PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) DAFTAR ISI
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended December 31, 2015 and 2014
Laporan Posisi Keuangan
3
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
4
Statement of Profit or Loss Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
and
Other
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
Catatan/ Notes ASET Kas dan setara kas Deposito berjangka dibatasi penggunaannya Efek-efek Pinjaman diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 121.038.135.680 tahun 2015 Rp 112.365.595.408 tahun 2014 dan Rp 46.605.296.690 tahun 2013 Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Biaya dibayar dimuka Pendapatan masih harus diterima Uang muka pembelian ruang kantor Investasi pada pengendalian bersama entitas Uang muka investasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 11.897.110.921 tahun 2015, Rp 8.539.385.273 tahun 2014 dan Rp 6.529.565.199 tahun 2013 Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 5.494.927.560 tahun 2015, Rp 2.878.571.017 tahun 2014 dan dan Rp 1.381.870.925 tahun 2013 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - bersih
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp
1 Januari 2014 *)/ 31 Desember 2013 *)/ January 1, 2014 *)/ December 31, 2013 *) Rp
5,28
5.772.147.282.271
1.485.509.029.874
573.787.270.938
6,28
6.368.824.192.601
329.618.181.616
318.780.000.000 438.774.348.432
7,28
19.708.454.793.820
6.577.241.514.368
5.061.440.533.618
8,28 9 10 11
13.349.652.072 8.411.780.171 72.424.792.970 59.786.100.000
44.387.153.346 13.773.904.518 33.867.150.105 -
12.569.081.805 19.183.383.410 25.003.736.368 -
12,28 12
662.422.266.929 -
644.982.737.092 -
413.288.631.575 197.000.000.000
13
7.795.493.019
8.890.903.677
9.998.315.374
14 21
10.373.750.614 12.078.534.511 18.206.900.646
9.881.792.129 6.160.947.051 15.186.755.452
9.385.678.484 9.679.455.450
32.714.275.539.624
9.169.500.069.228
7.088.890.435.454
JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang bank Utang pajak Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Liabilitas derivatif Surat utang yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham Modal dasar - 25.000.000 saham pada 31 Desember 2015 dan 16.000.000 saham pada 31 Desember 2014 dan 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh 22.356.600 saham pada 31 Desember 2015 dan 4.000.000 saham pada 31 Desember 2014 dan 2013 Uang muka setoran modal Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
ASSETS Cash and cash equivalents Restricted time deposits Securities Loan receivables - net of allowance for impairment loss of Rp 121,038,135,680 in 2015, Rp 112,365,595,408 in 2014 and Rp 46,605,296,690 in 2013 Receivables from assignment for facilitation on project preparation Prepaid expenses Accrued income Advance for purchase of office space Investment in jointly controlled entity Advance of investments Properties and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 11,897,110,921 in 2015, Rp 8,539,385,273 in 2014 and Rp 6,529,565,199 in 2013 Intangible assets - net of accumulated amortization of Rp 5,494,927,560 in 2015, Rp 2,878,571,017 in 2014 and Rp 1,381,870,925 in 2013 Deferred tax assets Other assets - net TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY
15 21 16 17 18 19
2.485.153.672.152 15.204.013.757 60.971.892.169 2.411.840.165 130.671.720.462 1.843.768.482.331
720.840.265.960 17.431.965.351 37.394.285.804 163.070.291.037 995.707.404.460
318.780.000.000 4.709.110.846 25.250.601.516 5.151.360.002 145.450.738.540 -
20,28 21 22
2.713.083.408.545 24.018.903.000 6.316.772.844 7.281.600.705.425
2.434.790.639.145 13.730.340.000 366.314.725 4.383.331.506.482
2.028.703.215.296 2.424.722.281 7.796.504.743 4.080.237.052 2.542.346.490.276
LIABILITIES Bank loans Taxes payable Accrued expenses Deferred income Derivative liabilities Debt securities issued - net Borrowings from the Government of Republic of Indonesia Deferred tax liabilities Post employment benefits liability Other liabilities Total Liabilities
23 23
22.356.600.000.000 2.000.000.000.000 16.404.971.616
4.000.000.000.000 32.825.174.762
4.000.000.000.000 37.764.124.914
24
306.447.369.783 753.222.492.800 25.432.674.834.199
184.115.123.082 569.228.264.902 4.786.168.562.746
80.520.451.843 428.259.368.421 4.546.543.945.178
EQUITY Capital stock - Rp 1 million par value per share Authorized capital - 25,000,000 shares at December 31, 2015 and 16,000,000 shares at December 31, 2014 and 2013 Subscribed and paid up capital 22,356,600 shares at December 31, 2015 and 4,000,000 shares at December 31, 2014 and 2013 Advance for paid up capital Other comprehensive income Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity
32.714.275.539.624
9.169.500.069.228
7.088.890.435.454
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
2015 Rp PENDAPATAN USAHA
Catatan/ Notes
2014 *) Rp
743.833.905.255
25,28
597.749.682.348
(367.746.346.250)
26,28
(313.798.017.793)
BEBAN PAJAK FINAL
(24.478.868.756)
2a
(26.338.058.330)
FINAL TAX EXPENSE
LABA USAHA
351.608.690.249
257.613.606.225
OPERATING PROFIT
BEBAN USAHA
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian laba pada pengendalian bersama entitas termasuk penyesuaian atas perubahan kepemilikan Rugi selisih kurs Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
18.293.658.088 (4.064.022.026) 2.756.297.231 (3.267.600.473)
Pendapatan lain-lain - bersih
REVENUES OPERATING EXPENSES
33.950.430.971 (1.699.465.097) 695.781.220 (430.981.551)
OTHER INCOME (EXPENSES) Equity in net profit in jointly controlled entities including adjustment related to change in ownership Loss foreign exchange rate Other income Other expenses
13.718.332.820
32.515.765.543
Other income - net
LABA SEBELUM PAJAK
365.327.023.069
290.129.371.768
PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
(59.938.312.246)
(45.466.768.175)
TAX EXPENSE
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
305.388.710.823
244.662.603.593
PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi kemudian ke laba rugi: Bagian atas penghasilan komprehensif lain pada pengendalian bersama entitas Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasca kerja Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan (kerugian) atas aset keuangan tersedia untuk dijual Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang memenuhi lindung nilai arus kas Manfaat pajak terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
(854.128.252)
12
21
12
743.674.546
22
(132.047.831)
(312.587.926)
21
33.011.958
(12.664.880.998)
6
12.210.232.240
(3.868.258.528)
18
(23.857.142.584)
21
5.964.285.646
1.250.351.702
967.064.632
Jumlah penghasilan komprehensif lain
(15.482.439.370)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
289.906.271.453
(5.037.986.025) 239.624.617.568
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified subsequently to profit and loss: Share in other comprehensive income of jointly controlled entity Remeasurement of defined benefit obligation Income tax benefit (expense) relating to items that will not be reclassified to profit and loss Item that will be reclassified subsequently to profit and loss: Gain (loss) on financial assets available for sale Effective portion on fair value changes from derivative instruments qualified as cash flow hedge Income tax benefit relating to items that will be reclassified to profit and loss Total other compehensive income TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2014 sebelum penyajian kembali Perubahan kebijakan akuntansi
Modal ditempatkan dan disetor/ Subscribed and paid-up capital stock Rp
4.000.000.000.000 2a
Saldo per 1 Januari 2014 *) setelah penyajian kembali
-
4.000.000.000.000
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Uang muka setoran modal/ Advance for paid up capital Rp
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Rp
-
37.764.124.914
-
-
-
37.764.124.914
24
-
-
-
Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban manfaat pasti
2a
-
-
-
-
-
(4.938.950.152)
-
32.825.174.762
Saldo per 31 Desember 2014 *)
4.000.000.000.000
80.520.451.843
4.545.889.775.754
654.169.424
654.169.424
80.520.451.843
428.259.368.421
4.546.543.945.178
103.594.671.239
(103.594.671.239)
184.115.123.082
(99.035.873)
244.662.603.593
239.723.653.441
569.228.264.902
4.786.168.562.746
Restated balance as of January 1, 2014 *) General reserve
Actuarial gains or losses on defined benefit obligations Comprehensive income for the year Balance as of December 31, 2014 *)
18.356.600.000.000
Cadangan umum
24
-
-
-
Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban manfaat pasti
-
-
-
-
937.763.776
937.763.776
Actuarial gains or losses on defined benefit obligations
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
(16.420.203.146)
-
305.388.710.823
288.968.507.677
Comprehensive income for the year
753.222.492.800
25.432.674.834.199
22.356.600.000.000
2.000.000.000.000
122.332.246.701
16.404.971.616
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
306.447.369.783
-
Change in acccounting policy
23
Saldo per 31 Desember 2015
-
(99.035.873)
-
Balance as of January 1, 2014 before restatement
Tambahan modal disetor
2.000.000.000.000
-
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
427.605.198.997
-
Cadangan umum
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
(122.332.246.701)
20.356.600.000.000
Paid up capital
-
General reserve
Balance as of December 31, 2015
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari bunga pinjaman diberikan Penerimaan dari provisi Penerimaan dari komitmen fee Penerimaan dari bunga deposito berjangka Penerimaan dari pelunasan pinjaman Penerimaan dari penugasan fasilitasi penyiapan proyek Penerimaan dari advisory Penyaluran pinjaman Pembayaran beban operasional Pembayaran beban komitmen fee Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga pinjaman Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penyaluran dana Program Bina Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pembelian aset tetap dan aset tak berwujud
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
2014 Rp
497.595.464.159 44.200.762.848 1.050.573.847 91.272.388.025 1.506.871.600.458
25
41.800.864.048 3.679.430.208 (5.469.573.078.672) (222.321.574.129) (5.128.727.925) (67.054.607.689) (150.355.920.595)
7 26 26 21 26
-
25 6 11 13,14
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari setoran modal Penerimaan dari pinjaman Penerimaan dari penerbitan surat utang Pembayaran pokok pinjaman
2015 Rp
25 7 25 25 7
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil investasi efek-efek Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Pembayaran uang muka pembelian ruang kantor
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
23 15 19 15,20
364.087.148.038 14.724.223.989 1.136.552.315 94.689.140.899 765.117.545.113 248.192.355 (1.916.697.396.373) (98.541.345.458) (192.572.929) (36.676.188.702) (98.129.173.568) 318.780.000.000
(2.963.125.597)
(1.270.934.231)
(3.730.925.951.014)
(592.724.808.552)
25.947.475.504 (6.050.925.318.198) (59.786.100.000) (5.889.251.663)
17.840.864.765 121.366.400.600 (3.298.362.353)
(6.090.653.194.357)
135.908.903.012
11.607.031.911.079 1.665.664.000.000 846.442.833.334 (10.921.346.645)
700.687.800.000 995.707.404.460 (327.857.539.984)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from interest of loan receivables Receipts from provision Receipts from commitment fee Receipts from interest of time deposits Receipts from settlements Receipts from assignment for facilitation on project preparation Receipts from advisory Disbursements for loan Disbursements for operating expenses Disbursements for commitment fee Disbursements for income taxes Disbursements for interest expense Restricted time deposits Disbursements for Community Development Program and Corporate Social Responsibility
Net cash flows used for operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts from securities investment income Withdrawal (placement) of short term investments Disbursements for purchase of office space Acquisition of properties and equipments and intangible assets Net cash flows provided by (used in) investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from paid up capital Receipts from loan Receipts from issued bond Disbursements for loan Net cash flows provided by financing activities
14.108.217.397.768
1.368.537.664.476
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
4.286.638.252.397
911.721.758.936
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.485.509.029.874
573.787.270.938
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.772.147.282.271
1.485.509.029.874
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT ENDING OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) "Perusahaan" didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2007 yang kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2008, sebagaimana tercantum dalam Akta No. 17 tanggal 26 Februari 2009 dari Lolani Kurniati Irdham - Idroes, SH, LLM, notaris di Jakarta, telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-09067.AH.01.01 tanggal 24 Maret 2009, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 19 Mei 2009 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 13273/2009 (“Akta Pendirian”). Perusahaan mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan infrastruktur berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 396/KMK.010/2009 dan beroperasi komersial pada tanggal 12 Oktober 2009.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) "Company", was established under the Government Regulation No. 66 Year 2007, which was amended by the Government Regulation No. 75 Year 2008, as mentioned in Notarial Deed No. 17 dated February 26, 2009 of Lolani Kurniati Irdham - Idroes, SH, LLM, notary in Jakarta, the deed was approved by the Minister of Law of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU09067.AH.01.01 dated March 24, 2009, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40 dated May 19, 2009 and Supplement State Gazette of the Republic of Indonesia No. 13273/2009 (“Akta Pendirian”). The Company obtained the license as infrastructure financing company based on Decree of the Minister of Finance No. 396/KMK.010/2009 and operates commercially on October 12, 2009.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dalam dalam Akta No. 50 tanggal 23 Desember 2015 dari Irma Devita Purnamasari, S.H., MKn, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana dimaksud meliputi:
The Company’s Articles of Association has been several amended and the latest amendment as stipulated in Deed No. 50 dated December 23, 2015 of Irma Devita Purnamasari, S.H., MKn, notary in Jakarta. The amendment of the said Articles of Association covers:
1. 2.
1. 2.
3.
Peningkatan modal dasar Peningkatan modal disetor yang berasal dari Pengalihan Investasi Pemerintah dalam Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Perubahan Anggaran Dasar
3.
Paid up capital Increase in paid up capital from transfer of the Government’s Investment in Government Investment Center (PIP) Changes in Articles of Association
Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0948826. AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015.
Such amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0948826.AH.01.02 Year 2015 dated December 23, 2015.
Perusahaan berdomisili di Wisma GKBI Lantai 8 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta.
The Company is domiciled in Wisma GKBI 8th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta.
-7-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pendirian Perusahaan dimaksudkan untuk mendorong percepatan penyediaan pembiayaan infrastruktur melalui kemitraan dengan pihak swasta dan/atau lembaga keuangan multilateral. Dalam melaksanakan maksud tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan pembiayaan infrastruktur dan investasi sebagai berikut:
The Company establishment was intended to accelerate the provision of infrastructure financing through partnerships with private sectors and/or multilateral financial institutions. To achieve that purpose, the Company carries out the following infrastructure financing and investing activities as follows:
1)
Kerja sama dengan pihak swasta, Badan Usaha Milik Negara, Pemerintah Daerah, maupun lembaga keuangan multilateral, dalam rangka pendirian perusahaan yang khusus bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur;
1)
Cooperation with private sectors, StateOwned Enterprises, Regional Government, and other multilateral financial institutions to establish an infrastructure financing company;
2)
Kegiatan pembiayaan kepada badan hukum lain berupa penyertaan modal maupun pinjaman terkait bidang infrastruktur;
2)
Financing activities to other legal entity in the form of capital investment or loan related to infrastructure;
3)
Pengembangan kemitraan dan/atau kerjasama dengan pihak ketiga untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur;
3)
Develop a partnerships and/or collaboration with third parties to accelerate the infrastructure development;
4)
Penyediaan jasa pendukung untuk investor baik investor domestik maupun investor asing seperti konsultasi investasi dan aktivitas lainnya untuk mewujudkan peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur;
4)
Provision of services for domestic or foreign investors such as investment advisory and other related activities to increase investment in infrastructure;
5)
Penelitian dan pengembangan serta sosialisasi terkait kegiatan infrastruktur;
5)
Research, development and socialization related to infrastructure activities;
6)
Pengelolaan optimalisasi infrastruktur;
dana dalam rangka dana pembiayaan
6)
Managing of fund to infrastructure financing fund;
7)
Kegiatan terkait lainnya untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
7)
Other related activities to accelerate infrastructure development.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Perusahaan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 100/PMK.010/ 2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur dan surat persetujuan izin penambahan obyek pembiayaan infrastruktur pada Perusahaan dari Otoritas Jasa Keuangan No. S-48/D.05/2015 tanggal 30 April 2015. b.
optimize
In carrying out the aforementioned activities, the Company refers to the Minister of Finance Regulation No. 100/PMK.010/2009 on Infrastructure Financing Companies and approval letter for the addition of Company’s objects on infrastructure financing from Indonesia Financial Services Authority No. S-48/D.05/2015 dated April 30, 2015.
Penawaran Umum Obligasi
b.
Pada tanggal 4 Juni 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. S-26/ D.04/2014 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I tahun 2014 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000.000.
Bonds Public Offering On June 4, 2014, the Company obtained the approval from Financial Services Authority in letter No. S-26/D.04/2014 to conduct a public offering on Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I year 2014 to public with a nominal amount Rp 1,000,000,000,000.
-8-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 12 Juni 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. c.
On June 12, 2014, the bonds were listed in Indonesia Stock Exchange.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
c.
Composition of Board of Commissioners, Directors and Audit Committee
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 277/KMK.06/2014, tanggal 8 Juli 2014, susunan Dewan Komisaris Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Based on Decree of the Minister of Finance No. 277/KMK.06/2014, dated July 8, 2014, the composition of the Company’s Board of Commissioners as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Langgeng Subur Wahyu Utomo Iyan Rubiyanto Bambang Setyogroho
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi
Directors
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 389/KMK.06/2014, tanggal 19 Agustus 2014, susunan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of the Minister of Finance No. 389/KMK.06/2014, dated August 19, 2014, the Company's Board of Directors as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Direktur Utama Direktur Pembiayaan dan Investasi Direktur Pengembangan Proyek dan Advisory Direktur Manajemen Risiko, Keuangan dan Dukungan Kerja
Emma Sri Martini Edwin Syahruzad Darwin Trisna Djajawinata
President Director Investment and Financing Director Project Development and Advisory Director Risk Management, Finance and Supporting Unit Director
Nasrizal Nazir
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No. SK06/SMI/DK/0814 tanggal 12 Agustus 2014 untuk penetapan Bambang Setyogroho, No. SK-05/SMI/DK/0814 untuk penetapan Budi Rahayu dan No. SK-01/SMI/DK/1015 tanggal 26 Oktober 2015 untuk perpanjangan masa tugas Mohamad Israwan sebagai anggota komite audit.
Audit Committee has been assigned based on Commissioner Decree No. SK06/SMI/DK/0814 dated August 12, 2014 for determination of Bambang Setyogroho, No. SK-05/SMI/DK/0814 for determination of Budi Rahayu and No. SK- 01/SMI/DK/1015, dated October 26, 2015 for the extension of Mohamad Israwan’s duty.
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Ketua Anggota Anggota
Bambang Setyogroho Budi Rahayu Mohamad Israwan
Chairman Member Member
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan adalah Astried Swastika yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK-27a/SMI/0410, tanggal 28 April 2010.
As of December 31, 2015 and 2014, Corporate Secretary is Astried Swastika who defined by Directors Decree No. SK27a/SMI/0410, dated April 28, 2010.
-9-
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Audit Internal
Internal Audit
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Audit Internal Perusahaan adalah Iman Nurrohman yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK27b/SMI/0410, tanggal 28 April 2010.
As of December 31, 2015 and 2014, Audit Internal Head is Iman Nurrohman who defined by Directors Decree No. SK27b/SMI/0410, dated April 28, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki karyawan masing-masing sebanyak 167 dan 103 orang.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company had 167 and 103 employees, respectively.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) a.
Standards effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current year, the Company adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
- 10 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Perusahaan mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
Also relevant to the Company is the amendment to PSAK 1 regarding when a statement of financial position as of the beginning of the preceding period (third statement of financial position) and the related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahuntahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years. In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
- 11 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlahjumlah komparatif atas dasar retrospektif.
