PT BCA Finance Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2009 and 2008
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT BCA FINANCE FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca…………………………………………………..
1-3
……………………………………… Balance Sheets
Laporan Laba Rugi………………………………........
4
………………………………..Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas……………………….....
5
…..Statements of Changes in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas……………………………………...
6-7
…………………..………Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…………………….
8-68
………………….Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2009
2008
ASET KAS DAN BANK Kas Bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Kas dan Bank
ASSETS 2p,3,27 851.718.260
1.161.480.695
39.042.077
46.027.907
99.502.081
2b,2n,23a
Related parties
1.471.057.510
Total Cash on Hand and in Banks
2.190.792.962.121
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - third parties Consumer financing receivables
(745.369.924.235)
Unearned consumer financing income
1.445.423.037.886
Consumer financing receivables
(36.137.199.636)
Allowance for doubtful consumer financing receivables
1.409.285.838.250
Consumer Financing Receivables - Net
2.551.359.244 1.931.647.792
13.849.338.375 13.070.735.271
NET INVESTMENT IN LEASES Third parties Financing lease receivables Guaranteed residual value
(374.321.468) (1.931.647.792)
(1.140.145.168) (13.070.735.271)
2.177.037.776
12.709.193.207
Total net investment in leases third parties
6.702.617.039 1.161.500.000
12.102.599.647 1.161.500.000
Related party Financing lease receivables Guaranteed residual value
(632.842.839) (1.161.500.000)
(1.948.373.235) (1.161.500.000)
Jumlah investasi sewa neto pihak yang mempunyai hubungan istimewa
6.069.774.200
10.154.226.412
Jumlah investasi sewa neto
8.246.811.976
22.863.419.619
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Piutang pembiayaan konsumen Penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih INVESTASI SEWA NETO Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah investasi sewa neto pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
Penyisihan piutang sewa pembiayaan yang diragukan Investasi Sewa Neto Bersih
990.262.418
263.548.908
CASH ON HAND AND IN BANKS Cash on hand Cash in banks Third parties
2d,2p,5,9, 13,22,23e 2.898.849.376.165 (958.071.699.564) 1.940.777.676.601 (38.516.001.823) 1.902.261.674.778 2c,2p,4
2b,23b
(206.170.300) 8.040.641.676
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Unearned financing lease income Security deposits
Unearned financing lease income Security deposits Total net investment in leases related party Total net investment in leases
(1.177.010.339)
Allowance for doubtful financing lease receivables
21.686.409.280
Net Investment in Leases - Net
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE NERACA (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009 TAGIHAN ANJAK PIUTANG - pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui Tagihan anjak piutang Penyisihan tagihan anjak piutang yang diragukan
2e,2p,6 10.985.261.457
4.393.461.443
(126.158.735)
(57.724.971)
10.859.102.722
4.335.736.472
(307.400.533)
(164.903.479)
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
10.551.702.189
PIUTANG PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
44.426.861.616
2b,23c
PIUTANG DAN ASET LAIN-LAIN - pihak ketiga
7.474.568.992
BIAYA DIBAYAR DI MUKA PENYERTAAN SAHAM ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai Buku ASET PAJAK TANGGUHAN Bersih JUMLAH ASET
2008 FACTORING RECEIVABLES - third parties Factoring receivables Unearned factoring income Factoring receivables Allowance for doubtful factoring receivables
4.170.832.993
Factoring Receivables - Net
-
DUE FROM RELATED PARTY
2i
14.821.205.026
OTHER RECEIVABLES AND ASSETS - third parties
8.109.520.361
2f
3.988.303.869
PREPAID EXPENSES
11.132.622.121
2g,7
10.889.332.086
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
2c,2h,8,12
FIXED ASSETS Cost Accumulated depreciation
33.565.051.882 (17.672.195.748)
29.170.702.879 (14.358.237.373)
15.892.856.134
14.812.465.506
Net Book Value
15.760.408.132
DEFERRED TAX ASSETS Net
1.496.885.852.652
TOTAL ASSETS
4.626.256.928
2o,10
2.013.506.967.213
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE NERACA (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
2008 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Hutang Jangka Pendek dan Cerukan
LIABILITIES
90.000.000.000
SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT Third parties
66.633.374.021
Related parties
156.633.374.021
Total Short-Term Loans and Overdraft
2q,5,9 405.000.000.000 2b,23d, 23g
95.889.130.595 500.889.130.595
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
29.005.386.935
2b,23d,23g
21.389.600.822
ACCRUED EXPENSES
HUTANG PAJAK
57.579.411.196
2o,10
30.125.519.632
TAXES PAYABLE
169.408.864.558
OTHER PAYABLES Third parties
86.309.920.825
Related party
255.718.785.383
Total Other Payables
2.123.957.823
OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE
3.323.023.093
PROVISION FOR EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENTS BENEFITS
498.087.916.340
BONDS PAYABLE - Net
967.402.177.114
TOTAL LIABILITIES
58.952.000.000
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock - Rp10,000 par value per share Authorized - 20,000,000 shares Issued and fully paid 5,895,200 shares
HUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Hutang Lain-lain KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN HUTANG OBLIGASI - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp10.000 per saham Modal dasar - 20.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 5.895.200 saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan Penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya EKUITAS - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2d,2n,11,22c 204.238.265.374 -
2b,23c
204.238.265.374 1.190.759.216
466.845.309 399.323.506.852
2c,8,12
2m,24 2j,2q,13
1.192.693.305.477
58.952.000.000
(4.426.911.279) 150.000.000
14
2k,7 14
(4.426.911.279)
Difference in value of restructuring transactions of entities under common control Retained earnings
100.000.000
Appropriated
766.138.573.015
474.858.586.817
Unappropriated
820.813.661.736
529.483.675.538
STOCKHOLDERS' EQUITY - Net
2.013.506.967.213
1.496.885.852.652
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009 PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Denda, pendapatan anjak piutang dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan Pemulihan penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali - bersih dan laba atas penyelesaian piutang Laba penjualan/penghapusan aset tetap Pendapatan bunga Jumlah Pendapatan BEBAN Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Umum dan administrasi Beban bunga Penyisihan piutang yang diragukan Jasa profesional Penyusutan Amortisasi biaya emisi obligasi Rugi selisih kurs - bersih
2008
83.548.829.057
2l 2d,5,16,22 2b,2c,4, 15,23b 2b,2e,6, 17,22a,23f
5.144.890.117
2p,5
5.126.300.237
3.614.124.032
2i
2.675.372.796
706.643.097.045 2.227.869.100
390.457.022 42.272.503
447.873.289.532 3.449.982.982
354.517.718 38.479.576
Financing lease income Penalty, factoring, agent and others Recovery of receivables previously written-off Recovery of allowance for decline in value of foreclosed collaterals - net and gain on settlement of receivables Gain on sale/disposal of fixed assets Interest income
513.099.273.952
Total Income
69.732.507.958 57.059.937.770
EXPENSES Salaries, allowances and employees’ benefits General and administrative
53.581.331.111
2h,8 2b,18,23a
801.611.538.876 2l 93.411.707.510 76.857.273.207 65.242.855.051 12.426.436.872 5.487.749.966 4.826.713.841
2m,20,24 21 2b,2c,2d,9,12, 13,19,23d,23g 2p,4,5,6
1.235.590.512 75.005.935
INCOME Consumer financing income
2h,8
86.362.360.815 13.222.586.343 3.044.227.791 4.392.283.487
2j,13 2n
1.646.475.723 1.421.560
Interest expense Provision for doubtful receivables Professional fees Depreciation Amortization of deferred bonds issuance costs Loss on foreign exchange - net
Jumlah Beban
259.563.332.894
235.461.801.447
Total Expenses
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
542.048.205.982
277.637.472.505
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
(143.111.962.000) (11.134.151.204)
(84.611.671.100) (81.588.245)
TAX EXPENSE Current Deferred
Beban Pajak - Bersih
(154.246.113.204)
(84.693.259.345)
Tax Expense - Net
387.802.092.778
192.944.213.160
NET INCOME
32.729
BASIC EARNINGS PER SHARE
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2o,10
65.783
2s
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2008
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 58.952.000.000
Saldo Laba/ Retained Earnings Telah Ditentukan Pengunaannya/ Appropriated
(4.426.911.279)
Belum Ditentukan Pengunaannya/ Unappropriated
50.000.000
356.975.515.705
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders’ Equity 411.550.604.426
Balance as of January 1, 2008
-
Appropriated retained earnings
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
14
-
-
50.000.000
(50.000.000)
Dividen kas
14
-
-
-
(75.011.142.048)
(75.011.142.048)
-
192.944.213.160
192.944.213.160
Net income for 2008
100.000.000
474.858.586.817
529.483.675.538
Balance as of December 31, 2008
-
Appropriated retained earnings
Laba bersih tahun 2008
-
Saldo per 31 Desember 2008
58.952.000.000
(4.426.911.279)
Cash dividends
Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya
14
-
-
50.000.000
(50.000.000)
Dividen kas
14
-
-
-
(96.472.106.580)
(96.472.106.580)
-
-
-
387.802.092.778
387.802.092.778
Net income for 2009
150.000.000
766.138.573.015
820.813.661.736
Balance as of December 31, 2009
Laba bersih tahun 2009 Saldo per 31 Desember 2009
58.952.000.000
(4.426.911.279)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Cash dividends
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Denda, pengelolaan piutang, administrasi dan lain-lain Bunga
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2008
9.899.457.003.747 28.700.859.871 78.743.138.084
6.295.311.191.221 36.291.629.498 58.140.898.195
88.693.719.173 42.272.503
136.370.117.686 38.479.577
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Customers Consumer financing Financing leases Factoring Penalty, agent fee to manage receivables,administration and others Interest
Jumlah penerimaan kas
10.095.636.993.378
6.526.152.316.177
Total cash receipts
Pengeluaran kas untuk transaksi: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang
11.331.445.863.000 1.307.644.000 91.954.654.139
9.132.525.908.689 11.359.180.700 67.453.315.117
Cash disbursements for transaction of: Consumer financing Financing leases Factoring
Jumlah
11.424.708.161.139
9.211.338.404.506
Total
Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga
175.091.844.704 140.763.787.028 66.037.194.177
171.941.813.140 102.694.696.346 83.951.387.164
Payments for general and administrative expenses, salaries and employees’ benefits and other expenses Payments for income taxes Payments for interest expense
Jumlah pengeluaran kas
381.892.825.909
358.587.896.650
Total cash disbursements
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(1.710.963.993.670)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penyertaan saham
1.014.482.394 (5.343.129.841) (243.290.035)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(4.571.937.482)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan kas dari bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pengeluaran kas untuk bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Penambahan hutang bank Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang obligasi Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
8 8 7
(3.043.773.984.979)
Net Cash Used in Operating Activities
2.422.691.000 (3.809.869.773) (3.573.018.069)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Investment in shares of stock
(4.960.196.842)
Net Cash Used in Investing Activities
(1.219.528.566) (75.011.142.048) (2.916.480.000.000) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash receipts from banks in connection with the transactions of joint financing cooperation Cash disbursements for banks in connection with the transactions of joint financing cooperation Proceeds from additional bank loans Repayment of obligations under finance lease Payment of cash dividends Repayment of bank loans Repayment of bonds payable
3.048.015.206.504
Net Cash Provided by Financing Activities
9.926.164.236.819
8.096.332.006.910
(8.319.484.002.796) 3.764.000.000.000
(4.824.606.129.792) 2.769.000.000.000
(1.152.991.383) (96.472.106.580) (3.458.000.000.000) (100.000.000.000)
14 13
1.715.055.136.060
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
2008
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(480.795.092)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
1.471.057.510
3
2.190.032.827
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
990.262.418
3
1.471.057.510
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aset tetap melalui jaminan yang dikuasakan kembali Perolehan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan
(718.975.317)
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Non-cash activities: 1.188.000.000
8
3.906.325.000
-
8
2.856.100.000
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Acquisitions of fixed assets through foreclosed collaterals Acquisitions of fixed assets through incurrence of financing liabilities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT BCA Finance (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 November 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Februari 1984. Nama Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091. HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 151 tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.70136.AH.01.02.TH.2008 tanggal 26 September 2008.
PT BCA Finance (the “Company”) was established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970, based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated March 7, 1981. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated November 11, 1983 and was published in Supplement No. 187 of the State Gazette No. 15 dated February 21, 1984. The Company’s name has been changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated March 7, 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No .C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated March 28, 2005 and was published in Supplement No. 6142 of State Gazette No. 47, dated June 14, 2005. The Company’s Articles of Association has been amended several times. The last amendment covered in Notarial Deed No. 151 dated August 15, 2008 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., to comply with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company. The amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.70136.AH.01.02. TH.2008 dated September 26, 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan, yang meliputi:
Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of financial services as follows:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Kartu kredit Pembiayaan konsumen
Leasing Factoring Credit card Consumer financing
On September 14, 1995, the Company obtained its license to become a financial institution based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license, the Company, as a financial institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.
Pada tanggal 14 September 1995, Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perusahaan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
U M U M (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a. The Company’s Establishment (continued)
Aktivitas Perusahaan hingga saat ini meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang.
The Company’s current activities include consumer financing, direct financing lease and factoring.
Perusahaan memulai operasi komersialnya sejak tahun 1981.
The Company started operations in 1981.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma Millenia, Lantai 1, Jl. M.T. Haryono Kav. 16, Jakarta 12810. Perusahaan mempunyai 35 (tiga puluh lima) kantor yang berlokasi di Jabotabek, Bandung, Cirebon, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Tasikmalaya, Batam, Karawang, Manado, Banjarmasin dan Pontianak dan satu ”marketing representative”.
