PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit)
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of June 30, 2011 (Unaudited) and December 31, 2010 (Audited) and for six month periods ended June 30, 2011 and 2010 (Unaudited)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi (Neraca Konsolidasi)
1
Consolidated Statements of (Consolidated Balance Sheets)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6
Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN - Pada tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit)
Financial
Position
ADDITIONAL INFORMATION - As of June 30, 2011 (Unaudited) and December 31, 2010 (Audited) and for six month periods ended June 30, 2011 and 2010 (Unaudited)
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Induk Perusahaan Tersendiri
104
Statements of Financial Position (Balance Sheets) The Parent Company Only
Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan Tersendiri
106
Statements Of Comprehensive Income The Parent Company Only
Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan Tersendiri
107
Statements of Changes in Equity – The Parent Company Only
Laporan Arus Kas Induk Perusahaan Tersendiri
108
Statements of Cash Flows – The Parent Company Only
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI (NERACA KONSOLIDASI) PER 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (AUDIT)
2011 (6 Bulan/Months) Rp
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (CONSOLIDATED BALANCE SHEETS) AS OF JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31 2010 (AUDITED)
Catatan/ Notes
2010 (12 Bulan/Months) Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 310.829.525.072 per 30 Juni 2011 dan Rp 315.159.999.417 per 31 Desember 2010 Piutang lain-lain Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar
ASSETS
4,217,391,843,528
3g,3h,4,43
1,177,383,233,771
151,415,580,626
3g,3z,5,43
73,247,660,318
1,346,507,002,998 52,760,029,309 660,662,468,253 780,467,733,465 106,237,675,086 7,315,442,333,265
3g,3j,3z,5 6 3j,7 3k,8 3y,9
1,180,274,337,008 56,219,980,315 607,193,889,315 734,255,667,307 68,447,560,484 3,897,022,328,518
ASET TIDAK LANCAR Dana perawatan pesawat dan uang jaminan Uang muka pembelian pesawat Aset pajak tangguhan Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.118.227.941.633 per 30 Juni 2011 dan Rp 7.521.354.906.213 per 31 Desember 2010 Aset tidak lancar tersedia untuk dijual Properti Investasi Beban tangguhan Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar
4,949,432,426,901 3o,3q,3r,3s,13 159,750,543,428 3p,14 161,552,028,316 3n,15 49,725,534,186 3t,16 376,598,934,566 3g,17,43 10,129,321,693,363
JUMLAH ASET
17,444,764,026,628
2,411,095,545,244 1,364,179,462,691 433,639,245,329 223,347,972,703
3s,3z,10 11 3y,41 3l,12
2,039,687,218,349 1,068,426,233,113 223,294,465,167 222,740,640,663
5,602,508,956,465 172,626,740,470 35,580,408,211 404,130,930,223 9,768,995,592,661 13,666,017,921,179
- 1 -
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of impairment reserve Rp 310,829,525,072 in June 30, 2011 and Rp 315.159.999.417 in December 31, 2010 Other accounts receivable Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Maintenance reserve fund and security deposits Advances for purchase of aircraft Deferred tax assets Investments in shares of stock Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 7,118,227,941,633 in June 30, 2011 and Rp 7,521,354,906,213 in December 31, 2010 Non current assets held for sale Investment properties Deferred charges Other assets - net Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI (NERACA KONSOLIDASI) PER 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (AUDIT)
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (CONSOLIDATED BALANCE SHEETS) AS OF JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31 2010 (AUDITED)
2011 (6 Bulan/Months) Rp
Catatan/ Notes
2010 (12 Bulan/Months) Rp
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Uang muka diterima Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan Provisi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan Provisi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas tidak lancar lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Modal saham Nilai nominal Rp 500 saham masing-masing untuk saham seri A Dwiwarna dan saham seri B tahun 2011 dan 2010 Modal dasar - 1 saham seri A Dwiwarna dan 29.999.999.999 saham seri B tahun 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor - 1 saham Seri A Dwiwarna dan 22.640.996.000 saham Seri B tahun 2011 dan 18.240.995.999 saham Seri B tahun 2010 Tambahan modal disetor Surplus revaluasi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Defisit Sub jumlah Kepentingan non pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES 70,261,489,539
3g,18,43
316,719,689,917
699,033,133,014 3g,3aa,19,43 757,180,876,338 3aa,19 257,052,632,062 3aa,20 123,446,991,557 3y,21 1,026,315,191,010 22 1,609,672,382,691 3u,3v,23 79,121,064,415
462,340,873,437 691,754,104,097 278,255,780,663 88,865,454,714 1,177,920,284,617 1,016,093,074,685 18,218,598,456
283,971,278,479 3g,3aa,24,43 482,174,233,773 3r,3aa,25
283,354,152,241 542,952,462,691
305,464,193,180 5,693,693,466,058
3x,3aa,27
364,800,997,421 5,241,275,472,939
2,184,129,489,909 3g,3aa,24,43 1,416,428,801,375 3r,3aa,25
1,617,202,334,913 1,742,957,090,777
182,253,256,538 15,605,571,999 1,360,564,587,182 18,296,841,717 5,177,278,548,720
210,240,457,343 11,209,231,023 1,354,176,971,347 19,500,353,868 4,955,286,439,271
3x,3aa,27 3y,41 3w,28 26
10,870,972,014,778
10,196,561,912,210
11,320,498,000,000 1,004,482,643,035 1,028,250,098,455
30 31 3o,13,32
13,234,362,384 (6,806,438,451,888)
3f
6,560,026,651,986 13,765,359,864
9,120,498,000,000 8,402,079,001 1,146,751,374,799 12,499,994,402 (6,830,889,752,321) 3,457,261,695,881
3c,29
12,194,313,088
6,573,792,011,850
3,469,456,008,969
17,444,764,026,628
13,666,017,921,179
1
- 2 -
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Unearned revenues Advances received Current maturites of long term loans Long-term loans Lease liabilities Provision for aircraft return and maintenance cost Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES Non current maturities of long-term loans Long-term loans Lease liabilities Provision for aircraft return and maintenance cost Deferred tax liabilities Post-employment benefits obligation Other non current liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity Attributable to Owners for the Company Capital stock Rp 500 par value per share in 2011 and 2010 for Series A Dwiwarna share and Series B shares Authorized - 1 of Series A Dwiwarna share and 29,999,999,999 Series B shares in 2011 and 2010 Issued and paid-up capital - 1 Series A Dwiwarna shares and 22,640,996,000 Series B shares in 2011 and 18,240,995,999 shares series B in 2010 Additional paid-up capital Revaluation surplus Translation adjustment Deficit Sub total Non controlling interest TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
2011 (6 Bulan/Months) Rp
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
Catatan/ Notes
2010 (6 Bulan/Months) Rp
PENDAPATAN USAHA Penerbangan berjadwal Penerbangan tidak berjadwal Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha
10,058,011,175,073 85,630,209,916 1,071,365,344,497 11,215,006,729,486
3u,33 3u,33 3u,33
6,837,118,671,776 92,757,042,889 826,872,503,783 7,756,748,218,448
BEBAN USAHA Operasional penerbangan Tiket, penjualan dan promosi Pelayanan penumpang Beban bandara Administrasi dan umum Pemeliharaan dan perbaikan Penyusutan dan amortisasi Operasional hotel Operasional jaringan Transportasi Beban imbalan kerja Jumlah Beban Usaha
6,321,575,032,713 1,068,501,100,391 806,386,876,922 856,979,556,077 916,469,089,199 684,884,426,806 633,266,025,781 28,062,282,239 47,559,142,051 53,431,838,440 138,678,081,126 11,555,793,451,745
3u,34 3u,35 3u,36 3u,37 3u,38 3u,39 3o 3u 3u 3u 3w
3,837,679,004,502 804,423,401,276 665,564,465,428 655,110,927,869
RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan dari restrukturisasi hutang Keuntungan atas sale and lease back Keuntungan penjualan aset tetap Keuntungan penjualan properti investasi Beban bunga dan keuangan Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Rugi penurunan nilai aset Klaim asuransi Lain-lain - bersih Penghasilan (Beban) Lain-Lain Bersih BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI RUGI SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Manfaat Pajak LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN-LAIN Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
LABA PER SAHAM Dasar Dilusi
(340,786,722,259)
8,219,483,570 1,365,202,395 (56,946,177,964)
24 47 13 15 40
31,038,000,465 95,515,226,501 (6,115,393,585) 30,355,935,671 (40,013,874,647)
3u 3p 3q
63,418,402,406
OPERATING REVENUES Scheduled airline services Non-scheduled airline services Others Total Operating Revenues
713,734,918,550 23,889,981,665 40,187,398,438 45,945,255,099 142,277,359,624 8,220,211,154,088
OPERATING EXPENSES Flight operations Ticketing, sales and promotions Passenger services User charges and station General and administrative Maintenance and overhaul Depreciation and amortization Hotel operations Network operations Transportation Employee benefit expenses Total Operating Expenses
(463,462,935,640)
LOSS FROM OPERATIONS
641,812,130,031 649,586,311,607
184,068,623,128 141,010,139,037
3,222,889,164 (81,801,818,578) 76,630,352,377 22,465,286,929 2,667,222,162 48,865,368,407 397,128,062,626
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain from debt restructuring Gain on sales and lease back Gain on sale of property and equipment Gain on sale of investment property Interest expense and financial charges Gain (loss) on foreign exchange net Interest income Loss on impairment of assets Insurance claims Others - net Other Income (Charges) - Net EQUITY IN NET INCOME OF ASSOCIATED COMPANIES
4,270,391,045
8,191,781,451
(273,097,928,808)
(58,143,091,562)
LOSS BEFORE TAX
(2,206,744,110) 116,687,245,801 114,480,501,691
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax Total Tax Benefit
(24,841,155,422) 112,200,111,453 87,358,956,030
3y,41
(185,738,972,777)
56,337,410,129
NET INCOME (LOSS) CURRENT PERIOD OTHER COMPREHENSIVE INCOME
734,367,982
4,273,896,604
(185,004,604,795)
60,611,306,733
(187,310,019,554) 1,571,046,776 (185,738,972,777)
55,687,469,440 649,940,689 56,337,410,129
(186,575,651,572) 1,571,046,776 (185,004,604,795)
59,961,366,044 649,940,689 60,611,306,733
(8.27) (8.27)
6,105.75 6,105.75
- 3 -
Translation Adjustments TOTAL COMPREHENSIVE INCOME CURRENT PERIOD ATRIBUTABLE GAIN (LOSS) IN CURRENT PERIOD TO Owner the parent company Non Controlling interest TOTAL COMPREHENSIVE INCOMES (LOSS) ATRIBUTABLE TO: Owner the parent company Non Controlling interest
EARNING PER SHARE Basic Diluted
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Catatan/ Notes
Saldo 31 Desember 2009/ Balance as of December 31, 2009
Saldo 30 Juni 2010/ Balance as of June 30, 2010 3o,32
Total laba komprehensif lain-lain tahun berjalan/ Total comprehensive income (loss) others current period Saldo 31 Desember 2010/ Balance as of December 31, 2010 Penerbitan saham baru melalui penawaran saham perdana/ Issuance new share through initial public offering Biaya emisi efek ekuitas/ Stock issuance costs
30, 31 31
Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan/ Different on equity changes in subsidiary Surplus revaluasi/ Revaluation surplus Total laba komprehensif lain-lain tahun berjalan/ Total comprehensive income (loss) others current period Saldo 30 Juni 2011/ Balance as of June 30, 2011
3o,32
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustment Rp
Tambahan modal disetor/ Additional paid-up capital Rp
Modal saham/ Capital stock Rp
9,120,498,000,000
Total laba komprehensif lain-lain tahun berjalan/ Total comprehensive income (loss) others current period
Surplus revaluasi/ Revaluation surplus
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
8,402,079,001
Surplus revaluasi/ Revaluation surplus Rp
8,929,403,520
Defisit/ Deficit Rp
1,515,532,778,739
Sub jumlah/ Sub total Rp
(7,439,291,646,859)
3,214,070,614,401
Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest Rp
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
6,952,962,208
3,221,023,576,609
-
-
4,273,896,604
-
55,687,469,440
59,961,366,044
649,940,689
60,611,306,733
9,120,498,000,000
8,402,079,001
13,203,300,124
1,515,532,778,739
(7,383,604,177,419)
3,274,031,980,445
7,602,902,897
3,281,634,883,342
-
-
-
(368,781,403,940)
92,880,038,847
(275,901,365,093)
-
(275,901,365,093)
-
-
(703,305,722)
-
459,834,386,251
459,131,080,529
4,591,410,191
463,722,490,720
9,120,498,000,000
8,402,079,001
12,499,994,402
1,146,751,374,799
(6,830,889,752,321)
3,457,261,695,881
12,194,313,088
3,469,456,008,969
2,200,000,000,000
1,108,366,490,930
-
-
-
3,308,366,490,930
-
3,308,366,490,930
-
(112,285,926,896)
-
-
-
(112,285,926,896)
-
(112,285,926,896)
-
-
-
-
(488,284,089)
(488,284,089)
-
(488,284,089)
-
-
-
(118,501,276,344)
212,249,604,076
93,748,327,732
-
93,748,327,732
-
-
734,367,982
-
(187,310,019,554)
(186,575,651,572)
1,571,046,776
(185,004,604,795)
11,320,498,000,000
1,004,482,643,035
13,234,362,384
1,028,250,098,455
(6,806,438,451,888)
6,560,026,651,986
13,765,359,864
6,573,792,011,850
- 4 -
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR SIX MONTHS PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
2011 (6 bulan/months) Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas kepada pemasok Pengeluaran kas kepada karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
11,566,251,383,625 (9,226,066,248,626) (1,688,118,363,556) 652,066,771,444 (58,309,144,855) (89,149,724,002)
2010 (6 bulan/months) Rp 8,025,498,964,626 (6,074,645,886,796) (1,320,865,024,061) 629,988,053,770 (47,182,025,832) (107,242,252,211)
504,607,902,587
475,563,775,728
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Cash generated from operations Interest and financial charges paid Income taxes paid
Net Cash Provided from Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Penerimaan pengembalian uang muka pembelian pesawat Penerimaan pengembalian dana pemeliharaan pesawat Penerimaan uang jaminan Pengeluaran untuk dana pemeliharaan pesawat Uang muka pembelian pesawat Uang muka perolehan aset tetap Pengeluaran untuk perolehan aset tetap Pembayaran uang jaminan Penempatan deposito berjangka
76,992,841,851 943,937,600 92,043,398,820
14,622,956,492 6,878,467,450 4,022,850,000
43,645,084,934 38,370,992,949 (584,162,126,068) (346,332,210,090) (8,010,040,849) (71,401,397,158) (107,103,035,328) 12,500,000,000
663,591,208,665 115,817,537,615 6,892,466,428 (683,330,668,080) (208,906,967,275) (146,588,846,104) (98,605,717,266) (65,356,392,495) 1,827,317,775
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Dividend received Proceeds from sale of property and equipment Refund of advance payments for purchase of aircraft Receipts of aircraft maintenance reimbursements Receipts of security deposit Payments for aircraft maintenance reserve fund Advance payments for aircrafts Advance payments for fixed assets Acquisition of property and equipment Payments for security deposit Placement of time deposits
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(852,512,553,339)
(389,135,786,795)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang jangka panjang Penerimaan hutang bank Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran hutang bank Hasil dari penawaran umum saham perdana, bersih Kenaikan kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran untuk aktivitas pendanaan lainnya
706,916,302,197 175,168,067,587 (368,717,094,360) (409,570,653,752) 3,187,714,073,104 489,930,517 -
160,587,948,900 196,350,405,523 (676,970,842,572) (230,069,190,001) (15,040,543,344)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds of long-term liabilities Proceeds of bank loans Payments of long-term liabilities Payments of bank loans Proceeds from initial public offering of shares, net Decrease in restricted cash Payments for other financing activities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan
3,292,000,625,293
(565,142,221,495)
Net Cash Provide from (Used in) Financing Activities
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2,944,095,974,540
(478,714,232,562)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1,177,383,233,771
Efek perubahan kurs mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN INFORMASI TAMBAHAN: AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Kenaikan aset tetap melalui provisi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat (Catatan 27) Reklasifikasi aset tetap ke aset lain-lain (Catatan 14) Penurunan uang muka pembelian pesawat (Catatan 11)
95,912,635,217
4,217,391,843,528
24,811,432,535 (159,750,543,428) (50,578,980,512)
-5-
1,722,491,504,933 (26,116,666,884)
1,217,660,605,487
70,796,294,881 (71,586,659,763)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR SUPPLEMENTAL DISCLOSURES: NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES Increase in fixed asset through provision for aircraft return and maintenance cost (Note 27) Reclassified from property and equipment to other asset (Note 14) Decrease in advance payments for purchase of aircraft (Note 11)
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
1.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Raden Kadiman No. 137 tanggal 31 Maret 1950. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. J.A.5/12/10 tanggal 31 Maret 1950 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Serikat No. 30 tanggal 12 Mei 1950, tambahan No.136. Perusahaan yang awalnya berbentuk Perusahaan Negara, berubah menjadi Persero berdasarkan Akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1971. Perubahan ini telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 1975.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 137 dated March 31, 1950 of Raden Kadiman. The deed was approved by the Minister of Law of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/12/10 dated March 31, 1950 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated May 12, 1950, Supplement No. 136. The Company was previously a State Company, based on Deed No. 8 dated March 4, 1975 of Notary Soeleman Ardjasasmita, S.H., and has changed into a state-owned limited liability company as a result of Government Regulation No. 67 in 1971. This change was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 68 dated August 26, 1975.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan Akta No. 24, tanggal 16 Nopember 2010 dari Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam, antara lain mengenai perubahan status menjadi Perusahaan Terbuka, perubahan nilai nominal saham dan penerbitan Saham Seri A dan Seri B. Akta perubahan ini telah disetujui dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54724.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 22 Nopember 2010 dan AHU.2AH.01.01-9676.
The Company’s articles of association has been amended several times. Most recently based on deed No. 24 dated November 16, 2010, of Fathiah Helmi, SH., Notary in Jakarta, to conform with the Bapepam Regulation, including the change in the Company’s status from non listed Company to listed Company, change the nominal value and issued Series A and Series B Shares. These amendments have been approved and accepted by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his decision letter No. AHU-54724.AH.01.02.Tahun 2010, dated November 22, 2010 and dan AHU.2AH.01.01-9676
Tujuan pendirian Perusahaan adalah untuk melaksanakan serta menunjang program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara dan bidang lainnya yang berhubungan dengan jasa pengangkutan udara.
The objectives of the Company's establishment, in general is to carry out and support the Government's program in economic and national development, especially in air transportation and other related areas.
Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kebon Sirih No. 44, Jakarta.
The Company’s head office is located at Jl. Kebon Sirih No. 44, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah sebagai berikut:
In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities comprises of the following:
1.
Angkutan udara niaga berjadwal untuk penumpang, kargo dan pos dalam negeri dan luar negeri;
1.
Scheduled air transport, both domestic and international, of commercial passengers, cargo and mail;
2.
Angkutan udara niaga tidak berjadwal untuk penumpang, kargo dan pos dalam negeri dan luar negeri;
2.
Non-scheduled air transport, both domestic and international, of passengers, cargo and mail;
3.
Reparasi dan perbaikan pesawat, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga;
3.
Maintenance and overhaul of its own and other airlines' aircrafts, either for its own and third parties;
-6-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
4.
Jasa penunjang operasional angkutan udara niaga, meliputi catering dan ground handling;
4.
Support services related to air transport operations, including catering and ground handling:
5.
Jasa layanan sistem informasi yang berkaitan dengan industri penerbangan;
5.
Information systems services related to air transport operations.;
6.
Jasa layanan konsultasi yang berkaitan dengan industri penerbangan;
6.
Consulting services transport operations;
7.
Jasa layanan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan industri penerbangan;
7.
Education and training services related to airline, either for its own and third parties;
8.
Jasa layanan kesehatan personil penerbangan, baik untuk keperluan sendiri maupun pihak ketiga.
8.
Health care services for the Company's employees and other third parties.
related
to
air
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1950.
The Company started commercially in 1950.
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 6.170 karyawan per 30 Juni 2011 dan 5.745 karyawan per 31 Desember 2010.
The Company had average total number of employees of 6,170 on June 30, 2011 and 5,745 on December 31, 2010.
Susunan pengurus Perusahaan telah ditunjuk berdasarkan akta notaris No. 50 tanggal 7 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M,Kn. di Jakarta, dan telah diubah dengan akta No. 75 tanggal 10 Mei 2010 dari Sutjipto, S.H., M,Kn. notaris di Jakarta mengenai perpanjangan sementara untuk Emirsyah Satar dan Agus Priyanto dan berdasarkan SK Dirut No.JKTDZ/SKEP/5007/11 tanggal 31 januari 2011 sebagimana telah diubah dengan SK No.JKTDZ/SKEP/50039/11 tanggal 27 Juni 2011. Susunan pengurus Perusahaan per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s management were appointed based on deed No. 50 dated August 7, 2008 of Sutjipto, S.H., M,Kn., notary in Jakarta which have been amended by deed No. 75 dated May 10, 2010 of Sutjipto, S.H., M,Kn., notary in Jakarta stating the temporary extension for Emirsyah Satar and Agus Priyanto and based on decision letter of President Director No.JKTDZ/SKEP/5007/11 dated January 31, 2011 which have been amended by SK No. No.JKTDZ/SKEP/ 50039/11 tanggal 27 Juni 2011. At June 30, 2011 and December 31, 2010 the Company's management consists of the following:
2011
2010
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Hadiyanto Sahala Lumban Gaol Wendy Aritenang Yazid Adi Rahman Adiwoso*** Abdulgani
Hadiyanto Sahala Lumban Gaol Wendy Aritenang Yazid Adi Rahman Adiwoso Abdulgani
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Teknik & Pengelolaan Armada Direktur Niaga Direktur Operasi Direktur Strategi, Pengembangan Bisnis & Manajemen Resiko Direktur Sumber Daya Manusia & Umum ** Direktur Pemasaran & Penjualan**
Emirsyah Satar Elisa Lumbantoruan
Emirsyah Satar Elisa Lumbantoruan*
Hadinoto Soedigno Agus Priyanto Capt. Ari Sapari
Hadinoto Soedigno Agus Priyanto Capt. Ari Sapari
Achirina
Elisa Lumbantoruan
-
Achirina -
President & CEO EVP Finance EVP Maintenance & Fleet Management EVP Commercial EVP Operations EVP Strategy, Business Development & Risk Management EVP Human Capital & Corporate Affairs EVP Marketing & Sales
Catatan/ Notes: *) Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Keuangan/Acting as EVP Finance. **) Sehubungan dengan adanya perubahan organisasi induk, maka saat ini terdapat dua posisi direktur yang kosong yaitu Direktur SDM & Umum yaitu Direktur SDM & Umum dan Direktur Pemasaran dan Penjualan/In connection with the change in the parent organization structure, any two posisition of EVP is vacant there are EVP Human Capital & Corporate Affairs and EVP Marketing and Sales. ***) Berdasaran RUPST 29 April 2011 diangkat sebagai komisaris independen/ According RUPST dated April 29, 2011 appointed as Independen Commisioners
-7-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued The Company’s audit committee and corporate secretary as of June 30, 2011 and December 31, 2010 are the following:
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Ketua
Abdulgani
Adi Rahman Adiwoso
Chairman
Anggota
Adi Dharmanto
Adi Dharmanto
Members
Endang Mudiman
Endang Mudiman Etty Retno Wulandari*
Ike Andriani
Ike Andriani
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
*) Mengundurkan diri sejak 1 Januari 2011/ Resigned since January 1, 2011
Berdasarkan risalah rapat umum pemegang saham tahunan pada tanggal 29 April 2011, para pemegang saham menyetujui untuk memperpanjang masa jabatan Direksi dan pengangkatan Komisaris Independen sebagai berikut: a. Anggota Direksi yang diperpanjang sampai RUPS Tahunan atau RUPS luar biasa adalah:
b.
Based on Minutes of Annual Meeting dated by April 29, shareholder agreed to extend position and appointment of commissioners are as follows:
i. Sdr. Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama ii. Sdr. Agus Priyanto sebagai Direktur Niaga Menetapkan pengangkatan Sdr. Adi Rahman Adiwoso sebagai komisaris independen dengan masa jabatan sampai penutupan RUPS Tahunan ke 5 sejak pengangkatannya.
Shareholder 2011, the the Director independent
a.
The members of Director which was extended until Annual Shareholder Meeting or Extraordinari Shareholder Meeting are: i. Mr. Emirsyah Satar as President Director & CEO ii. Mr. Agus Priyanto as EVP Services
b.
Appoitment Mr Adi Rahman Adiwoso as independent commissioners until the closing of Annual Shareholder Meeting to five since his appointment.
Perusahaan memiliki fungsi internal audit.
The Company has an internal audit function.
Jumlah kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut:
Total remuneration of the Company’s commissioners and directors as of June 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows:
2011 (6 bulan/months) Rp
2010 (12 bulan/months) Rp
Komisaris Imbalan jangka pendek Imbalan berbasis saham
1,854,305,741 237,587,625
6,669,527,272 -
Commissioners Short term benefits Share based compensation
Direksi Imbalan jangka pendek Imbalan berbasis saham
7,465,093,448 697,345,125
27,820,716,813.00 -
Directors Short term benefits Share based compensation
-8-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Penawaran umum efek perusahaan
b.
Pada tanggal 1 Pebruari 2011, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. S-325 /BL/2011 untuk penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Pebruari 2011. c.
On February 1, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) in its Letter No. S-325 /BL/2011 for its offering to the public of 6,335,738,000 shares at Rp 500 per share. On February 11, 2011, all of these shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Anak Perusahaan
c.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
PT Abacus Distribution Systems Indonesia (ADSI)
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) **)
PT Aero Wisata dan anak perusahaan/ and subsidiaries (PT AWS)
PT Mirtasari Hotel Development (MHD) *) PT Angkasa Citra Sarana Catering Service (ACS) *) PT Biro Perjalanan Wisata Satriavi (BPWS) *) PT Mandira Erajasa Wahana (MEW) *) PT Aerojasa Perkasa (AJP) *) PT Senggigi Pratama Internasional (SPI) *) Garuda Orient Holidays, Pty, Limited (GOHA) *) Garuda Orient Holidays Korea Co, Limited (GOHK) *) Garuda Orient Holidays Japan Co, Ltd (GOHJ) *)
Lokasi/ Domicile
Initial Public Offering
Consolidated Subsidiaries The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Kegiatan usaha utama/ Main business activities
Jakarta
Penyedia jasa sistem komputerisasi reservasi/ Computerize reservation system services provider Jakarta Perbaikan dan pemeliharaan pesawat terbang/ Aircraft maintenance and overhaul Jakarta Hotel, jasa boga, penjualan tiket/ Hotel, catering, ticketing services Denpasar Hotel
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership %
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 30 Juni/ 31 Desember/ June 30, 2011 December 31, 2010 Rp Rp
95.00
1996
49,139,454,472
48,152,936,754
99.99
2002
1,427,058,422,416
1,446,930,433,205
99.99
1973
1,677,919,359,423
1,693,729,086,693
99.99
1974
187,440,680,630
186,946,415,020
Jasa boga pesawat/ Aircraft catering services Jakarta Biro perjalanan wisata/ Travel agent Jakarta Jasa transportasi/ Transportation services Jakarta Penjualan tiket/ Ticketing Lombok Hotel
99.99
1974
538,674,935,070
634,226,043,400
99.99
1967
51,739,862,249
38,326,681,560
99.99
1989
221,976,372,977
228,869,504,912
99.87
1989
17,606,277,712
12,800,630,377
99.99
1988
103,182,731,270
103,237,621,446
Sydney
100.00
1981
111,554,835,645
89,161,830,371
60.00
2008
6,172,226,850
4,834,752,633
60.00
2010
57,098,184,702
34,744,890,860
Jakarta
Korea Jepang/ Japan
Biro perjalanan wisata/ Travel agent Biro perjalanan wisata/ Travel agent Biro perjalanan wisata/ Travel agent
-9-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Anak perusahaan/ Subsidiaries
Lokasi/ Domicile
Kegiatan usaha utama/ M ain business activities
PT Bina Inti Dinamika (BID) *) Bandung PT Aero Hotel M anagement (AHM ) *) Jakarta
Hotel M anajemen hotel/ Hotel management PT Belitung Inti Permai (BIP) Jakarta M anajemen hotel/ Hotel management PT Aero Systems Indonesia **) Jakarta Penyedia jasa (d/h/ formerly ) PT Lufthansa Systems teknologi informasi/ Indonesia Information technology services PT Citilink Indonesia **) Jakarta Jasa transportasi/ Transportation services
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership %
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 30 Juni/ 31Desember/ June 30, 2011 December 31, 2010 Rp Rp
61.89 100.00
1989 2010
31,212,821,824 4,828,393,991
100.00
1991
6,692,641,289
99.99
2005
189,465,950,510
189,707,071,349
87,515,260,281
84,425,969,515
99.99
Dalam tahap pengembangan/ Under development stage
32,689,994,826 3,292,310,565 -
Pada tanggal 13 Mei 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian Joint Venture dengan Lufthansa Systems Group GmbH (Lufthansa), untuk membentuk perusahaan joint venture bernama PT Lufthansa Systems Indonesia (LSI). LSI memberikan jasa konsultasi, rekayasa sistem Teknologi Informasi (TI) dan pemeliharaan TI, kepada perusahaanperusahaan penerbangan dan industri-industri lainnya.
On May 13, 2004, the Company entered into a Joint Venture Agreement with Lufthansa Systems Group GmbH (Lufthansa) to establish a joint venture company namely PT Lufthansa Systems Indonesia (LSI). LSI engages in providing consultancy services, Information Technology (IT) and IT system maintenance, to airline companies and other industries.
Perusahaan dan Lufthansa memiliki saham LSI 51% dan 49%, dengan nilai penyertaan awal masing-masing sebesar Rp 22.500.254.025 dan Rp 21.617.883.675.
The Company has 51% ownership in LSI while Lufthansa has 49%, with initial capital investment of Rp 22,500,254,025 and Rp 21,617,883,675, respectively.
Berdasarkan akta No. 131 tanggal 29 Januari 2009 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Lufthansa telah mengalihkan sahamnya di LSI sebanyak 2.276.765 saham atau 49% kepada PT Aero Wisata seharga USD 5.200.000. Setelah pengalihan tersebut nama PT Lufthansa Systems Indonesia berubah nama menjadi PT Aero Systems Indonesia.
Based on notarial deed No. 131 dated January 29, 2009 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, Lufthansa’s shares in LSI of 2,276,765 share or equal to 49%, have been transferred to PT Aero Wisata, at a price of USD 5,200,000. Due to these changes, the name of PT Lufthansa Systems Indonesia is changed into PT Aero Systems Indonesia.
Pada tanggal 6 Januari 2009, Perusahaan dan PT Aero Wisata, anak perusahaan, mendirikan perusahaan dengan nama PT Citilink Indonesia, yang bergerak di bidang angkutan udara niaga, dengan komposisi kepemilikan sebesar 67% dan 33% masing-masing untuk Perusahaan dan PT Aero Wisata. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, PT Citilink Indonesia belum beroperasi secara komersial.
On January 6, 2009, the Company with PT Aero Wisata, a subsidiary, established PT Citilink Indonesia, which will be engaged in scheduled air transport. The share ownership of each of the Company and PT Aero Wisata is 67% and 33%. As of the date of the consolidated financial statements, PT Citilink Indonesia has not yet started commercial operations.
Pada tanggal 30 Oktober 2009, PT Aero Wisata, anak perusahaan, mengadakan perjanjian kerjasama dengan Good Luck Travel Co., Ltd untuk membentuk perusahaan Joint
On October 30, 2009, PT Aero Wisata, a subsidiary, entered into an agreement with Good Luck Travel, Co., Ltd to form a joint venture company in Japan, named Garuda -10-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
2.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Venture berkedudukan di Jepang dengan nama Garuda Orient Holidays Japan Co., Limited (GOHJ) yang bergerak di bidang agen perjalanan. PT Aero Wisata memiliki kepemilikan sebesar 3.600 lembar saham (60%).
Orient Holidays Japan Co., Limited. (GOHJ), which will be engaged in travel agency. PT Aero Wisata owned 3,600 shares (60%) in GOHJ.
Pada tanggal 15 Desember 2009, PT Aero Wisata bersama MHD mendirikan PT Aero Hotel Management (AHM) dengan porsi kepemilikan PT Aero Wisata sebanyak 450 lembar saham atau 90% kepemilikan, sedangkan MHD sebanyak 50 lembar saham atau 10% kepemilikan atas AHM. AHM berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang jasa manajemen dan konsultasi bisnis. Perusahaan tersebut beroperasi secara komersial sejak tahun 2010.
On December 15, 2009, PT Aero Wisata with MHD established PT Aero Hotel Management (AHM). PT Aero Wisata owned 450 shares or 90% ownership of AHM while MHD owned the remaining 50 shares or 10% ownership. AHM is located in Jakarta which specialized in management and business consulting. AHM started commercial operations in 2010.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF (ISAK)
Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan
Standards and interpretations in issue not yet adopted
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
This standard effective for consolidated financial statements for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja,
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi,
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan, PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 53 (revisi 2010),Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
-11-
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, PSAK 18 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans, PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits, PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts, PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes, PSAK 50 (revised 2010), Finanical Instruments: Presentation, PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments, PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures, PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations, ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities, ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
3.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards (IFRS).
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
The consolidated financial statements have been prepared using Indonesian Accounting Standards and Bapepam Rule No. VIII.G.7 on the Guidelines for Financial Statements Presentation which is an attachment of the Chairman of Bapepam Decision number KEP 06/PM/2000 dated March 13, 2000 and the Chairman of Bapepam Circular No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 on the Guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed Companies of Publicly Traded Companies in the Transportation Industry; and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia dan Peraturan Bapepam – LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Transportasi dan tidak dimaksudkan untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negara-negara lain. b.
c.
Compliance Statements
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
b.
Consolidated Financial Statements Presentation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan Iaporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classification of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
c.
Sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009), Perusahaan menyusun dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan.
Principles of Consolidation In accordance with PSAK 4 (revised 2009), the Company prepares and presents consolidated financial statements for the group of entities that are in control of the Company.
-12-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control is achieved when the parent entity owns, directly or indirectly through subsidiaries more than half the power of the voice of an entity. Control also exists when the parent entity has half or less sound power of an entity if there is:
a.
a.
b.
c.
d.
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
b.
c.
d.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaannya dimana Perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah kekuasaan dan memiliki kemampuan mengendalikan entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian, atau Perusahaan memiliki kemampuan mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah kekuasaan.
The power to appoint or replace the majority of the board of directors or equivalent organ regulating and controlling the entity through the council or the organ; or; The power to give a majority vote at a board meeting or equivalent organ regulating and controlling the entity through a director or organ
Consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries which the Company, either directly or indirectly, has more than half the power and has the ability to control the entity, except in rare circumstances can be clearly demonstrated that ownership was not followed by control, or The company has the ability to control the entity, although has less than or equal to half the power.
Subsidiaries are consolidated from the date when the Company obtained effective control and no longer consolidated from the date of release.
Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal pelepasannya.
All inter-company transactions and balances have been eliminated in consolidation
Semua transaksi dan saldo antar perusahaan telah dieliminasi dalam konsolidasi. d.
Power that exceeds half of the voting rights based on agreements with other investors; The power to set financial policy and operational entities under the articles of association or agreements;
Penggabungan Usaha
d.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya perolehan adalah jumlah nilai wajar (pada tanggal pertukaran) aset yang diberikan, liabilitas yang terjadi atau diambil alih dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai imbalan atas perolehan kendali ditambah biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at -13-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.
Perusahaan secara berkesinambungan mengevaluasi apakah terdapat indikasi penurunan nilai (“impairment”). Jika terdapat indikasi impairment, nilai aset tak berwujud dan goodwill yang dapat terpulihkan (recoverable) ditentukan berdasarkan nilai diskonto dari estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai waktu dari uang (time value of money) dan risiko spesifik dari aset terkait. Goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan amortisasinya sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
The Company continually evaluates whether there is any indication of impairment. If there are indications of impairment, intangible asset value and goodwill can be recovered (recoverable) is determined based on the discounted value of estimated future cash flows using a discount rate before tax that reflects the market valuation of time value of money and risk specifics of the related assets. Goodwill acquired from the date of its acquisition of business combinations prior to January 1, 2011 terminated since the early amortization period of the fiscal year beginning on or after January 1, 2011.
Akuisisi dengan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan nilai buku seperti metode penyatuan kepemilikan (carryover basis). Selisih harga pengalihan yang dibayar atau diterima dengan nilai buku historis terkait, setelah memperhitungkan dampak pajak penghasilan (“PPh”) yang berlaku, diakui secara langsung di ekuitas dan disajikan sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi dan transaksi lainnya entitas sepengendali” pada bagian ekuitas.
The acquisition by an entity under common control accounted for using book value as pooling of interest method (carryover basis). Difference in the transfer price paid or received related to the historical book value, after taking into account the impact of income tax ("PPh") is applicable, is recognized directly in equity and presented as "Differences arising from restructuring and other transactions of entities" in equity.
Saldo “Selisih transaksi restrukturisasi dan transaksi lainnya entitas sepengendali” dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika tidak terdapat lagi hubungan sepengendali antara pihak-pihak yang bertransaksi.
“The Difference due to restructuring and other transactions of entities" is charged to comprehensive consolidated statement of income when there is no longer a relationship exists between the transacting parties.