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Company has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis. 1 Januari/January 1, 2014
Dilaporkan sebelumny a/ As previously reported Rp LIABILITAS Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja EKUITAS Saldo laba
PSAK 24 Peny esuaian/ Adjustments Rp
2.206.665.806 8.668.730.642
Disajikan kembali/ As restated Rp
218.056.475 (872.225.899)
508.125.650.840
654.169.424
Pengaruh atas aset, liabilitas, ekuitas, laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tanggal 31 Desember 2014 atas penerapan standar baru dan revisi di atas adalah:
2.424.722.281 7.796.504.743
508.779.820.264
LIABILITIES Def erred tax liabilities Post employ ment benef its liability EQUITY Retained earnings
Impact on assets, liabilities, equity, profit or loss and other comprehensive income as at December 31, 2014 of the application of the above new and revised standards are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Dilaporkan sebelumny a/ PSAK 24 Disajikan As previously Peny esuaian/ kembali/ reported Adjustments As restated Rp Rp Rp ASET Aset pajak tangguhan LIABILITAS Liabilitas imbalan pasca kerja EKUITAS Saldo laba
6.345.361.631
(184.414.580)
6.160.947.051
14.467.998.323
(737.658.323)
13.730.340.000
752.790.144.242
553.243.742
753.343.387.984
ASSET Def erred tax assets LIABILITY Post employ ment benef its liability EQUITY Retained earnings
31 Desember/December 31, 2014 Dilaporkan sebelumny a/ PSAK 24 Disajikan As previously Peny esuaian/ kembali/ reported Adjustments As restated Rp Rp Rp BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi
(82.404.289.178)
(2.519.745)
(82.406.808.923)
OPERATING EXPENSES General and administrativ e expenses
BEBAN PAJAK *)
(71.805.456.441)
(26.338.688.266)
(45.466.768.175)
TAX EXPENSE *)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos y ang tidak akan direklasif ikasi ke laba rugi: Keuntungan (kerugian) aktuarial
-
(99.035.873)
*) Termasuk perubahan terkait penerapan retrospektif atas PSAK 46 (rev isi 2014) sebesar Rp 26.338.058.330
(99.035.873)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassif ied subsequently to prof it and loss: Actuarial gain (loss)
*) Including change in relation with retrospectiv e implementation of PSAK 46 (rev ision 2014) amounted to Rp 26,338,058,330
- 12 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PSAK 46 Penghasilan
(revisi
2014),
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pajak
PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
Penerapan PSAK 46 berdampak pada penyajian beban pajak final yang semula merupakan bagian dari beban pajak menjadi beban pajak final yang disajikan sebelum laba usaha.
The application of PSAK 46 impact to disclosure of final tax expense which was presented as part of tax expense to become final tax expense which presented before operating profit.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.
- 13 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Secara umum, penerapan PSAK 68 tidak menyebabkan pengungkapan lebih luas dalam laporan keuangan Perusahaan.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard. In general, the application of PSAK 68 has not resulted in more extensive disclosures in the financial statements.
Standar dan interpretasi lainnya yang tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Standards and interpretations has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
b.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Standards and interpretations issued not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar
Standard
PSAK 110 Sukuk
(revisi
2015),
Akuntansi
PSAK 110 (revised 2015), Accounting for Sukuk
Penyesuaian
Improvements
PSAK 5, Operating Segments PSAK 7, Related Party Disclosures
PSAK 13, Investments Property PSAK 16, Property, Plant and Equipment PSAK 19, Intangible Assets PSAK 22, Business Combination PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
PSAK 53, Share-based Payments PSAK 68, Fair Value Measurement
PSAK 5, Segmen Operasi PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 13, Properti Investasi PSAK 16, Aset Tetap PSAK 19, Aset Tak Berwujud PSAK 22, Kombinasi Bisnis PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
- 14 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4, Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4, Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements
PSAK 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK 15, Investment Entities: Applying the Consolidation Exception
PSAK 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
PSAK 24, Defined Benefit Employee Contributions
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK 65, Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK 67, Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception
ISAK 30, Pungutan
ISAK 30, Levies
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
Plans:
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
PSAK 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK 19, Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
PSAK 16, Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization
PSAK 19, Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization
PSAK 66, Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
Amendemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Tanaman Produktif.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2018 with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Bearer Plants.
- 15 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 3.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan Perusahaan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 terkait penyajian laporan keuangan.
b.
Statement of Compliance The financial statements of the Company have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Bapepam-LK regulation No. VIII.G.7 related to the financial statement presentation. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
The financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain financial instruments that are measured at fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Company takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
- 16 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;
Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Seluruh transaksi Perusahaan dalam mata uang asing dalam Dollar Amerika Serikat. Pada tanggal 31 Desember 2015, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia yaitu Rp 13.795 untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. d.
Foreign Currency Transactions and Balance The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah which is the Company’s functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. All the Company’s transaction in foreign currency is denominated in U.S. Dollar. As of December 31, 2015, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using middle rate published by Bank Indonesia Rp 13,795 to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi, sebagaimana yang didefinisikan di PSAK 7 (Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
A related party, as defined in PSAK 7 (Revised 2010) about Related Party Disclosure, is a person or entity that is related to the Company (reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor;
atau entitas
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: i.
- 17 -
has control or joint control over the reporting entity;
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan ii.
b.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Company of which the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 18 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial assets are classified as follows:
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual (AFS) Pinjaman diberikan dan piutang
Held to Maturity Available-for-Sale (AFS) Loan receivables and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to Maturity
Perusahaan mempunyai Surat Perbendaharaan Negara yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karena Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Surat Perbendaharaan Negara diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai, dengan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif.
The Company has a Government Treasury Bills issued by the Government of Republic of Indonesia which is classified as held to maturity as the Company has a positive intent and ability to hold the bonds to maturity. The Government Treasury Bills is measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, with revenue recognized on an effective yield basis.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-Sale (AFS)
Reksadana Penyertaan Terbatas, Medium Term Notes dan obligasi milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Limited Participating Mutual Fund, Medium Term Notes and bonds held by the Company that are traded in an active market are classified as AFS and are stated at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada ekuitas, direklasifikasi ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to profit or loss.
- 19 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pinjaman diberikan dan piutang
Loan receivables and receivables
Pinjaman diberikan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman diberikan”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Loan receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loan receivables”. Loan receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diberikan diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dicatat di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan sebagai ‘Pendapatan bunga atas pinjaman diberikan’.
Loan receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loan receivables are included in the statement of profit or loss and other comprehensive income and is reported as ‘Interest income on loan receivables’.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and allocating of interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and commisions paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Revenue is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
- 20 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For financial assets, the objective evidences of impairment may include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan restrukturisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti pinjaman diberikan, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio pinjaman yang diberikan dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya pinjaman yang diberikan di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran pinjaman yang diberikan dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas pinjaman yang diberikan.
For certain categories of financial asset, such as loan receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of loan could include the Company’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on loan receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali pinjaman diberikan yang jumlah seluruh tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan cadangan kerugian penurunan nilai. Jika pinjaman tidak tertagih, pinjaman diberikan tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan kerugian penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a loan receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance for impairment loss account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance for impairment loss account. Changes in the carrying amount of the allowance for impairment loss account are recognized in statements of comprehensive income.
- 21 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
- 22 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
f.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Company retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
Restrukturisasi pinjaman diberikan
Loan receivable restructuring
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi pinjaman diberikan yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan pinjaman diberikan yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai pinjaman diberikan yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses resulting from loan restructuring related to modification of loan receivable terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan receivable terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of outstanding loan receivable before the restructuring.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
f.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities.
Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
- 23 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai “FVTPL” atau “pada biaya perolehan diamortisasi”.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
dimiliki
untuk
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi).
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures).
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 33.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 33.
- 24 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
g.
h.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi, utang lain-lain dan pinjaman diterima pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities are classified as amortized cost, which includes other payables and borrowings, which are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognized on an effective yield basis.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged or cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of financial liability derecognized and the consideration paid and payables is recognized in profit or loss.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g.
Offsetting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:
The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Instrumen Keuangan Derivatif
h.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur atas risiko suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing. Penggunaan derivatif lebih rinci diungkapkan pada Catatan 18.
The Company uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risks. More detailed use of derivatives is disclosed on Note 18.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal periode pelaporan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan akan diakui pada laba atau rugi, kecuali instrumen derivatif yang ditetapkan untuk tujuan lindung nilai dan efektif, dimana pengakuan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui di laba rugi tergantung pada sifat lindung nilainya. Perusahaan menetapkan komitmen pasti derivatif tertentu sebagai lindung nilai atas risiko perubahan mata uang.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each of reporting period. The resulting gain or loss is recognized in profit or loss immediately unless the derivative is designated and effective as a hedging instrument in which event the timing of the recognition in profit or loss depends on the nature of the hedge relationship. The Company designates certain derivatives as hedges of foreign currency risk of firm commitment.
- 25 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
i.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus kas diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian terkait bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualified as cash flow hedges is recognized in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognized immediately in profit or loss.
Jumlah yang sebelumnya telah diakui di penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi di ekuitas akan direklasifikasi dalam laba rugi pada periode ketika item yang dilindung nilai diakui di laba rugi, dalam pos yang sama di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, sebagai pos lindung nilai yang diakui. Namun, jika prakiraan transaksi lindung nilai mengakibatkan pengakuan aset nonkeuangan atau kewajiban non-keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya diakui terakumulasi dalam ekuitas harus direklasifikasi dari ekuitas dan diperhitungkan sebagai biaya perolehan awal dari aset non keuangan atau kewajiban nonkeuangan.
Amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are reclassified to profit or loss in the periods when the hedged item is recognized in profit or loss, in the same account in the statement of profit or loss and other comprehensive income as the recognized hedged item. However, when the forecast transaction that is hedged results in the recognition of a non-financial asset or a nonfinancial liability, the gains and losses previously accumulated in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the nonfinancial asset or non-financial liability.
Akuntansi lindung nilai akan dihentikan jika Perusahaan membatalkan penetapan yang telah dilakukan, instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan, atau dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai. Keuntungan atau kerugian akan diakumulasikan ke ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi diakui seluruhnya di laba rugi. Jika prakiraan transaksi tidak dapat dipulihkan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang ada di ekuitas akan langsung diakui pada laba rugi.
Hedge accounting is discontinued when the Company revokes the hedging relationship, the hedging instrument expires or is sold, terminated, or exercised, or no longer qualifies for hedge accounting. Any gain or loss accumulated in equity at that time remains in equity and is recognized when the forecast transaction is ultimately recognized in profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the gain or loss accumulated in equity is recognized immediately in profit or loss.
Akuntansi Lindung Nilai
i.
Hedge Accounting
Perusahaan menunjuk instrumen lindung nilai tertentu, termasuk derivatif, sehubungan dengan risiko perubahan nilai tukar sebagai lindung nilai atas arus kas
The Company designates certain hedging instruments, which include derivatives, respect of foreign currency risk as cash flow hedges.
Pada awal dimulainya hubungan lindung nilai, Perusahaan mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, bersama dengan tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan transaksi tersebut. Selanjutnya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkelanjutan, Perusahaan mendokumentasikan apakah instrumen lindung nilai sangat efektif dalam rangka saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang berhubungan dengan risiko lindung nilai.
At the inception of the hedge relationship, the Company documents the relationship between the hedging instrument and the hedged item, along with its risk management objectives and its strategy for undertaking various hedge transactions. Furthermore, at the inception of the hedge and on an ongoing basis, the Company documents whether the hedging instrument is highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of the hedged item attributable to the hedged risk.
- 26 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan j.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Lindung Nilai atas Arus Kas
j.
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas diakui sebagai penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi di bawah judul lindung nilai arus kas. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif langsung diakui dalam laba rugi. k.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognized in other comprehensive income and accumulated under the heading of cash flow hedging. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognized immediately in profit or loss.
Kas dan Setara Kas
k.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. l.
Cash Flow Hedges
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Kepemilikan dalam Pengendalian Bersama Entitas
l.
Investments in Jointly Controlled Entity
Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
Joint control is the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant activities require unanimous consent of the parties sharing control.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas pengendalian bersama digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, investasi pengendalian bersama entitas diakui di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari pengendalian bersama entitas yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Perusahaan atas kerugian pengendalian bersama entitas melebihi kepentingan Perusahaan pada pengendalian bersama (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Perusahaan dalam pengendalian bersama entitas). Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui hanya apabila Perusahaan mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama pengendalian bersama entitas.
The results of operations and assets and liabilities of joinly controlled entity are incorporated in these financial statements using the equity method of accounting. Under the equity method, an investment in jointy controlled entity is initially recognized in the statement of financial position at cost and adjusted thereafter to recognize the Company’s share of the profit or loss and other comprehensive income of the jointy controlled entity. When the Company’s share of losses of an jointy controlled entity exceeds the Company’s interest in that jointy controlled entity (which includes any longterm interests that, in substance, form part of the Company’s net investment in the associate or joint venture) the Company discontinues recognizing it’s share of further losses. Additional losses are recognized only to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the jointy controlled entity.
- 27 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
m. Biaya Dibayar Dimuka
m. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
n.
Property and Equipment
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment. Acquisition cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the items.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or are recognized as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognized.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Depreciation of property and equipment is computed using the straight-line method, as follows:
Komputer Peralatan kantor Perabotan kantor Partisi
Tahun/Year
Tarif/Tariff
5 5 5 5
20% 20% 20% 20%
Computers Office equipments Office furnitures Partitions
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Akumulasi biaya konstruksi serta pemasangan peralatan kantor dan komputer, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya.
The accumulated costs of the construction of and the installation of office equipment and computers are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to property and equipment accounts when the construction or installation are complete. Depreciation is charged from such date. Maintenance and repair cost are charged as an expense when incurred.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
- 28 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan dievaluasi minimum setiap akhir tahun buku dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif. o.
p.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are evaluated at least each year end and the effect of any changes in estimate is accounted for on a prospective basis.
Aset Tak Berwujud
o.
Intangible Assets
Aset tak berwujud pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tak berwujud. Aset tak berwujud diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat selama 5 (lima) tahun.
Intangible assets are initially measured at cost and subsequently less accumulated amortization and impairment. Cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the items. Intangible assets are amortized using the straight-lines method over estimated useful life of 5 (five) years.
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Intangible assets are derecognized when disposed or when there is no longer a future economic benefits are expected from its use or disposal.
Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode amortisasi dievaluasi minimum setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.
The estimated useful lives, residual values and amortization method are evaluated at least each year end and the effect of any changes in estimate is accounted for on a prospective basis.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
p.
Impairment of Non-financial Assets
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
- 29 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan q.
r.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Sewa
q.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai lessee
As lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Provisi
r.
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
- 30 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
s.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, pinjaman diberikan diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah pinjaman diberikan dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a loan is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the loan can be measured reliably.
Beban Tangguhan
s.
Biaya-biaya transaksi yang berkaitan langsung dengan perolehan aset atau liabilitas keuangan yang memenuhi kriteria akan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama periode manfaat aset atau liabilitas keuangan bersangkutan. t.
Deferred Charges Transaction costs that are directly related to the acquisition of financial assets and liabilities are deferred and amortized using the effective interest rate method over their beneficial periods.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Recognition of Revenues and Expenses
Pendapatan bunga
Interest revenue
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on a time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Pendapatan jasa
Service fee
Pendapatan jasa (termasuk pengakuan pendapatan Penugasan Fasilitasi Penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta) diakui ketika jasa telah dilaksanakan, manfaat ekonomi besar kemungkinan akan mengalir ke entitas, dapat diukur, dan biayabiaya yang terjadi atau untuk menyelesaikan dapat diukur secara andal. Perusahaan menyajikan tagihan bruto kepada Pemerintah sebagai aset untuk biaya-biaya yang terjadi ditambah marjin yang diakui untuk semua pekerjaan dalam proses sampai dengan tahapan penyelesaian yang diperjanjikan.
Service fee revenue (including recognition of revenue from assignment of Public Private Partnership Project Development Facilitation) is recognized when services has been rendered, where it is probable that the economic benefits will flow to the entity, measurable, and expenses incurred or to complete can be reliably measured. The Company presents the gross bill to the Government as an asset for costs incurred plus recognized margin for all the work in process up to the stage of completion as agreed upon.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
- 31 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan u.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pajak Penghasilan
u.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
- 32 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan v.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Imbalan Pasca Kerja
v.
Employee Benefits
Liabilitas imbalan pasca kerja
Post-employment benefit obligation
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Imbalan pasca-kerja yang dicatat sebagai imbalan manfaat pasti ditentukan menggunakan teknik aktuaria dengan metode Projected Unit Credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali imbalan pasti neto terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuaria, dampak dari perubahan plafon aset (jika ada) dan pengembalian aset program (tidak termasuk bunga) yang secara langsung tercermin dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin secara langsung dalam saldo laba dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amendemen program. Bunga neto ditentukan dengan menggunakan tarif diskonto pada awal periode dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Komponen biaya imbalan pasti sebagai berikut: (i) biaya jasa (termasuk biaya jasa saat ini, biaya jasa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian); (ii) beban bunga bersih atau pendapatan; dan (iii) pengukuran kembali.
Post-employment benefits accounted for as defined benefit plan are determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each reporting period. Remeasurement of net defined benefit, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected immediately in retained earnings and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognized in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorized as follows: (i) service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements); (ii) net interest expense or income; and (iii) remeasurement.
Perusahaan menyajikan dua komponen awal biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Company presents the first two components of defined benefit cost in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service cost.
Imbalan kerja jangka panjang lain
Other long-term benefits
Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa cuti besar kepada karyawan yang telah bekerja selama 6 tahun atau lebih secara terus-menerus.
The Company provides other long-term benefits in form of grand leaves to employee who already rendered 6 years or more of services.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lain ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Jumlah diakui sebagai imbalan kerja jangka panjang lain di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti.
The cost of providing other long-term benefits is determined by the Projected Unit Credited method. The other long-term benefits recognized in statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
- 33 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 4.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain.
In the application of accounting policies described in Note 3, the director is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily apparent from other source.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Berikut ini adalah pertimbangan kritis, selain yang berkaitan dengan estimasi, di mana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The following are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Company accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Berdasarkan undang-undang perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Perusahaan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penetapan akhir pajaknya tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas masalah pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi tambahan pajak yang jatuh tempo. Bila hasil final pajak atas masalah-masalah ini berbeda dengan jumlah yang telah diakui, perbedaan tersebut akan berpengaruh pada pajak penghasilan pada periode di mana penetapan terjadi.
Under the tax laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of selfassessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitation under prevailing regulations. The Company has exposure to income taxes since significant judgment is involved in determining the Company’s provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.
Jumlah tercatat utang pajak kini dan aset pajak tangguhan Perusahaan telah diungkapkan dalam Catatan 21.
The carrying amount of the Company’s current tax payable and deferred tax asset are disclosed in Note 21.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
dalam
- 34 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman Diberikan dan Piutang atas Penugasan Fasilitasi Penyiapan Proyek
Impairment Loss on Loan Receivables and Receivables from Facilitation Assignment for Project Preparation
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman diberikan dan piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang ditinjau kembali secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
The Company asseses its loan receivables and receivables from facilitation assignment for project preparation for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any differences between estimated loss and actual loss.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek diungkapkan pada Catatan 7 dan 8.
The carrying amount of loan receivables and receivables from facilitation assignment for project preparation is disclosed in Notes 7 and 8.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Equipment and Facilities
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset dilihat kembali secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.
The useful life of each item of the Company’s equipment and facilities are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 13.
There is no change in the estimated useful life of equipment and facilities during the period. The carrying value of equipment and facilities are disclosed in Note 13.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
The determination of employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and increasing rate of salary. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company’s employment benefit obligations.
Nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja telah diungkapkan pada Catatan 22.
The carrying amount of employment benefit obligations are disclosed in Note 22.
- 35 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 5.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
KAS DAN SETARA KAS
5. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Kas
50.000.000
Bank Rupiah Pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Pihak ketiga PT Bank Danamon Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank International Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank UOB Indonesia Jumlah Jumlah Dollar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pihak ketiga Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Tbk PT Bank International Indonesia PT Bank ANZ Indonesia Jumlah Deposito berjangka Rupiah Pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank DKI PT Bank Nagari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 31, 2014 Rp 50.000.000
20.156.487.883 18.329.226 20.174.817.109
1.124.486.635 15.604.291 1.140.090.926
39.628.695.645 398.342.061 81.936.057 9.165.681 8.868.595 3.434.000 40.130.442.039
18.743.624.148 399.483.754 4.522.776 20.367.015 12.444.887 19.180.442.580
60.305.259.148
20.320.533.506
48.576.058
75.509.805
42.000.006.897 8.099.140.375 2.573.655.346 2.270.644.447 54.992.023.123
26.605.097.469 40.208.692 7.651.847.110 7.931.702.202 42.304.365.278
Cash on hand Cash in banks Rupiah Related parties (Note 28) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Third parties PT Bank Danamon Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank International Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank UOB Indonesia Total Total U.S. Dollar Related party (Note 28) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Third parties Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Tbk PT Bank International Indonesia PT Bank ANZ Indonesia Total Time deposits Rupiah Related parties (Note 28) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank DKI PT Bank Nagari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total
2.440.000.000.000 400.000.000.000 200.000.000.000 3.040.000.000.000
278.294.000.000 202.419.906.671 125.000.000.000 605.713.906.671
2.000.000.000.000 591.800.000.000
417.120.224.419
25.000.000.000 2.616.800.000.000
250.000.000.000 150.000.000.000 817.120.224.419
Jumlah
5.772.147.282.271
1.485.509.029.874
Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
5,50% - 10,25%
9,75% - 11,00%
Interest rate on time deposits per annum
Pihak ketiga PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Panin Tbk Jumlah
- 36 -
Third parties PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Panin Tbk Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
EFEK-EFEK
6.
