PT JJ NAB CAPITAL Tbk DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT JJ NAB Capital Tbk/ The Directors and Commissioners’ Statement on the Responsibility for Financial Statements for the Years Ended December 31, 2010 and 2009 of PT JJ NAB Capital Tbk Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
1
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended Neraca/Balance Sheets
2
Laporan Operasi/Statements of Operations
4
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
5
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
6
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements
7
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Neraca 31 Desember 2010 and 2009
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Balance Sheets December 31, 2010 and 2009
2010 Rp
Catatan/ Notes
2009 Rp
ASET
ASSETS
Kas dan setara kas
6.036.295.531
2c,2f,2h,4,21,30
10.582.345.994
Cash and cash equivalents
Deposito berjangka
32.587.400.000
2c,2g,2h,5,21,30
12.000.000.000
Time deposits
66.650
2h,2i,6,21
5.507.836.050
262.442.977
2g,2h,7,21
228.103.865
11.202.151.000
2h,2i,8,21
8.532.927.500
Receivables from clearing and guarantee institutions
4.889.130.146
2h,2i,9,21
6.108.540.740
Receivables from customers
Piutang perusahaan efek
36.000.000
2h,2i,10,21
Piutang lain-lain
90.550.856
2h,11,21
100.363.767
Other receivables
2q,12,26
188.370.891
Estimated claims for income tax refund
186.250.000
2h,13,21
186.250.000
Investment in shares of stock
Pajak dan biaya dibayar di muka
21.326.164
2j,14
29.917.738
Prepaid tax and expenses
Aset pajak tangguhan
87.164.784
2q,26
28.712.945
Deferred tax assets
Portofolio efek Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah
Taksiran klaim atas pajak penghasilan
-
Investasi dalam saham
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.049.224.673 pada tahun 2010 dan Rp 2.059.824.382 tahun 2009
1.076.898.387
2k,2n,15
198.286.615
2h,21,31
Simpanan jaminan JUMLAH ASET
56.673.963.110
-
4.874.948.292 48.368.317.782
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Marketable securities Deposits in clearing and guarantee institutions
Receivables from brokers
Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,049,224,673 in 2010 and Rp 2,059,824,382 in 2009 Security deposits TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Neraca 31 Desember 2010 and 2009 (Lanjutan)
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Balance Sheets December 31, 2010 and 2009 (Continued)
2010 Rp
Catatan/ Notes
2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Hutang lembaga kliring dan penjaminan
4.879.296.500
2h,2i,8,21
6.096.871.000
Payables to clearing and guarantee institutions
11.536.550.363
2h,2i,16,21
9.124.563.242
Payables and customers' deposits
Biaya yang masih harus dibayar
395.135.485
2h,2l,17,21
133.165.223
Accrued expenses
Hutang pajak
109.525.120
2q,18
121.224.043
Taxes payable
Hutang lain-lain
309.465.674
2h,19,21
420.881.900
Other payables
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
604.212.520
2p,25
321.489.331
Defined-benefit post-employment reserve
Hutang dan dana titipan nasabah
Hutang subordinasi
13.486.500.000
Jumlah Kewajiban
31.320.685.662
2c,2d,2h,20,21,29,30
5.000.000.000 21.218.194.739
Subordinated loans Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 273.200.000 saham
Capital stock - Rp 200 par value per share Authorized - 500,000,000 shares Issued and fully paid-up 273,200,000 shares
54.640.000.000
Tambahan modal disetor - biaya emisi saham Defisit
(378.724.393)
22
2m
54.640.000.000
(378.724.393)
Additional paid-up capital - shares issuance cost
(28.907.998.159)
(27.111.152.564)
Jumlah Ekuitas
25.353.277.448
27.150.123.043
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
56.673.963.110
48.368.317.782
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Deficit
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Laporan Operasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 and 2009
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Statements of Operations For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010
Rp PENDAPATAN USAHA Komisi perantara perdagangan efek Laba (rugi) dari transaksi perdagangan efek - bersih Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Dividen
Rp
3.883.790.453 1.217.693.100 6.046.502 32.935.700
Jumlah Pendapatan Usaha
5.140.465.755
BEBAN USAHA Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Sewa kantor dan perlengkapan Komunikasi dan informasi
3.575.813.352 1.339.770.779 796.602.193 217.653.402
Administrasi bursa dan transaksi efek Perjalanan dan jamuan Jasa profesional Lain-lain Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bunga Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih Rugi penghapusan aset tetap Lain-lain - bersih
2i,6,24
3.755.529.163 (1.696.204.550) 2.059.324.613
2o 2p,25 2k,15 2l
3.237.856.220 1.077.638.385 347.517.148 188.781.066 140.999.890 105.792.081 50.295.000 383.737.502
7.010.318.800
5.532.617.292
(1.869.853.045)
(3.473.292.679) 2o
1.238.409.218 114.039 (1.310.826.524) 86.858.878
1.111.215.577 2c,30 2k,15
14.555.611
(58.451.839)
(2.327.469.502) 2q,26
(1.796.845.595)
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
(6,58)
(2.286.533) 36.894.133 1.145.823.177
(1.855.297.434)
PENGHASILAN PAJAK TANGGUHAN RUGI BERSIH
2o 2i,23
147.944.689 109.270.282 381.888.000 441.376.103
Penghasilan Lain-lain - Bersih RUGI SEBELUM PAJAK
2009
(41.713.266) (2.285.756.236)
2r,27
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(8,37)
OPERATING REVENUES Brokerage commissions Gain (loss) on trading of marketable securities - net Underwriting and selling fees Dividends Total Operating Revenues OPERATING EXPENSES Salaries and employees benefits Depreciation Office rental and supplies Communication and information Stock exchange and securities transaction administration Traveling and entertainment Professional fees Others Total Operating Expenses OPERATING LOSS OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Gain (loss) on foreign exchange - net Loss on write down of property and equipment Others - net Other Income - Net LOSS BEFORE TAX DEFFERED TAX BENEFIT NET LOSS BASIC LOSS PER SHARE
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Tambahan Modal Disetor - Biaya Emisi Saham/ Additional Paid up Modal Saham/ Capital - Shares Capital Stock Issuance Cost Rp Rp Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Rugi bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Rugi bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
54.640.000.000 54.640.000.000 54.640.000.000
(378.724.393) (378.724.393) (378.724.393)
Deficit/ Deficit Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
(24.825.396.328)
29.435.879.279
Balance as of January 1, 2009
(2.285.756.236)
(2.285.756.236)
Net loss during the year
(27.111.152.564)
27.150.123.043
Balance as of December 31, 2009
(1.796.845.595)
(1.796.845.595)
Net loss during the year
(28.907.998.159)
25.353.277.448
Balance as of December 31, 2010
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Laporan Arus Kas Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan komisi perantara perdagangan efek Penerimaan dari jasa penjamin emisi dan penjualan efek Penerimaan dari perdagangan portofolio efek Penerimaan bersih dari nasabah Pembayaran bersih kepada lembaga kliring dan penjaminan Pembayaran kepada karyawan Pembayaran kegiatan operasi lainnya - bersih Penerimaan dari hasil pemeriksaan pajak Penerimaan bunga Pembayaran simpanan jaminan Pembayaran pajak - bersih
2009 Rp
3.883.790.453
3.755.529.163
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from brokerage commissions
6.046.502 6.725.462.500 3.595.397.715 (3.886.798.000) (3.296.593.923) (1.344.766.246) 174.858.227 1.192.205.774 (196.015.063) -
3.242.107.000 2.772.611.259 (2.371.578.000) (2.971.807.037) (4.445.785.158) 1.101.128.479 (35.521.620)
Receipts from underwriting and selling Receipts from marketable securities transaction Net receipts from customers Net payment to clearing and guarantee institutions Payment to employees Payment for other operating activities - net Receipt from tax assessment results Receipt of interests Payment for security deposits Payments for tax - net
6.853.587.939
1.046.684.086
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Penempatan deposito berjangka Penerimaan dividen
(975.122.850) 2.122.575.452 (20.587.400.000) 32.935.700
(2.592.033.930) -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property and equipment Proceeds from sale of property and equipment Placement in time deposits Receipt of dividends
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(19.407.011.698)
(2.592.033.930)
Net Cash Used in Investing Activities
13.469.550.000 (5.000.000.000) (40.700.526) (420.881.900)
3.000.000.000 -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from subordinated loans Payment of subordinated loans Payment of interests Payment of other liabilities
8.007.967.574
3.000.000.000
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(4.545.456.185)
1.454.650.156
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
10.582.345.994
9.127.695.838
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang subordinasi Pembayaran hutang subordinasi Pembayaran bunga Pembayaran hutang lainnya Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(594.278)
6.036.295.531
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-
10.582.345.994
Net Cash Provided by Operating Activities
Effect of Foreign Exchange Rate Changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT JJ NAB Capital Tbk (Perusahaan), dahulu bernama PT Okansa Capital Tbk, didirikan dengan nama PT Piranti Ciptadhana Amerta berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Oktober 1989 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9758.HT.01.01TH.1989 tanggal 21 Oktober 1989. Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 14 Desember 2007 dari Andalia Farida, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nama dari PT Okansa Capital Tbk menjadi PT JJ NAB Capital Tbk. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-02076.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 Januari 2008.
PT JJ NAB Capital Tbk (the Company), formerly PT Okansa Capital Tbk was established with the initial establishment of PT Piranti Ciptadhana Amerta based on Notarial Deed No. 30 dated October 6, 1989 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, public notary in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-9758.HT.01.01. TH.1989 dated October 21, 1989. Based on Notarial Deed No. 4 dated December 14, 2007 of Andalia Farida, S.H., M.H., public notary in Jakarta, the Company changed its name from PT Okansa Capital Tbk to PT JJ NAB Capital Tbk. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-02076. AH.01.02. Tahun 2008 dated January 16, 2008.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 18 tanggal 27 Juni 2008 dari Andalia Farida, S.H., M.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan Pasar Modal. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU52807.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008.
The Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 18 dated June 27, 2008 of Andalia Farida, S.H., MH., public notary in Jakarta, concerning the revisions to be in compliance with Law No. 40 Year 2007 regarding the Limited Liability Company and Stock Market regulations. This Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-52807.AH.01.02. Tahun 2008 dated August 19, 2008.
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani usaha sebagai perusahaan efek. antara lain selaku penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi. Perusahaan telah memperoleh ijin usaha sebagai perantara pedagang efek serta penjamin emisi efek melalui Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-80/PM/1992 dan No. Kep-81/PM/1992, keduanya tertanggal 29 Februari 1992. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum menjalankan kegiatan usaha sebagai manajer investasi.
Based on the Company's Articles of Association, the scope of the Company's activities as a securities company, comprise of underwriting, brokerage and investment manager. The Company has obtained business licenses for stockbroking and underwriting activities based on decision letter of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. Kep-80/PM/1992 and No. Kep-81/PM/1992, both dated February 29, 1992. As of date of completion of the financial statements, the Company has not yet operated as an investment manager.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Jl. Sungai Gerong No. 8 – 10, Jakarta Pusat.
As of December 31, 2010, the Company is domiciled in Jakarta and the office is located in Jl. Sungai Gerong No. 8 - 10, Central Jakarta.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1998.
The Company started operations in 1998.
secara
-7-
its
commercial
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
1.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Umum (Lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
General (Continued) b.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. S-2613/PM/2003 dated October 30, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity concerning the initial public offering of its 50,000,000 shares, with par value and offering value of Rp 200 per share. The shares were listed in the Indonesian Stock Exchange since November 10, 2003.
Berdasarkan Surat Ketua Bapepam dan LK No. S-2613/PM/2003 tanggal 30 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sahamnya kepada masyarakat, yaitu sejumlah 50.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 200 per saham. Saham-saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 10 November 2003. c.
Public Offering of Shares
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
c.
Employees, Board of Commissioners and Directors The members of the Company's Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
Board of Commissioners : :
Linda Heliani Lesmana Zainuddin Effendi
Linda Heliani Lesmana Anton Santosa
: :
Board of Directors
Direksi Direktur Utama Direktur
President Commissioner Independent Commissioner
: :
Ie Keng Siang Okto Rikiko Al Leonardo Dago
Ie Keng Siang : Okto Rikiko Al Leonardo Dago :
President Director Director
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Zainuddin Effendi adalah Komisaris Independen Perusahaan saat ini. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 3 orang anggota, dimana Zainuddin Effendi yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has an Independent Commissioner and an Audit Committee as required by Bapepam-LK. Zainuddin Effendi is currently the Company’s Independent Commissioner. The Company’s Audit Committee consists of 3 members, wherein Zainuddin Effendi, who acts as an Independent Commissioner is also the Chairman of the Audit Committee.
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 867,4 juta dan Rp 877,6 juta, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
The Company paid remunerations to its Commissioners and Directors amounting to Rp 867.4 million and Rp 877.6 million in 2010 and 2009, respectively.
Jumlah karyawan Perusahaan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing adalah 56 dan 59 orang karyawan.
The Company has 56 employees (unaudited) and 59 employees (unaudited) as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT JJ NAB Capital Tbk pada tanggal 11 Maret 2011, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
The Directors had completed the financial statements of PT JJ NAB Capital Tbk on March 11, 2011, and are responsible for the financial statements.
-8-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
dan
2.
Pengukuran
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guidelines on Preparation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies”. Such financial statements are an English translation of the Company’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut antara lain portofolio efek yang dinyatakan pada nilai wajar. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies, such as marketable securities which are stated at fair values. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah).
-9-
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements Financial Accounting Standards
of
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:
The Company has adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010 and has applied these standards prospectively:
(1)
(1)
PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
(2)
PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, which contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments. This standard superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.
(2)
PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasardasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
- 10 -
PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
In preparing the balance sheet as of January 1, 2010 which was prepared based on PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), there were no transition adjustments made to the amounts reported previously in the financial statements as of December 31, 2009.
Dalam penyusunan laporan keuangan pada tanggal 1 Januari 2010 yang disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), tidak terdapat penyesuaian transisi atas jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dilaporkan dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2009. c.
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued)
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are maintained in Rupiah. Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used by the Company are as follows:
31 Desember/ December 2010 2009 Rp Rp Dolar Amerika Serikat
d.
8.991
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
9.400
d. hubungan
U.S. Dollar
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
- 11 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d.
2.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) d.
with
Related
Parties
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan. e.
Transactions (Continued)
Penggunaan Estimasi
e.
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
- 12 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
f.
2.
Penggunaan Estimasi (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) e.
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected
Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan
Information about significant areas of estimation, uncertainty and critical judgments in applying accounting policies on financial instruments that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3 to the financial statements.
Kas dan Setara Kas
f.
Deposito Berjangka
g.
Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2010
h. Efektif
Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement, are presented as “Time deposits” and “Deposits in clearing and guarantee institutions”.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai “Deposito berjangka” dan “Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan”. h.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. g.
Use of Estimates (Continued)
Tanggal
Financial Instruments Accounting January 1, 2010
Policies
Effective
As discussed in Note 2b, the Company has adopted the following accounting policies in accordance with PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) effective January 1, 2010:
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010:
- 13 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the balance sheet when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on trade date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 14 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
- 15 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer, tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations, without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost net of impairment.
- 16 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan operasi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan operasi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the statement of operations unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statement of operations when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at FVPL
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
- 17 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Effective
Financial Assets at FVPL (Continued)
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
Financial assets at FVPL are recorded in the balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of operations. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan operasi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
- 18 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini mencakup portofolio efek.
(2)
Effective
Financial Assets at FVPL (Continued)
As of December 31, 2010, marketable securities are classified in this category.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2)
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan operasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan operasi.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of operations. The losses arising from impairment are recognized in the statement of operations.
Pada tanggal tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek, piutang lain-lain dan simpanan jaminan.
As of December 31, 2010, cash and cash equivalents, time deposits, deposits in clearing and guarantee institutions, receivables from clearing and guarantee institutions, receivables from customers, receivables from brokers, other receivables and security deposits are included in this category.
- 19 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(3)
(3)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Effective
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan operasi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan operasi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of operations. Gains and losses are recognized in the statement of operations when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2010, the Company has not classified any financial assets as HTM investments.
- 20 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(4)
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Effective
AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan operasi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan operasi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas.
After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities, as well as the impact of translation on foreign currencydenominated AFS debt securities, is reported in the statement of operations. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the statement of operations and are reported as net unrealized gains and losses on AFS financial assets in the equity section of the balance sheet and in the statement of changes in equity.
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan perubahan ekuitas langsung diakui dalam laporan operasi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan metode suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan operasi.
When the financial asset is disposed of, the cumulative gains or loss previously recognized in equity is recognized in the statement of operations. When the Company holds more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a first-in, first-out basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate method. The losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the statement of operations.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi investasi dalam saham seperti yang diungkapkan dalam Catatan 13.
As of December 31, 2010, investment in shares of stock as disclosed in Note 13 is included in this category.
Karena tidak tersedia dasar yang dapat diandalkan untuk mengukur nilai wajarnya, maka investasi dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.
However, in the absence of a reliable basis to measure its fair value, this investment in shares of stock is stated at cost.
- 21 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
(2)
Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Effective
Financial Liabilities at FVPL
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan operasi.
Changes in fair value are recognized directly in the statements of operations.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2010, the Company has not classified any financial liability as at FVPL.
Kewajiban Keuangan Lain-lain
(2)
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Company having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
- 22 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
h. Tanggal
Kewajiban (Lanjutan)
Keuangan
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (2)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued)
Effective
Financial Liabilities (Continued) Lain-lain
(2)
Other Financial Liabilities (Continued)
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang dan dana titipan nasabah, biaya yang masih harus dibayar, hutang lain-lain dan hutang subordinasi.
As of December 31, 2010, payables to clearing and guarantee institutions, payables and customers’ deposits, accrued expenses, other payables and subordinated loans are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company’s management assesses at each balance sheet date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
- 23 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Impairment (Continued)
(1)
(1)
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
of
Financial
Effective
Assets
Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan operasi.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of operations.
- 24 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Impairment (Continued)
(1)
(1)
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan operasi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
(2)
Financial
Assets
Assets Carried at Amortized Cost (Continued) If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the statement of operations, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
(2)
Assets Carried at Cost If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3)
of
Effective
Aset keuangan tersedia untuk dijual
(3)
AFS Financial Assets In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statement of operations is removed from equity and recognized in the statement of operations. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statement of operations (should be recognized through equity). Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan operasi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan operasi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan operasi tidak boleh dipulihkan melalui laporan operasi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
- 25 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Impairment (Continued)
(3)
(3)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
(1)
Aset
Financial
Assets
AFS Financial Assets (Continued) In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the statement of operations. If, in subsequent period, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of operations, the impairment loss is reversed through the statement of operations.
Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan operasi. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan operasi. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
of
Effective
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Company retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
- 26 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
h.
dan
(1)
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Financial Assets (Continued) c.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. (2)
Effective
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan) c.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (1)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued)
the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and benefits of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and benefits of the asset, but has transferred control of the asset.
Where the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and benefits of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Kewajiban Keuangan
(2)
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan operasi.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of operations.
- 27 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntasi Instrumen Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Accounting Policies on Financial Instruments Prior to January 1, 2010
Piutang Usaha
Accounts Receivable
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
Accounts receivable are stated at net realizable value, after providing an allowance for doubtful accounts. Accounts receivable deemed uncollectible are written off.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
An allowance for doubtful accounts is provided based on management’s evaluation of the collectability of the individual receivable account at the end of the year.