The Company is domiciled in Jakarta. The Company’s head office is located at Wisma Millenia, 1st Floor, Jl. M.T. Haryono Kav. 16, Jakarta 12810. The Company has 35 (thirty five) offices located in Jabotabek, Bandung, Cirebon, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Tasikmalaya, Batam, Karawang, Manado, Banjarmasin and Pontianak and one marketing representative.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
b.
its
commercial
The Company’s Bond Offerings
Pada bulan Februari 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 (Catatan 13), yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) pada tanggal 16 Februari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.
In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bond II Year 2007 with Fixed Interest Rates” with nominal value of Rp500,000,000,000 (Note 13), which became effective on February 16, 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”).
Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,250% per tahun, Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,750% per tahun, Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,000% per tahun dan Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun (Catatan 13). Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007.
These Bonds II are series bonds consisting of Bonds II Series A with nominal value of Rp100,000,000,000 with a fixed interest rate of 10.250% per year, Bonds II Series B with nominal value of Rp150,000,000,000 with a fixed interest rate of 10.750% per year, Bonds II Series C with nominal value of Rp125,000,000,000 with a fixed interest rate of 11.000% per year and Bonds II Series D with nominal value of Rp125,000,000,000 with a fixed interest rate of 11.375% per year (Note 13). These Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
U M U M (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Based on The Minutes of Meeting of Stockholders dated September 17, 2009, the stockholders approved the directors to issue Company’s bonds with maximum amount of Rp600,000,000,000 in 2010 and to collateralize Company’s assets of receivables with maximum amount of 80% (eighty percent) of the outstanding bonds (Note 29a).
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 17 September 2009, para pemegang saham menyetujui direksi untuk menerbitkan obligasi Perusahaan dengan jumlah maksimum sebesar Rp600.000.000.000 pada tahun 2010 dan menjaminkan aset Perusahaan yang berupa piutang dalam rangka penerbitan obligasi Perusahaan dengan persentase jaminan sebesar maksimum 80% (delapan puluh persen) dari nilai obligasi tersebut (Catatan 29a). c.
The Company’s Bond Offerings (continued)
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company’s boards of commissioners, directors and audit committee as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009/December 31, 2009
_______
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
-
Hariyanto David Pangestu Gunawan Rustan
-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
-
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim
-
Board of Directors President Director Director Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
-
Gunawan Rustan Ronald Djunawan Pratanata Yosa Prakarsa
-
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
31 Desember 2008/December 31, 2008
_______
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
-
Hariyanto Stephen Liestyo Hasan Bachtiar
-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
-
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim
-
Board of Directors President Director Director Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
-
Hasan Bachtiar Jonni Amin Elly
-
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
U M U M (lanjutan) c.
1.
GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) The scope of responsibility of the Board of Directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Ruang lingkup tanggung jawab Dewan Direksi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008/ December 31, 2009 and December 31, 2008 Dewan Direksi Pemasaran dan penyelesaian kredit Pemasaran dan teknologi informasi Operasional, keuangan dan sumber daya manusia
-
Roni Haslim
-
-
Petrus Santoso Karim
-
-
Amirdin Halim
-
2009
2008
Komisaris Direksi
3.333.000.000 16.694.750.000
2.307.000.000 9.026.133.200
Commisioners Directors
Jumlah
20.027.750.000
11.333.133.200
Total
As of December 31, 2009 and 2008, the Company has a total of 524 employees and 532 employees, including directors, respectively (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 jumlah karyawan yang dimiliki Perusahaan termasuk direksi, masing-masing berjumlah 524 karyawan dan 532 karyawan (tidak diaudit). IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Marketing and collection Marketing and Information technology Operation, finance and human resources
Total compensation received by the members of the Company boards of commissioners and directors are as follows:
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
2.
_______
Board of Directors
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Financial Statements The financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7, “Guidelines for the Preparation of Financial Statements”.
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)
Dasar pengukuran laporan keuangan adalah dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk jaminan yang dikuasakan kembali yang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat diambil alih. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared using the historical cost basis of accounting, except for foreclosed collaterals which are stated at net realizable value at the time of repossession. The financial statements are prepared on the accrual basis, except for the statements of the cash flows.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information of cash receipts and payments of cash on hand and cash in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2008, the Company decided to early adopt PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
b.
Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7, ”Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties, whether or not conducted under the normal terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Akuntansi Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Accounting for Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Effective January 1, 2008, PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes PSAK No. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai lessee
The Company as a lessee
i)
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk asset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.
13
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in profit and loss. Leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the useful lives of the assets which are in line with the with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Akuntansi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Perusahaan sebagai lessee (lanjutan) ii)
Accounting for Leases (continued) The Company as a lessee (continued) ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Perusahaan sebagai lessor
d.
ACCOUNTING
Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
The Company as a lessor
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
i)
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the finance lease.
ii)
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
ii)
Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
d.
Accounting for Consumer Financing Consumer financing receivables are net of amounts of receivables after deducting unearned consumer financing income and allowances for doubtful consumer financing receivables. For consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the total installments receivable of the Company’s financing portion (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang yang diragukan. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut.
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Accounting for Consumer Financing (continued)
Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai kewajiban (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach). Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gain or loss is recognized in current year operations.
Selisih bersih antara pendapatan yang diterima (saat ini dikelompokkan dalam pendapatan administrasi proses pembiayaan) dan biaya transaksi lainnya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen (Catatan 2p).
The net difference between all initial income earned (currently classified as financing process administration fee) and other initial direct transaction cost related to the consumer financing facility is deferred and recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method (Note 2p).
Akuntansi Anjak Piutang
e.
Accounting for Factoring
Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh Perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar dan jumlah bersih piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.
Factoring receivables are recorded at the amounts paid by the Company which are computed based on certain percentage of receivable value. Difference in value between the amount paid by the Company and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.
Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 2p).
The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest rate method (Note 2p).
Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar with recourse.
Factoring transactions are conducted on a with recourse basis. 15
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka yang terutama dari sewa dan asuransi yang dibayar di dibebankan pada operasi selama manfaat masing-masing biaya bersangkutan.
g.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Prepaid Expenses Prepaid expenses which mainly consist of prepaid rental and insurance are charged to operations over the periods benefited.
terdiri muka masa yang
Penyertaan Saham
g.
Investment in Shares of Stock Investment in which the Company has an ownership interest of less than 20% is accounted for using the cost method.
Penyertaan saham Perusahaan dalam perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan lebih kecil dari 20% dinyatakan dengan metode biaya (cost method). h.
ACCOUNTING
Aset Tetap
h.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of income as incurred.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each of financial year end.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s statement of income.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Fixed Assets (continued) Lease transactions are accounted for under the finance lease method if all criteria required in PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” as explained in Note 2c are met. Assets under finance lease are presented in the balance sheets as part of fixed assets at fair value of finance leased assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
Transaksi sewa pembiayaan digolongkan sebagai bagian sewa pembiayaan yang dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c. Aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasi disajikan di dalam neraca sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa. i.
ACCOUNTING
Penyisihan Penurunan Nilai Jaminan yang Dikuasakan Kembali
i.
Provision for Decline in Value of Foreclosed Collaterals
Jaminan yang dikuasakan kembali disajikan pada neraca berdasarkan nilai realisasi bersih. Selisih antara nilai realisasi bersih dari jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pelanggan yang tidak tertagih dibukukan pada operasi tahun berjalan. Pada akhir tahun, jaminan yang dikuasakan kembali ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari jaminan yang dikuasakan kembali, maka nilai jaminan yang dikuasakan kembali tersebut akan disesuaikan.
Repossessed assets, which are shown in the balance sheets, are stated at net realizable value. The difference of net realizable value of the foreclosed collaterals over the balance of uncollectible receivables is charged to current year operations. At the end of the year, foreclosed collaterals are reviewed and any impairment in value of foreclosed collaterals are adjusted.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual aset yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed assets and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year statements of income.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
2.
Biaya Emisi Obligasi Ditangguhkan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Deferred Bonds Issuance Costs
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi.
Costs incurred in connection with the issuance of bonds were deferred and are being amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds.
Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan dicatat sebagai pengurang terhadap saldo hutang obligasi.
The balance of deferred bonds issuance costs is presented as a deduction from the outstanding bonds payable.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Restrukturisasi
k.
Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control The excess of cost over the net book value of each transaction with entities under common control is recorded as “Difference arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under Stockholders’ Equity in the balance sheets.
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku setiap transaksi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca. l.
ACCOUNTING
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Income and Expense Recognition The Company recognizes revenue from lease, consumer financing and factoring income as explained in Notes 2c, 2d and 2e. Expenses are recognized when incurred.
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2c, 2d dan 2e. Beban diakui pada saat terjadinya. m. Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
m. Provision for Employees’ Entitlements Benefits
Service
Perusahaan mempunyai program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran pensiun ditanggung oleh Perusahaan dan karyawan masingmasing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan.
The Company has a defined contribution retirement plan covering all of its qualified permanent employees. Retirement contributions of the Company and the employees are equivalent to 5% and 3%, respectively, of the employees’ basic salaries.
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undangundang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (“Undangundang“).
The Company recognizes an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Kewajiban (lanjutan)
Imbalan
Kerja
2.
Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Provision for Employees’ Entitlements Benefits (continued)
o.
Service
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized net actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period that exceed 10% of the present value of the defined benefits obligations is amortized on straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. The post-employment benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefits obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, and unrecognized past service cost.
Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada tahun pelaporan sebelumnya yang melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca-kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. n.
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the prevailing rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp9.400 dan Rp10.950 untuk 1 Dolar AS (AS$1).
As of December 31, 2009 and 2008, the exchange rates used were Rp9,400 and Rp10,950 to US$1, respectively.
Pajak Penghasilan
o.
Income Tax Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Income Tax (continued) Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when asset is realized or liability is settled, based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. p.
ACCOUNTING
Aset Keuangan
p.
Financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55, ”Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Penerapan standar tersebut berdampak pada penyesuaian terhadap perhitungan penurunan nilai aset keuangan yang diakui dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
Effective January 1, 2008, the Company decided to early adopt PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersedes PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55, “Accounting for Financial Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs, have been applied prospectively. The application of these standards has resulted in the adjustment for impairment of financial assets which have been charged to statement of income for the year ended December 31, 2008. The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kelompok tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
20
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Financial Assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal aset keuangan diukur pada nilai wajarnya. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are initially recognised at fair value. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto, tagihan anjak piutang, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, consumer financing receivables, net investment in leases, factoring receivables, due from related party and other receivables are classified as loans and receivables. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Penurunan Nilai
Impairment
Setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortised cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan yang kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exist for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Pinjaman bersama dengan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua jaminan telah terealisasi atau sudah ditransfer ke Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised in the income statement. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the income statement.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
2.
Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognises a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Kewajiban Keuangan
q.
Financial Liabilities
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang dan pinjaman, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari hutang jangka pendek dan cerukan, hutang obligasi dan hutang lainlain diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company’s financial liabilities consist of shortterm loans and overdraft, bonds payable and other payable are classified as loans and borrowings.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities in initial recognition.
Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Dalam hal hutang dan pinjaman, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi.
In the case of a loans and borrowings, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognised within “Interest Expense” in the income of statements.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah net, atau untuk merealisasikan aset dan melunasi kewajiban pada saat yang sama.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. 23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial Liabilities (continued)
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the income of statements.
Informasi Segmen
r.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam dua segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Laba Bersih per Saham Dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Penggunaan Estimasi oleh Manajemen
t.
KAS DAN BANK
3.
2009
Bank Pihak ketiga Rupiah The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000.000) Sub-jumlah
CASH ON HAND AND IN BANKS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Kas
Use of Estimates by Management The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of total assets, liabilities, income and expenses during the year. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya.
3.
Basic Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the total weightedaverage number of outstanding shares during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. t.
ACCOUNTING
2008
851.718.260
1.161.480.695
Cash on hand
21.010.320 7.412.461
20.628.569 12.790.259
Cash in Banks Third Parties Rupiah The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
10.619.296
12.609.079
39.042.077
46.027.907
Others (each below Rp10,000,000) Sub-total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23a) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UIB Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk. (AS$4.155)
59.098.003 1.346.419
263.548.908 -
39.057.659
-
Related Parties (Note 23a) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UIB US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. (US$4,155)
Sub-jumlah
99.502.081
263.548.908
Sub-total
990.262.418
1.471.057.510
Total
Jumlah
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
3.
Annual interest rates for current accounts are as follows:
Suku bunga tahunan rekening giro adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Dolar AS
4.
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)
2008
0,00% - 4,00% 0,00%
INVESTASI SEWA NETO
0,00% - 3,00% -
4.
Rupiah US Dollar
NET INVESTMENT IN LEASES The installment schedules of financing lease receivables by year of maturity are as follows:
Rincian piutang sewa pembiayaan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2009
2008
Pihak ketiga Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Belum jatuh tempo 2009 2010 2011
-
39.197.080 71.075.086 71.871.114 550.809.378
1.628.242.155 923.117.089
11.073.908.317 2.028.658.668 13.818.732
Third parties Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Not yet due 2009 2010 2011
Sub-jumlah
2.551.359.244
13.849.338.375
Sub-total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23b) Belum jatuh tempo 2009 2010 2011
4.604.771.558 2.097.845.481
5.302.622.173 4.687.214.512 2.112.762.962
Related party (Note 23b) Not yet due 2009 2010 2011
Sub-jumlah
6.702.617.039
12.102.599.647
Sub-total
Jumlah Piutang Sewa Pembiayaan
9.253.976.283
25.951.938.022
Total Financing Lease Receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah
2008
13,00% - 21,50%
8,50% - 21,50%
Rupiah
Investasi sewa neto dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), pemegang saham, adalah sebesar 0,30% dan 0,68% masing-masing dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA adalah sebesar 0,15% dan 0,01% masing-masing dari jumlah pendapatan pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 15 dan 23b).