Efek-efek yang dimiliki Perusahaan berdasarkan klasifikasinya adalah:
Pihak berelasi (Catatan 28) Dimiliki hingga jatuh tempo Surat Perbendaharaan Negara Tersedia untuk dijual Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Optima Terbatas 5 Medium Term Notes Perum Perumnas Tahun 2012 Seri A Obligasi Obligasi FR0053 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya II 2015 Seri B Jumlah Nilai w ajar melalui laba rugi Obligasi Waskita Karya I Tahun 2014 Jumlah Pihak ketiga Tersedia untuk dijual Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) AAA Pembangunan Indonesia
SECURITIES The securities that are held by the Company based on classification are as follows:
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
6.177.395.573.785
60.543.649.616
50.000.000.000
-
108.438.527.678
Available for sale Limited Participating Mutual Fund (LPMF) Mandiri Optima Terbatas 5
10.000.000.000
Medium Term Notes Perum Perumnas Year 2012 Seri A
19.562.700.000
-
5.050.575.000
-
135.156.924.616
118.438.527.678
-
100.011.700.000
6.312.552.498.401
218.450.227.678
-
50.851.153.938
Unit Kreasi Premier ETF SMInfra18
26.388.900.000
30.181.800.000
Obligasi Mitra Adiperkasa tahap III Seri B
29.882.794.200
30.135.000.000
56.271.694.200
111.167.953.938
6.368.824.192.601
329.618.181.616
Jumlah Jumlah
- 37 -
Related parties (Note 28) Held to maturity Government Treasury Bills
Bonds Obligasi FR0053 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya II 2015 Seri B Total Fair value through profit or loss Bonds Waskita Karya I Year 2014 Total Third parties Available for sale Limited Participating Mutual Fund (LPMF) AAA Pembangunan Indonesia Unit Kreasi Premier ETF SMInfra18 Bonds Mitra Adiperkasa tahap III Seri B Total Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Efek-efek yang dimiliki Perusahaan berdasarkan jenisnya adalah:
The securities that are held by the Company based on type are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Peringkat/ Rating
Surat Perbendaharaan Negara Pemerintah Indonesia
Obligasi Pemerintah Indonesia
6.177.395.573.785
-
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Peringkat/ Rating
-
-
Bonds Gov ernment of Republic of Indonesia
19.562.700.000
-
5.050.575.000
id A
100.011.700.000
id A
Perusahaan lainny a PT Mitra Adiperkasa Tbk
29.882.794.200
id AA-
30.135.000.000
id AA-
Jumlah
54.496.069.200
Badan Usaha Milik Negara PT Waskita Kary a (Persero) Tbk
-
-
Gov ernment Treasury Bills Gov ernment of Republic of Indonesia
130.146.700.000
60.543.649.616 60.543.649.616
-
108.438.527.678 50.851.153.938 159.289.681.616
-
Medium Term Notes Perum Perumnas Jumlah
50.000.000.000 50.000.000.000
-
10.000.000.000 10.000.000.000
-
Jumlah
26.388.900.000
-
30.181.800.000
6.368.824.192.601
329.618.181.616
Other Company PT Mitra Adiperkasa Tbk Total
Reksadana Peny ertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Management Inv estasi PT AAA Asset Management Jumlah
Unit Kreasi Premier ETF PT Indoprimer Inv estment Management
State-owned enterprise PT Waskita Kary a (Persero) Tbk
-
Limited Participating Mutual Fund (LPMF) Mandiri Management Inv estasi PT AAA Asset Management Total Medium Term Notes Perum Perumnas Total Unit Kreasi Premier ETF PT Indoprimer Inv estment Management Total
Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 6.177.395.573.785 dengan nilai diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 72.604.426.215.
Cost of held-to-maturity securities as of December 31, 2015 amounted to Rp 6,177,395,573,785 with unamortized discount amounted to Rp 72,604,426,215.
Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 176.289.544.810 dan Rp 201.802.526.612. Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar efek di tahun 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 15.139.074.006 dan Rp 27.803.955.004 yang dicatat sebagai penghasilan komprehensif lain.
Initial fair value of available-for-sale securities as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 176,289,544,810 and Rp 201,802,526,612, respectively. Unrealized gain on increase in fair value of securities in 2015 and 2014 amounted to Rp 15,139,074,006 and Rp 27,803,955,004 which recorded in other comprehensive income.
- 38 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Perubahan yang belum direalisasi dalam nilai wajar efek tersedia untuk dijual.
Unrealized changes in value of AFS securities.
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Saldo aw al Realisasi atas keuntungan penjualan Perubahan nilai w ajar efek Saldo akhir
7.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
27.803.955.004 (14.820.716.891) 2.155.835.893 15.139.074.006
PINJAMAN DIBERIKAN
7.
Pinjaman diberikan menurut sektor infrastruktur adalah sebagai berikut:
Sosial - Rumah Sakit Umum Daerah Sosial - Pasar Sosial - Terminal Jumlah Pihak ketiga Jalan Ketenagalistrikan Transportasi Telekomunikasi Air minum Jumlah Jumlah
Beginning balance Realized gain on sale Change in fair value Ending balance
LOAN RECEIVABLES Loan receivables based on infrastructure sectors are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Rupiah Pihak berelasi (Catatan 28) Ketenagalistrikan Transportasi Jalan Multi sektor
15.593.722.764 (10.493.962.992) 22.704.195.232 27.803.955.004
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Rupiah Related parties (Note 28) Electricity Transportations Roads Multi Sector Social - Regional Public Hospital Social - Public Social - Station Total
7.854.431.155.501 1.053.125.648.787 1.026.932.702.736 553.418.032.790
694.638.455.186
401.516.358.819 106.778.424.000 25.576.673.679 11.021.778.996.312
694.638.455.186
1.149.615.341.810 855.838.826.007 516.682.259.856 449.823.060.822 262.149.540.525 3.234.109.029.020
332.869.603.436 390.850.120.737 465.176.586.092 449.521.991.630 288.117.839.144 1.926.536.141.039
Third parties Roads Electricity Transportations Telecommunications Potable w ater Total
14.255.888.025.332
2.621.174.596.225
Total
- 39 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Dollar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 28) Multi sektor Minyak dan gas bumi Jumlah
2.713.083.408.545 546.282.000.000 3.259.365.408.545
2.434.790.639.145 2.434.790.639.145
U.S. Dollar Related parties (Note 28) Multi sector Oil and gas Total
Pihak ketiga Ketenagalistrikan Minyak dan gas bumi Telekomunikasi Jumlah
1.323.364.909.553 855.775.479.079 135.099.106.991 2.314.239.495.623
882.871.436.512 688.881.437.894 61.889.000.000 1.633.641.874.406
Third parties Electricity Oil and gas Telecommunications Total
Jumlah
5.573.604.904.168
4.068.432.513.551
Total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
19.829.492.929.500 (121.038.135.680)
6.689.607.109.776 (112.365.595.408)
Total Allow ance for impairment losses
Jumlah - bersih
19.708.454.793.820
6.577.241.514.368
Total - net
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan menerima setoran modal dari pemerintah yang sebagian dalam pinjaman diberikan sebesar Rp 8.749.568.088.921 (Catatan 23).
As of December 23. 2015, the Company received capital injection from government in partly as loan receivables amounted to Rp 8,749,568,088,921 (Note 23).
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai pinjaman diberikan yang berasal dari setoran modal saham meningkat menjadi Rp 8.771.455.621.024 karena adanya penarikan fasilitas pembiayaan.
As of December 31, 2015, the amount of loan receivables derived from capital injection increase to Rp 8,771,455,621,024 due to withdrawal of financing facility.
Pinjaman diberikan menurut jenis pembiayaan terdiri dari:
Loan receivables by type of financing consists of:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Rupiah Pihak berelasi Investasi Modal kerja Jumlah
8.033.691.912.202 2.988.087.084.110 11.021.778.996.312
694.638.455.186 694.638.455.186
Rupiah Related parties Investment Working capital Total
Pihak ketiga Investasi Modal kerja Jumlah
2.057.953.136.483 1.176.155.892.537 3.234.109.029.020
1.477.014.149.413 449.521.991.626 1.926.536.141.039
Third parties Investment Working capital Total
14.255.888.025.332
2.621.174.596.225
Total
Jumlah Dollar Amerika Serikat Pihak berelasi Investasi Pihak ketiga Investasi Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
3.259.365.408.545
2.434.790.639.145
2.314.239.495.623 5.573.604.904.168
1.633.641.874.406 4.068.432.513.551
U.S. Dollar Related parties Investment Third parties Investment Total
19.829.492.929.500 (121.038.135.680) 19.708.454.793.820
6.689.607.109.776 (112.365.595.408) 6.577.241.514.368
Total Allow ance for impairment loss Total - net
- 40 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pinjaman diberikan berdasarkan jangka waktu:
Loan receivables based on original credit term:
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
2.688.897.178.642 5.594.949.374.321 5.987.023.156.383 14.270.869.709.346
663.969.369.107 1.131.874.190.381 825.833.568.942 2.621.677.128.430
Rupiah Less than 1 year 1 - 5 years Over 5 years Total
Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
289.251.539.876 1.980.271.959.934 3.332.102.865.069 5.601.626.364.879
348.133.750.392 1.255.529.545.189 2.473.705.762.259 4.077.369.057.840
U.S. Dollar Less than 1 year 1 - 5 years Over 5 years Total
19.872.496.074.225
6.699.046.186.270
12.660.501.217
12.623.445.206
Jumlah Dikurangi: Akrual bunga pada pembiayaan yang mengalami penurunan nilai Biaya dan fee transaksi yang belum diamortisasi Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
(55.663.645.942) (121.038.135.680) 19.708.454.793.820
Biaya perolehan diamortisasi pinjaman diberikan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Pinjaman diberikan Akrual bunga atas pinjaman diberikan (Catatan 10) Jumlah
The amortization cost of loan receivables is as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
19.829.492.929.500
6.689.607.109.776
67.611.552.120 19.897.104.481.620
25.528.666.266 6.715.135.776.042
Tidak ada pinjaman diberikan yang diklasifikasikan telah jatuh tempo.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai: Saldo aw al tahun Penambahan (Catatan 26) Amortisasi penurunan nilai Selisih kurs Saldo akhir tahun
(22.062.521.700) (112.365.595.408) 6.577.241.514.368
31 Desember/
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
- 41 -
Loan receivables Accrued interest on loan (Note 10) Total
There are no loan receivables that classified as past due.
December 31, 2015 Rp
112.365.595.408 7.988.878.454 (462.732.060) 1.146.393.878 121.038.135.680
Total Less: Accrued interest of the impaired loan Unamortized transaction cost and fee Allow ance for impairment loss Total - net
46.605.296.690 65.755.835.565 (118.285.636) 122.748.789 112.365.595.408
Change in the allow ance for impairment loss: Balance at beginning of the period Addition (Note 26) Amortization of impairment Foreign exchange Balance at ending of period
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
8.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah pinjaman diberikan yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing Rp 107.175.160.459 dan Rp 100.178.327.321 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Included in the allowance for impairment losses are individually impaired loan receivables amounted to Rp 107,175,160,459 and Rp 100,178,327,321 at December 31, 2015 and 2014, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas pinjaman diberikan telah memadai untuk menutupi potensi kerugian.
Management believes the allowance for impairment losses on loan receivables is sufficient to cover the possible losses.
Pinjaman diberikan diklasifikasikan dalam pinjaman diberikan dan piutang dihitung dengan menggunakan metode biaya perolehan diamortisasi.
Loan receivables are classified as loan receivables and receivables is calculated using the amortized cost method.
Perusahaan melakukan lindung nilai pinjaman diberikan kepada pihak ketiga yang didenominasikan dalam Dollar Amerika Serikat untuk risiko nilai tukar mata uang asing melalui currency swap dengan mempertukarkan tingkat nilai tukar mata uang asing tetap terhadap nilai tukar mata uang asing variabel. Nilai wajar instrumen derivatif dijelaskan pada Catatan 18.
The Company hedge the loan receivables granted to third parties that denominated in U.S. Dollar for exchange rate risk via a currency swap exchanging fixed foreign exchange rate for variable foreign exchange rate. Fair value of the derivative instrument is disclosed in Note 18.
PIUTANG ATAS PENUGASAN PENYIAPAN PROYEK
FASILITASI
8.
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Saldo aw al tahun Biaya terjadi (Catatan 26) Margin diakui Subjumlah Pembayaran diterima Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
44.387.153.346 10.101.253.593 1.515.188.039 56.003.594.978 (42.653.942.906) 13.349.652.072
Akun ini merupakan piutang dari Pemerintah Republik Indonesia berupa kompensasi dalam rangka penugasan untuk memfasilitasi penyiapan proyek kerjasama pemerintah dan swasta (Catatan 29a).
9.
12.569.081.805 27.668.058.197 4.150.013.344 44.387.153.346 44.387.153.346
Balance at beginning of the year Cost incurred (Note 26) Recognized margin Subtotal Payments received Total
This account represents receivables from the Government of the Republic of Indonesia in the form of compensation in relation with assignment to facilitate the preparation of public-private partnership projects (Note 29a).
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Sew a kantor Asuransi Lain-lain Jumlah
RECEIVABLES FROM FACILITATION ASSIGNMENT FOR PROJECT PREPARATION
7.095.746.292 1.134.904.288 181.129.591 8.411.780.171
- 42 -
PREPAID EXPENSES 31 Desember/ December 31, 2014 Rp 12.851.668.499 304.786.803 617.449.216 13.773.904.518
Office rent Insurance Others Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Perusahaan melakukan perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Mulia Cemerlang Dian Persada untuk periode 12 Maret 2012 sampai dengan 11 Maret 2017.
The Company entered into a lease agreement with PT Mulia Cemerlang Dian Persada for office space rental from March 12, 2012 to March 11, 2017.
10. PENDAPATAN MASIH HARUS DITERIMA
10. ACCRUED INCOME
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Bunga atas pinjaman diberikan (Catatan 7) Deposito berjangka Efek-efek Komitmen fee Jumlah
67.611.552.120 3.000.596.164 1.724.857.880 87.786.806 72.424.792.970
11. UANG MUKA PEMBELIAN RUANG KANTOR
31 Desember/ December 31, 2014 Rp 25.528.666.266 6.926.915.977 1.386.804.176 24.763.686 33.867.150.105
11. ADVANCE SPACE
FOR
Interest on loan (Note 7) Time deposits Securities Commitment fee Total
PURCHASE
OF
OFFICE
Akun ini merupakan uang muka pembelian ruang kantor.
This account represents advance for the purchase of office space.
Perusahaan membeli unit kantor strata title dengan nilai Rp 362.340.000.000. Uang muka yang dibayarkan sehubungan dengan pembelian ini adalah sebesar Rp 59.786.100.000.
The Company purchased office unit under strata title amounted to Rp 362,340,000,000. Advance payment in relation with this transaction amounted to Rp 59,786,100,000.
12. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
12. INVESTMENT ENTITY
IN
JOINTLY
CONTROLLED
Perusahaan mempunyai investasi pada pengendalian bersama entitas pada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
The Company has investment in jointly controlled entity in PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
IIF didirikan oleh Perusahaan bersama-sama dengan Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), dan Deutsche Investitions und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) pada tanggal 15 Januari 2010.
IIF was established by the Company together with the Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), and Deutsche Investitions - und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) on January 15, 2010.
IIF, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta, mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan infrastruktur berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-439/KM.10/2010 dan beroperasi komersial pada tanggal 6 Agustus 2010.
IIF, a company which domiciled in Jakarta, obtained the license as infrastructure financing company based on Decree of the Ministry of Finance No. Kep-439/KM.10/2010 and operates commercially on August 6, 2010.
Perusahaan memiliki penyertaan pada IIF sebesar 30% dan 33,88% masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. investasi pada pengendalian bersama entitas pada IIF dicatat dengan menggunakan metode ekuitas pada laporan keuangan Perusahaan.
The Company’s ownership in IIF is 30% and 33.88% on year of 2015 and 2014, respectively. Investment in jointly controlled entity in IIF is accounted for using the equity method on the Company’s financial statement.
- 43 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Ringkasan informasi keuangan dari pengendalian bersama entitas diatas adalah sebagai berikut:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Aset bersih Jumlah pendapatan usaha tahun berjalan
Summary of financial information in respect of jointly controlled entity are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
5.508.987.969.874 (3.300.913.746.780) 2.208.074.223.094
4.749.247.354.514 (2.845.520.267.469) 1.903.727.087.045
Total assets Total liabilities Net assets
306.346.821.599
292.647.240.015
Laba bersih tahun berjalan
74.640.230.223
91.824.220.031
Net income for the year
Laba komprehensif tahun berjalan
71.793.136.050
94.057.962.921
Comprehensive income for the year
Rekonsiliasi investasi pada bersama entitas sebagai berikut:
pengendalian
Reconciliation of investment in jointly controlled entity are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Saldo aw al tahun Penambahan Penyesuaian sehubungan dengan perubahan kepemilikan Bagian laba bersih tahun berjalan Bagian atas penghasilan komprehensif lain entitas pengendalian bersama Saldo akhir tahun
Total revenue for the year
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
644.982.737.092 -
413.288.631.575 197.000.000.000
(4.098.410.978) 22.392.069.067
2.840.385.224 31.110.045.747
(854.128.252) 662.422.266.929
743.674.546 644.982.737.092
13. ASET TETAP
Balance at beginning of year Addition Adjustment due to change in ow nership Equity in net profit - current year Share in other comprehensive income of joint control entity Balance at ending of year
13. PROPERTIES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2015 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
1.704.647.993 5.407.025.826 3.269.711.422 7.048.903.709 17.430.288.950
735.700.000 1.130.843.290 310.417.200 85.354.500 2.262.314.990
-
2.440.347.993 6.537.869.116 3.580.128.622 7.134.258.209 19.692.603.940
At cost: Computers Office equipments Office furnitures Fixtures Total
Akumulasi penyusutan: Komputer Peralatan kantor Perabotan kantor Partisi Jumlah
564.999.320 2.626.377.082 1.827.527.591 3.520.481.280 8.539.385.273
335.919.448 1.047.996.527 559.761.132 1.414.048.542 3.357.725.649
-
900.918.768 3.674.373.609 2.387.288.723 4.934.529.821 11.897.110.921
Accumulated depreciation: Computers Office equipments Office furnitures Fixtures Total
Jumlah Tercatat
8.890.903.677
Biaya perolehan: Komputer Peralatan kantor Perabotan kantor Partisi Jumlah
7.795.493.019
- 44 -
Net Carrying Value
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
1 Januari/ January 1, 2014 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
1.036.397.993 4.392.519.894 3.154.500.061 7.944.462.625 16.527.880.573
668.250.000 1.014.505.932 284.271.320 1.967.027.252
169.059.959 895.558.916 1.064.618.875
1.704.647.993 5.407.025.826 3.269.711.422 7.048.903.709 17.430.288.950
Akumulasi penyusutan: Komputer Peralatan kantor Perabotan kantor Partisi Jumlah
361.859.678 1.725.966.425 1.435.479.720 3.006.259.376 6.529.565.199
203.139.642 900.410.657 561.107.814 1.409.780.816 3.074.438.929
169.059.943 895.558.912 1.064.618.855
564.999.320 2.626.377.082 1.827.527.591 3.520.481.280 8.539.385.273
Accumulated depreciation: Computers Office equipments Office furnitures Fixtures Total
Jumlah Tercatat
9.998.315.374
8.890.903.677
Net Carrying Value
Biaya perolehan: Komputer Peralatan kantor Perabotan kantor Partisi Jumlah
At cost: Computers Office equipments Office furnitures Fixtures Total
Penyusutan aset tetap disajikan sebagai bagian beban umum dan administrasi.
Depreciation expense is presented as part of general and administrative expenses.
Aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 23.780.068.845 dan Rp 11.425.269.905 per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Property and equipment were insured with PT Asuransi Dayin Mitra and PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) with total insured amounted to Rp 23,780,068,845 and Rp 11,425,269,905 on December 31, 2015 and 2014, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan dengan harga perolehan sebesar Rp 2.026.556.810.
As of December 31, 2015, properties and equipment includes assets with acquisition cost of Rp 2,026,556,810, that are already fully depreciated but still in use.
14. ASET TAK BERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS
Aset tak berwujud merupakan biaya pengembangan aplikasi, yang diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat.
Intangible assets represent application development cost of, the amortized using the straight-line method over estimated useful life.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah aset tak berwujud setelah akumulasi amortisasi adalah sebesar Rp 10.373.750.614 dan Rp 9.881.792.129.