Selisih yang timbul dari jumlah bayar dengan nilai proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset bersih teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi yang didebitkan, diakui secara langsung di ekuitas dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Akuisisi Kepemilikan
Differences arising from the amount paid by the non-controlling interests' proportionate share of net identifiable assets of the acquired party is debited, are recognized directly in equity and presented as "Difference in Transactions of non controlling Interest in Subsidiaries"
Kepentingan Non Pengendali pada Anak Perusahaan”. e.
Penggunaan Estimasi
e.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesia Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
-14-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
f.
g.
h.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
f.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali GOHA, GOHK dan GOHJ, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except GOHA, GOHK and GOHJ, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pembukuan GOHA diselenggarakan dalam Dolar Australia, GOHK dalam Won Korea dan GOHJ dalam Yen Jepang. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan liabilitas anak perusahaan tersebut pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
The books of accounts of GOHA are maintained in Australian Dollars, GOHK in Korean Won and GOHJ in Japan Yen. For consolidation purposes, assets and liabilities of these subsidiaries at balance sheet date are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated using the average rates of exchange for the year. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Translation Adjustments”.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
g.
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
The Company and its subsidiaries have related parties transaction as defined in PSAK 7 (Revised 2010) ”Related Party Disclosure”.
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010), mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (“entitas pelapor”).
The Company and its subsidiaries entered into transactions with parties relate. the definition of the relate to the use in accordance with PSAK 7 (Revised 2010), regarding "Related party disclosure ". Parties to relate is a person or entity associated with the entity that prepare its financial statements ("reporting entity").
Rincian transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan didalam catatan 43.
Significant related party transaction disclosed in notes 43.
Kas dan Setara Kas
h.
Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents For cash flows presentation purpose cash and cash equivalents comprise of cash on hand, cash in bank and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
-15-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
i.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
i.
Sebelum 2010, cadangan penurunan nilai atas piutang usaha ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menyediakan cadangan penurunan nilai atas piutang usaha berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 5). Perusahaan menggunakan metode penilaian secara individual. j.
Before 2010, impairment reserve for of trade receivables is provided based on management's review of the collectibility of the accounts at the end of the year. Effective January 1, 2010, the Company and its subsidiaries provide impairment reserve for trade receivables by PSAK 55 (Revised 2006) (Note 5). The Company used individual assessments to assess the impairment of account receivable
Persediaan
j.
Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual persediaan dikurangi beban penjualan yang diperlukan. k.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less applicable selling expenses.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus. l.
Impairment reserve
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Investasi pada perusahaan asosiasi
l.
Investments in associates
Penyertaan pada perusahaan-perusahaan di mana Perusahaan memiliki 20% sampai dengan 50% hak suara, dan dimana Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan tetapi bukan dalam bentuk kendali atas kebijakan keuangan dan operasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, Perusahaan mengakui bagian atas laba atau rugi perusahaan asosiasi secara proporsional sejak tanggal pengaruh signifikan dimiliki hingga tanggal berakhirnya pengaruh signifikan tersebut. Ketika bagian Perusahaan atas rugi melebihi nilai tercatat dari perusahaan asosiasi, nilai tercatat penyertaan diturunkan hingga nihil dan pengakuan kerugian lebih lanjut dihentikan kecuali apabila Perusahaan memiliki liabilitas konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Investments in companies in which the Company has 20% to 50% of voting rights, and where the Company has significant influence but not in the form of control over the financial and operating policies, are accounted for using the equity method. Under this method, the Company recognized part of the profits or losses of associated companies proportionately from the date significant influence is owned until the expiry date of such a significant influence. When the interest in the losses exceeds the carrying value of associates, the carrying amount of investments reduced to nil and recognition of further losses is stopped unless the Company has constructive or legal liability or make a payment on behalf of associates.
Secara berkesinambungan, sekurangkurangnya di setiap akhir tahun, Perusahaan dan anak perusahaan mengevaluasi nilai tercatat penyertaannya pada perusahaan asosiasi terhadap kemungkinan penurunan nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan adanya indikasi penurunan nilai selain penurunan nilai
An ongoing basis, at least at the end of each year, the Company and its subsidiaries to evaluate the carrying value of its shares in associated companies against possible impairment based on SFAS 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement". Factors to be considered for indications of impairment other than temporary decline in value is the attainment of the objectives and phases of the business plan including projected cash flows and -16-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
sementara adalah pencapaian tujuan dan tahapan rencana usaha termasuk proyeksi arus kas dan hasil dari aktivitas pendanaan yang direncanakan, kondisi keuangan dan prospek bisnis dari setiap perusahaan asosiasi, nilai wajar penyertaan dibandingkan dengan nilai tercatat penyertaan, lamanya nilai wajar penyertaan berada di bawah nilai tercatat penyertaan, dan faktor-faktor relevan lainnya. Penurunan nilai yang harus diakui diukur berdasarkan selisih lebih antara nilai tercatat penyertaan dengan nilai wajarnya. Nilai wajar ditentukan berdasarkan nilai terendah antara harga kuotasi pasar (jika ada) dan nilai diskonto arus kas, atau teknik penilaian lain yang tepat berdasarkan PSAK 48 (revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
results of the planned financing activities, financial condition and prospects of each company's business association, the fair value of investments compared to the value the carrying, the length of the fair value of investments under the carrying value of investments, and other relevant factors. Impairment must be recognized is measured by the excess of the carrying value of investments with fair value. Fair value is determined at the lower of market price quotations (if any) and the discounted value of cash flows, or other appropriate valuation techniques based on IAS 48 (revised 2009), "Impairment of Assets".
Perubahan nilai penyertaan yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang timbul dari transaksi ekuitas antara perusahaan asosiasi dengan pihak lain diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi”. Selisih yang sebelumnya langsung dikreditkan ke ekuitas sebagai dampak transaksi ekuitas di perusahaan asosiasi, dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian saat penyertaan dijual sesuai persentase kepemilikan yang dijual.
Change the value of investments due to changes in the equity of associated company's equity arising from transactions between associated companies with other parties are recognized as part of the equity in the account "Differences arising from changes in equity of associates". Difference previously credited directly to equity as a result of equity transactions in associated companies, reported in the consolidated comprehensive income investments sold during the corresponding percentage of ownership sold.
m. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
m. Change of associates
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan/Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. n.
equity
in
subsidiaries
and
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries or associates arising from capital transactions of such subsidiaries or associates with other parties are recognized in equity as Difference Due to Change of Equity in Subsidiaries or Associates, and recognized as income or expenses in the period the investments are disposed of.
Properti Investasi
n.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya.
Investment properties are properties (land or a building – or part of a building – or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both.
Properti investasi awalnya dinilai sebesar biaya perolehan. Selanjutnya setelah penilaian awal, properti investasi dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Investment properties are recorded initially at cost. Subsequent to initial recognition, investment properties are measured at fair value. Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in income statement in the period in which they arise.
-17-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
o.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
o.
Aset Tetap
Property and Equipment
Pesawat, tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan.
Aircraft, land and buildings are stated at their revalued amounts, being the fair value at the date of revaluation, less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair at the balance sheet date.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi pesawat, tanah dan bangunan langsung dikreditkan surplus revaluasi pada bagian ekuitas, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi pesawat, tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi pesawat, tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Any revaluation increase arising on the revaluation of such aircraft, land and buildings is credited to the revaluation surplus in the equity section, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit and loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation of such aircraft, land and buildings is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any, held in the revaluation surplus relating to a previous revaluation of such aircraft, land and buildings. The revaluation surplus included in equity in respect of aircrafts, land and buildings is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.
Aset tetap pesawat disusutkan hingga ke estimasi nilai residu dengan mengunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat, sebagai berikut:
Aircraft assets are depreciated using the straight-line method to an estimated residual value based on their estimated useful lives, as follows:
Tahun/ Years Rangka pesaw at Mesin Simulator Rotable part Aset pemeliharaan Inspeksi rangka pesaw at Overhaul mesin
18 - 20 18 - 20 10 12 Periode inspeksi berikut/ period to next inspection Periode overhaul berikut/ period to next overhaul
Aset tetap non pesawat kecuali tanah dan bangunan dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai jika ada dan disusutkan dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tesebut, sebagai berikut:
Airframe Engine Simulator Rotable part Maintenance assets Airframe inspection Engine overhaul
Non aircraft assets except land and buildings, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment, if any and are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the asset, as follows: Tahun/ Years
Bangunan dan Prasarana Kendaraan Aset tetap lainnya
40 3-5 2 - 10
Tanah tidak disusutkan.
Buildings and infrastructure Vehicles Other fixed assets
Land is not depreciated. -18-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance lease are depreciated based on the same estimated useful life with owned assets or over the lease period which ever is shorter.
Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan direview minimum setiap akhir tahun buku, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at least each year end and the effect of any changes in estimate is accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasi dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amount is removed from the consolidated financial statement and the resulting gains or losses recognized in comprehensive income statements.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
Untuk pinjaman yang tidak spesifik digunakan untuk perolehan aset tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tertentu terhadap jumlah pengeluaran untuk perolehan aset tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap saldo pinjaman terkait selama periode tersebut, tidak termasuk jumlah pinjaman yang spesifik digunakan untuk perolehan aset tertentu lainnya.
For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalization rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing other qualifying assets.
Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 - 30 tahun.
Properties under BOT are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over 20 - 30 years.
.
-19-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
p.
q.
r.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
p.
Aset Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual Dan Dihentikan Operasi
Non Current Assets Held For Sale And Discontinued Operation
Sejak 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan telah mengadopsi PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset tidak lancer dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan”, yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 dan diterapkan secara prospektif.
Since January 1, 2011, the Company and its subsidiaries have adopted PSAK No. 58 (Revised 2009), "Non current assets held for sale and discontinued operations", which is effective for financial reporting periods beginning on or after January 1, 2011 and applied prospectively.
Pengklasifikasi suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan yang harus sangat mungkin terjadi.
Classifiers as a non-current assets held for sale if its carrying amount will be recovered primarily through sale which highly probable.
Pengukuran aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Measurement of non-current assets classified as held for sale at the lower of carrying amount and fair value net of costs to sell.
q.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Impairment of Non-Financial Asset
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the Company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, di mana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings unless the relevant asset is carried at revaluation amount, in which the impairment loss is treated as revaluation decrease. r.
Sewa
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases, which do not meet this criteria, are classified as operating leases.
Sebagai Lessee
The Group as a lessee
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and -20-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate amount of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Jual dan Sewa–Balik
Sale and Leaseback
Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa-balik diperlakukan sebagai berikut:
Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:
-
Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan diatas nilai tercatat, tidak segera diakui sebagai pendapatan tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
-
If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.
-
Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan transaksi tersebut dilakukan pada nilai wajar, maka laba atau rugi diakui segera. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas nilai wajar, selisih lebih diatas nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.
-
If the sale and leaseback transaction results in an operating lease, and the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.
-21-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
s.
t.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar diakui segera.
For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.
Untuk sewa pembiayaan, tidak diperlukan penyesuaian kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, nilai tercatat diturunkan ke jumlah yang dapat dipulihkan.
For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been an impairment in value, in which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.
Biaya Pemeliharaan Pesawat
s.
Biaya inspeksi besar rangka pesawat dan perbaikan besar mesin pesawat milik sendiri dan sewa pembiayaan dikapitalisasi dan disusutkan selama periode sampai dengan inspeksi atau perbaikan besar berikutnya.
Major airframe inspection cost relating to heavy maintenance visit and engine overhauls for owned aircraft and those held on finance lease is capitalized and amortized over the period until the next expected major inspection or overhaul.
Bila terdapat komitmen untuk perawatan pesawat sesuai yang diatur dalam perjanjian sewa operasi, penyisihan diakui selama jangka waktu sewa atas liabilitas pengembalian sesuai yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut. Penyisihan dibuat berdasarkan pengalaman historis, petunjuk pabrik dan, jika relevan, Liabilitas kontrak untuk menentukan nilai sekarang dari perkiraan biaya masa depan dari inspeksi rangka pesawat dan perbaikan mesin.
If there is a commitment related to maintenance of aircraft held under operating lease arrangements, a provision is made during the lease term for the lease return obligations specified within those lease agreements. The provision is made based on historical experience, manufacturers’ advice and if relevant, contractual obligations, to determine the present value of the estimated future major airframe inspections cost and engine overhauls.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
All other repair and maintenance costs are expensed as incurred.
Beban Tangguhan
t.
Biaya-biaya lain yang memenuhi kriteria pengakuan aset akan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan masa manfaatnya. u.
Heavy Maintenance Costs of Aircraft
Deferred Charges Other charges that meet the asset recognition criteria are deferred and amortized using the straight-line method over their beneficial periods.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
u.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan tiket penumpang dan jasa kargo awalnya diakui sebagai pendapatan diterima dimuka transportasi. Pendapatan operasional diakui pada saat penerbangan telah dilakukan. Penjualan didalamnya termasuk juga atas pemulihan surcharges selama tahun berjalan.
Passenger ticket and cargo waybill sales are initially recorded as unearned transportation revenue. Revenue is recognized when transportation service is rendered. Revenue also includes recoveries from surcharges during the year.
Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat atas kontrak jangka pendek diakui pada saat jasa diserahkan kepada langganan. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat atas kontrak jangka panjang diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian.
Revenue from short-term aircraft maintenance and overhaul contract is recognized when the service is rendered. Revenue from long-term aircraft maintenance and overhaul contracts is recognized using the percentage-ofcompletion method. -22-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
v.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pendapatan atas jasa perhotelan, jasa boga, biro perjalanan dan jasa sistem reservasi serta jasa lain yang berhubungan dengan penerbangan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.
Revenues from hotels, catering, travel agency services, reservation system services and other services related to flight operations are recognized when the services are rendered.
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Penghasilan dividen dari investasi saham diakui pada saat hak menerima dividen telah ditetapkan.
Dividend income from investment in shares of stock is recognized when the shareholders’ rights to receive such dividend have been established.
Beban diakui pada saat terjadi atau sesuai dengan masa manfaatnya.
Expenses are recognized when incurred. v.
Frequent Flyer Program
The Company operates a frequent flyer program called “Garuda Frequent Flyer” that provides travel awards to program members based on accumulated mileage. A portion of passenger revenue attributable to the award of frequent flyer benefits, estimated based on expected utilization of these benefits, is deferred until they are utilized. These deferment of the revenue is recorded as unearned revenue on the balance sheet. Any remaining unutilized benefits are recognized. as revenue upon expiry.
Perusahaan menyelenggarakan program “Garuda Frequent Flyer” yang menyediakan penghargaan perjalanan kepada anggotanya berdasarkan akumulasi jarak tempuh. Sebagian pendapatan penumpang diatribusikan terhadap penghargaan perjalanan yang diestimasi dan dihitung berdasarkan ekpektasi penggunaan penghargaan tersebut, ditangguhkan sampai penghargaan digunakan dan dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan. Penghargaan yang tidak digunakan diakui sebagai pendapatan pada saat kadaluarsa. w.
Frequent Flyer Program
w.
Imbalan Pasca-kerja dan Imbalan Kerja Jangka Panjang
Post-Employment Benefits and Long-Term Benefits
Imbalan Pasca-Kerja
Post-Employment Benefits
Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini liabilitas imbalan pasti atau nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Post-employment benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets, is recognized on straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pascakerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum diakui dan biaya jasa lalu belum diakui, dan dikurangi dengan nilai wajar aset program.
The employee benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and reduced by the fair value of plan assets.
-23-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
x.
y.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-Term Benefits
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan.
Long-term benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains (losses) are recognized immediately in the current operations.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.
The long-term employee benefit obligation recognized in the consolidated balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation.
Provisi
x.
Provision
Provisi diakui bila Perusahaan dan anak perusahaan memiliki Liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan dan anak perusahaan diharuskan menyelesaikan Liabilitas serta jumlah Liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. Jumlah diakui sebagai provisi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan menyelesaikan Liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada Liabilitas tersebut. Provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan Liabilitas kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas tersebut.
Provisions are recognized when the Company and its subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company and its subsidiaries will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the balance sheet date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian provisi diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted -24-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
z.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities except deferred tax asset and liability for different entity, are offset in the balance sheet in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Aset Keuangan
z.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan yang diakui dan yang tidak diakui pada tanggal pembelian atau penjualan suatu aset keuangan diatur dalam kontrak yang dimana persyaratan periode yang diperlukan aset keuangan ditentukan oleh pasar, dan pengukuran awal dengan menggunakan nilai wajar ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan itu diklasifikasikan sebagai “at fair value through profit or loss”, yang mana dari awal diukur dengan menggunakan nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries’ financial assets are classified as follows:
Fair value through profit or loss Financial derivatives are classified in this category unless designated as hedging derivatives. Gain or loss on non-hedging derivative is recognized in profit or loss;
Loans and receivables Cash in banks, time deposits, maintenance reserve funds and security deposits on operating leases, trade and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in active market, are classified in this category. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short term receivable where the recognition or interest would be immaterial.
Available for sale Long-term investments in shares, except investments in associates, are classified in this category. As there is no active market for these investments and the fair value cannot be reliably measured, these investments are measured at cost, less impairment.
Nilai wajar pada laporan laba rugi komprehensif Derivatif keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini kecuali ditujukan sebagai derivatif lindung nilai. Keuntungan atau kerugian dari derivatif non lindung nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif; Pinjaman dan Piutang Bank, deposito berjangka, dana pemeliharaan pesawat dan uang jaminan atas sewa operasi, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif, diklasifikasikan dalam kategori ini. Pinjaman dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material; Tersedia untuk dijual Investasi jangka panjang dalam bentuk saham, kecuali investasi pada perusahaan asosiasi, diklasifikasikan dalam kategori ini. Bila tidak ada pasar aktif untuk investasi tersebut dan nilai wajar tidak dapat diukur dengan andal, investasi ini diukur sebesar biaya perolehan, dikurangi penurunan nilai.
-25-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Metode bunga efektif
Effective interest method
Metode bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait. Tingkat bunga efektif adalah tingkat bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (termasuk semua biaya yang dibayar atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya), selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih pendek atas nilai tercatat bersih pada pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments assesed as at fair value through profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari investasi.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Aset keuangan diukur pada amortized cost Dalam penentuan apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian atas penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti, pengalaman kolektibilitas pembayaran di masa lalu, kegagalan atau peningkatan signifikan atas jumlah pembayaran tertunda atas kredit rata-rata sebelumnya, termasuk yang diakui kesulitan keuangan debitur.
Financial assets measured at amortized cost In determing whether there is an objective evidence that impairment loss has been incurred on financial assets, management considers factors such as historical experience of collecting payments, default or significant increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as significant financial difficulty of the debtor.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai adalah sebesar perbedaan antara nilai tercatat dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang, didiskonto dengan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial assets original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset keuangan, kecuali untuk piutang usaha dan piutang lain-lain dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun penyisihan. Bila
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a -26-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
piutang usaha atau piutang lain-lain tidak tertagih, piutang dihapuskan terhadap akun penyisihan. Pemulihan dikemudian hari dari jumlah yang dihapuskan sebelumnya, dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan diukur pada dikurangi kerugian penurunan nilai
receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statements of income.
biaya,
Jika terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang diukur pada biaya, seperti kesulitan keuangan signifikan pada penerbit atau terjadi perubahan lingkungan operasi yang merugikan penerbit, kerugian penurunan nilai diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini dari nilai estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian pasar atas aset keuangan sejenis. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dihapus pada periode berikutnya.
Financial assets measured at cost, less impairment If there is objective evidence that impairment loss has been incurred on financial assets measured at cost, such as significant financial difficulty of the issuer or adverse changes in the environment the issuer operates, impairment loss is measured as the difference between the asset carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent period.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.
aa. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
aa. Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai hutang atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
-27-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instruments is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan lainnya
Other financial liabilities
Hutang bank, hutang jangka panjang, hutang usaha dan hutang lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif.
Bank loans, long-term loans, and trade and other payables are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognized on an effective yield basis.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan anak perusahaan telah dibebaskan, dibatalkan atau berakhir.
The Company and its subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when, their obligations are discharged, cancelled or expire.
bb. Instrumen Keuangan Derivatif
bb. Derivative Financial Instruments
Instrumen keuangan derivatif awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan. Perlakuan akuntansi atas perubahan kemudian dalam nilai wajar tergantung apakah derivatif tersebut ditujukan untuk instrumen lindung nilai, dan jika benar, sifat dari obyek yang dilindungi nilainya.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. The accounting for subsequent changes in fair value depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif keuangan yang ditujukan untuk lindung arus kas masa depan yang efektif diakui sebagai bagian dari ekuitas dan bagian yang tidak efektif langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika transaksi lindung nilai mengakibatkan pengakuan aset atau liabilitas, akumulasi keuntungan dan kerugian dalam ekuitas direklasfikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang sama selama aset atau liabilitas yang terkait mempengaruhi laba rugi. Untuk lindung nilai yang tidak mengakibatkan pengakuan aset atau liabilitas, jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi bersih.
Changes in fair value of derivative financial instruments that are designated as effective hedges of future cash flows are recognized as part of equity and the ineffective portion is recognized immediately in earnings. If the hedged transaction results in the recognition of an asset or liability, the accumulated gains and losses under equity are reclassified into earnings in the same period in which the related asset or liability affects earnings. For hedges that do not result in the recognition of an asset or liability, amounts deferred in equity are recognized in earnings in the same period in which the hedged item affects net income or loss.
Untuk lindung nilai efektif terhadap eksposur perubahan nilai wajar, item yang dilindung nilai disesuaikan dengan perubahan nilai wajar yang
For an effective hedge of an exposure to changes in the fair value, the hedged item is adjusted for changes in fair value attributable -28-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
dapat diatribusikan terhadap risiko yang dilindung nilai dan perubahan tersebut langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
to the risk being hedged and such changes are recognized immediately in earnings.
cc. Laba per Saham
cc. Earning per Share
Sesuai dengan PSAK 56, “Laba per Saham” laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.
According with PSAK 56, “Earning Per Share” Basic earnings per share are computed by dividing net income or loss attributable to owner with the weighted average number of ordinary shares outstanding in one period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi bersifat dilutif pada saham.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
dd. Informasi Segmen
dd. Segment Information
Berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
According with PSAK 5 (revised 2009), "Operating Segments" requires segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of which business activities of entities involved and the economic environment in which the entity operates.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban; Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: That engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses; Whose operating results are regularly reviewed by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assets its performance; and For which discrete financial information is available.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmensegmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
-29-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
4.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
KAS DAN SETARA KAS
4. 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya Jumlah Kas Bank Pihak-pihak berelasi (Catatan 43) Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Pihak ketiga Citibank N.A Bank of China National Australian Bank Commonwealth Bank of Australia Llyods Bank Ltd California Bank and Trust The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Bank Central Asia Industrial and Commercial Bank of China Korean Exchange Bank Mizuho Bank Saudi Arabian Bank Lain-lain (dibawah Rp 3 miliar) Jumlah bank Deposito berjangka Pihak-Pihak Berelasi (Catatan 43) Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Pihak Ketiga Bank CIMB Niaga Bank Bukopin National Australian Bank Citibank N.A Bank Mega Syariah Bank Himpunan Saudara Bank Permata Bank Artha Graha Bank Internasional Indonesia Bank Mega Bank Jatim Bank Korea Bank Internasional Indonesia Jumlah deposito berjangka Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 6,996,869,076 5,693,172,434 1,017,551,481 13,707,592,991
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar Other foreign currencies Total cash on hand
129,015,032,139 120,213,578,857 1,770,784,103
75,172,167,335 112,585,456,254 2,104,863,566
Bank Related Parties (Note 43) Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia
730,918,650,737 66,338,852,567 65,097,899,816 48,207,935,762 23,054,560,277
242,115,559,668 63,345,599,405 5,455,816,479 48,678,970,120 15,181,494,195
22,872,354,424 20,434,903,988
16,877,844,797 5,012,619,287
15,490,208,264 7,521,701,377 6,629,239,218 44,749,188,052 1,302,314,889,581
10,929,292,678 11,488,868,422 5,507,003,892 39,240,798,300 653,696,354,398
8,678,848,144 5,378,741,372 6,956,436,787 21,014,026,302
1,397,327,750,000 1,020,859,700,000 120,644,809,112
40,000,000,000 83,600,083,377 254,337,385,000
311,000,000,000 12,990,000,000 9,309,727,731 9,300,358,285 2,428,425,572 3,900,000,000 2,700,000,000 1,213,962,182 1,038,194,763 800,000,000 550,000,000
2,894,062,927,645
11,000,000,000 37,090,000,000 52,551,273,626 12,475,987,310 4,700,013,484 7,200,000,000 2,700,000,000 1,174,543,585 1,800,000,000 1,350,000,000 509,979,286,382
4,217,391,843,528
1,177,383,233,771
-30-
Thrid Parties Citibank N.A Bank of China National Australian Bank Commonwealth Bank of Australia Llyods Bank Ltd California Bank and Trust The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Bank Central Asia Industrial and Commercial Bank of China Korean Exchange Bank Mizuho Bank Saudi Arabian Bank Other banks (each below Rp 3 billion) Total bank Time deposit Related Parties (Note 43) Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Thrid Parties Bank CIMB Niaga Bank Bukopin National Australian Bank Citibank N.A Bank Mega Syariah Bank Himpunan Saudara Bank Permata Bank Artha Graha Bank Internasional Indonesia Bank Mega Bank Jatim Bank Korea Bank Internasional Indonesia Total time deposits Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011
December 31, 2010
4,700% - 8,250% 0,500% - 1,920% 1,180% - 1,920%
4,830% - 8,750% 0,005% - 1,800% 2,000% - 2,250%
Kas dan setara kas berdasarkan mata uang:
Mata uang fungsional Rupiah Dolar Australia Yen Jepang Won Korea Mata uang non fungsional Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Yen Jepang Renmimbi China Dolar Singapura Euro Poundsterling Inggris Won Korea Dolar Hongkong Riyal Saudi Arabia Mata uang lainnya (masing-masing dibaw ah 5 milyar) Jumlah
5.
Cash and cash equivalents based on currency:
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011
December 31, 2010
Rp
Rp
2,712,637,814,340 79,066,132,261 31,728,599,019 5,321,244,549
556,177,962,854 57,521,521,554 28,311,270,286 4,079,165,550
1,025,066,926,270 85,564,231,922 62,350,266,097 68,205,821,196 17,285,234,631 25,204,897,820 23,077,458,139 20,134,119,903 6,249,983,059 13,645,879,565
227,645,449,255 89,219,875,534 42,637,439,701 69,685,207,175 19,460,483,173 19,357,921,555 16,691,601,869 9,531,017,958 6,004,680,913 5,876,811,075
41,853,234,757 4,217,391,843,528
25,182,825,319 1,177,383,233,771
PIUTANG USAHA a.
5.
Berdasarkan Debitur
Pihak-pihak berelasi (Catatan 43) Sekretaris Negara RI PT Jiw asraya Departemen Luar Negeri PT Gapura Angkasa PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Pos Indonesia PT Merpati Nusantara Sub jumlah
Interest rates per annum on time deposits: Rupiah U.S. Dollar Dollar Australia
By Debtor
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
-31-
Non functional currency U.S. Dollar Australian Dollar Japanese Yen Chinese Renmimbi Singapore Dollar Euro Great Britain Poundsterling Korean Won Hongkong Dollar Saudi Arabian Riyal Other currencies (each below Rp 5 billion) Total
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE a.
60,061,417,722 43,610,638,108 27,821,357,191 10,658,780,278 4,108,239,476 3,802,979,452 1,352,168,399 151,415,580,626
Functional currency Rupiah Australian Dollar Japanese Yen Korean Won
14,257,225,001 43,546,129,465 9,119,303,803 1,414,571,136 4,302,626,902 607,804,011 73,247,660,318
Related parties (Note 43) Sekretaris Negara RI PT Jiw asraya Departemen Luar Negeri PT Gapura Angkasa PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Pos Indonesia PT Merpati Nusantara Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
b.
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Pihak ketiga Jasa penerbangan Agen penumpang Agen kargo Kartu kredit Perusahaan penerbangan Pos Lain-lain Sub jumlah Non jasa penerbangan Jumlah Cadangan penurunan nilai Jumlah
786,463,863,895 132,325,849,106 45,541,633,549 11,704,644,573 721,165,505 110,394,517,600 1,087,151,674,228 570,184,853,842 1,657,336,528,070 (310,829,525,072) 1,346,507,002,998
591,166,878,369 99,516,255,999 29,219,847,326 7,023,388,734 5,059,564,000 58,774,827,060 790,760,761,488 704,673,574,937 1,495,434,336,425 (315,159,999,417) 1,180,274,337,008
Jumlah - bersih
1,497,922,583,624
1,253,521,997,326
Berdasarkan Umur
Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 60 hari 61 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari Jumlah Cadangan penurunan nilai Jumlah - bersih
c.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
b.
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
581,890,571,212
342,135,640,517
669,023,840,423 137,814,552,986 94,543,153,303 325,479,990,772 1,808,752,108,696 (310,829,525,072) 1,497,922,583,624
724,331,695,982 60,482,198,512 40,781,316,887 400,951,144,845 1,568,681,996,743 (315,159,999,417) 1,253,521,997,326
Mata uang fungsional Rupiah Yen Jepang Dolar Australia
c.
Not yet due Past due 1- 60 days 61 - 180 days 181 - 360 days > 360 days Total Impairment reserve Total - net
By Currency
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
864,066,355,500 1,245,569,750 977,431,561
747,553,870,607 1,021,210,734 43,525,570
Mata uang non fungsional Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Australia Mata uang lainnya Jumlah Cadangan penurunan nilai
533,676,799,098 173,736,960,582 57,145,209,706 177,903,782,499 1,808,752,108,696 (310,829,525,072)
437,368,870,032 140,136,807,127 60,444,414,853 182,113,297,820 1,568,681,996,743 (315,159,999,417)
Jumlah bersih
1,497,922,583,624
1,253,521,997,326
-32-
Total - net
By Age Category
30 Juni/
Berdasarkan Mata Uang
Third parties Airlines services Passenger agents Cargo agents Credit cards Airlines Mail Others Sub total Non airlines services Total Impairment reserve Total
Functional currency Rupiah Japanese Yen Australian Dollar Non functional currency U.S. Dollar Japanese Yen Australian Dollar Other currencies Total Impairment reserve Total - net
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Mutasi cadangan penurunan nilai:
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Changes in impairment reserve: 30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
Saldo aw al tahun Cadangan (Pembalikan) - Bersih Penghapusan Pemulihan
315,159,999,417 84,206,717,545 (84,050,992,745) (4,486,199,145)
300,987,097,923 47,949,811,824 (33,776,910,330)
Balance at beginning of year Allow ance (Reverse) - Net Write off Recovery
Saldo akhir tahun
310,829,525,072
315,159,999,417
Balance at end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai dari tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
6.
The management believes that impairment reserve is adequate to cover uncollectible of account receivable. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang pegaw ai Piutang dividen Pendapatan masih harus diterima Lain-lain Jumlah
6. 30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
19,849,200,422 6,228,045,647 2,005,479,452 24,677,303,788 52,760,029,309
4,636,586,728 1,775,753,844 49,807,639,743 56,219,980,315
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain akan dapat ditagih seluruhnya karenanya tidak terdapat cadangan penurunan nilai.
7.
Employee receivables Dividend receivable Accrued revenues Others Total
No impairment reserve was provided for the other accounts receivable as management believes that all such receivables are collectible.
PERSEDIAAN
Suku cadang Persediaan umum Jasa boga Dokumen Lain-lain Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah bersih
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
7.
INVENTORIES
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
524,183,977,053
488,172,210,164
113,212,497,105 7,109,060,706 24,383,748,959 668,889,283,823 (8,226,815,570) 660,662,468,253
13,204,484,447 7,658,418,446 106,377,694,240 615,412,807,297 (8,218,917,982) 607,193,889,315
-33-
Spare parts General inventories Catering Document Others Total Allow ance for decline in value Net amount
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Saldo aw al tahun Penambahan Penghapusan Reklasifikasi ke aset lain-lain Saldo akhir tahun
8.
Changes in the allowance for decline in value of inventories are as follows:
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
8,218,917,982 7,897,588 8,226,815,570
70,363,802,991 541,788,070 (130,952,384) (62,555,720,695) 8,218,917,982
Balance at beginning of year Additions Write off Reclassified to other assets Balance at end year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses on the decline in inventory value.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, persediaan telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan masing-masing USD 200.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
At June 31, 2011 and December 31, 2010, the inventories were insured with some insurance companies against fire and other risks under pool policies with total sum insured of USD 200,000,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from possible losses on the inventories insured.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of June 30, 2011 and December 31, 2010, inventories were not used as collateral.
8.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 Juni/ June 30, 2011 Rp Sew a dibayar dimuka Bahan bakar Sew a pesaw at Uang muka ECA (Catatan 25) Suku cadang Perbaikan pesaw at Perjalanan dinas Sew a gedung Asuransi Lain-lain Jumlah
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
200,044,966,611 167,640,966,681 84,770,248,466 99,691,840,000 121,193,838,011 272,938,227 25,114,260,999 20,755,637,098 11,789,321,003 49,193,716,369 780,467,733,465
-34-
169,879,778,361 152,067,883,370 99,847,848,629 95,646,320,000 84,588,810,203 32,298,519,810 26,439,247,187 11,718,499,105 6,480,075,144 55,288,685,498 734,255,667,307
Prepaid rent Fuel Aircraft rental Advances to ECA (Note 25) Spare parts Aircraft maintenance Duty trip Building rental Insurance Others Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
9.
9.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Perusahaan Taksiran Pajak Penghasilan Badan Lebih Bayar Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Sub Jumlah Anak perusahaan Taksiran Pajak Penghasilan Badan Lebih Bayar Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai Sub jumlah Jumlah
Jumlah
PREPAID TAXES
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
27,843,111,110 27,843,111,110
The Company Estimated Overpayment of Corporate Income Tax Year 2011 Year 2010 Year 2009 Sub Total
20,201,752,861 18,199,574,992 3,734,554,025 4,189,513,292 7,192,378,565 53,517,773,735
15,816,562,594 12,334,087,703 4,189,513,290 8,264,285,787 40,604,449,374
Subsidiaries Estimated Overpayment of Corporate Income Tax Year 2011 Year 2010 Year 2009 Year 2008 Value Added Tax Sub total
106,237,675,086
68,447,560,484
Total
32,245,202,293 20,474,699,058 52,719,901,351
10. DANA PERAWATAN PESAWAT DAN UANG JAMINAN
Dana perawatan pesawat (Catatan 46) Uang jaminan sewa operasi (Catatan 46)
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
10. MAINTENANCE RESERVE FUND AND SECURITY DEPOSITS
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
1,772,794,316,277
1,434,010,237,050
638,301,228,967
605,676,981,299
2,411,095,545,244
2,039,687,218,349
Aircraft maintenance reserve funds (Note 46) Operating lease security deposits (Note 46) Total
11. ADVANCES FOR PURCHASE OF AIRCRAFT AND FLIGHT SIMULATOR
11. UANG MUKA PEMBELIAN PESAWAT DAN SIMULATOR PESAWAT Akun ini merupakan uang muka pembelian 6 pesawat Airbus tipe A-330 dengan jadwal pengiriman mulai Oktober 2012 sampai dengan Oktober 2014, 10 Boeing 777-300ER dengan jadwal pengiriman mulai Mei 2013 sampai dengan Januari 2016, Boeing 737-800 sebanyak 25 pesawat dengan jadwal pengiriman mulai Juni 2009 sampai dengan Pebruari 2016 (Catatan 47a dan 47b).
This account represents advances for purchase of 6 (six) Airbus type A-330 with delivery schedule starting October 2012 up to October 2014, 10 Boeing 777-300ER with delivery starting May 2013 up to January 2016, and 25 Boeing 737-800 with delivery schedule starting June 2009 up to February 2016 (Notes 47a and 47b.
Pada tanggal 7 Juni 21011, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian dua simulator pesawat dengan CAE Inc dengan nomor perjanjian DS/PERJ/DO-3188/2011. Perusahaan membeli dua tipe flight simulator yaitu A330 Series 7000 full flight simulator (FFS) with visual system dan B 737-800 Series 7000 FFS with visual system.
