berikut dengan realisasi dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp4.426.911.279 yaitu sebesar Rp8.783.310.982 diakui sebagai laba atau rugi tahun 2010.
On April 29, 2010, the Company sold its investment in BWKI’s shares to third parties with the net proceeds amounted to Rp24,341,844,382. Gain on sale of investment in shares of stock of Rp13,210,222,261 along with the realization of the difference in value of restructuring entities under common control of Rp4,426,911,279 resulting to net amount of Rp8,783,310,982 is recognized in the 2010 as profit or loss.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS This account consists of:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2011/ Balance as of January 1, 2011
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 31 Desember 2011/ Balance as of December 31, 2011 Cost Direct Ownership Land Building and improvements Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
7.807.234.999 32.415.281.658
498.600.000 1.305.000.012 4.021.000.000 5.581.429.868
1.340.700.000 166.548.769
848.500.000 -
498.600.000 1.305.000.012 11.336.034.999 37.830.162.757
Sub-total
40.222.516.657
11.406.029.880
1.507.248.769
848.500.000
50.969.797.768
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
2.998.500.000
-
-
2.150.000.000
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Total Biaya Perolehan
43.221.016.657
11.406.029.880
1.507.248.769
-
53.119.797.768
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.504.143.675 15.694.944.549
27.332.649 1.777.162.964 5.210.619.013
732.474.848 157.883.748
509.518.209 -
27.332.649 5.058.350.000 20.747.679.814
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and improvement Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-total
19.199.088.224
7.015.114.626
890.358.596
509.518.209
25.833.362.463
Sub-total
640.835.208
528.998.494
-
660.315.493
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Total Akumulasi Penyusutan
19.839.923.432
7.544.113.120
890.358.596
26.493.677.956
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
23.381.093.225
26.626.119.812
Net Book Value
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
42
(848.500.000)
(509.518.209) -
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Saldo 1 Januari 2010/ Balance as of January 1, 2010
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo 31 Desember 2010/ Balance as of December 31, 2010
Reklasifikasi/ Reclassifications
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
10.235.126.092 18.718.224.734
1.659.000.000 13.107.493.030
6.094.491.093 1.166.037.162
2.007.600.000 1.755.601.056
7.807.234.999 32.415.281.658
Sub-total
28.953.350.826
14.766.493.030
7.260.528.255
3.763.201.056
40.222.516.657
Sub-total
2.998.500.000
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
2.856.100.000
2.150.000.000
-
(2.007.600.000)
Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
1.755.601.056
-
-
(1.755.601.056)
-
Construction In Progress
Total Biaya Perolehan
33.565.051.882
16.916.493.030
7.260.528.255
-
43.221.016.657
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
4.895.696.132 11.876.227.839
1.517.708.567 4.710.907.187
3.743.522.594 892.190.477
834.261.570 -
3.504.143.675 15.694.944.549
Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-total
16.771.923.971
6.228.615.754
4.635.713.071
834.261.570
19.199.088.224
Sub-total
900.271.777
574.825.001
-
(834.261.570)
640.835.208
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Total Akumulasi Penyusutan
17.672.195.748
6.803.440.755
4.635.713.071
-
19.839.923.432
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
15.892.856.134
23.381.093.225
Net Book Value
Aset Dalam Penyelesaian
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
Saldo 1 Januari 2009/ Balance as of January 1, 2009
Penambahan/ Additions
Saldo 31 Desember 2009/ Balance as of December 31, 2009
Pengurangan/ Disposals
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
10.139.694.373 15.363.158.506
1.188.000.000 3.587.528.785
1.092.568.281 232.462.557
10.235.126.092 18.718.224.734
Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Sub-total
25.502.852.879
4.775.528.785
1.325.030.838
28.953.350.826
Sub-total
3.667.850.000
-
811.750.000
2.856.100.000
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
-
1.755.601.056
-
1.755.601.056
Construction In Progress
29.170.702.879
6.531.129.841
2.136.780.838
33.565.051.882
Total Cost
3.890.527.048 9.759.072.662
1.823.449.030 2.310.732.936
818.279.946 193.577.759
4.895.696.132 11.876.227.839
Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
13.649.599.710
4.134.181.966
1.011.857.705
16.771.923.971
Sub-total
708.637.663
692.531.875
500.897.761
900.271.777
Assets Under Financing Lease Transportation equipment
Total Akumulasi Penyusutan
14.358.237.373
4.826.713.841
1.512.755.466
17.672.195.748
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
14.812.465.506
15.892.856.134
Net Book Value
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor Aset Dalam Penyelesaian Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
The details of gain on sale of fixed assets for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku neto aset tetap Laba penjualan aset tetap
2010
2009
643.855.812 (616.890.173)
5.917.440.606 (2.624.815.184)
1.014.482.394 (624.025.372)
26.965.639
3.292.625.422
390.457.022
43
Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets Gain on sale of fixed assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Jenis pemilikan hak atas tanah Perusahaan berupa “Hak Guna Bangunan” (HGB). Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu sampai dengan tahun 2041. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership on the Company’s landrights are in the form of “Land Building Rights” or “Hak Guna Bangunan”. These landrights have remaining terms until year 2041. The Company’s management is of the opinion that the terms of these landrights can be renewed/extended upon their expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalam penyelesaian merupakan proyek renovasi ruangan kantor yang selesai pada bulan Januari 2010.
As of December 31, 2009, construction in progress represents office renovation project which is completed in January 2010.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun (Catatan 14).
The Company entered into financing lease agreements with lease term of 3 (three) years (Note 14).
Bukti kepemilikan aset sewa pembiayaan berupa kendaraan bermotor sebesar Rp2.150.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan Rp650.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, belum dialihkan atas nama Perusahaan.
Certificates of ownership of vehicles under financing lease amounted to Rp2,150,000,000, as of December 31, 2011 and 2010, respectively, and Rp650,000,000 as of December 31, 2009, respectively, are not yet transferred to the Company’s name.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp23.642.090.562, Rp30.096.949.798 dan Rp29.207.489.617 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp23,642,090,562, Rp30,096,949,798 and Rp29,207,489,617 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, fixed assets were insured with PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas, third parties.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN
11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
2009
Pihak ketiga Pinjaman jangka pendek
Third parties Short-term loans
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk. a) (Victoria) 30.000.000.000 PT Bank UOB Buana Tbk. b) (Buana) PT Bank Sumitomo Mitsui c) Indonesia (SMBC) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) d) PT Bank SBI Indonesia (SBI) e) f) PT Bank Permata Tbk. (Permata) PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) g) PT Bank OCBC Indonesia h) (OCBC) PT Bank DBS Indonesia (DBS) i) Dolar AS The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) d) (AS$20.000.000) Sub-total
Sub-total Total
-
150.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
-
60.000.000.000 30.000.000.000 15.000.000.000
100.000.000.000 40.000.000.000
10.000.000.000
50.000.000.000
10.000.000.000 10.000.000.000
35.000.000.000 30.000.000.000
181.350.000.000
-
-
211.350.000.000
420.000.000.000
405.000.000.000
Pihak berelasi (Catatan 26d dan 26g) Pinjaman jangka pendek PT Bank BCA Syariahj) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k) Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) l)
35.000.000.000
-
-
Sub-total
25.000.000.000 -
Related parties (Notes 26d and 26g) Short-term loans PT Bank BCA Syariahj) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) k) Overdraft PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) l)
66.967.060.440
70.889.130.595
21.551.297.492
66.967.060.440
95.889.130.595
Sub-total
232.901.297.492
486.967.060.440
500.889.130.595
Total
2011
a.
US Dollar The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) d) (US$20,000,000)
21.551.297.492
Annual interest rates on the above loans are as follows:
Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk. a) (Victoria) PT Bank UOB Buana Tbk. (Buana) b) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)c) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) d) PT Bank SBI Indonesia (SBI) e) PT Bank Permata Tbk. (Permata) f) PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) g) PT Bank OCBC Indonesia (OCBC) h) PT Bank DBS Indonesia (DBS) i)
6,75% - 9,50% 2,18% - 2,27%
2010
2009
7,75% - 13,50% -
a.
Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Victoria dengan fasilitas maksimum sebesar Rp75.000.000.000. Pada tanggal 16 Desember 2011, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp150.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp7.551.208.333 dan Rp30.138.889 atau 4,84% dan 0,03% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011 dan 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp75.056.823.797 pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 6). 45
9,21% - 16,00% -
Rupiah US Dollar
On December 17, 2010, the Company obtained working capital loan from Victoria with a maximum facility amounting to Rp75,000,000,000. On December 16, 2011, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp150,000,000,000 and will mature on December 17, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp7,551,208,333 and Rp30,138,889 or 4.84% and 0.03% of the total interest expense in 2011 and 2010, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp75,056,823,797 as of December 31, 2011 (Note 6).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (continued) b.
b. Pada tanggal 10 Maret 2005, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Buana dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perjanjian Perubahan No. 78 tanggal 25 November 2010 yang dibuat di hadapan Akta Notaris Lydia Djajadi, S.H., mengenai penambahan fasilitas maksimum menjadi Rp250.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan jatuh tempo pada tanggal 8 Maret 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp8.396.095.139, Rp5.822.876.891 dan Rp8.508.432.862 atau 5,39%, 5,19% dan 13,04% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman sebesar Rp Nihil.
On March 10, 2005, the Company obtained a working capital loan from Buana with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. This loan has been amended several times, the latest of which was covered by Notarial Deed No. 78 dated November 25, 2010 of Lydia Djajadi, S.H., concerning the amendment of the maximum facility which became Rp250,000,000,000. This loan has been extended several times and will mature on March 8, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp8,396,095,139, Rp5,822,876,891 and Rp8,508,432,862 or 5.39%, 5.19% and 13.04% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.
The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.
Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt to equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
c. Pada tanggal 25 Agustus 2010, Perusahaan
c.
On August 25, 2010, the Company obtained a working capital loan from SMBC with a maximum facility amounting to Rp100,000,000,000. On September 5, 2011, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp200,000,000,000 and will mature in July 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp6,580,073,723 and Rp2,744,879,431 or 4.22% and 2.45% of the total interest expense in 2011 and 2010, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to 50% and 60% or Rp100,069,007,090 and Rp60,639,214,434 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 6). The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.
d.
On September 2, 2004, the Company obtained working capital loans from HSBC with a maximum facility amounted to US$10,000,000. On December 13, 2006, HSBC increased the loan facility up to US$25,000,000. On June 18, 2009, HSBC decreased the loan facility to US$20,000,000. This facility can be withdrawn in Rupiah currency and certain facility can be withdrawn in US Dollar currency with a maximum amount of US$2,000,000. In 2010 and 2009, the Company has withdrawn this loan facility in Rupiah currency.
memperoleh pinjaman modal kerja dari SMBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pada tanggal 5 September 2011, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp200.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada bulan Juli 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp6.580.073.723 dan Rp2.744.879.431 atau 4,22% dan 2,45% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011 dan 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dan 60% dari jumlah piutang atau Rp100.069.007.090 dan Rp60.639.214.434 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 6). Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
d. Pada tanggal 2 September 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari HSBC dengan fasilitas maksimum sebesar AS$10.000.000. Pada tanggal 13 Desember 2006, HSBC meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi AS$25.000.000. Pada tanggal 18 Juni 2009, HSBC menurunkan fasilitas pinjaman menjadi AS$20.000.000. Pinjaman dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan sebagian dari fasilitas tersebut dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000. Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan mempergunakan fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah. 46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
11. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (continued) On January 28, 2011, this agreement has been amended whereby the maximum facility withdrawn in US Dollar currency is US$20,000,000 and the term of the loan is 365 days. This facility has been fully withdrawn in US Dollar currency on July 8, 2011 and will be due on July 9, 2012. Interest expense amounted to Rp7,373,051,040, Rp7,222,304,930 and Rp1,107,159,723 or 4.73%, 6.43% and 1.70% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp103,997,922,892, Rp40,315,138,572 and Rp80,531,111,698 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 6).
Pada tanggal 28 Januari 2011, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum yang dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS sebesar AS$20.000.000 dan jangka waktu fasilitas 365 hari. Fasilitas ini telah ditarik seluruhnya dalam mata uang Dolar AS pada bulan 8 Juli 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Juli 2012. Jumlah beban bunga adalah sebesar Rp7.373.051.040, Rp7.222.304.930 dan Rp1.107.159.723 atau 4,73%, 6,43% dan 1,70% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp103.997.922.892, Rp40.315.138.572 dan Rp80.531.111.698 pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 6). e.
Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari SBI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp30.000.000.000. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.041.249.971 dan Rp906.666.634 atau 0,67% dan 0,81% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011 dan 2010. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 30 Mei 2011.
e.
On August 11, 2010, the Company obtained a working capital loan from SBI with a maximum facility amounted to Rp30,000,000,000. Interest expense for this loan amounted to Rp1,041,249,971 and Rp906,666,634 or 0.67% and 0.81% of the total interest expense in 2011 and 2010, respectively. The Company has fully repaid this loan on May 30, 2011.
f.