As of December 31, 2015 and 2014, total intangible asset after accumulated amortization amounted to Rp 10,373,750,614 and Rp 9,881,792,129, respectively.
Beban amortisasi aset tak berwujud sebesar Rp 2.616.356.543 pada tahun 2015 dan Rp 1.496.700.092 pada tahun 2014 disajikan sebagai bagian beban umum dan administrasi.
Amortization expense of intangible assets amounted to Rp 2,616,356,543 in 2015 and Rp 1,496,700,092 in 2014 is presented as part of general and administrative expenses.
- 45 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
15. UTANG BANK
15. BANK LOANS 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Fasilitas sindikasi PT Bank UOB Indonesia Jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah
2.414.125.000.000 100.000.000.000 2.514.125.000.000 (28.971.327.848) 2.485.153.672.152
Biaya perolehan diamortisasi utang bank adalah sebagai berikut:
746.400.000.000 746.400.000.000 (25.559.734.040) 720.840.265.960
Syndication facility PT Bank UOB Indonesia Total Unamortized transaction cost Total
The amortized cost of bank loan is as follow:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Fasilitas sindikasi PT Bank UOB Indonesia Jumlah Akrual bunga pinjaman bank dan bunga pinjaman sindikasi (Catatan 16) Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
2.385.153.672.152 100.000.000.000 2.485.153.672.152
720.840.265.960 720.840.265.960
5.441.493.589 2.490.595.165.741
83.746.080 720.924.012.040
Syndication facility PT Bank UOB Indonesia Total Accrued interest of bank loan and interest of syndication loan (Note 16) Total
Fasilitas Sindikasi
Syndication Facility
Pada tanggal 18 Nopember 2014, Perusahaan telah mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri dengan arranger oleh Standard Chartered Bank sebesar USD 150.000.000 dengan opsi peningkatan menjadi maksimal USD 175.000.000. Jangka waktu fasilitas 3 tahun, bunga Libor + 1,85% per tahun. Untuk periode bunga sebelum 27 Januari 2015, bunga dibayar bulanan. Sedangkan setelah itu bunga dibayar setiap 3 bulan.
On November 18, 2014, the Company obtained an overseas syndicated loan facility arranged by Standard Chartered Bank amounted to USD 150,000,000, with an option to increase maximum USD 175,000,000. The term of the loan is 3 years, with interest rate Libor + 1.85% per annum. For interest period prior to January 27, 2015, interest expense was paid on a monthly basis. After that period, interest expense was paid on quarterly basis.
Pembatasan penting atas fasilitas sindikasi ini adalah Perusahaan tidak boleh menjaminkan, menjual, mentransfer atau menghapus aset yang dimiliki selama periode fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak melanggar pembatasan yang berkaitan dengan fasilitas sindikasi.
The major covenant of this syndication facilities are the Company shall not subsist, sell, transfer or dispose its asset during the facility’s period. As of December 31, 2015, the Company has followed the major covenant of this syndication facilities.
Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur.
This facility was used to finance the infrastructure projects.
- 46 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pinjaman tersebut terdiri dari dua fasilitas yaitu (i) Term Loan Facility sebesar USD 100.000.000 (seratus juta Dollar Amerika Serikat) dan (ii) Revolving Credit Facility sebesar USD 75.000.000 (tujuh puluh lima juta Dollar Amerika Serikat). Alokasi peserta sindikasi berdasarkan jumlah fasilitas adalah sebagai berikut:
The loan consisted of two facilities: (i) Term Loan Facility of USD 100,000,000 (one hundred million U.S. Dollar) and (ii) the Revolving Credit Facility of USD 75,000,000 (seventy five million U.S. Dollar). The allocated participants based on total facility is appended as follows:
Fasilitas pinjaman berjangka/ Term loan facility USD
Peserta Sindikasi/ Syndication Participant
Mandated Lead Arranger & Bookrunner Standard Chartered Bank Mandated Lead Arrangers CTBC Bank Co., Ltd., Singapore PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch United Overseas Bank Limited Lead Arrangers Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapore Branch Land Bank of Taiwan, Singapore Branch First Commercial Bank, Offshore Banking Branch Taipei Fubon Commercial Bank The Nomura Trust and Banking Co., Ltd. Arrangers Chang Hwa Commercial Bank, Ltd Singapore Branch The Bank of East Asia Ltd, Singapore Branch Taiwan Business Bank, Offshore Banking Branch Taiwan Cooperative Bank, Offshore Banking Branch BOT Lease Co., Ltd. Bank Sinopac, Offshore Banking Branch E.SUN Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Offshore Banking Branch Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch Shinhan Bank Japan Sunny Bank Ltd. Jumlah/ Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo utang sindikasi setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi adalah sebesar USD 172.899.867 (ekuivalen Rp 2.385.153.672.152) dan USD 57.945.359 (ekuivalen Rp 720.840.265.960).
Fasilitas kredit penilaian kembali/ Revolving credit facility USD
Jumlah/ Total USD
10.000.000
5.000.000
15.000.000
7.800.000 7.800.000 7.800.000 7.800.000
3.900.000 10.200.000 3.900.000 3.900.000
11.700.000 18.000.000 11.700.000 11.700.000
7.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 5.000.000
3.750.000 5.000.000 3.000.000 3.000.000 -
11.250.000 11.000.000 9.000.000 9.000.000 5.000.000
5.000.000 5.000.000 3.300.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 100.000.000
9.350.000 9.350.000 3.400.000 2.500.000 2.500.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 75.000.000
9.350.000 9.350.000 8.400.000 7.500.000 3.300.000 5.000.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000 175.000.000
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding syndicated loan after unamortized transaction cost amounted to USD 172,899,867 (equivalent Rp 2,385,153,672,152) and USD 57,945,359 (equivalent Rp 720,840,265,960), respectively.
- 47 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank UOB Indonesia
Pada tanggal 14 Desember 2015, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank UOB Indonesia dengan jumlah kredit maksimum Rp 300.000.000.000. Jangka waktu kredit adalah satu tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar suku bunga JIBOR + 3% per tahun untuk tenor penarikan kurang dari tiga bulan dan JIBOR + 2,8% per tahun untuk tenor penarikan tiga bulan. Fasilitas ini digunakan sebagai pembiayaan Modal Kerja Sementara Perusahaan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur.
On December 14, 2015, the Company obtained a credit facility from PT Bank UOB Indonesia with maximum amount of Rp 300,000,000,000. The term of the loan is one year. This facility carries an interest of JIBOR + 3% per annum for the withdrawal of less than three months and JIBOR + 2.8% per annum if the withdrawal is made in three months. This facility is used to support the Company’s Temporary Working Capital for infrastructure financing.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Tantiem dan jasa produksi Bunga pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 20) Bunga surat utang yang diterbitkan (Catatan 19) Bunga pinjaman bank dan bunga pinjaman sindikasi (Catatan 15) Pengadaan aset tetap dan aset tidak berw ujud Jasa profesional Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
28.245.660.504
17.315.000.001
10.505.955.957
8.482.820.450
8.845.555.555
5.533.333.333
5.441.493.589
83.746.080
2.654.623.766 1.904.603.124 3.373.999.674 60.971.892.169
2.136.002.122 2.973.686.550 869.697.268 37.394.285.804
17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
17. DEFERRED INCOME
Pendapatan diterima dimuka merupakan provisi yang diterima terkait pinjaman diberikan (Catatan 7). Pada tanggal 31 Desember 2015, pendapatan diterima dimuka adalah sebesar Rp 2.411.840.165.
Deferred income represents provision received from loan receivables (Note 7). As of December 31, 2015, total deferred income related amounted to Rp 2,411,840,165.
18. LIABILITAS DERIVATIF
Liabilitas derivatif
Provision for tantiem and bonus Interest in borrow ings from the Government of Republic of Indonesia (Note 20) Interest of debt securities issued (Note 19) Interest of bank loan and syndicated loan (Note 15) Acquisition of fixed assets an intangible assets Professional fee Others Total
18. DERIVATIVE LIABILITIES 31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
130.671.720.462
- 48 -
163.070.291.037
Derivative liabilities
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Perusahaan melakukan Transaksi Currency Swap dan Forward Sale Contract dengan pihak lain yang merupakan bentuk instrumen derivatif. Tujuan transaksi ini adalah sebagai lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar dan tingkat suku bunga.
The Company engages in Currency Swap Transaction and Forward Sale Contract with counterparties which are derivative instruments. The purpose of this transaction is to hedge the risks of fluctuations in exchange rates and interest rates.
Estimasi nilai wajar instrumen liabilitas derivatif Perusahaan adalah sebagai berikut:
The estimated fair values of the Company’s derivative liabilities instruments are summarized below:
31 Desember/ December 31, 2015 Jumlah Nilai nosional/ wajar/ Total notional Fair value Rp Rp Currency swap Forward sale Forward buy Jumlah nilai wajar yang disajikan sebagai liabilitas derivatif
337.790.577.750 -
31 Desember/ December 31, 2014 Jumlah Nilai nosional/ wajar/ Total notional Fair value Rp Rp
127.641.720.462 2.550.000.000 480.000.000
130.671.720.462
773.824.064.189 -
163.070.291.037 -
Currency swap Forward sale Forward buy
163.070.291.037
Total fair value presented as derivative liabilities
Liabilitas derivatif merupakan kerugian yang belum direalisasikan dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas. Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain adalah Rp 2.901.193.896 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 17.892.856.938 pada tanggal 31 Desember 2014.
Derivative liabilities represents unrealized losses from derivative contracts designated as cash flow hedges. The effective hedging gains recognized as other comprehensive income amounted to Rp 2,901,193,896 as of December 31, 2015 and Rp 17,892,856,938 as of December 31, 2014.
Bagian yang tidak efektif dari instrumen derivatif yang diakui di laba rugi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.868.258.528 dan Rp 1.847.600.000.
The ineffective portion of derivative instruments recognized in profit or loss in 2015 and 2014 are amounted to Rp 3,868,258,528 and Rp 1,847,600,000, respectively.
Perubahan nilai lindung nilai yang diakui di penghasilan komprehensif lain:
Changes in value of cash flow hedge that recognized in other comprehensive income:
Saldo aw al Lindung nilai arus kas tidak efektif Lindung nilai arus kas yang jatuh tempo Perubahan nilai w ajar Jumlah Dampak pajak tangguhan Saldo akhir
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
3.868.258.528 (3.868.258.528) -
- 49 -
27.725.401.112 (1.847.600.000) (8.592.621.818) (13.416.920.766) 3.868.258.528 (967.064.632) 2.901.193.896
Beginning balance Ineffective cash flow hedge Matured cash flow hedge Change in fair value Total Effect of deferred tax liabilities Ending balance
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
19. SURAT UTANG YANG DITERBITKAN – BERSIH
Medium Term Notes Sarana Multi Infrastruktur I tahun 2015 Biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2014: Seri A Seri B Surat utang yang beredar Biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah Jumlah
19. DEBT SECURITIES ISSUED – NET
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
850.000.000.000 (2.927.362.404) 847.072.637.596
100.000.000.000 900.000.000.000 1.000.000.000.000 (3.304.155.265) 996.695.844.735 1.843.768.482.331
Biaya perolehan diamortisasi surat utang yang diterbitkan adalah sebagai berikut:
Surat utang yang diterbitkan Akrual bunga surat utang yang diterbitkan (Catatan 16) Jumlah
-
100.000.000.000 900.000.000.000 1.000.000.000.000 (4.292.595.540) 995.707.404.460 995.707.404.460
Medium Term Notes Sarana Multi Infrastruktur I tahun 2015 Unamortized transaction cost Total Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Year of 2014: A Series B Series Outstanding debt securities Unamortized transaction cost Total Total
The amortized cost of debt securities issued is as follows:
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
1.843.768.482.331
995.707.404.460
8.845.555.555 1.852.614.037.886
5.533.333.333 1.001.240.737.793
Debts securities issued Accrued interest of debt securities issued (Note 16) Total
Medium Term Notes (MTN)
Medium Term Notes (MTN)
Pada tanggal 14 Desember 2015, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Sarana Multi Infrastruktur I tahun 2015 sejumlah Rp 850.000.000.000 dengan jangka waktu tiga bulan. MTN tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun dan didistribusikan melalui penerbitan terbatas. Tujuan penerbitan MTN ini adalah untuk mendukung kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur Perusahaan.
On December 14, 2015, the Company issued Medium Term Notes (MTN) Sarana Multi Infrastruktur I Year 2015 amounted to Rp 850,000,000,000 for a period of three months. The MTN has interest rate amounted to 9.5% per annum and distributed through a private placement. The issuance purpose of the MTN is to support the Company’s infrastructure projects financing.
Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2014
Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Year 2014
Pada tanggal 11 Juni 2014, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2014” yang dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari dua seri yaitu:
On June 11, 2014, the Company issued "Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Year of 2014" bond registered in Indonesia Stock Exchange with the nominal value of Rp 1,000,000,000,000. The bonds consists of two series:
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,60% per tahun, jangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi Seri A diterbitkan dengan nilai nominal Rp 100.000.000.000 dan jatuh tempo pada 11 Juni 2017. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) saat jatuh tempo.
- 50 -
A series: A bonds with fixed rate 9.60% p.a, 3 years term from issuance date. The A series was issued with nominal value of Rp 100,000,000,000 and will be matured on June 11, 2017. The bonds principal is to be settled at bullet payment on maturity.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10% per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi Seri B diterbitkan dengan nilai nominal Rp 900.000.000.000 dan jatuh tempo pada 11 Juni 2019. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) saat jatuh tempo.
B series: A bonds with fixed rate 10% p.a, 5 years term from issuance date. The B series was issued with nominal value of Rp 900,000,000,000 and will be matured on June 11, 2019. The bonds principal is to be settled at bullet payment on maturity.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan disalurkan untuk pembiayaan infrastruktur.
The proceeds from this issuance, net of issuance costs, will be entirely channeled for infrastructure financing.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016, obligasi ini mendapat peringkat AA+ berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
The trustee for the bonds is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The bonds are traded in the Indonesia Stock Exchange. For the period of March 6, 2015 until March 1, 2016, the bonds is rated at AA+ ratings by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
20. PINJAMAN DITERIMA REPUBLIK INDONESIA
DARI
PEMERINTAH
20. BORROWINGS FROM GOVERNMENT REPUBLIC OF INDONESIA
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Pemerintah Republik Indonesia - Dana dari Asian Development Bank (ADB) Pemerintah Republik Indonesia Dana dari World Bank (WB) Biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
1.337.085.065.300
1.227.811.912.965
1.377.844.600.000
1.208.919.200.000
Government of Republic of Indonesia Fund from Asian Development Bank (ADB) Government of Republic of Indonesia Fund from World Bank (WB)
(1.846.256.755) 2.713.083.408.545
(1.940.473.820) 2.434.790.639.145
Unamortized transaction cost Total
Biaya perolehan diamortisasi pinjaman diterima adalah sebagai berikut:
The amortized cost of borrowings is as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Pinjaman diterima Akrual bunga pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 16) Jumlah
OF
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
2.713.083.408.545
2.434.790.639.145
10.505.955.957 2.723.589.364.502
8.482.820.450 2.443.273.459.595
Perusahaan memperoleh pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia (merupakan penerusan dana pinjaman dari Asian Development Bank dan World Bank) kepada IIF masing-masing sebesar USD 100.000.000 (Catatan 28, 29b dan 29c).
Borrow ings Accrued interest in borrow ings from Government of Republic of Indonesia (Note 16) Total
The Company obtained borrowings from the Government of Republic of Indonesia (which represent channeling facility from Asian Development Bank and World Bank) to IIF amounted to USD 100,000,000 from each creditor (Notes 28, 29b and 29c).
- 51 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pinjaman diterima yang merupakan pinjaman penerusan kepada IIF dari ADB dengan tingkat bunga LIBOR 6 bulan + 0,2% + 0,5% per tahun yang dibayarkan setiap enam bulanan pada tanggal 1 Maret dan 1 September. Pembayaran pokok pinjaman yang pertama dimulai pada tanggal 1 September 2014 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2034.
The borrowings which represents channeling to IIF from ADB bear interest rate LIBOR 6 months + 0.2% + 0.5% per annum paid semiannually on March 1 and September 1. The first installment of the loan principal started on September 1, 2014 and will due on March 1, 2034.
Pinjaman diterima yang merupakan pinjaman penerusan kepada IIF dari WB dengan tingkat bunga LIBOR 6 bulan + variable spread + 0,5% per tahun yang dibayarkan setiap enam bulanan pada tanggal 1 Mei dan 1 Nopember. Pembayaran pokok pinjaman yang pertama dilakukan pada tanggal 1 Nopember 2018 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Nopember 2033.
The borrowings which represent channeling to IIF from WB bear interest rate of LIBOR 6 months + variable spread + 0.5% per annum paid semiannually on May 1 and November 1. The first installment of the loan principal started on November 1, 2018 and will due on November 1, 2033.
21. PERPAJAKAN a.
Utang pajak
Pajak penghasilan Pasal 29 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4(2) Pasal 25 Pajak pertambahan nilai Jumlah
b.
21. TAXATION a. 31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 Rp
10.608.497.195 3.514.693.829 192.425.616 16.700.664 871.696.453 15.204.013.757
Pajak penghasilan
Beban (manfaat) Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
Taxes payable
10.231.230.698 3.299.537.676 109.855.449 13.839.847 3.151.000.000 626.501.681 17.431.965.351
b.
Income tax
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp
December 31, 2014 *) Rp
65.201.423.000 (5.263.110.754) 59.938.312.246
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
48.055.139.903 (2.588.371.728) 45.466.768.175
*) As restated (Note 2)
- 52 -
Income tax Article 29 Article 21 Article 23 Article 4(2) Article 25 Value added tax Total
Expense (benefit) Current tax Deferred tax Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Beban pajak kini
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dan estimasi laba kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax and estimated taxable income is as follows:
2015 Rp Laba sebelum beban pajak penghasilan badan: Beda temporer: Imbalan pasca kerja - bersih Bonus karyaw an dan tantiem Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tak berw ujud Jumlah Beda tetap: Penghasilan dikenakan pajak final Penghasilan bukan merupakan obyek pajak Beban yang tidak dapat dikurangkan Bagian laba bersih pada pengendalian bersama entitas Koreksi atas pajak final Jumlah
Current tax expense
2014 *) Rp
365.327.023.069
290.129.371.768
11.538.914.702 10.930.660.507 (868.501.506) (548.630.691) 21.052.443.012
5.801.787.426 5.611.150.001 (734.839.457) (324.611.059) 10.353.486.911
(102.559.138.393)
(107.318.337.590)
(14.820.716.893)
(10.751.462.992)
7.223.213.318
40.458.392.136
(18.293.658.088) 2.876.525.974 (125.573.774.082)
(33.950.430.971) 3.299.540.351 (108.262.299.066)
Laba kena pajak
260.805.691.999
192.220.559.613
Beban pajak kini
65.201.423.000
48.055.139.903
(54.592.925.805) 10.608.497.195
(37.823.909.205) 10.231.230.698
Kredit pajak PPh badan kurang bayar
Profit before corporate income tax expenses: Temporary differences: Employee benefit expense - net Employee bonus and tantiem Depreciation of fixed assets Amortization of intangible assets Total Permanent differences: Income subjected to final tax Income excluded from tax object Non-deductible expenses Equity in net profit of jointly controlled entity Correction of final tax Total Taxable income Current tax expense Tax credit Income tax under payment
Laba kena pajak tahun 2015 akan menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak.
Taxable income for the year 2015 will be the basis for filling Annual Tax Return.
Laba kena pajak tahun 2014 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak yang disampaikan ke kantor pajak.
Taxable income for the year 2014 has been in accordance with the Annual Tax Return submitted to the tax office.
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
- 53 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan d.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
31 Desember/ December 31, 2013 *) Rp
d.