Net investment in leases from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), a stockholder, represents 0.30% and 0.68% of the Company’s total assets as of December 31, 2009 and 2008, respectively. Financing lease income from BCA represents 0.15% and 0.01% of the Company’s total income in 2009 and 2008 respectively (Notes 15 and 23b).
Perubahan penyisihan piutang sewa pembiayaan yang diragukan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for doubtful financing lease receivables are as follows:
2009 Saldo awal Pemulihan penyisihan piutang yang diragukan Saldo akhir
2008
1.177.010.339 (970.840.039) 206.170.300
26
1.347.960.771 (170.950.432) 1.177.010.339
Beginning balance Recovery of allowance for doubtful receivables Ending balance
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI SEWA NETO (lanjutan)
4.
NET INVESTMENT IN LEASES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang sewa pembiayaan yang diragukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the allowance for doubtful financing lease receivables is adequate to cover any possible losses on uncollectible financing lease receivables.
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang besarnya ditentukan berdasarkan pedoman bagian pemasaran pada saat awal perjanjian kredit dilakukan. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila lessee tidak melaksanakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut maka simpanan jaminan dikembalikan kepada lessee sepanjang memenuhi ketentuan dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan hak opsi.
At the time of execution of the financing lease contracts, the lessee paid security deposits which amounts are determined based on guidance from the marketing department. The security deposits are used as the final installment at the end of the financing lease period, if the lessee exercise the option to purchase. If the lessee does not exercise the bargain purchase option, the security deposit will be returned to lessee as long as it meets the conditions on the financing lease agreement with option.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009
2008
Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan yang dibiayai sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak yang mempunyai hubungan istimewa without recourse (Catatan 23e) Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak ketiga with recourse Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Piutang pembiayaan konsumen Penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih
Third parties Consumer financing receivables Self Financing
1.770.482.151.023
1.327.076.426.023
1.127.298.931.833
848.400.375.372
1.068.293.309
15.316.160.726
2.898.849.376.165
2.190.792.962.121
Consumer financing receivables
(958.071.699.564)
(745.369.924.235)
Unearned consumer financing income
1.940.777.676.601
1.445.423.037.886
(38.516.001.823)
(36.137.199.636)
Consumer financing receivables Allowance for doubtful consumer financing receivables
1.902.261.674.778
1.409.285.838.250
Consumer Financing Receivables - Net
27
Joint financing with related party without recourse - (Note 23e) Joint financing with third party with recourse
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
The schedules of consumer financing receivables by maturity are as follows:
Rincian piutang pembiayaan konsumen menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2009 Pihak ketiga Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
2008
11.944.032.505 1.556.197.645 503.161.258 3.549.748.425
18.540.727.807 2.582.853.734 1.528.695.490 3.191.969.199
Third Parties Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Belum jatuh tempo 2009 2010 2011 2012 2013 dan seterusnya
1.579.903.398.941 899.749.527.209 339.988.779.023 61.654.531.159
1.176.913.601.820 669.938.775.281 265.803.627.960 52.205.939.440 86.771.390
Not yet due 2009 2010 2011 2012 2013 and thereafter
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen
2.898.849.376.165
2.190.792.962.121
Total Consumer Financing Receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah
2008
10,76% - 32,70%
2009
Saldo akhir
Rupiah
The changes in the allowance for doubtful consumer financing receivables are as follows:
Perubahan penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan penyisihan piutang pembiayaan konsumen tak tertagih
10,58% - 32,70%
2008
36.137.199.636 13.254.779.857
39.252.160.392 13.275.171.548
(10.875.977.670)
(16.390.132.304)
38.516.001.823
36.137.199.636
Beginning balance Provisions during the year Consumer financing receivables provision written off Ending balance
Consumer financing receivables as of December 31, 2009 and 2008 are collectively evaluated on impairment and Company had provided allowance for doubtful consumer financing receivables. The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp5,144,890,117 and Rp5,126,300,237 in 2009 and 2008, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah mencadangkan penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan. Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp5.144.890.117 dan Rp5.126.300.237 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The management believes that the allowance for doubtful consumer financing receivables is adequate to cover any possible losses on uncollectible accounts.
Piutang yang diberikan kepada konsumen untuk pembiayaan kendaraan bermotor dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang bersangkutan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificates of Ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, pemegang saham, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 22a dan 23e). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp12.968.976.196.503 dan Rp9.895.856.693.446 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.127.298.931.833 dan Rp848.400.375.372 atau 8,69% dan 8,57% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen pada neraca Perusahaan. Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah sebesar Rp11.841.677.264.670 dan Rp9.047.456.318.074 atau 91,31% dan 91,43% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, a stockholder, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Notes 22a and 23e). Based on this agreement, total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp12,968,976,196,503 and Rp9,895,856,693,446 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. From this amount, the receivable portion by the Company amounted to Rp1,127,298,931,833 and Rp848,400,375,372 or 8.69% and 8.57% as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of consumer financing receivables in the Company’s balance sheets. On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp11,841,677,264,670 and Rp9,047,456,318,074 or 91.31% and 91.43% as of December 31, 2009 and 2008, respectively. The risk of uncollectible receivable is assumed by respective parties proportionately based on their respective financing portion.
Perusahaan juga mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan pihak ketiga (Catatan 22b dan 22c).
The Company also entered into joint consumer financing agreements with third parties (Notes 22b and 22c).
Piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi dengan pendapatan yang belum diakui sebesar Rp795.402.530.837 dan Rp619.270.701.921 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dijadikan jaminan atas hutang jangka pendek dan cerukan serta hutang obligasi (Catatan 9 dan 13).
As of December 31, 2009 and 2008, consumer financing receivables before deducting unearned income amounting to Rp795,402,530,837 and Rp619,270,701,921, respectively, are pledged as collateral to short-term loans and overdraft and bonds payable (Notes 9 and 13).
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
6.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui
2008
10.985.261.457
4.393.461.443
(126.158.735)
Tagihan anjak piutang Penyisihan tagihan anjak piutang yang diragukan
10.859.102.722
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
10.551.702.189
(57.724.971) 4.335.736.472
(307.400.533)
(164.903.479) 4.170.832.993
2009
Unearned factoring income Factoring receivables Allowance for doubtful factoring receivables Factoring Receivables - Net
2008
18,00% - 25,00%
16,00% - 25,00%
Rupiah
The changes in the allowance for doubtful factoring receivables are as follows:
Perubahan penyisihan tagihan anjak piutang yang diragukan adalah sebagai berikut:
7.
Third parties Factoring receivables
The effective interest rates are as follows:
Suku bunga efektif tahunan yang berlaku adalah sebagai berikut:
Rupiah
FACTORING RECEIVABLES
2009
2008
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan
164.903.479 142.497.054
46.538.252 118.365.227
Beginning balance Provisions during the year
Saldo akhir
307.400.533
164.903.479
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tagihan anjak piutang yang diragukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
The management believes that the allowance for doubtful factoring receivables is adequate to cover any possible losses on uncollectible accounts.
Pendapatan anjak piutang adalah sebesar Rp1.814.647.407 dan Rp1.017.176.817 masingmasing pada tahun 2009 dan 2008, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain“ pada laporan laba rugi (Catatan 17).
Factoring income amounting to Rp1,814,647,407 and Rp1,017,176,817 in 2009 and 2008, respectively, are presented as part of ”Penalty, Factoring, and Others” in the statements of income (Note 17).
PENYERTAAN SAHAM
7.
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK The Company and BCA entered into sale and purchase of PT Bank Multicor (Multicor) Shares agreement which was notarized by Eliwaty Tjitra, S.H. No. 45 dated January 12, 2005. BCA sold 1,927,200 series A shares of Multicor to the Company at selling price amounting to Rp6,793,380,000. The investment with an ownership interest of 7.15% is recorded at its net book value of Rp2,366,468,721. The excess of the transfer price over the net book value of transaction with entities under common control amounting to Rp4,426,911,279 is presented under the “Stockholders’ Equity” in the balance sheet.
Perusahaan dan BCA mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Multicor (Multicor) yang diaktakan dengan Akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 45 tanggal 12 Januari 2005. BCA menjual 1.927.200 saham seri A Multicor kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp6.793.380.000. Penyertaan dengan persentase pemilikan 7,15% tersebut dicatat dengan nilai buku sebesar Rp2.366.468.721. Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku atas transaksi entitas sepengendali adalah sebesar Rp4.426.911.279 yang disajikan sebagai bagian dari “Ekuitas“ pada neraca.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
7.
INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
Pada tahun 2007, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 25.775.500 lembar saham sehingga persentase pemilikan menjadi 7,40%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp4.949.845.296.
In 2007, the Company increased its investment in Multicor by acquiring additional 25,775,500 shares which resulted in percentage of ownership to become 7.40%. The additional investment of Rp4,949,845,296 was recorded at cost.
Pada bulan Januari 2008, Perusahaan menambah penyertaan saham di Multicor sebesar 1.190.000 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada Multicor menjadi 7,47%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp237.141.376.
In January 2008, the Company increased its investment in shares of Multicor by 1,190,000 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.47%. The additional investment of Rp237,141,376 was recorded at cost.
Pada bulan Januari 2008, Multicor merger dengan PT Bank Windu Kentjana (BWK) menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), sehingga 1 lembar saham Multicor setara dengan 1,2639 lembar saham BWKI. Persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI setelah merger menjadi 5,95%. Kemudian, Perusahaan menambah penyertaan saham sebesar 29.326.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan efektif Perusahaan pada BWKI menjadi 7,02%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp3.335.876.693.
In January 2008, Multicor merged with PT Bank Windu Kentjana (BWK) to become PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (BWKI), which resulted 1 share of Multicor equivalent to 1.2639 shares of BWKI. The Company’s effective percentage of ownership after merger became 5.95%. Then, the Company increased its investment in shares by 29,326,500 shares which resulted in the Company’s effective percentage of ownership in BWKI to become 7.02%. The additional investment of Rp3,335,876,693 was recorded at cost.
Pada tahun 2009, Perusahaan menambah penyertaan saham di BWKI sebesar 2.427.500 lembar saham sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada BWKI menjadi 7,11%. Penambahan ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp242.290.035.
During 2009, the Company increased its investment in shares of BWKI by 2,427,500 shares, hence, the Company’s percentage of ownership became 7.11%. The additional investment of Rp242,290,035 was recorded at cost.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank UIB (UIB) yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009 sebesar 1 (satu) lembar saham. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp1.000.000. Persentase kepemilikan Perusahaan di UIB adalah sebesar 0,01%.
In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into sale and purchase of PT Bank UIB (UIB) shares agreement which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated December 16, 2009 amounting to 1 (one) share. The investment of Rp1,000,000 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS This account consists of:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2009/ Balance as of January 1, 2009
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals/ Reclassification
Saldo 31 Desember 2009/ Balance as of December 31, 2009 Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
10.139.694.373 15.363.158.506
1.188.000.000 3.587.528.785
1.092.568.281 232.462.557
10.235.126.092 18.718.224.734
Sub-jumlah
25.502.852.879
4.775.528.785
1.325.030.838
28.953.350.826
Sub-total
2.856.100.000
Asset Under Financing Lease Transportation equipment
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
3.667.850.000
Aset Dalam Penyelesaian Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
-
811.750.000
-
1.755.601.056
-
1.755.601.056
Construction In Progress
29.170.702.879
6.531.129.841
2.136.780.838
33.565.051.882
Total Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
3.890.527.048 9.759.072.662
1.823.449.030 2.310.732.936
818.279.946 193.577.759
4.895.696.132 11.876.227.839
13.649.599.710
4.134.181.966
1.011.857.705
16.771.923.971
Sub-total
708.637.663
692.531.875
500.897.761
900.271.777
Asset Under Financing Lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
14.358.237.373
4.826.713.841
1.512.755.466
17.672.195.748
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
14.812.465.506
15.892.856.134
Net Book Value
Saldo 1 Januari 2008/ Balance as of January 1, 2008
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals/ Reclassification
Saldo 31 Desember 2008/ Balance as of December 31, 2008 Cost Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
8.611.054.776 14.547.543.555
3.906.325.000 3.240.179.773
2.377.685.403 2.424.564.822
10.139.694.373 15.363.158.506
Sub-jumlah
23.158.598.331
7.146.504.773
4.802.250.225
25.502.852.879
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
1.872.650.000
2.856.100.000
1.060.900.000
3.667.850.000
Asset under financing lease Transportation equipment
Jumlah Biaya Perolehan
25.031.248.331
10.002.604.773
5.863.150.225
29.170.702.879
Total Cost
3.363.246.695 9.823.153.323
1.814.574.020 2.048.402.121
1.287.293.667 2.112.482.782
3.890.527.048 9.759.072.662
Accumulated Depreciation Direct Ownership Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment
13.186.400.018
3.862.976.141
3.399.776.449
13.649.599.710
Sub-total
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan bermotor
574.529.917
529.307.346
395.199.600
708.637.663
Asset under financing lease Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
13.760.929.935
4.392.283.487
3.794.976.049
14.358.237.373
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
11.270.318.396
14.812.465.506
Net Book Value
The details of gain on sale/disposal of fixed assets are as follows:
Rincian laba penjualan/penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2009 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku bersih aset tetap Nilai buku penghapusan aset tetap Laba penjualan/penghapusan aset tetap
2008
1.014.482.394 (624.025.372) 390.457.022
32
2.422.691.000 (1.819.769.282) (248.404.000) 354.517.718
Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets Net book value on disposal of fixed assets Gain on sale/disposal of fixed assets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun (Catatan 12).
The Company entered into financing lease agreements with lease term of 3 (three) years (Note 12).
Bukti kepemilikan aset sewa pembiayaan berupa kendaraan bermotor sebesar Rp650.000.000 dan Rp1.461.750.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, belum dialihkan atas nama Perusahaan.