Pada tanggal 17 Februari 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas money market dari Permata dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pada tanggal 4 Maret 2008, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp75.000.000.000. Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Februari 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp451.937.500, Rp1.143.805.555 and Rp108.333.333 atau 0,29%, 1,02% dan 0,17% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.
f.
On February 17, 2004, the Company obtained a money market facility from Permata with a maximum facility amounted to Rp50,000,000,000. On March 4, 2008, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp75,000,000,000. The Company is also required to maintain certain financial ratios, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time. This loan has been extended several times and will mature on February 17, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp451,937,500, Rp1,143,805,555 and Rp108,333,333 or 0.29%, 1.02% and 0.17% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.
g.
Pada tanggal 10 September 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dari Chinatrust dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000.000.000. Pada tanggal 30 Maret 2005, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp50.000.000.000. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp17.416.667, Rp1.077.256.944 dan Rp1.708.819.445 atau 0,01%, 0,96% dan 2,62% masing-masing dari jumlah beban
g.
On September 10, 2004, the Company obtained a demand loan facility from Chinatrust with a maximum facility amounting to Rp10,000,000,000. On March 30, 2005, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum amount of the facility to Rp50,000,000,000. Interest expense for this loan amounted to Rp17,416,667, Rp1,077,256,944 and Rp1,708,819,445 or 0.01%, 0.96% and 2.62% of the total interest
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
11. SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.
bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Per 31 Desember 2011 saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil. h.
Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari OCBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan telah jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2011. Pinjaman ini sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp82.301.389, Rp2.213.222.221 dan Rp1.836.638.890 atau 0,05%, 1,97% dan 2,82% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Per 31 Desember 2011, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.
h.
On August 19, 2008, the Company obtained a working capital loan from OCBC with a maximum facility amounting to Rp100,000,000,000. This loan has been extended several times and has been due on August 31, 2011. The extension of this loan is in process. Interest expense for this loan amounted to Rp82,301,389, Rp2,213,222,221 and Rp1,836,638,890 or 0.05%, 1.97% and 2.82% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.
i.
Pada tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari DBS dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini akan diperpanjang setiap tahun secara otomatis. Pada tanggal 26 Juli 2005, DBS meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi Rp100.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2012. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp110.861.111, Rp983.305.556 dan Rp221.555.556, atau 0,07%, 0,88% dan 0,34% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Per 31 Desember 2011, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp Nihil.
i.
On March 12, 2004, the Company obtained a working capital loan from DBS with a maximum facility amounting to Rp50,000,000,000. This facility will be automatically renewed annually. On July 26, 2005, DBS increased the loan facility up to Rp100,000,000,000. The facility will be due on March 10, 2012. Interest expense for this loan amounted to Rp110,861,111, Rp983,305,556 and Rp221,555,556 or 0.07%, 0.88% and 0.34% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2011, this loan balance is Rp Nil.
j.
Pada tanggal 5 November 2009, Perusahaan memperoleh pinjaman revolving reguler dari BCA Syariah, pihak berelasi, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 26g). Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.960.069.448 dan Rp487.500.000 atau 1,75% dan 0,75% dari jumlah beban bunga pada tahun 2010 dan 2009. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 29 Agustus 2010.
j.
On November 5, 2009, the Company obtained a regular revolving facility from BCA Syariah, a related party, with a maximum facility amounting to Rp25,000,000,000 which will mature in 12 (twelve) months since the agreement’s date (Note 26g). Interest expense for this loan amounted to Rp1,960,069,448 and Rp487,500,000 or 1.75% and 0.75% of the total interest expense in 2010 and 2009. The Company has paid this loan on August 29, 2010.
k.
Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka money market dari BCA, entitas induk, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini telah berakhir pada tanggal 12 April 2010. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp246.493.055 dan Rp964.861.111 atau 0,22% dan 1,48% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2010 dan 2009.
k.
On March 12, 2010, the Company received a money market facility from BCA, parent company, with a maximum amount of Rp100,000,000,000. This facility has been terminated on April 12, 2010. Interest expense for this loan amounted to Rp246,493,055 and Rp964,861,111 or 0.22% and 1.48% of the total interest expense in 2010 and 2009, respectively.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) l.
11. SHORT-TERM (continued) l.
Pada tanggal 19 Januari 2001, Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA, entitas induk, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Pada tanggal 8 Mei 2006, perjanjian ini diubah, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp45.000.000.000. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp15.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp60.000.000.000. Pada tanggal 26 November 2009, Perusahaan kembali memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp34.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp94.000.000.000 (Catatan 26d). Pinjaman ini telah diperpanjang dari waktu ke waktu. Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Desember 2011, pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 November 2012.
LOANS
AND
OVERDRAFT
On January 19, 2001, the Company obtained an overdraft facility from BCA, parent company, with a maximum facility amounting to Rp40,000,000,000. On May 8, 2006, this agreement has been amended regarding the increase in the maximum facility to Rp45,000,000,000. On September 25, 2008, the Company obtained an additional facility amounted to Rp15,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp60,000,000,000. On November 26, 2009, the Company obtained an additional facility amounted to Rp34,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp94,000,000,000 (Note 26d). The loan has been extended from time to time. Based on the agreement dated December 23, 2011, this facility will be due on November 15, 2012.
Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp3.296.515.177, Rp2.410.352.531 dan Rp2.115.510.574 atau 1,96%, 2,15% and 3,24% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2011, 2010 dan 2009. Pinjaman jangka pendek dan cerukan dari BCA, dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp47.985.430.803, Rp56.404.687.588 and Rp75.330.590.382 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 (Catatan 6).
Interest expense for this loan amounted to Rp3,296,515,177, Rp2,410,352,531, and Rp2,115,510,574 or 1.96%, 2.15% and 3.24% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively. The short-term loan and overdraft from BCA are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp47,985,430,803, Rp56,404,687,588 and Rp75,330,590,382 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 6).
Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan pinjaman jangka pendek mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bankbank tersebut, yang antara lain, menjaminkan kembali deposito kepada pihak lain; melakukan konsolidasi, merger atau akuisisi; penjualan aset Perusahaan kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; melakukan investasi baru; pembiayaan kepada perusahaan lainnya kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam seluruh perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut.
Under the above agreements in connection with the short-term loan, the Company, without prior approval from those banks shall not, among others, pledge the time deposits as collateral to other parties; enter into consolidation, merger or acquisitions; sell the Company’s assets except in the normal course of business; enter into new investments; provide financing to other companies other than in the normal course of business; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has complied with the loan covenants under these loan facilities.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN
12. TAXATION
Utang Pajak
Taxes Payable
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2011
2010
2009
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
1.791.905.271 3.427.952.467 408.278.030 18.119.112.021 19.813.679.274 208.650.000
336.355.324 1.409.783.351 244.454.426 7.126.595.667 128.662.500 27.088.555.153 -
81.133.171 4.773.996.698 175.621.017 81.822.590 52.466.141.942 695.778
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
Total
43.769.577.063
36.334.406.421
57.579.411.196
Total
Beban Pajak, Taksiran Penghasilan Kena Pajak dan Utang Pajak Penghasilan
Tax Expense, Estimated Taxable Income and Income Tax Payable
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax benefit (expense) as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income are as follows:
2011 Laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
896.042.831.209
2010
767.977.569.843
2009
542.048.205.982
Beda temporer: Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Laba penjualan aset tetap Pemulihan piutang yang diragukan Beban sewa
14.400.833.755 (659.810.737) 185.858.199 58.809.309
33.368.925.653 (1.201.580.286) (166.173.857) (753.677.365) (278.692.696)
5.143.822.216 618.303.096 308.101.387 (38.525.515.418) (933.198.607)
Beda tetap: Pendapatan bunga Laba penjualan penyertaan lainnya
(85.094.181) -
(30.792.951) (8.727.440.852)
(42.272.503) -
Bagian atas rugi neto asosiasi Biaya yang tidak dapat dikurangkan Taksiran Penghasilan Kena Pajak
1.657.914.593
2.744.029.988
-
5.747.381.044
2.601.381.979
2.496.704.614
917.348.723.191
795.533.549.456
511.114.150.767
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
Temporary differences: Salaries, allowances and employees’ benefits Depreciation Gain on sale of fixed assets Recovery of doubtful receivables Rent expense Permanent differences: Interest income Gain on sale of other investment Equity in net loss of associated company Non deductible expenses Estimated Taxable Income
The current tax expense and the computation of the estimated income tax payable are as follows:
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011
Income before tax benefit (expense) per statements of comprehensive income
2010
2009
917.348.723.000
795.533.549.000
511.114.150.000
Estimated taxable income (rounded-off)
Beban pajak tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25
229.337.180.750
198.883.387.250
143.111.962.000
Current tax expense
110.222.000 209.413.279.476
19.231.096 171.775.601.001
2.316.034 90.643.504.024
Less prepaid income taxes Article 23 Article 25
Pajak penghasilan dibayar dimuka
209.523.501.476
171.794.832.097
90.645.820.058
Prepaid tax income
19.813.679.274
27.088.555.153
52.466.141.942
Estimated Income Tax Payable - Article 29
Taksiran Utang Pajak Penghasilan - Pasal 29
The amounts of estimated taxable income for 2010 and 2009 as stated above conform with the SPT filed by the Company to the Tax Office.
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2010 dan 2009 seperti tersebut di atas telah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak. 50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
Beban Pajak
Tax Expense
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum manfaat (beban) pajak dengan beban pajak - neto menurut laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on the existing tax regulation to the income before tax benefit (expense) and tax expense - net, as shown in the statements of comprehensive income is as follows:
2011 Laba sebelum manfaat (beban) pajak Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Pendapatan bunga Laba penjualan penyertaan lainnya Bagian atas rugi neto asosiasi Biaya yang tidak dapat dikurangkan Dampak perubahan tarif pajak Beban Pajak - Neto
2010
2009 Income before tax benefit (expense)
896.042.831.209
767.977.569.843
542.048.205.982
224.010.707.802
191.994.392.347
151.773.497.675
414.478.649
686.007.497
-
Tax expense based on the applicable tax rates Tax effects on permanent differences: Interest income Gain on sale of other investment Equity in net loss of associated company
1.436.845.075 -
650.345.495 -
699.077.292 1.785.374.538
Non deductible expenses Impact of the changes in tax rate
225.840.757.981
191.141.186.888
154.246.113.204
Tax Expense - Net
(21.273.545) -
(7.698.238) (2.181.860.213)
(11.836.301) -
Aset Pajak Tangguhan - Neto
Deferred Tax Assets – Net
Dampak signifikan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
2011 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Beban akrual Liabilitas imbalan kerja karyawan Aset tetap Utang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai Beban komprehensif lainnya Aset Pajak Tangguhan - Neto
2010
2009
368.949.629
-
188.419.341 -
Deferred tax asset (liabilities) Accrued expenses Employee benefit liability Fixed assets Obligations under finance lease Provision for impairment losses on receivables Other comprehensive expenses
16.233.829.688
12.368.457.290
4.626.256.928
Deferred Tax Assets - Net
16.375.000.000 684.151.178 (1.044.363.562) (149.907.557)
13.250.000.000 208.942.740 (925.875.409) (164.610.041)
5.000.000.000 116.711.327 (488.039.663) (190.834.077)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp1.785.374.538 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009.
The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounted to Rp1,785,374,538 as part of tax expense in 2009, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa aset tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.
pajak
Management believes that the deferred tax assets can be fully realized.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengikuti kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004, 2005 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp207.423.900 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing sejumlah
In 2009, the Company made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2004, 2005 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totalling Rp207,423,900 consist of Rp53,190,000, Rp75,288,900 and Rp78,945,000 for annual tax 51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued) returns for the fiscal years 2004, 2005 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in February 2009 and was charged directly to current operations and reported as part of “General and Administrative Expenses - Others” account in the statements of comprehensive income.
Rp53.190.000, Rp75.288.900 dan Rp78.945.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Februari 2009 serta dibebankan pada operasi tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif. 13. UTANG LAIN-LAIN
13. OTHER PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Utang asuransi Titipan konsumen Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 6 dan 25b) Lain-lain Sub-total
2010
2009 Third parties Insurance payable Customers’ advances
181.102.094.989 54.446.673.249
164.520.357.876 59.828.985.590
138.070.308.535 62.780.174.850
1.703.831.211
429.200.624
947.085.095 2.440.696.894
Liability on joint financing transactions (Notes 6 and 25b) Others
237.252.599.449
224.778.544.090
204.238.265.374
Sub-total
Pihak berelasi
Related parties
Utang asuransi (Catatan 26i) Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 26c)
6.149.288.447
1.780.554.632
-
Insurance payable (Note 26i)
128.192.148.714
95.371.457.672
77.723.389.228
Liability on joint financing transactions (Note 26c)
Sub-total
134.341.437.161
97.152.012.304
77.723.389.228
Sub-total
371.594.036.610
321.930.556.394
281.961.654.602
Total
Total
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) sejak tahun 2006. Liabilitas Perusahaan yang timbul dalam hubungan dengan perjanjian diatas yang berasal dari transaksi pembiayaan bersama dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama.