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss for the year Rp
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain termasuk penyesuaian atas pajak tangguhan/ Credited to other comprehensive income including adjustment of deferred tax Rp
Deferred tax assets (liabilities)
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss for the year Rp
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain/ Credited to other comprehensive income Rp
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Aset (liabilitas ) pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Tantiem dan bonus karyawan Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal Instrumen Derivatif Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih
Deferred tax assets (liabilities)
1.949.126.186
1.450.446.857
2.925.962.499
1.402.787.500
(368.460.688) (6.931.350.278)
(264.862.629) -
(2.424.722.281)
2.588.371.728
33.011.958
3.432.585.001
2.884.728.676
4.328.749.999
2.732.665.127
5.964.285.646
(633.323.317) (967.064.632)
(354.283.049) -
967.064.632
(987.606.366) -
5.997.297.604
6.160.947.051
5.263.110.754
654.476.706
12.078.534.511
-
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2015 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban pajak dengan tarif pajak efektif Pengaruh pajak atas laba (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Penghasilan yang bukan merupakan obyek pajak Beban yang tidak dapat dikurangkan Bagian laba bersih pada pengendalian bersama entitas Koreksi atas pajak final Jumlah Jumlah beban pajak
(312.587.926) -
6.004.725.751 7.061.415.126
Employee benefits obligation Tantiem and employee bonus Difference between commercial and fiscal depreciation and amortization Derivative instrument Deferred tax asset (liabilities) - net
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2014 *) Rp
365.327.023.069
290.129.371.768
91.331.755.767
72.532.342.942
Income before tax per statements of profit or loss and other comprehensive income Tax expense at effective tax rate
Tax effect of nontaxable income and non deductible expenses: (25.639.784.598)
(26.829.584.398)
Income subjected to final tax
(3.705.179.223) 1.805.803.329
(2.687.865.748) 10.114.598.034
(4.573.414.522) 719.131.493 (31.393.443.521)
(8.487.607.743) 824.885.088 (27.065.574.767)
Non taxable income Non-deductible expenses Equity in net profit from jointly controlled entity Correction of final tax Total
59.938.312.246
45.466.768.175
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
Total tax expense
*) As restated (Note 2)
- 54 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
22. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
22. POST EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
Liabilitas imbalan pasca kerja terdiri atas:
Post employement benefits liabilities consist of: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Imbalan pasca kerja manfaat pasti Imbalan pasca kerja jangka panjang lainnya Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp
15.480.997.000
11.717.749.000
8.537.906.000 24.018.903.000
2.012.591.000 13.730.340.000
Defined post employment benefits Other long term employment benefits Total
Program pensiun imbalan pasti
Defined benefit pension plan
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawannya sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja adalah 158 dan 88 orang masing-masing per 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits are 158 and 88 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Imbalan kerja jangka panjang lain
Other long-term employment benefit
Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa cuti besar kepada karyawan yang telah bekerja selama 6 tahun atau lebih secara terus-menerus. Jumlah karyawan yang diperhitungkan atas imbalan tersebut adalah 158 dan 88 orang masing-masing per 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company provides other long term benefit in form of grand leaves to employee who already rendered 6 years or more of services. The number of employees entitled to the benefits are 158 and 88 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically expose the Company to actuarial risks such as:interest rate risk, longevity risk and salary risk.
Risiko tingkat bunga
Interest risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.
Risiko Harapan Hidup
Longevity risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s liability.
Risiko Gaji
Salary risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
- 55 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat mortalita Usia normal pensiun Tingkat ketidakmampuan Tingkat kenaikan gaji Tingkat diskonto
At December 31, 2015 and 2014, the cost of providing post-employment benefits was calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014 *)
TMI 2011 55 tahun 1% dari Mortalita 8,00% 9,25%
TMI 2011 55 tahun 1% dari Mortalita 8,00% 8,34%
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Mortality rate Normal retirement age Disability rate Future salary increasement Discount rate
Amounts recognized in comprehensive income in respect of the defined benefit plan are as follows: 2015
Imbalan pasca kerja imbalan pasti/ Defined post-employment benefits Rp Biaya jasa: Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu - vested Keuntungan aktuarial Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Keuntungan aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Jumlah
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefits Rp
3.818.807.000 1.096.020.702 98.772.000 -
2.750.793.000 389.954.842 5.022.529.000 (409.579.028)
5.013.599.702
7.753.697.814
(1.286.288.000)
-
35.936.298
3.763.248.000
6.569.600.000 1.485.975.544 5.121.301.000 (409.579.028) 12.767.297.516
7.753.697.814
Service cost: Current service costs Interest costs Past service costs - vested Actuarial gain Component of defined benefit costs recognized in profit or loss
(1.250.351.702)
Remeasurement on the defined benefit liability Actuarial gains arising from changes in financial assumptions Actuarial losses arising from adjustments Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income
11.516.945.814
Total
35.936.298
-
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
Rp
(1.286.288.000)
-
(1.250.351.702)
Jumlah/Total
*) As restated (Note 2)
- 56 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued 2014 *)
Biaya jasa: Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu - vested Kerugian aktuarial Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah
Imbalan pasca kerja imbalan pasti/ Defined post-employment benefits Rp
long-term benefits Rp
2.888.731.000 810.161.426 90.304.000 -
495.596.000 61.701.681 255.639.319
3.384.327.000 871.863.107 90.304.000 255.639.319
3.789.196.426
812.937.000
4.602.133.426
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other Jumlah/Total Rp
863.907.000
-
863.907.000
(731.859.169)
-
(731.859.169)
132.047.831
-
132.047.831
3.921.244.257
812.937.000
Jumlah liabilitas imbalan pasca kerja dari laporan posisi keuangan yang timbul dari kewajiban Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
4.734.181.257
Service cost: Current service costs Interest costs Past service costs - vested Actuarial loss Component of defined benefit costs recognized in profit or loss Remeasurement on the defined benefit liability Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from adjustments Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income Total
The amount included in the statement of financial position arising from the Company’s obligation in respect of these post-employent benefit are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 *) Rp
Nilai kini kew ajiban: Imbalan pasca kerja imbalan pasti Imbalan jangka panjang lainnya
15.480.997.000 8.537.906.000
11.717.749.000 2.012.591.000
7.796.504.743 -
Present value of obligations: Defined post-employment benefits Other long-term benefits
Jumlah
24.018.903.000
13.730.340.000
7.796.504.743
Total
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
- 57 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Movement in the present value obligations are as follows: 2015
Imbalan pasca kerja imbalan pasti/ Defined post-employment benefits Rp Kewajiban imbalan pasti - awal Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pengukuran kembali:
11.717.749.000 3.818.807.000 1.096.020.702 98.772.000
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other Jumlah/Total Rp
long-term benefits Rp 2.012.591.000 2.750.793.000 389.954.842 5.022.529.000
13.730.340.000 6.569.600.000 1.485.975.544 5.121.301.000
Defined benefit obligation - beginning Current service cost Interest cost Past service cost Remeasurement:
Keuntungan dan kerugian aktuarial
Actuarial gains and losses arising
yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian Pembayaran manfaat
(1.286.288.000) 35.936.298 -
Kewajiban imbalan pasti - akhir
15.480.997.000
(215.324.000)
(1.501.612.000)
(194.255.028) (1.228.382.814)
(158.318.730) (1.228.382.814)
from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from adjustments Benefits paid
8.537.906.000
24.018.903.000
Defined benefit obligation - ending
2014 *) Imbalan pasca kerja imbalan pasti/ Defined post-employment benefits Rp Kewajiban imbalan pasti - awal Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pengukuran kembali:
7.796.504.743 2.888.731.000 810.161.426 90.304.000
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other Jumlah/Total Rp
long-term benefits Rp 1.199.654.000 495.596.000 61.701.681 -
8.996.158.743 3.384.327.000 871.863.107 90.304.000
Defined benefit obligation - beginning Current service cost Interest cost Past service cost Remeasurement:
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian Pembayaran manfaat Kewajiban imbalan pasti - akhir
Actuarial gains and losses arising 863.907.000
51.935.000
915.842.000
(731.859.169)
203.704.319
(528.154.850)
11.717.749.000
2.012.591.000
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
13.730.340.000
from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from adjustments Benefits paid Defined benefit obligation - ending
*) As restated (Note 2)
- 58 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant. 2015 Imbalan pasca kerja imbalan pasti/ Defined post-employment benefits Rp
Tingkat diskonto/Discount rate : Tingkat diskonto +1%/Discount rate +1% Tingkat diskonto -1%/Discount rate -1% Tingkat kenaikan gaji/Salary growth : Tingkat kenaikan gaji +1%/Salary growth +1% Tingkat kenaikan gaji -1%/Salary growth -1%
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefits Rp
Jumlah/Total Rp
10.545.974.000 12.772.346.000
1.811.332.000 2.193.724.000
12.357.306.000 14.966.070.000
13.006.701.000 10.311.619.000
2.233.976.000 1.771.080.000
15.240.677.000 12.082.699.000
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the Projected Unit Credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.
There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.
23. MODAL SAHAM Seluruh saham Perusahaan Pemerintah Republik Indonesia.
23. CAPITAL STOCK dimiliki
oleh
The Company’s shares of stock are wholly owned by Government of the Republic of Indonesia.
2009
2009
Sesuai dengan akta No. 17 tanggal 26 Februari 2009 dibuat dihadapan Lolani Kurniati Irdham Idroes, SH, LLM notaris di Jakarta, mengenai Pendirian Perusahaan, dinyatakan bahwa modal dasar Perusahaan sebesar Rp 4.000.000.000.000, terdiri atas 4.000.000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 1.000.000 per saham.
In accordance with Deed No. 17 dated February 26, 2009 passed before Lolani Kurniati Irdham - Idroes, SH, LLM notary in Jakarta concerning Company Establishment, stated that the Company authorized capital amounted to Rp 4,000,000,000,000, consist of 4,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per shares.
- 59 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 tahun 2007 yang diubah dengan PP No. 75 tahun 2008, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.000.000.000.000 terdiri dari 1.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Maret 2009.
Based on Government Regulation (PP) No. 66 year 2007 as amended by PP No. 75 year 2008 paid up of Rp 1,000,000,000,000 consisted of 1,000,000 shares on March 31, 2009.
2011
2011
Pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 85 tahun 2010, pemegang saham Perusahaan telah meningkatkan penyertaan di Perusahaan dengan melakukan penambahan modal disetor sebesar Rp 1.000.000.000.000.
On December 31, 2010 based on Government Regulation (PP) No. 85 year 2010, the shareholders had increase its investment in the Company by increasing the Company’s paid up capital amounted to Rp 1,000,000,000,000.
Peningkatan modal disetor telah dituangkan dalam perubahan anggaran dasar Perusahaan yang dinyatakan dalam akta No. 20 tanggal 15 April 2011 dibuat dihadapan Lolani Kurniati Irdham - Idroes, SH, LLM, notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.10-13260 tanggal 4 Mei 2011.
The increase in paid-in capital has been stipulated in amendment of the Company's Articles of Association as stated in Deed No. 20 dated April 15, 2011 passed before Lolani Kurniati Irdham - Idroes, SH, LLM, a notary in Jakarta. The Amendment Deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights which stipulated under the Minister Decree No. AHU-AH.01.1013260 dated May 4, 2011.
2013
2013
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 104 Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012, pemegang saham Perusahaan telah meningkatkan penyertaan di Perusahaan dengan melakukan penambahan modal disetor sebesar Rp 2.000.000.000.000 yang berasal dari modal disetor lainnya.
Based on the Government Regulation (PP) No. 104 year 2012 dated on December 14, 2012 the shareholders had increase its investment in the Company by increasing the Company’s paid up capital amounted to Rp 2,000,000,000,000 from paid in capital.
Sesuai dengan akta No. 416 tanggal 27 Maret 2013 dibuat dihadapan Irma Devita Purnamasari, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan, dinyatakan bahwa modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000, terdiri atas 16.000.000 saham biasa dengan nominal Rp 1.000.000 per saham. Dari modal tersebut telah disetor dan ditempatkan sebesar Rp 4.000.000.000.000 yang terdiri dari 4.000.000 juta lembar saham.
In accordance with Deed No. 416 dated March 27, 2013 passed before Irma Devita Purnamasari, SH, a notary in Jakarta, concerning Amendment of the Company's Articles, stated that the Company authorized capital amounted to Rp 16,000,000,000,000, consist of 16,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share and has been paid for and placed Rp 4,000,000,000,000 consisting of 4,000,000 million shares.
Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-17492.AH.01.02 tanggal 4 April 2013.
The Amendment Deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights which stipulated under the Minister Decree No. AHU17492.AH.01.02 dated April 4, 2013.
2015
2015
Pada tahun 2015, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan dua Peraturan Pemerintah (PP) terkait penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Perusahaan yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang No. 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2015, yaitu:
In 2015, the Government of Republic of Indonesia issued two Government Regulations (PP) related to increase on the State Capital Investment for the Company which represents the implementation of the Law No. 27 Year 2014 Law No. 3 Year 2015 concerning State Budget of 2015 which has amended, as follows:
- 60 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 1.
2.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
PP No. 61 tahun 2015 tanggal 12 Agustus 2015
1.
PP No. 61 year 2015 dated August 12, 2015
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 61 Tahun 2015 tanggal 12 Agustus 2015, pemegang saham Perusahaan telah meningkatkan penyertaan modal di Perusahaan dengan melakukan penambahan modal disetor sebesar Rp 2.000.000.000.000 yang diterima Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on the Government Regulation (PP) No. 61 year 2015 dated on August 12, 2015 the shareholders had increase its investment in the Company by providing the Company’s paid up capital amounted to Rp 2,000,000,000,000 which received by the Company in December 31, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, akta perubahan anggaran dasar sehubungan dengan PP ini belum dibuat, sehingga setoran tersebut dicatat sebagai uang muka setoran modal.
As of December 31, 2015, the deed of change in the Articles of Association related to this PP has not been made, therefore it is recorded as advance for paid up capital.
PP No. 95 tahun 2015 tanggal 14 Desember 2015
2.
PP No. 95 year 2015 dated December 14, 2015
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 95 tahun 2015 tanggal 14 Desember 2015, pemegang saham Perusahaan telah meningkatkan penyertaan di Perusahaan dengan melakukan penambahan modal saham sebesar Rp 18.356.600.000.000 yang diterima Perusahaan pada tanggal 23 Desember 2015.
Based on the Government Regulation (PP) No. 95 year 2015 dated on December 14, 2015 the shareholders had increase its investment in the Company by increasing the Company’s paid up capital amounted to Rp 18.356.600,000,000 which received by the Company in December 23, 2015.
Modal disetor dan ditempatkan berasal dari pengalihan aset Pusat Investasi Pemerintah (PIP) ke Perusahaan. Pengalihan aset terdiri dari:
Subscribed and paid up capital stemming from the transfer of assets of Government Investment Center (PIP) to the Company. Transfer of assets consist of:
a.
Kas dan setara Rp 9.607.031.911.079
sebesar
a.
Cash and cash equivalent amounted to Rp 9,607,031,911,079
b.
Pinjaman diberikan Rp 8.749.568.088.921
sebesar
b.
Loan receivables Rp 8,749,568,088,921
kas
amounted
to
Sesuai dengan akta No. 50 tanggal 23 Desember 2015 dibuat dihadapan Irma Devita Purnamasari, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan, dinyatakan bahwa modal dasar Perusahaan sebesar Rp 25.000.000.000.000, terdiri atas 25.000.000 saham biasa dengan nominal Rp1.000.000 per saham. Dari modal tersebut telah disetor dan ditempatkan sebesar Rp 22.356.600.000.000 yang terdiri dari 22.356.600 lembar saham.
In accordance with Deed No. 50 dated December 23, 2015 passed before Irma Devita Purnamasari, SH, a notary in Jakarta, concerning Amendment of the Company's Articles of Association, stated that the Company authorized capital amounted to Rp 25,000,000,000,000, consisting of 25,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share. Paid-up capital has been placed Rp 22,356,600,000,000 which consists of 22,356,600 shares.
Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan AHU-0948826.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015.
The Amendment Deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights which stipulated under the Minister Decree No. AHU-0948826.AH.01.02 Year 2015 dated December 23, 2015.
- 61 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
24. ALOKASI LABA
24. ALLOCATION OF PROFIT
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun untuk cadangan apabila Perusahaan mempunyai saldo laba positif. Penyisihan laba bersih tersebut dilakukan sampai cadangan wajib mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Based on Indonesian Company Law, companies are obliged to allocate certain amount from the net earnings of each accounting year to reserve fund if the Company has a positive profit balance. The allocation of net earnings shall be performed up to an amount of 20% of the company’s subscribed and paid up capital.
Untuk tahun buku 2015, alokasi laba bersih Perusahaan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tahun 2015. Pembagian laba bersih Perusahaan atas tahun buku 2014 sebesar Rp 244.664.493.402 berdasarkan Keputusan Sirkuler Rapat Umum Pemegang Saham No. Kep-329/KM.6/2015 tanggal 30 Juni 2015.
For fiscal year 2015, the allocation of the Company’s net profit is determined at the General Meeting of Shareholder in 2015. The allocation of the Company’s net profit for fiscal year 2014 amounted to Rp 244,664,493,402 was based on Circular Resolution of the General Meeting of Shareholders No. Kep-329/KM.6/2015 dated June 30, 2015.
Untuk tahun buku 2014, alokasi laba bersih Perusahaan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tahun 2014. Pembagian laba bersih Perusahaan atas laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp 207.189.342.477 berdasarkan Keputusan Sirkuler Rapat Umum Pemegang Saham No. Kep-110/KN/2014 tanggal 4 Juli 2014. Rincian alokasi adalah sebagai berikut:
For fiscal year 2014, the allocation of the Company’s net profit is determined at the General Meeting of Shareholder in 2014. The allocation of net profit for fiscal year 2013 amounted to Rp 207,189,342,477 was based on Circular Resolution of the General Meeting of Shareholders No. Kep-110/KN/2014 dated July 4, 2014. The details of allocations are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp Cadangan umum Saldo laba Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
122.332.246.701 122.332.246.701 244.664.493.402
25. PENDAPATAN USAHA
General reserves Retained earnings Total
25. REVENUES 2015 Rp
Bunga atas pinjaman diberikan Bunga atas deposito berjangka Pendapatan dari penyertaan pada efek-efek Penerimaan dari penugasan fasilitasi penyiapan proyek Konsultasi Bunga jasa giro Komitmen fee Jumlah
103.594.671.239 103.594.671.238 207.189.342.477
2014 Rp
585.443.219.822 109.249.561.393
416.419.114.330 124.539.080.838
29.154.231.344
17.851.768.328
11.616.441.632 3.821.546.123 3.454.931.305 1.093.973.636 743.833.905.255
31.818.266.925 4.276.471.693 1.759.509.746 1.085.470.488 597.749.682.348
- 62 -
Interest on loan receivables Interest on time deposits Income from investment in securities Revenue from facilitation assignment for project preparation Consultant fee Interest on current account Commitment fee Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 termasuk dalam pendapatan usaha adalah pendapatan dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 286.940.132.005 dan Rp 148.026.490.606 (Catatan 28).
As of December 31, 2015 and 2014 included in the revenue was made with related parties amounted to Rp 286,940,132,005 and Rp 148,026,490,606, respectively (Note 28).
26. BEBAN USAHA
26. OPERATING EXPENSES 2015 Rp
Beban bunga (Catatan 15, 19 dan 20) Beban umum dan administrasi Beban pengembangan usaha Beban kerugian penurunan nilai pinjaman diberikan (Catatan 7) Beban lainnya Beban komitmen fee Beban kerugian penurunan nilai talangan biaya konsultan Jumlah
2014 *) Rp
176.302.109.786 109.646.713.802 63.493.975.799
105.443.604.043 82.406.808.923 55.853.126.399
7.988.878.454 5.185.940.484 5.128.727.925
65.755.835.565 3.284.041.647 96.550.651
367.746.346.250
958.050.565 313.798.017.793
Beban usaha termasuk beban yang dikeluarkan terkait penugasan penyiapan proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 126/KMK. 01/2011 sebagaimana yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 137/KMK. 011/2013 tentang penugasan kepada perusahaan untuk memfasilitasi penyiapan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Kereta Api Bandara Soekarno Hatta – Manggarai dan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan adalah sebagai berikut:
Interest expenses (Notes 15, 19 and 20) General and administrative expenses Business development expenses Allow ance for impairment losses on loan receivables (Note 7) Other expenses Commitment fee expenses Allow ance for impairment losses on bailout cost of consultant Total
Total operating expenses, included expenses incurred related to the facilitation assignment for the preparations of Public-Private Partnership (PPP) projects as determined under Decree of the Ministry of Finance No. 126/KMK.01/2011 as amended by Decree of the Ministry of Finance No. 137/KMK.011/2013 on assignment to the Company to facilitate the Preparation of joint projects between Government and Contracting Agency of Soekarno Hatta International Airport Manggarai Railway Project and Umbulan Water Supply System Project are as follows: 2015
Manajemen proy ek/ Project management Rp Beban pengembangan usaha Beban umum dan administrasi Jumah (Catatan 8)
3.832.756.898 642.748.896 4.475.505.794
Umbulan/ Umbulan Rp
KA bandara/ Rail way Rp
4.519.858.815 56.107.713 4.575.966.528
1.044.759.771 5.021.500 1.049.781.271
Jumlah/ Total Rp 9.397.375.484 703.878.109 10.101.253.593
Business dev elopment expenses General and administrativ e expenses Total (Note 8)
2014 Manajemen proy ek/ Project management Rp Beban pengembangan usaha Beban umum dan administrasi Jumah (Catatan 8)
7.032.743.609 2.192.625.867 9.225.369.476
Umbulan/ Umbulan Rp 3.057.475.776 6.683.737 3.064.159.513
KA bandara/ Rail way Rp
Jumlah/ Total Rp
15.359.999.188 18.530.020 15.378.529.208
25.450.218.573 2.217.839.624 27.668.058.197
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
Business dev elopment expenses General and administrativ e expenses Total (Note 8)
*) As restated (Note 2)
- 63 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 termasuk dalam beban usaha adalah beban dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 28.904.502.680 dan Rp 22.059.727.644 (Catatan 28).