On June 7, 2011, the Company signed a purchase agreement No. DS/PERJ/DO-3188/2011 with CAE Inc for purchase two flight simulators there are A330 Series 7000 full flight simulator (FFS) with visual system and B 737-800 Series 7000 FFS with visual system. -35-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Berikut dengan rincian uang muka pembelian pesawat dan flight simulator:
Below are the detail advances for purchase of aircraft and flight simulator:
30 Juni/ June 30, 2011 Mata uang asing/ Setara dengan/ Foreign Currency Equivalent to USD Rp A330 Saldo Aw al Penambahan Selisih kurs Saldo Akhir B777-300ER Saldo Aw al Penambahan Selisih kurs Saldo Akhir B737-800 Saldo Aw al Penambahan Pengurangan Selisih kurs Saldo Akhir FLIGHT SIMULATOR Saldo Aw al Penambahan Pengurangan Selisih kurs Saldo Akhir Jumlah
11,375,785 13,569,439 24,945,224 47,439,170 4,930,605 52,369,775 60,017,904 15,680,970 75,698,874 5,667,000.00 5,667,000 158,680,873
31 Desember/ December 31, 2010 Mata uang asing/ Setara dengan/ Foreign Currency Equivalent to USD Rp
11,375,785
79,462,300,562 26,339,127,300 (3,521,747,085) 102,279,680,777
A330 Beginning balance Additions Foreign exchange Ending balance
426,525,577,470 42,513,588,745 (18,816,210,540) 450,222,955,675
47,439,170
445,928,198,000
B777-300ER Beginning balance
47,439,170
(19,402,620,530) 426,525,577,470
Foreign exchange Ending balance
539,620,974,866 137,908,198,530 (26,745,955,678) 650,783,217,718
134,653,773 47,036,314 (121,672,183)
1,265,745,464,414 427,927,080,655 (1,110,059,896,276) (43,991,673,927) 539,620,974,866
B737-800 Beginning balance Additions Deductions Foreign exchange Ending balance
48,379,179,000 340,020,000 48,719,199,000
-
102,279,680,777 117,531,243,815 (5,356,834,294) 214,454,090,298
1,364,179,462,691
-
118,832,859
-
FLIGHT SIMULATOR Beginning balance Additions Deductions Foreign exchange Ending balance
1,068,426,233,113 Total
Persentase kepemilikan/ Percentage of
30 Juni/
31 Desember/
Domicile
Ownership %
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
Jakarta Jakarta Jakarta
37.50 40.00 45.00
124,487,576,654 8,504,537,906 1,354,258,764
126,445,231,257 8,297,246,478 1,516,562,865
Jakarta Hongkong Singapura/ Singapore Bali Jakarta Padang
4.21 17.65 1.96 8.00 3.00 10.00
59,088,507,084 3,642,431,789 3,524,943,554 12,110,450,000 5,115,266,951 5,520,000,000
59,088,507,084 3,642,432,474 3,524,943,554 12,110,450,000 5,115,266,951 3,000,000,000
223,347,972,703
222,740,640,663
Tempat kedudukan/
Tersedia untuk dijual - sebesar biaya/ Available for sales - at cost PT Merpati Nusantara Airlines Papas Limited Abacus International Holdings Ltd. PT Nusa Dua Graha International PT Arthaloka Indonesia PT Bumi Minang Padang Plaza
60,017,904
12. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
12. INVESTASI SAHAM
Perusahaan Asosiasi - Metode ekuitas/ Associates - Equity method PT Gapura Angkasa PT Aeroprima PT Aeronurti Catering Services
8,453,436 2,922,349
Jumlah/Total
-36-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi:
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Changes in investments in associates:
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
PT Gapura Angkasa Saldo aw al tahun Bagian laba bersih Dividen
126,445,231,257 4,270,391,044 (6,228,045,647)
117,747,653,117 15,576,045,590 (6,878,467,450)
Saldo akhir tahun
124,487,576,654
126,445,231,257
PT Aeroprima Saldo aw al tahun Bagian laba bersih Dividen
8,297,246,478 207,291,428 -
7,384,794,369 1,606,073,496 (693,621,387)
Saldo akhir tahun
8,504,537,906
8,297,246,478
1,516,562,865 (162,304,101)
1,812,673,586 (296,110,721)
1,354,258,764
1,516,562,865
PT Aeronurti Catering Services Saldo aw al tahun Bagian rugi bersih Saldo akhir tahun
PT Gapura Angkasa Balance at beginning of year Equity in net income Dividends Balance at end of year PT Aeroprima Balance at beginning of year Equity in net income Dividends Balance at end of year PT Aeronurti Catering Services Balance at beginning of year Equity in net loss Balance at end of year
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, PT Aero Wisata, anak perusahaan, memiliki penyertaan saham pada PT Belitung Inti Permai yang nilainya telah diturunkan menjadi nihil sejak tahun 1997. Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa investasi ini tidak terpulihkan karena pembangunan Hotel Belitung Beach telah terhenti sejak tahun 1994. Biaya perolehan awal investasi ini sebesar Rp 2.059.740.000.
As of June 30, 2011 and December 31, 2010, PT Aero Wisata, subsidiary, has investment in shares of PT Belitung Inti Permai which has been fully impaired in 1997. The subsidiary's management believes that this investment will not be recovered as the development of Belitung Beach Hotel had been stopped since 1994. The initial cost of the investment amounted to Rp 2,059,740,000.
Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas investasi tersedia untuk dijual pada PT Merpati Nusantara karena manajemen berkeyakinan bahwa Merpati masih memiliki prospek usaha dimasa depan.
The Company has not impaired its investmentavailable for sale of PT Merpati Nusantara since management believes that still have business prospect in the future.
-37-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
13. PROPERTY AND EQUIPMENT
13. ASET TETAP
30 Juni/ June 30, 2011 1Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasif ikasi/
30 Juni/
Biaya perolehan/
Revaluasi/
January 1, 2011
Addit ions
Deduct ions
Reclassif icat ions
June 30, 2011
Cost
Revaluat ion
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan/ revaluasi:
Acquisit ion Cost / Revaluat ion:
Aset pesawat
Aircraf t asset s
Pemilikan langsung
Direct Acquisit ion
Rangka pesawat
2,714,827,749,159
15,433,174,281
(85,619,757,941)
(344,580,196,499)
2,300,060,969,000
Mesin
-
2,300,060,969,000
Airf rames Engines
2,371,698,744,027
49,260,443,914
(18,790,060,855)
(464,401,321,752)
1,937,767,805,335
-
1,937,767,805,335
Simulat or
188,103,679,827
-
-
-
188,103,679,827
188,103,679,827
-
Rot able part s
512,633,624,027
27,744,238,400
-
2,056,000,000
542,433,862,427
542,433,862,427
-
Aset Pemeliharaan 283,180,711,016
12,794,872,750
(91,412,642,121)
-
204,562,941,645
-
Mesin
713,516,050,089
28,686,292,099
(179,515,150,923)
-
562,687,191,264
562,687,191,264
-
90,780,232,172
17,879,508,680
-
-
108,659,740,852
108,659,740,852
-
204,562,941,645
Aset sewa pembiayaan Rangka pesawat
Rot ables Maint enance asset s
Rangka pesawat Aset dalam penyelesaian
Simulat ors
Airf rames Engines Asset s in progress Leased asset s
1,362,534,630,104
-
-
-
1,362,534,630,104
1,362,534,630,104
-
Airf rames
Mesin
559,560,979,950
-
-
-
559,560,979,950
559,560,979,950
-
Engines
Pemugaran kabin pesawat
454,367,770,333
22,077,551,475
(11,225,889,772)
-
465,219,432,036
-
-
621,327,388,838
3,517,562,858
(75,851,476,350)
-
548,993,475,346
-
-
Pengembangan aset sewa Aset non pesawat
Ref urbishment Cabin Leasehold improvement Non aircraf t asset s
Pemilikan langsung
Direct Acquisit ion
Perlengkapan dan peralat an Perangkat keras Kendaraan
Supplies and 783,021,305,698
30,946,727,844
(26,747,229,661)
1,860,571,262
789,081,375,143
789,081,375,143
-
11,200,650,958
4,548,402,126
(582,413,799)
(13,363,032)
15,153,276,254
15,153,276,254
-
Hardware
equipment
433,053,900,269
9,182,481,139
(22,493,080,474)
-
419,743,300,934
419,743,300,934
-
Vehicles
Mesin
70,820,666,321
5,745,800,396
(376,305,202)
(496,686,298)
75,693,475,217
75,693,475,217
-
Engine
Inst alasi
64,151,836,962
526,356,480
(1,400,439,432)
-
63,277,754,010
63,277,754,010
-
Inst allat ion
587,640,710,607
16,093,004,238
-
-
603,733,714,845
603,733,714,845
603,733,714,845
1,267,779,960,546
8,270,395,889
(69,762,321)
(2,384,701,133)
1,273,595,892,982
1,273,595,892,982
1,273,595,892,982
18,273,738,672
14,879,339,728
(298,772,080)
(1,031,758,976)
31,822,547,344
31,822,547,344
-
Tanah
Land
Bangunan dan prasarana
Buildings and inf rast ruct ure
Aset dalam penyelesaian
Asset s under
Aset sewa Kendaraan
const ruct ion Leased asset s
1,174,355,410
-
-
9,938,177
1,184,293,587
1,184,293,587
-
-
-
-
-
-
-
-
Perangkat keras Bangun, kelola, alih
Vehicles Hardware Building, operat e, t ransf er
Bangunan dan prasarana Mesin Inst alasi Jumlah
Buildings and 10,655,740,899
-
-
-
10,655,740,899
10,655,740,899
-
1,484,501,614
163,627,256
(11,971,025)
-
1,636,157,845
1,636,157,845
-
2,074,935,180
-
(576,803,491)
-
1,498,131,689
1,498,131,689
-
13,123,863,862,678
267,749,779,553
(514,971,755,447)
(808,981,518,251)
12,067,660,368,533
6,815,618,686,817
6,115,158,382,161
Akumulasi penyusut an:
Inst allat ion Tot al
Accumulat ed depreciat ion:
Asset pesawat
Aircraf t asset s
Pemilikan langsung Rangka pesawat
inf rast ruct ure Engine
Direct Acquisit ion 2,439,772,561,153
24,954,421,643
(79,062,461,864)
(320,742,470,513)
2,064,922,050,419
Airf rames
Mesin
1,178,118,622,719
212,927,375,793
(7,515,808,904)
(328,488,504,310)
1,055,041,685,299
Engines
Simulat or
148,597,600,863
5,823,355,869
-
-
154,420,956,732
Rot able part s
343,282,868,589
25,453,095,150
-
(2,203,472,220)
366,532,491,519
Rangka pesawat
145,369,908,200
21,065,876,778
(91,412,642,121)
-
75,023,142,857
Mesin sewa
491,148,543,052
116,306,094,607
(170,498,272,834)
-
436,956,364,826
Aset pemeliharaan
Simulat ors Rot ables part s Maint enance asset s
Aset sewa pembiayaan
Airf rames Engines Leased asset s
Rangka pesawat
953,024,628,847
24,242,788,746
-
-
977,267,417,593
Mesin
340,581,267,033
45,066,922,353
-
-
385,648,189,386
83,255,045,629
61,619,628,121
-
-
144,874,673,750
Ref urbishment Cabin
42,246,539,556
13,542,102,992
-
55,788,642,548
Leasehold improvement
Pemugaran kabin pesawat Pengembangan aset sewa Aset non pesawat
Airf rames Engines
Non aircraf t asset s
Pemilikan langsung
Direct Acquisit ion
Perlengkapan dan peralat an Perangkat keras
Supplies and 553,799,158,006
44,241,853,496
(23,464,090,829)
2,203,472,220
576,780,392,893
equipment
10,558,388,857
436,873,942
-
-
10,995,262,799
259,307,038,981
18,786,052,266
(20,525,551,580)
-
257,567,539,666
Mesin
50,808,723,198
3,085,243,465
(199,181,924)
-
53,694,784,739
Engine
Inst alasi
40,221,547,961
1,782,898,690
(1,049,979,063)
-
40,954,467,588
Inst allat ion
426,940,282,576
20,917,560,620
-
-
447,857,843,196
294,535,102
168,710,393
-
-
463,245,495
-
-
-
-
-
Kendaraan
Hardware Vehicles
Bangunan dan prasarana
Buildings and
Aset sewa Kendaraan Perangkat keras Bangun, kelola, alih :
Vehicles Hardware Building, operat e, t ransf er
Bangunan dan prasarana
inf rast ruct ure Leased asset s
Buildings and 10,468,209,097
-
(163,708,311)
-
10,304,500,786
Mesin
1,484,501,614
163,627,551
(11,971,311)
-
1,636,157,854
Engine
Inst alasi
2,074,935,179
-
(576,803,491)
-
1,498,131,688
Inst allat ion
7,521,354,906,213
640,584,482,473
(394,480,472,231)
(649,230,974,822)
7,118,227,941,633
Jumlah Nilai buku
5,602,508,956,465
4,949,432,426,901
-38-
inf rast ruct ure
Tot al Net carrying value
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Biaya Perolehan/ revaluasi: Aset pesawat Pemilikan langsung Rangka pesawat Mesin Simulat or Rot able part s Aset Pemeliharaan Rangka pesawat Mesin Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan Rangka pesawat Mesin Pemugaran kabin pesawat Pengembangan aset sewa Aset non pesawat Pemilikan langsung Perlengkapan dan peralat an Perangkat keras Kendaraan Mesin Inst alasi Tanah Bangunan dan prasarana Aset dalam penyelesaian Aset sewa Kendaraan Bangun, kelola, alih Bangunan dan prasarana Mesin Inst alasi Jumlah
Surplus revaluasi/
31Desember/
1Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasif ikasi/
Revaluat ions
December 31,
Biaya perolehan/
Revaluasi/
January 1, 2010
Addit ions
Deduct ions
Reclassif icat ions
surplus
2010
Cost
Revaluat ion
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
31Desember/ December 31, 2010
3,361,346,504,732 2,327,548,496,986 188,103,679,827 504,183,806,292
29,999,684,615 44,774,036,467
(19,716,514,055) (202,382,887,168) -
(156,815,385,470) 286,659,957,628 (36,324,218,732)
(469,986,856,048) (70,126,508,034) -
2,714,827,749,159 2,371,698,744,027 188,103,679,827 512,633,624,027
188,103,679,827 512,633,624,027
2,714,827,749,159 2,371,698,744,027 -
310,704,445,867 1,762,299,223,662 649,750,138,697
102,336,685,000 261,220,685,524 -
(129,860,419,851) (1,310,003,859,096) (115,820,808,300)
(443,149,098,225)
283,180,711,016 713,516,050,089 90,780,232,172
283,180,711,016 713,516,050,089 90,780,232,172
-
1,362,534,630,104 596,645,583,439 201,353,033,935
23,765,518,656 418,043,551,601 419,974,354,903
(60,850,122,144) -
36,324,218,732 -
-
1,362,534,630,104 559,560,979,950 454,367,770,333 621,327,388,838
1,362,534,630,104 559,560,979,950 454,367,770,333 621,327,388,838
-
677,414,975,347 11,101,723,587 370,373,091,232 66,524,783,525 55,773,301,915 563,732,925,607
112,196,574,017 98,927,371 69,522,185,562 2,962,306,909 4,526,899,591 -
(11,628,959,756) (12,294,296,525) (1,011,544,955) (507,853,489) (16,182,600,000)
5,038,716,090 5,452,920,000 2,345,120,842 4,359,488,945
40,090,385,000
783,021,305,698 11,200,650,958 433,053,900,269 70,820,666,321 64,151,836,962 587,640,710,607
783,021,305,698 11,200,650,958 433,053,900,269 70,820,666,321 64,151,836,962 -
587,640,710,607
1,192,630,300,867
116,959,590,986
(146,914,823,848)
15,998,724,214
89,106,168,327
1,267,779,960,546
-
1,267,779,960,546
25,073,999,901
39,477,867,066
(13,083,158,203)
(33,194,970,092)
-
18,273,738,672
18,273,738,672
-
378,166,679
796,188,731
-
-
-
1,174,355,410
1,174,355,410
-
10,655,740,899 1,484,501,614 2,074,935,179
-
-
-
-
10,655,740,899 1,484,501,614 2,074,935,179
10,655,740,899 1,484,501,614 2,074,935,179
-
14,241,687,989,892
1,646,655,056,998
(2,040,257,847,389)
(313,304,526,068)
(410,916,810,755)
13,123,863,862,678
6,181,916,698,339
6,941,947,164,339
Akumulasi penyusut an: Asset pesawat Pemilikan langsung Rangka pesawat 2,448,324,504,733 Mesin 989,708,485,279 Simulat or 136,950,889,125 Rot able part s 314,865,444,894 Aset pemeliharaan Rangka pesawat 195,977,801,669 Mesin sewa 1,327,475,217,324 Aset sewa pembiayaan Rangka pesawat 904,539,051,356 Mesin 288,313,575,972 Pemugaran kabin pesawat Pengembangan aset sewa Aset non pesawat Pemilikan langsung Perlengkapan dan peralat an 517,778,338,971 Perangkat keras 9,671,786,807 Kendaraan 249,063,730,958 Mesin 46,782,672,097 Inst alasi 36,385,298,616 Bangunan dan prasarana 387,065,078,342 Aset sewa Kendaraan 100,844,447 Bangun, kelola, alih : Bangunan dan prasarana
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
163,070,316,503 476,728,067,001 11,646,711,738 26,291,936,737
(19,716,514,055) (202,382,887,168) -
(151,905,746,028) (85,935,042,393) 2,125,486,958
-
2,439,772,561,153 1,178,118,622,719 148,597,600,863 343,282,868,589
61,671,340,591 473,677,184,825
(112,279,234,060) (1,310,003,859,096)
-
-
145,369,908,200 491,148,543,052
48,485,577,491 113,117,813,205 85,380,532,587 42,246,539,556
(60,850,122,144) -
(2,125,486,958) -
-
953,024,628,847 340,581,267,033 83,255,045,629 42,246,539,556
45,125,475,077 886,602,050 20,889,951,315 5,027,458,132 4,222,891,841
(9,104,656,042) (10,646,643,292) (1,001,407,031) (386,642,496)
-
-
553,799,158,006 10,558,388,857 259,307,038,981 50,808,723,198 40,221,547,961
55,311,413,192
(15,436,208,958)
-
-
426,940,282,576
193,690,655
-
-
-
294,535,102
10,468,209,097
Acquisit ion Cost / Revaluat ion: Aircraf t asset s Direct Acquisit ion Airf rames Engines Simulat ors Rot ables Maint enance asset s Airf rames Engines Asset s in progress Leased asset s Airf rames Engines Ref urbishment Cabin Leasehold improvement Non aircraf t asset s Direct Acquisit ion Supplies and equipment Hardware Vehicles Engine Inst allat ion Land Buildings and inf rast ruct ure Asset s under const ruct ion Leased asset s Vehicles Building, operat e, t ransf er Buildings and inf rast ruct ure Engine Inst allat ion Tot al Accumulat ed depreciat ion: Aircraf t asset s Direct Acquisit ion Airf rames Engines Simulat ors Rot ables part s Maint enance asset s Airf rames Engines Leased asset s Airf rames Engines Ref urbishment Cabin Leasehold improvement Non aircraf t asset s Direct Acquisit ion Supplies and equipment Hardware Vehicles Engine Inst allat ion Buildings and inf rast ruct ure Leased asset s Vehicles Building, operat e, t ransf er Buildings and
10,243,566,861
224,642,236
-
-
-
Mesin
1,484,501,614
-
-
-
-
1,484,501,614
Engine
Inst alasi
2,074,935,179
-
-
-
-
2,074,935,179
Inst allat ion
inf rast ruct ure
Jumlah
7,866,805,724,244
1,634,198,144,732
(1,741,808,174,341)
(237,840,788,421)
-
7,521,354,906,213
Tot al
Nilai buku
6,374,882,265,648
5,602,508,956,465
Net carrying value
Beban penyusutan sebesar Rp 640.584.482.473 per 30 Juni 2011 dan Rp 1.634.198.144.732 per 31 Desember 2010.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 640.584.482.471 as of June 30, 2011 and Rp 1,634,198,144,732 as of December 31, 2010.
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Disposal of property and equipment are as follows:
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
Nilai Buku Hasil penjualan aset tetap - bersih
83,823,915,250 92,043,398,820
18,512,321,765 24,685,216,913
Keuntungan penjualan aset tetap
8,219,483,570
6,172,895,148
-39-
Total Proceeds - net Gain on sale of property and equipment
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Penilaian atas nilai wajar aset tetap berupa tanah, bangunan dan pesawat tahun 2010 dilakukan oleh penilai independen Toto Suharto dan Rekan.
The revaluation of land, buildings and aircrafts in 2010 performed by independent appraisers Toto Suharto dan Rekan.
Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dan hutang sewa pembiayaan (Catatan 24 dan 25).
Property and equipment of the Company and its subsidiaries are used as collateral for long-term loans and lease liabilities (Notes 24 and 25).
Pada tanggal 30 Juni 2011 aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya sebagai berikut:
As of June 30, 2011 property and equipment except land, were insured with various insurance companies against fire, theft and other possible risk as follows: Nilai pertanggungan/
Perusahaan asuransi/
Sum insured
USD
Insurance company
PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Allianz PT Tugu Pratama Indonesia, Asuransi Central Asia, Asuransi Pelindung, Asuransi Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Insurance Broking Services
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
1,526,510,272,042
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
14. ASET TIDAK LANCAR TERSEDIA UNTUK DIJUAL
14. NON CURRENT ASSETS HELD FOR SALE
Pada tanggal 8 Februari 2011, Manajemen menerbitkan surat keputusan direksi diluar rapat direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tentang rencana Penjualan 4 Pesawat Boeing 737-400 dengan nomor register PK-GWK, PK-GWM, PKGWN, PK-GWP dan dua mesin bekas PK-GWO. Nilai tercatat pada saat aset tersebut dihentikan operasi sebesar Rp159,750,543,428.
On February 8, 2011, management issued a decision outside the board meeting of directors of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk on Sale of four Boeing 737-400 aircraft with register number PK-GWK, PK-GWM, PK-GWN, PK-GWP and the former engine of PK-GWO. The carrying amount when the assets being discontinued for operation amounted Rp159,750,543,428.
15. PROPERTI INVESTASI
15. INVESTMENT PROPERTIES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Saldo awal Penarikan Biaya lain Keuntungan (kerugian) atas revaluasi properti investasi Saldo akhir
859,390,843
Rupiah
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
172,626,740,470 (11,074,712,154) -
170,997,091,579 (5,677,430,000) -
161,552,028,316
7,307,078,891 172,626,740,470
-40-
Beginning balance Disposals Other charges Gain (loss) on investment properties revaluation Ending balance
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai properti investasi berupa tanah dan bangunan.
The Company and its subsidiaries investment properties in land and building.
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan model nilai wajar untuk mengukur properti investasi setelah pengakuan awalnya.
The Company and its subsidiaries use fair value model in measuring the investment properties subsequent to initial recognition.
Penilaian atas nilai wajar aset properti investasi berupa tanah dan bangunan belum dilakukan dilakukan perusahaan pada 30 Juni 2011 sedangkan untuk property investasi per 31 Desember 2010 telah dinilai oleh penilai independen Toto Suharto dan Rekan.
The valuations of investment properties not performed in June 30, 2011, while for investment property on December 31, 2010 appraised by independent appraiser Toto Suharto & Rekan.
Penjualan aset properti investasi adalah sebagai berikut:
Disposal of investment properties is as follows:
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Nilai tercatat Harga jual Keuntungan penjualan properti investasi
11,074,712,154 12,439,914,549
5,677,430,000 6,306,000,000
1,365,202,395
628,570,000
16. BEBAN TANGGUHAN
14,486,094,450 7,224,435,589 28,015,004,146 49,725,534,186
17. ASET LAIN-LAIN
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 12,428,821,845 5,913,974,763 17,237,611,603 35,580,408,211
Building renovation Land right Others Total
17. OTHER ASSETS 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Piutang lain-lain - net Aset tidak digunakan Uang jaminan Lain-lain Jumlah
Net carrying amount Proceed Gain on sale of investment property
16. DEFERRED CHARGES 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Renovasi gedung Hak atas tanah Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
145,366,822,180 45,532,166,455 42,772,106,274 142,927,839,656 376,598,934,566
-41-
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 152,974,309,906 120,995,904,101 42,547,977,749 87,612,738,467 404,130,930,223
Other receivable - net Non productive assets Security deposits Others Total
have
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Piutang lain-lain
Other receivables
Akun ini merupakan piutang kepada PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atas jasa perawatan pesawat. Berdasarkan Perjanjian tanggal 10 Maret 1999, MNA setuju untuk melunasi dalam jangka waktu 8 tahun dengan tingkat bunga 7% per tahun untuk tagihan dalam USD dan 15% per tahun untuk tagihan dalam Rupiah.
This account represents receivable from PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) which arose from the maintenance of aircrafts. Based on the agreement dated March 10, 1999, MNA agreed to settle its payables within 8 years with interest rate of 7% per annum for receivable denominated in USD and 15% per annum for receivable denominated in Rupiah.
Pada tahun 2003, manajemen Perusahaan dan MNA telah sepakat mengkonversi piutang tersebut menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB) sebesar USD 30.502.683 dan Rp 999.003.673, sementara piutang sebesar USD 2.770.572 diselesaikan secara terpisah. Menteri Negara BUMN telah menyetujui penerbitan MCB tersebut dengan jangka waktu 5 tahun, bunga 3% per tahun dan imbal hasil sampai jatuh tempo 18%. Namun, MNA tidak dapat menyetujui beberapa klausal yang ingin ditambahkan Perusahaan dalam draft perjanjian tersebut.
In 2003, the Company’s management and MNA have agreed to convert the accounts receivable into Mandatory Convertible Bonds (MCB) amounting to USD 30,502,683 and Rp 999,003,673, while the remaining balance of USD 2,770,572 will be settled separately. The Minister of State-Owned Enterprise had agreed the issuance of MCB with a term of 5-years at interest rate of 3% per annum and yield to maturity of 18%. However, MNA did not agree with several clauses that the Company added in the agreement.
Dalam tahun 2004, MNA membatalkan proses MCB dan mengusulkan untuk dikonversi menjadi saham. Hal ini diperkuat dengan surat Menteri Negara BUMN No. S-89/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005. Menanggapi surat tersebut, Perusahaan telah mengirimkan surat kepada Menteri Negara BUMN No. DF-2108/05 tanggal 15 April 2005 yang menyatakan bahwa Perusahaan sedang melaksanakan program restrukturisasi hutang hingga tahun 2010 dan selama melaksanakan program tersebut Perusahaan harus tunduk pada batasan yang telah ditetapkan masing-masing kreditur sesuai komitmen dalam perjanjian restrukturisasi hutang, termasuk keputusan investasi Perusahaan.
In 2004, MNA has cancelled the MCB process and proposed the conversion into shares. This proposal was confirmed by Minister of StateOwned Enterprise in his letter No. S-89/MBU/2005 dated February 25, 2005. In response to the letter, the Company had sent a letter to the Minister of State-Owned Enterprise No. DF-2108/05 dated April 15, 2005 which stated that the Company is still conducting the restructuring program until year 2010 and during the restructuring program, the Company should comply with the covenants determined by each creditor in accordance with the commitment stated in the loan restructuring agreement, including the Company’s investment decision.
Pada bulan Maret 2009, Perusahaan dan MNA telah menandatangani Nota Kesepahaman dimana kedua belah pihak setuju bahwa MNA akan memenuhi liabilitasnya kepada Perusahaan sebesar USD 33.273.256 dan Rp 999.003.673 dalam jangka waktu 13 (tiga belas) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian Restrukturisasi Hutang. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, nota kesepahaman ini belum diperpanjang dan perjanjian restrukturisasi hutang tersebut belum dilaksanakan. Sejak 2009 sampai tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan memiliki cadangan penurunan nilai sebesar Rp 145,309,037,809 atas piutang tersebut. Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang.
In March 2009, the Company and MNA have signed a Memorandum of Understanding where both parties agreed that MNA will settle its liabilities to the Company of USD 33,273,256 and Rp 999,003,673 in 13 (thirteen) years since the signing of Debt Restructuring Agreement. As of the issuance date of the consolidated financial statements, this memorandum of understanding has not been extended and debt restructuring agreement has not been settled. In 2009 until June 30, 2011, the Company has an impairment reserve amounting to Rp 145,309,037,809 The management believes that the impairment reserve is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
-42-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Aset tidak digunakan
Non productive assets
Aset tidak digunakan pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri Flight Simulator MD-11 dengan nilai tercatat Rp 108.597.176.218, bangunan gedung Garuda Indonesia Training Center (GITC) dengan nilai tercatat Rp 21.144.836.872, inventaris dengan nilai tercatat Rp 1.004.429.848 dan rotable dengan nilai tercatat Rp 28.463.606.976 yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan serta 2 pesawat Boeing 737 – 400 dengan nomer registrasi PK GWL dan PK GWQ yang akan dijual kepada TNI AU sesuai dengan nota kesepahaman Perusahaan dengan TNI AU pada tanggal 8 November 2010. Per tanggal 31 Desember 2010 dengan nilai tercatat atas 2 pesawat yang akan dijual sebesar Rp 75.463.737.646. Berdasarkan estimasi manajemen, telah dilakukan penurunan nilai atas aset tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Non productive assets as of June 30, 2011 and December 31, 2010 consist Flight Simulator MD11 with book value of Rp 108,597,176,218, Garuda Indonesia Training Center (GITC) building with book value of Rp 21,144,836,872, furniture with book value of Rp 1,004,429,848 and rotables with book value of Rp 28,463,606,976 that are no longer used in the Company’s operations and 2 Aircraft Boeing 737-400 with register number PK GWL and PK GWQ which will be sold to TNI AU in accordance with the Company's memorandum of understanding dated November 8, 2010. As of December 31, 2010, these assets with carrying amount of Rp 75,463,737,646. Based on management’s estimates, those amounts have been impaired for respective assets, with details as follows:
Nilai buku - sebelum penyisihan Penyisihan penurunan nilai aset
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
Bersih
159,210,049,914 (113,677,883,459) 45,532,166,455
234,673,787,560 Book value - before impairment (113,677,883,459) Provision for impairment value of assets 120,995,904,101 Net
Mutasi penyisihan sebagai berikut : Saldo aw al tahun Perubahan bersih tahun berjalan Saldo akhir tahun
(113,677,883,459) (113,677,883,459)
(109,601,606,066) (4,076,277,393) (113,677,883,459)
The movement of the provision is follow s: Balance at beginning of year Net changes for the year Balance at end of year
Uang jaminan
Security deposits
Akun ini merupakan uang jaminan atas sewa gedung kantor cabang, biaya utilitas, uang jaminan kepada BSP Australia dan ANZ merchant facilities.
This account represents security deposits for branch office buildings, utilities, security deposit for BSP Australia and ANZ merchant facilities.
18. HUTANG BANK
18. BANK LOANS 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Pihak-pihak berelasi (Catatan 43) Bank Negara Indonesia
70,261,489,539
316,384,253,052
Related Party (Note 43) Bank Negara Indonesia
Pihak ketiga Bank CIMB Niaga Jumlah
70,261,489,539
335,436,865 316,719,689,917
Thrid Party Bank CIMB Niaga Total
-43-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia
GMFAA
GMFAA
Pada tanggal 28 Juli 2009, GMFAA, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pembiayaan open account sebesar USD 10 juta dari Bank Negara Indonesia (BNI) dengan tingkat bunga 6% per tahun dan jangka waktu 90 hari. Pada tanggal 16 Oktober 2009, fasilitas pembiayaan ini telah ditingkatkan menjadi sebesar USD 15 juta. Pada tahun 2010, fasilitas ini dilunasi dengan dana pinjaman dari fasilitas kredit modal kerja.
On July 28, 2009, GMFAA, a subsidiary, obtained an open account financing facility of USD 10 million from Bank Negara Indonesia (BNI) with interest rate at 6% per annum and term of 90 days. On October 16, 2009, this financing facility was increased to USD 15 million. In 2010, this facility was settled with working capital facility.
Pada tanggal 28 Juli 2010, GMFAA, memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar USD 15 juta, jatuh tempo tanggal 27 Juli 2011, suku bunga mengambang dari Bank Negara Indonesia. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi pinjaman pembiayaan dan dapat digunakan untuk menerbitkan letter of credit, surat kredit berdokumen dalam negeri, bank garansi, stand by letter of credit, dan usance paid at sight.
On July 28, 2010, GMFAA obtained a working capital credit facility of USD 15 million, due in July 27, 2011, floating interest rate from Bank Negara Indonesia. This facility can be used to settle financing loan and issue letter of credit, letter of credit with domestic documents, bank guarantee, stand by letter of credit, and usance paid at sight.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan aset yang dibiayai melalui fasilitas kredit investasi dari Bank Negara Indonesia. Selanjutnya, GMFAA dipersyaratkan untuk memenuhi batasan dan memelihara rasio keuangan tertentu sesuai dengan perjanjian (Catatan 24).
This credit facility is guaranted with assets financed through credit investment facility from Bank Negara Indonesia. Furthermore, GMFAA are required to fulfill covenants and maintain financial ratio according to the agreement (Note 24).
ACS
ACS
Pada bulan Desember 2009, PT Angkasa Citra Sarana Catering Service (ACS), anak perusahaan PT AWS, memperoleh pinjaman modal kerja maksimum sebesar Rp 100 miliar. Pinjaman ini digunakan sebagai modal kerja. Tingkat bunga sebesar 11% per tahun.
In December 2009, PT Angkasa Citra Sarana Catering Service (ACS), a subsidiary of PT AWS, obtained a working capital loan with maximum amount of Rp 100 billion. The loan will be used for working capital financing with interest rate per annum of 11%.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha ACS sebesar Rp 86.940.736.058 pada saat perjanjian ditandatangani. Pada tahun 2010, tanggal jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 13 September 2010 dan nilai agunan berubah menjadi Rp 69.748.000.000.
The loan is secured by ACS’s trade accounts receivable amounting to Rp 86,940,736,058 at the date of the signing of the agreement. In 2010, the maturity date of the loan was extended until September 13, 2010 and the collateral value was changed to Rp 69,748,000,000.
Pada tanggal 2 September 2010, ACS melunasi pinjamannya dan melakukan penarikan pinjaman baru sebesar Rp 79.390.828.635. Pada tanggal 22 Nopember 2010 perjanjian ini diperpanjang selama 3 bulan terhitung sejak 16 Nopember 2010 sampai dengan 15 Pebruari 2011. Pada tanggal 15 Nopember 2010 ACS melunasi sebagian pinjamannya sebesar Rp 10.248.459.990 dan pada bulan yang sama mengajukan pinjaman kembali sebesar Rp 11.749.690.415.
On September 2, 2010, the loan was settled, and ACS proposed additional withdrawal amounting to Rp 79,390,828,635. On November 22, 2010, this agreement was extended for 3 months from November 16, 2010 until February 15, 2011. On November 15, 2010, ACS has settled half of the outstanding loan amounting to Rp 10,248,459,990 and on the same month proposed for new loan amounting to Rp 11,749,690,415.
-44-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Perjanjian pinjaman mencakup persyaratan yang harus dipenuhi oleh ACS, antara lain ACS wajib menjaga rasio keuangan tertentu yaitu perbandingan antara aset lancar dengan hutang lancar minimal 1 kali, perbandingan hutang dengan modal maksimal 2,5 kali dan perbandingan laba operasi bersih terhadap jumlah pinjaman (Debt Service Coverage) minimal 100%. ACS juga wajib memelihara saldo minimum di rekening sebesar Rp 1 miliar dan menyediakan dana di rekening giro sebesar minimum 1 bulan Liabilitas bunga pada bulan yang bersangkutan. Piutang yang telah dijaminkan kepada bank tidak boleh dijaminkan kepada pihak lain dan apabila performa kredit ACS menurun menjadi kurang lancar, diragukan atau macet, fasilitas kredit yang belum ditarik dapat dibatalkan secara otomatis oleh bank. Pada tanggal 30 Juni 2011, ACS telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
The loan agreement contains certain covenants which include, among other things, the compliance on certain financial ratios, such as, working capital ratio with minimum of 1x, ratio of total liabilities to total net worth is not more than 2.5x and ratio of net operating income to total debt (debt service coverage ratio) is not less than 100%. ACS should also maintain a minimum balance of Rp 1 billion in its bank account and set-up an escrow account amounting to a minimum of 1 month interest payable of such month. The accounts receivable, which was used as collateral to the bank is not allowed to be used as collateral to other parties and if there is a decline in the credit performance of ACS, whether substandard, doubtful or loss, the undrawn facilities would be automatically cancelled by the bank. On June 30, 2011, ACS has met all the required financial ratio based on the agreement.
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup persyaratan jangka waktu dengan kondisi tertentu untuk membatasi ACS dalam merubah struktur organisasi Perusahaan tanpa ada persetujuan secara tertulis dari pihak bank.
Such loan agreement includes certain term and conditions that limit ACS to change its organization structure without written approval from the bank.
MEW
MEW
Pada bulan Desember 2010, PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), anak perusahaan PT AWS memperoleh pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Negara Indonesia dengan maksimum kredit Rp 7.500.000.000, tingkat bunga efektif 11% per tahun, berjangka waktu satu tahun dengan jatuh tempo tanggal 13 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh piutang usaha MEW dari GMFAA.
In December 2010, PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), a subsidiary of PT AWS, obtained Working Capital (KMK) loans with limit of Rp 7,500,000,000, effective interest rate of 11% per annum with maturity on December 13, 2011. This loan is guaranteed with all MEW’s receivables from GMFAA.
Pinjaman ini juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain mengadakan penggabungan usaha, melakukan investasi, melakukan penyertaan modal, mengijinkan pihak lain menggunakan perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain, membagikan dividen, mengambil lease date perusahaan leasing, mengubah susunan pengurus.
MEW shall not perform any of the following acts or permit any of the following transactions without the prior written consent from the bank: merge or consolidate with, or acquire all or a substantial part of the assets or capital stock of any other company, declare and/or pay any dividends to any of its shareholders, lease and change the composition of managements.
Perusahaan Pada tanggal 27 September 2010, Perusahaan memperoleh surat dalam negeri atas fasilitas kredit (SKBDN) dengan jumlah maksimum senilai USD 15 juta dari BNI. Penggunaan atas fasilitas ini diatur dalam subyek tertentu atas availment provisions yang dinyatakan dalam
The Company On September 27, 2010, the Company obtained a domestic letter of credit facility (SKBDN) with maximum amount of USD 15 million from BNI. The usage of this facility is subject to certain availment provisions as stated in the contract. The loan drawn for this
-45-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
kontrak. Pinjaman atas fasilitas ini (SKBDN UPAS) akan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun dan akan ditinjau kembali serta disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku sampai jatuh tempo. Fasilitas ini hanya digunakan untuk pembelian bahan bakar pesawat dari PT Pertamina (Persero). Per 30 Juni 2011, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajibannya.
facility (SKBDN UPAS) shall mature in 3 months with interest rate at 4% per annum and shall be reviewed and adjusted to prevailing interest rate until the time of settlement. This facility shall only be used for aircraft fuel purchases from PT. Pertamina (Persero). on June 30, 2011 the Company has been settled this obligation.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
ACS
ACS
Pada tanggal 22 Nopember 2010 PT Angkasa Citra Sarana Catering Services (ACS), anak perusahaan PT AWS memperoleh fasilitas dari Bank CIMB Niaga dengan jenis fasilitas kredit berupa pinjaman rekening Koran yang digunakan untuk modal kerja harian, pinjaman investasi I yang digunakan untuk pendanaan pembangunan renovasi dapur, pinjaman investasi II yang digunakan untuk pembelian hilift truck, bank garansi yang digunakan untuk bid bond dan performance bond.