The Company has joint financing agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) since 2006. The potential exposure of the Company in relation to the aforesaid agreement, which was entered on a “with recourse basis” with this bank, was recorded as a liability on joint financing transactions.
Perusahaan mengakui piutang dari konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 6 dan 25b). Perjanjian ini dengan Mandiri telah berakhir pada tahun 2010.
The Company recognized the corresponding receivables from the customers (Notes 6 and 25b). The agreement with Mandiri has been terminated in 2010.
14. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
14. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
2009
Pihak ketiga PT Bank Jasa Jakarta PT ORIX Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk.
511.167.194 377.154.386 -
740.403.100 826.117.557 130.971.271
232.507.200 958.252.016
Third parties PT Bank Jasa Jakarta PT ORIX Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk
Total
888.321.580
1.697.491.928
1.190.759.216
Total
The Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT Bank Jasa Jakarta on December 3, 2010 with a lease term of 3 (three) years. As of December 31, 2011 and 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with PT Bank Jasa Jakarta amounted to
Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank Jasa Jakarta pada tanggal 3 Desember 2010 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan 52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
14. OBLIGATIONS (continued)
UNDER
FINANCE
LEASE
PT Bank Jasa Jakarta adalah sebesar Rp765.000.000 dan dijamin dengan BPKB kendaraan yang bersangkutan.
Rp765,000,000 and is secured by the BPKB of the vehicles.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT ORIX Indonesia Finance (ORIX) pada tanggal 27 Februari 2008 dan 26 Maret 2010 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang jatuh tempo masing-masing yang akan jatuh tempo 29 Januari 2011 dan dan 26 Februari 2013. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 29 Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah fasilitas sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan ORIX adalah sebesar Rp1.170.000.000 dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
The Company entered into motor vehicle finance lease agreements with PT ORIX Indonesia Finance (ORIX) February 27, 2008 and March 26, 2010 with lease term of 3 (three) years, expiring on January 29, 2011 and February 26, 2013, respectively. In 2010, the Company has fully paid the lease agreement which expired on January 29, 2011. As of December 31, 2011 and 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with ORIX amounted to Rp1,170,000,000 and is secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles.
Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. (dahulu PT Bank NISP Tbk.) (NISP) pada tanggal 31 Juli 2008 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan NISP adalah sebesar Rp765.000.000 dan dijamin dengan BPKB kendaraan yang bersangkutan. Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.
The Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk. (formerly PT Bank NISP Tbk.) (NISP) on July 31, 2008 with a lease term of 3 (three) years. As of December 31, 2010, the total facility amount of motor vehicle finance lease with NISP amounted to Rp765,000,000 and is secured by the BPKB of the vehicles. The Company has fully paid the lease agreement which expired on June 30, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, pembayaran sewa minimum masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the future minimum lease payments required under the finance lease agreements are as follows:
2011
2010
2009
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai tiga tahun
666.812.288
964.197.900
936.718.283
298.776.097
965.587.909
372.819.893
Within one year More than one year but not more than three years
Pembayaran sewa minimum
965.588.385
1.929.785.809
1.309.538.176
Minimum lease payments
Dikurangi total bunga harus dibayar
77.266.805
232.293.881
118.778.960
Less amount applicable to interest
888.321.580
1.697.491.928
1.190.759.216
Present value of minimum lease payments
Nilai kini pembiayaan sewa minimum
Suku bunga per tahun untuk pembiayaan adalah sebagai berikut:
utang
2011 PT Bank Jasa Jakarta PT Orix Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk
10,35% 13,33% 10,21%
Annual interest rates on the obligations under finance lease are as follows:
sewa 2010 10,35% 11,50% - 13,33% 13,16%
2009 11,50% - 17,41% 13,16%
PT Bank Jasa Jakarta PT Orix Indonesia Finance PT Bank OCBC NISP Tbk
The total interest expense from obligations under finance lease amounted to Rp155,026,532, Rp181,711,737 and Rp219,792,698 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 22).
Jumlah beban bunga dari utang sewa pembiayaan ini adalah sebesar Rp155.026.532, Rp181.711.737 dan Rp219.792.698 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 22). 53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH
15. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE The details of this account as of December 31, 2010 are as follows:
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Nilai nominal : MTN I MTN II Dikurangi biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan setelah dikurangi beban amortisasi sebesar Rp57.595.646 pada tahun 2010 Total
300.000.000.000 100.000.000.000
Nominal value: MTN I MTN II
549.237.686
Less deferred MTN issuance cost net of amortization expense of Rp57,595,646 in 2010
399.450.762.314
Total
Medium-Term Notes I BCA Finance
BCA Finance Medium-Term Notes I
Pada bulan Juni 2010, Perusahaan menerbitkan “Medium-Term Notes I (MTN I) BCA Finance Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000.
In June 2010, the Company issued “Medium-Term Notes Payable I (MTN I) Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp300,000,000,000.
MTN I BCA Finance ini merupakan wesel bayar berseri yang meliputi MTN I BCA Finance Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan MTN I BCA Finance Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Bunga MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 28 Juli 2010 masing-masing sebesar Rp1.093.750.000. Bunga MTN I BCA Finance Seri A dan Seri B terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan masing-masing pada tanggal 4 Juli 2011 dan 8 Juli 2011.
These BCA Finance MTNs I are series bonds consisting of BCA Finance MTN I Series A with a nominal value of Rp150,000,000,000 with MTN I fixed interest rate of 8.75% per annum and BCA Finance MTN I Series B with a nominal value of Rp150,000,000,000 with a fixed interest rate of 8.75% per annum. The BCA Finance MTN I Series A and Series B interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first interest was paid on July 28, 2010 amounting to Rp1,093,750,000 for each series. The last interest of BCA Finance MTN I Series A and Series B was fully paid on the maturity dates on July 4, 2011 and July 8, 2011, respectively.
Perusahaan menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran *) untuk MTN I BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H No.74, tanggal 24 Juni 2010.
The Company assigns PT Bank Mega Tbk as monitoring, custodian, and payment agent *) for the BCA Finance MTN I, as stated in the Notarial Deed No. 74, dated June 24, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
*) PT Bank Mega Tbk akan bertindak selaku Agen Pembayaran dalam hal pemegang MTN lebih dari 1 (satu) pemegang MTN, atau pemegang MTN bukan PT Bank OCBC NISP Tbk.
*) PT Bank Mega Tbk will act as Payment Agent if the MTN holders are more than 1 (one) party, or the MTN holder is not PT Bank OCBC NISP Tbk.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
15.
MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Medium-Term Notes II BCA Finance
BCA Finance Medium-Term Notes II
Pada bulan November 2010, Perusahaan menerbitkan “Medium-Term Notes II (MTN II) BCA Finance Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun.
In November 2010, the Company issued MediumTerm Notes Payable “BCA Finance MTN II (MTN II) Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp100,000,000,000 with a fixed interest rate of 7.75% per annum.
Bunga MTN II BCA Finance dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 26 Februari 2011 sebesar Rp1.937.500.000. Bunga MTN II BCA Finance terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan pada tanggal 11 Desember 2011.
The BCA Finance MTN II interest is paid every 3 (three) months starting from the issuance date, whereby the first interest was paid on February 26, 2011 amounted to Rp1,937,500,000. The last interest of BCA Finance MTN II was fullypaid on December 11, 2011.
Perusahaan menunjuk PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masing-masing sebagai Agen Pemantauan dan Pembayaran untuk MTN II BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, No.123 tanggal 25 November 2010. Dalam Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantauan untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 60% (hanya untuk MTN I) dari jumlah pokok dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1.
The Company assigns PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) as monitoring agent and payment agent for the BCA Finance MTN II, as stated in the Notarial Deeds No.123 dated November 25, 2010 of Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The trustee agreements for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of accounts receivable amounted to 60% (only for MTN I) of the total outstanding MTN principals and debt to equity ratio at the maximum of 10:1.
Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, memberi pinjaman dan/atau melakukan investasi pada pihak lain diluar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali tidak melebihi 10%dari total piutang usaha Perusahaan, melakukan penggabungan dan/atau peleburan kecuali untuk bidang usaha yang sama, melakukan pengambilalihaan kecuali untuk bidang yang sama dan mengadakan perubahan anggaran dasar mengenai maksud dan tujuan usaha Perusahaan.
Moreover, on the condition that the MTN payables are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, grant a loan and/or invest in other party apart from the normal course of business, unless the amount is not exceeding 10% of the Company’s receivable, combine and/or merge unless within the similar business scope, take over unless within the similar business scope and make changes in the Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business.
Beban bunga atas MTN untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp20.903.472.556 dan Rp14.002.777.777 (Catatan 22).
Interest expense from these MTNs amounted to Rp20,903,472,556 and Rp14,002,777,777 in 2011 and 2010, respectively (Note 22).
MTN I Seri A dan Seri B dan MTN II telah dilunasi masing-masing pada tanggal 4 Juli 2011, 8 Juli 2011 dan 11 Desember 2011.
MTN I Series A and Series B and MTN II were fully paid on July 4, 2011, July 8, 2011 and December 11, 2011, respectively.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
2009
Nilai nominal 1.488.500.000.000 Dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan - setelah dikurangi beban amortisasi sebesar Rp3.756.263.360 pada tahun 2011, Rp2.495.101.738 pada tahun 2010 , dan Rp1.235.590.512 pada tahun 2009 6.490.192.108
725.000.000.000
Utang obligasi - neto
1.482.009.807.892
400.000.000.000
Nominal value
4.669.186.558
676.493.148
Less deferred bonds issuance cost - net of amortization of Rp3,756,263,360 Rp2,495,101,738 in 2010 and Rp1,235,590,512 in 2009
720.330.813.442
399.323.506.852
Bonds payable - net
The details of nominal value of bonds payable as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian nilai nominal utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011
2010
2009
Obligasi BCA Finance II: Seri B Seri C Seri D
-
125.000.000.000
150.000.000.000 125.000.000.000 125.000.000.000
BCA Finance Bonds II: Series B Series C Series D
Obligasi BCA Finance III: Seri A Seri B Seri C Seri D
88.500.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
211.500.000.000 88.500.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
-
BCA Finance Bonds III: Series A Series B Series C Series D
100.000.000.000
100.000.000.000
-
392.000.000.000 178.000.000.000 230.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000
-
-
Subordinated Bonds I BCA Finance Bonds IV: Series A Series B Series C Series D Series E
1.488.500.000.000
725.000.000.000
400.000.000.000
Total
Obligasi Subordinasi I Obligasi BCA Finance IV: Seri A Seri B Seri C Seri D Seri E Total
Obligasi BCA Finance II Tahun 2007
BCA Finance Bonds II Year 2007
Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 (Obligasi II). Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi: a. Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2009. b. Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2010.
On February 26, 2007, the Company issued BCA Finance Bonds II Year 2007 (Bonds II). These Bonds II are series bonds consisting of:
c.
d.
Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2010. Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2011. 56
a.
Bonds II Series A with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bears fixed interest rate of 10.25% per year. The Bonds were due on February 27, 2009.
b.
Bonds II Series B with a nominal value of Rp150,000,000,000 and bear a fixed interest rate of 10.75% per year. The Bonds were due on February 27, 2010.
c.
Bonds II Series C with a nominal value of Rp125,000,000,000 and bear fixed interest rate of 11.00% per year. The Bonds were due on August 27, 2010.
d.
Bonds II Series D with a nominal value of Rp125,000,000,000 and a bear fixed interest rate of 11.375% per year. The Bonds were due on February 27, 2011.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued) BCA Finance Bonds II Year 2007
Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 Obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Mei 2007.
The Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on the payment interest due date. The first interest payment was due on May 27, 2007.
Obligasi II Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah dilunasi masing-masing pada tanggal 27 Februari 2009, 27 Februari 2010, 27 Agustus 2010 dan 27 Februari 2011.
Bond II Series A, Series B, Series C and Series D were fully paid on February 27, 2009, February 27, 2010, August 27, 2010 and February 27, 2011, respectively.
Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007. Berdasarkan Peraturan No. IX.C.11, Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo). Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir sesuai dengan surat PT Pefindo No. 206/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat obligasi adalah idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook).
The Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007. Based on Regulation No. IX.C.11, the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 dated December 14, 2006, the Company appointed PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) to rate the Company's Bonds. Based on the latest credit rating letter of PT Pefindo No. 206/PEFDir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the bonds was idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook)
Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 14 Desember 2006 dan Pengubahan I No. 3 tanggal 1 Februari 2007 dan Pengubahan II No. 17 tanggal 14 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 10 dated December 14, 2006 and Amendment I No. 3 dated February 1, 2007 and Amendment II No. 17 dated February 14, 2007 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010
BCA Finance Bonds III Year 2010
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (Obligasi III) dan Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010 (Obligasi Subordinasi I). Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:
In March 2010, the Company issued BCA Finance Bonds III Year 2010 (Bonds III) and BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 (Subordinated Bonds I). These Bonds III are series bonds consisting of:
a.
Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp211.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2011.
a.
Bonds III Series A with a nominal value of Rp211,500,000,000 bear fixed interest rate of 8.65% per year. The Bonds were due on June 23, 2011.
b.
Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2012.
b.
Bonds III Series B with a nominal value of Rp88,500,000,000 and bear fixed interest rate of 9.05% per year. The Bonds will be due on March 23, 2012.
c.
Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2013.
c.
Bonds III Series C with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 10.45% per year. The Bonds will be due on March 23, 2013.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 (lanjutan)
BCA Finance Bonds III Year 2010 (continued)
d.
d.
Obligasi III Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014.
Bonds III Series D with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 10.95% per year. The Bonds will be due on March 23, 2014.
Obligasi Subordinasi I dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2015.
Subordinated Bonds I with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 11.20% per year. The Bonds will be due on March 23, 2015.
Seluruh obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010.
All Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on interest payment due date. The first interest payment was due on June 23, 2010.
Obligasi III Seri A telah dilunasi pada tanggal 23 Juni 2011.
Bonds III Series A were fully paid on June 23, 2011.
Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 204/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat Obligasi III adalah (Double A Plus; Stable Outlook). idAA+ Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 205/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat Obligasi Subordinasi I adalah idAA (Double A; Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT. Fitch Ratings Indonesia sesuai dengan surat No. RC97/DIR/X/2011 tanggal 17 Oktober 2011, peringkat Obligasi III adalah AA+(idn) dan peringkat Obligasi Subordinasi I adalah AA(idn).
The Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on March 24, 2010. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 204/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the Bonds III was idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 205/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the Subordinated Bonds I was idAA (Double A; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT. Fitch Ratings Indonesia No. RC97/DIR/X/2011 dated October 17, 2011, the rating of the Bonds III was AA+(idn) and the rating of the Subordinated Bonds I was AA(idn).
Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 2 tanggal 4 Maret 2010 untuk Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 5 tanggal 4 Maret 2010 untuk Obligasi BCA Finance Subordinasi I Tahun 2010 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 2 dated March 4, 2010 for BCA Finance Bonds III Year 2010 and Trusteeship Agreement No. 5 dated March 4, 2010 for BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011
BCA Finance Bonds IV Year 2011
Pada bulan Juni 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 (Obligasi IV). Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:
In June 2011, the Company issued BCA Finance Bonds IV Year 2011 (Bonds IV). These Bonds IV are series bonds consisting of:
a.
a.
Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp392.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,90% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012. 58
Bonds IV Series A with a nominal value of Rp392,000,000,000 bear fixed interest rate of 7.90% per year. The Bonds will be due on June 26, 2012.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 (lanjutan)
BCA Finance Bonds IV Year 2011(continued)
b.
Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp178.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,10% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 September 2012.
b.
Bonds IV Series B with a nominal value of Rp178,000,000,000 and bear fixed interest rate of 8.10% per year. The Bonds will be due on September 22, 2012.
c.
Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp230.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2013.
c.
Bonds IV Series C with a nominal value of Rp230,000,000,000 and bear fixed interest rate of 8.70% per year. The Bonds will be due on June 22, 2013.
d.
Obligasi IV Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2014.
d.
Bonds IV Series D with a nominal value of Rp200,000,000,000 and bear fixed interest rate of 8.90% per year. The Bonds will be due on June 22, 2014.
e.
Obligasi IV Seri E dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2015.
e.
Bonds IV Series E with a nominal value of Rp100,000,000,000 and bear fixed interest rate of 9.00% per year. The Bonds will be due on June 22, 2015.
Seluruh obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 22 September 2011.
All Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on interest payment due date. The first interest payment was due on September 22, 2010.
Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2011. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No.201/PEF-Dir/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, peringkat Obligasi IV adalah (Double A Plus; Stable Outlook). idAA+ Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT. Fitch Ratings Indonesia sesuai dengan surat RC97/DIR/X/2011 tanggal 17 Oktober 2011, peringkat Obligasi IV adalah AA+(idn).
The Bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2011. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 201/PEF-Dir/II/2011 dated February 21, 2011, the rating of the Bonds IV was idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook). Based on the credit rating letter of PT. Fitch Ratings Indonesia RC97/DIR/X/2011 dated October 17, 2011, the rating of the Bonds IV was AA+(idn).
Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 24 tanggal 9 Juni 2011 untuk Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on the Trusteeship Agreement No. 24 dated June 9, 2011 for BCA Finance Bonds IV Year 2011 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi BCA Finance II, Obligasi BCA Finance III, Obligasi Subordinasi I dan Obligasi BCA Finance IV serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan obligasi, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut
Prior to the repayment of the entire BCA Finance Bonds II, BCA Finance Bonds III, BCA Finance Subordinated Bond I and BCA Finance Bonds IV principal and payment of the interest and other expenses which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the bonds, the Company, without the written consent of the Trustee (which shall not reject the request without clear reasons, and if the consent is not received within 14 (fourteen) working days 59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan) tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
subsequent to the date of request, the consent shall be deemed to have been granted) shall not undertake any of the following acts:
a.
a.
b.
mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1.
jaminan untuk Pemegang Obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;
1.
the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;
2.
jaminan harta kekayaan Perusahaan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
2.
the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
3.
pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
3.
transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including net investment lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and administration agreement;
4.
sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perusahaan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.
4.
asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.
b.
melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
60
merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
c.
melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
c.
take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;
d.
mengadakan perubahan Anggaran Dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perusahaan.
d.
make changes in the Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business.
e.
memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
e.
grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1.
pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perusahaan atau;
1.
credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2.
pinjaman kepada karyawan (termasuk Direksi dan Komisaris Emiten) atau;
2.
credit to employee (include Director and commissioner) or;
3.
investasi atau penyertaan modal Perusahaan pada perusahaan yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3.
investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.
Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
Total principal and interest amounts of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian perwalimanatan tersebut.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has complied with the restrictions set out in these trusteeship agreements.
Utang obligasi dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp732.749.785.406, Rp400.446.030.968 dan Rp320.401.055.856 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 6).
Bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp732,749,785,406, Rp400,446,030,968 and Rp320,401,055,856 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 6).
Beban bunga atas utang obligasi adalah sebesar Rp99.595.877.083, Rp71.227.950.000 dan Rp45.688.194.444 atau 64%, 63% dan 70% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 22).
Interest expense from these Bonds amounted to Rp99,595,877,083, Rp71,227,950,000 and Rp45,688,194,444 or 64%, 63% and 70% of the total interest expense in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 22).
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM
17. CAPITAL STOCK The Company’s stockholders and details of share ownership as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Pemegang saham Perusahaan dan rincian pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 dan 2010/December 31, 2011 and 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
19.915.185 84.815
99,58% 0,42%
199.151.850.000 848.150.000
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
Total
20.000.000
100,00%
200.000.000.000
Total
31 Desember 2009/December 31, 2009
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
5.870.200 25.000
99,58% 0,42%
58.702.000.000 250.000.000
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
Total
5.895.200
100,00%
58.952.000.000
Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Perusahaan yang diaktakan dengan Akta F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 87 24 Agustus 2010, para pemegang menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Based on the General Meeting of Stockholders held on August 24, 2010, which was covered by Notarial Deed No. 87 dated August 24, 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., the stockholders approved the following:
Saham Notaris tanggal saham
-
Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari 20.000.000 saham atau Rp200.000.000.000 menjadi 50.000.000 saham atau Rp500.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari 5.895.200 saham atau Rp58.952.000.000 menjadi 20.000.000 saham atau Rp200.000.000.000.
-
To increase the authorized capital stock of the Company from 20,000,000 shares or equivalent to Rp200,000,000,000 to 50,000,000 shares or equivalent to Rp500,000,000,000 and to increase the issued and fully paid capital stock from 5,895,200 shares or equivalent to Rp58,952,000,000 to 20,000,000 shares or equivalent to Rp200,000,000,000.
-
Sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut disetujui untuk melakukan kapitalisasi laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009, yaitu sejumlah Rp141.048.000.000 dan dialokasikan kepada para pemegang saham secara proporsional.
-
In regards to the increase in the issued and fully paid capital stock, the stockholders approved to capitalize the retained earnings up to year 2009 amounting to Rp141,048,000,000 and allocate it proportionately to the stockholders.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. CAPITAL STOCK (continued) The changes in the number of shares issued and fully paid in 2010 is as follows:
Perubahan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 1 Januari 2010 Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi saldo laba sebesar Rp141.048.000.000 (terdiri dari 14.104.800 lembar saham)
14.104.800
Number of shares issued and fully paid as of January 1, 2010 Addition in issued and fully paid capital through retained earnings capitalization amounted to Rp141,048,000,000 (consisting of 14,104,800 shares)
20.000.000
Number of shares issued and fully paid as of December 31, 2010
5.895.200
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010
The retained earnings capitalization effect on the Efek kapitalisasi laba terhadap rata-rata tertimbang weighted average number of shares outstanding in jumlah saham beredar pada tahun 2010 dan 2009 2010 and 2009 are as follows: adalah sebagai berikut: 2010 dan 2009/ 2010 and 2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
14.104.800
Number of shares issued and fully paid as of December 31, 2010 and 2009 Retroactive effect of retained earnings capitalization
20.000.000
Adjusted number of shares issued and fully paid as of December 31, 2010 and 2009
5.895.200
Efek kapitalisasi laba berlaku surut Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 - setelah disesuaikan
Based on the minutes of meeting of stockholders dated June 14, 2011, June 25, 2010 and June 30, 2009, the stockholders approved to distribute cash dividends of Rp403,785,468,074, Rp193,901,046,389 and Rp96,472,106,580 in 2011, 2010 and 2009, respectively, and the appropriation of the Company’s net income as reserve fund amounting to Rp1,000,000,000 in 2011, Rp1,000,000,000 in 2010 and Rp50,000,000 in 2009, respectively. The reserve fund is presented as “Appropriated Retained Earnings” in the statements of financial position.
Berdasarkan keputusan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 14 Juni 2011, 25 Juni 2010 dan 30 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen kas masingmasing sebesar Rp403.785.468.074, Rp193.901.046.389 dan Rp96.472.106.580 pada tahun 2011, 2010 dan 2009, dan cadangan laba neto sebagai dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 untuk tahun 2011, Rp1.000.000.000 untuk tahun 2010, dan sebesar Rp50.000.000 untuk tahun 2009. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan Pengunaannya” pada laporan posisi keuangan. 18. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
18. FINANCING LEASE INCOME This account represents income from financing lease transactions as follows:
Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut: 2011 Total/ Total Pihak ketiga 870.574.556 Pihak berelasi PT Bank Central Asia Tbk. (Catatan 5 dan 26b) 87.399.278 PT Bank BCA Syariah (Catatan 5 dan 26h) 83.983.777 Total
1.041.957.611
2010 Total/ Total
%
2009 Total/ Total
%
%
83,6
690.656.339
54,1
1.034.732.275
46,4
8,4
499.625.315
39,1
1.193.136.825
53,6
8,0
86.400.213
6,8
-
0,0
Third parties Related parties PT Bank Central Asia Tbk. (Notes 5 and 26b) PT Bank BCA Syariah (Notes 5 and 26h)
100,0
1.276.681.867
100,0
2.227.869.100
100,0
Total
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
19. CONSUMER FINANCING INCOME
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga.
This account represents income from car financing transactions to third parties.
Pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan proses pembiayaan neto yang diakui sebesar Rp407.641.844.045, Rp313.900.458.532 dan Rp172.243.472.471 masing-masing pada tahun 2011, 2010 and 2009.
Consumer financing income includes net financing process income amounting to Rp407,641,844,045, Rp313,900,458,532 and Rp172,243,472,471 in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, there was no financing lease transaction made to any single party with cumulative revenue during the periods exceeding 10% of consumer financing income.