Certificates of ownership of vehicles under financing lease amounting to Rp650,000,000 and Rp1,461,750,000, as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are not yet transferred to the Company’s name.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp29.207.489.617 dan Rp22.989.990.897 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp29,207,489,617 and Rp22,989,990,897 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas.
As of December 31, 2009 and 2008, fixed assets were insured through PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2009 and 2008.
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN
9.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak ketiga Hutang jangka pendek PT Bank UOB Buana Tbk. (Buana) a) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) b) PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) c) PT Bank Permata Tbk. (Permata) d) PT Bank OCBC Indonesia (OCBC) e) PT Bank DBS Indonesia (DBS) f) PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk. (Ekonomi) g) Sub-jumlah
SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT
2008
150.000.000.000
70.000.000.000
100.000.000.000
-
50.000.000.000 40.000.000.000 35.000.000.000 30.000.000.000
10.000.000.000 10.000.000.000 -
-
-
Third parties Short-term loans PT Bank UOB Buana Tbk. (Buana) a) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited,Jakarta (HSBC) b) PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) c) PT Bank Permata Tbk. (Permata)d) PT Bank OCBC Indonesia (OCBC) e) PT Bank DBS Indonesia (DBS) f) PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (Ekonomi)g)
405.000.000.000
90.000.000.000
Sub-total
34.000.000.000
Related parties (Note 23d and 23g) Short-term loans PT Bank UIB (UIB) h) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)i)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23d dan 23g) Hutang jangka pendek PT Bank UIB (UIB) h) 25.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) i) -
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
2009 Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) i) Sub-jumlah Jumlah
LOANS
AND
OVERDRAFT
2008 Overdraft PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) i)
70.889.130.595
32.633.374.021
95.889.130.595
66.633.374.021
Sub-total
500.889.130.595
156.633.374.021
Total
Annual interest rates on the above loans are as follows:
Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah
SHORT-TERM (continued)
2008
9,21% - 16,00%
6,50% - 16,00%
Rupiah
a. Pada tanggal 10 Maret 2005, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari Buana dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pada tanggal 24 Juli 2006, Buana menyetujui untuk menambah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp100.000.000.000. Pada tanggal 29 April 2008, Perusahaan kembali memperoleh tambahan fasilitas sebesar Rp50.000.000.000, sehingga jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp150.000.000.000. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 September 2010. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp8.508.432.862 dan Rp10.120.444.444 atau 13,04% dan 11,72% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp120.679.147.637 dan Rp56.038.233.416 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5). Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 7 (tujuh) kali.
a.
On March 10, 2005, the Company obtained working capital loan from Buana with maximum facility amounting to Rp50,000,000,000. On July 24, 2006, Buana agreed to increase the maximum amount of the facility to Rp100,000,000,000. On April 29, 2008, the Company obtained an additional facility amounting to Rp50,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp150,000,000,000. This loan has been extended and will mature on September 8, 2010. Interest expense for this loan amounted to Rp8,508,432,862 and Rp10,120,444,444 or 13.04% and 11.72% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp120,679,147,637 and Rp56,038,233,416 as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 5). The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 7 (seven) times from time to time.
b.
b.
On September 2, 2004, the Company obtained working capital loans from HSBC with maximum facility amounting to US$10,000,000. On December 13, 2006, HSBC increased loan facility up to US$25,000,000. On June 18, 2009, HSBC decreased the loan facility to US$20,000,000. This facility can be withdrawn in Rupiah currency and certain facility can be withdrawn in US Dollar currency with maximum amount of US$2,000,000. The facility has been extended and will be due on July 15, 2010. The Company has withdrawn this loan facility in Rupiah currency with interest expense amounting to Rp1,107,159,723 and Rp440,913,890 or 1.70% and 0.51% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing
Pada tanggal 2 September 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari HSBC dengan fasilitas maksimum sebesar AS$10.000.000. Pada tanggal 13 Desember 2006, HSBC meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi AS$25.000.000. Pada tanggal 18 Juni 2009, HSBC menurunkan fasilitas pinjaman menjadi AS$20.000.000. Pinjaman dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan sebagian dari fasilitas tersebut dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000. Fasilitas tersebut telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2010. Perusahaan mempergunakan fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dengan jumlah beban bunga adalah sebesar Rp1.107.159.723 dan Rp440.913.890 atau 1,70% dan 0,51% masing-masing dari jumlah beban bunga pada 34
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
receivables amounting Rp80,531,111,698 as of December 31, 2009, (Note 5). As of December 31, 2008, the Company’s loan balance to HSBC is nil.
tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp80.531.111.698 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman Perusahaan ke HSBC adalah nol. c.
Pada tanggal 10 September 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dari Chinatrust dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000.000.000. Pada tanggal 30 Maret 2005, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2010. Perusahaan sedang mengurus perpanjangan perjanjian. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.708.819.445 dan Rp3.551.333.333 atau 2,62% dan 4,11% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp40.643.923.615 dan Rp8.013.266.954 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5). Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
c.
On September 10, 2004, the Company obtained demand loan facility from Chinatrust with maximum facility amounting to Rp10,000,000,000. On March 30, 2005, this agreement has been amended regarding the increase in maximum amount of the facility to Rp50,000,000,000. This loan has been extended several times and will mature on February 18, 2010. The Company is still process the agreement extension. Interest expense for this loan amounted to Rp1,708,819,445 and Rp3,551,333,333 or 2.62% and 4.11% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting Rp40,643,923,615 and Rp8,013,266,954 as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 5). The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time.
d.
Pada tanggal 17 Februari 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman money market dari Permata dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pada tanggal 4 Maret 2008, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp75.000.000.000. Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Februari 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp108.333.333 dan Rp1.024.974.999 atau 0,17% dan 1,19% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp33.552.184.519 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman Perusahaan ke Permata adalah nol.
d.
On February 17, 2004, the Company obtained money market facility from Permata with maximum facility amounting to Rp50,000,000,000. On March 4, 2008, this agreement has been amended regarding the increase in maximum amount of the facility to Rp75,000,000,000. The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time. This loan has been extended several times and will mature on February 17, 2011. Interest expense for this loan amounted to Rp108,333,333 and Rp1,024,974,999 or 0.17% and 1.19% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp33,552,184,519 as of December 31, 2009 (Note 5). As of December 31, 2008, the Company’s loan balance to Permata is nil.
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
e.
Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari OCBC dengan fasilitas maksimum sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2010. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp1.836.638.890 dan Rp1.687.008.332 atau 2,82% dan 1,95% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp80.047.663.297 dan Rp80.016.793.845 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5). Selain itu, BCA harus mempertahankan kepemilikan dan pengendalian langsung maupun tidak langsung di Perusahaan minimal 75% (tujuh puluh lima persen).
e.
On August 19, 2008, the Company obtained working capital loan from OCBC with maximum facility amounting to Rp100,000,000,000. This loan will be due on May 31, 2010. Interest expense for this loan amounted to Rp1,836,638,890 and Rp1,687,008,332 or 2.82% and 1.95% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp80,047,663,297, and Rp80,016,793,845 as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 5). In addition, BCA should maintain its management control and shareholding interest directly in the company at a minimum 75% (seventy five percent).
f.
Pada tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari DBS dengan fasilitas maksimum sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman ini akan diperpanjang setiap tahun secara otomatis. Pada tanggal 26 Juli 2005, DBS meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi Rp100.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2011. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp221.555.556 dan Rp572.479.166, atau 0,34% dan 0,66% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp24.161.423.119 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman Perusahaan ke DBS adalah nol.
f.
On March 12, 2004, the Company obtained working capital loan from DBS with maximum facility amounting to Rp50,000,000,000. This facility will automatically renewable annually. On July 26, 2005, DBS increased loan facility up to Rp100,000,000,000. The facility will be due on March 10, 201i. Interest expense for this loan amounted to Rp221,555,556 and Rp572,479,166 or 0.34% and 0.66% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting Rp24,161,423,119 as of December 31, 2009 (Note 5). As of December 31, 2008, the Company’s loan balance to DBS is nil.
g.
Pada tanggal 3 Agustus 2006, Perusahaan memperoleh pinjaman term loan principal non revolving dari Ekonomi dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Agustus 2010. Perusahaan juga diharuskan mempertahankan rasio keuangan, seperti debt equity ratio setiap saat tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali. Selama tahun 2009 dan 2008, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.
g.
On August 3, 2006, the Company obtained non-revolving term loan principal from Ekonomi with maximum facility amounting to Rp10,000,000,000. This loan will be due on August 3, 2010. The Company is also required to maintain certain financial ratio, such as, debt to equity ratio of no more than 10 (ten) times from time to time. During 2009 and 2008, the Company did not use this loan facility.
h.
Pada tanggal 5 November 2009, Perusahaan memperoleh pinjaman revolving reguler dari PT Bank UIB, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo dua belas (12) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 23g). Jumlah
h.
On November 5, 2009, the Company obtained regular revolving facility from PT Bank UIB, related party, with maximum facility amounting to Rp25,000,000,000 which will mature in twelve (12) months since the agreement’s date (Note 23g). Interest expense for this loan amounted to Rp487,500,000 or 0.75% of the
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
AND
OVERDRAFT
total interest expense in 2009. The loan is collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables with the amount of Rp20,055,430,714 as of December 31, 2009 (Note 5).
beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp487.500.000 atau 0,75% dari jumlah beban bunga pada tahun 2009. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp20.055.430.714 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5). i.
LOANS
i.
Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman time loan revolving dari BCA, pemegang saham, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp45.000.000.000. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tanggal 3 Desember 2008, Perusahaan mengadakan perubahan atas perjanjian dengan BCA, dimana BCA setuju untuk mengubah fasilitas time loan revolving dengan jumlah fasilitas maksimum menjadi Rp34.000.000.000 (Catatan 23d) serta menghentikan fasilitas money market. Pada tanggal 26 November 2009, fasilitas time loan revolving telah dihentikan. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp964.861.111 dan Rp6.953.805.550 atau 1,48% dan 8,05% masing-masing dari jumlah beban bunga pada tahun 2009 dan 2008.
On June 8, 2004, the Company obtained time loan revolving from BCA, a stockholder, with maximum facility amounting to Rp45,000,000,000. This agreement has been amended from time to time. On December 3, 2008, the Company has also amended the agreement with BCA, whereby the BCA agreed to change the time loan revolving with maximum facility to become Rp34,000,000,000 (Note 23d) and also terminate the money market facility. On November 26, 2009, the time loan revolving facility has been terminated. Interest expense for this loan amounted to Rp964,861,111 and Rp6,953,805,550 or 1.48% and 8.05% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 19 Januari 2001, Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA, pemegang saham, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Pada tanggal 8 Mei 2006, perjanjian ini diubah, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp45.000.000.000. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp15.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp60.000.000.000. Pada tanggal 26 November 2009, Perusahaan kembali memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp34.000.000.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp94.000.000.000 (Catatan 23d). Pinjaman ini telah diperpanjang dari waktu ke waktu. Berdasarkan perjanjian tanggal 26 November 2009, pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 November 2010. Jumlah beban bunga untuk pinjaman ini adalah sebesar Rp2.115.510.574 dan Rp1.223.465.302 atau 3,10% dan 1,42% masing-masing dari jumlah beban bunga untuk tahun 2009 dan 2008.
On January 19, 2001, the Company obtained overdraft facility from BCA, a stockholder, with maximum facility amounting to Rp40,000,000,000. On May 8, 2006, this agreement has been amended regarding the increase in maximum facility to Rp45,000,000,000. On September 25, 2008, the Company obtained an additional facility amounting to Rp15,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp60,000,000,000. On November 26, 2009, the Company obtained an additional facility amounting to Rp34,000,000,000, hence, the maximum facility amount became Rp94,000,000,000 (Note 23d). The loan has been extended from time to time. Based on the agreement dated November 26, 2009, this facility will be due on November 15, 2010. Interest expense for this loan amounted to Rp2,115,510,574 and Rp1,223,465,302 or 3.10% and 1.42% of the total interest expense in 2009 and 2008, respectively.
Hutang jangka pendek dan cerukan dari BCA, dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp75.330.590.382 dan Rp75.201.495.666 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5).
Short-term loan and overdraft from BCA are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp75,330,590,382 and Rp75,201,495,666 as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 5).
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
9.
SHORT-TERM (continued)
LOANS
AND
OVERDRAFT
Under the above agreements in connection with short-term loan, the Company, without prior approval from those banks shall not, among others, pledge the time deposits as collateral to other parties; enter into consolidation, merger or acquisitions; sell the Company’s assets except in the normal course of business; enter into new investments; provide financing to other Company other than in the normal course of business; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business. As of December 31, 2009 and 2008, the Company has complied with the loan covenants of these loan facilities.
Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan hutang jangka pendek mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bank-bank tersebut, yang antara lain, menjaminkan kembali deposito kepada pihak lain; melakukan konsolidasi, merger atau akuisisi; penjualan aset Perusahaan kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; melakukan investasi baru; pembiayaan kepada perusahaan lainnya kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah memenuhi batasanbatasan yang diwajibkan dalam seluruh perjanjianperjanjian pinjaman tersebut. 10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
Hutang Pajak
Taxes Payable
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2009
2008
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
81.133.171 4.773.996.698 175.621.017 81.822.590 52.466.141.942 695.778
16.381.426 1.776.055.141 144.557.416 5.622.112.341 63.620.523 22.496.502.543 6.290.242
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
Jumlah
57.579.411.196
30.125.519.632
Total
Beban Pajak, Taksiran Penghasilan Kena Pajak dan Hutang Pajak Penghasilan
Tax Expense, Estimated Taxable Income and Income Tax Payable
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax expense as shown in the statements of income and estimated taxable income are as follows:
2009 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi Beda temporer: Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Laba penjualan aset tetap Pemulihan piutang yang diragukan Pemulihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Beban sewa Beda tetap: Pendapatan bunga Lain-lain Taksiran Penghasilan Kena Pajak
2008
542.048.205.982
277.637.472.505
Income before tax expense per statements of income
5.143.822.216 618.303.096 308.101.387 (36.700.632.102)
6.811.844.378 490.665.254 649.102.592 (2.822.268.648)
(1.824.883.316) (933.198.607)
(1.251.599.311) (1.029.110.568)
Temporary differences: Salaries, allowances and employees’ benefits Depreciation Gain on sale of fixed assets Recovery of doubtful receivables Recovery of decline in value of foreclosed collaterals Rent expense
(42.272.503) 2.496.704.614
(38.479.576) 1.649.610.473
Permanent differences: Interest income Others
511.114.150.767
38
282.097.237.099
Estimated Taxable Income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
Beban Pajak, Taksiran Penghasilan Kena Pajak dan Hutang Pajak Penghasilan (lanjutan)
Tax Expense, Estimated Taxable Income and Income Tax Payable (continued)
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The current tax expense and the computation of the estimated income tax payable are as follows:
2009 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
2008
511.114.150.000
282.097.237.000
Estimated taxable income (rounded-off)
143.111.962.000
84.611.671.100
Current tax expense
2.316.034 90.643.504.024
119.365.146 61.995.803.411
Less prepaid income taxes Article 23 Article 25
Pajak penghasilan dibayar dimuka
90.645.820.058
62.115.168.557
Prepaid tax income
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan - Pasal 29
52.466.141.942
22.496.502.543
Estimated Income Tax Payable - Article 29
Beban pajak tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2008 seperti tersebut di atas telah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The amount of estimated taxable income for 2008 as stated above conforms with the SPT filed by the Company to the Tax Office.
Beban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Expense
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak bersih menurut laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense - net, as shown in the statements of income is as follows:
2009 Laba sebelum beban pajak Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Pendapatan bunga Lain-lain Dampak perubahan tarif pajak Beban Pajak - Bersih
2008
542.048.205.982
277.637.472.505
151.773.497.675
83.273.741.752
(11.836.301) 699.077.292 1.785.374.538 154.246.113.204
(11.543.873) 494.883.143 936.178.323
Income before tax expense Tax expenses based on the applicable tax rates Tax effects on permanent differences: Interest income Others Impact of the changes in tax rate
84.693.259.345
Tax Expense - Net
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets - Net
Dampak signifikan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
2009 Aset (kewajiban) pajak tangguhan Biaya masih harus dibayar Penyisihan jaminan yang dikuasakan kembali Kewajiban imbalan kerja karyawan Aset tetap Kewajiban sewa pembiayaan Penyisihan piutang yang diragukan Aset Pajak Tangguhan - Bersih
2008
5.000.000.000
2.968.559.152
188.419.341
798.600.192
116.711.327 (488.039.663) (190.834.077) 4.626.256.928
39
830.755.774 (352.488.507) (326.106.571) 11.841.088.092 15.760.408.132
Deferred tax asset (liabilities) Accrued expenses Provision for foreclosed collaterals Provision for employees’ service entitlement benefit Fixed assets Obligations under finance lease Allowance for doubtful receivables Deferred Tax Assets - Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
Aset Pajak Tangguhan - Bersih (lanjutan)
Deferred Tax Assets - Net (continued)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp1.785.374.538 dan Rp936.178.323 masing-masing sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009 dan 2008.
The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp1,785,374,538 and Rp936,178,323 as part of tax expense in 2009 and 2008, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa aset tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.
pajak
Management believes that the deferred tax assets can be fully realized.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengikuti kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004, 2005 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp207.423.900 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp53.190.000, Rp75.288.900 dan Rp78.945.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Februari 2009 serta dibebankan pada operasi tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Lain-lain” dalam laporan laba rugi.
In 2009, the Company made a revision to it’s annual tax returns for fiscal years 2004, 2005 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totalling to Rp207,423,900 consist of Rp53,190,000, Rp75,288,900 and Rp78,945,000 for annual tax returns fiscal years 2004, 2005 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in February 2009 and was charged directly to current operations and reported as part of “General and Administration Expenses - Others” account in the statements of income.
11. HUTANG LAIN-LAIN
11. OTHER PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak ketiga Hutang asuransi Titipan konsumen Kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5 dan 22c) Hutang dealer Lain-lain Sub-jumlah
Third parties Insurance payable Customers’ advances
138.070.308.535 62.780.174.850
90.294.247.122 65.083.424.210
947.085.095 2.440.696.894
12.955.425.786 110.000.000 965.767.440
Liability on joint financing transactions (Notes 5 and 22c) Dealers payable Others
204.238.265.374
169.408.864.558
Others
-
86.309.920.825
Related party (Note 23c)
204.238.265.374
255.718.785.383
Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23c) Jumlah
2008
The Company has joint financing agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) since 2006. The potential exposure of the Company in relation to the aforesaid agreement, which was entered on a “with recourse basis” with this bank, was recorded as a liability on joint financing transactions. The Company recognized the corresponding receivables from the customers (Notes 5 and 22c).
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) sejak tahun 2006. Kewajiban Perusahaan yang timbul dalam hubungan dengan perjanjian diatas yang berasal dari transaksi pembiayaan bersama dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang dari konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 5 dan 22c). 40
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
12. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE
Pada tanggal 6 Juli 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha berupa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT U Finance Indonesia dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 6 Juni 2008. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT ORIX Indonesia Finance pada tanggal 5 Oktober 2006, 12 Oktober 2006, 23 Juli 2007 dan 27 Februari 2008 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 5 Oktober 2009, 12 Oktober 2009, 23 Juli 2010 dan 29 Januari 2011. Pada tanggal 30 Januari 2008, Perusahaan telah melakukan pelunasan lebih awal untuk perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 23 Juli 2007. Pada tahun 2009, Perusahaan telah melunasi perjanjian sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2009 dan 12 Oktober 2009. Perusahaan juga mengadakan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. (dahulu PT Bank NISP Tbk.) pada tanggal 31 Juli 2008 dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) tahun yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011 (Catatan 8).
On July 6, 2005, the Company entered a motor vehicle lease agreement with PT U Finance Indonesia with lease term of 3 (three) years, which expired and fully paid on June 6, 2008. The Company entered into a motor vehicle finance lease agreements with PT ORIX Indonesia Finance on October 5, 2006, October 12, 2006, July 23, 2007 and February 27, 2008 with lease term of 3 (three) years, expiring on October 5, 2009, October 12, 2009, July 23, 2010 and January 29, 2011, respectively. On January 30, 2008, the Company has early terminated the lease agreement dated July 23, 2007. In 2009, the Company has fully paid the lease agreement dated on October 5, 2009 and October 12, 2009. The Company also entered a motor vehicle finance lease agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk. (formerly PT Bank NISP Tbk.) on July 31, 2008 with lease term of 3 (three) years, expiring on June 30, 2011 (Note 8).
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembayaran sewa minimum masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the future minimum lease payments required under the finance lease agreements are as follows:
2009
2008
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai tiga tahun
936.718.283
1.170.741.116
372.819.893
1.309.538.176
Within one year After one year but not more than three years
Pembayaran sewa minimum
1.309.538.176
2.480.279.292
Minimum lease payments
118.778.960
356.321.469
Less amount applicable to interest
1.190.759.216
2.123.957.823
Present value of minimum lease payments
Dikurangi jumlah bunga harus dibayar Nilai kini pembiayaan sewa minimum
The total interest expense from obligations under finance lease amounted to Rp219,792,698 and Rp190,417,999 in 2009 and 2008, respectively (Note 19).
Jumlah beban bunga dari kewajiban sewa pembiayaan ini adalah sebesar Rp219.792.698 dan Rp190.417.999 pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 19).
41
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG OBLIGASI
13. BONDS PAYABLE This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009
2008
Nilai nominal Dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp1.235.590.512 pada tahun 2009 dan Rp1.646.475.723 pada tahun 2008
400.000.000.000
500.000.000.000
Nominal value
676.493.148
1.912.083.660
Less deferred bonds issuance costs - net of accumulated amortization of Rp1,235,590,512 in 2009 and Rp1,646,475,723 in 2008
Hutang obligasi - bersih
399.323.506.852
498.087.916.340
Bonds payable - net
Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance II Tahun 2007 (Obligasi II). Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi:
On February 26, 2007, the Company issued BCA Finance Bonds II Year 2007 (Bonds II). These Bonds II are series bonds consisting of:
a.
Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2009.
a.
Bonds II Series A with nominal value of Rp100,000,000,000 bear fixed interest rate of 10.25% per year. The Bond was due on February 27, 2009.
b.
Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2010.
b.
Bonds II Series B with nominal value of Rp150,000,000,000 bear fixed interest rate of 10.75% per year. The Bond will be due on February 27, 2010.
c.
Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2010.
c.
Bonds II Series C with nominal value of Rp125,000,000,000 bear fixed interest rate of 11.00% per year. The Bond will be due on August 27, 2010.
d.
Obligasi II Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,375% per tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2011.
d.
Bonds II Series D with nominal value of Rp125,000,000,000 bear fixed interest rate of 11.375% per year. The Bond will be due on February 27, 2011.
Obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Mei 2007.
The Bonds were offered at nominal value. Interest will be paid every 3 (three) months based on payment interest due date. The first interest payment was due on May 27, 2007.
Obligasi II Seri A telah dilunasi pada tanggal 27 Februari 2009.
Bond II Series A was fully paid on February 27, 2009.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 28 Februari 2007. Berdasarkan Peraturan No. IX.C.11, Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo). Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir sesuai dengan surat PT Pefindo No. 1109/PEF-Dir/XII/2009 tanggal 3 Desember 2009, peringkat obligasi adalah idAA(Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia No. RC034/DIR/XII/2009 tanggal 4 Desember 2009, Perusahaan mendapatkan peringkat nasional jangka panjang AA (idn).
The Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on February 28, 2007. Based on Regulation No. IX.C.11, the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-135/BL/2006 dated December 14, 2006, the Company appointed PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) to rate the Company's Bonds. Based on the last credit rating letter of PT Pefindo No. 1109/PEFDir/XII/2009 dated December 3, 2009, the rating of the bonds was idAA- (Stable Outlook). Based on rating from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC034/DIR/XII/2009 dated December 4, 2009, the Company was rated AA (idn).
Perusahaan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk. (yang bertindak selaku Wali Amanat) sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 14 Desember 2006 dan Pengubahan I No. 3 tanggal 1 Februari 2007 dan Pengubahan II No. 17 tanggal 14 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk. (acts as the Bond’s Trustee), based on Trusteeship Agreement No. 10 dated December 14, 2006 and Amendment I No. 3 dated February 1, 2007 and Amendment II No. 17 dated February 14, 2007 which were notarized by Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga obligasi serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan obligasi, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan) tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
Prior to the repayment of the entire Bonds principal and payment of the interest and other expenses which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the bonds, the Company, without the written consent of the Trustee (which shall not reject the request without clear reasons, and if the consent is not received within 14 (fourteen) working days subsequent to the date of request, the consent shall be deemed to have been granted) shall not undertake any of the following acts:
a.
a.
mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1.
jaminan untuk Pemegang Obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;
1.
the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;
2.
jaminan harta kekayaan Perusahaan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
2.
the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
43
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (continued)
3.
pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
3.
transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including net investment lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and administration agreement;
4.
sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perusahaan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.
4.
asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.
b.
melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
b.
merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c.
melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
c.
take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
d.
mengadakan perubahan Anggaran Dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perusahaan.
d.
make changes in Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business.
e.
memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
e.
grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1.
pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perusahaan atau;
1.
credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2.
investasi atau penyertaan modal Perusahaan pada perusahaan yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan;
2.
investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies;
44
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (continued)
Hutang obligasi dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen masingmasing sebesar Rp320.401.055.856 dan Rp400.000.912.040 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 5).
Bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp320,401,055,856 and Rp400,000,912,040 in 2009 and 2008, respectively (Note 5).
Beban bunga atas hutang obligasi untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp45.688.194.444 dan Rp54.494.704.863 (Catatan 19).
Interest expense from these Bonds amounted to Rp45,688,194,444 and Rp54,494,704,863, in 2009 and 2008, respectively (Note 19).
14. MODAL SAHAM
14. CAPITAL STOCK The Company’s stockholders and details of share ownership as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Pemegang saham Perusahaan dan rincian pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
5.870.200 25.000
99,58% 0,42%
58.702.000.000 250.000.000
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BCA Finance Limited, Hong Kong
Jumlah
5.895.200
100,00%
58.952.000.000
Total
Based on the minutes of meeting of stockholders dated June 30, 2009 and June 26, 2008, the stockholders approved to distribute cash dividends of Rp96,472,106,580 and Rp75,011,142,048 in 2009 and 2008, respectively, and the appropriation of the Company’s net income amounting to Rp50,000,000 as reserve fund in 2009 and 2008, respectively. The reserve fund is presented as “Appropriated Retained Earnings” in the balance sheets.
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 26 Juni 2008 para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen kas masing-masing sebesar Rp96.472.106.580 dan Rp75.011.142.048 pada tahun 2009 dan 2008, dan penyisihan laba bersih masing-masing sebesar Rp50.000.000 sebagai dana cadangan untuk tahun 2009 dan 2008. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan Pengunaannya” pada neraca. 15. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
15. FINANCING LEASE INCOME This account represents income from financing lease transactions as follows:
Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut: 2009 Jumlah/ Total 1.034.732.275
2008 Jumlah/ Total
%
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Central Asia Tbk. (Catatan 4 dan 23b)
46,4
1.193.136.825
53,6
Jumlah
2.227.869.100
100,0
45
3.394.779.836
% 98,4
Third parties
55.203.146
1,6
Related party PT Bank Central Asia Tbk. (Notes 4 and 23b)
3.449.982.982
100,0
Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
16. CONSUMER FINANCING INCOME
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga.