As of December 31, 2015 and 2014 included in the expenses was made with related parties amounted to Rp 28,904,502,680 and Rp 22,059,727,644, respectively (Note 28).
27. KOMITMEN
27. COMMITMENTS
Komitmen merupakan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan infrastruktur yang belum digunakan per 31 Desember 2015 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut:
The commitment refers to outstanding loan facility for infrastructure financing as of December 31, 2015 and 2014, with detail as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Tagihan komitmen Pihak berelasi (Catatan 28) Pemerintah Republik Indonesia Pihak ketiga Jumlah Liabilitas komitmen Pihak berelasi (Catatan 28) Minyak dan gas bumi Jalan Sosial - Rumah Sakit Umum Daerah Multi sektor Transportasi Ketenagalistrikan Jumlah Pihak ketiga Ketenagalistrikan Air minum Jalan Sosial Telekomunikasi Minyak dan gas bumi Transportasi Jumlah Jumlah
1.655.400.000
41.526.449.160
200.000.000.000
1.119.600.000.000
201.655.400.000
1.161.126.449.160
Commitment receivables Related party (Note 28) The Government of the Republic of Indonesia Third parties Total
491.127.616.782 346.655.400.000 317.537.403.021 40.568.844.499 3.722.763.106.747
144.990.637.170 144.990.637.170
Commitment liabilities Related parties (Note 28) Oil and gas Roads Social - Regional Public Hospital Multi sector Transportations Electricity Total
307.405.052.948 175.000.000.000 124.744.972.896 70.000.000.000 65.000.000.000 34.487.500.000 21.935.129.500 798.572.655.344
426.701.269.729 163.455.472.480 101.150.706.220 590.156.742.209
Third parties Electricity Potable w ater Roads Social Telecommunications Oil and gas Transportations Total
4.521.335.762.091
735.147.379.379
1.517.450.000.000 1.009.423.842.445
- 64 -
-
Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
28. NATURE AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES
Tabel dibawah ini menyajikan transaksi pihakpihak berelasi Perusahaan, jenis hubungan dan penjelasan singkat atas transaksi selama tahun 2015 dan 2014:
WITH
The following table below illustrates the Company’s related parties, the type of relationships and a brief description of transactions entered during 2015 and 2014:
Pihak berelasi/
Jenis hubungan/
Unsur transaksi pihak berelasi/
Related Party
Type of relationship
Nature of related party transactions
Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/ Ownership by the Government of Republic of Indonesia
Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/ Ownership by the Government of Republic of Indonesia
Piutang atas Penugasan Fasilitasi Penyiapan Proyek/ Receivables from Assignment for Facilitation for Project Preparation Efek-efek/ Securities Penempatan pada Bank, Deposito Berjangka dan Wali amanat untuk Obligasi/ Cash in Bank, Time Deposits
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/ Ownership by the Government of Republic of Indonesia
and Trustee for the Bonds Penempatan pada Bank dan Deposito Berjangka/
PT Bank Jabar Banten Tbk
Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Cash in Bank and Time Deposits, Deposito Berjangka/ Time Deposits
PT Bank Nagari
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Deposito Berjangka/ Time Deposits
PT Bank DKI
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Deposito Berjangka/ Time Deposits
PT Bank BNI Syariah
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Deposito Berjangka/ Time Deposits
PT Bank Syariah Mandiri
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Deposito Berjangka/ Time Deposits
PT Mandiri Sekuritas
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Efek-efek/ Securities
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Efek-efek/ Securities
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Efek-efek/ Securities
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan dan Efek-efek/
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Loan Receivables and Securities Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Pemerintah Kabupaten Bangkalan
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Pemerintah Kabupaten Boalemo
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Pemerintah Kabupaten Bulukumba
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Pemerintah Kabupaten Buton
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Perum Perumnas PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pertamina (Persero)
Ownership by the Government of Republic of Indonesia
- 65 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pihak berelasi/
Jenis hubungan/
Unsur transaksi pihak berelasi/
Related Party
Type of relationship
Nature of related party transactions
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan Pemerintah Kabupaten Karangsem Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Pemerintah Kabupaten Muna
Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Pemerintah Kota Padang
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Pemerintah Kota Palu
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
PT Brantas Abipraya (Persero)
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
PT Hutama Karya (Persero)
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Pengendalian bersama entitas/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Jointly controlled entity Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan/ Loan Receivables
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan kepemilikan melalui Pemerintah RI/
Pinjaman Diberikan dan Jasa Konsultasi/
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Pemerintah Kabupaten Temanggung Pemerintah Kota Bandar Lampung Pemerintah Kota Gorontalo
Pemerintah Provinsi Sulaw esi Selatan Pemerintah Provinsi Sulaw esi Tenggara Pemerintah Provinsi Sulaw esi Barat PT Nindya Karya (Persero)
PT Indonesia Infrastructure Finance PT Angkasa Pura II (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Krakatau Bandar Samudera Personil Manajemen Kunci (Dew an Komisaris, Direksi dan Kepala Divisi)/
Ownership by the Government of Republic of Indonesia Hubungan pengendalian kegiatan Perusahaan/ Control in the Company's activities
Loan Receivables and Advisory Services Pinjaman Karyaw an, Imbalan Jangka Pendek dan Jangka Panjang/ Employee Loan and Benefits
Key Management Personnels (Board of Commissioners, Directors and Head of Division)
- 66 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Aset/Assets Bank (Catatan 5)/Cash in Banks (Note 5) Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat/U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deposito Berjangka (Catatan 5)/Time Deposits (Note 5) Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank DKI PT Bank Nagari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Efek-efek (Catatan 6)/Securities (Note 6) Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/ Held to Maturity Kementerian Keuangan RI Nilai w ajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss Obligasi/Bonds PT Waskita Karya (Persero) Tbk
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
% terhadap Aset/Liabilitas/ % to Assets/Liabilities 2015 2014 % %
20.156.487.883 18.329.226 20.174.817.109
1.124.486.635 15.604.291 1.140.090.926
0,06%
0,01%
48.576.058
75.509.805
0,00%
0,00%
2.440.000.000.000 400.000.000.000 200.000.000.000 3.040.000.000.000
278.294.000.000 202.419.906.671 125.000.000.000 605.713.906.671
9,29%
6,61%
6.177.395.573.785
-
-
100.011.700.000
18,88%
-
-
1,09%
Tersedia untuk dijual/ Available for sale Rekasadana Penyertaan Terbatas (RDPT)/ Limited Participating Mutual Fund PT Mandiri Sekuritas
60.543.649.616
108.438.527.678
0,19%
1,18%
Medium Term Notes Perum Perumnas
50.000.000.000
10.000.000.000
0,16%
0,11%
Obligasi/ Bonds Kementerian Keuangan RI PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Pinjaman Diberikan (Catatan 7)/Loan Receivables (Note 7) Rupiah Entitas pihak berelasi/ Related parties entities: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Hutama Karya (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Krakatau Bandar Samudra PT Brantas Abipraya (Persero) Pemerintah daerah/ Local government: Pemerintah Provinsi Sulaw esi Selatan Pemerintah Provinsi Sulaw esi Tenggara Pemerintah Kabupaten Bangkalan Pemerintah Kota Palu Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan Pemerintah Kabupaten Temanggung Pemerintah Kabupaten Buton Pemerintah Kabupaten Muna Pemerintah Kabupaten Boalemo Pemerintah Kabupaten Bulukumba Pemerintah Kabupaten Karangsem Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Pemerintah Kota Bandar Lampung Pemerintah Kota Gorontalo Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
19.562.700.000 5.050.575.000 24.613.275.000
-
7.854.431.155.501 749.093.204.927 394.147.540.986 289.348.498.211 179.260.756.700 159.270.491.804 124.771.687.159 -
399.150.273.224 194.311.202.510 101.176.979.452
336.626.338.548 244.332.115.999 93.701.037.681 73.044.571.000 68.894.392.485 65.510.603.000 50.503.463.988 50.062.375.000 45.120.651.887 44.081.663.537 42.657.697.601 41.876.982.000 40.764.218.418 25.576.673.679 17.866.041.200 16.710.000.000 14.126.835.000 11.021.778.996.312
694.638.455.186
- 67 -
0,08%
33,69%
-
7,58%
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Dollar Amerika Serikat/U.S. Dollar PT Indonesia Infrastructure Finance PT Pertamina (Persero)
Piutang atas Penugasan Fasilitasi Penyiapan Proyek (Catatan 8)/Receivables from Facilitation Assignment for Project Preparation (Note 8) Kementerian Keuangan RI Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas (Catatan 12)/ Investment in Jointly Controlled Entity (Note 12) PT Indonesia Infrastructure Finance Jum lah Aset dari Pihak-pihak Berelasi/ Total Assets from Related Parties Liabilitas/Liabilities Pinjaman Diterima dari Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 20)/ Borrowings from the Government of Republic of Indonesia (Note 20)
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2015 Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
2.713.083.408.545 546.282.000.000 3.259.365.408.545
2.434.790.639.145 2.434.790.639.145
9,96%
26,57%
13.349.652.072
44.387.153.346
0,04%
0,48%
662.422.266.929
644.982.737.092
2,02%
7,04%
11.066.446.448.800
4.644.178.719.849
33,83%
50,65%
2.713.083.408.545
2.434.790.639.145
55,73%
55,73%
2015 Rp Pendapatan/Revenues Pendapatan bunga pinjaman diberikan/ Interest on loan receivables Entitas pihak berelasi/ Related parties entities: PT Indonesia Infrastructure Finance PT Hutama Karya (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Nindya Karya (Persero) PT Brantas Abipraya (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero) Pemerintah daerah/ Local government: Pemerintah Provinsi Sulaw esi Tenggara Pemerintah Provinsi Sulaw esi Selatan Pemerintah Kabupaten Bangkalan Pemerintah Kota Palu Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan Pemerintah Kabupaten Temanggung Pemerintah Kabupaten Buton Pemerintah Kabupaten Muna Pemerintah Kabupaten Boalemo Pemerintah Kabupaten Bulukumba Pemerintah Kabupaten Karangsem Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Pemerintah Kota Bandar Lampung Pemerintah Kota Gorontalo Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Jumlah/ Total
2014 Rp
55.682.597.591 42.069.217.367 35.367.927.091 25.985.201.151 12.087.288.719 11.570.143.860 7.017.840.777 3.187.851.986 136.236.393
40.328.600.713 5.698.504.113 21.266.318.950 12.464.434.535 -
520.603.528 652.213.531 173.635.166 141.523.856 157.460.733 126.926.793 119.945.727 118.898.141 104.341.507 101.938.847 82.649.289 81.136.653 78.980.673 49.554.805 41.315.220 33.551.233 32.375.625 195.721.356.262
79.757.858.311
- 68 -
% terhadap Aset/Liabilitas/ % to Assets/Liabilities 2015 2014 % %
% terhadap Pendapatan/Beban/ Komitmen/ % to Revenues/Expenses Commitment 2015 2014 % %
26,31%
13,34%
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
2015 Rp
2014 Rp
% terhadap Pendapatan/Beban/ Komitmen/ % to Revenues/Expenses Commitment 2015 2014 % %
Pendapatan bunga deposito berjangka/ Interest on time deposits PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Nagari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah/ Total
20.695.340.332 19.395.328.707 11.928.965.526 5.515.426.041 57.535.060.606
4.557.350.695 13.457.109.526 7.933.739.607 7.063.013.698 33.011.213.526
7,73%
5,52%
Pendapatan dari penugasan fasilitasi penyiapan proyek/ Revenue from facilitation assignment for project preparation Kementerian Keuangan
11.616.441.632
31.818.266.925
1,55%
5,32%
Pendapatan dari penyertaan pada efek-efek/ Income from investment in securities PT Mandiri Sekuritas Perum Perumnas Kementerian Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Jumlah/ Total
10.961.665.700 5.239.583.333 2.044.478.349 18.245.727.382
1.452.937.972 1.145.833.333 55.097.000 554.027.772 3.207.896.077
2,45%
0,54%
Pendapatan komitmen fee/ Revenue from commitment fee PT Indonesia Infrastructure Finance Pendapatan jasa konsultasi/ Revenue from advisory services PT Krakatau Bandar Samudera Jum lah Pendapatan/ Total Revenues Komitmen/ commitment Tagihan komitmen (Catatan 27)/ Commitment receivables (Note 27) Pemerintah Republik Indonesia Kew ajiban komitmen (Catatan 27)/ Commitment liabilities (Note 27) PT Pertamina (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) Pemerintah Provinsi Sulaw esi Barat PT Brantas Abipraya (Persero) PT Nindya Karya (Persero) Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Pemerintah Kota Padang Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Pemerintah Kabupaten Buton Pemerintah Kabupaten Muna PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pemerintah Kabupaten Bulukumba Pemerintah Kabupaten Bangkalan PT Indonesia Infrastructure Finance Pemerintah Provinsi Sulaw esi Tenggara Jumlah/ Total Beban bunga/ Interest expense Pemerintah Republik Indonesia Imbalan yang diberikan ke personil manajemen kunci Perusahaan/ Benefits provided to Company's key management personnels Dew an Komisaris/ Board of Commisioners Imbalan jangka pendek/ Short-term benefits Direktur/ Directors Imbalan jangka pendek/ Short-term benefits Kepala Divisi/ Head of Division Imbalan jangka pendek/ Short-term benefits Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefits Jumlah/ Total
-
91.255.767
-
0,02%
3.821.546.123
140.000.000
0,51%
0,02%
286.940.132.005
148.026.490.606
38,58%
24,75%
1.655.400.000
41.526.449.160
0,82%
3,58%
1.517.450.000.000 486.000.000.000 410.270.041.633 317.537.403.021 239.691.000.000 200.000.000.000 140.000.000.000 84.873.165.000 83.307.000.000 73.115.958.800 44.196.536.012 41.537.625.000 40.568.844.499 39.419.864.463 2.298.962.319 1.655.400.000 841.306.000 3.722.763.106.747
98.200.000.000 5.264.188.010 41.526.449.160 144.990.637.170
82,34%
17,34%
7,86%
7,03%
10,07%
7,49%
28.904.502.680
22.059.727.644
3.026.031.000
2.705.352.164
13.380.650.000
9.321.457.143
13.719.363.730 6.935.312.470 37.061.357.200
10.203.349.690 1.271.884.000 23.502.042.997
- 69 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
29. PERJANJIAN PENTING a.
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian Pelaksanaan Penugasan untuk Memfasilitasi Penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
a. Agreement on Assignment Implementation of Facilitation on Public Private Partnership (PPP) Project Preparation
Pada tanggal 8 Nopember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia tentang pelaksanaan penugasan fasilitasi penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Perkeretaapian Soekarno Hatta.
On November 8, 2011, the Company entered into an agreement with the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia on the implementation of the assignment to facilitate preparation of Umbulan Water Supply PPP Project and Soekarno-Hatta Airport Railway PPP Project.
Selanjutnya pada tanggal 30 Agustus 2013, Perusahaan menandatangani perubahan atas perjanjian tanggal 8 Nopember 2011 tersebut. Kemudian pada tanggal 16 Oktober 2014 telah ditandatangani perubahan kedua atas perjanjian penugasan fasilitasi penyiapan kedua proyek KPBU tersebut.
Then on August 30, 2013, the Company entered into the first amendment to the agreement dated November 8, 2011. Further, on October 16, 2014, the Company has signed the second amendment to the implementation agreement of the assignment to facilitate preparation of both PPP projects.
Perjanjian pelaksanaan penugasan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Keuangan No. 126/KMK.01/2011 tanggal 2 Mei 2011, yang diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 137/KMK.011/2013 tanggal 12 April 2013 dan terakhir diubah lagi melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 228/KMK.011/2014 tanggal 10 Juni 2014, tentang penugasan kepada Perusahaan untuk melakukan fasilitasi penyiapan kedua proyek KPBU di atas. Sesuai amanat Keputusan Menteri Keuangan ini perjanjian fasilitasi juga ditandatangani dengan masing-masing Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dari kedua proyek.
The assignment’s implementation agreement is mandated by the Minister of Finance Decree No. 126/KMK.01/2011 dated May 2, 2011 as amended by the Minister of Finance Decree No. 137/KMK.011/2013 dated April 12, 2013 and was last amended by the Minister of Finance Decree No. 228/KMK.011/2014 dated June 10, 2014 assigning the Company to facilitate the preparation of the above PPP projects. As mandated by the Minister of Finance Decree, facilitation agreement is also signed with each Government Contracting Agency (GCA) of both projects.
Perjanjian fasilitasi penyiapan Proyek KPBU Perkeretaapian Bandara Soekarno Hatta ditandatangani antara Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Perusahaan pada tanggal 10 Nopember 2011, dan selanjutnya diubah melalui perjanjian tanggal 2 Mei 2013. Perjanjian Fasilitasi berakhir 2 Desember 2014. Hingga akhir Agustus 2015, pembaharuan perjanjian fasilitasi yang merupakan tindak lanjut dari perubahan kedua KMK 126/2011 masih dalam tahap pembahasan namun berdasarkan surat dari Menteri Keuangan No.S-1007/MK.08/2015 tanggal 15 Desember 2015 yang merujuk pada surat Menteri Perhubungan kepada Menteri Keuangan No.PR 007/7/3 Phb 2015 tanggal 28 Oktober 2015 perihal Kelanjutan Fasilitasi Proyek KPBU Perkeretaapian Bandara Soekarno-Hatta disebutkan bahwa PJPK menyatakan penyiapan proyek Kereta Bandara akan dilanjutkan oleh PJPK dan fasilitasi oleh PT SMI telah diberhentikan.
Facilitation agreement of the Soekarno Hatta Airport Railway PPP project preparation is signed between the Directorate General Railways (on behalf of the Ministry of Transportation) on November 10, 2011, and was amended on May 2, 2013. Until end of August 2015, the renewal of the facilitation agreement was still under discussion, however based on Ministry of Finance’s letter No. 1007/MK.08/2015 dated December 15, 2015 which refers to the Ministry of Transportation’s letter to Ministry of Finance No.PR 007/7/3 Phb 2015 dated October 28, 2015 regarding the Facility Continuation of the Soekarno-Hatta Airport Rail PPP Project Preparation stated that the GCA will further the Airport Rail project preparation and that PT SMI facilitation has been terminated.
- 70 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Perjanjian fasilitasi meliputi kegiatan:
The agreement of facilitation includes the following activities:
a.
Pendampingan kepada PJPK dalam melaksanakan penyiapan proyek KPBU Perkeretaapian Bandara Soekarno-Hatta
a.
Assistance to the CGA in executing the Soekarno-Hatta Airport Railway project preparation
b.
Penyediaan konsultan untuk penyiapan dan/atau transaksi proyek, uji tuntas proyek, penyusunan kajian jalur kereta api, mempersiapkan pra-studi kelayakan, penjajakan minat investor, penyiapan dokumen pelelangan, asistensi pelaksanaan pelelangan dan asistensi dalam proses perolehan pembiayaan (financial close)
b.
Provision of consultants for preparation and/ or transaction of the project, due diligence study, rail alignment study, prefeasibility study, market sounding, preparation of tender documents, assistance in bidding process and financial close
Fasilitasi penyiapan proyek KPBU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tertuang dalam perjanjian fasilitasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Perusahaan tanggal 25 Nopember 2011 yang kemudian diubah melalui perjanjian tanggal 2 Mei 2013 dan diubah kembali melalui perjanjian tanggal 1 Desember 2014, meliputi kegiatan:
The facilitation of the Umbulan Water Supply PPP project preparation as set out in the facilitation agreement between the Provincial Government of East Java and the Company dated November 25, 2011, which was amended on May 2, 2013 and again on December 1, 2014, includes the following activities:
a.
Pendampingan kepada PJPK dalam melaksanakan penyiapan proyek SPAM Umbulan
a.
Assistance to the CGA in executing the Umbulan Water Supply PPP project preparation
b.
Peninjauan kembali dan penyusunan pra-studi kelayakan, penyiapan dokumen pelelangan penjajakan minat pasar, asistensi pelaksanaan pelelangan dan asistensi dalam proses perolehan pembiayaan (financial close)
b.