On November 22, 2010, PT Angkasa Citra Sarana Catering Services (ACS), a subsidiary of PT AWS obtained loan facility from Bank CIMB Niaga for Overdraft facility/Revolving Base used for daily working capital, Investment Loans I used for refinancing of the kitchen renovation, Investment Loan II used for purchase refinancing of hi-lift truck, Bank Guarantee used for bid bond and performance bond.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh ACS antara lain: ratio A/R terhadap PTK (A/R financing) minimal 125%, pembagian dividen dan memperoleh tambahan fasilitas kredit dari bank lain, wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Bank CIMB Niaga.
The loan agreement contains certain covenants which include,: ratio of A/R to PTK (A/R-financing) of at least 125%, distribution of dividend and additional credit facilities obtained from other banks should be with written notice to Bank CIMB Niaga.
Pinjaman ini dijamin dengan HGB dan kendaraan bermotor yang diikat dengan hak tanggungan dengan nilai penjaminan sebesar Rp 28,5 miliar dan hak fiducia dengan nilai penjamin sebesar Rp 12,5 miliar.
The loan is secured by building use right and vehicles valued at Rp 28.5 billion and fiduciary right with guaranteed value of Rp 12.5 billion.
MEW
MEW
PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), anak perusahaan PT AWS memperoleh pinjaman khusus untuk pendanaan talangan atas kekurangan likuiditas yang timbul akibat kegiatan investasi. Pinjaman ini berjangka waktu maksimum satu tahun atau selama masa perjanjian sewa, dengan tingkat bunga per tahun sebesar 1,25% diatas bunga deposito dijamin Pemerintah. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka (Catatan 4).
PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), a subsidiary of PT AWS, obtained a loan facility to be used as bridging financing for liquidity gap arising from investment activities. This loan has a maximum term of one year or the period of leased agreement whichever is shorter, with interest rate per annum at 1.25% plus the interest rate of time deposits guaranteed by the government. This loan is secured by time deposit (Note 4).
Pada tanggal 24 Juni 2010, MEW telah melakukan restrukturisasi atas pinjaman tersebut. Hal-hal yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut:
On June 24, 2010, MEW restructured its loan. The agreed restructured terms are as follows:
a.
a. Reduce interest rate from 13% – 16% p.a
Mengurangi tingkat bunga dari 13% - 16% per tahun menjadi 11% - 12,25% per tahun.
to 11% - 12.25% p.a. -46-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Merubah alokasi dari fasilitas pinjaman sebagai berikut:
b.
Change in allocation of loan facility as follows:
Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Investasi No. 2 dan Novasi sebagian dari pinjaman tetap back to back senilai Rp 7 miliar digabungkan menjadi PTK Investasi No. 5.
Investment loan transaction (PTK) No. 2 and partial Novation from fixed back to back loan amount of Rp 7 billion was combined into PTK investment No. 5.
PTK Investasi No. 3 dan Novasi sebagian dari pinjaman tetap back to back sebesar Rp 4 miliar digabungkan menjadi PTK Investasi No. 6.
PTK investment No. 3 and partial Novation from fixed back to back loan amount of Rp 4 billion was combined into PTK investment No. 6.
Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai 42 bulan, sehingga diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang (Catatan 24).
These facilities have a term of 36 months to 42 months, hence reclassified as long-term loans (Note 24).
Setelah restrukturisasi disetujui, jaminan berupa deposito berjangka sebesar Rp 11 miliar atas nama PT Aero Wisata sebagai anak perusahaan, telah dikembalikan pada tahun 2010.
After the restructuring has been agreed, the collateral of time deposit amounting to Rp 11 billion under the name of PT Aero Wisata, its subsudiary was returned in 2010.
19. HUTANG USAHA a.
19. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
Berdasarkan pemasok
a.
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Pihak-pihak berelasi (Catatan 43) PT Pertamina (Persero) 638,809,436,659 PT Gapura Angkasa 28,477,491,012 Angkasa Pura I 10,755,892,579 Angkasa Pura II 20,990,312,764 699,033,133,014 Pihak ketiga Jasa penerbangan Bahan bakar 191,819,396,714 Bandara 23,562,842,582 Administrasi dan umum 17,947,548,508 Jasa boga 11,346,054,793 Maskapai penerbangan 7,058,468,956 Pemeliharaan dan perbaikan 24,334,061,751 Sewa pesawat 2,426,066,108 Lain-lain 30,754,951,567 Sub jumlah 309,249,390,979 Non jasa penerbangan 447,931,485,359 Jumlah 757,180,876,338 Jumlah 1,456,214,009,352
-47-
By Creditor
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 393,795,178,391 25,773,153,070 12,657,195,954 30,115,346,022 462,340,873,437
132,786,238,616 43,931,493,942 8,325,396,125 7,662,718,415 4,252,325,428 2,800,332,942 526,609,703 51,125,507,406 251,410,622,577 440,343,481,520 691,754,104,097 1,154,094,977,534
Related parties (Note 43) Pertamina Angkasa Pura I Angkasa Pura II PT Gapura Angkasa Third parties Airline services Fuel User charges and station General and administrative Catering Airline Maintenance and overhaul Aircrafts leasing Others Sub total Non airline services Total Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Berdasarkan umur
b. 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 60 hari 61 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari Jumlah
c.
762,436,523,481
933,457,555,826 150,782,205,684 90,077,830,492 58,088,054,465 1,456,214,009,352
264,953,821,188 63,690,974,371 23,274,729,656 39,738,928,838 1,154,094,977,534
c.
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Mata uang non fungsional Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Australia Dolar Singapura Mata uang lainnya Jumlah
Not yet due Past due 1- 60 days 61 - 180 days 181 - 360 days > 360 days Total
By Currency
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
730,514,036,320 25,671,750,555 16,718,098,189 2,508,479,591
350,369,322,902 14,512,377,964 12,886,730,633 1,630,612,108
563,539,214,345 12,266,160,211 13,122,593,941 15,938,543,924 75,935,132,277 1,456,214,009,352
678,662,463,540 50,946,196,611 13,742,959,738 15,472,966,494 15,871,347,543 1,154,094,977,534
20. HUTANG LAIN-LAIN
Functional currency Rupiah Japanese Yen Australian Dollar Korean Won Non functional currency U.S. Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Other currencies Total
20. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Retribusi bandara luar negeri Asuransi tiket penumpang Asuransi dan kesehatan Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
223,808,362,885
Berdasarkan mata uang
Mata uang fungsional Rupiah Yen Jepang Dolar Australia Won Korea
By Age Category
170,135,896,212 43,838,555,146 4,283,031,712 38,795,148,992 257,052,632,062
-48-
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 160,781,943,030 42,524,712,628 5,571,186,431 69,377,938,574 278,255,780,663
Foreign airport retribution Passenger ticket insurance Insurance and healthcare Others Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
21. HUTANG PAJAK
21. TAXES PAYABLE
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pph badan tahun 2009 Pajak Pertambahan Nilai Pajak lain-lain Sub jumlah Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Final Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan 1 Pajak lain-lain Sub jumlah Jumlah
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
15,902,518,027 11,128,535 7,046,626,886
11,426,496,039 6,639,667,483 201,847,983 8,565,530,588 19,592,852,527 955,327,675 47,381,722,295
38,686,500 199,253,901 8,565,530,588 51,258,982,742 1,526,299,758 84,549,026,937
4,342,059,105 1,556,532,339 1,372,546,290 5,638,763 12,852,588,199 209,217,791 5,757,920,015 12,735,119,796 66,342,321 38,897,964,620
19,719,690,123 319,235,813 2,775,202,785 519,198,701 665,307 537,612,863 281,690,046 113,509,709 6,605,538,332 10,611,388,740 41,483,732,419
The Subsidiaries Income taxes Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4 (2) Final Value Added Taxes Local Government Taxes 1 Other taxes Sub total
123,446,991,557
88,865,454,714
Total
Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak sehubungan dengan pemeriksaan kantor pajak tahun fiskal 2008 sebagai berikut: Surat Ketetapan pajak (SKP )
SKP LB P ajak P enghasilan B adan SKP KB P P h pasal 23 SKP KB P P N atas pemanfaatan JKP dan luar daerah P abean SKP KB P P N beragam jasa
The Company Income taxes Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4 (2) Income tax article 29 year 2009 Value Added Taxes Other taxes Sub total
No mo r/Number SKP
On December 8, 2010, the Company received several tax assessment notices in connection with the audit conducted by the tax office for fiscal year 2008, as follows: Jumlah/To tal Rp
00091/406/08/501/10 00065/203/08/051/10 00017/277/08/051/10
7,673,092,471 (50,291,235) (151,700,352)
00536-00054/207/08/051/10
(2,720,050,914)
Selisih antara pajak dibayar dimuka PPh Badan tahun 2008 dengan SKPLB diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Tax A ssessment Letter (SKP )
Co rpo rate Inco me Tax - Overpaid A ssessment No tice A rt. 23 Inco me Tax - Underpayment A ssessment No tice VA T o n utilizatio n o f Taxable Services fro m o utside the Custo ms territo ry - Underpayment A ssessment No tice VA T o n vario us services - Underpayment A ssessment No tice
The difference between the recorded prepaid corporate income tax and the resulting tax overpayment assessment was charged to operations during the year. -49-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Sehubungan dengan SKP tahun 2008 tersebut, Manajemen memandang perlu untuk menyesuaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009 agar sejalan dengan hasil SKP 2008, sehingga menghasilkan laba kena pajak sebesar Rp 347.308.256.490 dari rugi fiskal sebesar Rp 131.331.508.197 yang dilaporkan sebelumnya. Atas SPT pembetulan tersebut, terdapat beban pajak kini sebesar Rp 97.246.311.680 dan hutang pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 8.565.530.588 dan dicatat dalam tahun 2010. Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pembetulan tahun 2009 telah disampaikan ke Kantor Pajak pada tanggal 1 Maret 2011.
In connection with the year 2008 Tax Assessment Notice, the management deemed it necessary to revise the 2009 corporate income tax calculation to align with the result of the 2008 tax assessment which resulted to taxable profit of Rp 347,308,256,490 from the previously reported fiscal loss of Rp 131,331,508,197. The resulting tax expense of Rp 97,246,322,680 and Article 29 income tax payable of Rp 8,565,530,588 was recognized during 2010. The revised 2009 corporate income tax have been submitted to Tax Office on March 1, 2011.
22. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
22. ACCRUED EXPENSES 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Administrasi dan umum Bandara Pemeliharaan Tiket penjualan dan promosi Operasional penerbangan Lain-lain Pelayanan penumpang Bunga Jumlah
397,737,733,614 170,875,042,642 168,225,965,723 102,647,858,806 67,045,085,481 66,046,253,930 37,420,054,211 16,317,196,604 1,026,315,191,010
23. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
314,100,274,372 230,923,611,970 277,915,201,263 64,602,410,808 195,781,356,744 35,381,701,932 44,122,211,368 15,093,516,159 1,177,920,284,617
General and administrative User charges and station Maintenance and overhaul Ticketing sales and promotion Flight operations Others Passenger services Interest Total
23. UNEARNED REVENUES 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Jasa penerbangan berjadwal Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
1,511,609,101,396 98,063,281,295 1,609,672,382,691
-50-
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 956,854,418,279 59,238,656,406 1,016,093,074,685
Traffic Scheduled flight Others Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
24. LONG-TERM LOANS
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG 30 Juni/ June 30, 2011 Rp Pihak-pihak berelasi (Catatan 43) Pertamina Angkasa Pura II Angkasa Pura I Bank Negara Indonesia
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
618,088,338,233 170,125,835,269 86,845,648,270 39,945,362,800
31 Desember/ December 31, 2010 Rp 646,415,290,108 177,922,692,207 86,845,648,270 21,965,727,137
Pihak ketiga Wesel bayar bunga mengambang Dolar Amerika Serikat 533,010,547,341 Rupiah 94,671,976,523 Club deal loan 472,835,000,000 Indonesia Eximbank 343,880,000,000 Bank CIMB Niaga 62,119,495,500 PT Mandiri Tunas Finance 40,701,031,771 Bank Jabar Banten 5,148,563,330 St. George Bank Australia 728,969,351 Jumlah 2,468,100,768,388 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 283,971,278,479
620,660,500,927 96,491,054,806 134,865,000,000 72,144,818,039 42,350,562,130 895,193,530 1,900,556,487,154
Bagian jangka panjang
1,617,202,334,913
2,184,129,489,909
283,354,152,241
Related Parties (Note 43) Pertamina Angkasa Pura II Angkasa Pura I Bank Negara Indonesia Thrid parties Floating Rate Notes U.S. Dollar Rupiah Club deal loan Indonesia Eximbank Bank CIMB Niaga PT Mandiri Tunas Finance Bank Jabar Banten St. George Bank Australia Total Less current maturities Long term loans portion
Pinjaman Direstrukturisasi
Restructured Loans
Pada tahun 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan efektif dari para kreditur atas usulan restrukturisasi pinjaman Perusahaan. Restrukturisasi pinjaman Perusahaan meliputi:
In 2001, the Company has obtained an effective notification from the creditors regarding the Company's debt restructuring. The Company's debt restructuring consisted of:
a.
Konversi pinjaman Perusahaan kepada Pemerintah Republik Indonesia menjadi modal saham.
a.
Converting the Company's loans owed to the Government of the Republic of Indonesia into paid-up capital stock.
b.
Pembiayaan kembali pinjaman Perusahaan kepada bank Pemerintah dan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan mengkonversi sebagian pinjaman tersebut menjadi obligasi wajib konversi dalam mata uang Rupiah.
b.
Refinancing of the Company's loans owed to state-owned banks and state-owned enterprise and converting portion of the loans into mandatory convertible bonds denominated in Rupiah.
c.
Penjadwalan ulang pembayaran hutang kepada kreditur lain yang meliputi wesel bayar tanpa jaminan, fasilitas sindikasi pinjaman berjangka tanpa jaminan, fasilitas modal kerja dan hutang atas penghentian perjanjian sewa guna usaha pesawat.
c.
Rescheduling of loans owed to other creditors which include unsecured promissory notes, unsecured syndicated term loan facilities, working capital facilities and payables for the breach of aircraft operating lease agreements.
d.
Penjadwalan ulang pembayaran sewa 6 pesawat Airbus A - 330 kepada kreditur yang tergabung dalam European Export Credit Agencies (ECAs) (Catatan 25).
d.
Rescheduling of the lease payments for 6 Airbus A-330 aircrafts due to the creditors who joined the European Export Credit Agencies (ECAs) (Note 25).
-51-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu yang disyaratkan dalam perjanjian dengan para kreditur. Perusahaan juga menyetujui untuk melakukan pembayaran kembali kepada para kreditur dengan dana dari kelebihan kas Perusahaan sebagaimana diatur dalam Cash Sweep Deed of Covenant.
The Company is required to comply with covenants as provided in the agreement with creditors. The Company also agreed to settle above-mentioned loans to the creditors using excess cash of the Company as stipulated in Cash Sweep Deed of Covenant.
Wesel Bayar Bunga Mengambang
Floating Rate Note
Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Bunga Mengambang (Floating Rate Note (FRN)) dalam Dolar Amerika Serikat dan Rupiah. Dalam penerbitan FRN ini, The Chase Manhattan Bank London Branch bertindak sebagai Trustee. FRN tersebut jatuh tempo tahun 2007 dengan tingkat bunga mengambang berdasarkan LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) tiga bulanan + 0,5% per tahun untuk FRN dalam Dolar Amerika Serikat dan berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito tiga bulanan + 1,5% Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri untuk FRN dalam Rupiah.
The Company issued Floating Rate Notes payable (FRN) in US Dollar and Rupiah. The Chase Manhattan Bank - London Branch acted as Trustee in the issuance of the FRN. The FRN matured in 2007 and bears floating interest based on quarterly LIBOR + 0.5% per annum for the FRN in US Dollar and average interest rate for 3-month deposits + 1.5% of Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) and Bank Mandiri for the FRN in Rupiah.
Pada tanggal 21 Januari 2010, Perusahaan membeli kembali FRN dengan nilai nominal USD 40 juta dan Rp 37 miliar dengan total harga beli USD 22 juta dan Rp 23 miliar. Atas pembelian kembali FRN tersebut, Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 184.068.623.128 yang dicatat di penghasilan (beban) lain-lain bersih.
On January 21, 2010, the Company repurchased its FRN with face value of USD 40 million and Rp 37 billion for purchase price of USD 22 million and Rp 23 billion. Such repurchase transaction resulted to a gain of Rp 184,068,623,128 recorded in other income (expenses) net.
Selanjutnya, sesuai dengan akta perubahan dan perjanjian kembali tertanggal 21 Januari 2010, FRN yang belum dilunasi masing-masing sebesar USD 75 juta dan Rp 108 miliar direstrukturisasi dan akan jatuh tempo pada tahun 2018. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo FRN berjumlah USD 69.031.309 dan Rp 96.491.054.806. Sesuai perjanjian 2010 maka FRN tersebut jatuh tempo tahun 2018 dengan tingkat bunga mengambang berdasarkan LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) enam bulanan + 1,75% per tahun untuk FRN dalam Dolar Amerika Serikat dan berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito enam bulanan + 1,75% Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri untuk FRN dalam Rupiah.
Thereafter, based on deed of changes and buyback agreement dated January 21, 2010, the remaining unsettled FRN which amounted to USD 75 million and Rp 108 billion respectively, was restructured and will be due in 2018. As of December 31, 2010, outstanding balances of FRN amounted to USD 69,031,309 and Rp 96,491,054,806. Based on agreement in 2010, the FRN will be due in 2018 and bears floating interest based on 6-month LIBOR + 1.75% per annum for the FRN in US Dollar and average interest rate for 6-month deposits + 1.75% of Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) and Bank Mandiri for the FRN in Rupiah.
Pertamina
Pertamina
Berdasarkan perjanjian pada tanggal 19 Oktober 2009, PT Pertamina (Persero) setuju untuk mengkonversikan hutang usaha Perusahaan atas pembelian avtur sejumlah USD 76.484.911,64 ekuivalen dengan Rp 711.768.587.722 menjadi pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tingkat bunga LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) 6 bulanan + 1,75% per tahun. Pada tanggal
Based on agreement dated October 19, 2009, PT Pertamina (Persero) agreed to convert the Company’s trade payable for fuel purchase transactions amounting to USD 76,484,911.64 or equivalent to Rp 711,768,587,722 into a long-term loan payable with installment terms. This loan will fall due on December 31, 2015 and has an interest rate of six-month LIBOR + 1.75% per annum. As of June 30, 2011 and December 31, 2010, -52-
the the the the the
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, saldo pinjaman kepada Pertamina masing-masing berjumlah USD 71.895.816
outstanding loan balance USD 71,895,816 each.
Angkasa Pura II
Angkasa Pura II
Berdasarkan perjanjian konversi hutang menjadi pinjaman pemegang saham tanggal 27 Mei 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) setuju untuk mengkonversikan hutang usaha Perusahaan sejumlah USD 21.052.103,19 ekuivalen Rp 195.910.872.304 menjadi pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2015 dengan tingkat bunga LIBOR + 0,9% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, saldo pinjaman kepada Angkasa Pura II masing-masing berjumlah USD 19.788.977.
Based on agreement dated May 27, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) agreed to convert the Company’s trade payable of USD 21,052,103.19 equivalent to Rp 195,910,872,304 into a long-term loan payable with installment terms. This loan will fall due on December 30, 2015 and has interest rate of LIBOR + 0.9% per annum. As of June 30, 2011 dan December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to USD 19,788,977.
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank
Pada tanggal 12 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit fasilitas Pembiayaan Tranche A dengan plafond USD 15 juta dengan tingkat bunga LIBOR (6 bulan) + 3,5% per tahun, dimana tingkat bunga LIBOR akan direview setiap 6 bulan dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu 2 tahun. Selama periode berjalan, Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar USD 30 juta dengan melakukan penarikan dan pembayaran pokok sebanyak dua kali dan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar USD 15 juta. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan dan pembiayaan kembali Pre-Delivery Payment (PDP) pesawat Boeing 737-800 NG yang telah memperoleh komitmen pembiayaan melalui Sale and Leaseback Agreement dengan lessor. Pinjaman ini dijamin dengan saham Perusahaan di GMFAA, anak perusahaan.
On 12 February 2010, the Company signed a Credit Agreement falcility for Financing Tranche A with a ceiling to USD 15 million with interest rate of LIBOR (6 months) + 3.5% per year, which the LIBOR rate will be reviewed every six months and will mature in the long 2 years. During the current period, the Company has used the facility of USD 30 million to make withdrawals and payments twice and principal loan balance at 31 December 2010 amounted to USD 15 million. These loans used to finance and refinance the Pre-Delivery Payment (PDP) Boeing 737-800 NG aircraft which has obtained financing commitments through Sale and Leaseback Agreement with the lessor. The loan is secured by shares in GMFAA Company, a subsidiary.
Perjanjian kredit telah diamandemen sebanyak 2 kali, pada tanggal 29 Oktober 2010 dan 28 Juni 2011, dengan menambahkan PDP pesawat Boeing B777300 ER dan fasilitas pembiayaan Tranche B dengan plafond USD 27 Juta sehingga total plafond fasilitas menjadi USD 42 Juta. Dari plafond Tranche B tersebut, perusahaan hanya mencairkan sebesar USD 25 Juta pada tanggal 30 Juni 2011. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar USD 40 Juta.
Credit Agreement has been amended as many as two times, on 29 October 2010 and June 28, 2011, by adding a PDP Boeing B777-300 ER and Tranche B financing facility with a ceiling USD 27 million bringing the total facility limit to $ 42 Million. Tranche B of the ceiling, the company disbursed only U.S. $ 25 Million on June 30, 2011. Loan balances on June 30, 2011 amounted to USD 40 Million.
Club Deal Loan
Club Deal Loan
Pada tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Club Deal secara sirkuler dengan 7 bank : Citigroup, UBS, BCA, ICBC, BII, Bank Permata dan Bank of China. Plafond fasilitas sebesar USD 55 juta dalam jangka waktu 24 bulan dengan tingkat bunga LIBOR (1 bulan) + 4,25% per tahun (untuk kreditur dalam negeri) atau 4% per tahun (untuk kreditur luar negeri).
On June 24, 2010, the Company entered into a Loan Facility Deal Club circularly with seven banks: Citigroup, UBS, BCA, ICBC, BII, Bank Permata and Bank of China. Facility limit of USD 55 million within 24 months with interest rate LIBOR (1 month) + 4.25% per year (for the lender in the country) or 4% per year (for foreign creditors). Principal payments will be made at -53-
amounted
to
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pembayaran pokok akan dilakukan pada bulan ke 15, 18, 21 dan 24 dengan jumlah yang sama, yaitu sebesar USD 13,75 Juta. Pinjaman ini digunakan untuk tujuan yang umum (general purposes). Pinjaman ini dijaminkan dengan 3 bulan pembayaran bunga yang disimpan pada rekening perusahaan di Citibank (interest reserve account). Saldo jaminan ini akan dijaga mengikuti fluktuasi LIBOR 1 bulan serta tidak akan diambil sampai pinjaman dilunasi. Perusahaan mencairkan seluruh plafond fasilitas sebesar USD 55 Juta pada tanggal 30 Juni 2011.
month 15, 18, 21 and 24 by the same amount, amounting to USD 13.75 Million. These loans are used for general purposes (general purposes). The loan is secured by 3 months of interest payments that are stored on a company account in Citibank (interest reserve account). The balance of this guarantee will be maintained following the fluctuations of 1-month LIBOR and will not be taken until the loan repaid. The Company disbursed the entire ceiling of USD 55 million facility on 30 June 2011.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
Pada 6 Oktober 2009, PT Aero Wisata, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman khusus investasi dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah kredit maksimum sebesar Rp 20 miliar. Tingkat suku bunga adalah 13,25% per tahun dan dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar. Fasilitas ini digunakan untuk biaya renovasi Hotel Irian Biak. Jangka waktu pinjaman adalah 8 tahun, termasuk didalamnya grace period 18 bulan, dan akan berakhir pada 6 Oktober 2017. Pinjaman ini dijaminkan dengan tiga sertifikat kepemilikan tanah dimana Hotel tersebut berdiri (Catatan 13).
On October 6, 2009, PT Aero Wisata, a subsidiary obtained investment credit loan facility from Bank CIMB Niaga with maximum credit of Rp 20 billion. The interest rate is at 13.25% per annum and is subject to change depending on the market interest rate. The loan is used to finance the renovation of Irian Biak Hotel. The term of the loan is 8 years, which includes a grace period of 18 months and will mature on October 6, 2017. The loan is secured by three landright certificates on the land area where the Hotel is located (Note 13).
PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), anak perusahaan PT AWS, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank CIMB Niaga yang digunakan sebagai pembiayaan dalam pengadaan kendaraan baru untuk kegiatan operasional dengan jangka waktu 3-4 tahun dan dikenakan bunga berkisar antara 2,5% - 5% per tahun diatas tingkat suku bunga deposito yang dijamin pemerintah.
PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), subsidiary of PT AWS, obtained investment loan facility from Bank CIMB Niaga which was used to finance the purchase of new vehicle for operations with term of 3 to 4 years per annum and bears interest ranging from 2.5% - 5% per annum above the interest rate of time deposit guaranteed by the Government.
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup persyaratan jangka waktu dan kondisi tertentu untuk membatasi MEW dalam melakukan pembagian dividen dan merubah struktur organisasi MEW tanpa ada pemberitahuan secara tertulis kepada pihak bank.
Such loan agreement includes certain terms and conditions that restrict MEW to distribute dividends and change its organizational structure without written notification to the bank.
Nilai pinjaman kepada Bank CIMB Niaga juga termasuk porsi pinjaman jangka panjang yang direstrukturisasi (Catatan 18).
The recorded balance of the loan payable to Bank CIMB Niaga also include the long-term portion of the restructured loan (Note 18).
Hutang yang telah direstrukturisasi dijamin dan diikat secara fiducia dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan total nilai minimum sebesar Rp 175.124.150.000, piutang yang timbul dari kontrak sewa kendaraan dengan total nilai minimum sebesar Rp 10.504.404.158 dan penyerahan/pengelolaan escrow account serta comfort letter dari PT Aero Wisata. Tingkat suku bunga tahun 2010 sebesar 11,00% sampai dengan 12,25%.
The restructured loan is secured by fiduciary ownership of the related vehicles purchased with a minimum amount of Rp 175,124,150,000, accounts receivable from rental of vehicles with minimum amount of Rp 10,504,404,158 and opening of escrow account and also a comfort letter from PT Aero Wisata. Interest rate for 2010 ranges from 11.00% to 12.25% per annum.
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Negara Indonesia
Pada tanggal 31 Maret 2010, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA), anak
On March 31, 2010, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA), a subsidiary, obtained -54-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 100 miliar, jatuh tempo tanggal 30 Desember 2015 dan suku bunga mengambang dari Bank Negara Indonesia. Fasilitas kredit berjangka waktu 5 tahun 9 bulan ini ditujukan untuk pembiayaan pengembangan usaha berupa sarana dan prasarana baru serta pengadaan mesin dan peralatan sebesar 52,32% dari nilai pembiayaan aset. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aset yang dibiayai melalui fasilitas ini.
a Rp 100 billion loan facility which will mature on December 30, 2015 and subject to floating interest rate from Bank Negara Indonesia. The term of credit facility is 5 years and 9 months the purpose of which is for business development financing for new facilities and infrastructure and also for machine and equipment procurement of 52.32% from value of asset financing. This credit facility is fiduciary collaterized by assets financed by this credit.
Pada tanggal 31 Desember 2010, GMFAA telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman tersebut antara lain: (a) rasio lancar minimal 1 kali; (b) rasio hutang dengan modal maksimal 2,5 kali; (c) rasio kemampuan membayar hutang minimal 100%.
On December 31, 2010, GMFAA has met the financial ratio requirement based on the agreement: (a) current ratio minimum of 1 times; (b) debt to equity ratio minimum of 2.5 times and (c) leverage ratio minimum of 100%.
PT Mandiri Tunas Finance
PT Mandiri Tunas Finance
Merupakan pinjaman PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), anak perusahaan PT AWS, kepada PT Mandiri Tunas Finance atas pembelian 27 unit kendaraan. Tingkat bunga pinjaman tersebut sebesar 18,78% - 20,75% untuk tiga tahun, dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman ini dijamin secara fidusia dengan kendaraan bermotor yang dibiayai.
This loan was obtained by PT Mandira Erajasa Wahana (MEW), subsidiary of PT AWS, from PT Mandiri Tunas Finance for the purchase of 27 vehicles. Interest rate is 18.78% - 20.75% for 3 years, with term of 36 months. This loan is fiduciary collateralized by the financed vehicles.
Bank Jabar Banten
Bank Jabar Banten
PT Bina Inti Dinamika (BID), anak perusahaan PT AWS pada tanggal 12 Mei 2011 memperoleh falsilitas pinjaman dari Bank Jabar Banten dengan jumlah maksimum Rp22.500.000.000 dengan tingkat bunga mengambang per tahun 11,75%. Pinjaman ini digunakan sebagai tambahan modal kerja operasional BID. Pinjaman ini dijamin dengan tanah bersertifikat HGB No.352 yang terletak dikecamatan Sumur Bandung. Sampai dengan 30 Juni 2011, BID telah menggunakan falsilitas pinjaman ini sebesar Rp 5.148.563.328.
PT Bina Inti Dinamika (BID), a subsidiary of PT AWS on May 12, 2011 obtained a loan falcility from Bank Jabar Banten with a maximum credit of Rp22,500,000,000 with floating interest rate of 11.75%. These loans are used as additional working capital BID operations. The loan collateralized by land certified HGB No.352 located Sumur Bandung. As of June 30, 2011, the BID has been using loans falcility amounting to Rp 5,148,563,328.
25. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
25. LEASE LIABILITIES
Perusahaan melakukan transaksi sewa pesawat Airbus tipe A-330 yang dibiayai oleh Lloyd (ECA) dengan masa sewa sejak tahun 1996 – 2016.
The Company entered into lease transaction for the lease of aircraft Airbus type A-330 which were financed by Lloyd (ECA), with lease term of 1996 – 2016.
Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:
The minimum lease payments based on the lease agreements are as follows: -55-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pembayaran minimum sew a/ Minimum lease payments 30 Juni/ June 30, 2011 31 Desember/ December 31, 2010 Mata uang asing/ Setara dengan/ Mata uang asing/ Setara dengan/ Foreign currency Equivalent to Foreign currency Equivalent to USD Rp USD Rp Dalam satu tahun Lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari lima tahun Lebih dari lima tahun Jumlah pembayaran sew a masa depan Dikurangi beban keuangan di masa depan Nilai kini pembayaran minimum sew a
61,790,210
531,210,438,336
66,484,808
597,764,904,440 Within one year Over one year but 1,602,185,637,505 not longer than five years 250,364,429,390 Over five years Total future lease payment 2,450,314,971,335
174,853,135 -
1,503,212,397,805 -
178,198,825 27,846,116
236,643,345
2,034,422,836,141
272,529,749
15,798,508
135,819,800,993
18,285,555
220,844,837
1,898,603,035,148
254,244,194
164,405,417,867 Less future finance charges Present value of minimum 2,285,909,553,468 lease payments
Disajikan di neraca konsolidasi sebagai: Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar
56,086,336 164,758,501
482,174,233,773 1,416,428,801,375
60,388,440 193,855,754
Presented in consolidated balance sheets as: 542,952,462,691 Current liabilities 1,742,957,090,777 Noncurrent liabilities
Jumlah
220,844,837
1,898,603,035,148
254,244,194
2,285,909,553,468 Total
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan telah selesai melaksanakan restrukturisasi atas hutang ECA. Dalam restrukturisasi tersebut dijelaskan halhal sebagai berikut:
On December 21, 2010, the Company completed the restructuring of the ECA debt. The restructuring clarified the following matters:
Saldo hutang ECA pada tanggal 21 Desember 2010 yang terdiri dari hutang kepada Commercial Lender sebesar USD 78.782.738,3 dan kepada ECA sebesar USD 175.461.456,4 dijadwal ulang dan jatuh tempo tiap bulan sampai Desember 2016. Tingkat bunga atas pinjaman ECA sebesar LIBOR + 0,9/0,95%, sedangkan tingkat bunga atas pinjaman Commercial Lender sebesar LIBOR + 1,75%. Hutang ECA dan Commercial Lender dijamin dengan 6 (enam) pesawat Airbus A330-300 dan 3 (tiga) mesin Roll Royce model trent 768 engine. Tambahan jaminan untuk sebagian dari hutang ECA (tranche A dan B1) sebesar USD 50 juta adalah 7 (tujuh) pesawat Boeing 737-400.
The outstanding ECA debt balance as of December 21, 2010 consisting of debt to Commercial Lenders amounting to USD 78,782,738.3 and ECA amounting to USD 175,461,456.4 was rescheduled and will now fall due each month until December 2016. The interest on the ECA loan is LIBOR + 0.9/0.95%, while the interest rate on loans to Commercial Lenders is LIBOR+1.75%. The debt with ECA and commercial lenders is guaranteed by six (6) Airbus A330-300 aircraft and three (3) rolls Royce model Trent 768 engines. Additional guarantees for a portion of ECA debt (tranche A and B1) amounting to USD 50 million is seven (7) Boeing 737-400 aircraft.
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan membeli kembali pinjamannya melalu proses reverse dutch auction sebesar USD 15.546.270 dengan nilai USD 11.000.000, sehingga memperoleh keuntungan sebesar USD 4.546.270 atau setara dengan Rp 40.975.533.493.
On December 21, 2010, the Company repurchased its loan through 2 reverse dutch auction process amounting to USD 15,546,270, with a value of USD 11,000,000, generating a gain of USD 4,546,270 or equivalent to Rp 40,975,533,493.
Pembatasan penting (major covenants) dalam perjanjian sewa pembiayaan diantaranya adalah :
The major covenants in the financial lease agreement include the following:
Perusahaan tidak akan dan akan menjaga bahwa tidak terdapat perusahaan dalam Garuda grup yang memiliki Liabilitas keuangan kecuali untuk: -56-
The Company will not, and will ensure that no companies in the Garuda group, have any financial liabilities except for:
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
-
Liabilitas keuangan yang terjadi berdasarkan perjanjian ini, perjanjian sewa tambahan, dokumen-dokumen sewa lain dan liabilitas kepada kreditur yang terdapat pada tanggal efektif dan diungkapkan dalam Deed Poll.
-
Financial liabilities arising from this agreement, supplementary rental agreements, other rental documents, and liabilities to creditors already existing on the effective date and disclosed in the Deed Poll.
-
Liabilitas keuangan yang timbul akibat sewa operasi dimana penyewa adalah perusahaan dalam Garuda grup.
-
Financial liabilities incurred from operating leases in which the lessee is a company in the Garuda group.
-
Sejak tanggal efektif sampai dengan 30 Juni 2011, total liabilitas keuangan Garuda grup tidak melebihi USD 80.000.000 dan dari tanggal 1 Juli 2011 sampai berakhirnya perjanjian, Garuda grup harus memenuhi pembatasan yang dipersyaratkan dalam perjanjian.
-
From the effective date through June 30, 2011, the total financial liabilities incurred by the companies in the Garuda group shall not exceed USD 80,000,000, and starting from July 1, 2011 until the the termination of the agreement, Garuda Group shall meet the restrictions required in the agreement.
Coverage ratio tidak kurang dari 1,3. Debt ratio tidak melebihi 5 kali. Tahun 2010 – 2016 maksimum belanja modal tiap tahun adalah 2,5% dari total penerimaan operasional.
Dalam perjanjian restrukturisasi ECA tersebut terdapat negatif covenant yaitu Perusahaan tidak diperkenankan untuk membayar atau mengumumkan dividen atau distribusi lainnya kecuali:
Coverage ratio not less than 1.3. Debt ratio not to exceed 5 times. For the years 2010–2016 the maximum capital expenditure each year shall be 2.5% of the total operating revenue.
In the ECA debt restructuring agreement, there is a negative covenant that does not allow the Company to pay or announce any dividend or other distribution, except:
a)
Dividen tersebut tidak melebihi: (i) 10% dari laba bersih Perusahaan sebelum IPO, (ii) 50% dari laba bersih Perusahaan setelah IPO.
a)
The dividends does not exceed: (i) 10% of the distributable profit for such financial year prior to an IPO or (ii) 50% of the distributable profit for such financial year after an IPO.
b)
Dividen dibagikan jika terdapat kelebihan kas (excess cash Perusahaan) seperti yang didefinisikan dalam perjanjian pada tahun bersangkutan.
b)
Dividend is distributed if the Company has excess cash in the year concerned as defined in the agreement.
c)
Diperbolehkan berdasarkan hukum bagi Perusahaan untuk melakukan pembayaran atau pengumuman.
c)
It is allowed by Law for the Company to make payment or announcement.
d)
Tidak ada saldo yang jatuh tempo dan belum dibayar atas perjanjian sewa dan tidak ada saldo lainnya yang jatuh tempo dan belum dibayar atas peminjaman hutang lainnya.
d)
There is no outstanding balance that has fallen due and has not been paid for any rental agreement and no other balances that have fallen due and not been paid for other debt borrowings.