This account represents income from financing transactions for cars to third parties.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended December 31, 2009 and 2008, there were no financing lease transactions made to any single party with cumulative revenue during the periods exceeding 10% of consumer financing income.
17. DENDA, PENDAPATAN ANJAK PIUTANG, DAN LAIN-LAIN
17. PENALTY, FACTORING, AND OTHERS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak ketiga Denda Anjak piutang (Catatan 6) Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22a dan 23f) Pengelolaan piutang Jumlah
2008 47.854.299.750 1.017.176.817 2.627.952.657
Third parties Penalty Factoring (Note 6) Others
77.581.218
2.081.901.887
Related party (Notes 22a and 23f) Agent fee to manage receivables
83.548.829.057
53.581.331.111
Total
77.476.044.579 1.814.647.407 4.180.555.853
18. PENDAPATAN BUNGA
18. INTEREST INCOME The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
Pihak ketiga Rekening giro - Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23a) Rekening giro - Rupiah
177.256
641.194
Third parties Current accounts - Rupiah
42.095.247
37.838.382
Related parties (Note 23a) Current accounts - Rupiah
Jumlah
42.272.503
38.479.576
Total
46
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN BUNGA
19. INTEREST EXPENSE The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009 Pihak ketiga Hutang obligasi (Catatan 13) Hutang jangka pendek (Catatan 9) Kewajiban atas transaksi pembiayaan bersama Provisi bank Kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 12) Sub-jumlah
2008 Third parties Bonds payable (Note 13) Short-term loans (Note 9)
45.688.194.444 13.490.939.809
54.494.704.863 17.437.661.457
1.087.339.570 911.337.500
5.671.877.911 145.183.334
219.792.698
190.417.999
61.397.604.021
77.939.845.564
Sub-total
Liability on joint financing transactions Bank provision Obligations under finance lease (Note 12)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 9h, 9i, 23d dan 23g) Hutang jangka pendek dan cerukan Provisi bank
3.567.871.685 277.379.345
8.177.270.851 245.244.400
Related parties (Notes 9h, 9i, 23d and 23g) Short-term loans and overdraft Bank provision
Sub-jumlah
3.845.251.030
8.422.515.251
Sub-total
65.242.855.051
86.362.360.815
Total
Jumlah
20. BEBAN GAJI, TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
DAN
20. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES’ BENEFITS EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2009
2008
Gaji dan kesejahteraan karyawan Tunjangan lainnya
87.038.894.385 6.372.813.125
65.241.527.386 4.490.980.572
Salaries and employees’ benefits Other allowances
Jumlah
93.411.707.510
69.732.507.958
Total
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
Pendukung operasional Sewa Pemasaran Perlengkapan kantor Transportasi dan perjalanan Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Pelatihan Asuransi Jamuan Lain-lain
27.816.476.700 10.422.280.341 7.482.111.701 6.101.013.192 5.096.083.439 4.003.968.280 3.736.962.289 3.540.785.532 2.482.020.347 1.608.507.536 4.567.063.850
20.029.558.267 9.218.537.990 3.576.742.471 4.885.984.108 4.539.063.475 2.207.768.602 3.222.058.189 2.715.155.772 2.292.045.916 937.455.681 3.435.567.299
Outsourcing Rent Marketing Office supplies Transportation and traveling Repairs and maintenance Communication Training Insurance Entertainment Others
Jumlah
76.857.273.207
57.059.937.770
Total
47
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN a.
22. AGREEMENTS a.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
Pada tanggal 19 Juli 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, pemegang saham. Dalam perjanjian ini, porsi BCA dalam pembiayaan tersebut tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan dan jumlah maksimum fasilitas tidak boleh lebih dari Rp50.000.000.000. Seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Dalam perjanjian ini, maksimum jangka waktu pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dan batas umur kendaraan bekas maksimum 8 (delapan) tahun pada saat berakhirnya pembiayaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 11 Desember 2002 antara lain mengenai jumlah fasilitas maksimum menjadi Rp100.000.000.000 dan jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas tersebut, terakhir pada tanggal 31 Oktober 2008. Fasilitas maksimum yang diberikan menjadi Rp550.000.000.000.
On July 19, 2001, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, a stockholder. In this agreement, BCA’s portion in this joint consumer financing shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit shall not be more than Rp50,000,000,000. The Company will handle administration and collection tasks. In this agreement, the maximum term of financing facility is 3 (three) years and the maximum age of used vehicles is 8 (eight) years when this financing is ended. The agreement was amended on December 11, 2002, regarding maximum facility amended to Rp100,000,000,000 and maximum term of financing facility has been amended to 4 (four) years. The agreement has been amended several times in relation with the extension of the facility, the last of which was on October 31, 2008. Maximum facility was amended to Rp550,000,000,000.
Pada tanggal 16 Juni 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, pemegang saham. Dalam perjanjian ini BCA bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah atau calon nasabah BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Oktober 2003, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuanketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On June 16, 2003, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, a stockholder. In this agreement, BCA will perform marketing efforts to BCA’s customers or prospective BCA customers. BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. On October 13, 2003, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers.
48
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
22. AGREEMENTS (continued) a.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (continued)
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang. Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang bersih awal dan akhir bulan. Jumlah piutang bersih yang dikelola Perusahaan masing-masing sebesar Rp430.817.287 dan Rp19.527.721.030 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA. Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah sebesar Rp77.581.218 dan Rp2.081.901.887 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008, yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain” (Catatan 17).
On December 7, 2005, the Company and BCA entered into joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement. The Company will market vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables. BCA will pay agent fee to the Company for such service amounting to 1.5% per year computed based on average receivable balance at the beginning and the end of the month. Total net receivables administered by the Company amounted to Rp430,817,287 and Rp19,527,721,030 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. The risk from loss of this financing facility will be assumed by BCA. The Company earned agent fee to manage receivables amounting to Rp77,581,218 and Rp2,081,901,887 in 2009 and 2008, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring, and Others” (Note 17).
Pada tanggal 24 Januari 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, pemegang saham. Dalam perjanjian ini BCA dan Perusahaan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah. Porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perusahaan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 24 Agustus 2008, perjanjian ini diubah mengenai syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp5.000.000.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen.
On January 24, 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicle with BCA, a stockholders. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to customers. BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp1,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on April 5, 2006, regarding terms and conditions in credit granting to customers, such as the Company should inform BCA about total arrears of financing facility for each customers and risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On August 24, 2008, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers. Maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp5,000,000,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility.
49
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) b.
22. AGREEMENTS (continued) b.
PT Finansia Multi Finance (Finansia)
On September 21, 2000, the Company entered into a joint consumer financing agreement with Finansia and has been amended several times, the last of which on March 21, 2005, whereby the maximum facility was changed to Rp50,000,000,000. The Company and Finansia will provide new motorcycle financing to customers. The Company’s portion in this joint financing shall not be more than 90% of the total financing amount. If customers are unable to repay their installment payments, the Company is entitled to request such payment from Finansia within 60 (sixty) days from the date the installment payment is due. Finansia placed time deposit certificates under the name of Finansia’s related party amounting to Rp1,000,000,000 as collateral to the Company. Aside from the time deposit, the financing is also collateralized by a personal guarantee of Financia’s related party, option agreement to sell the receivable and authorization letter to withdraw money from current accounts. Based on this agreement, all administration and collection tasks will be handled by Finansia. On March 18, 2006, the joint consumer financing agreement was ended and all consumer finance receivables was settled in 2008.
Pada tanggal 21 September 2000, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan Finansia dan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 21 Maret 2005, dimana jumlah fasilitas maksimum menjadi sebesar Rp50.000.000.000. Perusahaan dan Finansia akan memberikan pembiayaan sepeda motor baru kepada konsumen. Porsi Perusahaan dalam pembiayaan ini maksimum 90% dari jumlah keseluruhan pembiayaan. Jika konsumen tidak dapat membayar angsurannya, Perusahaan dapat meminta pembayaran tersebut kepada Finansia dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Finansia menempatkan deposito berjangka atas nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Finansia, sebesar Rp1.000.000.000 sebagai jaminan kepada Perusahaan. Selain jaminan deposito berjangka, pembiayaan ini juga dijamin dengan jaminan pribadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Finansia, jaminan perjanjian opsi untuk menjual piutang serta jaminan surat kuasa untuk mencairkan dana dalam rekening koran. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Finansia. Pada tanggal 18 Maret 2006, perjanjian kerjasama telah berakhir dan seluruh piutang pembiayaan konsumen telah dilunasi di tahun 2008. c.
PT Finansia Multi Finance (Finansia)
c.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) Based on the Joint Financing Facility Agreement dated July 27, 2006, Mandiri and the Company agreed to provide joint financing facilities for the purchases of motor vehicles by the consumers, wherein Bank Mandiri’s financing portion maximum is 95% and the rest is the Company’s financing portion, from the selling price of the motor vehicle. This revolving joint consumer financing facility has a maximum amount of Rp250,000,000,000. The term of withdrawal facility is 12 (twelve) months starting from the signing date of the agreement. In this consumer financing agreement, the Company will take over the portion of bank in the event the customers default for 3 (three) times of installment.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 27 Juli 2006, Mandiri dan Perusahaan setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen untuk pembelian kendaraan bermotor, dengan ketentuan bahwa bagian pembiayaan oleh Mandiri ditentukan maksimum sebesar 95% dari harga jual kendaraan bermotor dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan. Fasilitas revolving pembiayaan bersama yang disediakan maksimum sebesar Rp250.000.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Perusahaan akan mengambil alih porsi bank atas perjanjian pembiayaan konsumen yang bersangkutan apabila konsumen menunggak 3 (tiga) kali angsuran.
50
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) d.
22. AGREEMENTS (continued) d.
Perjanjian Lain-lain
Other Agreements
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Transpacific General Insurance, dan PT Pan Pasific Insurance, seluruhnya perusahaan asuransi pihak ketiga, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Transpacific General Insurance, PT Pan Pacific Insurance party insurance companies, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), pemegang saham dan PT Bank UIB (UIB), perusahaan asosiasi. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The Company has transactions with PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), a stockholder and PT Bank UIB (UIB), an associated company. The significant balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
b.
Perusahaan mempunyai rekening giro pada BCA sebesar Rp59.098.003 dan AS$4.155 (ekuivalen Rp39.057.659) pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp263.548.908 pada tanggal 31 Desember 2008 (Catatan 3).
The Company has current accounts at BCA amounting to Rp59,098,003 and US$4,155 (equivalent to Rp39,057,659) as of December 31, 2009 and Rp263,548,908 as of December 31, 2008 (Note 3).
Perusahaan mempunyai rekening giro pada UIB sebesar Rp1.346.419 pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 3).
Th Company has current accounts at UIB amounting to Rp1,346,419 as of December 31, 2009 (Note 3).
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp42.095.247 dan Rp37.838.382 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 18).
Interest income from related parties amounted to Rp42,095,247 and Rp37,838,382 in 2009 and 2008, respectively (Note 18).
b.
Perusahaan mempunyai investasi sewa neto dari BCA sebesar Rp6.069.774.200 dan Rp10.154.226.412 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 4). Piutang ini dikenakan suku bunga tahunan antara 13,00% sampai dengan 15,00% pada tahun 2009 dan dari 13,50% sampai dengan 15,00% pada tahun 2008.
The Company has net investment in leases from BCA amounting to Rp6,069,774,200 and Rp10,154,226,412 as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 4). The annual interest rates for this receivable range from 13.00% to 15.00% in 2009 and from 13.50% to 15.00% in 2008. Financing lease income from a related party amounted to Rp1,193,136,825 and Rp55,203,146 in 2009 and 2008, respectively (Note 15).
Pendapatan sewa pembiayaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing adalah sebesar Rp1.193.136.825 dan Rp55.203.146 pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 15).
51
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
c.
Perusahaan mempunyai saldo piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari BCA sebesar Rp44.426.861.616 pada tanggal 31 Desember 2009 dan saldo hutang lain-lain kepada BCA sebesar Rp86.309.920.825 pada tanggal 31 Desember 2008 (Catatan 11). Saldo piutang tersebut merupakan pembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan dikurangi dengan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA. Saldo hutang tersebut merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA, dikurangi dengan pembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.
c.
The Company has due from related party balance from BCA amounting to Rp44,426,861,616 as of December 31, 2009 and other payable to BCA amounting to Rp86,309,920,825 as of December 31, 2008 (Note 11). The outstanding other receivable balance represents payment to dealers for BCA’s financing portion which were paid in advance by the Company less customers’ installments which were not yet paid to BCA. The outstanding other payable balance represents customers’ installments which were not yet paid to BCA, less payment to dealers for BCA’s financing portion which were paid in advance by the Company.
d.
Perusahaan memperoleh pinjaman cerukan dari BCA dengan fasilitas maksimum masingmasing sebesar Rp94.000.000.000 dan Rp60.000.000.000 pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 9i). Saldo hutang cerukan adalah sebesar Rp70.889.130.595 dan Rp32.633.374.021 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
d.
The Company obtained an overdraft facility from BCA with maximum amount of Rp94,000,000,000 and Rp60,000,000,000 in 2009 and 2008, respectively (Note 9i). The outstanding balance of overdraft facility amounted to Rp70,889,130,595 and Rp32,633,374,021 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
e.
Perusahaan memperoleh pinjaman time loan revolving dari BCA dengan fasilitas maksimum Rp34.000.000.000 pada tahun 2008.
The Company obtained time loan revolving from BCA with maximum facility amounting to Rp34,000,000,000 in 2008.
Saldo pinjaman time loan revolving adalah sebesar Rp34.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008. Biaya bunga masih harus dibayar adalah sebesar Rp62.625.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca. Pada tahun 2009 fasilitas time loan revolving telah dihentikan.