Review and update to the pre-feasibility study, preparation of tender documents, market sounding, assistance in tender process and in the financial close stage
Penerusan pinjaman diterima dari Pemerintah atas dana pinjaman World Bank (WB)
b.
Berdasarkan perjanjian No. SLA 1230/DSMI/2010, tanggal 4 Maret 2010 Pemerintah Republik Indonesia meneruskan dana yang bersumber dari Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri (NPPLN) Nomor: 7731ID tanggal 15 Januari 2010 kepada Perusahaan dengan jumlah yang tidak melebihi sebesar ekuivalen USD 100.000.000, dengan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulanan + satu perseratus per tahun terhitung sejak penarikan pinjaman. Jangka waktu Pinjaman Penerusan adalah selama 24 tahun 6 bulan termasuk masa tenggang sembilan tahun, terhitung sejak tanggal efektifnya NPPLN. Berdasarkan surat No. S4492/PB/2011 tanggal 3 Mei 2011 dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Perjanjian Penerusan Pinjaman ini berlaku efektif tanggal 3 Mei 2011.
Borrowing received from the Government for loans of World Bank (WB) Under the agreement No. SLA 1230/DSMI/2010, dated March 4, 2010, the Government of Republic of Indonesia shall channel the fund sourced from the Subsidiary Loan Agreement Document (NPPLN) Number: 7731-ID dated January 15, 2010 to the Company in an amount not exceeding the equivalent of USD 100,000,000, with the interest rate of Bank Indonesia Certificates (SBI) one month + one percent per year upon drawdown of the loan. The subordinated loan period is over 24 years and 6 months, including a grace period of nine years, commencing from the effective date of the NPPLN. Based on the Letter of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. S-4492/PB/2011 dated May 3, 2011, the NPPLN is effective on May 3, 2011.
- 71 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Berdasarkan perjanjian perubahan No. AMA-466/SLA-1230/DSMI/2012, tanggal 13 Desember 2012, dilakukan perubahan antara lain:
Under the amendment agreement No. AMA-466/SLA-1230/DSMI/2012, dated December 13, 2012, changes have been made to include:
c.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Jumlah Pinjaman Penerusan sebesar USD 100.000.000 Tingkat suku bunga sebesar tingkat bunga LIBOR + variable spread + 0,5%
Subordinated loan in an amounted of USD 100,000,000 The interest rate of LIBOR + variable spread + 0.5%
Penerusan pinjaman ke IIF sesuai Perjanjian Pinjaman Subordinasi pada tanggal 20 April 2011 yang diubah pada tanggal 14 Desember 2012, berjangka waktu 24 tahun 6 bulan dengan tanggal jatuh tempo final pada 1 Nopember 2033 dan tingkat suku bunga sebesar tingkat suku bunga pinjaman yang diterima ditambah dengan biaya administrasi dan premi risiko Perusahaan sebesar 0,75% per tahun.
The loan channeled to IIF is based on Subordinated Loan Agreement dated April 20, 2011 which was amended on December 14, 2012, has a term of 24 years and 6 months, maturity date on November 1, 2033 and bear to interest at the interest rate borrowings received plus administration fee and the Company’s risk premium of 0.75% per annum.
Berdasarkan surat No. S-1938/MK.5/2014 tanggal 24 Maret 2014 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, batas akhir penerusan pinjaman diperpanjang dari 31 Desember 2013 menjadi 30 Nopember 2015. Batas akhir penerusan pinjaman ini kemudian diperpanjang kembali menjadi 30 Nopember 2016 berdasarkan surat No. S848/PR.2/2015 tanggal 27 Nopember 2015 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Based on the letter of Minister of Finance of Republic of Indonesia No. S-1938/MK.5/2014 dated March 24, 2014, closing date has been extended from December 31, 2013 to November 30, 2015. The closing date was reextended to November 30, 2016 based on the letter of Ministry of Finance of Republic of Indonesia No. S-848/PR.2/2015 dated November 27, 2015.
Penerusan pinjaman yang diterima dari Pemerintah atas dana pinjaman ADB
c.
Berdasarkan perjanjian No. SLA - 1229/DSMI /2010, tanggal 4 Maret 2010 Pemerintah meneruskan dana yang bersumber dari Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri (NPPLN) No. 2516-INO tanggal 20 Januari 2010 kepada Perusahaan dengan jumlah yang tidak melebihi sebesar ekuivalen USD 100.000.000, dengan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulanan + satu perseratus per tahun terhitung sejak penarikan pinjaman. Jangka waktu Pinjaman Penerusan adalah selama 25 tahun termasuk masa tenggang lima tahun, terhitung sejak tanggal efektifnya NPPLN. Berdasarkan surat No. S-4491/PB/2011 tanggal 3 Mei 2011 dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Perjanjian Penerusan Pinjaman ini berlaku efektif tanggal 3 Mei 2011.
Borrowing received from the Government of the ADB loan Under the Agreement No. SLA - 1229/DSMI /2010, dated March 4, 2010, the Government shall channel the fund sourced from the Loan Agreement (NPPLN) No. 2516-INO dated January 20, 2010 to the Company in an amount not exceeding the equivalent of USD 100,000,000, with interest rate of Bank Indonesia Certificates (SBI) one month + one percent per year upon drawdown of the loan. The subordinated loan period is over 25 years, including a grace period of five years, commencing from the effective date of the NPPLN. Based on the Letter of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. S-4491/PB/2011 dated May 3, 2011, the NPPLN is effective on of May 3, 2011.
- 72 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Berdasarkan perjanjian perubahan No. AMA-464/SLA-1229/DSMI/2012, tanggal 27 Nopember 2012, dilakukan perubahan antara lain:
Under the amendment agreement No. AMA-464/SLA-1229/DSMI/2012, dated November 27, 2012, changes have been made to include:
Jumlah pinjaman subordinasi sebesar USD 100.000.000
Subordinated loan USD 100,000,000
Tingkat suku bunga sesuai dengan Perjanjian Pinjaman + 0,5%
The interest rate in accordance with the Loan Agreement + 0.5%
an
amounted
to
Penerusan pinjaman ke IIF sesuai Perjanjian Pinjaman Subordinasi pada tanggal 20 April 2011 yang diubah pada tanggal 28 Nopember 2012, berjangka waktu 25 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 1 Maret 2034 dan tingkat suku bunga sebesar tingkat suku bunga pinjaman yang diterima ditambah dengan administrasi dan premi risiko Perusahaan sebesar 0,75% per tahun.
The loan channeled to IIF is based on Subordinated Loan Agreement dated April 20, 2011 which was amended on November 28, 2012, has a term of 25 years, maturity date on March 1, 2034 and bear to interest at the interest rate borrowings received plus administration fee and the Company’s risk premium of 0.75% per annum.
Berdasarkan surat No. S-1939/MK.5/2014 tanggal 24 Maret 2014 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, batas akhir penerusan pinjaman diperpanjang dari 31 Desember 2013 menjadi 31 Desember 2014.
Based on the letter of Minister of Finance of Republic of Indonesia No. S-1939/MK.5/2014 dated March 24, 2014, closing date has been extended from December 31, 2013 until December 31, 2014.
Jumlah commitment fee telah dibebankan sebesar Rp 5.128.727.925 pada tahun 2015 dan Rp 96.550.651 pada tahun 2014 (Catatan 26).
Total commitment fee paid amounted to Rp 5,128,727,925 in 2015 and Rp 96,550,651 in 2014 (Note 26).
Berkaitan dengan penerusan pinjaman yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia atas dana pinjaman World Bank (WB) dan Asia Development Bank (ADB), IIF diharuskan untuk memenuhi persyaratan berikut, di antaranya menjaga persyaratan rasio lancar sebesar 1,2 dan rasio kecukupan modal sebesar 12%.
Relating to borrowing received from the Government of Republic of Indonesia from World Bank (WB) and Asian Development Bank (ADB), IIF must satisfy the following requirements, amongst others maintain the current ratio of 1.2 and capital adequacy ratio of 12%.
Selain itu, kecuali mendapatkan persetujuan tertulis dari Perusahaan, IIF tidak diperkenankan melakukan hal-hal berikut, di antaranya:
In addition, unless with prior written consent of the Company has been obtained, IIF is not allowed to carry-out the following, among others:
1.
Menjamin atau bertanggung jawab atas kewajiban utang, baik kontinjen atau dengan cara lain kecuali merupakan bagian dari kegiatan usaha normal IIF dan tetap memenuhi persyaratan rasio leverage yang ditetapkan
1.
Guarantee or liable with respect to any indebtedness, whether contingent or otherwise, unless it is in the ordinary course of IIF’s business and in compliance with the leverage ratio requirements
2.
Mengubah tahun fiskal
2.
Change its financial year
3.
Melakukan penggabungan, pemisahan, konsolidasi atau reorganisasi
3.
Undertake any merger, spin consolidation or reorganization
- 73 -
off,
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
d.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
4.
Membayar kembali atau membayar dimuka, membeli, menebus, mengganti atau melepaskan diri dari kewajiban utang apapun selain sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Kredit
4.
Repay or prepay, purchase, redeem, reimburse or discharge any of its indebtedness other than in accordance with the provisions of the Loan Agreement
5.
Melakukan tindakan pencucian uang dan pembiayaan terorisme, penipuan, atau tindakan korupsi dan praktek ilegal lainnya
5.
Commit to any act that will cause money laundering, financing of terrorism, fraud, or other corrupt or illegal practices
6.
Menimbulkan utang subordinasi apapun, jika setelah timbulnya utang subordinasi tersebut rasio utang subordinasi terhadap ekuitas akan lebih besar dari 2,5 berbanding 1
6.
Incur any subordinated debt, if after the incurrence of such subordinated debt the ratio of subordinated debt to equity shall be greater than 2.5 to 1
d.
Agence Francaise De Developpement
Agence Francaise De Developpement
Pada tanggal 3 Desember 2015, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari Agence Francaise De Developpement (AFD) sebesar USD 100.000.000 dengan jangka waktu sepuluh tahun.
On December 3, 2015, the Company obtained a credit facility from Agence Francaise De Developpement (AFD) amounted to USD 100,000,000. The term of the loan is ten years.
Tingkat suku bunga yang dikenakan bervariasi tergantung dari pilihan yang diambil oleh Perusahaan. Perusahaan dapat memilih:
The interest rate charged varied depending on the choice made by the Company. The Company can choose:
Suku bunga mengambang yaitu LIBOR 6 bulan + margin per tahun. Untuk penarikan pertama tingkat suku bunga dapat berbeda sesuai dengan periode bunga. Bila periode bunga kurang dari 60 hari maka akan dikenakan bunga sebesar LIBOR 1 bulan + margin per tahun atau LIBOR 3 bulan + margin per tahun bila periode bunga antara 60 - 135 hari Suku bunga tetap
A floating interest rate of 6-month LIBOR + margin per annum. For the first withdrawal, the interest rate may vary according to the interest period. If the interest period is less than 60 days, the Company will be charged an interest rate of 1 month LIBOR + margin per annum or 3-month LIBOR + margin per annum if the interest period is between 60 - 135 days Fixed interest rate
Tingkat suku bunga minimum adalah 0,25%.
The minimum interest rate is 0.25%.
Selama periode perjanjian, dengan persetujuan kreditur, Perusahaan dapat meminta perubahan suku bunga atas kreditnya.
During the period of the agreement, with the consent from the creditors, the Company may request a change in the interest rates.
Fasilitas ini digunakan sebagai sumber pembiayaan proyek infrastruktur terutama pada proyek energi terbarukan atau pada proyek yang memiliki dampak positif terhadap perubahan iklim.
This facility is used to finance infrastructure projects, especially for renewable energy projects or projects which have positive impact to the climate change.
Hingga tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan belum menggunakan fasilitas kredit ini.
Until December 31, 2015, the Company has not utilized yet this credit facility.
- 74 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2015 and 2014, the Company had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2015
Aset Kas dan setara kas Pinjaman diberikan Jumlah aset Liabilitas Utang bank Pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia Jumlah liabilitas Aset moneter bersih
Mata uang asing/ Foreign currency USD
2014
Ekuiv alen/ Equivalent Rp
Mata uang asing/ Foreign currency USD
Ekuiv alen/ Equivalent Rp
3.986.374 404.030.801 408.017.175
54.992.023.123 5.573.604.904.168 5.628.596.927.291
3.400.672 327.044.414 330.445.086
42.304.365.278 4.068.432.513.551 4.110.736.878.829
172.899.867
2.385.153.672.152
57.945.359
720.840.265.960
196.671.505 369.571.372
2.713.083.408.545 5.098.237.080.697
195.722.720 253.668.079
2.434.790.639.145 3.155.630.905.105
38.445.803
530.359.846.594
76.777.007
955.105.973.724
Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan kurs yang berlaku pada tanggal 23 Februari 2016 masing-masing sebesar Rp 13.795, Rp 12.440 dan Rp 13.397. 31. KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
Asset Cash and cash equiv alent Loan receiv ables Toal asset Liabilities Bank loans Borrowings f rom the Gov ernment of Republic of Indonesia Total liabilities Monetary asset - net
The conversion rates used on December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates on February 23, 2016 are Rp 13,795, Rp 12,440 and Rp 13,397, respectively.
INSTRUMEN
31. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Berikut ini adalah kategori aset dan liabilitas keuangan Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014:
The following are the financial assets and liabilities of the Company as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember/ December 31, 2015
Aset keuangan Kas dan setara kas Efek-efek Pinjaman diberikan Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Pendapatan masih harus diterima Piutang karyawan Jumlah
Tersedia untuk dijual/ Available for sale
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilitas at amortized cost
Liabilitas yag diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
-
-
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loan receivables and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-toMaturity
Rp 5.772.147.282.271 19.708.454.793.820
6.177.395.573.785 -
191.428.618.816 -
Financial assets Cash and cash equivalents Securities Loan receivables Receivable from assignment for facilitiation on project preparation
13.349.652.072
-
-
-
-
72.424.792.970 11.812.869.991
-
-
-
-
Accrued income Employee receivables
-
-
Total
25.578.189.391.124
6.177.395.573.785
191.428.618.816
Liabilitas keuangan Utang bank Biaya masih harus dibayar Liabilitas derivatif
-
-
-
2.485.153.672.152 60.971.892.169 -
Surat utang yang diterbitkan
-
-
-
1.843.768.482.331
-
-
-
2.713.083.408.545 6.316.772.844 7.109.294.228.041
130.671.720.462 -
Financial liabilities Bank loans Accrued expenses Derivative liabilities Debt securities issued
Pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia Liabilitas lain-lain Jumlah
- 75 -
130.671.720.462
Borrowings from the Government of Republic of Indonesia Other liabilities Total
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
31 Desember/ December 31, 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang/
Tersedia untuk dijual/
Aset pada nilai wajar melaui laba rugi/ Asset at fair
Loan receivables
Available
and receivables
for sale
Rp Aset keuangan Kas dan setara kas
1.485.509.029.874
Efek-efek Pinjaman diberikan
6.577.241.514.368
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Liabilities at fair
value through
Liabilitas at
value through
profit or loss
amortized cost
profit or loss
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
-
Financial assets Cash and cash equivalents
-
-
Securities Loan receivables
229.606.481.616 -
100.011.700.000 -
Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Pendapatan masih harus diterima Piutang karyawan Jumlah
Receivable from assignment for facilitiation on project preparation
44.387.153.346
-
-
-
-
33.867.150.105 9.159.411.357
-
-
-
-
Accrued income Employee receivables
-
-
Total
-
Financial liabilities Bank loans Accrued expenses
8.150.164.259.050
229.606.481.616
100.011.700.000
Liabilitas keuangan Utang bank Biaya masih harus dibayar
-
-
-
Liabilitas derivatif
-
-
-
Surat utang yang diterbitkan Pinjaman diterima dari
-
-
-
995.707.404.460
-
Debt securities issued
Pemerintah Republik Indonesia Liabilitas lain-lain
-
-
-
2.434.790.639.145 366.314.725
-
Borrowings from the Government of Republic of Indonesia Other liabilities
Jumlah
-
-
-
4.189.098.910.094
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
720.840.265.960 37.394.285.804 -
163.070.291.037
163.070.291.037
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Derivative liabilities
Total
AND
CAPITAL
RISK
Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan risiko secara menyeluruh dengan memperhatikan regulasi dan praktek terbaik di industri keuangan dalam rangka memastikan tercapainya visi dan misi Perusahaan.
The Company continues to manage overall risk by observing the regulations and best practices in the financial services industry in order to achieve the vision and mission of the company.
Dalam menerapkan pengelolaan risiko secara menyeluruh, Perusahaan antara lain telah menerapkan Internal Scoring Model untuk Project Rating, Corporate Rating, dan Municipal Rating.
In applying the overall risk management, The Company among others have implemented Internal Scoring Models for Project Rating, Corporate Rating, and Municipal Rating.
Perusahaan senantiasa melakukan pengembangan metodologi pengelolaan manajemen risiko sesuai kebutuhan dan kompleksitas aktivitas usaha.
The Company continues to develop risk management methodology according to the needs and complexity of business activities.
a.
a.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk menjalankan aktivitas dan pengembangan usaha, serta untuk mengelola risiko nilai tukar, risiko tingkat suku bunga, risiko pembiayaan, risiko investasi, risiko likuiditas, dan risiko-risiko lainnya.
Financial risk management objectives and policies Policies and objectives of financial risk management is to ensure that financial resources are sufficient to carry out the activities and business development, as well as to manage the foreign exchange risk, interest rate risk, financing risk, investment risk, liquidity risk and other risks.
- 76 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan i.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Manajemen risiko nilai tukar mata uang asing
i.
Foreign exchange risk management
Perusahaan berpotensi terpengaruh atas setiap fluktuasi nilai tukar mata uang terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing atas kas dan setara kas, serta selisih antara posisi aset dan liabilitas. Mulai tahun 2014 Perusahaan memiliki sumber pendanaan dalam bentuk Dollar Amerika Serikat (bank loans) yang turut berperan sebagai natural hedging bagi pembiayaan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat.
The Company are exposed to foreign exchange rate fluctuations mainly due to transactions denominated in foreign currencies on cash and cash equivalents, as well as the difference between assets and liabilities position. Since 2014 the Company has a funding source in US Dollars (bank loans) that also acts as natural hedge for the financing denominated in US Dollars.
Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan menjaga keseimbangan komposisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 30.
The Company manages the foreign currency exposure by maintaining balance in the composition of financial assets and liabilities in foreign currency. The Company’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 30.
Tabel berikut merinci sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan 5% dalam nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. 5% adalah tingkat sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing yang dianggap signifikan oleh manajemen. Dampak pelemahan/penguatan 5% kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, berpotensi membuat laba rugi setelah pajak posisi 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing meningkat/ menurun sebesar 0,55% dan 0,17%.
The following table details the Company’s sensitivity to a 5% increase and decrease in the Rupiah against the relevant foreign currencies. 5% is considered as the significant sensitivity rate by management when assessing the reasonably possible change in foreign exchange rates. The impact of the 5% weakening / strengthening of Rupiah against U.S. Dollar would potentially make the net income after tax as of December 31, 2015 and 2014 respectively increased/ decreased by 0.55% and 0.17%.
Laba rugi setelah pajak
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 Rp ± 5%
December 31, 2014 Rp ± 5%
1.677.819.522
416.049.247
Profit or loss after tax
Swap Mata Uang, Suku Bunga dan Forward Mata Uang
Cross Currency, Interest Rate Swap and Currency Forward
Perusahaan memiliki kontrak swap mata uang dan suku bunga serta forward mata uang. Kontrak tersebut memungkinkan Perusahaan untuk mengurangi risiko perubahan nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan perubahan suku bunga atas pinjaman yang diberikan.
The Company has cross currency and interest rate swap contracts. Such contracts enable the Company to mitigate the risk of changes in exchange rate of U.S. Dollar against Rupiah and changes in interest rate on loans.
- 77 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Tabel berikut merinci nilai pokok nosional dan periode kontrak swap mata uang pada akhir periode pelaporan.
Transaksi/ Transaction CCS
CCS
POS
Swap/Forward
Swap/Forward
The following tables detail the notional principal amounts and terms of currency swap contracts at the end of the reporting period.
Rekanan/ Counterparties PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Maybank Indonesia
Standard Chartered Bank
Nilai Nosional/
Efektif/
Notional Amount
Effective
USD
USD
USD
USD
USD
2.600.000
11.886.450
10.000.000
7.000.000
10.000.000
Seluruh swap suku bunga, swap mata uang, carrying forwards exchanging interest dan pembayaran pokok dalam USD ke IDR ditetapkan sebagai lindung nilai arus kas untuk mengurangi paparan arus kas Perusahaan akibat fluktuasi nilai tukar. Swap suku bunga dan pembayaran bunga pinjaman terjadi secara simultan dan jumlah akumulasi tercatat di ekuitas direklasifikasi ke laba rugi selama periode pembayaran bunga dan pokok utang dalam USD mempengaruhi laba rugi.
ii.