Tidak ada kejadian sehubungan dengan pailit dan ketidakmampuan membayar Liabilitas yang ada. Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas tax security deposit tranche A dan security deposit tranche B masingmasing sebesar EUR 7 juta dan EUR 1 juta yang dicatat pada biaya dibayar dimuka, sebagai salah
e)
There are no occurrences relating to continuing inability to pay.
e)
On December 15, 2010, the Company has paid the tax security deposit tranche A and security deposit tranche B, of EUR 7 million and EUR 1 million, respectively, which were recorded under “Advances and Prepaid Expenses”, as one of the -57-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
satu syarat yang harus dipenuhi Perusahaan dalam restrukturisasi hutang ECA.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
conditions to be met by the Company in the ECA debt restructuring process.
26. LIABILITAS TIDAK LANCAR LAIN
26. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Uang Muka Agen Lain-lain
12,426,893,549 5,869,948,168
12,564,946,987 6,935,406,881
Advances from Agents Others
Jumlah
18,296,841,717
19,500,353,868
Total
27. PROVISI BIAYA PENGEMBALIAN DAN PEMELIHARAAN PESAWAT
27. PROVISION LIABILITIES FOR AIRCRAFT RETURN AND MAINTENANCE COST
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan Jumlah digunakan Amortisasi diskonto Selisih kurs Saldo akhir tahun
575,041,457,703 24,811,432,535 (98,566,581,065) 10,188,270,857 (23,757,130,311) 487,717,449,718
650,697,965,178 152,976,124,245 (203,949,121,073) 26,077,490,087 (50,761,003,673) 575,041,454,764
Penyajian Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar Jumlah
305,464,193,180 182,253,256,538 487,717,449,718
364,800,997,421 210,240,457,343 575,041,454,764
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA a.
Balance at beginning of year Provision during the year Amount utilised Amortized discount Foreign exchange differences Balance at end of year Presentation Current liabilities Non-current liabilities Total
28. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Imbalan Pasca-kerja
a.
Post-employment Benefits
Program Iuran Pasti
Defined Contribution Plan
Perusahaan dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA), anak perusahaan, menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia (DPGA), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-403/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. luran dana pensiun berjumlah 7,5% dari gaji dasar karyawan dimana sebesar 2% ditanggung karyawan dan sisanya
The Company and PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA), a subsidiary, established a defined contribution pension plan for all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Garuda Indonesia (DPGA), whose deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. KEP-403/KM.17/1999 dated November 15, 1999. The pension fund contributions are equivalent to 7.5% of employees’ basic salaries wherein 2% are -58-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
ditanggung Perusahaan dan anak perusahaan.
assumed by the employees and the difference is assumed by the Company and its subsidiary.
PT Abacus Distribution Systems Indonesia (ADSI), anak perusahaan, menyelenggarakan program penutupan asuransi atas jaminan hari tua untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan. Program jaminan hari tua ini memberikan manfaat jaminan hari tua yang ditentukan berdasarkan penghasilan terakhir peserta. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pendanaan jaminan hari tua berasal dari kontribusi anak Perusahaan tersebut dan karyawannya masing-masing sebesar 7,5% dan 2,5% dari gaji dasar.
PT Abacus Distribution Systems Indonesia (ADSI), a subsidiary, established an insurance program covering post-retirement benefits for all qualified permanent employees. This program provides post-retirement benefits based on the participants latest salaries. This program is managed by PT Asuransi Jiwasraya (Persero). The program is funded by contributions from the respective subsidiary and its employees at 7.5% and 2.5%, of the employees' basic salaries, respectively.
PT Aero Wisata, anak perusahaan, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Aero Wisata. Iuran dana pensiun berasal dari kontribusi PT Aero Wisata dan karyawan masing-masing sebesar 10% dan 5% dari gaji kotor. Pada masa pensiun, karyawan akan memperoleh manfaat sebesar 2,5% x masa kerja x penghasilan dasar pensiun.
PT Aero Wisata, a subsidiary, established a defined benefit pension plan for all its permanent employees. The plan is managed by Dana Pensiun Pegawai Aero Wisata. The pension fund is funded by contribution from PT Aero Wisata and its employees at 10% and 5%, respectively, of the employees gross salaries. At retirement age, the employees will obtain benefit of 2.5% x working period x basic pension income.
Program Imbalan Pasti Perusahaan dan anak perusahaan (GMFAA, ADSI, ASI dan AWS) juga memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Jumlah karyawan per 31 Desember 2010 dan 2009 yang berhak atas imbalan tersebut masingmasing adalah 11.010 karyawan dan 10.827 karyawan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan Imbalan kerja ini.
Defined Benefit Plan The Company and the subsidiaries (GMFAA, ADSI, ASI and AWS) also provide benefits to their qualifying employees in accordance with the Company’s policies based on Labor Law No. 13 Year 2003. The number of employees as of December 31, 2010 and 2009 entitled to the benefits are 11,010 and 10,827, respectively. No funding has been made to this defined benefit plan.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
b.
Other Long-term Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan (GMFAA, ADSI, ASI dan AWS) memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan per 31 Desember 2010 dan 2009 yang berhak atas imbalan tersebut masingmasing adalah 11.010 karyawan dan 10.827 karyawan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
The Company and the subsidiaries (GMFAA, ADSI, ASI and AWS) provides long service awards to their employees who have already rendered 20 years of service in accordance with the Company’s policies. The number of employees at December 31, 2010 and 2009 entitled to the benefits are 11,010 employees and 10,827 employees, respectively. No funding has been made to this long term benefits.
Pada tahun 2010, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan
In 2010, the cost of providing defined benefit plan and other long-term benefits are calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, using the following key assumptions: -59-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat
8,08% tahun/in 2010 dan/and 8% tahun/in 2010 dan/and TMII 10% dari tingkat kematian/ 10% of mortality rate 5% usia 25 tahun menurun secara garis lurus sampai 1% usia 46 tahun dan 1% usia diatas 46 tahun/ 5% at age 25 and decreasing linearly to 1% at age 46 and 1% thereafter 56 tahun/56 years
Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
Jumlah yang dibebankan atas imbalan kerja pascakerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:
Imbalan kesehatan/ Healthcare plan Rp
Discount rate Future salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Normal retirement rate
The amounts recognized in statements of income arising from the post-employment defined benefits plan and other long-term benefits, are as follows:
30 Juni/ June 30, 2011 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pensiun Penghargaan Program imbalan kesehatan/ masa bakti/ pasti/ Defined Long service Health benefit plan award pension Rp Rp Rp
Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria Dampak pengurangan pegawai Hasil aset program diharapkan
7,537,485,591 -
34,290,078,937 5,644,964,670 63,253,932,314 19,810,160,841 (314,331,960) 212,921,546
665,933,524 15,389,875,329 (25,164,973,933)
6,538,401,231 1,287,026,525 9,065,963,376 564,891,628 (124,991,088) -
Jumlah
7,537,485,591
122,897,726,348
(9,109,165,080)
17,331,291,671
Imbalan kesehatan/ Healthcare plan Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pensiun Penghargaan Program imbalan kesehatan/ masa bakti/ pasti/ Defined Health Long service benefit plan pension award Rp Rp Rp
Jumlah/ Total Rp 41,494,413,692 6,931,991,195 95,247,256,609 20,375,052,469 (439,323,048) (24,952,052,387)
Current service cost Past service cost Interest costs Actuarial gain (losses) Effect of curtailment Expected return on plan assets
138,657,338,531 Total
Jumlah/ Total Rp
Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria Dampak pengurangan pegawai Hasil aset program diharapkan
22,207,172,990 9,857,722,022 -
52,261,107,507 14,295,408,987 132,771,810,908 37,511,271,152 (8,071,219,515) -
1,528,052,703 47,798,422,499 (22,186,132,536) (5,271,658,093) (36,339,156,465)
10,192,504,009 16,870,918,685 40,830,426,765 (4,190,804,359) -
86,188,837,209 14,295,408,987 207,298,874,114 56,155,565,381 (17,533,681,967) (36,339,156,465)
Current service cost Past service cost Interest costs Actuarial gain (losses) Effect of curtailment Expected return on plan assets
Jumlah
32,064,895,012
228,768,379,039
(14,470,471,892)
63,703,045,100
310,065,847,259
Total
Liabilitas imbalan kerja pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:
The amounts included in the balance sheet arising from the post-employment defined benefits plan and other long-term benefit are as follows:
-60-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Imbalan kesehatan/ Healthcare plan Rp
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni/ June 30, 2011 Kewajiban imbalan kerja/ Employee benefit obligations Pensiun Penghargaan Program imbalan kesehatan/ masa bakti/ pasti/ Defined Long service Health benefit plan award pension Rp Rp Rp
Jumlah/ Total Rp
Nilai tunai kewajiban 208,017,798,143 Biaya jasa lalu yang masih akan diakui dimasa mendatang Keuntungan (kerugian) aktuaria belum diakui Nilai wajar aset program
1,653,880,738,794
456,869,187,152
218,241,768,295
(43,080,697,143)
-
-
(626,112,337,080) -
1,856,320,022 (509,108,191,001)
-
208,017,798,143
984,687,704,570
(50,382,683,827)
218,241,768,295
Kewajiban imbalan kerja
Imbalan kesehatan/ Healthcare plan Rp Nilai tunai kewajiban Biaya jasa lalu yang masih akan diakui dimasa mendatang Keuntungan (kerugian) aktuaria belum diakui Nilai wajar aset program
261,001,175,210
Kewajiban imbalan kerja
261,001,175,210
31 Desember/ December 31, 2010 Kewajiban imbalan kerja/ Employee benefit obligations Pensiun Penghargaan kesehatan/ masa bakti/ Program imbalan Health Long service pasti/ Defined benefit award plan pension Rp Rp Rp 1,605,671,921,597
451,013,476,337 -
215,149,285,867
-
(49,808,067,210)
-
(646,763,923,408) -
1,856,320,022 (483,943,217,068)
-
909,099,930,979
(31,073,420,709)
215,149,285,867
Mutasi liabilitas imbalan kerja pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:
Imbalan kesehatan/ Healthcare plan Rp
-
2,537,009,492,384 Present value of obligation Unrecognized past (43,080,697,143) service cost Unrecognized actuarial (624,256,017,058) gains (losses) (509,108,191,001) Fair value of plan assets 1,360,564,587,182 Employee benefit obligations
Jumlah/ Total Rp 2,532,835,859,011
Present value of obligation Unrecognized past (49,808,067,210) service cost Unrecognized actuarial (644,907,603,386) gains (losses) (483,943,217,068) Fair value of plan assets
1,354,176,971,347
Employee benefit obligations
Movements in the net liability of the postemployment defined benefits plan and other longterm benefit are as follows:
30 Juni/ June 30, 2011 Kewajiban imbalan kerja/ Employee benefit obligations Pensiun Penghargaan Program imbalan kesehatan/ masa bakti/ pasti/ Defined Long service Health benefit plan award pension Rp Rp Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun 261,001,175,210 Beban tahun berjalan 7,537,485,591 Penyesuaian data mutasi Penyesuaian kewajiban ke GMF Nilai wajar dari dana Yankesga Pembayaran imbalan (60,520,862,658)
909,099,930,979 122,897,726,348 (4,713,607,891) (42,596,344,866)
(31,073,420,709) (9,109,165,080) (10,200,098,038)
215,149,285,867 17,331,291,671 (14,238,809,243)
1,354,176,971,347 138,657,338,531 (4,713,607,891) (127,556,114,805)
Saldo akhir tahun
984,687,704,570
(50,382,683,827)
218,241,768,295
1,360,564,587,182 Balance at end of year
208,017,798,143
-61-
Balance at beginning of year Expense for the year Adjustment related to mutation Adjustment liabilities to GMF Fair value of Yankesga fund Payments of benefits
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Imbalan kesehatan/ Healthcare plan Rp
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
31 Desember/ December 31, 2010 Kewajiban imbalan kerja/ Employee benefit obligations Pensiun Penghargaan Program imbalan kesehatan/ masa bakti/ pasti/ Defined Health Long service benefit plan pension award Rp Rp Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Penyesuaian data mutasi Penyesuaian kewajiban ke GMF Nilai wajar dari dana Yankesga Pembayaran imbalan
301,541,885,392 32,064,895,012 (2,389,445,767) 7,571,138,404 (77,787,297,831)
743,464,800,560 228,768,379,039 332,023,076 (63,465,271,696)
40,891,339,254 (14,470,471,892) 2,389,445,767 (7,571,138,404) (52,312,595,434)
171,652,990,623 63,703,045,100 231,904,322 (20,438,654,178)
1,257,551,015,829 310,065,847,259 563,927,398 (214,003,819,139)
Saldo akhir tahun
261,001,175,210
909,099,930,979
(31,073,420,709)
215,149,285,867
1,354,176,971,347 Balance at end of year
Mulai tanggal 31 Juli 2010, Perusahaan memutuskan untuk menghentikan penawaran program second career berdasarkan surat keputusan No. JKT02/SKEP/50067/10. Sebagai konsekuensinya Perusahaan melakukan penyesuaian biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 68.468.392.713.
Effective on July 31, 2010, the Company decided to stop to offer its second career program based on decision letter No. JKT02/SKEP/50067/10. Consequently, the Company has adjusted the accrued expenses by Rp 68,468,392,713.
29. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Pemegang saham minoritas anak perusahaan/ The minority shareholders of subsidiaries
Balance at beginning of year Expense for the year Adjustment related to mutation Adjustment liabilities to GMF Fair value of Yankesga fund Payments of benefits
29. NON CONTROLLING INTEREST
Hak minoritas atas aset bersih/ Hak minoritas atas laba (rugi) bersih/ Minority interests in net assets Minority interests in net income (loss) 30 Juni/ 31 Desember/ 30 Juni/ 31 Desember/ June 30, 2011 December 31, 2011 June 30, 2011 December 31, 2010 Rp Rp Rp Rp
PT Abacus Distribution Systems Indonesia PT Aero Wisata dan anak perusahaan/ and its subsidiaries
2,108,506,205
2,086,818,221
21,687,984
(113,089,070)
11,656,853,659
10,107,494,867
1,549,358,792
2,742,411,270
Jumlah/ Total
13,765,359,864
12,194,313,088
1,571,046,776
2,629,322,200
30. CAPITAL STOCK
30. MODAL SAHAM Saham “Seri A” adalah saham khusus yang dimiliki oleh Pemerintah dan mempunyai hak suara khusus. Hak dan batasan yang berlaku pada saham “Seri B” juga berlaku bagi saham “Seri A”, kecuali bahwa Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham “Seri A”, dan mempunyai hak veto sehubungan dengan (i) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (ii) penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu; (iii) penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan; (iv) perubahan atas ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak saham “Seri A” sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar; dan (v) pembubaran, kepailitan dan likuidasi Perusahaan. Saham “Seri A” juga memiliki hak untuk menunjuk satu orang direktur dan satu orang komisaris Perusahaan.
Share "Series A " special shares owned by the Government and has special voting rights. The rights and restrictions in effect on the stock "Series B" also applies to stock "Series A", except that the Government can not transfer the shares of "Series A", and has a veto in connection with (i) changes in scope of the Company, (ii) capital increase without rights issue in advance, (iii) a merger, consolidation, acquisition and separation, (iv) changes the provisions governing the rights of shares of "Series A" as stipulated in the Articles of Association, and (v) the dissolution, bankruptcy and liquidation of the Company. Shares "A " also has the right to appoint one director and one commissioner.
-62-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Jumlah saham/ Number of shares
30 Juni 2011/ June 30, 2011 Persentase Jumlah modal kepemilikan/ disetor/ Percentage of Total paid-up ownership capital % Rp
Saham seri A Dw iw arna: Pemerintah Republik Indonesia 1 Saham biasa seri B: Pemerintah Republik Indonesia 15,653,127,999 PT Danareksa Sekuritas 998,613,000 PT Bahana Securities 990,446,725 PT Mandiri Sekuritas 465,982,500 PT Angkasa Pura II (Persero) 403,634,000 PT Angkasa Pura I (Persero) 248,496,000 Dew an Komisaris: Hadiyanto Adi Rahman Adiw oso Sahala Lumban Gaol Wendy Aritenang Yazid Direksi: Emirsyah Satar Achirina Agus Priyanto Ari Sapari Elisa Lumbantoruan Hadinoto Soedigno Masyarakat (% pemilikan di baw ah 2%) Jumlah
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Series A Dw iw arna share: Government of The Republic of Indonesia Series B shares: Government of The Republic of Indonesia PT Danareksa Sekuritas PT Bahana Securities
0.0000%
500
69.1362% 4.4106% 4.3746% 2.0581% 1.7828% 1.0975%
7,826,563,999,500 499,306,500,000 495,223,362,500 232,991,250,000 201,817,000,000 124,248,000,000
538,300 685,574 685,574 231,534
0.0024% 0.0030% 0.0030% 0.0010%
269,150,000 342,787,000 342,787,000 115,767,000
Board Commissioners: Hadiyanto Adi Rahman Adiw oso Sahala Lumban Gaol Wendy Aritenang Yazid
1,904,369 534,835 500,000 375,131 968,835 678,835
0.0084% 0.0024% 0.0022% 0.0017% 0.0043% 0.0030%
952,184,500 267,417,500 250,000,000 187,565,500 484,417,500 339,417,500
Directors: Emirsyah Satar Achirina Agus Priyanto Ari Sapari Elisa Lumbantoruan Hadinoto Soedigno
3,873,592,788
17.1088%
1,936,796,394,000
22,640,996,000
100.00%
11,320,498,000,000
PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero)
Public (each holding below 2%) Total
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/ Number of Percentage of Total paid-up shares ownership capital % Rp Saham seri A Dw iw arna: Pemerintah Republik Indonesia Saham biasa seri B: Pemerintah Republik Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) Jumlah
1
0.01
500
15,653,127,999 1,935,738,000 403,634,000 248,496,000
85.81 10.61 2.21 1.36
7,826,563,999,500 967,869,000,000 201,817,000,000 124,248,000,000
Series A Dw iw arna share: Government of The Republic of Indonesia Series B shares: Government of The Republic of Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero)
18,240,996,000
100.00
9,120,498,000,000
Total
-63-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Tahun 2011
Year 2011
Sehubungan dengan Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru Pada PT Garuda Indonesia (Persero), Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 tahun 2011 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 11 Januari 2011.
In relation to The Amendment of The Stock Ownership Structure of The State Through Initial Public Offering of Shares of PT Garuda Indonesia (Persero), the Company obtained the approval from the government to list its shares as stipulated by Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 4 of 2011 and published in State Gazette No. 5 dated January 11, 2011.
Pada tanggal 1 Pebruari 2011, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. S-325 /BL/2011 untuk penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Pebruari 2011.
On February 1, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) in its Letter No. S-325 /BL/2011 for its offering to the public of 6,335,738,000 shares at Rp 500 per share. On February 11, 2011, all of these shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Bersamaan dengan efektifnya IPO Perusahaan, Program MESA telah efektif dengan jumlah lembar saham biasa Seri B sebanyak 220.000.000 lembar (nilai nominal Rp 500 per lembar saham) dengan harga beli Rp 675 per lembar saham (setelah diskon 10% dari harga penawaran perdana sebesar Rp 750 per lembar saham).
Along with the effectiveness of the Company IPO, the MESA program were effective with number of series B shares totaling 220.000.000 shares (with nominal value Rp 500 per share) with a purchases price of Rp 675per share (after share price discount of 10% from the initial public offering amounting to Rp 750 per share).
Tahun 2010
Year 2010
Berdasarkan risalah rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Perusahaan tanggal 15 Nopember 2010 yang dinyatakan dalam akta No. 24 tanggal 16 Nopember 2010 dari Fathiah Helmi, SH, notaris, Pemegang Saham memutuskan antara lain:
Based on Minutes of Extraordinary Shareholders Meeting dated by November 15, 2010, as stated in deed No. 24 dated November 16, 2010, of notary Fathiah Helmi, SH, the shareholders decided among others:
1.
1.
Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam – LK No. I.X.J.I antara lain sebagai berikut:
a. Perubahan status dari Perseroan Tetutup
Approved changes of the Articles of Association, in order to comply with the BAPEPAM-LK Regulatory number I.X.J.I are as follows:
a. Change of the status from Non Listed
menjadi Perseroan Terbuka;
Company to be Listed Company;
b.
Perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula Rp 1.000.000 menjadi Rp 500; dan
b.
Change of nominal value of shares from Rp 1,000,000 to be Rp 500; and
c.
Penerbitan Saham Seri A Dwi Warna sebanyak 1 (satu) lembar dan Saham Seri B.
c.
Issue 1 share of Series A Dwi Warna and Series B.
Persetujuan tersebut berlaku efektif setelah terbitnya Peraturan Pemerintah tentang perubahan struktur kepemilikan saham melalui penerbitan dan penjualan saham baru pada Perusahaan.
Those changes will be effective after the publication of government regulation on ownership structure changes through the issuance and sale of new shares of the Company.
-64-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
2.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Menyetujui pengeluaran saham baru dalam simpanan Perusahaan sebanyak – banyaknya 30% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah pengeluaran saham baru yang akan ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering) Perseroan yang di dalamnya sudah termasuk program alokasi kepemilikan saham manajemen dan karyawan (MESA) dan opsi kepemilikan saham manajemen dan karyawan (MESOP).
2.
Persetujuan tersebut berlaku efektif setelah terbitnya Peraturan Pemerintah tentang perubahan struktur kepemilikan saham melalui penerbitan dan penjualan saham baru Perseroan. 3.
The approval will be effective after the publication of government regulation on ownership structure changes through the issuance and sale of new shares of the Company.
Menyetujui program kepemilikan saham Perusahaan oleh Manajemen dan Karyawan melalui penjatahan saham untuk Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Allocation/MESA) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah penerbitan saham baru.
3.
31. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
31. TAMBAHAN SETORAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dalam rangka peningkatan modal disetor Perusahaan, sebagai berikut:
PMP atas jet engine test cell berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-124/MK.016/1998 PMP atas 2 pesaw at Boeing 747-400 dan 7 pesaw at Boeing 737-400 sesuai PP No. 70 tahun 2000 Dikonversi menjadi modal disetor Pengalihan piutang Perusahaan atas penyerahan 17 pesaw at F-28/4000 kepada PT Merpati Nusantara Airlines Selisih nilai Par dengan nilai nominal Biaya Emisi Efek Jumlah
Approved the Company’s share ownership program for management and employee through share allocation for management and employee (Management and Employee Stock Allocation/ MESA) of maximum of 5% from the newly issued shares and management and employee share ownership option (MESOP).
The change of Company’s article of association has been approved by the Minister of Justice and Human Rights through Decision No. AHU54724.AH.01.02 Tahun 2010 dated November 22, 2010.
Akta Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-54724.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 22 Nopember 2010.
Cadangan modal
Approved the issuance of Company’s new shares which should not exceed 30% of the total number of shares placed and fully paidup after the issuance of new shares which will be offered to public by Initial Public Offering that includes management and employee shares own allocation program (MESA) and management and employee shares ownership option (MESOP).
This account represents the Government Equity Participation (GEP) intended for the increase of paid-up capital of the Company, as follows:
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
755,090
755,090
8,401,219,715
8,401,219,715
2,149,274,104,196 (1,986,364,000,000)
2,149,274,104,196 (1,986,364,000,000)
(162,910,000,000) 1,108,366,490,930 (112,285,926,896) 1,004,482,643,035
(162,910,000,000) 8,402,079,001
-65-
Capital reserve GEP on jet engine test cell based on the Decision Letter of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. S-124/MK.016/1998 GEP on 2 boeing 747-400 aircrafts and 7 boeing 737-400 aircrafts based on Government Regulation No. 70/2000 Conversion into paid-up capital Transfer of the Company's receivables pertaining to transfer of 17 F-28/4000 aircrafts to PT Merpati Nusantara Airlines Excess Par value w ith nominal Stock issuance cost Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
a.
Berdasarkan PP No. 70 tanggal 21 Agustus 2000, Pemerintah telah menyetujui peningkatan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 2.149.274.104.196. Karena Perusahaan belum melakukan peningkatan modal dasar, maka PMP tersebut disajikan sebagai tambahan modal disetor.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
0 a.
Selanjutnya pada tahun 2001, Perusahaan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perusahaan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-07276 HT.01.04.TH 2001 tanggal 4 September 2001. Sehubungan dengan ini, tambahan modal disetor telah dipindahkan menjadi modal disetor sebesar Rp 1.986.364.000.000. b.
Based on Government Regulation No. 70 . dated August 21, 2000, the Government has 3 agreed to increase the Government Equity 5 Participation by Rp 2,149,274,104,196, however since the Company has not yet increased its authorized capital, the Government Equity Participation was presented as additional paid-up capital. In 2001, the Company held a General Meeting of Shareholder in order to increase its authorized, issued and paid-up capital. This was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-07276 HT.01.04.TH 2001 dated September 4, 2001. Accordingly, the additional paid-in capital was reclassified to paid-up capital which amounted to Rp 1,986,364,000,000.
Pada tanggal 28 Desember 2006, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 tahun 2006 yang menyetujui peningkatan PMP sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 10 Desember 2007, Pemerintah kembali mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 tahun 2007 yang menyetujui peningkatan PMP menjadi sebesar Rp 1 triliun.
b.
On December 28, 2006, the Government issued Government Regulation (PP) No. 46 of 2006, which approved increasing the Government Equity Participation (GEP) to Rp 500 billion. On December 10, 2007, the Government issued Government Regulation (PP) No. 69 of 2007, which approved increasing the GEP to Rp 1 trillion.
Pemerintah melalui Departemen Keuangan telah mencairkan dana sebesar Rp 1 triliun tersebut dan telah diterima pada tanggal 26 Maret 2007 dan 28 Desember 2007.
The Government through the Department of Finance has transferred the respective funds of Rp 1 trillion and have been received on March 26, 2007 and December 28, 2007.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan yang tertuang dalam Akta No. 51 tanggal 7 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., PMP tersebut sudah dikonversi menjadi modal saham.
Based on the Company’s Articles of Association which is stipulated in Deed No. 51 dated August 7, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., the Government Equity Participation has been converted into share capital.
32. SURPLUS REVALUASI
32. REVALUATION SURPLUS 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Saldo awal tahun Peningkatan Penurunan Dipindahkan ke defisit Dampak pajak tangguhan Hak minoritas
1,146,751,374,799 (212,249,604,076) 93,748,327,733 -
1,515,532,778,739 129,196,553,327 (540,113,364,082) (92,880,038,847) 135,033,226,102 (17,780,440)
Balance at beginning of year Additions Deductions Transferred to deficit Deferred tax effect Minority interest
Saldo akhir tahun
1,028,250,098,455
1,146,751,374,799
Balance at end of year
-66-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
33. PENDAPATAN USAHA
33. OPERATING REVENUE
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Penerbangan berjadwal Penumpang Kargo Kelebihan bagasi Surat dan dokumen Sub jumlah
9,313,928,037,655 695,563,846,541 29,917,842,463 18,601,448,414 10,058,011,175,073
6,254,368,904,412 537,201,812,719 26,920,712,812 18,627,241,833 6,837,118,671,776
85,630,209,916 85,630,209,916
92,757,042,889 92,757,042,889
212,074,518,127 278,403,176,930 186,966,096,279
202,182,617,307 103,152,417,918 134,038,179,521
159,482,183,121 79,416,409,908 71,465,092,943 37,759,608,945 13,266,763,690 14,969,436,019 6,334,874,275 11,227,184,260 1,071,365,344,497 11,215,006,729,486
123,867,674,284 87,179,673,122 56,778,488,297 6,181,720,872 12,544,225,732 8,861,272,972 4,520,526,395 87,565,707,363 826,872,503,783 7,756,748,218,448
Penerbangan tidak berjadwal Charter Haji Sub jumlah Lain-lain Biro perjalanan Pelayanan penerbangan Jasa boga Pemeliharaan dan perbaikan pesawat Fasilitas Hotel Transportasi Teknologi informasi Kesehatan Pelatihan Lain-lain Sub jumlah Jumlah
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
34. BEBAN OPERASIONAL PENERBANGAN
Bahan bakar Sewa dan charter pesawat Gaji dan tunjangan Asuransi Lain-lain Jumlah
Scheduled airline services Passenger Cargo Excess baggage Mail and document Sub total Non-scheduled airline services Charter Hajj Sub total Others Travel agent Airline related Catering Aircraft maintenance and overhaul Facilities Hotel Transportation Information technology Healthcare service Training service Others Sub total Total
34. FLIGHT OPERATIONS EXPENSES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
4,394,709,269,336 1,307,427,315,203 495,359,048,064 119,920,495,471 4,158,904,639 6,321,575,032,713
2,593,010,590,971 811,975,331,349 309,968,578,766 116,281,862,140 6,442,641,276 3,837,679,004,502
-67-
Fuel Aircraft rental and charter Salaries and allowances Insurances Others Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
35. BEBAN TIKET, PENJUALAN DAN PROMOSI
35. TICKETING, EXPENSES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Komisi Gaji dan tunjangan Promosi Reservasi Sewa Lain-lain Jumlah
AND
PROMOTION
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
486,942,305,488 122,683,996,710 121,816,354,281 90,207,042,675 32,940,719,184 213,910,682,054 1,068,501,100,391
324,048,130,512 75,014,660,945 86,555,115,963 72,848,125,394 42,474,820,354 203,482,548,108 804,423,401,276
36. BEBAN PELAYANAN PENUMPANG
Pelayanan penumpang Gaji dan tunjangan Pemakaian persediaan umum Lain-lain Jumlah
SALES
Commissions Salaries and allowances Promotions Reservations Rental Others Total
36. PASSENGER SERVICE EXPENSES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
429,423,185,316 357,240,817,602 4,788,548,084 14,934,325,920 806,386,876,922
407,693,000,580 217,045,763,704 11,950,866,174 28,874,834,970 665,564,465,428
37. BEBAN BANDARA
Passenger services Salaries and allowances General inventories consumption Others Total
37. USER CHARGE AND STATION EXPENSES 30 Juni/
30 Juni/
June 30, 2011
June 30, 2010
Rp
Rp
Pelayanan pesawat dan penerbangan Gaji dan tunjangan Sewa Lain-lain Jumlah
726,362,675,113
571,500,181,109
Aircraft and flight services
91,291,828,999
59,383,045,340
Salaries and allowances
34,031,808,328
20,457,039,498
Rental
5,293,243,637
3,770,661,922
Others
856,979,556,077
655,110,927,869
-68-
Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
38. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
Gaji dan tunjangan Sewa Pajak Utilitas Pemeliharaan dan perbaikan Jasa profesional dan pelatihan Kesehatan Perlengkapan kantor Asuransi Iuran keanggotaan Lain-lain Jumlah
38. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
371,022,305,998 79,375,532,067 60,929,403,470 57,344,278,845 48,953,567,486 42,688,981,276 29,696,712,543 18,090,554,848 5,442,959,177 5,408,190,258 197,516,603,231 916,469,089,199
306,994,201,252 63,508,800,292 39,350,318,142 55,100,372,416 41,113,189,415 5,175,375,053 24,619,530,813 19,086,940,899 3,849,756,021 3,568,858,679 79,444,787,049 641,812,130,031
39. BEBAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
Pemeliharaan dan perbaikan Gaji dan tunjangan Suku cadang Bahan bakar Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah
Salaries and allowances Rental Taxes Utilities Maintenance and repairs Professional services and training Healthcare services Office supplies Insurances Membership dues and subscription Others Total
39. MAINTENANCE AND OVERHAUL EXPENSES
30 Juni/ June 30, 2011 Rp
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
300,649,555,563 197,991,808,743 153,968,372,213 2,389,005,520 1,557,889,230 199,509,274 28,128,286,263 684,884,426,806
280,189,730,188 154,884,126,250 168,571,430,946 3,804,132,293 7,186,717,741 7,819,267 34,942,354,922 649,586,311,607
Maintenance and overhaul Salaries and allowances Spareparts Fuel Rental Insurances Others Total
40. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL CHARGES
40. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 30 Juni/ June 30, 2011 Rp Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan Hutang bank Lain-lain Jumlah
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
24,779,073,848 15,602,594,007 9,508,510,994 7,055,999,115 56,946,177,964
-69-
25,883,884,252 27,338,283,238 1,613,892,627 26,965,758,461 81,801,818,578
Long-term loans Leases Bank loans Others Total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
41. MANFAAT (BEBAN) PAJAK
41. TAX BENEFIT (EXPENSE) 30 Juni/ June 30, 2011 Rp
Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan Jumlah pajak kini Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan Jumlah pajak tangguhan Jumlah
(24,841,155,422) (24,841,155,422) 107,910,755,692 4,289,355,761 112,200,111,453 55,711,754,680 87,358,956,030
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
116,457,445,169 229,800,632 116,687,245,801
Current tax The Company Subsidiaries Total current tax Deferred tax The Company Subsidiaries Total deferred tax
114,480,501,691
Total
(2,206,744,110) (2,206,744,110)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal losses of the Company is as follows:
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba antar perusahaan yang dieliminasi Laba sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Beban penyisihan piutang ragu-ragu Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Perbedaan perlakuan aset pemeliharaan dan perbaikan Beban imbalan pasca kerja Beban yang masih harus dibayar Pendapatan atas piutang terpulihkan Sub jumlah
30 Juni/
30 Juni/
June 30, 2011 Rp
June 30, 2010 Rp
(273,097,928,808) 74,632,954,735
(58,143,091,562) 21,544,623,003
ILoss before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
(96,755,801,173) (295,220,775,246)
(24,171,507,171) (60,769,975,730)
Eliminated intercompany transactions Income before tax of the Company Temporary differences:
(7,504,847,030) 12,619,176
(9,379,160,090) (2,914,538)
87,715,577,582
88,491,707,613
(100,506,210,940) 1,043,797,757 39,776,310,946 (31,020,812) 20,506,226,679
29,102,582,720 68,592,592,188 28,415,656,234 (1,000,246,286) 204,220,217,841
-70-
Allow ance for doubtful accounts Allow ance of decline in value of inventories Difference betw een commercial and fiscal depreciation Difference betw een commercial and fiscal of maintenance assets Provision for post employment benefits Accrued expense Gain on recoverable account receivable Sub total
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pembayaran hutang sew a pembiayaan Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Bagian laba perusahaan asosiasi Sub jumlah Rugi fiskal sebelum kompensasi kerugian fiskal tahun lalu Kompensasi kerugian fiskal Koreksi sesuai dengan surat pemberitahuan Akumulasi rugi fiskal
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni/
30 Juni/
June 30, 2011 Rp
June 30, 2010 Rp Permanent differences:
(103,031,415,329)
(247,901,388,350)
(85,531,145,558)
(15,225,516,756)
173,335,051,743
109,939,101,808
(60,011,468,598) (75,238,977,742)
(44,013,148,577) (197,200,951,875)
(349,967,517,181) (144,914,426,071)
(460,672,224,814) -
(494,881,943,252)
350,080,159 (460,322,144,655)
Perusahaan mengakui pajak tangguhan dari kompensasi rugi fiskal karena manajemen berkeyakinan bahwa rugi fiskal tersebut akan terpulihkan selama periode 5 (lima) tahun kedepan.
Payment of lease liabilities Income subjected to final tax Expenses that are not deductible for tax purposes Equity in net income of associates Sub total Fiscal loss before fiscal loss carryforw ard Fiscal loss carryforw ard Correction based on tax annual return Accumulated fiscal loss
The Company recognized deferred tax of fiscal loss carry forward because manajement believe that the tax losses carry forward will be compensated or recovered over the next 5 (five) years.