Portofolio Efek
Marketable Securities
Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang dimiliki oleh Perusahaan dinyatakan sebagai berikut:
Investment in debt and in equity securities held by the Company are accounted for as follows:
i.
Efek hutang dan saham untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan operasi tahun berjalan.
i.
Debt and equity securities held for trading purposes are reported at the fair market values. Unrealized gain or losses due to increase or decrease in market values are recognized in the current year’s statement of operations.
ii.
Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan bedasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambah) dengan amortisasi premi (diskonto). Penurunan nilai secara permanen dibebankan dalam laporan operasi tahun berjalan.
ii.
Debt and equity securities held for sale are reported at historical cost adjusted for amortization of premiums or accretions of discounts. Any permanent decline in the value of held to maturity securities are charged in the current year’s statement of operations.
iii.
Efek hutang dan saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar tidak diakui dalam laporan operasi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dilaporkan dalam laporan operasi tahun berjalan.
iii.
Debt and equity securities available for sale are stated at the fair market values. Unrealized gain or losses due to increase or decrease in market values are not recognized in the current year’s statement of operations but presented as a separate component of the equity. Unrealized gain or losses are recognized in statement of operations upon realization.
- 28 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Kebijakan Akuntasi Instrumen Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Accounting Policies on Financial Instruments Prior to January 1, 2010
Portofolio Efek (Lanjutan)
Marketable Securities (Continued)
Apabila efek yang diperdagangkan di bursa tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan, maka efek tersebut dinilai berdasarkan nilai wajar yang ditentukan oleh manajemen.
For the security traded in the stock exchange that is not liquid or the available market price is not reliable or not available, then the securities shall be valued based on the fair value detemined by management.
Investasi dalam Saham
Investment in Shares of Stock
Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% are accounted for using the cost method. Under the cost method, an investor records its investment in the investee at cost. The investor recognizes income only to the extent that it receives profit distribution (dividends, except stock dividends) from the accumulated net profits of the investee arising subsequent to the date of acquisition by the investor. Dividends received in excess of such profits are considered as a recovery of investment and are recorded as a reduction of the cost of the investment.
Menurut metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (dividen, kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Penerimaan dividen yang melebihi laba tersebut dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurangan terhadap biaya investasi. i.
Financial Instruments (Continued)
Transaksi Efek
i.
Securities Transactions
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk portofolio efek Perusahaan, diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek tersebut (tanggal transaksi).
Purchase and sale transactions of securities both for customers and the Company’s portfolio are recognized once those securities transactions have been agreed to on transaction date.
Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dari KPEI dan hutang nasabah. Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivables from customers and payable to PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), while sales of such securities are recorded as receivables from KPEI and payables to customers. Purchases of securities for the interest of the Company are recorded as marketable securities and payables, while sale of such securities are recorded as receivables and deductions from the carrying amount of the marketable securities, and the related gains or losses are recognized on sale of such securities.
- 29 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
j.
2.
Transaksi Efek (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset.
On the settlement date, failure in the settlement of securities purchased is recorded as failure to receive account and presented in the balance sheets as a liability, while failure in settlement of securities sold is recorded as failure to deliver account and is presented in the balance sheets as an asset.
Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kekurangan dana pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.
Funds received from the customers in connection with the securities purchased for their accounts, and payments and receipts related to purchases and sales of securities on behalf of the customers are recorded as customers’ accounts. The remaining positive fund balance on customers’ accounts is presented in the balance sheet as a liability, while receivable balances are presented an asset.
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Securities Transactions
Aset Tetap
k.
Property and Equipment
Aset tetap, kecuali konstruksi dalam penyelesaian, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, expect construction in progress, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment. Depreciation is computed on a straight-line method over the property and equipment’s useful lives as follows:
- 30 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) k.
2.
Aset Tetap (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) k.
Property and Equipment (Continued)
Tahun/ Years Peralatan dan perlengkapan kantor Partisi dan instalasi Kendaraan
3–5 4–5 4–5
Office equipment and supplies Office fixtures and installation Vehicles
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan operasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the statement of operations in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Konstruksi dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Konstruksi dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dan disusutkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost, and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
- 31 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
2.
Sewa
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l.
Leases
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
- 32 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
2.
Sewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of income on a straight-line basis over the lease term.
m. Biaya Emisi Saham
m. Stock Issuance Costs Stock issuance costs are presented as deduction to additional paid-up capital and are not amortized.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. n.
o.
Leases (Continued)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n.
Impairment of Non-Financial Assets
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.
An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible writedown to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value may not be recoverable.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. An asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is indication that the asset is not impaired anymore.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan.
The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is charged to (credited in) current operations.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition Transaction costs incurred and directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at fair value through profit and loss are amortized over the term of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan operasi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
- 33 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o.
p.
Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) o.
Revenue and (Continued)
Expense
Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
Effective January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized in the financial statements using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized using accrual method based on contractual interest rates.
Pendapatan dan beban lainnya masingmasing diakui pada saat terjadinya and sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis).
Other income and expenses are recognized when earned and incurred (accrual basis), respectively.
Imbalan Kerja
p.
Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, iuran jaminan sosial dan bonus. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada operasi tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, social security (Jamsostek) contribution and bonuses. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the balance sheets, and as an expense in the statements of operations.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti pasca-kerja, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan (kerugian) aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service.
- 34 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
2.
Pajak Penghasilan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) q.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan
If the recorded value of an asset or liability related to the final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or liability.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the period for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laporan operasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the statement of operations is recognized as either prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasi, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of any unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of any unused fiscal losses can be utilized.
- 35 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
r.
2.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) q.
Pajak Penghasilan Tidak Final (Lanjutan)
Nonfinal Income Tax (Continued)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan operasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the statements of operations, except when it relates to items charged to or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheets in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan kewajiban pajak dicatat ketika Surat Ketetapan Pajak telah diterima atau jika banding diajukan oleh Perusahaan, maka kewajiban pajak akan dicatat pada saat hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Laba (Rugi) Per Saham
r.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar selama tahun bersangkutan. s.
t.
Income Tax (Continued)
Earnings (Loss) Per Share Basic earnings (loss) per share are computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha. Perusahaan tidak memiliki segmen geografis sehingga Perusahaan tidak menyajikan segmen sekunder.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary segment information is based on business segments. The Company does not have any geographical segment, therefore the Company does not present secondary segment information.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing an individual service or a group of related services and that is subject to risks and returns that are different from the other business segments.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
t.
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Events after the Balance Sheet Date Post year-end events that provide additional information about the Company’s financial position at the date of the balance sheet (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
- 36 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
3.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the financial statements.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Effective January 1, 2010, generally accepted accounting principles in Indonesia require that certain financial assets and financial liabilities be carried at fair value, which requires the use of accounting estimates and judgment. While significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rates, interest rates), the timing and amount of changes in fair value, would differ using a different valuation methodology.
Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan pada Catatan 21.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 21.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif
Financial Assets Not Quoted in Active Market
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
Effective January 1, 2010, the Company classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Effective January 1, 2010, the Company assesses specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
- 37 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
3.
4.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan (Lanjutan)
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments (Continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang (Lanjutan)
Allowance for Impairment of Receivables (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
When there is objective evidence of impairment, the amount and timing of collection is estimated based on historical loss experience. Provisions are made for accounts specifically identified to be impaired. Accounts are written off when management believes that the financial asset cannot be collected or realized after exhausting all efforts and courses of action. An evaluation of the receivables, designed to identify potential charges to the allowance, is performed on a continuous basis throughout the year. The amount and timing of recorded provision for doubtful accounts for any period would therefore differ based on the judgments or estimates made.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Bank, cabang Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 9.138 pada tahun 2010 dan USD 1.453 pada tahun 2009) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (USD 42.820 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009) Jumlah - Bank Deposito On Call - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah - Deposito On Call Jumlah Suku bunga deposito on call per tahun Rupiah
4.
Cash and Cash Equivalents
2010 Rp
2009 Rp
5.000.000
5.000.000
1.299.899
15.230.912
21.844.623 118.586.201 419.509.801
23.610.623 8.180.337 1.016.669.364
82.160.387
13.654.758
384.994.620
-
1.028.395.531
1.077.345.994
5.002.900.000 -
9.500.000.000
5.002.900.000
9.500.000.000
6.036.295.531
10.582.345.994
6,25%
5,25% - 6,00%
- 38 -
Cash Cash in Banks - Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Bank, Jakarta branch PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk U.S. Dollar (Note 30) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 9,138 in 2010 and USD 1,453 in 2009) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (USD 42,820 in 2010 and nil in 2009) Total - Cash in Banks Deposits on Call - Third parties Rupiah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total - Deposits on Call Total Interest rate on deposits on call per annum Rupiah
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
5.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Deposito Berjangka
5.
Rupiah - Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - Divisi Syariah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
11.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
10.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
20.000.000.000
12.000.000.000
Total
12.587.400.000
-
Jumlah
32.587.400.000
12.000.000.000
Total
5,80% - 9,00% 2,5%
6,75% - 10,25% -
Interest rate per annum Rupiah U.S. Dollar
Portofolio Efek
6. 2010 Rp
Marketable Securities 2009 Rp
Efek ekuitas untuk diperdagangkan: Harga perolehan Kenaikan (penurunan) nilai wajar efek yang belum direalisasi
45.500
6.210.693.195
21.150
(702.857.145)
Nilai wajar
66.650
5.507.836.050
Deposito pada Penjaminan
Lembaga
Kliring
U.S. Dollar - Third party (Note 30) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (US$ 1,400,000 in 2010 and nil in 2009)
All of the above time deposits are pledged to increase the trading limit with the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI) and intraday transaction with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Deposito berjangka tersebut seluruhnya dijaminkan untuk menambah trading limit kepada Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) dan transaksi intraday pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
7.