Tanggal/ date Jatuh Tempo/ Termination
22 Desember 2011
22 Desember 2016
December 22, 2011
December 22, 2016
4 April 2012
4 April 2017
April 4, 2012
April 4, 2017
4 April 2012
4 April 2018
April 4, 2012
April 4, 2018
21 Desember 2015
23 Februari 2016
December 21, 2015
February 23, 2016
23 Desember 2015
1 Maret 2016
December 23, 2015
March 1, 2016
All interest rate swaps, cross currency swaps and carrying forwards exchanging interest and principal payments of borrowings in USD to IDR are designated as cash flow hedges in order to reduce the Company’s cash flow exposure resulting from fluctuation of exchange rates. The interest rate swaps and the interest payments on the loan occur simultaneously and the amount accumulated in equity is reclassified to profit or loss over the period that the interest and principal payments in USD on debt affects profit or loss.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Interest rate risk management
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Perusahaan juga terekspos terhadap dampak perubahan tingkat bunga terutama karena adanya dampak perubahan terhadap pinjaman yang mempunyai tingkat bunga mengambang.
The Company is also exposed to changes in interest rates mainly due to the impact such changes may have on borrowings that carry floating interest rate.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat suku bunga tetap.
To manage the interest rate risk, the Company has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fixed interest rates.
Saat ini eksposur Perusahaan atas risiko tingkat bunga terbatas pada pembiayaan dengan suku bunga mengambang yang tidak dilakukan lindung nilai.
Currently, the Company’s exposure to interest rates risk is limited to the financing with floating interest rate which is not hedged.
- 78 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk instrumen keuangan pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat suku bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin dianggap signifikan dalam penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates for financial instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is considered significant in the management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggi atau rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, Perusahaan:
If interest rates had been 50 basis points higher or lower and all other variables were held constant, the Company:
-
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 akan turun atau naik masing-masing sebesar Rp 16.421.866.988 dan Rp 3.165.357.238 setelah pajak. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Perusahaan terhadap suku bunga atas pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang.
-
Profit for the years ended December 31, 2015 and 2014 would decrease or increase by Rp 16,421,866,988 and Rp 3,165,357,238 after tax, respectively. This was mainly caused by the Company’s exposure to the interest rates on its variable rate borrowings.
-
Penghasilan komprehensif lain pada tahun 2015 akan turun sebesar Rp 63.324.405 dan pada tahun 2014 akan naik sebesar Rp 61.051.161, terutama sebagai akibat dari perubahan nilai wajar atas instrumen efek tersedia untuk dijual dengan tingkat suku bunga tetap.
-
Other comprehensive income in 2015 would decrease amounted to Rp 63,324,405 and in 2014 would increase amounted to Rp 61,051,161, mainly as a result of the changes in the fair value of the available-for-sale fixed rate instruments.
Risiko harga lain
Other price risks
Perusahaan terekspos risiko harga yang timbul dari investasi. Investasi dimiliki untuk tujuan strategis dan Perusahaan tidak aktif memperdagangkan investasi yang ada.
The Company is exposed to price risk arising from investments. Investments are held for strategic and the Company does not actively trade these investments.
Analisis sensitivitas harga ekuitas
Equity price sensitivity analysis
Analisis sensitivitas dibawah telah ditentukan berdasarkan eksposur terhadap risiko harga instrumen pada akhir periode pelaporan.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to instruments price risk at the end of the reporting period.
Jika harga instrumen 5% lebih tinggi atau rendah, maka penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 akan naik atau turun masing-masing sebesar Rp 318.441.209.630 dan Rp 16.480.909.081 sebagai akibat dari perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual.
If instruments price had been 5% higher or lower then other comprehensive income for the year ended December 31, 2015 and 2014 would decrease or increase amounted to Rp 318,441,209,630 and Rp 16,480,909,081, respectively, as a result of the changes in fair value of available for sale shares.
- 79 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
iii. Manajemen risiko kredit
iii. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko dimana counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.
Saat ini risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada pinjaman yang diberikan dan penempatan pada bank. Perusahaan memiliki kebijakan yang ketat dalam mengelola risiko kredit yaitu hanya memberikan pinjaman kepada debitur yang layak dan masuk dalam kategori peringkat investasi berdasarkan hasil peringkat internal serta menempatkan saldo bank dan unit penyertaan reksadana hanya pada institusi keuangan yang memiliki peringkat yang layak serta terpercaya.
Currently, the Company’s credit risk is primarily attributed to loans and placement of its cash in banks. The Company has a strict policy of managing credit risk that is to lend to trust-worthy borrowers that has meet investment grade category based on internal rating assessment and place its bank balances and mutual funds only to the trustworthy financial institution with sufficient credit rating.
Untuk aktivitas investasi atas kelebihan dana (idle funds) yang tersedia, Perusahaan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dan konservatif dimana Perusahaan hanya melakukan penempatan pada aset dengan underlying investment yang mendapatkan rating kredit yang layak serta membatasi periode maksimum satu tahun.
For its investment activity on excess idle funds, the Company always implements prudent and conservative principles where the Company only invests its funds on assets with underlying investment that has sufficient credit rating and limit the investment period of maximum one-year.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian Penurunan Nilai yang mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the financial statements, net of any allowance for losses represents the Company’s exposure to credit risk.
Agunan pinjaman diberikan
Collateral of loan receivables
Perusahaan memberikan pinjaman untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dalam bentuk pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi (baik berupa corporate finance atau project finance) dan hutang subordinasi. Pembiayaan modal kerja dan investasi yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan berupa salah satu atau kombinasi dari aset tetap, saham, mesin atau peralatan, piutang, rekening bank, jaminan perusahaan atau personal dan jaminan lain yang relevan, serta dilakukan pengikatan secara hak tanggungan, gadai atau fidusia.
The Company provides loans to finance infrastructure projects in the form of working capital financing, investment financing (both of corporate finance and project finance) and subordinated debt. Financing of working capital and investments are generally secured by collateral in the form of one or a combination of fixed assets, shares, machinery or equipment, accounts receivable, bank accounts, personal and corporate guarantees, or other relevant guarantees as well as performed as a binding mortgage, lien or fiduciary.
- 80 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada beberapa debitur, pemberian pinjaman diberikan secara sindikasi atau club deal dengan melibatkan minimal dua kreditur. Dalam hal ini, agunan yang diterima dilakukan pengikatan secara pari passu sesuai proporsional dengan nilai fasilitas yang diberikan.
In some debtors, syndicated loan or club deal involving at least two creditors. In this case, the collateral received is in accordance the Company’s portion on the syndicated loan provided to the debtor.
Agunan milik Perusahaan terdiri atas:
The Company’s collateral consist of:
1.
First way out, merupakan agunan yang didasarkan keyakinan terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali pinjamannya, dengan dana yang berasal dari aktivitas usaha yang dibiayai dengan pinjaman tersebut, yang tercermin dalam arus kas debitur yang diperoleh dengan melakukan analisis dan evaluasi atas karakter, kemampuan, modal serta prospek usaha
1.
First way out, represent a collateral that based on the ability of the debtor to repay their loans, with funds derived from activities financed by the corresponding loan, which is reflected in the cash flow of the debtor that calculated by analyzing and evaluating the characteristic, ability, capital structure and business prospects
2.
Second way out, merupakan agunan yang didasarkan atas likuidasi yang akan dilakukan di kemudian hari apabila first way out tidak dapat digunakan sebagai alat pelunasan pinjaman
2.
Second way out, represent collateral that based on the liquidation of the collateral that will be done in the future in case of the first way out can not be used as to repay the loan
iv. Manajemen risiko likuiditas
iv. Liquidity risk management
Risiko likuiditas terutama dari pendanaan umum aktivitas usaha Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan aset likuid, fasilitas pinjaman dan dengan terus menerus memonitor perkiraan dan realisasi arus kas serta mengelola profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan juga melakukan monitor secara berkala posisi likuiditas terhadap ketentuan limit yang berlaku.
Liquidity risk arises from general funding of the Company’s operations. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate liquid assets, borrowing facilities and by continuously monitoring forecast and realized cash flows and manages the maturity profiles of financial assets and liabilities. The Company also monitors the liquidity position against available maximum limit policy.
Posisi likuiditas Perusahaan masih tergolong aman. Pada periode di atas 1 sampai dengan 3 tahun, Perusahaan memiliki selisih kurang pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Namun selisih tersebut tergolong tidak signifikan bila dibandingkan dengan permodalan dan potensi pemupukan laba Perusahaan pada periode tersebut.
The company's liquidity position was relatively safe. In the period between 1 to 3 years, the Company had negative differences in the maturity profile of financial assets and liabilities. The difference, however, was relatively insignificant comparing to the capital and to the potential company profit on the period.
- 81 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2015
Aset keuangan Kas dan setara kas Efek-efek Pinjaman diberikan Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Pendapatan masih harus diterima Piutang karyawan Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Biaya masih harus dibayar Liabilitas derivatif Surat utang yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia Liabilitas lain-lain Jumlah Bersih
Aset keuangan Kas dan setara kas Efek-efek Pinjaman diberikan Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Pendapatan masih harus diterima Piutang karyawan Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Biaya masih harus dibayar Liabilitas derivatif Surat utang yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima Liabilitas lain-lain Jumlah Bersih
Dalam satu tahun/ Within
Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari tiga tahun/ Over one year but not longer
Lebih dari tiga tahun tetapi tidak lebih dari lima tahun/ Over three years but not longer
Lebih dari lima tahun/ Over five
Jumlah/
one year
than three years
five years
years
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
5.772.147.282.271 6.314.328.123.400 3.356.342.597.276
13.349.652.072
19.562.700.000 3.839.214.694.444
34.933.369.201 3.198.358.325.757
-
2.117.785.142 3.235.409.480.100
9.435.577.312.023
3.697.599.857 9.439.274.911.880
Rp 5.772.147.282.271 6.368.824.192.601 19.829.492.929.500
13.349.652.072
72.424.792.970 2.259.274.400 15.530.851.722.389
3.738.210.592 3.862.515.605.036
72.424.792.970 11.812.869.991 32.068.051.719.405
98.847.657.621
2.386.306.014.531
-
-
2.485.153.672.152
60.971.892.169 130.671.720.462
-
-
-
60.971.892.169 130.671.720.462
-
1.843.768.482.331
847.072.637.596
99.669.584.474
897.026.260.261
26.947.188.404 6.316.772.844 1.170.827.869.096
190.433.744.102 2.676.409.343.107
217.569.753.038 1.114.596.013.299
2.278.132.723.001 2.278.132.723.001
2.713.083.408.545 6.316.772.844 7.239.965.948.503
14.360.023.853.293
1.186.106.261.929
2.120.813.466.801
7.161.142.188.879
24.828.085.770.902
Dalam satu tahun/
Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari tiga tahun/ Over one year
Within one year
but not longer than three years
but not longer five years
Over five years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.485.509.029.874 299.483.181.616 764.302.976.343
44.387.153.346 33.867.150.105 3.712.657.040 2.631.262.148.324
37.394.285.804 163.070.291.037
Financial assets Cash and cash equivalents Securities Loan receivables Receivables from assignment facilitation on project preparation Accrued income Employee receivables Total Financial liabilities Bank loans Accrued expenses Derivative liabilities Debt securities issued - net Borrowings from the Government of Republic of Indonesia Other liabilities Total Net
31 Desember/ December 31, 2014 Lebih dari tiga tahun tetapi tidak lebih dari lima tahun/ Lebih dari Over three years lima tahun/
669.902.028.096
30.135.000.000 1.135.768.850.494
2.526.357.514 672.428.385.610
1.115.423.043 1.167.019.273.537
720.840.265.960 -
4.119.633.254.843
1.804.973.760 4.121.438.228.603
1.485.509.029.874 329.618.181.616 6.689.607.109.776
44.387.153.346 33.867.150.105 9.159.411.357 8.592.148.036.074
-
-
720.840.265.960
-
-
37.394.285.804 163.070.291.037
Financial assets Cash and cash equivalents Securities Loan receivables Receivables from assignment facilitation on project preparation Accrued income Employee receivables Total Financial liabilities Bank loans
22.553.894.187 366.314.725 223.384.785.753
99.570.740.446 51.115.895.405 871.526.901.811
896.136.664.014 142.637.144.736 1.038.773.808.750
2.218.483.704.817 2.218.483.704.817
995.707.404.460 2.434.790.639.145 366.314.725 4.352.169.201.131
Accrued expenses Derivative liabilities Debt securities issued net Borrowing Other liabilities Total
2.407.877.362.571
(199.098.516.201)
128.245.464.787
1.902.954.523.786
4.239.978.834.943
Net
- 82 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Fasilitas Pembiayaan
Financing facilities
Perusahaan memperoleh pembiayaan dari utang yang diterima dari bank untuk menunjang operasional Perusahaan seperti diungkapkan dalam Catatan 15. Mulai tahun 2014 Perusahaan menerima utang dalam bentuk Dollar Amerika Serikat. Pada tahun 2014 Perusahaan menerbitkan obligasi dalam dua seri dengan jumlah nominal Rp 1.000.000.000.000 dan pada tahun 2015 Perusahaan menerbitkan Medium Term Note dengan nominal Rp 850.000.000.000 sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 19.
The Company obtained financing facilities from bank loans for the Company’s operational activities as described in Note 15. In 2014, the Company obtained loan which denominated U.S. Dollar. In the same year, the Company issued bonds in two series with a total of Rp 1,000,000,000,000 and in 2015, the Company obtained Medium Term Note with total Rp 850,000,000,000 as disclosed in Note 19.
Berikut ini komposisi fasilitas pembiayaan Perusahaan:
Below was the Company’s composition of the financing facilities:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
b.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Utang bank Jumlah yang ditarik Jumlah yang belum ditarik Jumlah
2.514.125.000.000 200.000.000.000 2.714.125.000.000
746.400.000.000 1.119.600.000.000 1.866.000.000.000
Bank loans Disbursed amount Undisbursed amount Total
Surat utang yang diterbitkan Jumlah yang diterbitkan
1.850.000.000.000
1.000.000.000.000
Debt securities issued Issued amount
Pinjaman yang diterima Jumlah yang ditarik Jumlah yang belum ditarik Jumlah
2.714.929.665.300 44.070.334.700 2.759.000.000.000
2.436.731.112.965 51.268.887.035 2.488.000.000.000
Borrow ings Disbursed amount Undisbursed amount Total
Manajemen Risiko Modal
b.
Capital Risk Management
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan kemampuan melanjutkan kelangsungan usaha, selain mengoptimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages the capital risk to ensure continued business continuity capabilities, in addition to optimizing the advantages of the shareholders through the optimization of the debt and equity balance.
Struktur modal Perusahaan berupa ekuitas pemegang saham, pinjaman (Catatan 15, 19 dan 20), modal yang ditempatkan (Catatan 23), investasi pada pengendalian bersama entitas (Catatan 12) dan saldo laba.
The Company's capital structure are shareholder’s equity, debt (Notes 15, 19 and 20), capital stock (Note 23), investment in jointly controlled entity (Note 12) and retained earnings.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan peninjauan kembali struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari peninjauan kembali ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Company’s Directors periodically reviews the Company's capital structure. As part of this review, the Directors considers the cost of capital and related risks.
- 83 -
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 Disajikan kembali/ As restated Rp
31 Desember/ Desember 31, 2015 Rp Pinjaman
7.042.005.563.028
4.151.338.309.565
Debts
Ekuitas Investasi Jumlah
25.432.674.834.199 (662.422.266.929) 24.770.252.567.270
4.786.168.562.746 (644.982.737.092) 4.141.185.825.654
Equity Investments Total
Rasio pinjaman terhadap modal
28,43%
100,25%
33. PENGUKURAN NILAI WAJAR
Debt to equity ratio
33. FAIR VALUE MEASUREMENTS
Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Fair value of financial instruments carried at amortized cost
Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan tingkat suku bunga pasar.
Except as detailed in the table below, management believes that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
31 Desember/ December 31, 2015
Aset keuangan Ef ek-ef ek Piutang kary awan Jumlah Liabilitas keuangan Surat utang y ang diterbitkan - bersih
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Nilai wajar/ Fair value Rp
6.368.824.192.601 11.812.869.991 6.380.637.062.592
6.353.685.118.595 11.109.702.742 6.364.794.821.337
1.843.768.482.331
1.842.605.320.596
31 Desember/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying Nilai wajar/ amount Fair value Rp Rp 329.618.181.616 9.159.411.357 338.777.592.973
995.707.404.460
301.814.226.612 9.118.215.130 310.932.441.742
Financial assets Securities Employ ee receiv ables Total
996.527.200.000
Financial liabilities Debt securities issued net
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair values of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar
- 84 -
The fair values of financial assets and financial liabilities with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis
The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan
Fair value measurements recognized in the statement of financial position
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are measured subsequent to initial recognition at fair value, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.
Tingkat 1: pengukuran nilai wajar diperoleh dari harga kuotasian pasar aktif (unadjusted) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik
Level 1: fair values measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities
Tingkat 2: pengukuran nilai wajar diperoleh dari input selain dari harga kuotasian pasar yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) maupun tidak langsung (diperoleh dari harga)
Level 2: fair value measurements derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices)
Tingkat 3: pengukuran nilai wajar diperoleh dari teknik valuasi yang di dalamnya terdapat input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar (input yang tidak dapat diobservasi)
Level 3: fair value measurements derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs)
Tingkat 1/ Level 1 Rp Aset keuangan Ef ek-ef ek Dimiliki hingga jatuh tempo Surat Perbendaharaan Negara Tersedia untuk dijual Medium Term Notes Reksadana Obligasi Piutang kary awan Jumlah Liabilitas keuangan Surat utang y ang diterbitkan - bersih
31 Desember/ December 31, 2015 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Level 2 Level 3 Rp Rp
Jumlah/ Total Rp Financial assets Securities
-
50.000.000.000 86.932.549.616 54.496.069.200 191.428.618.816
6.177.395.573.785
-
6.177.395.573.785
-
50.000.000.000 86.932.549.616 54.496.069.200
11.812.869.991
-
11.812.869.991
6.189.208.443.776
-
6.380.637.062.592
-
Held to maturity Gov ernment Treasury Bills Av ailable-f or-sale Medium Term Notes Mutual f unds Bonds Employ ee receiv ables Total Financial liabilities
-
1.843.768.482.331
- 85 -
-
1.843.768.482.331
Debt securities issued - net
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Tingkat 1/ Level 1 Rp Aset keuangan Ef ek-ef ek Tersedia untuk dijual Medium Term Notes Reksadana Obligasi
10.000.000.000 189.471.481.616 30.135.000.000
Nilai wajar melalui laba rugi Obligasi Piutang kary awan
100.011.700.000 -
Jumlah
329.618.181.616
Liabilitas keuangan Surat utang y ang diterbitkan - bersih
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
31 Desember/ December 31, 2014 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Level 2 Level 3 Rp Rp
-
10.000.000.000 189.471.481.616 30.135.000.000
9.159.411.357
-
100.011.700.000 9.159.411.357
Financial assets Securities Av ailable-f or-sale Medium Term Notes Mutual f unds Bonds Fair v alue through prof it or loss Bonds Employ ee receiv ables
9.159.411.357
-
338.777.592.973
Total
-
Financial liabilities -
995.707.404.460
Tidak ada transfer antara tingkat 1 dan 2 pada periode berjalan.
34. PENGUNGKAPAN AKTIVITAS NON KAS
Jumlah/ Total Rp
TAMBAHAN
-
995.707.404.460
Debt securities issued - net
There were no transfers between level 1 and 2 in the period.
ATAS
34. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH ACTIVITIES
Perusahaan mempunyai aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas sebagai berikut:
The Company entered into a non-cash investing and financing activities which is not reflected in the statement of cash flows as follows:
2015 Rp Perolehan aset tetap dan aset tak berw ujud melalui utang usaha Penambahan modal disetor dari pengalihan aset (Catatan 23) Reklasifikasi uang muka investasi pada pengendalian bersama entitas
2014 Rp
2.654.623.766 8.749.568.088.921
-
2.136.002.122 -
197.000.000.000
Incrase in property and equipment and intangible assets through account payable Addition in paid up capital through asset transfer (Note 23) Reclassification advance of investment to investment jointly control entity
35. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
35. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 86 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 23 Februari 2016.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 86 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issuance on February 23, 2016.
********
- 86 -