The outstanding balance of time loan revolving amounted to Rp34,000,000,000 as of December 31, 2008. Accrued interest amounted to Rp62,625,000 as of December 31, 2008, which are presented as part of “Accrued Expenses” in the balance sheets. In 2009 this time loan revolving facility has been terminated. e.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan (Catatan 22a). Jumlah keseluruhan piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi pendapatan yang belum diakui berdasarkan perjanjian kerjasama ini adalah sebesar Rp12.968.976.196.503 dan Rp9.895.856.693.446 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
52
The Company entered into joint consumer financing agreements with BCA, wherein BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing (Note 22a). Total consumer financing receivables before deducting unearned income amounted to Rp12,968,976,196,503 and Rp9,895,856,693,446 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
Dari jumlah tersebut, porsi piutang pembiayaan Perusahaan adalah sebesar Rp1.127.298.931.833 dan Rp848.400.375.372 atau 8,69% dan 8,57% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada neraca Perusahaan (Catatan 5). Di lain pihak, jumlah porsi piutang pembiayaan BCA adalah masing-masing sebesar Rp11.841.677.264.670 dan Rp9.047.456.318.074 atau 91,31% dan 91,43% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
From these amount, the receivable portion of the Company amounted to Rp1,127,298,931,833 and Rp848,400,375,372 or 8.69% and 8.57% as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the Company’s balance sheets (Note 5). On the other hand, the receivable portion of BCA amounted to Rp11,841,677,264,670 and Rp9,047,456,318,074 or 91.31% and 91.43% as of December 31, 2009 and 2008, respectively. The risk of uncollectible receivable is assumed by respective party proportionately based on their respective financing portion.
f.
f.
Pada tanggal 7 Desember 2005, Perusahaan dan BCA melakukan perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang (Catatan 22a). Perusahaan akan memasarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang akan diberikan oleh BCA kepada konsumen dan mengelola, mengadministrasikan dan melakukan penagihan atas piutang tersebut. BCA akan membayar imbalan atas jasa tersebut kepada Perusahaan sebesar 1,5% per tahun yang dihitung dari saldo rata-rata piutang bersih awal dan akhir bulan. Jumlah piutang bersih yang dikelola Perusahaan adalah sebesar Rp430.817.287 dan Rp19.527.721.030 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung oleh BCA. Pendapatan yang diterima Perusahaan atas imbalan jasa pengelolaan piutang adalah masing-masing sebesar Rp77.581.218 dan Rp2.081.901.887 pada tahun 2009 dan 2008 yang dicatat sebagai bagian dari “Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain” (Catatan 17).
53
On December 7, 2005, the Company and BCA entered into joint marketing of vehicle credit facility and receivable administration agreement (Note 22a). The Company will market vehicle credit facility provided by BCA to customers and manage, administer and collect the receivables BCA will pay channeling fee to the Company for such service amounting to 1.5% per year computed based on average receivable balance at the beginning and the end of the month. Total net receivables managed by the Company amounted to Rp430,817,287 and Rp19,527,721,030 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. The risk of uncollectible receivable will be held by BCA. The Company earned agent fee to manage receivables amounting to Rp77,581,218 and Rp2,081,901,887 in 2009 and 2008, respectively, which was recorded as part of “Penalty, Factoring, and Others” (Note 17).
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH A RELATED PARTIES (continued)
g.
g.
Perusahaan memperoleh pinjaman revolving reguler dari UIB, dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25.000.000.000 yang akan jatuh tempo dua belas (12) bulan sejak tanggal perjanjian (Catatan 9h). Saldo pinjaman jangka pendek adalah sebesar Rp25.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Biaya bunga masih harus dibayar adalah sebesar Rp281.250.000 pada tanggal 31 Desember 2009 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca.
The Company obtained money market facility from UIB, with maximum facility amounting to Rp25,000,000,000 which will mature in twelve (12) months since the agreement’s date (Note 9h). The outstanding balance of shortterm loans amounted to Rp25,000,000,000 as of December 31, 2009. Accrued interest amounted to Rp281,250,000 as of December 31, 2009 which are presented as part of “Accrued Expenses” in the balance sheet.
The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:
Rincian persentase terhadap jumlah aset, kewajiban serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap jumlah aset/ Percentage to total assets 2009 ASET Kas dan Bank Investasi Sewa Neto Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2008 0,00 0,30
0,02 0,68
2,21
-
ASSETS Cash on Hand and in Banks Net Investment in Leases Due from related party
Persentase terhadap jumlah kewajiban/ Percentage to total liabilities 2009 KEWAJIBAN Hutang Jangka Pendek dan Cerukan Biaya Masih Harus Dibayar Hutang Lain-lain
2008 5,94 0,03 -
6,89 0,01 8,92
LIABILITIES Short-Term Loans and Overdraft Accrued Expenses Other Payables
Persentase terhadap jumlah pendapatan/ Percentage to total income 2009 PENDAPATAN Pendapatan Sewa Pembiayaan Denda, Pendapatan Anjak Piutang, dan Lain-lain Pendapatan Bunga
2008 0,15
0,01
0,01 0,01
0,41 0,01
INCOME Financing Lease Income Penalty, Factoring, and Others Interest Income
Persentase terhadap jumlah beban/ Percentage to total expenses 2009 BEBAN Beban Bunga
2008 1,48
54
3,58
EXPENSE Interest Expens
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
24. PROVISION FOR EMPLOYEES’ ENTITLEMENTS BENEFITS
SERVICE
Pada tanggal 1 Mei 2002, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti. Program dana pensiun Perusahaan dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife) yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-140/ KM.6/2001 tanggal 9 Juli 2001.
On May 1, 2002, the Company has a defined contribution retirement plan. The Company’s retirement plan is managed separately by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia (Manulife), which the establishment of Manulife was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. KEP-140/KM.6/2001 dated July 9, 2001.
Iuran pensiun yang dibebankan sebagai beban operasi tahun berjalan adalah sebesar Rp1.237.661.105 dan Rp1.003.844.775 masingmasing pada tahun 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan”.
Total pension contributions charged to operations amounted to Rp1,237,661,105 and Rp1,003,844,775 in 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of “Salaries, Allowances and Employees’ Benefits”.
Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca kerja yang tidak didanai berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari berdasarkan laporannya bertanggal 1 Maret 2010 untuk tahun 2009 dan 28 Januari 2009 untuk tahun 2008 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company recorded the provision for employees’ service entitlements based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, whose reports dated March 1, 2010 for year 2009 and January 28, 2009 for year 2008 using the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
2009 Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel mortalitas Umur pensiun
a.
2008
11% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
a.
Kewajiban atas imbalan kerja karyawan 2009 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aktiva program Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diaku - belum menjadi hak Nilai bersih kewajiban yang diakui dalam neraca
12% 10% TMI - 1999 55 tahun/years old
Discount rate Annual salary increase Mortality table Retirement age
Provision for employees’ service entitlement benefits
2008
6.058.776.720 (4.001.732.087) (1.191.544.143)
4.585.203.507 (838.794.762)
(398.655.181)
(423.385.652)
466.845.309
55
3.323.023.093
Present value of employees’ benefits obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost - non-vested Net liability recognized in the balance sheets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
24. PROVISION FOR EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENTS BENEFITS (continued)
b.
b.
Beban imbalan kerja karyawan 2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu belum menjadi hak Amortisasi atas kerugian aktuarial Beban yang diakui pada tahun berjalan
c.
2008
1.036.374.163 557.081.188
876.666.763 420.331.979
28.289.481 24.730.471
24.730.470 6.807.204
Current service cost Interest cost Amortization of past service cost non-vested Amortization of actuarial loss
1.646.475.303
1.328.536.416
Expenses recognized in the current period
c.
Mutasi nilai bersih kewajiban seperti yang disajikan dalam neraca 2009 Saldo awal kewajiban bersih Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Pembayaran iuran Saldo akhir kewajiban bersih
Employees’ service entitlements expense
Movement of net liability as presented in the balance sheets
2008
3.323.023.093
3.178.986.677
1.646.475.303 (500.921.000) (4.001.732.087)
1.328.536.416 (1.184.500.000) -
Beginning balance of net liability Provision for employees’ service entitlements during the year Payments during the year Contributions
3.323.023.093
Ending balance of net liability
466.845.309
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Kebijakan Perusahaan melarang adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Company’s financial performance. It is the Company’s policy to prohibit trading in derivatives for speculative purposes.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) berupa pinjaman bank dan piutang sewa pembiayaan. Perusahaan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana dengan penerbitan obligasi berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure in the form of bank loans and financing lease. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing source through, among others, issuance of fixed rate bonds payable to minimize payment mismatch.
56
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan kewajiban Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate.
31 Desember 2009/December 31, 2009 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga Mengambang/ Floating rate ASET Investasi sewa neto Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan lain-lain Aset non keuangan Jumlah aset KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Hutang obligasi - bersih Kewajiban non keuangan Jumlah kewajiban Bersih
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
Jumlah/ Total
6.941.373.321
605.120.587
700.318.068
-
(206.170.300)
8.040.641.676
13.041.390 -
- 1.053.111.643.370 10.874.030.422 -
843.391.883.478 259.373.041 -
44.274.149.753 681.178.784 -
(38.516.001.823) 45.096.682.111 46.280.345.011
1.902.261.674.778 56.924.305.748 46.280.345.011
6.954.414.711 1.064.590.794.379
844.351.574.587
44.955.328.537
52.654.854.999
2.013.506.967.213
-
500.889.130.595 -
275.000.000.000 936.719.184
125.000.000.000 254.040.032
500.889.130.595
275.936.719.184
125.254.040.032
-
(493.934.715.884)
788.654.075.195
719.097.534.555
44.955.328.537
(676.493.148) 291.289.908.814 290.613.415.666
ASSETS Net investment in leases Consumer financing receivables Other financial assets Non financial assets Total assets
500.889.130.595 399.323.506.852 292.480.668.030
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Bonds payable - net Non financial liabilties
1.192.693.305.477
Total liabilities
(237.958.560.667)
820.813.661.736
Net
Tidak dikenakan bunga/Non interest bearing
Jumlah/ Total
31 Desember 2008/December 31, 2008 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga Mengambang/ Floating rate ASET Investasi sewa neto Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan lain-lain Aset non keuangan Jumlah aset KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Hutang obligasi - bersih Kewajiban keuangan lain-lain Kewajiban non keuangan Jumlah kewajiban Bersih
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
ASSETS Net investment in leases Consumer financing receivables Other financial assets Non financial assets
22.316.276.639
295.800.712
251.342.268
-
(1.177.010.339)
21.686.409.280
18.447.576 -
777.474.669.398 4.345.154.177 -
634.338.002.402 242.861.288 -
33.610.366.086 651.918.177 -
(36.137.199.636) 1.287.706.455 59.367.517.449
1.409.285.838.250 6.546.087.673 59.367.517.449
22.334.724.215
782.115.624.287
634.832.205.958
34.262.284.263
23.341.013.929
1.496.885.852.652
Total assets
(1.912.083.660) 86.309.920.825 224.247.008.105
156.633.374.021 498.087.916.340 86.309.920.825 226.370.965.928
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Bonds payable - net Other financial liabilties Non financial liabilties
308.644.845.270
967.402.177.114
Total liabilities
(285.303.831.341)
529.483.675.538
Net
156.633.374.021 -
100.000.000.000 933.198.607
400.000.000.000 1.190.759.216
-
156.633.374.021
100.933.198.607
401.190.759.216
-
(134.298.649.806)
681.182.425.680
233.641.446.742
34.262.284.263
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate).
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang).
57
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis poin/Increase (decrease) on interest rate in basis points
Tahun/Years: 2009
+100 -100 +100 -100
2008
Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on profit before tax (1.798.180.330) 1.798.180.330 (2.039.698.566) 2.039.698.566
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing, financing leases and factoring receivables in order to minimize the credit risk exposure.
Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 2009
2008
Korporasi - pihak ketiga Korporasi - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perorangan - pihak ketiga
253.061.981.626
123.079.252.903
Corporation - third parties
6.702.617.038 2.659.324.015.241
10.154.226.412 1.339.388.714.662
Corporation - related party Individual - third parties
Jumlah
2.919.088.613.905
1.472.622.193.977
Total
58
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok hutang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan kewajiban. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas, scenario analysis dan stress testing dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas.
The Company monitors risk of cash flow uncertainty arising from loan principal and its interest using gap analysis which measures the mismatch between asset and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection, scenario analysis and stress testing are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure.
Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan hutang jangka pendek dan cerukan, sewa pembiayaan, dan hutang obligasi. Kebijakan Perusahaan adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset.