Rupiah - Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - Syariah Division PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
Dolar Amerika Serikat - Pihak ketiga (Catatan 30) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (US$ 1.400.000 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009)
Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
6.
Time Deposits
dan
7.
Marketable securities held for trading: Acquisition cost Unrealized increase (decrease) in value of securities Fair value
Deposits in Institutions
Clearing
and
Guarantee
This account represents the Company’s deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as required by KPEI to serve as the Company's guarantee deposits for its trading activities. The deposits bear annual interest rates of 7% and 8% in 2010 and 2009, respectively.
Akun ini merupakan deposito Perusahaan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang disyaratkan oleh KPEI sebagai jaminan untuk transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan. Deposito tersebut memiliki suku bunga per tahun sebesar 7% dan 8% masing-masing pada 2010 dan 2009.
- 39 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
8.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Piutang dan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan
8.
Receivables from and Payables to Clearing and Guarantee Institutions This account represents receivables from and payables to the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI) arising from sales and purchases of securities in the stock market made by the Company.
Akun ini merupakan tagihan dan hutang Perusahaan kepada KPEI sehubungan dengan penyelesaian hutang Perusahaan transaksi jual dan beli efek di bursa saham yang dilakukan oleh Perusahaan.
9.
10.
11.
Piutang Nasabah
9.
Receivables from Customers
Akun ini merupakan piutang dari nasabah yang timbul dari perdagangan efek.
This account represents receivables from customers arising from securities transactions.
Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang nasabah karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang nasabah tersebut dapat ditagih.
No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from customers as management believes that all such receivables are collectible.
Piutang Perusahaan Efek
10.
Receivables from Brokers
Akun ini merupakan tagihan kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan penyelesaian transaksi jual efek di bursa saham yang dilakukan oleh Perusahaan.
This account represents receivables from other security companies arising from sale of securities in the stock market made by the Company.
Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang perusahaan efek karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang perusahaan efek tersebut dapat ditagih.
No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from brokers as management believes that all such receivables are collectible.
Piutang Lain-lain
11.
Terdiri dari:
Other Receivables These consist of:
2010 Rp
2009 Rp
Piutang bunga Piutang bagi hasil - deposito mudharabah Piutang lainnya - nasabah Lain-lain
47.035.300 18.715.556 16.000.000 8.800.000
35.170.968 56.032.799 9.160.000
Jumlah
90.550.856
100.363.767
Interest receivables Profit sharing - mudharabah deposits Other receivables from customers Others Total
No allowance for doubtful accounts was provided on other receivables as management believes that all such receivables are collectible.
Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat ditagih.
- 40 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
12.
13.
14.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Taksiran Klaim atas Pajak Penghasilan
12.
Pada tanggal 31 Desember 2009, akun ini terdiri dari pajak dibayar dimuka pasal 23 dan pasal 25 tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 126.911 dan Rp 188.243.980.
As of December 31, 2009, this account consists of prepaid income tax articles 23 and 25 of fiscal year 2008 amounting to Rp 126,911 and Rp 188,243,980, respectively.
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak tanggal 23 April 2010, Perusahaan telah menerima pengembalian dari taksiran klaim atas pajak penghasilan tersebut sebesar Rp 174.858.227 (Catatan 26). Selisih antara jumlah pengembalian pajak dan angka tercatat di neraca dibebankan pada akun “Beban Usaha - Lain-lain” dalam laporan operasi tahun 2010.
Based on Tax Assessment Letter dated April 23, 2010, the Company has received Rp 174,858, 227 of the total estimated claims for income tax refund (Note 26). The difference between the amount received from the Tax Office and the amount of claims is charged to “Operating Expense – Others” in the 2010 statement of operations.
Investasi dalam Saham
13.
Investment in Shares of Stock
Akun ini merupakan penyertaan pada saham Bursa Efek Indonesia (BEI) masing-masing sebesar Rp 186.250.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dicatat pada biaya perolehan.
This account represents investment in shares of stock of the Indonesia Stock Exchange (IDX) amounting to Rp 186,250,000 as of December 31, 2010 and 2009, which are stated at cost.
Pada tanggal 31 Desember 2010, investasi dalam saham ini dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Karena tidak tersedia dasar yang dapat diandalkan untuk mengukur nilai wajarnya, maka investasi dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.
As of December 31, 2010, this investment in shares of stock is classified as available for sale financial asset. However, due to the absence of a reliable basis to measure its fair value, this investment in shares is stated at cost.
Pajak dan Biaya Dibayar Dimuka
14.
Aset Tetap
15.
1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000
Prepaid Tax and Expenses This account represents net Value Added Tax input amounting to Rp 21,326,164 as of December 31, 2010 and prepaid insurance amounting to Rp 29,917,738 as of December 31, 2009.
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai masukan (neto) sebesar Rp 21.326.164 dan asuransi dibayar dimuka sebesar Rp 29.917.738 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
15.
Estimated Claims for Income Tax Refund
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31 , 2010 Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor Partisi dan instalasi Kendaraan Kontruksi dalam penyelesaian
1.528.820.810 2.545.253.500 2.860.698.364 -
311.036.850 54.086.000 610.000.000
323.734.600 2.599.339.500 2.860.698.364 -
1.516.123.060 610.000.000
At cost: Direct ownership Office equipment and supplies Office fixtures and installation Vehicles Construction in progress
Jumlah
6.934.772.674
975.122.850
5.783.772.464
2.126.123.060
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor Partisi dan instalasi Kendaraan
950.892.198 848.467.272 260.464.912
354.594.673 507.518.106 477.658.000
256.262.198 1.355.985.378 738.122.912
1.049.224.673 -
Accumulated depreciation: Direct ownership Office equipment and supplies Office fixtures and installation Vehicles
Jumlah
2.059.824.382
1.339.770.779
2.350.370.488
1.049.224.673
Total
Nilai Buku
4.874.948.292
1.076.898.387
Net Book Value
- 41 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
15.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Aset Tetap (Lanjutan)
15.
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor Partisi dan instalasi Kendaraan Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor Partisi dan instalasi Kendaraan Jumlah Nilai Buku
1.458.786.880 2.545.253.500 338.698.364 4.342.738.744
625.557.211 343.653.468 12.975.318 982.185.997
Property and Equipment (Continued)
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
70.033.930 2.522.000.000 2.592.033.930
325.334.987 504.813.804 247.489.594 1.077.638.385
3.360.552.747
-
-
31 Desember/ December 31 , 2009 Rp '000
1.528.820.810 2.545.253.500 2.860.698.364 6.934.772.674
At cost: Direct ownership Office equipment and supplies Office fixtures and installation Vehicles Total
950.892.198 848.467.272 260.464.912 2.059.824.382
Accumulated depreciation: Direct ownership Office equipment and supplies Office fixtures and installation Vehicles Total
4.874.948.292
Net Book Value
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha adalah sebesar Rp 1.339.770.779 dan Rp 1.077.638.385, masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Depreciation expense charged to operating expenses amounted to Rp 1,339,770,779 and Rp 1,077,638,385 in 2010 and 2009, respectively.
Pengurangan aset tetap tahun 2010 termasuk penghapusan peralatan dan perlengkapan kantor, serta partisi dan instalasi sejumlah Rp 1.310.826.524 (nilai buku) sehubungan dengan relokasi kantor Perusahaan pada bulan Januari 2011.
Deductions in property and equipment in 2010 include write down in value of office equipment and supplies, and office fixtures and installation totaling to Rp 1,310,826,524 (net book value) in relation to the Company’s office relocation in January 2011.
Pengurangan aset tetap berupa kendaraan pada tahun 2010 merupakan penjualan pada harga sebesar nilai bukunya sejumlah Rp 2.122.575.452, sehingga tidak terdapat keuntungan/kerugian dari penjualan aset tetap tersebut.
Deductions in 2010 also include vehicles sold for a selling price equal to its net carrying value of Rp 2,122,575,452, thus, no gain/loss on disposal of property and equipment was recognized.
Kendaraan diasuransikan terhadap risiko kecelakaan, kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 809.045.000 pada tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Vehicles are insured against accident, fire and other risks for a sum insured of Rp 809,045,000 in 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.
- 42 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
16.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Hutang dan Dana Titipan Nasabah
16.
This account represents payable to customers arising from trading transactions and deposits of customers with details as follows:
Akun ini terdiri dari hutang nasabah, yang merupakan kewajiban yang timbul dalam rangka transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh Perusahaan dengan nasabah, serta dana titipan nasabah, dengan rincian sebagai berikut:
17.
2010 Rp
2009 Rp
Hutang nasabah Dana titipan nasabah
11.205.268.287 331.282.076
8.507.449.121 617.114.121
Payable to customers Customers' deposit
Jumlah
11.536.550.363
9.124.563.242
Total
Biaya yang Masih Harus Dibayar
17. 2010 Rp
18.
Payables and Customers’ Deposit
Accrued Expenses 2009 Rp
Sewa kantor Jasa profesi Beban transaksi Lain-lain
180.000.000 100.145.455 51.365.579 63.624.451
66.597.012 66.568.211
Jumlah
395.135.485
133.165.223
Hutang Pajak
18. 2010 Rp
Pajak Penghasilan Transaksi saham Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Office rental Professional fee Transaction fee Others Total
Taxes Payable 2009 Rp
66.683.532 20.000.000 20.942.165 1.899.423 -
80.214.867 24.949.688 428.826 15.630.662
109.525.120
121.224.043
Income Tax Securities transaction Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax Total
The filing of tax returns is based on the Company’s own calculation of tax liabilities (selfassessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
- 43 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
19.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Hutang Lain-lain
19.
This account mainly represents payables on purchases of initial public offering shares amounting to Rp 304,225,000 as of December 31, 2010 and consumer financing payables to purchase vehicles amounting to Rp 420,881,900 as of December 31, 2009. The consumer financing payables were settled in October 2010.