20. DENDA, PENDAPATAN ANJAK PIUTANG DAN LAIN-LAIN
20. PENALTY, FACTORING AND OTHERS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Denda Jasa manajemen Anjak piutang (Catatan 7) Lain-lain
2009
107.182.427.557 5.511.100.000 1.673.312.994 11.452.846.064
106.743.280.491 1.913.099.697 5.862.881.488
77.476.044.579 1.814.647.407 5.969.796.569
-
3.918.051
77.581.218
125.819.686.615
114.523.179.727
85.338.069.773
Pihak berelasi (Catatan 25a dan 26f) Pengelolaan piutang Total
2010
21. PENDAPATAN BUNGA
Third parties Penalty Management fee Factoring (Note 7) Others Related party (Notes 25a and 26f) Agency fee to manage receivables Total
21. INTEREST INCOME The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011
2010
2009
Pihak ketiga Rekening giro - Rupiah Pihak berelasi (Catatan 26a) Rekening giro - Rupiah
140.245
149.704
177.256
84.953.936
30.643.247
42.095.247
Third parties Current accounts - Rupiah Related parties (Note 26a) Current accounts - Rupiah
Total
85.094.181
30.792.951
42.272.503
Total
22. BEBAN BUNGA
22. INTEREST EXPENSE The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Pihak ketiga Utang obligasi (Catatan 16) 99.595.877.083 Pinjaman jangka pendek (Catatan 11) 31.604.194.873 Wesel bayar jangka menengah (Catatan 15) 20.903.472.556 Provisi bank 325.750.000 Utang sewa pembiayaan (Catatan 14) 155.026.532 Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama Sub-total
152.584.321.044
2010
2009
71.227.950.000 24.120.767.938
45.688.194.444 13.490.939.809
14.002.777.777 62.031.967
911.337.500
181.711.737
219.792.698
109.595.239.419
64
Third parties Bonds payable (Note 16) Short-term loans (Note 11) Medium-Term Notes (Note 15) Bank provision Obligations under finance lease (Note 14)
1.087.339.570 Liability on joint financing transactions 61.397.604.021
Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN BUNGA (lanjutan)
22. INTEREST EXPENSE (continued) 2011
2010
2009
Pihak berelasi (Catatan 11j, 11k, 11l, 26d dan 26g) Pinjaman jangka pendek dan cerukan Provisi bank
3.296.515.177 -
2.656.845.586 -
3.567.871.685 277.379.345
Related parties (Notes 11j, 11k, 11l,26d and 26g) Short-term loans and overdraft Bank provision
Sub-total
3.296.515.177
2.656.845.586
3.845.251.030
Sub-total
155.880.836.221
112.252.085.005
65.242.855.051
Total
Total
23. BEBAN GAJI, TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
DAN
23. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES’ BENEFIT EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
2009
Gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 27) Tunjangan lainnya
127.834.820.309
113.097.229.397
87.038.894.385
9.319.588.186
5.702.152.814
6.372.813.125
Salaries and employees’ benefits (Note 27) Other allowances
Total
137.154.408.495
118.799.382.211
93.411.707.510
Total
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Pendukung operasional Sewa Pemasaran Perlengkapan kantor Transportasi dan perjalanan Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Pelatihan Komunikasi Jamuan Lain-lain Total
2010
2009
58.547.131.946 20.479.184.857 11.183.141.660 8.684.761.085 8.044.094.149 5.673.373.357 3.674.932.937 3.594.648.565 3.014.220.481 2.617.301.485 9.078.979.278
44.717.769.553 18.637.655.382 12.900.219.508 8.180.375.195 7.145.280.759 8.055.619.021 3.196.866.740 4.897.256.024 5.223.504.958 2.201.369.790 7.007.100.492
27.816.476.700 10.422.280.341 7.482.111.701 6.101.013.192 5.096.083.439 4.003.968.280 2.482.020.347 3.540.785.532 3.736.962.289 1.608.507.536 4.567.063.850
Outsourcing Rent Marketing Office supplies Transportation and traveling Repairs and maintenance Insurance Training Communication Entertainment Others
134.591.769.800
122.163.017.422
76.857.273.207
Total
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN a.
25. AGREEMENTS a.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
Pada tanggal 19 Juli 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, porsi BCA dalam pembiayaan tersebut tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan dan jumlah maksimum fasilitas tidak boleh lebih dari Rp50.000.000.000. Seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Dalam perjanjian ini, maksimum jangka waktu pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dan batas umur kendaraan bekas maksimum 8 (delapan) tahun pada saat berakhirnya pembiayaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 11 Desember 2002 antara lain mengenai jumlah fasilitas maksimum menjadi Rp100.000.000.000 dan jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas tersebut, terakhir pada tanggal 31 Oktober 2008. Fasilitas maksimum yang diberikan menjadi Rp550.000.000.000.
On July 19, 2001, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA’s portion in this joint consumer financing shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit shall not be more than Rp50,000,000,000. The Company will handle administration and collection tasks. In this agreement, the maximum term of financing facility is 3 (three) years and the maximum age of used vehicles is 8 (eight) years at the end of this financing. The agreement was amended on December 11, 2002, regarding the maximum facility which was amended to Rp100,000,000,000 and the maximum term of the financing facility has been amended to 4 (four) years. The agreement has been amended several times in relation with the extension of the facility, the last of which was on October 31, 2008. The maximum facility was amended to Rp550,000,000,000.
Pada tanggal 16 Juni 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabahnasabah atau calon nasabah BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Oktober 2003, perjanjian ini diubah mengenai syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On June 16, 2003, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA will perform marketing efforts to BCA’s customers or prospective BCA customers. BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. On October 13, 2003, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers.
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang. Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang neto awal dan akhir bulan.
On December 7, 2005, the Company and BCA entered into a joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement. The Company will market vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables. BCA will pay agent fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
25. AGREEMENTS (continued) a.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (continued)
Jumlah piutang neto yang dikelola Perusahaan sebesar Rp430.817.287 pada tanggal 31 Desember 2009. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp Nihil. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA. Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah sebesar Rp3.918.051 dan Rp77.581.218 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang dan Lain-lain” (Catatan 20).
Total net receivables administered by the Company amounted to Rp430,817,287 as of December 31, 2009. The balance as of December 31, 2011 and 2010 is Rp Nil. The risk from loss on this financing facility will be assumed by BCA. The Company earned agency fees to manage receivables amounting to Rp3,918,051 and Rp77,581,218 in 2010 and 2009, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring and Others” (Note 20).
Pada tanggal 24 Januari 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA dan Perusahaan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah. Porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perusahaan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersamasama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuanketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp5.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen.
On January 24, 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to customers. BCA’s portion which shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on April 5, 2006, regarding the terms and conditions in credit granting to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On August 21, 2008, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers. The maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp5,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility.
Pada tanggal 1 November 2011, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuanketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masingmasing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perusahaan.
On November 1, 2011, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refers to the authorized credit limit and the Company’s Directors and Commissioners.
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) b.
25. AGREEMENTS (continued) b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
Based on the Joint Financing Facility Agreement dated July 27, 2006, Mandiri and the Company agreed to provide joint financing facilities for the purchases of motor vehicles by the consumers, wherein Bank Mandiri’s maximum financing portion is 95% and the rest is the Company’s financing portion, from the selling price of the motor vehicle. This revolving joint consumer financing facility has a maximum amount of Rp250,000,000,000. The term of the withdrawal facility is 12 (twelve) months starting from the signing date of the agreement. In this consumer financing agreement, the Company will take over the share portion of the bank in the event the customers default for 3 (three) times in the installment payment. The agreement with Mandiri has been terminated in 2010.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 27 Juli 2006, Mandiri dan Perusahaan setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen untuk pembelian kendaraan bermotor, dengan ketentuan bahwa bagian pembiayaan oleh Mandiri ditentukan maksimum sebesar 95% dari harga jual kendaraan bermotor dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan. Fasilitas revolving pembiayaan bersama yang disediakan maksimum sebesar Rp250.000.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Perusahaan akan mengambil alih porsi bank atas perjanjian pembiayaan konsumen yang bersangkutan apabila konsumen menunggak 3 (tiga) kali angsuran. Perjanjian ini dengan Mandiri telah berakhir pada tahun 2010. c.
c.
PT Commonwealth Life
PT Commonwealth Life Based on agreement No.006/COMMLIFEAGR/I/2011 as of April 21, 2011, the Company entered into agreement with PT Commonwealth Life for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based of the agreement, the Company earn income management fee, amounting Rp5,511,100,000 on December 31, 2011.
Berdasarkan perjanjian No.006/COMMLIFEAGR/I/2011 per tanggal 21 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Commonwealth Life untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh pendapatan management fee, sebesar Rp5.511.100.000 pada 31 Desember 2011. d.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
d.
Perjanjian Lain-lain
Other Agreements The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika and PT Pan Pacific Insurance, third party insurance company and PT Central Sejahtera Insurance (formerly PT Transpacific General Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Pan Pasific Insurance, seluruhnya perusahaan asuransi pihak ketiga, dan PT Central Sejahtera Insurance (dahulu PT Transpacific General Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
26. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), entitas induk, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), entitas sepengendali, PT Central Sentosa Finance (CSF) dan PT Central Sejahtera Insurance (CSI), entitas asosiasi. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The Company has transactions with PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), parent company, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) and PT Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), entities under common control, PT Central Sentosa Finance (CSF) and PT Central Sejahtera Insurance (CSI), associated entities. The significant balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
b.
Perusahaan mempunyai rekening giro pada BCA sebesar Rp88.829.777 dan AS$45.731 (ekuivalen Rp414.666.024) pada tanggal 31 Desember 2011, Rp26.119.835 dan AS$18.934 (ekuivalen Rp170.237.752) pada tanggal 31 Desember 2010, Rp59.098.003 dan AS$4.155 (ekuivalen Rp39.057.659) pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 4).
The Company has current accounts in BCA amounting to Rp88,829,777 and US$45,731 (equivalent to Rp414,666,024) as of December 31, 2011, Rp26,119,835 and US$18,934 (equivalent to Rp170,237,752) as of December 31, 2010, Rp59,098,003 and US$4,155 (equivalent to Rp39,057,659) as of December 31, 2009 (Note 4).
Perusahaan mempunyai rekening giro pada BCA Syariah sebesar Rp1.346.419 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 4).
The Company has current accounts in BCA Syariah amounting to Rp1,346,419 as of December 31, 2009 (Note 4).
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak berelasi adalah sebesar Rp84.953.936, Rp30.643.247 dan Rp42.095.247 masingmasing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 21).
Interest income from related parties amounting to Rp84,953,936, Rp30,643,247 and Rp42,095,247 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 21). b.
Perusahaan mempunyai investasi sewa neto dari BCA sebesar Rp19.688.480.425, Rp2.029.201.396 dan Rp6.069.774.200 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 5). Piutang ini dikenakan suku bunga sebesar 10,50% pada tahun 2011, 11,75% sampai dengan 12,50% pada tahun 2010 dan dari 13,00% sampai dengan 15,00% pada tahun 2009.
The Company has net investment in leases from BCA amounting to Rp19,688,480,425, Rp2,029,201,396 and Rp6,069,774,200 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 5). The annual interest rates for this receivable is 10.50% in 2011, 11.75% to 12.50% in 2010 and from 13.00% to 15.00% in 2009. Financing lease income from a related party amounted to Rp87,399,278, Rp499,625,315 and Rp1,193,136,825 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 18).
Pendapatan sewa pembiayaan dari pihak berelasi sebesar Rp87.399.278, Rp499.625.315 dan Rp1.193.136.825 masingmasing pada tahun 2011, 2010 and 2009 (Catatan 18).
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
26. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
c.
Perusahaan mempunyai saldo piutang pihak berelasi dari BCA sebesar Rp46.095.350.964, Rp170.521.346.806 dan Rp122.150.250.844 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 dan saldo utang lain-lain kepada BCA sebesar Rp128.192.148.714, Rp95.371.457.672 dan Rp77.723.389.228 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 13). Saldo piutang tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Saldo utang tersebut merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA.
c.
The Company has outstanding balance of due from a related party from BCA amounting to Rp46,095,350,964, Rp170,521,346,806 and Rp122,150,250,844 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp128,192,148,714, Rp95,371,457,672 and Rp77,723,389,228 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 (Note 13). The outstanding other receivable balance represents payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding other payables balance represents customers’ installments which were not yet paid to BCA.
d.
Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA dengan fasilitas maksimum sebesar Rp94.000.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 11l). Saldo utang cerukan adalah sebesar Rp21.551.297.492, Rp66.967.060.440 dan Rp70.889.130.595 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
d.
The Company obtained an overdraft facility from BCA with a maximum amount of Rp94,000,000,000 in 2011, 2010 and 2009 (Note 11l). The outstanding balance of overdraft facility amounted to Rp21,551,297,492, Rp66,967,060,440 and Rp70,889,130,595 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
e.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 25a). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp23.425.442 juta, Rp16.285.285 juta dan Rp12.968.976 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.856.966 juta, Rp1.313.301 juta dan Rp1.131.265 juta atau 7,93%, 8,06% dan 8,72% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan (Catatan 6). Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah masing-masing sebesar Rp21.568.476 juta, Rp14.971.984 juta dan Rp11.837.711 juta atau 92,07%, 91,94% dan 91,28% pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
e.
The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Note 25a). Total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp23,425,442 million, Rp16,285,285 million and Rp12,968,976 million as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. From these amounts, the receivable portion of the Company amounted to Rp1,856,966 million, Rp1,313,301 million and Rp1,131,265 million or 7.93%, 8.06% and 8.72% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the Company’s statements of financial position (Note 6). On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp21,568,476 million, Rp14,971,984 million and Rp11,837,711 million or 92.07%, 91.94% and 91.28% as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. The risk of uncollectible receivables is assumed by the respective party proportionately based on their respective financing portion.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) f.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
26. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) f.