The Company’s objective is to maintain a balance between continuity of funding and flexibility through the use of short-term loans and overdrafts, finance leases, and bonds payable. The Company’s policy is to minimize the mismatch potential by diversifying financing source to have spreaded maturity dates and duration which, to the extent possible, corresponds to asset’s maturity profile.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities at December 31, 2009 and 2008 based on contractual undiscounted payments:
31 Desember 2009/December 31, 2009 Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
ASET Investasi sewa neto Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan lain-lain
45.417.124.034
1.440.091.405 294.242.149.189 10.859.102.722
3.959.381.126 758.869.494.180 14.927.700
2.847.339.445 887.666.033.232 940.551.825
-
8.246.811.976 1.940.777.676.601 57.231.706.281
ASSETS Net investment in leases Consumer financing receivables Other financial assets
Jumlah aset
45.417.124.034
306.541.343.316
762.843.803.006
891.453.924.502
-
2.006.256.194.858
Total assets
KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Hutang obligasi
70.889.130.594 -
430.000.000.000 150.000.000.000
125.000.000.000
125.000.000.000
-
500.889.130.594 400.000.000.000
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Bonds payable
Jumlah kewajiban
70.889.130.594
580.000.000.000
125.000.000.000
125.000.000.000
-
900.889.130.594
Total liabilities
(25.472.006.560)
(273.458.656.684)
637.843.803.006
766.453.924.502
-
1.105.367.064.264
Net
Bersih
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
59
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 31 Desember 2008/December 31, 2008
Ditarik Sewaktu-waktu/ On Demand
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
ASET Investasi sewa neto Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan lain-lain
1.471.057.510
5.536.394.250 237.118.797.304 4.338.090.898
9.536.903.642 540.355.872.094 7.063.279
7.790.121.727 667.948.368.488 894.779.465
-
22.863.419.619 1.445.423.037.886 6.710.991.152
ASSETS Net investment in leases Consumer financing receivables Other financial assets
Jumlah aset
1.471.057.510
246.993.282.452
549.899.839.015
676.633.269.680
-
1.474.997.448.657
Total assets
32.633.374.021 86.309.920.825
124.000.000.000 100.000.000.000 -
-
400.000.000.000 -
-
156.633.374.021 500.000.000.000 86.309.920.825
LIABILITIES Short-term loans and overdraft Bonds payable Other financial liabilities
Jumlah kewajiban
118.943.294.846
224.000.000.000
-
400.000.000.000
-
742.943.294.846
Total liabilities
Bersih
(117.472.237.336)
22.993.282.452
549.899.839.015
276.633.269.680
-
732.054.153.811
Net
KEWAJIBAN Hutang jangka pendek dan cerukan Hutang obligasi Kewajiban keuangan lain-lain
26. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
26. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. 2009 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas dan bank Investasi sewa neto - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman karyawan Kewajiban keuangan: Hutang jangka pendek dan cerukan Hutang obligasi Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2008 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
990.262.418 8.040.641.676
990.262.418 7.526.593.996
1.471.057.510 21.686.409.280
1.471.057.510 20.303.335.874
1.902.261.674.778 10.551.702.189
2.486.520.085.584 10.551.702.189
1.409.285.838.250 4.170.832.993
1.800.679.223.812 4.170.832.993
Financial assets: Cash on hand and in banks Net investment in leases - net Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net
44.426.861.616 955.479.525
44.426.861.616 860.291.447
904.197.170
726.934.432
Due from related party Employee loans
500.889.130.595 400.000.000.000
500.889.130.595 407.473.884.953
156.633.374.021 500.000.000.000
156.633.374.021 486.963.538.769
Financial liabilities: Short-term loans and overdraft Bonds payable
-
-
86.309.920.825
86.309.920.825
Other payable related party
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan bank, anjak piutang, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang jangka pendek dan cerukan dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash on hand and in banks, factoring receivables, due from related party, short-term loans and overdraft and other payable related party approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari investasi sewa neto, piutang pembiayaan konsumen dan pinjaman karyawan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang.
The fair value of net investment in leases, consumer financing receivables and employee loans is determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate.
Nilai wajar dari hutang obligasi dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair value of bonds payable is calculated using discounted cash flows using market interest rate.
60
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. ASET DALAM MATA UANG ASING
27. ASSET IN FOREIGN CURRENCY The Company has asset in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dalam mata uang asing sebagai berikut: 2009
2008
Kas dan bank
AS$/US$4.155
Aset dalam mata uang asing
AS$/US$4.155
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp39.057.659
28. INFORMASI SEGMEN USAHA
-
Cash on hand and in bank Asset in foreign currency
-
Equivalent in Rupiah
28. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perusahaan mengelompokkan kegiatan usahanya dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni investasi sewa neto, pembiayaan konsumen dan anjak piutang dan segmen geografis sebagai segmen sekunder yang terbagi atas area Jabotabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang dan lain-lain.
The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segment consisting of net investment in leases, consumer financing and factoring and the geographical segment, as secondary segment, consists of Jabotabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang and others.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s primary information is as follows:
business
segment
2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Sewa Pembiayaan/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan Pemulihan penyisihan penurunan jaminan yang dikuasai kembali dan laba penyelesaian piutang
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
2.228
706.643
-
708.871
74
81.522
1.952
83.548
-
5.145
-
5.145
-
3.614
-
Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) piutang yang diragukan
3.614 801.178
(65.243) 971
(13.255)
Jumlah beban segmen
61
Penalty, factoring,and others Recovery of receivables previously written-off Recovery of allowance for decline in value of foreclosed collateral and gain on settlement of receivable Total segment income
(12.426)
Segment expenses Interest expense Recovery (provision) for doubtful receivables
(77.669)
Total segment expenses
(65.243) (142)
Segment income Income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
28. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
2009 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Sewa Pembiayaan/ Net Investment in Leases
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
723.509 433 (181.894)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
542.048 (154.246)
Income before tax expense Tax expense
Laba Bersih Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
8.041
1.949.596
10.552
Jumlah Aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasi
Net Income Segment assets Unallocated assets
2.013.507
Total Assets
1.191
1.178.475
-
1.179.666 13.027
Segment liabilities Unallocated liabilities
1.192.693
Total Liabilities
1.307
11.331.446
91.955
11.424.708
Financing
4.833
Depreciation
Segment income Income
Jumlah Kewajiban Pembiayaan
387.802 1.968.189 45.318
Penyusutan 2008 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) (satu tahun/one year) Sewa Pembiayaan/ Net Investment in Leases Pendapatan segmen Pendapatan Denda, pendapatan anjak piutang, dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan Pemulihan penyisihan penurunan jaminan yang dikuasai kembali dan laba penyelesaian piutang
Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Anjak Piutang/ Factoring
Jumlah/ Total
3.450
447.873
-
451.323
280
52.143
1.158
53.581
-
5.126
-
5.126
-
2.675
-
2.675
Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) piutang yang diragukan
512.705 -
(86.362)
171
(13.276)
(118)
Jumlah beban segmen
Penalty, factoring,and others Recovery of receivables previously written-off Recovery of allowance for decline in value of foreclosed collateral and gain on settlement of receivable Total segment income
(13.223)
Segment expenses Interest expense Recovery (provision) for doubtful receivables
(86.362)
(99.585)
Total segment expenses
413.120 394 (135.877)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
277.637 (84.693)
Income before tax expense Tax expense
Laba Bersih
192.944
Net Income
1.447.810 49.076
Segment assets Unallocated assets
1.496.886
Total Assets
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
21.686
1.421.953
4.171
Jumlah Aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasi
2.124
915.284
-
917.408 49.994
Segment liabilities Unallocated liabilities
967.402
Total Liabilities
11.359
9.132.526
67.453
9.211.338
Financing
4.392
Depreciation
Jumlah Kewajiban Pembiayaan Penyusutan
62
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
28. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
The Company’s secondary segment information based on geographical area (in millions of Rupiah) are as follows:
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis (dalam jutaan Rupiah) adalah sebagai berikut: 2009
2008
PENDAPATAN Jabotabek Surabaya Medan Bandung Pekanbaru Makassar Palembang Jambi Yogyakarta Karawang Lain-lain
519.192 40.573 33.312 30.830 18.579 15.637 13.614 10.633 8.913 8.787 97.537
313.414 26.549 28.277 23.109 18.848 10.008 7.056 6.782 8.572 6.102 64.382
INCOME Jabotabek Surabaya Medan Bandung Pekanbaru Makassar Palembang Jambi Yogyakarta Karawang Others
Jumlah Pendapatan
797.607
513.099
Total Income
ASET Jabotabek Surabaya Medan Bandung Pekanbaru Makassar Palembang Jambi Karawang Yogyakarta Lain-lain
1.172.289 123.942 95.666 83.628 58.443 47.794 46.149 32.368 30.262 24.050 298.916
916.235 72.857 73.446 56.515 68.328 32.480 34.114 30.188 23.409 18.595 170.719
ASSETS Jabotabek Surabaya Medan Bandung Pekanbaru Makassar Palembang Jambi Karawang Yogyakarta Others
Jumlah Aset
2.013.507
1.496.886
Total Assets
29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a.
29. SUBSEQUENT EVENT a.
Pada tanggal 5 Maret 2010, Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 sebesar Rp500.000.000.000 dan Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010 sebesar Rp100.000.000.000 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Pernyataan pendaftaran tersebut telah dinyatakan efektif oleh Ketua BAPEPAM pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.
On March 5, 2010, the Company has submitted a Registration statement for the offering of BCA Finance Bond III Year 2010 nominal value of Rp500,000,000,000 and BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010 with nominal value of Rp100,000,000,000 to the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK). Its registration statement has become effective based on the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-2227/BL/ 2010 dated March 11, 2010. BCA Finance Bond III are series bonds consisting of Bonds III Series A with nominal value of Rp211,500,0000,000 and a fixed interest rate of 8.65% per year, Bonds III Series B with nominal value of Rp88,500,000,000 and a fixed interest rate of 9.05% per year, Bonds III Series C with nominal value of Rp100,000,000,000 and a fixed interest rate of 10.45% per year, Bonds III Series D with nominal value of Rp100,000,000,000 and a fixed interest rate of
Obligasi BCA Finance III merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp211.500.0000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp88.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun, Obligasi III Seri D dengan nilai nominal 63
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERISTIWA (lanjutan)
b.
SETELAH
TANGGAL
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA
29. SUBSEQUENT EVENT (continued)
sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 1110/PEFDir/XII/2009 tanggal 3 Desember 2009, peringkat Obligasi BCA Finance III adalah idAA- (Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia No. RC034/DIR/XII/2009 tanggal 4 Desember 2009, peringkat Obligasi BCA Finance III adalah AA(idn). Hutang obligasi ini akan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan persentase jaminan tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari nilai obligasi tersebut.
10.95% per year. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 1110/PEF-Dir/XII/2009 dated December 3, 2009, the rating of the BCA Finance Bond III was idAA- (Stable Outlook). Based on rating from PT Fitch Ratings Indonesia No.RC034/DIR/XII/2009 dated December 4, 2009, the rating of the BCA Finance Bond III and was AA (idn). These bonds will be collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables with minimum amount of 60% (sixty percent) of the outstanding bonds payable.
Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010 merupakan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan surat PT Pefindo No. 1111/PEFDir/XII/2009 tanggal 3 Desember 2009, peringkat Obligasi Subordinasi I BCA Finance adalah idA+ (Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia No. RC034/DIR/XII/2009 tanggal 4 Desember 2009, peringkat Obligasi Subordinasi I BCA Finance adalah AA-(idn). Hutang obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus.
BCA Finace Subordinated Bond I Year 2010 is bond with nominal value of Rp100,000,000,000 and a fixed interest rate of 11.20% per year. Based on the credit rating letter of PT Pefindo No. 1111/PEF-Dir/XII/2009 dated December 3, 2009, the rating of the BCA Finance Subordinated Bond I was idA+ (Stable Outlook). Based on rating from PT Fitch Ratings Indonesia No.RC034/DIR/XII/2009 dated December 4, 2009, the rating of the BCA Finance Subordinated Bond I was AA-(idn). This bond is not collateralized by any specified collateral.
b.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas saldo hutang Obligasi II Seri B.
On February 25, 2010, the Company has fully paid Bond II Series B.
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
30. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
Effective on or after January 1, 2010:
a.
a.
PSAK 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
64
PSAK 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2010 (continued):
b.
PPSAK 1, “Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol”, berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 32, PSAK 35, dan PSAK 37. Pengaturan untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang ada dalam PSAK tersebut mengacu ke PSAK lain yang relevan. Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang terjadi setelah tanggal efektif. Penerapan dini diperkenankan.
b.
PPSAK 1, “Revocation of PSAK 32: Accounting for Forestry Enterprises, PSAK 35: Accounting for Revenues from Telecommunication Services, and PSAK 37: Accounting for Toll Road Operations”, applicable for all entities that apply PSAK 32, PSAK 35 and PSAK 37. The determination of other events and transactions that were provided in such PSAKs, is referred to other relevant PSAKs. This Statement is applied prospectively for other events and transactions that occur after the effective date. Earlier application is permitted.
c.
PPSAK 2, “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang”, berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 41 dan PSAK 43.
c.
PPSAK 2, “Revocation of PSAK 41: Accounting for Warrants, and PSAK 43: Accounting for Factoring”, applicable for all entities that apply PSAK 41 and PSAK 43.
d.
PPSAK 3, “Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 54.
d.
PPSAK 3, “Revocation of PSAK 54: Accounting for Troubled Debt Restructuring”. Applicable for all entities that apply PSAK 54.
e.
PPSAK 4, “Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”, berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (Revisi 2000), PSAK 42 dan PSAK 49.
e.
PPSAK 4, “Revocation of PSAK 31 (Revised 2000): Accounting for Banking Industry, PSAK 42: Accounting for Securities Companies, and PSAK 49: Accounting for Mutual Funds”, applicable for all entities that apply PSAK 31 (Revised 2000), PSAK 42 and PSAK 49.
f.
PPSAK 5, “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
f.
PPSAK 5, “Revocation of ISAK 06: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a.
PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b.
PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
65
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
c.
PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c.
PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
d.
PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d.
PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e.
PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
e.
PSAK 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
f.
PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
f.
PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
g.
PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
g.
PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
66
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
h.
PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
h.
PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
i.
PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
i.
PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
j.
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
j.
PSAK 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
k.
SAK ETAP - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.
k.
SAK ETAP - Entities Without Public Accountability, applicable for entities without public accountability, such as those which do not have significant public accountability and publish general purpose financial statements for external users.
l.
ISAK 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
l.
ISAK 7 (Revised 2009), “Consolidation-Special Purpose Entities (SPE)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
m. ISAK 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.
m. ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purnaoperasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
67
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
n.
ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.
n. ISAK 10, “Customer Loyalty Programmes”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
o.
ISAK 11, “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
o. ISAK 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.
p.
ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
p. ISAK 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, Deals with the venturer's accounting for nonmonetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on its financial statements.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
31. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on March 12, 2010.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 12 Maret 2010.
68