Akun ini terutama terdiri dari hutang pembelian saham IPO sebesar Rp 304.225.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan hutang pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan bermotor sebesar Rp 420.881.900 pada tanggal 31 Desember 2009. Hutang pembiayaan konsumen tersebut telah lunas pada bulan Oktober 2010.
20.
Hutang Subordinasi
20.
Dolar A merika S erikat (Catatan 30) Caili Limited (US$ 675.000) Djajusm an S uryowijono (US$ 675.000) Hardjanto Adiwana (US$ 150.000) Jum lah Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
-
5.000.000.000
6.068.925.000 6.068.925.000 1.348.650.000
-
U.S. Dollar (Note 30) Caili Limited (US$ 675,000) Djajus man Suryowijono (US$ 675,000) Hardjanto Adiwana (US$ 150,000)
13.486.500.000
-
Total
13.486.500.000
5.000.000.000
Rupiah Winholme International Ltd.
The subordinated loans are non-interest bearing. The subordinated loan from Winholme International Ltd was paid by the Company in October 2010. Subordinated loans from Djajusman Suryowijono and Hardjanto Adiwana will mature in November 2012, while subordinated loan from Caili Limited will mature in December 2012 (Note 29).
Hutang subordinasi tidak dikenakan bunga. Saldo hutang subordinasi dari Winholme International Ltd telah dilunasi Perusahaan pada bulan Oktober 2010. Hutang subordinasi dari Djajusman Suryowijono dan Hardjanto Adiwana akan jatuh tempo pada bulan November 2012, dan hutang subordinasi dari Caili Limited akan jatuh tempo pada bulan Desember 2012 (Catatan 29).
21.
Subordinated Loans This account represents subordinated loans from the Company’s stockholders for the Company's working capital. The Company has reported the subordinated loans to PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia.
Akun ini merupakan hutang subordinasi dari pemegang saham Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perusahaan. Perusahaan telah melaporkan hutang subordinasi tesebut kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia.
Rupiah Winholme International Ltd.
Other Payables
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
21.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
- 44 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
21.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
21. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Company’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2010:
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Kas dan setara kas Deposito berjangka Portofolio efek Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Investasi dalam saham Simpanan jaminan Jumlah Aset Keuangan
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp
6.036.295.531 32.587.400.000 66.650
6.036.295.531 32.587.400.000 66.650
262.442.977
262.442.977
11.202.151.000 4.889.130.146 36.000.000 90.550.856 186.250.000 198.286.615
11.202.151.000 4.889.130.146 36.000.000 90.550.856 186.250.000 192.340.750
Financial Assets Cash and cash equivalents Time deposits Marketable securities Deposits in clearing and guarantee institutions Receivables from clearing and guarantee institutions Receivables from customers Receivables from brokers Other receivables Investment in shares of stock Security deposits
55.488.573.775
55.482.627.910
Total Financial Assets
Kewajiban Keuangan Hutang lembaga kliring dan penjaminan Hutang dan dana titipan nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain Hutang subordinasi
4.879.296.500 11.536.550.363 395.135.485 309.465.674 13.486.500.000
4.879.296.500 11.536.550.363 395.135.485 309.465.674 13.323.458.046
Financial Liabilities Payables to clearing and guarantee institutions Payable and customers' deposit Accrued expenses Other payables Subordinated loans
Jumlah Kewajiban Keuangan
30.606.948.022
30.443.906.068
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Company to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Kas dan setara kas, deposito berjangka, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek, piutang lainlain, hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang dan dana titipan nasabah, biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain jatuh tempo dalam jangka pendek sehingga nilai tercatatnya mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of transactions relating to cash and cash equivalents, time deposits, deposits in clearing and guarantee institutions, receivables from clearing and guarantee institutions, receivables from customers, receivables from brokers, other receivables, payables to clearing and guarantee institutions, payable and customers’ deposits, accrued expenses and other payables the carrying amounts approximate the estimated fair market values.
Nilai wajar portofolio efek ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2010.
The fair values of marketable securities are determined based on the latest published quoted price as of December 31, 2010.
Nilai wajar dari simpanan jaminan dan hutang subordinasi dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair value of security deposits and subordinated loans are calculated using discounted cash flows analysis using market interest rate.
- 45 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
21.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
21.
Tidak tersedia dasar yang dapat diandalkan untuk menentukan estimasi nilai wajar investasi dalam saham (Catatan 13).
22.
There is no reliable basis to determine the fair value of investment in shares, thus, carried at cost (Note 13).
Modal Saham
22.
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/ Name of Stockholder
Djajusman Suryowijono Caili Limited (Kustodi/Custodian : UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd.) Gao Fei Investments Limited (Kustodi/Custodian : UOB Kay Hian (Hongkong) Ltd.) Hardjanto Adiwana Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)/Others (each below 5%) Jumlah/Total
Karna B Lesmana Winholme International Lld Great Man Investments Lld Muchsin Ciputra Tjoe Harun Chandra Kirana Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)/Others (each below 5%) Jumlah/Total
Komisi Perantara Perdagangan Efek
23.
2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp
95.625.000
35,00
19.125.000.000
95.616.000
35,00
19.123.200.000
27.332.000 21.843.000 32.784.000
10,00 8,00 12,00
5.466.400.000 4.368.600.000 6.556.800.000
273.200.000
100,00
54.640.000.000
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/ Name of Stockholder
2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp
68.446.000 54.500.000 49.176.000 22.699.000 17.969.000 60.410.000
25,05 19,95 18,00 8,31 6,58 22,11
13.689.200.000 10.900.000.000 9.835.200.000 4.539.800.000 3.593.800.000 12.082.000.000
273.200.000
100,00
54.640.000.000
Brokerage Commissions This account represents brokerage commissions on securities transactions.
Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek.
24.
Capital Stock The share ownership in the Company based on the record of PT Ficomindo Buana Registrar, share registrar, is as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
23.
Fair Value of Financial Assets and Liabilities (Continued)
Laba (Rugi) dari Transaksi Perdagangan Efek – Bersih
24.
Akun ini merupakan laba (rugi) perdagangan efek - bersih.
Gain (Loss) on Trading of Securities – Net
This account represents gain (loss) from trading transactions of securities - net.
- 46 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
25.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Imbalan Pasca-Kerja
25.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja terakhir, dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Japa, aktuaris independen, tertanggal 25 Januari 2011.
The latest actuarial valuation report, dated January 25, 2011, on the defined postemployment benefits was from PT Jasa Aktuaria Japa, an independent actuary.
Berdasarkan laporan aktuaris, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 38 dan 59 karyawan.
Based on the actuary reports, as of December 31, 2010 and 2009, there are 38 and 59 employees, respectively, who are entitled to these benefits.
Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada neraca adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the amount of defined-benefit post-employment reserve presented in the balance sheets is as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang tidak diakui
645.701.172 (41.488.652)
374.283.698 (52.794.367)
Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial losses
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
604.212.520
321.489.331
Defined-benefit post-employment reserve
Berikut adalah rincian beban imbalan pasti pasca kerja:
Details of defined-benefit expense are as follows:
2010 Rp '000
post-employment
2009 Rp '000
Beban jasa kini Beban bunga
245.126.259 37.596.930
225.034.351 41.014.832
Current service costs Interest costs
Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja
282.723.189
266.049.183
Total defined-benefit post-employment expense
Mutasi cadangan imbalan adalah sebagai berikut:
pasti
pasca-kerja
Movements of defined-benefit post-employment reserve are as follows:
2010 Rp '000 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
2009 Rp '000
321.489.331
55.440.148
282.723.189
266.049.183
Defined-benefit post-employment reserve at the beginning of the year Defined-benefit post-employment expense during the year
604.212.520
321.489.331
Defined-benefit post-employment reserve at the end of the year
Defined-benefit post-employment expense is presented as part of “Salaries and Employees Benefits” in the statements of operations.
Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” dalam laporan operasi.
- 47 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
25.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
25.
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Usia pensiun Tingkat kematian
26.
Post-Employment Benefits (Continued)
2009
9,5% 11% 10% 10% 55 tahun 55 tahun Commisioners Commisioners Standard Ordinary Standard Ordinary (CSO) - 1980 (CSO) - 1980
Pajak Penghasilan
26.
Annual discount rate Annual future salary increase Pensiun age Mortality rate
Income Tax
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan operasi, dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax, as shown in the statements of operations, and accumulated fiscal losses is as follows:
Rugi sebelum pajak menurut laporan operasi Perbedaan temporer: Imbalan kerja Penyusutan aset tetap
2010 Rp
2009 Rp
(1.855.297.434)
(2.327.469.502)
282.723.189 212.481.305
Perbedaan tetap: Beban usaha yang tidak dapat dikurangkan 429.987.088 Beban lain-lain yang tidak dapat dikurangkan 119.850.887 Laba dari transaksi perdagangan efek yang belum terealisasi (5.600) Rugi (laba) dari transaksi perdagangan efek yang sudah terealisasi (1.217.687.500) Penghasilan yang telah dikenakan pajak final (1.257.124.774)
266.049.183 9.360.033 -
Loss before tax as per statements of operations Temporary differences: Employee benefits Depreciation of property and equipment Permanent differences: Nondeductible operating expenses Nondeductible other expenses
(3.527.918.574)
Unrealized gain on trading of securities
5.224.123.124 (1.111.215.577)
Realized loss (gain) on trading of securities Income already subjected to final tax
Rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun sebelumnya 2009 2008 (setelah disesuaikan dengan SKP) 2008
(3.285.072.839)
(1.467.071.313)
(1.467.071.313) (758.497.351) -
(1.396.019.519)
Current year fiscal loss Fiscal loss from prior years: 2009 2008 (after adjusted with SKP) 2008
Akumulasi rugi fiskal
(5.510.641.503)
(2.863.090.832)
Accumulated fiscal losses
Rugi fiskal dapat dimanfaatkan melalui kompensasi terhadap laba kena pajak dalam periode 5 tahun mendatang sejak terjadinya rugi fiskal.