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang (Catatan 25a). Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang neto awal dan akhir bulan. Jumlah piutang neto yang dikelola Perusahaan adalah sebesar Rp430.817.287 pada tanggal 31 Desember 2009. Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp Nihil. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA.
WITH
On December 7, 2005, the Company and BCA entered into joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement (Note 25a). The Company will market the vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables while BCA will pay channeling fee to the Company for such service amounted to 1.5% per year computed based on the average receivable balance at the beginning and the end of the month. Total net receivables managed by the Company amounted to Rp430,817,287 as of December 31, 2009, respectively. Balance as of December 31, 2011 and 2010 is Rp Nil. The risk of uncollectible receivables will be held by BCA.
The Company earned agent fee to manage the receivables amounting to Rp3,918,051 and Rp77,581,218 in 2010 and 2009, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring, and Others” (Note 20).
Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah masing-masing sebesar Rp3.918.051 dan Rp77.581.218 pada tahun 2010 dan 2009 yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain” (Catatan 20). g.
Perusahaan memperoleh pinjaman revolving reguler dari BCA Syariah, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 11j). Saldo pinjaman fasilitas adalah sebesar Rp25.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Biaya bunga masih harus dibayar adalah sebesar Rp281.250.000 pada tanggal 31 Desember 2009 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Akrual” pada Laporan Posisi Keuangan. Perusahaan sudah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 29 Agustus 2010.
g.
The Company obtained money market facility from BCA Syariah, with a maximum facility amounting to Rp25,000,000,000 which will mature in 12 (twelve) months since the agreement’s date (Note 11j). The outstanding balance of this facility amounted to Rp25,000,000,000 as of December 31, 2009. Accrued interest amounted to Rp281,250,000 as of December 31, 2009 which is presented as part of “Accrued Expenses” in the statement of financial position. The Company has paid this facility on August 29, 2010.
h.
Perusahaan mempunyai investasi sewa neto kepada BCA Syariah sebesar Rp521.295.913 dan Rp938.462.774 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 5). Piutang ini dikenakan suku bunga tahunan antara 11,50% sampai dengan 11,75% pada tahun 2011 dan 2010.
h.
The Company has net investment in leases to BCA Syariah amounting to Rp521,295,913 and Rp938,462,774 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 5). The annual interest rates for this receivable ranged from 11.50% to 11.75% in 2011 and 2010. Financing lease income from a related party amounted to Rp83,983,777 in 2011 and Rp86,400,213 in 2010 (Note 18).
Pendapatan sewa pembiayaan dari pihak berelasi sebesar Rp83.983.777 pada tahun 2011 dan Rp86.400.213 pada tahun 2010 (Catatan 18).
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
WITH
i.
Perusahaan mengadakan perjanjian penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan CSI, dimana Perusahaan menunjuk dan menetapkan CSI sebagai perusahaan asuransi untuk untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah sebesar Rp6.149.288.447 dan Rp1.780.554.632 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Lain-lain” pada Laporan Posisi Keuangan (Catatan 13).
i.
The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with CSI, wherein the Company assigns CSI as the insurance company to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp6,149,288,447 and Rp1,780,554,632 as of December 31, 2011 and 2010 which is presented as part of “Other payables” in the statements of financial position (Note 13).
j.
Perusahaan mempunyai investasi pada entitas asosiasi di CSF dengan nilai tercatat sebesar Rp18.400.355.784 dan Rp22.242.009.458 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Perusahaan juga mempunyai investasi pada entitas asosiasi di CSI sebesar Rp14.447.699.635 dan Rp12.263.960.554 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Atas kedua investasi tersebut, Perusahaan mencatat bagian atas rugi neto entitas asosiasi sebesar Rp1.657.914.593 dan Rp2.744.029.988 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.
j.
The Company has investment in the associated entity in CSF amounting to Rp18,400,355,784 and Rp22,242,009,458 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The Company also has investment in the associated entity in CSI amounting to Rp14,447,699,635 and Rp12,263,960,554 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The Company recorded equity in net loss of associated entities of Rp1,657,914,593 and Rp2,744,029,988 in 2011 and 2010, respectively.
The Company has other investment BCA Syariah amounting to Rp1,000,000 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. The Company also has other investment in BWKI amounting to Rp11,131,622,121 as of December 31, 2009.
Perusahaan mempunyai penyertaan lainnya di BCA Syariah sebesar Rp1.000.000 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Perusahaan juga mempunyai penyertaan lainnya pada BWKI sebesar Rp11.131.622.121 pada tanggal 31 Desember 2009. k.
k.
Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan dengan level tertentu, yang terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan bermotor dan pinjaman lainnya dengan berbagai jangka waktu jatuh tempo. Pinjaman tersebut dikenakan bunga normal. Pelunasan dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan. Saldo pinjaman karyawan adalah sebesar Rp6.814.793.401, Rp6.025.458.535 dan Rp955.479.525 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang dan Aset Lain-lain” pada Laporan Posisi Keuangan.
72
The Company provides loan facilities to employees with a certain level, which consists of loan for vehicle purchases and other loans with various maturity date. The loans are subjected to a normal rate. Repayment of which are through monthly salary deductions. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp6,814,793,401, Rp6,025,458,535 dan Rp955,479,525 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 which is presented as part of “Other Receivables and Assets” in the statements of financial position.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:
2011 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah ASET Kas dan Bank Entitas Induk Entitas Sepengendali Investasi Sewa Neto Entitas Induk Entitas Sepengendali Piutang Pihak Berelasi Entitas Induk Piutang Lain-lain Karyawan Penyertaan Saham Entitas Asosiasi Entitas Sepengendali a)
2010 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
%a)
% a)
0,01 -
196 -
0,01 -
99 1
19.688 521
0,54 0,01
2.029 938
0,06 0,03
6.070 -
46.095
1,25
170.521
5,25
122.510
6.815
0,18
6.025
0,19
955
31.848 1
0,89 0,01
34.506 1
1,06 0,01
11.133
ASSETS Cash on Hand and in Banks 0,01 Parent Company 0,01 Entity under Common Control Net Investment in Leases 0,30 Parent Company - Entity under Common Control Due from a Related Party 5,84 Parent Company Other Receivable 0,05 Employee Investment in Shares of stock Associated Entities 0,53 Under common control entities Percentage to total assets a)
Persentase terhadap total aset 2011
LIABILITAS Pinjaman Jangka Pendek dan Cerukan Entitas Induk Beban Akrual Entitas Sepengendali Utang Lain-lain Entitas Induk Entitas Asosiasi
2010 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
% b)
21.551
0,97
2009 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
% b)
66.967
3,28
% b)
70.889
5,58
-
-
-
-
281
0,02
128.192 6.149
5,78 0,28
95.371 1.781
4,67 0,09
77.723 -
6,12 -
Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah PENDAPATAN Pendapatan Sewa Pembiayaan Entitas Induk Entitas Sepengendali Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain Entitas Induk Pendapatan Bunga Entitas Induk
LIABILITIES Short-Term Loans and Overdraft Parent Company Accrued Expenses Entity under Common Control Other payables Parent Company Associated Entity Percentage to total liabilities b)
Persentase terhadap total liabilitas 2011
c)
% a)
503 -
Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
b)
2009 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
2010 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
% c)
2009 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
% c)
% c) INCOME Financing Lease Income 0,15 Parent Company - Entity under Common Control
87 84
0,01 0,01
500 86
0,04 0,01
1.193 -
-
-
4
0,01
78
0,01
85
0,01
31
0,01
42
0,01
Penalty, Factoring, and Others Parent Company Interest Income Parent Company Percentage to total income c)
Persentase terhadap total pendapatan
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
2011 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah BEBAN Beban Bunga Entitas Induk Entitas Sepengendali Bagian atas Rugi Neto Entitas Asosiasi Entitas Asosiasi d) Persentase terhadap total beban
2010 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
% d)
2009 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
% d)
% d)
3.297 -
0,72 -
2.657 1.960
0,70 0,52
3.080 488
1.658
0,36
2.744
0,72
-
EXPENSE Interest Expense 1,20 Parent Company 0,19 Entity under Common Control Equity in Net loss of Associated Entities Associated Entities Percentage to total expenses d)
All significant transactions with related parties are conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. 27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Pada tanggal 1 Mei 2002, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife). Pendirian Manulife telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-140/ KM.6/2001 tanggal 9 Juli 2001.
On May 1, 2002, the Company has a defined contribution retirement plan which is managed separately by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife). The establishment of Manulife was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. KEP140/KM.6/2001 dated July 9, 2001.
Iuran pensiun yang dibebankan sebagai beban operasi tahun berjalan adalah sebesar Rp1.497.607.183, Rp1.318.518.984 dan Rp1.237.661.105 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan”.
Total pension contributions charged to operations amounted to Rp1,497,607,183, Rp1,318,518,984 and Rp1,237,661,105 in 2011, 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Salaries, Allowances and Employees’ Benefits”.
Perusahaan mencatat cadangan imbalan pasca kerja yang tidak didanai berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari berdasarkan laporannya masingmasing bertanggal 11 Januari 2012, 17 Januari 2011 dan 1 Maret 2010 untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, whose reports dated January 11, 2012, January 17, 2011 and March 1, 2010 for the years 2011, 2010 and 2009, respectively, using the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel mortalitas Umur pensiun
a.
2011
2010
2009
7% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
11% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
11% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
a.
Liabilitas atas imbalan kerja karyawan 2011 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Nilai wajar aset program Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui - belum menjadi hak Nilai neto liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan
2010
Employee benefits liability 2009
17.594.059.525 (6.839.535.973)
7.864.168.350 (5.443.417.903)
6.058.776.720 (4.001.732.087)
(7.668.724.594)
(1.211.054.774)
(1.191.544.143)
(349.194.241)
(373.924.711)
(398.655.181)
2.736.604.717
835.770.962
74
Discount rate Annual salary increase Mortality table Retirement age
466.845.309
Present value of employee benefits obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost - non-vested Net liability recognized in the statements of financial position
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. LIABILITAS (lanjutan) b.
IMBALAN
KERJA
KARYAWAN
27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
b.
Beban imbalan kerja karyawan 2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil ekspektasi aset program Amortisasi atas biaya jasa lalu belum menjadi hak Amortisasi atas kerugian aktuarial Biaya jasa lalu sudah menjadi hak Beban yang diakui pada tahun berjalan
c.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.580.027.088 865.058.519 (646.417.170)
2010
2009
1.093.260.797 666.465.439 (241.685.816)
24.730.470 18.642.667
24.730.470 26.154.763
28.289.481 24.730.471
Current service cost Interest cost Expected return on plan asset Amortization of past service cost non-vested Amortization of actuarial loss
258.792.181
-
-
Past Service Cost - Vested
3.100.833.755
1.568.925.653
1.646.475.303
Expenses recognized in the current year
2011 Saldo awal liabilitas neto 835.770.962 Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan 3.100.833.755 Pembayaran selama tahun berjalan Pembayaran iuran (1.200.000.000) 2.736.604.717
1.036.374.163 557.081.188 -
c.
Mutasi nilai neto liabilitas seperti yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
Saldo akhir liabilitas neto
Employees’ service entitlements expense
2010
2009
466.845.309
3.323.023.093
1.568.925.653 (1.200.000.000) 835.770.962
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Movements of net liability as presented in the statements of financial position
1.646.475.303 (500.921.000) (4.001.732.087) 466.845.309
Beginning balance of net liability Employee service entitlement expense during the year Payments during the year Contributions Ending balance of net liability
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Kebijakan Perusahaan melarang adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Company’s financial performance. It is the Company’s policy to prohibit trading in derivative for speculative purposes.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) berupa pinjaman bank dan piutang sewa pembiayaan. Perusahaan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure in the form of bank loans and financing lease. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s financial assets and financial liabilities which are affected by interest rate.