-71-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Rincian beban pajak dan hutang (lebih bayar) pajak kini adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and tax payable (overpayment) are as follows:
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Beban pajak kini Anak perusahaan PT Abacus Distribution Systems Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Aero Wisata dan anak perusahaan PT Aero Systems Indonesia Jumlah Dikurangi pajak dibayar dimuka Perusahaan Pajak penghasilan - Pasal 22 Pajak penghasilan - Pasal 23 Pajak penghasilan - Pasal 25 Fiskal luar negeri Sub jumlah Anak perusahaan Jumlah Jumlah lebih bayar pajak kini Rincian Hutang pajak kini Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Lebih bayar pajak kini Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Jumlah lebih bayar pajak kini - bersih
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
190,217,581
30 Juni/ June 30, 2010 Rp
-
12,369,216,000
365,258,610
12,281,721,841 24,841,155,422
1,841,485,500 2,206,744,110
Current tax expense Subsidiaries PT Abacus Distribution Systems Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Aero Wisata and its subsidiaries PT Aero Systems Indonesia Total
(1,439,002,038) (6,998,727,118) (44,282,172,195) (52,719,901,351) (53,517,773,735) (106,237,675,086)
(2,700,625) (10,637,645,967) (116,791,002,273) (996,262,086) (128,427,610,951) (68,058,322,838) (196,485,933,789)
Less prepaid taxes Company Income tax - Article 22 Income tax - Article 23 Income tax - Article 25 Fiscal Sub total Subsidiaries Total
(81,396,519,664)
(194,279,189,679)
Total current tax overpayment
(61,285,431,939) (41,529,206,512) (102,814,638,451)
(128,427,610,951) (68,498,958,536) (196,926,569,487)
Details Current tax payable Company Subsidiaries Total Overpayment of current tax Company Subsidiaries Total
(81,396,519,664)
(194,279,189,679)
Current tax overpayment - net
8,565,530,588 12,852,588,199 21,418,118,787
-72-
2,647,379,808 2,647,379,808
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
1Januari/ January 1, 2011 Rp A set pajak tangguhan P erusahaan P enyisihan piutang ragu-ragu P enyisihan penurunan nilai persediaan Dana pemeliharaan pesawat P enyusutan aset tetap P enyisihan piutang jangka panjang P enyisihan penurunan nilai aset lain P ro visi estimasi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat Liabilitas imbalan pasca kerja B iaya yang masih harus dibayar A kumulasi rugi fiskal Jumlah A nak perusahaan P T A bacus Distributio n Systems Indo nesia P T Garuda M aintenance Facility A ero A sia P T A ero Wisata dan anak perusahaan P T A ero Systems Indo nesia Jumlah A set pajak tangguhan - bersih Liabilitas pajak tangguhan - bersih A nak perusahaan P T A ero Wisata dan anak perusahaan
58,175,107,309
ke lapo ran laba rugi/ Credited (charged) to inco me fo r the year Rp
Dicatat di Ekuitas/ Reco gnized in equity Rp
(507,109,273)
16,321,051,138 (165,266,916,401) (200,813,827,098)
1,974,397 (30,884,312,754) 16,810,212,930
37,727,813,591 (39,551,405,017)
(1,400,554,139) 28,168,363,403
143,760,363,691 272,334,590,883 15,850,431,708 138,537,209,804
(21,831,001,274) (260,949,439) (5,906,353,972) 123,720,485,813 107,910,755,692
2,081,185,870
93,748,327,733 -
93,748,327,733
57,667,998,037 16,323,025,535 (196,151,229,155) (90,255,286,436) 36,327,259,452 (11,383,041,614)
121,929,362,416 272,073,641,443 9,944,077,737 123,720,485,813 340,196,293,229
-
2,081,185,870
73,771,288,602
2,604,693,683
-
76,375,982,285
6,397,194,147 2,507,586,744 84,757,255,363
5,738,022,570 342,980,484 8,685,696,737
-
12,135,216,717 2,850,567,228 93,442,952,100
223,294,465,167
116,596,452,429
(11,209,231,023)
-
30 Juni / June 30, 2011 Rp
(4,396,340,976)
-73-
93,748,327,733
-
433,639,245,329
(15,605,571,999)
Deferred tax assets The Co mpany P ro visio n fo r do ubtful acco unts P ro visio n fo r decline in value o f invento ries P B TH and TM B Depreciatio n P ro visio n fo r lo ng term receivable Impairment o f o ther asset Estimated liabilities fo r aircraft return and maintenance co st P o st emplo yment benefits A ccrued expense A ccumulated fiscal lo ss To tal Subsidiaries P T A bacus Distributio n Systems Indo nesia P T Garuda M aintenance Facility A ero A sia P T A ero Wisata and its subsidiaries P T A ero Systems Indo nesia To tal Deferred tax asset - net Deferred tax liabilities - net Subsidiaries P T A ero Wisata and its subsidiaries
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
1Januari/ January 1, 2010 Rp A set pajak tangguhan A nak perusahaan P T A bacus Distributio n Systems Indo nesia P T Garuda M aintenance Facility A ero A sia P T A ero Wisata dan anak perusahaan P T A ero Systems Indo nesia A set pajak tangguhan - bersih Liabilitas pajak tangguhan P erusahaan P enyisihan piutang ragu-ragu P enyisihan penurunan nilai persediaan Dana pemeliharaan pesawat P enyusutan aset tetap P ro perti Investasi P enyisihan piutang jangka panjang P enyisihan penurunan nilai aset lain P ro visi estimasi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat Liabilitas imbalan pasca kerja B iaya yang masih harus dibayar A kumulasi rugi fiskal Sub Jumlah A nak perusahaan P T A ero Wisata dan anak perusahaan Liabilitas pajak tangguhan - bersih
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Dikreditkan (dibebankan) ke lapo ran laba rugi/ Credited (charged) to inco me fo r the year Rp
Dicatat di Ekuitas/ Reco gnized in equity Rp
30 Juni / June 30, 2010 Rp
1,551,756,933
-
-
1,551,756,933
45,028,353,589
-
-
45,028,353,589
-
(87,590,598) 2,100,632,583 48,593,152,507
(87,590,598) 1,870,831,951 48,363,351,875
229,800,632 229,800,632
54,514,784,822 16,260,790,275 (156,992,595,785) (583,052,357,888) (508,327,124)
546,862,193 (2,556,440) (213,900,337,996) 349,353,222,211 -
39,220,950,942 (39,551,405,017)
162,674,491,295 242,710,638,874 25,822,402,925 (238,900,626,681)
-
(17,969,403,980) 17,148,148,047 (18,718,488,866) 116,457,445,169
(16,979,000,790) (255,879,627,471)
116,687,245,801
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan
-
55,061,647,015
Deferred tax assets Subsidiaries P T A bacus Distributio n Systems Indo nesia P T Garuda M aintenance Facility A ero A sia P T A ero Wisata and its subsidiaries P T A ero Systems Indo nesia To tal Deferred tax liabilities The Co mpany P ro visio n fo r do ubtful acco unts P ro visio n fo r decline in value o f invento ries P B TH and TM B Depreciatio n
-
16,258,233,835 (370,892,933,781) (233,699,135,677) (508,327,124)
-
39,220,950,942 (39,551,405,017)
-
144,705,087,315 259,858,786,921 7,103,914,059 (122,443,181,512)
Estimated liabilities fo r aircraft return and maintenance co st P o st emplo yment benefits A ccrued expense A ccumulated fiscal lo ss Sub To tal
-
(16,979,000,790)
Subsidiaries P T A ero Wisata and its subsidiaries
-
(139,422,182,302)
P ro visio n fo r lo ng term receivable Impairment o f o ther asset
Deferred tax liabilities
Based on law No. 36/2008, the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the enacted tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or liability is settled.
-74-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Rekonsiliasi antara laba pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba (Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba (Rugi) sebelum pajak anak perusahaan Laba (Rugi) antar perusahaan yang dieliminasi Laba (Rugi) sebelum pajak Perusahaan Beban pajak dengan tarif yang berlaku Dampak pajak atas: Pembayaran hutang sew a pembiayaan Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penghasilan yang dikenakan pajak final Bagian laba anak perusahaan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
A reconciliation between the total taxable income and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before income tax is as follows:
30 Juni/
30 Juni/
June 30, 2011 Rp
June 30, 2010 Rp
(273,232,493,359)
(58,143,113,003)
(74,632,954,735)
(21,544,623,003)
Income (Loss) before tax per consolidated statements of income Income (Loss) before tax of subsidiaries
52,644,672,848 (295,220,775,246)
18,917,760,276 (60,769,975,730)
Eliminated intercompany transactions Income (Loss) before tax of the Company
(73,805,193,812)
(15,192,493,933)
Tax expense at effective tax rates Tax effect of:
(25,757,853,832)
(61,975,347,088)
43,333,762,936
27,484,775,452
(21,382,786,390) (15,002,867,150)
(3,806,379,189) (11,003,287,144)
Perbedaan temporer yang belum diakui Manfaat pajak Perusahaan
204,815,049,700 112,200,111,453
181,179,977,702 116,687,245,801
Beban pajak anak perusahaan
(24,841,155,422)
Jumlah Manfaat Pajak
87,358,956,030
42. LABA PER SAHAM
(2,206,744,110) 114,480,501,691
Payment of lease liabilities Nondeductible expenses for tax purposes Income subject to final tax Equity in net income of subsidiaries Unrecognized temporary differences Tax benefit of the Company Tax expense of the subsidiaries Total Tax Benefit
42. EARNINGS PER SHARE
Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk
Net Income atributable to owner
Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan bersifat dilusian:
Below is the data used for the computation of basic and diluted earnings per share:
Total laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk
June 30, 2011 Rp
June 30, 2010 Rp
(187,310,019,554)
55,687,469,440 285,144,950,652
-75-
Net income atributable to owner
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Jumlah Lembar Saham
Number of Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding for the computation of basic earnings per share are as follows:
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar: Jumlah aw al periode dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Pemecahan saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp500 per lembar saham Penjualan saham baru Jumlah rata-rata tertimbang saham, untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian
30 Juni/
30 Juni/
June 30, 2011 Rp
June 30, 2010 Rp
9,120,498
9,120,498
18,240,996,000 4,400,000,000
-
22,640,996,000
9,120,498
Weighted average number of per share for the calculation of basic earnings per share: Total beginning period w ith nominal value Rp 1,000,000 per share Stock split from Rp1,000,000 to Rp 500 per share Selling new share shares - for the calculation of diluted earnings per share
Total weighted average number of shares used to calculate earnings per share was already adjusted to present the effect of stock split, and conversion of convertible bonds.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh dari pemecahan saham, dan konversi dari obligasi konversi.
-76-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
43. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
43. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian sifat akun dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (afiliasi atau dinyatakan lain) adalah sebagai berikut:
Details of significant accounts and transactions with a related party (affiliate, unless otherwise noted) are as follows: Jumlah/ Total
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Kas dan setara kas (catatan 4)/ Cash and Cash Equivalent (note 4) Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia
31 Des/ Dec 31, 2010 Rp
% terhadap Aset/Liabilitas % to Assets/ Liabilities
30 Juni/ 31 Des/ June 30, 2011 Dec 31, 2010
129,015,032,139 120,213,578,857 1,770,784,103 250,999,395,099
75,172,167,335 112,585,456,254 2,104,863,566 189,862,487,155
0.74% 0.69% 0.01%
0.55% 0.82% 0.02%
60,061,417,722 43,610,638,108 27,821,357,191 10,658,780,278 4,108,239,476 3,802,979,452 1,352,168,399 151,415,580,626
14,257,225,001 43,546,129,465 9,119,303,803 1,414,571,136 4,302,626,902 607,804,011 73,247,660,318
0.34% 0.25% 0.16% 0.06% 0.02% 0.02% 0.01%
0.10% 0.32% 0.00% 0.07% 0.01% 0.03% 0.00%
145,366,822,180 145,366,822,180
152,974,309,906 152,974,309,906
0.83%
1.12%
70,261,489,539 70,261,489,539
316,384,253,052 316,384,253,052
0.65%
3.10%
638,809,436,659 28,477,491,012 20,990,312,764 10,755,892,579 699,033,133,014
393,795,178,391 25,773,153,070 30,115,346,022 12,657,195,954 462,340,873,437
5.88% 0.26% 0.19% 0.10%
3.86% 0.25% 0.30% 0.12%
Pinjaman Jangka Panjang (catatan 24)/ Long term liab ilities (Note 24) Pertamina 618,088,338,233 Angkasa Pura II 170,125,835,269 Angkasa Pura I 86,845,648,270 Bank Negara Indonesia 39,945,362,800 915,005,184,572
646,415,290,108 177,922,692,207 86,845,648,270 21,965,727,137 933,149,357,722
5.88% 0.26% 0.19% 0.10%
3.86% 0.25% 0.30% 0.12%
Piutang usaha (catatan 5 )/ Trade Accounts Receivab le (note 5) Sekretaris Negara RI PT Jiwasraya Departemen Luar Negeri PT Gapura Angkasa PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT POS Indonesia PT Merpati Nusantara Aset lain-lain (catatan 17)/ Other assets (note 17) PT Merpati Nusantara
Hutang bank (catatan 18)/ Bank Loans (note 18) Bank Negara Indonesia
Hutang usaha (catatan 19)/ Trade Accounts Payab le (note 19) PT Pertamina (Persero) PT Gapura Angkasa Angkasa Pura II Angkasa Pura I
-77-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
No/ No
Pihak-pihak berelasi/ Related Parties
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Lokasi/ Domicile
Hubungan/ Relation
Kegiatan usaha utama/ Main business activities
1
Bank Mandiri
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Perbankkan/ Bankings
2
Bank Negara Indonesia
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Perbankkan/ Bankings
3
Bank Rakyat Indonesia
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Perbankkan/ Bankings
4
Sekretaris Negara RI
Jakarta
Pemerintah/ Goverment
Pemerintah/ Goverment
5
PT Jiwasraya
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Asuransi/ Insurance
6
Departemen Luar Negeri
Jakarta
Pemerintah/ Goverment
Pemerintah/ Goverment
7
PT Gapura Angkasa
Jakarta
Entitas Asosiasi/ Associated Company
Ground Handling
8
PT Bukit Asam (Persero) Tbk Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Pertambangan Batu Bara/ Coal Mining
9
PT Pos Indonesia
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Jasa Pos dan Surat/ Post and Mail Service
10
PT Merpati Nusantara
Jakarta
Entitas Asosiasi/ Associated Company
Jasa Penerbangan/ Airline Services
11
Angkasa Pura I
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Jasa Kebandarudaraan/ Airport operation
12
Angkasa Pura II
Jakarta
Entitas Sepengendali/ Controlling Entity
Jasa Kebandarudaraan/ Airport operation
44. INSTRUMEN KEUANGAN A.
44. FINANCIAL INSTRUMENTS
Manajemen Risiko
A.
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang industri penerbangan domestik dan internasional, Perusahaan dan anak perusahaan dihadapkan dan banyak dipengaruhi oleh risiko keuangan seperti fluktuasi harga bahan bakar pesawat, hutang pembelian pesawat dan piutang penjualan dalam mata uang asing (nilai tukar mata uang asing), tingkat suku bunga, risiko likuiditas, dan
Risk Management As a Group of Companies that operates in the domestic and international aviation industry and other related areas, the Company and its subsidiaries face and are strongly affected by various financial risks, including but not limited to fluctuations in the price of aviation fuel, payables for purchases of aircraft and sales receivables in foreign currencies (foreign currency exchange rate risk), interest rate
-78-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
risiko kredit. Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap risiko kinerja keuangan pada Perusahaan dan anak perusahaan. Kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan derivatif hanya untuk tujuan lindung nilai.
risk, liquidity risk, and credit risk. The overall risk management approach is to minimize the effect of such risks on the Company’s and its subsidiaries’ financial performance. The Company’s and its subsidiaries’ policy is to use derivatives only for hedging purposes.
Setiap kebijakan Manajemen Risiko keuangan yang dibuat harus senantiasa diarahkan kepada tujuan:
All financial risk management policies must constantly adhere to the following objectives:
Melindungi pendapatan bersih Perusahaan
To protect the Company’s and its subsidiaries’ net revenue against price changes, and when possible to make use of such price changes as an opportunity to increase profits;
To achieve or do better than the Company’s and its subsidiaries’ budget plan;
To limit to a tolerable level the negative impact of price movements on cash flow and profitability.
dan anak perusahaan terhadap pengaruh perubahan harga keuangan bahkan mampu memanfaatkan perubahan harga tersebut sebagai salah satu kesempatan untuk meningkatkan keuntungan;
Mencapai atau bahkan lebih baik dari perencanaan anggaran Perusahaan dan anak perusahaan;
Membatasi sampai pada batas biaya yang dapat ditolerir, dampak negatif pergerakan harga keuangan terhadap arus kas dan profitabilitas. Kebijakan manajemen risiko keuangan ditelaah secara berkala dan disetujui oleh Dewan Direksi.
Financial risk management policies are periodically reviewed and approved by the Board of Directors.
(i)
(i)
Risiko harga bahan bakar pesawat
Aircraft fuel price risk
Risiko harga bahan bakar pesawat didefinisikan sebagai penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan perubahan harga komoditi bahan bakar.
Aircraft fuel price risk is defined as decline in the value of assets/revenue or increase in the value of liabilities/expenditures caused by changes in the prices of fuel commodities.
Paparan risiko dan strategi
Risk exposure and strategy
Paparan risiko Perusahaan dari harga bahan bakar pesawat adalah menggunakan referensi pasar dengan 100% harga mengambang, sehingga fluktuasi kenaikan harga akan sangat berdampak signifikan terhadap pencapaian target perusahaan. Biaya harga bahan bakar pesawat merupakan komponen biaya yang cukup besar dalam struktur biaya Perusahaan selain biaya sewa dan perawatan pesawat. Komposisi biaya bahan bakar untuk saat ini di kisaran 20% 32% dari rata-rata biaya operasional Perusahaan.
The Company’s exposure to aircraft fuel price risk uses market references with 100% floating prices, with the result that any upward price fluctuations will have a significant impact on achievement of the Company’s targets. Aircraft fuel expenditure is a major cost component in the Company’s cost structure, as well as the costs of aircraft leasing and maintenance. Fuel cost accounts for around 20% to 32% of the Company’s overall operational expense.
-79-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Strategi meminimalisir risiko sebagai antisipasi risiko melalui aktivitas transaksi lindung nilai telah berjalan dengan kebijakan Perusahaan saat ini yaitu
A strategy to minimize risk in anticipation of risk through hedge transaction activities is conducted in line with the Company’s current policy, as follows:
Underlying asset
: pemakaian bahan bakar untuk penerbangan Haji (non regular)/ Fuel used for hajj (non regular) flight
Underlying asset
Paparan risiko yang dilindungi
: 610 ribu barel (+/-90-93% dari estimasi)/ 610 thousand barrels (+/-90-93% of estimate)
Risk exposure that is hedged
Periode
: 3 bulan (periode haji)/3 months (hajj period)
Period
Instrument
: Call Option (plain vanilla)
Instrument
Selain upaya mengurangi risiko pergerakan harga melalui transaksi lindung nilai, Perusahaan juga terus melakukan upaya pengelolaan pemakaian bahan bakar secara operasional yaitu penghematan biaya dengan penggunaan alternatif pesawat secara efektif dan efisien, termasuk juga melakukan evaluasi untuk kontrak-kontrak berjalan.
Apart from these efforts to reduce price movement risk through hedging transactions, the Company also constantly strives to ensure that costs are controlled by using fuel efficiently in all flight operations through effective and efficient use of alternative aircraft and evaluation of current contracts.
Upaya efisiensi ini dituangkan dalam program-program kinerja Perusahaan.
These efficiency efforts are set forth in the Company’s work programs.
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing
(ii) Foreign currency exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing didefinisikan sebagai penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Foreign currency exchange rate risk is defined as decline in the value of assets/revenue or increase in the value of liabilities/expenditures caused by fluctuation in foreign currency exchange rates.
Paparan risiko dan strategi
Risk exposure and strategy
Sebagai Perusahaan jasa penerbangan kelas internasional, Perusahaan dan anak perusahaan memerlukan dana serta biaya dan investasi yang cukup besar dengan melibatkan pelanggan ataupun kreditur baik dalam maupun luar negeri dengan kondisi dimana transaksi dicatat berdasarkan satuan mata uang (transaction by currency). Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lainnya sangat mempengaruhi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan.
As a world-class airline, the Company and its subsidiaries require significant amounts of funds, expenses and investment, involving both domestic and foreign customers and creditors, with situations in which transactions are denominated in certain currencies (transactions per currency). Movements in the Rupiah exchange rate against other currencies strongly affect the Company and subsidiaries financial statements.
Paparan risiko Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari:
The Company’s and its subsidiaries’ exposures to foreign currency exchange rate changes are derived mainly from the following:
Pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan didominasi sebesar 73% dalam Rupiah dan sisanya dalam mata uang lainnya sementara struktur -80-
73% of the Company’s and its subsidiaries revenue is denominated in Rupiah, and the remainder in a variety of other currencies;
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued meanwhile, 39% of the Company’s and its subsidiaries cost structure is denominated in USD. Because the expenditures in USD are greater than the generated revenues, foreign exchange transactions from other currencies (excluding IDR) are needed to cover both the USDdenominated obligations and expenditures.
biaya Perusahaan sebesar 39% berdenominasi USD. Oleh karena biaya dalam USD lebih besar dari penerimaan sehingga diperlukan adanya transaksi valuta asing dari mata uang lainnya (selain IDR) untuk memenuhi liabilitas USD baik biaya, hutang maupun operasional.
Nilai residu pesawat, dimana sebagian besar pinjaman dan pengeluaran modal termasuk didalam pembelian pesawat dalam mata uang asing dilakukan dalam USD.
The residual values of aircraft, as well as most loans and capital expenditures, including for aircraft purchases, are denominated in USD.
Kebijakan berkaitan dengan risiko nilai tukar yang saat ini dijalankan adalah secara natural (tanpa lindung nilai) yaitu:
The policy currently applied in connection with exchange rate risk is natural (i.e. without hedging), as follows:
Perusahaan dan anak perusahaan memanfaatkan peluang harga pasar nilai tukar mata uang lainnya (multi currency) untuk menutup kemungkinan risiko melemahnya nilai tukar Rupiah dan begitu sebaliknya, sehingga secara natural risiko adanya pergerakan nilai tukar mata uang asing bisa saling menghilangkan. Transaksi valuta asing bisa dilakukan dengan selalu mempertimbangkan kurs yang menguntungkan Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and its subsidiaries take advantage of opportunities in the market prices of other currencies (multi currency) to cover possible risk of weakening value of the Rupiah, and vice versa; thus, in a natural way, the risks of foreign currency exchange rate movements will be mutually eliminated/ reduced. Foreign currency transactions are always done with consideration to the exchange rate favorable to the Company and its subsidiaries.
Perusahaan dan anak perusahaan menyelaraskan karakteristik pinjaman yang diperoleh dengan aset yang didanainya jika memungkinkan.
The Company and its subsidiaries harmonize the characteristics of the loans they obtain with the assets thereby financed, whenever possible.
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan evaluasi dan negosiasi liabilitas/pinjaman untuk kontrak yang telah dan sedang berjalan dalam mata uang asing (khususnya USD) menjadi Rupiah.
The Company and its subsidiaries performs evaluation and negotiation of liabilities/loans for existing and current contracts in foreign currencies (especially USD) into Rupiah.
Perusahaan dan anak perusahaan mengatur risiko dengan berusaha menyelaraskan penerimaan dan pembayaran untuk setiap jenis mata uang.
The Company and its subsidiaries help manage the risk by matching receipt and payment in each individual currency.
(iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk
Risiko suku bunga didefinisikan sebagai penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan perubahan tingkat suku bunga.
Interest rate risk is defined as decline in value of assets/revenue or increase in value of liabilities/expenditures caused by changes in interest rates. -81-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Paparan risiko dan strategi
Risk exposure and strategy
Pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan dipengaruhi oleh biaya bunga yang berdampak terhadap perubahan tingkat bunga dari pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang termasuk juga pembayaran bunga untuk sewa pesawat.
The Company and its subsidiaries earnings are affected by changes in interest rate due to the impact of such changes on interest on both short-term and long-term borrowings, including interest payments for aircraft leasing.
Acuan tingkat suku bunga yang digunakan adalah mengambang yaitu LIBOR untuk pinjaman USD dan rata-rata tingkat suku bunga Bank Pemerintah untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah. Pergerakan tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap beban biaya bunga yang harus dibayar oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
The interest rate references used are floating, i.e. LIBOR for USD loans and the average interest of government banks for loans in Rupiah. Interest rate movements strongly affect the total amount of interest expense that must be paid by the Company and its subsidiaries.
Kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan terkait risiko suku bunga adalah dengan mengelola eksposur pada pinjaman bersuku bunga mengambang dengan strategi lindung nilai tingkat suku bunga. Kontrak transaksi Lindung Nilai sampai dengan 30 Juni 2011 belum berjalan meskipun kebijakan lindung nilai risiko tingkat suku bunga sudah disetujui oleh Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company’s and its subsidiaries’ policy regarding interest rate risk is to manage exposure in loans with floating interest rates through an interest rate hedging strategy. As of June 30, 2011, no hedging transaction contract is yet in effect, although the interest rate risk hedging policy has been approved by the Company’s and its subsidiaries’ management.
Rencana transaksi lindung nilai risiko tingkat suku bunga sebagai berikut:
The planned interest rate risk hedging transaction is as follows:
Underlying asset
: Pinjaman USD, LIBOR/USD loans, LIBOR
Underlying asset
Paparan risiko yang dilindungi
: Maks. USD 200 juta (+/- 50% risiko dilindungi)/ Max USD 200 million (+/-50% risk hedged)
Risk exposure that is hedged
Periode
: Maksimum 5 tahun/Maximum 5 years
Period
Instrument
: SWAP, Cap Option, Call Spread Option
Instrument
Tabel berikut ini merupakan nilai tercatat dari instrumen keuangan terhadap risiko suku bunga pada tanggal 30 Juni, 2011:
The following table represents the carrying amount of financial instruments exposed to interest rate risk as of June 30, 2011:
-82-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Pinjaman bank Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa
Dalam satu tahun/ Within one year Rp
Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari tiga tahun/ Over one year but not longer than three years Rp
128,955,000,000 321,361,828,505 482,174,233,730
687,760,000,000 599,871,715,278 901,473,727,372
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
lebih dari tiga tahun tetapi tidak lebih dari lima tahun/ Over three years but not longer five years Rp 680,672,145,015 514,955,074,003
Nilai tercatat atas instrumen keuangan terdiri dari suku bunga mengambang dan suku bunga tetap, dimana Perusahaan dan anak perusahaan terpengaruh oleh risiko nilai wajar dari suku bunga dan suku bunga dalam arus kas yang dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah/ Total Rp 816,715,000,000 1,601,905,688,797 1,898,603,035,104
Bank loans Long term loans Lease liabilities
The carrying amount of the above financial instruments that are arranged at floating and fixed interest rates, thus exposing the Company and its subsidiaries to fair value interest rate risk and cash flows interest rate risk are detail below:
Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Rp Pinjaman bank Pinjaman jangka panjang Liabilitas sew a
Lebih dari lima tahun/ Over five years Rp
Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Rp
816,715,000,000 1,515,060,040,527 1,898,603,035,104
(iv) Risiko Likuiditas
86,845,648,270 -
Jumlah/ Total Rp 816,715,000,000 1,601,905,688,797 1,898,603,035,104
Bank loans Long term loans Lease liabilities
(iv) Liquidity risk
Risiko Likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk memenuhi liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan dan anak perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau tingkat suku bunga yang buruk.
Liquidity risk is defined as the Company’s and its subsidiaries’ inability to fulfill their financial liabilities, which in turn makes the Company and its subsidiaries unable to take advantage of investment opportunities or unable to meet their its short-term financial liabilities, ultimately leading to default, excessive borrowing, or unfavorable interest rates.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan anak perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.
To manage liquidity risk, the Company and its subsidiaries monitor and maintain a level of cash and cash equivalent that is considered adequate to finance the Company’s and its subsidiaries’ operations and to overcome the impact of cash flow fluctuations.
Perusahaan dan anak perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut
The Company and its subsidiaries also routinely evaluate the projected and actual cash flow, including scheduled maturity of long-term debts, and continually review conditions in the financial markets to take initiatives to seek funds for working capital. This -83-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
dapat meliputi penerbitan hutang bank dan hutang modal.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
activity may include obtaining bank loans and working capital loans.
(v) Risiko kredit
(v) Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko ketidakmampuan dari pihak-pihak yang berhutang (debitur) untuk memenuhi liabilitas keuangan mereka sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati bersama.
The credit risk faced by the Company and its subsidiaries is the risk of inability of debtors to fulfill their financial obligations in accordance with the jointly agreed requirements.
Eksposur tersebut terutama berasal dari:
This exposure derives mainly from:
risiko pelanggan akan memenuhi liabilitasnya,
gagal
risk of customers failing to fulfill their obligations,
risiko dana atau instrumen keuangan tidak diserahkan oleh rekanan sebagaimana yang diharapkan.
risk that funds or financial instruments are not transferred by counterparties.
Dalam sebagian besar kasus, penjualan pasasi dan kargo ditangani melalui agen yang berada dalam pengaruh dan naungan IATA. Agen-agen ini terhubung dengan sistem kliring untuk setiap negara untuk penyelesaian penjualan pasasi atau kargo. Agen individual diperiksa oleh clearing house tertentu.
In most cases, sales of passenger ticket and cargo are handled by agents under the influence and auspices of IATA. These agents are connected with a clearing system for every country for settlement of passage or cargo sales. Individual agents are audited by certain clearing houses.
Risiko kredit dari agen penjualan relatif rendah. Kecuali perjanjian yang menjadi dasar pembayaran tidak menyatakan lain, klaim dan liabilitas yang timbul antar maskapai penerbangan biasanya diselesaikan secara bilateral atau melalui IATA Clearing House. Penyelesaian dilakukan terutama dengan cara menandingkan piutang dan liabilitas secara berkala, yang menyebabkan berkurangnya risiko gagal bayar secara signifikan.
The credit risk from sales agents is relatively low. Except when the contract that serves as the basis for payment stipulates otherwise, claims and liabilities incurred between airlines are normally settled bilaterally or through the IATA Clearing House. Settlement is mainly done by periodically offsetting payables and receivables, which significantly reduces the risk of failure to pay.
Dalam beberapa kasus, jaminan terpisah mungkin dibutuhkan dalam perjanjian pembayaran tertentu. Untuk hubungan pembayaran lainnya, mungkin dibutuhkan jaminan atau informasi/referensi kredit tergantung pada jenis dan tingkat pembayaran. Data historis dari hubungan dagang sebelumnya, khususnya yang berhubungan dengan perilaku pembayaran, dapat digunakan untuk menghindari gagal bayar. Cadangan untuk piutang dibuat sesuai dengan risiko yang diakui.
In some cases, a separate guarantee may be required in certain payment agreements. For other payment relationships, collateral or credit information/reference may be required, depending on the type and amount of payment. Historical data from previous trade relationships, particularly in connection with payment behavior, may be used to avoid payment failures. Provision for receivables is made in line with the risk that is recognized.
Risiko kredit transaksi dari investasi dan instrumen keuangan derivatif dengan pihak ketiga yang timbul dari tidak dilakukannya pembayaran sesuai kontrak, relatif rendah
Transaction counterpart credit risk from investments and derivative financial instruments, arising from failure to make payments as per the contract, is relatively -84-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
B.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
karena transaksi hanya dilakukan dengan pihak yang memiliki peringkat kredit yang tinggi.
low because such transactions are only conducted with parties with a high credit rating.
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang kredibel. Semua lawan transaksi harus mendapat persetujuan sebelumnya dari Dewan Direksi atau manajemen senior sebelum kesepakatan dilakukan. Batasan lawan transaksi (jumlah dan waktu kredit) harus ditetapkan terhadap masing-masing lawan transaksi dan ditelaah secara tahunan oleh Dewan Direksi atau manajemen senior. Di samping itu, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan untuk mengurangi eksposur piutang bermasalah.
The Company and its subsidiaries enter into business relationships only with credible third parties. All transaction counterparts must be approved in advance by the Board of Directors or senior management before an agreement is made. Restrictions on transaction counterparts (amounts and time periods of loans) must be stipulated for each transaction counterpart and are reviewed annually by the Board of Directors or senior management. In addition, the receivables balance is continually monitored to reduce exposure to bad debts.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
B.
Perusahaan dan manajemen yakin bahwa nilai tercatat dari instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut baik jatuh tempo dalam jangka waktu pendek atau dengan suku bunga pasar yang ada.
Fair Value of Financial Instruments The Company and management considers that the carrying amount of financial instruments measured at amortized cost approximates their fair value because they have either short term maturity or carry market rate of interest.
45. MANAJEMEN MODAL
45. CAPITAL MANAGEMENT
Perusahaan dan anak perusahaan berupaya untuk mencapai struktur modal yang optimal dalam mencapai tujuan usaha mereka, termasuk mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat, guna memaksimalkan nilai pemegang saham dan kelangsungan usaha Perusahaan.
The Company and its subsidiaries strive to achieve an optimum capital structure in achieving their business goals, including maintaining a sound capital ratio and a strong credit rating, in order to maximize shareholder value and ensure the Company’s business continuity.
-85-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
46. PERJANJIAN SEWA OPERASI
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
46. OPERATING LEASE AGREEMENTS
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian sewa operasi antara lain:
The Company and subsidiaries entered into the following operating lease agreements:
1.
1.
Pesawat Perusahaan sew a operasi/ Lessors Pesaw at/ Aircraft GE Capital Aviation Services
International Lease Finance Corporation
Nice Location S.A.R.L AerCo France S.A.R.L ALS France S.A.R.L MASA France S.A.R.L MASB France S.A.R.L MASC France S.A.R.L MSN30151 Leasing S.A.S MSN30155 Leasing S.A.S MSN30156 Leasing S.A.S MSN30157 Leasing S.A.S MSN30140 Leasing S.A.S MSN30141 Leasing S.A.S MSN30142 Leasing S.A.S MSN30143 Leasing S.A.S Castle 2003-1A Biarritz Laocation S.A.R.L BANK OF UTAH BBAM Holding 121 S.A.R.L BBAM Holding 122 S.A.R.L CIT Aerospace International (France) SARL Centennial Aviation (France) 1 SARL Centennial Aviation (France) 2 SARL MITSUBISHI France S.A.S PEMBROKE LEASE FRANCE SAS RBS Aerospace Limited BBAM Aircraft Holding 129 SARL BBAM Aircraft Holding 130 SARL AWAS 1214 S.A.R.L.
Mesin/Engines GSI Turbines S.A.R.C (FRANCE) Aviation Lease Finance, LLC Engine Lease Finance Corp. Willis Lease Finance West Engine Lease Funding LLC Deucalion Engine Lease
Aircraft
Aset sew aan/ Leased assets
Jatuh tempo/ Year of maturity
1 Boeing 737-400 3 Boeing 737-800 7 Boeing 737-800 1 Boeing 737-400 1 Boeing 747-400 1 Boeing 737-400 2 Airbus 330-200 2 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Airbus 330-200 1 Boeing 737-300 1 Boeing 737-300 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-400 1 Airbus 330-200 2 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 5 Boeing 737-800 1 Airbus 330-200 3 Boeing 737-800 4 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Boeing 737-800 1 Airbus 330-200
2011 2016 2022 2011 2012 2012 2016 2016 2021 2016 2014 2014 2015 2014 * 2014 * 2016 2021 2021 2021 2021 2021 2022 2022 2022 2011 2016 2020 2020 2020 2013 2017 2020 2022 2020 2018 2019 2022 2022 2021
1 Mesin/ engine Boeing B747-400 1 Mesin/ engine B747-400 2 Mesin/ engines Boeing B737-800 1 Mesin/ engine Boeing B737-800 1 Mesin/ engine Boeing B737-300 1 Mesin/ engine Boeing B737-300 1 Mesin/ engine Boeing B737-300 2 Mesin/ engine Boeing B737-300
2011 2012 2011 2017 2011 2011 2012 2012*
-86-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pembayaran Sewa Operasi
Operating Rental Payments
Total komitmen sewa adalah sebagai berikut:
Total rental commitments are as follows:
P embayaran sewa o perasi masa depan/ Future lease payments 30 Juni/ June 30, 2011 31Desember/ December 31, 2010 M ata uang asing/ Setara dengan/ M ata uang asing/ Setara dengan/ Fo reign currency Equivalent to Fo reign currency Equivalent to USD Rp USD Rp Dalam satu tahun Lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari lima tahun Lebih dari lima tahun Jumlah
261,575,063 958,763,144
2,248,760,820,050 8,242,486,750,172
249,833,066 1,052,127,639
2,246,360,286,679 9,459,807,938,714
823,100,225
7,076,192,637,678
646,182,159
5,809,834,420,339
Within o ne year Over o ne year but no t o t lo nger than five years Over five years
2,043,438,433
17,567,440,207,899
1,948,142,863
17,516,002,645,731
To tal
Uang Jaminan
Security Deposits
Perusahaan diharuskan untuk membayar uang jaminan atas kewajiban Perusahaan terhadap pembayaran sewa. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, saldo uang jaminan masing-masing sebesar USD 74.246.973 ekuivalen Rp 638.301.228.967 dan USD 67.364.807 atau ekuivalen Rp 605.676.981.299 (Catatan 10).
The Company is required to pay security deposits that will serve as guarantee for the payment of the Company’s obligations. As of June 30, 2011 and December 31, 2010, the balance of the security deposits amounted to USD 74.246.973 equivalent to Rp Rp 638.301.228.967 and USD 67,364,807 or equivalent to Rp 605,676,981,299, respectively (Note 10).
Dana Perbaikan Pesawat
Maintenance Reserve Funds
Sesuai dengan perjanjian sewa operasi untuk pesawat, Perusahaan diharuskan untuk membayar dana perbaikan dan pemeliharaan untuk pesawat yang disewa kepada lessor (Catatan 10).
Based on operating lease arrangements for aircrafts, the Company is required to pay a maintenance and repair reserve funds for the leased aircraft to the lessor consider disclosing the balance of maintenance reserve fund by lessors (Note 10).
Dana perbaikan didasarkan atas penggunaan pesawat selama periode sewa yang mencakup dana perbaikan untuk rangka pesawat, pengembalian kinerja mesin, dan suku cadang mesin, serta alat pendaratan dan Auxiliary Power Unit (APU).
Maintenance reserve funds are based on the use of the aircraft during the lease term consisting of reserves funds for airframe structure maintenance, engine performance restoration maintenance, engine life limited parts maintenance, landing gear maintenance and Auxiliary Power Unit (APU) maintenance.
Selama masa sewa, Perusahaan diwajibkan untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan rangka pesawat, mesin, APU dan seluruh suku cadang sesuai dengan standar yang disetujui. Pekerjaan perbaikan dan perawatan rangka pesawat, mesin dan bagian lainnya secara teratur dikerjakan oleh perusahaan perbaikan pesawat yang telah ditunjuk (MRO) yang telah memenuhi standar. Berdasarkan Perjanjian sewa, Perusahaan akan mengajukan biaya penggantian sesuai dengan yang diperbolehkan dalam perjanjian, setelah pekerjaan selesai dan setelah perbaikan rangka pesawat, mesin, alat pendaratan atau APU keluar dari bengkel, dengan melampirkan faktur dan dokumen terkait beberapa hari setelah pekerjaan selesai.
During the lease term, the Company is obliged, to maintain and repair the airframes, engines, APU and all the parts in accordance with agreed standard. The maintenance and repair work on the airframes, engines and other part, or engines will be regularly performed by authorized maintenance repair and overhaul companies (MRO). Based on the lease agreement, the Company will be entitled to its reimbursement of applicable maintenance and repair reserve funds after the work is completed and the airframe, engine, landing gear or APU are released by the workshop company, by submitting invoices and proper documentation within certain days after the completion of the work.