The fiscal losses can be applied against the taxable income for the immediate succeeding five years after such fiscal losses were incurred.
Rugi fiskal Perusahaan tahun 2009 telah sesuai dengan Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The fiscal loss of the Company for the year 2009 is in accordance with the corporate income tax returns filed with the Tax Service Office.
- 48 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
26.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
26.
Income Tax (Continued)
Pajak Kini (Lanjutan)
Current Tax (Continued)
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pajak sebagai berikut:
In 2010, the Company received Tax Assessment Letters from the Tax Office as follows:
Pajak penghasilan/Income taxes Pajak Penghasilan pasal 23/Income tax article 23 Pajak Penghasilan pasal 21/Income tax article 21 Pajak Penghasilan pasal 4 (2)/Income tax article 4 (2)
Surat Ketetapan Pajak/ Tax Assessment Letter
Tgl SKP/ Date of SKP
No. 00157/406/08/054/10 No. 00064/203/08/054/10 No. 00045/201/08/054/10 No. 00072/540/08/054/10
23-Apr-10 23-Apr-10 23-Apr-10 23-Apr-10
Lebih (kurang) bayar/ Tax over (short) payment Rp 188.243.980 (11.800.783) (1.584.970) -
Jumlah/Total
174.858.227
Perusahaan telah menerima kelebihan pembayaran pajak – bersih sebesar Rp 174.858.227 pada tanggal 27 Mei 2010 (Catatan 12).
The Company received the refund of net tax overpayment of Rp 174,858,227 on May 27, 2010 (Note 12).
Berdasarkan SKP Pajak Penghasilan, rugi fiskal Perusahaan tahun 2008 telah disesuaikan menjadi Rp 758.497.351.
Based on the Tax Assessment Letter - Income Taxes, the Company’s fiscal loss for year 2008 was adjusted to Rp 758,497,351.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp
Dikreditkan ke laporan laba rugi tahun tahun berjalan/ Credited to statement of operations for the year Rp
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp
Dikreditkan ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited to statement of operations for the year Rp
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
Imbalan kerja Aset tetap
15.523.241 (28.523.562)
24.662.925 17.050.341
40.186.166 (11.473.221)
35.340.399 23.111.440
75.526.565 11.638.219
Employee benefits Property and equipment
Jumlah
(13.000.321)
41.713.266
28.712.945
58.451.839
87.164.784
Total
In 2010 and 2009, the Company incurred fiscal loss of Rp 3,285,072,839 and Rp 1,467,071,313, respectively. The management did not recognize deferred tax asset on these fiscal losses because the management believes that the Company will not generate sufficient future taxable income in the next five years to be able to utilize such fiscal losses. The unrecognized deferred tax asset on fiscal losses as of December 31, 2010 amounted to Rp 688,830,188.
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan mengalami kerugian fiskal masing-masing sebesar Rp 3.285.072.839 dan Rp 1.467.071.313. Manajemen tidak mengakui rugi fiskal tersebut sebagai aset pajak tangguhan karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat keyakinan bahwa Perusahaan akan memperoleh laba kena pajak yang memadai sehingga rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan dalam masa 5 tahun mendatang. Jumlah aset pajak tangguhan dari rugi fiskal yang tidak diakui pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 688.830.188.
- 49 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
26.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
26.
Income Tax (Continued)
Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Deferred Tax (Continued)
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36, yang memberikan fasilitas pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif pajak yang berlaku atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000 untuk wajib pajak badan dengan peredaran bruto sampai Rp 50.000.000.000, manajemen Perusahaan menerapkan tarif sebesar 12,5% dalam menghitung aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 karena manajemen mengestimasi bahwa aset pajak tangguhan akan terealisasi pada tarif pajak tersebut. Perusahaan telah mencatat dampak perubahan tarif pajak dalam perhitungan pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar nihil dan Rp 7.287.114 sebagai bagian dari penghasilan pajak tangguhan pada laporan operasi tahun 2010 dan 2009.
In accordance with the provision of Republic of Indonesia Law No. 36 which provides for a fifty percent (50%) reduction in income tax rate applicable to a maximum taxable income of Rp 4,800,000,000 of companies with revenues of Rp 50,000,000,000 or less, the Company has applied a reduced income tax rate of 12.5% in measuring its deferred tax asset as of December 31, 2010 and 2009 since management expects to comply with the requirement at the time that it expects to realize the deferred tax asset. The Company has recorded the impact of the change in tax rate in the calculation of the deferred tax assets as of December 31, 2010 and 2009 amounting to nil andRp 7,287,114, respectively, as part of deferred income tax in the 2010 and 2009 statement of operations.
Rekonsiliasi antara penghasilan pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas rugi sebelum pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the tax benefit and the amounts computed by applying the effective tax rates to loss before tax of the Company is as follows:
Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan operasi Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku 25% x 50% x Rp 1.855.297.434 pada tahun 2010 25% x 50% x Rp 2.327.469.502 pada tahun 2009
2010 Rp
2009 Rp
(1.855.297.434)
(2.327.469.502)
(231.912.179) -
(290.933.688)
Loss before tax per statements of operations Tax expense at effective tax rates: 25%x 50% x Rp 1,855,297,434 in 2010 25% x 50% x Rp 2,327,469,502 in 2009
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Beban usaha yang tidak dapat dikurangkan Beban lain-lain yang tidak dapat dikurangkan Laba dari transaksi perdagangan efek yang belum terealisasi Rugi (laba) dari transaksi perdagangan efek yang sudah terealisasi Penghasilan yang telah dikenakan pajak final
(700)
(440.989.822)
Unrealized gain on trading of securities
(152.210.937) (157.140.597)
653.015.391 (138.901.947)
Realized loss (gain) on trading of securities Income already subjected to final tax
Jumlah
(472.534.666)
(217.810.066)
414.082.827
183.383.914
Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak diakui sebagai pajak tangguhan dan penyesuaian lain Penyesuaian pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak Penghasilan pajak
27.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
53.748.386 14.981.361
-
-
(7.287.114)
(58.451.839)
Rugi Bersih per Saham Dasar
(41.713.266)
27.
Tax effect of permanent differences: Nondeductible operating expenses Nondeductible other expenses
Total Unrecognized deferred tax asset on fiscal loss and others Adjustment to deferred tax as a result of changes in tax rates Tax benefit
Basic Loss Per Share
Rugi bersih untuk tujuan perhitungan rugi bersih per saham dasar adalah sebesar Rp 1.796.845.595 dan Rp 2.285.756.236 masingmasing tahun 2010 dan 2009.
Net loss used to calculate basic loss per share in 2010 and 2009 amounted to Rp 1,796,845,595 and Rp 2,285,756,236, respectively.
Jumlah saham berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar untuk tujuan penghitungan rugi bersih per saham dasar pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah 273.200.000 saham.
The weighted average number of shares used in the computation of basic loss per share in 2010 and 2009 is 273,200,000 shares.
- 50 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
28.
29.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Modal Kerja Bersih Disesuaikan
28.
Net Adjusted Working Capital
Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan berdasarkan peraturan Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan, Lampiran Keputusan No. Kep20/PM/2003 tanggal 8 Mei 2003. Berdasarkan peraturan tersebut, modal kerja bersih yaitu selisih antara aset lancar yang memenuhi persyaratan dan jumlah kewajiban lancar dari Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan Penjamin Emisi Efek, paling sedikit Rp 25.000.000.000.
The Company is required to meet the requirements of Net Adjusted Working Capital in accordance with Bapepam (now Bapepam-LK) regulation Number V.D.5 concerning Management and Reporting of the Adjusted Net Working Capital, Appendix No. Kep-20/PM/2003 dated May 8, 2003. Under the regulation, net working capital, which is the difference between total current assets and total current liabilities of the securities company operating as a securities broker and underwriter, should at least amounts to Rp 25,000,000,000.
Pada tanggal 30 Desember 2010 dan 30 Desember 2009, Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang disampaikan oleh Perusahaan kepada BEI dan Bapepam dan LK masing-masing adalah sebesar Rp 37.843.607.764 dan Rp 26.253.456.933.
On December 30, 2010 and December 30, 2009, Net Adjusted Working Capital submitted by the Company to BEI and Bapepam-LK amounted to Rp 37,843,607,764 and Rp 26,253,456,933, respectively.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istmewa
29.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Caili Limited, Djajusman Suryowijono dan Hardjanto Adiwana merupakan pemegang saham Perusahaan tahun 2010. Winholme International Ltd merupakan pemegang saham Perusahaan tahun 2009.
Caili Limited, Djajusman Suryowijono and Hardjanto Adiwana are the Company’s stockholders in 2010. Winholme International Ltd was a Company’s stockholder in 2009.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties.
- 51 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
29.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Istmewa
29.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Transactions (Continued)
a.
a.
Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Kewajiban Hutang subordinasi Caili Limited Djajusman Suryowijono Hardjanto Adiwana Winholme International Ltd. Jumlah
b.
2009 Rp
Kebijakan
Related
Parties
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
6.068.925.000 6.068.925.000 1.348.650.000 -
5.000.000.000
19,4% 19,4% 4,3% -
Liabilities Subordinated loans Caili Limited Djajusman Suryowijono Hardjanto Adiwana 23,6% Winholme International Ltd.
13.486.500.000
5.000.000.000
43,1%
23,6%
b.
Gaji dan tunjangan yang dibayar kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebesar Rp 867,4 juta pada tahun 2010 dan Rp 877,6 juta pada tahun 2009.
Tujuan dan Keuangan
with
Persentase terhadap jumlah Kewajiban/ Percentage to Total Liabilities 2010 2009 % %
Jumlah/Total 2010 Rp
30.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Manajemen
Risiko
30.