31 Desember 2011/December 31, 2011 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga mengambang/ Floating rate
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
Total/ Total
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain Piutang derivatif Penyertaan lainnya
-
-
-
- 1.713.100.522.728 21.184.572.607 6.701.935.225 7.870.148.291 1.479.938.744 6.874.201.486 -
1.615.644.115.291 3.936.269.802 4.480.234.916 -
209.946.717.864 854.619.741 -
(39.991.722.142) (492.422.796) (196.753.707) 46.095.350.964 1.000.000
3.498.699.633.741 31.330.354.838 7.673.394.584 46.095.350.964 6.814.793.401 6.874.201.486 1.000.000
Total aset
28.064.808.720 1.729.152.544.988
1.624.060.620.009
210.801.337.605
7.455.536.529
3.599.534.847.851
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek dan cerukan Beban akrual Utang sewa pembiayaan Utang obligasi - neto Utang lain-lain Total liabilitas Neto
6.034.627
2.040.084.210
2.046.118.837
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivable Due from a related party Other receivables Derivative receivables Other investment Total assets LIABILITIES
51.551.297.492 -
181.350.000.000 616.565.747 658.500.000.000 -
271.755.833 630.000.000.000 -
200.000.000.000 -
84.717.566.869 (6.490.192.108) 371.594.036.610
232.901.297.492 84.717.566.869 888.321.580 1.482.009.807.892 371.594.036.610
Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease Bonds payable - net Other payables
51.551.297.492
840.466.565.747
630.271.755.833
200.000.000.000
(23.486.488.772 )
888.685.979.241
993.788.864.176
10.801.337.605
449.821.411.371
2.172.111.030.443
Total liabilities
(442.365.874.842)
1.427.423.817.408
Net
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Jumlah/ Total
31 Desember 2010/December 31, 2010 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga mengambang/ Floating rate
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasl Piutang lain-lain Penyertaan lainnya
-
-
-
1.443.435.019
1.460.546.339
- 1.759.400.336.130 3.474.417.845 2.341.609.261 9.189.266.659 1.468.961.026 -
1.208.776.191.403 1.921.284.307 1.345.820.922 -
45.751.995.798 114.283.051 3.210.676.587 -
(40.503.779.185) (196.289.862) (395.780.253) 170.521.346.806 1.000.000
2.973.424.744.146 7.655.304.602 8.793.486.406 170.521.346.806 6.025.458.535 1.000.000
Total aset
3.491.529.165 1.772.400.173.076
1.212.043.296.632
49.076.955.436
130.869.932.525
3.167.881.886.834
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek dan cerukan Beban akrual Utang sewa pembiayaan Wesel bayar jangka menengah - neto Utang obligasi - neto Utang lain-lain Total liabilitas Neto
17.111.320
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables Due from a related party Other receivables Other investment Total assets LIABILITIES
486.967.060.440 -
809.170.348
888.321.580
-
-
400.000.000.000 336.500.000.000 -
188.500.000.000 -
200.000.000.000 -
486.967.060.440
737.309.170.348
189.388.321.580
(483.475.531.275) 1.035.091.002.728
1.022.654.975.052
75.210.023.000 -
486.967.060.440 75.210.023.000 1.697.491.928
Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease
(549.237.686) (4.669.186.558) 321.930.556.394
399.450.762.314 720.330.813.442 321.930.556.394
Medium-Term Notes payable - net Bonds payable - net Other payables
200.000.000.000
391.922.155.150
2.005.586.707.518
Total liabilities
(150.923.044.564)
(261.052.222.625)
1.162.295.179.316
Net
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) 31 Desember 2009/December 31, 2009 Bunga Tetap/Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
Total/ Total
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain Penyertaan lainnya
-
-
-
- 1.056.772.530.194 6.941.373.321 605.120.587 10.859.102.722 14.927.700 -
843.391.883.478 700.318.068 259.373.041 -
44.274.149.753 681.178.784 -
(39.269.679.188) (206.170.300) (307.400.533) 122.150.250.844 1.000.000
1.905.168.884.237 8.040.641.676 10.551.702.189 122.150.250.844 955.479.525 1.000.000
Total asset
6.954.414.711 1.068.251.681.203
844.351.574.587
44.955.328.537
83.345.221.851
2.047.858.220.889
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek dan cerukan Beban akrual Utang sewa pembiayaan Utang obligasi - neto Utang lain-lain Total liabilitas Neto
13.041.390
500.889.130.595 -
831.306.634 275.000.000.000 -
359.452.582 125.000.000.000 -
500.889.130.595
275.831.306.634
125.359.452.582
-
(493.934.715.884)
792.420.374.569
718.992.122.005
44.955.328.537
2009
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables Due from a related party Other receivables Other investment Total assets
-
29.005.386.935 (676.493.148) 281.961.654.602
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216 399.323.506.852 281.961.654.602
Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease Bonds payable - net Other payables
310.290.548.389
1.212.370.438.200
Total liabilities
(226.945.326.538)
835.487.782.689
Net
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate).
Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis poin/Increase (decrease) on interest rate in basis points
2010
990.262.418
LIABILITIES
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang).
Tahun/Years: 2011
977.221.028
+100 -100 +100 -100 +100 -100
Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on profit before tax (2.692.591.790) 2.692.591.790 (4.887.201.999) 4.887.201.999 (1.798.180.330) 1.798.180.330
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto dan tagihan anjak piutang tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit. Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat investasi sewa neto, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables, net investment in leases and factoring receivables in order to minimize the credit risk exposure. The maximum exposure of credit risk is the carrying amount of net investment in leases, consumer financing receivables and factoring receivables.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 2011
2010
2009
Investasi Sewa Neto Korporasi - pihak ketiga Korporasi - pihak berelasi
11.613.001.296 20.209.776.338
4.883.930.294 2.967.664.170
2.177.037.776 6.069.774.200
Net Investment in Leases Corporation - third parties Corporation - related parties
Total
31.822.777.634
7.851.594.464
8.246.811.976
Total
Piutang Pembiayaan Konsumen Korporasi - pihak ketiga Perorangan - pihak ketiga
168.090.548.596 3.370.600.807.287
185.952.156.614 2.827.976.366.717
148.329.050.058 1.796.109.513.367
Consumer Financing Receivables Corporation - third parties Individual - third parties
Total
3.538.691.355.883
3.013.928.523.331
1.944.438.563.425
Total
7.870.148.291
9.189.266.659
10.859.102.722
Factoring Receivables Corporation - third parties
Tagihan Anjak Piutang Korporasi - pihak ketiga
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:
The following table sets out the credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2011, 2010 and 2009:
Investasi sewa neto
Net Investment in Leases Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Non-impaired
2011 Investasi sewa neto Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Neto
-
-
2010 Investasi sewa neto Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Neto
-
-
2009 Investasi sewa neto Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Neto
-
-
31.822.777.634 (492.422.796) 31.330.354.838 7.851.594.464 (196.289.862) 7.655.304.602 8.246.811.976 (206.170.300) 8.040.641.676
78
Total/ Total 31.822.777.634 (492.422.796) 31.330.354.838 7.851.594.464 (196.289.862) 7.655.304.602 8.246.811.976 (206.170.300) 8.040.641.676
2011 Net investment in leases Allowance for impairment losses Net 2010 Net investment in leases Allowance for impairment losses Net 2009 Net investment in leases Allowance for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired 2011 Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Neto 2010 Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Neto 2009 Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
210.485.438.901 (25.214.622.254) 185.270.816.647 194.804.208.960 (26.969.954.253) 167.834.254.707 176.589.983.493 (26.849.785.835) 149.740.197.658
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Non-impaired
Total/ Total
3.328.205.916.982
3.538.691.355.883
(14.777.099.888) 3.313.428.817.094 2.819.124.314.371 (13.533.824.932) 2.805.590.489.439 1.767.848.579.932 (12.419.893.353) 1.755.428.686.579
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Non-impaired
2011 Tagihan Anjak Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Neto
-
Neto 2009 Tagihan Anjak Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
3.013.928.523.331 (40.503.779.185) 2.973.424.744.146 1.944.438.563.425 (39.269.679.188) 1.905.168.884.237
Net 2010 Consumer Financing Receivables Allowance for impairment losses Net 2009 Consumer Financing Receivables Allowance for impairment losses Net
Factoring Receivables
Tagihan Anjak Piutang
2010 Tagihan Anjak Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai
(39.991.722.142) 3.498.699.633.741
2011 Consumer Financing Receivables Allowance for impairment losses
-
195.325.618 (195.325.618) 36.844.067 (36.844.067) -
7.870.148.291 (196.753.707) 7.673.394.584 8.993.941.041 (200.454.635) 8.793.486.406 10.822.258.655 (270.556.466) 10.551.702.189
79
Total/ Total 7.870.148.291 (196.753.707) 7.673.394.584 9.189.266.659 (395.780.253) 8.793.486.406 10.859.102.722 (307.400.533) 10.551.702.189
2011 Factoring Receivables Allowance for impairment losses Net 2010 Factoring Receivables Allowance for impairment losses Net 2009 Factoring Receivables Allowance for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok utang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan liabilitas. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas, scenario analysis dan stress testing dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas.
The Company monitors risk of cash flow uncertainty arising from the loans principal and its interests using gap analysis which measures the mismatch between assets and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection, scenario analysis and stress testing are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure.
Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan pinjaman jangka pendek dan cerukan, sewa pembiayaan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Kebijakan Perusahaan adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset.
The Company’s objective is to maintain a balance between continuity of funding and flexibility through the use of short-term loans and overdrafts, finance leases and bonds payable and medium-term notes payable. The Company’s policy is to minimize the mismatch potential by diversifying financing sources to have spreadout maturity dates and duration which, to the extent possible, corresponds to the asset’s maturity profile.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and financial liabilities at December 31, 2011, 2010 and 2009 based on contractual undiscounted payments:
31 Desember 2011/December 31, 2011 Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain Piutang derivatif Penyertaan lainnya
2.046.118.837 46.095.350.964 -
485.257.063.127 3.998.523.049 7.870.148.291 420.694.908 -
1.227.843.459.601 11.527.112.800 1.059.243.836 6.874.201.486 -
1.825.590.833.155 16.297.141.785 5.334.854.657 -
1.000.000
2.046.118.837 3.538.691.355.883 31.822.777.634 7.870.148.291 46.095.350.964 6.814.793.401 6.874.201.486 1.000.000
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables Due from a related party Other receivables Derivative receivable Other investment
Total aset
48.141.469.801
497.546.429.375
1.247.304.017.723
1.847.222.829.597
1.000.000
3.640.215.746.496
Total assets
21.551.297.492 371.594.036.610
30.000.000.000 84.717.566.869 121.220.901 88.500.000.000 -
181.350.000.000 495.344.845 570.000.000.000 -
271.755.834 830.000.000.000 -
-
232.901.297.492 84.717.566.869 888.321.580 1.488.500.000.000 371.594.036.610
Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease Bonds payable Other payables
393.145.334.102
203.338.787.770
751.845.344.845
830.271.755.834
-
2.178.601.222.551
Total liabilities
(345.003.864.301)
294.207.641.605
495.458.672.878
1.016.951.073.763
1.000.000
1.461.614.523.945
Net
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek dan cerukan Beban akrual Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Utang lain-lain Total liabilitas Neto
1-5 tahun/ 1-5 years
>5 tahun/ >5 years
Total/ Total
LIABILITIES
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 31 Desember 2010/December 31, 2010
Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain Penyertaan lainnya
1.460.546.339 170.521.346.806 -
508.080.872.092 1.769.315.026 9.189.266.659 398.338.246 -
1.251.319.464.038 3.286.454.900 1.070.622.780 -
1.254.528.187.201 2.795.824.538 4.556.497.509 -
1.000.000
1.460.546.339 3.013.928.523.331 7.851.594.464 9.189.266.659 170.521.346.806 6.025.458.535 1.000.000
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables Due from a related party Other receivable Other investment
Total aset
171.981.893.145
519.437.792.023
1.255.676.541.718
1.261.880.509.248
1.000.000
3.208.977.736.134
Total assets
>5 tahun/ >5 years
Total/ Total
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek dan cerukan Beban akrual Utang sewa pembiayaan Wesel bayar jangka menengah Utang obligasi Utang lain-lain
66.967.060.440 -
420.000.000.000 75.210.023.000 149.770.508
659.399.840
888.321.580
-
486.967.060.440 75.210.023.000 1.697.491.928
Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease
LIABILITIES
321.930.556.394
125.000.000.000 -
400.000.000.000 211.500.000.000 -
388.500.000.000 -
-
400.000.000.000 725.000.000.000 321.930.556.394
Medium-term notes payable Bonds payable Other payables
Total liabilitas
388.897.616.834
620.359.793.508
612.159.399.840
389.388.321.580
-
2.010.805.131.762
Total liabilities
Neto
(216.915.723.689)
(100.922.001.485)
643.517.141.878
872.492.187.668
1.000.000
1.198.172.604.372
Net
Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
ASET Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain Penyertaan lainnya
990.262.418 122.150.250.844 -
297.903.036.013 1.440.091.405 10.859.102.722 -
758.869.494.180 3.959.381.126 14.927.700 -
887.666.033.232 2.847.339.445 940.551.825 -
1.000.000
990.262.418 1.944.438.563.425 8.246.811.976 10.859.102.722 122.150.250.844 955.479.525 1.000.000
ASSETS Cash on hand and in banks Consumer financing receivables Net investment in leases Factoring receivables Due from a related party Other receivable Other investment
Total aset
123.140.513.262
310.202.230.140
762.843.803.006
891.453.924.502
1.000.000
2.087.641.470.910
Total assets
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek dan cerukan Beban akrual Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Utang lain-lain
70.889.130.595 281.961.654.602
430.000.000.000 29.005.386.935 198.064.591 150.000.000.000 -
633.242.043 125.000.000.000 -
359.452.582 125.000.000.000 -
-
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216 400.000.000.000 281.961.654.602
Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligation under finance lease Bonds payable Other payables
Total liabilitas
352.850.785.197
609.203.451.526
125.633.242.043
125.359.452.582
-
1.213.046.931.348
Total liabilities
Neto
(229.710.271.935 ) (299.001.221.386)
637.210.560.963
766.094.471.920
1.000.000
874.594.539.562
Net
31 Desember 2009/December 31, 2009
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
>5 tahun/ >5 years
Total/ Total
LIABILITIES
Risiko mata uang asing
Foreign currency risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan pinjaman jangka pendek dalam mata uang AS Dolar (Catatan 11). Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga. Pinjaman kredit berjangka dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga mempunyai persyaratan kritikal yang sama (Catatan 8).