-87-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Sampai tanggal berakhirnya perjanjian, Perusahaan berkewajiban untuk membayar dana cadangan, dan klaim biaya penggantian akan dikaji dan dibayarkan, sepanjang tidak terjadi gagal bayar. Mengacu kepada masingmasing perjanjian, lessor dapat menguasai atau mengembalikan sisa dana perawatan. 2.
Up to the termination date, the Company shall have the obligation to pay contribution into the reserve funds, and any outstanding reimbursable expenses shall be reviewed and disbursed, provided no default occurred. Depending on the specific agreements, the lessor may or may not retain the remaining balance of the maintenance reserve funds.
Bukan Sewa Operasi Pesawat
2.
Non Aircraft Operating Lease
a.
GMFAA, anak perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Jakadara Aircraft Services untuk melaksanakan jasa pergerakan material GMFAA. Perjanjian ini berlaku sampai 31 Juli 2010.
a.
GMFAA, subsidiary, entered into agreement with PT Jakadara Aircraft Services in relation to provision of material handling vehicle to GMFAA. The term of this agreement is until July 31, 2010.
b.
Pada tanggal 25 Januari 2008, GMFAA mengadakan Perjanjian Pemanfaatan Tanah dan Konsesi Usaha dengan PT Angkasa Pura II (Persero) sehubungan dengan pemanfaatan tanah seluas 2 ± 900.000 m untuk digunakan dalam kegiatan usaha pemeliharaan pesawat di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2011 dengan kompensasi dan konsesi sesuai dengan tarif yang disepakati. GMFAA wajib memberikan jaminan bank yang diterbitkan oleh bank umum untuk menjamin pembayaran kompensasi tersebut. Masa berlaku jaminan tersebut selama 1 tahun dan diperpanjang setiap tahunnya sampai berakhirnya perjanjian ini.
b.
On January 25, 2008, GMFAA entered into Land Utilization and Business Concession Agreements with PT Angkasa Pura II (Persero) in relation to land utilization measuring approximately 900,000 square meters used for aircraft maintenance business activities in Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng, Tangerang. The term of this agreement is effective until December 31, 2011, with compensation and concession based on agreed tarifs. GMFAA is obliged to provide bank guarantee issued by general bank to secure the payment of such compensation. The term of such guarantee is 1 year and renewable annually until the expiration of the agreement.
c.
GMFAA juga mengadakan perjanjian sewa operasi peralatan operasional, koneksi internet, dan lainnya dengan beberapa pihak.
c.
GMFAA also entered into operating lease agreements of operational equipment, internet connection, and others with several parties.
d.
Perusahaan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di Bandara Soekarno2 Hatta seluas 6.246 m dengan PT Angkasa Pura II (Persero), untuk jangka waktu 30 tahun yang berakhir 30 September 2021. Tanah tersebut digunakan Perusahaan untuk lokasi gedung perkantoran kargo. Kompensasi atas tanah tersebut sebesar 2 Rp 800 per m per bulan atau seluruhnya Rp 1.798.848.000 dan dapat ditinjau kembali setiap 5 tahun. Uang muka sebesar 10% atau Rp 179.884.800. Pembayaran dilakukan setiap tahun sebesar Rp 53.965.440.
d.
The Company entered into an agreement for utilization of 6,246 square meters of land at the Soekarno-Hatta Airport with PT Angkasa Pura II (Persero), for 30-year period until September 30, 2021. The land is used for the purpose of cargo office building. The compensation for the use of the land is Rp 800 per square meter per month or a total of Rp 1,798,848,000, which is subject for review every 5 years. A deposit of 10% or Rp 179,884,800 was also paid. Payment of Rp 53,965,440 is made annually.
Pada akhir periode perjanjian, tanah beserta seluruh fasilitas diatasnya diserahkan kepada PT Angkasa Pura II.
At the expiration of the agreement, the Company will return the land and all the facilities to PT Angkasa Pura II.
Perusahaan juga mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di Bandara Soekarno-
The Company also entered into an agreement with PT Angkasa Pura II -88-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
2
Hatta seluas 164.742 m dengan PT Angkasa Pura II (Persero), untuk jangka waktu 20 tahun yang akan berakhir 31 Desember 2011. Perusahaan membangun gedung perkantoran di atas tanah tersebut.
(Persero) for the use of another parcel of land with an area of 164,742 square meters at the Soekarno-Hatta Airport, for a period of 20 years until December 31, 2011. The Company constructed on such land the office building.
Dalam perjanjian sewa operasi tersebut terdapat opsi perpanjangan masa sewa. Perusahaan tidak memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa. Perjanjian tersebut juga memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan pengakhiran perjanjian sebelum masa sewa berakhir.
The operating lease agreements contain option to renew the lease term. The Company does not have an option to purchase the lease asset at the expiry of the lease term. The lease agreements include certain conditions that may cause the leases to be terminated prior to the expiry of the lease terms.
Jumlah komitmen sewa lainnya adalah sebagai berikut:
Total other lease commitments is as follows:
30 Juni/
31 Desember/
June 30, 2011 Rp
December 31, 2010 Rp
Dalam satu tahun Lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari lima tahun Lebih dari lima tahun
36,266,673,078
40,827,437,158
64,539,180,060 112,086,389,848
75,478,094,826 112,035,797,248
Within one year Longer than one year but not longer than five years Over five year
Jumlah
212,892,242,986
228,341,329,232
Total
47. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
47. IKATAN DAN KONTINGENSI a.
Sesuai dengan Purchase Agreement No. 1938 tanggal 4 Juni 1996 yang terakhir di amandemen melalui Supplemental Agreement No. 4 tanggal 29 Desember 2005, Perusahaan mengadakan kontrak pembelian pesawat Boeing 777-200ER sebanyak 6 pesawat dengan harga dasar (aircraft basic price) USD 198.192.610. Harga pesawat akan ditetapkan pada saat penyerahan dengan penyesuaian harga sesuai perjanjian. Penyerahan direncanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan Agustus 2011.
a.
Berdasarkan konfirmasi dari The Boeing Company No. 6-1176-DJH-1049R-1 tanggal 30 Maret 2007, pembelian 6 pesawat tipe Boeing 777–200ER diubah menjadi pembelian 10 pesawat tipe Boeing 787 dengan jadwal pengiriman April 2014 sampai dengan Juli 2015. Konfirmasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan adanya penawaran pembaharuan Purchase Agreement No. 1938 oleh Boeing menjadi 10 pesawat jenis B 777-200ER/ 300ER/200LR.
Based on Purchase Agreement No. 1938 dated June 4, 1996, which had been amended several times, most recently by Supplemental Agreement No.4 dated December 29, 2005, the Company entered into a contract to purchase 6 Boeing 777-200ER with basic price of USD 198,192,610. The price of the aircrafts will be determined at the time of delivery by calculating the price adjustments in accordance with the agreement. Delivery was scheduled within the period of June 2010 up to August 2011. However, based on confirmation from the Boeing Company No. 6-1176-DJH - 1049R-1, dated March 30, 2007, the purchase of 6 Boeing 777-200ER was replaced with purchase of 10 Boeing 787 and will be delivered April 2014 up to July 2015. The confirmation is proceeded by the Boeing’s offering to renew the Purchase Agreement No. 1938 into purchase of 10 B 777200ER/300ER/200LR.
-89-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Menanggapi penawaran tersebut, Perusahaan merencanakan menambah pembelian pesawat B 777 dari 6 pesawat B 777-200 menjadi 10 pesawat B 777-300ER, melalui Supplemental Agreement No. 5 atas Purchase Agreement No. 1938. Melalui Supplemental Agreement No. 9 atas Purchase Agreement No. 1938 jadwal pengiriman pesawat telah diubah dari mulai Agustus 2012 menjadi mulai Mei 2013 sampai dengan Januari 2016. Harga dasar pesawat (aircraft basic price) untuk 10 pesawat B 777300 ER adalah USD 251.397.000.
In response to the offer, the Company plans to increase the number of units purchased from 6 aircrafts B777-200 into 10 aircrafts B777-300ER by submitting Supplemental Agreement No. 5 to Purchase Agreement No. 1938. Through Supplemental Agreement No. 9 to Purchase Agreement No. 1938, the schedule for aircraft delivery was revised from an original date starting August 2012 and changed to May 2013 until January 2016. The aircraft basic price for ten (10) B777-300 ER aircraft is USD 251,397,000.
Perusahaan juga melakukan Purchase Agreement No. 2158 tanggal 19 Juni 1998 untuk pembelian 18 pesawat Boeing 737-700, yang terakhir diamandemen melalui Supplemental Agreement No. 8 tanggal 18 Januari 2010, di mana Perusahaan menambah jumlah pesawat menjadi 25 pesawat tipe B 737-800 dengan harga dasar (aircraft basic price) USD 67.518.600. Harga pesawat ditetapkan pada saat penyerahan dengan penyesuaian harga sesuai perjanjian. Jadwal pengiriman pesawat adalah dari Juni 2009 sampai dengan Pebruari 2016. Selanjutnya pada tahun 2009 dan 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian jual dan sewa balik dengan Dubai Aerospace Enterprise (DAE) atas 8 pesawat dan MCAP atas 3 pesawat dan Pembroke Lease France SAS atas 4 Pesawat. Harga jual ditentukan pada saat kedatangan pesawat.
The Company also entered into Purchase Agreement No. 2158 dated June 19, 1998 for the purchase of 18 Boeing 737-700, which had been amended several times, most recently by Supplemental Agreement No. 8 dated January 18, 2010, whereby the Company increased the number of units purchased into 25 Boeing 737-800 aircrafts with basic price of USD 67,518,600. The price of the aircraft will be determined at the time of delivery by calculating the price adjustments in accordance with the agreement. Delivery of the aircrafts is within the period of June 2009 up to February 2016. In relation to these scheduled deriveries, during 2009 and 2010, the Company entered into a sale and leaseback with Dubai Aerospace Enterprise (DAE) for 8 aircrafts and MCAP for 3 aircrafts and Pembroke Lease Finance SAS for 4 aircrafts. The selling price is determined at the time of arrival of aircraft.
Pada bulan Januari sampai dengan Juni 2011, tidak ada pengiriman pesawat Boeing 737-800 yang telah diikat dengan perjanjian jual dan sewa balik.
From January to June 2011, there were no deliveries of Boeing 737-800 under sale and leaseback agreements.
Pada tanggal 4 Nopember 1989, Perusahaan melakukan Purchase Agreement dengan Airbus untuk pembelian dan pengiriman 9 pesawat Airbus A-330-300. Perusahaan telah menerima pengiriman 6 pesawat, akan tetapi berupaya melakukan perpanjangan waktu atas pengiriman 3 pesawat sisanya, yang berdasarkan Side Letter tanggal 21 Desember 1995 dinyatakan bahwa penyerahan 3 pesawat terakhir dijadwalkan bulan Juli 1998, Agustus 1998, dan Januari 1999. Pengiriman pesawat tersebut belum dapat dilakukan karena Perusahaan belum mencapai kesepakatan formal dengan Airbus sehubungan dengan kewajiban dalam Purchase Agreement untuk pengiriman 3 pesawat Airbus A-330-300 sisanya. Berdasarkan side letter tanggal 9 Nopember 2009, pengiriman sisa 3 pesawat Airbus A-330-300 digantikan dengan pemesanan 6 pesawat Airbus A-330-200
b.
-90-
On November 4, 1989, the Company entered into a Purchase Agreement with Airbus for the purchase and delivery of 9 Airbus A-330-300 aircrafts. The Company has received 6 of the aircrafts but has sought rolling extension for the delivery of the final 3 aircrafts, in which based on a Side Letter dated December 21, 1995, the final delivery of 3 aircrafts was scheduled in July 1998, August 1998, and January 1999. These deliveries have not taken place because the Company has not reached any subsequent formal agreement with Airbus in relation to its obligation under the Purchase Agreement for the delivery of the remaining 3 Airbus A330-300 aircrafts. Based on side letter dated November 9, 2009, delivery of the remaining three Airbus A-330-300 was replaced with six Airbus A-330-200 with delivery schedule starting in October 2012
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
c.
d.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
dengan jadwal pengiriman mulai Oktober 2012 sampai dengan Oktober 2014. Harga dasar pesawat (aircraft basic price) untuk 6 pesawat A-330-200 sebesar USD 173.949.317.
until October 2014. The aircraft basic price for 6 aircraft A-330-200 amounted to USD 173,949,317.
Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan menandatangani MOU dengan Airbus untuk pembelian 25 pesawat Airbus A320-200, dengan jadual pengiriman mulai 2014 sampai dengan 2018. Harga dasar pesawat adalah masing-masing U$ 83.041.000. Sampai dengan 30 Juni 2011 jumlah yang telah dibayar sebesar U$ 3.750.000.
On June 10, 2011, the Company made MOU with Airbus for the purchase of 25 Airbus A320-200 aircraft, with delivery schedule beginning in 2014 until 2018. The base price of each plane is U $ 83,041,000. As of June 30, 2011 amounts have been paid amounting to U $ 3,750,000
Perjanjian Pooling Komponen dengan SR Technics Switzerland ("SR Technics")
c.
Component Pooling Agreement with Technics Switzerland ("SR Technics")
SR
Perusahaan mengadakan perjanjian component pooling A-330 dengan SR Technics. Perusahaan berpartisipasi sebagai anggota pool A-330 untuk menggunakan persediaan komponen A-330 yang berada di penyimpanan persediaan induk Zurich. Perusahaan juga berhak meminta SR Technics untuk memberikan temporary services, tim asistensi lapangan atau pelayanan khusus lainnya serta memberikan pelatihan teknik dan administrasi kepada personil Perusahaan pada tempat perawatan pesawat Perusahaan di Jakarta atau pada line station-nya.
The Company entered into a component pooling agreement for A-330 with SR Technics. As a participant to the A-330 pool, the Company is allowed to use A-330 components which are available in the main storage at Zurich. The Company also has the right to ask SR Technics to provide temporary services, field assistance team or other special services, as well as technical and administrative training in the Company's maintenance facility in Jakarta or in any other line stations of SR Technics.
Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali dengan amendemen terakhir No. DS/PERJ/AMEND-V/DE-3076/99/2009. Setelah tanggal tersebut, salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian dengan syarat pemberitahuan 6 bulan sebelumnya kepada pihak lainnya. Biaya pooling ditentukan dengan menggunakan tarif sesuai dengan komponen yang digunakan.
This agreement has been extended several times with the latest amendment No. DS/PERJ/AMEND-V/DE-3076/99/2009. Thereafter, each party may cancel the agreement by giving to the other party 6 months prior notice. The corresponding pooling expense is determined according to the tarif applied to the components used.
Perusahaan juga melakukan perjanjian critical spare untuk jenis pesawat Boeing 737-800 dengan SR Technics melalui memorandum of understanding No. DS/PERJ/MOU/DE3628/2010 tanggal 22 Desember 2010.
The Company also entered into a critical spare component agreement for Boeing 737800 aircraft component with SR Technics with memorandum of Understanding No. DS/PERJ/MOU/DE-3628/2010 dated December 22, 2010.
Perusahaan juga berhak meminta SR Technic untuk melakukan pengujian, perbaikan, overhaul dan modifikasi atas komponenkomponen tersbut.
The Company also has the right to ask SR Technics to perform test repair, overhaul and modification of the component.
Pada tanggal 6 Agustus 2004, Perusahaan dan PT World Simulator Technology (WST) menandatangani Perjanjian Sewa Ruang Simulator beserta Fasilitas Pendukung No. VZ/PERJ/3012/2004 dimana Perusahaan setuju untuk menyewakan ruang simulator beserta fasilitas pendukungnya di lokasi SBU Garuda Indonesia Training Centre untuk
d.
-91-
On August 6, 2004, the Company and PT World Simulator Technology (WST) entered into Rental Agreement on Area for Simulator and Support Facilities No. VZ/PERJ/3012/2004 whereby the Company agreed to rent its simulator area and support facilities located at SBU Garuda Indonesia Training Centre to be used as space for Full
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
digunakan sebagai tempat pemasangan Full Flight Simulator B 737-200 Level D Six Axis milik WST.
Flight Simulator B 737-200 Level D Six Axis owned by WST.
Karena Perusahaan dianggap tidak melaksanakan perjanjian, pada tanggal 19 Desember 2006, WST mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas dasar wanprestasi terhadap perjanjian tersebut dan perbuatan melawan hukum.
As the Company is considered not in compliance with the agreement, on December 19, 2006, WST filed with the Central Jakarta District Court a lawsuit against the Company for breaking the contract and for committing illegal act.
Pada tanggal 4 Juni 2007, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan No. 397/PDT.G/2006/PN.JKT.PST yang mengabulkan gugatan WST dan memerintahkan Perusahaan membayar ganti rugi kepada WST sebesar USD 1.360.800 dan Rp 1.590.000.000. Pada tanggal 21 Agustus 2008, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Jakarta Pusat tersebut dan menghukum Perusahaan membayar ganti rugi sebesar USD 1.984.500 dan Rp 1.590.000.000.
On June 4, 2007, the Central Jakarta District Court issued a verdict No. 397/PDT.G/2006/PN.JKT.PST accepting claim of WST and ordered the Company to pay to WST the amount of USD 1,360,800 and Rp 1,590,000,000. On August 21, 2008, the High Court of DKI Jakarta decided to uphold the verdict of the District Court of Central Jakarta and order the Company to pay USD 1,984,500 and Rp 1,590,000,000.
Perusahaan mengajukan permohonan kasasi No. 100/SRT.PDT.KAS/2008/PN.JKT.PST tanggal 7 Nopember 2008. Pada tanggal 4 Maret 2010, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh Perusahaan. Sehingga pada tanggal 28 Januari 2011 Perusahaan melakukan pembayaran ganti rugi kepada WST sebesar IDR 590.000.000 dan USD 1.984.500, dan berdasarkan kesepakatan antara Perusahaan dengan WST, sisa Liabilitas ganti rugi sebesar Rp 1.000.000.000 akan dibayarkan oleh Perusahaan setelah WST selesai membongkar dan memindahkan simulator dari lokasi SBU Garuda Indonesia Training Centre.
The Company filed cassation No. 100/SRT.PDT.KAS/2008/PN.KKT.PST dated November 7, 2008. On March 4, 2010, the Supreme Court issued a decision rejecting the request for cassation filed by the Company. So as on January 28, 2011, the Company has paid to WST amounted to IDR 590,000,000 and USD 1,984,500, and based on agreement between The Company and WST the remaining claim amounted to Rp 1,000,000,000 will pay by the Company after WST finish unpacking and moving its simulator from SBU Garuda Indonesia Training Centre Location.
Meskipun Perusahaan telah melaksanakan sebagian Liabilitasnya berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung tersebut, Perusahaan tetap mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung sebagaimana telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 19 Nopember 2010.
Although the Company has conducted some of the obligations under the decision of the Supreme Court, the Company still filled a judicial review to the Supreme Court which was registered with the Central Jakarta District Court on November 19, 2010.
e.
Pada tanggal 17 Desember 2007, Perusahaan telah menerima Notice to Furnish Information and Produce Document dari Australian Competition and Commerce Commission (“ACCC”) terkait dugaan kartel penetapan harga Fuel Surcharge Kargo. Saat ini, perkara masih dalam proses pemeriksaan oleh Pengadilan Federal Australia.
e.
On December 17, 2007, the Company has received Notice to Furnish Information and Produce Document from Australian Competition and Commerce Commission (“ACCC”) related to allegation of price fixing cartel on Cargo Fuel Surcharge. Currently, the case is still under examination by Federal Court of Australia.
f.
Pada tanggal 5 Oktober 2009, Perusahaan telah menerima Notice of Proceeding (Commercial List) dari Pengadilan Tinggi New Zealand terkait dugaan kartel penetapan harga
f.
On October 5, 2009, the Company has received Notice of Proceeding (Commercial List) from the High Court of New Zealand related to allegations of price fixing cartel on
-92-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
g.
h.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Fuel Surcharge Kargo yang diajukan oleh New Zealand Commerce Commission (NZCC), New Zealand.
Cargo Fuel Surcharge, filed by New Zealand Commerce Commission (NZCC), New Zealand.
Pada tanggal 14 April 2011, Pengadilan Tinggi New Zealand telah menerbitkan pemberitahuan Penghentian Perkara (Notice of Discontinuance) terkait dugaan kartel penetapan harga fuel surcharge kargo, yang diajukan oleh New Zealand Commerce Commision (NZCC), New Zealand. Perkara ini dinyatakan telah ditutup dengan diterbitkannya pemberitahuan Penghentian Perkara oleh Pengadilan Tinggi New Zealand.
On April 14, 2011, the High Court of New Zealand has issued Notice of Discontinuance with regard to the allegation of the price fixing cartelization on cargo fuel surcharge, filed by New Zealand Commerce Commision (NZCC), New Zealand. This case has declared to be closed as of the issuance of Notice of Discontinuance from the High Court of New Zealand
Pada tanggal 16 Nopember 2009, Perusahaan telah menerima Pemberitahuan Pemeriksaan Lanjutan Perkara No. 25/KPPU-I/2009 dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) terkait dugaan kartel penetapan harga Fuel Surcharge tiket domestik.
g.
On November 16, 2009, the Company has received Notice of Advance Proceeding (Commercial List) No. 25/KPPU-I/2009 from The Supervision of Business Competition Committee (“KPPU”) related to allegations of price fixing cartel on Fuel Surcharge of Domestic tickets.
Pada tanggal 4 Mei 2010, KPPU telah memutus perkara ini dan menyatakan Perusahaan bersalah serta menghukum untuk membayar denda sebesar Rp 25 miliar dan ganti rugi sebesar Rp 162 miliar. Perusahaan mengajukan permohonan banding pada tanggal 17 Juni 2010 ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada tanggal 28 Pebruari 2011 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengabulkan permohonan keberatan yang diajukan oleh Perusahaan dan membatalkan Putusan KPPU No. 25/KPPU-I/2009 tanggal 4 Mei 2010 serta menghukum KPPU untuk membayar biaya perkara.
On May 4, 2010, KPPU has issued a verdict and ordered the Company to pay the fine amounting to Rp 25 billion and the claim of Rp 162 billion. On June 17, 2010, the Company filed an objection to Central Jakarta District Court. On February 28, 2011, the Central Jakarta District Court accepting request for an objection by the Company and canceled KPPU decision No. 25/KPPU-I/2009 dated May 4, 2010. And punished KKPU to pay for legal cost
KPPU telah mengajukan upaya Kasasi atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi diterbitkan, perkara tersebut masih dalam proses pemeriksaan di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
The KPPU has filed Cassation of the verdict to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. At the issuance the date of the consolidated financial statements, the case is still on proceeding in the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Pada tanggal 8 April 2010, Perusahaan telah menerima Pemberitahuan Pemeriksaan Pendahuluan Perkara No. 460/KPPU-TPPP/2010 dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) terkait dugaan pelanggaran diskriminasi pelaku usaha pada persetujuan perpanjangan give away haji tahun 2009/2010 dan tahun 2010/2011. Pada tanggal 27 Oktober 2010 KPPU menjatuhkan denda dan perintah pengembalian biaya transportasi sejumlah Rp 8,075 miliar atas praktek dugaan persaingan usaha tidak sehat terkait tender give away haji yang melanggar UU No. 5 tahun 1999. Perusahaan menerima salinan keputusan KPPU pada tanggal 30 Oktober 2010. Perusahaan telah mengajukan upaya
h.
-93-
On April 8, 2010, the Company has received the Notice to begin the examination of lawsuit No. 460/KPPU-TP-PP/2010 from KPPU related to discrimination charge of commercial business for approval of extension for hajj give away flight period 2009/2010 and 2010/2011. On October 27, 2010, the Business Competition Supervisory Agency (KPPU) imposed a fine and ordered the refund of transportation costs totaling Rp 8.075 billion for suspected unhealthy business competition practices in connection with the hajj giveaway tender, which violated Law No. 5 of 1999. The Company received a copy of the KPPU decision on October 30, 2010. The Company filed an objection letter with the Central
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
keberatan ke pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi diterbitkan, perusahaan belum menerima salinan putusan dari Pengadilan Negeri.
Jakarta District Court on December 20, 2010. At the issuance the date of the consolidated financial statements, the company has not received a copy of the decision of the Court.
i.
Pada tanggal 1 Nopember 2006, AJP, anak perusahaan PT AWS, telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Kenya Airways Limited (“KA”) dalam bentuk Passenger General Sales Agency Agreement. Perjanjian ini mulai sejak tanggal 1 Nopember 2006 dan akan berakhir dengan kesepakatan kedua belah pihak. AJP ditunjuk sebagai perwakilan agen penjualan tiket penerbangan KA di wilayah Indonesia. Dalam kerjasama ini AJP akan menerima komisi penjualan sebesar 9% dan Overriding Commision sebesar 3% atas penjualan tiket KA. Atas kerjasama ini, AJP wajib menyerahkan jaminan ke KA dalam bentuk bank guarantee sebesar USD 50.000, yang oleh AJP diterbitkan pada tanggal 18 Januari 2007 melalui Bank Mandiri.
i.
On November 1, 2006, AJP, subsidiary of PT AWS, entered into joint agency agreement with Kenya Airways Limited (“KA”) as stipulated in the General Passenger Sales Agency Agreement. This agreement is effective from November 1, 2006 and will end as agreed by both parties. AJP was appointed as the representative of airline ticket sales agent of KA in Indonesia. In this agreement, AJP will receive sales commission 9% and overriding commission 3% for KA ticket sales. AJP is required to provide a bank guarantee amounting to USD 50,000 to KA. The bank guarantee was issued by Bank Mandiri on January 18, 2007.
j.
Pada tanggal 22 Pebruari 2008 AJP melakukan perjanjian kerjasama dengan KA dalam bentuk Cargo General Sales Agency Agreement. Perjanjian ini dimulai sejak tanggal 22 Pebruari 2008 dan akan berakhir dengan kesepakatan kedua belah pihak. AJP ditunjuk sebagai agen jasa pengangkutan kargo KA di wilayah Indonesia. Dalam kerjasama ini AJP akan memperoleh pendapatan yang dihitung dari kenaikan tarif sesuai dengan jumlah berat yang dikirimkan, dengan minimal pendapatan sebesar USD 0,5/kg. AJP juga wajib menyerahkan jaminan ke KA dalam bentuk bank guarantee sebesar USD 30.000, yang oleh AJP diterbitkan melalui Bank Mandiri.
j.
On February 22, 2008 AJP entered into joint agreement with KA as stipulated in the Cargo General Sales Agency Agreement. This agreement is effective from February 22, 2008 and will end as agreed by both parties. AJP was appointed as the agent of cargo transportation services in Indonesia. AJP will earn revenue, which is calculated from the increase in tarifs in accordance with total weight of cargo shipped, with a minimum tariff of USD 0.5/kg. AJP is required to provide a bank guarantee to KA amounting to USD 30,000. The bank guarantee was issued by Bank Mandiri.
k.
Pada tanggal 30 September 1993, ACS, anak perusahaan PT AWS, melakukan perjanjian dengan PT Angkasa Pura II untuk penggunaan 2 lahan seluas 24.154 m di area Soekarno – Hatta, dan perjanjian konsesi bisnis. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang, yang paling terbaru pada tanggal 8 Januari 2010, yang mengubah tempo penggunaan sampai dengan 31 Maret 2010. ACS juga menyerahkan jaminan yang diterbitkan melalui Bank Mandiri dan dicatat pada aset tidak lancar lainnya.
k.
On September 30, 1993, ACS, subsidiary of PT AWS, entered into an agreement with PT Angkasa Pura II for the use of its 24,154 sqm land area at the Soekarno – Hatta and business concession agreements. Such agreement can be extended, most recently on January 8, 2010, which changed the terms of the use of land area until March 31, 2010. The bank guarantee was issued by Bank Mandiri and recorded other non current assets.
Kompensasi atas penggunaan lahan sebesar USD 2.750 per m² per bulan atau total sebesar Rp 66.423.500 dan akan ditinjau setiap 2 tahun. Pembayaran ganti rugi tanah dilakukan setiap 3 bulan di muka. ACS harus memberikan jaminan bank untuk pembayaran kompensasi, yang diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) dengan nilai 3 kali
Compensation for the use of land amounted to USD 2,750 per sqm per month or total of Rp 66,423,500 and will be reviewed every 2 years. Payments for the compensation are made every 3 months in advance. ACS shall provide bank guarantee for the payment of compensation, which is issued by commercial banks (excluding Bank Perkreditan Rakyat) -94-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
biaya sewa bulanan atau sebesar Rp 199.270.500, yang berlaku selama 4 tahun atau sampai berakhirnya perjanjian. l.
with a value of 3 times of monthly rental fee or equal to Rp 199,270,500, which is valid for 4 years or until the expiration of the agreement.
Pada tanggal 1 April 2009, ACS mengadakan perjanjian untuk pengadaan fasilitas dapur, penataan dan instalasi peralatan dapur, penyediaan perkakas dapur serta penunjang lainnya dengan PT Binara Guna Mediktama (Rumah Sakit Pondok Indah) dengan nilai investasi Rp 600.000.000. Perjanjian ini berlangsung selama 3 tahun dimulai sejak Nopember 2009 hingga Oktober 2012.
l.
On April 1, 2009, ACS entered into an agreement with PT Binara Guna Mediktama (Pondok Indah Hospital) for the procurement of kitchen facilities, design and installation of kitchen equipment, kitchen utensils as well as providing other relevant support services amounting to Rp 600,000,000. This agreement is for 3 years starting from November 2009 until October 2012.
m. Pada tanggal 9 Desember 2009, ASI, anak perusahaan, dan Hewlett – Packard (Schwiez) GmbH menandatangani perjanjian proyek implementasi pengembangan sistem TPF TCP/IP. Nilai perjanjian sebesar EUR 100.500 atau setara dengan Rp 1.284.165.780 dan dicatat ASI dalam aset lain-lain.
m. On December 9, 2009, ASI, a subsidiary, and Hewlett – Packard (Schweiz) GmbH signed project implementation agreement system upgrade; TPF – TCP/IP. Implementation fee amounted to EUR 100,500 or equivalent to Rp 1,284,165,780 and was recorded by ASI as other assets.
n.
n.
o.
ADSI, anak perusahaan, mengadakan perjanjian sub-distribution dengan Abacus International Pte., Ltd (dahulu Abacus Distribution Systems Pte., Ltd), Singapura, (AIPL) yang efektif sejak tanggal 11 April 1995. Dalam perjanjian ini, AIPL memberikan hak sub-lisensi eksklusif kepada ADSI untuk memasarkan dan mendistribusikan sendiri sistem reservasi komputer (Sistem Abacus) di wilayah Indonesia. Sistem ini memadukan suatu paket perangkat lunak yang melakukan berbagai fungsi termasuk reservasi seketika tempat duduk pesawat, jadwal pemesanan pelayanan udara, mobil dan hotel, pembelian tiket otomatis serta tampilan ongkos. Perjanjian ini akan berlanjut kecuali diakhiri lebih awal sebagaimana ditentukan dalam perjanjian.
ADSI, a subsidiary, entered into the subdistribution agreement with Abacus International Pte., Ltd (formerly Abacus Distribution Systems Pte., Ltd), Singapore (AIPL) effective since April 11, 1995. Under this agreement, AIPL grants ADSI an exclusive sub-license to operate its own marketing and distribution of computer reservation systems (Abacus Systems) in Indonesia teritory. This system incorporate a software package which performs various function, including real-time air line seat reservation, schedules/booking for a variety of air, car and hotel service, automated ticketing and fare display. The agreement shall remain valid, except for earlier terminated as stipulated in the agreements.
Sebagai imbalan atas pemesanan bersih yang dilakukan pelanggan melalui sistem Abacus atas jasa penyedia produk perjalanan yang ditawarkan berdasarkan sistem Abacus. AIPL diwajibkan membayar imbalan jasa tertentu kepada ADSI sebagaimana ditentukan dalam perjanjian.
In return for each net booking made by a subscriber through the Abacus Systems for any travel product offered in the system, AIPL shall pay a certain fee to ADSI as stipulated in the agreement.
Efektif tanggal 1 Pebruari 2009, imbalan tersebut diubah menjadi sebesar 25% dari tarif dasar tahun 2009 yang dikenakan pada pesawat udara per segmen pemesanan bersih yang dilakukan pelanggan setelah dikurangi biaya-biaya tertentu sebagaimana ditentukan dalam perjanjian.
Effective February 1, 2009, such fee is at 25% of the 2009 basic rates payable by airline per net segment for air bookings made by subscribers after deducting certain expenses as stipulated in the agreement.
Pada tanggal 6 Mei 2003, ADSI, anak perusahaan, mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Aplikanusa Lintasarta (AL) dalam perjanjian mengenai AL menyediakan jaringan komunikasi data bagi jaringan akses pelanggan
o.
-95-
On May 6, 2003, ADSI entered into cooperation agreements with PT Aplikanusa Lintasarta (AL). In the agreement, AL provides data communications networks of ADSI. ADSI has responsibilities for billing, customer
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
ADSI. ADSI bertanggung jawab terhadap penagihan, customer service dan pemasaran ke travel agent. Sebagai imbalan, AL diwajibkan membayar imbalan kepada ADSI sebesar persentase tertentu dari tagihan yang dikenakan. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun dan setiap tahunnya ditinjau kembali setiap tahun. p.
service and marketing to the travel agency. In return, AL is required to pay a fee to ADSI of a certain percentage of billings to the travel agency. This agreements is valid for 3 years and reviewed annually.
Pada tanggal 8 Agustus 2008, GMFAA, anak perusahaan, Perusahaan dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menghadapi gugatan ganti rugi dari PT Metro Batavia (MB) untuk: (1) siklus tidak terpakai sebesar USD 73.215.579 (atau setara Rp 673.583.333.330) (2) kerugian material sebesar Rp 500.000.000 setiap hari dan USD 50,000 (atau setara Rp 460 juta) setiap bulan sejak tanggal 23 Oktober 2007 sampai pesawat dapat beroperasi (3) kerugian imaterial sebesar USD 10 juta (atau setara Rp 92 miliar) dan (4) memperbaiki mesin yang rusak. Tuntutan ganti rugi timbul karena GMFAA dinyatakan melanggar kontrak terkait dengan garansi yang diberikan GMFAA atas penggantian dan pemasangan 5 mesin pesawat ESN 857854 yang dimiliki MB.
p.
On August 8, 2008, GMFAA, subsidiary, the Company and State Minister of State-owned Enterprise faced a lawsuit claim from PT Metro Batavia (MB) for: (1) unused cycles amounting to USD 73,215,579 (or equivalent to Rp 673,583,333,330) (2) material loss amounting to Rp 500,000,000 each day and USD 50,000 (or equivalent to Rp 460,000,000) every month starting October 23, 2007 until the aircraft is able to be operated (3) immaterial loss amounting to USD 10 million (or equivalent to Rp 92 billion) and (4) repairs on engine failure. The lawsuit claims arise from the declaration that GMFAA has conducted a breach of contract in relation to the warranty given by GMFAA regarding the replacement and installation of bearing in 5 engine ESN 857854 owned by MB.
Sehubungan dengan kasus ini, GMFAA mengajukan gugatan balik kepada MB karena MB tidak memenuhi Liabilitas pembayaran hutang kepada GMFAA atas jasa penggantian dan perbaikan mesin tersebut sebesar USD 256.266 ditambah bunga sebesar 6% per tahun sejak tanggal 15 Juli 2008 sampai dengan keputusan ditetapkan.
In relation to this case, GMFAA has filed counterclaims lawsuit against MB for failure to fulfill the obligation to pay GMFAA for such engine replacement and installation services of USD 256,266 and interest amounting to 6% per annum starting July 15, 2008 until the judgement is final and binding.
Pada tanggal 11 Maret 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan untuk menolak tuntutan MB kepada GMFAA dan menerima gugatan balik GMFAA sebesar USD 256.266 dan bunga 6% per tahun terhitung sejak tanggal 17 Nopember 2007.
On March 11, 2009, the District Court of Central Jakarta has decided to reject MB’s claims against GMFAA and accepted the counterclaim from the GMFAA amounting to USD 256,266 with interest 6% per annum calculated from November 17, 2007.
Pada tanggal 18 Mei 2009, MB mengajukan memori banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Sebagai respon, pada tanggal 16 Juli 2009 GMFAA juga mengajukan kontra memori banding dengan perkara No. 503/PDT/2009/PT.DKI. Pada tanggal 15 Januari 2010 Pengadilan Tinggi telah menolak banding yang diajukan oleh MB. MB kemudian mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 25 Maret 2010. GMFAA mengajukan kontra kasasi pada tanggal 17 Mei 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi diterbitkan, belum ada keputusan kasasi dari Mahkamah Agung atas kasus tersebut.
On May 18, 2009, MB filed a statement of appeal to the High Court of Central Jakarta. As a response on July 16, 2009, GMFAA also filed a statement of counter appeal registered as No. 503/PDT/2009/PT.DKI. On January 15, 2010, the High Court rejected MB’s appeal. MB then filed an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated March 25, 2010. GMFAA filed a counter appeal dated May 17, 2010. At the issuance the dated of the consolidated financial statements, Supreme Court has not yet issued a decision in the appeals.
-96-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Manajemen berpendapat bahwa tuntutan ganti tersebut tidak berpengaruh material terhadap laporan keuangan dan kegiatan usaha GMFAA.
q.
Management believes that the demand for compensation does not materially affect the financial statements and activities of GMFAA.
Pada tanggal 25 September 2008, GMFAA menuntut ganti rugi kepada MB atas (1) pembayaran hutang MB kepada GMFAA sebesar USD 1.191.615, (2) bunga hutang MB sebesar 6% per tahun dari hutang sejak tanggal 15 Juli 2008 sampai dengan keputusan ditetapkan dan (3) membayar kerugian sebesar USD 200 juta.
q.