Total
Salaries and allowances paid to the Company’s Commissioners and Directors amounted to Rp 867.4 million in 2010 and Rp 877.6 million in 2009.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas, deposito berjangka dan deposito pada lembaga kliring dan penjaminan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company’s exposures to the interest rate risk relates primarily to cash and cash equivalents, time deposits and deposits in clearing and guarantee institutions.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, manajemen melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh bank untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi.
To minimize interest rate risk, the management conducts assessments of interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to invest.
- 52 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
30.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Risiko
30.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Suku Bunga (Lanjutan)
Interest Rate Risk (Continued)
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company’s financial assets that are exposed to interest rate risk as of December 31, 2010:
Suku Bunga Efektif/ Effective Interest Rate
Jatuh Tempo 1 - 3 bulan/ Maturity 1 - 3 months Rp
Jatuh Tempo >3 bulan - 1 tahun/ Maturity >3 months - 1 year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ Maturity In the 2nd Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ Maturity In the 3rd Year Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Deposito berjangka/Time deposits Rupiah Dolar Amerika Serikat/US Dollar Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan/ Deposits in clearing and guarantee institutions
6,25%
6.031.295.531
-
-
-
6.031.295.531
5,8% - 9% 2,5%
20.000.000.000 12.587.400.000
-
-
-
20.000.000.000 12.587.400.000
262.442.977
-
-
-
262.442.977
7%
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan hutang subordinasi.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s exposures to the foreign exchange risk relates primarily to subordinated loans.
Selain hutang subordinasi, Perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Perusahaan tersebut jumlahnya tidak material.
Other than the subordinated loans, the Company has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency risk exposure of the Company is only minimal.
Berikut adalah posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following table shows the Company’s monetary assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009:
2010 Mata uang asing/ Original currency US$ Aset Kas dan setara kas Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak ketiga Simpanan jaminan Pihak ketiga Jumlah Aset Kewajiban Hutang subordinasi Nilai bersih Aset (Kewajiban)
2009 Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing/ Original currency US$
51,958
467,155,007
1,400,000
12,587,400,000
-
22,054
198,286,615
1,474,012
13,252,841,622
(1,500,000)
(13,486,500,000)
(25,988)
(233,658,378)
- 53 -
1,453
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rp
13,654,758 -
1,453 -
13,654,758 -
1,453
13,654,758
Assets Cash and cash equivalents Third parties Time deposits Third parties Security deposits Third party Total Assets Liabilities Subordinated loans Net Assets (Liabilities)
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
30.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Risiko
30.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Foreign Exchange Risk (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 2c.
At December 31, 2010 and 2009, the conversion rates used by the Company were disclosed in Note 2c.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi transaksi nasabah, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Company manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of customers’ transactions, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
Berikut adalah eksposur neraca yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below shows balance sheet exposures related to credit risk as of December 31, 2010:
Jumlah Neto/ Net Amounts Rp Kelompok diperdagangkan Portofolio efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Simpanan jaminan Tersedia untuk dijual Investasi dalam saham Jumlah
66.650 6.031.295.531 32.587.400.000 262.442.977 11.202.151.000 4.889.130.146 36.000.000 90.550.856 198.286.615 186.250.000 55.483.573.775
Held for trading Marketable securities Loans and receivables Cash and cash equivalents Time deposits Deposits in clearing and guarantee institutions Receivables from clearing and guarantee institutions Receivables from customers Receivables from brokers Other receivables Security deposits Available for sale Investment in shares of stock Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows.
- 54 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
30.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (Lanjutan)
Manajemen
Risiko
30.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010.
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2010.
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka Portofolio efek - bersih Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Investasi dalam saham Simpanan jaminan Jum lah
31.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
1-2 tahun/ 1-2 years Rp
3-5 tahun/ 3-5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
Nilai Tercatat/ As Reported Rp
6.036.295.531 32.587.400.000 66.650
-
-
-
6.036.295.531 32.587.400.000 66.650
262.442.977
-
-
-
262.442.977
11.202.151.000 4.889.130.146 36.000.000 90.550.856 -
-
198.286.615
186.250.000 -
11.202.151.000 4.889.130.146 36.000.000 90.550.856 186.250.000 198.286.615
Assets Cash and cash equivalents Time deposits Marketable securities Deposits in clearing and guarantee institutions Receivables from clearing and guarantee institutions Receivables from customers Receivables from brokers Other receivables Investment in shares of stock Security deposits
55.104.037.160
-
198.286.615
186.250.000
55.488.573.775
Total
Kew ajiban Hutang lembaga kliring dan penjaminan Hutang dan dana titipan nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain Hutang subordinasi
4.879.296.500 11.536.550.363 395.135.485 309.465.674 -
13.486.500.000
-
-
4.879.296.500 11.536.550.363 395.135.485 309.465.674 13.486.500.000
Liabilities Payables to clearing and guarantee institutions Payables and customers' deposits Accrued expenses Other payables Subordinated loans
Jum lah
17.120.448.022
13.486.500.000
-
-
30.606.948.022
Total
Selisih jatuh tem po aset dan kew ajiban
37.983.589.138
(13.486.500.000)
198.286.615
-
24.881.625.753
Maturity gap of assets and liabilities
Perjanjian Sewa Kantor
31.
Office Rental Agreements
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Drei Indonesia dengan harga sewa sebesar US$ 13,5/m2/bulan untuk area seluas 358,6 m2 di Gedung Deutsche Bank, Jakarta. Harga sewa akan direview kembali setiap periode. Periode sewa adalah tiga (3) tahun.
On October 1, 2010, the Company entered into a lease agreement with PT Drei Indonesia, the lessor, for lease price of US$ 13.5 per square meter per month for a total area of 358.6 square meter in Deutsche Bank Building, Jakarta. The lease price is subject to review periodically. The lease period is three (3) years.
Jumlah simpanan jaminan sehubungan perjanjian sewa tersebut yang telah Perusahaan adalah sebesar US$ (ekuivalen Rp 198.286.615) pada 31 Desember 2010 yang dicatat “Simpanan jaminan” pada neraca 2010.
Security deposits in relation to the lease agreement paid by the Company amounted to US$ 22,054 (equivalent to Rp 198,286,615) as of December 31, 2010 and is recorded as “Security deposits” in the 2010 balance sheet.
dengan dibayar 22.054 tanggal sebagai
- 55 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
32.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Informasi Segmen Usaha
32.
The Company’s business segment information is presented based on services provided, namely brokerage and underwriting. These services are the basis on which the Company reports its business segment information, as follows:
Informasi segmen usaha Perusahaan disajikan berdasarkan jenis jasa, yakni perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek. Jasajasa tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen usaha Perusahaan sebagai berikut:
Perantara Pedagang Efek/Brokerage Rp
Business Segment Information
2010 Penjamin emisi dan penjualan ef ek/ Underwriting and selling Rp
Yang tidak dialokasikan/ Others Rp
Jumlah/ Total Rp
Laporan Operasi Pendapatan usaha dan hasil usaha
Statement of Operati ons 5.134.419.253
6.046.502
-
5.140.465.755
Segment revenues and results
147.944.689 6.862.374.111 7.010.318.800
Operating Expenses Stock exchange and securities transaction administration Unallocated operating expenses Total Operating Expenses
Beban Usaha Administrasi bursa dan transaksi efek Beban usaha yang tidak dialokasikan Jumlah Beban Usaha
147.944.689 147.944.689
-
6.862.374.111 6.862.374.111
Rugi Usaha
(1.869.853.045)
Penghasilan Lain-lain - Bersih
14.555.611
Rugi Sebelum Pajak
(1.855.297.434)
Penghasilan Pajak Tangguhan
(58.451.839)
Rugi Bersih
(1.796.845.595)
Neraca
Operating Loss Other incom e - Net Loss Before Tax Deferred Tax Benefit Net Loss Balance Sheet
Aset segmen Aset yang tidak dialokasikan
48.977.190.773 -
-
7.696.772.337
48.977.190.773 7.696.772.337
Segment assets Unallocated assets
Jum lah Aset
48.977.190.773
-
7.696.772.337
56.673.963.110
Total Assets
Kew ajiban segmen
16.415.846.863
-
Kew ajiban yang tidak dialokasikan Jum lah Kew ajiban
16.415.846.863
16.415.846.863
Segment liabilities
-
14.904.838.799
-
14.904.838.799
Unallocated liabilities
-
14.904.838.799
31.320.685.662
Total Liabilities
Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan komisi perantara perdagangan ef ek Penerimaan komisi penjamin emisi dan penjualan efek Penerimaaan dari perdagangan portofolio efek Penerimaan bersih dari nasabah Pembayaran bersih kepada lembaga kliring dan penjaminan Pembayaran kegiatan operasi lainnya - bersih Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Penempatan deposito berjangka Penerimaan dividen Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Statement of Cash Flows 3.883.790.453 6.725.462.500 3.595.397.715 (3.886.798.000) 10.317.852.668
32.935.700 32.935.700
6.046.502 -
-
3.883.790.453
-
6.046.502 6.725.462.500 3.595.397.715
-
(3.886.798.000)
Cash flow s from operating activities Receipts from brokerage commissions
(3.470.311.231) (3.470.311.231)
(3.470.311.231) 6.853.587.939
Receipts from underw riting and selling Receipts from marketable securities transaction Net receipt from customers Net payment to clearing and guarantee institutions Payment for other operating activities - net Net cash provided by operating activites
-
(975.122.850) 2.122.575.452 (20.587.400.000) (19.439.947.398)
(975.122.850) 2.122.575.452 (20.587.400.000) 32.935.700 (19.407.011.698)
Cash flow s from investing activities Acquisition of property and equipment Proceeds from sale of property and equipment Placement in time deposits Receipt of dividends Net cash used in investing activities
6.046.502
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari hutang subordinasi Pembayaran hutang subordinasi Pembayaran lainnya untuk aaktivitas pendanaan
-
-
13.469.550.000 (5.000.000.000) (461.582.426)
13.469.550.000 (5.000.000.000) (461.582.426)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
-
-
8.007.967.574
8.007.967.574
- 56 -
Cash flow s from f inancing activities Proceeds from subordinated loans Payment of subordinated loans Other payments for financing activities Net cash provided by financing activities
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
32.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Informasi Segmen Usaha (Lanjutan)
32.