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s US Dollar short term loans (Note 11). The Company manages this risk by entered into a cross currency swap contract. The term loan and cross currency swap contract have the same critical terms (Note 8).
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
29. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt .
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perusahaan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari pinjaman dibagi dengan jumlah modal (setelah dikurangi dengan cadangan lindung nilai arus kas). Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt divided by total capital (after deduct by cash flows hedge reserves). Total capital is calculated as equity as shown in the statements of financial position.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.84/PMK.012/2006 dated September 26, 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
2011
2010
2009
Pinjaman Pinjaman jangka pendek dan cerukan Wesel bayar jangka menengah Hutang obligasi
Debt 232.901.297.492
486.967.060.440
500.889.130.595
Short-term loan and overdrafts
1.488.500.000.000
400.000.000.000 725.000.000.000
400.000.000.000
Medium term notes Bonds payable
Total Pinjaman
1.721.401.297.492
1.611.967.060.440
900.889.130.595
Total Debt
Total Modal
1.474.592.514.735
1.208.175.909.581
820.813.661.736
Total Equity
1,17
1,33
1,10
Gearing ratio (times)
Gearing ratio (kali)
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. KELOMPOK INSTRUMEN NILAI WAJAR
KEUANGAN
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
30. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY AND FAIR VALUE
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements.
2011 Nilai tercatat/ Carrying value
2010 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
2009 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan:
Financial assets:
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank 2.046.118.837 2.046.118.837 Investasi sewa neto – neto 31.330.354.838 30.787.246.079 Piutang pembiayaan konsumen - neto 3.498.699.633.741 4.270.045.035.963 Tagihan anjak piutang - neto 7.673.394.584 7.673.394.584 Piutang pihak berelasi 46.095.350.964 46.095.350.964 Piutang lain-lain - pinjaman karyawan 6.814.793.401 6.814.793.401 Aset keuangan tersedia untuk dijual Penyertaan lainnya Instrumen lindung nilai yang efektif Piutang derivatif
1.460.546.339 7.655.304.602
1.460.546.339 7.907.612.276
990.262.418 8.040.641.676
990.262.418 7.526.593.996
2.973.424.744.146 8.793.486.406 170.521.346.806 6.025.458.535
3.612.995.975.982 8.793.486.406 170.521.346.806 6.025.458.535
1.905.168.884.237 10.551.702.189 122.150.250.844 955.479.525
2.486.520.085.584 10.551.702.189 122.150.250.844 860.291.447
Loans and receivables Cash on hand and in banks Net investment in leases - net Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net Due from a related party Other receivables - employee loans
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
Available for sales financial asset Other investment
6.874.201.486
6.874.201.486
-
-
-
-
Effective hedging instrument Derivative receivable
Liabilitas keuangan: Utang dan pinjaman Pinjaman jangka pendek dan cerukan 232.901.297.492 232.901.297.492 Beban akrual 84.717.566.869 84.717.566.869 Utang sewa pembiayaan 888.321.580 888.321.580 Wesel bayar jangka menengah Utang obligasi 1.482.009.807.892 1.500.018.791.345 Utang lain-lain 371.594.036.610 371.594.036.610
Financial liabilities: 486.967.060.440 75.210.023.000 1.697.491.928
486.967.060.440 75.210.023.000 1.691.491.928
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216
500.889.130.595 29.005.386.935 1.190.759.216
Loans and borrowings Short-term loans and overdraft Accrued expenses Obligations under finance lease
399.450.762.314 720.330.813.442 321.930.556.394
399.450.762.314 738.692.308.466 321.930.556.394
399.323.506.852 77.723.389.228
407.473.884.953 77.723.389.228
Medium- term notes payable Bonds payable Other payables
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan bank, anjak piutang, piutang pihak berelasi, pinjaman jangka pendek dan cerukan, beban akrual, utang lain-lain dan utang pihak berelasi mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair values of cash on hand and in banks, factoring receivables, due from a related party, short-term loans and overdraft, accrued expenses, other payables and other payables to related parties approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari investasi sewa neto, piutang pembiayaan konsumen, pinjaman karyawan dan utang sewa pembiayaan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang.
The fair values of net investment in leases, consumer financing receivables, employee loans and obligations under finance lease are determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate.
Nilai wajar dari piutang derivatif, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair values of derivative receivable, bonds payable and medium-term notes payable are calculated using discounted cash flows using market interest rates.
Penyertaan lainnya dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya.
Other investment is carried at cost due to unavailability of determinable fair value.
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
31. ASSET AND CURRENCY
ASET Kas dan bank
IN
FOREIGN
The Company has asset and liability in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut: 2011
LIABILITY
2010
2009
AS$/US$18.934
AS$/US$4.155
ASSETS Cash on hand and in bank
-
-
LIABILITIES Short term loans Hedged loans
-
-
-
Total
Aset dalam mata uang asing
AS$/US$45.731
AS$/US$18.934
AS$/US$4.155
Asset in foreign currency
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp414.665.842
Rp170.237.752
Rp39.057.659
Equivalent in Rupiah
LIABILITAS Pinjaman jangka pendek Pinjaman yang dilindung nilai
AS$/US$45.731 AS$/US$20.000.000 (AS$/US$20.000.000 )
Total
The Company entered into a cross currency swap contract (hedging) on its US$ denominated loan (Note 8, 11 and 28).
Perusahaan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga (lindung nilai) atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS (Catatan 8, 11, dan 28). 32. INFORMASI SEGMEN USAHA
32. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perusahaan mengelompokkan kegiatan usahanya dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni investasi sewa neto, pembiayaan konsumen dan anjak piutang dan segmen geografis sebagai segmen sekunder yang terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, dan lain-lain.
The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segment consisting of net investment in leases, consumer financing and factoring and the geographical segment, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, and others.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s primary information is as follows:
business
segment
2011 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Total/ Total
1.673
1.229.091
107.176
-
107.182
3.218
-
3.218
Segment income Income Penalty, factoring, and others Recovery of receivables previously written-off
1.339.491
Total segment income
1.042
1.226.376
6 -
Total pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Cadangan piutang yang diragukan
(296)
(155.881) (10.357)
Total beban segmen Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba Neto
(369)
(11.022)
Segment expenses Interest expense Provision for doubtful receivables
(166.903)
Total segment expenses
1.172.588 17.076 (293.621)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
896.043 (225.841)
Income before tax expense Tax expense
(155.881)
670.202
84
Net Income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
32. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
2011 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
31.330
Anjak Piutang/ Factoring
3.498.700
Total/ Total
7.673
Total Aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi
Segment assets Unallocated assets
3.692.103
Total Assets
17
2.088.625
-
2.088.642 129.975
Segment liabilities Unallocated liabilities
2.218.617
Total Liabilities
10.569
20.281.351
67.095
20.359.015
Financing
7.544
Depreciation
Total Liabilitas Pembiayaan
3.537.703 154.400
Penyusutan 2010 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Total/ Total
1.014.497
54
112.556
1.913
114.523
-
5.601
-
-
(112.252)
10
(7.207)
-
Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba Neto
(119.537)
Total segment expenses
1.015.084 12.106 (259.213)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
767.977 (191.141)
Income before tax expense Tax expense
576.836
Net Income
3.085.245 165.688
Segment assets Unallocated assets
7.655
3.068.797
8.793
3.250.933
Total Assets
17
1.932.559
-
1.932.576 110.181
Segment liabilities Unallocated liabilities
2.042.757
Total Liabilities
9.267
14.901.764
70.076
14.981.107
Financing
6.803
Depreciation
Total Aset
Total Liabilitas Pembiayaan
(7.285)
Segment expenses Interest expense Recovery (provision) for doubtful receivables
(112.252)
(88)
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi
Total segment income
-
Total beban segmen
Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
1.134.621
1.013.220
Total pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Pemulihan (cadangan) piutang yang diragukan
5.601
Segment income Income Penalty, factoring, and others Recovery of receivables previously written-off
1.277
Penyusutan 2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Total/ Total
5.145
Segment income Income Penalty, factoring, and others Recovery of receivables previously written-off
799.354
Total segment income
2.228
706.643
-
708.871
74
83.449
1.815
85.338
-
5.145
-
Total pendapatan segmen
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
32. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Investasi Sewa Neto/ Net Investment in Leases Beban segmen Beban bunga
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Total/ Total
(65.243)
Segment expenses Interest expense
(10.601)
Recovery (provision) for doubtful receivables
(75.844)
Total segment expenses
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
723.510 432 (181.894)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
542.048 (154.246)
Income before tax expense Tax expense
Pemulihan (cadangan) piutang yang diragukan
-
(65.243)
971
(11.430)
(142)
Total beban segmen
Laba Neto Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
Net Income Segment assets Unallocated assets
1.982.891
10.552
2.091.230
Total Assets
3
1.186.724
-
1.186.727 83.690
Segment liabilities Unallocated liabilities
1.270.417
Total Liabilities
1.307
11.331.446
91.955
11.424.708
Financing
4.827
Depreciation
Total Aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Total Liabilitas Pembiayaan
387.802 2.001.484 89.746
8.041
Penyusutan
The Company’s secondary segment information based on geographical area (in millions of Rupiah) are as follows:
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis (dalam jutaan Rupiah) adalah sebagai berikut: 2011 PENDAPATAN Jabodetabek Surabaya Bandung Medan Semarang Makassar Pekanbaru Palembang Malang Denpasar Lain-lain
2010
2009
676.529 98.463 80.704 65.292 33.087 31.232 30.880 30.527 25.533 24.642 259.678
601.453 84.291 64.500 58.793 25.295 29.410 27.110 24.347 20.737 19.147 191.645
519.192 40.573 30.830 33.312 11.223 15.637 18.579 13.614 9.348 9.346 98.133
INCOME Jabodetabek Surabaya Bandung Medan Semarang Makassar Pekanbaru Palembang Malang Denpasar Others
Total Pendapatan
1.356.568
1.146.728
799.787
Total Income
ASET Jabodetabek Surabaya Bandung Medan Makassar Semarang Karawang Pekanbaru Malang Palembang Lain-lain
2.020.576 217.889 225.030 152.877 81.156 76.984 71.263 70.760 67.198 63.804 644.567
1.807.895 220.792 166.989 163.341 76.497 70.044 45.501 76.418 55.296 56.338 511.821
1.216.848 130.643 87.312 98.169 49.288 33.950 30.964 60.816 34.582 47.148 301.510
ASSETS Jabodetabek Surabaya Bandung Medan Makassar Semarang Karawang Pekanbaru Malang Palembang Others
Total Aset
3.692.103
3.250.933
2.091.230
Total Assets
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. REKLASIFIKASI
33. RECLASSIFICATION Certain amounts in the 2010 and 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2011 financial statements. These reclassifications were as follows:
Beberapa angka perbandingan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2011. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 31 Desember 2010/ December 31, 2010
Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
(2.044.976.126.870) 2.065.759.618.833
1.552.542.227.457 (1.552.542.227.457)
(492.433.899.413) 513.217.391.376
Cash flow from operating activities Cash flow from financing activities
31 Desember 2009/ December 31, 2009
Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
(1.710.963.993.670) 1.715.055.136.060
1.621.125.281.606 (1.621.125.281.606)
(89.838.712.064) 93.929.854.454
Cash flow from operating activities Cash flow from financing activities
Reklasifikasi tersebut tidak berdampak pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
This reclassification had no impact to the statement of financial position as of December 31, 2010 and 2009.
34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
34. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:
The following are several published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2011 financial statements are as follows:
a.
PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
a.
b.
PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetapdan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
b.
87
PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. PSAK 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
34. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
c.
PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (revisi 2010).
c. PSAK 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. Hence this Standard complements PSAK 24 (Revised 2010).
d.
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
d. PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
e.
PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
e. PSAK 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.
f.
PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
f.
PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
g.
PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
g.
PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets/(liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
h.
PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
h. PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
i.
PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur
i.
88
PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
34. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
(Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.
j.
PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
j.
PSAK 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
k.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
k. PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
l.
ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
l.
ISAK 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
m. ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
m. ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”
n.
ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”
n. ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives”
o.
ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
o. ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”
p.
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”
p. ISAK No. 25, “Land Rights”
q.
ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
q. ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new accounting standards on its financial statements.
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
35. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s management on January 25, 2012.
Laporan keuangan diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 25 Januari 2012.
90