On September 25, 2008, GMFAA has filed claims against MB for: (1) payment of MB’s debt to GMFAA amounting to USD 1,191,615, (2) interest on MB’s debt amounting to 6% per annum on debts starting July 15, 2008 until the judgement is final and binding and (3) payment of loss amounting to USD 200 million.
Pada tanggal 22 April 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan menerima gugatan GMFAA terhadap MB sebesar USD 1.191.615 dan bunga 6% per tahun terhitung sejak tanggal 15 Juli 2008 serta kerugian GMFAA sebesar USD 500.000. Disamping itu, Pengadilan juga menyatakan sita jaminan terhadap 4 pesawat MB.
On April 22, 2009, the District Court of Central Jakarta decided to accept the claim from GMFAA amounting to USD 1,191,615 with interest of 6% per annum, calculated since July 15, 2008 and GMFAA loss amounting to USD 500,000. Further, the Court also declared the security of attachment of 4 airplanes owned by MB.
Pada tanggal 28 April 2009, MB mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Selanjutnya, pada tanggal 19 Agustus 2009 GMFAA mengajukan kontra banding dengan perkara No. 504/PDT/2009/PT.DKI. Sampai saat ini banding tersebut masih dalam proses.
On April 28, 2009, MB has filed a statement of appeal to High Court of Central Jakarta. As a response, on August 19, 2009, GMFAA filed a statement of counter appeal registered as No. 504/PDT/2009/PT.DKI. Until now, the appeal is still under review.
Pada tanggal 25 Maret 2010, MB mengajukan Memori Kasasi ke Mahakamah Agung Republik Indonesia atas Perkara Banding No. 504, Sebagai tanggapan, pada tanggal 29 Juli 2010 GMFAA juga mengajukan kontra memori kasasi dengan perkara No. 22/Srt.Pdt.kas/2010/PN.JKT Jo. Perkara Perdata No. 335. Saat ini, kasasi tersebut masih dalam proses oleh hakim di Mahkamah Agung.
On March 25, 2010, MB has filed a statement of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia for the Appeal Verdict No. 504. As a response, GMFAA also filed a statement of counter cassation on July 29, 2010 registered as No. 22/Srt.Pdt.kas/2010/PN.JKT.PST Jo. Civil Case No. 335. Currently, the cassation is still on going examination by the Judges at the Supreme Court.
r.
GMFAA telah mengajukan klaim tagihannya kepada kurator PT Adam Skyconnection Airline (Adam) yang dinyatakan bangkrut berdasarkan Putusan No. 26/Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 9 Juni 2008. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, kebangkrutan Adam masih dalam proses dan pemulihan klaim GMFAA belum dapat ditentukan.
r.
GMFAA has submitted its claims to the curator of PT Adam Skyconnection Airline (“Adam”) which was declared bankrupt under the Judgement No. 26/Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst dated June 9, 2008. As of date of issuance of the consolidated financial statements, Adam’s bankruptcy is still in process and the recovery of the GMFAA’s claim could not be determined.
s.
GMFAA melakukan perjanjian jangka panjang untuk pemeliharaan dan perbaikan pesawat dengan PT Sriwijaya Air, Hellenic Imperial Airways, Yemen Airways, International Air Parts Pty Ltd, Gatewick Aviation Service, dan Southern Air. GMFAA memperoleh pendapatan atas jasa ini sesuai tarif yang disepakati dalam perjanjian.
s.
GMFAA entered into a long-term contract for maintenance and repair of aircraft with PT Sriwijaya Air, Hellenic Imperial Airways, Yemen Airways, International Air Parts Pty Ltd, Gatewick Aviation Service, and Southern Air. GMFAA earns revenue for these services according to rates agreed in the contract.
-97-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
t.
GMFAA memiliki bank garansi sebesar Rp 2.720.878.334 pada tanggal 30 Juni 2011 serta Rp 876.090.891 dan USD 10.000 pada tanggal 31 Desember 2010 yang digunakan sebagai jaminan pelaksanaan pekerjaan. Bank garansi tersebut diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun yang ditempatkan pada bank yang sama. Bank garansi dijamin dengan kas dalam jumlah yang sama.
t.
GMFAA has a bank guarantee amounting to Rp 2,559,875,374 as of March 31, 2011 and Rp 876,090,891 and USD 10,000 as of December 31, 2010, which were used as work performance guarantee. The bank guarantees were issued by Bank Negara Indonesia with maturities of less than 1 year which are placed in the same bank. Bank guarantees are secured by the same amount of cash.
u.
Pada tanggal 3 Desember 2008, AJP telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Jet Airways (India) Limited (“JA”) dalam bentuk Passenger General Sales Agency Agreement. Perjanjian ini dimulai sejak tanggal 1 Pebruari 2009 dan akan berakhir dengan kesepakatan kedua belah pihak. AJP ditunjuk sebagai perwakilan agen penjualan tiket penerbangan JA di wilayah Indonesia. Dalam kerjasama ini AJP akan menerima komisi penjualan atas penjualan tiket JA sebesar 5% untuk penjualan domestik, 7% untuk penjualan internasional, dan Overriding Commision sebesar 3% atas penjualan tiket JA. Atas kerjasama ini, AJP wajib menyerahkan jaminan ke JA dalam bentuk bank guarantee sebesar USD 40.000, yang diterbitkan pada tanggal 6 Pebruari 2009 melalui Bank Mandiri.
u.
On December 3, 2008, AJP entered into joint agency agreement with Jet Airways (India) Limited (“JA”) as stipulated in the Passenger General Sales Agency Agreement. This agreement is effective from February 1, 2009 and will end as agreed by both parties. AJP was appointed as the representative of airline ticket sales agent of JA in Indonesia. In this agreement, AJP will earn commission of 5% for domestic sales, 7% for international sales and overriding commission of 3% for JA ticket sales. AJP is required to provide a bank guarantee amounting to USD 40,000 to JA. The bank guarantee was issued by Bank Mandiri on February 6, 2009.
v.
Pada tanggal 9 Januari 2009, AJP telah melakukan perjanjian kerjasama dengan JA dalam bentuk Cargo General Sales and Service Agency Agreement. Perjanjian ini dimulai sejak tanggal 1 Pebruari 2009 dan akan berakhir dengan kesepakatan kedua belah pihak. AJP ditunjuk sebagai agen jasa pengangkutan kargo JA di wilayah Indonesia. Dalam kerjasama ini AJP akan menerima pendapatan berupa komisi sebesar 5% atas penjualan bersih kargo JA. Atas kerjasama ini, AJP wajib menyerahkan jaminan ke JA dalam bentuk bank guarantee sebesar USD 10.000, yang oleh AJP diterbitkan pada tanggal 23 Pebruari 2009 melalui Bank Mandiri.
v.
On January 9, 2009, AJP entered into joint agreement with JA as stipulated in the Cargo General Sales Agency Agreement. This agreement is effective from February 1, 2009 and will end as agreed by both parties. AJP was appointed as the agent of cargo transportation services in Indonesia. AJP will earn commission of 5% of net sales. AJP is required to provide a bank guarantee to JA amounting to USD 10,000. The bank guarantee was issued by Bank Mandiri on February 23, 2009.
w.
Pada tanggal 9 Agustus 2010, Perusahaan mencatatkan perselisihan kepentingan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta sehubungan dengan tidak tercapainya kesepakatan dengan Serikat Pekerja Perusahaan mengenai rancangan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2010 – 2012. Pada tanggal 23 Nopember 2010, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta telah mengeluarkan anjuran yang merupakan hasil mediasi para pihak. Pada tanggal 6 Desember 2010 Perusahaan telah menyetujui anjuran tersebut.
w.
On August 9, 2010, the Company recorded a conflict of interest with the DKI Jakarta Provincial Manpower and Transmigration Service because of failure to reach an agreement with the Company’s Labor Union regarding the draft Collective Labor Agreement (CLA) for the period 2010-2012. On November 23, 2010, the DKI Jakarta Manpower and Transmigration Service issued a recommendation in the form of results of mediation between the two parties. On December 6, 2010, the Company agreed with this recommendation.
-98-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
48. MONETARY ASSETS FOREIGN CURRENCY
48. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing (mata uang asing selain USD dinyatakan dalam setara USD) sebagai berikut:
AND
LIABILITIES
IN
At June 30, 2011 and December 31, 2010, the Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies (foreign currencies other than USD are stated at the equivalent USD) as follows:
30 Juni/ June 30, 2011 Mata Uang Asing/ Foreign Setara dengan/ Currencies Equivalent to Rp ASET Kas dan setara Kas USD EUR JPY SGD AUD GBP Mata uang asing lainnya *) Piutang usaha USD EUR JPY SGD AUD MYR Mata uang asing lainnya *) Uang muka USD JPY SGD AUD Mata uang asing lainnya *) Aset Lain-lain USD SGD EUR AUD Mata uang asing lainnya *) Jumlah Aset
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
31 Desember/ December 31, 2010 Mata Uang Asing/ Foreign Setara dengan/ Currencies Equivalent to Rp
118,487,573 2,022,576 881,584,520 2,474,762 17,856,030 1,668,082 334,358,190
1,018,637,667,470 25,204,897,820 94,078,865,116 17,285,234,631 164,630,364,183 23,077,458,139 2,874,477,356,169
25,319,258 1,619,097 643,350,653 2,788,035 16,051,345 1,201,440 522,829,082
227,645,449,255 19,357,921,555 70,948,709,987 19,460,483,173 146,741,397,088 16,691,601,869 120,359,707,990
62,077,097 7,383,236 1,639,708,237 7,712,660 6,304,060 4,210,602 90,421,450
533,676,799,098 92,008,268,577 174,982,530,332 53,869,880,261 58,122,641,267 118,738,787,137 777,353,202,024
48,645,186 6,795,632 1,279,996,535 6,676,763 6,616,489 2,546,021 5,209,332
437,368,870,032 81,248,574,625 141,158,017,861 46,603,806,786 60,487,940,424 7,423,815,263 46,837,101,147
26,014,744 342,937 134,062 2,643 12,532,000
223,648,750,643 36,596,745 936,368,649 24,368,130 107,737,605,336
31,731,247 208,751,674 135,865 2,500 24,548,660
285,295,643,911 23,022,646,234 948,421,146 22,856,275 108,484,665,256
26,607,739 286,233 332,325 1,162,020 1,828,306
228,746,731,065 1,999,224,373 4,141,354,932 10,713,675,644 15,717,945,527 6,619,846,573,268
37,546,287 286,533 334,925 1,376,503 1,834,530
337,578,669,392 2,000,173,623 4,004,287,107 12,584,689,700 16,494,257,096 2,232,769,706,795
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah setara USD, menggunakan kurs tanggal laporan posisi keuangan.
ASSETS Cash and cash equivalents USD EUR JPY SGD AUD GBP Other foreign currencies *) Trade accounts receivable USD EUR JPY SGD AUD MYR Other foreign currencies *) Advances USD JPY SGD AUD Other foreign currencies *) Other Assets USD SGD EUR AUD Other foreign currencies *) Total Assets
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented into its USD equivalent using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
-99-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni/ June 30, 2011 Mata Uang Asing/ Foreign Setara dengan/ Currencies Equivalent to Rp LIABILITAS Hutang usaha USD EUR SGD AUD Mata uang asing lainnya *) Hutang lain-lain USD EUR Mata uang asing lainnya *) Biaya masih harus dibayar USD EUR JPY SGD AUD MYR Mata uang asing lainnya *) Uang muka diterima USD JPY SGD AUD MYR Mata uang asing lainnya *) Pinjaman jangka panjang USD Liabilitas sew a pembiayaan USD Provisi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesaw at USD Liabilitas tidak lancar lainnya USD SGD CNY Mata uang asing lainnya *) Jumlah Liabilitas Liabilitas - Bersih
31 Desember/ December 31, 2010 Mata Uang Asing/ Foreign Setara dengan/ Currencies Equivalent to Rp LIABILITIES Trade accounts payable USD EUR SGD AUD Other foreign currencies *) Other accounts payable USD EUR
(65,550,682) (984,302) (2,281,954) (3,236,561) (97,083,797)
(563,539,214,345) (12,266,160,211) (15,938,543,924) (29,840,692,130) (834,629,398,742)
(75,482,423) (4,261,141) (2,216,757) (2,912,895) (3,560,709)
(678,662,463,540) (50,946,196,611) (15,472,966,494) (26,629,690,371) (32,014,337,615)
(78,955,931) (3,603,922)
(678,784,140,527) (44,911,280,733)
(85,949,741) (3,359,573) 56,234,889
(385,833,004,264) (40,166,349,278) 506,245,749,373
(71,826,944) (2,033,613) (273,955,020) (691,893) (4,328,289) (1,574,314) (9,127,916)
(617,496,233,664) (25,342,434,466) (29,235,288,030) (4,832,596,025) (39,906,286,586) (4,480,480,478) (78,472,694,369)
(86,629,842) (2,692,444) (308,872,148) (634,222) (1,908,306) (730,387) (11,542,377)
(778,888,905,017) (32,190,861,420) (3,406,242,048,144) (4,427,503,084) (17,447,646,147) (2,129,807,821) (103,777,511,403)
(5,289,234) (3,411,249) (75,799) (169,156) (216,180) (1,315,942)
(45,471,543,752) (364,033,654) (529,426,424) (1,559,595,608) (615,247,342) (11,313,152,239)
(2,658,877) (1,762,119) (102,898) (88,286) (645,551) (1,102,105)
(23,905,962,657) (19,432,648,332) (718,331,287) (807,201,824) (1,882,427,970) (9,909,029,631)
(287,088,609)
(2,468,100,768,388)
(175,716,103)
(1,579,863,483,242)
(220,844,837)
(1,898,603,035,148)
(254,244,195)
(2,285,909,553,469)
(56,731,121)
(487,717,449,818)
(63,957,452)
(575,041,454,764)
(851,661) (175,679) (5,800,000)
(7,321,730,531) (1,227,046,326) (7,704,836,000)
(167,343) (205,679) (5,000,000) (222,524)
(7,910,203,309,461)
(2,000,714,538) (599,728,237) (6,788,025,000) (2,000,714,538) (9,577,442,817,325)
Accrued expenses USD EUR JPY SGD AUD MYR Other foreign currencies *) Advances received USD JPY SGD AUD MYR Other foreign currencies *) Long term loans USD Lease liabilities USD Provision for aircraft return and maintenance cost USD Other non current Liabilities USD SGD CNY Other foreign currencies *) Total Liabilities
(1,290,356,736,193)
(5,113,735,624,022)
Net Liabilities
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah setara USD, menggunakan kurs tanggal laporan posisi keuangan.
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented into its USD equivalent using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
-100-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah:
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on June 30, 2011 and December 31, 2010 were as follows:
30 Juni/ June 30, 2011 Rp Mata uang asing/ Foreign currency USD 1 EURO 1 YEN 100 SGD 1 AUD 1 MYR 1 GBP 1 CNY 1
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
8,597 12,462 10,672 6,985 9,220 2,846 13,835 1,328
8,991 11,956 11,028 6,980 9,142 2,915 13,893 1,357
49. SEGMENT INFORMATION
49. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dua segmen usaha utama yang beroperasi di Indonesia, yaitu operasi penerbangan dan Jasa pemeliharaan pesawat. Segmen operasi penerbangan menyediakan jasa penerbangan domestic dan internasional. Segmen pemeliharaan pesawat menyediakan jasa pemeliharaan pesawat baik itu milik garuda dan umum. Segmen usaha yang secara individu tidak melebihi 10% dari pendapatan usaha perusahaan disajikan sebagai lain-lain.
The Company and its subsidiaries have two main business segments operating in Indonesia, namely flight operations and aircraft maintenance services. Flight operations segment provides domestic and international flight services. Aircraft maintenance segment provides aircraft maintenance services of both for Garuda Indonesia aircraft and others. Business segments that individually do not exceed 10% of the company's operating revenues are presented as others.
Pendapatan dan beban segmen meliputi transaksi antar segmen usaha dan dinilai sebesar nilai pasar.
Income and expenses include the inter segmen transaction and assessed as fair value. 30 Juni 2011/ June 30, 2011
Jasa pemeliharaan
Jumlah sebelum
Operasi
pesawat/
penerbangan/
Engineering
Operasi lain-lain/
Total before
eliminasi/ Eliminasi/
Jumlah/
Airlines operation
services
Other operation
elimination
Elimination
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Hasil Segmen/ Segment Result Pendapatan Eksternal/ External Revenue Indonesia
7,861,043,359,068
8,540,569,425,288
8,540,569,425,288
Jepang, Korea dan China
1,329,529,956,928
-
-
1,329,529,956,928
1,329,529,956,928
lain-lain/ Others
1,344,907,347,270
-
-
1,344,907,347,270
1,344,907,347,270
159,482,183,121
520,043,883,099
Pendapatan Antar Segmen/ Intersegment Revenue Jumlah Pendapatan/ Net Revenue
3,682,954,815 10,539,163,618,081 (448,389,296,806)
Hasil Segmen/ Segment Result
575,629,788,758 735,111,971,879
437,286,689,479 957,330,572,578
56,850,617,071
42,512,321,164
1,016,599,433,052 12,231,606,162,538
(1,016,599,433,052) (1,016,599,433,052)
(349,026,358,571)
11,215,006,729,486 (340,786,722,259)
Pendapatan (Beban) yang tidak dapat dialokasikan/ Unalocated income (expenses) Beban bunga dan keuangan/ Interest and financial charges
(56,946,177,964)
Penurunan Nilai Aset/ Loss on impairment of assets
(6,115,393,585)
Keuntungan penjualan aset tetap/ Gain on sale of property and equipment
8,219,483,570
Klaim Asuransi/ Insurance claims
30,355,935,671
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing-bersih/ Gain (Loss) on foreign exchange-net
31,038,000,465
Penghasilan bunga/ Interest Income
95,515,226,501
Beban pajak/ Tax expenses
87,493,970,581
Lain-lain-bersih/ Others
(34,513,295,757) (185,738,972,777)
Total Pendapatan komprehensif lainnya/ Total others comprehensive income
734,367,982
Laba (Rugi) komprehensif periode berjalan/ Comprehensive Income (Loss) current Period
(185,004,604,795)
POSISI KEUANGAN/BALANCE SHEET Aset segmen/ Segment assets
16,803,478,396,852
1,425,452,995,164
1,999,224,638,751
20,228,156,030,767
(2,783,392,004,139)
17,444,764,026,628
Liabilitas segmen/ Segment liabilities 10,243,451,744,860
917,433,079,533
701,679,581,345
11,862,564,405,738
(991,592,390,960)
10,870,972,014,778
-101-
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued
30 Juni 2010/ June 30, 2010
Operasi penerbangan/ Airlines operat ion Rp H a si l S e gme n/ S e gme nt R e sul t Pendapat an Ekst ernal/ Ext ernal Revenue Indonesia Jepang, Korea dan China lain-lain/ Ot hers Pendapat an Ant ar Segmen/ Int ersegment Revenue Jumlah Pendapat an/ Net Revenue H a si l S e gme n/ S e gme nt R e sul t
Jasa pemeliharaan pesawat / Engineering services Rp
Jumlah sebelum eliminasi/ Tot al bef ore eliminat ion Rp
Operasi lain-lain/ Ot her operat ion Rp
3,935,429,094,744 1,320,484,974,887 1,877,386,851,892
123,867,674,284 -
499,579,622,641 -
4,558,876,391,669 1,320,484,974,887 1,877,386,851,892
10,938,794,370 7,144,239,715,893
510,800,845,000 634,668,519,284
285,319,224,145 784,898,846,786
807,058,863,515 8,563,807,081,963
(500,061,142,683)
(10,170,311,569)
51,615,334,799
(458,616,119,453)
Eliminasi/ Eliminat ion Rp
Jumlah/ Tot al Rp
4,558,876,391,669 1,320,484,974,887 1,877,386,851,892
(807,058,863,515) (807,058,863,515)
7,756,748,218,448
(4,846,816,186)
( 463,462,935,639)
Pendapat an (Beban) yang t idak dapat dialokasikan/ Unalocat ed income (expenses) 184,068,623,128 (81,801,818,578) 3,222,889,164 8,191,781,451 22,465,286,929 76,630,352,377 114,480,501,691 192,542,729,606
Keunt ungan rest rukt urisasi hut ang/ gain on debt rest ruct uring Beban bunga dan keuangan/ Int erest and f inancial charges Keunt ungan penjualan aset t et ap/ Gain on sale of propert y and equipment Bagian laba bersih perusahaan asosiasi/ Equit y in net income of associat es Penghasilan bunga/ Int erest Income Keunt ungan (kerugian) kurs mat a uang asing-bersih/ Gain (Loss) on f oreign exchange-net Beban pajak/ Tax expenses Lain-lain-bersih/ Ot hers La ba B e r si h/ N e t I nc ome
5 6 , 3 3 7 , 4 10 , 12 9
Tot al Pendapat an komprehensif lainnya/ Tot al ot hers comprehensive income
4,273,896,604
La ba ( R ugi ) k ompr e he nsi f pe r i ode be r j a l a n/ C ompr e he nsi v e I nc ome ( Loss) c ur r e nt P e r i od POSISI KEUANGAN/ BALANCE SHEET Aset segmen/ Segment asset s Liabilit as segmen/ Segment liabilit ies
13,659,785,634,437 10,390,027,550,594
1,288,331,506,757 832,737,350,520
6 0 , 6 11, 3 0 6 , 7 3 3
1,909,033,192,511 698,360,135,621
16,857,150,333,705 11,921,125,036,735
(2,879,487,042,785) (1,220,512,104,674)
13,977,663,290,920 10,700,612,932,061
50. THE COMPANY’S GOING CONCERN
50. KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN Di tahun 2010, Perusahaan mencanangkan program “Quantum Leap” mulai 2011 – 2015 dan pada 11 Pebruari 2011 Perusahaan telah melakukan “initial public offering” (IPO) dengan menjadi Perusahaan terbuka dan mencatatkan sahamnya di bursa efek indonesia.
In 2010, The Company establish “Quantum Leap” program since 2011 – 2015 and also in Pebruary 11, the company held its IPO become a public listed Company and listed thir share in Indonesian Stock Exchange.
Untuk meningkatkan kinerja dan laporan posisi keuangan dalam waktu dekat, Perusahaan telah mengambil langkah-langkah dan rencana sebagai berikut:
To increase the financial performance and position in the near future, the Company has taken the following steps and plans:
a. b. c.
a. b. c.
d.
Pengembangan armada baru Brand awarness Program efisiensi dengan Centralized flight plan, Economical fuel tankering, Optimized GPU Usage, meningkatkan kinerja awak cockpit, memperbaiki station handling management, meningkatkan service level aggrement dari ground handling dan meningkatkan on time performance (OTC) Kuasi reorganisasi
d.
-102-
New flight expansion Brand awarness Efficiency program with Centralized flight plan, Economical fuel tankering, Optimized GPU Usage, improve cockpit crew’s performance, improve station handling management, strengthen service level aggrement of ground handling agent and improve on time performance (OTC) Quasi Reorganization
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE-PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND FOR SIX MONTH PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED) Continued 51. PARENT COMPANY’S FINANCIAL STATEMENTS
51. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI PERUSAHAAN Informasi keuangan tersendiri Perusahaan menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan atau sesuai dengan PSAK 55. Informasi keuangan tersendiri Perusahaan disajikan dari halaman 104 sampai dengan 108.
The financial information of the Parent Company only presents balance sheets, comprehensive income statements, statements of change in equity and statements of cash flows information in which investment in subsidiaries were accounted for using the cost method and or according PSAK 55. This supplementary information is presented on pages 104 to 108. 52. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
52. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
The consolidated financial statements on pages 1 to 103 were approved by The Company Director and authorized for issue on July 26, 2011
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 1 sampai 103 telah disetuji oleh Direktur Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 26 Juli 2011.
******
-103-
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN INDUK PERUSAHAAN TERSENDIRI PER 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (AUDIT)
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION-THE PARENT COMPANY ONLY AS OF JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31 2010 (AUDITED)
2011 (6 Bulan/Months) Rp
2010 (12 Bulan/Months) Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 229.730.305.368 per 30 Juni 2011 dan Rp 217.532.545.954 per 31 Desember 2010 Piutang lain-lain Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Dana perawatan pesawat dan uang jaminan Uang muka pembelian pesawat Investasi Saham Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 6.485.085.322.012 per 30 Juni 2011 dan Rp 6.902.240.130.746 per 31 Desember 2010 Aset tidak lancar tersedia untuk dijual Properti investasi Beban tangguhan Aset lain-lain
ASSETS
3,848,723,522,299
825,475,091,218
268,164,182,476
270,302,526,172
1,189,080,499,782 55,951,195,571 77,508,610,807 652,647,109,810 52,719,901,351 6,144,795,022,096
991,741,422,012 85,742,910,322 77,196,235,954 716,442,798,425 27,843,111,110 2,994,744,095,213
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties Third parties - net of impairment reserve Rp 229,730,305,368 in June 30, 2011 and Rp 217,532,545,951 in December 31, 2010 Other accounts receivable Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Maintenance reserve fund and security deposits Advances for purchase of aircraft Investments in shares of stock Deferred tax asset Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 6,485,085,322,012 in June 30, 2011 and Rp 6,902,240,130,746 in December 31, 2010 Non current assets held for sale Investment properties Deferred charges Other assets
2,430,167,580,844 1,364,179,462,691 1,907,903,323,451 340,196,293,228
2,084,859,083,052 1,068,426,233,113 1,853,298,700,964 138,537,209,804
3,935,712,984,870 159,750,543,428 161,552,028,316 35,551,011,092 323,670,146,831
4,641,357,121,204 167,510,240,470 21,050,049,857 358,552,059,896
Jumlah Aset Tidak Lancar
10,658,683,374,751
10,333,590,698,360
Total Non Current Assets
JUMLAH ASET
16,803,478,396,847
13,328,334,793,573
TOTAL ASSETS
- 104 -
Pendapatan diterima dimuka INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN INDUK PERUSAHAAN TERSENDIRI PER 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (AUDIT)
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION-THE PARENT COMPANY ONLY AS OF JUNE 30, 2011 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31 2010 (AUDITED)
2011 (6 Bulan/Months) Rp
2010 (12 Bulan/Months) Rp
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Uang muka diterima Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan liabilitas estimasi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat Jumlah liabilitas Lancar LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan liabilitas estimasi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas tidak lancar lainnya Jumlah liabilitas Tidak Lancar JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Modal saham Nilai nominal Rp 500 saham masing-masing untuk saham seri A Dwiwarna dan saham seri B tahun 2011 dan 2010 Modal dasar - 1 saham seri A Dwiwarna dan 29.999.999.999 saham seri B tahun 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor - 1 saham Seri A Dwiwarna dan 22.640.996.000 saham Seri B tahun 2011 dan 18.240.995.999 saham Seri B tahun 2010 Tambahan modal disetor Surplus revaluasi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Defisit JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES
-
97,692,837,252
108,616,025,720 1,202,129,057,488 240,760,830,243 84,549,026,937 1,187,689,372,913 1,517,327,139,262 76,962,275,345
111,563,036,539 1,207,501,731,764 300,330,239,936 47,381,722,295 1,353,620,185,598 960,808,076,944 47,181,292,520
321,361,828,502 482,174,233,773
331,674,596,635 542,952,462,691
305,464,193,180 5,527,033,983,363
364,800,997,421 5,365,507,179,595
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Unearned revenues Advances received Current maturity of long term liabilities Long-term loans Lease liabilities Estimated liabilities for aircraft return and maintenance cost Total Current Liabilities
2,077,095,517,136 1,416,428,801,375
1,510,525,589,683 1,742,957,090,777
182,253,256,538 1,028,273,823,129 12,366,363,314 4,716,417,761,492
210,240,457,343 1,029,338,363,530 12,504,416,764 4,505,565,918,097
NON CURRENT LIABILITIES Non current maturities of long-term liabilities Long-term loans Lease liabilities Estimated liabilities for aircraft return and maintenance cost Post-employment benefits obligation Other non current liabilities Total Non Current Liabilities
10,243,451,744,855
9,871,073,097,692
TOTAL LIABILITIES
11,320,498,000,000 1,004,482,643,035 1,028,250,098,455
9,120,498,000,000 8,402,079,001 1,146,751,374,799
SHAREHOLDER'S EQUITY Equity Attributable to Owners for the Company Capital stock Rp 500 par value per share in 2011 and 2010 for Series A Dwiwarna share and Series B shares Authorized - 1 of Series A Dwiwarna share and 29,999,999,999 Series B shares in 2011 and 2010 Issued and paid-up capital - 1 Series A Dwiwarna shares and 22,640,996,000 Series B shares in 2011 and 18,240,995,999 shares series B in 2010 Additional paid-in capital Revaluation surplus
13,234,362,384 (6,806,438,451,882)
12,499,994,402 (6,830,889,752,321)
6,560,026,651,992
3,457,261,695,881
16,803,478,396,847
13,328,334,793,573
- 105 -
Translation adjustment Accumulated losses TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INDUK PERUSAHAAN TERSENDIRI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
2011 (6 Bulan/Months) Rp
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME THE PARENT COMPANY ONLY FOR THE PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
2010 (6 Bulan/Months) Rp
PENDAPATAN USAHA Penerbangan berjadwal Penerbangan tidak berjadwal Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha
10,061,694,129,888 85,630,209,916 391,839,278,277 10,539,163,618,081
6,837,118,671,776 92,757,042,889 214,364,001,228 7,144,239,715,893
OPERATING REVENUES Scheduled airline services Non-scheduled airline services Others Total Operating Revenues
BEBAN USAHA Operasional penerbangan Pemeliharaan dan perbaikan Bandara Pelayanan penumpang Tiket, penjualan dan promosi Administrasi dan umum Penyusutan dan amortisasi Beban usaha lainnya Jumlah Beban Usaha
6,334,679,192,497 705,442,787,966 875,188,638,007 875,904,596,318 911,535,490,779 602,508,528,008 579,264,796,141 103,018,449,667 10,987,542,479,383
3,841,495,126,505 617,362,370,504 678,052,257,549 583,660,450,622 644,459,699,653 465,029,910,639 678,881,375,817 112,734,010,108 7,621,675,201,397
OPERATING EXPENSES Flight operations Maintenance and overhaul User charges and station expenses Passenger services Ticketing, sales and promotion General and administrative Depreciation and amortization Other operating expenses Total Operating Expenses
(448,378,861,302)
(477,435,485,504)
LOSS FROM OPERATIONS
1,331,078,468 (47,185,219,778)
184,068,623,128 141,010,139,037
RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan penjualan aset tetap Keuntungan atas sale and lease back Beban bunga dan keuangan Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Pemulihan (penurunan) nilai aset Lain-lain - bersih Penghasilan (Beban) Lain-Lain Bersih BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI RUGI SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Manfaat Pajak LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN LABA KOMPREHENSIF LAIN-LAIN Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA PER SAHAM Dasar Dilusi
(77,396,848,015)
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on sale of property and equipment Gain on sales and lease back Interest expense and financial charges Gain (loss) on foreign exchange net Interest income Recovery (loss) on impairment of assets Others - net
68,743,313,241 93,034,098,823 (6,115,393,585) (16,661,259,711)
64,552,184,048 15,113,745,305
93,146,617,458
372,652,361,197
60,011,468,598
44,013,148,577
(295,220,775,246)
(60,769,975,730)
LOSS BEFORE TAX
107,910,755,692 107,910,755,692
116,457,445,170 116,457,445,170
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax Total Tax Benefit
(187,310,019,554)
55,687,469,440
-
45,304,517,694
Other Income (Charges) - Net EQUITY IN NET INCOME OF ASSOCIATED COMPANIES
NET INCOME (LOSS) CURRENT PERIOD OTHER COMPREHENSIVE INCOME
734,367,982
4,273,896,604
(186,575,651,572)
59,961,366,044
(8.27) (8.27)
6,105.75 6,105.75
- 106 -
Translation Adjustments TOTAL COMPREHENSIVE INCOME CURRENT PERIOD EARNING PER SHARE Basic Diluted
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INDUK PERUSAHAAN TERSENDIRI UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Notes Notes
Saldo 31 Desember 2009/ Balance as of December 31, 2009 Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan/ Total comprehensive income (loss) current period Saldo 30 Juni 2010/ Balance as of June 30, 2010 Surplus revaluasi/ Revaluation surplus
3o,32
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan/ Total comprehensive income (loss) current period Saldo 31 Desember 2010/ Balance as of December 31, 2010 Penerbitan saham baru melalui penawaran saham perdana/ Issuance new share through initial public offering Biaya Emisi Efek Ekuitas/ Stock issuance costs
30, 31 31
Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan/ Different on equity changes in subsidiary Surplus revaluasi/ Revaluation surplus Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan/ Total comprehensive income (loss) current period Saldo 30 Juni 2011/ Balance as of June 30, 2011
3o,32
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY-THE PARENT COMPANY ONLY FOR THE PERIODS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustment Rp
Tambahan modal disetor/ Additional paid-up capital Rp
Modal saham/ Capital stock Rp
Surplus revaluasi/ Revaluation surplus Rp
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
Defisit/ Deficit Rp
9,120,498,000,000
8,402,079,001
8,929,403,520
1,515,532,778,739
(7,439,291,646,859)
3,214,070,614,401
-
-
4,273,896,604
-
55,687,469,440
59,961,366,044
9,120,498,000,000
8,402,079,001
13,203,300,124
1,515,532,778,739
(7,383,604,177,419)
3,274,031,980,445
-
-
-
(368,781,403,940)
92,880,038,847
(275,901,365,093)
-
-
(703,305,722)
-
459,834,386,251
459,131,080,529
9,120,498,000,000
8,402,079,001
12,499,994,402
1,146,751,374,799
(6,830,889,752,321)
3,457,261,695,881
2,200,000,000,000
1,108,366,490,930
-
-
-
3,308,366,490,930
-
(112,285,926,896)
-
-
-
(112,285,926,896)
-
-
-
-
(488,284,087)
(488,284,087)
-
-
-
(118,501,276,344)
212,249,604,080
93,748,327,736
-
-
734,367,982
-
(187,310,019,554)
(186,575,651,572)
11,320,498,000,000
1,004,482,643,035
13,234,362,384
1,028,250,098,455
(6,806,438,451,882)
6,560,026,651,992
- 107 -
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS INDUK PERUSAHAAN TERSENDIRI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF CASH FLOWS - THE PARENT COMPANY ONLY FOR SIX MONTH PERIOS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (UNAUDITED)
2011 (6 bulan/months) Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk pemasok Pengeluaran kas kepada karyawan Kas diperoleh dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Penerimaan pengembalian uang muka pembelian pesawat Penerimaan pengembalian dana pemeliharaan pesawat Penerimaan uang jaminan Uang muka pembelian pesawat Uang muka perolehan aset tetap Pengeluaran untuk dana pemeliharaan pesawat Pengeluaran untuk perolehan aset tetap Pembayaran uang jaminan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
10,749,543,724,263 (9,035,288,547,035) (1,296,725,154,137) 417,530,023,091 (29,051,857,408) (46,328,516,762) 342,149,648,921
2010 (6 bulan/months) Rp
7,438,529,372,266 (5,783,595,000,283) (1,030,764,201,497) 624,170,170,486 (22,390,197,533) (41,563,617,067) 560,216,355,886
72,891,882,245 18,623,937,600
9,103,742,625 18,878,467,450
76,794,816,113
221,155,000
-
663,591,208,665
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Cash generated from operations Income taxes paid Interest paid Net Cash Provided from Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Dividend received Proceeds from sale of property and equipment Refund of advance payments for purchase of aircraft
(23,123,526,895) (106,242,353,224)
115,817,537,615 6,892,466,428 (208,906,967,275) (146,588,846,104) (727,995,268,150) (62,472,677,545) (65,356,392,495)
Receipt of aircraft maintenance reimbursements Receipt of security deposit Advance payments for aircraft Advance payments for fixed assets Payments for aircraft maintenance fund Acquisition of property and equipment Payments of security deposits
(852,550,936,521)
(396,815,573,786)
Net Cash Used in Financing Activities
140,475,000,000 (665,584,382,423) (15,040,543,344)
43,645,084,934 38,370,992,949 (346,332,210,090) (31,344,556,999)
(595,835,003,154)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Penerimaan hutang jangka panjang Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran hutang bank Hasil dari penawaran umum saham perdana, bersih Pengeluaran untuk aktivitas pendanaan lainnya Kas bersih diperoleh dari (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
3,435,263,866,319
(540,149,925,767)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed from bank loans Proceed from long-term liabilities Payments of long-term liabilities Payments of bank loans Proceeds from initial public offering of shares, net Payment for other financing activities Net cash provide from (used in) financing activities
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2,924,862,578,719
(376,749,143,667)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Efek perubahan kurs mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Kenaikan aset tetap melalui provisi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat (Catatan 27) Reklasifikasi aset tetap ke aset lain-lain (Catatan 14) Penurunan uang muka pembelian pesawat (Catatan 11)
168,487,703,452
686,260,000,000 (347,269,228,952) (259,928,681,285) 3,187,714,073,104
-
825,475,091,218 98,385,852,362
3,848,723,522,299
24,811,432,535 (159,750,543,428) (50,578,980,512)
- 108 -
1,225,662,346,709
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
(22,144,368,388)
Effect of foreign exchange rate changes
826,768,834,654
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
70,796,294,881 (71,586,659,763)
NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES Increase in fixed asset through provision for aircraft return and maintenance cost (Note 27) Reclassified from property and equipment to other asset (Note 14) Decrease in advance payments for purchase of aircraft (Note 11)