Perantara Pedagang Efek/Brokerage Rp
2009 Penjamin emisi dan penjualan efek/ Underwriting and selling Rp
Business Segment Information (Continued)
Yang tidak dialokasikan/ Others Rp
Jumlah/ Total Rp
Laporan Operasi Pendapatan usaha dan hasil usaha
Statement of Operations 2.059.324.613
-
-
2.059.324.613
Segment revenues and results
140.999.890 5.391.617.402 5.532.617.292
Operating Expenses Stock exchange and securities transaction administration Unallocated operating expenses Total Operating Expenses
Beban Usaha Administrasi bursa dan transaksi efek Beban usaha yang tidak dialokasikan Jumlah Beban Usaha
140.999.890 140.999.890
-
5.391.617.402 5.391.617.402
(3.473.292.679)
Rugi Usaha Penghasilan Lain-lain - Bersih
1.145.823.177 (2.327.469.502)
Rugi Sebelum Pajak
(41.713.266)
Penghasilan Pajak Tangguhan
(2.285.756.236)
Rugi Bersih Neraca
Other income - Net Loss Before Tax Deferred Tax Benefit Net Loss Balance Sheet
Aset segmen Aset yang tidak dialokasikan
32.377.408.155 -
-
15.990.909.627
32.377.408.155 15.990.909.627
Segment assets Unallocated assets
Jumlah Aset
32.377.408.155
-
15.990.909.627
48.368.317.782
Total Assets
Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dialokasikan
15.221.434.242 -
-
5.996.760.497
15.221.434.242 5.996.760.497
Segment liabilities Unallocated liabilities
Jumlah Kewajiban
15.221.434.242
-
5.996.760.497
21.218.194.739
Total Liabilities
Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan komisi perantara perdagangan efek Penerimaan dari perdagangan portofolio efek Penerimaan bersih dari nasabah Pembayaran bersih kepada lembaga kliring dan penjaminan Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya - bersih Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
33.
Operating Loss
Statement of Cash Flows
3.755.529.163 3.242.107.000 2.772.611.259
-
-
3.755.529.163 3.242.107.000 2.772.611.259
(2.371.578.000)
-
-
(2.371.578.000)
7.398.669.422
-
(6.351.985.336)
(6.351.985.336)
-
(6.351.985.336)
1.046.684.086
Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap
-
-
(2.592.033.930)
(2.592.033.930)
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari hutang subordinasi
-
-
3.000.000.000
3.000.000.000
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca a.
33.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Cash flows from operating activities Receipt from brokerage commissions Receipts from marketable securities transaction Net receipts from customers Net payment to clearing and guarantee institutions Payment for other operating activities - net Net cash provided operating activities Cash flows from investing activities Acquisition of property and equipment Cash flows from financing activities Proceeds from subordinated loans
Events after the Balance Sheet Date a.
Extra-ordinary Stockholders Meeting On January 3, 2011, the Company’s stockholders held Extra-ordinary Stockholders Meeting wherein the stockholders agreed to change the Company’s name from PT JJ NAB Capital Tbk to PT Orient Indo Capital Tbk, and accordingly, to change the Company’s Articles of Associations regarding the Company’s name. Minutes of the Extraordinary Stockholders Meeting was documented in Deed No. 1 dated January 3, 2011 of Karin Christiana Basoeki S.H., public notary in Jakarta. Based on Deed of Statement and Change in the Decision of the Extra-ordinary Stockholders Meeting No. 21 dated January 31, 2011 made before the same public notary, the Company’s name was changed from PT JJ NAB Capital Tbk to PT Onix Capital Tbk.
Pada tanggal 3 Januari 2011, diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dimana para pemegang saham menyetujui perubahan nama Perusahaan dari PT JJ NAB Capital Tbk menjadi PT Orient Indo Capital Tbk serta menyetujui perubahan Anggaran Dasar mengenai perubahan nama Perusahaan. Risalah RUPSLB tersebut didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Januari 2011 dari Karin Christiana Basoeki S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta Pernyataan dan Perubahan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 31 Januari 2011 yang dibuat di hadapan notaris yang sama, nama Perusahaan diubah dari PT JJ NAB Capital Tbk menjadi PT Onix Capital Tbk.
- 57 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
33.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Lanjutan)
a.
33. Events after (Continued)
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Lanjutan)
a.
Pinjaman Subordinasi
b.
Sheet
Stockholders
Date
Meetings
Subordinated Loans On January 27, 2011, the Company received new subordinated loans for the Company’s working capital from Caili Limited amounting to US$ 3,000,000. The subordinated loans are non-interest bearing and have terms of 2 years. The Company has reported the new subordinated loans to PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia.
Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan menerima pinjaman subordinasi baru untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perusahaan dari Caili Limited sebesar US$ 3.000.000. Pinjaman subordinasi tersebut tidak dikenakan bunga dan memiliki jangka waktu 2 tahun. Perusahaan telah melaporkan pinjaman subordinasi tersebut kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia.
34.
Extra-ordinary (Continued)
Balance
Changes in the Company’s Articles of Association as documented in Deed No. 1 dated January 3, 2011 and Deed No. 21 dated January 31, 2011 were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Letter No. AHU-08867.AH.01.02.Tahun 2011 dated February 22, 2011.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Januari 2011 dan Akta No. 21 tanggal 31 Januari 2011 tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-08867.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 Februari 2011. b.
the
Informasi Peraturan Baru
34.
Information on Pronouncements
New
Regulations
and
Peraturan Bapepam dan LK Baru
New Bapepam-LK Regulation
Bapepam dan LK mengeluarkan Keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (Peraturan Nomor V.D.5).
Bapepam-LK issued Decision Decree No. Kep550/BL/2010 dated December 28, 2010 regarding Management and Reporting of the Adjusted Net Working Capital (Regulation Number V.D.5).
Perusahaan efek wajib melakukan penyesuaian dengan ketentuan dalam Peraturan Nomor V.D.5, Lampiran Keputusan No. Kep-550/BL/2010 paling lambat tanggal 31 Januari 2012 dengan ketentuan harus melakukan uji coba pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan berdasarkan peraturan tersebut pada periode pelaporan antara 1 November 2011 sampai dengan 31 Januari 2012.
Securities companies are obliged to comply with the requirements of Regulation Number V.D.5, Appendix to Decision Decree No. Kep550/BL/2010 at the latest by January 31, 2012 noted that trial reporting of the Adjusted Net Working Capital based on the said regulations should be carried-on within the period of November 1, 2011 until January 31, 2012.
Pada saat ini, manajemen sedang melakukan analisa dampak penerapan peraturan baru tersebut terhadap pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan Perusahaan.
Currently, the management is evaluating the effects of adopting such new regulation on the Company’s reporting of the Adjusted Net Working Capital.
- 58 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
34.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Informasi Peraturan Baru (Lanjutan)
34. Information on New Regulations Pronouncements (Continued)
and
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
Prospective Accounting Pronouncements
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
As of date of completion of the financial statements, the Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
Periods beginning on or after January 1, 2011
PSAK
PSAK
1.
PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
2.
PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows
3.
PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
3.
PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
4.
PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan an dan Laporan Keuangan Tersendiri.
4.
PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements
5.
PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi.
5.
PSAK 5 (Revised 2009), Operating Segments
6.
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
6.
PSAK 7 (Revised 2010), Related Parties’ Disclosures
7.
PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
7.
PSAK 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
8.
PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
8.
PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures
9.
PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
9.
PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates
10.
PSAK 19 Berwujud
10. PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets
11.
PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
11. PSAK 22 Combination
12.
PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
12. PSAK 23 (Revised 2010), Revenues
13.
PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
13. PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
14.
PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
14. PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets
15.
PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
15. PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
16.
PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
16. PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
(Revisi
2010),
Aset
Tidak
- 59 -
(Revised
2010),
Business
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
34.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Informasi Peraturan Baru (Lanjutan)
34. Information on New Regulations Pronouncements (Continued) Accounting
and
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
Prospective (Continued)
Pronouncements
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
ISAK
ISAK
1.
ISAK 7 (revisi 2009), Khusus
Entitas Bertujuan
1.
ISAK 7 (Revised 2009), Special Purpose Entities
Consolidation-
2.
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
2.
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities
3.
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
3.
ISAK 10, Customer Loyalty Program
4.
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
4.
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
5.
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
5.
ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers
6.
ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web
6.
ISAK 14 (2010), Web Site Costs
7.
ISAK 17 (2010), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
7.
ISAK 17 (2010), Interim Financial Reporting and Impairment
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
Periods beginning on or after January 1, 2012
1.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
1.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
2.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
3.
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
3.
PSAK 24 Benefits
4.
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan
4.
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes
5.
PSAK 50 (Revisi Keuangan: Penyajian
Instrumen
5.
PSAK 50(Revised 2010), Presentation
6.
PSAK 60, Pengungkapan
Keuangan:
6.
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures
2010),
Instrumen
ISAK
(Revised
2010),
Employee
ISAK
1.
ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
1.
ISAK 13 (2010), Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.
2.
ISAK 20, Pajak Penghasilan- Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
2.
ISAK 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
3.
ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
3.
ISAK 15,PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
- 60 -
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
34.
PT JJ NAB CAPITAL Tbk Notes to Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and for the Years then Ended
Informasi Peraturan Baru (Lanjutan)
34. Information on New Regulations Pronouncements (Continued)
and
The Company is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the financial statements.
Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
*******
- 61 -